persentasi hivaids
DESCRIPTION
frdjftufjhkjTRANSCRIPT
Ilustrasi Kasus Tn W dirawat diruang medikal bedah karena diare sudah
sebulan tak sembuh-sembuh meskipun sudah berobat ke dokter. Pekerjaan Tn W adalah supir truk dan dia baru saja menikah dua tahun yang lalu. Tn W mengatakan bahwa dia diare cair ±15 x hari dan BB menurun 7 kg dalam satu bulan serta sariawan mulut tak kunjung sembuh meskipun telah berobat dan tidak nafsu makan. Hasil laboratorium sebagai berikut : Hb 11 gr/dL, leukosit 20.000/Ul, trombosit 160.000/UL, LED 30 mm, Na 8 mmol/L, K 2,8 mmol/L, Cl 11o mmol/L, protein 3,5. Hasil pemeriksaan ditemukan TD 120/80 mmHg, N 82x/mnt, RR 20x/menit, S 39°C, konjungtiva anemis, sklera tak ikterik.
Apakah AIDSAcquired = didapat
Immune = kekebalan tubuhDeficiency = menurun/berkurang
Syndrome = kumpulan gejala penyakit
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh yang didapat.
Etiologi retrovirus yang di sebut lymphadenopathy
Associated virus (LAV) atau human T-cell leukemia virus 111 (HTLV-111) yang juga di sebut human T-cell lymphotrophic virus (retrovirus)
Manifestasi klinik1. Infeksi HIV Stadium Pertama influenza atau terjadi pembengkakan
kelenjar getah bening.
2. Persisten Generalized Limfadenopati pembengkakan kelenjar limfe di leher, ketiak, inguinal, keringat pada waktu malam atau kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas dan sariawan oleh jamur kandida di mulut.
3. AIDS Relative Complex (ARC) Disini penderita menunjukkan gejala lemah, lesu, demam, diare, yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan berlangsung lama, kadang-kadang lebih dari satu tahun, ditambah dengan gejala yang sudah timbul pada fase kedua.
4. Full Blown AIDS Sering terjadi radang paru pneumocytik, sarcoma kaposi, herpes yang meluas, tuberculosis oleh kuman opportunistik, gangguan pada sistem saraf pusat sehingga penderita pikun sebelum saatnya.
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia HIV menyerang sel darah putih
Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu melawan infeksi
Namun, setelah HIV memasuki sel darah putih untuk perkembangbiakannya, HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit -----AIDS
CD4
VIRUS HIV ADANYA DI MANA ?
Virus HIV terdapat dalam sel darah putih yang berada di: Cairan Darah Air Mani (semen) Cairan vagina Air susu ibu
Cara penularan HIV Lewat cairan darah
Transfusi darah Pemakaian jarum suntik
yang tidak steril dan dipakai bersama-sama
Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit (yang tidak steril dan dipakai bersama-sama)
Penularan melalui cairan kelamin
Melalui hubungan seksual tanpa kondom. Vaginal Seks Oral Seks Anal Seks
Cara Penularan HIV
Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada anaknya
Penularan dapat
terjadi selama: Proses kehamilan Proses persalinan Menyusui
Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30
bila tanpa pengobatan
Resiko terhadap penularan HIV menjadi lebih tinggi bila ada perilaku :
Suka berganti-ganti pasangan Tidak menggunakan kondom Penggunaan jarum suntik yang
tidak steril dan menggunakannya bersama-sama (sharing)
C = Condom Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko
D= Don’t Inject !Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian & tidak steril
E = Save Equipment Hindari pemakaian segala alat / bahan tdk steril
Pencegahan HIV/A IDS
B = Be faithfulSaling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV
A = Abstinence Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk Tidak melakukan hubungan seksual
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
Periode Jendela HIV + AIDS
Ter
tula
r
Tahapan infeksi
Infeksi
Masa laten
Biasanya 3-6 bulan, tapi bisa lebih
Orang bisa menularkan tetapi hasil tes negatif dalam masa jendela ini
Masa laten bisa berkisar antara 4 bulan sampai lebih dari 10 tahun
Gangguan saraf krn HIV seperti pikun, mati rasa,terdapat Infeksi
Oportunistik (IO)
Penyakit yg berkaitan dgn HIV: Berat badan menurun,
demam, diareAIDS
Apa artinya ? Orang yang sudah terinfeksi HIV akan nampak
sehat dan dapat beraktifitas seperti biasa
Window Period/Periode JendelaMasa dimana virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia namun sistem kekebalan tubuh belum membuat antibodi HIV.
Infeksi Opportunistik (IO)Infeksi yang mengambil kesempatan untuk muncul disaat kekebalan tubuh manusia sangat lemah
Candidiasis :Gumpulan putih kecil seperti busa di mulut dan vagina
TBC : Batuk, kelenjar bengkak, keringat basah waktu malam
PCP :Sesak napas, batuk kering
Herpes Simpleks :
Luka yang sangat sakit dekat mulut (HSV-1); pada kelamin (HSV-2)
Infeksi opportunistik
Pengobatan HIV
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV
Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti Retroviral ) yang digunakan sebagai terapi untuk menghambat berkembangbiaknya virus dalam tubuh
Terapi ARV memberi kesempatan pada ODHA untuk hidup lebih produktif
PengkajianA. Identitas pasien:
Nama : Tn. “W”Umur : 45 ThSuku/bangsa : Bengkulu/ IndonesiaJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamStatus : MenikahPendidikan : SMPPekerjaan : Supir TrukSuku bangsa : Bengkulu / IndonesiaAlamat : Jl. Hibrida Raya No. 1 Tanggal masuk RS : 30 Oktober 2014Tanggal pengkajian : 1 Nopember 2014Dx Medis : HIV/AIDS
Status Kesehatan
1) Keluhan Utama : Diare 15x/hari
2) Riwayat Kesehatan DahuluPada masa muda klien menggunakan obat-obatan terlarang, dan sering “jajan” sembarangan.
3) Riwayat Kesehatan KeluargaAda teman dekat sesama supir yang terinfeksi virus herpes.
Pengkajian Fisik1. Keadaan umum :Penampilan umum : lemahKesadaran : ComposmentisKlien tampak : lemah
BB : 63 kg TB : 173 Cm
2. Tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg ND : 82x/menit RR : 20x/menit
S : 39°C
3.Head to toes
Integumen : turgor kulit menurun. Kepala : mata ;simetris, konjungtiva anemis. Hidung ;tidak ada
sekret, tidak ada lesi. Telinga ; tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, Mulut ; sariawan.
Leher : trakea simetris, pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis(-), tidak ada nyeri tekan.
Thoraks : bentuk; simetris, pernafasan; reguler, tidak ada otot bantu nafas,
Abdomen : bentuk; simetris, tidak ada benjoan, tidak nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar. Perkusi; suara timpani, Auskultasi ; Bising usus meningkat
Genetalia : gland penis adanya lesi, batang penis ada luka, dan daerah anus adanya luka.
Ekstremitas : tidak ada luka dan spasme otot.
Pemeriksaan Penunjang
a. LaboratoriumHb :11 gr/dLleukosit : 20.000/Ultrombosit : 160.000/UL LED : 30 mm Na : 8 mmol/L, K : 2,8 mmol/LCl : 11o mmol/Lprotein : 3,5.
Analisa DataNo Data Etiologi Masalah1 DS :
diare sudah 1 bulan tak sembuh-sembuh
meskipun sudah berobat kedokter.
Tn. W mengatakan bahwa dia diare cair kurang
lebih 15x/hari
DO :
- Na 98 mmoL/L
- K 2,8 mmol/L
- Cl 110 mmol/L
Peristaltik Usus Meningkat
Diare Kronis
Output yang berlebih
Kekurangan volume cairan
2 DS :
Klien mengatakan BB menurun 7 kg dalam 1
bulan serta sariawan mulut tak kunjung sembuh.
DO :
- Leukosit 20.000/uL
- Trombosit 160.000/uL
- LED 30 mm
Virus HIV
Menginfeksi sel darah putih
Imunodefisiensi
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebih
2. Resiko terhadap infeksi b.d imunodefisiensi
Intervensi KeperawatanNoDx
Rencana KeperawatanTujuan dan Kriteria Hasil (NOC)
NIC Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan dehidrasi menurun dengan kriteria hasil :-Terpenuhinya kebutuhan cairan scr adekuat-Defekasi kembali normal mksml 2x/hari
1. Kaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa haus
2. Pantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
3. Berikan makanan yang membuat pasien berselera.
4. Kolaborasi dlm pemberian obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.
5. Berikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV.
1. Indikator tidak langsung dari status cairan.
2. Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, melembabkan mukosa.
3. Meningkatkan asupan nutrisi secara adekuat.
4. Mengurangi insiden muntah, menurunkan jumlah keenceran feses mengurangi kejang usus dan peristaltik.
5. Diperlukan untuk mendukung volume sirkulasi, terutama jika pemasukan oral tidak adekuat.
Implementasi KeperawatanNo Dx
Hari/Tgl
Implementasi Respon Hasil Paraf
1 Sabtu01-11-14
1. Mengkaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa haus
2. Memantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
3. Memberikan makanan yang membuat pasien berselera.
4. Berkolaborasi dlm pemberian obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.
5. Memberikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV.
1. Turgor kulit menurun
2. Masukan cairan hanya 2000 ml/hari
3. Pasien hanya menghabiskan ½ porsi dari yg disediakan
4. Klien kooperatif dalam pemberian obat
5. Klien kooperatif dalam pemberian cairan
Evaluasi KeperawatanNo Dx
Hari/Tgl Evaluasi
1 Sabtu01-11-14
S: Klien mengatakan masih diare, frekwensi 13x/hari
O: - Na 98 mmoL/L - K 2,8 mmol/L - Cl 110 mmol/L - Turgor kulit menurunA: Masalah belum teratasiP: Intervensi di lanjutkan