perbaikan pertumbuhan tanaman...
TRANSCRIPT
PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALA
(Altingia excelsa Noronhae) DENGAN TEKNIK Lateral Root
Manipulation (LRM) DI HUTAN PENDIDIKAN
GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI
DESSY CHAHYA LESTARI
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
PERBAIKAN PERTUMBUHAN TANAMAN RASAMALA
(Altingia excelsa Noronhae) DENGAN TEKNIK Lateral Root
Manipulation (LRM) DI HUTAN PENDIDIKAN
GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI
DESSY CHAHYA LESTARI
Skripsi
sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
RINGKASAN
Dessy Chahya Lestari. E44062427. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman
Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik Lateral Root
Manipulation (LRM) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten
Sukabumi. Dibimbing oleh Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc.
Kondisi tanah yang kompak karena pemadatan dapat berdampak negatif
terhadap fungsi dan perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan
sempurna dan fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu.
Akibatnya tanaman tidak dapat berkembang dengan normal, dan pertumbuhannya
tetap kerdil dan merana atau mengalami stagnasi. Lateral Root Manipulation
(LRM) adalah salah satu teknik untuk mengatasi tanaman stagnasi dengan
melakukan pemotongan akar lateral dan pemupukan.
Penelitian ini mengamati respon pertumbuhan tanaman rasamala (Altingia
excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi
terhadap perlakuan LRM. Percobaan dilakukan dengan rancangan petak terbagi
dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) faktorial. Parameter yang
diamati adalah pertumbuhan tinggi, pertambahan jumlah pucuk dan perubahan
warna daun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemotongan akar
dengan teknik LRM dan pemberian kompos aktif Teraremed serta pupuk polimer
Terabuster dapat merangsang pertumbuhan akar baru. Perlakuan pemotongan akar
dengan pemberian Terabuster 500 cc dan Teraremed sebanyak 1000 g
memberikan pengaruh terbaik pada pertambahan jumlah pucuk tanaman rasamala.
Pemberian kompos aktif Teraremed serta pupuk polimer Terabuster juga dapat
meningkatkan pertumbuhan tinggi pada tanaman rasamala. Perlakuan pemotongan
akar dengan pemberian Terabuster sebanyak 1000 cc dan Teraremed 1000 g
memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan tinggi tanaman rasamala.
Kata kunci : Rasamala, Lateral Root Manipulation, Teraremed, Terabuster
SUMMARY
Dessy Chahya Lestari. E44062427. Improve Plant Growth of Rasamala
(Altingia excelsa Noronhae) with Lateral Root Manipulation (LRM)
Technique in Gunung Walat Forest Education, Sukabumi. Supervised by Dr.
Ir. Yadi Setiadi, M. Sc.
The soil compaction can lead negative effect on function and roots
development. The roots cannot develop properly and nutrient absorption will be
disrupted. As a result, plant cannot grow normally and its growth was stunted.
Lateral Root Manipulation (LRM) is one of techniques that can overcome plant
stagnation by cutting the lateral roots and fertilizing.
The research observed the response of rasamala (Altingia excelsa
Noronhae) growth with LRM treatment at Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Sukabumi. This experiment conducted by split plot that designed with factorial
randomized design. The parameters measure are height, number of new shoots
and leaves color.
The results of this research indicate that roots cutting treatment with the
technique of the LRM, combine with addition Teraremed and Terabuster polymer
fertilizer can stimulate new root growth. Treatment of roots cutting with 500 cc
Terabuster and 1000 g Teraremed give the best effect in the number of new shoots
of rasamala. Teraremed and Terabuster polymer fertilizer can also increase the
height of rasamala. Roots cutting treatment with 1000 cc Terabuster and 1000 g
Teraremed could give the best effect on rasamala height.
Keyword: Rasamala, Lateral Root Manipulation, Teraremed, Terabuster
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Perbaikan
Pertumbuhan Tanaman Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik
Lateral Root Manipulation (LRM) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan
bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah
pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Bogor , April 2011
Dessy Chahya Lestari
NRP E44062427
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Rasamala
(Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik
Lateral Root Manipulation (LRM) di Hutan
Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi
Nama Mahasiswa : Dessy Chahya Lestari
NRP : E44062427
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc
NIP 19551205 198003 1 004
Mengetahui :
Ketua Departemen Silvikultur
Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M. Agr
NIP 19641110 199002 1 001
Tanggal :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan limpahan
rahmat dan kasih sayang-Nya, serta segala kemudahan yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perbaikan Pertumbuhan
Tanaman Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) dengan Teknik LRM
(Lateral Root Manipulation) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten
Sukabumi” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.
Sc selaku pembimbing skripsi, kedua orang tua serta seluruh keluarga atas segala
do’a, kasih sayang dan semangat yang telah diberikan. Selain itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak dan rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan
skripsi ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan demi perkembangan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Bogor, April 2011
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 9 Januari 1988 dari
pasangan Abdul Rojak dan Ketih Suketih. Setelah lulus dari
SMA Kornita Bogor tahun 2006. Penulis melanjutkan studi
di program mayor Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)
pada tahun yang sama. Selama menuntut ilmu di IPB,
Penulis pernah aktif di sejumlah organisasi dan kegiatan
kemahasiswaan yakni sebagai anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB tahun 2007-2008, anggota Divisi
Scientific Improvement Himpunan Profesi Tree Grower Community Departemen
Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2007-2008, anggota Divisi HRD PC Sylva
Fakultas Kehutanan IPB 2008-2009, dan anggota Divisi Bussiness Development
Himpunan Profesi Tree Grower Community Departemen Silvikultur Fakultas
Kehutanan IPB 2008-2009.
Penulis mengikuti program magang di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi (2009) dan menjadi asisten praktikum mata kuliah
Dendrologi dan Pengaruh Hutan (2010). Penulis juga pernah mengikuti training
“Complying The Government Regulation On Forest Land Reclamation After
Mining And Oil/Gas Operation” (2009).
Penulis mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari
IPB selama satu tahun (2007).
Penulis telah menyelesaikan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (2008)
yang bertempat di Kamojang dan Leuweung Sancang, Garut, Praktik Pengelolaan
Hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan KPH Cianjur (2009) dan Praktik
Kerja Profesi di PT. INCO Tbk, Pomalaa-Sulawesi Tenggara (2010).
Guna memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan
skripsi dengan judul Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Rasamala (Altingia excelsa
Noronhae) dengan Teknik Lateral Root Manipulation (LRM) di Hutan
Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi dibimbing oleh Dr. Ir. Yadi
Setiadi, M. Sc.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Yadi Setiadi, M. Sc selaku dosen pembimbing atas bimbingan
skripsi dan ilmu tentang budi pekerti yang diberikan.
2. Kedua orangtua penulis, Abdul Rojak dan Ketih Suketih serta adikku tercinta
Derry Rahmansyah atas segala kasih sayang dan cintanya yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan doa, moril, dan materil.
3. Keluarga besar Abah Karsun Effendi dan Bapak Enjam atas do’a, kasih
sayang dan semangat yang telah diberikan.
4. Teguh Adi Setia dan Keluarga senantiasa membantu dan memberikan
motivasi serta doa.
5. Sahabat terbaikku: Belinda Bunganagara, Lika Aulia Indina, Dwita Noviani,
Thea Catleya Agnita, Widya Asti, Dessy Puji Astuti, Cut Reza, Annisa
Anggaraini, Lisa Rachmawati, Devina Guci, Dina Rubina dan Siti Marsugi,.
6. Enike Ratna Sari, Helga Sugiarti, Laura Flowrensia, Anindhita Julian, Nuri
Fathia, Vonnya, Muhammad Kalingga, Riri, Luqman Noor Hakim Fadhillah,
Arif Setiawan, Ka PM, Ka Topan, Bang Kristian, Ka Atu, Teh Devi dan Sri
Maryani untuk semua motivasi dan semangatnya.
7. Teman-teman Silvikultur 43 atas segala dukungan, kebersamaan, dan
kekompakan.
8. Keluarga besar Silvikultur 42, 44, dan 45 atas bantuan dan masukannya.
9. Keluarga besar PAU IPB atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.
10. Keluarga besar Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW): Bapak Agung,
Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,
Aa Yudi atas bantuan fasilitas penelitian, ilmu dan kebersamaanya.
11. Keluarga besar PT. Green Earth Indonesia: Pak Genta, Bang Jefri, Pak
Hendrik atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan.
12. Keluarga besar Laboratorium Ekologi Hutan: Bapak Iwan Hilwan. Bapak
Istomo, Ibu Yani, Umi Era dan rekan-rekan mahasiswa Laboratorium Ekologi
Hutan atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.
13. Keluarga besar Laboratorium Pengaruh Hutan; Ibu Hj. Atikah, Desti Hertanti,
S.Hut, R.R. Ghufrona, S. Hut dan rekan rekan mahasiswa Laboratorium
Pengaruh Hutan atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.
14. Keluarga besar PAU IPB atas bantuan fasilitas, ilmu dan kebersamaannya.
15. Keluarga besar Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW): Bapak Agung,
Bapak Rizal, Bapak Udin, Abah Dadang, Aa Medi, Ema, Mas Ragil, Aa Ade,
Aa Yudi atas bantuan fasilitas penelitian, ilmu dan kebersamaanya.
16. Keluarga besar Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB Ibu Aliya,
Ibu Kokom, Bapak Ismail, Bapak Dedi, Mas Ipul, Mba putri, Ibu Lia, dan
Bapak Iwan atas bantuan fasilitas dan petunjuknya.
17. Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini dan tidak
bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
segala masukan sangat diharapkan guna menghasilkan karya yang lebih baik di
masa yang akan datang.
Bogor, April 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
RIWAYAT HIDUP ............................................................................ ii
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan ..................................................................................... 2
1.3. Hipotesis ................................................................................. 2
1.4. Manfaat ................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman ............................................ 4
2.2. Manipulasi Akar Lateral .......................................................... 4
2.3. Manfaat Kompos Aktif dan Pupuk Polimer ............................. 5
2.4. Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) .................................... 7
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 8
3.2. Kondisi Umum Lokasi Penelitian ........................................... 8
3.3. Alat dan Bahan ....................................................................... 9
3.4. Prosedur Kerja ....................................................................... 9
3.4.1. Pemilihan dan Pendeleniasian Lokasi Penelitian ........... 9
3.4.2. Penyusunan Denah Lokasi Penelitian ............................ 9
3.4.3. Pelaksanaan LRM (Lateral Root Manipulation) ............ 9
3.4.4. Pengukuran dan Pengamatan......................................... 10
3.4.5. Rancangan Percobaan ................................................... 10
3.4.6. Analisis Data ................................................................ 12
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pertumbuhan Tinggi Rasamala ............................................... 14
4.2. Pertambahan Jumlah Pucuk Rasamala .................................... 18
4.3. Perubahan Warna Daun Rasamala .......................................... 21
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................................... 22
5.2. Saran ..................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 23
LAMPIRAN ....................................................................................... 25
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Bagan kombinasi taraf perlakuan ............................................................. 11
2. Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pengaruh pemberian
perlakuan dengan teknik LRM (Pemotongan Akar) dan pemberian
Teraremed dan Terabuster (Pemupukan) serta interaksi terhadap
parameter tinggi dan jumlah pucuk rasamala ............................................ 13
3. Rekapitulasi hasil uji lanjut Duncan pengaruh pemotongan akar dan
perlakuan pemupukan dengan berbagai taraf terhadap parameter
pertumbuhan tinggi rasamala .................................................................... 14
4. Rekapitulasi hasil uji lanjut Duncan pengaruh pemotongan akar dan
perlakuan pemupukan dengan berbagai taraf terhadap parameter
pertambahan jumlah pucuk rasamala ........................................................ 18
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Rata-rata pertumbuhan tinggi rasamala per-perlakuan.............................. 14
2. Rata-rata pertumbuhan tinggi rasamala per minggu.................................. 16
3. Pertumbuhan tinggi pada perlakuan AYTB2 minggu ke-1 (A) dan
minggu ke-8 (B)......................................................................................... 18
4. Rata-rata pertambahan jumlah pucuk rasamala per-perlakuan.................. 19
5. Pertambahan jumlah pucuk pada perlakuan AYTB1 minggu ke-1 (A)
dan minggu ke-8 (B).................................................................................. 20
6. Contoh perubahan warna daun dari warna hijau tua sedikit ada bintik
hitam (A) menjadi hijau muda bintik hitam sedikit berkurang (B).......... 21
7. Contoh perubahan warna daun dari hijau tua (C) menjadi hijau
muda (D).............................................................. ............................. ....... 21
8. Kondisi lapangan lokasi penelitian............................................................ 31
9. Pelabelan dan pemilihan jenis tanaman .................................................... 31
10. Pencampuran Teraremed dengan air ......................................................... 31
11. Penimbangan Teraremed ........................................................................... 32
12. Melakukan perlakuan pemotongan akar, pemberian Terabuster
dan Teraremed ........................................................... ..................... ........ 32
13. Perkembangan akar setelah dua bulan pengamatan .................................. 32
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan tinggi
rasamala...................................................................................................... 26
2. Sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap pertambahan jumlah pucuk
rasamala...................................................................................................... 26
3. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter pertambahan
tinggi untuk perbandingan anak petak pada taraf petak utama yang
sama............................................................................................................ 27
4. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter
pertumbuhan tinggi untuk perbandingan anak petak
pada taraf petak utama yang sama.............................................................. 38
5. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter
pertambahan jumlah pucuk baru untuk perbandingan anak petak
pada taraf petak utama yang sama.............................................................. 29
6. Beda perlakuan pada hasil uji Duncan terhadap parameter
pertumbuhan tinggi untuk perbandingan petak utama
pada taraf anak petak yang sama................................................................ 30
7. Dokumentasi penelitian............................................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbagai aktivitas manusia seperti pembukaan hutan, penambangan,
pembukaan lahan pertanian dan pemukiman dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan. Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan lingkungan
yang lebih parah, maka perlu dicari berbagai upaya pengendalian yang mengarah
pada kegiatan rehabilitasi lahan. Dalam rangka rehabilitasi lahan khususnya lahan
kritis, perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat memodifikasi lingkungan tumbuh
tanaman.
Salah satu kendala dalam melakukan rehabilitasi adalah kondisi lahan
yang tidak mendukung (marginal) bagi pertumbuhan tanaman. Kondisi tanah yang
kompak karena pemadatan dapat langsung berdampak negatif terhadap fungsi dan
perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan sempurna dan
fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu. Akibatnya tanaman
tidak dapat berkembang dengan normal, pertumbuhannya tetap kerdil dan merana
atau mengalami stagnasi (Setiadi, 2009).
Lateral Root Manipulation (LRM) adalah salah satu teknik untuk
mengatasi tanaman stagnasi dengan melakukan pemotongan akar lateral. Teknik
ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar baru yang akan mengabsorp air
dan unsur hara agar tanaman dapat bermetabolisme kembali.
Tanaman untuk tumbuh memerlukan media yang mampu memberikan
fungsi sebagai tempat tumbuh dan menyediakan bahan makanan bagi kehidupan
tanaman. Penelitian ini mengamati respon pertumbuhan tanaman rasamala
(Altingia excelsa Noronhae.) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten
Sukabumi terhadap perlakuan LRM dan pemberian kompos aktif Teraremed dan
pupuk polimer Terabuster untuk merangsang pertumbuhan akar baru dan sebagai
sumber nutrisi bagi tanaman.
Menurut Hariangbanga (2009), Teraremed dibuat dari kotoran hewan,
batuan, fosfat, arang sekam dan ditambah dengan protein yang dilengkapi dengan
nutrisi, asam amino, mineral serta hormon organik. Sedangkan Terabuster
merupakan Liquid foliar fertilizer, mengandung NPK, Magnesium, Kalsium, dan
chelated micronutrients. Terabuster memiliki kemampuan larut sangat tinggi
sehingga mudah diserap oleh tanaman, bentuk chelated yang stabil menyediakan
unsur hara dalam bentuk yang langsung dapat diserap tanaman sehingga
pertumbuhan tanaman menjadi optimal, merangsang pertumbuhan.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh perlakuan pemotongan akar terhadap pertumbuhan
rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi
2. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif
Teraremed pada pertumbuhan tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di
Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi
3. Mengetahui kombinasi pengaruh perlakuan pemotongan akar dan pemberian
pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif Teraremed pada pertumbuhan
tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi
1.3. Hipotesis
Beberapa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Pemotongan akar dengan teknik LRM dapat memperbaiki pertumbuhan
tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi
2. Pemberian pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif Teraremed dapat
memperbaiki pertumbuhan tanaman rasamala (A. excelsa Noronhae) di Hutan
Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi
3. Pemotongan akar dan pemberian pupuk polimer Terabuster dan kompos aktif
Teraremed dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman rasamala (A. excelsa
Noronhae) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi.
1.4. Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pengaruh pemotongan akar dengan teknik LRM dan pemberian pupuk polimer
Terabuster serta kompos aktif Teraremed terhadap perbaikan pertumbuhan
rasamala, sebagai cara dalam upaya pemeliharaan pada tanaman stagnasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman
Tanaman untuk tumbuh memerlukan media yang mampu memberikan
tempat tumbuh dan menyediakan hara bagi kehidupan tanaman. Media tanam,
pada prinsipnya dapat dinilai baik apabila memiliki empat peranan pokok yaitu
mampu menyediakan tunjangan mekanik, memiliki kemampuan menyimpan air,
memiliki aerasi yang baik dan mampu menyuplai unsur hara dalam bentuk yang
tersedia bagi tanaman (Hadi, 1999). Bradshaw (1983) dalam Fahmi (2010)
mengemukakan bahwa struktur, tekstur, porositas dan bulk density sebagai
karakter fisik tanah yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Kondisi tanah yang kompak karena pemadatan dapat berdampak negatif
terhadap fungsi dan perkembangan akar. Akar tidak dapat berkembang dengan
sempurna dan fungsinya sebagai alat absorpsi unsur hara akan terganggu.
Akibatnya tanaman tidak dapat berkembang dengan normal, tetapi
pertumbuhannya tetap kerdil dan merana atau mengalami stagnasi (Setiadi, 2009).
Lateral Root Manipulation (LRM) adalah salah satu teknik untuk mengatasi
tanaman stagnasi dengan melakukan kombinasi pemotongan akar lateral dan
pemberian pupuk. Teknik ini dapat memanipulasi merangsang pertumbuhan akar
baru yang akan menyerap air dan unsur hara, sehingga tanaman dapat
bermetabolisme kembali.
2.2. Manipulasi Akar Lateral
Akar merupakan organ tanaman yang penting, karena berperan dalam
penyerapan unsur-unsur hara dan air untuk produksi makanan yang
diperlukan untuk hidupnya. Akar pertama pada tanaman berasal dari embrio yang
disebut akar primer. Akar primer dan cabang-cabangnya atau akar lateral
membentuk sistem perakaran (Tjondronegoro. et al, 1989).
Pembentukan akar merupakan suatu masalah dalam pembibitan. Akar
akan menentukan baik buruknya pertumbuhan bibit, oleh karena itu perlu
dilakukan manipulasi akar supaya akar mampu tumbuh dengn baik dan mampu
memasok hara bagi tanaman. Salah satu cara manipulasi akar adalah pemotongan.
Yahmadi (1979) menyatakan bahwa pemotongan akar tunggang pada tanaman
dapat memperbanyak dan mempercepat terbentuknya akar.
Menurut Karyudi, Siagian dan Sunarwidi (1986), akar lateral adalah
bagian organ yang penting peranannya bagi pertumbuhan tanaman karena pada
bagian tanaman ini terdapat bulu-bulu akar yang berfungsi untuk menyerap air
dan unsur hara dari dalam tanah. Dibeberapa negara telah dikembangkan
teknologi peremajaan akar, yaitu akar-akar lateral ujungnya dipotong sehingga
diharapkan munculnnya akar baru. Tindakan ini biasanya dilakukan pada
saat tanaman tumbuhnya stagnan. Perlakuan lain yang berkaitan dengan akar
adalah pengaktifan akar dengan bio organik sehingga akar bisa cepat tumbuh dan
mempunyai kemampuan menembus lubang tanam.
2.3. Manfaat Kompos Aktif dan Pupuk Polimer
Selain perakaran yang sehat, tanaman juga membutuhkan adanya sumber
unsur hara untuk dapat bermetabolisme dan tumbuh. Teraremed (Kompos aktif)
merupakan produk organik hasil fermentasi sederhana, dari bahan-bahan yang
berasal dari kotoran hewan, limbah pertanian, sampah, dan sisa limbah ikan serta
hewan. Dibandingkan dengan produk organik lain, Teraremed selain dapat
meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil pertanian, perkebunan dan
pertumbuhan tanaman kehutanan, produk ini juga dapat merangsang pertumbuhan
akar baru dan memperbaiki tingkat kesuburan tanah serta pemakaiannya aman
bagi lingkungan (Hariangbanga, 2009).
Teraremed dapat memperbaiki sifat fisik tanah dengan jalan memperbaiki
struktur dan tekstur tanah. Selain itu mampu menyediakan unsur-unsur hara
makro dan mikro seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Mn, dan Cu Gaur (1975) dalam
Hariangbanga (2008).
Menurut Hariangbanga (2009), Teraremed dalam bentuk kompos aktif,
dibuat berdasarkan teknologi terapan dari RRC yang penggunaannya telah dikenal
sejak 1991 dan terus dikembangkan formulasinya. Kompos aktif ini dibuat dari
kotoran hewan, batuan, fosfat, arang sekam dan dilengkapi unsur hara, asam
amino, mineral serta hormon tumbuh organik. Pemberian Teraremed diberikan
sebanyak 1000 gram/lubang dengan cara mencampurkannya dengan tanah pada
saat penanaman.
Adapun keuntungan memakai Teraremed diantaranya adalah :
1. Ramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik.
2. Mengandung N, P, K, asam amino, mineral dan mikro-organisme yang berguna
bagi tanah.
3.Mengembalikan kesuburan tanah dan membangkitkan aktivitas mikro-
organisme di dalam tanah.
4.Memperpanjang umur tanaman karena sistem perakarannya menjadi tumbuh
bagus dan kuat.
5.Menjaga ketahanan kadar air dalam tanah.
Menurut Hariangbanga (2008). Kompos aktif dapat mengaktifkan mikroba
tanah yang berfungsi untuk mempercepat sistem humifikasi, sehingga dapat
bermanfaat untuk mempercepat pembentukan humus pada daerah perakaran
tanaman, serta dapat memperbaiki kondisi fisik tanah dan mempercepat
perkembangan akar tanaman. Selain itu kompos aktif dapat meningkatkan serapan
hara tanaman, dan dapat merubah hara dalam bentuk metal organik yang lebih
mudah diserap oleh tanaman Green Earth Trainer (2007) dalam Hariangbanga
(2008)
Menurut Hariangbanga (2009), Terabuster merupakan Liquid foliar
fertilizer, mengandung NPK, Magnesium, Calcium, dan chelated micronutrients.
Produk ini diformulasikan untuk penyerapan melalui foliar, dan digunakan ketika
penyerapan unsur hara melalui akar terbatas.
Adapun keunggulan dan manfaat Terabuster diantaranya adalah :
1. Memiliki kemampuan larut sangat tinggi sehingga mudah diserap oleh tanaman.
2. Bentuk chelated yang stabil menyediakan unsur hara dalam bentuk yang
langsung dapat diserap tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
optimal.
3. Merangsang pertumbuhan dan peningkatan produksi tanaman serta
meningkatkan kemampuan fotosintesa tanaman.
2.4. Rasamala (A. excelsa Noronhae)
Rasamala merupakan tanaman khas hutan basah campuran di perbukitan
dan pegunungan. Pohon ini sering tumbuh berkelompok dan dapat tumbuh pada
ketinggian 500-1.500 m dpl, dengan curah hujan sekurang-kurangnya 100 mm
dalam bulan kering. Ditanam pada jarak rapat, karena pohon muda cenderung
bercabang jika mendapat banyak sinar matahari.
Manfaat dari rasamala adalah kayunya sangat awet walaupun langsung
bersentuhan dengan tanah. Karena bebas cabangnya tinggi (20-35 m), maka
kayunya cocok untuk kerangka jembatan, tiang, konstruksi, tiang listrik dan
telpon, serta penyangga rel kereta api. Selain itu, kayunya dapat dimanfaatkan
untuk konstruksi berat, rangka kendaraan, perahu dan kapal, lantai, rakit, vinir,
dan plywood.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten
Sukabumi yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan
Januari 2011.
3.2. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Luas kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) adalah 359 Ha
yang terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur (Cikatomang) seluas 120 Ha, Blok
Barat (Cimenyan) seluas 125 Ha, dan Blok Tengah (Tangkalak) seluas 114 Ha.
Secara geografis HPGW berada pada 106°48'27''BT sampai 106°50'29''BT
dan -6°54'23''LS sampai -6°55'35''LS. Secara administrasi pemerintahan HPGW
terletak di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan secara
administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten
Sukabumi.
HPGW terletak pada ketinggian 460-715 m dpl. Topografi bervariasi dari
landai sampai bergelombang terutama di bagian selatan sedangkan ke bagian utara
mempunyai topografi yang semakin curam.
Klasifikasi iklim HPGW menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe B
dan banyaknya curah hujan tahunan berkisar antara 1600 – 4400 mm. Suhu udara
maksimum di siang hari 29° C dan minimum 19° C di malam hari. Tanah
HPGW adalah kompleks dari podsolik, latosol, dan litosol dari batu endapan dan
bekuan daerah bukit.
Tegakan Hutan di HPGW didominasi tanaman damar (Agathis
loranthifolia), pinus (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), sengon
(Paraserianthes falcataria), mahoni (Swietenia macrophylla) dan jenis lainnya
seperti kayu afrika (Maesopsis eminii), rasamala (Altingia excelsa), Dalbergia
latifolia, Gliricidae sp, Shorea sp, dan akasia (Acacia mangium). Penelitian ini
dilaksanakan di Blok Tengah bagian Agathis (Cikupa).
3.3. Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, garpu tanah,
meteran 150 cm, pita meter 60 m, label tanaman, tali rafia, patok, tally sheet,
gayung, gelas ukur 10 ml, gelas ukur plastik 1 liter, kamera digital, komputer, alat
tulis, drum, pengaduk, golok, sarung tangan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman rasamala
berumur ± 1 tahun dalam kondisi stagnan, pupuk polimer Terabuster 2% (20 ml
Terabuster dilarutkan dalam 1 liter air), dan kompos aktif Teraremed.
3.4. Prosedur Kerja
3.4.1. Pemilihan dan Pemblokan Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada lokasi dimana terdapat
tanaman stagnasi. Selanjutnya kegiatan pemblokan lokasi dilakukan dengan
memasang patok serta tali rafia di sekeliling areal lokasi penelitian yang telah
ditentukan sebagai batas lokasi.
3.4.2. Penyusunan Denah Lokasi Penelitian
Pembuatan denah lokasi penelitian dilakukan dengan memberi label
bertuliskan kode perlakuan pada tiap tanaman yang akan diberi perlakuan dan
selanjutnya dibuat denah berdasarkan letak tanaman dan keterangan perlakuannya.
3.4.3. Pelaksanaan LRM (Lateral Root Manipulation)
Tahapan-tahapan pelaksanaan LRM sebagai berikut (Setiadi 2009) :
1. Memperhatikan posisi tajuk dari tanaman yang akan diberi perlakuan
2. Koakan (galian) dibuat mengelilingi tanaman selebar 20 cm dengan
kedalaman 10-20 cm berdasarkan proyeksi tajuk terluar tanaman
3. Semua akar lateral yang muncul diputuskan pada saat pembuatan galian.
Perlakuan ini tidak diberikan pada kontrol
4. Pemberian kompos aktif Teraremed sebanyak 1 kg tiap tanaman diberikan
dengan cara mencampurkannya dengan tanah hasil galian dan taburkan
kembali ke dalam lubang galian. Perlakuan ini diberikan pada setiap unit
percobaan, hal ini sesuai dengan perlakuan. Selanjutnya disiram dengan
Terabuster
5. Pemberian pupuk polimer Terabuster 2% diberikan dengan cara disiram
sebanyak 500 cc/tanaman dan 1000 cc/tanaman. Siraman harus membasahi
akar, lalu galian ditutup kembali.
3.4.4. Pengukuran dan Pengamatan
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan mengukur
langsung parameter setiap satu minggu sekali setelah perlakuan. Parameter yang
diukur dan diamati adalah sebagai berikut :
1. Jumlah pucuk
Penghitungan jumlah pucuk dilakukan secara manual setiap satu minggu
setelah diberi perlakuan
2. Tinggi tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan sebelum perlakuan sebagai tinggi
awal dan setiap satu minggu setelah diberi perlakuan. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan meteran 150 cm mulai dari pangkal
batang yang telah ditandai hingga titik tumbuh pucuk tanaman (apikal
dominan)
3. Perubahan warna daun
Pengamatan perubahan warna daun dilakukan dengan pengamatan visual
dengan mengambil foto daun setiap satu minggu setelah diberi perlakuan.
3.4.5. Rancangan Percobaan
Percobaan dilakukan pada 24 unit tanaman dengan menggunakan
rancangan petak terbagi dengan model Rancangan Acak Kelompok faktorial dan
masing-masing kombinasi perlakuan terdiri dari tiga ulangan, masing-masing
terdiri dari satu tanaman. Pemberian perlakuan dilakukan secara acak. Untuk
masing-masing faktor dirinci sebagai berikut :
Petak utama = Faktor perlakuan akar
Anak petak = Faktor pemupukan
Faktor A = Perlakuan akar
AY = Pemotongan akar
AN = Tanpa pemotongan akar
Faktor Pemupukan
TR1 = Teraremed 0 kg
TR2 = Teraremed 1 kg
TB1 = Teraremed 1 kg + Terabuster 500 cc
TB2 = Teraremed 1 kg + Terabuster 1000 cc
Kombinasi perlakuan pemotongan akar, pemberian kompos aktif
Teraremed dan pupuk polimer Terabuster yang diujicobakan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Bagan kombinasi berbagai taraf perlakuan
Perlakuan
akar Ulangan
Pemupukan
TR1 TR2 TB1 TB2
Pemotongan
akar
1 AYTR1 1 AYTR2 1 AYTB1 1 AYTB2 1
2 AYTR1 2 AYTR2 2 AYTB1 2 AYTB2 2
3 AYTR1 3 AYTR2 3 AYTB1 3 AYTB2 3
Tanpa
Pemotongan
akar
1 ANTR1 1 ANTR2 1 ANTB1 1 ANTB2 1
2 ANTR1 2 ANTR2 2 ANTB1 2 ANTB2 2
3 ANTR1 3 ANTR2 3 ANTB1 3 ANTB2 3
Keterangan : Perlakuan ANTR1 sama dengan Kontrol
Adapun model rancangan yang digunakan sebagai berikut :
Yijk = µ + Kk + Ai + Pj + γik + (AP)ij + εijk
Yijk = Nilai pengamatan (respons) pada kelompok ke-k yang memperoleh taraf
ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor P
µ = Nilai rata-rata yang sesungguhnya
Kk = Pengaruh aditif dari kelompok-k
Ai = Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A
Pj = Pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor P
(AP)ij = Pengaruh interaksi taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B
γik = Pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-i dari faktor A dalam
kelompok ke-k, sering disebut galat petak utama (galat a)
εijk = Pengaruh galat pada kelompok ke-k yang memperoleh taraf ke-i faktor
A dan taraf ke-j faktor B, sering disebut sebagai galat anak petak (galat
b).
3.4.6. Analisis Data
Data hasil pengukuran penelitian dianalisis dengan menggunakan software
SAS 9.1. Analisis sidik ragam dengan uji F terhadap variabel yang diamati untuk
mengetahui pengaruh interaksi antar perlakuan yang diberikan, dengan hipotesis
sebagai berikut :
H0 = Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap respon yang diamati.
H1 = Paling sedikit ada satu i taraf perlakuan dimana τi ≠ 0; i = 1,...,24
Kesimpulan dari setiap hipotesis yang diuji diperoleh dari pengujian F
hitung terhadap F tabel. Kriteria pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji
adalah :
F hitung < F tabel : terima H0 (perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap respon
yang diamati).
F hitung > F tabel : tolak H0 (perlakuan berpengaruh nyata terhadap respon yang
diamati).
Jika hasil analisis sidik ragam uji F terdapat pengaruh nyata, maka
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan uji lanjut Duncan’s
Multiple Range Test, yang bertujuan untuk mengetahui beda rata-rata antar
perlakuan.