penyakit-penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua_final
DESCRIPTION
penyakit yg pengaruhi kehamilan dan persalinanTRANSCRIPT
i
Penyakit-Penyakit yang Memengaruhi
Kehamilan dan Persalinan
Edisi Kedua
Umar Zein
2008
ii
USU Press Art Design, Publishing & Printing Gedung F Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737 Kunjungi kami di: http://usupress.usu.ac.id Terbitan pertama 2008 © USU Press 2008 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperba-nyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 979 458 384 7 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Zein, Umar
Penyakit-penyakit yang memengaruhi kehamilan dan persalinan edisi kedua / Umar Zein.-- Medan: USU Press, 2008. ix, 98 p.: Ilus.: 18 cm. ISBN: 979-458-384-7 1. Penyakit – Kehamilan I. Judul 618.2 dc22
Dicetak di Medan, Indonesia
iii
Kata Pengantar
Pembaca yang budiman, Setelah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai dokter di lapangan, baik di puskesmas maupun di rumah sakit, ditambah lagi kegiatan mengajar di fakultas kedokteran, akademi keperawatan, akademi kebidanan, serta membimbing calon dokter spesialis di rumah sakit, maka terbersitlah niat kami untuk menulis buku ini. Memang kepiawaian untuk menulis buku ilmiah masih jauh dari memadai, tapi dukungan dari sejawat yang kami minta untuk memberikan kontribusinya kepada buku ini mendorong kami mewujudkan niat itu. Di samping itu, rasanya sudah selayaknyalah kami berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi generasi penerus kami yang berprofesi di bidang kesehatan, terutama kesehatan reproduksi. Buku yang membahas masalah penyakit yang acapkali ditemukan pada wanita hamil, melahirkan, serta menyusui dalam bahasa Indonesia rasanya masih belum memadai. Semoga buku kecil ini dapat menjadi awal dari sebuah upaya yang akan terus berkembang dan dikembangkan di kemudian
iv
hari guna menambah khasanah buku bidang kesehatan/kedokteran di negeri ini. Akhirnya, semoga Allah, Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan rida-Nya atas usaha kecil kami ini. Seperti kata pantun:
Uang ringgit pembeli ragi Ragi disimpan di dalam peti
Ilmu sedikit kalau dibagi Hidup akan memunyai arti
Kalau belanja pergi ke pekan Membeli ikan dan jambu biji Kalau pembaca tak keberatan Kritik dan saran sangat terpuji
Jambu muda bawa ke pekan Dijual orang di pasar buah
Kalau ilmu tak diajarkan Bagaikan pohon tidak berbuah
Sekian dan terima kasih. Penulis, Umar Zein
v
Kata Pengantar Edisi Kedua
Pada Edisi Kedua ini, penulis mengedit ejaan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan beberapa kalimat ada yang mendapat perbaikan agar lebih mudah dipahami. Penulis juga menambahkan Daftar Singkatan, untuk melengkapi suatu buku ajar agar pembaca lebih memahami. Medan, November 2008 Penulis, Umar Zein
vi
Daftar Singkatan
2RHZE : Rifampisin, INH, Pyrazinamid dan
Etambutol setiap hari selama 2 bulan 4RH : Rifampisin dan INH setiap hari selama 4
bulan 4R3H3 : Rifampisin dan INH 3 kali seminggu
selama 4 bulan 6HE : INH dan Etambutol selama 6 bulan AB : Antibiotika ACEI : Angitensin Converting Enzyme Inhibitor AFB : Acid Fast Bacilli AI : Aorta Insufisiensi ARB : Alpha Receptor Blocker ARV : Anti Retro Viral AS : Aorta Stenosis ASI : Air Susu Ibu ATN : Acute Tubular Necrosis AV : Atrioventricular BB : Berat Badan BBLR : Berat Badan Lahir Rendah BCG : Bacille Calmete Geurine BTA : Basil Tahan Asam CD4 : Cluster Differentiated 4 CMV : Cytomegalovirus DC : Decompensatio Cordis DF : Dengue Fever DHF : Dengue Hemorrhagic Fever DIC : Disseminated Interavascular Coagulation DM : Diabetes Melitus
vii
DNA : Deoxyribonucleic acid DOTS : Direct Observe Threatment Short course DSS : Dengue Shock Syndrome EBV : Ebstein Barr Virus EKG : Elektrokardiografi FDA : Foods and Drugs Association FUO : Fever of Unknown Origin GDM : Gestasional Diabetes Melitus GDPT : Gula Darah Puasa Terganggu HbA1c : Hemoglobine A1c hCG : Human Chorio Gonadotropin HCT : Hydrochlorothiazide HIV : Human Immunodeficiency Virus HSV : Herpes Simplex Virus IDDM : Insulin Dependent Diabetes Melitus IgG : Immunoglobilin G IgM : Immunoglobulin M INH : Isoniazide ISDN : Isosorbid Dinitrat IUD : Intra Uterine IV : Intravaskuler JNC : Joint National Committe KB : Keluarga Berencana KGD : Kadar Gula Darah KP : Koch Pulmonum MCI : Myocard Ischemic MDR-TB: Multiple Drugs Resintance Tuberculosis MI : Miocard Infarct MI : Mitral Insufisiensi mmHg : Milimeter Air Raksa MS : Mitral Stenosis Mt : Mantoux test NFV : Nelfirapir NNRTI : Nonnucleoside Reverse Transcriptase
Inhibitor
viii
NsRTI : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
NtRTI : Reverse Transcriptase Inhibitor NVP : Nevirapin NYHA : New York Heart Asscosiation OAT : Obat Anti Tuberkulosa OGTT : Oral Glucose Tolerance Test P2TB : Program Penanggulangan Tuberkulosis PA : Postero Anterior PAS : Para Amino Salysilate PCR : Polymerase Chain Reaction PI : Protease Inhibitor PJK : Penyakit Jantung Koroner PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga PMO : Pengawas Minum Obat PND : Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe PPD : Purified Protein Derived PPTI : Program Penanggulangan Tuberkulosa
Indonesia RNA : Ribonucleic acid RTI : Reverse Transcriptase Inhibitor SA : Sinoatrial SGA : Small Gestation Age SGOT : Serum Glutamic Oxalate Transaminase SGPT : Serum Glutamic Pyruvate
Transmaninase TB : Tuberkulosis TBC : Tuberculosis TD : Tekanan Darah TDD : Tekanan Darah Diastol TDS : Tekanan Darah Sistol TGT : Toleransi Glukosa Terganggu TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral TVJ : Tekanan Vena Jugularis VZV : Varicella Zoster Virus WHO : World Health Organization ZDV/AZT : Zidovudine
ix
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................... ..... iii
KATA PENGANTAR EDISI KEDUA................. v
DAFTAR SINGKATAN................................. vi
DAFTAR ISI ............................................. ix
Diabetes Melitus....................................... 1
Tuberkulosis Paru ..................................... 12
Penyakit Jantung dan Kehamilan ................ 25
Hipertensi pada Kehamilan ........................ 34
Malaria dan Kehamilan .............................. 45
HIV/AIDS dan Kehamilan/Persalinan ........... 63
Rubella (German Measles) ......................... 79
Mumps (Parotitis Epidemica) ..................... 81
Infeksi Virus Herpes ................................. 83
Demam Dengue (Dengue Fever) ................ 91
Toxoplasmosis ........................................ 94
Daftar Pustaka ........................................ 97
1
Diabetes Melitus
Pendahuluan
enyakit diabetes terdapat pada sekitar 1% wanita usia reproduksi dan 1–2% diantaranya akan menderita diabetes
gestasional. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Gejala Umum dari Diabetes Melitus (DM)
Banyak kencing (poliuria). Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar
(polifagia). Letih, lesu. Penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangan
kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita
P
2
Pembagian DM
DM tipe 1 - Kerusakan fungsi sel beta di pankreas - Autoimun, idiopatik
DM Tipe 2 Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.
DM tipe lain: Karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.
DM pada masa kehamilan = Gestasional Diabetes
Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu: 1. Ibu tersebut memang telah menderita DM
sejak sebelum hamil 2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke: Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes
yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.
Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.
3
90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I). Diagnosis Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:
2. Kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO ≥200 mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
Cara pelaksanaan TTGO (WHO, 1994)
• Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari (dengan karbohidrat yang cukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa
• Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula tetap diperbolehkan
• Diperiksa kadar glukosa darah puasa
4
• Diberikan glukosa 75 g (orang dewasa), atau 1,75 g/Kg BB (anak-anak), dilarutkan dalam 250 ml air dan diminum dalam waktu 5 menit
• Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai
• Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa
• Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok.
Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) dari hasil yang diperoleh. - TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah
pembebanan antara 140 – 199 mg/dl - GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125
mg/dl. Reduksi Urine Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah:
5
Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk menegakkan diagnosis
Nilai (+) sampai (++++) Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab
lain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan, dan lainnya
Reduksi (++) → kemungkinan KGD: 200 – 300 mg%
Reduksi (+++)→ kemungkinan KGD: 300 – 400 mg%
Reduksi (++++)→ kemungkinan KGD: ≥ 400 mg%
Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan
pedoman. Risiko Tinggi DM Gestasional:
1. Umur lebih dari 30 tahun 2. Obesitas dengan indeks massa tubuh ≥
30 kg/m2 3. Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah) 4. Pernah menderita DM gestasional
sebelumnya 5. Pernah melahirkan anak besar > 4.000
gram 6. Adanya glukosuria 7. Riwayat bayi cacat bawaan 8. Riwayat bayi lahir mati 9. Riwayat keguguran 10. Riwayat infertilitas 11. Hipertensi
6
Komplikasi pada Ibu 1. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan
pertama kehamilan 2. Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20-
30 minggu akibat resistensi insulin 3. Infeksi saluran kemih 4. Preeklampsi 5. Hidramnion 6. Retinopati 7. Trauma persalinan akibat bayi besar
Masalah pada anak
1. Abortus 2. Kelainan kongenital spt sacral agenesis,
neural tube defek 3. Respiratory distress 4. Neonatal hiperglikemia 5. Makrosomia 6. hipocalcemia 7. kematian perinatal akibat diabetik
ketoasidosis 8. Hiperbilirubinemia
Penderita DM Gestasional memunyai resiko yang tinggi terhadap kambuhnya penyakit diabetes yang pernah dideritannya pada saat hamil sebelumnya. Saran: 6-8 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasa dan OGTT 75 gram glukosa. Pasien gemuk penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karena diperkirakan akan menjadi DM dalam 20 tahun kemudian
7
Prinsip Pengobatan DM: 1. Diet 2. Penyuluhan 3. Exercise (latihan fisik/olah raga) 4. Obat: Oral hipoglikemik, insulin 5. Cangkok pankreas Tujuan Pengobatan:
Mencegah komplikasi akut dan kronik. Meningkatkan kualitas hidup, dengan
menormalkan KGD, dan dikatakan penderita DM terkontrol, sehingga sama dengan orang normal.
Pada ibu hamil dengan DM, mencegah komplikasi selama hamil, persalinan, dan komplikasi pada bayi.
Prinsip Diet
Tentukan kalori basal dengan menimbang berat badan.
Tentukan penggolongan pasien: underweight (berat badan kurang), normal, overweight (berat badan berlebih), atau obesitas (kegemukan) Persentase = BB (kg)/(Tinggi Badan (cm) – 100) X 100% Underweight: < 90% Normal: 90–110%
8
Overweight: 110–130% Obesitas: > 130%
Jenis kegiatan sehari hari; ringan, sedang, berat, akan menentukan jumlah kalori yang ditambahkan. Juga umur dan jenis kelamin.
Status gizi Penyakit penyerta Serat larut dan kurangi garam Kenali jenis makanan
Penyuluhan terpadu untuk penderita DM dan lingkungannya
Penyuluhan dari Dokter, Perawat dan ahli gizi - di beberapa RS sudah ada Klinik Diabetes Terpadu.
Sasaran: Penderita, keluarga penderita, lingkungan sosial penderita.
Obat DM
Meningkatkan jumlah insulin Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide,
dsb.) Meglitinide (repaglinide, nateglinide) Insulin injeksi
Meningkatkan sensitivitas insulin Biguanid/metformin Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)
Memengaruhi penyerapan makanan Acarbose
Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau permen)
9
Sasaran pengontrolan gula darah Kadar gula darah sebelum makan 80-
120mg/dl Kadar gula darah 2 jam sesudah makan < 140
mg/dl Kadar HbA1c < 7%
Penanganan Diabetes pada Kehamilan Kehamilan harus diawasi secara teliti sejak dini untuk mencegah komplikasi pada ibu dan janin. Tujuan utama pengobatan DM dengan hamil:
1. Mencegah timbulnya ketosis dan hipoglikemia.
2. Mencegah hiperglikemia dan glukosuria seminimal mungkin.
3. Mencapai usia kehamilan seoptimal mungkin.
Biasanya kebanyakan penderita diabetes atau DM gestasional yang ringan dapat di atasi dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan, pemberian anti diabetik secara oral, dan mengawasi kehamilan secara teratur. Karena 15-20% dari pasien akan menderita kekurangan daya pengaturan glukosa dalam masa kehamilan, maka kelompok ini harus cepat-cepat diidentifikasi dan diberikan terapi insulin. Bila kadar plasma glukosa sewaktu puasa 105 mg/ml
10
atau kadar glukosa setelah dua jam postprandial 120 mg/ml pada dua pemeriksaan atau lebih, dalam tempo 2 (dua) minggu, maka dianjurkan agar penderita diberikan terapi insulin. Obat DM oral kontraindikasi. Penentuan dosis insulin bergantung pada: BB ibu, aktivitas, KGD, komplikasi yang ada. Prinsip: dimulai dengan dosis kecil reguler insulin 3 kali sehari, dosis dinaikkan bertahap sesuai respons penderita. Penyuntikan Insulin 1. Kenali jenis insulin yang ada, kandungan/ml
(unit/ml). 2. Kenali jenis spuit insulin yang tersedia: 40
u/ml, 100 u/ml, 50u/0,5 ml. 3. Suntikan diberikan subkutan di deltoid, paha
bagian luar, perut, sekitar pusat. 4. Tempat suntikan sebaiknya diganti-ganti. 5. Suntikan diberikan secara tegak lurus. 6. Pasien segera diberi makan setelah suntikan
diberikan. Paling lama setengah jam setelah suntikan diberikan.
7. Kalau pasien suntik sendiri, harus dapat melihat dengan jelas angka pada alat suntik.
8. Saat ini ada alat suntik bentuk pena dengan kontrol dosis yang lebih mudah dan lebih tepat, dan mudah dibawa-bawa.
11
Bagaimana wanita dengan diabetes? Dapat hamil dan punya anak sepanjang
gula darah terkontrol. Disarankan memilih kontrasepsi dengan
kadar estrogen rendah. Dapat memakai pil tambahan hormon
progesteron. IUD dapat menimbulkan risiko infeksi.
Tanda Komplikasi DM
Makrovaskular: stroke, penyakit jantung koroner,
ulkus/ gangren. Mikrovaskular: retina (retinopati) dan ginjal
(gagal ginjal kronik), syaraf (stroke, neuropati).
Koma: hiperglikemi, hipoglikemi, stroke.
12
Daftar Pustaka
1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata
M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV 2006, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Izzo JL, Black HR (Editors). Hypertension Primer, The Essensial of High B;ood Pressure, 2nd ed. 1996, From the Council on High Blood Pressure Research, American Heart Association.
3. Chin J (Ed), Kandun IN (Editor Penterjemah). Manual Pemberantasan Penyakit Menular 2006, Infomedika, Jakarta.
4. Cook GC, Zumba A (eds). Manson’s Tropical Diseases, 21st Ed.2004, ELST with Saunders Educational Low-Priced Sponsored Text, London.
5. Umar Zein, Zainal Syafri, Yosia Ginting, Bachtiar Pandjaitan: Gambaran Penderita Malaria di Kota Medan Tahun 2000 – 2001, Acta Medica Indonesiana, Volume XXXV Supplemen 2, Agustus 2003.
13
6. Umar Zein, Edward Siagian, Yosia Ginting, T.Bachtiar Pandjaitan: Aspek Klinis, Problema Diagnostik dan Pengobatan Penderita AIDS Dewasa di Medan, Acta Medica Indonesiana, Volume XXXV Supplemen 2, Agustus 2003, 576 – 81.
7. Depkes RI, 2005. Pedoman Monitoring dan Perawatan Pasien HIV/AIDS dengan Antiretro viral (ARV).
8. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral 2004, Jakarta.
9. Umar Zein. 111 Pertanyaan Seputar HIV/AIDS Yang Perlu Anda Ketahui, USU Press Medan 2007.
10. Umar Zein: Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue dan Dengue Syok Sindrom Pada Dewasa, Majalah Kedokteran Nusantara, Volume 37 No.1 Maret 2004.
11. Umar Zein: Penanganan Malaria Berat, Majalah Kedokteran Nusantara, Volume 37 No.1 Maret 2004.
12. Buku Ajar Kardiologi 2000, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
13. Umar Zein: Pencegahan Transmisi HIV Pada Petugas Kesehatan, Majalah Kedokteran Nusantara, Suplemen, Maret 2005.