penugasan evidence based medicine
TRANSCRIPT
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 1/13
PENUGASAN EVIDENCE BASED MEDICINE
BLOK RESPIRASI
“Concomitant Therapy with Cineole (Eucalyptole)
Reduces Exacerbation in COPD: A Placebo-Controlled
Double-Blind Trial”
Disusun oleh :
Rian Ma’rufi 09711077
Ovillia Mutiara S. 09711113
Sari Sania 09711115
Tutor : dr. Eska Agustin
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2011
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 2/13
SKENARIO
Seorang laki-laki 45 tahun mengeluh batuk lama sejak 2 tahun yang
lalu kadang-kadang disertai dahak dan sesak napas. Saat periksa kedokter, pasien tersebut mengaku seorang perokok berat sejak 20 tahun
yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter
menyatakan bahwa pasien tersebut menderita penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK). Dokter lalu memberikan terapi antibiotik, ekspektoran,
mukolitik dan salbutamol. Pasien menanyakan tentang bagaimana
kelanjutan dari penyakitnya setelah minum obat tersebut?
TUGAS
Carilah bukti berdasarkan Evidence Based Medicine (EBM) tentangterapi PPOK.
STEP 1: Menentukan Problem Pasien
Apakah pemberian mukolitik efektif dalam mengurangi tingkat
eksaserbasi pada pasien PPOK?
STEP 2: Analisis PICO
- P (Patient) : laki-laki 45 tahun dengan PPOK
- I (Intervention) : terapi kombinasi dengan mukolitik (cineole)
- C (Comparison) : tanpa mukolitik
- O (Outcome) : efektif dalam mengurangi tingkat
eksaserbasi PPOK
STEP 3: Menyusun Good Clinical Answerable Question
“Apakah terapi kombinasi dengan mukolitik (cineole), dibandingkan
dengan pemberian plasebo lebih efektif dalam mengurangi tingkat
eksaserbasi pada pasien pria usia 45 tahun dengan PPOK?”
STEP 4: Penelusuran Evidence
- Melalui : search.ebscohost.com
- Kata kunci : mucolytic for COPD with dyspneu
- Didapatkan jurnal dengan judul : “Concomitant Therapy with
Cineole (Eucalyptole) Reduces Exacerbation in COPD: A
Placebo-Controlled Double-Blind Trial”
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 3/13
- Penulis : Heinrich Worth, Christian Schacher and Uwe Dethlefsen
- Tahun : 2009
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 4/13
RESUME EVIDENCE
Judul Jurnal Referensi
Concomitant therapy with Cineole (Eucalyptole) reduces
exacerbations in COPD: A placebo-controlled double-blind trial
Resume Laporan Penelitian
Heinrich Worth, Christian Schacher and Uwe Dethlefsen
Respiratory Research [Respir Res] 2009 Jul 22; Vol. 10, pp. 69. Dateof Electronic Publication: 2009 Jul 22.
Latar belakang
Efek klinis mukolitik pada pasien dengan PPOK dibahas secara
kontroversial. Cineole adalah konstituen utama dari minyak kayu putih
dan terutama digunakan dalam penyakit inflamasi saluran nafas sebagai
agen mukolitik. Kami membuat hipotesis bahwa yang diketahui mukolitik,
bronkodilatasi dan efek anti-inflamasi sebagai terapi bersamaan akan
mengurangi tingkat eksaserbasi yang ditimbulkan PPOK dan menunjukkan
manfaat pada tes fungsi paru serta meningkatkan kualitas hidup pada
pasien dengan PPOK.
Metode
Dalam hal ini, double-blind placebo-controlled multi-center-study
yang digunakan, kita mengacak 242 pasien PPOK stabil untuk menerima
terapi 200 mg cineole atau plasebo 3 kali sehari secara bersamaan
selama 6 bulan pada musing dingin. Frekuensi, durasi dan tingkat
eksaserbasi digabungkan sebagai primary outcome untuk menguji
berbagai kriteria. Secondary outcome termasuk didalamnya adalah
perubahan fungsi paru-paru, gejala-gejala saluran pernafasan dan kualitas
hidup merupakan parameter utama dalam menilai tingkat eksaserbasi
PPOK.
Hasil
Baseline demografi, fungsi paru-paru dan pengobatan standar dari
kedua kelompok adalah sama atau sebanding. Selama masa pengobatan
6 bulan beberapa kriteria frekuensi, durasi dan tingkat eksaserbasi secara
signifikan lebih rendah pada kelompok perlakuan dengan cineole
dibandingkan dengan kelompok perlakuan plasebo. Efek samping pada
kedua kelompok juga sebanding.
Kesimpulan
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 5/13
Terapi dengan cineole terbukti mengurangi tingkat eksaserbasi serta
dyspnea dan meningkatkan fungsi dari paru-paru serta kualitas hidup.
Penelitian ini lebih lanjut menunjukkan cineole sebagai pengendali aktif
peradangan saluran nafas dalam PPOK pada patofisiologi yang
berhubungan dengan membran mukosa pada peradangan saluran nafas.
STEP 5: Jawaban Pertanyaan Klinik
Jawaban ini diperoleh dari jurnal / evidance yang telah dipilih.
Pada penelitian ini, dipaparkan manfaat dari terapi kombinasi dengan
cineole. Manfaat dari terapi kombinasi dengan cineole ini seperti
mengurangi tingkat eksaserbasi serta dyspnea, dan juga didapatkan
bahwa terapi dengan menggunakan cineole dapat meningkatkan fungsi
dari paru-paru serta meningkatkan kualitas hidup. Pada penelitian ini
subyek yang diambil berumur 40 -79 tahun berjenis kelamin laki-laki
maupun perempuan dan semua subyek penelitian juga mempunyai
riwayat meroko. Selain itu, subyek penelitian yang diambil hanya yang
memenuhi kriteria GOLD 2 dan 3. Pasien kami termasuk dalam kriteria
GOLD 2 / sedang karena mempunyai riwayat sesak nafas, namun masih
perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan pasien kami
masuk ke dalam kriteria tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi kombinasi dengan
mukolitik (cineole) dapat mengurangi tingkat eksaserbasi pada pasienlaki-laki berumur 45 tahun dengan PPOK disertai riwayat merokok.
STEP 6: Menentukan Level of Evidence
Studies of treatment and preventionLevel 1A Systematic overview or meta-
analysis of high quality randomizedcontrolled trials.Appropriately designed randomizedcontrolled trial with adequate power
to answer the question posed by theinvestigation
Level 1B Nonrandomized clinical trial orcohort study with indusputableresult
Level 2 Randomized controlled trial orsystematic overview that doesnot meet Level 1 criteria
Level 3 Nonrandomized clinical trial cohortstudy
Level 4 OtherLevel of Evidence from study treatment and prevention.
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 6/13
Jurnal ini masuk dalam LEVEL 2 karena hanya randomized controlled trial
tanpa systematic review atau meta-analysis.
Grade CriteriaGrade A The best evidence was at Level 1
Grade B The best evidence was at Level2
Grade C The best evidence was at Level 3Grade D The best evidence was at Level 4 Jadi, Level of Evidence dan Level of Recommendation : 2 B
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 7/13
STEP 7: Critical Apprasial
Menggunakan worksheet therapy
Worksheet critical apprasial
Worksheet Critical Apprasial
Jurnal Terapi
Judul Jurnal :
Concomitant therapy with Cineole (Eucalyptole) reduces
exacerbations in COPD: A placebo-controlled double-blind trial
Sumber : Respiratory Research 2009 10:69
Melalui : search.ebscohost.com
Citation :
Worth, H, Schacher, C, & Dethlefsen, U 2009, 'Concomitant therapy with
Cineole (Eucalyptole) reduces exacerbations in COPD: a placebo-
controlled double-blind trial', Respiratory Research, 10, p. 69, MEDLINE
with Full Text, EBSCOhost , viewed 6 January 2011.
Are the result of this single preventive or therapeutic trial valid?
Validitas: Apakah jurnal ini valid?1.Was the assigment of patient to treatmentsrandomised?
Ya [√]
Tidak [ ]
Alokasi pasien dilakukan secara acak .Pasien secara acak dikelompokkan kedalam 2 kelompok, yaitu kelompokyang mendapatkan terapi denganmukolitik dan kelompok yang tidakmendapatkan terapi mukolitik.
Terdapat dalam materials andmethods bagian treatment groups(halaman 2)
2. Was therandomisation listconcealed?
Ya [√]
Tidak [ ]
Alokasi pasien dilakukan secaratersembunyi.Pasien dikelompokkan ke dalam 2kelompok secara tersembunyi. Dokter juga tidak mengetahui pasien beradapada kelompok perlakuan maupunkelompok kontrol. (Double Blind)
Terdapat dalam abstract bagian
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 8/13
methods (halaman 1)3. Was follow-up of patient sufficiently longand complete?
Ya [√]
Tidak [ ]
Kunjungan kontrol dilakuakn setelah1,2,3,4,5 dan 6 bulan dilihat daritingkat eksaserbasi sejak terakhirkunjungan, frekuensi dan karakteristik
dyspnea, hipersekrsi, batuk, efeksamping serta kepatuhan. Spirometridilakukan pada awal penelitian dansetelah 3 dan 6 bulan pengobatan.
Terdapat dalam materials andmethods bagian visits andrandomization (halaman 3)
4. Were all patientsanalysed in the groupsto which they wererandomised?
Ya [√]
Tidak [ ]
Data dianalisis dengan dasat itentionto treat , bahwa semua pasien yangmemenuhi kriteria diikutsertakandalam penelitian dan dibagi dalam 2kelompok, masing-masing kelompoktetap mulai dari awal hingga akhirpenelitian. Tidak disebutkan perpindahan pasienantar kelompok.
Terdapat dalam methods bagianstatistical analysis (halaman 3)
5. Were patient and
clinicians kept “blind”to treatment?
Ya [√]
Tidak [ ]
Pasien maupun dokter tidak
mengetahui pengalokasian kelompokpasien. Mereka tidak mengetahuiapakah termasuk kelompok perlakuanmaupun kelompok kontrol, karenamasing-masing kelompokmendapatkan obat (cinecole/plasebo)2 kapsul 3 kali sehari. Pasienmeminum obat setengah jam sebelummakan agar mereka tidak mengenalibau cinecole. Selain itu, kapsul obat juga sangat identik.
Terdapat dalam materials andmethods bagian treatment groups(halaman 2)
6. Were the groupstreated equally, apartfrom the experimentaltreatment?
Ya [√]
Tidak [ ]
Kedua kelompok mendapat perlakuanyang sama terpisah dari obat yangdiujikan. Antara kedua kelompokmendapatkan terapi kombinasi yangseimbang.
Terdapat dalam result bagianmaterials and methods (halaman 3)
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 9/13
7. Were the groupssimilar at the start of the trial?
Ya [√]
Tidak [ ]
Kedua kelompok seimbang secarastatistik, baik dari segi demografis,karakteristik klinis penyakit sertariwayat penyakit.
Dapat dilihat pada tabel 1 Base LineCharacteristics of the Patients(halaman 4)
Are the valid results of this randomised trial important?
Relative Risk Reduction (RRR)
AbsoluteRisk
Reduction(ARR)
Number Neededto Treat (NNT)
CER EER CER-EERCER
CER-EER 1ARR
54,5% 71,82% 54,5-71,8254,5
= 31,7%
54,5-71,82= 17,32%
10,173
= 5,7 ≈ 6 pasien95% Cl 0.045 to
0.2933 to 22
P value : 0,012
Didapatkan CER < EER sehingga dapat disimpulkan bahwa jurnal ini
penting, karena outcome (penurunan tingkat eksaserbasi) pada kelompok
perlakuan lebih besar daripada outcome pada kelompok kontrol.
Pada jurnal tersebut didapatkan NNT sebanyak 6 pasien. Ini dapat
diartikan sebagai berikut : Kita harus mengobati 6 pasien PPOK untuk
mendapatkan 1 orang yang tingkat eksaserbasinya menurun. Pada jurnal
tersebut, nilai NNT baik bila nilainya semakin kecil.
P value pada outcome primer pada jurnal adalah 0,012. Oleh karena
hasil P value tersebut kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil penelitian tersebut bermakna dan signifikan.
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 10/13
Can you apply this valid, important evidence about therapy in
caring for your patient?
Additional Note:
Studi pada jurnal tersebut melingkupi pasien dengan kondisi sedang
sampai berat dengan beberapa kriteria dan tidak mempunyai penyakit
seperti gagal jantung, infark myokaridal maupun tumor paru. Dalam
perawatan primer, mungkin kasus-kasus PPOK dengan kriteria yang
sedikit berbeda dapat ditemukan dan pengobatan kombinasi dengan
cineole (mukolitik) dapat memberikan efek yang berbeda pada pasien
tersebut. Oleh sebab itu, harus diperhatikan secara rinci berbagai kriteria
pada pasien untuk menerapkan hasil yang didapatkan dari jurnal terapi
ini.
1. Is your patient sodifferent from those inthe study that its
results cannot apply?
Ya [ ]
Tidak [√ ]
Pasien yang kita miliki tidak jauhberbeda dengan pasien padasubyek penelitian. Seperti faktor
resiko dan umur.2. Is the treatmentfeasible in yoursetting?
Ya [√]
Tidak [ ]
Karena kondisi pasien yang kitamiliki tidak jauh berbeda dengansubyek penelitian, maka hasilnyadapat kita terapkan, namun harusdilakukan pemeriksaan yang lebihlanjut untuk memastikankesamaan karakteristik pasiendengan subyek penelitian.
3. Do your patient and
you have a clearassessment of theirvalues andpreferences?
Ya [√]
Tidak [ ]
Dengan mempertimbangkan
karakteristik pasien, kepatuhan,kenyamanan, keamanan danbiaya. Outcome yang diinginkanpasien mungkin dapat tercapai.
4. Are they met by thisregimen and itsconsequences?
Ya [√]
Tidak [ ]
Ya, pasien mungkin siap dengansegala konsekuensinya.
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 11/13
STEP 8: Penerapan pada praktek
Dengan memperhatikan beberapa kriteria kesamaan kasus atau
problem dan variabel individual pasien dapat disimpulkan bahwa hasil
pencarian evidence ini dapat diterapkan pada kasus pemicu ini. Beberapa
alasan yang mendasari mengapa hasil penelitian ini bisa digunakan
karena penelitiannya valid, jumlah pasien banyak, dan memeliki
kesesuaian karakteristik penderita.
Hasil penelitian tersebut valid karena memenuhi syarat randomisasi,
follow up nya lengkap, dianalisis pada kelompok awal dan keluaran dari
randomisasi dinilai dengan double blinding. Jumlah subyek penelitian pada
penelitian ini sebanyak 242 pasien, namun ada 20 pasien yang tidak
memenuhi kriteria, sehingga jumlah subyek penelitian ini sebanyak 222
pasien, jumlah yang cukup banyak dalam sebuah penelitian. Pasien pada
kasus dengan subyek penelitian tidak jauh berbeda karakteristiknya,
seperti yang terlihat pada tabel 1 Base Line Characteristics of the
Patients (halaman 4).
Tahap-Tahap Pelaksanaan Aplikasi Evidance Based Medicine
No. Steps Formulation Your Work 1. Clinical
scenarioWhatinformation doyou have?
Pasien laki-laki 45 tahun,didiagnosis PPOK.
2. PICOassessment
Problem,Intervention,Comparison,Outcome?
P : laki-laki 45 tahun dengan PPOK I : terapi kombinasi denganmukolitikC : tanpa mukolitikO: efektif dalam mengurangi tingkateksaserbasi PPOK
3. ClinicalQuestion
What isquestionbehind theclinicalscenario?
Apakah terapi kombinasi denganmukolitik (cineole), dibandingkandengan pemberian plasebo lebihefektif dalam mengurangi tingkateksaserbasi pada pasien pria usia45 tahun dengan PPOK?
4. Informationsources
Which sourcedo you need to
search?
Terapi mukolitik pada pasiendengan PPOK
5. Type PEDET? Problem terapi : Apakah pemberian
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 12/13
question mukolitik efektif dalam mengurangitingkat eksaserbasi pada pasienPPOK?
6. Type of research
SystematicReview, RCT?
Randomized Control Trial
7. Search limits Do you want torestrict yoursearch?
Keefektifan mukolitik untukmenurunkan eksaserbasi dan sesaknafas pada PPOK
8. Key wordand orphrase
Think of keyword, phrase?
Mucolytics for COPD with dyspneu
9. Searchcombination
How will youcombine yourwords andphrase using
and or?
Mucolytics for COPD with dyspneu
10. Summarize What is yourconclusionabout the journal?
Pemberian terapi kombinasi dengancineole (mukolitik) pada kelompokperlakuan dapat menurunkaneksaserbasi pada pasien PPOK lebihbanyak dibandingan dengankelompok kontrol.
11. Application Can you applyto you patient?Why?
Ya, karena subyek pada penelitianpada jurnal tersebutkarakteristiknya hampir samadengan pasien yang kami miliki.
STEP 9: Evaluasi
Perlu dilakukan pencarian sumber lain supaya mendapatkan
evidence yang lebih baik terutama dalam hal tahun penelitian, lokasi
penelitian yang sama, kesamaan karakteristik penderita dan keamanan
hasil tindakan. Sebaiknya kita memperbaharui pengobatan setiap
penyakit terkini, agar efektifitas obat yang kita berikan tidak
mengecewakan pasien. Lokasi penelitian pada jurnal kami masih terbatas
pada jurnal luar negeri/ luar Asia, sehingga perlu dilakukan pencarian jurnal yang membahas penelitian yang sama, namun berlokasi di sekitas
Indonesia atau Asia. Karakteristik penderita dan keamanan hasil tindakan
masih harus dicermati lagi untuk mendapatkan pengobatan atau terapi
yang terbaik bagi pasien yang kita jumpai.
Kesan dan Pesan
Selama mengerjakan tugas aplikasi EBM pada blok respirasi ini, kami
merasa tidak mendapatkan kesulitan yang bermakna. Hanya saja,
penyelesaian tugas ini sedikit memakan waktu belajar kami dalammempelajari tutorial maupun praktikum pada blok respirasi ini. Walaupun
8/3/2019 Penugasan Evidence Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/penugasan-evidence-based-medicine 13/13
ada kendala-kendala tersebut, kami telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyelesaikan penugasan ini.
Bagi kami, manfaat mengerjakan penugas aplikasi EBM ini dapat
membantu kami mengetahui dan memperbarui pengetahuan kami
khususnya dalam pengobatan penyakit paru obstruktif kronik ini. Selain
itu juga, kami dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana menilai
jurnal yang valid yang nantinya dapat kami terapkan pada pasien kami.
Pesan kami setelah mengerjakan penugasan ini adalah agar
penugasan dapat diberikan pada waktu yang tepat, agar waktu belajar
kami tidak tersita dengan adanya penugasan ini. Selain itu pula, nilai
penugasan ini sebaiknya diberikan nilai lebih untuk membantu kami
dalam mencapai indeks prestasi yang kami inginkan pada blok respirasi
ini.