peningkatan minat dan prestasi belajar menulis … · mencapai 93,93% hal ini menunjukkan bahwa...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR
MENULIS DENGAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA
KELAS III SD NEGERI MUSTOKOREJO
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
A. Luluk Ofriani
091134022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Serahkanlah segala kekuatiranmu pada Bapa dan Bapa akan
memberikan lebih dari yang diberikan Bapamu yang di dunia
(mat 7:11)
Karena Dialah Bapamu di surga yang adalah sempurna
(mat 5: 48)
Dan Dia selalu turut bekerja dalam segala sesuatu yang
engkau kerjakan untuk mendatangkan kebaikan
(Rm 8:28)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. TuhanYesusku Yang Maha Mulia
2. Kedua orang tuaku (Bapak Nurbertus Parjiman dan Ibu An. Suciati)
3. Kakak dan adik yang ku sayangi
4. Saudara-saudaraku
5. Sahabatku yang ku kasihi
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Mei 2014
Penulis,
A. Luluk Ofriani
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : A. Luluk Ofriani
NIM : 091134022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENULIS DENGAN
MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS III SD NEGERI MUSTOKOREJO
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2014/2015
Besertaperangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi
royalti selama tetap tercantum nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 10 Mei 2014
Yang menyatakan
A. Luluk Ofriani
vii
ABSTRAK
OFRIANI, LULUK, A. 2014 Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menulis
Dengan Media Gambar Seri Siswa Kelas III SD Negeri Mustokorejo Semester 2
Tahun Ajaran 2014/2015. Yogyakarta: PGSD, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana penggunaan media
gambar seri dalam meningkatkan minat belajar siswa SD kelas III, dan 2) mengetahui
bagaimana penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
SD kelas III.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada
model Kemmis Mc Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dimana masing-
masing siklus terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mustokorejo.Penelitian ini dilakukan di
kelas III SD Negeri Mustokorejo dengan melibatkan 33 siswa.Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, test, dan dokmentasi.Dan data penelitian yang
terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar.Minat
siswa pada kondisi awal, skor rata-rata minat siswa adalah 7. Pada siklus 1 total skor
rata-rata minat siswa adalah 66,25 dan pada siklus II adalah 79.00. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan skor minat belajar siswa secara signifikan sebesar
19,25%. Sedangkan pada prestasi belajar, skor rata-rata nilai siswa adalah 7,5. Pada
saat pra tindakan siswa yang mencapai KKM hanya 36,36% tetapi setelah
menggunakan media seri pada siklus I mencapai 69,67% sedangkan pada siklus II
mencapai 93,93% hal ini menunjukkan bahwa minat dan prestasi belajar
menggunakan media gambar seri meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil
penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan penggunaan media gambar seri dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar.Berdasarkan penelitian, dalam kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi karangan narasi disarankan
untuk menggunakan media gambar seri.
Kata kunci: Gambar Seri, Minat Belajar, dan Prestasi Belajar
viii
ABSTRACT
OFRIANI,Lulu, A.2014. The increasing of interest and performance in writing
through series picture media for the 3 rd
grade student Mustokorejo Semester
2Academic Year2014/2015.Yogyakarta :PGSD, FKIP, University of Sanata
Dharma.
This study aims to: 1) know how to use the media in a series of image enhancing
student interest3 rd
grade, and 2) know how to use image media series in improving
student achievement3 rd
grade.
This research was conducted in the Elementary School Mustokorejo. This research
was conducted in the Elementary School class III Mustokorejo the number of 33
students, consisting of 19 female and 14 male students. The purpose of this study was
(1) to find out how to use the media in a series of image enhancing student interest
and achievement in narrative writing in the third grade students of SDN Mustokorejo
academic year 2014/2015, (2) to determine whether the use of the media image series
can increase interest and achievement students in writing narrative in the third grade
students of SDN Mustokorejo academic year 2014/2015.
The results obtained from this study were of interest and learning achievement.
Student interest in the initial conditions, the average score is 7 student interests. At
cycle 1 total mean score was 66.25 and the interests of students in the second cycle
was 79.00. This indicates an increase in student interest scores significantly by 19.25
%. While on learning achievement, the average score of the students was 7.5. By the
time students reach the pre-action KKM only 36.36 % but after using media series in
the first cycle reached 69.67 %, while in the second cycle reached 93.93 %, this
indicates that the interest and learning achievement using a series of media images
increasessignificantly.
Based on the above results, it can be deduced using the media image series can
increase interest and achievement of learning. Based on research, the learning
activities, especially in the matter Indonesian narrative essay suggested to use the
media image series.
.
Keywords : interest, academic achievement, and the media image series
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi (Penelitian Tindakan Kelas) ini.Karya tulis ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma. Karya ini berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar
Menulis Dengan Media Gambar Seri Siswa Kelas III SD Negeri Mustokorejo
Semester II Tahun Ajaran 2014/2015”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud tidak hanya usaha dan kerja
penulis sendiri, melainkan berkat dukungan, dorongan, bimbingan, bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, SS., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan kritik,
saran, masukan, dorongan, semangat, serta membantu, membimbing, dan
mendampingi penulis dalam proses penyusunan skripsi.
4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah tekun
dan setia membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi.
5. Agustinus Marsudi S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Mustokorejo yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian.
6. Endang Sri Wahyuni selaku guru kelas III SD Negeri Mustokorejo yang telah
membantu penulis dalam proses penelitian berlangsung.
7. Siswa-siswi kelas III SD Negeri Mustokorejo yang telah bersedia menjadi
subjek dan membantu peneliti dalam proses pengumpulan data yang
digunakan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
x
8. Orang tua, kakak dan adikku yang selalu memberikan semangat, dorongan,
doa dan bantuan kepada penulis.
9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi (Penelitian Tindakan Kelas) ini masih
banyak kekurangan dalam karya tulis ini.Oleh karena itu, sumbang saran dari
pembaca, penulis harapkan.Akhirnya, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Yogyakarta, 10 Mei 2014
Penulis
A. Luluk Ofriani
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN PUBLIKASI .......................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….. xvii
xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................... 7
B. Minat ................................................................................................... 9
C. Prestasi Belajar ................................................................................... 16
D. Pengertian Menulis ............................................................................. 20
E. Media Gambar Seri ............................................................................. 23
F. Kerangka Pikir .................................................................................... 27
G. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 31
B. Setting Penelitian ................................................................................ 33
C. Rencana Tindakan .............................................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 39
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 41
F. Validitas Instrumen............................................................................. 50
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 52
xiii
H. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 59
B. Deskripsi Pelaksanaan Dan Data Hasil Penelitian ............................. 61
C. Pembahasan ....................................................................................... 102
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 113
B. Saran ..................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................... 116
LAMPIRAN ........................................................................................................... 119
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian.................................................................................... 34
Tabel 2 Kisi Lembaran Pengamatan/Observasi Kepada Guru ............................ 43
Tabel 3 Kisi Lembaran Pengamatan/Observasi Minat Belajar Siswa ................ 44
Tabel 4 Kisi Instrumen Penilaian Narasi ............................................................ 48
Tabel 5 Rumus Konverensi Jumlah Data Rerata Skor Menjadi Nilai
DenganLima Kategori .......................................................................... 53
Tabel 6 Perhitungan Skor Pengkategorian Hasil Pengamatan Keterlaksanaan
Tindakan ............................................................................................... 54
Tabel 7 Perhitungan Skor Pengkategorian Hasil Pengamatan Minat Belajar… 54
Tabel 8 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar………………………………….. 58
Tabel 9 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar………………………………… 58
Tabel 10 Nilai Menulis Karangan Siswa Sebelum Dilakukan Tindakan ........... 64
Tabel 11 Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Pra Tindakan……… .. 65
Tabel 12 Langkah Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pada Tiap Pertemuan.......... 70
Tabel 13 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Dengan
Menggunakan Gambar Media Seri Pada TindakanSiklus1 ................ 76
Tabel 14 Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Tindakan Siklus1 ......... 79
Tabel 15 Pedoman Konversi Jumlah Rerata Skor Minat Belajar Siswa ............. 81
xv
Tabel 16 Data Prestasi Belajar Siswa Dalam Menulis Karangan Narasi Pada
Siklus 1 ................................................................................................. 83
Tabel 17 Langkah Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pada Tiap Pertemuan ......... 91
Tabel 18 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Pada Tindakan Siklus II ............... 94
Tabel 19 Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Tindakan Siklus II ...... 97
Tabel 20 Data Prestasi Belajar Siswa Dalam Menulis Karangan Narasi Pada
Siklus II ................................................................................................ 101
Tabel 21 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Siklus Dan
Peningkatannya .................................................................................... 105
Tabel 22 Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Tiap Siklus Dan
Peningkatannya .................................................................................... 108
Tabel 23 Hasil Analisis Prestasi Belajar Siswa Pada Tiap Siklus ..................... 112
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Model Kemmis ....................................................................... 32
Gambar 2Gambar Seri Siklus I ........................................................................... 46
Gambar 3 Gambar seri siklus II .......................................................................... 47
Gambar 4 Rerata Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek Pada Siklus I 78
Gambar 5 Rerata Skor Minat Belajar Siswa Tiap Aspek Pada Siklus I.............. 82
Gambar 6 Rerata Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek Pada Siklus
II....................................................................................................... 96
Gambar 7 Rerata Skor Minat Belajar Siswa Tiap Aspek Pada Siklus II ............ 99
Gambar 8 Peningkatan Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek ............ 107
Gambar 9 Peningkatan Skor Minat Belajar Siswa Tiap Aspek .......................... 111
Gambar 10 Presentasi Siswa Kelulusan Siswa Pada Saat Pra Tindakan, Siklus
I Dan Siklus II.................................................................................. 114
xvii
LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ............................................................................................ 120
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 125
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 130
Lampiran 4 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Oleh Guru ........ 152
Lampiran 5 Lembar Observasi/pengamatan minat siswa……………………... 154
Lampiran 6 Data Hasil Penelitian hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
siklus I ................................................................................................................ 156
Lampiran 7 Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus II…….. . 157
Lampiran 8 Data hasil observasi minat belajar siswa siklus I………………… 158
Lampiran 9 Data hasil observasi minat belajar siswa siklus II……………….. 160
Lampiran 10 Data prestasi belajar siswa dalam menulis karangan pada pra
tindakan, siklus I dan siklus II ........................................................................... 162
Lampiran 11 Hasil karangan siswa…………………………………………… 163
Lampiran 12Foto ................................................................................................ 167
Lampiran 13Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 170
Lampiran 14 Surat Keterangan………………………………………………… 171
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup…………………………………………… 172
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan hal yang didambakan
dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dalam era globalisasi saat ini,
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung oleh Sumber Daya
Manusia yang berkualitas tinggi. Sebagai salah satu ilmu dasar, Bahasa Indonesia
telah berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya. Sampai saat ini,
Bahasa Indonesia dipandang sebagai mata pelajaran yang tidak penting dan tidak
menyenangkan.
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, belajar Bahasa
Indonesia sering diremehkan oleh sebagian besar siswa. Hal ini dikarenakan
adanya persepsi yang negatif terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia
(Sadiman, 2011: 29). Persepsi negatif tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia
tersebut dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari materi
yang tersaji menjadi berkurang. Siswa menjadi tidak tertarik dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia karena dianggap sepele, membosankan, dan tidak
menarik. Hal ini, terbukti dengan sedikitnya siswa dalam mengemukakan ide
yang akan ditulis sehingga hasil tulisan seadanya. Rendahnya minat siswa dalam
2
mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat mengakibatkan rendahnya
kemampuan siswa dalam menulis karangan.
Kemampuan penguasaan materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang masih rendah juga terjadi di SDN Mustokorejo. Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan menulis karangan narasi kelas III SDN Mustokorejo masih rendah.
Siswa kelas III SD Mustokorejo selalu mengeluh apabila berhadapan dengan
tugas menulis. Penulis mengamati jika ada tugas menulis mereka hanya menulis
judul atau sebuah kalimat saja. Siswa kelas III SD Mustokorejo merasa kesulitan
dalam menuangkan ide atau gagasan sehingga hal ini sangat berpengaruh pada
penggunaan ejaan mereka yang masih sering salah meliputi huruf besar, tanda
baca. Oleh sebab itu nilai mereka masih di bawah kriteria ketuntasan maksimal
(KKM). Nilai KKM yang ditentukan adalah 70. Berdasarkan data yang diperoleh
dari 33 siswa kelas III, ada 5 anak yang mendapat nilai di atas rata-rata 76,45
dengan persentase 1,6%, 9 anak mencapai KKM yaitu 70 dengan persentase
2,9%, dan 19 anak dibawah KKM 65 dengan persentase 6,27%.
Selain masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM,
permasalahan lain terkait dengan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah bahwa
motivasi dan minat belajar siswa relative rendah, hal ini terlihat pada saat siswa
menerima materi pelajaran, siswa cenderung ramai sendiri, mengobrol dengan
teman, bahkan terdapat juga siswa yang tidak antusias dalam pelajaran
mengarang. Seringkali siswa bermalas-malasan untuk menyusun karangan
sehingga pada akhirnya karangan yang dihasilkan pun kurang maksimal.
3
Penyebab rendahnya minat siswa terhadap pelajaran mengarang di kelas III SD
Mustokorejo adalah dalam penggunaan media pembelajaran kurang maksimal,
guru monoton pada saat pembelajaran, kurangnya interaksi antara guru kepada
siswa, guru dalam menyampaikan materi tidak berkaitan dengan pengalaman
sehari-hari sehingga siswa mudah lupa dan tidak dapat mengaplikasikannya.
Sebelum dilaksanakan penelitian, telah dilakukan observasi terkait dengan
minat belajar siswa yang dilihat dari empat aspek yaitu Ekspresi perasaan senang,
Pehatian dalam belajar, Kemampuan untuk mengendalikan diri, dan Keterlibatan siswa
dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap proses
pembelajaran, diperoleh bahwa nilai minat belajar siswa masih berada pada
kategori rendah dengan rata-rata skor hasil observasi peneliti dengan teman
sejawat sebesar 2,7 dilihat dari jumlah rata-rata skor diperoleh nilai sebesar 52,25
yang termasuk dalam kategori rendah.
Media pembelajaran sangat penting dalam mendukung efektivitas dan
efisiensi pembelajaran. Hamalik (1980: 22), mengemukakan bahwa pemakaian
media pendidikan dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan
atau minat yang baru, membangkitkan motifasi dan rangsangan kegiatan belajar,
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pendidikan janganlah sekedar dianggap sebagai upaya membantu guru yang
bersifat pasif, artinya penggunaanya semata-mata ditentukan oleh guru.
Melainkan merupakan upaya membantu anak-anak untuk belajar.
4
Sebagai solusi atas permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
pada materi menulis karangan, maka dalam penelitian ini akan digunakan media
gambar seri dengan harapan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Media gambar seri dinilai efektif dalam membantu proses pembelajaran karena
gambar seri dapat digunakan dalam banyak hal dan berbagai disiplin ilmu.
Menurut Subana (1998:322) gambar seri memiliki beberapa manfaat yaitu
menimbulkan daya tarik pada diri siswa, mempermudah pemahaman siswa, dan
menyingkat suatu uraian. Oleh karena itu penggunaan gambar seri dapat
membantu siswa untuk memusatkan perhatian pada mata pelajaran yang sedang
diberikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan media gambar seri dalam upaya meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa dalam menulis narasi pada siswa kelas III SDN
Mustokorejo tahun ajaran 2014/2015?
2. Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan minat dan
prestasi siswa dalam menulis narasi pada siswa kelas III SDN Mustokorejo
tahun ajaran 2014/2015?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media gambar seri dalam upaya
meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam menulis narasi pada siswa kelas
III SDN Mustokorejo tahun ajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan
minat dan prestasi siswa dalam menulis narasi pada siswa kelas III SDN
Mustokorejo tahun ajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis :
a. Penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan informasi guna menambah
pengetahuan dalam bidang pendidikan sekolah dasar mengenai peningkatan
minat dan prestasi belajar menulis dengan media gambar seri pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Penelitan ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan kita tentang minat
dan prestasi belajar menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan rujukan
bagi para peneliti lain untuk mengembangkan penelitian lanjutan yang lebih
luas variabelnya dan mendalam telaahnya.
2. Manfaat Praktis:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah
tempat penelitian ini dilakukan guna sebagai pedoman dalam memberikan
6
bimbingan kepada guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan
menulis karangan Bahasa Indonesia.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru Bahasa
Indonesia kelas III dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan
Bahasa Indonesia.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Atik Susanti Jurusan Kependidikan Sekolah
Dasar Universitas Negeri Malang program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Melalui
Media Pembelajaran Gambar Seri pada Siswa Kelas IV SDN Sumberejo I
Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan”. Hasil Penelitian ini dapat dilihat
dengan meningkatnya aspek-aspek ketrampilan menulis karangan dari siklus I
ke siklus II, dengan nilai: keruntutan tulisan dari 59,7 menjadi 62,5, kesesuaian
isi karangan dengan tema dari 62,4 menjadi 65,1, penggunaan ejaan dari 61,4
menjadi 64,3, penulisan judul karangan dari 68,7 menjadi 69,6. Disamping itu,
penggunaan media pembelajaran gambar seri juga dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Aktivitas siswa meningkat
dari 2,5 menjadi 2,9, kesungguhan dalam menulis karangan meningkat dari 2,3
menjadi 2,7, keberanian siswa meningkat dari 2,3 menjadi 2,9. Disarankan
bahwa dalam pembelajaran menulis karangan untuk siswa kelas IV, hendaknya
menggunakan media yang memudahkan siswa dalam menuangkan ide dalam
menulis karangan, seperti gambar seri, yaitu media pembelajaran yang
8
digunakan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran gambar seri pada materi menulis karangan
dikelas IV SDN Sumberejo I Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran dan hasil belajar menulis karangan.
2.Penelitian yang dilakukan oleh Syaiful AmirJurusan Kependidikan Sekolah
Dasar Universitas Negeri Malang dengan judul “Penggunaan Media Gambar Seri
untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan pada Siswa Kelas IV SDN
Sempalwadak Bululawang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar siswa. Pada kegiatan pra tindakan rata-rata hasil belajar
siswa 62,4. Pada siklus I meningkat menjadi 68 dan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 77,8. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penggunaan
media gambar seri dapat meningkatkan aktivitas dan semangat belajar siswa.
Dampak setelah penerapan media gambar seri pada pembelajaran menulis
karangan adalah peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada kegiatan pra tindakan
rata-rata hasil belajar siswa 62,4. Pada siklus I meningkat menjadi 68 dan pada
siklus II mengalami peningkatan menjadi 77,8. Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan, maka disarankan: (1)
Bagi Sekolah, hendaknya sekolah-sekolah menerapkan media gambar seri untuk
meningkatkan kemampuan menulis karangan; (2) Bagi Guru, hendaknya
penggunaan media gambar seri ini dapat lebih dikembangkan secara optimal; (3)
Bagi siswa, hendaknya penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan siswa dan dapat dijadikan media untuk belajar
9
dalam bentuk visual. Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa ahli
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media seri dapat meningkatkan aktivitas
dan semangat belajar siswa. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah batasan penelitian ini lebih luas karena ingin mengungkap
dua variable yaitu minat dan prestasi belajar siswa.
B. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Slameto (2003 : 57) minat adalah kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan
diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka
dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Menurut Donald dalam Sardiman, (2004 : 73), Minat adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Maksud dari
pernyataan tersebut adalah motivasi minat akan menyebabkan terjadinya
perubahan energi yang ada dalam diri individu, sehingga akan berkaitan dengan
persoalan gejala kejiwaan atau psikologi seseorang, perasaan dan juga emosi,
untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
10
Hamalik, (2001: 158) berpendapat bahwa minat adalah perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya tujuan, orang tidak akan berminat
untuk berbuat sesuatu. Seorang siswa melakukan kegiatan belajar selalu
mempunyai tujuan mengapa ia melakukan kegiatan belajar tersebut. Oleh
karena itu, minat merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar.
(Depdikbud, 1990: 58) Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada
diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang
sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya
tanpa mina t seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Menurut Crow dan Crow (1958: 196 ) bahwa minat belajar berhubungan
dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik
pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari kelima pengertian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa minat merupakan energi dalam diri seseorang yang
menetap dan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk
tertarik pada benda, kegiatan demi mencapai suatu tujuan.
11
2. Faktor Pendorong Minat
Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1958: 250) ada beberapa faktor
yang mempengaruhi tumbuh berkembang suatu minat, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan sebagai berikut
a. Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Contoh: siswa
kesulitan dalam belajar PAI (membaca tulisan Arab; maka ia akan belajar
sendiri berulang-ulang, sehingga kesulitan itu dapat teratasi).
b. Faktor Eksternal
1) Keluarga
Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga adalah sekolah
pertama dan terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina
kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari
kepribadiannya.
2) Teman Pergaulan
Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang
sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain
mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam benih minat atau
cita-cita.
3) Pemberian Metode dalam Proses Belajar
Pemberian metode dalam proses belajar termasuk aspek penting yang
menentukan keberhasilan belajar. Metode mengajar ialah cara yang
12
digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar.
Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode
mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru
dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya
pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar. Dalam hal ini metode yang
digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah metode index
card match.
3. Aspek yang Mempengaruhi Minat
Hurlock ( 1990, 422 ) mengemukakan bahwa minat belajar memiliki dua
aspek yaitu:
a. Aspek Kognitif.
Aspek ini didasarkan pada konsep yang dikembangkan seseorang mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat belajar. Konsep yang membangun aspek
kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan
minat belajar. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam meminatkan
tindakan seseorang .
Berdasarkan uraian Hurlock tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat
belajar terhadap mata pelajaran yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak
13
lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif
seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses
penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat belajar adalah
positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan
minat belajar.
4. Ciri-Ciri Minat
Menurut Slameto (2003:58) ciri-ciri minat adalah:
a. Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan
hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut
Wasti Sumanto perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa
tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai
suatu aktivitas (1984:32).
Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan
prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus
selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka
mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya. Orang yang
menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar.
Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh
karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu
pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus
yaitu dengan belajar.
14
b. Perasaan
Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik
terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya.Perasaan didefinisikan
sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan
dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak
dalam berbagai taraf (Suryabrata, 1989: 66).
Tiap aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh
suatu perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang.
Perasaan merupakan aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati
nilai-nilai suatu objek (winkell, 1984: 30).Perasaan umumnya bersangkutan
dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,
menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.Yang dimaksud
dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik.
Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh
terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian yang
agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah,
dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul
perasaan senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul
perasaan tidak senang. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang
diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang
akanmenghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif
sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.
15
c. Motif
Menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah “keadaan dalam pribadi orang
yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencari suatu tujuan (1989: 32). Seseorang melakukan aktivitas belajar
karena ada yang mendorongnya.Dalam hal ini motivasi sebagai dasar
penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar.
5. Cara Mengukur Minat
Menurut Sumadi Suryabrata (2008: 201) ada beberapa metode yang
digunakan untuk mengukur minat yaitu:
a. Observasi
Pengukuran menggunakan observasi mempunyai suatu keuntungan
karena dapat mengamati minat anak dalam kondisi yang wajar.Observasi ini
dapat dilakukan setiap situasi, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.Pencatatan hasil dapat dilakukan selama observasi berlangsung.
b. Kuesioner
Kuesioner atau angket mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen
pengumpulan data. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan kuesioner yaitu:
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai
2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sebagai kuesioner
3) Menjabarkan setiap variabel yang lebih spesifik dan tunggal
16
4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisanya.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode observasi dalam
mengukur minat. Hal ini dikarenakan penelitian observasi dapat memungkinkan
perekaman gejala sosial pada waktu terjadinya, tidak tergantung pada kemauan
objek yang diobservasi untuk melaporkan atau menceriterakan pengalamannya
dibandingkan menggunakan metode kuesioner.
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertianprestasi belajar menurut Wuryani (2002: 408) adalah hasil yang
diperoleh siswa setelah melalui beberapa proses belajar untuk mengetahui
sesuatu yang belum diketahuinya, dan hanya dengan belajar maka ia akan dapat
mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu dengan baik. Menurut Djamarah
(1994: 20) prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan
dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1983: 21) prestasi belajar sebagai bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil atau penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
17
siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang diperoleh siswa
setelah melalui beberapa proses belajar.
2. Faktor Pendorong Prestasi Belajar
Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor Internal
faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri
dari:
1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan
dan kesiapan)
3) Faktor kelelahan
b. Faktor Eksternal
faktor dari luar individu. Faktor eksternal terdiri dari:
1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan )
2) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah
18
3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mediamassa, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
3. Ciri-Ciri Prestasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2001:113) ciri-ciri prestasi belajar adalah:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b.Perilaku yang diajarkan dalam tujuan pengajaran khusus telah dicapai oleh
siswa dengan baik.
c. Terjadi proses pemahaman materi yang secara sekuensial mengantarkan
materi pada tahap berikutnya.
4. Cara Mengukur Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan seorang guru wajib mengetahui sejauh mana
keberhasilan siswanya dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh
guru.Oleh karena itu, seorang guru perlu memberikan evaluasi terhadap
siswanya. Ada pun alat evaluasi yang digunakan digolongkan menjadi dua
macam (Ign. Masidjo, 1995: 38-65) yaitu:
a. Tes yaitu suatu alat yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data
yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat
dan cepat. Contohnya adalah pilihan ganda, analisis kasus.
b. Bukan tes : observasi, angket, wawancara.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur prestasi belajar siswa, maka
dibedakan atas adanya 3 macam (Suharsini Arikunto, 1991: 283-285) yaitu:
19
a. Tes Diagnostik
Tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan siswa
sehingga berdasarkan kelemahan – kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat.Fungsi tes diagnostik adalah :
1) Menetapkan ada tidaknya pengetahuan – pengetahuan dan keterampilan –
keterampilan yang disebut prerequisite.
2) Menetapkan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan-bahan pelajaran
yang diberikan sebelumnya.
3) Mengelompokan siswa atau dasar bermacam-macam metode pengajar
4) Menetapkan faktor-faktor penyebab kegagalan yang berulang-ulang dari
siswa dalam belajarnya.
b. Tes Formatif
Evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana telah
terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu.Dalam kedudukannya
seperti ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir
pelajaran.Tujuan utama tes formatif adalah untuk memperbaiki proses belajar,
bukan untuk menentukan tingkat kemampuan anak.Evaluasi formatif
diberikan pada akhir setiap program.Tes ini merupakan post-tes atau tes
ahkir.Fungsi dari tes ini adalah sebagai berikut:
1) Sebagai umpan balik bagi siswa dan guru tentang kemajuan belajar yang
berhasil dicapai dalam suatu unit pelajaran.
20
2) Menetapkan dimana letak titik-titik kelemahan dari suatu unit pelajaran
sehingga dengan demikian dapat disusun dan diberi alternatif-alternatif
pengajaran perbaikan.
c. Tes Sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah akhirnya
pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.Dalam
pengalaman di sekolah tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian,
sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang
biasanya dilaksanakan pada tiap akhir catur wulan atau akhir semester
akhir.Fungsi tes sumatif ini adalah memiliki fungsi untuk pemberian tanda
lulus atau nilai untuk siswa pada akhir suatu unit pengajaran, semester atau
suatu tahap dalam pendidikan di sekolah.
D. Pengertian Menulis
Slamet St.Y(2008:72) mengemukakan kemampuan menulis yaitu kemampuan
berbahasa yang bersifat produktif artinya kemampuan menulis ini merupakan
kemampuan yang menghasilkan dalam hal ini menghasilkan tulisan.
Menurut Tarigan (1986:15) menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
menuangkan ide, atau pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai media penyampai.Sedangkan menurut BurhanNurgiantoro (1988:273)
menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas
menghasilkan bahasa.
21
Dapat disimpulkan kemampuan menulis adalah kemampuan berbahasa,
menuangkan ide, pikiran dan perasaan yang bersifat produktif dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai yang menghasilkan tulisan.
1. Pengertian Narasi
Menurut (Keraf, 1987:135) narasi adalah bentuk wacana yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.Sedangkan menurut
Parera (1984:3) narasi adalah suatu bentuk pengalaman karangan dan tulisan
yang bersifat menerangkan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari waktu
ke waktu.
Widyamartaya (1993:10) narasi merupakan karangan yang bertujuan
untuk menyampaikan gagasan dengan maksud menghadirkan di depan mata
angan-angan pembaca serentetan peristiwa yang memuncak pada suatu kejadian
utama. Berdasarkan uraian di atas narasi adalah suatu bentuk pengalaman
karangan dan tulisan yang bersifat menerangkan sesuatu atau mengisahkan
suatu peristiwa yang dialami sendiri berdasarkan perkembangan dari waktu ke
waktu.
2. Ciri-Ciri Narasi
Ciri-ciri narasi menurut Gorys Keraf ( 2000:136) adalah
a. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan
b. Dirangkai dalam urutan waktu
c. Berusaha menjawab apa yang terjadi
22
d. Ada konflik
Sedangkan menurut Atar Semi (2003: 31) adalah
a. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
b. Kejadian yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat
berupa imajinasi.
c. Berdasarkan konfliks, karena tanpa konfliks biasanya narasi tidak menarik.
d. Memiliki nilai estetika.
e. Menekankan susunan secara kronologis
3. Jenis-Jenis Narasi
Karangan narasi dibagi menjadi dua macam (Gorys Keraf, 2000:136) yaitu :
a. Narasi nonfiksi adalah narasi atau cerita yang benar-benar terjadi, misalnya
cerita kepahlawanan atau perjuangan, seperti cerita Pangeran Diponegoro,
biografi atau autobiografi seseorang, dan riwayat perjalanan.
b. Narasi sugestif adalah narasi atau cerita yang menonjolkan khayalan
sehingga pembaca terkesan atau tertarik dan seakan-akan terhanyut, bahkan
merasa mengalami cerita tersebut.
4. Tujuan Narasi
Tujuan Narasi (Gorys Keraf, 2000:136) adalah :
a. Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
b. Memberikan pengalaman estesis kepada pembaca
23
5. Langkah-Langkah dalam Menulis Narasi
Langkah dalam menulis narasi Gorys Keraf ( 2000:136) adalah :
a. Tentukan tema dan amanat yang akan disampaikan
b. Tetapkan sasaran pembaca
c. Rancang peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
d. Bagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan dan akhir cerita
e. Rincian peristiwa utama ke dalam detail peristiwa sebagai pendukung cerita
f. Susun tokoh dan perwatakan, latar,dan sudut pandang
g. Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat
E. Media Gambar Seri
1. Media
a. Pengertian Media
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal
dari bahasa latinmedius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau
pengantar (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990).Oleh karena itu, media dapat
diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan.Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan alat (hardware).
Menurut Arief S.Sadiman (2009: 7), media adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian.Sedangkan
menurut Rudi Susilana (2007: 6), berpendapat bahwa media pembelajaran
24
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk
belajar.Berdasarkan pendapat di atas mengenai media adalah sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran menurut Sadiman, dkk (1990) adalah :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek
yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan
gambar, slide, dsb.
3. Meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar
sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap
pasif siswa.
4. Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan
pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.
Berbeda dengan Sadiman, Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan
beberapa fungsi media dalam proses belajar siswa, yaitu:
1) Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan
lebih menarik perhatian mereka.
25
2) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat
dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta
pencapaian tujuan pengajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan
atas komunikasi verbal melalui kata-kata
4) Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak
hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan,
melakukan langsung, dan memerankan.
Berdasarkan beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar
mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Siswa
yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat pemahaman dan
lamanya ingatan bertahan dibandingkan dengan siswa yang belajar lewat
melihat, sekaligus mendengarkan dan melihat.
E. Gambar Seri
a. Pengertian Gambar Seri
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar adalah tiruan
barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan
media visual dua dimensi di atas bidangnya yang tidak transparan.
Menurut Oemar Hamalik (1990:81) gambar seri adalah gambar yang
tidak diproyeksikan, terdapat dimana-mana, baik di lingkungan anak-anak
26
maupun orang dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan kepada anak-
anak.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gambar media
seri adalah suatu gambar yang berkaitan atau berhubungan antara gambar
satu dengan yang lain dan mudah untuk menyampaikan pesan ke siswa.
b. Manfaat Gambar Seri
Menurut Subana (1998:322) ada beberapa manfaat gambar seri antara lain:
1) Menimbulkan daya tarik pada diri siswa
2) Mempermudah pengertian atau pemahaman siswa
3) Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak
4) Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau yang kecil
sehingga dapat diamati.
5) Menyingkat suatu uraian. Informasi yang diperjelas dengan kata-kata
mungkin membutuhkan uraian panjang.
c. Kelebihan Gambar Seri
Subana (1998:322) menjelaskan kelebihan gambar sebagai media
pembalajaran antara lain:
1) Gambar mudah diperoleh pada buku, majalah, koran, album foto.
2) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih nyata.
3) Gambar mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
4) Gambar relatif mudah.
5) Gambar dapat digunakan dalam banyak hal dan berbagai disiplin ilmu.
27
d. Kelemahan Gambar Seri
Subana (1998:322) menjelaskan kelemahan gambar sebagai media
pembelajaran antara lain:
1) Karena berdimensi dua, gambar sukar untuk melukiskan bentuk
sebenarnya (yang berdimensi tiga).
2) Gambar tidak dapat memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup.
3) Siswa tidak selalu dapat mempresentasikan isi gambar.
4) Kadang-kadang terlalu kecil untuk dipertunjukkan di kelas yang lebih
besar.
F. Kerangka Pikir
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan Berbahasa
Indonesia yang harus dikuasai siswa SD. Keterampilan menulis adalah
keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis
sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan
baik. Seseorang menulis pasti mempunyai tujuan.Tujuan menulis adalah agar
pembaca mengetahui, mengerti dan memahami nilai – nilai dalam sebuah tulisan
sehingga pembaca ikut berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu hal yang
berhubungan dengan isi tulisan.
Keterampilan menulis bukanlah keterampilan yang diwariskan orang tua,
tetapi dapat diperoleh melalui praktek dan latihan yang intensif.Pembelajaran
menulis mulai diajarkan di SD melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia.Anak
28
kelas rendah diajarkan menulis permulaan, menulis kalimat sederhana dan
paragraf. Sedangkan anak kelas tinggi mulai diajarkan menulis lanjut yang
meliputi pengembangan paragraf, menulis surat dan laporan, pengembangan
bermacam – macam karangan serta menulis puisi dan naskah drama.
Karangan narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menceritakan
rangkaian kejadian atau peristiwa secara kronologis.Karangan narasi ada dua
macam.Pertama adalah karangan narasi yang bertujuan menggugah pikiran
pembacanya untuk mengetahui sesuatu (narasi ekspositaris).Kedua adalah
karangan narasi yang bertujuan menyiapkan perasaan pembacanya pada suatu
perasaan tertentu untuk menyikapi peristiwa yang terjadi dihadapannya (narasi
sugestif).
Keterampilan menulis karangan narasi adalah keterampilan mengungkapkan
ide, gagasan dan perasaan dalam bentuk karangan yang menceritakan rangkaian
peristiwa atau kejadian secara kronologis.Keterampilan menulis karangan narasi
menuntut penguasaan siswa terhadap beberapa unsur seperti organisasi gagasan,
struktur bahasa, pemilihan kosakata dan penggunaan ejaan.
Media gambar seri merupakan salah satu media gambar yang biasa disebut
flow cart atau gambar susun. Media gambar seri terdiri dari beberapa gambar yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga merupakan satu kesatuan
atau satu rangkaian cerita.Masing – masing gambar diberi nomor sesuai urutan
jalan ceritanya.Media gambar seri sangat cocok digunakan untuk melatih
keterampilan ekspresi tulis (mengarang) dan keterampilan ekspresi lisan (berbicara
29
dan bercerita).Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis sehingga siswa satu
kelas dapat melihat dengan langsung, bisa pula gambar disajikan dalam kertas
gambar dan dibagikan sesuai jumlah siswa yang ada di kelas sehingga masing –
masing siswa bisa melihat gambar seri dengan lebih jelas. Karakteristik anak usia
SD adalah berada dalam tahap operasional konkret dimana dia dapat memahami
suatu konsep apabila dibantu dengan media yang konkret serta pengalaman belajar
yang menekankan pada kegiatan aktif yang melibatkan siswa. Anak usia SD juga
memiliki sifat ketertarikan dan rasa ingin tahu yang besar. Melalui media gambar
seri, perhatian siswa akan terpusat pada segala sesuatu yang ada dalam gambar
yang sedang diamatinya. Penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran
menulis dapat membantu siswa menemukan ide atau gagasan, menemukan
kosakata, menuangkannya dalam bentuk tulisan dan merangkai ceritanya menjadi
karangan yang utuh. Selain itu, siswa akan lebih tertarik dan berminat dalam
mengikuti pembelajaran.
G. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan dalam bab 1, maka
permasalahan tersebut dapat dirinci menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Seperti apakah gambar seri yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
menulis karangan narasi?
2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan
menggunakan media gambar seri?
30
3. Bagaimanakah minat belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri?
4. Bagaimanakah prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri?
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian dalam
penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu jenis
penelitian dengan cara melakukan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswaSuharsimi Arikunto ( 2008: 3).
Tujuan PTK menurut Zainal Aqib (2006:30) adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga
meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru,
meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya
meneliti pada komunitas guru.
Penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya
Suharsimi Arikunto (2002:83). Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus
berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang
berupa identifikasi permasalahan.Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian
32
tindakan kelas menurut model Kemmis dan Taggart dapat digambarkan sebagai
berikut:
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan secara kolaboratif yaitu jenis
penelitian tindakan dengan cara berkolaborasi antara guru dan peneliti. Dalam
penelitian kolaborasi ini pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri,
sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses
tindakan adalah peneliti. Proses tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini
diupayakan agar masalah yang terjadi dapat teratasi, sekaligus untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan narasi
kelas yang bersangkutan.
Keterangan:
Siklus I
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Siklus II
5. Perencanaan
6. Tindakan
7. Pengamatan
8. Refleksi
Siklus III
9. Perencanaan
10. Tindakan
11. Pengamatan
12. Refleksi dst.
Gambar 1. Skema Model Kemmis McTaggart (dalam Suharsimi Arikunto,
2002: 83)
33
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri Mustokorejo yang terletak di
Jalan Sopalan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Mstokorejo Tahun
Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki
dan 17 siswa perempuan. Penentuan subjek penelitian ini dilakukan dengan
memilih salah satu kelas yang mempunyai kendala dalammembuat karangan
Narasi.Penentuan subjek penelitian didasarkan pada pengamatan dan diskusi
dengan guru.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
dalam menulis karangan narasi melalui penggunaan media gambar seri pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III, SD Negeri Mustokorejo.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini rencananya dilakukan pada minggu ke 2 bulan Februari
sampai dengan bulan April 2014 dan diharapkan pada akhir bulan April 2014
penelitian ini tepat dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015
harapannyapenelitian ini dapat selesai seperti yang sudah dijadwalkan. Adapun
jadwal rencana penelitian secara terperinci adalah sebagai berikut
34
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi pra
penelitian
√
2 Penyusunan proposal √ √ √
3 Permohonan ijin
penelitian
√
4 Pengumpulan data
Siklus I
√ √
5 Refleksi √
6 Pengumpulan Data
Siklus II
√ √
7 Refleksi √
8 Pengolahan Data √
9 Penyusunan Laporan √
C. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan ini direncanakan dilakukan sebanyak 2 siklus. Sesuai
dengan model penelitian tindakan yang mengacu pada model Kemmis Mc
Taggart sebagaimana terlihat dalam gambar 1 di atas, maka setiap siklus
penelitian ini terdiri atas kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.Tindakan dilakukan pada standar kompetensi mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana melalui media gambar
seri. Gambaran masing-masing kegiatan penelitian tindakan ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkandalam melaksanakan pembelajaran menulis, yaitu:
35
1) Menyusun proposal penelitian yang berisi mengenai seluruh rancangan
kegiatan penelitian.
2) Meminta izin kepada kepala sekolah SD Negeri Mustokorejo untuk
melakukan penelitian di SD yang bersangkutan
3) Melakukan koordinasi dan diskusi kepada guru yang akan menjadi
kolaborator dalam penelitian untuk menentukan standar kompetensi yang
akan diajarkan, teknik penelitian yang sebaiknya dilakukan, waktu
penelitian, dan kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
4) Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi yang akan
dijadikan sebagai objek penelitian.
5) Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen
penelitian, instrumen penilaian, dan memilih gambar seri yang akan
dijadikan sebagai media pembelajaran tiap sikluspenelitian.
6) Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
7) Menyiapkan instrument penelitian (lembar observasi, tes, pedoman
wawancara) pelaksanaan pembelajaran untuk setiappertemuan yang
digunakan untuk mengetahui proses pembelajaranmembaca permulaan
melalui media kartu kata bergambar.
8) Mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan aktivitas anak padasaat
proses pembelajaran berlangsung.
36
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam
pembelajaran. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini
pelaksanaan guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam
rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar (Arikunto, 2010: 139).
Permasalahan yang disoroti dalam penelitian ini adalah rendahnya minat siswa
dalam menulis narasi dan rendahnyaketerampilan siswa dalam menulis
karangan narasi. Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua
siklus. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
gambar seri. Siklus kedua pada dasarnya hampir sama dengan siklus pertama
namun dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik.
Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan media
gambar seri secara umum sebagai berikut:
a. Guru menerangkan materi yang akan dipelajari
b. Guru memperlihatkan gambar seri dan menempelkannya dipapan tulis
c. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dan guru membagikan gambar
seri yang masih di acak
d. Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mengurutkan
gambartersebut dengan benar sesuai dengan urutan kejadian secara
kronologis
e. Setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan
pendapatmereka tentang gambar
37
f. Siswa membuat laporan tertulis dan melaporkan hasil diskusinya dengan
caramembacakan ke depan kelas
g. Siswa yang lain menyimak dan memberikan pendapat terhadap hasil
laporanyang telah dibacakan oleh temannya, begitu seterusnya pada
kelompokberikutnya
h. Guru mengkonfirmasi kesalahan yang ada dari hasil laporan-laporan
tersebutdan memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan
i. Dari urutan gambar yang telah disusun guru mulai menanamkan
konsepmateri yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
j. Guru menugaskan siswa membuat sebuah karangan narasi sesuai dengan
hasilurutan gambar seri tadi
k. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-langkah menulis
karangan narasi dan teknik penulisan yang benar.
l. Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai dengan gambar
m. Siswa diminta menuliskan kerangka karangan terlebih dahulu baru
kemudian mengembangkan menjadi karangan.
n. Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
o. Setelah selesai, siswa diminta membacakan hasil karangannya di hadapan
teman-temannya.
p. Siswa bersama guru membahas tentang kesalahan-kesalahan tulisan
38
q. Kesimpulan dan evaluasi
c. Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini, guru sebagai peneliti melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung(Daryanto: 27). Observasi yang dilakukan dalam siklus
ini adalah dengan observasi langsungyang dilakukan oleh peneliti.Observasi
dilaksanakan selama prosespembelajaran berlangsung dengan panduan
observasi yang telah dibuat. Padatahap ini dilakukan observasi terhadap semua
proses tindakan, hasil tindakan, hambatan tindakan, dan menilai kinerja siswa
selama proses pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dan menganalisis data
yangdiperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar
observasidan mengenai hasil pengamatan yang dilakukan baik kekurangan
maupunketercapaian dalam pembelajaran.Refleksi bertujuan untuk
mengetahuikekurangan-kekurangan maupun kelebihan-kelebihan yang terjadi
selamapembelajaran yang akan dilakukan disetiap akhir pertemuan.
Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru kolaborator
dengan melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telahdilakukan.
Evaluasi yang dilakukan yaitu mengenai tindakan yang dilakukan,proses
pembelajaran, permasalahan yang muncul selama prosespembelajaran, dan
segala hal berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Darihasil evaluasi
39
tersebut akan dicari solusi pemecahan untuk memperbaikinya siklus
berikutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan
ketiganya (sugiyono,2011: 137). Teknik yang digunakan pada penelitian ini
adalahteknik observasi, tes,kuesioner (angket), dan metode dokumentasi.
1. Observasi/Pengamatan
Dalam mengunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen.
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi Suharsimi Arikunto (2010:272). Metode observasi
dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana akivitas
siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan
media pembelajaran gambar seri.
2. Tes
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajarterkait dengan
kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Tes diberikan kepada
40
siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini
dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra
peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau
objek penelitian tindakan kelas selama sehari atau periode tertentu
(Trianto,2011:57). Catatan lapangan berisi catatan guru kelas III selama
pembelajaran berlangsung dan hal-hal yang muncul dalam proses
pembelajaran, catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang
diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan
refleksi.
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal–hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, terapi benda matiSuharsimi Arikunto (2010: 274).
Dokumentasidigunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data berupa
Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, hasil
ulangan, nilai yang diberikan oleh guru, dan nama responden penelitian pada
siswa kelas III SD Negeri Mustokorejo. Selain itu, saat proses pembelajaran
berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa foto dan video.
41
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Teknik pengumpulan data
penelitian yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan dokumentasi dengan
objek kajian penelitian berupa minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa
terkait dengan menulis narasi. Sesuai dengan teknik pengumpulan data tersebut,
maka penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu:
1. Lembar Pengamatan/Obsevasi
Menurut Mc Millan & Schumecher (2000: 41),Observasi tindakan dikelas
berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersamaan dengan
prosesnya. Observasi itu memberikan dasar bagi refleksi sekarang, ketika
putaran atau siklus terkait berlangsung. Hal yang perlu diperhatikan dalam
observasi yaitu (a) ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan (b)
fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Observasi
hendaknya dilakukan secara cermat karena tindakan peneliti dikelas selalu
akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang dinamis, diwarnai dengan hal-hal
tak terduga. Observasi juga bersifat responsif, terbuka pandangan dan
pikirannya.
42
McMillan & Schumecher (2000: 41) lebih lanjut mengemukakan hal-hal
yang diamati dalam PTK yaitu: (a)proses tindakannya, (b) pengaruh tindakan
(yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d)
bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah
tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya dan (e) persoalan lain yang
timbul. Bertitik tolak pada teori tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan
obsevasi terhadap proses pelaksanaan tindakan terutama untuk menilai
bagaimana keterlaksanaan model yang terlah direncanakan dan observasi
terkait dengan pengaruh tindakan yaitu minat dan prestasi belajar siswa.
Lembar pengamatan/observasi digunakan untuk mengumpulkan data
terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan gambar
seri dan minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi proses
pelaksanaan pembelajaran dilakukan terhadap guru model untuk mengetahui
pelaksanaan setiap langkah dan prosedur tindakan yang telah direncanakan dan
termasuk mengetahui berbagai kendala atau permasalahan selama proses
pembelajaran terjadi. Hasil observasi pada siklus I, nantinya akan digunakan
sebagai bahan pertimbangan penentuan dan perbaikan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus berikutnya.
Instrumen lembar observasi menggunakan skala likert dengan 4 alternatif
jawaban: sangat baik, baik, cukup, kurang. Agar diperoleh data kuantitatif,
maka setiap alternatif jawaban diberi skor yakni sangat baik = 4, baik = 3,
cukup = 2, kurang = 1. Instrumen ini dikembangkan dari teori belajar, media
43
pembelajaran gambar seri, dan minat belajar siswa. Kisi-kisi pengembangan
instrumen tampak pada tabel berikut:
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan/Observasi Kepada Guru
No Aspek yang diamati Indikator Jumlah
Butir
1 Kegiatan Awal a. Cara guru membuka pelajaran 2
b. Guru menyampaikan apersepsi
dan motivasi
2 Kegiatan inti a. Guru menerangkan materi 9
b. Guru mempersiapkan media
yang akan digunakan
c. Guru membagi kelompok
d. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif terlibat dalam
pembelajaran
e. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi
f. Konfirmasi terhadap argument-
argument siswa
g. Penanaman konsep
h. Bimbingan dan pengawasan pada
saat siswa mengerjakan tugas
yang diberikan
i. Evaluasi
3 Kegiatan Akhir a. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi
2
b. Cara guru menutup pelajaran
Lembar pengamatan sebagaimana terlihat dalam tabel di atas, digunakan
peneliti untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan tindakan oleh guru, hal
ini juga untuk memastikan bahwa pelaksanaan tindakan oleh guru telah sesuai
dengan prosedur yang tela direncanakan serta memastikan bahwa
pembelajaran dilakukan secara sistematis tanpa ada komponen yang
44
terlewatkan. Instrumen observasi lainnya adalah lembar pengamatan minat
belajar seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan/Observasi Minat Belajar Siswa
No Aspek yang diamati Indikator Jumlah
Butir
1 Ekspresi perasaan
senang
a. Siswa mengikuti pelajaran
dengan antusias
5
b. Siswa tidak mengeluh ketika
diberi tugas dari guru
c. Siswa datang tepat waktu
sebelum pelajaran dimulai
d. Siswa duduk dengan tenang dan
siap untuk belajar
e. Siswa menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran
dimulai
2 Perhatian dalam
belajar
a. Siswa aktif bertanya didalam
kelas
5
b. Siswa aktif menjawab
pertanyaan
c. Siswa menyimak penjelasan guru
dengan seksama
d. Siswa tidak melamun didalam
kelas
e. Siswa tidak mengobrol atau tidak
menganggu teman lain ketika
belajar
3 Motivasi dan
inisiatif siswa
a. Siswa giat membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia
5
b. Siswa menanyakan kesulitan
yang dialami kepada guru
c. Siswa membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
d. Siswa mengerjakan tugas dari
guru
e. Siswa membawa buku atau
sumber lain dalam belajar
4 Keterlibatan siswa a. Siswa aktif menyampaikan 5
45
dalam pembelajaran pendapat dalam diskusi
b. Siswa mau membantu teman lain
yang mengalami kesulitan
c. Siswa bekerjasama dengan
kelompok
d. Siswa maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
e. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan
dari guru
2. Tes
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampun siswa
dalam menulis narasi. Tes yang digunakan berupa tes menulis karangan narasi
yang akan ditugaskan kepada siswa untuk membuatnya. Adapun instrumen tes
menulis narasi adalah sebagai berikut:
Petunjuk Menulis Karangan!
1. Tulislah nama lengkap, kelas, dan nomor absen di sudut kanan atas pada
lembar kerjamu!
2. Pilihlah salah satu gambar seri yang akan dijadikan karangan!
3. Diskusikanlah urutan gambar yang benar dengan kelompok belajar kalian!
4. Buatlah sebuah karangan sesuai urutan gambar seri tersebut dengan
menentukan judul dan kerangka karangan terlebih dahulu.
5. Kembangkan kerangka karangan tersebut kedalam sebuah karangan dengan
masing-masing gambar 1 paragraf.
6. Presentasikanlah didepan kelas hasil pekerjaan kalian.
46
Gambar seri siklus I.
Sumber: BSE Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas III (Sri Maherni, 2009)
47
Gambar Seri Siklus II
Sumber: BSE Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas III (Sri Maherni, 2009)
48
Adapun rubrik penilaian hasil karangan siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Narasi
No Aspek
Penilaian
Deskriptor Kriteria
Penilaian
Rentang
Skor
Skor
Maksi
mal
1 Isi atau
gagasan
Karangan isinya padat
informasi, subtantif,
pengembangan tesis
(pengungkapan
maksud) tuntas, relevan
dengan permasalahan
dan tuntas
Sangat Baik 27-30 30
Karangan memuat
informasi cukup,
subtansi cukup,
pengembangan tesis
(pengungkapan
maksud) terbatas,
relevan dengan
permasalahan tetapi
tidak lengkap
Baik 22-26
Karangan memuat
informasi terbatas,
subtansi kurang,
pengembangan tesis
(pengungkapan
maksud) tak
cukup,permasalahan tak
cukup.
Cukup 17-21
Karangan tidak berisi
informasi yang cukup,
tidak ada subtansi, tidak
ada pangembangan
tesis (pengungkapan
maksud), tidak ada
permasalahan
Kurang 13-16
2 Organisasi
Isi
Ekspresi lancar,
gagasan diungkapkan
dengan jelas, padat,
tertata baik, urutan
Sangat Baik 22-25 25
49
logis, kohesif
Ekspresi kurang
lancar,kurang
terorganisir tetapi ide
utama terlihat, bahasa
pendukung terbatas,
urutan logis tetapi tidak
lengkap
Baik 18-21
Tidak lancar, gagasan
kacau, terpotong –
potong, urutan dan
pengembangan tidak
logis, tidak komunikatif
Cukup 14-17
Tidak komunikatif,
tidak organisir, tidak
layak nilai
Kurang 10-13
3 Tata Bahasa konstruksi kompleks
tetapi efektif, hanya
terjadi sedikit kesalahan
penggunaan bentuk
kebahasaan
Sangat Baik 18-20 20
Konstruksi sederhana
tetapi efektif, kesalahan
kecil pada konstruksi
kompleks, terjadi
sejumlah kesalahan
tetapi makna tidak kabu
Baik 14-17
Terjadi kesalahan serius
dalam konstruksi
kalimat, makna
membingungkan atau
kabur
Cukup 10-13
Tidak menguasai aturan
sintaksis, terdapat
banyak kesalahan, tidak
komunikatif, tidak
layak nilai
Kurang 7-9
4 Kosakata Pemanfaatan kata
canggih, pilihan kata
dan ungkapan tepat,
meguasai pembentukan
kata
Sangat Baik 12-15 15
50
Pemanfaatan kata agak
canggih, pilihan kata
dan ungkapan kadang –
kadang kurang tepat
tetapi tidak menganggu
Baik 9-11
Pemanfaatan kata
terbatas, sering terjadi
kesalahan penggunaan
kata dan merusak
makna
Cukup 6-8
Pemanfaatan kata asal-
asalan, pengetahuan
kosakata rendah, tidak
layak nilai
Kurang 2-5
5 Ejaan dan
Tatatulis
Menguasai aturan
penulisan, hanya
terdapat beberapa
kesalahan ejaan
Sangat Baik 9-10 10
Menguasai aturan
penulisan, hanya
terdapat kesalahan
ejaan tetapi tidak
menganggu makna
Baik 7-8
Sering terjadi kesalahan
ejaan, makna
membingungkan atau
kabur
Cukup 5-6
Tidak menguasai aturan
penulisan, terdapat
banyak kesalahan,
tulisan tidak terbatas,
tidak layak nilai
Kurang 3-4
Jumlah Skor 100
F. Validitas Instrumen
Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian yang
dalam hal ini berupa lembar observasi, tes, dan angket/kuesioner, perlu dilakukan
uji validitas dan reliabilitasnya.Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang
51
lebih akurat. Menurut Sugiyono (2008: 109), sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Suharsimi
Arikunto ( 2010:86).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
konstruk. Validitas isi yaitu mengukur tujuan khusus yang sejajar dengan materi
data isi pelajaran yang diberikan. Validitas isi digunakan dengan tujuan utamanya
untuk mengetahui sejauhmana peserta didik menguasai materi pelajaran yang
telah disampaikan dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada diri
peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu Zaenal
Arifin(2009: 248). Sedangkan validitas konstruk adalah pernyataan hingga mana
suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang
merupakan deskripsi tingkah laku peserta didik yang akan diukur oleh suatu tes
Zaenal Arifin(2009: 257).
Untuk memperoleh instrumen dengan validitas isi dan konstruk yang baik,
peneliti menggunakan pertimbangan (judgement) dari ahli. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam menyusun instrument penelitian adalah sebagai berikut:
a. Analisis teori belajar, pembelajaran, minat belajar, prestasi belajar, dan
penggunaan media pembelajaran gambar seri.
b. Menyusun kisi-kisi instrumen untuk lembar observasi, LKS menulis karangan
narasi, dan kueisoner.
c. Menyusun instrumen yang diperlukan
d. Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing
52
e. Mengkonsultasikan dan sekaligus memvalidasi instrumen kepada para
ahli/pakar (dosen dan guru SD kelas III)
f. Revisi instrumen jika diperlukan.
g. Diperoleh instrumen penelitian yang valid berdasarkan judgement pakar yang
siap digunakan untuk mengumpulkan data.
G. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh selama proses penelitian dianalisis menggunakan
teknik deskriptifkuantitatif dengan mendiskripsikan minat siswa dan prestasi
menulis narasi siswa berdasarkan hasil pengamatan dan tes.Analisis deskriptif
adalah suatu teknik analisis data yang tujuannya untuk menggambarkan dan
menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan dan
populasi yang diamati. Teknik analisis data dalam penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Teknik Analisis Data Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa dalam konsteks penelitian ini diukur dengan cara
observasi dan didukung penilaian melalui angket/kuesioner. Analisis minat
siswa ditempuh dengan cara membandingkan kondisi minat siswa pada akhir
siklus I dengan siklus II. Data skor hasil observasi maupun kuesioner siswa
dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan tabulasi/rekapitulasi data hasil penilaian
b. Menghitung rata-rata skor tiap indikator dengan rumus:
53
X = Skor rata-rata
ΣX = Jumlah skor
N = Jumlah siswa
c. Menjumlahkan rerata skor tiap aspek
d. Menginterpretasi secara kualitatif jumlah rerata skor tiap aspek dengan
menggunakan rumus konversi skor skala 4 berikut ini:
Tabel 5.Rumus Konversi Jumlah Rerata Skor Menjadi Nilai Dengan Lima
Kategori
Skor Interval Skor Nilai Kategori
1 M + 1,50Sbi <X A Sangat Baik
2 M + 0,50Sbi< X ≤ M + 1,50Sbi B Baik
3 M - 0,50Sbi< X ≤ M + 0,50Sbi C Cukup
4 M - 1,50Sbi < X ≤ M - 0,50Sbi D Kurang
5 X ≤ M - 1,50Sbi E Sangat Kurang
Sumber: Syaifuddin Azwar (2002: 163)
Ket : X = Jumlah Rerata Skor
Skor Maksimal Ideal = jumlah indikator x skor tertinggi
Skor Minimal Ideal = jumlah indikator x skor terendah
Mi = Mean Ideal = 1/2 ( Skor Mak ideal + Skor Min Ideal)
Sbi = Simpangan Baku Ideal = 1/6 (Skor Mak – Skor Min)
Berdasarkan rumus konversi di atas, maka perhitungan skor dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
54
Tabel 6.Perhitungan Skor Pengkategorian Hasil Pengamatan Keterlaksanaan
Tindakan
Jumlah Indikator 12
Skor Maksimal Ideal 12 X 5 = 60
Skor Minimal Ideal 12 X 1 = 12
Mean Ideal (Mi) (60+12)/2 = 36
Simpangan Baku Ideal (Sbi) (60-12)/6 = 8
M + 1,50Sbi <X 48<X Sangat Baik
M + 0,50Sbi<X ≤ M + 1,50Sbi 40<X ≤ 48 Baik
M - 0,50Sbi< X ≤ M + 0,50Sbi 32<X≤40 Cukup
M - 1,50Sbi <X ≤ M - 0,50Sbi 24<X≤32 Kurang
X ≤ M - 1,50Sbi X≤24 Sangat Kurang
Tabel 7. Perhitungan Skor Pengkategorian Hasil Pengamatan Minat Belajar
Jumlah Indikator 20
Skor Maksimal Ideal 20 X 5 = 100
Skor Minimal Ideal 20 X 1 = 20
Mean Ideal (Mi) (100+20)/2 = 60
Simpangan Baku Ideal (Sbi) (100-20)/6 = 13,33
M + 1,50Sbi < X 80<X Sangat Baik
M + 0,50Sbi < X ≤ M + 1,50Sbi 66,7<X ≤80 Baik
M - 0,50Sbi < X ≤ M + 0,50Sbi 53.3<X≤66,7 Cukup
M - 1,50Sbi < X ≤ M - 0,50Sbi 40<X≤53,3 Kurang
X ≤ M - 1,50Sbi X≤40 Sangat Kurang
Untuk keperluan analisis lebih lanjut seperti membandingkan hasil
penilaian siklus I dan siklus II, peneliti juga menggunakan teknik persentase
dalam menganalisis data. Persentase dapat diketahui dengan rumus sebagai
berikut:
55
Persentase penilaian tiap aspek = ∑ rerata skor yang diperoleh X 100%
∑ rerata skor ideal
2. Teknik Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar dalam penelitian ini berupa data nilai menulis
narasi siswa.Analisis data tersebut dilakukan dengan membandingkan antara
nilai siswa dalam siklus 1 dengan siklus II dan membandingkan pula
ketuntasan jumlah siswa pada siklus I dengan siklus II. Langkah-langkah
analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai rata-rata siswa tiap siklus.
X = Nilai rata-rata
ΣX =Jumlah Nilai
N = Jumlah Siswa
Pada analisis prestasi belajar pra tindakan, jumlah siswa yang diteliti
sebanyak 33 (N=33), jadi rata-rata nilai siswa dihitung:
b. Menghitung presentasi siswa yang telah mencapai KKM, dengan rumus:
Persentase = jmlah siswa yang mencapai KKM X 100%
Jumlah Siswa
Pada pra tindakan dilakukan perhitungan presentase antara siswa yang
berhasil lulus KKM dan siswa yang tidak lulus KKM. Pada kondisi awal
56
dipeoleh angka bahwa 63,63% siswa dinyatakan tidak lulus KKM dan
sebesar 36,36 siswa lulus KKM, perhitungan angka tersebut dilakukan
sebagai berikut:
= 36,36
H. Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan ini dilihat dari keberhasilan proses dan
keberhasilan produk. Kriteria keberhasilan proses jika siswa dan guru memiliki
minat yang tinggi dalam pembelajaran menulis narasi sehingga siswa lebih
antusias dan pembelajaran pun lebih hidup dan menyenangkan. Ukuran
keberhasilan produk adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa dalam
menulis karangan. Dalam hal ini ditunjukkan dari adanya peningkatan nilai
menulis karangan yang diperoleh siswa.
Kriteria keberhasilan produksecara kuantitatif dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah jika jumlah siswa yang memiliki hasil belajar minimal 75 (atau
telah memenuhi KKM) mencapai sekurang-kurangnya 85%, maka penelitian
dikatakan berhasil.Menurut Mulyasa (2004: 99) seorang peserta didik tuntas
belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai
tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan
keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu mencapai
57
minimal 65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di
kelas tersebut.
Keberhasilan dapat dilihat dari siswa mampumenulis karangan sesuai
dengan kriteria-kriteria yang ditentukan yaitu kemampuan menguraikan
menentukan alur, mengembangkan ide/gagasan, tata bahasa, dan tata tulis dengan
baik dan benar.Penilaian semua keberhasilan itu dilakukan peneliti dan
kolaborator atau guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
58
Kriteria keberhasilan minat dan prestasi belajar dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Minat Belajar
NO
PEUBAH INDIKATOR Nilai Awal
(rata-rata skor)
KRITERIA
KEBERHASILAN
1. MINAT a. Ekspresi
perasaan senang
b. Perhatian dalam
belajar
c. Motivasi siswa
d. Keterlibatan
siswa dalam
belajar
Total rerata skor
sebesar yang
diperoleh sebesar
52,25 yang
berada pada
kategori rendah
Apabila nilai minimum
yang dicapai berada di
kategori baik dengan total
rerata skor yang
disyaratkan berada pada
rentang lebih dari 66,7 – 80
(80 > X ≤ 80)
Tabel 9 : Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar
NO PEUBAH INDIKATOR KONDISI
AWAL
KRITERIA
KEBERHASILAN
2. Prestasi
Belajar
a. Pencapaian
menulis
karangan
b. Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
Rata-rata nilai
siswa 69,55
Tingkat
kelulusan
sebesar 36,36%
Rata-rata nilai siswa lebih
dari 75
Tingkat kelulusan 85%
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi
deskripsi Lokasi Penelitian, Deskipsi Pelaksanaan dan Data Hasil Penelitian, serta
pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mengenai peningkatan minat dan prestasi belajar menulis
dengan menggunakan media gambar seri adalahSD Negeri Mustokorejo yang
beralamat di Jl. Sopalan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Sekolah ini
merupakan sekolah dasar (SD) yang memiliki visi yaitu “Unggul dalam Prestasi,
Diakui, dan Berwibawa di Masyarakat”, Sedangkan misi sekolah antara lain:
1) meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang maha esa, 2) meningkatkan
kedisiplinan bagi insan sekolah, 3) memberdayakan sumber daya masyarakat
bagi kegiatan pendidikan, dan 4) menciptakan rasa aman tenteram, kerasan,
berada di sekolah bagi masyarakat sekolah
Terkait dengan visi dan misi tersebut di atas, SD Negeri Mustokorejo
memiliki rencana strategis dan beberapa tujuan khusus. Adapun rencana strategis
SD Negeri Mustokorejo dala menunjang tercapainya visi dan misi tersebut adalah
sebegai berikut:
1. Meningkatkan loyalitas dan disiplin kerja sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku;
60
2. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
3. Meningkatkan disiplin kerja bagi masyarakat sekolah;
4. Meningkatkan dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan;
5. Meningkatkan pengawasan dan supervisi terhadap proses belajar mengajar;
6. Meningkatkan kegaiatan kesiswaan dengan semangat kompetitif;
7. Meningkatkan dan memberdayakan kemitraan dengan komite sekolah,
pemerintahan dan masyarakat.
Tujuan yang hendak dicapai dari proses pembelajaran di SD Negeri
Mustokorejo adalah sebagai berikut ini :
1. Terwujudnya anak yang sehat rohani dan jasmani serta berakhlak mulia
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan bakat
dan minat peserta didik yang berperilaku benar.
3. Mengembangkan kepribadian manusia yang kreratif, inovatif, produktif
dan kompetitif bagi peserta didik.
4. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi dengan nilai yang lebih baik.
Berdasarkan visi, misi, rencana strategis, dan tujuan pembelajaran
sebagaimana terlihat di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran di SD Negeri
Mustokorejo telah secara komprehensif memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Selain itu, profil sekolah secara fisik dilihat dari aspek
kepegawainnya terdiri atas 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang Guru, 1 orang tukang
61
kebun, 2 orang Tata Usaha, 2 orang Tenaga Guru Ekskul dan 2 orang guru yang
tidak tetap, dan 1 orang pesuruh.Sekolah ini terdiri atas 6 kelas dengan rata-rata
siswa tiap kelasnya sebanyak 33 Anak.
Penelitian ini secara khusus dilaksanakan di kelas III, SD Negeri
Mustokorejo.Kelas yang menjadi objek penelitian ini terdiri dari 33 siswa yang
meliputi 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.SD Negeri Mustokorejo
dipilih sebagai lokasi penelitian karena beberapa pertimbangan yaitu lokasi
sekolah yang cukup strategis sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan
penelitian, adanya kesediaan waktu dan kesediaan guru untuk membantu
penelitian kami khususnya guru kelas III yang merupakan salah satu subjek
penelitian. Waktu pembelajaran di sekolah juga sinkron dengan waktu penelitian
penulis sehingga saat akan dilaksanakan penelitian dengan menggunakan materi
“Menyusun Karangan”, sekolah juga sedang mempelajari materi tersebut sehingga
cukup efisien bagi guru Kelas III dan tidak mengganggu proses pembelajaran yang
ada.
B. Deskripsi Pelaksanaan dan Data Hasil Penelitian
Esensi dari penelitian ini adalah menerapkan media pembelajaran berupa
gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan menulis
karangan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam
menulis.Media gambar seri sebagaimana telah diuraikan pada kajian teori
adalahsuatu gambar yang berkaitan atau berhubungan antara gambar satu dengan
yang lain dan mudah untuk menyampaikan pesan ke siswa.
62
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua
siklus tindakan, yang mana setiap siklusnya terdiri atas kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi.Sebelum dilakukan proses pemberian
tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian terhadap pembelajaran menulis
karangan yang telah belangsung atau disebut dengan kegiatan pra tindakan.
Adapun data khusus yang diambil selama proses penelitian adalah data mengenai
minat dan prestasi belajar siswa. Deskripsi lebih lengkap tentang pelaksanaan dan
data yang dihasilkan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pra Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berangkat dari permasalahan
masih rendahnya kualitas pembelajaran menulis karangan yang kemudian
berimplikasi pada rendahnya minat belajar dan prestasi belajar siswa SD Negeri
Mustokorejo.Sebelum dilakukan tindakan, peneliti melakukan observasi awal
untuk mendapatkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan perencanaan dan pelaksanaan tindakan.
Pada observasi awal dan wawancara terhadap guru dan siswa kelas III
yang dilaksanakan pada minggu pertama Maret 2014, diperoleh gambaran
mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia, pokok bahasan menulis
karangan sebagai berikut:
1. Dari segi proses, metode yang digunakan dalam pembelajaran hanya
menggunakan metode ceramah dan penugasan biasa. Guru menjelaskan
materi tentang menulis karangan beserta aspek-aspek yan perlu diperhatikan
63
dan kemudian guru memberikan contoh beberapa karangan yang ada di
dalam buku teks dan kemudian menugaskan kepada siswa untuk membuat
karangan. Kondisi ini tidak membimbing dan membantu siswa dalam
menyusun karangan sehingga siswa seringkali kesulitan menuangkan idenya
dalam bentuk karangan. Kondisi ini membuat siswa cenderungbosan, tidak
apresiatif serta tidak merasa tertuntut untuk belajar dan aktif terlibat dalam
pembelajaran.
2. Dari segi hasil, yaitu pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menulis
karangan relatif rendah baik dilihat dari segi bahasa atau kalimat, alur
karangan, ide, dan beberapa unsur lain. Nilai belajar siswa dalam menulis
karangan narasi masih relatif rendah, hal ini terlihat bahwa dari 33 siswa
kelas III, 63,63% (21 siswa) memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan hanya 36,36% (12 siswa) saja yang lulus atau di atas
KKM. Rata-rata nilai menulis karangan hanya sebesar 69,55 yang masih jauh
dari KKM yaitu 75. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam menulis
karangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10. Nilai Menulis Karangan Siswa Sebelum Dilakukan Tindakan
No Siswa Nilai Keterangan No Siswa Nilai Keterangan
1 70 Tidak Lulus 18 70 Tidak Lulus
2 65 Tidak Lulus 19 65 Tidak Lulus
3 80 Lulus 20 65 Tidak Lulus
4 75 Lulus 21 75 Lulus
64
5 80 Lulus 22 80 Lulus
6 65 Tidak Lulus 23 75 Lulus
7 70 Tidak Lulus 24 65 Tidak Lulus
8 65 Tidak Lulus 25 65 Tidak Lulus
9 65 Tidak Lulus 26 70 Tidak Lulus
10 60 Tidak Lulus 27 80 Lulus
11 75 Lulus 28 80 Lulus
12 75 Lulus 29 70 Tidak Lulus
13 60 Tidak Lulus 30 65 Tidak Lulus
14 65 Tidak Lulus 31 75 Lulus
15 70 Tidak Lulus 32 60 Tidak Lulus
16 60 Tidak Lulus 33 60 Tidak Lulus
17 75 Lulus
Rata-Rata
Nilai 69,55
Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, maka penelitiberusaha
menawarkan solusi untuk memperbaiki kondisi tersebut.Solusi yang
ditawarkan adalah penggunaan media pembelajaran berupa gambar seri
untuk mempermudah siswa dalam menulis karangan dan selanjutnya dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
3. Minat belajar siswa saat pra tindakan termasuk dalam kategori rendah.
Berdasarkan hasil observasi awal terhadap proses pembelajaran, diperoleh
bahwa nilai minat belajar siswa masih berada pada kategori rendah dengan
rata-rata skor hasil observasi peneliti dengan teman sejawat sebesar 2,7
dilihat dari jumlah rata-rata skor diperoleh nilai sebesar 52,75 yang termasuk
dalam kategori rendah, hal ini terlihat dalam tabel di bawah ini:
65
Tabel 11. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa pada Pra Tindakan
No Aspek yang
diamati Indikator
Rata-Rata Skor
Pengamatan/Pertemuan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1
Ekspresi
perasaan
senang
a. Siswa mengikuti pelajaran
dengan antusias 2.5 3
b. Siswa tidak mengeluh ketika
diberi tugas dari guru 3 3
c. Siswa datang tepat waktu
sebelum pelajaran dimulai 3 2.5
d. Siswa duduk dengan tenang
dan siap untuk belajar 3 3
e. Siswa menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran
dimulai
3 2
Rata-Rata Aspek 2.9 2.7
2 Perhatian
dalam belajar
a. Siswa aktif bertanya didalam
kelas 3 2
b. Siswa aktif menjawab
pertanyaan 2.5 3
c. Siswa menyimak penjelasan
guru dengan seksama 2.5 3
d. Siswa tidak melamun didalam
kelas 2.5 2.5
e. Siswa tidak mengobrol atau
tidak menganggu teman lain
ketika belajar
3 2.5
Rata-Rata Aspek 2.7 2.6
3 Motivasi Siswa
a. Siswa giat membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia 3 3
b. Siswa menanyakan kesulitan
yang dialami kepada guru 2 3
c. Siswa membuat catata
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
2.5 3
d. Siswa mengerjakan tugas dari
guru 2.5 2.5
e. Siswa membawa buku atau
sumber lain dalam belajar 2 2.5
Rata-Rata Aspek 2.4 2.8
4
Keterlibatan
siswa dalam
pembelajaran
a. Siswa aktif menyampaikan
pendapat dan antusias untuk
meju kedepan
3 2.5
66
b. Siswa mau membantu teman
lain yang mengalami kesulitan 2 3
c. Siswa bekerjasama dengan
kelompok 2.5 4
d. Siswa maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
3 3
e. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan
dari guru
2 4
Rata-Rata Aspek 2.5 3.3
Total Skor 52.5 53
Rata-Rata Skor 2.6 2.93
2. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus I
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif
yaitu dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas III.Peneliti
bertugas sebagai observer (pengamat) sedangkan guru sebagai pemberi
tindakan. Tindakan siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua petemuan yakni pada
hari Jumat, tanggal 7 Maret 2014 pada jam pertama (07.00-09.00 WIB) dan
hari Senin, tanggal 10 Maret 2014 pada jam ke 2 (08.30-10.00 WIB).
Sebagaimana model penelitian Kemmis McTaggart,Tindakan pada siklus I
ini meliputi empat kegiatan utama yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Penelitian melibatkan 33 siswa kelas III, SD Negeri Mustokorejo
yang secara lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 3. Adapun deskripsi
proses pelaksanaan keempat kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
67
Perencanaan dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan saat dilakukan tindakan termasuk menentukan
berbagai teknis pelaksanaan tindakan untuk mengantisipasi kesalahan yang
mungkin terjadi selama proses tindakan. Perencanaan dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil pra tindakan, kondisi anak dalam kelas, sarana
prasarana yang dimiki sekolah, dan saran dari guru kelas III. Perencanaan
disusun oleh peneliti dengan dikonsultasikan dan disetujui Ibu Endang Sri
Rahayu S.Pd sebagai guru kolaborator. Beberapa poin penting yang
dihasilkan pada proses perencanaan ini adalah:
1. Diperoleh kesepakatan dengan guru sebagai kolaborator mengenai waktu
penelitian, kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu kelas
III, dan matari yang akan digunakan sebagai objek penelitian yaitu materi
pokok pada standar kompetensi “Mengungkapkan pikiran, gagasan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman dan
pantun anak”.
2. Tersusunnya recana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya
telah merencanakan seluruh teknis dan konsep pelaksanaan pembelajaran
yang meliputi SK, KD, indikator yang akan dicapai, tujuan, meteri,
metode, langkah-langkah pembelajaran, penilaian, beserta alat dan sumber
belajar. Selain itu, RPP juga telah secara lengkap memuat lembar kerja
dan instrumen penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. Detail isi
68
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) penelitian ini dapat dilihat
dalam lampiran 2.
3. Penentuan Gambar seri yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.
Pada tindakan siklus I ini, gambar seri yang digunakan masih bersifat
sederhana dengan tema dan jumlah gambar sebanyak 3 atau 4 saja. Hal ini
dengan pertimbangan bahwa siswa belajar dari hal yang sederhana dan
mudah terlebih dahulu baru selanjutnya pada siklus ke dua diambil
gambar-gambar seri yang cukup kompleks dengan jumlah 4-5 gambar.
4. Mempersiapkan media yang digunakan seperti memperbanyak lembar
kerja siswa, lembar observasi, dan alat dokumentasi.
5. Pada tahap perencanaan dilakukan pula diskusi dan sekaligus transfer
informasi kepada guru mengenai konsep pembelajaran yang tertera dalam
RPP. Hal ini dikarenakan gurulah yang akan melaksanakan tindakan
sehingga harus paham dengan apa yang ada di RPP sehingga harapannya
pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dalam setiap pertemuan selain memperhatikan ketercapaian indikator
dan tujuan pembelajaran, peneliti juga memperhatikan minat belajar siswa.
Sehingga dalam proses pembelajaran peneliti pun berusaha menggunakan
bahasa dan teknik yang memotivasi yang tentunya tidak secara formal
tertulis dalam RPP. Pada setiap pertemuan, peneliti juga berusaha
memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dan tidak lupa untuk
69
menyisipkan aspek karakter didalamnya. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti
pun telah mempersiapkan beberapa games penyemangat untuk siswa.
b. Pelaksanaaan
Pelaksanaan tindakan merupakan bentuk implementasi dari rencana
peaksanaan pembelajaran.Implementasi tindakan dilaksanakan oleh guru dan
peneliti melakukan pengamatan.Bentuk tindakan dalam penelitian ini adalah
penggunaan media pembelajaran gambar seri yang dikemas dengan teknik
dan metode pembelajaran tertentu untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa.
Tindakan pada siklus I, dilaksanakan sebanyak dua pertemuan dimana
setiap pertemuan memiliki tujuan pembelajaran yang relatif sama yaitu siswa
dapat membuat sebuah karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan
ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat, dan siswa dapat membacakan
hasil karangan dengan suara nyaring dan intonasi yang tepat. Perbedaan
antara pertemuan 1 dan pertemuan 2 terletak pada teknis pelaksanaan dan
target pembelajaran. Jika dalam pertemuan pertama pembelajaran diarahkan
pada penjelasan konsep pembelajaran dan melatih kemampuan awal siswa
dalam menulis karangan.Sedangkan pertemuan kedua lebih kepada menggali
lebih dalam kemampuan siswa dalam menulis karangan dan pada pertemuan
ini telah pula dilakukan penilaian terhadap hasil karangan siswa.Jika pada
pertemua I siswa menulis karangan secara berkelompok, namun pada
pertemuan 2 secara mandiri.Target pembelajaran pada pertemuan 1, siswa
70
dapat menulis karangan dengan kalimat yang tepat minimal 3 kalimat,
sedangkan pada pertemuan kedua sebanyak 4 kalimat.
Pelaksanaan tindakan secara garis besar terdiri atas kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan pendahuluan. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan tindakan untuk masing-masing pertemuan adalah
sebagai berikut:
Tabel 12.Langkah-Langkah Pelaksanaan Tindakan Siklus I pada Tiap
Pertemuan
Pertemuan Kegiatan Tindakan
1 Pendahuluan Mengawali pelajaran dengan salam dan
berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan
siswa untuk siap melakukan pembelajaran
dengan mengajak semua siswa untuk
menggerak-gerakkan badan mereka.
Guru melakukan apersepsi dengan tanya
jawab kepada siswa mengenai hal-hal yang
sedang terjadi saat ini.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
Inti Eksplorasi
Siswa dibagi dalam kelompok dimana
setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Masing-masing kelompok diberi lembar
71
kerja yang berisi gambar seri
Guru memberikan petunjuk dan
membimbing kelompok.
Di dalam kelompok, siswa berdiskusi untuk
menentukan urutan gambar
Siswa diajak tanya jawab tentang isi
gambar.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul
yang sesuai dengan gambar.
Siswa diminta berdiskusi untuk menuliskan
kerangka karangan terlebih dahulu baru
kemudian mengembangkan menjadi
karangan. Di mana setiap gambar minimal
teridiri dari 3 kalimat
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan
diberi kesempatan untuk menanyakan hal-
hal yang kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan
kerangka karangan yang telah dibuatnya.
Elaborasi
Guru meminta beberapa kelompok untuk
maju memperlihatkan dan
mempresentasikan karangannya dengan
suara yang nyaring dan intonasi yang tepat
Kelompok lain mendengarkannya dengan
seksama untuk selanjutnya memberikan
masukan, pertanyaan, atau kritikan.
Konfirmasi
72
Guru memaparkan hasil tulisan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab
untuk mengevaluasi hasil pekerjaan siswa
Siswa dan guru bersama-sama melakukan
perbaikan karangan
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan
refleksi
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari selanjutnya yaitu membuat
paragraf secara mandiri
Doa dan salam penutup
2 Pendahulan Mengawali pelajaran dengan salam dan
berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan
siswa dengan melakukan games konsentrasi
“nang ning nong gung”
Guru melakukan apersepsi dengan tanya
jawab kepada siswa mengenai materi
pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan gambaran umum
kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada pertemuan kali ini.
Inti Eksplorasi
Setiap siswa diberi kertas HVS dan lembar
kerja yang didalamnya berisi gambar seri.
Siswa diajak tanya jawab tentang isi
gambar.
Guru memberikan petunjuk dan
73
membimbing siswa untuk membuat
kerangka karangan secara mandiri dimana
setiap gambar minimal terdiri atas 4 kalimat.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul
yang sesuai dengan gambar.
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan
diberi kesempatan untuk menanyakan hal-
hal yang kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan
gambar seri dengan mengembangkan
kerangka karangan yang telah dibuatnya.
Elaborasi
Siswasecara sukarela diperintahkan maju
kedepan untuk memperlihatkan serta
mempresentasikan karangannya dengan
suara nyaring dan intonasi yang tepat
siswa lain mendengarkan dengan seksama
dan memberikan pertanyaan, komentar, atau
masukan bagi karangan siswa tersebut.
Konfirmasi
Guru mengkomentari karangan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab
untuk mengevaluasi hasil pekerjaan siswa
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan
refleksi
Seluruh siswa diminta mengumpulkan hasil
karangannya
74
Doa dan salam penutup
Sumber: RPP
c. Pengamatan
Observasi yang dilakukan dalam siklus ini adalah dengan observasi
langsung yang dilakukan oleh peneliti dibantu oleh satu orang
observer.Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
dengan panduan observasi yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan
observasi terhadap semua proses tindakan yang meliputi: pengamatan
terhadap proses pelaksanaan pembelajarandan pengamatan terhadap minat
belajar siswa. Hasil pengamatan hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui dan memastikan
bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar
seri yang telah dilakukan sesuai dengan konsep dan prosedur yang telah
direncanakan.Selain itu juga bertujuan untuk melakukan catatan-catatan
lapangan yang mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam refleksi dan
evaluasi.
Hasil pengamatan yang telah dilaksanakan peneliti dan Observer
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran oleh guru model telah
sesuai dengan prosedur yang direncanakan. Guru telah melaksanakan
setiap langkah-langkah pembelajaran sebagaimana tercantum dalam
75
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mulai dari kegiatan
penahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru telah memahami
dengan baik teknis pelaksanaan pembelajaran menulis dengan
menggunakan media gambar seri, hal ini terlihat dari setiap kegiatan yang
dilakukan telah sesuai dengan prosedur yang ada. Sebelum pelaksanaan
pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan breefing antara peneliti dengan
dengan guru kolaborator untuk mendiskusikan kegiatan yang akan
dilaksanakan dan mengecek berbagai hal yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Data keterlaksanaan proses pembelajaran menulis dengan
menggunakan media gambar seri pada tindakan siklus I ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 13. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Pada Tindakan Siklus I
No
Aspek
yang
diamati
Indikator
Rata-Rata Skor
Pertemuan
1
Pertemuan
2
1 Kegiatan
Awal
a. Cara guru membuka
pelajaran 5.00 4.50
b. Guru menyampaikan
apersepsi dan motivasi 3.00 4.00
Rata-Rata Aspek 4.00 4.25
2 Kegiatan
inti
a. Guru Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran dan
gambaran pelaksanaan
pembelajaran 3.00 4.50
b. Guru mempersiapkan
media yang akan digunakan
(gambar seri dan lembar 3.00 4.00
76
kerja)
c. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif
terlibat dalam pembelajaran 2.00 3.00
d. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi 2.00 2.50
e. Konfirmasi terhadap
argument-argument siswa 2.00 2.50
f. Penanaman konsep tentang
menulis karangan Narasi
dan Unsur-unsur 3.50 3.00
g. Bimbingan dan
pengawasan pada saat
siswa mengerjakan tugas
menulis karangan 3.00 4.00
h. Evaluasi dan Aparesiasi
(pengahargaan) guru
terhadap hasil karangan
siswa 4.00 3.50
Rata-Rata Aspek 2.81 3.38
3 Kegiatan
Akhir
a. Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan
materi 3.50 3.00
b. Cara guru menutup
pelajaran 4.00 4.50
Rata-Rata Aspek 3.75 3.75
Total Skor 38.00 43.00
Rata-Rata Skor 3.17 3.58 Sumber: Data Primer yang Diolah
Tabel tersebut di atas, merupakan rata-rata sekor hasil pengamatan
peneliti bersama observer mengenai proses pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar seri yang dilakukan oleh guru kelas
III. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan siklus 1 baik pada
pertemuan pertama maupun pertemuan kedua menunjukkan bahwa guru
77
telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan konsep dan prosedur
yang diinginkan peneliti.Jika dilihat dari rerata skor, maka pada
pertemuan pertama skor keterlaksanaannya masih relatif rendah jika
dibandingkan dengan pertemuan kedua.Hal ini disebabkan karena pada
pertemuan pertama guru masih menyesuaikan dengan media dan RPP
yang baru sehingga belum mengetahui strategi dan teknis yang tepat.
Jika dianalisis lebih lanjut, diperoleh total rerata skor keseluruhan
sebesar 38 pada pertemuan I dan 43 pada pertemuan kedua. Jika
dikonversi kedalam kategori skala lima, maka total rerata skor pada
pertemuan I termasuk dalam kategori “Cukup”, sedangkan pada
pertemuan ke 2 termasuk dalam kategori “Baik”. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri. Jika dilihat tiap aspek, maka rerata
skor pada aspek kegiatan intilah yang memperoleh skor paling rendah
hal ini disebabkan karena pada proses pembelajaran ada beberapa teknis
yang tidak sesuai dengan rencana dan juga keaktifan serta keterlibatan
siswa dalam pembelajaran masih kurang optimal. Perbandingan rerata
skor tiap aspek pembelajaran yang diamati dapat ditunjukkan melalui
diagram berikut ini:
78
Gambar 2. Rerata Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek pada
Siklus I
2. Pengamatan Terhadap Minat belajar Siswa
Sebelum pelajaran dimulai siswa terlihat kurang bersemangat, akan
tetapi peneliti dan guru berusaha memberikan semangat dan motivasi
dengan pembukaan pelajaran dengan games dan penyampaian yang
semangat pula. Hal inilah yang harus selalu diperhatikan oleh guru untuk
peka dan responsif terhadap kondisi siswa dan kelas yaitu ketika melihat
siswanya kurang bersemangat.
Minat belajar siswa setelah menggunakan media belajar gambar seri
merupakan salah satu objek penelitian ini. Minat belajar siswa sangat
berpengaruh terhadap ketercapaian prestasi belajar siswa sehingga perlu di
perhatikan peningkatannya. Minat belajar dapat ditunjukkan oleh beberapa
hal yaitu ekspresi perasaan senang, perhatian dalam belajar, motivasi
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
KegiatanPendahuluan
Kegiatan Inti KegiatanPenutup
4,00
2,81 3,17
4,25
3,38 3,58
Rer
ata
Sko
r
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Perteman 2
79
siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan
terhadap minat belajar siswa pada tindakan siklus I , ditunjukkan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 14. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa pada Tindakan
Siklus I
No Aspek yang
diamati Indikator
Rata-Rata Skor
Pengamatan/Pertemuan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1
Ekspresi
perasaan
senang
f. Siswa mengikuti pelajaran
dengan antusias 3.50 4.00
g. Siswa tidak mengeluh ketika
diberi tugas dari guru 4.00 3.50
h. Siswa datang tepat waktu
sebelum pelajaran dimulai 4.00 4.00
i. Siswa duduk dengan tenang
dan siap untuk belajar 3.00 3.50
j. Siswa menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran
dimulai
2.50 3.00
Rata-Rata Aspek 3.40 3.60
2 Perhatian
dalam belajar
f. Siswa aktif bertanya didalam
kelas 2.50 3.00
g. Siswa aktif menjawab
pertanyaan 3.00 3.00
h. Siswa menyimak penjelasan
guru dengan seksama 4.00 4.00
i. Siswa tidak melamun didalam
kelas 4.50 4.50
j. Siswa tidak mengobrol atau
tidak menganggu teman lain
ketika belajar
3.50 4.00
Rata-Rata Aspek 3.50 3.70
3 Motivasi Siswa
f. Siswa giat membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia 3.00 4.00
g. Siswa menanyakan kesulitan
yang dialami kepada guru 2.00 2.50
h. Siswa membuat catata
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
3.00 3.50
80
i. Siswa mengerjakan tugas dari
guru 4.00 4.50
j. Siswa membawa buku atau
sumber lain dalam belajar 2.00 2.50
Rata-Rata Aspek 2.80 3.40
4
Keterlibatan
siswa dalam
pembelajaran
f. Siswa aktif menyampaikan
pendapat dan antusias untuk
meju kedepan
3.00 3.50
g. Siswa mau membantu teman
lain yang mengalami kesulitan 2.50 3.00
h. Siswa bekerjasama dengan
kelompok 3.50 3.50
i. Siswa maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
3.00 3.00
j. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan
dari guru
2.50 3.00
Rata-Rata Aspek 2.90 3.20
Total Skor 63.00 69.50
Rata-Rata Skor 3.15 3.48
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa minat belajar
siswa pada saat penggunaan media gambar seri pada pertemuan pertama
termasuk dalam kategori cukup, dan pada pertemuan kedua termasuk dalam
kategori baik.Hal tersebut ditunjukkan oleh jumlah rerata skor sebesar 63.00
pada pertemuan pertama dan 69, 50 pada pertemuan ke dua rerata jumlah
skor pertemuan I dan pertemuan dua sebesar 66,25, angka ini jika
dikonversikan termasuk dalam kategori cukup yang artinya minat belajar
siswa pada tindakan siklus I masih dalam kategori cukup dan tentunya masih
membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Interpretasi jumlah rerata skor tersebut
81
berpedoman pada pedoman konversi jumlah rerata skor skala lima sebagai
berikut:
Tabel 15. Pedoman Konversi Jumlah Rerata Skor Minat Belajar Siswa
Skor Rumus Konversi Rentang Skor Kategori
5 Mi + 1,5 Sbi < X 64,0 < X Sangat Baik
4 Mi + 0,5 Sbi < X ≤ Mi + 1,5 Sbi 53,3 < X ≤ 64,0 Baik
3 Mi - 0,5 Sbi < X ≤ Mi + 0,5 Sbi 42,7 < X ≤ 53,3 Cukup
2 Mi - 1,5 Sbi < X ≤ Mi - 0,5 Sbi 32,0 < X ≤ 42,7 Kurang
1 X ≤ Mi - 1,5 Sbi X ≤ 32,0 Sangat Kurang
Dari empat aspek minat belajar yang diamati, aspek motivasi siswa
memperoleh skor relatif rendah dibandingkan dengan skor indikator lain.
Pada aspek ini, siswa telihat kurang bagus dalam keterlibatannya
menanyakan kesulitan yang dihadapinya kepada guru, siswa juga pasif dalam
mencari referensi atau sumber belajar lain selain buku dari sekolah.
Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini terjadi karena anak-anak merasa tidak
perlu menanyakan kesulitannya kepada guru, mereka lebih memilih bertanya
kepada temannya diluar jam belajar. Terkait dengan sumber referensi lain, ini
memang wajar karena adanya keterbatasan siswa SD untuk menari referensi
lain baik karena tidak memiliki pengetahuan cukup untuk mencari buku lain
maupun sifat anak kelas SD yang cenderung belum mandiri. Perbandingan
skor penilaian minat belajar siswa tiap aspeknya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
82
Gambar 3. Rerata Skor Minat Belajar Siswa Tiap Aspek Pada Siklus I
Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa minat belajar siswa pada
pertemuan kedua selalu lebih baik dari pertemuan pertama. Hal ini tentunya
terkait dengan teknis pelaksanaan pembelajaran dari guru yang semakin baik,
dan kepercayaan diri siswa untuk terlibat dalam pembelajaran yang mulai
terbiasa. Pada pertemuan kedua siswa juga mulai berani mengungkapkan
pendapatnya dan siswa sudah lebih memahami proses pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri.
d. Refleksi
Refleksi bertujuan untuk mengetahuikekurangan-kekurangan maupun
kelebihan-kelebihan yang terjadi selamapembelajaran. Pelaksanaan refleksi
berupa diskusi antara peneliti dan guru kolaborator dengan melakukan
evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan untuk kemudian
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Ekspresiperasaan senang
Perhatian dalambelajar
kemampuanmengendalikan
diri
Keterlibatansiswa dalam
pembelajaran
3,40 3,50
2,80 2,90
3,60 3,70 3,40
3,20
Rer
ata
Sko
r
Aspek Minat Belajar Siswa
Pertemuan 1
Perteman 2
83
menemukan melakukan perbaikan tindakan di siklus berikutnya. Refleksi
dalam penelitian ini fokus untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran, minat
belajar siswa, prestasi belajar siswa, dan hal-hal lain terkait dengan
permasalahan yang muncul saat dilakukan tindakan.
Kegiatan refleksi didasarkan pada data empiris yang diperoleh melalui
kegiatan observasi sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya dan data hasil
belajar yang diperoleh melalui kegiatan evaluasi dan wawancara. Sebelum
dilakukan refleksi, maka selain menganalisis hasil pengamatan dilakukan
pula analisis terhadap data hasil evaluasi yaitu data prestasi belajar siswa
berikut dan data minat belajar siswa berdasarkan wawancara berikut ini:
Tabel 16. Data Prestasi Belajar Siswa dalam Menulis Karangan
Narasi pada Siklus I
No Siswa Nilai Keterangan No Siswa Nilai Keterangan
1 75 Lulus 18 74.5 Tidak Lulus
2 78 Lulus 19 66 Tidak Lulus
3 85 Lulus 20 70 Tidak Lulus
4 78.5 Lulus 21 80 Lulus
5 81.5 Lulus 22 81.5 Lulus
6 75 Lulus 23 78.5 Lulus
7 74 Tidak Lulus 24 68.5 Tidak Lulus
8 75 Lulus 25 70 Tidak Lulus
9 68 Tidak Lulus 26 75 Lulus
10 80 Lulus 27 85 Lulus
11 78.5 Lulus 28 87.5 Lulus
12 81.5 Lulus 29 75 Lulus
13 88.5 Lulus 30 70 Tidak Lulus
84
14 67.5 Tidak Lulus 31 78.5 Lulus
15 75 Lulus 32 75 Lulus
16 78.5 Lulus 33 70 Tidak Lulus
17 78.5 Lulus
Rata-Rata
Nilai 76.45
Prestasi belajar siswa dalam menulis karangan narasi, pada tindakan
siklus I sebagaimana terlihat dalam tabel di atas dapat dikatakan masih
kurang optimal. Hal ini dikarenakan diantara 33 siswa kelas III, masih
terdapat 10 siswa atau sebesar 30, 30% siswa tidak lulus dengan nilai di
bawah KKM yaitu 75. Menurut Mulyasa (2006: 202), keberhasilan kelas
dapat dilihat dari peserta didik yang mampu mencapai minimal 65% tujuan
pembelajaran dan sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik telah
tuntas. Berdasarkan pernyataan tersebut, jelaslah pada siklus I ini
pembelajaran belum dikatakan berhasil. Nilai rata-rata siswa dalam menulis
karangan pada siklus I sebesar 76,45, sedangkan KKM dinyatakan sebesar 75
yang berarti nilai karangan siswa tidak jauh dari batas minimal yang
disyaratkan.
Melalui kegiatan refleksi ini diidentifikasi beberapa pemasalahan yang
muncul dalam tindakan siklus I selama proses pembelajaran menulis
karangan dengan menggunakan media gambar seri yaitu:
85
1. Hasil Pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran oleh guru pada
pertemuan I diperoleh skor 38 dan pertemuan 2 diperoleh skor 43. Rerata
skor kedua pertemuan tersebut sebesar 40,5 yang jika dikonversikan ke
dalam kategori skor skala lima termasuk dalam kategori “cukup”.
Berdasarkan kategori tersebut disimpulkan bahwa keberhasilan
pembelajaran siklus I belum terpenuhi.
2. Dalam pengamatan keterampilan guru menunjukkan bahwa guru masih
belum optimal dalam pembelajaran terutama dalam penguasaan kelas.
3. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga dalam kegiatan
observasi banyak beberapa siswa yang bermain sendiri dan tidak
menyelesaikan tugas dengan baik.
4. Siswa kurang bekerjasama dalam kelompok, beberapa siswa yang pandai
lebih mendominasi dalam menyelesaikan tugas.
5. Banyak siswa yang masih malu untuk maju ke depan kelas sehingga
siswa kurang lancar dalam mempersentasikan hasil kerja kelompok.
6. Banyak siswa yang masih malu bertanya dan menjawab pertanyaan ketika
guru bertanya.
7. Hasil karangan narasi siswa masih kurang sistematis, bahasa yang
digunakan belum sesuai dengan EYD, pembentukan kalimatnya kurang
baku, dan unsur-unsur karangan belum terlihat dengan jelas sehingga nilai
karangan siswa relatif masih rendah yaitu 76,45 yang hampir sama dengan
KKM.
86
8. Diantara 33 siswa kelas III, masih terdapat 10 siswa atau sebesar 30, 30%
siswa tidak lulus dengan nilai di bawah 75, hal ini belum memenuhi syarat
keberhasilan pembelajaran yaitu 85% siswa menguasai materi atau
dinyatakan lulus.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka hal-hal
yang perlu diperbaiki dan diadakan revisi pada siklus I untuk tahap
pelaksanaan siklus berikutnya adalah :
1) Guru menegaskan kembali tentang pelaksanaan pembelajaran menulis
karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri.
2) Guru mendesain pembelajaran semenarik mungkin untuk merangsang dan
meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran.
3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan
memberikan motivasi serta penguatan agar siswa tidak takut, dan tidak
canggung untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan sehingga siswa
berperan aktif dalam pembelajaran.
4) Guru memperbaiki teknik pembelajarannya untuk lebih menguasai kelas
dan meratakan perhatian serta memberikan bimbingan baik secara
individu maupun kelompok.
5) Guru memberikan reward pada siswa/ kelompok yang berprestasi agar
siswa bersemangat dan menciptakan iklim pembelajaran yang kompetitif.
87
6) Guru semakin memperjelas konsep materi menulis karangan kepada siswa
agar diperoleh pemahaman yang baik tentang menulis karangan beserta
unsur-unsur karangan.
3. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I, maka peneliti memutuskan
untuk melakukan tindakan siklus II sebagai tindak lanjut dari permasalahan dan
kekurangan pelaksanaan siklus I. Sepertihalnya siklus I, siklus II dilaksanakan
sebanyak dua pertemuan yakni pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2014 pada
jam pertama (07.00-09.00 WIB) dan hari Senin, tanggal 17 Maret 2014 pada
jam kedua (08.30-10.00 WIb).
Pembelajaran pada pertemuan I lebih difokuskan pada pembelajaran
secara berkelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam bentuk
keaktifan dan keterlibatan siswa selama pembelajaran, sedangkan pada
pertemuan ke-2 pembelajaran diarahkan untuk menggali pemahaman siswa
secara individu dalam menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri.Teknis
pelaksanaan tindakan sama seperti pertemuan I dimana peneliti dibantu oleh
satu teman sebagai observer mengamati proses pembelajaran dan guru kelas III
melaksanakan tindakan. Adapun deskripsi pelaksanaan siklus II pada setiap
kegiatannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini didasarkan pada hasil refleksi siklus I.
Secara umum esensi pembelajaran siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus
88
I, namun perbedaanya ada beberapa teknis pembelajaran yang diajukan
sebagai solusi dari permasalahan tindakan siklus I yaitu adanya sistem
reward antar individu dan kelompok untuk memperoleh predikat ”the best
student” dan ”the best group” hal ini bertujuan untuk meningkatkan
keaktifkan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selain itu pada siklus
kedua ini digunakan gambar seri yang berwarna agar lebih menarik dan
memudahkan siswa berimajinasi tentang isi gambar tersebut. Beberapa
tindakan perencanaan pada siklus II antara lain:
1. Merancang RPP yang didalamnya telah memasukkan sistem reward untk
memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada siklus II lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 2.
2. Mempersiapkan hadiah yang akan diberikan kepada siswa yang
memperoleh “the best student” dan “the best group”.
3. Penentuan gambar seri berwarna yang akan dijadikan sebagai objek
penelitian. Pada tindakan siklus II ini, gambar seri semakin kompleks
dibandingkan siklus I.
4. Mempersiapkan media yang digunakan seperti memperbanyak lembar
kerja siswa, lembar observasi, dan alat dokumentasi.
5. Dilakukan pula diskusi dan sekaligus transfer informasi kepada guru
mengenai konsep pembelajaran yang tertera dalam RPP.
89
b. Pelaksanaaan
Pada siklus I, keterlaksanaan pembelajaran, minat belajar siswa, dan
prestasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai menulis karangan masih
belum optimal. Untuk itu pelaksanaan siklus kedua ini ditekankan pada hal-
hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat belajar siswadalam menulis karangan dengan
menggunakan media gambar seri yang lebih menarik dan berwarna.
2. Meningkatkan minat belajar siswa untuk aktif dan terlibat dalam
pembelajaran dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kompetitif
melalui sistem reward dan melalui games yang memotivasi.
3. Mengatasi permasalahan kurang percaya diri siswa dalam memberikan
pendapat dan pertanyaan melalui sistem reward dan mewajibkan setiap
kelompok untuk memberikan komentar terhadap karangan kelompok lain.
4. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan dengan
memperdalam penjelasan tentang unsur-unsur karangan serta tips-tips
menulis karangan. Selain mengulas kelemahan dan kelebihan karangan
masing-masing kelompok sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran siswa,
guru juga memberikan contoh karangan-karangan yang baik kepada siswa.
5. Agar semua siswa aktif dan tidak didominasi beberapa siswa saja, peneliti
memberikan aturan bahwa setiap anggota data kelompok harus memiliki
peran masing-masing yaitu 1) mempresentasikan hasil karangannya di
depan kelas, 2)memberikan pertanyaan, 3)memberikan masukan/komentar
90
terhadap karangan kelompok lain, 4) notulen yang bertugas mencatat
kerangka karangan, menulis karangan berdasarkan hasil diskusi anggota
kelompok, dan menulis komentar/masukan kelompok lain.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah
pembelajaran siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 17. Langkah-Langkah Pelaksanaan Tindakan Siklus II pada
Tiap Pertemuan
Perte
muan
Kegiatan Tindakan
1 Pendahuluan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa
untuk siap melakukan pembelajaran dengan
mengajak semua siswa untuk menggerak-
gerakkan badan mereka.
Guru menjelaskan dengan seksama gambaran
kegiatan pembelajaran pada pertemuan kali ini
beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan aturan main pembelajaran dan
menjelaskan pula hal-hal apa yang harus
dilakukan siswa untuk dapat meraih nilai bagus
dan mendapat reward ”the best student” dan ”the
best kelompok” dari guru.
Inti Eksplorasi
Siswa dibagi dalam kelompok dimana setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang (anggota
kelompok berbeda dengan pertemuan I, siklus I
Masing-masing kelompok diberi lembar kerja
yang berisi gambar seri
Guru memberikan petunjuk dan membimbing
kelompok.
Didalam kelompok, siswa berdiskusi untuk
menentukan urutan gambar
Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang
sesuai dengan gambar.
91
Siswa diminta berdiskusi untuk menuliskan
kerangka karangan terlebih dahulu baru kemudian
mengembangkan menjadi karangan. Dimana
setiap gambar minimal teridiri dari 3 kalimat
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan
kerangka karangan yang telah dibuatnya.
Elaborasi
Guru meminta beberapa kelompok untuk maju
memperlihatkan dan mempresentasikan
karangannya dengan suara yang nyaring dan
intonasi yang tepat
Kelompok lain mendengarkannya dengan seksama
dan setiap kelompok wajib memberikan komentar
terhadap karangan kelompok tersebut.
Konfirmasi
Guru memaparkan hasil tulisan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan siswa dan
meberikan contoh karangan yang bagus kepada
siswa
Siswa dan guru bersama-sama melakukan
perbaikan karangan
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi
Guru mengumumkan pemenang “the best
student” dan “the best group” pada pembelajaran
kali ini dan menyerahkan hadiahnya.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya yaitu membuat paragraf secara
mandiri
Doa dan salam penutup
2 Pendahulan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa
dengan melakukan games konsentrasi “nang ning
nong gung”
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab
kepada siswa mengenai materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan gambaran umum kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan kali ini.
Inti Eksplorasi
Setiap siswa diberi kertas HVS dan lembar kerja
92
yang didalamnya berisi gambar seri.
Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.
Guru memberikan petunjuk dan membimbing
siswa untuk membuat kerangka karangan secara
mandiri dimana setiap gambar minimal terdiri atas
4 kalimat.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang
sesuai dengan gambar.
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan
gambar seri dengan mengembangkan kerangka
karangan yang telah dibuatnya.
Elaborasi
siswa secara sukarela diperintahkan maju kedepan
untuk memperlihatkan serta mempresentasikan
karangannya dengan suara nyaring dan intonasi
yang tepat
siswa lain mendengarkan dengan seksama dan
memberikan pertanyaan, komentar, atau masukan
bagi karangan siswa tersebut.
Konfirmasi
Guru mengkomentari karangan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan siswa
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi
Seluruh siswa diminta mengumpulkan hasil
karangannya
Doa dan salam penutup
c. Pengamatan
Improvisasi teknis pembelajaran dengan menggunakan media gambar
seri yang dilakukan pada siklus II menuntut siswa untuk aktif dalam
pembelajaran dan memberikan suasana baru dalam pembelajaran yang
93
selanjutnya meningkatkan minat belajar siswa, sepertihalnya siklus I, ada dua
point penting yang diamati selama proses pembelajaran yaitu:
1. Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran
Ketelaksanaan pembelajaran perlu diamati, hal ini mengingat bahwa
keakuratan data minat danprestasi belajar siswa yang menjadi objek
penelitian ini dipengaruhi oleh keterlaksanaan pembelajarannya.Hal ini
untuk memastikan bahwa perencanaan pembelajaran siklus II yang telah
dirancang telah terlaksana dengan baik. Rata-rata hasil pengamatan
peneliti dan obsever tentang keterlaksanaan pembelajarann ditunjukkan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 18. Hasil Observasi Ketelaksanaan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Pada Tindakan Siklus
II
No
Aspek
yang
diamati
Indikator
Rata-Rata Skor
Pertemuan
1
Pertemuan
2
1 Kegiatan
Awal
c. Cara guru membuka
pelajaran 5.00 5.00
d. Guru menyampaikan
apersepsi dan motivasi 3.00 3.50
Rata-Rata Aspek 4.00 4.25
2 Kegiatan
inti
i. Guru
Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran dan
gambaran pelaksanaan
pembelajaran 5.00 5.00
94
j. Guru mempersiapkan
media yang akan
digunakan (gambar seri
dan lembar kerja) 3.00 3.00
k. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif
terlibat dalam
pembelajaran 3.50 4.50
l. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi 3.50 3.00
m. Konfirmasi terhadap
argument-argument siswa 4.00 3.50
n. Penanaman konsep
tentang menulis karangan
Narasi dan Unsur-unsur 3.00 3.50
o. Bimbingan dan
pengawasan pada saat
siswa mengerjakan tugas
menulis karangan 3.50 3.50
p. Evaluasi dan Aparesiasi
(penghargaan) guru
terhadap hasil karangan
siswa 3.50 4.00
Rata-Rata Aspek 3.63 3.75
3 Kegiatan
Akhir
c. Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan
materi 4.00 3.50
d. Cara guru menutup
pelajaran 4.00 4.50
Rata-Rata Aspek 4.00 4.00
Total Skor 45.00 46.50
Rata-Rata Skor 3.75 3.88
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah rerata skor pada pertemuan I
sebesar 45 dan pertemuan kedua sebesar 46,50. Jumlah rerata skor ini jika
dikonversikan kedalam kategori skala lima termasuk dalam kategori
“baik”. Rata-rata siklus I dari pertemuan I dan pertemuan II sebesar 45,75
95
yang juga termasuk dalam kategori “baik”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa rencana pembelajaran sebagaimana tercantum dalam
RPP telah dlaksanakan dengan baik oleh guru kelas III.
Jika dilihat lebih lanjut tiap aspek, maka kegiatan inilah yang
memiliki rata-rata paling rendah dibandingkan dengan rata-rata skor aspek
kegiatan awal dan kegiatan penutup.Hal ini disebabkan karena kegiatan
inti dalam kegiatan inti ada beberapa hal yang optimal. Perbandingan
rerata skor tiap aspek dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Gambar 4. Rerata Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek pada
Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II siswa sudah mulai aktif
belajar.Pada saat pelajaran berlangsung siswa selalu memperhatikan
guru.Siswa mulai aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya.Siswa
juga sudah aktif bertanya, dengan seringnya siswa mengajukan pertanyaan
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Rer
ata
Sko
r
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Perteman 2
96
mengenai materi yang tidak siswa pahami.Keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan pada siklus II terlihat meningkat pesat.Kemampuan
kebahasaan siswa sudah lumayan baik.
Hasil pengamatan menunjukkan terjadinya perubahan sikap yang
positif yaitu perubahan tingkah laku siswa. Hal ini ditandai dengan
perilaku siswa yang awalnya enggan berdiskusi, malu bertanya dan
menjawab pertanyaan. Pada siklus II siswa menjadi aktif berdiskusi,
bertanya dan menjawab pertanyaan. Keseluruhan proses tindakan dalam
siklus II ini sudah dapat dikatakan meningkat dibandingkan siklus I.
1. Pengamatan TerhadapTerhadap Minat Belajar Siswa
Minat siswa merupakan objek utama penelitian ini. Aspek minat
belajar siswa yang diamati selama proses pembelajaran meliputi empat
hal yaitu: 1) Ekspresi perasaan senang, 2) Pehatian dalam belajar, 3)
motivasi siswa, dan 4) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil
pengamatan peneliti bersama observer pada tindakan siklus II ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa pada Tindakan
Siklus II
No Aspek yang
diamati Indikator
Rata-Rata Skor
Pengamatan/Pertemuan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1
Ekspresi
perasaan
senang
e. Siswa mengikuti pelajaran
dengan antusias 3.50 4.50
f. Siswa tidak mengeluh ketika
diberi tugas dari guru 4.50 5.00
97
g. Siswa datang tepat waktu
sebelum pelajaran dimulai 4.50 4.50
h. Siswa duduk dengan tenang
dan siap untuk belajar 4.00 4.00
i. Siswa menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran
dimulai 3.50 4.00
Rata-Rata Aspek 4.00 4.40
2 Perhatian
dalam belajar
a. Siswa aktif bertanya didalam
kelas 3.50 4.00
b. Siswa aktif menjawab
pertanyaan 3.50 3.50
c. Siswa menyimak penjelasan
guru dengan seksama 4.50 4.50
d. Siswa tidak melamn didalam
kelas 4.50 4.50
e. Siswa tidak mengobrol atau
tidak menganggu teman lain
ketika belajar 4.00 4.00
Rata-Rata Aspek 4.00 4.10
3 Motivasi siswa
a. Siswa giat membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia 4.00 4.50
b. Siswa menanyakan kesulitan
yang dialami kepada guru 3.50 4.00
c. Siswa membuat catatan
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru 3.50 5.00
d. Siswa mengerjakan tugas dari
guru 4.50 4.50
e. Siswa membawa buku atau
sumber lain dalam belajar 3.00 3.00
Rata-Rata Aspek 3.70 4.20
4
Keterlibatan
siswa dalam
pembelajaran
a. Siswa aktif menyampaikan
pendapat dan antusias untuk
meju kedepan 4.00 4.00
b. Siswa mau membantu teman
lain yang mengalami kesulitan 3.50 4.00
c. Siswa bekerjasama dengan
kelompok 4.00 4.00
d. Siswa maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya 3.50 3.50
98
e. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan
dari guru 2.50 3.00
Rata-Rata Aspek 3.50 3.70
Total Skor 76.00 82.00
Rata-Rata Skor 3.80 4.10
Total rerata skor minat belajar siswa pada pertemuan I maupun
pertemuan II pada tindakan siklus II ini diperoleh angka yang cukup tinggi
yaitu sebesar 76 dan 82. Pada pertemuan I minat belajar siswa termasuk
dalam kategori “baik” sedangkan pada pertemuan II termasuk dalam kategori
“sangat baik”. Total rerata skor pada pertemuan kedua selalu lebih tinggi
dari pertemuan I. Hal ini disebabkan karena pada pertemuan kedua setiap
siswa wajib membuat karangan dan sebagian besar siswa membacakan hasil
karangannya di depan kelas. Dalam hal ini banyak siswa yang mendapatkan
kesempatan untuk mengomentari karangan siswa lainnya.Pada pertemuan
kedua juga dilakukan evaluasi sehingga membuat siswa semakin termotivasi
untuk aktif dalam rangka untuk mendapatkan nilai yang baik. Rerata skor
tiap aspek minat belajar untuk masing-masing pertemuan adalah sebagai
berikut:
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00 4,00 4,00 3,70 3,50
4,40 4,10 4,20
3,70
Rer
ata
Sko
r
Aspek MInat Belajar Siswa
Pertemuan 1 Perteman 2
99
Gambar 5. Rerata Skor Minat Belajar Siswa Tiap Aspek Pada
Siklus II
Total rerata skor terendah terlihat pada aspek keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Keterlibatan siswa selama pembelajaran seperti aktif
menyampaikan pendapat dan antusias untuk meju kedepan, siswa mau
membantu teman lain yang mengalami kesulitan, siswa bekerjasama dengan
kelompok, siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya,
dan siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru.
Dari beberapa indikator minat tersbut, hal yang tidak banyak di lakukan
siswa adalah menjawab pertanyaan guru secara spontan. Pada siklus II ini
keterlibatan siswa dalam mempesentasikan hasil karangannya di depan
cukup optimal mengingat setiap kelompok wajib maju kedepan dan ada
sistem pemberian reward.
Dalam pelaksanaan siklus II, siswa terlihat bersemangat dan antusias
mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena teknik pembelajaran yang
cenderung menuntut siswa untuk aktif dan konsentrasi. Kemampuan untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan temannya juga sebagian besar sudah
terlihat lebih menguasai dan menghafal dengan cepat.Siswa juga terlihat
selalu berusaha menjaga kekompakan dalam kelompoknya.Dengan adanya
hadiah yang dijanjikan oleh guru juga menambah siswa termotivasi untuk
menjadi yang terbaik.Dalam pertemuan ini guru tidak banyak menyampaikan
100
materi atau melakukan kegiatan sehingga tuntutan terbesar pada guru adalah
kemampuan memonitor setiap siswa dan mengkondisikan kelas.
d. Refleksi
Pada siklus II ini merupakan langkah perbaikan dari siklus I, dimana
pada siklus I masih terlihat adanya kekurangan dan pemasalahan.Atas dasar
analisis/refleksi tersebut siklus I tersebut, maka dilakukan upaya-upaya
perbaikan yang diimplementasikan dalam siklus II yaitu pertemuan ke 1 dan
pertemuan 2.
Pada siklus I terlihat prestasi belajar siswa masih relatif rendah dengan
adanya 33,3% siswa yang tidak lulus. Berbeda dengan siklus I, pestasi belajar
siswa pada siklus II terlihat lebih baik dan cukup berhasil yakni 93,93 %
siswa lulus KKM dan hanya 6,07% saja yang tidak lulus. Data prestasi
belajar mengarang siswa lebih detailnya terlihat dalam tabel 10 di bawah ini:
Tabel 20. Data Prestasi Belajar Siswa dalam Menulis Karangan Narasi
pada Siklus II
No Siswa Nilai Keterangan No Siswa Nilai Keterangan
1 80 Lulus 18 80 Lulus
2 83 Lulus 19 75 Lulus
3 87.5 Lulus 20 78.5 Lulus
4 80 Lulus 21 85 Lulus
5 82.5 Lulus 22 85 Lulus
6 78 Lulus 23 80 Lulus
7 76.5 Lulus 24 75 Lulus
8 78 Lulus 25 78.5 Lulus
9 70 Tidak Lulus 26 83.5 Lulus
101
10 81.5 Lulus 27 87.5 Lulus
11 80 Lulus 28 90 Lulus
12 83.5 Lulus 29 80 Lulus
13 90 Lulus 30 75 Lulus
14 70 Tidak Lulus 31 80 Lulus
15 78.5 Lulus 32 78.5 Lulus
16 80 Lulus 33 75 Lulus
17 83.5 Lulus
Rata-Rata
Nilai 80,27
Rata-rata nilai siswa pada siklus II sebesar 80,27, rata-rata ini 7%
lebih tinggi dari KKM. Nilai tertinggi sebesar 90 sedangkan nilai terendah
sebesar 70.Berdasarkan pengamatan, baik pada pada proses pembelajaran,
maka dalam siklus II ini terlihat adanya perubahan/kemajuan aspek
keterlaksanaan pembelajaran, minat belajar siswa, dan prestasi belajara
siswa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kondisi/suasana pembelajaran
yang lebih efektif dan efisien.Peningkatan tersebut diindikasikan merupakan
pengaruh dari pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik.Adapun kekurangan
dan kelebihan pada siklus II ini antara lain:
a. Kelebihan: 1) Lebih sedikit dominasi guru yang berbicara sehingga siswa
tidak bosan. 2) keaktifan siswa semakin meningkat dan minat belajar
siswa pun semakin meningkat, 3) pembelajaran lebih efektif dalam
meningkatkan ketermpilan dan pemahaman siswa dalam menulis karangan
narasi yang dibuktikan oleh 93,93% nilai karangan siswa berada di atas
KKM.
102
b. Kekurangan: 1) suasana kelas ramai dan sulit dikendalikan, 2) kurangnya
kreatifitas siswa terkait dengan ide cerita dalam karangan narasi.
Penelitian ini secara keseluruhan hanya sampai pada siklus II yang
terdiri dari 2 pertemuan untuk setiap siklusnya.Dari hasil refleksi siklus II
tersebut diatas diketahui bahwa tidak ada permasalahan yang berarti dan
bahkan tujuan penelitian yaitu minat belajar dan prestasi belajar siswa telah
tercapai dengan baik, sehingga peneliti menyimpulkan untuk sampai pada
siklus II saja.
C. Pembahasan
Dasar pemikiran dilakukannya penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khusunya terkait dengan
peningkatan minat belajar dan prestasi belajar menulis karangan narasi. Minat
belajar dalam penelitian ini didefinisikan suatu rasa suka dan ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, sedangkan prestasi belajar
menurut didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh siswa setelah melalui beberapa
proses belajar untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya dan hanya
dengan belajar maka ia akan dapat mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu
dengan baik.
Minat belajar siswa diukur melalui kegiatan observasi/pengamatan terhadap
proses pembelajaran sedangkan prestasi belajar diukur dengan menggunakan tes
tertulis. Data hasil penelitian terhadap kedua variabel tersebut pada setiap langkah
103
penelitian (pra tindakan, siklus 1, dan siklus II) telah peneliti uraikan secara rinci
pada sub bahasan sebelumnya. Namun demikian, peneliti belum melakukan kajian
mengenai data penelitian secara keseluruhan dengan membandingkan dan
menganalisis data pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Untuk itu dalam rangka
menjawab permasalahan penelitian dan menemukan pemaknaan untuk setiap
tindakannya maka dilakukan pembahasan sebagai berikut:
1. Keterlaksanaan Pembelajaran Menulis Karangan dengan Menggunakan
Media Gambar Seri.
Sebelum dilakukan kajian terhadap hasil penelitian, maka telebih dahulu
perlu dilakukan kajian terhadap proses pelaksanaan pembelajarannya.
Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada keberhasilan proses.
Keberhasilan proses merupakan keberhasilan atau adanyaperubahan/perbaikan
yang signifikan yang dilihat pada aktifitas guru selama proses
pembelajaran/tindakan. Keberhasilan pada PTK ini dapatdilihat pada hasil
pengamatan yang minimal termasuk dalam kategori “baik”.Kategori ini menjadi
indikator bahwa pelaksanaan pembelajaran telah sesuai prosedur yang telah
direncanakan.Menurut Saleh Abbas (2006 : 127 - 137) gambar seri dalam
pembelajaran menulis dapat membantu siswa menemukan gagasan, sehingga
mudah untuk menuangkan ke dalam bentuk tulisan dan merangkai cerita
menjadi karangan utuh serta dapat meningkatkan ketertarikan dan minat siswa
dalam pembelajaran. Melalui media gambar seri anak juga lebih mudah untuk
mengembangkan daya imajinasi, serta meningkatkan kemampuan menulis
104
karangan narasi, oleh sebab itu hasil yang dicapai sangat optimal dan prestasi
belajar terus meningkat.Menurut Saleh Abbas upaya yang harus dilakukan oleh
guru agar tercapai minat dan prestasi belajar yang tinggi yaitu guru dapat
menimbulkan rasa senang saat menulis karangan dengan media gambar seri
semenarik mungkin.Selain itu guru member kebebasan pada siswa untuk
menulis apa yang disenangi tetapi sesuai dengan tema pelajaran. Hasil
pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dapt disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 21. Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Siklus
dan Peningkatannya
N
o
Aspek
yang
diamati
Indikator
Rata-Rata Skor Peningkatan
(%) Siklus
I
Siklus
II
1 Kegiatan
Awal
a. Cara guru membuka
pelajaran 4.75 5.00 5.26
b. Guru menyampaikan
apersepsi dan motivasi 3.50 3.25 -7.14
Rata-Rata Aspek 4.13 4.13 0.00
2 Kegiatan
inti
a. Guru
Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
dan gambaran
pelaksanaan
pembelajaran
3.75 5.00 33.33
b. Guru mempersiapkan
media yang akan
digunakan (gambar seri
dan lembar kerja)
3.50 3.00 -14.29
c. Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk aktif
terlibat dalam
2.50 4.00 60.00
105
pembelajaran
d. Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi
2.25 3.25 44.44
e. Konfirmasi terhadap
argument-argument
siswa
2.25 3.75 66.67
f. Penanaman konsep
tentang menulis
karangan narasi dan
unsur-unsur
3.25 3.25 0.00
g. Bimbingan dan
pengawasan pada saat
siswa mengerjakan
tugas menulis karangan
3.50 3.50 0.00
h. Evaluasi dan Aparesiasi
(penghargaan) guru
terhadap hasil karangan
siswa
3.75 3.75 0.00
Rata-Rata Aspek 3.09 3.69 19.19
3 Kegiatan
Akhir
a. Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan materi
3.25 3.75 15.38
b. Cara guru menutup
pelajaran 4.25 4.25
0.00
Rata-Rata Aspek 3.75 4.00 6.67
Total Skor 40.50 45.75 12.96
Rata-Rata Skor 3.38 3.81 12.96
Berdasarkan tabel di atas, ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi yaitu:
a. Total skor yaitu sebesar 40.50 pada siklus I dan 45.75 pada siklus II
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis karangan
narasi dengan menggunakan media gambar termasuk dalam kategori
“baik”. Hal ini berarti pula bahwa pembelajaran yang telah dilakukan
106
oleh guru baik pada siklus I maupun siklus II telah sesuai dengan
prosedur pembelajaran yang telah dirancang dalam RPP.
b. Total skor dan rerata skor yang menunjukkan adanya peningkatan dari
siklus I ke siklus II menunjukkan adanya perbaikan pelaksanaan
pembelajaran oleh guru.
c. Dilihat dari rata-rata skor tiap aspek, diketahui bahwa secara umum
terjadi peningkatan skor yang berarti pula terjadi perbaikan pelaksanaan
pembelajaran oleh guru. Peningkatan terjadi secara signifikan pada
aspek kegiatan inti yaitu meningkat sebesar 19,19% dari skor siklus I,
peningkatan skor tiap aspek secara jelas terlihat dalam gambar di
bawah ini:
Gambar 6.Peningkatan Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek.
d. Jika dilihat secara khusus berdasarkan skor tiap indikator maka sebagian
besar terjai peningkatan yang artinya terjadi pula perbaikan pelaksanaan. Ada
dua indikator yang justru menurun yaitu terkait dengan guru menyampaikan
4,12
3,09
3,75 4,12
3,69 4,00
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Rer
ata
Sk
or
Kegiatan Pembelajaran
Sikls I
Sikls II
107
apersepsi dan motivasi serta guru mempersiapkan media yang akan digunakan
(gambar seri dan lembar kerja). Penilaian terhadap kedua indikator tersebur
mengalami penurunan pada tindakan siklus II disebabkan karena pada siklus
II guru tidak melakukan game motivasi sebelum pembelajaran.
2. Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa yang menjadi objek kajian penelitian ini terdiri atas
empat aspek utama yaitu 1) keterlibatan siswa dalam pembelajaran, 2) perhatian
dalam belajar, 3) motivasi siswa, dan 4) ekspresi perasaan senang. Hasil analisis
data pengamatan minat belajar siswa pada siklus I dan siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 22. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Tiap Siklus dan
Peningkatannya
N
o
Aspek
yang
diamati
Indikator
Rata-Rata Skor Pengamatan
Pra
Tindakan Siklus 1 Siklus 2
1
Ekspresi
perasaan
senang
a. Siswa mengikuti pelajaran dengan
antusias 2.75 3.75 4.00
b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi
tugas dari guru 3 3.75 4.75
c. Siswa datang tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai 2.75 4.00 4.50
d. Siswa duduk dengan tenang dan
siap untuk belajar 3 3.25 4.00
e. Siswa menyiapkan buku pelajaran
sebelum pelajaran dimulai 2.5 2.75 3.75
Rata-Rata Aspek 3.50 2.8
2
Perhatian
dalam
belajar
a. Siswa aktif bertanya didalam kelas 2.5 2.75 3.75
b. Siswa aktif menjawab pertanyaan 2.75 3.00 3.50
c. Siswa menyimak penjelasan guru
dengan seksama 2.75 4.00 4.50
108
d. Siswa tidak melamun didalam
kelas 2.5 4.50 4.50
e. Siswa tidak mengobrol atau tidak
menganggu teman lain ketika
belajar
2.75 3.75 4.00
Rata-Rata Aspek 3.60 2.65
3 Motivasi
siswa
a. Siswa giat membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia 3 3.50 4.25
b. Siswa menanyakan kesulitan yang
dialami kepada guru 2.5 2.25 3.75
c. Siswa membuat catata mengenai
materi yang disampaikan oleh guru 2.75 3.25 4.25
d. Siswa mengerjakan tugas dari guru 2.5 4.25 4.50
e. Siswa membawa buku atau sumber
lain dalam belajar 2.25 2.25 3.00
Rata-Rata Aspek 3.10 2.6
4
Keterlibata
n siswa
dalam
pembelajar
an
a. Siswa aktif menyampaikan
pendapat dan antusias untuk meju
kedepan
2.75 3.25 4.00
b. Siswa mau membantu teman lain
yang mengalami kesulitan 2.5 2.75 3.75
c. Siswa bekerjasama dengan
kelompok 2.75 3.50 4.00
d. Siswa maju kedepan untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya
3 3.00 3.50
e. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan dari
guru
2.5 2.75 2.75
Rata-Rata Aspek 3.05 2.7
Total Skor 66.25 53.75
Rata-Rata Skor 3.31 3.95
Berdasarkan data tersebut, dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut:
a. Total skor minat belajar siswa pada siklus I sebesar 66,25 dan pada siklus II
sebesar 79.00, angka ini jika dikonversikan ke dalam kategori skala lima
termasuk dalam kategori “ baik”. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
109
menulis karangan dengan media gambar seri yang dilakukan efektif dalam
meningkatkan minat belajar siswa, meskipun pada siklus I terlihat belum
begitu optimal.
b. Rata-rata skor minat belajar siswa secara keseluruhan mengalami
peningkatan yang signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 19.25%.
Ada beberapa indikator yang peningkatannya relatif kecil yaitu 1) siswa
mengikuti pelajaran dengan antusias, 2) siswa mengerjakan tugas dari guru,
3) siswa, tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar.
Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang terlihat kurang fokus
dan mengobrol dengan temannya khususnya pada pertemuan I di siklus II.
c. Rata-rata skor minat belajar siswa siklus II jelas lebih tinggi dibandingkan
dengan siklus II. Peningkatan skor minat belajar siswa secara signifikan
terjadi pada aspek ekspresi perasaan senang dan Motivasi dan inisiatif siswa.
Adapun peningkatan rata-rata skor minat belajar siswa secara lengkap adalah
sebagai berikut:
110
3. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa pada penelitian tindakan II diukur dengan
menggunakan tes menulis karangan dan kemudian dilakukan penilaian
terhadap karangannya tersebut. Adapun aspek penilaian karangan meliputi: 1)
isi gagasan yang dikemukakan, 2) organisasi isi, 3) gaya pilihan struktur dan
diksi, 4) ejaan dan tata tulis. Prestasi belajar siswa yang dinyatakan dengan
nilai menulis karangan dinyatakan representatif sebagai indikator keberhasilan
pembelajaran jika minimal 85% siswa yang mengikuti pembelajaran
dinyatakan lulus atau memiliki nilai lebih dari KKM (75). Hasil analisis
2,8 2,65 2,6 2.70
3,50 3,60
3,10 3,05
4,20 4,05 3,95
3,60
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Ekspresiperasaansenang
Perhatiandalam belajar
kemampuanmengendalikan
diri
Keterlibatansiswa dalam
pembelajaran
Rat
a-R
ata
Sko
r Ti
ap A
spek
Aspek Pengamatan Minat Belajar
Pra Tindakan
Siklus I
Siklus II
Gambar 8. Peningkatan Skor Minat Belajar Siswa Tiap Aspek
111
terhadap prestasi belajar siswa baik pada saat pra tindakan, siklus I, dan siklus
II adalah sebagai berikut:
Tabel 23. Hasil Analisis Prestasi Belajar Siswa pada Setiap Siklus
Keterangan Pra
Tindakan Siklus I Siklus II
Peningkatan
(%)
Nilai Tertinggi 80 88.5 90 1.69
Nilai Terendah 60 66 70 6.06
Siswa Lulus 12 (36.36%) 23 (69.67%) 31 (93.93%) 34.82
Siswa Tidak
Lulus 21 (63.63%) 10 (30.30%) 2 (6.07%) 399.18
Nilai Rata-
Rata 69.55 76.45 80.27 4.99
Berdasarkan tabel tersebut, ada beberapa hal yang dapat dianalisis yaitu:
d. Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah, terlihat bahwa pada saat pra
tindakan prestasi menulis karangan siswa relatif rendah dengan nilai terendah
sebesar 60. Nilai ini sangat jauh dari KKM yang dipersyaratkan yaitu sebesar
75. Namun disisi lain, nilai terendah siswa untuk siklus I mengalami
kenaikan begitu juga dengan siklus II meskipun kenaikannya tidak terlalu
signifikan yaitu hanya sebesar 6.06%. Pada saat pra tindakan nilai tertinggi
siswa sebesar 80 terus mengalami kenaikan yakni menjadi 88.5 pada siklus I
dan 90 pada siklus II. Kenaikan nilai terendah maupun nilai tertinggi ini
memberikan gambaran bahwa terjadi kenaikan pemahaman dan keterampilan
siswa dalam menulis karangan.
e. Selain nilai tertinggi dan terendah, indikator ketercapaian prestasi belajar
siswa juga ditunjukkan oleh nilai rata-rata siswa pada setiap langkah
112
pembelajarannya. Rata-rata nilai siswa terus meningkat yakni dari 69.55 pada
pra tindakan menjadi 76.45 pada siklus I dan 80.27 pada siklus II.
f. Persentase kelulusan siswa menjadi indikator utama keberhasilan
pembelajaran ini. Pada saat pra tindakan terdapat hanya 36,36% saja siswa
yang lulus KKM, namun setelah dilakukan tindakan I persentase secara
signifikan menjadi 69.67%. Meskipun tindakan siklus I cukup berhasil dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, namun hal ini bukan berarti
pembelajaran tindakan I telah berhasil. Hal ini dikarena tingkat kelulusan
siswa belum mencapai 85% sehingga perlu dilakukan tindakan siklus ke dua.
Pada siklus II persentase kelulusan siswa mencapai 93.93% yang artinya
pembelajaran telah berhasil. Persentasi kelulusan siswa pada saat pra tindakan, siklus
I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 9. Persentasi Siswa Kelulusan Siswa Pada Saat Pra Tindakan, Siklus
I, dan Siklus II
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra tindakan Sikls I Siklus II
36,36%
69,67%
93,93%
63,63%
30,30%
6,07%
Siswa Lulus
Siswa Tidak Lulus
113
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran menulis karangan narasi dengan
media gambar seri dilaksanakan selama dua siklus dimana masing-masing
siklus terdiri atas 2 pertemuan. Perencanaan dan proses pelaksanaan tindakan
dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan kondisi pembelajaran
yang terjadi sebelum maupun selama proses pembelajaran. Pelaksanaan
tindakan pada setiap siklus menekankan dua teknik pembelajaran yang berbeda
yakni pada pertemuan I menekankan pembelajaran kelompok dengan
berorientasi pada tercapainya pemahaman dan keaktifan siswa, sedangkan pada
pertemuan II lebih menekankan pada keterampilan siswa menulis karangan
secara mandiri. Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan
media gambar seri terbukti secara efektif meningkatkan minat belajar dan
prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
a. Media yang digunakan lebih menarik dengan gambar seri berwarna yang
mempermudah siswa mengimajinasikan ide atau gagasan karangan.
114
b. Adanya games yang dilakukan guru pada awal pembelajaran sehingga
menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
memotivasi.
c. Adanya system rewardberupapemilihan “the student” dan “the best group”
yang menciptakan suasana pembelajaran kompetitif sehingga memotivasi
siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
d. Adanya peraturan menulis karangan untuk masing-masing individu agar
dapat mempresentasikan hasil karangannya di depan kelas, memberikan
pertanyaan, memberikan masukan/komentar terhadap karangan kelompok
lain, dan mencatat komentar dari kelompok lain mendorong siswa untuk aktif
dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri
terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III, SD Negeri
Mustokorejo. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor minat
belajar siswa secara signifikan yaitu sebesar 19.25% dari siklus I. Total skor
minat belajar siswa pada siklus I sebesar 66,25 dengan kategori baik meningkat
pada siklus II menjadi sebesar 79.00 dengan kategori baik.
3. Pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar seri
terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan
oleh adanya peningkatan persentasi tingkat kelulusan siswa secara signifikan
yaitu sebesar 34,82%. Pada saat pra tindakan terdapat 12 siswa yang lulus KKM
nilainya 69,55 dengan presentase 36,36%, namun setelah dilakukan tindakan I
115
terdapat 23 siswa nilainya 76,45 dengan persentase 69.67%, dan pada siklus II
ada 31 siswa nilai mencapai 80,27 dengan persentase 93.93%.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang diajukan yaitu:
1. Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan
menggunakan medi gambar seri, sebaiknya guru memiliki tema gambar seri
sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar siswa dengan gambar seri yang
berwarna dan menarik.
2. Untuk mempertajam pemahaman siswa dalam menulis karangan, maka setelah
dilakukan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan gambar seri,
sebelum siswa praktik menulis karangan maka guru perlu mendemonstrasikan
beberapa contoh karangan narasi yang baik agar menginsiprasi dan memotivasi.
116
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman.(1997) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Arsyad, A. (2002).Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Atik Susanti. (2010). Meningkatksan kemampuan menulis, karanganyar melalui
media pembelajaran gambar seri pada siswa kelas IV SDN Sumberejo I
Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Skripsi tidak diterbitkan, Jurusan
Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang.
Burhan Nurgiantoro. (1988).Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra.Yogyakarta : BPFE
Criticos C. (1996). Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International
Encyclopedia of Educational Technology, 2nd
ed. UK: Cambridge University
Press.
Dalyono.(1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud.(1990).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djago Tarigan, H.G. Tarigan. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa
Djamarah, Syaiful Bahri. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2000). Guru dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif. Jakarta : Rhineka Cipta.
Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. (1988).Principles of Instruction Design,
3rd
ed. New York: Saunders College Publishing.
Oemar Hamalik. (1983). Aspek Prestasi Belajar.Bandung : Pustaka Setia
Oemar Hamalik.(2001). Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara.
Hurlock, Elizabeth. (1990). Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga.
117
Keraf, Gorys. (2007). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Puataka Utama
Keraf, Gorys. (2000).Argumentasi dan Narasi.Jakarta: Gramedia
Kurt Singer, (1987). Membina Hasrat Belajar di Sekolah, (Terj. Bergman Sitorus).
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Lester D. Crow dan Alice Crow, (1958).Educational Psychology, (New York:
American Book Company,
Masidjo, (1995).Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius
Mulyadi.Hubungan antara Motivasi dan Intelegensi dengan Prestasi Belajar, FT.
IAIN Malang
Parera Jos Daniel. (1984). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito.(1990). Media Pendidikan:
pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV.
Rajawali.
Sardiman A.M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali
Sardiman, A.M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta :PT Raja
Grafindo Persada
Syaiful Amir.(2011). Penggunaarn media gambar seri untuk menngkatkan
kemampuan menulis karangan pada siswa kelas IV SDN Sempalwadak
Bululawang.tidak diterbitkan, Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Slameto.( 2003).Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Singgih, D.Gunarsa. dan Ny. SDG.(1989). Psikologi Perawatan. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
Subana, M dan Sunarti, (1998).Strategi Belajar Mengajar Bahasa
Indonesia.Bandung: Pustaka Setia.
118
Solehan T.W, dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sugiyono, ( 2008 ). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan R n D. Bandung: Alfabeta.
Sumanto, Wasty.(1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Suryabrata, Sumadi. (1989). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Suryabrata, Sumadi. (2008). Dasar-Dasar Minat. Jakarta: CV. Rajawali.
Suharsini Arikunto, (1991) Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Sudjana, N. & Rivai, A. (1992).Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru
Bandung.
St. Y. Slamet.(2008). Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
Sekolah Dasar.Surakarta:UNS Press
Tampubolon, D.P. (1993). Mengembangkan Minat Membaca Pada Anak, Bandung:
Angkasa
Winkell, WS. (1984). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Wuryani, Sri Estuti. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana.
Zaenal Arifin, ( 2009 ). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
119
LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. RPP Siklus I
2. RPP Siklus II
Lampiran3. Instrument Penelitian
1. Lembar Observasi Keterlaksanaan
pembelajaran
2. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian
1. Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan
Pembelajaran
2. Data Hasil Pengamatan Minat Belajar
Siswa
3. Data Prestasi Belajar Siswa
4. Contoh Karangan Siswa
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 6. Suat Izin Penelitian
120
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2
TEMA: LINGKUNGAN
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
I. PKN
Memiliki harga
diri sebagai
individu
Memiliki
kebanggaan
sebagai bangsa
Indonesia
PKN
Menampilkan
perilaku yang
mencerminkan
harga diri
Mengenal
kekhasan bangsa
seperti,
kebhinekaan,
kekayaan alam,
keramahtamahan
Kekayaan alam
Indonesia
Harga diri
Kebanggaan
sebagai bangsa
Indonesia
mengatakan cara
menjaga harga
diri pribadi
mengatakan cara
menjaga harga
diri bangsa
mengasumsi
sikap ramah dan
santun
menyebutkan
salah satu
keunikan yang
dimiliki bangsa
Indonesia
Mengatakan
cara menjaga
harga diri
pribadi
Mengatakan
cara menjaga
harga diri
bangsa
Mengasumsi
sikap ramah dan
santun
Menyebutkan
salah satu
keunikan yang
dimiliki bangsa
Indonesia
Teknik Tes
o Tes dan non
tes
Bentuk Tes
o Lisan :
o Keberanian
menjawab
dan
menyampai
kan
pendapat
o Ketepatan
menjawab
o Keseriusan
dan
konsentrasi
dalam
menyimak
pertanyaan
o Tertulis :
o Isian
o Pilihan
Ganda
o Uraian
o Tes
perbuatan
3 minggu o Buku
Pendidikan
Kewargaane
garaan
o Buku IPA
o Buku
Matematika
o Buku Bahasa
Indonesia
o Buku IPS
o Ensiklopedia
o Kamus
Bahasa
Indonesia
o Pedoman
EYD
o Koran dan
Majalah
o Media
elektronik
II. IPS
2. Memahami
jenis pekerjaan
dan penggunaan
uang
IPS
Memahami
kegiatan jual beli
di lingkungan
rumah dan
sekolah
Jenis-jenis
pekerjaan
Semangat kerja
Jual beli
Uang
Pengelolaan
uang
menyebutkan
pengertian
pembeli
menyebutkan hal-
hal yang harus
diperhatikan
dalam membeli
satu barang
menyebutkan
nama-nama pasar
Menyebutkan
pengertian
pembeli
Menyebutkan
hal-hal yang
harus
diperhatikan
dalam membeli
satu barang
Menyebutkan
121
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
yang ada di
lingkungan
rumah masing-
masing
nama-nama
pasar yang ada
di lingkungan
rumah masing-
masing
o Instrumen
Tes
o LKS
o Lembar
observasi
III. IPA
Memahami
kenampakan
permukaan
bumi, cuaca dan
pengaruhnya
bagi manusia,
serta
hubungannya
dengan cara
manusia
memelihara dan
melestarikan
alam
IPA
Mendiskripsikan
kenampakan
permukaan bumi
di lingkungan
Energi
Gerak benda
Kenampakan
permukaan bumi
Cuaca
Pengaruh Cuaca
terhadap
kehidupan
Kelestarikan dan
pemeliharaan
alam
mengidentifikasi
berbagai bentuk
permukaaan
bumi (daratan
dan sebaran air)
menjelaskan
melalui
pengamatan
model bahwa
sebagian besar
permukaan bumi
terdiri atas air
menyimpulkan
melalui
pengamatan
model bahwa
bentuk bumi
tidak datar tetapi
bulat pipih
Mengidentifikasi
berbagai bentuk
permukaaan
bumi (daratan
dan sebaran air)
Menjelaskan
melalui
pengamatan
model bahwa
sebagian besar
permukaan bumi
terdiri atas air
Menyimpulkan
melalui
pengamatan
model bahwa
bentuk bumi
tidak datar tetapi
bulat pipih
IV. Matematika
Geometri dan
Pengukuran
Memahami
unsur dan sifat-
sifat bangun
Matematika
Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
pecahan
sederhana.
Pecahan
Bangun datar
Sudur
Persegi dan
persegi panjang
menjelaskan
sudut sebagai
jarak putar
membuat sudut
satu, setengah,
seperempat
Menjelaskan sudut
sebagai jarak putar
Membuat sudut
satu, setengah,
seperempat
putaran
122
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
datar sederhana
Mengidentifikasi
berbagai bangun
datar sederhana
menurut sifat
atau unsur
putaran
membangun
bangun datar
sesuai dengan
sifat- sifatnya
menghitung
keliling datar
dengan
menjumlahkan
semua sisinya
menghitung
keliling bangun
persegi
menghitung
keliling bangun
persegi panjang
Membangun
bangun datar
sesuai dengan
sifat- sifatnya
Menghitung
keliling datar
dengan
menjumlahkan
semua sisinya
Menghitung
keliling bangun
persegi
Menghitung
keliling bangun
persegi panjang
V. Bahasa
Indonesia
Mendengarkan
5. Memahami
cerita dan teks
drama anak
yang dilisankan
Berbicara
6. Menguangka-
pkan pikiran,
perasaan dan
pengalaman
secara lisan
dengan
bertelepon dan
Bahasa
Indonesia
Memberikan
tanggapan
sederhana
tentang cerita
pengalaman
teman yang
didengarnya
Menceritakan
peristiwa yang
pernah dialami,
dilihat atau
didengar
Menjawab dan
Menanggapi
cerita
Menirukan
dialog
Menceritakan
peristiwa
Percakapan
Menjawab
pertanyaan
Menulis
karangan
memberikan
tanggapan
terhadap watak
tokoh
menanggapi
pengalaman
teman
melakukan
percakapan
dengan teman
dari teks drama
yang dibacakan
guru
menjelaskan
denah
Memberikan
tanggapan
terhadap watak
tokoh
Menanggapi
pengalaman
teman
Melakukan
percakapan
dengan teman
dari teks drama
yang dibacakan
guru
Menjelaskan
denah
123
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
cerita
Membaca
7. Memahami teks
dengan
membaca
intensif (150 –
200 kata) dan
membaca puisi
Menulis
8. Mengungkap-
kan pikiran,
perasaan dan
informasi dalam
karangan
sederhana dan
puisi
mengajukan
pertanyaan
tentang isi teks
agak panjang
(150 – 200 kata)
yang dibaca
secara intensif
Membaca puisi
dengan lafal,
intonasi dan
ekspresi yang
tepat.
Menulis
karangan
sederhana
berdasarkan
gambar seri,
menggunakan
pilihan kata dan
kalimat
yangtepat
dengan
memperhatikan
penggunaan
ejaan, huruf
kapital dan tanda
titik
berdasarkan
petunjuk
menceritakan
kembali peristiwa
kecelakaan yang
dilihat dan
dialami siswa
membacakan
cerita dengan isi
teks agak panjang
membaca puisi
menjawab
pertanyaan yang
diajukan tentang
puisi yang
dibacanya
mengamati dan
mengurutkan
gambar
menggunakan
tanda hubung (-)
untuk menulis
kata ulang
membuat kalimat
yang di dalamnya
terdapat kata
ulang
menulis tegak
bersambung
membuat
karangan
berdasarkan
petunjuk
Menceritakan
kembali
peristiwa
kecelakaan yang
dilihat dan
dialami siswa
Membacakan
cerita dengan isi
teks agak
panjang
Membaca puisi
Menjawab
pertanyaan yang
diajukan tentang
puisi yang
dibacanya
Mengamati dan
mengurutkan
gambar
Menggunakan
tanda hubung (-)
untuk menulis
kata ulang
Membuat
kalimat yang di
dalamnya
terdapat kata
ulang
Menulis tegak
124
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan
Uraian Materi Kegiatan Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
sederhana
menggunakan
tanda koma (,)
untuk menandai
tempat dan
tanggal lahir
yang ditulis
berurutan
bersambung
Membuat
karangan
sederhana
Menggunakan
tanda koma (,)
untuk menandai
tempat dan
tanggal lahir
yang ditulis
berurutan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
MengetahuI,
Kepala Sekolah SDN Mustokorejo
Agustinus Marsudi S.Pd
Guru Tematik Kelas III
Endang Sri Rahayu
125
LAMPIRAN 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Mustokorejo
Hari/Tanggal : 3 Maret 2014
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, gagasan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak
B. Kompetensi Dasar
Menyusun karangan tentang topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan
ejaan ( huruf besar, titik, tanda koma dll ).
C. Indikator
Kognitif
Membuat karangan sederhana minimal 4 kalimat berdasarkan gambar seri
menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
Membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
Afektif
Bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang menulis
karangan
Psikomotor
Memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
SIKLUS I
126
Siswa dapat membuat sebuah karangan sederhana minimal 3 kalimat berdasarkan
gambar seri menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Siswa dapat menulis sebuah karangan berdasarkan gambar seri.
Siswa dapat membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
Siswa dapat menyebutkan jenis pekerjaan.
Afektif
Siswa dapat Bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang
menulis sebuah karangan melalui pengamatan gambar.
Psikomotor
Siswa dapat memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain.
E. Materi Pembelajaran
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah, penugasan, dan diskusi
kelompok
G. Langkah – Langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Tindakan
Pendahuluan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa untuk siap melakukan
pembelajaran dengan mengajak semua siswa untuk menggerak-
gerakkan badan mereka.
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada siswa
mengenai hal-hal yang sedang terjadi saat ini.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Inti Eksplorasi
Siswa dibagi dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari
4-5 orang.
Masing-masing kelompok diberi lembar kerja yang berisi gambar
seri
Guru memberikan petunjuk dan membimbing kelompok.
Didalam kelompok, siswa berdiskusi untuk menentukan urutan
gambar
Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai dengan
127
gambar.
Siswa diminta berdisksi untuk menuliskan kerangka karangan
terlebih dahulu baru kemudian mengembangkan menjadi karangan.
Dimana setiap gambar minimal teridiri dari 3 kalimat
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan kerangka karangan
yang telah dibuatnya.
Elaborasi
Guru meminta beberapa kelompok untuk maju memperlihatkan dan
mempresentasikan karangannya dengan suara yang nyaring dan
intonasi yang tepat
Kelompok lain mendengarkannya dengan seksama untuk
selanjutnya memberikan masukan, pertanyaan, atau kritikan.
Konfirmasi
Guru memaparkan hasil tulisan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk mengevaluasi hasil
pekerjaan siswa
Siswa dan guru bersama-sama melakukan perbaikan karangan
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu
membuat paragraf secara mandiri
Doa dan salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Gambar Seri, Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar :
Prastiwi, Ristu dkk.2008. buku tematik SD kelas 3. Jakarta: Grasindo.
Praptanti dkk.2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Muh. Darisman, Sumaryati Dimyati, Pangesti Wiedarti. Mudah Belajar Bahasa
Indonesia. Bogor: Yudhistira
I. Penilaian
Prosedur : Test
Bentuk : Karangan Narasi
Jenis : Tertulis
Instrumen Penilaian:
1. Kognitif
128
Tabel 1. Pedoman Penilaian Karangan Narasi
Siswa dinyatakan lulus jika nilainya lebih dari 70 (Nilai >70)
2. Afektif
Rubrik penilaian tanggung jawab dalam diskusi kelompok
NO Nama Aspek yang dinilai
Jumlah skor Partisipasi Disiplin
Kriteria Penilaian:
Partisipasi
3 = indikator dapat terpenuhi
2 = dua indikator dapat dipenuhi
Disiplin
3 = disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
2 = cukup disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
1 = tidak disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
Skor Penilaian
5 = 100
4 = 90
3 = 80
2 = 70
1 = 60
129
3. Psikomotor
NO Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah skor Memperbaiki
Pekerjaan teman
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian
Memperbaiki pekerjaan teman
3 = melakukan lebih dari 3 kali
2 = melakukan 2 kali
1 = melakukan 1 kali
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
100 = mengumpulkan tepat waktu
80-90 = telat lima menit
70-75 = telat sepuluh menit
60-65 = telat lebih dari sepuluh menit
Yogyakarta, 3 Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
Agustinus Marsudi S.Pd Endang Sri Rahayu S.Pd
130
Lembar Kerja Siswa PERTEMUAN 1 (SIKLUS 1)
KELOMPOK………………….
ANGGOTA KELOMPOK: 1. ……………………………
2……………………………..
3……………………………..
4……………………………..
5…………………………….
1. Perhatikan Gambar di Bawah ini!
2. Urutkan gambar diatas sesuai dengan urutan kejadian. Diskusikanlah bersama dengan
teman kelompok kalian! Tuliskan jawabannya di bawah ini:
Gambar 1…….
Gambar 2…….
Gambar 3…….
3. Apa judul yang paling tepat untuk menceritakan gambar tersebut?..................................
4. Dari gambar tersebut, apa sajakah hal-hal yang akan kalian ceritakan, tuliskan di bawah
ini!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah karangan dalam bentuk paragraph, sesuai dengan kerangka karangan tersebut.
(Satu pargraf minimal terdiri atas 3 kalimat)
A B C
131
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Mustokorejo
Hari/Tanggal : 5 Maret 2014
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, gagasan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak
B. Kompetensi Dasar
Menyusun karangan tentang topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan
ejaan ( huruf besar, titik, tanda koma dll ).
C. Indikator
Kognitif
Membuat karangan sederhana minimal 4 kalimat berdasarkan gambar seri
menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
Membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
Afektif
Bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang menulis
karangan
Psikomotor
Memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Siswa dapat membuat sebuah karangan sederhana minimal 3 kalimat berdasarkan
gambar seri menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Siswa dapat menulis sebuah karangan berdasarkan gambar seri.
Siswa dapat membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
132
Siswa dapat menyebutkan jenis pekerjaan.
Afektif
Siswa dapat bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang
menulis sebuah karangan melalui pengamatan gambar.
Psikomotor
Siswa dapat memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain.
E. Materi Pembelajaran
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah, penugasan, dan diskusi
kelompok
G. Langkah – Langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Tindakan
Pendahulan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa dengan melakukan
games konsentrasi “nang ning nong gung”
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada siswa
mengenai materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan gambaran umum kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini.
Inti Eksplorasi
Setiap siswa diberi kertas HVS dan lembar kerja yang didalamnya
berisi gambar seri.
Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.
Guru memberikan petunjuk dan membimbing siswa untuk
membuat kerangka karangan secara mandiri dimana setiap gambar
minimal terdiri atas 4 kalimat.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai dengan
gambar.
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri dengan
mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuatnya.
Elaborasi
siswa secara sukarela diperintahkan maju kedepan untuk
memperlihatkan serta mempresentasikan karangannya dengan suara
nyaring dan intonasi yang tepat
133
siswa lain mendengarkan dengan seksama dan memberikan
pertanyaan, komentar, atau masukan bagi karangan siswa tersebut.
Konfirmasi
Guru mengkomentari karangan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk mengevaluasi hasil
pekerjaan siswa
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi
Seluruh siswa diminta mengumpulkan hasil karangannya
Doa dan salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Gambar Seri, Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar :
Prastiwi, Ristu dkk.2008. buku tematik SD kelas 3. Jakarta: Grasindo.
Praptanti dkk.2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Muh. Darisman, Sumaryati Dimyati, Pangesti Wiedarti. Mudah Belajar Bahasa
Indonesia. Bogor: Yudhistira
I. Penilaian
Prosedur : Test
Bentuk : Karangan Narasi
Jenis : Tertulis
Instrumen Penilaian:
1. Kognitif
Tabel 1. Pedoman Penilaian Karangan Narasi
134
Siswa dinyatakan lulus jika nilainya lebih dari 70 (Nilai >70)
2. Afektif
Rubrik penilaian tanggung jawab dalam diskusi kelompok
NO Nama Aspek yang dinilai
Jumlah skor Partisipasi Disiplin
Kriteria Penilaian:
Partisipasi
3 = indikator dapat terpenuhi
2 = dua indikator dapat dipenuhi
Disiplin
3 = disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
2 = cukup disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
1 = tidak disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
Skor Penilaian
5 = 100
4 = 90
3 = 80
2 = 70
1 = 60
3. Psikomotor
NO Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah skor Memperbaiki
Pekerjaan teman
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian
Memperbaiki pekerjaan teman
3 = melakukan lebih dari 3 kali
2 = melakukan 2 kali
1 = melakukan 1 kali
135
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
100 = mengumpulkan tepat waktu
80-90 = telat lima menit
70-75 = telat sepuluh menit
60-65 = telat lebih dari sepuluh menit
Yogyakarta, 5Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
Agustinus Marsudi S.Pd Endang Sri Rahayu S.Pd
136
Lembar Kerja Siswa PERTEMUAN 2 (SIKLUS 1)
NAMA :………………………………
Kelas :……………………………… No.
absen:…………..
1. Perhatikan Gambar di Bawah ini!
2. Urutkan gambar diatas sesuai dengan urutan kejadian. Diskusikanlah bersama dengan
teman kelompok kalian! Tuliskan jawabannya di bawah ini:
Gambar 1…….
Gambar 2…….
Gambar 3…….
C D
A B
137
3. Apa judul yang paling tepat untuk menceritakan gambar tersebut?..................................
4. Dari gambar tersebut, apa sajakah hal-hal yang akan kalian ceritakan, tuliskan di bawah
ini!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah karangan dalam bentuk paragraph, sesuai dengan kerangka karangan tersebut.
(Satu pargraf minimal terdiri atas 3 kalimat)
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Mustokorejo
Hari/Tanggal : 7 Maret 2014
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, gagasan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak
B. Kompetensi Dasar
Menyusun karangan tentang topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan
ejaan ( huruf besar, titik, tanda koma dll ).
C. Indikator
Kognitif
Membuat karangan sederhana minimal 4 kalimat berdasarkan gambar seri
menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
Membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
Afektif
Bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang menulis
karangan
Psikomotor
Memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
SIKLUS II
139
Siswa dapat membuat sebuah karangan sederhana minimal 3 kalimat berdasarkan
gambar seri menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Siswa dapat menulis sebuah karangan berdasarkan gambar seri.
Siswa dapat membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
Siswa dapat menyebutkan jenis pekerjaan.
Afektif
Siswa dapat Bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang
menulis sebuah karangan melalui pengamatan gambar.
Psikomotor
Siswa dapat memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain.
E. Materi Pembelajaran
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah, penugasan, dan diskusi
kelompok
G. Langkah – Langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Tindakan
Pendahuluan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa untuk siap
melakukan pembelajaran dengan mengajak semua siswa
untuk menggerak-gerakkan badan mereka.
Guru menjelaskan dengan seksama gambaran kegiatan
pembelajaran pada pertemuan kali ini beserta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan aturan main pembelajaran dan
menjelaskan pula hal-hal apa yang harus dilakukan siswa
untuk dapat meraih nilai bagus dan mendapat reward ”the
best student” dan ”the best kelompok” dari guru.
Inti Eksplorasi
Siswa dibagi dalam kelompok dimana setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang (anggota kelompok berbeda dengan
pertemuan I, siklus I
Masing-masing kelompok diberi lembar kerja yang berisi
gambar seri
140
Guru memberikan petunjuk dan membimbing kelompok.
Didalam kelompok, siswa berdiskusi untuk menentukan
urutan gambar
Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai
dengan gambar.
Siswa diminta berdisksi untuk menuliskan kerangka
karangan terlebih dahulu baru kemudian mengembangkan
menjadi karangan. Dimana setiap gambar minimal teridiri
dari 3 kalimat
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan kerangka
karangan yang telah dibuatnya.
Elaborasi
Guru meminta beberapa kelompok untuk maju
memperlihatkan dan mempresentasikan karangannya
dengan suara yang nyaring dan intonasi yang tepat
Kelompok lain mendengarkannya dengan seksama dan
setiap kelompok wajib memberikan komentar terhadap
karangan kelompok tersebut.
Konfirmasi
Guru memaparkan hasil tulisan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan siswa dan meberikan contoh
karangan yang bags kepada siswa
Siswa dan guru bersama-sama melakukan perbaikan
karangan
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi
Guru mengumumkan pemenang “the best student” dan “the
best group” pada pembelajaran kali ini dan menyerahkan
hadiahnya.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya yaitu membuat paragraf secara mandiri
Doa dan salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Gambar Seri, Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar :
Prastiwi, Ristu dkk.2008. buku tematik SD kelas 3. Jakarta: Grasindo.
Praptanti dkk.2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
141
Muh. Darisman, Sumaryati Dimyati, Pangesti Wiedarti. Mudah Belajar Bahasa
Indonesia. Bogor: Yudhistira
I. Penilaian
Prosedur : Test
Bentuk : Karangan Narasi
Jenis : Tertulis
Instrumen Penilaian:
1. Kognitif
Tabel 1. Pedoman Penilaian Karangan Narasi
Siswa dinyatakan lulus jika nilainya lebih dari 70 (Nilai >70)
2. Afektif
Rubrik penilaian tanggung jawab dalam diskusi kelompok
NO Nama Aspek yang dinilai
Jumlah skor Partisipasi Disiplin
Kriteria Penilaian:
Partisipasi
3 = indikator dapat terpenuhi
2 = dua indikator dapat dipenuhi
142
Disiplin
3 = disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
2 = cukup disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
1 = tidak disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
Skor Penilaian
5 = 100
4 = 90
3 = 80
2 = 70
1 = 60
3. Psikomotor
NO Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah skor Memperbaiki
Pekerjaan teman
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian
Memperbaiki pekerjaan teman
3 = melakukan lebih dari 3 kali
2 = melakukan 2 kali
1 = melakukan 1 kali
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
100 = mengumpulkan tepat waktu
80-90 = telat lima menit
70-75 = telat sepuluh menit
60-65 = telat lebih dari sepuluh menit
Yogyakarta, 7 Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
Agustinus Marsudi S.Pd Endang Sri Rahayu S.Pd
143
Lembar Kerja Siswa PERTEMUAN 1 (SIKLUS II)
KALOMPOK………………….
ANGGOTA KELOMPOK: 1. ……………………………
2……………………………..
3……………………………..
4……………………………..
5…………………………….
1. Perhatikan Gambar di Bawah ini!
2. Urutkan gambar diatas sesuai dengan urutan kejadian. Diskusikanlah bersama dengan
teman kelompok kalian! Tuliskan jawabannya di bawah ini:
Gambar 1…….
Gambar 2…….
Gambar 3…….
Gambar 4…….
B A
C D
144
3. Apa judul yang paling tepat untuk menceritakan gambar tersebut?.....................................
4. Dari gambar tersebut, apa sajakah hal-hal yang akan kalian ceritakan, tuliskan di bawah
ini!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah karangan dalam bentuk paragraph, sesuai dengan kerangka karangan tersebut.
(Satu pargraf minimal terdiri atas 3 kalimat)
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Mustokorejo
Hari/Tanggal : 10 Maret 2014
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, gagasan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman dan pantun anak
B. Kompetensi Dasar
Menyusun karangan tentang topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan
ejaan ( huruf besar, titik, tanda koma dll ).
C. Indikator
Kognitif
Membuat karangan sederhana minimal 4 kalimat berdasarkan gambar seri
menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
Membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
Afektif
Bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang menulis
karangan
Psikomotor
Memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Siswa dapat membuat sebuah karangan sederhana minimal 3 kalimat berdasarkan
gambar seri menggunakan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat.
Siswa dapat menulis sebuah karangan berdasarkan gambar seri.
Siswa dapat membacakan hasil karangan dengan suara nyaring
146
Siswa dapat menyebutkan jenis pekerjaan.
Afektif
Siswa dapat bertanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok tentang
menulis sebuah karangan melalui pengamatan gambar.
Psikomotor
Siswa dapat memperbaiki karangan yang dipaparkan oleh kelompok lain.
E. Materi Pembelajaran
Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah, penugasan, dan diskusi
kelompok
G. Langkah – Langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Tindakan
Pendahulan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa
Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa dengan
melakukan games konsentrasi “nang ning nong gung”
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada
siswa mengenai materi pelajaran pada pertemuan
sebelumnya.
Guru menjelaskan gambaran umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini.
Inti Eksplorasi
Setiap siswa diberi kertas HVS dan lembar kerja yang
didalamnya berisi gambar seri.
Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.
Guru memberikan petunjuk dan membimbing siswa untuk
membuat kerangka karangan secara mandiri dimana setiap
gambar minimal terdiri atas 4 kalimat.
Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai
dengan gambar.
Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi
kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Siswa menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri
dengan mengembangkan kerangka karangan yang telah
dibuatnya.
Elaborasi
siswa secara sukarela diperintahkan maju kedepan untuk
147
memperlihatkan serta mempresentasikan karangannya
dengan suara nyaring dan intonasi yang tepat
siswa lain mendengarkan dengan seksama dan memberikan
pertanyaan, komentar, atau masukan bagi karangan siswa
tersebut.
Konfirmasi
Guru mengkomentari karangan siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan siswa
Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi
Seluruh siswa diminta mengumpulkan hasil karangannya
Doa dan salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Gambar Seri, Lembar Kerja Siswa
Sumber Belajar :
Prastiwi, Ristu dkk.2008. buku tematik SD kelas 3. Jakarta: Grasindo.
Praptanti dkk.2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Muh. Darisman, Sumaryati Dimyati, Pangesti Wiedarti. Mudah Belajar Bahasa
Indonesia. Bogor: Yudhistira
I. Penilaian
Prosedur : Test
Bentuk : Karangan Narasi
Jenis : Tertulis
Instrumen Penilaian:
1. Kognitif
Tabel 1. Pedoman Penilaian Karangan Narasi
148
Siswa dinyatakan lulus jika nilainya lebih dari 70 (Nilai >70)
2. Afektif
Rubrik penilaian tanggung jawab dalam diskusi kelompok
NO Nama Aspek yang dinilai
Jumlah skor Partisipasi Disiplin
Kriteria Penilaian:
Partisipasi
3 = indikator dapat terpenuhi
2 = dua indikator dapat dipenuhi
Disiplin
3 = disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
2 = cukup disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
1 = tidak disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
Skor Penilaian
5 = 100
4 = 90
3 = 80
2 = 70
1 = 60
3. Psikomotor
NO Nama
Kriteria Penilaian
Jumlah skor Memperbaiki
Pekerjaan teman
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian
Memperbaiki pekerjaan teman
3 = melakukan lebih dari 3 kali
2 = melakukan 2 kali
1 = melakukan 1 kali
Ketepatan Waktu
Kriteria penilaian ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
149
100 = mengumpulkan tepat waktu
80-90 = telat lima menit
70-75 = telat sepuluh menit
60-65 = telat lebih dari sepuluh menit
Yogyakarta, 10 Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
Agustinus Marsudi S.Pd Endang Sri Rahayu S.Pd
150
Lembar Kerja Siswa PERTEMUAN 2 (SIKLUS 1)
NAMA :………………………………
Kelas :……………………………… No.
absen:…………..
1. Perhatikan Gambar di Bawah ini!
2. Urutkan gambar diatas sesuai dengan urutan kejadian. Diskusikanlah bersama dengan
teman kelompok kalian! Tuliskan jawabannya di bawah ini:
Gambar 1…….
Gambar 2…….
Gambar 3…….
Gambar 4…….
A B C
C D
151
Gambar 5…….
3. Apa judul yang paling tepat untuk menceritakan gambar tersebut?..................................
4. Dari gambar tersebut, apa sajakah hal-hal yang akan kalian ceritakan, tuliskan di bawah
ini!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Buatlah karangan dalam bentuk paragraph, sesuai dengan kerangka karangan tersebut.
(Satu pargraf minimal terdiri atas 3 kalimat)
152
INSTRUMEN PENELITIAN
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN OLEH
GURU
I. Identitas Responden:
Mata Pelajaran/Topik: :
Kelas/Sekolah : :
Nama Pengajar: :
II. Petunjuk Pengisian:
a. Bapak/Ibu dimohon untuk mengamati jalannya pembelajaran menulis karangan
dengan menggunakan media gambar seri.
b. Pengamatan dilakukan terhadap aspek-aspek pembelajaran yang meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
c. Hasil pengamatan Bapak/Ibu dilakukan dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
d. Kategori penilaian adalah sebagai berikut:
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
III. Aspek Pengamatan:
N
o
Aspek yang
diamati Indikator
Penilaian
1 2 3 4
1 Kegiatan Awal c. Cara guru membuka pelajaran
d. Guru menyampaikan
apersepsi dan motivasi
2 Kegiatan inti j. Guru menerangkan materi
k. Guru mempersiapkan media
yang akan digunakan
l. Guru membagi kelompok
m. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif
153
terlibat dalam pembelajaran
n. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi
o. Konfirmasi terhadap
argument-argument siswa
p. Penanaman konsep
q. Bimbingan dan pengawasan
pada saat siswa mengerjakan
tugas yang tugas yang
diberikan
r. Evaluasi
3 Kegiatan Akhir c. Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan materi
d. Cara guru menutup pelajaran
Total Skor
Pengamat, Pengajar,
(…………………) (……………………)
154
LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN MINAT SISWA
I. Identitas Responden:
Mata Pelajaran/Topik: :
Kelas/Sekolah : :
II. Petunjuk Pengisian:
a. Bapak/Ibu dimohon untuk mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai
minat siswa terhadap pembelajaran menggunakan menulis karangan dengan
menggunakan media gambar seri.
b. Pengamatan dilakukan terhadap aspek-aspek minat pembelajaran sebagaimana
tercantum dalam kolom di bawah ini.
c. Hasil pengamatan Bapak/Ibu dilakukan dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
d. Kategori penilaian adalah sebagai berikut:
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
III. Aspek Pengamatan:
N
o
Aspek yang
diamati Indikator
Penilaian
1 2 3 4 5
1 Ekspresi perasaan
senan
f. Siswa mengikuti pelajaran
dengan antusias
g. Siswa tidak mengeluh ketika
diberi tugas dari guru
h. Siswa datang tepat waktu
sebelum pelajaran dimulai
i. Siswa duduk dengan tenang
dan siap untuk belajar
j. Siswa menyiapkan buku
pelajaran sebelum pelajaran
dimulai
2 Pehatian dalam
belajar
f. Siswa aktif bertanya didalam
kelas
155
g. Siswa aktif menjawab
pertanyaan
h. Siswa menyimak penjelasan
guru dengan seksama
i. Siswa tidak melamn didalam
kelas
j. Siswa tidak mengobrol atau
tidak menganggu teman lain
ketika belajar
3 Motivasi siswa f. Siswa giat membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia
g. Siswa menanyakan kesulitasn
yang dialami kepada guru
h. Siswa membuat catata
mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
i. Siswa mengerjakan tugas dari
guru
j. Siswa membawa buku atau
sumbe lain dalam belajar
4 Keterlibatan
siswa dalam
pembelajaran
f. Siswa aktif menyampaikan
pendapat dalam diskusi
g. Siswa mau membantu teman
lain yang mengalami kesulitan
h. Siswa bekerjasama dengan
kelompok
i. Siswa maju kedepan untuk
memprresentasikan hasil
pekerjaannya
j. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan spontan
dari guru
Pengamat, Pengajar,
(…………………) (……………………)
156
LAMPIRAN 3. DATA HASIL PENELITIAN
DATA HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
No Aspek yang
diamati Indikator
SKOR SIKLUS 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Observer
1
Observer 2
Rata-Rata
Observer 1
Observer 2 Rata-Rata
1 Kegiatan
Awal
a. Cara guru membuka pelajaran 5 5 5.00 5 4 4.50
b. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi 3 3 3.00 4 4 4.00
Rata-Rata Aspek 4.00 4.00 4.00 4.50 4.00 4.25
2 Kegiatan inti
a. Guru Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan gambaran pelaksanaan pembelajaran
3 3 3.00 5 4 4.50
b. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan 3 3 3.00 4 4 4.00
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran
2 2 2.00 3 3 3.00
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi 2 2 2.00 2 3 2.50
e. Konfirmasi terhadap argument-argument siswa 2 2 2.00 3 2 2.50
e. Penanaman konsep 3 4 3.50 3 3 3.00
f. Bimbingan dan pengawasan pada saat siswa mengerjakan tugas yang diberikan
3 3 3.00 4 4 4.00
g. Evaluasi dan Apresiasi (pengahargaan) guru terhadap kinerja siswa
4 4 4.00 4 3 3.50
Rata-Rata Aspek 2.75 2.88 2.81 3.50 3.25 3.38
3 Kegiatan
Akhir
a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi 3 4 3.50 3 3 3.00
b. Cara guru menutup pelajaran 4 4 4.00 4 5 4.50
Rata-Rata Aspek 3.50 4.00 3.75 3.50 4.00 3.75
Total Skor 37.00 39.00 38.00 44.00 42.00 43.00
Rata-Rata Skor 3.08 3.25 3.17 3.67 3.50 3.58
157
DATA HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
No Aspek yang
diamati Indikator
SKOR SIKLUS 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Observer
1
Observer 2
Rata-Rata
Observer 1
Observer 2 Rata-Rata
1 Kegiatan
Awal
a. Cara guru membuka pelajaran 5 5 5.00 5 5 5.00
b. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi 3 3 3.00 3 4 3.50
Rata-Rata Aspek 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50 4.25
2 Kegiatan inti
a. Guru Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan gambaran pelaksanaan pembelajaran
5 5 5.00
5 5 5.00
b. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan 3 3 3.00 3 3 3.00
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran
3 4 3.50
5 4 4.50
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi 3 4 3.50 3 3 3.00
e. Konfirmasi terhadap argument-argument siswa 5 3 4.00 3 4 3.50
e. Penanaman konsep 3 3 3.00 3 4 3.50
f. Bimbingan dan pengawasan pada saat siswa mengerjakan tugas yang diberikan
4 3 3.50 3 4 3.50
g. Evaluasi dan Aparesiasi (pengahargaan) guru terhadap kinerja siswa
3 4 3.50 4 4 4.00
Rata-Rata Aspek 3.63 3.63 3.63 3.63 3.88 3.75
3 Kegiatan
Akhir
a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi 3 5 4.00 3 4 3.50
b. Cara guru menutup pelajaran 4 4 4.00 4 5 4.50
Rata-Rata Aspek 3.50 4.50 4.00 3.50 4.50 4.00
Total Skor 44.00 46.00 45.00 44.00 49.00 46.50
Rata-Rata Skor 3.67 3.83 3.75 3.67 4.08 3.88
158
DATA HASIL OBSERVASI MINAT BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I
No Aspek yang
diamati Indikator
SKOR SIKLUS 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Observer I Observer
2 Rata_rata Observer I
Observer 2
Rata-rata
1 Ekspresi perasaan senang
a. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias
3 4 3.50 4 4 4.00
b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru
4 4 4.00 3 4 3.50
c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai
4 4 4.00 4 4 4.00
d. Siswa duduk dengan tenang dan siap untuk belajar
3 3 3.00 3 4 3.50
e. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai
2 3 2.50 3 3 3.00
3.20 3.60 3.40 3.40 3.80 3.60
2 Pehatian dalam belajar
a. Siswa aktif bertanya didalam kelas 2 3 2.50 3 3 3.00
b. Siswa aktif menjawab pertanyaan 3 3 3.00 3 3 3.00
c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama
4 4 4.00 4 4 4.00
d. Siswa tidak melamn didalam kelas 4 5 4.50 4 5 4.50
e. Siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar
3 4 3.50 4 4 4.00
3.20 3.80 3.50 3.60 3.80 3.70
3 Motivasi Siswa
a. Siswa giat membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia
3 3 3.00 4 4 4.00
b. Siswa menanyakan kesulitasn yang dialami kepada guru
2 2 2.00 2 3 2.50
c. Siswa membuat catata mengenai materi yang disampaikan oleh guru
3 3 3.00 3 4 3.50
d. Siswa mengerjakan tugas dari guru 4 4 4.00 4 5 4.50
e. Siswa membawa buku atau sumbe lain dalam belajar
2 2 2.00 2 3 2.50
2.80 2.80 2.80 3.00 3.80 3.40
4 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
a. Siswa aktif menyampaikan pendapat dan antusias untuk meju kedepan
3 3 3.00 3 4 3.50
b. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan
2 3 2.50 3 3 3.00
c. Siswa bekerjasama dengan kelompok
3 4 3.50 3 4 3.50
159
d. Siswa maju kedepan untuk memprresentasikan hasil pekerjaannya
3 3 3.00 3 3 3.00
e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru
2 3 2.50 3 3 3.00
Rata-Rata Aspek
2.60 3.20 2.90 3.00 3.40 3.20
Total Skor 59.00 67.00 63.00 65.00 74.00 69.50
Rata-Rata Skor 2.95 3.35 3.15 3.25 3.70 3.48
160
DATA HASIL OBSERVASI MINAT BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II
No Aspek yang
diamati Indikator
SKOR SIKLUS 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Observer I Observer
2 Rata_rata Observer I
Observer 2
Rata-rata
1 Ekspresi perasaan senang
f. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias 3
4 3.50 4
5 4.50
g. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru 4
5 4.50 5
5 5.00
h. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai 4
5 4.50 4
5 4.50
i. Siswa duduk dengan tenang dan siap untuk belajar 4
4 4.00 4
4 4.00
j. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai 3
4 3.50 4
4 4.00
3.60 4.40 4.00 4.20 4.60 4.40
2 Pehatian dalam belajar
f. Siswa aktif bertanya didalam kelas 3 4 3.50 4 4 4.00
g. Siswa aktif menjawab pertanyaan 3 4 3.50 3 4 3.50 h. Siswa menyimak penjelasan guru
dengan seksama 4 5
4.50 4 5
4.50
i. Siswa tidak melamn didalam kelas 4 5 4.50 4 5 4.50
j. Siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar 4
4 4.00 4
4 4.00
3.60 4.40 4.00 3.80 4.40 4.10
3 Motivasi Siswa
f. Siswa giat membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia 4
4 4.00 4
5 4.50
g. Siswa menanyakan kesulitasn yang dialami kepada guru 3
4 3.50 4
4 4.00
h. Siswa membuat catata mengenai materi yang disampaikan oleh guru 3
4 3.50 5
5 5.00
i. Siswa mengerjakan tugas dari guru 4 5 4.50 4 5 4.50 j. Siswa membawa buku atau sumbe
lain dalam belajar 3 3 3.00 3 3 3.00
3.40 4.00 3.70 4.00 4.40 4.20
4 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
f. Siswa aktif menyampaikan pendapat dan antusias untuk meju kedepan 4
4 4.00 4
4 4.00
g. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan 3 4 3.50 4 4 4.00
h. Siswa bekerjasama dengan kelompok 4
4 4.00 4
4 4.00
161
i. Siswa maju kedepan untuk memprresentasikan hasil pekerjaannya 3
4 3.50 3
4 3.50
j. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru 2
3 2.50 3
3 3.00
Rata-Rata Aspek 3.20 3.80 3.50 3.60 3.80 3.70
Total Skor 69.00 83.00 76.00 78.00 86.00 82.00
Rata-Rata Skor 3.45 4.15 3.80 3.90 4.30 4.10
162
DATA PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MENULIS KARANGAN
NARASI PADA PRA TINDAKAN, SIKLUS I, DAN SIKLUS II
No Nama
Siswa
Pra Tindakan Siklus I Siklus II
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 Iqbal 70 Tidak Lulus 75 Lulus 80 Lulus
2 Inggaryadi 65 Tidak Lulus 78 Lulus 83 Lulus
3 Indra 80 Lulus 85 Lulus 87.5 Lulus
4 Rafli 75 Lulus 78.5 Lulus 80 Lulus
5 Nur
Inayah 80
Lulus 81.5
Lulus 82.5
Lulus
6 Yoga 65 Tidak Lulus 75 Lulus 78 Lulus
7 Hendo 70 Tidak Lulus 74 Tidak Lulus 76.5 Lulus
8 Mira 65 Tidak Lulus 75 Lulus 78 Lulus
9 Ersya 65 Tidak Lulus 68 Tidak Lulus 70 Tidak Lulus
10 Rifat 60 Tidak Lulus 80 Lulus 81.5 Lulus
11 Falah 75 Lulus 78.5 Lulus 80 Lulus
12 Triyas 75 Lulus 81.5 Lulus 83.5 Lulus
13 Ovilia 60 Tidak Lulus 88.5 Lulus 90 Lulus
14 Assyifa 65 Tidak Lulus 67.5 Tidak Lulus 70 Tidak Lulus
15 Alvian 70 Tidak Lulus 75 Lulus 78.5 Lulus
16 Chintya 60 Tidak Lulus 78.5 Lulus 80 Lulus
17 Athalya 75 Lulus 78.5 Lulus 83.5 Lulus
18 Yesi 70 Tidak Lulus 74.5 Tidak Lulus 80 Lulus
19 Febriyanti 65 Tidak Lulus 66 Tidak Lulus 75 Lulus
20 Nurlita 65 Tidak Lulus 70 Tidak Lulus 78.5 Lulus
21 Rizki 75 Lulus 80 Lulus 85 Lulus
22 Danang 80 Lulus 81.5 Lulus 85 Lulus
23 Riris 75 Lulus 78.5 Lulus 80 Lulus
24 Avrila 65 Tidak Lulus 68.5 Tidak Lulus 75 Lulus
25 Ari Dwi 65 Tidak Lulus 70 Tidak Lulus 78.5 Lulus
26 Auliya 70 Tidak Lulus 75 Lulus 83.5 Lulus
27 Jessica 80 Lulus 85 Lulus 87.5 Lulus
28 Zava 80 Lulus 87.5 Lulus 90 Lulus
29 Imam 70 Tidak Lulus 75 Lulus 80 Lulus
30 Jendra 65 Tidak Lulus 70 Tidak Lulus 75 Lulus
31 Dinda 75 Lulus 78.5 Lulus 80 Lulus
32 Radika 60 Tidak Lulus 75 Lulus 78.5 Lulus
33 Rizal 60 Tidak Lulus 70 Tidak Lulus 75 Lulus
Rata-
Rata 69.55 76.45 80.27
163
CONTOH KARANGAN SISWA
164
165
166
167
LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI PENELITIAN
Suasana Pembelajaran pada Pertemuan
I, SIklus I
Siswa Mengerjakan Karangan secara
berkelompok
Guru Membimbing Siswa Mengerjakan
Tugas
Siswa Sedang Berdiskusi Kelompok
168
Siswa Megurutkan Gambar Seri Secara
Berkelompok
Evaluasi Menulis Karangan Secara Mandiri
Siswa Mengerjakan Karangan Secara
individu
Siswa berdiskusi kelompok
Guru Membimbing Siswa Mengerjakan
Tugas
Siswa Sedang Berdiskusi Kelompok
169
Guru memberikan penjelasan tentang
karangan
Siswa Berdiskusi Kelompok menentukan
kerangka karangan
Siswa Berdiskusi Membuat Kerangka
Karangan
Guru Menguatkan dan Memberikan
Penjelasan Tentang Karangan
170
171
172