pernikahan beda agama

Upload: rio-victorino

Post on 15-Jul-2015

143 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERNIKAHAN BEDA AGAMA Menikah adalah impian setiap orang. Karena itu, banyak yang harus dipertimbangkan sebelum menikah. Salah satunya adalah masalah agama. Terlihat sederhana tapi ini adalah pertimbangan yang besar sebelum melakukan pernikahan. Apalagi bila pasangan berbeda agama. Yang satu agama Islam dan yang satu agama Kristen, agama Hindu, agama Budha atau agama Katolik. Banyak pasangan yang sukses dengan pernikahan mereka meskipun keduanya berbeda keyakinan. Akan tetapi, beberapa dari mereka secara jujur mengakui bahwa meskipun pernikahan bahagia, ada hal yang kurang lengkap dalam kehidupan mereka, yaitu beribadah bersama. Bagaimana pandangan agama sendiri tentang pernikahan beda agama? Mari kita lihat satu persatu. y Agama Islam memandang pernikahan beda agama sebagai sesuatu yang terlarang dan tidak diperkenankan. Secara tegas, kitab suci Al-Quran menerangkan pelarangan pernikahan antara orang Islam dengan orang non muslim dalam banyak suratnya. Bagi kalangan umat Islam, pernikahan beda agama pada hakekatnya adalah tidak sah hingga pasangan yang melakukannya sama artinya tidak menikah. y Sedikit berbeda dengan agama Islam, agama Kristen Katholik menganggap pernikahan antara dua pasangan berbeda agama sebagai pernikahan yang sah akan tetapi tidak bisa diberkati dengan sakramen pernikahan seperti pernikahan pasangan Katholik. Pernikahan beda keyakinan dalam Katholik bisa dilakukan dengan penganut agama lain (Islam, Protestan dan yang lainnya) dengan pemberkatan biasa. Penganut agama Kristen Protestan juga memiliki pandangan yang kurang lebih sama. Penganut Protestan diharapkan menikah juga dengan orang yang menganut agama Kristen Protestan.

Meskipun demikian, apabila terpaksa ada pernikahan dua agama, maka akan diberlakukan aturan khusus yaitu dengan pengggembalaan yang berbeda dengan pernikahan Protestan biasa. Pernikahan tersebut juga tidak bisa diberkati oleh gereja. Pernikahan dengan agama selain Protestan harus dilaksanakan di kapel dengan prosesi penggembalaan khusus. y Bagaimana dengan aturan nikah beda agama dalam agama Hindu? Pada garis besarnya, agama Hindu juga tidak memperbolehkan perkawinan beda agama. Bahkan, dalam agama Hindu, sebuah perkawinan bisa dibatalkan apabila dianggap ada syarat yang tidak sah. Salah satu syarat tidak sahnya sebuah pernikahan adalah kedua mempelai tidak memeluk agama yang sama. Intinya, kedua mempelai bisa menikah sah secara agama apabila keduanya resmi memeluk agama Hindu. Tidak ada tawar menawar dalam persyaratan ini. y Satu-satunya agama di Indonesia yang memperbolehkan kawin beda agama adalah agama Budha, tanpa perlakuan khusus. Menurut keputusan Sangha Agung Indonesia, pernikahan berbeda keyakinan seperti ini diperbolehkan sepanjang pengesahan pernikahan dilakukan dengan tata cara agama Budha. Meskipun mempelai yang tidak memeluk Budha tidak diwajibkan masuk Budha terlebih dahulu, upacara pernikahan tetap menggunakan adat Budha, termasuk pengucapan nama-nama dewa umat Budha. Masalah perbedaan ini akan semakin kelihatan dan menjadi masalah jika sudah memiliki anak. Anak akan bingung, akan mengikuti cara beribadah siapa. Ayahnya atau ibunya? Selain itu juga anak akan bingung, siapakah yang benar? Memang masalah seperti ini dapat diatasi dengan sebuah perjanjian pra nikah. Jika anak yang dilahirkan nanti perempuan, maka akan mengikuti agama ibunya. Dan jika anak yang dilahirkan laki-laki, akan mengikuti agama ayahnya.

Jika ingin melakukan pernikahan beda agama perlu dipertimbangkan lagi akibat yang akan terjadi ke depannya. Berikut pertimbangan yang dapat kita pikirkan: 1.Keluarga Keluarga dapat dijadikan pertimbangan sebelum melakukan pernikahan beda agama ini. Karena keluarga dapat memberikan alasan-alasan mengapa pernikahan ini sebaiknya tidak dilaksanakan. Ke depannya juga, keluarga akan terlibat dalam rumah tangga Anda. 2.Pertumbuhan iman Anda dan pasangan Sangat disayangkan bila iman Anda tidak dapat bertumbuh bersama pasangan. Jadi pertimbangkan masalah ini. Karena akan lebih bahagia jika Anda dan pasangan melakukan ibadah bersama, berbagi masalah agama dan kegiatan keagamaan yang lainnya. 3. Keadaan psikologis dan spiritual anak nantinya Seperti telah disebutkan di atas tadi, tidak baik pernikahan beda agama ini untuk psikologis dan spiritual anak. Sisi baiknya, anak mengetahui adanya perbedaan di dunia ini. Pernikahan beda agama sebenarnya tidak bersangkut paut dengan dosa atau tidak berdosa. Juga bukan soal boleh atau tidak. Secara konseptual pernikahan ini sah-sah saja, asalkan masing-masing pihak benar-benar berkomitmen untuk saling menghargai perbedaan masingmasing dan menghormati perjanjian pernikahannya. Namun secara faktual pasangan nikah beda agama akan menempuh jalan terjal untuk menuju keluarga yang serasi dan bahagia. Jalan terjal tersebut kadang dapat dilewati dengan baik dan sukses tetapi kadang sangat membahayakan dan gagal. Oleh karena itu sebaiknya berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan pernikahan beda agama.