percobaan 3 identifikasi karbohidrat

26
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN I IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT OLEH : NAMA : NURSAN STAMBUK : F1C1 13 028 KELOMPOK : IV (EMPAT) ASISTEN : SYARFINA LABORATORIUM BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO

Upload: nursan

Post on 11-Jul-2016

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

identifikasi karbohidrat dengan uji benedict dilakukan dengan mereaksikan reagen benedict dengan aquades, larutan gula dan larutan pati dan identifikasi karbohidrat dengan uji iodin dilakukan dengan mereaksikan larutan pati dengan aquades, HCl dan NaOH

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA :  NURSAN

STAMBUK         :  F1C1 13 028

KELOMPOK     :  IV (EMPAT)

ASISTEN            :  SYARFINA

LABORATORIUM BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia karena berfungsi

sebagai sumber energi utama manusia. Karbohidrat adalah polihidroksildehida

dan polihidroksiketon atau turunannya. Karbohidrat mempunyai peranan penting

dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur,

dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah

timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral,

dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Contoh makanan

sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah tepung, gandum, jagung, beras,

umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi dan biji-bijian seperti kacang

merah atau kacang hijau, dimana dalam zat tersebut mengandung pati atau

amilum.

Pati merupakan simpanan energi di dalam sel-sel tumbuhan yang

berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan berdiameter berkisar antara

5-50 nm. Di dalam berbagai produk pangan, pati umumnya akan terbentuk dari

dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan

polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin

merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisi

kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan

dimana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan

semakin mudah untuk dicerna. Perbandingan kadar amilosa dan amilopektin

secara umum adalah 20% dan 80% dari jumlah pati total. Kedua jenis pati ini

Page 3: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

mudah dibedakan berdasarkan reaksinya terhadap iodium, yaitu amilosa berwarna

biru dan amilopektin berwarna kemerahan. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu

dilakukan identifikasi karbohidrat menggunakan uji benedict dan uji iodin dalam

suatu karbohidrat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hasil identifikasi karbohidrat dengan uji benedict?

2. Bagaimana hasil identifikasi karbohidrat dengan uji iodin?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui hasil identifikasi karbohidrat dengan uji benedict.

2. Untuk mengetahui hasil identifikasi karbohidrat dengan uji iodin.

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut.

1. Dapat mengidentifikasi karbohidrat dengan uji benedict.

2. Dapat mengidentifikasi karbohidrat dengan uji iodin.

Page 4: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan makromolekul yang paling banyak ditemukan di

alam, dengan rumus molekul Cn(H2O)m. Karbohidrat terbentuk pada proses

fotosintesis sebagai senyawa perantara awal dalam penyatuan gas karbondioksida,

hidrogen dan oksigen dengan bantuan energi matahari ke dalam bentuk hayati.

Karbohidrat juga merupakan sumber karbon untuk sintesis biomolekul dan

sebagai bentuk energi polimerik. Karbohidrat didefenisikan sebagai senyawa

polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton dan turunannya. Karbohidrat dapat

digolongkan ke dalam monosakarida, oligosakarida dan polisakarida (Sunarya,

2012).

Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang digunakan dalam tubuh

selain lemak dan protein.Pada saat latihan, karbohidrat dapat dipecah sebagai

energi melalui mekanisme aerobik dan anaerobik. Metabolisme karbohidrat

menjadi energi terjadi secara aerobik pada latihan dengan intensitas ringan dan

sedang. Energi yang berasal dari proses aerobik mula-mula berasal dari

pemecahan glikogen otot menjadi glukosa. Apabila dalam tubuh tidak diperoleh

dari konsumsi, laju pemecahan glukosa yang berasal dari glikogen hati tidak akan

cukup untuk memenuhi pemakaian glukosa oleh otot dan jaringan lain (Rukmana

dan Fitranti, 2013).

Glukosa ialah monomer dari karbohidrat. Glukosa dapat disintesis oleh

tumbuhan hijau semasa proses fotosintesis. Glukosa termasuk monosakarida

yang mempunyai rumus umum C6H12O6 yang disebut sebagai dekstrosa atau gula

anggur. Tumbuh-tumbuhan menyimpan glukosa sebagai karbohidrat yang dinamai

Page 5: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

kanji dalam biji-bijian seperti beras, jagung, barli dan sebagainya. Glukosa adalah

suatu gula monosakarida yang merupakan salah satu karbohidrat terpenting yang

digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan

salah satu utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa)

disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan (Edahwati, 2010).

Polisakarida adalah biopolimer yang tersebar luas, yang secara kuantitatif

merupakan kelompok penting sebagai nutrisi pada makanan tumbuhan.

Karbohidrat didasari berbagai nutrisi yang berbeda mulai dari gula yang sederhana

dicerna oleh hewan monogastrik pada usus halus ke serat dietari dengan ragi oleh

mikroba pada usus besar. Serat Dietari (DF) didefenisikan seperti bahan makanan,

terutama bahan tanaman, tidak dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh

organ pencernaan manusia kecuali yang mungkin dicerna oleh mikroflora pada

usus. Definisi ini secara khas meliputi komponen serabut: polisakarida nonpati

(NSP) dan resisten oligosakarida (RO), lignin, unsur yang menghubungkan

dengan polisakarida nonpati dan lignin kompleks pada tanaman, dan jenis

karbohidrat yang sama, seperti resisten kanji (RS) dan dekstrin, dan sintesis

senyawa karbohidrat, terutama polidekstrosa (Caprita at al., 2010)

Polisakarida tidak secara langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Pertama-tama

dipecah menjadi monosakarida, sehingga dalam bentuk gula dapat digunakan oleh

tubuh. Polisakarida mengandung sampai 60.000 molekul karbohidrat sederhana.

Polisakarida adalah struktur karbohidrat polimer, dibentuk untuk mengulangi unit

(mono atau disakarida) bekerja sama dengan ikatan glikosidik. Berbeda dengan

sakarida lainnya, polisakarida cenderung tidak berasa (tawar). Beberapa contoh

Page 6: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

dari polisakarida meliputi kanji, selulosa dan glikogen. Kanji adalah salah satu

bentuk penyimpanan glukosa dalam tubuh. Kanji tersusun atas amilosa dan

amilopektin. Kanji mengandung amilosa (10 - 20%) dan amilopektin (80 - 90%).

Kanji memberikan warna biru dengan uji iodin. Dalam ikatan kanji antara sisa

glukosa adalah 1 - 4 dan ikatan titik cabang adalah 1 – 6 (Asif at al., 2011).

Page 7: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2015

pukul 15:30-17:30 WITA, bertempat di Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, tabung

reaksi, gegep, lap halus, hot plate dan gelas kimia.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan pati

akuades, larutan gula 1%, reagen benedict, HCl 6 N, NaOH 6 N, reagen iodin

dan tisu.

Page 8: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

C. Prosedur Kerja

1. Uji Benedict

5 mL reagen Benedict

- dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi I, II dan III

Hasil Pengamatan

Tabung I

- dikocok masing-masing tabung- ditempatkan semua tabung dalam

penangas air mendidih selama 3 menit- didinginkan- diamati perubahan warnanya- dibandingkan hasilnya

Tabung II Tabung III

- ditambahkan 8 tetes akuades

- ditambahkan 8 tetes larutan gula 1%

- ditambahkan 8 tetes larutan pati 1 %

Page 9: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

2. Uji Iodin

Larutan Pembanding

3 mL larutan gula

- dimasukkan dalam tabung reaksi- dikocok- ditambahkan 5 tetes reagen iodin- diamati perubahan warnanya- dibandingkan dengan larutan uji coba

3 mL larutan pati

- dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi I, II dan III

Tabung I

- ditambahkan 5 tetes reagen iodin dalam tabung I, II, dan III

- dikocok masing-masing tabung- ditempatkan semua tabung dalam

penangas air mendidih selama 3 menit- didinginkan- diamati perubahan warnanya- dibandingkan hasilnya

Tabung II Tabung III

- ditambahkan 2 tetes akuades

- ditambahkan 2 tetes HCl

- ditambahkan 2 tetes NaOH

Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan

Page 10: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

1. Tabel Data Pengamatan

Uji Benedict

No. Perlakuan Hasil Pengamatan GambarSebelum Sesudah

1.

Tabung I, 5 mL larutan benedict + 8 tetes akuades, dikocokDipanaskan 3 menit

Larutan berwarna

biru

Larutan berwarna biru

2.Tabung II, 5 mL larutan benedict + 8 tetes larutan gula 1%, dikocokDipanaskan 3 menit

Larutan berwarna

biru

Terdapat endapan

merah bata

3.

Tabung III, 5 mL larutan benedict + 8 tetes larutan pati, dikocokDipanaskan 3 menit

Larutan berwarna

biru

Larutan berwarna biru

Page 11: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

Uji Iodin

No. Perlakuan Hasil Pengamatan GambarSebelum Sesudah

1.

Tabung I, 3 mL larutan pati+ 2 tetes akuades + 5 tetes reagen iodin, dipanaskan

Larutan berwarna

putih

Terdapat endapan

putih

2.

Tabung II, 3 mL larutan pati+ 2 tetes HCl + 5 tetes reagen iodin, dipanaskan

Larutan berwarna

putih

Terdapat endapan

putih

3.

Tabung III, 3 mL larutan pati+ 2 tetes NaOH + 5 tetes reagen iodin, dipanaskan

Larutan berwarna

putih

Terdapat endapan

putih

4. Tabung IV, 3 mL larutan gula + 5 tetes reagen iodin

Larutan berwarna

coklat

Terdapat endapan

merah bata

Page 12: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

B. Reaksi

a. Reaksi Benedict

b. Reaksi Iodin

Page 13: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

C. Pembahasan

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,

hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat

adalah penghasil energi di dalam tubuh. Jenis-jenis karbohidrat terbagi atas 3 yaitu

monosakarida, disakarida dan polisakarida. Percobaan ini dilakukan untuk

mengidentifikasi karbohidrat. Sampel yang digunakan untuk identifikasi

karbohidrat adalah larutan pati. Dimana untuk identifikasi karbohidrat tersebut

dilakukan dengan berbagai tes uji yaitu uji benedict dan uji iodin.

Perlakuan pertama yaitu mengidentifikasi karbohidrat menggunakan uji

benedict. Pada perlakuan ini dibagi menjadi 3 tabung yaitu tabung I berisi

akuades, tabung II berisi larutan gula dan Tabung III berisi larutan pati. Ketiga

larutan tersebut ditambahkan masing-masing reagen benedict. Tujuan

penambahan reagen benedict adalah untuk mengetahui adanya gula pereduksi

pada sampel. Setelah itu, ketiga tabung tersebut dipanaskan. Pemanasan pada

larutan bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan benedict terhadap

pemanasan. Berdasarkan hasil pengamatan, ketiga larutan tersebut setelah

ditambahkan reagen benedict dan dipanaskan, maka yang terjadi perubahan hanya

pada tabung II yaitu larutan gula berubah warna dari biru menjadi endapan merah

bata. Hal ini sesuai dengan teori, dimana larutan gula yang ditambahkan dengan

reagen benedict akan menunjukkan hasil positif berupa endapan merah bata yaitu

sebagai gula pereduksi. Hasil positif tersebut terjadi karena glukosa memiliki

gugus yang masih memiliki ujung rantai yang bebas dan ikatan antar karbonnya

cukup lemah sehingga mudah lepas akibat pemanasan.

Page 14: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

Perlakuan dengan uji benedict didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+.

Pada proses reduksi Cu2+ dilakukan dalam suasana basa dan ditambahkan zat

pengkompleks (sitrat) untuk mencegah pengendapan CuCO3. Pereaksi benedict

mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Tes Benedict biasa

digunakan sebagai uji aldehid. Tes ini dapat juga digunakan untuk membedakan

karbohidrat yang mengandung gugus reduksi dari yang tidak mengandung gugus

reduksi. Jika senyawa yang mengandung gugus aldehid direaksikan dengan

pereaksi benedict, maka akan terbentuk endapan Cu2O berwarna merah, kuning,

atau hijau. Hasil pengamatan yang diperoleh, bahwa pada tabung pertama reaksi

antara reagen benedict dengan aquades tidak terjadi perubahan. Hal ini disebabkan

karena tidak adanya glukosa atau pati dalam larutan. Pada tabung kedua terbentuk

endapan merah bata, hal ini disebabkan karena larutan gula mereduksi Cu2+

menjadi Cu+ dan membentuk kompleks dengan gula membentuk endapan Cu2O

yang berwarna merah bata. Pada tabung 3 tidak terjadi perubahan warna. Secara

teori jika pati direaksikan dengan reagen benedict akan membentuk kompleks

merah bata tetapi pada percobaan tidak terjadi. Hal ini kemungkinan terjadi

karena konsentrasi pati yang terkandung dalam tepung maizena yang berhasil

diendapkan sangat kecil sehingga tidak mampu mereduksi Cu2+.

Perlakuan selanjutnya yaitu mengidentifikasi karbohidrat menggunakan uji

iodin. Pada perlakuan ini dibagi menjadi 3 tabung yaitu tabung I berisi larutan pati

dan akuades, tabung II berisi larutan pati dan larutan HCl dan Tabung III berisi

larutan pati dan larutan NaOH. Ketiga larutan tersebut ditambahkan masing-

masing reagen iodin. Penggunaan larutan pati pada perlakuan ini adalah sebagai

Page 15: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

bahan utama yang akan diidentifikasi. Sedangkan Tujuan penambahan reagen

iodin adalah untuk mengetahui adanya polisakarida dalam sampel. Setelah itu,

ketiga tabung tersebut dipanaskan. Pemanasan pada larutan bertujuan untuk

mengetahui pengaruh larutan iodin terhadap pemanasan. Berdasarkan hasil

pengamatan, ketiga larutan tersebut setelah ditambahkan reagen benedict dan

dipanaskan, tidak terjadi perubahan warna pada ketiga tabung. Secara teori, jika

larutan pati direaksikan dengan asam dan reagen iodin akan menunjukkan hasil

positif yang ditandai dengan timbulnya warna biru pada larutan. Hasil negatif

tersebut terjadi karena adanya kesalahan pada saat perlakuan, seperti tidak

dilakukan pengocokan pada larutan setelah dipanaskan.

Uji iodin dilakukan berdasarkan hidrolisis pati. Larutan pati direaksikan

dengan aquades, larutan HCl, dan larutan NaOH. Jika suatu senyawa yang

mengandung gugus karbonil direaksikan dengan iodin maka akan terbentuk

endapan berwana biru. Menurut teori, reaksi larutan pati dengan aquades dan HCl

menunjukkan hasil yang positif, sedangkan reaksi dengan NaOH hasilnya negatif.

Hal ini disebabkan aquades dan HCl akan melepaskan ion H+ yang akan berikatan

dengan atom oksigen. Atom oksigen pada ikatan glikosida ini memliki sepasang

elektron bebas yang akan didonorkan kepada H+ yang dilepaskan. Ketika

penambahan iodin, ion iod akan masuk ke dalam putaran heliks ini (ikatan

glikosida) dan membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil

yang dapat masuk dalam kumparan heliks tersebut. Akibat dari pembentukan

kompleks ini, maka terjadi perubahan warna menjadi biru tua. Jadi, dalam suasana

Page 16: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

asam reaksi hidrolisis pati akan menunjukkan hasil yang positif karena adanya ion

H+ dan pada suasana basa menunjukkan hasil yang negatif.

Page 17: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hasil identifikasi karbohidrat dengan uji benedict dilakukan dengan

mereaksikan reagen benedict dengan aquades, larutan gula dan larutan pati.

Hasil yang diperoleh adalah larutan gula menunjukkan hasil positif dengan

timbulnya endapan berwarna merah bata. Sedangkan reagen benedict dengan

aquades dan larutan pati menunjukkan hasil negatif.

2. Hasil identifikasi karbohidrat dengan uji iodin dilakukan dengan mereaksikan

larutan pati dengan aquades, HCl dan NaOH. Hasil yang diperoleh adalah

ketiga larutan tersebut direaksikan dengan reagen iodin menunjukkan hasil

negatif berupa endapan warna putih, yang seharusnya berupa kompleks biru

tua.

Page 18: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

Asif, H.M., Muhammad, A., Tariq, S., M. Ibrahim, K., Naveed, A., Riaz, R., S.M. Ali, S., Khalil, A., dan Ghazala, S. 2011. Carbohydrates. International Research Journal of Biochemistry and Bioinformatics. Vol. 1 (1)

Caprita, R., Adrian, C., dan Calin, J. 2010. Biochemical Aspects of Non-Starch Polysaccharides. Jurnal Animal Scienceand Biotechnologies. Vol. 43 (1)

Edahwati, L. 2010. Perpindahan Massa Karbohidrat Menjadi Glukosa dari Buah Kersen dengan Proses Hidrolisis. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik. Vol. 10 (1)

Rukmana, E., dan Deny, Y.F. 2013. Pengaruh Pemberian Minuman Berkarbohidrat Sebelum Latihan Terhadap Kadar Glukosa Darah Atlet. Journal of Nutrition College. Vol. 2 (4)

Sunarya, Y. 2012. Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Terkini. Bandung: Yrama Widya

Page 19: Percobaan 3 Identifikasi Karbohidrat