peper menggerinda undiksha

28
1.1 Pengertian 1.1.1 Menggerinda Menggerinda merupakan suatu proses pengerjaan dengan menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke batu gerinda yang sedang berputar secara perlahan dan kontinyu terus-menerus hingga sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan skala pemakanan yang sangat kecil. 1.1.2 Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah suatu alat untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Fungsi Utama Mesin Gerinda : 1. Memotong benda kerja yang ketebalannya tidak relatif tebal. 2. Meratakan dan menghaluskan permukaan benda kerja. 3. Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda kerja. 4. Mengasah alat potong agar tajam. 5. Membentuk suatu profil pada benda kerja (elips, siku, dll).

Upload: pradnyadinatawayan

Post on 02-Dec-2015

266 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Bengkel listrik merupakan suatu bidang yang menjadi kumpulan praktek kerja bengkel salah satunya adalah menggerinda

TRANSCRIPT

Page 1: Peper Menggerinda Undiksha

1.1 Pengertian

1.1.1 Menggerinda

Menggerinda merupakan suatu proses pengerjaan dengan

menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke batu gerinda

yang sedang berputar secara perlahan dan kontinyu terus-menerus

hingga sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan skala pemakanan

yang sangat kecil.

1.1.2 Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah suatu alat untuk menghasilkan

permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi.

Mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan

mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat

banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja

dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu

gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi

pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Fungsi Utama Mesin Gerinda :

1. Memotong benda kerja yang ketebalannya tidak relatif tebal.

2. Meratakan dan menghaluskan permukaan benda kerja.

3. Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda kerja.

4. Mengasah alat potong agar tajam.

5. Membentuk suatu profil pada benda kerja (elips, siku, dll).

2.1 Jenis-jenis Mesin Gerinda :

Untuk mesin gerinda secara umum dibedakan menjadi 2 jenis yaitu,

mesin gerinda konvensional dan mesin gerinda non konvensional.

2.1.1 Mesin Gerinda Konvensional

Mesin gerinda konvensional merupakan mesin gerinda yang

sudah digunakan sebelum mesin gerinda listrik yang cara

pengoperasiannya masih manual menggunakan tangan atau kaki

pekerjanya.

1. Mesin Gerinda Konvensional Kaki

Page 2: Peper Menggerinda Undiksha

Mesin gerinda yang pengoperasiannya menggunakan kaki

untuk menginjak pedal sebagai gaya dorong roda gerinda dan

kebanyakan untuk pengerjaannya hanya dilakukan untuk

pengasahan benda kerja. Mesin ini memiliki ukuran yang besar

dibandingkan mesin gerinda konvensional tangan sehingga kurang

efektif.

2. Mesin Gerinda Konvensional Tangan

Mesin gerinda yang pengoperasiannya menggunakan tangan

sebagai gaya dorong dengan menggerakkan tuas pemutar naik dan

turun untuk memutar roda gerinda dan juga kecepatan putar roda

gerinda hanya bergantung pada besar/kecil dorongan yang

diberikan. Jadi penerapan mesin ini hanya diperuntukkan untuk

pengerjaan yang sederhana pada benda kerja yang kecil yang

dilakukan untuk pengasahan. Mesin ini memiliki ukuran yang kecil

agar dapat diletakkan dimana saja sehingga pengerjaannya lebih

efektif.

2.1.1 Mesin Gerinda Non Konvensional

Mesin gerinda non konvensional merupakan mesin gerinda

modern yang penggunaannya menggunakan mesin listrik untuk

memutar roda gerinda dan macam – macam pengerjaannya juga

lebih luas untuk mengasah/menajamkan, memotong, dan

menghaluskan benda kerja dan untuk ukuran benda kerjanya pun

lebih variatif dengan jenis roda gerinda yang bermacam – macam

sehingga proses pengerjaan lebih efektif dan lebih efisien. Ada

beberapa jenis mesin gerinda listrik yang digunakan dalam dunia

industri, yaitu :

1. Mesin Gerinda Bangku/Duduk

2. Mesin Gerinda Khusus

Mesin Gerinda duduk mesin yang digunakan untuk mengasah

perkakas potong seperti pahat potong mesin bubut dan pengasahan

Page 3: Peper Menggerinda Undiksha

Keterangan :1) Spindel pemakanan batu gerindaPenggerak pemakanan batu gerinda.2) Pembatas langkah meja mesin3) Sistem hidrolikPenggerak langkah meja mesin.4) Spindel penggerak meja mesin naik turun5) Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri6) Tuas pengontrol meja mesin7) Panel kontrolBagian pengatur proses kerja mesin.8) Meja mesinTempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.9) Kepala utamaBagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan.

mesin bor. Prinsip kerjanya benda kerja didorong kearah batu

gerinda yang berputar.

Untuk mesin gerinda khusus dibagi menjadi 3 sesuai benda kerja

yang digunakan dalam proses menggerinda, yaitu :

1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding) merupakan jenis

mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda permukaan rata

atau untuk memperoleh hasil permukaan yang datar dan rata.

Page 4: Peper Menggerinda Undiksha

2. Mesin Gerinda Silinder (Cylindrical Grinding) adalah jenis

mesin gerinda dengan benda kerja yang mampu dikerjakan, dimana

bentuk benda kerja berbentuk silinder.

3. Mesin Gerinda Alat Potong (Tool Grinding Machine) adalah

mesin yang digunakan untuk pekerjaan yang presisi, yaitu

menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata

pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan memperhalus

(finishing).

Mesin Gerinda Alat Potong dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Mesin Gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau

frais, reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untuk

pengasahan dapat diputar atau digeser sesuai dengan bentuk

benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahan

digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik.

Benda kerja diputar dengan tangan melalui perlengkapan

penjepitnya.

Page 5: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Mesin Gerinda Pengasah

Gambar. Mesin Gerinda Tangan

2. Mesin Gerinda Tangan (Hand Grinding) merupakan mesin

gerinda dengan gaya penggerak diteruskan dari engkol ke roda

gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya dipergunakan pada

bengkel kecil atau untuk keperluan rumah tangga. Rata-rata fungsi

utama mesin ini sebagai alat pemotong saja.

Page 6: Peper Menggerinda Undiksha

2.2 Batu Gerinda

Bagian-bagian batu

gerinda. Setiap roda gerinda mengandung dua komponen :

1. Abrasive yang bekerja sebagai pemotong/pengasah.

2. Bond, sebagai perekat, yang mengikat butiran-butiran abrasive

selama pemotongan.

Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau

pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam,

mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pemotongannya.

2.2.1Jenis Butir Asahan/abrasive

a). Alumunium Oxide (Al2O3) merupakan jenis yang paling banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan roda/batu gerinda. Bahan ini

dipergunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai

tegangan tarik tinggi. Misalnya baja carbon, baja paduan, HSS.

Simbol : A

Gambar. Alumunium Oksida

Page 7: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Silikon Karbida

Gambar. Diamond

b). Silicon Carbida (SiC) merupakan bahan yang sangat keras,

kekerasannya mendekati intan. Digunakan untuk menggerinda

benda kerja bertegangan tarik rendah. Misalnya, grafit, alumunium,

kuningan dan carbida. Simbol : C

c). Diamond/Intan bahan yang asah yang sangat keras,

digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan kekerasan

tinggi. Contohnya carbida semen, keramik, kaca, keramik, granit,

marmer, batu permata. Simbol : D

Page 8: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Boron Nitride

d). Boron Nitride (BN) bahan ini digunakan untuk menggerinda

benda kerja yang sangat keras. Kristal bahan ini berbentuk kubus.

Contoh : baja perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida.

Simbol : CBN.

Butiran asahan atau abrasive memiliki sifat kegetasan.

Kegetasan, ialah sifat butiran untuk menahan diri dan membentuk

runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak

menggesek.

2.2.2Ukuran Butiran Asah

Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan

dikelompokkan berdasarkan ukuran saringan yang digunakan untuk

menyaring butiran asah.

No. Ukuran Butiran Tingkat Kekasaran

1 8 – 16 Sangat Kasar

2 20 – 36 Kasar

3 46 – 80 Sedang

Page 9: Peper Menggerinda Undiksha

4 100 – 320 Halus

5 400 atau lebih Sangan Halus

Tabel. Klasifikasi ukuran butiran asahan.

Cara pembacaan butiran asah dengan sistem saringan adalah

sebagai berikut : butiran asah dilewatkan pada suatu penyaringan

yang mempunyai mata jala per inchi linier atau butiran asah akan

lewat pada saringan dengan jumlah lubang lebih sedikit dan akan

tertahan pada penyaring dengan jumlah mata saringan lebih rapat.

Contoh : Butiran asah 30, berarti butiran akan lolos pada penyaring

dengan jumlah mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada

penyaring dengan jumlah mata jala 30 per inchi.

2.2.3Tingkat Kekerasan

Tingkat kekerasan adalah kemampuan perekat untuk

mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran

akibat adanya tekanan pemotongan, bukan kekerasan dari butiran

asah. Ada 2 macam tingkat kekerasan baru gerinda, yaitu :

a). Roda Gerinda Lunak

Jumlah perekat kecil. Batu gerinda jenis ini mempunyai sifat

mudah untuk melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan

tertentu. Digunakan untuk menggerinda material yang keras,

karena butiran asah akan cepat lepas dan berganti dengan butiran

asah yang masih baru dan tajam.

b). Batu Gerinda Keras

Jumlah presentase perekat besar. Batu gerinda jenis ini

mempunyai sifat sulit untuk melepaskan butiran di bawah tekanan

Gambar. Perekat Kecil

Page 10: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Perekat Besar

Struktur padat, “kerja keras”, (tidak dipengaruhi oleh kerasnya butiran) dan effisiensi pemotongannya jelek. Roda gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda permukaan dengan bagus.

pemotongan tertentu. Digunakan untuk menggerinda material yang

lunak, karena material lunak, tidak membutuhkan butiran asah yang

selalu tajam.

No Huruf Alfabet Tingkat Kekerasan

1 E,F,G,H Lunak sekali

2 J,K Lunak

3 L,M,N Sedang

4 O,P Keras

5 Q,R,S Sangat Keras

Tabel. Tingkat kekerasan batu gerinda.

2.2.4Struktur Butiran Asah

Struktur atau ruang butiran ditentukan oleh perbandingan dan

penyusunan dari butiran pengasah dan perekat. Perbandingan

dari perekat dalam roda gerinda berkisar antara 10 % sampai

30 % dari volume total roda gerinda.

Apabila butiran – butiran pengasah saling berdekatan

dibandingkan dengan ukurannya roda gerinda mempunyai

struktur padat. Perbandingan dari perekat dengan butiran

pengasah rendah (perekat sedikit) dan biasanya sedikit ruang

udara atau tanpa ruang udara.

Page 11: Peper Menggerinda Undiksha

Struktur terbuka mempunyai ruang antara butiran – butiran pengasah yang lebar dan “kerja ringan” (tidak dipengaruhi oleh kerasnya butiran). Struktur ini mempunyai effisiensi pemotongan yang baik dan karenanya digunakan untuk pengasaran.

Struktur juga dipengaruhi

oleh jumlah dan ukuran dari

pori – pori. Yang banyak

memberikan banyak ruang

untuk beram pada saat

pemotongan tapi juga lepas

dengan mudah. Pendingin

lebih bisa mencapai tempat

bertemunya antara benda kerja dan roda gerinda. Apabila

ukuran butiran kecil, dapat dibuat suatu pengerjaan akhir

dengan hasil yang baik. Roda gerinda dengan struktur pori –

pori dapat juga keras, jika perekatnya kuat dan keras.

Kepadatan dari struktur dinyatakan dengan angka –

angka Arabic dari 1 – 9 untuk buatan inggris dan jerman, dari

1 – 20 untuk butiran swiss. Buatan swiss juga ditunjukkan juga

oleh banyaknya pori – pori dengan huruf l, m, n, dan ukuran

dengan f, ff.

Tingkat

Kerenggangan

Nomor Struktur

Ing./Jer. Swiss Banyaknya pori – pori

Sangat Padat 0 – 1 0 – 9 Pori2 Sedikit l

Padat 2 – 3 11 – 13 Pori2 Sedang m

Page 12: Peper Menggerinda Undiksha

Sedang 4 – 5 14 – 16 Pori2 Banyak n

Terbuka 6 – 7 17 – 19 Pori2 Halus f

Sangat Terbuka 8 - 9 20 Pori2 Sangat

Halus

ff

2.2.5Jenis Bahan Perekat

a). Perekat Tembikar/Vitrified – Bond

Perekat ini paling banyak digunakan dalam pembuatan batu

gerinda, yakni hampir 80 % batu gerinda dibuat dengan perekat ini.

Bahan dasar perekat ini adalah keramik tanah liat dan mempunyai

sifat tidak mudah berubah walaupun ada pengaruh dari luar, seperti

; air, oli, atau perubahan suhu udara sehari – hari. Semua perekat

tembikar tidak fleksibel, artinya tidak tahan benturan, maka batu

gerinda potong tidak dibuat dengan perekat ini. Keistimewaan batu

gerinda ini adalah tahan terhadap air, oli asam, dan panas. Perekat

ini diberi kode huruf V.

b). Perekat Silikat/Silicat – Bond

Digunakan untuk membuat batu gerinda yang kegunaannya

mengasah benda kerja yang sensitif terhadap panas, misalnya pisau

frais, bor, dan pahat HSS. Perekat jenis ini mudah melepaskan

butiran. Perekat ini diberi kode huruf S.

c). Perekat Bakelit/Resinoid – Bond

Dipakai untuk pembuatan batu gerinda dengan kecepatan

tinggi, sangat cocok untuk penggerindaan baja, mengasah gergaji,

tuangan, dan pembuatan gigi gergaji. Karena perekat ini

mempunyai sifat fleksibelitas tinggi, maka banyak digunakan untuk

pembuatan batu gerinda tipis sampai ketebalan 0.8 mm. Perekat ini

diberi kode huruf B.

d). Perekat Karet/Rubber – Bond

Page 13: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Batu Gerinda Lurus

Perekat karet mempunyai elastisitas tinggi dan diberi kode

huruf R. Perekat ini dipakai untuk pembuatan batu gerinda yang

digunakan untuk pekerjaan presisi ataupun kasar. Contoh untuk

menggerinda poros engkol dan pembuangan bekas pengelasan

bahan stainless. Perekat ini juga dapat dipakai untuk pembuatan

batu gerinda potong, karena daya elastisnya memenuhi syarat

untuk batu gerinda tipis.

e). Perekat Embelau/Shellac – Bond

Diberi kode E, digunakan untuk pekerjaan presisi dan

permukaan sangat halus lebih halus dari perekat bakelit, ketahanan

terhadap panas rendah, dan dapat dibuat tipis. Contoh untuk

penggerindaan nok, rol, kertas, dll.

f). Perekat Logam/Metal – Bond

Digunakan untuk mengikat butiran pemotong Boron Nitride

dan intan. Diberi kode L/M.

2.2.6Bentuk – Bentuk Roda Gerinda

Roda gerinda dibuat dalam bermacam – macam bentuk.

Pemilihan pada umumnya paling banyak diperlihatkan dibawah ini :

a). Batu Gerinda Lurus

Bentuk roda

gerinda lurus

digunakan untuk

penggerindaan

datar, silinder

luar dan gerinda bangku.

Page 14: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Cekung Satu Sisi

Gambar. Cekung Dua Sisi

Gambar. Batu Gerinda Mangkuk Lurus

Gambar. Batu Gerinda Mangkuk Kerucut

b). Batu Gerinda Cekung Satu Sisi

Roda gerinda

jenis ini

digunakan untuk

penggerindaan

dalam,

penggerindaan datar dan penggerindaan alat potong.

c). Batu Gerinda Cekung Dua Sisi

Fungsi utama

untuk

penggerindaan

silindris.

d). Batu Gerinda Mangkuk Lurus

Roda gerinda

mangkuk lurus

fungsinya adalah

untuk

penggerindaan

datar dengan spindel vertical atau horizontal.

e). Batu Gerinda Mangkuk Kerucut

Fungsi

utamanya untuk

Page 15: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Piring

Gambar. Tirus Dua Sisi

menggerinda/mengasah alat potong, misalnya pisau frais,

pahat bubut.

f). Batu Piring

Roda gerinda ini

fungsi utamanya

untuk

menggerinda

pisau gergaji.

g). Batu Gerinda Tirus Dua Sisi

Roda gerinda ini

fungsi utamanya

membersihkan

terak hasil

pekerjaan.

h). Gerinda Potong

Roda gerinda ini

digunakan untuk

memotong

benda kerja.

i). Gerinda Gergaji

Page 16: Peper Menggerinda Undiksha

Gambar. Batu Gerinda Silindris

Fungsinya untuk melakukan pemotongan benda kerja yang

terbuat dari bahan kayu.

j). Batu Gerinda Silindris

Roda gerinda

fungsinya, untuk

menggerinda sisi

benda kerja

dalam.

2.2.7 Klasifikasi Batu Gerinda

Label batu gerinda yang menempel pada batu gerinda berisi :

a) Jenis Bahan Asah

b) Ukuran Butiran Asah

c) Tingkat Kekerasan

d) Susunan Butiran Asah

e) Jenis Bahan Perekat

Contoh :

A 46 K 15 V

A : Alumunium Oxide

46 : Ukuran butiran sedang

K : Tingkat kekerasan lunak

Page 17: Peper Menggerinda Undiksha

15 : Struktur butiran pori-pori banyak

V : Jenis bahan perekat vertified

2.3 Pemasangan Batu Gerinda

1. Pemeriksaan Suara Roda Gerinda

Begitu kita menerima roda gerinda baru, semua roda – roda

gerinda tersebut harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan

apakah tidak ada kerusakan – kerusakan dalam pengiriman.

Sebelum memasang roda gerinda harus dilakukan pemeriksaan

suara terlebih dahulu. Roda gerinda digantung atau ditahan pada

lubangnya dengan jari dan dipukul perlahan – lahan dengan

sekeping plastik (pegangan pada obeng) atau kayu. Roda – roda

gerinda yang vertrife dan silicate akan mengeluarkan bunyi seperti

lonceng (bel). Jika roda gerinda retak, roda gerinda tidak akan

berbunyi nyaring dan tidak dapat digunakan.

2. Pencekaman Roda Gerinda

Roda – roda gerinda dipasang pada poros – poros mesin melalui

lubangnya dan diklem antara 2 pencekam.

Pencekam harus mempunyai celah antara roda gerinda. Kedua

pencekam harus berdiameter sama dan sekurang – kurangnya 1/3

dari diameter roda gerinda yang baru. Material yang liat harus

digunakan untuk pencekam. Besi kelabu tidak boleh digunakan.

Ring dari material yang dapat ditekan seperti kertas, karet atau kulit

harus dipasang antara roda gerinda dan pencekamnya dan diameter

ring harus sama dengan pencekamnya.

Material lunak (timah, plastik) harus digunakan jika dibutuhkan

bush antara lubang roda gerinda dan poros mesin. Lubang dari bush

roda gerinda tersebut harus 0,1 mm lebih besar diameternya

daripada diameter poros mesin atau diameter utama dari

pencekam. Baut atau mur pencekam dikencangkan secukupnya,

agar dapat menahan roda gerinda.

Page 18: Peper Menggerinda Undiksha

Untuk roda – roda gerinda yang lebih kecil dari 50 mm tidak ada

peraturan pemakaian pencekam.

2.4 Penggunaan Pendingin pada Penggerindaan :

2.4.1 Penggunaan pendingin atau cairan penggerindaan

diatur oleh dua prinsip dasar yaitu :

a) Pendingin digunakan untuk menghilangkan panas yang

dihasilkan oleh gesekan pada saat penggerindaan. Pada

penggerindaan yang presisi hal ini sangat penting. Karena untuk

mencegah pecah partikel yang sangat halus selama proses

menggerinda, yang dapat ditimbulkan oleh adanya panas lokal yang

tinggi.

b) Cairan penggerindaan juga harus melindungi permukaan roda

gerinda dari muatan atau dipenuhi oleh chip. Untuk menjaga benda

kerja yang teliti dan berketelitian tinggi pada pengerjaan akhir,

pendingin sangat baik apabila diberi saringan pemisah untuk

memisahkan kotoran – kotoran dari pendingin.

2.4.2Macam dan type pendingin

Pendingin yang baik memiliki anti karat, menurunkan panas

yang tinggi, tidak mudah panas. Pelumas yang baik mengatur

menurunkan panas berikutnya, dan mempunyai daya pancar yang

cepat bila ditambahkan air.

Dua kelompok cairan pemotongan untuk penggerindaan yaitu :

a). Soluble – campuran oli (oli dengan air, dicampur 1 : 20)

Apabila oli ditambah air, terbentuk campuran air dengan olie. Para

pabrik memproduksi campuran yang gelap (kesusuan). Misalnya

Dromus B dari shell.

b). Pendingin dari campuran kimia (Cairan dengan air dicampur

1 : 50 – 1 : 80). Pendingin ini mempunyai keseimbangan yang baik,

Page 19: Peper Menggerinda Undiksha

dan pelindung karat yang baik. Pendingin ini mengandung sodium

nitrite, triethanolamine dan sodium.

2.5 K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

2.5.1 Alat Perlindungan Diri

a) Kaca Pelindung

Kaca pelindung ini harus di gunakan karena agar terhindar

dari kerusakan mata. Saat menggerinda suatu permukaan benda

akan timbul radiasi atau suatu permukaan benda akan timbul

radiasi atau percikan bunga api yang sangat keras, maka dari itu

penggunaaan kaca pelindung saat bekerja perlu digunakan.

b) Alat Pelindung Mata

Mata harus terlindungi dari panas, sinar yang menyilaukan

dan debu. Berbagai jenis kacamata pengaman mempunyai

kegunaan yang berbeda.

Kacamata debu berguna melindungi mata dari bahaya debu,

bram (tatal) pada saat menggerinda, memahat dan mengebor.

c) Slop Tangan

Tangan merupakan bagian tubuh yang paling penting saat

menggerinda. Alat pelindung yang digunakan untuk menggerinda

adalah sarung tangan dengan bahan asbes yang tahan terhadap

panas saat memegang benda yang panas dan juga untuk

melindungi dari percikan api.

d) Masker

Penggunaan masker sangat penting apalagi jika kurang

adanya sirkulasi udara (udara dari luar ke dalam dan dari dalam ke

luar) saat pengerjaan di dalam ruangan dan juga supaya serpihan-

serpihan benda yang di gerinda dan loncatan bunga api bias

diantisipasi mengenai mulut.

Page 20: Peper Menggerinda Undiksha

e) Sepatu Besi

Untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda

tajam atau terbakar, maka sebagai pelindung digunakan sepatu.

Sepatu yang digunakan dalam menggerinda adalah sepatu

pengaman bentuknya seperti sepatu biasa, hanya ujungnya dilapisi

dengan baja.

2.5.2 Keselamatan Kerja

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar dalam

melakukan pengerjaan gerinda aman. Maksud aman disini aman

bagi operator dan mesin gerinda itu sendiri.

1. Periksa batu gerinda apakah ada retakan sebelum dipasang jika

ada lakukan pendressingan.

2. Lakukan uji coba putaran sebelum digunakan.

3. Gunakan alat perlengkapan diri.

4. Jangan melebihi kecepatan putar yang digunakan.

5. Saat menggerinda pada gerinda duduk, dudukan benda kerja

harus berjarak 2 mm dari batu gerinda, jika tidak benda kerja akan

masuk diantara dudukan dan batu gerinda sehingga dapat merusak

batu gerinda

6. Selama melakukan penggerindaan kering, beram harus

disingkirkan.

7. Jangan membuka tutup pengaman.

8. Jangan menyentuh batu gerinda yang berputar.

9. Setelah selesai menggerinda, tunggu sampai batu gerinda

berhenti total. Kemudian letakkan mesin gerinda di permukaan yang

datar dengan batu gerinda berada diatas (mengarah ke atas). Ini untuk

mengantisipasi bila mesin tidak sengaja menyala, maka batu gerinda

yang berputar tidak mengenai benda apapun. Cabut kabel mesin dari

stop kontak bila sudah tidak akan digunakan lagi dalam jangka waktu

lama atau saat sedang mengganti batu gerinda.

2.6 Penyimpanan dan Perawatan

Page 21: Peper Menggerinda Undiksha

2.6.1 Penyimpanan

Area untuk menyimpan roda gerinda harus :

a) Kering.

b) Bebas dari embun.

c) Bebas dari perubahan temperatur yang besar.

d) Bebas dari getaran.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penyimpanan batu

gerinda :

a) Roda gerinda yang rata dan ringan ditempatkan pada

permukaan yang datar, tanpa antara.

b) Roda gerinda yang rata dan besar dapat diposisikan berdiri

tetapi harus ada penahannya agar tidak menggelinding.

c) Roda gerinda mangkok berukuran kecil diletakkan terpisah

dengan yang berukuran besar.

d) Roda gerinda dengan ukuran kecil ditempatkan pada rak dengan

ukuran yang sesuai.

2.6.2 Perawatan

1. Pengasahan roda gerinda diperlukan untuk memelihara

ketajaman, bentuk dan untuk putaran yang konsentris.

Pemasangan roda gerinda baru harus didressing (diasah)

sebelum digunakan. Selama pengasahan roda gerinda harus hati –

hati. Kemungkinan luka pada jari bisa terjadi apabila pengasahan

selip jika tidak memakai slop tangan. Untuk peralatan pengasahan

dibedakan dari jenis roda pengasah yaitu :

a) Untuk pengasahan roda – roda gerinda yang besar dan kasar,

menggunakan pengasah dengan roda – roda dari besi tuang keras.

Selama pengasahan, aturlah supaya badan dari pengasah

terletak/tertahan pada penahan alat dan dimajukan kepermukaan

roda gerinda, ditekan kuat ke roda gerinda untuk menghilangkan

getaran – getaran.

Page 22: Peper Menggerinda Undiksha

b) Pengasah dengan roda dari silicon carbide (carborondum),

roda – roda pengasah digunakan untuk pengasahan roda – roda

gerinda menengah. Pengasah ditekankan pada bidang miringnya

(kearah) roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda

gerinda. Pengasah harus tertahan oleh penahan alat pada

sarungnya.