peran uang dalam perekonomian
DESCRIPTION
Ekonomi MoneterTRANSCRIPT
© Boardworks Ltd 20061 of 22 © Boardworks Ltd 20061 of 22
EKONOMI MONETER II
© Boardworks Ltd 20062 of 22
Perbedaan antara mata uang dalam peredaran dengan
uang beredar, yaitu apabila mata uang dalam peredaran
adalah seluruh jumlah uang yang telah dikeluarkan/diedarkan
oleh Bank Sentral. Dimana mata uang tersebut terdiri dari dua
jenis yaitu uang kertas dan uang logam.
Mata uang dalam peredaran sama dengan uang kartal.
Sedangkan uang beredar adalah semua jenis uang yang ada
di dalam perekonomian yaitu jumlah dari mata uang dalam
peredaran ditambah uang beredar atau money supply,
dimana dibedakan menjadi dua pengertian yaitu dalam arti
sempit dan arti luas
Peran Uang Dalam Transaksi
© Boardworks Ltd 20063 of 22
Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) adalah daya
beli yang langsung digunakan untuk pembayaran dimana
bisa diperluas dan mencakup alat – alat pembayaran yang
”mendekati” uang, misalnya deposito berjangka dan
simpanan tabungan.
M1 = C + DD
di mana :
C = currency (uang kartal) DD = demand deposits (uang giral)
(DD) disini hanya mencakup saldo rekening koran/giro milik masyarakat
umum yang disimpan di bank, selain itu DD yang dimaksud di sini adalah
saldo atau uang milik masyarakat yang masih ada di bank dan belum
digunakan oleh pemiliknya untuk membayar atau berbelanja
Uang Beredar dalam Arti Sempit - M1
© Boardworks Ltd 20064 of 22
M2 disebut juga sebagai likuiditas moneter, dalam arti luas
(M2) diartikan sebagai M1 ditambah dengan deposito berjangka
dan saldo tabungan milik masyarakat pada bank – bank (dimana
perkembangan M2 ini juga bisa memperngaruhi perkembangan
harga, produksi dan keadaan ekonomi pada umumnya).
M2 = M1 + TD + SD
Dimana :
TD = time deposits (deposito berjangka)
SD = saving depsoits (deposito berjangka)
Di Indonesia, M2 mencakup semua deposito berjangka dan saldo tabungan dalam rupiah pada bank-bank dan tidak tergantung besar
kecilnya simpanan, tetapi tidak mencakup deposito berjangka dan saldo tabungan
dalam mata uang asing
© Boardworks Ltd 20065 of 22
Uang d
ala
m A
rti Luas – M
3 Definisi uang beredar dalam arti lebih luas adalah
M3, yang mencakup semua deposito berjangka dan
saldo tabungan, besar kecil, rupiah atau mata uang asing milik
penduduk pada bank oleh lembaga keuangan non bank.
Seluruh deposito berjangka dan saldo tabungan ini disebut uang
kuasi/quasi money.
M3 = M2 + QM
di mana :
QM = quasi money
Di Indonesia, memang sedikit sekali perbedaan antara deposito berjangka dan saldo tabungan dalam rupiah dengan deposito
berjangka dan saldo tabungan dalam dollar. Setiap kali membutuhkan rupiah dollar bisa langsung menjualnya ke bank,
atau sebaliknya . Dalam hal ini perbedaan antara M2 dan M3 menjadi tidak jelas. Deposito berjangka dan saldo tabungan
dollar milik bukan penduduk tidak termasuk dalam definisi uang kuasi
© Boardworks Ltd 20066 of 22
Uang adalah segala sesuatu yang bisa dipakai atau diterima
untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun
hutang. Orang memegang uang untuk menutupi kebutuhannya
sehari-hari disebut sebagai permintaan uang untuk motif
transaksi. Berapa besarnya yang yang dipegang tergantung
pada pola pembayaran pendapatan dan jumlah penghasilan.
Menurut Keynes, orang rata-rata akan memegang uangnya
sebesar Y/2. Apabila ia menerima gaji Rp 300.000 per bulan,
maka ia akan rata-rata memegang uangnya sebesar Rp
150.000.
MT = k.YDimana, MT : kebutuhan uang untuk transaksi k : suatu proporsi konstan 0<k<1 Y : tingkat pendapatan nasional
Pengertian
© Boardworks Ltd 20067 of 22
Ketergantungan permintaan uang untuk transaksi terhadap
pendapatan ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Permintaan uang untuk
transaksai riil ditunjukkan
dengan L1. Terlihat semakin
tinggi pendapatan maka
semakin banyak uang yang
dipegang untuk keperluan transaksi (Mt). hubungan
antara permintaan uang untuk transaksi dengan pendapatan
riil (Y/P) tidak selalu linier. Berbeda dengan kaum klasik,
Keynes lebih menekankan analisisnya pada motif spekulasi
yaitu peranan tingkat bunga dalam menetukan permintaan
uang untuk spekulasi.
Pengertian
© Boardworks Ltd 20068 of 22
Uang d
ala
m
Kese
imbangan
Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan uang
(Md) dengan penawaran uang (Ms). Md adalah kebutuhan
masyarakat akan uang tunai untuk menunjang kegiatan
ekonominya. Ms adalah jumlah uang yang disediakan oleh
pemerintah dan bank-bank yaitu seluruh uang kartal dan
uang giral yang beredar.
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai jika,
Permintaan uang (liquidity preference - L) telah sama
dengan penawaran uang (money supply - M). Secara grafis,
kondisi ini digambarkan oleh sebuah kurva yg disebut kurva
LM (LM curve), dimana permintaan uang = penawaran uang
(L = M).
© Boardworks Ltd 20069 of 22
Permintaan uang pada suatu periode merupakan rata-rata jumlah
uang yang ingin dipegang oleh masyarakat (uang yang siap
digunakan untuk transaksi, seperti uang kartal yang tidak disimpan di
bank)
Menurut Keynes, seseorang memegang uang dapat disebabkan
oleh beberapa motif: Motif transaksi, Motif berjaga-jaga, dan Motif
spekulasi.
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi
oleh pendapatan masyarakat. Jika pendapatan masyarakat naik, uang
yang diperlukan untuk transaksi konsumsi dan investasi juga akan
naik.
Dalam ekonomi berbasis bunga, permintaan uang untuk spekulasi
menghadapi opportunity cost berupa bunga yang ditawarkan oleh
instrumen keuangan. Karena itu, permintaan uang untuk spekulasi
akan dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga.Permintaan Uang
© Boardworks Ltd 200610 of 22
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia
dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter,
yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang /
mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang
merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang
yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar
secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang.
Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang
ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di
lain pihak,
disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan
oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum
dan masyarakat domestic.Penawaran Uang
© Boardworks Ltd 200611 of 22
Syarat
keseimbangannya pasar
uang sudah kita ketahui,
yaitu bahwa jumlah
permintaan uang sama
dengan jumlah
penawaran uang. Secara
matematik dapat
dituliskan:
L = M
atau:
L1(Y) + L2(r) = M
atau:
L(Y,r) = M
Model dari Baumol bertitik tolak dari
anggapan bahwa orang ini menerima pendapatan sejumlah
tertentu secara reguler setiap waktu misalnya awal bulan dan
kebutuhan dana (uang tunai) per satuan waktu adalah konstan.
Selanjutnya dianggap bahwa pendapatan totalnya bisa ia
pegang sebagai uang tunai, atau semuanya dalam
bentuk obligasi dan mendapat penghasilan tambahan
berupa bunga, atau sebagian dalam
bentuk uang tunai dan sebagian dalam bentuk obligasi.
Penentuan jumlah tersebut sesuai dengan pertimbangan
biaya yang paling menguntungkan.
Permintaan untuk Transaksi
(Baumol-Tobin)
© Boardworks Ltd 200613 of 22
Teori Tobin bertitik tolak pada anggapan bahwa seseorang akan
mendapatkan kepuasan (utility) yang lebih besar nilai
kekayaannya atau penghasilannya; tetapi ia akan mendapatkan
kepuasan negatif (disutility) bila ia menghadapi ”risiko” yang
semakin besar yang bersangkutan dengan kekayaannya.
Ketidaktentuan adalah resiko,yang memberikan kepuasan
negatif (disutility), salah satu cara untuk mengukur besarnya
resiko adalah dengan menggunakan konsep statistik yang kita
kenal dengan nama deviasi standard atau σ. Tobin menganggap
bahwa orang bisa menilai secara konsisten (dan kemudian
memilih diantaranya) berbagai nilai kekayaan atau pendapatan
yaitu berbagai expected value dari kekayaan/pendapatan
terbuka baginya beserta resiko masing-masing kemungkinan
tersebut. Permintaan untuk Spekulasi -Tobin
© Boardworks Ltd 200614 of 22
Sejalan dengan teori utility mengenai barang-barang lain, maka
Tobin menganggap bahwa untuk kekayaan atau pendapatan
berlaku hukum marginal utility yang menurun (law of dimishing
marginal utility), yaitu semakin besar kekayaan/pendapatan
semakin kecil tambahan utility yang diperoleh dari setiap rupiah
kenaikan kekayaan/pendapatan tersebut.
Teori permintaan uang untukmotif spekulasi dari Tobin
menganalisa perilaku spekulatif konsumen (pemilik kekayaan)
dengan cara yang sama dengan perilaku yang dikenal dalam
teori mikro, yaitu menggunakan prinsip maksimisasi utility.
Demikian pula hubungan antara permintaan spekulatif akan
uang dengan faktor-faktor penentunya (tingkat bunga,
besarnya kekayaan,
tingkat resiko dan selera).Permintaan untuk Spekulasi -Tobin
© Boardworks Ltd 200615 of 22
Teori K
uan
titas Irv
ing Fish
er
Fisher (1930) menyatakan bahwa aspek moneter adalah faktor yang mempunyai arti penting dalam proses terjadinya inflasi. Teori mengenai kuantitas uang banyak yang mengacu pada hukum kuantitas uang dari fisher yang dituliskan sebagai berikut:
MV = PTdi mana, M : Money
V : velocity P : price T : volume transaksi
Nilai barang yang dijual harus sama dengan volume transaksi dikalikan dengan rata-rata dari barang
tersebut (P). Disisi lain, nilai dari barang yang ditransaksikan ini harus sama pula dengan volume
uang yang ada pada masyarakat (M) dikalikan frekuensi rata-rata perputaran uang dalam periode tersebut (V).
Thanks For Your Atenttion