perdarahan uterus disfungsional edit
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
1/21
PATOFISIOLOGI & PENGOBATAN
PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL 1
PENDAHULUAN
Perdarahan Uterus merupakan suatu masalah kesehatan yang
cukup penting di negara yang sedang berkembang terlihat dari laporan
mengenai indikasi terbanyak alasan kasus rujukan kepada ginekolog di
negara berkembang untuk penanganan bedah akibat kelainan haid pada
usia di atas 40 tahun, perdarahan intermenstrual yang persisten, kegagalan
terapi medikamentosa, serta keluhan-keluhan yang berkaitan dengan
dismenorre yang berat.
Perdarahan Uterus yang tidak normal disebabkan oleh banyak hal
akan tetapi pada perdarahan uterus disfungsional tidak ditemukan sesuatu
sebab organik pada genitalia interna, dan juga tidak ditemukan sesuatu
latar belakang lain seperti suatu kelainan medis dan kejiwaan yang bisa
menerangkan terjadinya perdarahan. Keluhan yang paling banyak
dikemukakan adalah perdarahan hebat, banyak yaitu lebih dari 0
cc!bulan" keadaan ini akan berakibat timbulnya anemia yang perlu
ditangani, karena untuk mendiagnosisnya diperlukan kemampuan untuk
menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan penyakit atau kelainan-
kelainan lain penyebab perdarahan yang abnormal maka para klinisi
dituntut dapat mendiagnosis dan menge#aluasi kelainan ini melalui
pendekatan bertahap yang logis.
Batasan
$atasan yang dipakai para pakar saat ini adalah suatu keadaan
yang ditandai dengan perdarahan banyak, berulang dan berlangsung lama.
Perdarahan tersebut berasal dari uterus namun bukan disebabkan oleh
penyakit organ dalam panggul, penyakit sistemis ataupun kehamilan. %leh
karena itu diagnosis PU& ditegakkan dengan menyingkirkan diagnosis
'
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
2/21
bandingnya. Kebanyakan ()0*+ perdarahan yang terjadi akibat ano#ulasi.
&apat dikatakan bahwa dengan batasan mana pun yang dipakai etiologi
PU& adalah multifaktorial" sulit didefinisikan secara jelas.
FATOFISIOLOGI
Pada siklus haid yang normal atau yang bero#ulasi, perubahan
yang dialami kelenjar-kelenjar, pembuluh darah, dan komponen stroma
dari endometrium berturut-turut terjadi sesuai dengan pengaruh estrogen
dan progesteron yang secara teratur dan bergiliran dihasilkan oleh folikel
dan korpus luteum atas pengaruh gonadotropin ( dan / + yang
dihasilkan hipofisis setelah menerima rangsangan faktor-faktor pelepas
gonadotropin dari hipotalamus. Perubahan anatomi dan fungsonal ini dari
endometrium berulang kembali setiap hari yang secara berurutan dapat
dibagi ke dalam 1 fase 2 '+ fase menstruasi, + fase proliferasi, 3+ fase
sekresi, 4+ fase persiapan untuk implantasi, dan 1+ fase kehancuran. Pada
perdarahan uterus disfungsional tidak ditemukan kelima fase ini secara
baik dan teratur pada endometrium.
Perdarahan uterus disfungsi dapat terjadi pada siklus o#ulatoar,
ano#ulatoar maupun pada keadaan folikel persisten.
PU& pada siklus ano#ulatoar
Pada keadaan ano#ulasi korpus luteum tidak terbentuk, akibatnya
siklus haid dipengaruhi oleh hormon estrogen yang berlebihan dan
kurangnya hormon progesteron.
Penyebab pasti dari perdarahan dengan siklus ano#ulatoar ini
belum diketahui, beberapa kemungkinan yang terjadi bila 2
'. Perdarahan pada masa menarche biasanya keadaan ini
dihubungkan dengan belum matangnya fungsi hipotalamus dan
hipofisis.
. Perdarahan pada masa reproduksi sering disebabkan karena
gangguan di hipotalamus sehingga terjadi lonjakan kadar /
sehingga tidak terjadi o#ulasi.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
3/21
3. Perdarahan yang terjadi pada masa premenopause sering
disebabkan karena kegagalan o#arium dalam menerima
rangsangan hormon gonadotropin.
PU& pada siklus o#ulatoar
Perdarahan yang terjadi pada siklus o#ulatoar berbeda dari
perarahan pada suatu haid yang normal, dan hal ini dapat dibedakan dalam
tiga jenis, yaitu 2
'. Perdarahan pada pertengahan siklus
Perdarahan yang terjadi biasanya sedikit, singkat dan dijumpai
pada pertengahan siklus. Penyebabnya adalah rendahnya kadar
estrogen.
. Perdarahan akibat gangguan pelepasan endometrium.
Perdarahan yang terjadi biasanya banyak dan memanjang.
Keadaan ini disebabkan oleh adanya korpus luteum persisten
dan kadar estrogen rendah sedangkan progesteron terus
terbentuk.
3. Perdarahan bercak (spotting+ pra haid dan pasca haid.
Perdarahan ini disebabkan oleh insufisiensi korpus luteum,
sedangkan pada masa pasca haid disebabkan oleh defisiensi
estrogen, sehingga regenerasi endometrium terganggu.
PU& pada keadaan folikel persisten
Keadaan ini sering dijumpai pada masa pra menopause dan jarangterjadi pada masa reproduksi. Pada keadaan ini endometrium secara
menetap dipengaruhi oleh estrogen, sehingga terjadi hiperplasia
endometrium, yang ber#ariasi dari pertumbuhan yang ringan sampai
berlebihan.
erdapat 3 jenis hiperplasia endometrium yaitu 2 tipe simpleks,
tipe kistik, dan tipe atipik. ecara histopatologis akan ditemukan
penambahan endometrium dari kelenjar maupun stromanya. Keadaan ini
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
4/21
sering menyebabkan keganasan endometrium, sehingga memerlukan
penanganan yang seksama, setelah folikel tidak mampu lagi membentuk
estrogen maka terjadi perdarahan lepas estrogen. 5ambaran klinis pada
kelainan jenis ini biasanya mula-mula berupa haid biasa, kemudian terjadi
perdarahan sedikit dan selanjutnya akan diikuti perdarahan yang makin
banyak terus menerus disertai gumpalan.
5angguan perdarahan pada perdarahan uterus disfungsional dapat
berupa gangguan panjang siklus, gangguan jumlah dan lamanya
perdarahan berlangsung, dan gangguan keteraturan.
5angguan panjang siklus umumnya akibat disfungsi hipotalamus dan
dapat berupa 2
%ligomenorrhoe, yaitu haid jarang, siklus panjang, siklus haid
lebih dari 31 hari.
Polymenorrhoe, yaitu haid sering datang, siklus pendek, kurang
dari ' hari.
5angguan jumlah dan lama perdarahan dapat berupa 2
ypomenorrhoe, yaitu haid yang disertai perdarahan yang
ringan dan berlangsung hanya beberapa jam sampai '- hari
saja.
ypermenorrhoe (menorrhoe+, yaitu haid yang teratur tetapi
jumlah darahnya banyak.
6etrorrhagi, yaitu perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada
hubungan dengan haid.
6enometorrhagi, yaitu perdarahan yang berlangsung lebih lama
dari '4 hari.
Keadaan lain yang terjadi pada penderita-penderita PU& adalah
meningkatnya aktifitas fibrinolotik pada endometrium. erjadi
peningkatan kadar prostaglandin yaitu P5 , P57 dan prostasiklin
(prostasiklin mengakibatkan relaksasi dinding pembuluh darah dan
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
5/21
berlawanan dengan akti#itas agregasi trombosit sehingga terjadi
perdarahan yang lebih banyak. Peningkatan rasio P5 , P57 ,
mengakibatkan #asodilatasi, relaksasi miometrium dan menurunnya
agregasi trombosit sehingga kehilangan darah haid lebih banyak.
6ekanisme patofisiologi PU& diatas dapat dilihat dari gambar dibawah
ini2
stimulasi estrogen dominan, tidak mendapat perimbangan dan berlangsungterus menerus
proliferasi
penambahan lapisan pembuluh darah dan kelenjar-kelenjar
pertumbuhan endometrium berlebihan akibat stimulasi estrogen
pelepasan endometrium ireguler
kema 8 6ekanisme terjadinya PU&
6akin tinggi rasio P5 2 P57 , terjadinya menoragi dan
menometroragi akan meningkat. Perdarahan uterus disfungsional
ber#ariasi antara tiga kelompok umur yaitu masa remaja, usia reproduksi
dan perimenopause. Perdarahan pada kelompok remaja dan perimenopause biasanya akibat ano#ulasi kronik, sedangkan pada
kelompok usia reproduksi perdarahan terjadi walaupun siklus haid
o#ulatoar.
KLASIFIKASI
a. Perdarahan Uterus &isfungsional pada Usia 9emaja
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
6/21
7tiologinya diperkirakan karena disfungsi dari mekanisme kerja
hipotalamus : hipofisis yang mengakibatkan ano#ulasi sekunder. Pada
masa ini o#arium masih belum berfungsi dengan baik dan pada remaja
yang mengalami perdarahan disfungsional sistem mekanisme siklus
feedback yang normal belum mencapai kematangan. Kenaikan kadar
estrogen tidak menyebabkan penurunan produksi dan oleh karena
itu produksi estrogen berjalan terus dan bertambah banyak. Kadar
estrogen yang berfluktuasi dan berlangsung tanpa keseimbangan
progesteron mengakibatkan pertumbuhan endometrium yang
berlebihan dan tidak teratur diikuti oleh pelepasan yang tidak beraturan
dari lapisan-lapisan endometrium sehingga terjadi perdarahan yang
beragam baik dalam hal jumlah dan lamanya maupun dalam hal
frekuensi atau panjang siklusnya.
b. Perdarahan Uterus &isfungsional pada 6asa 9eproduksi
;da tiga macam perdarahan disfungsional sebagai berikut 2
'+ Perdarahan teratur siklusnya namun jumlahnya melebihi daripada
biasa (hypermenorrhoe+, terjadi pada masa haid, yang mana hal itu
sendiri biasa teratur atau tidak. Perdarahan semacam ini sering
terjadi dan haidnya biasanya ano#ulasi. $iasanya )0* disebabkan
oleh lesi organik dan kadang-kadang bisa terjadi pada ketegangan
psikologi dan pada pemeriksaan histologi endometrium
menunjukkan tanda-tanda pengaruh gestagen yang tidak cukup.
+ Perdarahan berulang atau intermitten yang terjadi di luar siklus
haid, misalnya terjadi pada masa pertengahan antara dua masa haid
atau dalam fase post menstruasi.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
7/21
degenerasi pada endometrium dimulai sehingga perdarahan
endometrium yang terjadi bisa banyak sekali hypermenorrhoe yang
demikian bisa juga terjadi disebabkan produksi progesteron yang
tidak mencukupi oleh korpus luteum dan perdarahan telah dimulai
sehingga beberapa hari sebelum haid (perdarahan premenstruasi+.
3+
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
8/21
dalam masa ini terjadi kekurangan globulin pengikat hormon kelamin
sementara kelenjar adrenal masih tetap menghasilkan estrogen.
DIAGNOSIS BANDING
'. Kelainan organik genitalia seperti mioma uteri terutama mioma
submukosa, polip endometrium, endometriosis, salpingo-oophoritis, ca
ser#iks dan sebagainya.
. Penyakit : penyakit atau konstitusional seperti infeksi akut, sirosis
hepatitis, hipertensi, penyakit kardio#askular, trombositopeni,
gangguan pembekuan darah atau terapi antikoagulansia, tumor-tumor
pada sistem limfe, hematopoiesis, dan retikuler.
3. Kontrasepsi baik hormonal maupun mekanik seperti alat kontrasepsi
dalam rahim.
4. ormone replacement therapy khususnya pemakaian estrogen pada
pengobatan pasca menopouse.
1. 5angguan psikosomatis seperti disharmoni dalam pernikahan dan
ketidakpuasan seksual.
DIAGNOSIS
/angkah pertama adalah menyingkirkan kelainan organik. Pada
anamnesis, perlu diketahui usia menarche, siklus haid setelah menarche,
lama dan jumlah darah haid, serta latar belakang kehidupan keluarga dan
latar belakang emosional.
Pada pemeriksaan fisik dinilai adanya hipo ! hipertiroid dan
gangguan hemostatis seperti petekie. Pemeriksaan ginekologi dilakukan
untuk menyingkirkan adanya kelainan organik seperti perlukaan genitalia,
erosi ! radang atau polip ser#iks maupun mioma uteri.
&iagnosis ditegakkan berdasarkan pengukuran suhu basal badan
atau pemeriksaan hormon dan / .
Penyebab organik
Penyakit traktus reproduktif
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
9/21
Komplikasi kehamilan
Keganasan
>nfeksi
/esi pada pel#ik yang jinak
Penyakit sistemik
5angguan pembekuan
ipotiroid
irosis hepatis
Penyakit iatrogenik
teroid
;K&9
Pbat-obat penenang.
MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan uterus disfungsional dapat dikatakan memiliki
manifestasi khusus, yaitu kejadiannya tidak dapat diramalkan dan biasanya
tidak menimbulkan rasa nyeri, perdarahan dapat sangat banyak,
berlangsung lama setelah inter#al amenore atau berupa perdarahan yang
betul-betul tidak teratur dan timbul lebih sering. $iasanya keadaan ini
berhubungan dengan infertilitas.
Perdarahan uterus disfungsional dapat diklasifikasikan menurut
penyebab kelainan hormonal, yaitu 2
1. Perdarahan sela estrogen ! Estrogen breakthrough bleeding
;kibat stimulasi yang terus menerus pada endometrium oleh estrogen
yang sangat dominan. Keadaan ini umumnya terjadi pada masa remaja
dan perimenars, pada masa perimenopause dan wanita dengan obesitas
akibat produksi estrogen yang berlebihan. ?ika kadar estrogen terus
menerus rendah masa efek stimulasi pada endometrium berakibat
perdarahan intermitten dan berlangsung lama. =amun jika kadar
estrogen tinggi, maka perdarahan terjadi tiba-tiba dan sangat banyak.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
10/21
2. Perdarahan sela progestin
erjadi bila terdapat perubahan rasio progesteron 2 estrogen yang
menjadi sangat tinggi. Permukaan endometrium tidak terorganisir
(susunannya tidak stabil+ sehingga perdarahan dapat mudah terjadi dari
jaringan #askuler yang mengalami proliferasi di bawah pengaruh
estrogen pada awal siklus. ifat progesteron adalah menimbulkan
perubahan pada arteri-arteri menjadi bentuk spiral dan saat kadarnya
menurun terjadi kontriksi dinding-dinding pembuluh darah. =amun
jika kadar progesteron tetap bertahan maka #asokontriksi dan iskemia
membrana basalis tidak terjadi dan perdarahan berlangsung terus.
@ontoh terbaik dalam hal ini adalah pada pemakaian pil yang hanya
mengandung progestin saja. Perdarahan menjadi lebih lama dan
ber#ariasi dari bentuk perdarahan bercak sampai ringan yang
berfluktuasi tanpa pola tertentu. 6enurut penelitian, pada wanita-
wanita muda yang mendapat &6P; dalam minggu pasca persalinan
mengalami perdarahan sedang dan terus menerus sampai saat kontrol A
minggu pasca persalinan. al ini menjadi contoh yang baik dari
hilangnya dukungan jaringan #askuler pada endometriumn. Karena itu
sesuai modul kontrasepsi, pemberian estrogen disini bersifat diagnostik
dan terapeutik.
3. Perdarahan lucut estrogen
Perdarahan ini terjadi bila sumber estrogen tiba-tiba dihentikan.
6isalnya pasca : ooforektomi dan penghentian terapi hormon
pengganti secara tiba-tiba. ?aringan endometrium akan mulai
dikeluarkan sebagai akibat berhentinya suplai estrogen.
Evaluasi dan Diagn sis
9iwayat penyakit
arus memenuhi kriteria yang telah dikemukakan di atas termasuk 2
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
11/21
5inekologi reproduksi. Pastikan tidak adanya kehamilan dengan
memeriksa haid terakhr, menars, pola haid ada tidaknya dismenore,molimina, penggunaan tampon, benda asing, akti#itas seksual,
pemakaian kontrasepsi (tipe, efek, lamanya+, riwayat %P dan kelainan
perdarahan pada keluarga.
entukan karakteristik, episode perdarahan terakhir.
@oba tentukan banyaknya perdarahan. ?ika seorang wanita berdiri
tanpa menggunakan tampon perlu dilihat apakah ada perdarahan yang
mengalir pada kedua kakinya. ?ika ada maka perdarahan dikatakan banyak.
ingkirkan penyebab lain dari perdarahan, seperti stress, kelainan pola
makan, olah raga, kompetisi atletik, penyakit kronis, pengobatan dan
penyalahgunaan obat.
P!"!#i$saan %isis
Pemeriksaan harus difokuskan untuk mengidentifikasi tanda-tanda penyebab lain dari perdarahan. indroma %#arium Polikistik ( %P+ dapat
ditentukan karena gejalanya sangat jelas, sedangkan adanya ano#ulasi
kronik tidak menunjukkan tanda yang jelas.
%besitas, %P, disfungsi -P dan hipotiroidisme (menometroragi+
Kelebihan hormon androgen
umor o#arium!adrenal-Birilisme (klitoromegali, kebotakan
daerah frontal, fisik maskulin+%P, irsutisme, jerawat.
6emar-memar : koagulopati
5alaktore : peningkatan prolaktin singkirkan kemungkinan adanya
adenoma hipofise.
Pembesaran uterus. Kemungkinan hamil, tumor atau miom.
;danya masa pada adneksa
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
12/21
%P $ilateral
Unilateral. Kemilan ektopik, tumor sel teka atau tumor granulosa
yang mengeluarkan estrogen.
P!"!#i$saan La #at #iu"
Pemeriksaan laboratorium ini harus sudah terarah sesuai dengan
hasil pemeriksaan fisis dan anamnesis karena biayanya sangat mahal.
'. es kehamilan harus dilakukan.
. P;P tes 2 untuk mencari displasia" kemungkinan & harus selalu
dicari.
3. tung jenis leukosit, menentukan derajat perdarahan apakah berupa
hematom atau hanya memar saja.
4. ungsi koagulasi, bila ada memar-memar.
1. ungsi tiroid, hati, glukosa, dan sistem endokrin yang mungkin
berinteraksi dan mengakibatkan perdarahan.
A. Pemeriksaan kadar hormon steroid2
& 7; dari o#arium dan adrenal
& 7;- adrenal
/ ! rendah atau normal C disfungsi poros -P
/ tinggi, rendah : %P
!/ tinggi, postmenopause, kegagalan prematur fungsi
o#arium poros -P atau kegagalan prematur fungs o#arium.
Prolaktin tinggi pikirkan adenoma hipofise atau hipotiroidisme. Progesteron midluteal.
D. $iopsi endometrium
ingkirkan kanker pada wanita dengan riwayat PU& E ' tahun dan
onset pada perimenopause.
. U 5, singkirkan adanya massa, gambaran hiperplasia.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
13/21
PENGELOLAAN
Pengelolaan terhadap PU& dapat dilaksanakan dengan pemberian
obat-obatan atau dengan pembedahan!operasi. @ara pengelolaannya
tergantung dari 2 usia penderita, jumlah perdarahan, kadaan umum dan
keberhasilan terapi yang diberikan sebelumnya.
ebelum memberikan terapi atau pengobatan terhadap pasien,
perlu diperhatikan faktor-faktor berikut 2
'. Usia pasien.
. Perdarahan kuantitas, durasi
3. Kemungkinan kondisi patologik organik (kehamilan, tumor, infeksi,
penyakit sistemik+.
4. Keinginan hamil di kemudian hari.
O at' atan
erdapat tiga golongan obat-obat yang digunakan dalam
penatalaksanaan PU& yaitu 2 hormonal" nonsteroidal antiinflammatory
agents (NSAID s ) dan antifibrinolitik.
H #" nal
ujuan terapi hormonal adalah menghentikan perdarahan yang
masif akibat pertumbuhan endometrium yang cepat. ebagai contoh pil
kontrasepsi oral digunakan untuk menstabilkan endometrium secara cepat
dan progestin mempertahankan keadaan ini sampai keduanya dihentikan
pada akhir kemasan pil. erapi hormonal yang digunakan terdapat dalam
tabel, termasuk 2 danaFol, 5n9 agonis, estrogen dosis tunggal, pil
kontrasepsi oral dan progestin.
Nonsteroidal antiinflammatory agents (NSAID s )
6ekanisme kerja = ;>& s ini adalah menghambat biosintesis dari
siklik endoperoksid yang mengubah asam arakhidonat menjadi
prostaglandin . arget primer dari penghambatan ini adalah prostasiklin
sehingga tidak satupun = ;>& s berefek hanya pada satu komponen.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
14/21
ecara keseluruhan = ;>& s menghambat produksi siklooksigenase
sehingga menurunkan konsentrasi prostasiklin dan tromboksan. Perlu
diingat bahwa perdarahan yang timbul karena prostasiklin merelaksasi
pembuluh darah dan menghambat agregasi trombosit. &engan
menghambat prostasiklin, perdarahan endometrium dapat diatasi. = ;>& s
lebih efektif bila digunakan bersama dengan pil kontrasepsi oral, keduanya
dapat mengurangi PU& sampai lebih dari 10*. Keduanya digunakan
sesegera mungkin saat haid mulai. Pada regimen terbaru penggunaan
= ;>& s dalam 4-4 jam menjelang haid dapat mengurangi perdarahan.
Anti%i #in liti$
Kelompok ini mekanisme kerjanya menghambat fibrinolisis dan
digunakan dalam mengatasi perdarahan. ;ntifibrinolitik bekerja pada
pembuluh darah endo-metrium, membersihkan darah haid yang tidak
membeku. y!loa"ron (asam transeksamat+ dan Ami!ar (asam
aminokaproat+ sering digunakan. eperti = ;>& s keduanya lebih efektif
bila digunakan dengan pil kontrasepsi oral dengan efektifitas melebihi
10*. Penelitian membuktikan bahwa semakin banyak darah hilang, maka
semakin efektif antifibrinolitik. 7fek samping yang timbul 2 nausea,
pusing, diare, sakit kepala, nyeri perut, dn trombosis sistemik sehingga
penggunaan secara rutin dicegah.
$eberapa jenis obat!preparat hormon yang digunakan untuk penanganan
PU& terlihat di bawah ini 2
&anaFol 00- 00 mg Gd teriol androgenik
6enghambat o#ulasi dan menyebabkanatropi endometrium
7fek samping 2 penambahan berat badan. ?erawat, turunya libido.
Penyesuaian dosis dapat mengurangiefek samping, biasanya tidak mempengaruhi perdarahan jikaterkontrol pada dosis tinggi.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
15/21
5n9
7strogendosis tinggiH
&epot 3,D1 mg
Konstan, kadar tinggi" 7
00 mcg 77untuk 1-D hari
6enghambat pelepasan gonadotropindengan meningkatkan kadar 5n9
tetap tidak ada produksi.
6enimbulkan amenore, gejalamenopause 7strogen atau progestin add
back mengurangi efek sampingmenopause dan keropos tulang.
Perdarahan berhenti dalam ' : 4 jamkemudian.
7strogendosisrendahH (Pilkontrasepsioral+
$erisi 77 ' pilGd selama 1 hari
6enghentikan perdarahan dan inter#altanpa perdarahan untuk pertumbuhanendometrium.
&apat terjadi perdarahan banyak dengannyeri dalam -4 hari terapi.
Kedua estrogen tersebut lebih nyaman,tetapi kurang efektif dibandingkandengan estrogen konjugasi.
7strogenkonjugasi(premarin+
Progestin HH(6P;+
Premarin kronis'0- 0 mg Gdselama '4- 'hari.
Perdarahan akut2 1 mg >B G 4
jam sampai perdarahan berhenti,
kemudian 7', 1 mg!6P;'0 mg Gd kali
per minggu.
'0 mg po per 'hari per bulan
upresi disfungsional !/ , 7 !P4dan menimbulkan siklus buatan.
6enghentikan perdarahan dengansegera.Perdarahan lucut yang timbul dapatditoleransi.
&igunakan tunggal.6P; digunakan untuk wanita dengankontra indikasi pemakaian estrogen.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
16/21
Da%ta# (#!(a#at t!#a(i ) #" nal untu$ PUD
H Penggunaan estrogen yang rasional adalah dalam dosis farmakologis,
estrogen mempercepat pertumbuhan endometrium. PU& berrespon
terhadap terapi ini karena pertumbuhan endometrium yang cepat
menutupi permukaan epitelial.
HH Progestin menghentikan pertumbuhan endometrium, menunjang dan
membentuk lapisan sehingga timbul jaringan terorganisir yang
menghentikan perdarahan. Progestin juga merangsang pembentukan
asam arakidonat pada endometrium, meningkatkan prostaglandin.
O(!#ati%
indakan operatif dilaksanakan bila terapi konser#atif gagal,
tindakan operatif ini bukan saja sebagai terapi tetapi juga dibutuhkan
untuk diagnosis.
Dilatasi dan Ku#!tas! *D&K+
ujuan dari &8K pada kasus PU& adalah menghilangkan jaringan
yang akan ber-proliferasi sehingga akan berfungsi normal. Ialaupun
demikian &8K merupakan upaya kuratif pada sebagian kecil penderita
dengan PU& yang kronis.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
17/21
indakan ablasi dilakukan pada penderita rawat jalan dengan foto#aporasi
endometrium, reseksi dengan menggunakan !utting loo" atau roller#ball
dengan menggunakan histeroskop. erapi supresif diberikan untuk
mengurangi perdarahan, mengurangi kejadian ablasi terlalu dalam sampai
ke miometrium dan memperbaiki lapang pandang pada saat ablasi. upresi
pasca-operasi juga dilakukan untuk mengontrol perdarahan pasca-operasi.
;ngka kegagalan rendah yaitu kurang dari )0*. ?ika perdarahan tidak
berhenti dipertimbangkan untuk melakukan histerektomi.
Hist!#!$t "i
indakan histerektomi dilakukan pada penderita yang mengalami
perdarahan hebat yang berulang atau pada kegagalan tindakan ablasi
endometrium. &ahulu histerektomi lebih sering dilakukan, tetapi dengan
keberhasilan terapi medikamentosa dan tindakan operatif pada penderita
rawat jalan seperti ablasi maka insidensi histerektomi menurun pada
wanita muda. ;kan tetapi apabila histerektomi merupakan pilihan utama,
terapi supresif pre operatif dilakukan untuk mengurangi perdarahan dan
lebih memudahkan prosedur.
Preparat hormonal yang digunakan untuk terapi supresif ablasi
endometrium dan histerektomi tertera di bawah ini.
%bat &osis&6P;
(depopro#er
a+
'10-400 mg >6 &iberikan 4- minggu preop.
6enyebabkan perlunakan pada
desidua dan penebalan endometrium,sehingga kurang cocok untuk ablasi
&anaFol A00- 00 mg po Gd &iberikan 3-) minggu preop.
$iasanya terjadi atrofi, tetapi kadang
dengan penipisan lapisan basal yang
tidak konsisten 7ndometrium menjadi
edem.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
18/21
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
19/21
Prognosis PU& pada kelompok usia pertengahan reproduksi cukup
baik walaupun belum ada bukti-bukti yang akurat. &i beberapa negara
banyak wanita dalam usia ini menjalani tindakan histerektomi. &ari data
yang dilaporkan tampak bahwa prognosis jangka panjang PU&
ano#ulatoar pada masa akhir reproduksi kurang baik!buruk sebagai akibat
sering terjadinya rekurensi.
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
20/21
DAFTAR PUSTAKA
'. ;chadinat, @. %bstetri dan 5inekologi 2 75@, Kediri. 004.
. $renner P . '))A" &ifferential diagnosis of abnormal uterine bleeding.
Am $ %bstet &yne!ol' 'D1"DAA-A).
3. @halik, 6;. emoragi Utama %bstetri dan 5inetologi, '))D. $agian
%bstetri dan 5inekologi akultas Kedokteran Uni#ersitas yah
Kuala,'))A.
4. raser > . ') 1" J&ysfunctional J Uterus. &alam 2 hearman 9P
(penyunting+ @linical reproducti#e endocrinology. 7dinburg, /ondon,
6elbourne,=ew
-
8/10/2019 perdarahan uterus disfungsional edit
21/21
ABRUPTIO PLA,ENTAE
Disusun l!) -
Ita Ma%tu)a)
,11./.10.
P!" i" ing
Rus ana An a#2d#32S(OG
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI4ERSITAS PAD5AD5ARAN
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
BANDUNG
6../
@linical cience ession9abu, '' ?anuari 00A