perpustakaan - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1020/1/uswatun...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFASTENTANG PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM
DI RUMAH BERSALIN PKU MUHAMMADIYAHSURAKARTA TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya KebidananSTIKES A Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :USWATUN CHASANAH
NPM. 13206023
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANIPROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
YOGYAKARTA2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANGPERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DI RUMAH
BERSALIN PKU MUHAMMADIYAHSURAKARTA TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :USWATUN CHASANAH
NPM : 13206023
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima sebagai salah satuSyarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Sekolah Tinggi
Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
Pada Tanggal :
Penguji I Penguji II Penguji III
Sri Werdati, SKM, M.Kes Vivian Nanny Lia Dewi, S.ST Sri Jumiyati, S.STNIDN. 05 300 35 002 NPP. 2008 13 50 NIP. 19750623 199402 2 001
MengesahkanKetua Program Studi DIII Kebidanan STIKES
Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih, S.STNPP. 200 713 36
iii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi robbil `alamin, segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat, rahmat,
pertolongan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Karya Tulis Ilmiah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rosulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang
yang dijalanNya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan,
dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Sri Werdati, SKM, M.Kes, Selaku Ketua STIKES Jenderal Ahmad Yani
Yogyakarta.
2. Ibu Tri Sunarsih, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKES
Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Vivian Lanny Lia Dewi, S.ST, selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan saran dan
pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Sri Jumiyati, S.ST, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Penanggung jawab RB PKU Muhammadiyah Dr. Anik Suryaningsih SPOG,
yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian ini.
6. Ibu-ibu pada masa nifas yang bersedia bekerja sama dengan penulis dalam
melaksanakan penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
7. Suamiku Budi Waluyo dan Anakku Fadhil Huzaifi Nawal, terima kasih atas
kasih sayang, semangat serta dukungan moril dan materiil.
8. Seluruh Dosen, staff dan karyawan STIKES Jenderal Ahmad Yani
Yogyakarta yang telah memberi waktu dan ilmunya kepada Mahasiswa.
9. Rekan-rekan program khusus DIII Kebidanan STIKES Ahmad Yani
Yogyakarta yang telah sama-sama memberi dukungan dan semangat dan
demi terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Harapan saya semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi diri saya
sendiri pada khususnya dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis menyadari ketidak sempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini baik dari
segi isi maupun tulisan, maka dari itu saya mohon kritik yang membangun dari
pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juni 2009
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
INTISARI
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka JahitanPerineum Di Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2009.
Uswatun Chasanah 1, Vivian Nanny Lia Dewi 2, Sri Jumiyati 3
Latar Belakang : Luka perineum adalah robekan pada bagian permukaan pintubawah panggul yang terletak antara vulva dan anus. Dimana luka diakibatkankarena rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin ataubahu pada saat persalinan dan adanya sebuah irisan bedah pada perineum untukmemperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi.Hasil penelitian di RB PKU Muhammadiyah Surakarta pada bulan Maret sampaiMei terdapat 55 ibu nifas mengalami luka jahitan pada perineum.Tujuan : Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatanluka jahitan perineum di RB PKU Muhammadiyah Surakarta.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiandeskriptif kuantitatif dengan metode croos sectional pada 55 responden ibu nifas.Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling.Hasil Penelitan : Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan lukajahitan perineum berdasarkan luka jahitan 32 orang (58,2%). berdasarkan umurprosentase terbanyak berpengetahuan baik sebanyak 33 orang (60%), berdasarkanpendidikan berpengetahuan baik 35 orang (63,6%) berdasarkan pekerjaanpengetahuan baik 41 orang (74,5%)Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuanibu nifas tentang perawatan luka jahitan berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan,dan luka jahitan terbanyak berpengetahuan baik.
Kata kunci : Tingkat pengetahuan, ibu nifas, perawatan luka jahitan perineum.
1 RB PKU Muhammadiyah Surakarta2 STIKES Ahmad Yani Yogyakarta3 Puskesmas Jayengan Surakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin penelitian dari Stikes Ahmad Yani Yogyakarta.
Lampiran 2. Surat ijin keterangan dari RB PKU Muhammadiyah.
Lampiran 3. Permohonan menjadi responden.
Lampiran 4. Persetujuan menjadi responden.
Lampiran 5. Lembar koesioner.
Lampiran 6. Hasil olah data.
Lampiran 7. Jadwal Penelitian
Lampiran 8. Lembar Konsultasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1a Distribusi frekuensi Umur Responden berdasarkandata primer ............................................................................ 30
Tabel 4.2b Distribusi frekuensi Pendidikan Responden berdasarkandata primer ............................................................................ 31
Tabel 4.3c Distribusi frekuensi Pekerjaan Responden berdasarkandata primer ............................................................................ 31
Tabel 4.4d Distribusi frekuensi Luka Jahitan Perineum Respondenberdasarkan data primer ........................................................ 32
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Tingkat pengetahuan ibu nifas tentangperawatan luka jahitan .......................................................... 33
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentangperawatan luka Jahitan berdasarkan luka jahitan. ................ 34
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentangperawatan luka Jahitan berdasarkan umur. .......................... 35
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentangperawatan luka Jahitan berdasarkan pendidikan. ................. 36
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentangperawatan luka Jahitan berdasarkan pekerjaan. ................... 37
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia angka kematian ibu masih sangat tinggi. Menurut SDKI
(Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2007 menyebutkan angka
kematian ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, masih jauh dari target
internasional. Sedang laporan pembangunan manusia tahun 2000 angka
kematian ibu di Malaysia jauh lebih rendah dibanding Indonesia yaitu 41 per
100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand
44 per 100.000 kelahiran hidup, dan Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup,
(Ika,2007. Petaka Yang Sulit Surut, http// www// Majalah farmacia co/ rubrik/
one news.asp?, 10 Agustus 2009 ).
Menurut SKRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga) 2001 penyebab
langsung angka kematian ibu yaitu oleh perdarahan 28 %, eklampsi 24 %, dan
infeksi 12 %. Sedangkan penyebab tidak langsung angka kematian ibu berupa
kondisi kesehatan yang dideritanya, misalnya Kurang Energi Kronis 37%.
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat –
alat genetalia setelah melahirkan dimana suhu 380C atau lebih yang terjadi
antara hari kedua sampai hari ke sepuluh post partum dan diukur peroral
sedikitnya 4 kali sehari. Infeksi nifas dapat terjadi oleh beberapa sebab
diantaranya kurangnya steril pada alat-alat atau sarung tangan yang dipakai
pada waktu pemeriksaan, Droplet Infection yaitu terkontaminasinya alat-alat
oleh bakteri yang berasal dari luar, banyaknya kuman-kuman patogen yang
1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
ada di rumah sakit yang dibawa melalui udara, pecahnya air ketuban akibat
coitus pada akhir kehamilan. ( Silvina, 2008. Infeksi Nifas Post Partum, Files
Word Press. com / 2008 / 04, 10 Agustus 2009 ).
Salah satu infeksi yang terjadi pada masa nifas adalah infeksi yang
disebabkan oleh karena luka jahitan perineum. Luka jahitan perineum adalah
sebuah irisan pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang
dilakukan tepat sebelum kepala bayi keluar (Einsenberg A, 1996).
Secara umum frekuensi infeksi masa nifas sekitar 1% - 3%, secara
proporsional angka infeksi menurut jenis infeksi adalah infeksi jalan lahir 10%
- 20%, infeksi mamae 5% - 10% dan infeksi campuran 2% - 5% dari kasus
infeksi ( Rustam Moctar, 1998 )
Berdasarkan data catatan medik di RB PKU Muhammadiyah Surakarta
pada bulan Oktober 2007-Oktober 2008, bahwa jumlah persalinan pervaginam
sebanyak 472 persalinan, dimana luka jahitan ibu nifas dengan luka perineum
sebanyak 339 persalinan (71,82%) dari jumlah persalinan, sedangkan yang
tidak mengalami luka perineum sebanyak 133 persalinan atau (28,18%)
Melihat masih tingginya angka kejadian ibu nifas dengan luka jahitan
perineum yang dapat memperbesar resiko terjadinya infeksi, maka penulis
tertarik mengetahui lebih lanjut tentang ” Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Perawatan Luka Jahitan Perineum ” karena terkait dengan peran
bidan sebagai tenaga kesehatan yang dekat dengan masalah kesehatan ibu
nifas.
B. Perumusan Masalah
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan luka jahitan perineum di RB PKU Muhammadiyah Surakarta pada
tahun 2009?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui jumlah ibu nifas yang mengalami luka jahitan
perineum.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum berdasarkan umur.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum berdasarkan pendidikan.
d. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum berdasarkan pekerjaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Profesi
Dapat menambah wawasan tentang tingkat pengetahuan ibu
nifas dengan perawatan luka jahitan perineum
b. Bagi Pendidikan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Dapat dijadikan sumber referensi tentang tingkat pengetahuan
ibu nifas dengan perawatan luka jahitan parineum.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat memberikan informasi pengetahuan dan wawasan
tentang tingkat pengetahuan ibu nifas dengan perawatan luka jahitan
parineum.
b. Bagi Instansi
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
mutu pelayanan, khususnya tentang perawatan luka jahitan parineum.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis pernah dilakukan : Endang Rusminingsih tahun 2007
dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Terhadap Infeksi
Luka Jahitan Perineum di R.S.U Sragen. Metode yang digunakan yaitu
deskriptif kuantitatif, variabel dalam penelitian ada 2 yaitu variabel
independen dan dependen. Hasil penelitian adalah adanya hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu nifas terhadap infeksi luka jahitan perineum serta
perbedaan dari penelitian ini adalah lokasi penelitian, waktu penelitian,
metode penelitian, jumlah sampel yang digunakan dan judul dari pada
penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
28
Penelitian ini dilakukan di RB PKU Muhammadiyah Surakarta. Dimana
RB tersebut sudah berdiri sejak tahun 1984. letak RB PKU Muhammadiyah di
kelurahan semanggi RT 02 RW XX. Tenaga yang ada di RB muhammadiyah
terdiri dari 1 dokter SPOG, 1 dokter spesialis anak, 2 dokter umum, 7 bidan, 5
pembantu perawat, 2 adminitrasi, 2 clening servis, 1 tenaga cuci, 2 tenaga gizi, 2
satpam. Sedang ruang yang ada di RB terdiri dari ruang utama, Ruang kelas I,
kelas II, kelas III.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan luka jahitan perineum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan karakteristik
responden dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1Distribusi frekuensi luka jahitan perineum
Luka Jahitan Perineum Frekuensi (%)
Luka jahitan perineumkarena ruptur
25 45,5
Luka jahitan perineumkarena episiotomi
30 54,5
Jumlah 55 100
Sumber data primer 2009
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ibu nifas di RB PKU
Muhammadiyah Surakarta yang mengalami luka jahitan perineum
karena ruptur sebanyak 25 (45,5%) dan ibu nifas di RB PKU
Muhammadiyah Surakarta yang mengalami luka jahitan perineum
karena episiotomi sebanyak 30 orang (54,5%)
28
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
29
b. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.2Distribusi frekuensi umur responden
UMUR Frekuensi (%)
< 21 TAHUN 10 18,2
21 – 35 TAHUN 36 65,5
> 35 TAHUN 9 16,3
JUMLAH 55 100Sumber data primer 2009
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh ibu yang berumur 21-35 tahun yaitu sebanyak 36
orang atau 65,5% dari keseluruhan responden. Sisanya 10 orang
(18,2%) berumur kurang dari 21 tahun dan 9 orang (16,3%) ibu
berumur lebih dari 35 tahun.
c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Responden dalam penelitian ini memiliki 4 macam latar
belakang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dideskripsikan karakteristik
responden berdasarkan pendidikan dalam tabel dibawah ini
Tabel 4.3Distribusi frekuensi pendidikan
Pendidikan Frekuensi (%)
SD 6 10,9
SMP 15 27,2
SMA 31 56,4
PT 3 5,5
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
30
JUMLAH 55 100Sumber Data Primer 2009
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan
responden mempunyai pendidikan SMA sebanyak 31 orang (56,4%)
diikuti responden dengan pendidikan SMP sebanyak 15 (27,2%) dan
kemudian responden dengan pendidikan SD yaitu 6 orang (10,9%)
d. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
Dari hasil penelitian, maka dapat dideskripsikan karakteristik
responden dalam tabel frekuensi sebagai berikut
Tabel 4.4Distribusi frekuensi jenis pekerjaan
Jenis Pekerjaan Frekuensi (%)
PNS 3 5,5
Wiraswasta 15 27,3
Karyawan Swasta 10 18,2
Ibu Rumah Tangga 27 49
JUMLAH 55 100Sumber Data Primer 2009
Dari 4 jenis pekerjaan yang ditekuni para responden, pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga adalah yang paling mendominasi yaitu
sebanyak 27 orang atau 49% dari keseluruhan responden. Sisanya 15
orang (27,3%) responden bekerja sebagai wiraswasta, 10 orang
(18,2%) responden bekerja sebagai karyawan swasta dan 3 orang
(5,5%) responden bekerja sebagai PNS.
2. Hasil Analisis Statistik
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
31
Dari hasil jawaban pengetahuan dapat diketahui distribusi
frekuensi seperti dalam tabel di bawah ini
Tabel 4.5Distribusi tingkat pengetahuan ibu nifastentang perawatan luka jahitan perineum
Tingkat Pengetahuan Frekuensi (%)
Kurang baik 10 18,2
Cukup 16 29,1
Baik 29 52,7
JUMLAH 55 100Sumber Data Primer 2009
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diperoleh hasil data tingkat pengetahuan
ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum. Secara umum
kebanyakan responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 29
orang atau (52,7%) dari keseluruhan responden. Sisanya 16 orang (29,1%)
responden dengan pengetahuan yang cukup dan hanya 10 orang (18,2%)
responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
32
Tabel 4.6Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
perawatan luka jahitan perineum berdasarkan umur.
Umur
Pengetahuan Ibu Nifas
Kurang Cukup Baik Total
F % F % F % F %
< 21 tahun 2 3,6 4 7,3 11 20 17 30.9
21 – 35 tahun 3 5,5 10 18,2 13 23,6 26 47,3
> 35 tahun 1 1,8 2 3,6 9 16,4 12 21,8
Total 6 10,9 16 29,1 33 60 55 100
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
yang dikategorikan berdasarkan berdasarkan umur. Fenomena yang mendominasi
penelitian adalah kebanyakan berumur 21-35 tahun memiliki pengetahuan yang
baik yaitu 26 orang ( 47,3 % ) dari keseluruhan responden. Selain itu tidak
terdapat kecenderungan yang lain dalam artian jumlah responden dalam tingkat
pengetahuan cukup dan kurang tersebar merata untuk ketiga kategori umur.
Tabel 4.7Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum berdasarkan pendidikan.
Pendidikan
Pengetahuan Ibu Nifas
Kurang Cukup Baik Total
F % F % F % F %
SD 2 3,6 4 7,3 5 9,1 11 20
SMP 3 5,5 5 9,1 10 18,2 18 32,7
SMA 1 1,8 4 7,3 18 32,7 23 41,8
PT 0 0 1 1,8 2 3,6 3 5,5
Total 6 10,9 14 25,5 35 63,6 55 100
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
33
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
yang dikategorikan berdasarkan jenjang pendidikan. Diluar 3 responden yang
pernah mengenyam pendidikan dijenjang perguruan tinggi, terlihat bahwa
semakin tinggi jenjang pendidikan maka terlihat pengetahuan relatif baik. Hal ini
terlihat dari responden dengan pendidikan SMA cuma satu yang memiliki
pengetahuan kurang sedang kebanyakan memiliki pengetahuan baik.
Tabel 4.8Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum berdasarkan pekerjaan
Pendidikan
Pengetahuan Ibu Nifas
Kurang Cukup Baik Total
F % F % F % F %
PNS 0 0 1 1,8 2 3,6 3 5,5
Karyawan Swasta 1 1,8 2 3,6 10 18,2 13 23,6
Wiraswasta 1 1,8 3 5,5 12 21,8 17 30,9
IRT 2 3,6 3 5,5 17 30,9 22 40
Total 4 7,3 9 16,4 41 74,5 55 100
Berdasarkan tabel 4.9 diatas diperoleh distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
ibu nifas yang dikategorikan berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden
bekerja sebagai IRT ( Ibu Rumah Tangga ) dan memiliki pengetahuan baik yaitu
sebanyak 17 orang (30,9%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
34
B. Pembahasan
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas yaitu
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Jahitan
Perineum di RB PKU Muhammadiyah Surakarta berdasarkan temuan di
lapangan dapat di ketahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
luka jahitan perineum di RB PKU Muhammadiyah Surakarta yang terdiri
dari tingkat tahu, tingkat paham, tingkat aplikasi, tingkat sintesis dan tingkat
evaluasi dapat di simpulkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang perawatan luka jahitan perineum adalah baik. Hal ini dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Berdasarkan dari frekuensi pada kategori pengetahuan baik sebanyak 29
orang sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 29 orang atau
57,2%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soekanto 2002, bahwa faktor -
faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan,
informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan,
pengalaman dan usia ( Dian, 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pengetahuan. http/ forbetterhealth. Wordpress.
com/19/4//09)
2. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang perawatan luka jahitan perineum berdasarkan umur jumlah
responden tertinggi yang masuk dalam kategori pengetahuan baik berada
pada kelompok umur 21-35 tahun atau 47,3%. Hal ini dikarenakan pada
usia tersebut merupakan usia produktif dan sudah cukup matang dalam
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
35
proses berfikir sehingga lebih mudah untuk merespon tentang segala
sesuatu. Menurut Notoatmodjo menyatakan bahwa umur berpengaruh
dalam meningkatkan pengetahuan karena kemampuan mental yang terus
bertambah makin bertambah usia, kemampuan menerima suara makin
menurun.
3. Berdasarkan tingkat pendidikan responden dapat dilihat bahwa jumlah
sebagian besar responden berpendidikan SMA, memiliki prosentase
tertinggi 23 orang 41,8% pada pengetahuan baik. Hal ini sesuai
pendapat Notoatmodjo (2005) yang menyatakan bahwa seseorang yang
mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas. Pendidikan akan mempengaruhi daya serap
seseorang terhadap informasi yang diterimanya, dengan pendidikan yang
cukup baik terjadi proses pertumbuhan,perkembangan,dan perubahan
batas yang lebih baik dan matang pada individu,sehingga responden
akan menerima pengaruh dari luar lebih obyektif dan terbuka terhadap
berbagai informasi termasuk informasi kesehatan (Notoatmdjo 2003).
Disamping itu juga diperoleh bahwa responden dengan pendidikan SMA
cuma satu yang memiliki pengetahuan kurang.
4. Berdasarkan pekerjaan dapat dilihat bahwa jumlah tertinggi adalah Ibu
Rumah Tangga (IRT) sebanyak 27 orang (49%). Mereka lebih banyak
mengurusi pekerjaan rumah sehingga mereka jarang bersosialisasi
dengan lingkungan. Hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku
seseorang, dimana perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih
langgeng dibanding perilaku yang tidak didasari pengetahuan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
(Notoatmojo, 2002). Selain itu mereka juga tidak mempunyai
penghasilan sendiri sehingga membuat mereka ingin juga memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri. Hal itu sesuai pendapat Notoatmodjo
(2003) bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidup maka akan semakin besar peluang dalam
menambah tingkat pengetahuan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka jahitan
perineum di RB PKU Muhammadiyah Surakarta adalah :
1. Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum
berdasarkan luka jahitan perineum, Yang berpengetahuan baik sebanyak
17 orang (30,9%)
2. Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum
berdasarkan umur, responden terbanyak usia 21-35 tahun (47,3%). Yang
berpengetahuan baik sebanyak 13 orang (23,6%)
3. Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum
berdasarkan pendidikan, responden terbanyak berpendidikan SMA
(41,8%). Yang berpengetahuan baik sebanyak 18 orang (32,7%)
4. Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum
berdasarkan pekerjaan, responden terbanyak sebagai ibu rumah tangga
(40%). Yang berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (30,9%)
B. Saran
37
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
Berdasarkan penelitian diatas maka penulis memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi ibu nifas agar lebih meningkatkan pengetahuan baik melalui tenaga
kesehatan, media cetak dan media elektronik tentang perawatan luka
jahitan perineum.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan lebih meningkatkan kualitas pelayanan
baik melalui preventif, promotif, kuratif, dan rehabilatif serta melalui
penyuluhan, pemberian brosur, reaflet tentang cara perawatan luka jahitan
perineum secara benar khususnya yang mengalami luka jahitan perineum.
3. Bagi Tenaga Kesehatan lebih meningkatkan kualitas asuhan kebidanan
yang diberikan kepada pasien sehingga kejadian luka jahitan perineum
tidak akan menyebabkan suatu infeksi,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
DAFTAR PUSTAKA
Alwi H 2003. Kamus Besar Bahasa Indoesia. Balai Pustaka : Jakarta.
Arikunto, S, 2002. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek. Rineka Cipta : Jakarta.
Danu Atmaja dkk, 2003. 40 hari Pasca Persalinan. PT. Elex Media Komputindo :Jakarta.
Mochfoed ; I, 2007. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang esehatanKeperawatan dan Kebidanan Cetakan ke 3, Fitramaya: Yogyakarta.
Manuba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencanauntuk Penelitian Bidan, ECG : Jakarta.
Sarwono Prawirohardjo, 1996. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka :Jakarta.
Setiawan, 2007. Perawatan Luka Setelah Episiotomi. http/www/Siaksofnet/indephp? 10 Agustus 2009.
Notoatmodjo Soekidjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta :Jakarta
Saifuddin A,B. 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Material DanNeonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardj, Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa, 1992. Ilmu Kebidanan, Yayasan Pustaka SarwonoPrawirohardjo, Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa,2002. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo, Jakarta.
Taufiqqurohman, 2004. Metode Penelitian. Surakarta : Fk UNS.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.
Bobak, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Haryono, 2008. Perawatan Luka Perineum Pada Nifas. In un Categorized.http/www/mailarchive/id.com. asp? 1 September 2009.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL...............................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
INTISARI................................................................................................
MOTTO ..................................................................................................
PERNYATAAN .....................................................................................
PERSEMBAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................
B. Perumusan Masalah ...........................................................
C. Tujuan Penelitian ...............................................................
D. Manfaat Penelitian .............................................................
E. Keaslian Penelitian ............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
A. Landasan Teori ..................................................................
1. Tingkat Pengetahuan....................................................
2. Teori Tentang Nifas .....................................................
3. Teori Tentang Perineum...............................................
B. Kerangka Teori ..................................................................
C. Kerangka Konsep ..............................................................
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................
A. Desain Penelitian ...............................................................
B. Variabel Penelitian ............................................................
C. Definisi Operasional ..........................................................
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ..............................
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................
F. Pengolahan Data ................................................................
G. Jalannya Penelitian ............................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................
A. Hasil Penelitian .................................................................
B. Pembahasan .......................................................................
C. Keterbatasan Penelitian .....................................................
BAB V PENUTUP ...............................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................
B. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN