perbedaan estimasi lfg dan kesesuaian dosis obat ains...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT AINS
PASIEN RAWAT INAP RSUD BANTUL BERDASARKAN FORMULA
MDRD DAN CKD-EPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Adelina Teresia
NIM : 138114021
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT AINS
PASIEN RAWAT INAP RSUD BANTUL BERDASARKAN FORMULA
MDRD DAN CKD-EPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Adelina Teresia
NIM : 138114021
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
outside of the comfort zone
is where the MAGIC HAPPENS
-Jelly Wong-
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus
Papa, Mama, dan Kakak tercintaku
Sahabat tersayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Perbedaan Estimasi LFG dan Kesesuaian Dosis Obat AINS Pasien Rawat Inap
RSUD Bantul Berdasarkan Formula MDRD dan CKD-EPI” sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung
penelitian ini.
2. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dari awal hingga akhir proses
penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. dan Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK.
selaku penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan
penyusunan skripsi ini serta selalu memberikan saran serta arahan yang
berharga bagi penulis.
4. Rumah Sakit Umum Daerah Bantul yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
5. Keluarga tercinta Bapak Tjang Sjin Sin, Ibu Bong Lan Fung, Kakak Rosalina,
Kakak Katharina, dan Kakak Desanti yang selalu memberikan motivasi, saran
dan dukungan doa dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
6. Teman-teman kelompok skripsi yang telah banyak memberikan pembelajaran
selama proses penelitian berlansung.
7. Untuk Angela Mediatrix Melly, Evlyn Feliscaputri G., Ingrid Metriani,
Pricella, Sesilia Effendi, A.A.I. Oka Widi A., dan Meliana selaku sahabat
yang memberi tawa, semangat dan dukungan dari awal hingga akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
8. Seluruh dosen dan staff Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
telah membantu proses pembelajaran selama perkuliahan dari awal hingga
akhir.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan namanya satu per satu yang telah
mendukung penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima kasih.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................... iii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................... v
Lembar Persetujuan Publikasi ....................................................................... vi
Halaman Persembahan.............. .................................................................... vii
Prakata............... ............................................................................................ viii
Daftar Isi........................................................................................................ x
Daftar Tabel .................................................................................................. xi
Daftar Gambar ............................................................................................... xii
Daftar Lampiran .......................................................................................... xiii
Abstrak ......................................................................................................... xiv
Abstract.... ..................................................................................................... xv
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
METODE PENELITIAN .............................................................................. 2
Rancangan Penelitian ............................................................................. 2
Lokasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 3
Analisis Data .......................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 5
KESIMPULAN ............................................................................................ 9
Daftar Pustaka.......... ..................................................................................... 10
LAMPIRAN....... ........................................................................................... 12
Biografi Penulis...................... ....................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula Perhitungan eLFG dengan MDRD dan CKD-EPI....... 3
Tabel II. Profil Pasien Rawat Inap di RSUD Bantul ................................ 5
Tabel III. Profil Proporsi Kesesuaian Dosis Obat AINS Pasien Rawat Inap
RSUD Bantul Periode 2015 Berdasarkan Formula MDRD dan
CKD-EPI .................................................................................... 6
Tabel IV. Karakteristik Nilai eLFG Pasien Rawat Inap RSUD Bantul
Berdasarkan Formula MDRD dan CKD-EPI.. ........................... 7
Tabel V. Hasil Uji Statistik ........................................................................ 8
Tabel VI. Proporsi Kesesuaian Dosis Obat AINS Berdasarkan Nilai eLFG
dengan formula MDRD dan CKD-EPI ...................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Sampel Penelitian Pasien Rawat Inap Periode 2015 ..... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah) .................................................................................. 12
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (RSUD Panembahan Senopati) ............ 13
Lampiran 3. Formulir Data Penelitian ........................................................ 14
Lampiran 4. Data Pasien Rawat Inap RSUD Bantul Periode 2015............. 15
Lampiran 5. Uji Normalitas Data Nilai eLFG MDRD dan CKD-EPI ....... 19
Lampiran 6. Uji Statistik Perbedaan Nilai eLFG berdasarkan MDRD dan
CKD-EPI ............................................................................... 20
Lampiran 7. Uji Statistik Perbedaan Proporsi Kesesuaian Dosis Obat AINS.. 21
Lampiran 8. Penyesuaian Dosis Obat Anti Inflamasi Berdasarkan Renal
Pharmacoloy 2013 ................................................................. 22
Lampiran 9. Penyesuaian Dosis Obat Anti Inflamasi Non Steroid
berdasarkan Drug Information Handbook.. ........................... 23
Lampiran 10. Surat Keterangan Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit 24
Lampiran 11. Ethical Clearance... .............................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PERBEDAAN ESTIMASI LFG DAN KESESUAIAN DOSIS OBAT AINS
PASIEN RAWAT INAP RSUD BANTUL BERDASARKAN FORMULA
MDRD DAN CKD-EPI
Adelina Teresia
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia
Abstrak :
Kasus gagal ginjal akut (GGA) di rumah sakit sebesar 60% disebabkan
penggunaan obat yang menginduksi penurunan fungsi ginjal. Obat AINS telah
teridentifikasi sebagai agen nefrotoksik dengan efek akut dan kronis pada fungsi
ginjal. Ketidaktepatan dosis pengobatan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
dapat mengakibatkan pasien mengalami peningkatan risiko efek samping obat
termasuk toksisitas ginjal. Fungsi ginjal dapat diketahui dengan mengestimasi nilai
estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG). Perhitungan eLFG dapat menggunakan
formula The Modified of Diet in Renal Disease (MDRD) dan Chronic Kidney
Disease-Epidemiology Collaboration (CKD-EPI). Penelitian ini merupakan
rancangan observasional analitik yang membandingkan nilai eLFG MDRD dengan
CKD-EPI serta mengetahui proporsi kesesuaian obat AINS terhadap fungsi ginjal
pasien. Terdapat 29 kasus obat yang tidak sesuai berdasarkan MDRD dan 30 CKD-
EPI dari total 85 kasus obat. Analisis komparatif 76 nilai eLFG berdasarkan MDRD
dan CKD-EPI menggunakan Mann-Whitney (p = 0,132) menunjukkan perbedaan
tidak bermakna. Uji hipotesis komparatif kategorik terkait proporsi kesesuaian dosis
obat AINS dengan faktor nilai eLFG pasien menggunakan Chi-square (p = 0,872)
menunujukkan perbedaan tidak bermakna mengenai kesesuaian dosis obat AINS
dengan nilai eLFG MDRD dan CKD-EPI. Dapat disimpulkan bahwa kedua formula
perhitungan eLFG MDRD dan CKD-EPI berbeda tidak bermakna.
Kata Kunci : eLFG, MDRD, CKD-EPI, Kesesuaian Dosis, AINS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ESTIMATION OF GFR AND NSAID DOSE ADJUSTMENT
COMPARISON BETWEEN MDRD AND CKD-EPI FROMULAS
TOWARDS INPATIENT AT RSUD BANTUL
Adelina Teresia
Faculty of Pharmacy, Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia
Abstract :
Drug induced acute kidney injury (AKI) have been implicated in up to 60% of
all cases of in-hospital. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) have been
identified as nephrotoxic agents with both acute and chronic effects on kidney
function. Inaccurate medicine treatment dose in patients with impaired renal
function may increased drug side effects risk, which lead to renal toxicity. Estimated
glomerular filtration rate (eGFR) is an important component to get patient’s renal
function profile. The Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) and the Chronic
Kidney Disease-Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) equations are both
commonly used to calculate eGFR. The design of this study was observational
analytic that aim to compare the performance of the MDRD and CKD-EPI equations
in calculating eGFR and determine the proportion of NSAIDs agents dosage
adjustment based on patient’s renal function. The result from 85 drugs prescribing
there are 29 dosage are not appropriate based on MDRD eqution and 30 by CKD-
EPI equation. The result of Mann-Whitneyt test (p-value 0,132) means that the
differences are not significant between eGFR MDRD and CKD-EPI equations.
Categorical comparative hypothesis with Chi-Square test (p-value 0,872) results that
the differences are not significant regarding the dosage adjustment of NSAIDs with
eGFR MDRD and CKD-EPI equations. It can be concluded that the differences are
not significant between eGFR MDRD and CKD-EPI.
Keywords : eGFR, MDRD, CKD-EPI, Dosage Adjustment, NSAIDs Agents
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Prevalensi nasional penderita gagal ginjal kronis di Indonesia diperkirakan
sebesar 0,2% (Kementerian Kesehatan R.I., 2014). DI Yogyakarta memiliki prevalensi
gagal ginjal kronis sebesar 0,3%. Prevalensi penyakit gagal ginjal kronis berdasarkan
diagnosis dokter meningkat seiring dengan bertambahnya umur, meningkat tajam pada
kelompok umur 35-44 tahun (0,3%), diikuti umur 45-54 tahun (0,4%), dan umur 55-74
tahun (0,5%), tertinggi pada kelompok umur ≥ 75 tahun (0,6%) (Kementerian Kesehatan
R.I., 2013). Kejadian gagal ginjal akut pada pasien rawat inap mengalami peningkatan dari
4,9% pada tahun 1983, 7,2% pada tahun 2002, dan 20% pada tahun 2012 (Case, et.al.,
2013).
Kasus gagal ginjal di rumah sakit sebesar 60% disebabkan oleh penggunaan obat
yang menginduksi penurunan fungsi ginjal. Obat yang bersifat nefrotoksik dapat bersifat
reversibel apabila penggunaan agen penyebab dihentikan, tetapi pada beberapa kasus
mungkin dapat menjadi gagal ginjal akut dan berkembang menjadi gagal ginjal kronis.
Kasus gagal ginjal akut di rumah sakit karena obat AntiInflamasi Non Steroid (AINS)
tidak selektif terus meningkat setiap tahun (DiPiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, and
Posey, 2014). Obat AINS yang selekftif maupun tidak selektif dapat menyebabkan gagal
ginjal akut (Pazhayattil and Shirali, 2014). Sebuah laporan menunjukkan bahwa 500.000
sampai 2,5 juta orang mengalami nefrotoksisitas akibat obat AINS di Amerika Serikat
(DiPiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, and Posey, 2014).
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dapat mengalami perubahan proses
farmakokinetik obat. Pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan menggunakan terapi
jangka panjang, kesesuaian dosis obat dan peresepan obat harus sangat diperhatikan
(Eppenga, et.al., 2015). Ketidaktepatan dosis pengobatan pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal dapat mengakibatkan pasien mengalami peningkatan risiko efek samping obat
termasuk toksisitas ginjal (Ackland, Goldsmith, and Jayawardene, 2013). Obat yang
menyebabkan nefrotoksisitas dan efek samping yang tidak diinginkan dapat dikurangi
dengan menyesuaikan dosis obat yang diekskresi melalui ginjal menurut estimasi laju
filtrasi glomerulus (eLFG) pasien (Decloedt, Leisegang, Blockman, and Cohen, 2010).
LFG adalah salah satu parameter yang paling sering digunakan untuk menentukan fungsi
ginjal (Lujambio, et.al., 2014). Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG) dapat dihitung
dari serum kreatinin menggunakan formula Modification of Diet in Renal Disease
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(MDRD) dan Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) (Gilbert,
Gipson, Perazella, Tonelli, and Weiner, 2014).
Obat AntiInflamasi Non Steroid (AINS) telah teridentifikasi sebagai agen
nefrotoksik dengan efek akut dan kronis pada fungsi ginjal (Gooch, et.al., 2007). Obat
AINS diketahui memiliki efek vasokontriksi pada ginjal dan menurunkan LFG secara
signifikan (Chi, Toscano, Mai, Anh, Son, and Thu, 2008). Obat AINS merupakan obat
yang paling banyak digunakan untuk mengobati rasa nyeri, demam, dan inflamasi. Di
Amerika Serikat setiap tahun, lebih dari 50 juta pasien mengonsumsi obat AINS secara
berkala dan 15-25 juta pasien mengonsumsi AINS setiap hari. Lebih dari 70 juta resep
ditulis setiap tahun di Amerika Serikat. Penggunaan obat AINS mengakibatkan prevalensi
penyakit ginjal kronis mengalami peningkatan tajam ( Kimmel & Rosenberg, 2015).
Rumah Sakit Umum Daerah Bantul dipilih sebagai tempat penelitian karena
merupakan model yang ideal. Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Bantul 2014,
kunjungan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bantul didominasi oleh penyakit
tidak menular. Hal ini mempertegas bahwa di Kabupaten Bantul telah terjadi transisi
epidemiologi dengan menonjolnya penyakit-penyakit tidak menular (Dinas Kesehatan
Bantul, 2014).
Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase peresepan obat AINS dengan
dosis yang tidak sesuai berdasarkan nilai estimasi LFG yang dihitung berdasarkan formula
MDRD dan CKD-EPI pada pasien rawat inap RSUD Bantul periode 2015, ada atau
tidaknya perbedaan nilai estimasi LFG yang dihitung berdasarkan formula MDRD dan
CKD-EPI pada pasien rawat inap RSUD Bantul periode 2015, dan mengetahui perbedaan
proporsi penyesuaian dosis obat AINS berdasarkan nilai estimasi LFG yang dihitung
berdasarkan formula MDRD dan CKD-EPI pada pasien rawat inap RSUD Bantul periode
2015.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai “Perbedaan Estimasi LFG dan Kesesuaian Dosis Obat AINS
Pasien Rawat Inap RSUD Bantul berdasarkan Formula MDRD dan CKD-EPI” merupakan
penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang bersifat
retrospektif pada periode 2015. Rancangan penelitian cross sectional adalah penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu, fenomena yang
diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data (Swarjana, 2012) .
Formula yang digunakan untuk menghitung nilai estimasi LFG adalah formula
Modification of Diet in Renal Disease (MDRD186) dan Chronic Kidney Disease
Epidemiology Collaboration (CKD-EPI). Kedua formula tersebut menggunakan variabel
umur, nilai serum kreatinin, dan jenis kelamin.
Tabel I. Formula perhitungan eLFG dengan MDRD dan CKD-EPI
MDRD
Laki-laki
LFG = 186 x (SCr mg/dL)-1,154
x (umur)-0,203
(mL/menit/1,73m2)
Perempuan
LFG = 186 x (SCr mg/dL)-1,154
x (umur)-0,203
x 0,742 (mL/menit/1,73m2)
CKD-EPI
Laki-laki (SCr ≤ 0,9 mg/dL)
LFG = 141 x (SCr/0,9)-0.411
x (0,993)Umur
(mL/menit/1,73m2)
Laki-laki (SCr > 0,9 mg/dL)
LFG = 141 x (SCr/0,9)-1.209
x (0,993) Umur
(mL/menit/1,73m2)
Perempuan (SCr ≤ 0,7 mg/dL)
LFG = 144 x (SCr/0,7)-0.329
x (0,993) Umur
(mL/menit/1,73m2)
Perempuan (SCr > 0,7 mg/dL)
LFG = 144 x (SCr/0,7)-1.209
x (0,993) Umur
(mL/menit/1,73m2)
(Gilbert, Gipson, Perazella, Tonelli, and Weiner, 2014).
Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus - September 2016 di Rumah Sakit
Panembahan Senopati Bantul. Data penelitian diperoleh dari rekam medis pasien dengan
periode 2015. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien rawat inap berumur > 30 tahun,
memiliki data serum kreatinin dan menggunakan obat AINS selama berada di bangsal
penyakit dalam yaitu Bakung, Flamboyan, dan Cempaka, sedangkan kriteria eksklusi
adalah pasien yang sedang menjalani hemodialisis (cuci darah) dan pasien dengan data
tidak lengkap.
Analisis Data
Data yang diperoleh berupa umur, jenis kelamin, nilai serum kreatinin, nama obat
AINS, dosis obat AINS, potensi obat AINS, dan frekuensi penggunaan obat AINS yang
diberikan pada pasien. Data yang diperoleh tersebut diplotkan dalam persamaan MDRD
dan CKD-EPI untuk mendapatkan nilai estimasi LFG. Setiap satu nilai serum kreatinin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dianggap sebagai satu kasus. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik
simple random sampling menggunakan software online www.randomizer.org.
Penelitian ini menggunakan rancangan analitik, dan analisis data dilakukan dengan
uji statistik taraf kepercayaan 95%. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-smirnov,
diketahui data terdistribusi tidak normal (p = 0,001 , <0,05). Dengan demikian pengujian
hipotesis komparatif tidak berpasangan numerik untuk membandingkan nilai eLFG antara
formula MDRD dan CKD-EPI dengan uji Mann-Whitney karena distribusi data yang
dihasilkan tidak normal.
Analisis untuk mengetahui perbedaan proporsi kesesuaian dosis obat AINS
berdasarkan formula MDRD dan CKD-EPI menggunakan uji hipotesis komparatif
kategorik Chi-square dikarenakan setiap sel memenuhi kriteria yakni tidak ada sel yang
kurang dari lima (5). Dasar data yang dilakukan pengujian menggunakan Chi-Square
adalah obat-obatan yang masuk dalam kriteria membutuhkan penyesuaian dosis
berdasarkan guideline. Guideline yang digunakan sebagai acuan penentuan kesesuaian
dosis obat AINS yaitu buku Renal Pharmacology 2013 seperti yang terlampir di halaman
23 . Analisis data statistik dilakukan di Pusat Kajian Clicinal Epidemiology & Biostatistics
Unit Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menggunakan program
IBM SPSS Statistics 22.
Catatan :
RM = Rekam Medis, AINS = AntiInflamasi Non Steroid
Gambar 1. Bagan Perolehan Data Penelitian
1.833 RM pasien dari 3 bangsal
penyakit dalam periode 2015
Seleksi berdasarkan umur dan
serum kreatinin = 1.037 RM
Kriteria Eksklusi
Hemodialisis = 14 RM
Data dirandom
450 RM
Kriteria Inklusi = 84 RM
70 RM :
n = 76 kasus eLFG
n = 85 kasus obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah rekam medis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 70 rekam medis
dengan total 76 nilai serum kreatinin dan 85 peresepan obat AINS. Pasien rawat inap pada
bangsal penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah Bantul memiliki karakteristik yang
bervariasi. Profil karakteristik pasien tersaji dalam tabel II.
Pasien rawat inap bangsal penyakit dalam di RSUD Bantul yang terlibat dalam
penelitian ini memiliki rentang umur 30-89 tahun. Menurut penelitian Glassock dan
Christoper 2009 penurunan LFG terjadi pada rentang umur 30-40 tahun dan penurunan
LFG akan terjadi drastis pada umur rentang umur 65-70 tahun. Namun pada penelitian ini,
pada rentang umur 30-40 tahun hanya terjadi pada 3 orang dari 12 orang sedangkan
penurunan LFG terjadi paling banyak pada rentang umur 60-69 tahun ( 9 orang mengalami
penurunan LFG dari 11 orang). Estimasi LFG yang dihitung berdasarkan MDRD dan
CKD-EPI dihitung dari serum kreatinin (Baxmann et.al., 2008). Kreatinin merupakan
produk pemecahan kreatinin fosfat pada otot (Patel et.al., 2013). Kreatinin sebagian besar
berasal dari otot skeletal, sehingga tingginya prevalensi penyakit kronis pada pasien lansia
berhubungan dengan hilangnya massa otot (Odden, Shlipak, and Tager, 2009). Pasien
yang tergolong lansia yakni ≥ 60 tahun (WHO, 2002).
Tabel II. Profil Pasien Rawat Inap di RSUD Bantul periode 2015
Karakteristik Jumlah (n)
n = 206 Persentase (%) Rata-rata ± SD
Rentang Umur
30 – 39 tahun 12 17,14 35,50±2,680
40 – 49 tahun 8 11,43 45,25±2,493
50 – 59 tahun 18 25,71 54,28±2,906
60 – 69 tahun 14 18,57 62,71±3,245
70 – 79 tahun 11 15,72 74,36±2,838
80 – 89 tahun 7 11,43 81,86±1,464
Jenis Kelamin
Laki - laki 40 57,14
Perempuan 30 42,86
Obat AINS memiliki efek antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi (Saraf, 2008).
Obat AINS atau yang biasa dikenal sebagai “pain killer” mempunyai mekanisme kerja
menghambat produksi prostaglandin dengan memblok enzim siklooksigenase yang
mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin (Lote, 2012). COX-1 dan COX-2 ada
dalam jaringan ginjal. Produknya adalah prostaglandin E2 (PGE2) (Kimmel & Rosenberg,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2015). Darah mengalir melalui ginjal arteriol yang dikelola oleh vasodilator prostaglandin.
Obat AINS menghambat enzim siklooksigenase dan mengurangi produksi prostaglandin
sehinga menurunkan aliran darah di ginjal dan menurunkan LFG. Dosis normal yang
diberikan berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan
permanen dari iskemia (Milford, Rayner, and Thomas, 2016). Menurut Gooch, et.al., 2007
obat AINS telah teridentifikasi sebagai agen nefrotoksik dengan efek akut dan kronis.
Penggunaan obat yang bersifat nefrotoksik sering tidak dapat dihindari sehingga evaluasi
kebutuhan penyesuaian dosis obat harus dilakukan (Bicalho et al., 2015).
Terdapat 85 peresepan obat AINS pada pasien rawat inap RSUD Bantul yang
terdiri dari 4 macam obat yaitu Asam Mefenamat, Ketorolac, Meloxicam, dan Natrium
Diklofenak. Penggunaan tertinggi obat AINS pada bangsal penyakit dalam RSUD Bantul
adalah obat Ketorolac sebesar 68,24% kemudian diikuti obat Asam Mefenamat sebesar
20%, obat Meloxicam sebesar 8,24%, dan obat Natrium Diklofenak sebesar 3,53%.
Pada tabel III terlihat persentase dosis obat AINS yang sesuai lebih besar daripada
persentase dosis obat AINS yang tidak sesuai. Hal ini terkait dengan perhitungan nilai
estimasi LFG subjek uji. Sebagian besar subjek uji memiliki nilai estimasi LFG ≥ 90
ml/menit/1,73 m2
dimana kelompok pasien tersebut tidak memerlukan penyesuaian dosis
obat AINS sehingga dosis yang digunakan adalah dosis pada orang yang tidak memiliki
gangguan fungsi ginjal.
Tabel III. Profil Proporsi Kesesuaian Dosis Obat AINS Pasien Rawat Inap RSUD
Bantul Periode 2015 Berdasarkan Formula MDRD dan CKD-EPI
Obat AINS
Dosis Sesuai Dosis Tidak Sesuai
MDRD CKD-EPI MDRD CKD-EPI
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Asam
Mefenamat 7 8,23 6 7,05 10 11,76 11 12,94
Ketorolac 40 47,06 40 47,06 18 21,18 18 21,18
Meloxicam 6 7,06 6 7,06 1 1,18 1 1,18
Natrium
Diklofenak 3 3,53 3 3,53 0 0 0 0
Total 56 100 55 100 29 100 30 100
Dosis obat ketorolac yang tidak sesuai terdapat pada penggunaan 1x1 ampul
dengan dosis sekali pemberian 30 mg pada pasien dengan estimasi LFG kurang dari 50
mL/menit/1,73 m2. Dosis dikatakan tidak sesuai karena melebihi dosis sekali pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
berdasarkan buku Renal Pharmacology 2013, tetapi berdasarkan DIH 2015 dosis tersebut
masih aman pada pasien dengan estimasi LFG 30-50 mL/menit/1,73 m2 karena tidak
melebihi dosis maksimal perhari yaitu 60 mg. Persentase peresepan obat AINS dengan
dosis tidak sesuai berdasarkan nilai estimasi LFG yang dihitung menggunakan formula
MDRD adalah sebesar 34,12% dan persentase peresepan obat AINS dengan dosis tidak
sesuai berdasarkan nilai estimasi LFG yang dihitung menggunakan formula CKD-EPI
sebesar 35,30%. Ketidaksesuaian dosis obat pada pasien dengan penyakit ginjal kronis
dapat menyebabkan toksisitas atau terapi yang tidak efektif. Secara khusus, pasien yang
lebih tua berada pada risiko yang lebih tinggi terkena efek samping yang disebabkan oleh
faktor usia terkait penurunan fungsi ginjal dan beberapa penggunaan obat untuk mengobati
kondisi komorbiditas (Munar and Singh, 2007). Pada penelitian ini, ketidaksesuaian dosis
obat menurut CKD-EPI terjadi paling banyak pada pasien lansia yaitu sebesar 59,38% dan
menurut MDRD sebesar 56,25%, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dosis pada lansia
dengan penurunan fungsi ginjal.
Tabel IV. Karakteristik Nilai eLFG Pasien Rawat Inap RSUD Bantul Berdasarkan
Formula CKD-EPI dan MDRD
Tahap Estimasi LFG
(mL/menit/1,73m2)
Jumlah (n)
n = 76
Persentase
(%) Rata-rata ± SD
MDRD
I >90 38 50,00 126,74 ± 25, 713
II 60 – 89 16 21,05 72,75 ± 8,210
III 30 – 59 13 17,11 44,62 ± 8,931
IV 15 – 29 7 9,21 23,57 ± 5,224
V < 15 2 2,63 -
CKD-EPI
I >90 36 47,37 107,06 ± 10,542
II 60 – 89 16 21,05 89,77 ± 16,387
III 30 – 59 12 15,79 49,50 ± 6,375
IV 15 – 29 9 11,84 25,44 ± 4,157
V < 15 3 3,95 10,67 ± 2,887
Peneliti memperoleh 76 nilai estimasi LFG yang dihitung menggunakan formula
MDRD dan CKD-EPI. Persentase nilai estimasi LFG pada pasien rawat inap RSUD Bantul
yang menggunakan obat AINS periode 2015 berdasarkan formula MDRD dan persentase
nilai estimasi LFG pada pasien rawat inap RSUD Bantul yang menggunakan obat AINS
periode 2015 berdasarkan formula CKD-EPI dapat dilihat pada tabel IV. Pada tabel IV,
pasien yang digolongkan dalam tahap I adalah pasien yang memiliki LFG normal atau
meningkat tetapi ada bukti lain dari kerusakan ginjal. Pasien pada tahap II, LFG menurun
sedikit dan fungsi ginjal sedikit menurun, tahap III fungsi ginjal menurun dalam tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
moderat, tahap IV pasien mengalami penurunan fungsi ginjal yang berat dan LFG sangat
berkurang, dan tahap V adalah tahap akhir atau pasien mengalami gagal ginjal (Ashman,
Chesser, Cunningham, and Steddon, 2014).
Tabel V. Profil Perbedaan Formula MDRD dan CKD-EPI
Formula Jumlah Rata-rata ± SD Nilai p
Kolmogorov-Smirnov
Nilai p
Mann-Whitney
MDRD 76 88.75 ± 45.17 0,200 0,132
CKD-EPI 76 78.14 ± 33.53 0,001
Hasil pengujian statistik Kolmogorov Smirnov menunjukkan data pada nilai
estimasi LFG yang dihitung menggunakan formula MDRD terdistribusi normal sedangkan
data pada nilai estimasi LFG yang dihitung menggunakan formula CKD-EPI terdistribusi
tidak normal sehingga data dianggap terdistribusi tidak normal. Uji statistik komparatif
Mann-Whitney diperoleh nilai p = 0,132 atau nilai p > 0,05 yang berarti ada perbedaan
tidak bermakna antara nilai estimasi LFG berdasarkan formula MDRD dan nilai estimasi
LFG berdasarkan formula CKD-EPI.
Hasil yang diperoleh serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Maqbali dan
Mula-Abed (2014) yang membandingkan tiga formula berbeda untuk mengestimasi laju
filtrasi glomerulus pada pasien di Omani dengan diabetes melitus tipe 2. Formula yang
dibandingkan adalah CKD-EPI, MDRD186, dan MDRD175. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa formula MDRD186 dan CKD-EPI adalah sebanding. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Malarkodi, et al., 2013 pada manusia sehat juga menyatakan bahwa
secara statistik ada perbedaan tidak bermakna antara formula MDRD186 dan CKD-EPI.
Obat AINS yang digunakan dalam uji kesesuaian dosis obat adalah Asam
Mefenamat, Ketorolac, Meloxicam, dan Natrium Diklofenak. Terdapat 85 peresepan obat
AINS dengan 56 dosis obat sesuai; 29 dosis obat tidak sesuai berdasarkan formula MDRD
sedangkan jika berdasarkan formula CKD-EPI terdapat 55 dosis obat sesuai dan 30 dosis
obat tidak sesuai.
Tabel VI. Proporsi Kesesuaian Dosis Obat AINS Berdasarkan Nilai eLFG dengan
Formula MDRD dan CKD-EPI
Dosis Obat AINS MDRD CKD-EPI
Nilai p n % n %
Sesuai 56 65,88 55 64,71 0,872
Tidak Sesuai 29 34,12 30 35,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p 0,872 atau p > 0,05 yang
berarti ada perbedaan tidak bermakna antara proporsi penyesuaian dosis obat AINS
berdasarkan nilai estimasi LFG yang dihitung menggunakan formula MDRD dan CKD-
EPI pada pasien rawat inap RSUD Bantul periode 2015. Berdasarkan uji statistik tersebut
maka dapat dikatakan bahwa antara formula MDRD dan CKD-EPI yang digunakan
peneliti dalam mengestimasi LFG memiliki perbedaan tidak bermakna.
Laju filtrasi glomerulus dianggap sebagai indikator terbaik untuk menilai fungsi
ginjal secara keseluruhan dan berperan penting dalam perawatan pasien sehari-hari
(Lascano and Poggio, 2010). Peneliti menyarankan untuk lebih memperhatikan
penggunaan injeksi ketorolac 1x30mg pada pasien dengan nilai estimasi LFG < 50
mL/menit/m2 terutama pada pasien lansia. Peneliti juga menyarankan untuk
memperhatikan penggunaan obat asam mefenamat 3x500 mg perhari pada pasien dengan
nilai estimasi LFG < 50 mL/menit/m2. Obat AINS seharusnya diberikan dengan
pemantauan tingkat serum kreatinin. Pada pasien yang sudah mengalami kerusakan ginjal,
penggunaan obat AINS dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang lebih parah yaitu
kerusakan ginjal permanen (Hartmann, Czock, and Keller, 2010). Maka dari itu peneliti
menyarankan untuk melakukan penyesuaian dosis obat AINS pada pasien yang mengalami
penurunan fungsi ginjal terutama pada pasien lansia.
Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti mengambil data melalui rekam medis
yang tidak mencantumkan ras pasien dimana ras merupakan salah satu faktor koreksi
dalam formula MDRD dan CKD-EPI sehingga dalam penelitian ini, peneliti
mengasumsikan bahwa seluruh pasien adalah ras Asia.
KESIMPULAN
1. Persentase dosis obat AINS yang tidak sesuai berdasarkan LFG menggunakan
formula MDRD adalah 34,12% dan CKD-EPI adalah 35,29%.
2. Nilai estimasi Laju Filtrasi Glomerulus yang dihitung menggunakan formula
Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan Chronic Kidney Disease-
Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) memiliki perbedaan tidak bermakna.
3. Proporsi kesesuaian dosis obat AINS yang dihitung berdasarkan formula
Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan Chronic Kidney Disease-
Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) memiliki perbedaan tidak bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
DAFTAR PUSTAKA
Ackland, P., Goldsmith, D., Jayawardene., 2013, ABC of Kidney Disease, 2nd
edition, John
Wiley & Sons, London, p.17.
Al-Maqbali, S.R.S., dan Mula-Abed, W.A.S., 2014, Comparison Between Three Different
Equations for The Estimation of Glomerular Filtration Rate in Omani Patients with
Type 2 Diabetes Mellitus, Sultan Qaboos University Med J., 14(2) : 197 – 203.
American Pharmacists Association, 2015, Drug Information Handbook, 24th
edition, Lexi-
Comp, United States, p.1119.
Ashman, N., Chesser, A., Cunningham, J., Steddon, S., 2014, Oxford Handbook of
Nephrology and Hypertension, 2nd
edition, Oxford University Press, U.K., p.192.
Baxmann, A.C., Ahmed, M.S., Marques, N.C., Menon, V.B., Pereira, A.B., Kirsztajn,
G.M., Heilberg, I.P., 2008, Influence of Muscle Mass and Physical Activity on
Serum and Urinary Creatinine and Serum Cystatin C, Clin J Am Soc Nephrol, 3(2) :
348-354.
Bicalho, M.D., Soares, D.B., Botoni, F.A., Reis, A.M.M., Martins, M.A.P., 2015, Drug
Induced Nephrotoxicity and Dose Adjusment Recommendations : Agreement
Among Four Drug Information Sources, International Journal of Environmental
Research and Public Health, 12 : 11227-11240.
Case, J., Khan, S., Khalid, R., Khan, A., 2013, Epidemiology of Acute Kidney Injury in the
Intensive Care Unit, Critical Care Research and Practice, Vol. 2013, Article ID
479730, 9 pages - doi:10.1155/2013/479730. Chi, P., Toscano, E., Mai, P., Anh, P., Son V., Thu, P., 2008, Pain management in patients
with chronic kidney disease, Oxford Journal, 2 : 111-118.
Decloedt, E., Leisegang, R., Blockman, M., Cohen, K., 2010, Dosage adjustment in
medical patients with renal impairment at Groote Schuur hospital, South African
Medical Journal, 100 : 5.
DiPiro, J., Talbert, R., Yee, G., Wells, B., Posey, M., 2014, Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach, 9th
edition McGraw Hill Medical, USA, p.1572, 1590.
Eppenga, W.L., Wester, W.N., Derijks, H.J., Hoedemakers, R.M., Wensing, M., PA, D.S.,
Marum, V., 2015, Fluctuation of The Renal Function After Discharge from
Hospital and Its Effects on Drug Dosing in Elderly Patients – Study Protocol, BMC
Nephrology, 16 : 95-101.
Gilbert, S.J., Gipson, D.S., Perazella, M.A., Tonelli, M., and Weiner, D.E., 2014, National
Kidney Foundation’s Primer On Kidney Diseases, 6th
edition, National Kidney
Foundation, Philadelphia, pp. 2, 14-15, 28-29, 37.
Glassock, R.J., dan Christopher, W., 2009, Ageing and Glomerular Filtration Rate:
Truths and Consequences, Transactions of The American Clinical
andClimatological Association, 120: 419 - 428.
Golightly, L.K., Teitelbaum, I., Kiser, T.H., Levin, D.A., Berber, G.R., Jones, M.A.,
Stolpman, N.M., Lundin, K.S., 2013, Renal Pharmacotherapy, Springer Science +
Business Media, New York, pp. 377, 421, 423, 213.
Gooch, K., Culleton, B.F., Manns, B.J., Zhang, J., Alfonso, H., and Tonelli, M., et al.,
2007, NSAID Use and Progression of Chronic Kidney Disease, The American
Journal of Medicine, 120, 280.el-280,e7.
Hartmann, B., Czock, D., Keller, F., 2010, Drug Therapy in Patients With Chronic Renal
Failure, Deutschrs Arzteblatt International, 107(37) : 647-56.
Kementerian Kesehatan, 2014, Hipertensi, Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kimmel, P.L., Rosenberg, M.F., 2015, Chronic Renal Disease, Elsevier Academic Press,
San Diego, pp. 31, 693-695.
Lascano, M.E., Poggio E.D., 2010, Kidney Function Assessment by Creatinine-Based
Estimation Equations, http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/disease
management /nephrology/kidney-function/, diakses tanggal 2 November 2016.
Lote, C.J., 2012, Principles of Renal Physiology, 5th
edition, Springer Science+Business
Media, New York, p. 172.
Lujambio, I., Sottolano, M., Luzardo, L., Robaina, S., Krul, N., Thijs, L., et.al., 2014,
Estimation of glomerular filtration rate based on serum cystatin C versus creatinine
in a uruguayan population, International Journal of Nephrology, 2014 : 837106.
Malarkodi, V., Malathi, M., Shivashankara, A, R., 2013. Estimated Glomerular Filtration
Rate As An Early Marker of Renal Function Impairment in Apparently Healthy
Individuals with Normal Serum Creatinine Levels: A Comparison of Various
Equations, International Journal of Pharma and Bio Sciences, 4(3): (B) 905-911.
Milford, D., Rayner, H., Thomas, M., 2016, Understanding Kidney Diseases, Springer
International Publishing Switzerland, New York, p. 107.
Munar, M.Y., Singh, H., 2007, Drug Dosing Adjustments in Patients with Chronic Kidney
Disease, American Family Physician, 75 : 10.
Odden, M.C., Shlipak, M.G., Tager, I.B., 2009, Serum Creatinine and Functional
Limitation in Elderly Persons, Journal of Gerontology, 3 : 370-376.s
Pandji, M.S., 2014, Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2014, Dinas Kesehatan
Bantul, Yogyakarta.
Patel S.S., Molnar, M.Z., Tayek, J.A., Ix, J.H., Noori, N., Benner, D., Heymsfield, S.,
Kopple, J.D., Kovesdy, C.P., Kalantar-Zadeh, K., Serum Creatinine as a marker of
muscle mass in chronic kidney disease : result of a cross-sectional study and review
of literature, Journal of Cachexia Sarcopenia Muscle, 4(1) : 19-29.
Pazhayattil, G.S., Shirali, A.C., 2014, Drug-induced impairment of renal function,
International Journal of Nephrology and Renovascular Disease, 7 : 457-468.
Riskesdas, 2013, InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
Hipertensi, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, hal. 6.
Saraf, S., 2008, Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs An Overview, PharmaMed Press,
pp. 1, 9-10.
Swarjana, I.K., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Andi, Yogyakarta,
hal.53.
Urbaniak, G.C., Plous, S., 1997, Research Randomizer, https://www.randomizer.org,
diakses bulan Agustus 2016.
WHO, 2002, Proposed Working Definition of An Older Person In Africa for The MDS
Project, http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/, diakses
tanggal 17 November 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (RSUD Panembahan Senopati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Lampiran 3. Formulir Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 4. Data Pasien Rawat Inap RSUD Bantul Periode 2015
No. RM SKrea Umur JK
LFG
Nama Obat Rute Frekuensi Dosis
Kesesuaian Dosis
CKD-EPI MDRD CKD-EPI MDRD
98407049 1,31 71 L 54 57 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
1,62 71 L 42 45 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
98535591 0,69 59 P 96 93 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98535686 0,61 59 L 109 144 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98541544 0,65 65 L 102 131 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98542478 0,56 46 P 112 124 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98542527 0,99 41 L 94 89 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98544195 0,85 69 P 70 70 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
0,9 69 P 65 66 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
98547558 1,18 73 L 61 64 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
98547613
0,56 74 L 102 152 Meloxicam Oral 1x1 15mg S S
0,67 74 L 95 123 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg S S
Meloxicam Oral 1x1 15mg S S
98548866 1,21 60 P 49 48 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98548873 0,63 63 L 105 137 Na. Diklofenak Oral 2x1 50mg S S
98549254 0,53 56 P 106 127 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98549434 0,67 82 L 89 121 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS S
98550017 0,79 79 P 71 75 Meloxicam Oral 1x1 15mg S S
98550158 0,85 32 L 115 111 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98550763 0,64 56 L 109 137 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
98551240 0,86 34 L 113 108 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
No. RM SKrea Umur JK LFG
Nama Obat Rute Frekuensi Dosis Kesesuaian Dosis
CKD-EPI MDRD CKD-EPI MDRD
98551534 0,63 84 L 90 129 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98551835 0,66 74 P 87 93 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
98552303 0,81 35 L 115 115 Ketorolac Injeksi
30mg S S
98552390 2,69 65 P 18 19 Ketorolac Injeksi
30mg TS TS
98552586 0,69 73 L 94 119 Na. Diklofenak
2x1 50mg S S
98552770 1,53 55 L 50 50 Ketorolac Injeksi
30mg TS TS
98553117 1,21 75 L 58 62 Asam Mefenamat Oral 3x1 250mg S S
2,18 75 L 29 31 Asam Mefenamat Oral 3x1 250mg TS TS
2,22 75 L 28 31 Asam Mefenamat Oral 3x1 250mg TS TS
98553303 6,3 58 L 9 10 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98553442 1,01 53 L 85 82 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98554520 0,51 33 P 127 148 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
98554601 0,56 39 P 118 128 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98555083 1,17 39 L 78 74 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98555457
2,39 55 L 29 30 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
98556319 0,36 50 P 126 203 Asam Mefenamat Oral 2x1 500mg S S
98556337 1,58 52 L 50 49 Ketorolac Injeksi
30mg TS TS
98558497 0,55 44 P 114 128 Meloxicam
1x1 15mg S S
98559028 0,8 53 P 84 80 Ketorolac Injeksi 3x1 30mg S S
98559270 0,8 83 L 83 98 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98559533 0,84 38 P 88 81 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98559599 1,17 78 L 59 64 Ketorolac Injeksi
30mg S S
98559903 0,56 51 P 108 121 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98560299 0,62 38 P 115 114 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
No. RM SKrea Umur JK LFG
Nama Obat Rute Frekuensi Dosis Kesesuaian Dosis
CKD-EPI MDRD CKD-EPI MDRD
98560374
3,51 52 L 19 20 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
98560551 1,06 50 L 81 79 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
98560706 0,43 37 P 130 176 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98562060 0,41 60 P 113 168 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98562278 1,97 32 L 44 42 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98562718 1,5 80 L 43 48 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98563203 1,8 78 P 27 29 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98563252
0,43 80 P 96 150 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
Meloxicam Oral 1x1 15mg S S
98563500 0,66 63 L 103 130 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98563913
0,95 48 L 94 90 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
Ketorolac Injeksi 3x1 30mg TS TS
98564551 0,82 60 L 96 102 Asam Mefenamat Oral 1x1 500mg S S
98564590 2,62 60 L 25 27 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98564723 0,87 56 L 96 96 Renadinac Oral 2x1 50mg S S
98564738 1,22 82 P 41 45 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98564807 2,22 45 P 26 25 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98564959 2,39 63 L 28 29 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98566144
1,17 51 L 72 70 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg TS TS
98566771 0,48 61 L 119 188 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg S S
98566988 1,07 60 P 57 56 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98567521 1,05 56 L 79 78 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98567649 0,86 33 L 114 109 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Keterangan :
RM = rekam medis
Skrea = serum kreatinin
JK = jenis kelamin
P = perempuan
L = laki-laki
S = sesuai
TS = tidak sesuai
No. RM SKrea Umur JK LFG
Nama Obat Rute Frekuensi Dosis Kesesuaian Dosis
CKD-EPI MDRD CKD-EPI MDRD
98567880
0,51 71 P 97 126 Meloxicam Oral 3x1 15mg TS TS
Meloxicam Oral 1x1 15mg S S
98568043 0,82 55 L 100 104 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98568321 0,8 43 L 109 112 Ketorolac Injeksi 2x1 30mg S S
1,23 43 L 71 68 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98569293 3,04 82 P 14 16 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98569437 1,18 69 P 47 48 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98569438 6,05 60 L 9 10 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg TS TS
98569859 0,51 72 P 96 126 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
98569870
1,01 47 P 66 62 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
Ketorolac Injeksi 3x1 30mg S S
98569950 0,64 48 P 106 105 Asam Mefenamat Oral 3x1 500mg S S
98570028 0,56 36 P 120 130 Ketorolac Injeksi 1x1 30mg S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 5. Uji Normalitas Data Nilai eLFG MDRD dan CKD-EPI
Case Processing Summary
Formula
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai e LFG MDRD 76 100,0% 0 0,0% 76 100,0%
CKD-EPI 76 100,0% 0 0,0% 76 100,0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Estimasi eLFG MDRD Mean 88.75 5.181
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 78.43
Upper Bound 99.07
5% Trimmed Mean 87.61
Median 89.50
Variance 2039.843
Std. Deviation 45.165
Minimum 10
Maximum 203
Range 193
Interquartile Range 76
Skewness .183 .276
Kurtosis -.593 .545
eLFG CKD-EPI Mean 78.14 3.846
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 70.48
Upper Bound 85.81
5% Trimmed Mean 79.15
Median 87.50
Variance 1124.152
Std. Deviation 33.528
Minimum 9
Maximum 130
Range 121
Interquartile Range 56
Skewness -.498 .276
Kurtosis -.929 .545
Tests of Normality
Formula
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai eLFG MDRD ,068 76 ,200* ,976 76 ,154
CKD-EPI ,142 76 ,001 ,934 76 ,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 6. Uji Statistik Perbedaan nilai estimasi LFG berdasarkan MDRD dan CKD-
EPI
Uji Mann-Whitney
Ranks
Formula N Mean Rank Sum of Ranks
Nilai eLFG MDRD 76 81,88 6223,00
CKD-EPI 76 71,12 5405,00
Total 152
Test Statistics
a
Nilai eLFG
Mann-Whitney U 2479,000
Wilcoxon W 5405,000
Z -1,507
Asymp. Sig. (2-tailed) ,132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 7. Uji Statistik Perbedaan Proporsi Kesesuaian Dosis Obat AINS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Formula*Kesesuaian 170 99,4% 1 0,6% 171 100,0%
Formula*Kesesuaian Crosstabulation
Count
Kesesuaian
Total Sesuai Tidak Sesuai
Formula MDRD
CKD-EPI
56 29 85
55 30 85
Total 111 59 170
Uji Chi-Square
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,026a 1 ,872
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,026 1 ,872
Fisher Exact Test 1,000 ,500
Linear-by-Linear Association ,026 1 ,872
N of Valid Cases 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 8. Penyesuaian Dosis Obat Anti Inflamasi Non Steroid Berdasarkan Renal
Pharmacology 2013
No. Nama Obat eLFG Penyesuaian Dosis Dosis Umum
1. Asam Mefenamat eLFG > 50 mL/min
eLFG 10-50
mL/min
eLFG < 10 mL/min
250 mg setiap 6 jam
Hindari penggunaan
Hindari penggunaan
500 mg,
maksimal 1500
mg/hari
2. Ketorolac eLFG > 50 mL/min
eLFG 10-50
mL/min
eLFG < 10 mL/min
15-30 mg IV setiap
6 jam
7,5-15 mg IV setiap
6 jam
Hindari penggunaan
15-30 mg IV
setiap 6 jam atau
bila perlu,
maksimal 120
mg/hari IV
3. Meloxicam Mild to moderate
impairment
CrCl < 15 mL/min
Tidak perlu
penyesuaian dosis
Hindari penggunaan
7,5-15 mg,
maksimal 15
mg/hari
4. Diklofenak eLFG > 50 mL/min
eLFG 10-50
mL/min
eLFG < 10 mL/min
50 mg 2x1 sehari
25 mg 2x1 sehari
25 mg 1x1 sehari
50 mg 2-3 kali
sehari, maksimal
200mg/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 9. Penyesuaian Dosis Obat Anti Inflamasi Non Steroid berdasarkan Drug
Information Handbook
No. Nama Obat Penyesuain Dosis
1. Ketorolac Mild to moderate impairment :
IM : 30 mg sebagai dosis tunggal atau 15 mg setiap 6 jam dengan
dosis maksimal 60 mg
IV : 15 mg sebagai dosis tunggal atau 15 mg setiap 6 jam dengan
dosis maksimal 60 mg
Oral : 10 mg diikuti dengan 10 mg setiap 4-6 jam dengan dosis
maksimal 40 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 10. Surat Keterangan Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 11. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Perbedaan Estimasi LFG dan
Kesesuaian Dosis Obat AINS Pasien Rawat Inap RSUD Bantul
Berdasarkan Formula MDRD dan CKD-EPI” bernama lengkap
Adelina Teresia, lahir di Singkawang, 23 Maret 1995, merupakan
putri bungsu dari empat bersaudara pasangan Tjang Sjin Sin dan
Bong Lan Fung. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu
TK Bethel (1999-2001), pendidikan Sekolah Dasar di SD Bruder
Singkawang (2001-2007), pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Bruder Singkawang (2007-2010), pendidikan
Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Singkawang (2010-2013). Penulis melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun
2013. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, penulis pernah terlibat dalam berbagai kepanitiaan lepas antara lain sebagai
koordinator divisi Acara pada acara Pharmacy USD Badminton Cup (2014), koordinator
divisi konsumsi pada acara Donor Darah (2015), koordinator divisi dana dan usaha pada
acara Pharmacy Performance Road to School (2015), dan anggota divisi dana dan usaha
pada acara Kampanye Informasi Obat (2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI