perkembangan emosi remaja

12
Assalamu’alaikum Wr Wb

Upload: rizali-avenged

Post on 19-Jul-2015

249 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Assalamu’alaikum Wr Wb

Daniel Goleman (1995)

mengatakkan bahwa emosi

merujuk kepada suatu perasaan

dan pikiran-pikiran yang khas,

suatu keadaan biologis dan

psikologis dan serangkaiaan

kecendrungan untuk bertindak.

Chaplin (1989) dalam Dictionary of

Psycology mendefinisikan emosi

sebagai suatu keadaan yang

terangsang dari organiseme

mencakup perubahan-perubahan

yang disadari, yang perubahan

mendalam sifatnya dari perubahan

perilaku.

A. Pengertian Emosi

D. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Emosi Remaja

1. Perubahan jasmani atau fisik

Perubahan atau pertumbuhan yang

berlangsung cepat selama masa puber

menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak

seimbang. Hal ini menyebabkan rangsangan didalam

tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah

dalam perkembangan psikisnya, khususnya

perkembangan emosinya.

2. Keadaan anak

Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun

kekurangan pada diri anak akan sangat mempengaruhi perkembangan

emosional, bahkan akan berdampak lebih jauh pada kepribadian anak.

Misalnya: rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik diri dari

lingkunganya.

B. Bentuk-bentuk Emosi

Kesedihan, di dalamnya meliputi pedih, sdih, muram, seram, melankkolis, mengkasihani

diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.

Rasa Takut, di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan

takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik dan fobia.

Kenikmatan, didalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang,

terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang,

senang sekali dan mania.

Cinta, di dalamnya meliputi penerimaan, persahabataan, kepercayaan, kebaikan hati,

rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih saying.

Terkejut, di dalamnya meliputi terkesiap, takjub dan terpana

Jengkel, di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, benci, tidak suka, dan mau muntah.

Malu, di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib,

dan hati hancur lebur.

Daniel Goleman(1995) mengidentifikasisejumlah kelompok emosi, yaitu sebagai berikut.

C. Perkembangan Emosi Remaja

Menurut Biehler (19720 ciri-ciri emosi remaja terbagi menjadi dua

rentang usia, yakni:

Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun:

1. Seorang anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka.

2. Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri,

3. Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi.

4. Cenderung tidak toleren dan membenarkan pendapatnya sendiri.

5. Mengamati orangtua dan guru mereka dengan lebih objektif.

Ciri-ciri emosional remaja usia 15 – 18 tahun:

1. Memberontak.

2. Kebanyakannya mengalami konflik dengan orangtua.

3. Sering melamun memikirkan masa depan.

3. Perubahan dalam hubungan dengan teman-teman

Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang

yang biasanya pula memiliki tujuan yang positif untuk memenuhi

minat bersama mereka, namun jika diteruskan pada masa remaja

tengah atau remaja akhir para anggota mungkin membutuhkannya

untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik.

Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan

percintaan antar lawan jenis dikalangan remaja.

4. Perubahan dalam hubungannya dengan

sekolah

Menginjak remaja mungkin mereka mulai

menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk

kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak

dapat menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja.

Lebih lanjut berkaitan dengan apa yang akan mereka

lakukan setelah lulus.

6. Faktor belajar

• Belajar dengan coba-coba

• Belajar dengan meniru

• Belajar dengan mempersamakan diri

• Belajar melalui pengondisian

• Belajar dengan bimbingan dan

pengawasan.

5. Perubahan atau penyesuaian

dengan lingkungan baru.

• Perubahan yang radikal menyebabkan

perubahan terhadap pola

kehidupannya.

• Adanya harapan sosial untuk

perilaku yang lebih matang.

• Aspirasi yang tidak realistis.

7. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan

lingkungan pertama dan utama bagi

perkembangan anak. Keluarga

sangat berfungsi dalam menanamkan

dasar-dasar pengalaman emosi,

karena disanalah pengalaman

pertama didapatkan oleh anak.

Keluarga merupakan lembaga

pertumbuhan dan belajar awal

(learning and growing).

E. Perbedaan Individu dalamPerkembangan Emosi

Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan,tetapi

terdapat perbedaan dalam segi frekuensi, intensitas, serta jangka waktu dari

berbagai macam emosi, dan juga saat pemunculannya. Dengan meningkatnya

usia remaja, semua emosi diekspresikan secara lebih lunak karena mereka telah

mempelajari reaksi orang lain. Selain itu karena remaja mengekang sebagian

emosi mereka, emosi tersebut cenderung bertahan lebih lama daripada jika

emosi itu diekspresikan secara lebih terbuka. Oleh sebab itu, ekspresi

emosional mereka menjadi berbeda-beda.

F. Usaha Guru Dan Orang Tua Dalam Mengembangkan Emosi Remajadan implikasi dalam penyelenggaraan pendidikan

Emosi yang ada dalam diri remaja ada emosi positif dan emosi negatif.

Kedua emosi itu berkembang dalam diri remaja . Emosi negatif pada dasarnya

dapat diredam sehingga tidak menimbulkan efek negatif dan emosi positif perlu

dikembangkan. Beberapa cara untuk meredam emosi negatif itu adalah :

• Berpikir positif dalam arti mencoba melihat sesuatu peristiwa atau kejadian dari sisi

positifnya.

• Mencoba belajar memahami karakteristik orang lain. Memahami bahwa orang lain

memang berbeda dan tidak dapat memaksakan orang lain berbuat sesuai dengan

keinginan diri sendiri.

• Mencoba menghargai pendapat dan kelebihan orang lain. Mereka mendengarkan apa

yang dikemukakan orang lain dan mengakui kelebihan orang lain.

• Introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang sama terjadi pada diri

sendiri, mereka dapat merasakannya.

Agar emosi positif pada diri remaja dapat berkembang dengan

baik, dapat dirangsang dan disikap oleh orang tua maupun guru. Usaha

untuk mengembangkannya adalah :

1. Orang tua dan guru serta orang dewasa lainnya dalam lingkungan anak

(significant person) dapat menjadi model dalam mengekspresikan

emosi-emosi negatif, sehingga tampilannya tidak meledak-ledak.

2. Adanya programlatihan beremosi nbaik disekolah maupun didalam

keluarga. Misalnya dalam merespon dan menyikapi sesuatu yang tidak

berjalan sebagaimana mestinya.

3. Mempelajari dan mendiskusikan secara mendalam kondisi-kondisi yang

cenderung menimbulkan emosi negatif dan upaya-upaya menggapainya

secara lebih baik.

Contoh Luapan Emosi Remaja

Jazakillah KhairanKatsir For Attention..!!!