perencanaan keuangan - modul.mercubuana.ac.idtumiur+mauli+c... · dalam bentuk laporan keuangan...
TRANSCRIPT
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
PERENCANAAN KEUANGAN
Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM.EKONOMI & BISNIS
AKUNTANSIwww.mercubuana.ac.id
1. Arti Penting Perencanaan Keuangan
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta
dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu
yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan
dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :
(1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan
budget kas perusahaan.
(2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat
dalam bentuk laporan keuangan proforma.
Dua input yang diperlukan untuk menyusun
laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang
sederhana yaitu :
a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan
b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.
1. Pembelian (investasi) dalam aset-aset tetap baru yang ditentukan
dalam keputusan penganggaran modal (capital budgeting)
2. Tingkat pinjaman (financial leverage) yang ditentukan dalam
keputusan struktur modal (capital structure)
3. Pembayaran dividen kepada para pemegang saham yang
ditentukan dalam keputusan kebijakan dividen (dividend policy).
4. Persyaratan likuiditas yang ditentukan dalam keputusan modal
kerja bersih (net working capital)
Elemen-elemen Perencanaan Keuangan :
1. Jangka waktu : dibedakan antara keputusan jangka pendek (biasaya paling lama
12 bulan) dan jangka waktu yang lebih panjang (lebih dari setahun).
2. Agregasi – kombinasikan keputusan-keputusan penganggaran modal menjadi
satu proyek besar.
3. Asumsi dan skenario
a) Buatlah asumsi-asumsi yang realistic (masuk akal) tentang berbagai
variable penting.
b) Jalankan beberapa scenario dengan membuat variasi atas asumsi-asumsi
yang dipakai dalam angka yang masuk akal.
c) Buatlah sekurang-kurangnya skenario-skenario terburuk, normal dan terbaik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Proses Perencanaan Keuangan :
1. Membantu manajemen dalam melihat kaitan antara berbagai kepu
2. Memberikan kerangka sistematis bagi manajemen dalam meng
memanfaatkan berbagai peluang.
3. Membantu manajemen dalam mengantisipasi hal-hal yang sangat
dengan mengidentifikasi hasil-hasil yang mungkin terjadi dan m
rencana cadangan.
4. Membantu manajemen dalam menentukan apakah tujuan-tuj
dicapai layak dan tidak bertentangan satu dengan yang lain.
Peran (Tujuan) Perencanaan Keuangan :
2. Model-model Perencanaan Keuangan :Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat memiliki kompleksitas yangbervariasi, tetapi hampir semuanya akan memilikiunsur-unsur yang akan dibahas sebagai berikut :
• Ramalan penjualan.
• Laporan Pro Forma.
• Persyaratan asset
• Persyaratan keuangan.
• Penyeimbang (plug).
• Asumsi-asumsi perekonomian
1. Proyeksi penjualan karena keluar masuknya kas banyak yang
secara langsung tergantung dari tingkat penjualan (yang
sering diperkirakan dengan menggunakan tingkat
pertumbuhan penjualan)
2. Hubungan antara perkiraan-perkiraan neraca dan laba-rugi
dengan penjualan.Asumsi-asumsi ekonomi tentang kondisi ekonomi di masa
mendatang.
Bahan-Bahan Dasar dalam membuat Model Perencanaan Keuangan :
1. Proyeksi laporan keuangan (projected / pro forma financial statements)
yang :
• Memperlihatkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai
pembelian aset yang diperlukan.
• Memproyeksikan dana yang bisa dihasilkan dari dalam perusahaan
• Menghitung variable penyeimbang (plug variable atau jumlah dana
eksternal yang diperlukan / external funds needed) guna menutupi
kekurangan pendanaan dari dalam perusahaan.
2. Manajemen harus memutuskan jenis pembiayaan yang akan digunakan
untuk menyeimbangkan neraca.
Hasil dari Model Perencanaan Keuangan :
3. Pendekatan presentasi keuanganSalah satu alat yang digunakan dalam membuat perencanaan
keuangan adalah Pendekatan Persentase Penjualan (Percentage of
Sales Approach) yang dapat dihitung dengan menggunakan 2 cara
yakni : metode neraca proyeksi dan metode rumus.
Yang perlu diperhatikan dalam neraca (laporan posisi keuangan) dan
rugi laba :
• Beberapa perkiraan berubah secara langsung dengan
berubahnya penjualan (perkiraan spontan)
• Beberapa perkiraan berubah secara tidak langsung dengan
berubahnya penjualan (perkiraan non spontan)
• Beberapa perkiraan tidak berubah sama sekali (non spontan)
Langkah-Langkah Menyusun Proyeksi :1. Amati Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi yang terakhir.
Perhatikan hubungan setiap perkiraan dengan penjualan (apakah spontan atau
tidak spontan terhadap perubahan penjualan).
2. Buat proyeksi laba-rugi. Dimulai dengan membuat proyeksi penjualan dengan
menggunakan rumus : Penjualan proyeksi = penjualan saat ini x ( 1 + tingkat
kenaikan). Untuk setiap perkiraan spoantan, hitung angka proyeksinya.
Jumlah tambahan laba bersih yang ditahan akan tercermin pada laporan posisi
keuangan (di bagian ekuitas)
3. Buat proyeksi posisi keuangan (neraca) untuk setiap perkiraan spontan.
Hitung angka proyeksi untuk setiap perkiraan tersebut.
4. Hitung jumlah dana yang dibutuhkan dari sumber eksternal (EFN)
4. Pendanaan & pertumbuhan keuangan
Lembaga pendanaan mempunyai peranan yang lebih penting , yaitu
sebagai salah satu lembaga sumber pendanaan alternatif yang
potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional
disamping peran tersebut diatas, Lembaga pendanaan juga
mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu
menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat,
berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga pendanaan ini
diharapkan oleh masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi
salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor permodalan.
Laba ditahan (retained earning), Penyusutan, Saham
pemilik dan yang lainnya Sedangkan dana yang bersumber
dari eksternal atau dari luar perusahaan umumnya terbagi
atas dua kelompok, yaitu sumber dana jangka pendek dan
sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek
yang bisa diperoleh antara lain dari kredit usaha atau kredit
dagang, kredit dari bank, surat berharga dan yang lainnya.
Sumber dana yang berasal dari internal perusahaan terdiri atas berbagai sumber, diantaranya :
• Pinjaman Obligasi - pinjaman dalam jangka waktu yang lama,
diaman pihak debitor mengeluarkan surat pengakuan utang yang
memiliki nilai nominal tertentu.
• Pinjaman Hipotik - yaitu pinjaman dalam tempo jangka waktu yang
panjang, diaman pihak kreditor diberi hak hipotik terhadap suatu
barang yang tidak bergerak, dan jika pihak debitor tidak dapat
memenuhi kewajiban maka barang tersebut bisa dijual dan hasil dari
penjualan barang tersbut bisa menutupi kewajibannya.
Dana yang bersumber dari dana jangka panjang bisa
diperoleh dari berbagai sumber, semisal diantaranya:
Tingkat Pertumbuhan dan Pendanaan Eksternal
Pada tingkat pertumbuhan rendah, jumlah dana yang tersedia dari
sumber internal (yakni dengan menggunakan laba ditahan) mungkin
melampaui jumlah investasi dalam aset yang dibutuhkan. Namun
saat tingkat pertumbuhan meningkat, sumber dana dari dalam
perusahaan tidak akan cukup dan perusahaan harus mencari dana
dari pasar uang dan modal.Terdapat 2 tingkat pertumbuhan yang berguna dalam perencanaan
keuangan yakni :
1. Tingkat Pertumbuhan Internal (Internal growth rate)
2. Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (Sustainable growth rate)
Merupakan tingkat pertumbuhan dimana perusahaan dapat
membiayai kenaikan asetnya dengan menggunakan laba ditahan
sebagai satu-satunya sumber dana alias perusahaan sama sekali
tidak menggunakan dana dari luar.
1. Tingkat Pertumbuah Internal
Merupakan tingkat pertumbuah di mana perusahaan dapat
membiayai kenaikan asetnya baik dengan dana internal dan dana
eksternal sehingga dapat mempertahankan rasio utangnya.
2. Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (sustainab
1. Margin laba yang menunjukkan efisiensi dalam operasi
perusahaan
2. Perputaran aset yang menunjukkan efisiensi penggunaan aset
3. penggunaan dana pinjaman (financial leverage) yang
menunjukkan rasio utang yang optimal
4. Kebijakan dividen yakni seberapa besar laba yang diberikan
kepada pemegang saham dibanding dengan yang ditahan /
diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkat
Pertumbuhan