perkembangan pembangunan (suripto 2013)

27
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN DAN KOTA TERBAIK DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Suripto Puslitbang. SIOAN - LAN Jl. Veteran 10 Jakarta Pusat E-mail: [email protected] atau [email protected] Diterima : 13/08/2013 Direvisi :04/10/2013 Disetujui : 23/12/2013 ABSTRAK Provinsi Sumatera Selatan memiliki perkembangan pembangunan manusia yang sangat baik. Hal ini ditunjukan dengan capaian peringkat 10 besar nasional dan pertumbuhan indek pembangunan manusia selama 2005-2010. Namun demikian, capaian tersebut merupakan kontribusi dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Hal yang sangat menarik adalah perkembangan pembangunan manusia kabupaten dan kota sangat bervariasi, kondisi tersebut yang menunjukan kurang meratanya pembangunan di Sumatera Selatan. Study ini menganalisa kabupaten/kota yang memiliki perkembangan pembangunan manusia terbaik dengan menggunakan metode evaluasi dan tool analytical hierarchy process (AHP). Hasil Analisa menunjukan bahwa Kabupaten Musi Rawas memiliki pembangunan manusia terbaik dengan nilai 10.1 persen. Kata Kunci : Sumatera Selatan, pembangunan manusia, pendidikan, kesehatan, perkembangan DEVELOPMENT OF HUMAN DEVELOPMENT DISTRICT AND BEST CITY IN THE PROVINCE OF SOUTH SUMATRA ABSTRACT South Sumatera province has the development of excellent human development. This is evidenced by the achievements of the national top 10 ranking and growth in human development index during 2005-2010. However, the achievement is a contribution from all counties and cities in South Sumatra. It is very interesting is the development of human development and urban districts varying widely, which indicates the condition is less uneven development in South Sumatra. This study analyzes the District / Municipality that have the best human development progress by using the method of evaluation and analytical tool hierarchy process (AHP). Analysis results show that the Musi Rawas has the best human development with a value of 10.1 percent. Keywords : South Sumatera, human development, education, health, development

Upload: researcher-syndicate68

Post on 25-Jun-2015

496 views

Category:

Government & Nonprofit


3 download

DESCRIPTION

Provinsi Sumatera Selatan memiliki perkembangan pembangunan manusia yang sangat baik. Hal ini ditunjukan dengan capaian peringkat 10 besar nasional dan pertumbuhan indek pembangunan manusia selama 2005-2010. Namun demikian, capaian tersebut merupakan kontribusi dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Hal yang sangat menarik adalah perkembangan pembangunan manusia kabupaten dan kota sangat bervariasi, kondisi tersebut yang menunjukan kurang meratanya pembangunan di Sumatera Selatan. Study ini menganalisa kabupaten/kota yang memiliki perkembangan pembangunan manusia terbaik dengan menggunakan metode evaluasi dan tool analytical hierarchy process (AHP). Hasil Analisa menunjukan bahwa Kabupaten Musi Rawas memiliki pembangunan manusia terbaik dengan nilai 10.1 persen

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN DAN KOTA TERBAIK DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Suripto

Puslitbang. SIOAN - LAN

Jl. Veteran 10 Jakarta Pusat E-mail: [email protected] atau [email protected]

Diterima : 13/08/2013 Direvisi :04/10/2013 Disetujui : 23/12/2013

ABSTRAK Provinsi Sumatera Selatan memiliki perkembangan pembangunan manusia yang sangat baik.

Hal ini ditunjukan dengan capaian peringkat 10 besar nasional dan pertumbuhan indek pembangunan manusia selama 2005-2010. Namun demikian, capaian tersebut merupakan kontribusi dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Hal yang sangat menarik adalah perkembangan pembangunan manusia kabupaten dan kota sangat bervariasi, kondisi tersebut yang menunjukan kurang meratanya pembangunan di Sumatera Selatan. Study ini menganalisa kabupaten/kota yang memiliki perkembangan pembangunan manusia terbaik dengan menggunakan metode evaluasi dan tool analytical hierarchy process (AHP). Hasil Analisa menunjukan bahwa Kabupaten Musi Rawas memiliki pembangunan manusia terbaik dengan nilai 10.1 persen. Kata Kunci : Sumatera Selatan, pembangunan manusia, pendidikan, kesehatan, perkembangan DEVELOPMENT OF HUMAN DEVELOPMENT DISTRICT AND BEST

CITY IN THE PROVINCE OF SOUTH SUMATRA ABSTRACT

South Sumatera province has the development of excellent human development. This is evidenced by the achievements of the national top 10 ranking and growth in human development index during 2005-2010. However, the achievement is a contribution from all counties and cities in South Sumatra. It is very interesting is the development of human development and urban districts varying widely, which indicates the condition is less uneven development in South Sumatra. This study analyzes the District / Municipality that have the best human development progress by using the method of evaluation and analytical tool hierarchy process (AHP). Analysis results show that the Musi Rawas has the best human development with a value of 10.1 percent. Keywords : South Sumatera, human development, education, health, development

Page 2: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

34

PENDAHULUAN Capaian Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) antar provinsi

memiliki variasi yang cukup tinggi.

Hasil tersebut tentunya tidak terlepas

dari komitmen pemerintah daerah

dalam penyelenggaraan pembangun

Perbedaan pencapaian ini mengaki

batkan terjadinya disparitas pem

bangunan antar daerah. Kualitas

capaian IPM umumnya ditentukan

dengan skala internasional dalam

pencapaian IPM dikategorikan

menjadi empat yaitu kategori tinggi

(IPM≥80), kategori menengah atas

(66≤IPM<80), kategori menengah

bawah (50≤IPM<66), dan kategori

rendah (IPM<50). Artinya bila nilai

indeksnya semakin besar maka

semakin berkualitas dalam pem

bangunan bidang kesehatan,

pendidikan, pendapatan dan

sebagainya. Kemudian merujuk pada

hasil statistik tahun 2010 oleh Badan

Pusat Statistik (BPS) maka provinsi

yang termasuk dalam 10 besar

pembangunan manusia meliputi

Provinsi Daerah Khusus Ibukota

(DKI) Jakarta (77,60); Sulawesi

Utara (76,09); Provinsi Riau (76.07);

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

(75,77); Kalimantan Timur (75,56);

Kepulauan Riau (75,07); Kalimantan

Tengah (74,64); Sumatera Utara (74,19);

Sumatera Barat (73,78); dan Sumatera

Selatan (72,95).

Pada umumnya, penempatan prestasi

pembangunan manusia didasarkan atas

nilai akhir IPM dari setiap daerah.

Sehingga dengan demikian, provinsi yang

telah memiliki nilai tinggi memiliki peluang

yang besar untuk tetap menempati

tertinggi dan sebaliknya. Hal ini

menunjukan kurang objektifitas atas

capaian pertumbuhan pembangunan

manusia di daerah dalam waktu tertentu.

Pada level provinsi, IPM DKI Jakarta

selalu menduduki peringkat pertama

diikuti oleh Provinsi Sulawesi Utara, Riau,

dan DI Yogyakarta. Sedangkan di

peringkat terakhir, pada tahun 1990

ditempati oleh Provinsi Nusa Tenggara

Timur, tetapi tahun 1991 sampai 2004

peringkat terakhir ditempati oleh Provinsi

Nusa Tenggara Barat, dan sejak tahun

2005 sampai 2010 peringkat terakhir IPM

ditempati oleh Provinsi Papua. Gap antara

IPM DKI Jakarta yang menempati

peringkat tertinggi, dengan IPM Papua

yang menempati peringkat terendah

mencapai 12,66 poin sedikit menyempit

dibandingkan gap tahun 2009 yang

sebesar 12,83 poin.

Page 3: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

35

Grafik 1. Pergerakan Peringkat IPM Nasional Tahun 2005 sampai 2010

Sumatera Selatan menjadi salah

satu provinsi dengan kualitas

pembangunan manusia di atas rata-

rata dari provinsi lainnya di

Indonesia. Dengan Visi “Sumatera

Selatan Sejahtera dan Terdepan

Bersama Masyarakat Cerdas Yang

Berbudaya”, Pembangunan manusia

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)

selama periode 2005 sampai 2010

memiliki pertumbuhan yang sangat

baik. Kondisi tersebut dapat dilihat

dari peringkat Sumsel yang naik 3

peringkat secara nasional. Pada

tahun 2005 Provinsi Sumsel

menempati peringkat 13 sedangkan

pada tahun 2010 menempati

peringkat 10 atau sebagai juru kunci

10 besar pembangunan manusia

nasional. Pertumbuhan yang dicapai

selama kurun tersebut adalah

sebesar sebesar 2.72 point.

Pergeseran peringkat pembangunan

manusia secara nasional tahun 2005

sampai 2010 seperti pada Grafik 1. Dari

data tersebut dapat dilihat hanya ada dua

provinsi yang memiliki peningkatan

peringkat lebih tinggi dibandingkan

Sumsel yakni Sulawesi Selatan dan Jawa

Timur. Sedangkan yang mengalami

penurunan cukup peringkat paling banyak

meliputi Provinsi Banten, Provinsi Maluku

dan Provinsi Maluku Utara. Sedangkan

dilihat dari peningkatan jumlah nilai,

Sumsel menempati peringkat ke lima

setelah Papua Barat sebesar 4,32 point,

Nusa Tenggara Timur sebesar 3,67 point,

Sulawesi Selatan sebesar 3,56 point dan

Jawa Timur sebesar 3,20 point. Dengan

data dan fakta tersebut maka provinsi

yang memiliki pertumbuhan nilai dan

peringkat sangat baik meliputi Sumatera

Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa

Timur. Tentunya ketiga provinsi tersebut

sangat menarik untuk dikaji dan diteliti

lebih lanjut terkait pertumbuhan variabel -

Page 4: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

36

variabel pembangunan manusianya.

Namun demikian study ini

menfokuskan pembangunan

manusia dengan lokus Provinsi

Sumsel.

Perkembangan pembangunan

manusia di Provinsi Bumi Sriwijaya

ini ditunjukan dengan perbaikan

variabel-variabel IPM. Data

perkembangan varibel IPM tahun

2010 yakni bidang kesehatan

ditunjukan dengan mening katnya

angka harapan hidup sebesar 1,6

tahun, menurunnya angka sebanyak

2,3 Bayi per 1000 kelahiran hidup,

Angka kematian ibu sebanyak 77,6

per 100.000 kelahiran hidup,

menurunnya prosentase gizi buruk

pada balita sebesar 0,2, mening

katnya Presentase Kecamatan

Bebas Rawan Gizi sebesar 12,02,

Persen tase Rumah Tangga

Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

sebesar 26. Capaian peningkatan

tersebut tentunya tidak terlepas dari

penyediaan akses kesehatan

masyarakat antara lain

bertambahnya sarana dan prasarana

kesehatan seperti Posyandu

Purnama & Mandiri, Rumah Sakit

yang Menyelenggarakan 4

Pelayanan Kesehatan Spesialis

Dasar, Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan dan Rasio Puskesmas

terhadap Jumlah Penduduk. Dalam

bidang pendidikan tahun 2010, Angka

melek huruf sebesar 97,5 persen dan

Angka rata-rata sekolah sebesar 9 tahun.

Selanjutnya dalam bidang ekonomi,

Provinsi Sumsel mengalami pertumbuhan

ekonomi sebesar 4,3 persen pada tahun

2006 dan pada tahun 2010 sebesar 6,9

persen, sebagai salah satu indikatornya di

tunjukan dengan pendapatan perkapita

berdasarkan harga berlaku tanpa migas

sebesar Rp. 9.791.000 atau meningkat

Rp. 505.000, penurunan persentase

penduduk miskin sebesar 2,98 persen,

penurunan tingkat penggangguran

terbuka sebesar 0,86 persen

dibandingkan dengan dengan tahun 2006.

Selain itu, Pertumbuhan ekonomi juga

terakselerasi dibandingkan periode

sebelumnya dan didorong oleh

meningkatnya permintaan dunia atas

komoditas primer.

Mestipun Data tahun 2010

menunjukan bahwa Pemerintah Provinsi

Sumsel memiliki pertumbuhan

pembangunan manusia yang relatif tinggi,

akan tetapi masih banyak “pekerjaan

rumah” yang harus dikerjakan dalam

mencapai “Sumatera Selatan Sejahtera

dan Terdepan Bersama Masyarakat

Cerdas Yang Berbudaya”. Permasalahan

yang dihadapai saat ini antara lain masih

Page 5: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

37

cukup tingginya angka kemiskinan,

rendahnya tingkat pendidikan

penduduk, rendahnya akses

pelayanan pendidikan dasar dan

menengah terutama di daerah

perdesaan dan daerah tertinggal,

dan belum berkembangnya

pelayanan pendidikan yang bermutu

terutama pendidikan menengah dan

tinggi. Hal ini ditunjukan dengan

tingkat pendidikan angkatan kerja

lebih dari 76 persen angkatan kerja

berpendidikan paling tinggi SMP.

Dalam bidang kesehatan perlu

ditingkatkan derajat kesehatan

masyarakat, belum meratanya

pelayanan kesehatan dan rendahnya

partisipasi program Keluarga

Berencana..

Disisi lain, hasil pembangunan

manusia provinsi tersebut merupa

kan kontribusi pembangunan

manusia yang diselenggarakan oleh

kabupaten dan kota di Sumatera

Selatan. Pembangunan manusia

kabupaten dan kota di lingkungan

Provinsi Sumatera Selatan sangat

bervariasi. Variasi capaian tersebut

dapat dilihat dari capaian peringkat

secara nasional. Sebagai contoh

peringkat IPM tahun 2010, Kota

Palembang menempati peringkat 54

(tertinggi di Sumsel), sedangkan

kabupaten musi rawas menempati

peringkat 405 (terendah di Sumsel).

Kondisi tersebut menunjukan bahwa

pembangunan pendidikan, kesehatan dan

ekonomi di provinsi Sumatera Selatan

belum merata antara satu daerah dengan

daerah lainnya.

Study tentang pembangunan manusia

di Provinsi Sumsel bukanlah yang

pertama. Kajian sebelumnya antara lain

Kajian IPM Provinsi Sumsel yang

dilakukan oleh Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumsel bekerjasama dengan

Bappeda Provinsi Sumsel. Secara khusus

kajian ini bertujuan untuk menyajikan : 1)

Perkembangan IPM dan komponennya. 2)

Analisis perkembangan IPM antar

kabupaten kota maupun komponennya. 3)

Korelasi antara IPM dengan kemiskinan 4)

Korelasi IPM dengan ketenagakerjaan 5)

Korelasi antara IPM dengan ketahanan

pangan.

Kajian atau analisis lainnya juga pada

umumnya hanya menggunakan nilai IPM

untuk menentukan prestasi pencapaian

pembangunan manusia. Dengan

memperhatikan hal tersebut, tentunya

sangat menarik dan penting untuk

memperkaya sudut padang capaian

pertumbuhan pembangunan manusia di

Provinsi Sumsel. Maka selanjutnya yang

menjadi pertanyaan dan pernyataan study

ini yakni: Bagaimana pertumbuhan

Page 6: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

38

pembangunan kabupaten dan kota di

Provinsi Sumatera Selatan?

Kabupaten dan kota mana saja yang

memiliki rata-rata pertumbuhan

pembangunan manusia paling baik?

dan, Kebijakan apa saja yang

diterapkan dalam menyelenggarakan

pembangunan manusianya?

Pertanyaan ini tentunya sangat

penting dijawab untuk mengetahui

kabupaten dan kota yang memiliki

pertumbuhan manusia terbaik di

lingkungan Provinsi Sumsel serta

kebijakan yang ditempuh untuk

mencapai hasil pembangunan

manusianya tersebut. Selain itu juga

memberikan rekomendasi dalam

peningkatan pembangunan manusia

di kabupaten dan kota lainnya. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka dan literature study

ini merujuk pada konsep teori serta

kebijakan pembangunan manusia

dilingkungan Provinsi Sumatera Selatan.

Konsep umum yang digunakan dalam

pengukuran Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) merujuk pada hasil

Konggres Pembangunan Manusia

Indonesia pada tahun 2006. Hasil

konggres menyatakan bahwa, pengukuran

IPM didasarkan atas tiga indeks dimensi

utama yakni Indeks harapan hidup, Indeks

pendidikan dan Indeks pendapatan.

Dalam pengukuran indeks tersebut

dengan menggunakan empat indikator

dalam pembangunan manusia yang

meliputi angka harapan hidup, angka

melek huruf, rata-rata lama sekolah dan

pengeluaran riil perkapita. Model

perhitungan IPM seperti pada Gambar 1.

Gambar 1

Perhitungan Indeks Pembangunan Manusia

Selanjutnya dalam pembangunan

manusia mengandung empat

komponen utama yakni Produktifitas,

Pemerataan, Keberlanjutan dan Pem

berdayaan. Kebijakan pembangunan

manusia dapat dilihat dari visi Sumatera

Page 7: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

39

Selatan yang telah ditetapkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) 2008 –

2013. Untuk mencapai visi tersebut,

Visi dijabarkan ke dalam 10 (sepuluh)

Program Prioritas Daerah meliputi : 1)

Pengembangan Pendidikan; 2)

Peningkatan Kesehatan Masyarakat;

3) Revitalisasi Lembaga Pelatihan dan

Keterampilan; 4) Pembangunan

Pertanian; 5) Pembangunan Sumber

Daya Energi; 6) Pembangunan

Industri Pengolahan dan Manufaktur;

7) Pengembangan Inovasi; 8)

Peningkatan dan Pemerataan Pem

bangunan; 9) Kerjasama Ekonomi dan

Kelembagaan; 10) Pembangunan

Pemerintahan.

Untuk mewujudkan manusia

handal dengan produktivitas tinggi

yang bermartabat dan berkeadilan,

Pemerintah Daerah Sumsel

berusaha mewujudkan masyarakat

sehat, berpendidikan tinggi dan

berwawasan informasi terdepan

serta memiliki kemampuan daya

saing tinggi, kreatif dan produktif.

Untuk mencapai hal tersebut,

Pemerintah Provinsi Sumsel

menetapkan strategi-strategi sebagai

berikut: 1) Meningkatkan akses

masyarakat terhadap pendidikan

dasar, menengah dan tinggi yang

bermutu melalui pengembangan fasilitas

dan sarana pendidikan baku, pembiayaan

pendidikan dan kesejahteraan guru ; 2)

Meningkatkan akses masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan melalui perluasan

pusat pelayanan (Posyandu, Puskesmas,

Rumah Sakit Umum), fasilitas kesehatan,

dan pembiayaan; 3) Revitalisasi

pendidikan kepelatihan, keahlian, dan

keterampilan untuk secara mandiri dapat

berpartisipasi dalam membangun dan

mengembang

kan usaha ekonomi produktif; 4)

Meningkatkan partisipasi lembaga

pendidikan non-formal untuk

mencerdaskan dan memahirkan

keterampilan masyarakat; 5) Menyedia

kan beasiswa daerah dan memfasilitasi

perolehan beasiswa internasional bagi

putra-putri terbaik Sumatera Selatan untuk

menempuh jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

Strategi tersebut diatas, Selanjutnya di

uraikan menjadi arah Kebijakan

Pemerintah Sumsel sebagai berikut : 1)

Pemerataan dan Perluasan Akses

Pendidikan melalui Sekolah Gratis,

pengembangan fasilitas, penyediaan

sarana pendidikan, pembiayaan

pendidikan dan peningkatan

kesejahteraan guru ; 2) Peningkatan Mutu,

Relevansi, dan Daya Saing melalui

pengem bangan sekolah bertaraf interna

Page 8: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

40

sional; 3) Peningkatan pembinaan

kepemudaan dan olahraga; 4)

Fasilitasi perolehan beasiswa

internasional bagi putra-putri terbaik

Sumatera Selatan untuk menempuh

jenjang pendidikan yang lebih tinggi;

5) Peningkatan akses masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan; 6)

Peningkatan prasarana dan fasilitas

pelayanan kesehatan. 7) Pening

katan kualitas pelayanan kesehatan.

8) Peningkatan kemampuan pem

biayaan kesehatan. 9) Peningkatan

jumlah dan kualitas Jaringan

Keluarga Berencana. 10) Penguatan

Kelembagaan Jaringan Keluarga

Berencana. 11) Peningkatan dan

pengembangan profesionalisme

tenaga kerja. 12) Peningkatan

kapasitas masyarakat dalam

pengembangan ekonomi produktif.

13) Peningkatan dan Pemanfaatan

kapasitas Balai Latihan Keterampian

Kerja dan lembaga kursus keteram

pilan kerja.

Dalam Program Pengembangan

Pendidikan Formal, Provinsi

Sumatera selatan menetapkan

kegiatan-kegiatan pokok sebagai

berikut : 1) Menambah jumlah

sarana, prasarana pendidikan dan

guru untuk mendukung wajib belajar

dua belas (12) tahun; 2)

Meningkatkan dan menguatkan

pendidikan kejuruan menengah dan tinggi

(politeknik) untuk menghasilkan tenaga

profesional; 3) Meningkatkan

kesejahteraan guru untuk pendidikan

umum dan kejuruan; 4) Meningkatkan

mutu guru melalui penyediaan

pembiayaan untuk memenuhi kualifikasi

dan kompetensi, serta menempuh

pendidikan lanjut (sarjana dan

pascasarjana); 5) Meningkatkan alokasi

dana bagi pendidikan gratis 12 tahun serta

meningkatkan akses terhadap

pembiayaan pendidikan murah

mahasiswa; 6) Membantu pembangunan

dan pengembangan sarana dan

prasarana untuk memperkuat pendidikan

non-formal (fasilitas, pelatihan, dan

magang); 7) Mengembangkan pendanaan

khusus APBD untuk beasiswa nasional

dan internasional bagi putra-putri ber

prestasi Sumatera Selatan untuk

menempuh jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

Sedangkan, pengembangan

pendidikan non formal melalui Program

Revitalisasi Lembaga Kepelatihan dan

Keterampilan dengan kegiatan pokok

sebagai berikut : 1) Meningkatkan dan

memanfaatkan kapasitas fisik,

sarana/prasarana, dan kurikulum Balai

Latihan Keterampilan Kerja (BLK) sesuai

potensi daerah untuk

Page 9: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

41

menumbuhkembangkan wirausaha

dan pekerja terampil; 2) Mening

katkan mutu SDM pengelola,

pengajar, dan staf pendukung BLK

secara merata dan berkelanjutan; 3)

Membina dan mengembangkan

keterampilan dan kewirausahaan

bagi generasi muda; 4) Membina

dan mengembangkan usaha

ekonomi produktif termasuk sektor

informal dan UKM sesuai dengan

potensi daerah melalui BLK dan

dukungan dana khusus; 5)

Meningkatkan jejaring kerja sama

BLK tingkat lokal, regional, nasional,

dan internasional.

Selanjutnya, dalam Program

Peningkatan Kesehatan Masyarakat,

Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan menerapkan dengan

kegiatan-kegiatan pokok sebagai

berikut : 1) Menyediakan fasilitas

pelayanan kesehatan umum yang

baku (Posyandu, Puskesmas,

Rumah Sakit Umum) secara merata

di seluruh wilayah; 2)

Mengalokasikan dana yang

memadai bagi masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan

yang baik dan murah; 3) Menangani

penyakit menular dan endemik

secara gratis, cepat, dan

professional; 4) Menanggulangi gizi

buruk dan KKP (kekurangan kalori dan

protein) melalui revitalisasi pelayanan

keluarga berencana (keluarga sehat),

Posyandu, Puskesmas dan Pendidikan

Kesejah teraan Keluarga (PKK).

Sedangkan untuk memberikan

peningkatan dan pemerataan

Pembangunan, Provinsi Sumsel

menerapkan kegiatan pokok sebagai

berikut : 1) Membentuk forum bupati

sebagai wahana komunikasi dan interaksi

pembangunan di tingkat Provinsi

Sumatera Selatan; 2) Menegaskan

kewenangan provinsi dan kabupaten

dalam percepatan dan pemerataan

pembangunan; 3) Membangun keterkaitan

ekonomi perkotaan dan perdesaan serta

lintas daerah dalam satu sistem ekonomi

terpadu; 4) Memberikan dukungan khusus

bagi unggulan daerah (kabupaten) untuk

penguatan kapasitas dan percepatan

pembangunan; 5) Menyediakan fasilitas

internet oleh provider untuk mewujudkan

infrastruktur ICT dalam penumbuhan

daerah ekonomi baru dan e-government. METODOLOGI

Sesuai tujuan study ini diatas, maka

metode yang digunakan adalah evaluasi.

Evaluasi dilakukan dengan

membandingkan pertum buhan varibael

pembangunan manusia satu daerah

dengan daerah lainnya. Sedangkan untuk

Page 10: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

42

memperkuat hasil evaluasi tersebut

dilakukan study pustaka dengan

menelaah dokumen-dokeman dan

literature yang terkait dengan

pembangunan manusia kabupaten

dan kota di Provinsi Sumsel.

Dokumen tersebut meliputi antara

lain peraturan perundangan, rencana

strategis provinsi, kabupaten dan

kota, kebijakan – kebijakan peme

rintah daerah, dan literature lainnya.

Selanjutnya, dalam melakukan

analisis digunakan tool analytical

hierarchy process (AHP). AHP

merupakan salah satu alat dengan

menggunakan teknik yang terstruktur

untuk menghadapi keputusan yang

kompleks. AHP memberikan suatu

kerangka komprehensif dan rasional

untuk penataan masalah keputusan, untuk

mewakili dan mengukur unsur-unsurnya,

untuk menghubungkan elemen-elemen

dengan tujuan secara keseluruhan, dan

untuk mengevaluasi solusi alternatif.

Keunggulan AHP antara lain menyusun

model permasalahan dengan lebih

sederhana, data yang digunakan dapat

bersifat kuantitatif dan kualitatif serta hasil

keputusan lebih komprehensif. Sehingga,

AHP dapat membantu para pengambil

keputusan untuk menemu kan satu pilihan

alternative yang paling sesuai dengan

kebutuhan mereka. AHP yang digunakan

dalam tulisan ini yakni Aplikasi Expert

Choice 2nd Editioni. Model AHP

Pembangunan Manusia seperti pada

Gambar 2.

Gambar 2.

Model AHP Pembangunan Manusia

Tahapan dalam menggunakan AHP

secara singkat sebagai berikut : 1)

Menentukan tujuan, alternatif dan

kriteria yang digunakan. Tujuan

dalam study yakni Mendapatkan

Kabupaten/ Kota yang memiliki

pertumbuhan manusia terbaik. Alternatif

pilihannya adalah seluruh kabupten dan

Kota di lingkungan Provinsi Sumatera

Selatan meliputi Kabupaten Banyuasin,

Page 11: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

43

Kabupaten Empat Lawang,

Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara

Enim, Kabupaten Musi Banyuasin,

Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten

Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering

Ilir, Kabu paten Ogan Komering Ulu,

Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan, Kabupaten Ogan Komering

Ulu Timur, Kota Lubuklinggau, Kota

Pagar Alam, Kota Palembang dan

Kota Prabumulih. Sedangkan kriteria

yang digunakan untuk mengukur

alternative prioritas terbaik meliputi

perkembangan ekonomi, perkem

bangan angka harapan hidup,

perkembangan lama sekolah, dan

perkembangan melek huruf. Dimana

keempat hal tersebut merupakan

indikator-indikator dalam pembangunan

manusia; 2) Menetapkan prioritas antara

elemen hirarki dengan membuat

serangkaian penilaian berdasarkan

perbandingan berpasangan elemen.

Dalam melakukan perbandingan

berpasangan merujuk pada Tabel 1; 3)

Periksa konsistensi penilaian. Hal ini

sangat penting untuk menjaga konsistensi

dalam membandingkan antara criteria

satu dengan lainnya. Nilai maksimal

deviasi yang diperkenankan adalah

sebanyak 10.0; 4) Mensintesis penilaian

ini untuk menghasilkan satu set prioritas

keseluruhan hirarki; 5) keputusan akhir.

Tabel 1.

Skala Perbandingan Berpasangan Expert Choice

HASIL Pertumbuhan Penduduk

Sumsel merupakan provinsi

yang memiliki jumlah penduduk

terbesar ke-9 di Indonesia. Jumlah

penduduknya pada tahun 2010 mencapai

7.450.394 jiwa, jumlah penduduk terbesar

berada di Kota Palembang dengan jumlah

Page 12: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

44

penduduk 1,455 juta jiwa, sedangkan

lebih kecil berkisar antara 126,2 ribu

jiwa yang terkecil di Kota Pagaralam

sampai dengan yang terbesar di

Kabupaten Banyuasin dengan

jumlah 750,1 ribu jiwa. Jika

dibandingkan dengan data tahun

2009-2010, jumlah penduduk

Sumsel mengalami pertumbuhan

sebesar 1,85 persen per tahun. Laju

pertumbuhan penduduk antara

kabupa ten/kota dalam sepuluh

tahun terakhir juga cukup bervariasi.

Kabupaten Musi Banyuasin, OKU

dan Kota Prabumulih mempunyai

laju pertumbuhan penduduk yang

tertinggi yaitu berturut-turut 3,25,

3,04 dan 2,95 persen per tahun.

Sedangkan pertumbuhan penduduk

terkecil terdapat di Kabupaten Empat

Lawang dan OKU Selatan, masing-

masing sebesar 0,74dan 0,62

persen.

Perkembangan IPM

Dalam bidang pembangunan

manusia sebagaimana dijelaskan

sebe lumnya bahwa Provinsi Sumsel

tahun 2010 memiliki nilai IPM dalam

katagori menengah atas yakni

sebesar 72,95. Capaian nilai

tersebut merupakan nilai rata-rata

dari IPM seluruh kabupaten/ kota di

Sumsel. Bila dilihat berdasarkan nilai IPM

dan pertumbuhan IPM kabupaten / kota

menunjukan bahwa terdapat variasi yang

cukup tinggi. Kota dengan nilai IPM

tertinggi adalah Kota Palembang dengan

nilai IPM sebesar 76,23 disusul oleh Kota

Prabumulih dengan nilai IPM sebesar

74,27. Sedangkan IPM terendah dimiliki

oleh Kabupaten Musi Rawas dengan nilai

IPM sebesar 67,64, disusul oleh

Kabupaten Empat Lawang dengan nilai

IPM sebesar 68,78. Sedangkan dari sisi

pertumbuhan pembangunan manusia,

IPM Provinsi Sumsel mengalami

peningkatan sebesar 0.34 point

dibandingkan dengan IPM tahun 2009.

Pertumbuhan IPM paling tinggi adalah

Kabupaten Organ Komering Ulu sebesar

0.78 point disusul Kabupaten Lahat

dengan pertumbuhan 0,77 point.

Sedangkan dengan pertumbuhan

terendah adalah Kabupaten Ogan

Komering Ulu Timur yakni sebesar 0.33

point, disusul Kabupaten Banyuasin

sebesar 0.33 point. Kondisi tersebut

menunjukan bahwa pertumbuhan

pembangunan manusia di Provinsi

Sumsel sangat bervariasi antara satu

daerah dengan daerah lainnya. Variasi

perkembangan IPM kabupaten/kota di

Sumsel seperti pada Grafik 2.

Page 13: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

45

Grafik 2. Perkembangan IPM Kabupaten dan Kota Provinsi Sumatera Selatan 2009 – 2010

Perkembangan Kesehatan

Perkembangan kesehatan

menjadi salah satu aspek terpenting

dalam menilai pertumbuhan

pembangunan manusia. Dimana hal

tersebut menunjukan peningkatan

kualitas fisik penduduk yang dapat

dilihat dari derajat kesehatan

penduduk. Indikator yang digunakan

untuk melihat derajat kesehatan

penduduk pada umumnya yakni

angka-angka harapan hidup,

kematiaan bayi, angka kesakitan dan

status gizi. Untuk meningkatkan dan

memelihara mutu pelayanan

kesehatan perlu pemberdayaan

sumber daya manusia berkelanjutan

dan sarana prasarana dalam bidang

medis termasuk ketersediaan obat

yang dapat dijangkau oleh

masyarakat perlu mendapat perhatian

utama. Angka Harapan Hidup Provinsi

Sumatera Selatan meningkat 0.20 tahun

dibandingkan tahun 2009 yang sebesar

69.40 tahun. Peningkatan angka harapan

hidup tertinggi yakni Kota Prabumulih

(0.40 tahun) diikuti secara berturut-turut

Kabupaten Musi Rawas (0.36 tahun),

Kabupaten Lahat (0.33 tahun), dan

Kabupaten Ogan Ilir (0.29 tahun).

Sedangkan peningkatan terendah yakni

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

dan Ogan Komering Ulu Timur (0.07),

diikuti Empat Lawang (0.08), Ogan

Komering Ulu (0.10), dan Kota Lubuk

Linggau (0,15). Peningkatan Angka

Harapan Hidup pada setiap

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel

selengkapnya seperti pada Grafik 3.

Page 14: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

46

Grafik 3. Perkembangan Angka Harapan Hidup Kabupaten dan Kota

Provinsi Sumatera Selatan 2009 – 2010

Peningkatan tersebut dapat

diartikan juga sebagai peningkatan

kualitas kesehatan penduduk

Sumsel. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa indikator perbaikan dalam

bidang kesehatan seperti antara lain

menurun nya persentase penduduk

yang mengalami keluhan kesehatan

dan merasa terganggu aktivitasnya

yang ditunjukan menurunnya angka

kesakitan karena terganggu

kesehatannya sebesar 2,70 persen

atau menjadi 29,68 persen tahun

2010. Begitu juga untuk sakit atau

lamanya terganggu aktivitas sehari-

harinya cenderung menurun menjadi

rata-rata 5,01 hari pada tahun 2010.

Perkembangan Pendidikan

Kunci penting lainnya dalam

pembangunan manusia adalah

perkembangan pendidikan masya

rakat, dimana dapat dilihat dari

meningkatkan akses masyarakat terhadap

pendidikan dan meningkatnya mutu

pendidikan, yang antara lain ditandai oleh

menurunnya jumlah penduduk buta huruf;

meningkatnya secara nyata persentase

penduduk yang dapat menyelesaikan

program wajib belajar 9 tahun dan

pendidikan lanjutan dan berkembangnya

pen didikan kejuruan yang ditandai oleh

meningkatnya jumlah tenaga terampil.

Persentase penduduk Sumsel dengan

usia 15 tahun ke atas yang melek huruf

pada tahun 2010 mencapai 97,36 persen.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya

angka melek huruf mengalami

peningkatan sebesar 0.15 persen.

Kabupaten / kota yang memiliki pening

katan persentase tertinggi adalah Musi

Banyuasin (0.47 persen) diikuti Ogan

Komering Ilir (0,32 persen), Pagaralam

(0.26 persen). Sedangkan yang memiliki

pertumbuhan terendah meliputi Ogan

Page 15: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

47

Komering Ulu (nol persen), Muara

Enim (nol persen) dan Musi Rawas

masing-masing 0.01 persen. Nilai

angka melek huruf dan perkembangannya

setiap kabupaten/kota seperti pada Grafik

4.

Grafik 4.

Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten dan Kota Provinsi Sumatera Selatan 2009 – 2010

Indikator bidang pendidikan lainnya

yakni rata-rata lama sekolah,

dimana pada tahun 2010 jumlah

penduduk usia 15 tahun keatas

memiliki rata-rata lama sekolah 7,82

tahun. atau mengalami peningkatan

sebesar 0.16 tahun dibandingkan

tahun sebelumnya. Untuk tingkat

kabupaten/kota rata-rata lama

sekolah tertinggi tercatat di Kota

Palembang yang mencapai 9,96

tahun, sedangkan rata-rata lama

sekolah terpendek terdapat di

Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu

baru 6,74 tahun atau setara tamat

Sekolah Dasar. Demikian juga di

Kabupaten Banyuasin dan Musi Rawas, di

mana rata-rata lama sekolah penduduk

laki-laki setara kelas 1 SLTP dan

perempuan hanya setara kelas 6 SD.

Sedangkan untuk peningkatan rata-rata

lama sekolah paling panjang adalah

Kabupaten Organ Komering Ulu selama

0.67 tahun dan Kabupaten Musi

Banyuasin selama 0.46 tahun, sedangkan

dengan peningkatan terpendek meliputi

Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Ogan Ilir

dan Kota Palembang dengan masing-

masing selama 0.01 tahun. Peningkatan

rata-rata lama sekolah selengkapnya

seperti pada Gafik 5.

Page 16: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

48

Grafik 5. Perkembangan Rata-rata lama sekolah kabupaten dan kota

Provinsi Sumatera Selatan 2009-2010

Perkembangan Ekonomi Sebagaimana dijelaskan

sebelumnya, pada tahun 2010

perkembangan ekonomi Provinsi

Sumsel mengalami peningkatan

sebesar 6,9 persen. Pertumbuhan

tersebut telah menurunkan tingkat

pengangguran sebesar 6,65 persen

per Agustus 2010. Selain itu juga,

peningkatan ekonomi telah menurun

kan jumlah penduduk miskin

menurun dari 1,332 juta jiwa pada

tahun 2007 menjadi 1,105 juta jiwa

pada tahun 2010 atau berkurang

sekitar 0,164 juta jiwa atau 19,15

persen pada tahun 2007 menjadi

14,80 persen pada tahun 2010. Dengan

membaiknya kedua indikator tersebut juga

meningkatkan kemampuan daya beli

penduduk. Hal ini dapat dilihat pada tahun

2010 pengeluaran per kapita penduduk

Sumsel mengalami peningkatan sebesar

1.60. Peningkatan tertinggi adalah

Kabupaten Ogan Komering Ulu (6.70),

diikuti Kabupaten Lahat (5.60) dan Musi

Banyuasin (4.60). Sedangkan Kabupaten /

kota dengan peningkatan terendah

meliputi Ogan Kemering Ilir, Banyuasin,

Ogan Ilir dan Kota Palembang yakni

hanya 0.10. Perkembangan selengkapnya

seperti pada Grafik 6.

Grafik 6. Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kabupaten dan Kota

Provinsi Sumatera Selatan 2009-2010

Page 17: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

49

PEMBAHASAN Analisa Analisa dalam menentukan kabupatan /

kota yang memiliki perkembangan

pembangunan manusia terbaik di

Provinsi sumsel, pembahasan dilaku

kan dengan menganalisa prioritas

indicator, perkembangan ekonomi,

perkembangan kesehatan dan perkem

bangan pendidikan serta perkem

bangan pembangunan manusia terbaik. Prioritas Indikator Sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya, indikator dalam

pengukuran perkembangan manusia di

Sumsel menggunakan empat indikator

yang meliputi perkembangan ekomoni

yang dilihat dari nilai pengeluaran

perkapita, Perkem bangan Kesehatan

dilihat dari angka harapan hidup dan

Perkembangan Pendidikan dilihat dari

lama sekolah dan melek huruf.

Penentuan prioritas indikator dilakukan

dengan memban dingkan secara

berpasangan pada semua indikator.

Hasil analisa menunjukan bahwa

perkembangan Kesehatan lebih penting

karena memiliki nilai tertinggi yakni

sebesar 0.395; kemudian

perkembangan pendidikan degan nilai

0.326 dan perkembangan ekonomi

sebesar 0.278. Hasil Prioritas indikator

dengan tujuan seperti Grafik 7. Hal

tersebut menunjukan bahwa indikator

kesehatan lebih prioritas dibandingkan

dengan pendidikan dan ekonomi,

Indikator pendidikan lebih prioritas

dibandingkan ekonomi. Kemudian, nilai

inkonsistensi dalam melakukan

perbandingan berpasangan sebesar

0.02 atau dengan kata lain, penentuan

perbandingan antara indikator satu

dengan lainnya telah sangat konsisten.

Dimana nilai standar inkonsistensi yang

diperbolehkan dalam Aplikasi AHP

adalah sebesar sebesar 0.10. (sepuluh

persen).

Grafik 7. Nilai Prioritas Indikator dengan Tujuan

Perkembangan Ekonomi Terbaik

Hasil penentuan prioritas

kabupaten dan kota sebagai

alternative dalam perkembangan ekonomi

khususnya pengeluaran per kapita

sebagai indikator pembangunan manusia

Page 18: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

50

menunjukan bahwa Kabupaten Musi

Rawas merupakan prioritas pertama

dengan nilai tertinggi 15,1 persen,

kedua adalah Kota Palembang

dengan nilai 10,2 persen, sedangkan

ketiga Organ Komering Ulu, Kota

Prabumulih, Kabupaten Pagar Alam

dengan nilai 8,3 persen. Nilai prioritas

selengkapnya seperti pada Grafik 8.

Grafik 8. Nilai Prioritas Alternative dengan Perkembangan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas

Kabupaten Musi Rawas tahun 2010

sebesar 6,89 persen. Pertumbuhan

tersebut didukung dari sektor

angkutan dan komunikasi sebesar

13 persen, sektor jasa-jasa sebesar

7,55 persen. Sektor pertanian dan

sektor keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan juga mampu

tumbuh di atas 7 persen. Selanjutnya

dilihat dari kontribusi kepada Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB),

sektor pertanian memiliki kontribusi

paling besar yakni 40,4 persen,

sektor pertambangan dan

penggalian memberikan kontribusi

30,3 persen. Selain itu, pertumbuhan

ekonomi Musi Rawas juga didukung

kondisi usaha di Sumatera Selatan secara

umum menunjukkan perkembangan

usaha yang cukup baik seiring dengan

pulihnya perekonomian global yang

berdampak pada meningkatnya

permintaan terhadap komoditas primer.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi

yang cukup baik memberikan dampak

pada tingkat pengangguran di Kabupaten

Musi Rawas. Pada tahun 2010,

Kabupaten Musi rawas memiliki paling

sedikit jumlah pengangguran di Provinsi

Sumsel yakni hanya 2.40 persen.

Menurunkan angka kemiskinan sebesar

2,02 persen yang dilihat salah satunya

dengan persentase rumah tangga dengan

Indikator kualitas dinding permanen

mencapai 99,64 persen. Sehingga kondisi

Page 19: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

51

tersebut telah meningkatkan

pengeluaran perkapita tahun 2009-

2010, Data Badan Pusat Statistik

(BPS) Sumsel menunjukan bahwa

Kabupaten Musi Rawas memiliki

peningkatan sebasar Rp. 4,09 ribu.

Peningkatan tersebut merupakan

tertinggi dibandingkan dengan

kabupaten dan kota lainnya di

lingkungan Sumsel.

Dalam menjaga pertumbuhan

ekonomi, Kabupaten Musi Rawas

menjaga pertumbuhan ekonomi yang

stabil dan berkelanjutan, mem

bangun struktur perekonomian yang

kokoh, menciptakan jaringan

infrastruktur transportasi dan

ekonomi yang andal dan terintegrasi.

Pertumbuhan ekonomi yang stabil

dan berkelanjutan diselenggarakan

dengan mendorong partisipasi

masyarakat dan dunia usaha,

meningkatkan akses dan layanan

permodalan dan pengembangan

usaha bagi masyarakat miskin,

memelihara dan mengembangkan

kesempatan kerja, mengembangkan

potensi wilayah serta memenuhi

kebutuhan infrastruktur dasar dan

sarana ekonomi sesuai dengan

karakteristik kebutuhan.

Sedangkan untuk membangun

perekonomian yang kokoh dilakukan

dengan mengembangkan sistem

agribisnis dan agroindustri, mewujud kan

peningkatan investasi dan perdagangan,

menjamin kepastian usaha, dan

menyederhanaan sistem prosedur, serta

membangun sektor pariwisata sebagai

penggerak perekonomian dan lapangan

kerja.

Menciptakan jaringan infrastruktur

transportasi dan ekonomi yang andal dan

terintegrasi dilakukan antara lain dengan

meningkatkan daya dukung dan kapasitas

jalan jembatan, membangun system

transportasi baik darat, udara dan kereta

api serta angkutan sungai, Mendorong

peran serta aktif masyarakat dan swasta

untuk pembiayaan pembangunan

prasarana jalan. Perkembangan Kesehatan Terbaik

Hasil penentuan prioritas kabupaten

dan kota sebagai alternative dalam

perkembangan kesehatan khususnya

angka harapan hidup sebagai indikator

pembangunan manusia menunjukan

bahwa Kota Prabumulih merupakan

prioritas pertama dengan nilai tertinggi

sebesar 15,4 persen, kedua Kabupaten

Musi Rawas dengan nilai 13,1 persen,

Ketiga Kabupaten Lahat 10,3 persen.

Prioritas selengkapnya seperti pada Grafik

9.

Page 20: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

52

Grafik 9. Nilai Prioritas Alternative dengan Perkembangan Kesehatan

Pencapaian tersebut seiring dengan

visi yang telah ditetapkan oleh Kota

Prabumulih menjadi "Penggerak

Masyarakat Prabumulih Sehat 2011”,

pencapaian pembangunan kesehatan

ditandai dengan: 1) Lingkungan yang

kondusif bagi terwujudnya keadaan

sehat; 2) Perilaku masyarakat yang

proaktif untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta

mencegah terjadinya penyakit; 3)

Pelayanan kesehatan yang berhasil

guna dan berdaya guna tersebar

merata di seluruh wilayah Jawa Timur;

4) Masyarakat memiliki kemampuan

menjangkau pelayanan kesehatan

bermutu.

Membangun Organisasi Keseha

tan yang mampu memberikan pela

yanan prima dan didukung sarana serta

sumber daya manusia yang

profesional. Data BPS Provinsi Sumsel

menunjukan bahwa Kota Prabumulih

telah memiliki Sarana Kesehatan

antara lain: 1) Rumah Sakit Umum

(RSU) sebanyak : 3 unit dengan jumlah

tempat tidur banyak 367 unit; 2) Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

sebanyak 7 unit; 3) Puskesmas

Pembatu sebanyak 16 unit

Sedangkan SDM bidang

kesehatan, Kota Prabumulih juga telah

memiliki antara lain: 1) Tenaga Medis

sebanyak 97 orang; 2) Tenaga Perawat

sebanyak 540 orang; 3) Tenaga Non

Perawat sebanyak 34 orang; 4) Sarjana

Kesehatan lainnya sebanyak 36 orang.

Untuk mencapai visi kesehatan

tersebut, Pemerintah Kota Prabumulih

melakukan hal-hal sebagai berikut: 1)

Membina dan mengendalikan penye

lenggaraan pelayanan kesehatan serta

melaksanakan pelayanan kesehatan

khusus yang bermutu, aman merata

dan terjangkau; 2) Menggerakan

pembangunan berwawa san kesehatan

dan memfasilitasi terciptanya

lingkungan yang sehat; 3) Mendorong

Page 21: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

53

terciptanya gerakan hidup bersih dan

sehat; 4) Membangun Sistem

Kesehatan Wilayah dalam upaya

memelihara kesinambungan

Pembangunan dan Pelayanan

Kesehatan. Perkembangan Pendidikan Terbaik

Perkembangan pendidikan dalam

pembangunan manusia Provinsi

Sumsel diukur dengan dua indikator

yakni perkembangan angka melek

huruf dan perkembangan rata-rata lama

sekolah penduduknya.

Analisa AHP perkembangan angka

melek huruf di Provinsi Sumsel

menempatkan Kabupaten Empat

Lawang sebagai prioritas pertama

dengan nilai 20.5 persen, diikuti

Kabupaten Musi Banyuasin dengan

nilai 19.3 persen, Kabupaten Ogan

Komering Ilir dengan nilai 10.9 persen.

Nilai prioritas alternatif selengkapnya

seperti pada Grafik 10.

Grafik 10. Nilai Prioritas Alternative dengan Perkembangan Melek Huruf

Kemudian untuk Perkembangan

rata-rata lama sekolah, Alternatif

prioritas pertama yakni Kabupaten

Ogan Komering Ulu dengan nilai

24.6 persen, diikuti Kabupaten Lahat

dengan nilai 18.8 persen dan Kabupaten

Musi Banyuasin dengan nilai 14.3 persen.

Nilai prioritas alternatif selengkapnya

seperti pada Grafik 11.

Grafik 11. Nilai Prioritas Alternative dengan Perkembangan Lama Sekolah

Page 22: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

54

Prestasi dalam mengurangi tingkat

keaksaraan tidak terlepas masih tinggi

angka melek huruf di Kabupaten Empat

Lawang. Tahun 2009 tingkat

keaksaraan di Empat Lawang masih

9,04 persen. Kemudian tahun 2010

turun menjadi 7,75 persen sedangkan

2011 kembali turun menjadi 6,78

persen dari jumlah penduduk 221.176

jiwa. Artinya Pemerintah Empat

Lawang telah mengurangi sebanyak

2,26 persen buta aksara. Program

pemberantasan tuna aksara yang telah

berjalan baik selama dua tahun

terakhir. Sebagai upaya untuk

mendorong terjadinya percepatan

dalam pengentasan ke tuna aksaraan

yang bersinergi dengan program

penanggulangan kemis kinan dan

percepatan pembangunan manusia,

Kabupaten Empat Lawang membentuk

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) di seluruh wilayah Kabupaten

Empat Lawang. Sedangkan untuk

mengefektifkan pemberatasan buta

aksara, Bidang Pendidikan Luar

Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten

Empat Lawang menyelenggarakan

pelati han Keaksaraan Fungsional (KF).

Kabupaten Ogan Komering Ulu

memiliki pertumbuhan terbaik dalam

penyelenggaraan pendidikan khusus

nya dalam meningkatkan rata-rata lama

sekolah. Hal ini dapat dikatakan

sebagai hasil pelayanan prima dalam

program pendidikan non formal dan

informal Kabupaten Komering Ulu.

Komitmen pelayanan prima pendidikan

ditunjukan dengan upaya mendekatkan

akses pendidikan kepada masyarakat.

Pada tahun 2010 bertambah sekolah

baru sebanyak 31 unit dimana 15

diantaranya dibangun masyarakat serta

bertambahnya tenaga guru sebanyak

816 orang. Peningkatan sarana dan

guru tersebut telah meningkatkan

jumlah siswa sebanyak 15.995 orang.

Selain itu, pemerintah Ogan Komering

Ulu menyelenggarakan pendidikan

penyetaraan diantaranya Kejar Paket

A, Paket B dan Paket C.

Perkembangan Pembangunan Manusia Terbaik

Prioritas alternative yang memiliki

nilai terbaik dalam perkem bangan

pembangunan manusia adalah

Kabupaten Musi Rawas dengan nilai

11.0 persen, diikuti Kota Prabumulih

dengan nilai 10.1 persen, Kabupaten

Lahat dengan nilai 9.5 persen,

Kabupaten Musi Banyuasin dengan

nilai 9.5 persen dan selengkapnya

seperti pada Grafik 12.

Page 23: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

55

Grafik 12. Nilai Prioritas Perkembangan Terbaik Pembangunan Manusia Sumsel

Selanjutnya, hasil analisa AHP

pada sensitifitas kinerja kriteria

perkembangan pengeluaran per

kapita, perkembangan angka

harapan hidup, perkembangan

melek huruf dan perkembangan rata-

rata sekolah terhadap pembangunan

manusia di setiap kabupaten dan

kota di Provinsi Sumsel seperti pada

Grafik 13.

Kabupaten Musi Rawas memiliki

perkembangan angka harapan hidup

dan pengeluaran perkapita telah

cukup tinggi. Sedangkan untuk

perkembangan angka melek huruf

dan rata-rata lama sekolah masih

relative rendah. Untuk capai

perkembangan ekonomi telah

dibahas sebelumnya.

Selanjuntya perkembangan

kesehatan Kabupaten Musi Rawas

didukung dengan peningkatan

kemudahan mengakses sarana dan

prasarana kesehatan antara lain

ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan

kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan dan manaje men kesehatan.

Untuk fasilitas pelayanan kesehatan

dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat

dengan Puskesmas Pembantu dan

Puskes mas keliling, telah didirikan di

seluruh kecamatan di Kabupaten Musi

Rawas.

Namun demikian, pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan

masih menjadi kendala antara lain.

Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat

dijangkau oleh masyarakat terutama

terkait dengan biaya dan jarak

transportasi. Fasilitas pelayanan

kesehatan lainnya adalah rumah sakit.

Page 24: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

56

Dalam upaya terwujudnya

peningkatan kesehatan masyarakat,

arah pembangunan kesehatan

antara lain berfokus pada: 1)

Peningkatan kualitas pelayanan

pelayanan kesehatan gratis di

Puskesmas dan kelas III Rumah

Sakit; 2) Peningkatan upaya

pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular dan wabah; 3)

Peningkatan ketersediaan obat dan

pengawasan obat, makanan dan

keamanan pangan; 4) Pengembangan

jaminan kesehatan bagi penduduk

terutama keluarga miskin; 5) Peningkatan

kualitas, kuantitas dan pendayagunaan

tenaga kesehatan; 6) Peningkatan

kualitas lingkungan sehat dan

peningkatan perilaku hidup bersih dan

sehat serta mendorong pemberdayaan

masyara- kat; 7) Pemerataan dan

peningkatan kualitas fasilitas atau sarana

dan prasarana kesehatan.

Grafik 13.

Sensitifitas Kinerja Kriteria Pembangunan Manusia Sumsel

KESIMPULAN Perkembangan pembangunan IPM

kabupaten dan kota di Provinsi

Sumsel rata-rata sebesar 0.51 point,

dimana perkembangan angka

harapan hidup sebesar 0.21 tahun,

angka melek huruf 0.16 persen, rata-

rata lama seholah selama 0.20 tahun

dan pengeluran perkapita sebesar Rp.

2.35 ribu.

Hasil Analisa AHP Expert Choice 2nd

Edition, Kabupaten dan kota dengan nilai

perkembangan terbaik yakni Kabupaten

Musi Rawas dengan nilai 10.1 persen.

Sedangkan untuk perkembangan pada

Page 25: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

57

setiap indikator pembangunan

manusia sebagai berikut:

1. Perkembangan Angka harapan

hidup terbaik yakni Kota

Prabumulih dengan nilai 15.4

persen dan Kabupaten Musi

Rawas dengan nilai 13.1 persen.

2. Perkembangan Angka Melek

Huruf dengan nilai terbaik yakni

Kabupaten Empat Lawang

dengan nilai 20.5 persen dan

Kabupaten Musi Banyuasin

dengan nilai 19.3 persen.

3. Perkembangan Rata-Rata Lama

Sekolah terbaik yakni Kabupaten

Komering ulu dengan nilai 24.6

persen dan Kabupaten Lahat

dengan nilai 18.8 persen.

4. Perkembangan ekonomi yakni

pengeluaran perkapita adalah

Kabupaten Musi Rawas dengan

nilai 15.1 persen dan Kota

Palembang dengan nilai 10.2

persen.

SARAN

Secara umum, perkembagan

indikator pembangunan manusia

pada setiap kabupaten dan kota

ditunjang dengan berbagai kebijakan

dalam peningkatan sarana dan

prasarana dalam bidang kesehatan,

pendidikan dan akses ekonomi.

Namun demikian, Provinsi Sumsel masih

dihadapkan pada permasalahan belum

meratanya pembangunan manusia,

dimana salah satu penyebabnya kesulitan

sebagian masyarakat dalam mengakses

sarana kesehatan, pendidikan dan

ekonomi. Oleh karena itu, Provinsi Sumsel

perlu meningkatkan sarana akses seperti

jalan-jalan, transportasi, dan sarana

kesehatan, pendidikan dan ekonomi. DAFTAR PUSTAKA 1. Ernest H. Forman dan Mary Ann Selly,

2001 Decision By Objectives : How To Convince Others That You Are Right, Singapore, World Scientific Publishing

2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Pusat Statistik, 2011, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

3. Bank Indonesia, 2011, Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV – 2010. Palembang: Kantor Bank Indonesia Palembang.

4. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, 2010, Sumatera Selatan Dalam angka 2010. Palembang: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan.

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, 2011, Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2012 Provinsi Sumatera Selatan. Palembang: Badan

Page 26: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.3 Desember 2013

58

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

6. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, 2008, Kajian Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008 Palembang: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan.

7. Suripto, 2009, Evaluasi Pendidikan Dasar Tingkat Kecamatan di Kabupaten Banyuasin: Jurnal Pembangunan Manusia Volume 4 No. 11 Tahun 2010. Palembang: Balitbangda. Provinsi Sumsel hal. 132 – 149.

8. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, 2010, Indikator Kesejahteraan Rakyat Sumatera Selatan 2009. Palembang: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan.

9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 13 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008 – 2013.

10. Indeks Pembangunan Manusia, diakses dari http://arsip.tkpkri.org/indeks-pembangunan-manusia.html (Diakses: 19 September 2011).

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2015:

sumber http://www.musi-rawas.go.id/musirawas/program-kerja.html (Diakses tanggal 11 Agustus 2012)

12. Buta Aksara Empat Lawang Turun: http://koransn.blogspot.com/2011/12/buta-aksara-empat-lawang-turun.html (Diakses tanggal 11 Agustus 2012)

13. Kesehatan Kota Prabumulih sumber http://www.kotaprabumulih. go.id/Kesehatan.html (Diakses tanggal 11 Agustus 2012)

Page 27: Perkembangan pembangunan (suripto  2013)

Suripto : Perkembangan Pembangunan Manusia Kabupaten dan Kota Terbaik di Provinsi Sumatera Selatan

59