peningkatan kualitas pembelajaran ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan...

245
i PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN TPS MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV MIN GABUGAN TANON SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana OLEH UNUN NUR MU’ASAROH 1401910028 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

i

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN TPS

MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN PADA

SISWA KELAS IV MIN GABUGAN TANON

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

OLEH

UNUN NUR MU’ASAROH

1401910028

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini hasil penelitian saya sendiri, bukan

buatan orang lain dan tidak menjiplak karya ilmiah orang lain baik sebagian

maupun secara keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 14 Febuari 2013

Unun Nur Mu’asaroh

NIM. 1401910028

Page 3: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Unun Nur Mu’asaroh NIM 1401910028 dengan Judul

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan TPS

Menggunakan CD Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV MIN Gabugan Tanon telah

disetujui oleh Dosen pembimbing dan siap untuk diujikan pada :

hari : Rabu

tanggal : 14 Febuari 2013

Semarang, 14 Febuari 2013

Dosen pembimbing I

Dra. Tri Murtiningsih, M.Pd

NIP. 19481124 197501 2 001

Dosen pembimbing II

Drs. Moch Ichsan, M.Pd

NIP. 19500612 198403 1 001

Page 4: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi atas nama Unun Nur Mu’asaroh NIM 1401910028 ini telah

dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada :

hari : Jum’at

tanggal : 8 Maret 2013

Panitia Ujian

Penguji I

Pitadjeng,S.Pd.,M.Pd.

NIP 195004241976032001

Penguji II

Dra. Tri Murtiningsih, M.Pd

NIP 19481124 197501 2 001

Penguji III

Drs. Moch Ichsan, M.Pd

NIP 19500612 198403 1 001

Page 5: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto :

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

maka apabila kamu telah selesai dari pekerjaan/tugas,

kerjakanlah yang lain dengan sungguh-sungguh”

(Terjemahan: QS. Al Nasyirah 6-7)

“Kesuksesan berawal dari adanya niat dan kemauan untuk berusaha”

Persembahan :

Karya ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua yang selalu mendo’akan saya

Page 6: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

vi

PRAKATA

Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

RahmatNya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Model TPS

menggunakan CD Pembelajaran pada siswa kelas IV MIN GABUGAN TANON”,

diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dalam peningkatan proses

pembelajaran Matematika, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan

Dalam menyusun skripsi ini, tidak lepas dari kesulitan dan hambatan.

Namun berkat bimbingan, arahan, dan bantuan dari pihak, skripsi ini dapat

terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan rasa

hormat kepada:

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Harjono, M.Pd, selaku dekan FIP Universitas Negeri Semarang

3. Dra. Hartati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri

Semarang

4. Dra.Tri Murtiningsih,M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang telah sabar

memberikan bimbingan dan arahan yang berharga.

5. Drs. Moch Ichsan M. Pd, selaku dosen pembimbing II, yang telah sabar

memberikan bimbingan dan arahan yang berharga.

6. Penguji Utama Skripsi yang telah menguji dengan teliti dan sabar serta

memberikan banyak masukan kepada penulis.

7. Samsuri, S.Ag selaku kepala MIN GabuganTanon yang telah memberikan

izin dan tempat penelitian kepada peneliti.

8. Rekan-rekan guru MIN GabuganTanon yang telah memberikan bantuan dan

dukungannya selama penelitian.

Page 7: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

vii

9. Sahabat-sahabat mahasiswa jurusan S-1PGSD UNNES

10. Teman-teman Unjra-unjru

Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi peneliti, pembaca maupun dunia

pendidikan pada umumnya.

Semarang, Maret 2013

Penulis

Page 8: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

viii

ABSTRAK

Mu’asaroh,Unun Nur. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika

Melalui Pendekatan TPS menggunakan CD Pembelajaran Siswa Kelas IV

MIN Gabugan Tanon.Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Dra.Tri Murtiningsih, M.Pd dan Drs.MochIchsan,M.Pd

Dalam proses belajar mengajar siswa kelas IV MIN Gabugan Matematika

dianggap mata pelajaran yang paling sulit oleh siswa sehingga menyebabkan hasil

belajar rendah. Hal ini ditunjukan dari 28 siswa, yang mendapatkan nilai di atas

60 ada 10 siswa dan 18 siswa mendapatkan nilai di bawah 60. Nilai tersebut

tidak sesuai dengan kriteriaketuntasan minimal (KKM) untuk mata pembelajaran

matematika yaitu 60. Model pendekatan TPS menggunakan CD Pembelajaran

merupakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan : (1) keterampilan

guru, (2) aktivitas siswa, dan (3) hasil belajar siswa dalam menerapakan model

pendekatan TPS menggunakan CD Pembelajaran.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN Gabugan yang terdiri dari 28

siswa dengan jumlah siswa laki-laki 11 siswa dan 17 siswa perempuan serta seorang guru

kelas IV MIN Gabugan. Variabel / faktor yang diselidiki penelitian ini adalah

keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Alat pengumpul data yang

digunakan adalah lembar observasi, soal tes dan foto kegiatan dengan analisis data

deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan peningkatan keterampilan guru yaitu pada siklus

I skor rata-rata adalah 30 dengan kriteria baik, pada siklus II skor rata-rata adalah 35

dengan kritera sangat baik dan pada siklus III skor rata-rata adalah 38 dengan criteria

sangat baik. Aktivitas siswa mengalami peningkatkan yaitu pada siklus I skor rata-rata

adalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan

kriteria baik, dan pada siklus III skor rata-rata adalah 24,6 dengan kriteria sangat

baik.Pada siklus I ketuntasan klasikal hasil belajar siswa sebesar 35,7%, siklus II

ketuntasan klasikal hasil belajar siswa sebesar 71,4%, dan untuk siklus III ketuntasan

klasikal hasil belajar siswa sebesar 92,8%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian mengenai

peningkatan kualitas pembelajaran matematika melaluipendekatan model TPS

menggunakan CD Pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa,

dan hasil belajar siswa kelas IV MIN GabuganTanon.

Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Model TPS, CD Pembelajaran

Page 9: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ......................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

PRAKATA ................................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah ........................................ 5

1.2.1 Perumusan Masalah ....................................................................... 5

1.2.2 Pemecahan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 7

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ............................................................................................. 9

Page 10: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

x

2.1.1 Hakekat Belajar .............................................................................. 9

2.1.2 Pembelajaran .................................................................................. 11

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengarui Pembelajaran ............................ 12

2.1.4 Kualitas Pembelajaran .................................................................. 18

2.1.5 Hakekat Matematika ...................................................................... 33

2.1.6 Model Kooperatif .......................................................................... 35

2.1.7 Model pembelajaran TPS ............................................................... 39

2.1.8 Media CD Pembelajaaran .............................................................. 42

2.1.9 Penerapan TPS Menggunakan CD Pembelajaran dalam

Pembelajaran Matematika ..............................................................

48

2.2 Kajian Empiris ......................................................................................... 50

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 51

2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subyek Penelitian ..................................................................................... 54

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................... 54

3.3 Prosedur PTK ........................................................................................... 55

3.3.1 Perencanaan ................................................................................... 55

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 55

3.3.3 Observasi ....................................................................................... 56

3.3.4 Refleksi .......................................................................................... 56

3.4 Siklus Penelitian ...................................................................................... 57

3.4.1 Siklus I ........................................................................................... 57

3.4.2 Siklus II .......................................................................................... 59

3.4.3 Siklus III ........................................................................................ 61

Page 11: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

xi

3.5 Data dan Cara Pengumpulan Data ........................................................... 63

3.5.1 Sumber Data .................................................................................. 63

3.5.2 Jenis Data ....................................................................................... 64

3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 64

3.7 Teknik Analisi Data.................................................................................. 66

3.7.1 Data Kuantitatif............................................................................. 66

3.7.2 Data Kualitatif................................................................................ 68

3.8 Indikator Keberhasilan.............................................................................. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 73

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus I ............................................. 73

4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus II ............................................ 92

4.1.3 Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus III ........................................... 109

4.1.4 Pembandingan data pada pembelajaran siklus I, II, III .................. 127

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 130

4.2.1 Pemaknaan Hasil Penelitian ........................................................... 130

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .............................................................. 145

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................................. 148

5.2 Saran ........................................................................................................ 149

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 150

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 152

Page 12: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I...................... 78

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I.................... 83

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................ 87

Tabel 4.4 Rekapitulasi Siklus I ................................................................... 89

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II..................... 96

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas SiswaPada Siklus II ................. 101

Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................... 106

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Siklus II .......................................................... 107

Tabel 4.9 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III .................... 113

Tabel 4.10 Data Hasil ObservasiAktivitas Siswa Siklus III ......................... 118

Tabel 4.11 Daftar Hasil BelajarSiswa Siklus III .......................................... 123

Tabel 4.12 Rekapitulasi Siklus III ................................................................. 124

Page 13: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru Siklus I ................... 79

Gambar 4.2 Diagram Perolehan Data Aktivitas Siswa Siklus I........................ 84

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................... 87

Gambar 4.4 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru Siklus II ................. 97

Gambar 4.5 Diagram Perolehan Data Aktivitas Siswa Siklus II ....................... 102

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................... 106

Gambar 4.7 Diagram Perolehan Data Keterampilan Siklus III ......................... 114

Gambar 4.8 Diagram Perolehan Data Aktivitas Siklus III .............................. 119

Gambar 4.9 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ...................... 124

Gambar 4.10 Diagram Rekapitulasi Nilai Rata-rata............................................ 125

Gambar 4.11 Diagram Perbandingan Data Keterampilan Guru .......................... 128

Gambar 4.12 Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa ........................................ 129

Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Persentase Ketuntasan Klasikal .................. 130

Page 14: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisiInstrumen 153

Lampiran 2 Lembar Pengamatan Keterampilan Guru 156

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa 163

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 170

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 187

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III 204

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Guru 218

Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 219

Lampiran 9 Daftar Nilai 225

Lampiran 10 Foto Kegiatan 227

Page 15: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi menyatakan

bahwa pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang

bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara

bebas, dinamis dan menyenangkan. Disini juga dijelaskan bahwa bahwa

matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya

pikir manusia. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta

didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan

bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki

kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif

(dalam KTSP 2007)

Hal ini juga didukung oleh UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Page 16: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

2

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk mewujudkan hal tersebut, seorang guru harus bisa

menerapkan sebuah strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa

terutama dalam pembelajaran matematika sehingga nantinya siswa akan bisa

menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlak mulia (dalam Usman,2010).

Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan

bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan di antara hal-hal

itu. Untuk dapat memahami struktur serta hubungan-hubungannya diperlukan

penguasaan tentang konsep-konsep yang terdapat dalam matematika.Matematika

bagi siswa SD berguna untuk kepentingan hidup dalam lingkungannya, untuk

mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian.

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Mata pelajaran matematika

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1).

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat,dalam pemecahan masalah;2). Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,

atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;3). Memecahkan masalah

yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4).

Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk

Page 17: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

3

memperjelas keadaan atau masalah;5). Memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang telah berkembang pesat baik

materi dan kegunaannya dalam kehidupan. Dengan demikian upaya peningkatan

hasil belajar mata pelajaran matematika diharapkan mencapai hasil maksimal atau

setidaknya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berdasarkan hasil

analisis nilai ulangan harian semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 siswa kelas

IV MIN Gabugan Tanon pada mata pelajaran matematika termasuk belum

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan sekolah yaitu 60.

Hasil ulangan harian semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 siswa kelas IV MIN

Gabugan Tanon pada mata pelajaran matematika diperoleh nilai terendah 42, nilai

tertinggi 67 dan nilai rata-rata 54. Dari 28 siswa yang mencapai KKM hanya 10

siswa. Demikian pula dari hasil wawancara dan observasi awal yang dilaksanakan

pada siswa kelas IV diperoleh data masih banyak materi matematika yang belum

dipahami siswa, antara lain materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan

bulat.

Dari hasil observasi di lapangan juga menunjukan bahwa pembelajaran

matematika yang dilakukan guru terjadi hanya satu arah, artinya hanya guru yang

aktif menerangkan, sedangkan siswa hanya sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

Hal ini terlihat dari guru dalam mengajar monoton (mengajar melalui metode

ceramah kemudian memberi tugas), dalam menjelaskan materi pelajaran terlalu

Page 18: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

4

cepat tanpa menggunakan alat peraga sebagai contoh konkret, dan guru jarang

memberi motivasi belajar siswa. Akibatnya hampir 60% siswa kurang aktif dalam

pembelajaran matematika karena kurang tertarik dan merespon sehingga siswa

menjadi bosan, sibuk dengan pekerjaannya sediri seperti berbicara sendiri,

keadaan ini diperburuk ada 3 siswa yang sering mengganggu siswa lain yang

sedang belajar.

Berdasarkan diskusi dengan teman kolaborasi, untuk memecahkan masalah

pembelajaran matematika di kelas IV MIN Gabugan Tanon, peneliti menetapkan

alternative tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran matematika, yang

dapat mendorong keterlibatan siswa dan meningkatkan keterampilan guru, serta

meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu melalui model pembelajaran

Think-Pairs-Share (TPS) menggunakan CD Pembelajaran.

Penelitian lain tentang keefektifan pendekatan TPS untuk meningkatkan

hasil belajar siswa juga telah dilakukan. Adapun hasil penelitiannya sebagai

berikut .

Hasil penelitian Widayanti (2010) menunjukan bahwa dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif TPS dalam pembelajaran hitung campuran, hasil

belajar siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil

belajar siswa pada siklus I dan siklus II.Kesimpulan dari penelitian ini adalah

model pembelajaran kooperatif TPS dapat meningkatkan hasil belajar operasi

hitung campuran siswa kelas IV SDN I Sumberjo Wetan Tulungagung.

Page 19: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

5

Hasil penelitian Yuniarto (2003) menunjukkan bahwa model pembelajaran

Think Pair Share pada pokok bahasan bilangan dapat meningkatkan hasil belajar

dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.Hal ini ditunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II.

Keefektifan penerapan model pembelajaran kooperati tipe Think Pair Share

(TPS) juga diperkuat dengan jurnal penelitian Universitas Muhamadiyah

Surakarta oleh Rohmatul pada tahun 2012 tentang peningkatan hasil belajar

matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

bagi siswa kelas IV SDN Kalongan 3 Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang menunjukkan bahwa pendekatan

Think Pair Shair (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN

Kalongan 3 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Groboogan pada mata pelajaran

Matematika.

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran matematika, dimana keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran dapat meningkat , serta hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dari ulasan latar belakang tersebut di atas maka peneliti akan mengkaji

melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Matematika melalui pendekatan Think-Pairs-Share (TPS)

menggunakan CD Pembelajaran pada kelas IV MIN Gabugan Tanon”.

Page 20: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

6

1.2 PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut : Bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika pada

kelas IV MIN Gabugan Tanon ?

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut.

a. Apakah dengan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran dapat

meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran matematika di kelas IV

MIN Gabugan Tanon ?

b. Apakah dengan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran dapat

meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran matematika di

kelas IV MIN Gabugan Tanon ?

a. Apakah dengan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika di kelas IV

MIN Gabugan Tanon ?

1.2.2 Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah sebagai dirumuskan di atas, maka penulis

mencoba menerapkan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut

a. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa leptop dan LCD

b. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan CD pembelajaran

c. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi pembelajaran

d. Siswa berfikir (Think) untuk menjawab pertanyaan dari guru

Page 21: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

7

e. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan (Pair) untuk menemukan

jawaban

f. Siswa membentuk kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi

g. Salah satu kelompok melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas

kemudian kelompok lain menanggapi (Share)

h. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

i. Evaluasi

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah maka dapat ditentukan tujuan dari penelitian

sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika

pada peserta didik kelas IV MIN Gabugan Tanon melalui pendekatan TPS (

Think Pair Share ) menggunakan CD pembelajaran.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan Umum diatas kemudian dirumuskan dalam tujuan khusus sebagai

berikut.

a. Dengan menggunakan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran,

dapat mendeskripsikan peningkatan ketrampilan guru dalam pembelajaran

matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas IV

MIN Gabugan Tanon.

Page 22: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

8

b. Dengan menggunakan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran,

dapat mendeskripsikan peningkatan aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat kelas IV MIN Gabugan Tanon.

c. Dengan menggunakan pendekatan TPS menggunakan CD pembelajaran,

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

matematika.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi umumnya.

Selain itu dapat memberikan manfaat bagi peserta didik, guru dan sekolah

sebagai berikut.

1.4.1 Peserta didik

Dengan pendekatan TPS dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran dan kemampuan memahami materi pembelajaran matematika.

1.4.2 Guru

Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang model

pembelajaran yang inovatif,efektif,aktif dan menyenangkan.

1.4.3 Lembaga

Dengan menerapkan pendekatan TPS memberikan variasi aplikasi model-

model pembelajaran ,sehingga mutu sekolah dapat meningkat.

Page 23: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakekat Belajar

Istilah belajar sudah dikenal luas di berbagai kalangan walaupun sering

disalahartikan atau diartikan secara common sense atau pendapat umum

saja.Misalnya “lain kali kamu harus belajar dari pengalaman”, yang maksudnya

jangan mengulangi kesalahan serupa pada masa mendatang. Dari contoh tersebut

belajar dapat diartikan sebagai proses mendapatkan pengetahuan dengan

membaca dan menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan yang memandu

perilaku pada masa yang akan datang. Pakar psikologi melihat perilaku belajar

sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara

alami, sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses

psikologis– pedagogis yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan

lingkungan belajar yang sengaja diciptakan.

Bell Gredler (dalam Winataputra,2008:1.5) menyatakan bahwa belajar

adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam

kemampuan (competencies), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) . Sedangkan

Fontana (1981), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif

tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana,

Gagne (1985) juga menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam

kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Dari

Page 24: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

10

pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang

dirancang dan disengaja yang dapat menciptakan perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari praktik atau pengalaman.

Dari semua pengertian tentang belajar, sangat jelas pada kita bahwa belajar

tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh

kemampuan individu. Dari kedua pengertian terakhir tersebut dapat disimpulakn

adanya beberapa ciri belajar yaitu

a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri

individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau

kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta

keterampilan (psikomotor).

b. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku

dengan lingkungan.

c. Perubahan tersebut relatif menetap ini berarti, bahwa perubahan tingkah

laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak

berubah – ubah. Dengan kata lain perubahan perilaku akibat belajar akan

bersifat cukup permanen.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses yang

dilakukan manusia untuk mendapatkan kemampuan dari pengalaman.

Proses belajar terjadi kalau ada interaksi guru, siswa, dan lingkungan dalam

pembelajaran

Page 25: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

11

2.1.2 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,

memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta

didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan

pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil

belajar tersebut. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (dalam Winataputra

2008:1.19), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Pada pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yakni

“pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.”Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan lebih baik.(http://id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran)

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah serangkaian proses kegiatan atau interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar yang dirancang untuk memberi bantuan pada peserta didik

agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan

sikap yang lebih baik oleh peserta didik.

Page 26: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

12

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran seorang guru juga harus

memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran

Faktor-faktor yang memengaruhi pembelajaran dibedakan atas dua

kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (dalam

Baharuddin,dkk.2010:19). Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam

proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar Kedua faktor

tersebut adalah :

2.1.3.1 Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu

dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi

faktor fisiologis dan psikologis.

2.1.3.1.1 Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama,

keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat

memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan

memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya,

kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar

yang maksimal.

Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar

berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil

Page 27: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

13

belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan

mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar,

pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan

ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar.

2.1.3.1.2 Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat

memengaruhi proses belajar, yang terdiri dari. :

1. Kecerdasan / inteligensi siswa

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik

dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan

melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya

berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain.

Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ

yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri

sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh

aktivitas manusia.

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam

proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa.

Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar peluang

individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah

tingkat inteligensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan

belajar.

Page 28: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

14

2. Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan

kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa inginn

melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi

sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan

arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga

diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap

intensitas dan arah perilaku seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi

dibagi menjadi dua, yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu

dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa

yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,

karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa

jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi

intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik

relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).

Menurut Arden N. Frandsen (dalam Baharududdin,2010:23), yang

termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara lain adalah:

a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelediki dunia yang lebih luas

b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk

maju

Page 29: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

15

c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan

dari orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman-

teman, dan lain sebagainya;

d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna

bagi dirinya, dan lain-lain.

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu

tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,

peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya

respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar

seseorang menjadi lemah.

3. Minat

Menurut Reber (Baharuddin,2010:24), minat bukanlah istilah yang

populer dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai

faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan,

motivasi, dan kebutuhan.

4. Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan

proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif

berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang

relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara

positif maupun negatif (Baharuddin,2010:24). Sikap siswa dalam belajar

dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan

guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya.

Page 30: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

16

5. Bakat

Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat.

Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang

(Baharuddin,2010:25). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisikan

bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk belajar.

Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu

komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat

seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan

mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

2.1.3. 2 Faktor Eksternal

Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor

eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah

(2003) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar

dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan

faktor lingkungan nonsosial.

2.1.3.2.1 Lingkungan sosial

Lingkungan sosial terdiri dari Lingkungan sosial masyarakat, lingkungan

sosial keluarga, dan lingkungan sosial sekolah.

1. Lingkungan sosial masyarakat.

Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi

belajar siswa memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar

Page 31: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

17

yang kebetulan belum dimilikinya.. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak

pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa,

paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau

meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.

2. Lingkungan sosial keluarga.

Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga,

sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga,

semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan

antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan

membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

3. Lingkungan sosial sekolah

Guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses

belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi

motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik,

orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh

anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut

mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak

sesuai dengan bakatnya.

2.1.3.2.2. Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:

a. Lingkungan alamiah

Page 32: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

18

Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar

yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang

sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor

yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi

lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

b. Faktor instrumental,

Perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,

hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan

olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,

peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.

Apabila fakto-faktor tersebut saling mendukung, maka kualitas

pembelajaran dapat ditingkatkan.

2.1.4 Kualitas Pembelajaran

2.1.4.1 Pengertian kuaalitas pembelajaran

Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara

definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai

tujuan atau sasarannya (Etzioni,1964).

Efektivitas ini sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas

mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan

demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi

juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu,

efektivitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh

orang (Robbins, 1997). Selain itu, kualitas pembelajaran secara operasional

Page 33: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

19

diartikan sebagai intensitas sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum,

bahan belajar, media, fasilitas, sistem pembelajaran agar proses maupun hasil

belajar tercapai secara optimal sesuai tuntutan kurikuler. Adapun indikator

kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku guru, dampak bagi

siswa, iklim, materi, media dan sistem pembelajaran (Depdiknas, 2004:7).

1. Perilaku pembelajaran pendidik dapat dilihat dari kinerjanya sebagai

berikut.

a. Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar dan

profesi pendidik.

b. Mengusai displin ilmu

c. Dapat memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada

kebutuhan siswa

d. Menguasai pengelolaan pembelajaran

e. Mengembangkan kepribadian dan keprofesionalan

2. Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya

sebagai berikut.

a. Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar

b. Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan

dan keterampilan serta membangun sikapnya

c. Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan

keterampilan serta memantapkan sikapnya

d. Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan

sikapnya secara bermakna

Page 34: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

20

e. Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap, dan

bekerja produktif

f. Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum

sekolah/satuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya

3. Iklim pembelajaran dapat mendukung proses pembelajaran apabila

memenuhi hal-hal seperti berikut.

a. Suasana kelas yang kondusif.

b. Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan

kreatifitas pendidik

4. Materi pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari komponen-

komponen berikut.

a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang

harus dikuasai siswa.

b. Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan

waktu yang tersedia.

c. Materi pembelajaran sistematis dan kontektual.

d. Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar

semaksimal mungkin.

e. Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan

kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni.

f. Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, professional,

psiko-pedagogis, dan praktis.

Page 35: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

21

5. Kualitas media pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran

apabila memenuhi indikator seperti berikut.

a. Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

b. Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan guru,

siswa dengan siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang

relevan.

c. Media pembelajaran dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

d. Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar

dari siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu – satunya,

menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui

berbagai sumber belajar yang ada.

6. Sistem pembelajaran dapat menunjang keberhasilan pembelajaran

apabila memenuhi komponen-komponen sebagai berikut.

a. Dapat menonjolkan ciri khas keunggulannya.

b. Memiliki perencanaan yang matang

Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana

yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam

hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang

diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan

tertentu (Bramley,1996).

Berdasarkan pengertian di atas kualitas pembelajaran dapat di sebut

sebagai efektifitas pembelajaran. Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian

tujuan pembelajaran,termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan

Page 36: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

22

tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan

sikap melalui proses pembelajaran.

Kualitas sering kali di sebut juga dengan mutu atau keefektifan sedangkan

untuk meningkatkan keefektifan siswa seorang guru dituntut untuk memiliki

ketrampilan dalam mengajar.

2.1.4.1.1 Keterampilan guru

Seorang guru professional telah mengikuti beberapa pelatihan yang

berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar. Menurut Turney (1973)

mengemukakan ada 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses

belajar mengajar yaitu:

a. keterampilan bertanya

b. keterampilan memberikan penguatan

c. keterampilan mengadakan variasi

d. keterampilan menjelaskan

e. keterampilan membuka dan menutup pelajaran

f. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

g. keterampilan mengelola kelas

h. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

a. Keterampilan Bertanya

Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalah bertanya”.

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang

dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal

yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif

Page 37: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

23

yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya

memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan

teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif. Pertanyaan yang

baik di bagi manjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya dan

pertanyaan menurut taksonomo Bloom. Pertanyaan menurut maksudnya terdiri

dari : Pertanyaan permintaan (compliance question), pertanyaan retoris (rhetorical

question), pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) dan

pertanyaan menggali (probing question). Sedangkan pertanyaan menurut

taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagde

question), pemahaman (conprehention question), pertanyaan penerapan

(application question), pertanyaan sintetis ( synthesis question) dan pertanyaan

evaluasi (evaluation question).

Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, guru

perlu menunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun

ketika menerima jawaban siswa. Dan harus menghindari kebiasaan seperti :

menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan

sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak, menentukan siswa

yang harus menjawab sebelum bertanya dan mengajukan pertanyaan ganda.

Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau

suruhan yang menuntut respons siswa sehingga dapat menambah pengetahuan dan

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, di masukkan dalam golongan

pertanyaan. Ketrampilan bertanya di bedakan atas ketrampilan bertanya dasar dan

ketrampilan bertanya lanjut.

Page 38: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

24

Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang

perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-

komponen yang di maksud adalah : Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan

singakat, Pemberian acuan, pemusatan, Pemindah giliran, Penyebaran, Pemberian

waktu berpikir dan pemberian tuntunan.

Sedangkan keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari

keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan

kemampuan berpikir siswa, memperbesar pertisipasi dan mendorong siswa agar

dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan

penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen

bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut.

Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan

tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan,

Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi

b. Keterampilan Memberikan Penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat

verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku

guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau

umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu

dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah

laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku

tersebut.

Page 39: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

25

Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai

pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk

meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan

motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku

siswa yang produktif. Ketrampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa

komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa

calon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.

Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan

menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan

penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan,

penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact),

penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau

benda dan penguatan tak penuh. Penggunaan penguatan secara evektif harus

memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan evektifitas, kebermaknaan, dan

menghindari penggunaan respons yang negatif.

c. Keterampilan Mengadakan Variasi

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi

belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga,

dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta

penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai

proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga

kelompok atau komponen, yaitu :

Page 40: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

26

1. Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara

(teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan

guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and

movement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, dan

pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement).

2. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat

pengajaran bila ditunjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam

tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan

alat antara lain adalah sebagai berikut : variasi alat atau bahan yang dapat dilihat

(visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengart (auditif aids), variasi

alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi alat atau bahan yang

dapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual aids).

Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan murid

dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya. Penggunaan

variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan,

serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan.

d. Keterampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian

informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan

adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Secara garis besar komponen-

komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu : Merencanakan, hal ini

mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan

Page 41: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

27

yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus,

atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan

penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan

balikan.

e. Keterampilan Membuka dan Menutup pelajaran

Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau

kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk

menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada

apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang

positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah

kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan

belajar mengajar.

Komponen ketrampilan membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian

siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, dan

membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari.

Komponen ketrampilan menutup pelajaran meliputi: meninjau kembali

penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat

ringkasan, dan mengevaluasi.

f. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan

sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai

pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

Page 42: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

28

Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai

suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi

kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.

Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta

membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan

berbahasa.

g. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan ketrampilan

mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen ketrampilan yang

berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal

(bersifat prefentip) berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif

dan mengendalikan pelajaran, dan bersifat represif ketrampilan yang berkaitan

dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud

agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi

belajar yang optimal.

h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar

antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.

Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan

perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara

guru dan siswa dengan siswa.

Page 43: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

29

Komponen ketrampilan yang digunakan adalah: ketrampilan mengadakan

pendekatan secara pribadi, ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing

dan memudahkan belajar dan ketrampilan merencanakan dan melaksanakan

kegiatan belajar mengajar. (http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/19/delapan-

kompetensi-dasar-mengajar/)

Pada saat proses kegiatan belajar mengajar seorang guru dapat

menggunakan beberapa ketrampilan sesuai dengan materi dan mata pelajaran

yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.

2.1.4.1.2 Aktivitas siswa dalam pembelajaran

Aktivitas menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya

“kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-

kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas.

Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara

jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan

salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses

interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang

dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti

yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya (dalam Depdiknas 2005 : 31),

belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan

siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil

belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”.

Page 44: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

30

Diendrich yang dikutip oleh Sardiman (2011:101) menggolongkan aktivitas

belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Visual activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,

percobaan.

b. Oral activities, misalnya: bertanya, memberikan saran, mengeluarkan

pendapat dan diskusi.

c. Listening activities, misalnya: mendengarkan uraian, diskusi percakapan

d. Writing activities, misalnya: menulis laporan, menyalin.

e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, diagram.

f. Motor activities, misalnya: melakukan percobaan, bermain, berkebun

g. Mental activities, misalnya: mengingat, menganalisis, mengambil

keputusan, memecahkan soal

h. Emotional activities, misalnya: gembira, berani, bergairah.

Berdasarkan penggolongan aktivitas belajar diatas peneliti lebih memilih

untuk mengatasi visual activities, oral activities, listening activities, writing

activities, drawing activities, mental activities dan emotional activities karena :

a. Sesuai dengan masalah yang ada di kelas yaitu nilai pada mata pelajaran

matematika belum mencapai KKM.

b. Siswa masih belum bisa menganalisis persoalan dengan baik sehingga

diperlukan pendekatan yang tepat.

c. Siswa sudah mampu memecahkan soal namun jawaban masih kurang tepat.

Pada umumnya tujuan pembelajaran mengikuti pengklasifikasian hasil

belajar yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 1956 yaitu cognitive, affektive, dan

Page 45: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

31

psychomotor. Kognitif (cognitive) adalah ranah yang menekankan pada

pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual. Ranah afektif (affective)

berkaitan dengan sikap dan nilai. Sedangkan psikomotor (psychomotor) adalah

ranah yang berkaitan dengan kegiatan motorik. Ada lima tingkatan dalam ranah

afektif yaitu:1) menerima/memperhatikan (receiving), 2) menjawab (responding);

3) menilai (valuing); 4) mengatur/mengorganisasi (organization), 5) karakterisasi

dengan suatu nilai atau kompleks nilai (poerwanti, 2008:1.22-1.29).

Adanya aktivitas siswa akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

2.1.4.1.3 Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar

merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar

akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,

psikomotor.Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

Page 46: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

32

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

menciptakan.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai

c. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk

dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini

dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar

adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan

berulang-ulang.

Dalam pendidikan matematika diperlukan pengajaran yang berulang-ulang

untuk menanamkan konsep pelajaran matematika itu sendiri.

Page 47: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

33

2.1.5. Hakekat Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique

(Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic / wiskunde

(Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari

perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan

tersebut mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu

(knowledge, science). Istilah mathematike berhubungan sangat erat dengan

sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar

atau berpikir.

Herman Hudojo menyatakan bahwa: “matematika merupaka ide-ide abstrak

yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya dedukti,

sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi.”

Sedangkan James dalam kamus matematkanya menyatakan bahwa

“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan

konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke

dalam tiga bidang, yaitu aljaar, analisis dan goemetri.

Sedangkan menurut Mulyono Abdurahman mengemukakan bahwa

matematika adalah suatu era untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang

dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan

tentang betuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan

yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam

melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.

Page 48: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

34

Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abtrak, sehingga

disebut objek mental, objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu

meliputi:Konsep, merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk

menggolongkan sekumpulan objek. Misalnya, segitiga merupakan nama suatu

konsep abstrak. Dalam matematika terdapat suatu konsep yang penting yaitu

“fungsi”, “variabel”, dan “konstanta”. Konsep berhubungan erat dengan definisi,

definisi adalah ungkapan suatu konsep, dengan adanya definisi ornag dapat

membuat ilustrasi atau gambar atau lambing dari konsep yang dimaksud.Prinsip,

merupakan objek matematika yang komplek. Prinsip dapat terdiri atas beberapa

konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi/operasi, dengan kata lain prinsip adalah

hubungan antara berbagai objek dasar matematika. Prisip dapat berupa aksioma,

teorema dan sifat.Operasi, merupakan pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan

pengerjaan matematika lainnya, seperti penjumlahan, perkalian, gabungan, irisan.

Dalam matematika dikenal macam-macam operasi yaitu operasi unair, biner, dan

terner tergantungd ari banyaknya elemen yang dioperasikan. Penjumlahan adalah

operasi biner karena elemen yang dioperasikan ada dua, tetapi tambahan bilangan

adalah merupakan operasi unair karena elemen yang dipoerasika hanya satu.

Berdasarkan hakikat matematika tersebut,dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran matematika tidak hanya dibutuhkan pengetahuan saja tetapi perlu

adanya penanaman konsep terhadap suatu materi.Dalam pembelajaran matematika

tentunya diperlukan sebuah model pembelajaran yang tepat agar materi

pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.Pemilihan model

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran matematika.Oleh

Page 49: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

35

karena itu,selanjutnya akan dijelaskan tentang model kooperatif agar bisa

diterapkan dalam pembelajaran matematika.

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif

2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger,dkk (dalam Huda,2011:29) pembelajaran kooperatif

merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip

bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di

antara kelompok-kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajaran

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk

meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain (Roger, dkk.1992)

Parker (1994) mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana

pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok

kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama.

Sementara itu, Davidson (1995) mendefinisikan pembelajaran kooperatif secara

terminologis dan perbedaannya dengan pembelajaran koolaboratif. Menurutnya,

pembelajaran merupakan suatu konsep yang sebenarnya sudah ada sejak dulu

dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini memang dikenal sangat penting untuk

meningkatkan kinerja kelompok, organisasi, dan perkumpulan manusia.

Dalam konteks pengajaran, pembelajaran kooperatif sering kali

didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-kelompok kecilyang terdiri dari

siswa-siswa yang dituntut untuk bekerja sama dan saling meningkatkan

pembelajarannya dan pembelajaran siswa lain.

Page 50: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

36

Artz dan Newman (1990) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai

kelompok kecil pembelajar / siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk

mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai satu tujuan

bersama.

Singkatnya, pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di

mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam

belajar. Setidaknya ada empat perspektif teoritis yang mendasari pembelajaran

kooperatif

2.1.6.1.1 Perspektif Motivasional

Perspektif motivasional berasumsi bahwa usaha-usaha kooperatif haruslah

didasarkan pada penghargaan kelompok dan struktur tujuan. Menurut perspektif

motivasional, aktivitas-aktivitas pembelajaran kooperatif jika diterapkan dengan

tepat dapat menciptakan suatu kondisi yang di dalamnya setiap anggota kelompok

berkeyakinan bahwa mereka bisa sukses mencapai tujuan kelompoknya hanya

jika teman-teman satu kelompoknya yang lain juga sukses mencapai tujuan

tersebut.

2.1.6.1.2 Perspektif Kohesi Sosial

Perspektif ini menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif hanya akan

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa jika dalam kelompok kooperatif

terjalin sesuatu kohesivitas antaranggota didalamnya. Kohesivitas ini dapat

dimaknai sebagai suatu kondisi di mana setiap anggota kelompok saling

membantu satu sama lain karena ingin sama-sama sukses.

Page 51: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

37

2.1.6.1.3 Perspektif Kognitif

Perspektif ini berpandangan bahwa interaksi antarsiswa akan

meningkatkan prestasi belajar mereka selama mereka mampu memproses

informasi secara mental daripada secara motivasional.

2.1.6.1.4 Perspektif Perkembangan

Perspektif perkembangan kognitif berasal dari pemikiran Jean Piaget dan

Lev Vyogotsky. Perspektif Piagetian menegaskan bahwa ketika siswa bekerja

sama, konfluk sosio-kognitif akan muncul dan melahirkan apa yang dikenal

dengan ketidakseimbangan kognitif. Ketidakeseimbangan inilah yang nantinya

dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir, bernalar, dan berbicara.

Sedangkan perspektif Vygotsky menyatakan bahwa pengetahuan merupakan

produk sosial (Johnson dan Johnson, 1999).

2.1.6.1.5 Perspektif Elaborasi Kognitif

Perspektif ini dikembangkan oleh O’Donnel dan O’Kelly (1994) ini

menegaskan bahwa elaborasi bisa menjai latihan kognitif yang dapat

meningkatkan pembelajaran siswa. Perspektif ini menekankan peran elaborasi

dalam pengaruhnya terhadap pembelajaran kooperatif. Elaborasi berkaitan erat

dengan penambahan informasi baru dan restrukturasi informasi yang sudah ada.

Seperti yang telah dijelaskan pada model kooperatif diatas,pembelajaran

kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa dapat bekerjasama

dalam kelompok dan saling membantu satu sama lain.Dengan penggunaan metode

yang tepat maka proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik sesuai

Page 52: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

38

dengan tujuan pembelajaran.Adapun macam-macam metode pembelajaran akan

dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

2.1.6.2 Beberapa Contoh Pembelajaran Kooperatif

2.1.6.2.1 Numbered Heads Together (NHT)

Pada dasarnya, NHT merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis

pelaksanaanya hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap anggota diberi nomor dan

guru memanggil nomor tersebut secara acak untuk mempresentasikan hasil

diskusinya.

2.1.6.2.2 Team Product (TP)

Dinamakan Team Product karena setiap kelompok diminta untuk berkreasi

atau menciptakan sesuatu. Misalnya guru meminta siswa berkelompok untuk

membuat presentasi di depan kelas atau menganalisis puisi. Untuk memastikan

adanya tanggung jawab individu, guru dapat memberikan peran atau tugas yang

berbeda-beda pada masing-masing anggota kelompok untuk menciptakan satu

produk kelompok.

2.1.6.2.3 Think Pair Share (TPS)

Model pembelajaran yang sederhana, namun sangat bermanfaat karena

pertama-tama, siswa diminta untuk duduk berpasangan, kemudian guru

memberikan satu pertanyaan atau masalah dan setiap siswa diminta untuk berpikir

sendiri-sendiri terlebih dahulu kemudian baru mendiskusikan pemikirannya

Page 53: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

39

dengan pasangan disebelahnya. Setelah itu guru meminta menshare jawaban yang

telah sepakati pada siswa-siswa yang lain di ruang kelas.

Alasan kenapa peneliti memilih menggunakan metode Think Pair Share

(TPS) karena

a. Bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan kelas.

b. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang

lain.

c. Mengoptimalkan partisipasi siswa.

d. Memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap

siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka pada orang lain.

Dari macam-macam metode diatas peneliti lebih memilih untuk

menggunakan metode TPS.

2.1.7 Model Pembelajaran TPS

Model Think-Pair-Share tumbuh dari penelitian pembelajaran kooperatif,

model Think-Pair-Share dapat juga disebut sebagai model belajar-mengajar

berpasangan. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dari

Universitas Maryland pada tahun 1985 (Think-Pair-Share) sebagai struktur

kegiatan pembelajaran gotong royaong. Model ini memberikan siswa kesempatan

untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Think-Pair-Share

memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu

lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.

Model Think-Pair-Share sebagai ganti dari tanya jawab seluruh kelas.

Page 54: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

40

Adapun prosedur pelaksanaanya sebagai berikut

a. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari empat anggota / siswa.

b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok.

c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut

sendiri-sendiri terlebih dahulu.

d. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap

pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.

e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing

untuk menshare hasil diskusinya.

Sebagai suatu model pembelajaran Think-Pair-Share memiliki langkah-

langkah tertentu. Menurut Muslimin (dalam Trianto,2011:126) langkah-langkah

Think-Pair-Share ada tiga yaitu : Berpikir (Thinking), berpasangan (Pair), dan

berbagi (Share).

Tahap 1 : Thinking (berpikir)

Kegiatan pertama dalam Think-Pair-Share yakni guru mengajukan

pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian siswa diminta

untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara untuk beberapa saat. Dalam tahap

ini siswa dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi yang dia dapat.

Tahap 2 : Pairing (berpasangan)

Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan dengan siswa lain

untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama. Interaksi

Page 55: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

41

pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya. Biasanya

guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

Tahap 3 : Share (berbagi)

Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban

dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Ini efektif

dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai

sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.

Keunggulan dari Think-Pair-Share ini adalah optimalisasi partisipasi siswa.

Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan

membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, model Think-Pair-Share ini

memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi

mereka kepada orang lain. Model ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran

dan untuk semua tingkatan anak didik

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah:

a. memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung

memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh

kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.

b. siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan

pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam

memecahkan masalah.

c. siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam

kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.

Page 56: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

42

d. siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya

dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.

e. memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses

pembelajaran (Hartina, 2008: 12)

Model pembelajaran akan lebih menarik apabila didukung dengan media

pembelajaran yang memadai.

2.1.8 Media CD Pembelajaran

2.1.8.1 Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara atau pengantar. Selain itu kata media juga berasal dari

bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah

berarti perantara atau pengantar atau pengantar sumber pesan dengan menerima

pesan (Ely dalam Hamdani,2011: 243).

Media juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar mengajar terjadi (http://www.sekolahdasar.net/2012/03/pengertian-dan-

karakteristik-media.html ).

Sugandi (2008 : 30) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat /

wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu

penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen sistem

pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. Sebab

Page 57: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

43

media pembelajaran menjadi salah satu komponen pendukung strategi

pembelajaran di samping komponen waktu dan metode mengajar.

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau

informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud

pengajaran. Media pembelajaran digunakan untuk menyampaikan isi materi

pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video kamera, video

recorder, film slide (gambar), foto, gambar, gambar, televisi, dan komputer.

Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengbangkitkan

keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa (Hamalik

dalam Hamdani, 2011: 244).

Sesuatu baru bisa disebut sebagai media jika sudah memenuhi 2 unsur,

yaitu: unsur pesan (software) dan unsur perangkat keras (hardware). Unsur pesan

merupakan isi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa,

sedangkan unsur perangkat keras merupakan sarana ataupun peralatan yang

digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.

Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran

juga dapat membantu siswa meningkatkan, pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan tepercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Berdasarkan definisi tentang media pembelajaran di atas, dapat ditarik

suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau informasi, dapat merangsang

Page 58: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

44

pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2.1.8.1.1 Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran

akan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, secara lebih khusus ada beberapa

manfaat media yang lebih rinci. Nana Sudjana (2009: 2) mengidentifikasi

beberapa manfaat media dalam pembelajaran sebagai berikut : (1) Menyampaikan

materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas

dan menarik, (3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) Efisiensi dalam

waktu dan tenaga, (4) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (5) Media

memungkinkan proses belajar dapat di lakukan di mana saja dan kapan saja, (6)

Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar,

(7) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini peneliti memilih CD

pembelajaran sebagai media bantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan model TPS.

2.1.8.2 Media CD Pembelajaran

Media CD pembelajaran adalah sebuah media yang dapat membantu

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan fungsi untuk meningkatkan dan

memperluas pengetahuan peserta didik serta memberikan fleksibilitas tempat,

waktu dan metode dalam pembelajaran (Kusnaeni, 2009: Vol.2.1). Pengertian lain

Page 59: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

45

dikemukakan oleh Susanto (dalam http://edyawm1.wordpress.com/2011/06/23/cd-

pembelajaran/), CD pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara

sistematis yang berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan mengembangkan

prinsip-prinsip pembelajaran yang memungkinkan siswa lebih mudah dan tertarik

dalam menerima materi pembelajaran.

Kelebihan dari pemanfaatan media bentuk CD pembelajaran menurut

Susanto (http://edyawm1.wordpress.com/2011/06/23/kelebihan-dan-kelemahan-

cd-pembelajaran/ ) antara lain :

a. CD merupakan media yang cocok untuk perbagi ilmu pembelajaran, seperti

kelas kelopok kecil, bahkan satu siswa seorang diri dari sekalipun.

b. Multimedia juga bisa dimanfaatakan untuk hampir semua topic, tipe pelajar,

dan setiap ranah: kognitif, efektif dan psikomotorik.

c. Mengatasi jarak dan waktu

d. Dapat berulang-ulang bila perlu menambah kejalasan.

e. Pesan yang di sampaikan cepat dan mudah diingat.

f. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

g. Mengambangkan imajinasi.

h. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih

realistik.

CD pembelajaran dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti :

OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb. Untuk yang lebih kompleks,

dapat menggunakan software seperti Macromedia Authorware, Swish, atau Adobe

Page 60: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

46

Flash. Dalam penelitian ini, CD pembelajaran yang digunakan akan

dikembangakan dengan Microsoft Office PowerPoint 2007.

2.1.8.3 Microsoft Office PowerPoint 2007

Microsoft Office System 2007 adalah paket program sebagai kelanjutan

dari Microsoft Office System 2003 yang terdiri dari program Microsoft Office

Acces, Excel, Groove, Infopath, OneNote, Outlook, PowerPoint, Publiser, dan

Word. Program Microsoft Office yang digunakan dalam pembuatan media CD

pembelajaran adalah Microsoft Office PowerPoint.

Microsoft Office PowerPoint adalah aplikasi yang bisa digunakaan untuk

membuat dokumen presentasi yang ditampilkan dalam bentuk slideshow (Jubilee

Enterprise dalam Kristi,2012: 28).

Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk

presentasi yang dikembang oleh microsoft di dalam paket aplikasi kantoran

Microsoft Office Selain Microsoft Word, Excel, Acees, dan beberapa program

lainnya. Microsoft Office PowerPoint dirilis pada Nopember 2006. Mulai dari

versi Microsoft Office System 2003 nama Microsoft PowerPoint berubah menjadi

Microsoft Office PowerPoint. Versi paling banyak digunakan saat ini adalah versi

12 (Microsoft Office PowerPoint 2007) yang tergabung dalam paket Microsoft

Office System 2007.dibandingkan dengan Microsoft Office PowerPoint 2003,

Microsoft Office PowerPoint 2007 memiliki banyak keunggulan yaitu terletak

pada tampilan penggunaa yang lebih mudah, kemampuan grafik yang meningkat,

dan format data XML dengan ekstensi *.pptx (http.//id.wikipedia.org).

Page 61: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

47

Dalam kaitannya dengan pembelajaranprogram Microsoft Office

PowerPoint 2007 dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk

mempresentasikan materi pelajaran.

Tahapan pembuatan CD pembelajaran mengguakan program Microsoft

Office PowerPoint 2007 adalah sebagai berikut :

a. Buka program PowerPoint dengan klik start, pilih all program, pilih

Microsoft Office, dan pilih Microsoft Office PowerPoint 2007, maka akan

muncul Microsoft Office PowerPoint.

b. Pada slide pertama ketik judul presentasi yang akan dibuat dan dilanjutkan

mengetik di slide-slide berikutnya dengan materi yang telah dirancang.

c. Menambah slide baru : pilih menu home, dan kliknew, pilih salah satu tipe

slide yang diingikan.

d. Menyisipkan gambar / kreasi, bentuk / kotak, dialog, suara, grafik, tabel :

pilih menu insert, klik picture, shapes, text box, movie, sound, .chart,

table.pilih file yang diinginkan, dan klik OK.

e. Memberi latar belakang pada slide : pilih menu design, dan klik kanan themes

yang dikehendaki, pilih apply to all slide (latar belakang sama untuk seluruh

slide) atau apply to selected slide (latar belakang untuk slide yang dipilih).

f. Memberi animasi : pilih menu animation, pilih transition to the slide, atur

kecepatan transition dengan transition speed, atau bila ingin menyisipkan

sound pilih transition sound. Atur pernggantian slide dengan memilih

advance slide. Tekan play untuk melihat tampilan preview pengaturan yang

dilakukan.

Page 62: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

48

g. Memberi efek-efek menu animation, pilih custom animation, pilih bagian

tulisan / gambar yang akan diberi efek, klik add efek, pilih efek yang

dihendaki. Efek dapat diatur kecepatan dan bentuk tampilan dengan klik

kanan bagian yang akan diatur pada custum animation, lalu pilih effect

option. Urutan tanpilan efek dapat diatur dengan mengatur order. Tekan play

untuk melihat tampilan preview pengaturan yang dilakukan.

h. Membuat hyperlink : pilih tombol / shapes / kata / gambar yang ingin diberi

link, pilih menu lnsert dan klik hyperlink atau klik kanan tombol yang ingin

diberi link, klik hyperlink, kemudian pilih materi yang akan dituju pada

bokmark, dan klik OK.

i. Menampilkan slide : jika seluruh slide telah selesai dibuat, kita dapat melihat

tampilan seluruh slide dengan klik icon slide show, untuk keluar dari slide

tekan end show

2.1.9 Penerapan TPS Menggunakan CD Pembelajaran dalam Pembelajaran

Matematika

Pendekatan tipe TPS bukanlah pendekatan pembelajaran konvensional.

Sebagai pendekatan pembelajaran inovatif, pendekatan ini dapat dilengkapi

dengan media pembelajaran seperti CD pembelajaran. Penerapan TPS

menggunakan CD pembelajaran dalam pembelajaran matematika meliputi tahap

persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

a. Persiapan

Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru perlu melakukan tahap

persiapan meliputi.

Page 63: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

49

a. Mempelajari materi pembelajaran, menyiapkan lembar kerja siswa beserta

lembar jawaban

b. Menentukan konsep / merancang CD Pembelajaran sesuai materi

pembelajaran.

c. Menyusun jadwal dengan topik dan program belajar yang dibuat.

d. Mengatur kelas dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.

i. Pelaksanaan

Selama proses pembelajaran guru melakukan langkah-langkah sebagai

berikut.

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan dan pemberian motivasi.

b. Guru menjelaskan materi dengan media CD pembelajaran.

c. Guru memberi soal kepada siswa.

d. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku kemudian membuat kelompok

baru untuk membandingkan hasil diskusi tadi.

e. Guru membimbing diskusi kelompok.

f. Salah satu kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil

diskusi.

g. Guru dan siswa bersama – sama membahas materi yang dipresentasikan.

j. Tindak lanjut

a. Menyimpulkan materi.

b. Memberikan penghargaan kepada kelompok

c. Menberikan umpan balik.

Page 64: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

50

2.2 Kajian Empiris

Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan

terhadap model pembelajaran Think-Pair-Share dalam meningkatkan

pembelajaran matematika. Adapun hasil penelitian tersebut adalah:

Widayanti, Yeni Diyan. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung

Campuran Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

Siswa Kelas IV SDN I Sumberjo Wetan Tulungagung. Skripsi. Jurusan

Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif TPS dalam pembelajaran hitung campuran, hasil belajar siswa

meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif

TPS dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung campuran siswa kelas IV

SDN I Sumberjo Wetan Tulungagung.

Yuniarto,Priyo.2003.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan

Pendekatan Struktural Tipe Tps Pada Pokok Bahasan Bilangan (Bagian 5) Di

Kelas VI SD Negeri Nglinggis Tugu Trenggalek Tahun Ajaran

2002/2003.Universitas Negeri Surakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share

pada pokok bahasan bilangan dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan

siswa dalam pembelajaran matematika.Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II.

Keefektifan pendekatan Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran

Matematika juga diperkuat dengan jurnal penelitian Universitas Muhamadiyah

Page 65: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

51

Surakarta yang dilakukan oleh Mella Evrilianti pada tahun 2012 tentang

peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) bagi siswa kelas IV SDN Kalongan 3 Kecamatan

Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang menunjukkan

bahwa pendekatan Think Pair Shair (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV SDN Kalongan 3 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Groboogan pada

mata pelajaran Matematika.

2.3 Kerangka Berpikir

Dari hasil balajar siswa kelas IV MIN Gabugan Tanon Kabupaten Sragen

dalam pelajaran matematika ditemukan adanya masalah dalam pembelajaran yaitu

kurangnya kualitas pembelajaran matematika. Dengan penggunaan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan cd pembelajaran siswa diharapkan

dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi

antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok

kecil. Sehingga materi pembelajaran mudah dipahami seluruh siswa dan mencapai

hasil belajar siswa yang maksimal.

Page 66: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

52

Skema 2.1 kerangka berfikir

Kondisi awal Guru :

a. Tidak variatif dalam menetapkan strategi

pembelajaran

b. Kurang bisa mengelola kelas

c. Masih belum menggunakan multi media

pembelajaran

Siswa :

a. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran

b. Kurang termotivasi dalam pembelajaran

c. Hasil belajar belum sesuai dengan KKM

Pelaksanaan

Penerapan pembelajaran melalui model pembelajaran

Think- Pair-Share (TPS) dengan CD pembelajaran :

a. Guru menyajikan materi klasikal dengan

menggunakan CD pembelajaran.

b. Guru memberikan persoalan kepada siswa.

c. Siswa diminta berpasangan dengan teman

sebangkunya (kelompok 4 orang) dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.

d. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap

kelompok mengemukakan hasil diskusinya.

e. Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok

permasalahan dan menambahkan materi yang

belum diungkapkan para siswa.

f. Guru memberikan kesimpulan.

Kondisi akhir

a. Ketrampilan guru meningkat

b. Aktivitas siswa meningkat

c. Hasil belajar siswa meningkat

Page 67: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

53

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang, kajian teori, kajian empiris, dan kerangka

berpikir, peneliti menggunakan model pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS)

menggunakan CD Pembelajaran sehingga keterampilan guru, aktivitas siswa dan

hasil pembelajaran matematika di kelas IV MIN Gabugan Tanon Kabupaten

Sragen dapat meningkat.

Page 68: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan subyek penelitian adalah guru dan

siswa kelas IV MIN Gabugan Tanon, semester II tahun ajaran 2011/2012. Jumlah

siswa yang diteliti sebanyak 28 siswa yang terdiri dari 11 siswa putra dan 17

siswa putri.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan guru dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat melalui model pembelajaran Think-Pair-Share

(TPS) dengan menggunakan CD pembelajaran.

b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat melalaui model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

dengan menggunakan CD pembelajaran.

c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat melalui model Think-Pair-Share (TPS) dengan

menggunakan CD pembelajaran.

3.3 Prosedur PTK

Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan

tahapan sebagai berikut :

Page 69: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

55

3.3.1 Perencanaan

Tahapan perencanaan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana

tindakan tersebut akan dilakukan (Suharjono, 2009: 75). Dalam tahap

perencanaan ini meliputi sebagai berikut:

a. Menelaah materi pembelajaran Matematika kelas IV semester 2 yang akan

dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator

pelajaran.

b. Menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang

telah ditetapkan.

c. Menyiapkan media pembelajaran dan CD pembelajaran yang digunakan

dalam penelitian.

d. Menyiapkan alat evaluasi, serta lembar kerja siswa.

e. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Menurut Arikunto (2009:126), selama melaksanakan tindakan, guru sebagai

pelaksana intervensi tindakan mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan

disepakati bersama dengan teman sejawat. Pelaksanaan tindakan penelitian ini

direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran

melalui model pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS) dengan menggunakan CD

pembelajaran. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang

belum baik.

Page 70: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

56

3.3.3 Observasi

Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63) menegaskan observasi

merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi

penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akurat dan

bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang

sudah melewati latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan

yang teliti dan lengkap. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif

dengan guru pengamat untuk mengamati aktivitas siswa dan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran Think-

Pairs-Share (TPS) dengan menggunakan CD pembelajaran. Observasi juga

dilakukan terhadap aktivitas guru yang menerapkan model pembelajaran Think-

Pairs-Share (TPS) dengan menggunakan CD pembelajaran.

3.3.4 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

terjadi dan sudah dilakukan (Arikunto,2001:19). Setelah mengkaji hasil

pengamatan yaitu aktivitas siswa dan guru, serta hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian

dalam indikator kinerja pada siklus pertama. Bila belum tercapai maka peneliti

melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja.

Page 71: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

57

3.4 Siklus penelitian

Perencanaan dalam siklus

3.4.1 Siklus pertama

3.4.1.1 Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa, buku SD kelas IV,

buku pegangan guru.

c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

d. Menpersiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan apersepsi.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

d. Guru menyajikan suatu permasalahan.

e. Guru dengan siswa melakukan tanya jawab tentang permasalahan yang ada.

f. Guru menjelaskan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dengan menggunakan CD pembelajaran.

g. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

h. Guru memberikan lembar kerja siswa.

Page 72: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

58

i. Guru menyuruh siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya

(kelompok 4 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing

terhadap soal dalam lembar kerja siswa.

j. Siswa berdiskusi menjawab soal dalam lembar kerja siswa.

k. Guru membimbing siswa untuk menjawab soal dalam lembar kerja siswa.

l. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil

diskusinya.

m. Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah

materi yang belum diungkapkan para siswa.

n. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

o. Guru memberikan evaluasi individu berupa tes tertulis kepada setiap siswa.

p. Guru memberikan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3.4.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran.

c. Melakukan pengamatan kerja sama antar siswa.

3.4.4 Refleksi

a. Menganalisis hasil observasi

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus I

c. Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus I

d. Membuat daftar permasalahan yang terjadi siklus I

e. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II

Page 73: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

59

3.4.2 Siklus kedua

3.4.2.1 Perancanaan

a. Menyusun rencana perbaikan dengan materi tentang operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat.

b. Memadukan hasil siklus I agar siklus II lebih efektif.

c. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa, buku paket

matematika kelas IV, buku pegangan guru.

d. Menyiapkan alat evaluasi dan lembar kerja siswa.

e. Menyiapakan lembar observasi yang akan digunakan untuk penelitian.

3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan apersepsi

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa

d. Guru menyajikan suatu permasalahan

e. Guru dengan siswa melakukan tanya jawab tentang permasalahan yang ada

f. Guru menjelaskan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dengan menggunakan CD pembelajaran

g. Siswa memperhatikan penjelasan guru

h. Guru memberikan lembar kerja siswa

i. Guru menyuruh siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya

(kelompok 4 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing

terhadap soal dalam lembar kerja siswa.

j. Siswa berdiskusi menjawab soal dalam lembar kerja siswa

Page 74: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

60

k. Guru membimbing siswa untuk menjawab soal dalam lembar kerja siswa

l. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil

diskusinya

m. Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah

materi yang belum diungkapkan para siswa

n. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

o. Guru memberikan evaluasi individu berupa tes tertulis kepada setiap siswa

p. Guru memberikan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan

3.4.2.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran

c. Melakukan pengamatan kerja sama antar siswa

3.4.2.3 Refleksi

a. Menganalisis hasil observasi

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus II

c. Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus II

d. Membuat daftar permasalahan yang terjadi siklus II

e. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus III bila belum

mencapai indikator keberhasilan

Page 75: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

61

3.4.3 Siklus ketiga

3.4.3.1 Perancanaan

a. Menyusun rencana perbaikan dengan materi tentang operasi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat

b. Memadukan hasil siklus II agar siklus III lebih efektif

c. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa, buku paket

matematika kelas IV, buku pegangan guru

d. Menyiapkan alat evaluasi dan lembar kerja siswa

e. Menyiapakan lembar observasi yang akan digunakan untuk penelitian

3.4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan apersepsi

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa

d. Guru menyajikan suatu permasalahan

e. Guru dengan siswa melakukan tanya jawab tentang permasalahan yang ada

f. Guru menjelaskan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat (operasi hitung campuran)

g. Siswa memperhatikan penjelasan guru

h. Guru memberikan lembar kerja siswa

i. Guru menyuruh siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya

(kelompok 4 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing

terhadap soal dalam lembar kerja siswa.

j. Siswa berdiskusi menjawab soal dalam lembar kerja siswa

Page 76: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

62

k. Guru membimbing siswa untuk menjawab soal dalam lembar kerja siswa

l. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil

diskusinya

m. Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah

materi yang belum diungkapkan para siswa

n. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

o. Guru memberikan evaluasi individu berupa tes tertulis kepada setiap siswa

p. Guru memberikan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan

3.4.3.3 Observasi

a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

b. Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran

c. Melakukan pengamatan kerja sama antar siswa

3.4.3.4 Refleksi

a. Menganalisis hasil observasi

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus III

c. Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus III

d. Membuat daftar permasalahan yang terjadi siklus III

Page 77: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

63

3.5 Data dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

3.5.1.1 Siswa

Dalam penelitian ini peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal

dari siswa melalui observasi secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama

sampai siklus kedua, hasil evaluasi, catatan lapangan dan angket.

3.5.1.2 Guru

Dalam penelitian ini peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal

dari guru dengan menggunakan wawancara, catatan lapangan, dan lembar

observasi keterampilan guru dalam pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran Think-Pair-Share dengan menggunakan CD pembelajaran.

3.5.1.3 Data Dokumen

Dalam penelitian ini peneliti akan mendapatkan sumber data dokumen

berasal dari data awal hasil tes sebelum dilakukan penelitian, hasil observasi,

catatan lapangan selama pembelajaran dan hasil foto.

3.5.1.4 Catatan Lapangan

Dalam penelitian ini peneliti akan mendapatkan sumber data yang berupa

catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika melalui model pembelajaran Think-Pair-Share dengan menggunakan

CD pembelajaran.

Page 78: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

64

3.5.2 Jenis Data

3.5.2.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa nilai hasil belajar siswa (Supardi,

2009: 131). Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika yang diperoleh siswa.

3.5.2.1.2 Data kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

memberikan gambaran tentang ekspresi siswa tentang pemahaman terhadap suaru

mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar

yang baru (afektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam

belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya (Supardi, 2009: 131).

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar

observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan wawancara serta catatan

lapangan dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Think-

Pair-Share dengan menggunakan CD pembelajaran.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan

menggunakan metode observasi, metode tes, metode dokumentasi, metode

wawancara, angket dan catatan lapangan.

3.6.1 Metode Observasi

Flick (2002: 135) menjelaskan tentang observasi sebagai berikut: disamping

kemampuan berbicara dan mendengarkan sebagaimana digunakan dalam

Page 79: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

65

wawancara-wawancara, observasi merupakan keterampilan harian lain sebagai

secara metodelogis disistematisir dan diterapkan dalam penelitian kualitatif. Tidak

hanya persepsi visual tetapi juga persepsi berdasarkan pendengaran, perasaan dan

penciuman yang diintegrasikan. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

menggambarkan keterampilan guru, aktifitas siswa dan hasil belajar matematika

melalui model pembelajaran Think-Pair-Share dengan CD pembelajaran.

3.6.2 Metode Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat

pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan

sesuai dengan tingkat pengajaran tertentu (Poerwati, 2008:1-5). Tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika.

3.6.3 Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono, (2008:82) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seorang peneliti mengambil data siswa yang

dipelukan. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mendokumentasikan keterampilan guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran

matematika.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

Page 80: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

66

3.7.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean, median,

modus, skor terendah, skor tertinggi.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

3.7.1.1 Menentukan nilai berdasar skor teoritis:

keterangan:

St = Skor Teoritis

Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa

yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan

kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 60 Tuntas

< 60 Tidak Tuntas

(Purwanti, 2008)

3.7.1.2 Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dan penyajian data

kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Adapun rumusnya

adalah sebagai berikut:

keterangan:

Page 81: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

67

F = Presentase frekuensi

Kemudian hasil penghitungan nilai siswa dari hasil tes siklus I, siklus II dan

siklus II dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase

peningkatan kualitas pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Think

Pair Share dengan CD pembelajaran.

3.7.1.2.1 Menentukan mean

Me =

Keterangan:

Me = Mean (rata-rata)

∑ = Epsilon (baca jumlah)

Xi = Nilai x ke I sampai ke n

n = Jumlah individu

3.7.1.2.2 Menentukan median:

Md = b + p[

]

Keterangan :

Md = Median

b = Batas bawah, dimana median akan terletak

p = Panjang kelas interval

n = Banyak data/jumlah sampel

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = Frekuensi kelas median

Page 82: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

68

3.7.1.2.3 Menentukan modus

Mo = b + p[

]

Keterangan:

Mo = Modus

b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = Panjang kelas interval

b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang

terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya

b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval

berikutnya

3.7.2 Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan

guru dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Think-Pairs-

Share (TPS) dengan menggunakan CD pembelajaran, serta hasil angket respon

siswa, hasil catatan lapangan dan hasil wawancara dianalisis dengan analisis

deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-

pisahkan menurut kriteria untuk memperoleh kesimpulan.

Menurut Herrhyanto dan Akib Hamid (2008: 5.3) kalau median dapat

dikatakan sebagai ukuran perduaan maka kuartil dapat dikatakan sebagai ukuran

perempatan, artinya nilai-nilai kuartil akan membagi 4 sama banyak terhadap

banyak data. Dengan demikian kita kenal kuartil pertama (K1), kuartil kedua

(K2),kuartil ketiga (K3) sedangkan kuartil keempat (K4) tidak dibicarakan sebab

merupakan data lengkap.

n1___, n2______, n3______, n4______

k1 k2 k3

Page 83: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

69

Untuk menentukan nilai untuk data digunakan rumus :

Letak =

( ),

Keterangan :

n = banyak data

i = 1,2,3

Kalau median (Me) dapat dikatakan sebagai ukuran perduaan maka kuartil

dapat dikatakan sebagai ukuran perempatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa

nilai k2 sama dengan nilai median (Me) atau nilai tengah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membuat instrumen

keterampilan guru dan aktivitas siswa untuk mengukur keterampilan guru dan

aktivitas siswa saat proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

3.7.2.1 Keterampilan guru

Jika instrumen sikap 10 indikator dengan rentangan yang dipakai 1 sampai 4

maka:

Nilai terendah = 10 x 1 = 10

Nilai tertinggi = 10 x 4 = 40

( )

( )

Jika dibagi menjadi 4 kategori maka pembagiannya menggunakan kuartil

yang akan membagi 4 sama banyak terhadap banyak data:

n1______, n2______, n3______, n4______

k1 k2 k3

K2 = Me

Page 84: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

70

Banyak data :10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,

dimana n = 31.

Kuartil pertama ( ) :

( )

( )

Besarnya Nilai k1 = nilai data ke 8 = 17

Kuartil kedua (K2) : Me = 25

Kuartil ketiga (K3) :

( )

( )

Besarnya Nilai k3= nilai data ke 24 = 33

Skor Skala

Kategori

33 ≤ k < 40 ≥ k3 sampai Nilai tertinggi A (Baik Sekali)

25 ≤ k < 33 ≥ k2=Me sampai < k3 B (Baik)

17 ≤ k < 25 ≥ k1 sampai < k2=Me C (Cukup)

10 ≤ k < 17 nilai terendah sampai < k1 D (Kurang)

3.7.2.2 Aktivitas Siswa

Jika instrumen sikap 10 indikator dengan rentangan yang dipakai 1 sampai 4

maka:

Nilai terendah =10 x 1 = 10

Nilai tertinggi = 10 x 4 = 40

( )

( )

Jika dibagi menjadi 4 kategori maka pembagiannya menggunakan kuartil yang

akan membagi 4 sama banyak terhadap banyak data:

Page 85: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

71

n1__ , n2______, n3______, n4______

k1 k2 k3

Banyak data :10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28,29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

dimana n = 31.

Kuartil pertama ( ) :

( )

( )

Besarnya Nilai k1 data ke 8 =17

Kuartil kedua (K2) : Me =

Kuartil ketiga (K3) :

( )

( )

Besarnya Nilai k3

( )

( )

Skor Skala

Kategori

33 ≤ k < 40 ≥ k3 sampai Nilai tertinggi A (Baik Sekali)

25 ≤ k < 33 ≥ k2=Me sampai < k3 B (Baik)

17 ≤ k < 25 ≥ k1 sampai < k2=Me C (Cukup)

10 ≤ k < 17 nilai terendah sampai < k1 D (Kurang)

3.8 Indikator Keberhasilan

Model pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS) dengan menggunakan CD

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada Siswa Kelas IV

MIN Gabugan Tanon, dengan indikator sebagai berikut:

Page 86: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

72

a. Keterampilan guru dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan

Think-Pairs-Share (TPS) dengan menggunakan CD pembelajara sekurang-

kurangnya baik dengan skor 25 ≤ k < 33

b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Think-

Pairs-Share (TPS) dengan menggunakan CD pembelajaran sekurang-

kurangnya baik dengan skor 25 ≤ k < 33

c. Sebanyak 80% siswa kelas IV MIN Gabugan Tanon mengalami ketuntasan

belajar individual sebesar ≥ 60 dalam pembelajaran matematika

Page 87: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Penerapan pendekatan model think pair share menggunakan CD

pembelajaran pada pelajaran matematika di kelas IV MIN Gabugan Tanon Sragen

terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut ditunjukan

dengan meningkatnya keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada

siswa kelas IV MIN Gabugan Tanon. Berikut ini akan dipaparkan hasil dari

penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Pada pemaparan hasil

penelitian, akan dijabarkan lebih lanjut mengenai hasil yang diperoleh meliputi

pemaparan hasil observasi keterampilan guru, observasi aktivitas siswa, serta hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Matematika melalui penerapan pendekatan

model think pair share menggunakan CD pembelajaran dalam proses

pembelajaran di kelas IV MIN Gabugan Tanon.

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

4.1.1.1 Perencanaan

Kegiatan penelitian tindakan kelas tentu harus diawali dengan kegiatan

perencanaan. Perencanaan dimaksudkan agar kegiatan pelaksanaan dapat

dipersiapkan secara rapi dan terkonsep, sehingga kegiatan pembelajaran yang

Page 88: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

74

dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Kegiatan

perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan RPP yang menerapkan pendekatan model think pair

share dengan menggunakan CD pembelajaran yang di dalamnya terdapat

materi Matematika : KD 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat ;

b. Mempersiapkan Sumber: KTSP dan Silabus kelas IV SD;

c. Mempersiapkan buku sumber belajar;

d. Menyiapkan media berupa CD pembelajaran;

e. Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal tes tertulis;

f. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru

dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika melalui pendekatan

model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan pada siklus I merupakan kegiatan pemberian

tindakan awal pada langkah perbaikan pembelajaran. Tindakan perbaikan tersebut

peneliti menggunakan pendekatan model think pair share dengan menggunakan

CD pembelajaran.

Uraian kegiatan

Kegiatan pada siklus ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penjabaran lebih lanjut, akan

dipaparkan dibawah ini.

Page 89: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

75

4.1.1.2.1 Pendahuluan

Pada kegiatan ini diawali dengan guru melakukan pengkondisian kelas

terlebih dahulu, guru meminta siswa untuk duduk rapi dan kemudian memulai

kegiatan dengan berdoa. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan melakukan presensi

siswa, pada siklus I ini 3 siswa tidak masuk dikarenakan sakit. Kegiatan berlanjut

dengan guru memberikan apersepsi, pada apersepsi guru mengajukan sebuah

pertanyaan “Coba urutkan bilangan berikut dari yang terkecil dengan benar ! 4, 2,

3,-2, 0, -1, 1” “Setelah itu guru menjelaskan tujuan dari kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan dan siswa merasa antusias terhadap materi yang akan

dipelajari.

4.1.1.2.2 Kegiatan Inti (40 Menit)

Eksplorasi

Langkah 1: Siswa berfikir secara individu (Thinking)

a. Siswa memperhatikan peragaan yg dilakukan oleh guru serta tayangan CD

tentang penjumlahan bilangan bulat,

b. Siswa berlatif menjumlahkan bilangan bulat positif dengan positif, positif

dengan negatif, negatif dengan positif, serta negatif dengan negatif,

c. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang penjumlahan

bilangan bulat positif dengan positif, positif dengan negatif, negatif dengan

positif, serta negatif dengan negatif,

d. Siswa memikirkan jawaban secara individual tentang soal yang telah

diberikan

e. Siswa mengemukakan jawaban tentang soal yang telah diberikan

Page 90: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

76

f. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku kemudian membentuk

kelompok yang terdiri dari 4 anak untuk berdiskusi tentang penjumlahan

bilangan bulat positif dengan positif, positif dengan negatif, negatif dengan

positif, negatif dengan negatif

Elaborasi

Langkah 2: Siswa berfikir secara berpasangan (Pair)

a. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menyelesaikan soal dari guru

mengenai penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif, positif

dengan negatif, negatif dengan positif, serta negatif dengan negatif,

b. Pembentukan kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi,

c. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing – masing dalam kelompok,

d. Siswa mencatat hasil diskusi yang dilanjutkan dengan sharing,

e. Guru memberikan bimbingan dan bantuan seperlunya.

Langkah 3: Siswa berbagi jawaban ke seluruh kelas (Share)

a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas,

b. Siswa lain memberi tanggapan dan apresiasi terhadap kelompok yang

maju,

Konfirmasi

a. Guru mengulang membacakan hasil pembelajaran tadi,

b. Guru memberikan reward dan motivasi tambahan bagi kelompok yang

dianggap paling baik dan kelompok yang masih kurang,

Page 91: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

77

c. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal – hal yang kurang paham,

4.1.1.2.3 Penutup (20 Menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran tentang penjumlahan

bilangan bulat positif dengan positif, positif dengan negatif, negatif dengan

positif, serta negatif dengan negatif,

b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal latihan

c. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

d. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran dan hasil diskusi

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR

f. Guru menutup pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

4.1.1.3 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I

4.1.1.3.1 Keterampilan guru pada pembelajaran siklus I

Berdasarkan kegiatan observasi keterampilan guru yang telah dilakukan

selama kegiatan pembelajaran pada siklus I , diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 92: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

78

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru pada Siklus I

No

Indikator Keterampilan Guru

Menggunakan Model Think Pair Share

dengan CD pembelajaran

Perolehan

Skor

1 Keterampilan membuka pelajaran 3

2 Keterampilan menggunakan media

pembelajaran

3

3 Ketereampilan bertanya (Think) 3

4 Keterampilan menjelaskan dengan

menggunakan CD pembelajaran

4

5 Keterampilan mengelola kelas (Pair) 3

6 Keterampilan membimbing kelompok diskusi 3

7 Keterampilan mengelola kelompok kecil dan

perorangan (Share)

2

8 Keterampilan mengadakan variasi 3

9 Keterampilan memberi penguatan 3

10 Keterampilan menutup pelajaran 3

Jumlah skor yang diperoleh 30

Kategori Baik

Sebagaimana tertera pada tabel 4.1, perolehan skor keterampilan guru pada

siklus I yaitu sebanyak 30 dengan kategori baik. Persebaran skor pada tiap

indikator dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Page 93: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

79

Gambar 4.1 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru pada Siklus I

Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa perolehan skor tersebut didapatkan dari

kegiatan observasi keterampilan guru pada siklus I menggunakan pendekatan

model think pair share dengan CD pembelajaran. Untuk memperjelas bagaimana

skor tersebut diperoleh, berikut akan dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan

indikator keterampilan guru yang telah ditentukan.

a. Keterampilan Membuka Pelajaran

Skor 3 yang diperoleh pada indikator ini membuktikan bahwa guru

menunjukan dua deskriptor pada keterampilan ini, yaitu mengkondisikan

kelas dengan baik agar pembelajaran berlangsung efektif dan melakukan

apersepsi dengan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4 Keterampilan Membuka Pelajaran

Keterampilan menggunakan Mediapembelajaran

Keterampilan Bertanya (Think)

Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan Mengelola Kelas(Pair)

Keterampilan MembimbingKelompok Diskusi

Keterampilan Mengelola KelompokKecil dan Peorangan (Share)

Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan Memberi Penguatan

Keterampilan Menutup Pelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 94: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

80

b. Keterampilan Menggunakan CD dan Media pembelajaran

Saat pembelajaran berlangsung, guru telah menunjukan tiga deskriptor

atau dapat diartikan indikator ini memperoleh skor sebanyak 3. Deskriptor

tersebut meliputi media yang digunakan pada saat KBM berlangsung telah

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disebutkan, media tersebut juga

sudah sesuai dengan taraf berpikir siswa.

c. Keterampilan Bertanya (Think)

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 3, terdapat dua deskriptor

yang muncul pada indikator ini yaitu guru telah menggunakan kalimat yang

jelas dan mudah dimengerti oleh siswa, kemudian guru juga memberikan

waktu yang cukup bagi siswa untuk berpikir menjawab pertanyaan.

d. Keterampilan Menjelaskan

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 4, hal tersebut dibuktikan

dengan muncul tiga deskriptor yang meliputi melibatkan siswa untuk

mengemukakan ide dan pemecahan masalah, meluruskan persepsi siswa

yang kurang tepat, dan memberikan contoh-contoh mengenai materi yang

sedang dibahas.

e. Keterampilan Mengelola Kelas (Pair)

Pada keterampilan ini, skor yang didapatkan oleh guru yaitu sebanyak

3. Ditunjukan dengan munculnya dua deskriptor pada kegiatan

pembelajaran yang berlangsung. Deskriptor tersebut adalah menciptakan

kondisi belajar yang optimal melalui pembentukan kelompok belajar dan

Page 95: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

81

memberikan petunjuk yang jelas tentang pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

f. Keterampilan Membimbing Kelompok Diskusi

Pada keterampilan membimbing kelompok diskusi juga memperoleh

skor sebanyak 3 atau diperoleh adanya dua deskriptor yang nampak.

Deskriptor tersebut meliputi guru telah mampu memusatkan perhatian siswa

pada tujuan dan topik yang akan dibahas dalam diskusi dan mencegah

dominasi siswa dalam diskusi kelompok.

g. Keterampilan Mengelola Kelompok Kecil dan Perorangan (Share)

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 2, atau berarti deskriptor

yang muncul hanyalah satu. Deskriptor tersebut adalah guru telah

memberikan penguatan kepada siswa yang maju.

h. Keterampilan Mengadakan Variasi

Skor yang diperoleh pada indikator ini adalah 3, diwujudkan dengan

tercapainya dua deskriptor yaitu variasi penggunaan media yang

mendukung pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang kondusif

(bersih, nyaman, tenang).

i. Keterampilan Menggunakan Penguatan

Guru telah menunjukan deskriptor dua deskriptor pada keterampilan

ini. Dengan begitu maka skor yang diperoleh yaitu sebanyak 3. Deskriptor

tersebut adalah pememberian penguatan verbal, memberikan penguatan

dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional, dan memberikan

penguatan dengan gerakan/ acungan jempol.

Page 96: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

82

j. Keterampilan Menutup Pelajaran

Pada keterampilan ini guru mendapatkan skor sebanyak 3 atau guru

telah mumunculkan dua deskriptor. Deskriptor tersebut adalah meninjau

kembali dengan mengadakan refleksi dan memberikan evaluasi.

Berdasarkan penjabaran di atas maka jelas deskriptor apa saja yang telah

ditunjukan guru pada pembelajaran di siklus I. Dapat disimpulkan pada variabel

keterampilan guru pada pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan

model think pair share dengan CD pembelajaran, belum mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu dengan kategori sangat baik dengan

perolehan skor 33 hingga 40.

4.1.1.3.2 Aktivitas Siswa pada pembelajaran Siklus I

Selain keterampilan guru, aktivitas siswa pun menjadi salah satu variabel

yang diteliti pada penelitian ini. Pada kegiatan observasi dilakukan juga

pengambilan data aktivitas siswa yang terdapat pada pembelajaran Matematika

menggunakan pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD

pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Terdapat 10

indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi aktivitas siswa. Pada siklus

I, siswa yang dapat mengikuti pembelajaran hanya sejumlah 26 dari 28 siswa.

Berikut perolehan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I.

Page 97: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

83

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I

Tabel di atas menunjukan perolehan observasi siklus I, skor yang diperoleh adalah

17,5 dengan kualifikasi kategori cukup. Perolehan data tersebut akan digambarkan

pada gambar diagram berikut.

No. Indikator Aktivitas Siswa Jumlah Perolehan

Siswa yang

Memperoleh Skor

Rata-rata

1 2 3 4

1 Kesiapan Siswa 0 6 20 2 2,7

2 Memperhatikan Penjelasan Materi 7 20 1 0 1,7

3 Berfikir Secara Individual (Think) 22 5 1 0 1,2

4 Memperhatikan CD Pembelajaran

yang ditampilkan oleh Guru

16 11 1 0 1,4

5 Belajar dalam Kelompok (Pair) 14 12 2 0 1,6

6 Mempresentasikan Hasil Diskusi

(Share)

18 9 1 0 1,3

7 Mengemukakan Pendapat 15 11 2 0 1,5

8 Tanggung Jawab Terhadap Tugas

yang Diberikan Guru

0 25 3 0 2,1

9 Antusias dalam Mengikuti

Pembelajaran dengan Model TPS

9 16 3 0 1,8

10 Mengerjakan Soal Evaluasi 0 22 6 0 2,2

Jumlah Skor Rerata 17,5

Kategori Cukup

Page 98: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

84

Gambar 4.2 Diagram Perolehan Data Aktivitas Siswa pada Siklus I

Diperoleh rerata skor hasil aktivitas siswa melalui pendekatan model think

pair share dengan menggunakan CD pembelajaran pada pembelajaran

Matematika sebesar 17,5 termasuk pada kategori cukup. Untuk memperjelas

perolehan skor yang tertera pada tabel 4.2 dan gambar 4.2, akan dijabarkan

sebagai berikut.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3kesiapan siswa

memperhatikan penjelasanguru

berfikir secara individual

memperhatikan penayanganCD Pembelajaran

belajar dalam kelompok

mempresentasikan hasildiskusi

mengemukakan pendapat

tanggung jawab terhadaptugas

antusias mengikutipembelajaran menggunakanmodel TPSmengerjakan soal evaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 99: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

85

a. Kesiapan Siswa

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 2,7. Hal tersebut

berarti sebagian besar siswa telah menunjukan sebanyak satu deskriptor, yaitu

siswa telah datang tepat waktu.

b. Menyimak Penjelasan Materi

Memperoleh rerata skor sebanyak 1,7 berarti bahwa pada indikator ini

sebagian besar siswa dapat memunculkan satu deskriptor pada kegiatan

pembelajaran. Deskriptor tersebut adalah memperhatikan penjelasan materi.

c. Berfikir Secara Individual (Think)

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 1,2 atau mayoritas

siswa belum mampu menunjukan deskriptor yang telah ditentukan.

d. Memperhatikan CD Pembelajaran yang Ditampilkan oleh Guru

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 1,4 atau dapat

menunjukan bahwa sebagian besar siswa telah menunjukan satu deskriptor,

namun adanya beberapa siswa yang belum mampu menunjukan satu

deskriptor pun pada pembelajaran yang dilaksanakan. Deskriptor yang telah

muncul yaitu siswa memperhatikan CD pembelajaran yang ditampilkan oleh

guru dengan baik.

e. Belajar dalam Kelompok (Pair)

Sebagian siswa telah memunculkan satu deskriptor pada kegiatan

pembelajaran. Dengan demikian dapat diperoleh rerata skor pada indikator

ini yaitu sebanyak 1,6. Deskriptor yang sudah muncul adalah ikut mengkaji

permasalahan yang diutarakan oleh guru bersama kelompok.

Page 100: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

86

f. Mempresentasikan Hasil Diskusi (Share)

Indikator ini memperoleh rerata skor 1,3 atau sebagian siswa telah

memunculkan satu deskriptor aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran,

namun sebagian lagi belum menunjukan deskriptor yang nampak. Deskriptor

yang telah nampak yaitu siswa menyampaikan hasil diskusi mengenai

permasalahan yang telah diberikan oleh guru di depan kelas.

g. Mengemukakan Pendapat

Indikator ini memperoleh rerata skor sebanyak 1,5. Berarti bahwa

dalam kegiatan pembelajaran siswa telah mapu menunjukan satu deskriptor.

Deskriptor tersebut adalah menjawab pertanyaan yang diajukan guru

h. Bertanggung Jawab Terhadap Tugas yang Diberikan Guru

Sebagian besar siswa telah mampu memunculkan dua deskriptor di

dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Sehingga rerata skor yang

diperoleh adalah 2,1. Deskriptor yang telah muncul adalah menyelesaikan

tugas tanpa melebihi waktu yang disediakan dan mengerjakan tugas sesuai

dengan petunjuk dari guru.

i. Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran dengan Model TPS

Pada indikator ini diperoleh hasil rerata sebesar 1,8. Hal tersebut

berarti bahwa sebagian besar siswa telah menunjukan satu deskriptor dalam

kegiatan pembelajaran. Deskriptor yang telah muncul yaitu Menunjukkan

minat terhadap media yang digunakan.

Page 101: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

87

j. Mengerjakan Soal Evaluasi

Perolehan rerata skor sebesar 2,2 menunjukan bahwa siswa telah

menunjukan satu deskriptor. Deskriptor tersebut adalah siswa mengerjakan

soal evaluasi secara mandiri.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perolehan jumlah rerata skor

sebanyak 17,5 dengan kualifikasi kategori cukup, belum mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu rerata skor yang diperoleh 18 ≤ skor < 23

dengan kategori baik.

4.1.1.3.3 Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Siklus I.

Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh dari kegiatan evaluasi dengan

menggunakan tes pada akhir kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan tipe think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran. Siswa

yang mengikuti kegiatan tes ini berjumlah 28 siswa. Berikut pemaparan hasil tes

yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Keterangan Skor

1. Rata-rata Kelas 62

2. Nilai Tertinggi 82

3. Nilai Terendah 40

4. Siswa yang Memenuhi KKM 10

5. Siswa yang Belum Memenuhi KKM 18

6. Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal 35,7%

Page 102: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

88

Berdasarkan penyajian tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase

ketuntasan belajar siswa mencapai 35,7 %, yaitu sebanyak 10 dari 28 siswa yang

mengikuti tes telah tuntas KKM sebesar 60. Masih ada sekitar 64,2 % yaitu

sebanyak 18 dari 28 siswa yang masih belum tuntas KKM sebesar 60. Rerata

kelas berdasarkan tabel diatas sebesar 62 dengan nilai tertinggi 82 dan nilai

terendah 40. Persentase ketuntasan hasil belajar siklus I di atas digambarkan ke

dalam diagram berikut:

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

Dengan demikian apabila melihat data nilai hasil tes yang dilakukan pada

akhir pembelajaran Matematika dengan pendekatan model think pair share

dengan menggunakan CD pembelajaran pada siklus I menunjukan persentase

ketuntasan klasikal mencapai 35,7%. Dengan begitu indikator keberhasilan yang

ditentukan sebesar minimal 80% belum mampu dicapai pada siklus ini, sehingga

perlu diadakan siklus selanjutnya.

Diagram ketuntasan belajar siswa

tuntas

tidak tuntas

64,2

%

35,7%

Page 103: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

89

Tabel 4.4 Rekapitulasi siklus I

Indikator Rata – rata Nilai Prosentasi

Keterampilan guru 3 75%

Aktivitas Siswa 1,9 62,5%

Hasil Belajar 62 35,7%

2.1.1.4 Refleksi

Peneliti melakukan refleksi untuk mencari kekurangan pada pelaksanaan

kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I. Hal ini dilakukan agar siklus

selanjutnya dapat dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil

penelitian pada siklus I, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran perlu

dianalisis kembali bersama kolaborator (observer) sebagai bahan pertimbangan

untuk memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Adapun

refleksinya adalah sebagai berikut:

a. Keterampilan Guru

Keterampilan guru memperoleh skor 32 dengan kualifikasi kategori baik

sehingga belum mencapai indikator keberhasilan yang akan dicapai

sekurang-kurangnya sangat baik dengan perolehan 33,5 ≤ skor < 40.

Seluruh keterampilan guru perlu untuk ditingkatkan terutama untuk

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan perorangan. Hal

Page 104: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

90

tersebut dikarenakan hanya mendapat skor 1 atau belum adanya deskriptor

yang muncul.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas memperoleh rerata skor sebesar 17,5 dengan kategori cukup.

Variabel ini belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan yaitu

dengan perolehan 18 ≤ skor < 23 dengan kategori baik. Indikator aktivitas

siswa yang perlu mendapatkan perhatikan serius adalah berfikir secara

individual, memperhatikan penayangan CD, dan memaparkan hasil diskusi.

Sebagian besar siswa belum mampu menunjukan salah satu deskriptor pada

indikator tersebut.Sehingga perolehan rerata skor hanya mencapai 1,2-2.

c. Hasil Belajar Siswa

Ada 28 yang mengikuti tes pada siklus ini. Data yang diperoleh

menunjukan ketuntasan klasikal pada pembelajaran Matematika dengan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran

mencapai 35,7% atau terdapat 10 siswa yang telah mencapai KKM yang

telah ditentukan yaitu sebesar 60. Sehingga pada variabel ini dikatakan

belum mampu mencapai indikator keberhasilan yaitu ketuntasan klasikal

harus mencapai minimal 80%.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran Matematika dengan pendekatan model think pair share dengan

menggunakan CD pembelajaran perlu mendapatkan perbaikan supaya pada siklus

berikutnya dapat mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Oleh

Page 105: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

91

karena itu, hal-hal yang perlu diperbaiki dan diadakan revisi untuk tahap

pelaksanaan berikutnya adalah:

a. Guru perlu meningkatkan keterampilan dalam memimpin diskusi

kelompok kecil dan perorangan. Cara yang ditempuh untuk meningkatkan

hal tersebut seperti guru harus memberikan pancingan dan motivasi ketika

siswa maju, bersikap bersahabat kepada siswa dengan melakukan

pendekatan secara personal, dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menilai pencapaianya sendiri.

b. Guru juga harus merangsang siswa agar mampu berpikir secara mandiri

dengan memberikan motivasi, memberikan kata kunci atau petunjuk yang

mengarah pada jawaban yang diharapkan, membantu siswa yang

mengalami kesulitan serta menggunakan kata-kata yang mudah dipahami

oleh siswa.

c. Guru perlu menggunakan kata yang efektif dan CD yang digunakan pun

harus lebih menarik.

d. Guru perlu memancing siswa agar siswa berani memparkan hasil diskusi

kelompok mereka di depan kelas. Cara yang dapat ditempuh yaitu

memberikan stimulus kepada siswa berupa reward baik kepada siswa yang

memaparkan hasil diskusi maupun siswa yang menanggapi hasil diskusi

tersebut

e. Guru perlu melakukan review sebagai bentuk pemantapan terhadap

pemahaman materi..

Page 106: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

92

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

4.1.2.1 Perencanaan

Kegiatan perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan RPP yang menggunakan pendekatan model think pair

share dengan menggunakan CD pembelajaran yang di dalamnya terdapat

materi Matematika : KD 5.3 Mengurangkan bilangan bulat;

b. Mempersiapkan Sumber: Silabus kelas IV SD;

c. Mempersiapkan buku sumber belajar;

d. Menyiapkan media berupa CD pembelajaran dan kartu bilangan.

e. Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal tes tertulis;

f. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan

aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika melalui pendekatan model

think pairshare dengan menggunakan CD pembelajaran.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan pada siklus II merupakan kegiatan perbaikan dari

siklus I. Tindakan perbaikan tersebut peneliti menggunakan pendekatan model

think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

Uraian kegiatan

Kegiatan pada siklus ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penjabaran lebih lanjut, akan

dipaparkan dibawah ini

Page 107: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

93

4.1.2.2.1 Pendahuluan (10 Menit)

Pada kegiatan ini diawali dengan guru melakukan pengkondisian kelas

terlebih dahulu, guru meminta siswa untuk duduk rapi dan kemudian memulai

kegiatan dengan berdoa. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan melakukan presensi

siswa. Pada siklus II siswa yang hadir sebanyak 28 siswa. Kegiatan berlanjut

dengan guru memberikan apersepsi, pada apersepsi guru memberikan sebuah

pertanyaan “ urutkan bilangan bulat ini dari yang terkecil ! 4, 2, 3, -2, 0,1, -1

“Setelah itu guru menjelaskan tujuan dari kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan dan memotivasi siswa sehingga siswa merasa antusias terhadap materi

yang akan dipelajari.

4.1.2.2.2 Kegiatan Inti (40 menit)

Langkah 1: Siswa berfikir secara individu (Thinking)

a. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh guru serta tayangan

CD tentang pengurangan bilangan bulat

b. Siswa berlatih mengurangkan bilangan bulat positif dengan positif, positif

dengan negatif, negatif dengan positif, serta negatif dengan negatif.

c. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang pengurangan

bilangan bulat positif dengan positif, positif dengan negatif, negatif dengan

positif, serta negatif denga negatif.

d. Siswa memikirkan jawaban secara individual tentang soal yang telah

diberikan.

e. Siswa mengemukakan jawaban tentang soal yang telah diberikan tadi.

Page 108: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

94

f. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku kemudian membentuk

kelompok yang terdiri dari 4 anak untuk diskusi tentang pengurangan

bilangan bulat.

Elaborasi

Langkah 2: Siswa berfikir secara berpasangan (Pair)

a. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menyelesaikan soal dari guru

mengenai pengurangan bilangan bulat.

b. Pembentukan kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi.

c. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing – masing kedalam kelompok.

d. Siswa mencatat hasil diskusi yang dilanjutkan dengan sharing.

e. Guru memberikan bimbingan dan bantuan seperlunya.

Langkah 3: Siswa berbagi jawaban ke seluruh kelas (Share)

a. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

b. Siswa lain memberi tanggapan dan apresiasi terhadap kelompok maju.

konfirmasi

a. Guru mengulang membacakan hasil pembelajaran tadi.

b. Guru memberikan reward dan motivasi tambahan bagi kelompok yang

dianggap paling baik dan kelompok yang masih kurang.

Page 109: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

95

4.1.2.2.3 Penutup (20menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran tentang pengurangan

bilangan bulat positif dengan positif, positif dengan negatif, negatif denga

positif, serta negatif dengan negatif.

b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal latihan.

c. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

d. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran dan hasil diskusi

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR

f. Guru menutup pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

4.1.2.3 Hasil Observasi Siklus II

4.1.2.3.1 Keterampilan guru pada pembelajaran siklus II

Berdasarkan kegiatan observasi keterampilan guru yang telah dilakukan

selama kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think

pair share dengan menggunakan CD pembelajaran pada siklus II berlangsung,

diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 110: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

96

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru pada Siklus II

No

Indikator Keterampilan Guru

Menggunakan Tipe Think Pair Share

Berbasis Multimedia

Perolehan

Skor

1 Keterampilan membuka pelajaran 4

2 Keterampilan menggunakan media

pembelajaran

4

3 Ketereampilan bertanya (Think) 3

4 Keterampilan menjelaskan 4

5 Keterampilan mengelola kelas (Pair) 4

6 Keterampilan membimbing kelompok diskusi 3

7 Keterampilan mengelola kelompok kecil dan

perorangan (Share)

3

8 Keterampilan mengadakan variasi 3

9 Keterampilan memberi penguatan 3

10 Keterampilan menutup pelajaran 4

Jumlah skor yang diperoleh 35

Kategori Sangat

Baik

Keterangan:

Sebagaimana tertera pada tabel 4.5, perolehan skor keterampilan guru pada

siklus II yaitu sebanyak 35 dengan kategori sangat baik. Persebaran skor pada tiap

indikator dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Page 111: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

97

Gambar 4.4 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru pada Siklus II

Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa perolehan skor tersebut didapatkan dari

kegiatan observasi keterampilan guru pada siklus II menggunakan pendekatan

think pair share dengan CD pembelajaran. Untuk memperjelas bagaimana skor

tersebut diperoleh, berikut akan dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan indikator

keterampilan guru yang telah ditentukan.

a. Keterampilan Membuka Pelajaran

Skor 4 yang diperoleh pada indikator ini membuktikan bahwa guru

menunjukan tiga deskriptor pada keterampilan ini, mengkondisikan kelas

dengan baik agar pembelajaran berlangsung efektif, melakukan apersepsi

dengan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, dan

deskriptor yang baru muncul yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran.

Keterampilan membuka pelajaran mengalami peningkatan 1 poin dari siklus

sebelumnya.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4 Keterampilan Membuka Pelajaran

Keterampilan menggunakan MediapembelajaranKeterampilan Bertanya (Think)

Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan Mengelola Kelas (Pair)

Keterampilan MembimbingKelompok DiskusiKeterampilan Mengelola KelompokKecil dan Peorangan (Share)Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan Memberi Penguatan

Keterampilan Menutup Pelajaran

Page 112: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

98

b. Keterampilan Menggunakan Media pembelajaran

Saat pembelajaran berlangsung, guru telah menunjukan tiga deskriptor atau

dapat diartikan indikator ini memperoleh skor sebanyak 4. Deskriptor

tersebut meliputi CD yang ditayangkan pada saat KBM berlangsung telah

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disebutkan, CD tersebut juga sudah

sesuai dengan taraf berpikir siswa, dan mampu mendukung setiap isi bahan

materi yang diajarkan.

c. Keterampilan Bertanya (Think)

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 3, terdapat dua deskriptor yang

muncul pada indikator ini yaitu guru telah menggunakan kalimat yang jelas

dan mudah dimengerti oleh siswa, kemudian guru juga memberikan waktu

yang cukup bagi siswa untuk berpikir menjawab pertanyaan.

d. Keterampilan Menjelaskan

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 4, hal tersebut dibuktikan dengan

muncul tiga deskriptor yang meliputi melibatkan siswa untuk

mengemukakan ide dan pemecahan masalah, meluruskan persepsi siswa

yang kurang tepat, dan memberikan contoh-contoh mengenai materi yang

sedang dibahas.

e. Keterampilan Mengelola Kelas (Pair)

Pada keterampilan ini, skor yang didapatkan oleh guru yaitu sebanyak 4.

Ditunjukan dengan munculnya tiga deskriptor pada kegiatan pembelajaran

yang berlangsung. Meningkat satu poin dari siklus I. Ketiga deskriptor

Page 113: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

99

tersebut adalah menciptakan kondisi belajar yang optimal melalui

pembentukan kelompok belajar, memberikan petunjuk yang jelas tentang

pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan ketepatan dalam menggunakan

alokasi waktu yang ditentukan.

f. Keterampilan Membimbing Kelompok Diskusi

Pada keterampilan membimbing kelompok diskusi juga memperoleh skor

sebanyak 3 atau diperoleh adanya dua deskriptor yang nampak. Deskriptor

tersebut meliputi guru telah mampu memusatkan perhatian siswa pada

tujuan dan topik yang akan dibahas dalam diskusi,serta mencegah dominasi

siswa dalam diskusi kelompok.

g. Keterampilan Mengelola Kelompok Kecil dan Perorangan (Share)

Terjadi peningkatan pada indikator ini . Semula diperoleh skor sebanyak 2,

kini meningkat menjadi 3 atau berarti telah muncul dua deskriptor.

Deskriptor tersebut adalah guru telah memberikan penguatan kepada siswa

yang maju dan membantu siswa untuk maju tanpa merasa tertekan.

h. Keterampilan Mengadakan Variasi

Skor yang diperoleh pada indikator ini adalah 3, diwujudkan dengan

tercapainya dua deskriptor yaitu variasi penggunaan media yang

mendukung pembelajaran dan menciptakan suasana kelas yang kondusif

(bersih, nyaman, tenang).

i. Keterampilan Menggunakan Penguatan

Guru telah menunjukan deskriptor dua deskriptor pada keterampilan ini.

Dengan begitu maka skor yang diperoleh yaitu sebanyak 3. Deskriptor

Page 114: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

100

tersebut adalah pememberian penguatan verbal dan memberikan penguatan

dengan gerakan/ acungan jempol.

j. Keterampilan Menutup Pelajaran

Pada keterampilan ini guru mendapatkan skor sebanyak 4 atau guru telah

mumunculkan tiga deskriptor. Deskriptor tersebut adalah meninjau kembali

dengan mengadakan refleksi, membuat kesimpulan, dan memberikan soal

evaluasi tertulis.

Berdasarkan penjabaran di atas maka jelas deskriptor apa saja yang telah

ditunjukan guru pada pembelajaran di siklus II. Dengan begitu guru mendapatkan

jumlah skor sebanyak 35 dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan pada

variabel keterampilan guru pada pembelajaran Matematika melalui model

pembelajaran think pair share dengan CD pembelajaran, sudah mencapai

indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu dengan kategori sangat baik

dengan perolehan skor 33 hingga 40. Walaupun begitu pada siklus berikutnya

akan tetap dilaksanakan perbaikan terhadap beberapa deskriptor yang belum

muncul

4.1.2.3.2 Aktivitas Siswa pada pembelajaran siklus II

Data aktivitas siswa yang terdapat pada pembelajaran Matematika

menggunakan pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD

pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Terdapat 10

indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi aktivitas siswa. Pada siklus

II, siswa yang mengikuti pembelajaran sejumlah 28. Berikut perolehan hasil

observasi aktivitas siswa pada siklus II

Page 115: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

101

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II

Keterangan:

Klasifikasi kategori nilai klasikal untuk lembar aktivitas siswa sebagai

berikut. Tabel di atas menunjukan perolehan observasi siklus II pada kegiatan

pembelajaran Matematika dengan pendekatan think pair share menggunakan CD

No. Indikator Aktivitas Siswa

Jumlah Perolehan

Siswa yang

Memperoleh Skor Rata-rata

1 2 3 4

1 Kesiapan Siswa 0 6 12 13 3,6

2 Menyimak Penjelasan Materi 0 14 10 4 2,2

3 Berfikir Secara Individual (Think) 14 12 2 0 1,6

4

Memperhatikan CD Pembelajaran

yang Ditampilkan oleh Guru 6 20 2 0 1,9

5 Belajar dalam Kelompok (Pair) 1 24 3 0 2,1

6

Mempresentasikan Hasil Diskusi

(Share) 10 17 1 0 1,7

7 Mengemukakan Pendapat 1 26 1 0 2

8

Tanggung Jawab Terhadap Tugas

yang Diberikan Guru 0 12 16 0 2,6

9

Antusias dalam Mengikuti

Pembelajaran dengan Model TPS 0 20 8 0 2,3

10 Mengerjakan Soal Evaluasi 0 19 9 0 2,3

Jumlah Skor Rerata 22,3

Kategori Baik

Page 116: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

102

pembelajaran. Skor yang diperoleh adalah 22,3 dengan kualifikasi kategori baik.

Perolehan data tersebut akan digambarkan pada gambar diagram berikut ini.

Gambar 4.5 Diagram Perolehan Data Aktivitas Siswa pada Siklus II

Diperoleh rerata skor hasil aktivitas siswa melalui pendekatan model think

pair share dengan CD pada pembelajaran Matematika sebesar 22,3 termasuk pada

kategori baik. Untuk memperjelas perolehan skor yang tertera pada tabel 4.9 dan

gambar 4.5, akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Kesiapan Siswa

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 3,6. Hal tersebut berarti

sebagian besar siswa telah menunjukan sebanyak dua deskriptor, yaitu siswa

3,6

2,2

1,6

1,9 2,1

1,7

2

2,6

2,3 2,3

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Indikator Aktivitas Siswa

Kesiapan Siswa

Menyimak PenjelasanMateri

Berfikir Secara Individual(Think)

Memperhatikan CDpembelajaran

Belajar dalam Kelompok(Pair)

Mempresentasikan HasilDiskusi (Share)

MengemukakanPendapat

Tanggung Jawabterhadap Tugas

Antusias dalamMengikuti Pembelajarandengan Model TPSMengerjakan SoalEvaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 117: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

103

telah datang tepat waktu dan adanya beberap siswa yang telah

mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembelajaran.

b. Menyimak Penjelasan Materi

Memperoleh rerata skor sebanyak 2,2 berarti bahwa pada indikator ini

sebagian besar siswa dapat memunculkan satu deskriptor pada kegiatan

pembelajaran serta ada pula beberapa siswa yang telah mempertunjukan dua

deskriptor. Deskriptor tersebut adalah memperhatikan penjelasan materi.

c. Berfikir Secara Individual (Think)

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 1,6 atau mayoritas siswa

telah menunjukan satu deskriptor berupa berpikir secara mandiri terhadap

pertanyaan yang diberikan oleh guru serta ada pula yang telah menunjukan

deskriptor menuliskan hasil pemikiran terkait permasalahan yang

dilontarkan guru.

d. Memperhatikan CD Pembelajaran yang Ditampilkan oleh Guru

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 1,9 atau dapat menunjukan

bahwa sebagian besar siswa telah menunjukan satu deskriptor, namun

adanya beberapa siswa yang belum mampu menunjukan satu deskriptor pun

pada pembelajaran yang dilaksanakan. Deskriptor yang telah muncul yaitu

siswa memperhatikan CD pembelajaran yang ditampilkan oleh guru dengan

baik.

e. Belajar dalam Kelompok (Pair)

Sebagian besar siswa telah memunculkan satu deskriptor pada kegiatan

pembelajaran dan sebagian lainnya mampu memunculkan dua deskriptor.

Page 118: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

104

Dengan demikian dapat diperoleh rerata skor pada indikator ini yaitu

sebanyak 2,1. Deskriptor yang paling sering muncul adalah ikut mengkaji

permasalahan yang diutarakan oleh guru bersama kelompok dan deskriptor

yang telah muncul yaitu aktif urun pendapat.

f. Mempresentasikan Hasil Diskusi (Share)

Indikator ini memperoleh rerata skor 1,7 atau mayoritas siswa telah

memunculkan satu deskriptor aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran,

namun sebagian lagi mulai menunjukan adanya dua deskriptor yang

nampak. Deskriptor yang umumnya telah nampak adalah siswa

menyampaikan hasil diskusi mengenai permasalahan yang telah diberikan

oleh guru di depan kelas. Sedangkan deskriptor yang lain adalah siswa

menyimpulkan hasil diskusi dengan kalimat yang mudah dipahami.

g. Mengemukakan Pendapat

Indikator ini memperoleh rerata skor sebanyak 2. Berarti bahwa dalam

kegiatan pembelajaran siswa telah mapu menunjukan satu deskriptor.

Deskriptor tersebut adalah menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

h. Bertanggung Jawab Terhadap Tugas yang Diberikan Guru

Siswa telah mampu memunculkan dua deskriptor di dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung. Sehingga rerata skor yang diperoleh adalah

2,6. Deskriptor yang telah muncul adalah menyelesaikan tugas tanpa

melebihi waktu yang disediakan dan mengerjakan tugas sesuai dengan

petunjuk dari guru.

Page 119: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

105

i. Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran dengan Model TPS

Pada indikator ini diperoleh hasil rerata sebesar 2,3. Hal tersebut berarti

bahwa sebagian siswa telah menunjukan dua deskriptor dalam kegiatan

pembelajaran. Deskriptor yang telah muncul yaitu menunjukkan minat

terhadap media yang digunakan dan menunjukkan minat terhadap materi

yang diajarkan.

j. Mengerjakan Soal Evaluasi

Perolehan rerata skor sebesar 2,3 menunjukan bahwa rata-rata siswa telah

menunjukan dua deskriptor. Deskriptor tersebut adalah siswa mengerjakan

soal evaluasi secara mandiri dan mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan

uraian petunjuk dari guru. Namun ada deskriptor yang mulai ditunjukan

oleh sebagian kecil siswa yaitu mengerjakan soal evaluasi dengan waktu

yang telah ditentukan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perolehan jumlah rerata

skor sebanyak 22,3 dengan kualifikasi kategori baik, telah mencapai

indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu rerata skor yang

diperoleh 18 ≤ skor < 23 dengan kategori baik..

4.1.2.3.3 Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Siklus II.

Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh dari kegiatan evaluasi dengan

menggunakan tes pada akhir kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

Siswa yang mengikuti kegiatan tes ini berjumlah 28 siswa. Berikut pemaparan

Page 120: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

106

hasil tes yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Keterangan Skor

1. Rata-rata Kelas 70

2. Nilai Tertinggi 95

3. Nilai Terendah 45

4. Siswa yang Memenuhi KKM 20

5. Siswa yang Belum Memenuhi KKM 8

6. Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal 71,4%

Berdasarkan penyajian tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase

ketuntasan belajar siswa mencapai 71,4%, yaitu sebanyak 20 dari 28 siswa yang

mengikuti tes telah tuntas KKM sebesar 60. Masih ada sekitar 28,5% yaitu

sebanyak 8 dari 28 siswa yang masih belum tuntas KKM sebesar 60. Rerata kelas

berdasarkan tabel diatas sebesar 70 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45.

Persentase ketuntasan hasil belajar siklus II di atas digambarkan ke dalam

diagram berikut:

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Tuntas71,40%

Tidak Tuntas 28,6%

Persentase Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 121: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

107

Dengan demikian apabila melihat data nilai hasil tes yang dilakukan pada

akhir pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair share

dengan menggunakan CD pembelajaran pada siklus II menunjukan persentase

ketuntasan klasikal mencapai 71,4%. Dengan begitu indikator keberhasilan yang

ditentukan sebesar minimal 80% belum mampu dicapai pada siklus ini, sehingga

perlu diadakan siklus selanjutnya.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Siklus II

Indikator Rata – rata Nilai Prosentase

Keterampilan Guru 3,5 87,5%

Aktivitas Siswa 2,23 79,6%

Hasil Beelajar 70 71,4%

4.1.2.4 Refleksi

Peneliti melakukan refleksi untuk mencari kekurangan pada pelaksanaan

kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II. Hal ini dilakukan agar siklus

selanjutnya dapat dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil

penelitian pada siklus II, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan

menggunakan pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD

pembelajaran perlu dianalisis kembali bersama kolaborator (observer) sebagai

bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan

pada siklus III. Adapun refleksinya adalah sebagai berikut :

Page 122: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

108

a. Keterampilan Guru

Keterampilan guru memperoleh skor 36 dengan kualifikasi kategori sangat

baik, dengan begitu indikator keberhasilan telah tercapai dengan ketentuan

perolehan 33,5 ≤ skor < 40, walaupun demikian perlu ditingkatkan lagi

supaya deskriptor pada tiap indikator dapat muncul sehingga kualitas

keterampilan guru akan menjadi lebih baik.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas memperoleh rerata skor sebesar 22,3 dengan kategori baik.

Variabel ini telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan yaitu

dengan perolehan 18 ≤ skor < 23 dengan kategori baik. Indikator berfikir

secara individual, memperhatikan CD pembelajaran, dan memaparkan

hasil diskusi. Sebagian telah muncul dalam kegiatan pembelajaran yang

berlangsung. Walaupun demikian perlu ditingkatkan lagi supaya pada

siklus berikutnya deskriptor dapat muncul sehingga kualitas aktivitas siswa

akan menjadi lebih baik.

c. Hasil Belajar Siswa

Pada siklus ini ada 28 siswa yang mengikuti tes. Data yang diperoleh

menunjukan ketuntasan klasikal pada pembelajaran Matematika dengan

menggunakan pendekatan model think pair share dengan menggunakan

CD pembelajaran mencapai 71,4% atau terdapat 20 siswa yang telah

mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu sebesar 60. Variabel ini

dikatakan belum mampu mencapai indikator keberhasilan yaitu ketuntasan

Page 123: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

109

klasikal harus mencapai minimal 80%, sehingga perlu diadakan siklus

selanjutnya.

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III

4.1.3.1 Perencanaan

Kegiatan perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan RPP yang menggunakan pendekatan think pair share

dengan menggunakan CD pembelajaran yang di dalamnya terdapat materi

Matematika : KD 5.3 Mengurangkan bilangan bulat;

b. Mempersiapkan Sumber: Silabus kelas IV SD;

c. Mempersiapkan buku sumber belajar;

d. Menyiapkan media berupa CD pembelajaran dan kartu bilangan.

e. Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal tes tertulis

f. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan

aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika melalui pendekatan model

think pairshare dengan menggunakan CD pembelajaran.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan pada siklus III merupakan kegiatan perbaikan dari

siklus I. Tindakan perbaikan tersebut peneliti menggunakan pendekatan model

think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

Page 124: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

110

Uraian Kegiatan

Kegiatan pada siklus ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Penjabaran lebih lanjut, akan

dipaparkan dibawah ini.

4.1.3.2.1 Pendahuluan (10 menit)

Pada kegiatan ini diawali dengan guru melakukan pengkondisian kelas

terlebih dahulu, guru meminta siswa untuk duduk rapi dan kemudian memulai

kegiatan dengan berdoa. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan melakukan presensi

siswa.Siklus III diikuti oleh 28 orang siswa. Kegiatan berlanjut dengan guru

memberikan apersepsi, pada apersepsi guru memberikan soal “coba urutkan

bilangan ini dari yang terkecil dengan benar ! “Setelah itu guru menjelaskan

tujuan dari kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan siswa merasa antusias

terhadap materi yang akan dipelajari.

4.1.3.2.2 Kegiatan inti (40 menit)

Langkah 1: Siswa berfikir secara individu (Thinking)

a. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh guru

b. Siswa berlatih melakukan hitung campuran (penjumlahan dan

pengurangan) bilangan bulat.

c. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang hitung

campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan bulat.

d. Siswa memikirkan jawaban secara individual tentang soal yang telah

diberikan.

Page 125: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

111

e. Siswa mengemukakan jawaban tentang soal yang telah diberikan tadi.

f. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku kemudian

membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak untuk diskusi tentang

hitung campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan bulat.

Elaborasi

Langkah 2: Siswa berfikir secara berpasangan (Pair)

a. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menyelesaikan soal dari guru

mengenai hitung campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan

bulat.

b. Pembentukan kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi.

c. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing – masing dalam kelompok.

d. Siswa mencatat hasil diskusi yang dilanjutkan dengan sharing.

e. Guru memberikan bimbingan dan bantuan seperlunya. .

Langkah 3: Siswa berbagi jawaban ke seluruh kelas (Share)

a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

b. Siswa lain memberi tanggapan dan apresiasi terhadap kelompok yang

maju.

konfirmasi

a. Guru mengulang membacakan hasil pembelajaran tadi.

b. Guru memberikan reward dan motivasi tambahan bagi kelompok yang

dianggap paling baik dan kelompok yang masih kurang.

c. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal – hal yang belum paham

Page 126: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

112

4.1.3.2.3 Penutup (20 menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran tentang operasi

hitung campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan bulat.

b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal latihan.

c. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

d. Guru memberikan hasil penilaian terhadap hasil pembelajaran dan hasil

diskusi.

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

f. Guru menutup pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

4.1.3.3 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus III

4.1.3.3.1 Keterampilan guru pada pembelajaran siklus III

Berdasarkan kegiatan observasi keterampilan guru yang telah dilakukan

selama kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think

pair share dengan menggunakan CD pembelajaran pada siklus III berlangsung,

diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 127: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

113

Tabel 4.9 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru pada Siklus III

No

Indikator Keterampilan Guru

Menggunakan Tipe Think Pair Share

dengan CD Pembelajaran

Perolehan

Skor

1 Keterampilan membuka pelajaran 4

2 Keterampilan menggunakan media

pembelajaran

4

3 Ketereampilan bertanya (Think) 3

4 Keterampilan menjelaskan 4

5 Keterampilan mengelola kelas (Pair) 4

6 Keterampilan membimbing kelompok diskusi 4

7 Keterampilan mengelola kelompok kecil dan

perorangan (Share)

4

8 Keterampilan mengadakan variasi 3

9 Keterampilan memberi penguatan 4

10 Keterampilan menutup pelajaran 4

Jumlah skor yang diperoleh 38

Kategori Sangat

Baik

Sebagaimana tertera pada tabel 4.9, perolehan skor keterampilan guru pada

siklus III yaitu sebanyak 38 dengan kategori sangat baik. Persebaran skor pada

tiap indikator dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Page 128: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

114

Gambar 4.7 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru pada Siklus III

Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa perolehan skor tersebut didapatkan dari

kegiatan observasi keterampilan guru pada siklus III menggunakan pendekatan

model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran. Untuk

memperjelas bagaimana skor tersebut diperoleh, berikut akan dijabarkan lebih

lanjut sesuai dengan indikator keterampilan guru yang telah ditentukan.

a. Keterampilan Membuka Pelajaran

Masih sama dengan siklus sebelumnya, skor 4 yang diperoleh pada

indikator ini membuktikan bahwa guru menunjukan empat deskriptor

pada keterampilan ini, mengkondisikan kelas dengan baik agar

pembelajaran berlangsung efektif, melakukan apersepsi dengan hal-hal

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Indikator Keterampilan Guru

Keterampilan MembukaPelajaran

Keterampilan Bertanya(Think)

Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan MengelolaKelas (Pair)

Keterampilan MembimbingKelompok Diskusi

Keterampilan MengelolaKelompok Kecil danPeorangan (Share)Keterampilan MengadakanVariasi

Keterampilan MemberiPenguatan

Keterampilan MenutupPelajaran

Page 129: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

115

yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, menyampaikan tujuan

pembelajaran, dan menyampaikan rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan. Deskriptor yang baru muncul pada siklus ini yaitu

menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Keterampilan Menggunakan Media pembelajaran

Saat pembelajaran berlangsung, guru telah menunjukan tiga deskriptor

atau dapat diartikan indikator ini memperoleh skor sebanyak 4.

Deskriptor tersebut meliputi CD pembelajaran yang ditayangkan pada

saat KBM berlangsung telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

disebutkan, CD tersebut juga sudah sesuai dengan taraf berpikir siswa,

dan mampu mendukung setiap isi bahan materi yang diajarkan.

c. Keterampilan Bertanya (Think)

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 3, terdapat dua deskriptor yang

muncul pada indikator ini yaitu guru telah menggunakan kalimat yang

jelas dan mudah dimengerti oleh siswa, kemudian guru juga memberikan

waktu yang cukup bagi siswa untuk berpikir menjawab pertanyaan.

d. Keterampilan Menjelaskan

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 4, hal tersebut dibuktikan

melalui munculnya empat deskriptor yang meliputi melibatkan siswa

untuk mengemukakan ide dan pemecahan masalah, meluruskan persepsi

siswa yang kurang tepat, memberikan contoh-contoh mengenai materi

yang sedang dibahas, serta muncul deskriptor keempat yaitu membimbing

siswa memahami konsep materi yang sedang dipelajari.

Page 130: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

116

e. Keterampilan Mengelola Kelas (Pair)

Pada keterampilan ini, skor yang didapatkan oleh guru yaitu sebanyak

4. Ditunjukan dengan munculnya empat deskriptor pada kegiatan

pembelajaran yang berlangsung. Keempat deskriptor tersebut adalah

menciptakan kondisi belajar yang optimal melalui pembentukan kelompok

belajar, memberikan petunjuk yang jelas tentang pembelajaran yang akan

dilaksanakan, ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang

ditentukan, dan menegur siswa yang berperilaku menyimpang saat

pembelajaran.

f. Keterampilan Membimbing Kelompok Diskusi

Pada keterampilan membimbing kelompok diskusi juga memperoleh

skor sebanyak 4 atau diperoleh adanya tiga deskriptor yang nampak.

Deskriptor tersebut meliputi guru telah mampu memusatkan perhatian

siswa pada tujuan dan topik yang akan dibahas dalam diskusi, mencegah

dominasi siswa dalam diskusi kelompok, dan meningkatkan urun pendapat

dari siswa.

g. Keterampilan Mengelola Kelompok Kecil dan Perorangan (Share)

Terjadi peningkatan pada indikator ini. Semula diperoleh skor sebanyak

3, kini meningkat menjadi 4 atau berarti telah muncul tiga deskriptor.

Deskriptor tersebut adalah guru telah memberikan penguatan kepada siswa

yang maju, membantu siswa untuk maju tanpa merasa tertekan, dan

mengadakan pendekatan secara pribadi pada siswa dengan sikap

bersahabat.

Page 131: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

117

h. Keterampilan Mengadakan Variasi

Skor yang diperoleh pada indikator ini adalah 3, diwujudkan dengan

tercapainya dua deskriptor yaitu variasi penggunaan media yang

mendukung pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang kondusif

(bersih, nyaman, tenang).

i. Keterampilan Menggunakan Penguatan

Guru telah menunjukan deskriptor tiga deskriptor pada keterampilan

ini. Dengan begitu maka skor yang diperoleh yaitu sebanyak 4. Deskriptor

tersebut adalah pememberian penguatan verbal, memberikan penguatan

dengan memberikan hadiah yang relevan dan rasional, dan memberikan

penguatan dengan gerakan/ acungan jempol.

j. Keterampilan Menutup Pelajaran

Pada keterampilan ini guru mendapatkan skor sebanyak 4 atau guru

telah mumunculkan tiga deskriptor. Deskriptor tersebut adalah meninjau

kembali dengan mengadakan refleksi, membuat kesimpulan, dan

memberikan soal evaluasi tertulis.

Berdasarkan penjabaran di atas maka jelas deskriptor apa saja yang telah

ditunjukan guru pada pembelajaran di siklus III. Dengan begitu guru mendapatkan

jumlah skor sebanyak 35 dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan pada

variabel keterampilan guru pada pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran, sudah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu dengan kategori

sangat baik dengan perolehan skor 33,5 hingga 40.

Page 132: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

118

4.1.3.3.2 Aktivitas Siswa pada pembelajaran siklus III

Data aktivitas siswa yang terdapat pada pembelajaran Matematika

menggunakan pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD

pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Terdapat 10

indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi aktivitas siswa. Pada siklus

III, siswa mengikuti pembelajaran sejumlah 28 siswa. Berikut perolehan hasil

observasi aktivitas siswa pada siklus III.

Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III

Tabel di atas menunjukan perolehan observasi siklus III pada kegiatan

pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair share

dengan menggunakan CD pembelajaran. Skor yang diperoleh adalah 24,6 dengan

No. Indikator Aktivitas Siswa Jumlah Perolehan Siswa yang Memperoleh Skor

Rata-rata

1 2 3 4

1 Kesiapan Siswa

0 0 15 13 3,5

2 Menyimak Penjelasan Materi

0 10 16 2 2,7

3 Berfikir Secara Individual (Think)

0 15 13 0 2,5

4 Memperhatikan peragaan media pembelajaran oleh guru

0 25 3 0 2,1

5 Belajar dalam Kelompok (Pair)

0 23 5 0 2,2

6 Mempresentasikan Hasil Diskusi (Share)

0 23 5 0 2,2

7 Mengemukakan Pendapat

0 26 2 0 2,1

8 Tanggung Jawab Terhadap Tugas yang Diberikan Guru

0 15 13 0 2,5

9 Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran dengan Model TPS

0 17 11 0 2,4

10 Mengerjakan Soal Evaluasi

0 16 12 0 2,4

Jumlah Skor Rerata 24,6

Kategori Sangat Baik

Page 133: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

119

kualifikasi kategori baik. Perolehan data tersebut akan digambarkan pada gambar

diagram berikut ini.

Gambar 4.8 Diagram Perolehan Data Aktivitas Siswa pada Siklus III

Diperoleh rerata skor hasil aktivitas siswa melalui pendekatan model think

pair share dengan menggunakan CD pembelajaran pada pembelajaran

Matematika sebesar 24,6 termasuk pada kategori sangat baik. Untuk memperjelas

perolehan skor yang tertera pada gambar 4.8, akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Kesiapan Siswa

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 3,5. Hal tersebut

berarti sebagian besar siswa telah menunjukan sebanyak tiga deskriptor,

3,5

2,7 2,5

2,1 2,2 2,2

2,1

2,5 2,4 2,4

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Indikator Aktivitas Siswa

Kesiapan Siswa

Menyimak PenjelasanMateri

Berfikir Secara Individual(Think)

Memperhatikan mediapembelajaran

Belajar dalam Kelompok(Pair)

Mempresentasikan HasilDiskusi (Share)

Mengemukakan Pendapat

Tanggung Jawab terhadapTugas

Antusias dalam MengikutiPembelajaran denganModel TPSMengerjakan SoalEvaluasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 134: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

120

yaitu siswa telah datang tepat waktu telah mempersiapkan alat, bahan

yang diperlukan dalam pembelajaran, dan siswa memperhatikan petunjuk

guru sebelum pembelajaran dimulai. Sebagian lainnya yaitu sebanyak 15

siswa telah menunjukan deskriptor keempat yaitu siswa duduk dengan

tertib dan rapi sebelum pembelajaran dimulai.

b. Menyimak Penjelasan Materi

Memperoleh rerata skor sebanyak 2,7 berarti bahwa pada indikator ini

sebagian besar siswa dapat memunculkan dua deskriptor pada kegiatan

pembelajaran serta ada pula beberapa siswa yang telah mempertunjukan

tiga deskriptor yaitu mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan

dari guru. Secara umum deskriptor yang muncul adalah memperhatikan

penjelasan materi dan mencatat penjelasan materi.

c. Berfikir Secara Individual (Think)

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 2,5 atau mayoritas

siswa telah menunjukan dua deskriptor berupa berpikir secara mandiri

terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menuliskan hasil

pemikiran terkait permasalahan yang dilontarkan guru.

d. Memperhatikan Peragaan Media Pembelajaran yang ditampilkan oleh

Guru

Pada indikator ini diperoleh rerata skor sebanyak 3 atau dapat

menunjukan bahwa sebagian besar siswa telah menunjukan dua

deskriptor, namun masih ada pula beberapa siswa yang hanya mampu

menunjukan satu deskriptor pada pembelajaran yang dilaksanakan.

Page 135: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

121

Deskriptor yang telah muncul yaitu siswa memperhatikan media garis

bilangan yang ditampilkan oleh guru dengan baik dan siswa antusias

dalam memperhatikan peragaan yang ditampilkan oleh guru.

e. Belajar dalam Kelompok (Pair)

Sebagian besar siswa telah memunculkan dua deskriptor pada kegiatan

pembelajaran dan sebagian lainnya hanya mampu memunculkan satu

deskriptor. Dengan demikian dapat diperoleh rerata skor pada indikator

ini yaitu sebanyak 2,1. Deskriptor yang paling sering muncul adalah ikut

mengkaji permasalahan yang diutarakan oleh guru bersama kelompok

dan deskriptor yang telah muncul yaitu aktif urun pendapat.

f. Mempresentasikan Hasil Diskusi (Share)

Indikator ini memperoleh rerata skor 2,2 atau mayoritas siswa (19 siswa)

telah memunculkan satu deskriptor aktivitas siswa pada kegiatan

pembelajaran, namun sebagian lagi mulai menunjukan adanya dua

deskriptor yang nampak. Deskriptor yang umumnya telah nampak adalah

siswa menyampaikan hasil diskusi mengenai permasalahan yang telah

diberikan oleh guru di depan kelas. Sedangkan deskriptor kedua adalah

siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan kalimat yang mudah dipahami.

g. Mengemukakan Pendapat

Indikator ini memperoleh rerata skor sebanyak 2,1. Berarti bahwa dalam

kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa telah mampu menunjukan

satu deskriptor. Deskriptor tersebut adalah menjawab pertanyaan yang

Page 136: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

122

diajukan guru. Selain itu terdapat sekitar 13 siswa yang telah bertanya

pada guru ketika belum paham, atau telah menunjukan deskriptor kedua.

h. Bertanggung Jawab Terhadap Tugas yang Diberikan Guru

Siswa telah mampu memunculkan dua deskriptor di dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung. Sehingga rerata skor yang diperoleh

adalah 2,5 menurun 0,1 poin dr siklus sebelumnya. Deskriptor yang telah

muncul adalah menyelesaikan tugas tanpa melebihi waktu yang

disediakan dan mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk dari guru.

i. Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran dengan Model TPS

Pada indikator ini diperoleh hasil rerata sebesar 2,4. Hal tersebut berarti

bahwa sebagian siswa telah menunjukan dua deskriptor dalam kegiatan

pembelajaran. Deskriptor yang telah muncul yaitu menunjukkan minat

terhadap media yang digunakan dan menunjukkan minat terhadap materi

yang diajarkan.

j. Mengerjakan Soal Evaluasi

Perolehan rerata skor sebesar 2,4, dengan demikian siswa telah

menunjukan bahwa sebagian besar siswa telah menunjukan dua

deskriptor. Deskriptor tersebut adalah siswa mengerjakan soal evaluasi

secara mandiri dan mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan uraian

petunjuk dari guru. Siswa juga telah menunjukan deskriptor ketiga yaitu

mengerjakan soal evaluasi dengan waktu yang telah ditentukan oleh

guru.

Page 137: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

123

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perolehan jumlah rerata skor

sebanyak 24,6 dengan kualifikasi kategori sangat baik, telah mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu rerata skor yang diperoleh 24 ≤ skor < 28

dengan kategori baik.

4.1.3.3.3 Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Siklus III

Hasil belajar siswa pada siklus III diperoleh dari kegiatan evaluasi dengan

menggunakan tes pada akhir kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajarsn. Siswa

yang mengikuti kegiatan tes ini berjumlah 28 siswa. Berikut pemaparan hasil tes

yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model think pair share dengan menggunakan CD pembelajaran.

Tabel 4.11 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III

No. Keterangan Skor

1. Rata-rata Kelas 77

2. Nilai Tertinggi 100

3. Nilai Terendah 55

4. Siswa yang Memenuhi KKM 26

5. Siswa yang Belum Memenuhi KKM 2

6. Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal 92,8%

Berdasarkan penyajian tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase

ketuntasan belajar siswa mencapai 92,8%, yaitu sebanyak 26 dari 28 siswa yang

mengikuti tes telah tuntas KKM sebesar 60. Masih ada sekitar 7,2% yaitu

sebanyak 2 dari 28 siswa yang masih belum tuntas KKM sebesar 60. Rerata kelas

berdasarkan tabel diatas sebesar 77 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah

Page 138: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

124

55. Persentase ketuntasan hasil belajar siklus III di atas digambarkan ke dalam

diagram berikut :

Gambar 4.9 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus III

Dengan demikian apabila melihat data nilai hasil tes yang dilakukan pada

akhir pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair share

dengan CD pembelajaran pada siklus III menunjukan persentase ketuntasan

klasikal mencapai 92,8%. Dengan begitu indikator keberhasilan yang ditentukan

sebesar minimal 80% telah tercapai.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Siklus III

Indikator Rata – rata Nilai Keterangan

Siklus I Siklus II Siklus III

Keterampilan

Guru

3 3,5 3,8

Aktivitas Siswa 1,9 2,2 2,5

Hasil Belajar 6,2 7 7,7

Tuntas 92,80%

Tidak Tuntas 7,20%

Persentase Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 139: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

125

Data tersebut dapat diperjelas dengan gambar diagram di bawah ini.

Gambar diagram 4.10 Rekapitulasi Nilai Rata-rata

4.1.3.4 Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus III, diperoleh data berupa hasil

observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan model think pair

share dengan CD pembelajaran. Berikut hasil refleksi yang dilakukan peneliti

dengan kolaborator (observer):

a. Keterampilan Guru

Keterampilan guru memperoleh skor 38 dengan kualifikasi kategori sangat

baik, dengan begitu indikator keberhasilan telah tercapai dengan ketentuan

perolehan 33 ≤ skor < 40. Guru juga telah mampu merangsang siswa untuk

berpikir secara individu, bekerjasama dalam kelompok dan memaparkan

3

1,9

6,2

3,5

2,2

7

3,8

2,5

7,7

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Nilai rata-rata siklus I, II dan II

Keterampilan Guru I

Aktivitas Siswa I

Hasil Belajar I

Keterampilan Guru II

Aktivitas Siswa II

Hasil Belajar II

Keterampilan Guru III

Aktivitas Siswa III

Hasil Belajar III

Page 140: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

126

jawaban di depan kelas. Kemudian media dengan menggunakan CD

pembelajaran pun dapat menarik perhatian siswa.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas memperoleh rerata skor sebesar 24,6 dengan kategori sangat

baik. Variabel ini telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan

yaitu dengan perolehan 24 ≤ skor < 30 dengan kategori sangat baik. Siswa

telah mampu berfikir secara individual, bekerjasama dalam kelompok,

memperhatikan media pembelajaran, memaparkan hasil diskusi, dan

berperan aktif dalam kegiatan diskusi telah muncul dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Hasil Belajar Siswa

Pada siklus ini ada 28 siswa yang mengikuti tes. Data yang diperoleh

menunjukan ketuntasan klasikal pada pembelajaran Maatematika dengan

menggunakan pendekatan model think pair share dengan CD

pembelajaran mencapai 92,80% atau terdapat 26 siswa yang telah

mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu sebesar 60. Variabel ini telah

mencapai indikator keberhasilan yaitu ketuntasan klasikal harus mencapai

minimal 80%.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair share

dengan CD pembeajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran meliputi

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Dari hasil penelitian pada

Page 141: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

127

siklus III di atas, juga menunjukkan indikator keberhasilan yang ditetapkan

sebelumnya sudah tercapai. Sehingga, tidak perlu adanya revisi dan tindakan

atau siklus berikutnya.

4.1.4 Perbandingan Data pada Pembelajaran di Siklus I, II, dan III

4.1.4.1 Perbandingan Data Keterampilan Guru pada Siklus I, II, dan III

Berdasarkan penjabaran dari hasil pengamatan secara keseluruhan

keterampilan guru dalam pembelajaranMatematika dengan menggunakan

pendekatan model think pair share dengan CD pembelajaran pada siklus III

menunjukkan bahwa keterampilan guru mengalami peningkatan dibandingkan

dengan pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Pada siklus ini guru mendapatkan

jumlah skor sebanyak 38 dari kesepuluh indikator keterampilan guru, atau 38 dari

40 total skor keseluruhan, sehingga termasuk ke dalam kategori sangat baik.

Sedangkan pada siklus I guru mendapatkan skor 30 masuk dalam kategori baik

dan siklus II mendapatkan 35 dalam kategori sangat baik. Maka keterampilan

guru dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair

share dengan CD pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap siklusnya.

Berikut gambaran peningkatan yang terjadi terhadap keterampilan guru.

Page 142: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

128

Gambar 4.11 Diagram Perbandingan Data Keterampilan Guru

pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada

setiap siklusnya, selain itu juga telah tercapainya indikator keberhasilan pada

siklus II dan siklus III dengan ketentuan perolehan 33 ≤ skor < 40 dengan kategori

sangat baik.

4.1.4.2 Perbandingan Data Aktivitas Siswa pada Siklus I, II, dan III

Berdasarkan penjabaran perolehan rerata aktivitas siswa pada

pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair share

dengan CD pembelajaran, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami

peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I aktivitas siswa memperoleh jumlah

rerata skor sebanyak 17,5 dengan kategori cukup, sedangkan pada siklus II

meperoleh hasil 22,3 dengan kategori baik, dan di siklus III aktivitas siswa

memperoleh hasil sebesar 24,6 dengan kategori sangat baik. Peningkatan yang

terjadi dari data tersebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

0

10

20

30

40

Siklus ISiklus II

Siklus III

30 35 38

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 143: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

129

Gambar 4.12 Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa

pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 4,8 poin.

Kemudian dari siklus II ke siklus III meningkat sebesar 2,3 poin. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya,

selain itu juga telah tercapainya indikator keberhasilan pada siklus II dan siklus III

dengan ketentuan perolehan 24 ≤ skor < 30 dengan kategori sangat baik.

4.1.4.3 Perbandingan Data Hasil Belajar pada Siklus I, II, dan III

Apabila diperhatikan hasil yang diperoleh dari kegiatan tes pada tiap

siklus menunjukan adanya peningkatan ketuntasan klasikal, sehingga

pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair share

dengan CD pembelajaran pada siswa kelas IV MIN Gabugan Tanon memiliki

pengaruh terutama meningkatkan hasil belajar siswa. Bentuk peningkatan tersebut

akan digambarkan dengan gambar diagram di bawah ini.

0

5

10

15

20

25

Siklus ISiklus II

Siklus III

17,5 22,3 24,6

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 144: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

130

Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Persentase Ketuntasan Klasikal

Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan model think pair

share dengan CD pembelajaran menunjukan adanya peningkatan dari siklus-

siklus sebelumnya. Pada siklus siklus I ketuntasan klasikal hanya mencapai

35,7%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 35,7% menjadi

71,4%. Dan pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal mencapai 92,8% atau

meningkat sebanyak 21,4%. Dengan begitu indikator keberhasilan yang

ditentukan sebesar minimal 80% sudah mampu dicapai pada siklus III

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian

Pembahasan pada penelitian didasarkan pada hasil pengambilan data yang

dilaksanakan pada siklus I, II, dan III. Proses pembelajaran Matematika di kelas

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

Siklus ISiklus II

Siklus III

35,7%

71,4%

92,8% Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 145: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

131

IV MIN Gabugan Tanon, dilakukan dengan menggunakan pendekatan model

think pair share dengan. CD pembelajaran

4.2.1.1 Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Matematika menggunakan

pendekatan model Think Pair Share dengan CD pembelajaran

Mengajar adalah suatu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan

yang kompleks untuk dapat melakukannya. Ada beberapa keterampilan yang

harus dimiliki oleh seorang guru. Dengan pemahaman dan penguasaan

keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas

proses pembelajaran. Menurut penelitian Turney(1973) terdapat 8 keterampilan

dasar mengajar yang dianggap menentukan keberhasilan pembelajaran

keterampilan yang dimaksud adalah:

a. Keterampilan bertanya

b. Keterampilan memberikan penguatan

c. Keterampilan mengadakan variasi

d. Ketrampialan menjelaskan

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

g. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Pada penelitian ini, keterampilan guru yang digunakan mengacu pada teori

keterampilan guru yang disampaikan oleh Tuney (1973) yang dipadukan dengan

teori pendekatan model think pair share dengan CD pembelajaran. Sehingga

diperoleh 10 indikator keterampilan guru sebagai berikut.

Page 146: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

132

a. Keterampilan membuka pelajaran

Berdasarkan hasil observasi, keterampilan membuka pada siklus I

menunjukan bahwa guru telah menunjukan dua deskriptor yaitu

mengkondisikan kelas dengan baik agar pembelajaran berlangsung efektif

dan melakukan apersepsi dengan hal-hal yang berkaitan dengan materi

yang akan dibahas. Ditunjukan dengan guru meminta siswa untuk duduk

rapi dan kemudian memulai kegiatan dengan berdoa apersepsi guru

mengajukan sebuah pertanyaan. Sedangkan pada siklus II muncul

deskriptor penyampaian tujuan pembelajaran pada 10 menit kegiatan awal

pembelajaran dan pada siklus III muncul satu deskriptor lagi berupa guru

menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Perolehan skor

pada siklus I adalah 3 karena guru telah menunjukan dua deskriptor,

sedangkan untuk siklus II dan 3 adalah 4 karena guru telah menunjukan 3-

4 deskriptor.

b. Keterampilan Menggunakan Media pembelajaran

Menurut hasil observasi, keterampilan guru yang berikut ini memperoleh

skor sebanyak 3 pada siklus I,sedangkan pada siklus II dan III mendapat

skor sebanyak 4. Yang membedakan perolehan tersebut adalah deskriptor

yang muncul pada tiap siklusnya. Pada siklus I dan II, hanya muncul

sebanyak tiga deskriptor. Deskriptor tersebut meliputi CD yang

ditampilkan sesuai dengan tujuan pembelajaran, CD yang ditampilkan

sesuai dengan taraf berfikir siswa, dan CD yang ditampilkan mampu

mendukung setiap isi bahan materi yang diajarkan. Guru menampilkan CD

Page 147: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

133

yang berisikan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan

menggunakan penggaris bilangan. Sehingga dikatakan sesuai dengan

standar isi untuk kelas IV. Sedangkan untuk siklus III muncul deskriptor

keempat berupa CD yang ditampilkan memperdalam pengetahuan siswa,

terbukti guru menunjukan berbagai contoh soal penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan penggaris bilangan.

Oleh karena itu pada indokator ini diperoleh skor 4 karena guru telah

menunjukan 3-4 deskriptor.

c. Keterampilan Bertanya (Think)

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 3, baik pada siklus I, II, maupun

III. Karena terdapat dua deskriptor yang muncul pada indikator ini yaitu

guru telah menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dimengerti oleh

siswa, kemudian guru juga memberikan waktu yang cukup bagi siswa

untuk berpikir menjawab pertanyaan. Ketika pembelajaran berlangsung

guru sering memberikan pertanyaan yang bersifat interaktif seperti “Angka

negatif selalu menuju ke arah?”, dan juga memberikan waktu kepada siswa

untuk berpikir setelah guru memberikan pertanyaan.

d. Keterampilan Menjelaskan

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 4 baik pada siklus I, II, maupun

III. Hal tersebut dibuktikan melalui munculnya tiga deskriptor awal di

dalam pembelajaran siklus I dan II yang meliputi melibatkan siswa untuk

mengemukakan ide. Guru sering memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengungkapkan gagasan yang mereka miliki. Selain memberikan

Page 148: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

134

kesempatan pada siswa, pada akhir kegiatan diskusi guru akhirnya

meluruskan persepsi siswa yang kurang tepat. Pemberian contoh-contoh

mengenai materi yang sedang dibahas juga dilakukan pada kegiatan

diskusi. Akhirnya pada siklus III muncul deskriptor keempat yaitu

membimbing siswa memahami konsep materi yang sedang dipelajari yang

dilakukan guru ketika kegiatan pair berlangsung.

e. Keterampilan Mengelola Kelas (Pair)

Pada keterampilan ini, skor yang didapatkan oleh guru pada pembelajaran

di siklus I yaitu sebanyak 3. Guru hanya mampu menunjukan dua

deskriptor yaitu menciptakan kondisi belajar yang optimal melalui

pembentukan kelompok belajar, memberikan petunjuk yang jelas tentang

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan masih belum terstruktur dengan baik, dibuktikan dengan

memakan waktu tambahan yang lumayan lama. Selain itu banyak pula

siswa yang gaduh sehingga pembelajaran kurang kondusif. Pada siklus II,

alokasi waktu sudah mulai tepat. Dan di siklus ketiga guru sudah mulai

mengelola kelas dengan baik, dengan adanya punishment yang diberikan

kepada siswa yang berbuat gaduh. Dengan demikian keempat deskriptor

telah muncul.

f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok

Siklus I diperoleh skor sebanyak 3, atau telah nampak dua deskriptor.

Guru telah mampu membuat siswa berfikir secara fokus dan terarah

dengan menampilkan media CD pembalajaran sebagai acuan. Kemudian

Page 149: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

135

dominasi siswa mampu diredam dengan penunjukan secara acak.

Sedangkan pada siklus II urun pendapat siswa mampu dirangsang oleh

guru. Siswa menjadi aktif dan berani berpartisipasi dalam kegiatan diskusi.

Akan tetapi deskriptor meminta siswa untuk membuat rangkuman belum

mampu terlaksana. Siklus terakhir juga demikian, deskriptor keempat

belum mampu dimunculkan sehingga pada akhirnya untuk keterampilan

guru hanya dapat mencapai tiga deskriptor saja yang muncul.

g. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil dan Perorangan

(Share)

Terjadi peningkatan pada indikator ini. Semula pada siklus I diperoleh

skor sebanyak 2, dikarenakan hanya muncul satu deskriptor saja yaitu

memberikan penguatan kepada siswa yang maju. Sedangkan pada siklus II

kini meningkat menjadi 3 atau berarti telah muncul dua deskriptor.

Deskriptor tersebut adalah guru telah memberikan penguatan kepada siswa

yang maju dan membantu siswa untuk maju tanpa merasa tertekan.

Bantuan tersebut diberikan dengan cara memberikan kata-kata motivasi

maupun iming-iming hadiah kepada siswa dan memberikan hukuman bagi

siswa yang menggangu. Sedangkan untuk siklus III, deskriptor ketiga

muncul, yaitu guru mengadakan pendekatan secara pribadi pada siswa

dengan sikap bersahabat kepada siswa yang mengalami kesulitan.

h. Keterampilan Mengadakan Variasi

Skor yang diperoleh pada indikator ini adalah 3, diwujudkan dengan

tercapainya dua deskriptor baik pada siklus I, II, maupun III. Deskriptor

Page 150: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

136

tersebut meliputi variasi penggunaan media yang mendukung

pembelajaran, media yang digunakan tak lain adalah CD pembelajaran

yang diberi efek gambar. Melalui media tersebut siswa menjadi tertarik

dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kedua menciptakan

suasana kelas yang kondusif (bersih, nyaman, tenang) dan guru membuat

KBM menjadi menarik, menantang dan menyenangkan bagi siswa. Guru

belum mampu membuat pembelajaran lebih menantang dan belum mampu

memberikan pola interaksi kepada siswa sepert yel-yel atau sejenisnya.

i. Keterampilan Memberikan Penguatan

Pada siklus I dan II guru telah mampu memberikan penguatan, akan tetapi

penguatan yang diberikan hanyalah berbetnuk verbal dan gerakan. Belum

ada penguatan dalam bentuk hadiah. Pada siklus III lah hadiah muncul,

sehingga guru dikatakan telah menunjukan deskriptor tiga deskriptor pada

keterampilan ini. Dengan begitu maka skor yang diperoleh yaitu sebanyak

4.

j. Keterampilan Menutup Pelajaran

Hasil siklus pada pembelajaran siklus I diperoleh skor sebanya 3 atau telah

muncul dua deskriptor, yaitu mengadakan refleksi pada akhir kegiatan

belajar dan melakukan evaluasi. Sedangkan pada siklus II bertambah satu

lagi deskriptor yang muncul yaitu guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan. Siklus III pun demikian, guru belum memunculkan

deskriptor keempat yaitu memberikan tindak lanjut.

Page 151: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

137

4.2.1.2 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika menggunakan

Pendekatan Model Think Pair Share dengan CD Pembelajaran.

Perilaku siswa dalam pembelajaran merupakan segala apa yang dilakukan

siswa atau segala aktivitas siswa. Pada model pembelajaran sekarang siswa yang

aktif belajar sedangkan guru sebagai fasilitator dan pembimbing. Pengajaran yang

efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar mandiri atau

melakukan aktivitas sendiri. Menurut Dierich (dalam Sardiman 2001 : 99 )

membuat 177 kegiatan siswa yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

b. Oral activities, misalnya: bertanya, memberikan saran, mengeluarkan

pendapat dan diskusi.

c. Listening activities, misalnya: mendengar uraian, diskusi, percakapan.

d. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, diagram.

f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan

percobaan, bermain, berkebun..

g. Mental activities, misalnya: mengingat, menganalisis, mengambil

keputusan, memecahkan soal.

h. Emotional activities, misalnya: gembira, berani, berpengaruh.

Page 152: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

138

Pada penelitian ini, aktivitas siswa yang digunakan mengacu pada teori

aktivitas siswa yang disampaikan oleh Diendrich yang dikutip oleh sardiman

(2011:101) yang dipadukan dengan teori pendekatan model think pair share

dengan CD pembelajaran. Sehingga diperoleh 10 indikator aktivitas siswa sebagai

berikut.

a. Kesiapan Siswa

Sebagian besar siswa telah menunjukan sebanyak tiga deskriptor, yaitu

siswa telah datang tepat waktu telah mempersiapkan alat, bahan yang

diperlukan dalam pembelajaran, dan siswa memperhatikan petunjuk guru

sebelum pembelajaran dimulai selama penelitian ini dilakukan.

Dijabarkan pada siklus I, hanya satu deskriptor yang paling banyak

muncul yaitu siswa datang tepat waktu, tidak ada siswa yang terlambat

masuk ketika pelajaran akan dimulai. Sehingga diperoleh rerata skor

sebanyak 2,7 pada siklus tersebut. Pada siklus II sudah mulai muncul

deskriptor kedua yaitu siswa mempersiapkan alat dan bahan yang

diperlukan dalam KBM, maka diperoleh skor sebanya 3,6. Sedangkan

untuk siklus terakhir telah muncul deskriptor ketiga yaitu perhatian siswa

terpusat pada petunjuk yang disampaikan oleh guru, skor yang diperoleh

sebanyak 3,5. Ada pula siswa yang terlihat duduk dengan rapi tanpa

membuat suasana kelas menjadi ramai.

b. Menyimak Penjelasan Materi

Kegiatan siswa dalam menyimak penjelasan materi telah menunjukan

satu deskriptor pada siklus pertama, rerata skor yang diperoleh adalah

Page 153: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

139

1,7. Siswa telah memperhatikan penjelasan materi yang diadakan oleh

guru. Sedangkan pada siklus II masih sama, belum ada peningkatan

aktivitas dari siswa. Rerata skor yang diperoleh pada siklus II adalah 2,1.

Peningkatan terjadi pada siklus III dengan munculnya deskriptor kedua

yaitu siswa mencatat penjelasan materi yang dilakukan oleh guru.

Memperoleh rerata skor sebanyak 2,7 berarti bahwa pada indikator ini

sebagian besar siswa dapat memunculkan dua deskriptor pada kegiatan

pembelajaran. Deskriptor tersebut adalah memperhatikan penjelasan

materi dan mencatat penjelasan materi.

c. Berfikir Secara Individual (Think)

Skor rerata pada siklus I diperoleh sebesar 1,2. Dapat dikatakan bahwa

sebagian besar siswa belum mampu memunculkan satu deskriptor pun

pada siklus ini. Siswa mengalami kesulitan untuk berfikir secara individu

karena belum terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan

pada siklus II sebagian besar siswa telah memunculkan satu hingga dua

deskriptor. Deskriptor tersebut meliputi mampu berpikir mandiri dan

menuliskan hasil pemikirannya. Dengan begitu maka diperoleh rerata

skor sebesar 1,6. Sama seperti siklus II, siklus III pun demikian. Siswa

telah menunjukan dua deskriptor pada KBM. Skor yang diperoleh pada

siklus III yaitu sebesar 2,5.

d. Memperhatikan CD Pembelajaran yang Ditampilkan oleh Guru

Aktivitas siswa yang nampak pada indikator ini, terutama pada siklus I

yaitu memperhatikan penayangan CD dengan baik, sehingga diperoleh

Page 154: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

140

rerata skor sebanyak 1,4. Di siklus II diperoleh rerata skor sebanyak 1,9,

itu berarti beberapa siswa telah menunjukan dua deskriptor meliputi

memperhatikan penayangan CD dengan baik dan antusias dalam

memperhatikan penayangan CD yang disajikan oleh guru. Untuk siklus

III diperoleh rerata skor sebanyak 2,1 atau berarti sebagian besar siswa

telah menunjukan dua deskriptor.

e. Belajar dalam Kelompok (Pair)

Siswa hanya mampu menunjukan deskriptor ikut serta mengkaji masalah

bersama dengan kelompok pada siklus satu sehingga diperoleh rerata

skor sebanyak 1,6. Peningkatan terjadi pada siklus II, siswa mulai berani

untuk urun pendapat di dalam kegiatan diskusi, maka diperoleh rerata

skor sebanyak 2,1. Sedangkan pada siklus III masih sama dan jumlah

siswa yang mulai berperan urun pendapat pun bertambah banyak,

sehingga diperoleh rerata skor sebanyak 2,2. Sehingga dikatakan

sebagian besar siswa telah memunculkan dua deskriptor pada kegiatan

pembelajaran dan sebagian lainnya hanya mampu memunculkan satu

deskriptor. Deskriptor yang paling sering muncul adalah ikut mengkaji

permasalahan yang diutarakan oleh guru bersama kelompok dan

deskriptor yang telah muncul yaitu aktif urun pendapat.

f. Mempresentasikan Hasil Diskusi (Share)

Sebagian besar siswa belum mampu menampakan deskriptor pada siklus

I, namun ada pula beberapa siswa yang telag menunjukan deskriptor

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, oleh karena itu rerata skor

Page 155: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

141

pada siklus I hanya memperoleh 1,3. Peningkatan terjadi di siklus II,

siswa yang telah menunjukan satu deskriptor dan ada pula beberapa

siswa yang telah menunjukan dua deskriptor. Deskriptor yang baru

muncul di siklus ini yaitu menyimpulkan hasil diskusi dengan kalimat

yang mudah dipahami. Sehingga diperoleh rata-rata skor sebanyak 1,7

pada siklus II. Sedangkan untuk siklus III diperoleh rerata skor 2,2 atau

sebagian siswa mulai menunjukan adanya dua deskriptor yang nampak.

Deskriptor yang umumnya telah nampak adalah siswa menyampaikan

hasil diskusi mengenai permasalahan yang telah diberikan oleh guru di

depan kelas. Sedangkan deskriptor kedua adalah siswa menyimpulkan

hasil diskusi dengan kalimat yang mudah dipahami.

g. Mengemukakan Pendapat

Indikator ini memperoleh rerata skor sebanyak 1,5 pada siklus I atau

berati siswa hanya mampu menunjukan satu deskriptor saja yaitu

menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Sama halnya dengan siklus I,

siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang mau mengemukakan

pendapat, sehingga diperoleh rerata skor sebesar 2,0. Di siklus ketiga

diperoleh rerata skor 2,1. Berarti bahwa dalam kegiatan pembelajaran

sebagian besar siswa telah mampu menunjukan satu deskriptor.

Deskriptor tersebut adalah menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

Selain itu terdapat sekitar 13 siswa yang telah bertanya pada guru ketika

belum paham, atau telah menunjukan deskriptor kedua.

Page 156: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

142

h. Bertanggung Jawab Terhadap Tugas yang Diberikan Guru

Indikator ini memperoleh skor sebanyak 2,1 pada siklus I. Berarti siswa

telah menunjukan sekitar dua deskriptor di saat pembelajaran terjadi.

Deskriptor tersebut adalah menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai

dengan petunjuk guru. Siklus II mengalami peningkatan, siswa yang

menunjukan dua deskriptor kini bertambah, sehingga diperoleh rerata

skor sebesar 2,6. Namun pada siklus III mengalami penurunan karena

ada banyak siswa yang tidak tepat waktu ketika mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Siswa telah mampu memunculkan dua deskriptor di

dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Sehingga rerata skor

yang diperoleh adalah 2,5 menurun 0,1 poin dr siklus sebelumnya.

Deskriptor yang telah muncul adalah menyelesaikan tugas tanpa melebihi

waktu yang disediakan dan mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk

dari guru.

i. Antusias dalam Mengikuti Pembelajaran dengan Model TPS

Deskriptor yang muncul pada siklus I adalah siswa menunjukan minat

terhadap media yang digunakan. Maka diperoleh rerata skor sebesar 1,8.

Sedangkan untuk siklus II, perolehan skor mencapai 2,3, hal ini

dikarenakan siswa telah menunjukan deskriptor kedua yaitu menunjukan

minat pada materi yang disampaikan. Pada akhirnya di siklus III

diperoleh hasil rerata sebesar 2,4. Hal tersebut berarti bahwa sebagian

siswa telah menunjukan dua deskriptor dalam kegiatan pembelajaran.

Deskriptor yang telah muncul yaitu menunjukkan minat terhadap media

Page 157: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

143

yang digunakan dan menunjukkan minat terhadap materi yang diajarkan

dan ada beberapa siswa yang menunjukan kegembiraan.

j. Mengerjakan Soal Evaluasi

Perolehan rerata skor sebesar 2,2 pada siklus I membuktikan bahwa

siswa telah menunjukan satu deskriptor yaitu mengerjakan soal evaluasi

secara mandiri. Sedangkan untuk siklus II muncul deskriptor selanjutnya

yaitu mengerjakan soal evaluasi dengan petunjuk yang telah diberikan

oleh guru. Untuk siklus III diperoleh rerata skor sebanyak 2,4 dengan

demikian siswa telah menunjukan bahwa sebagian besar siswa telah

menunjukan dua deskriptor. Deskriptor tersebut adalah siswa

mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan mengerjakan soal evaluasi

sesuai dengan uraian petunjuk dari guru. Siswa juga telah menunjukan

deskriptor ketiga yaitu mengerjakan soal evaluasi dengan waktu yang

telah ditentukan oleh guru.

4.1.2.3 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika menggunakan

Pendekatan Think Pair Share dengan CD Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan

terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tau

menjadi tau, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Merujuk pemikiran Gagne

hasil belajar berupa hal-hal sebagai berikut :

a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lesan maupun tulisan. Kemampuan merespon secara

Page 158: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

144

spesifik terhadap ransangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan

aturan.

b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan kosep dan

lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep, dan

mengembangkan pripsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual

merupakan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dan urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak subjek tersebut.

Kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap

merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya pada masalah kognitif.

Hasil kegiatan tes yang dilakukan pada siklus I dengan jumlah siswa

sebanya 28 yang mengikuti tes diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa

mencapai 35,7 %, yaitu sebanyak 10 dari 28 siswa yang mengikuti tes telah tuntas

Page 159: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

145

KKM sebesar 60. Masih ada sekitar 64,2 % yaitu sebanyak 18 dari 28 siswa yang

masih belum tuntas KKM sebesar 60. Rerata kelas sebesar 62 dengan nilai

tertinggi 82 dan nilai terendah 40.

Sedangkan untuk siklus II, tes diikuti oleh 28 siswa diperoleh persentase

ketuntasan belajar siswa mencapai 71,4%, yaitu sebanyak 20 dari 28 siswa yang

mengikuti tes telah tuntas KKM sebesar 60. Masih ada sekitar 28,5% yaitu

sebanyak 8 dari 28 siswa yang masih belum tuntas KKM sebesar 60. Rerata kelas

sebesar 70 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45.

Pada siklus III dengan jumlah siswa sebanyak 28 yang mengikuti tes,

diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 92,8%, yaitu sebanyak 26

dari 28 siswa yang mengikuti tes telah tuntas KKM sebesar 60. Masih ada sekitar

7,14% yaitu sebanyak 2 dari 28 siswa yang masih belum tuntas KKM sebesar 60.

Rerata kelas sebesar 77 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55.

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan data observasi awal, dalam pembelajaran belum adanya

penggunaan model pembelajaran yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Maka dalam mengatasi masalah tersebut ditempuh dengan cara memperbaiki

keterampilan guru dalam mengajar sehingga berpengaruh pada aktivitas belajar

siswa dan pada akhirnya dapat berdampak pada hasil belajar siswa.

Page 160: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

146

Penerapan pendekatan think pair share dengan CD pembelajaran

memberikan kesempatan siswa untuk berfikir mandiri dan bekerja sama dengan

siswa lain. Dengan model pembelajaran klasikal hanya membuat dominasi siswa

yang pintar saja. Tetapi penerapan model pembelajaran tersebut dapat

memberikan kesempatan lebih banyak pada siswa untuk berfikir, berbagi bersama

kelompok, dan menyampaikan jawaban. Ditambah dengan penggunaan CD

pembelajaran sebagai alat bantu siswa untuk menggali pengetahuan yang telah

disajikan dengan menarik sehingga siswa antusias dalam pembelajaran. Dalam

pembelajaran tersebut guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan monitoring.

Pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan lebih ditekankan pada siswa.

Adanya peningkatan bertanya guru dapat memacu siswa agar lebih antusias

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada pelaksanaan pendekatan model think pair share dengan CD

pembelajaran aktivitas siswa mengalami perubahan. Sebagian besar siswa yang

cenderung pasif dalam kelas menjadi antusias. Dengan adanya penggunaan CD

pembelajaran dapat membuat siswa tertarik. Adanya perubahan dari aktivitas

siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dalam

persentase pada siklus I adalah 35,7% meningkat pada siklus II menjadi 71,4%

dan pada siklus III meningkat menjadi 92,8%.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan dapat dirumuskan bahwa

pendekatan model think pair share dengan CD pembelajaran dapat meningkatkan

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Hal tersebut ditinjau dari

karakteristik model think pair share berbasis dengan CD pembelajaran dan

Page 161: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

147

karakteristik perkembangan psikologis anak. Karakteristik model thik pair share

dengan CD pembelajaran memiliki beberapa fase guru mengajukan pertanyaan

,siswa berfikir (Think), siswa berpasangan memecahkan masalah (Pair), siswa

berbagi dengan teman sekelas (Share). Dengan adanya fase tersebut berpengaruh

pada perkembangan kognitif dan afektif siswa. Perkembangan berfikir siswa akan

meningkat dikarenakan adanya kegiatan diskusi kelas. Sedangkan dengan adanya

interaksi langsung, siswa dapat meningkatkan aspek afektif di kelas. CD

pembelajaran memberikan stimulus bagi siswa untuk berinteraksi dengan siswa

yang lain. Sehingga dalam menggunakan media tersebut dapat meningkatkan

afektif siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan

bahwa pendekatan model think pair share dengan CD pembelajaran merupakan

model kooperatif yang efektif untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas

siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika kelas IV Sekolah

Dasar.

Page 162: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

148

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap keterampilan guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika melalui

pendekatan model think pair share dengan CD pembelajaran diperoleh hasil

sebagai berikut:

Pendekatan think pair share dengan CD pembelajaran dapat

meningkatkan keterampilan guru, hal ini ditunjukan dengan peningkatan

keterampilan guru pada setiap siklusnya. Pada siklus I keterampilan guru

mendapatkan skor 30 atau sebesar 75% dengan kategori baik, kemudian pada

siklus II mendapatkan skor 35 atau sebesar 87.5% dengan kategori sangat baik,

dan pada siklus III diperoleh skor 38 atau sebesar 95% dengan kategori sangat

baik.

Pendekatan think pair share dengan CD pembelajaran dapat

meningkatkan aktivitas siswa, hal ini ditunjukan dengan peningkatan aktivitas

siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah rerata skor yang diperoleh

sebanyak 17,5 atau sebsesar 62,5% dengan kategori cukup, sedangkan pada siklus

II meperoleh hasil 22,3 atau sebesar 79,6% dengan kategori baik, dan pada siklus

III memperoleh hasil 24,6 atau sebesar 87,8% dengan kategori sangat baik.

Page 163: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

149

Pendekatan model think pair share dengan CD pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan peningkatan

ketuntasan klasikal pada setiap siklusnya. Pada siklus I ketuntasan klasikal

hasil belajar siswa sebesar 35,70%, siklus II ketuntasan klasikal hasil belajar

siswa sebesar 71,40%, dan untuk siklus III ketuntasan klasikal hasil belajar

siswa sebesar 92,80%.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas yang

dilakukan pada siswa kelas IV MIN Gabugan Tanon, peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut.

a. Bagi Siswa

Dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe Think Pair Share dapat

meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan kemampuan

memahami materi pembelajaran matematika.

b. Bagi Guru

Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang model

pembelajaran yang inovatif, efektif, aktif, dan menyenangkan.

c. Bagi Lembaga

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

memberikan variasi aplikasi model – model pembelajaran, sehingga mutu

sekolah dapat meningkat

Page 164: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

150

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Anonim. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran (di unduh tanggal 25

Maret 2012:21.00)

Anonim. 2012. http.//id.wikipedia.org (di unduh tanggal 4 juli 2012:19:40)

Anonim. 2012. http://www.sekolahdasar.net/2012/03/pengertian-dan-

karakteristik-media.html (di unduh tanggal 28 juni 2012:21:30)

Anonim. 2012. Id.shuoong.com/social-sciences/education/2256469-pengertian-

aktivitas-siswa/ (di unduh tanggal 8 juni 2012:21:22)

Anonim. 2009. http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/19/delapan-kompetensi-

dasar-mengajar/ (di unduh tanggal 8 juni 2012:21:00)

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2006. ”Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas.2008.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Edy. 2011. http://edyawm1. Wordpress.com/2011/06/23/cd-pembelajaran/ ( di

unduh tanggal 4 Mei 2012:19:00 )

Edy. 2011. http://edyawn1.wordpress.com/2011/06/23/kelebihan-dan-kelemahan-

cd-pembelajaran/ (di unduh tanggal 4 Mei 2012:19:25)

Herrhyanto, Nar dan Hamid, H.M. Akib. 2008. Statistika Dasar. Jakarta:

Universitas Terbuka

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Karim, Muchtar A. 2007. Pendidikan Matematika II. Jakarta: Universitas

Terbuka

Karso. 2006. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Lapono, Nabisi . 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdiknas

Muhsetyo, Gator. 2009.Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.

Page 165: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

151

Purwodarminto.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rifa’i, Achmad. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS

Rohmatul, Mella Evrilianti. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pairs Share (TPS) Bagi Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kalongan Kecamatan Purwodadi

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta. http:// ums.ac.id

(diunduh tanggal 31 Maret 2012 : 22.00)

Sugandi, Achmad dkk. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES PRESS.

Suharsimi Ari Kunto, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Tri Anni, Catharina. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES PRESS.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berotientasi konstrutivistik.

Jakarta:Prestasi pustaka

Widayanti, Yeni Diyan. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung

Campuran Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair

Share Siswa Kelas IV SDN I Sumberjo Wetan Tulungagung. Skripsi.

Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah FIP Universitas

Negeri Malang. (Online) http://karya-ilmiah.um.ac.id (diunduh tanggal 31

Maret 2012 : 22.00)

Winataputra, Udin.S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta :

Universitas Terbuka

Page 166: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

152

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 167: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

153

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

JUDUL :

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika melalui Model KePembelajaran

Think-Pair-Share (TPS) dengan CD pembelajaran di Kelas IV MIN Gabugan

Tanon

No Variable Indikator Sumber

Data

Alat/

Instrumen

1. Keterampilan

guru dalam

pembelajaran

operasi

penjumlahan

dan

pengurangan

bilangan bulat

melalui model

pembelajaran

Think Pair

Share (TPS)

dengan CD

pembelajaran

a. Keterampilan membuka

pelajaran

b. Keterampilan

menggunakan CD

pembelajaran dan media

pembelajaran

c. Keterampilan bertanya

(Think)

d. Keterampilan menjelaskan

e. Keterampilan mengelola

kelas(pair)

f. Keterampilan

membimbing diskusi

kelompok

g. Keterampilan mengajar

kelompok kecil atau

perseorangan (Share)

h. Keterampilan mengadakan

variasi dalam pembelajaran

dengan menggunakan tipe

TPS

a. Guru

b. Foto

a. Lembar

observasi

Page 168: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

154

i. Keterampilan memberi

penguatan.

j. Keterampilan menutup

pelajaran

2. Aktivitas siswa

dalam

pembelajaran

operasi

penjumlahan

dan

pengurangan

bilangan bulat

melalui model

pembelajaran

TPS dengan

menggunakan

CD

pembelajaran

a. Kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

b. Menyimak penjelasan

materi

c. Berpikir secara individual

(Think)

d. Memperhatikan penayangan

CD pembelajaran dan

peragaan media

pembelajaran

e. Bekerja dalam kelompok

(Pair)

f. Mempresentasikan hasil

diskusi (Share)

g. Mengemukakan pendapat

h. Tanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan guru

i. Antusias dalam mengikuti

pembelajaran dengan model

TPS

j. Mengerjakan soal evaluasi

a. Siswa

b. Foto

a. Lembar

observasi

3. Hasil belajar

siswa dalam

pembelajaran

Matematika

menggunakan

Nilai yang dicapai oleh siswa a. Hasil

belajar

b. Penilai

an

proses

a. Tes

tertulis

b. Non tes

Page 169: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

155

model TPS

dengan CD

pembelajaran

pembel

ajaran

Page 170: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

156

Lampiran 2

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

Nama SD : MIN Gabugan Tanon

Kelas / Semester : IV (empat) / II (Dua)

Siklus/Pertemuan :

Hari/Tanggal :

Petunjuk

a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru!

b. Dalam melakukan penilaian mengacu pada diskriptor yang sudah ditetapkan

c. Berilah tanda chek (√ ) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan

kriteria pengamatan!

d. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

1 = jika satu diskriptor yang tampak

2 = jika dua diskriptor yang tampak

3 = jika tiga diskriptor yang tampak

4 = jika empat diskriptor yang tampak

No Indikator Deskriptor

Tampak Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Keterampilan

membuka

pelajaran

1. Tidak membuka

pelajaran

2. Membuka pelajaran

serta pengkondisian

kelas

3. Membuka pelajaran,

pengkondisian kelas

serta melakukan

1, 2, dan

3

Page 171: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

157

apersepsi

4. Membuka pelajaran,

pengkondisian kelas,

melakukan apersepsi,

serta menyampaikan

tujuan pembelajaran

2. Keterampilan

menggunakan

CD dan media

pembelajaran

1. Menggunakan CD

pembelajaran dan

media pembelajaran

tetapi tidak sesuai

dengan tujuan

pembelajaran

2. Penggunaan CD dan

media pembelajaran

sudah sesuai dengan

tujuan pembelajaran

3. Penggunaan CD dan

media pembelajaran

sudah sesuai dengan

tujuan dan taraf

berfikir siswa

4. Penggunaan CD dan

media pembelajaran

sudah sesuai dengan

tujuan, taraf berfikir

siswa serta mampu

mendukung materi

yang diajarkan

1, 2, 3 √

3. Keterampilan

mengajukan

1. Tidak mengajukan

pertanyaan

1, 2, 3 √

Page 172: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

158

pertanyaan pada

siswa

2. Mengajukan

pertanyaan tetapi

tidak jelas dan tidak

memberikan waktu

berfikir

3. Memberikan

pertanyaan dengan

jelas tetapi tidak

memberikan waktu

untuk berfikir

4. Mengajukan

pertanyaan dengan

jelas dan

memberikan waktu

berfikir

4. Keterampilan

menjelaskan

materi

1. Tidak menjelaskan

materi

2. Menjelaskan materi

dengan melibatkan

siswa

3. Menjelaskan materi

dengan melibatkan

siswa serta

meluruskan persepsi

siswa

4. Menjelaskan materi

dengan melibatkan

siswa, meluruskan

persepsi serta

memberikan contoh

mengenai materi

1, 2, 3.

4

Page 173: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

159

5. Keterampilan

mengelola kelas

1. Tidak mengelola

kelas

2. Mengelola kelas

untuk belajar secara

optimal

3. Mengelola kelas

untuk belajar serta

memberikan

petunjuk

pembelajaran

4. Mengelola kelas

untuk belajar,

memberikan

petunjuk

pembelajaran serta

ketepatan

penggunaan alokasi

waktu

1, 2, 3 √

6. Keterampilan

membimbing

kelompok

1. Tidak membimbing

diskusi kelompok

2. Membimbing

kelompok dengan

memusatkan

perhatian siswa

3. Membimbing

kelompok dengan

memusatkan

perhatian siswa serta

mencegah dominasi

siswa

4. Membimbing

1, 2, 3 √

Page 174: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

160

kelompok dengan

memusatkan

perhatian, mencegah

dominasi siswa serta

meningkatkan urun

pendapat siswa

7. Keterampilan

mengelola

kelompok kecil

atau perorangan

1. Tidak mengelola

kelompok kecil atau

perorangan

2. Mengelola kelompok

kecil dengan

memberi penguatan

kepada siswa

3. Memberi penguatan

serta membantu

siswa yang maju

4. Memberi penguatan,

membantu siswa

yang maju serta

mengadakan

pendekatan kepada

siswa

1, 2 √

8. Keterampilan

mengadakan

variasi

1. Tidak mengadakan

variasi

2. Mengadakan variasi

dengan

menggunakan media

pendukung

3. Mengadakan variasi

dengan

1, 2, 3 √

Page 175: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

161

menggunakan media

pendukung serta

menciptakan suasana

kelas yang kondusif

4. Menggunakan media

pendukung,

menciptakan suasana

kelas yang kondusif

serta meningkatkan

minat belajar siswa

9. Keterampilan

memberi

penguatan

1. Tidak memberi

penguatan

2. Memberikan

penguatan berupa

ucapan

“bagus”,”baik” dan

lainnya

3. Memberikan

penguatan atas hasil

kerja siswa dengan

menggunakan

bintang

4. Memberikan

penguatan atas hasil

kerja siswa dengan

menggunakan

bintang dan ucapan

“bagus”,”baik “ dan

lainnya

1, 2,3 √

10. Keterampilan 1. Tidak menyimpulkan 1, 2, 3 √

Page 176: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

162

menutup

pelajaran

pelajaran dan tidak

memberikan evaluasi

2. Tidak menyimpulkan

pelajaran namun

memberikan evaluasi

3. Menyimpulkan

pelajaran dan

memberikan evaluasi

4. Menyimpulkan

pelajaran, melakukan

refleksi dan

memberikan evaluasi

Jumlah Skor ..30.......... Kategori baik..........

Sragen, ......................2012

Observer

Adelia S, S.Pd

NIP. 19870218 200902 1 001

Page 177: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

163

Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

Nama SD : MIN Gabugan Tanon

Kelas/Semester : IV( empat)/ II (Dua)

Siklus/ Pertemuan : I

Hari/Tanggal :

Petunjuk

a. Bacalah dengan cermat indikator aktivitas siswa!

b. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan.

c. Berilah tanda chek (√ ) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan

kriteria pengamatan!

d. Pengamtan dilakukan sejak guru mulai melakukan kegiatan pembelajaran.

e. Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

1 = jika satu diskriptor yang tampak

2 = jika dua diskriptor yang tampak

3 = jika tiga diskriptor yang tampak

4 = jika empat diskriptor yang tampak

No Indikator Deskriptor

Tamp

ak

Skala

Penilaian

1 2 3 4

1 Kesiapan siswa

dalam menerima

pembelajaran.

1. Masih diluar

kelas

2. Sudah didalam

kelas namun

1, 2 √

Page 178: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

164

belum menempati

tempat duduk

3. Menempati

tempat duduk

Menempati

tempat duduk dan

mengeluarkan

alat tulis

2 Memperhatikan

penjelasan guru

1. Tidak

memperhatikan

penjelasan guru

2. Memperhatikan

penjelasan

gurunamun

kurang

konsentrasi

3. Memperhatikan

penjelasan guru

dengan

konsentrasi

4. Memperhatikan

penjelasan guru

dengan

konsentrasi dan

sikap duduk yang

baik

1, 2 √

3 Berfikir secara

individual

1. Tidak berfikir

secara individual

2. Berfikir secara

individual namun

1 √

Page 179: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

165

salah

3. Berfikir secara

individual namun

kurang benar

4. Berfikir secara

individual dengan

benar

4 Memperhatikan

penayangan CD

pembelajaran

yang ditayangkan

oleh guru

1. Tidak

memperhatikan

penayangan CD

pembelajaran

2. Memperhatikan

penayangan CD

pembelajaran

namun kurang

konsentrasi

3. Memperhatikan

penayangan CD

pembelajaran

dengan

konsentrasi

4. Memperhatikan

penayangan CD

pembelajaran

dengan

konsentrasi dan

duduk dengan

rapi

1,2 √

5 Belajar dalam

kelompok

1. Tidak belajar

dalam kelompok

1, 2 √

Page 180: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

166

2. Belajar dalam

kelompok namun

kurang aktif

3. Belajar dalam

kelompok aktif

4. Belajar dalam

kelompok aktif

dan berani

bertindak

6. Melaporkan hasil

diskusinya

1. Tidak melaporkan

hasil diskusi

2. Melaporkan hasil

diskusi tetapi

kurang lengkap

3. Melaporkan hasil

diskusi dengan

lengkap

4. Melaporkan hasil

diskusi dengan

lengkap dan

mengkritisi hasil

kelompok lain

1,2 √

7.

Mengemukakan

pendapat

1. Tidak

mengemukakan

pendapat

2. Mengemukakan

pendapat tapi

salah

3. Mengemukakan

pendapat tapi

1,2 √

Page 181: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

167

kurang tepat

4. Mengemukakan

pendapat dengan

tepat

8. Tanggungjawab

atas tugas yang

diberikan guru

1. Tidak

tanggungjawab

terhadap tugas

yang diberikan

guru

2. Bertanggungjawa

b terhadap tugas

yang diberikan

guru tetapi kurang

benar

3. Bertanggungjawa

b terhadap tugas

yang diberikan

guru dengan

benar

4. Bertanggungjawa

b terhadap tugas

yang diberikan

guru dengan

benar dan relevan

1, 2 √

9. Antusias dalam

mengikuti

pembelajaran

dengan model

TPS

1. Tidak antusias

dalam mengikuti

pembelajaran

dengan model

TPS

2. Antusias dalam

1, 2 √

Page 182: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

168

mengikuti

pembelajaran

model TPS tetapi

kurang

memperhatikan

3. Antusias

mengikuti

pembelajaran

dengan

menggunakan

model TPS sudah

aktif

4. Antusias

mengikuti

pembelajaran

dengan

menggunakan

model TPS sudah

memperhatikan

dan aktif

10. Mengerjakan soal

evaluasi

1. Tidak

mengerjakan soal

evaluasi

2. Mengerjakan soal

evaluasi tapi

salah

3. Mengerjakan soal

evaluasi tetapi

1, 2 √

Page 183: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

169

kurang benar

4. Mengerjakan soal

evaluasi dengan

benar

Jumlah Skor ......19........Kategori cukup.

Sragen, ....................2012

Observer

Adelia S, S. Pd

NIP. 19870218 200902 1 001

Page 184: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

170

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Sekolah : MIN Gabugan Tanon

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Hari,Tanggal :

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi

5. menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

B. Kompetensi dasar

5.2 menjumlahkan bilangan bulat

C. Indikator

1. Menjumlahkan bilangan bulat positif dan positif.

2. Menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif.

3. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dan positif.

4. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dan negatif.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui operasional peraga kartu bilangan dan penayangan CD

pembelajaran siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dengan

bilangan bulat negatif dengan baik.

2. Melalui contoh dan latihan siswa dapat penjumlahan bilangan bulat

positif dengan positif, bilangan bulat positif dengan negatif, bilangan

bulat negatif dengan positif , serta bilangan bulat negatif dengan

negatif secara benar.

3. Dengan latihan siswa dapat melakukan operasional penjumlahkan

bilangan bulat positif dan positif, bilangan bulat positif dan negatif,

Page 185: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

171

bilangan bulat negatif dan positif, serta bilangan bulat negatif dan

negatif secara benar.

Karakter siswa yang diharapkan

Disiplin, kerja sama, toleransi, tanggung jawab,ketelitian

E. Materi ajar

Menjumlahkan bilangan bulat

F. Metode Pembelajaran

1. Model yang digunakan tipe Think Pair Share (TPS)

2. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. penugasan

G. Langkah-langkah pembelajaran

1. Pra kegiatan (5 menit)

a. Salam

b. Berdoa

c. Apsensi

d. Pengkondisian kelas

e. Menyiapkan media atau alat peraga

2. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Apersepsi

Guru menanyakan pelajaran yang lalu

Misal : Urutkan bilangan dibawah ini dari yang terkecil dengan

benar !

4 , 2 , 3 , -2 , 0 , 1 , -1

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru memotivasi siswa

Page 186: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

172

3. Kegiatan inti (40 menit)

Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh guru serta

tayangan CD tentang penjumlahan bilangan bulat

b. Siswa berlatih menjumlahkan bilangan bulat positif dengan

positif,positif dengan negatif,negatif dengan positif,serta negatif

dengan negatif.

c. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang

penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif,positif dengan

negatif,negatif dengan positif,serta negatif dengan negatif.

d. Siswa memikirkan jawaban secara individual tentang soal yang

telah diberikan

e. Siswa mengemukakan jawaban tentang soal yang telah

diberikan tadi

f. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku kemudian

membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak untuk diskusi

tentang penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif,positif

dengan negatif,negatif dengan positif serta negatif dengan

negatif.

Elaborasi

a. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menyelesaikan

soal dari guru mengenai penjumlahan bilangan bulat positif

dengan positif,positif dengan negatif,negatif dengan

positif,negatif dengan negatif.

b. Pembentukan kelompok baru untuk membandingkan hasil

diskusi kelompok yang berpasangan tadi.

c. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing-masing dalam

kelompok.

d. Siswa mencatat hasil diskusi yang dilanjutkan dengan sharing.

e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Page 187: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

173

f. Siswa lain memberi tanggapan dan apresiasi terhadap

kelompok yang maju.

Konfirmasi

a. Guru mengulang membacakan hasil pembelajaran tadi.

b. Guru memberikan reward dan motivasi tambahan bagi

kelompok yang dianggap paling baik dan kelompok yang

masih kurang.

c. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang kurang

paham

4. Kegiatan akhir (20 menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran tentang

penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif,positif dengan

negatif,negatif dengan positif,negatif dengan negatif.

b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal latihan

c. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

d. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran dan hasil

diskusi.

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR

f. Guru menutup pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

H. Sumber dan Media pembelajaran

1. Sumber

a. Silabus kelas IV SD

b. Buku Ayo Belajar Matematika untuk kelas IV SD Karangan

Burhan Mustaqim, hal 143 penerbit CV. Buana Raya

c. Buku Pandai Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV Karangan

Hardi,dkk. Hal 145 penerbit CV HaKa MJ

d. Buku “Cooperative Learning” karangan Miftahul Huda.

e. Internet

f. LKS

Page 188: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

174

2. Media pembelajaran

a. LCD

b. CD pembelajaran

c. Kartu Bilangan

d. Laptop

I. Penilaian

1. Prosedur tes

Tes awal : tidak ada

Tes dalam proses : ada

Tes akhir : ada

2. Bentuk tes

Kognitif : soal evaluasi

Afektif : pengamatan

Psikomotorik : pengamatan

Sragen, 4 Mei 2012

Kepala MIN Gabugan Guru kelas

Samsuri,S.Ag

NIP. 1970040819910310 Unun Nur Mu’asaroh

Page 189: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

175

SINTAK M ODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK-PAIR-

SHARE) DENGAN MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Berdasarkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran,maka alternative

tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share ( TPS).Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) menurut Trianto (2007:61) antara lain :

Tahap 1 : Think (berpikir)

Kegiatan pertama dalam Think-Pair-Share yakni guru mengajukan

pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian siswa diminta

untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara untuk beberapa saat. Dalam tahap

ini siswa dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi yang dia dapat.

Tahap 2 : Pairing (berpasangan)

Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan dengan siswa lain

untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama. Interaksi

pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya. Biasanya

guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

Tahap 3 : Share (berbagi)

Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban

dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Ini efektif

dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai

sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.

Sedangkan langkah-langkah penggunaan media CD Pembelajaran dalam

pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan kebutuhan teknis yang diperlukan, seperti laptop dan LCD

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Menyampaiakan materi dengan media CD Pembelajaran

4. Mengajukan pertanyaan mengenai materi pembelajaran

Page 190: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

176

5. Membuat simpulan (Aritma, 2009)

Berdasarkan kedua langkah pembelajaran diatas maka penulis mencoba

menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan media CD

Pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa leptop dan LCD

2. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan CD pembelajaran

3. Guru mengajaukan pertanyaan mengenai materi penjumlahan bilangan

bulat

4. Siswa berfikir (think) untuk menjawab pertanyaan dari guru

5. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan (share) untuk menemukan

jawaban dengan menggunakan kartu bilangan yang telah dibagikan

6. Siswa membentuk kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi

7. Salah satu kelompok melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas

kemudian kelompok lain menanggapi (share)

8. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

9. Evaluasi

Page 191: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

177

BAHAN AJAR

SIKLUS 1

SK : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

KD : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

Sebuah bilangan bulat dapat ditunjukkan dengan diagram panah pada garis

bilangan yang mempunyai panjang dan arah. Panjang diagram panah

menunjukkan banyaknya satuan, sedangkan arahnya menunjukkan positif atau

negatif. Jika diagram panah menuju ke arah kanan, maka anak panah tersebut

menunjukkan bilangan bulat positif. Jika diagram panah menuju ke kiri, maka

anak panah tersebut menunjukkan bilangan bulat negatif.Penjumlahan bilangan

bulat dengan diagram panah dimulai dari bilangan nol. Pada garis bilangan bulat,

semakin ke kanan nilainya semakin besar dan semakin ke kiri nilainya semakin

kecil.

Mari kita perhatikan contoh berikut ini.Tentukan hasil penjumlahan dari:

a. 3 + (–4)

b. (–6) + 8

c. (–2) + (–5)

Jawab: a. 3 + (–4)

Diagram panah dari 0 ke 3 menunjukkan bilangan 3

Page 192: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

178

Diagram panah dari 3 ke –1 menunjukkan bilangan –4

Hasilnya ditunjukkan diagram panah dari 0 ke –1

Jadi, 3 + (–4) = –1

b. (–6) + 8

Diagram panah dari 0 ke -6 menunjukkan bilangan -6 (arah ke kiri)

Diagram panah dari -6 ke 2 menunjukkan bilangan 8 (arah ke kanan)

Hasilnya ditunjukkan diagram panah dari 0 ke 2

Jadi, (–6) + 8 = 2

c. (–2) + (–5)

Jadi, (–2) + (–5) = –7

Page 193: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

179

Media Siklus I

SK : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

KD : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

Media Kartu Bilangan

Penggaris Bilangan

Page 194: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

180

KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I

Satuan Sekolah : MIN Gabugan Tanon Jumlah Soal : 5

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Tes Tertulis

Kurikulum : KTSP Penyusun : Unun Nur M

Alokasi Waktu :

No. Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran Ranah Bentuk Soal No Soal Tingkat

Kesulitan kognitif afektif Psiko-

motorik

1. 5.2 menjumlahkan

bilangan bulat

5. Menjumlahkan

bilangan bulat

positif dan positif.

6. Menjumlahkan

bilangan bulat

positif dan negatif.

7. Menjumlahkan

4. Melalui operasional

peraga kartu bilangan

dan penayangan CD

pembelajaran siswa dapat

membedakan bilangan

bulat positif dengan

bilangan bulat negatif

C2

C2

Isian

1a,1b

2a, 2b,

2c

Mudah

Sedang

Mudah

Page 195: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

181

bilangan bulat

negatif dan positif.

8. Menjumlahkan

bilangan bulat

negatif dan negatif.

dengan baik.

5. Melalui contoh dan

latihan siswa dapat

membedakan

penjumlahan bilangan

bulat positif dengan

positif, bilangan bulat

positif dengan negatif,

bilangan bulat negatif

dengan positif , serta

bilangan bulat negatif

dengan negatif secara

benar.

6. Dengan latihan siswa

dapat membedakan

operasional

penjumlahkan bilangan

bulat positif dan positif,

bilangan bulat positif dan

Sedang

Page 196: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

182

negatif, bilangan bulat

negatif dan positif, serta

bilangan bulat negatif

dan negatif secara benar.

Page 197: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

183

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS I

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang sesuai

dengan garis bilangan !

a.

5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

. … + …. = …..

b.

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

…... + ….. = …..

2. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan !

a. 4 + 2 = …………

b. 3 + 5 = ………...

c. 8 + 2 = ………...

Page 198: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

184

Kunci Jawaban Evaluasi

Siklus I

1. a. 6 + 4 = 10

b. 4 + 2 = 6

2. a.

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

b.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

c.

-7 - 6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 199: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

185

Lembar Kerja Siswa

SIKLUS I

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang sesuai

dengan garis bilangan !

a.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

. … + …. = …..

b.

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

…... + ….. = …..

2. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan !

a. 3 + 3 = …………

b. 5 + (-2) = ………...

c. -9 + (-3) = ………...

Page 200: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

186

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa

Siklus I

1. a. 4 + 3 = 7

b. 7 + (-3) = 4

2. a.

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

b.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

c.

-12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Page 201: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

187

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : MIN Gabugan Tanon

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Hari,Tanggal :

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi

5. menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

B. Kompetensi dasar

5.3 mengurangkan bilangan bulat

C. Indikator

1. Mengurangkan bilangan bulat positif dengan positif.

2. Mengurangkan bilangan bulat positif dengan negatif.

3. Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan positif.

4. Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan negatif.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui operasional peraga kartu bilangan dan penayangan CD

pembelajaran siswa dapat mengurangkan bilangan bulat positif dengan

bilangan bulat negatif dengan baik.

2. Melalui contoh dan latihan siswa dapat mengurangan bilangan bulat

positif dengan positif, bilangan bulat positif dengan negatif, bilangan

bulat negatif dengan positif , serta bilangan bulat negatif dengan

negatif secara benar.

Page 202: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

188

3. Dengan latihan siswa dapat mengurangkan bilangan bulat positif dan

positif, bilangan bulat positif dan negatif, bilangan bulat negatif dan

positif, serta bilangan bulat negatif dan negatif secara benar

Karakter siswa yang diharapkan

Disiplin, kerja sama, toleransi, tanggung jawab,ketelitian

E. Materi ajar

Mengurangkan bilangan bulat

F. Metode Pembelajaran

1. Model yang digunakan tipe Think Pair Share (TPS)

2. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. penugasan

G. Langkah-langkah pembelajaran

1. Pra kegiatan (5 menit)

a. Salam

b. Berdoa

c. Apsensi

d. Pengkondisian kelas

e. Menyiapkan media atau alat peraga

2. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Apersepsi

Guru menanyakan pelajaran yang lalu

Misal : Urutkan bilangan dibawah ini dari yang terkecil dengan

benar !

4 , 2 , 3 , -2 , 0 , 1 , -1

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru memotivasi siswa

3. Kegiatan inti (40 menit)

Eksplorasi

Page 203: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

189

a. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh guru serta

tayangan CD tentang pengurangan bilangan bulat

b. Siswa berlatih mengurangkan bilangan bulat positif dengan

positif,positif dengan negatif,negatif dengan positif,serta negatif

dengan negatif.

c. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang

pengurangan bilangan bulat positif dengan positif,positif dengan

negatif,negatif dengan positif,serta negatif dengan negatif.

d. Siswa memikirkan jawaban secara individual tentang soal yang

telah diberikan

e. Siswa mengemukakan jawaban tentang soal yang telah diberikan

tadi

f. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku kemudian

membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak untuk diskusi

tentang pengurangan bilangan bulat positif dengan positif,positif

dengan negatif,negatif dengan positif serta negatif dengan negatif

Elaborasi

a. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menyelesaikan soal

dari guru mengenai pengurangan bilangan bulat positif dengan

positif,positif dengan negatif,negatif dengan positif,negatif dengan

negatif.

b. Pembentukan kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi.

c. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing-masing dalam

kelompok.

d. Siswa mencatat hasil diskusi yang dilanjutkan dengan sharing.

e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

f. Siswa lain memberi tanggapan dan apresiasi terhadap kelompok

yang maju.

Konfirmasi

a. Guru mengulang membacakan hasil pembelajaran tadi.

Page 204: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

190

b. Guru memberikan reward dan motivasi tambahan bagi kelompok

yang dianggap paling baik dan kelompok yang masih kurang.

c. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang kurang paham

4. Kegiatan akhir (20 menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran tentang

pengurangan bilangan bulat positif dengan positif,positif dengan

negatif,negatif dengan positif,negatif dengan negatif.

b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal latihan

c. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

d. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran dan hasil

diskusi.

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR

f. Guru menutup pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

H. Sumber dan Media pembelajaran

1. Sumber

a. Silabus kelas IV SD

b. Buku Ayo Belajar Matematika untuk kelas IV SD Karangan

Burhan Mustaqim, Hal 149 Penerbit CV Buana Raya

c. Buku Pandai Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV Karangan

Hardi,dkk. Hal 147 Penerbit HaKa MJ

d. Buku “Cooperative Learning” karangan Miftahul Huda.

e. Internet

f. LKS

2. Media pembelajaran

a. LCD

b. CD pembelajaran

c. Laptop

d. Kartu bilangan

Page 205: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

191

I. Penilaian

a. Prosedur tes

Tes awal : tidak ada

Tes dalam proses : ada

Tes akhir : ada

b. Bentuk tes

Kognitif : soal evaluasi

Afektif : pengamatan

Psikomotorik : pengamatan

Sragen, 2012

Kepala MIN Gabugan Guru kelas

Samsuri,S.Ag Unun Nur M

NIP.197004081991031004

Page 206: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

192

SINTAK M ODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK-PAIR-

SHARE) DENGAN MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Berdasarkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran,maka

alternative tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan model

pembelajaran Think Pair Share ( TPS).Adapun langkah-langkah

penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) menurut Trianto

(2007:61) antara lain :

Tahap 1 : Think (berpikir)

Kegiatan pertama dalam Think-Pair-Share yakni guru mengajukan

pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian siswa

diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara untuk beberapa saat.

Dalam tahap ini siswa dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi

yang dia dapat.

Tahap 2 : Pairing (berpasangan)

Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan dengan

siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap

pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban

dengan pasangannya. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk

berpasangan.

Tahap 3 : Share (berbagi)

Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi

jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan.

Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan

dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat

kesempatan untuk melaporkan.

Sedangkan langkah-langkah penggunaan media CD Pembelajaran

dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

Page 207: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

193

1. Menyiapkan kebutuhan teknis yang diperlukan, seperti laptop dan

LCD

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Menyampaiakan materi dengan media CD Pembelajaran

4. Mengajukan pertanyaan mengenai materi pembelajaran

5. Membuat simpulan (Aritma, 2009)

Berdasarkan kedua langkah pembelajaran diatas maka penulis

mencoba menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

dengan media CD Pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut :

1. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa leptop dan LCD

2. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan CD

pembelajaran

3. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi pengurangan

bilangan bulat

4. Siswa berfikir (think) untuk menjawab pertanyaan dari guru

5. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan (pair) untuk

menemukan jawaban dengan menggunakan kartu bilangan yang

telah dibagikan

6. Siswa membentuk kelompok baru untuk membandingkan hasil

diskusi kelompok yang berpasangan tadi

7. Salah satu kelompok melakukan presentasi hasil diskusi di depan

kelas kemudian kelompok lain menanggapi (share)

8. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

9. Evaluasi

Page 208: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

194

BAHAN AJAR SIKLUS II

A. Standar kompetensi

5. menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

B. Kompetensi dasar

1.3 mengurangkan bilangan bulat

1. LAWAN BILANGAN BULAT

Bilangan bulat positif dapat diatur berpasangan dengan bilangan bulat

negatif seperti ditunjukkan diagram panah pada gambar garis bilangan

berikut ini.

Secara lengkap dapat kita simpulkan sebagai berikut:

Bilangan-bilangan bulat di sebelah kiri titik nol saling berlawanan dengan

bilangan di sebelah kanan titik nol yang berjarak sama.

2. MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

Pengurangan adalah lawan dari penjumlahan. Bagaimana cara

mengurangkan bilangan bulat. Mari perhatikan contoh berikut ini.

Contoh:

Page 209: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

195

Berapakah hasil pengurangan dari : a. 2 – 5 b. (-2) – 5 ?

Jawab:

a. 2 – 5 = ..........

Jadi, 2 – 5 = –3

b. (–2) – 5

Jadi, (–2) – 5 = –7

Pengurangan bilangan bulat adalah penjumlahan dengan lawan bilangannya

a – b = a + (–b)

a – (–b) = a + b

Page 210: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

196

Media Siklus II

SK : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

KD : 5.3 Mengurangkan bilangan bulat

Kartu bilangan

Penggaris bilangan

Page 211: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

197

KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS II

Satuan Sekolah : MIN Gabugan Tanon Jumlah Soal : 5

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Tes Tertulis

Kurikulum : KTSP Penyusun : Unun Nur M

Alokasi Waktu :

No. Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran Ranah Bentuk Soal No Soal Tingkat

Kesulitan kognitif afektif Psikomo-

torik

Page 212: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

198

1. 5.3

mengurangkan

bilangan bulat

5. Mengurangkan bilangan

bulat positif dengan

positif.

6. Mengurangkan bilangan

bulat positif dengan

negatif.

7. Mengurangkan bilangan

bulat negatif dengan

positif.

8. Mengurangkan bilangan

bulat negatif dengan

negatif.

4. Melalui operasional peraga

kartu bilangan dan

penayangan CD

pembelajaran siswa dapat

membedakan bilangan bulat

positif dengan bilangan bulat

negatif dengan baik.

5. Melalui contoh dan latihan

siswa dapat membedakan

pengurangan bilangan bulat

positif dengan positif,

bilangan bulat positif dengan

negatif, bilangan bulat

negatif dengan positif , serta

bilangan bulat negatif

dengan negatif secara benar.

6. Dengan latihan siswa dapat

mengurangkan bilangan

C2

C2

Isian

1a,1b

2a, 2b, 2c

Mudah

Sedang

Mudah

Sedang

Page 213: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

199

bulat positif dan positif,

bilangan bulat positif dan

negatif, bilangan bulat

negatif dan positif, serta

bilangan bulat negatif dan

negatif secara benar

Page 214: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

200

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS II

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang sesuai

dengan garis bilangan !

a.

5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

. … - …. = …..

b.

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

…... - ….. = …..

2. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan !

a. 5 - 2 = …………

b. 3 - (-5) = ………...

c. -8 - (-2) = ………...

Page 215: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

201

Kunci Jawaban Evaluasi

Siklus II

1. a. 6 - 9 = -3

b. -6 – (-3) = -3

2. a.

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

b.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

c.

-8 -7 - 6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 216: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

202

Lembar Kerja Siswa

SIKLUS II

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang sesuai

dengan garis bilangan !

a.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

. … - …. = …..

b.

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

…... - ….. = …..

2. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan !

a. 3 - 5 = …………

b. 2 - (-4) = ………...

c. -3 - (- 5) = ………...

Page 217: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

203

Kunci Jawaban LKS

Siklus II

1. a. 3 - 4 = -1

b. -3 - 5 = 2

2. a.

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

b.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

c.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Page 218: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

204

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Sekolah : MIN Gabugan Tanon

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Hari,Tanggal :

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi

5. menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

B. Kompetensi dasar

5.4 melakukan operasi hitung campuran

C. Indikator

1. Melakukan operasi hitung campuran bilanga bulat.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan operasional garis bilangan, Siswa dapat berlatih operasi hitung

campuran bilangan bulat dengan benar.

2. Melalui contoh soal dan latihan, Siswa dapat Melakukan operasi

hitung campuran bilangan bulat dengan benar.

Karakter siswa yang diharapkan

Disiplin, kerja sama, toleransi, tanggung jawab,ketelitian

E. Materi ajar

Hitung campuran bilangan bulat

F. Metode Pembelajaran

1. Model yang digunakan tipe Think Pair Share (TPS)

2. Metode

a. Ceramah

Page 219: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

205

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. Penugasan

G. Langkah-langkah pembelajaran

1. Pra kegiatan (5 menit)

a. Salam

b. Berdoa

c. Apsensi

d. Pengkondisian kelas

e. Menyiapkan media atau alat peraga

2. Kegiatan Awal (5 menit)

a. Apersepsi

Guru menanyakan pelajaran yang lalu

Misal : Urutkan bilangan dibawah ini dari yang terkecil dengan

benar !

5 , 2 , 3 , -2 , 0 , 1 , -1

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Guru memotivasi siswa

3. Kegiatan inti (40 menit)

Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan peragaan media yang dilakukan oleh guru

tentang hitung campuran pada bilangan bulat.

b. Siswa berlatih melakukan hitung campuran bilangan bulat.

c. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang hitung

campuran bilangan bulat.

d. Siswa memikirkan jawaban secara individual tentang soal yang

telah diberikan

e. Siswa mengemukakan jawaban tentang soal yang telah diberikan

tadi

f. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku kemudian

membentuk kelompok yang terdiri dari 4 anak untuk diskusi

Page 220: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

206

tentang hitung campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan

bulat.

Elaborasi

a. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menyelesaikan soal

dari guru mengenai hitung campuran bilangan bulat.

b. Pembentukan kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi.

c. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing-masing dalam

kelompok.

d. Siswa mencatat hasil diskusi yang dilanjutkan dengan sharing.

e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

f. Siswa lain memberi tanggapan dan apresiasi terhadap kelompok

yang maju.

Konfirmasi

a. Guru mengulang membacakan hasil pembelajaran tadi.

b. Guru memberikan reward dan motivasi tambahan bagi kelompok

yang dianggap paling baik dan kelompok yang masih kurang.

c. Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang kurang paham

4. Kegiatan akhir (20 menit)

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran tentang

operasi hitung campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan

bulat.

b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal latihan

c. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

d. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran dan hasil

diskusi.

e. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR

f. Guru menutup pembelajaran dengan menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya

H. Sumber dan Media pembelajaran

1. Sumber

Page 221: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

207

a. Silabus kelas IV SD

b. Buku Ayo Belajar Matematika untuk kelas IV SD Karangan

Burhan Mustaqim, Hal 154 Penerbit CV Buana Raya

c. Buku Pandai Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV Karangan

Hardi,dkk. Hal 150 Penerbit CV. HaKa MJ

d. Buku “Cooperative Learning” karangan Miftahul Huda.

e. Internet

f. LKS

2. Media pembelajaran

a. LCD

b. CD pembelajaran

c. Laptop

d. Garis bilangan

I. Penilaian

a. Prosedur tes

Tes awal : tidak ada

Tes dalam proses : ada

Tes akhir : ada

b. Bentuk tes

Kognitif : soal evaluasi

Afektif : pengamatan

Psikomotorik : pengamatan

Sragen, 2012

Kepala MIN Gabugan Guru kelas

Samsuri,S.Ag Unun Nur M

NIP.197004081991031

Page 222: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

208

SINTAK M ODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN

MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Berdasarkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran,maka alternative

tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran

Think Pair Share ( TPS).Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) menurut Trianto (2007:61) antara lain :

Tahap 1 : Think (berpikir)

Kegiatan pertama dalam Think-Pair-Share yakni guru mengajukan

pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian siswa diminta

untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara untuk beberapa saat. Dalam tahap

ini siswa dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi yang dia dapat.

Tahap 2 : Pairing (berpasangan)

Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan dengan siswa lain

untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama. Interaksi

pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya. Biasanya

guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.

Tahap 3 : Share (berbagi)

Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban

dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Ini efektif

dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai

sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.

Sedangkan langkah-langkah penggunaan media CD Pembelajaran dalam

pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan kebutuhan teknis yang diperlukan, seperti laptop dan LCD

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Menyampaiakan materi dengan media CD Pembelajaran

Page 223: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

209

4. Mengajukan pertanyaan mengenai materi pembelajaran

5. Membuat simpulan (Aritma, 2009)

Berdasarkan kedua langkah pembelajaran diatas maka penulis mencoba

menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan media CD

Pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa leptop dan LCD

2. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan CD pembelajaran

3. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi hitung campuran(penjumlahan

dan pengurangan) bilangan bulat

4. Siswa berfikir (think) untuk menjawab pertanyaan dari guru

5. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan (share) untuk menemukan

jawaban dengan menggunakan garis bilangan yang telah dibagikan

6. Siswa membentuk kelompok baru untuk membandingkan hasil diskusi

kelompok yang berpasangan tadi

7. Salah satu kelompok melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas

kemudian kelompok lain menanggapi (share)

8. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

9. Evaluasi

Page 224: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

210

BAHAN AJAR

SIKLUS III

Standar kompetensi = 5. menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Kompetensi dasar = 5.4 melakukan operasi hitung campuran

1. OPERASI HITUNG CAMPURAN

Berikutnya yang akan kita pelajari adalah operasi hitung campuran antara

penjumlahan dan pengurangan.Perhatikan contoh berikut ini.

Contoh:

Tentukan hasil operasi hitung berikut ini.

a. (–4) + 12 – 3

b. 6 – (–4) + 15

Jawab:

a. (–4) + 12 – 3

Jadi, (–4) + 12 – 3 = 5

b. 6 – (–4) + (–15)

Jadi, 6 – (–4) + (–15) = –5

Selain dengan garis bilangan, operasi hitung campuran dapat dikerjakan secara

langsung seperti contoh berikut ini.

Contoh:

Tentukan hasil operasi hitung berikut ini.

a. 42 + (–35) – 12

b. (–50) – (–25) + 45

Page 225: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

211

Jawab:

a. 42 + (–35) – 12 = 42 – 35 – 12 = 7 – 12 = –5

b. (–50) – (–25) + 45 = (–50) + 25 + 45 = (–25) + 45 = 20

Media Siklus III

Garis Bilangan

Diagram panah dari 0 ke 3 menunjukkan bilangan 3 Diagram panah dari 3 ke -1

menunjukkan bilangan -4 Hasilnya ditunjukkan diagram panah dari 0 ke -1 Jadi, 3

+ (-4) = -1

Diagram panah dari 0 ke -6 menunjukkan bilangan -6 Diagram panah dari -6 ke 2

menunjukkan bilangan 8 Hasilnya ditunjukkan diagram panah dari 0 ke 2 Jadi, (-

6) + 8 = 2

Page 226: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

212

KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS III

Satuan Sekolah : MIN Gabugan Tanon Jumlah Soal : 5

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Tes Tertulis

Kurikulum : KTSP Penyusun : Unun Nur M

Alokasi Waktu :

No. Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran Ranah Bentuk

Soal

No Soal Tingkat

Kesulitan kognitif afektif psikomotorik

1. 5.4 melakukan

operasi hitung

campuran

2. Melakukan operasi

hitung campuran

bilanga bulat.

1. Dengan operasional

garis bilangan, Siswa

dapat berlatih operasi

hitung campuran

bilangan bulat dengan

benar.

2. Melalui contoh soal dan

C2

Isian

1a,1b

Mudah

Sedang

Page 227: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

213

latihan, Siswa dapat

Melakukan operasi

hitung campuran

bilangan bulat dengan

benar.

C2

2a, 2b, 2c

Mudah

Sedang

Page 228: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

214

LEMBAR EVALUASI

SIKLUS III

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang sesuai dengan

garis bilangan !

a.

5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

. … + …. - ...... = …..

b.

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

…... - ….. + ...... = …..

2. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan !

a. 4 + 2 – (-3) = …

b. 3 - 5 + 8 = ………...

c. -4 + 2 - (-3) = ………...

Page 229: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

215

Kunci Jawaban Evaluasi

Siklus III

1. a. 6 + 4 - 2 = 8

b. -5 + 3 – (-4) = 6

2. a.

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

b.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

c.

-7 - 6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 230: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

216

Lembar Kerja Siswa

SIKLUS III

1. Kerjakan soal-soal di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang sesuai

dengan garis bilangan !

a.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

. … + …. - ...... = …..

b.

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

…... - ….. + ...... = …..

2. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan garis bilangan !

a. 3 + (-5) - 2 = …………

b. 4 - (-3) + 2 = ………...

c. 9 + 3 - (-4) = ………...

Page 231: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

217

Kunci Jawaban LKS

Siklus III

1. a. -3 + 13 - 3 = 7

b. 4 + (-7) -3 = -6

2. a.

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

b.

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Page 232: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

218

Lampiran 7

Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, II,III

No Indikator Keterampilan Guru

Menggunakan Tipe TPS dengan CD

Pembelajaran

Perolehan Skor

Siklus

I

SiklusI

II

Siklus

III

1 Keterampilan mebuka pelajaran 3 4 4

2 Keterampilan menggunakan CD dan

media pembelajaran 3 4 4

3 Ketereampilan bertanya (Think) 3 3 3

4 Keterampilan menjelaskan 4 4 4

5 Keterampilan mengelola kelas (Pair) 3 4 4

6 Keterampilan membimbing diskusi

kelompok 3 3 4

7 Keterampilan mengelola kelompokkecil

dan perorangan 2 3 4

8 Keterampilan mengadakan variasi 3 3 3

9 Keterampilan memberi penguatan 3 3 4

10 Keterampilan menutup pelajaran 3 4 4

Jumlah skor yang diperoleh 30 35 38

Kategori Baik Sangat

Baik

Sangat

Baik

Page 233: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

219

Lampiran 8

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWASIKLUS I

No

NAMA

SISWA

NILAI YANG DICAPAI PADA TIAP INDIKATOR Jumlah

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AD 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 16

2 ANI 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 20

3 AN 3 2 1 2 1 1 1 3 3 2 19

4 AF 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 18

5 CAS 3 2 1 1 1 2 1 2 2 2 17

6 DNQ 3 2 1 1 2 1 1 2 1 2 16

7 ESP 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 20

8 HF 3 2 1 1 2 1 2 2 2 3 19

9 IN 4 2 1 1 2 1 2 3 3 3 22

10 INF 4 2 1 2 1 2 1 2 2 2 19

11 IA 3 1 1 1 2 1 1 2 2 2 16

12 MN 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 15

13 MR 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 16

14 MA 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 18

15 NIA 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 20

16 NF 3 2 2 1 1 1 2 2 1 3 18

17 R 3 2 1 1 2 1 1 2 2 2 17

18 RA 3 1 1 1 1 1 3 3 2 2 18

19 RF 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 15

Page 234: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

220

20 SNF 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 18

21 SC 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 18

22 SAA 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 18

23 TLW 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 16

24 TAY 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 18

25 VNA 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 18

26 WF 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 15

27 YT 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 15

28 ZI 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29

Jumlah 80 50 36 41 44 39 42 59 50 62 486

Page 235: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

221

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

No

NAMA

SISWA

NILAI YANG DICAPAI PADA TIAP INDIKATOR Jumlah

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AD 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 23

2 ANI 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 23

3 AN 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26

4 AF 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 24

5 CAS 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21

6 DNQ 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21

7 ESP 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 35

8 HF 4 3 1 1 2 2 2 3 2 3 23

9 IN 4 2 1 1 2 2 2 3 3 3 23

10 INF 4 3 1 2 2 2 2 3 2 2 23

11 IA 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 18

12 MN 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 18

13 MR 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 22

14 MA 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 24

15 NIA 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 23

16 NF 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 25

17 R 4 2 1 1 2 1 2 3 3 3 22

18 RA 3 2 1 1 2 1 2 3 2 2 19

19 RF 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 17

Page 236: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

222

20 SNF 4 2 2 2 2 1 2 3 3 3 24

21 SC 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 25

22 SAA 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 20

23 TLW 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 20

24 TAY 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 19

25 VNA 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22

26 WF 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 15

27 YT 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 19

28 ZI 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

Jumlah 94 60 33 41 44 39 43 59 50 62 625

Page 237: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

223

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS III

No

NAMA

SISWA

NILAI YANG DICAPAI PADA TIAP INDIKATOR Jumlah

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 AD 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26

2 ANI 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26

3 AN 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 25

4 AF 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 27

5 CAS 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 24

6 DNQ 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23

7 ESP 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 28

8 HF 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 27

9 IN 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

10 INF 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26

11 IA 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 23

12 MN 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22

13 MR 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 27

14 MA 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 27

15 NIA 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 24

16 NF 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 24

17 R 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 22

18 RA 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22

19 RF 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21

Page 238: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

224

20 SNF 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26

21 SC 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 24

22 SAA 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 25

23 TLW 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22

24 TAY 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21

25 VNA 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 23

26 WF 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21

27 YT 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21

28 ZI 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

Jumlah 57 76 69 59 61 61 58 69 67 68 690

Page 239: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

225

Lampiran 9

DAFTAR NILAI KELAS IV MIN GABUGAN TANON

NO NAMA SISWA Data Awal Siklus I Siklus II Siklus

III

1 AD 70 78 85 85

2 ANI 50 58 69 75

3 AN 50 58 70 80

4 AF 45 55 70 80

5 CAS 50 58 65 75

6 DNQ 50 58 59 65

7 ESP 75 80 89 95

8 HF 70 70 89 95

9 IN 75 82 95 100

10 INF 75 78 85 90

11 IA 45 58 59 65

12 MN 30 49 57 65

13 MR 65 70 80 85

14 MA 45 58 67 75

15 NIA 45 55 65 70

16 NF 45 59 68 70

17 R 65 75 85 95

18 RA 45 58 58 65

19 RF 30 40 50 55

20 SNF 65 75 85 90

21 SC 65 78 85 90

22 SAA 45 58 65 70

23 TLW 40 45 50 65

24 TAY 30 40 45 55

25 VNA 45 50 60 70

26 WF 45 55 55 65

Page 240: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

226

27 YT 45 58 65 70

28 ZI 75 82 95 100

Jumlah 1170 1748 1970 2160

Rata-rata 41,7 62 70 77

Nilai tertinggi 75 82 95 100

Nilai terrendah 30 40 45 55

Page 241: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

227

FOTO KEGIATAN

Page 242: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

228

Guru Membuka pelajaran

Guru menyampaikan materi dengan media LCD

Page 243: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

229

Guru menjelaskan materi pelajaran

Siswa berdiskusi dengan teman sebangku

Page 244: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

230

Siswa melakukan diskusi kelompok

Guru membimbing siswa

Page 245: PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...lib.unnes.ac.id/18116/1/1401910028.pdfadalah 17,5 dengan kriteria cukup, pada siklus II skor rata-rata adalah 22,3 dengan kriteria baik, dan pada

231

Siswa mempresentasikan hasil diskusi

Guru menutup pelajaran