pertemuan 8
DESCRIPTION
AKMEN PERTEMUAN 8TRANSCRIPT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK (TACTICAL DECISION
MAKING)
TACTICAL DECISION MAKING
Tactical decision making atau pengambilan keputusan taktis biasanya juga disebut
keputusan jangka pendek yang merupakan pemilihan alternative dan harus segera
dilakukan atau keputusan yang bersifat jangka pendek. Tactical decision making juga
merupakan pengambilan keputusan yang berskala kecil. Secara umum tujuan
pengambilan keputusan strategis adalah memilih diantara beberapa keputusan strategis
sehingga competitive advantage jangka panjang dapat terwujud. Meskipun hanya
berorientasi jangka pendek tactical decision making harus tetap mengacu pada tujuan
tersebut. Pengambilan keputusan dalam jangka pendek tetap harus dipertimbangkan dan
selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MODEL APPROACH)
Suatu pendekatan yang disebut dengan decision model dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan ini. Terdapat enam langkah yang akan diuraikan dibawah yakni
sebagai berikut:
a. Identifikasi atau definisikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Mengenali
dan memformulasikan permasalahan yang sebenarnya dihadapi perusahaan bukan
hanya gejalanya saja. Misalnya: kebutuhan tambahan gudang, jumlah yang
dibutuhkan serta bagaimana kebutuhan tersebut akan dipenuhi.
b. Identifikasi alternative penyelesaian. Pada tahap ini perusahaan harus
mengidentifikasikan semua alternative yang ada terlebih dahulu, baru kemudian
mengeliminasi alternative yang tidak mungkin dilaksanakan perusahaan, misalnya
dengan memepertimbangkan resiko, kemampuan dana perusahaan dll.
c. Identifikasi biaya dan manfaat setiap alternative. Setelah alternative yang
mungkin untuk dilaksanakan diketahui perusahaan, maka model pengambilan
keputusan selanjutnya dapat disebut dengan ”COST BENEGIT ANALYSIS”
untuk setiap alternative yang ada.
d. Pengumpulan biaya relevan setiap alternative yang ada. Biaya yang akan
dibandingkan dalam pengambilan keputusan hanya biaya yang berbeda diantara
alternative yang ada dan biaya tersebut merupakan biaya masa datang.
e. Pertimbangan factor-faktor kualitatif. Factor kualitatif dapat dimasukan dalam
pengambilan keputusan dengan:
a) Identifikasi factor-faktor kualitatif
b) Mencoba untuk mengkualitatif factor kualitatif
c) Memasukan factor kualitatif dalam pengambilan keputusan
d) Pengambilan keputusan pada alternative yang paling menguntungkan bagi
perusahan.
JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
1. Membeli atau membuat Sendiri
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu
4. Menerima atau menolak pesanan khusus
Untuk mengambil keputusan yang tepat, pengguna informasi biaya harus mampu
memutuskan apa yang relevan maupun yang tidak relevan bagi keputusan
tersebut. Informasi relevan merupakan faktor yang sangat berguna didalam menghasilkan
keputusan yang baik dan benar. Didalam mengambil keputusan yang tidak terstruktur
(keputusan khusus) informasi yang sangat penting adalah biaya relevan dan pendapatan
yang relevan dengan keputusan tersebut.
BIAYA RELEVAN
Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, konsep biaya relevan merupakan suatu
konsep yang penting. Biaya relevan adalah biaya yang akan terjadi di masa yang akan
datang dan biaya tersebut berbeda diantara alternative yang ada. Dari pengertian diatas,
biaya relevan mempunyai 2 karakteristik yaitu:
1. Biaya masa yang akan datang, yang baru akan terjadi
2. Biaya yang berbeda diantara alternative yang ada.
Biaya Relevan ialah biaya yang dapat dihindari dan harus selalu dipertimbangkan
didalam setiap kali mengambil keputusan oleh manajemen. Definisi lainnya mengatakan
bahwa biaya relevan ialah biaya yang akan terjadi dimasa datang dengan nilai yang
berbeda untuk setiap alternatif yang akan dipilih. Dari kedua difinisi ini dapat diketahui
ciri-ciri biaya relevan sbb:
a. Biaya dapat dihindari dengan suatu keputusan manajemen
b. Biaya tersebut belum terjadi (masa depan)
c. Biaya yang akan terjadi itu memiliki nilai berbeda untuk setiap alternatif.
d. Biaya tersebut benar-benar memberi pengaruh didalam keputusan
Biaya yang tidak memenuhi 2 kriteria tersebut merupakan irrelevant cost (biaya tidak
relevan). Biaya tidak relevan meliputi biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang
tetapi tidak berbeda diantara alternative yang ada. Sunk cost yang merupakan biaya masa
lalu akan selalu merupakan biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan.
Untuk menentukan biaya relevan dapat ditempuh sbb:
1. Mengumpulkan seluruh biaya yang terkait dengan masing2 alternatif
2. Mengeliminasi biaya terbenam/ masa lalu (sunk cost)
3. Mengeliminir biaya yang jumlahnya tidak berbeda
Setelah tiga tahap dilakukan maka sisanya merupakan biaya relevan.
Untuk menilai relevansi suatu sumber daya jika berdasarkan unit, pembedaan sederhana
antara biaya tetap dan variabel dapat dilakukan. Namun pada model ABC yang telah
memfokuskan pada tingkat unit, batch, produk, dan fasilitas model penggunaan sumber
daya kegiatan dapat membantu.
Model penggunaan sumberdaya kegiatan memiliki 3 kategori sumberdaya :
1. Sumber Daya yang diperoleh saat digunakan/dibutuhkan
Contoh:bahan bakar generator pada saat menerima pesanan khusus atau menolaknya
2. Sumber Daya yang diperoleh sebelum penggunaan (periode tunggal/jangka
pendek). Contoh:penggunaan tenaga karyawan borongan pada keputusan
menjual/membeli
3. Sumber Daya yang diperoleh dimuka (periode ganda)
Contoh: keputusan membeli/menyewa gedung tambahan
REVENUE (PENERIMAAN)
Ikatan Akuntan Indonesia (1999 : 30), menyatakan bahwa pendapatan dihasilkan dengan
penjualan barang atau jasa dan jumlahnya diukur dengan pembebanan yang dilakukan
terhadap atas pembeli, klien atau penyewa untuk barang-barang atau jasa-jasa yang
diserahkan kepada mereka. Dalam pendapatam jasa termasuk hasil penjualan atau
penukaran aktiva diluar barang-barang dagangan, bunga dan deviden atau pembagian
laba untuk penanaman-penanaman dan penambahan-penambahan lain pada kekayaan
pemilik dalam usaha yang bersangkutan.
Penambahan dan penyesuaian modal atau pendapatan dari penjualan-penjualan /
transaksi-transaksi lainnya dalam rangka kegiatan yang merupakan tujuan dari usaha
yang bersangkutan disebut dengan istilah pendapatan operasi.
Definisi dan penjelasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendapatan dapat terjadi setiap saat, dan dapat pula terjadi dalam waktu-waktu
tertentu atau secara berkala.
2. Pendapatan didperoleh melalui penjualan barang-barang dagangan atas jasa yang
diserahkan kepada pembeli dan dapat pula diperoleh karena pertukaran aktiva,
sebagai hasil dari penanaman-penanaman atau investasi seperti bunga, deviden
dan lain-lain.
3. Pendapatan dalam penambahannya kepada pembeli atau langganan, harus
diukur dengan bantuan mata uang tertentu
4. Pendapatan mempunyai sifat menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik
perusahaan, namun perlu diketahui bahwa tidak semuanya menaikkan atau
menambah nilai kekayaan pemilik itu, dapat dikatagorikan sebagai pendapatan,
seperti halnya dengan penilaian kembali aktiva tetap yang mengakibatkan naiknya
atau meningkatnya nilai kekayaan pemilik dengan jalan menimbulkan perkiraan
barau yaitu perkiraan penyesuaian modal.
Jenis-jenis penerimaan dibedakan atas :
1. Penerimaan Total (Total Revenue / TR)
Total Revenue / TR adalah jumlah/kuantitas barang yang terjual, dikalikan dengan harga
satuan. Semakin banyak yang terjual semakin besar penerimaan total (TR = P x Q).
2. Penerimaan Rata-rata (Average Revenue / AR)
Average Revenue / AR adalah pendapatan rata-rata yang diperoleh dari total penerimaan
dibagi dengan jumlah barang yang dijual (AR = TR / Q).
3. Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue / MR)
Marginal Revenue / MR adalah tambahan penerimaan karena adanya tambahan penjualan
dari setiap satuan hasil produksi.
Analisis Pengambilan Keputusan
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan keputusan. Tujuan
keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making) adalah
untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat
tercapai. Didalam kegiatan sehari-hari keputusan manajemen dapat digolongkan kedalam
dua kelompok besar yaitu:
a. Keputusan Rutin, yaitu keputusan manajemen yang terjadi secara berulang-ulang
dengan kondisi yang sama. Keputusan demikian biasanya dibuat secara terpola dengan
kondisi “jika-maka (if-then) “ . Keputusan rutin juga dapat dilakukan oleh manajer terkait
atau yang berkompeten pada unit kerja tertentu.
Contoh :
a. Pembuatan order pembelian (Purchase order)
b. Pemeliharaan
c. Penggajian bulanan
d. Penghitungan Biaya lembur
b. Keputusan khusus, ialah keputusan manajemen yang tidak rutin terjadi, keputusan ini
menyangkut masalah yang spesifik (khusus) sehingga untuk memutuskannya diperlukan
informasi analisis yang seksama. Keputusan ini juga disebut keputusan taktis.
Pengambilan keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai
tidak hanya tujuan terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang.
Secara umum keputusan khusus dapat dikelompokkan menjadi;
(1) Membeli atau Membuat sendiri
(2) Mengganti Aktiva tetap
(3) Menerima /menolak pesanan khusus
(4) Melanjutkan proses produksi
(5) Menutup segmen usaha
(6) Menentukan alokasi sumberdaya ekonomi yang terbatas.
Langkah untuk dapat menghasilkan keputusan taktis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan inti masalah yang dihadapi
b. Mengidentifikasi semua alternatif yang mungkin dapat menyelesaikan masalah
dan mengeliminasi alternatif yang tidak mungkin dilakukan
c. Mengidentifikasi prediksi biaya dan manfaat dari setiap alternatif yang
memungkinkan, dan dan mengeliminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan
d. Membandingkan biaya dan manfaat relevan dari setiap alternatif
e. Nilailah faktor-faktor kualitatif. Faktor-faktor kualitatif dapat ditangani dengan
cara diidentifikasi, dikuantifikasi, dan dipertimbangkan.
f. Melakukan pemilihan alternatif
Jika hasil nettonya biaya, maka akan dipilih yang paling rendah jika hasil
nettonya manfaat, maka akan dipilih yang paling besar.
D. Etika Dalam Pengambilan Keputusan Taktis
Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu mengitari cara di mana
keputusan diimplementasikan, dan pengorbanan sasaran jangka panjang yang mungkin
untuk hasil jangka pendek. Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana Anda
mencapainya barangkali lebih penting. Sebagai contoh, mem-PHK karyawan untuk
menaikkan laba dalam jangka pendek dapat dikualifikasi sebagai putusan taktis. Namun,
apabila manfaatnya hanya untuk menaikkan laba jangka pendek dan tidak ada tanda-
tanda bahwa keputusan tersebut mendukung sasaran strategis jangka panjang perusahaan,
maka keputusan itu dapat dipertanyakan.
Faktanya, beban kerja mungkin tidak berkurang sama sekali tetapi jumlah orang yang
tersedia untuk melakukan pekerjaan tersebut dikurangi. Tekanan selanjutnya mungkin
dilakukan oleh manajer kepada karyawan yang tersisa agar bekerja dengan jam lembur
yang tidak wajar. Apakah keputusan ini tepat? Harus terdapat suatu pesan yang konsisten
ke seluruh perusahaan mengenai misi dan sasarannya. Misalnya, apabila departemen
pemasaran dengan antusias memuji mutu dan keandalan produk, sementara departemen
teknik dan produksi mengurangi mutu bahan serta keandalan desain, masalah tentu saja
akan muncul. Pelanggan akan melihat inkonsistensi ini sebagai suatu pelanggaran etika.
ACTIVITY RESOURCES USAGE MODEL DALAM MENILAI RELEVANSI,
PERILAKU BIAYA DAN PENDAPATAN Pada umumnya biaya variable akan
merupakan biaya relevan sedangkan biaya tetap merupakan biaya tidak relevan. Oleh
karena itu pemahaman akan perilaku biaya menjadi sangat penting dalam
mengidentifikasi biaya relevan dan tidak relevan. Dalam akuntansi manajemen
kontemporer, khususnya akuntansi aktivitas, identifikasi biaya relevan dan tidak relevan
dikaitkan dengan apakah suatu biaya berhubungan dengan aktivitas berlevel non-unit.
Dalam akuntansi manajemen kontemporer, konsep activity resources usage model sangat
membantu dalam mengidentifiaksi apakah suatu biaya merupakan biaya relevan atau
tidak. Berdasarkan model tersebut, sumber ekonomi yang dibutuhkan untuk menjalankan
suatu aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sumber ekonomi yaitu:
a) Sumber ekonomi yang dipenuhi atau disediakan saat dibutuhkan ( resources
acquired as used as needed). Sumber ekonomi yang dibutuhkan akan disediakan tepat
saat dibutuhkan dan hanya disediakan sejumlah yang dibutuhkan. Sumber ekonomi ini
juga disebut dengan flekxible resources.
b) Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan tetapi hanya disediakan untuk satu
periode. Merupakan sumber ekonomi yang disediakan sebelum sumber ekonomi
tersebut dibutuhkan namun penyediaanya hanya untuk periode maksimum satu tahun.
Sumber ekonomi ini disebut dengan committed resources
c) Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan dan disediakan untuk beberpa
periode. Ada beberapa sumber ekonomi yang disediakan oleh perusahaan jauh sebelum
dibutuhkan dan sebelum diketahui secara pasti kebutuhan perusahaan dimasa-masa
mendatang, seperti pembelian gedung dan aktiva tetap lainnya. Sumber ekonomi ini
juga disebut dengan committed resources yang bersifat jangka panjang.
Ilustrasi Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
Berikut ini akan dijelaskan beberpa contoh pengambilan keputusan taktis dengan
menggunakan konsep biaya relevan :
a. Keputusan membeli atau Membuat Sendiri. Pengambilan keputusan ini terjadi jika
perusahaan yang selama ini membuat sediri suatu bagian produk dihadapkan pada
alternative untuk melanjutkan membuat sendir atau membeli dari pihak luar.
Biasanya harga yang ditawarkan pihak luar kelihatannya lebih rendah dari biaya
produksi setiap unit
b. Analisa Pengambilan Keputusan. Analisa dapat dilakukan dengan membandingkan
biaya relevan antara kedua alternative, kemudian dipilih alternative yang
mempunyai biaya yang lebih kecil
c. Keputuan Mempertahankan atau menutup suatu segment. Merupakan suatu
keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan kegiatan operasi suatu segment
yang mepunyai keuntungan negative. Pengambilan keputusan didasrka pada
informasi yang disajikan dalam segmented reporting berdasarkan variable costing.
Segment merupakan bagian organisasi yang diberi tenggungjawab untuk
memperoleh laba. Segment dapat berupa lini produk, departemen atau daerah
pemasaran
d. Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan khusus. Pengambilan keputusan ini
dapat terjadi pada perusahaan yang masih mempunyai kapasitas yang belum
optimal atau masih adanya kapasitas yang menganggur. Suatu pesanan dikatakan
khusus apabila pesanan tersebut berbeda dengan produkreguler perusahaan dan
tidakakan mengganggu pasar produk regular perusahaan. Salah satu cirri suatu
pesanan khusus adalah harga jual yang diminta pembeli biasanya lebih rendah
dibandignkan dengan harga jual produk regular yang sejenis. Pengambilan
keputusan tentang pesanan khusus, biasanya bekaitan dengan pakah harga yang
ditawarkan pembeli dapat diterima atau tidak. Sebelum mempertimbangkan apakah
menerima/menolak pesanan khusus perusahaan harus memenuhi kondis berikut.
Syarat agar pesanan khusus dapat dipertimbangkan untuk diterima atau ditolak:
i. Masih adanya kapasitas yang belum digunakan sehingga dengan adanya
tabahan pesanan tidak akan mempengaruhi jumlah biaya tetap
ii. Dapat dilakukan pemisahan pasar untuk produk regular dan pesanan khusus,
agar supaya penjualan produk regular tidak terganggu dengan adanya pesanan
khusus ini
e. Pengambilan Keputusan. Dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan
diatas, seharusnya pesanan khusus ini dapat diterima, karena harga yang ditawarkan
pembeli lebih tinggi dari biaya variable
f. Menjual atau Memproses lanjut. Pada perusahaan yang menghasilkan produk
bersama dihadapkan pada pengambilan keputusan apakah sebaiknya langsung
menjual atau memproses terlebih dahulusuatu produk setelah titik pemisahan.
Dalam pengambilan keputusan ini, secara umum kriterianya adalah sebagai berikut:
i. Tambahan pendapatan jika lebh lanjut>biaya proses lebih lanjut, sebaiknya
diproses lebih lanjut sebelum dijual
ii. Tambahan pendapatan jika diolah lebih lanjut < biaya proses lebih lanjut ,
sehingga langsung dijual tanpa diproses lanjut,.
g. Penetuan Komposisi Produk Optimal. Komposisi produk merupakan perbandingan
relative volume produksi suatu produk dengan produk lainnya. Setiap kemunginan
komposisi produk akan menentukan tingkat keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Manajemen harus menetukan komposisi produk yang memberikan laba
atau keuntungan optimal bagi perusahaan dengan mempertimbangkan batasn-batasn
yang dimilikinya. Penetuan komposisi optimal ini dapat ditentukan denan
menggunakan Liniear programming dengan menggunakan grafik maupun metode
simplek.
Keputusan Mempertahankan atau Menghentikan
Sering terjadi pada seorang manajer dalam menentukan apakah suatu segmen, seperti
misalnya suatu lini produk/ departemen harus dipertahankan atau dihentikan. Untuk
melakukan keputusan ini menggunakan analisis biaya relevan.
Sebagai ilustrasi, pertimbangkan sebuah perusahaan yang memproduksi balok-balok
beton, bata, dan genteng. Kontroler perusahaan telah menyusun estimasi laporan laba-
rugi berikut untuk tahun 20XY (dalam ribuan dolar):
Balok Bata Genteng Total
Pendapatan penjualan $ 500 S 800 $ 150 $1.450
Dikurangi: Beban variabel (250) (480) (140) (870)
Marjin kontribusi $ 250 $ 320 $10 $ 580
Dikurangi beban tetap langsung:
Gaji $ (37) $ (40) $(35) $(112)
lklan (10) (10) (10) (30)
Penyusutan (53) (40) (10) (103)
Total $(100) $ (90) $ (55) $(245)
Marjin segmen $ 150 $ 230 $ (45) $ 335
Dikurangi: Beban tetap umum (125)
Laba berslh $ 210
1. Identifikasi Masalah :
Proyeksi kinerja lini genteng menunjukkan marjin segmen yang negatif. Ini akan
mencerminkan kinerja lini genteng yang buruk selama tiga tahun berturut-turut. Pimpinan
perusahaan yang peduli dengan kinerja buruk ini, sedang berusaha memutuskan apakah
meneruskan atau menghentikan lini genteng.
2. Identifikasi Alternatif Permasalahan dan mengeliminasi yang tidak mungkin
Alternatif pertamanya adalah berusaha meningkatkan pendapatan penjualan genteng
(Namun, manajer pemasaran menganggap bahwa pendekatan ini akan sia-sia; pasar
sedang jenuh dan tingkat persaingan terlalu tajam sehingga sulit mengharapkan kenaikan
pangsa pasar perusahaan).Lalu meningkatkan profitabilitas lini produk tersebut melalui
penghematan biaya juga fidak memungkinkan (biaya-biaya sebelumnya telah ditekan
selama dua tahun terakhir untuk mengurangi kerugian sampai tingkat yang diantisipasi
saat ini. Pengurangan lebih lanjut akan menurunkan mutu produk dan merusak
penjualan). Karena tidak ada harapan bagi perbaikan kinerja laba lini tersebut yang
melebihi proyeksinya, maka Tom memutuskan menghentikan lini genteng.
3. Mengidentifikasi prediksi biaya dan manfaat dari setiap alternatif yang
memungkinkan, dan mengeliminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan
Menurut pimpinan, perusahaan akan rugi 10.000 pada marjin kontribusi tetapi
menyelamatkan $45.000 dengan meniadakan penyelia lini dan anggaran iklan. (Biaya
penyusutan sebesar $10.000 adalah tidak relevan karena mencerminkan alokasi biaya
tertanam,) Jadi, menghapus lini produk tersebut memberikan keuntungan sebesar $35.000
daripada mempertahankannya. Sebelum mengambil keputusan ini, Pimpinan
memutuskan untuk memberitahu manajer pemasaran dan penyelia produksi.
Analisis:
Meneruskan Menghentikan Jumlah Diferensial bila
meneruskan
Penjualan $150 $ 150
Dikurangi: Beban variabel (140) (140)
Marjin kontribusi $ 10 $ 10
Dikurangi: Iklan (10) (10)
Dikurangi: Biaya penyeliaan (35) (35)
Keuntungan (kerugian)
relevan
$ (35) $ 0 $ (35)
Penyusutan peralatan genteng tidak relevan karena ini hanya berupa alokasi biaya
tertanam (sunk cost). Juga, tingkat biaya tetap umum tidak berubah tanpa memperhatikan
apakah Perusahaan meneruskan atau menghentikan lini genteng.
4. Membandingkan biaya dan manfaat relevan dari setiap alternatif
5. Menilai faktor-faktor kualitatif
Dalam menanggapi memo tersebut, manajer pemasaran mengatakan bahwa penghapusan
lini genteng akan menurunkan penjualan balok sebesar 10 persen dan bata sebesar 8
persen dan menjelaskan bahwa banyak pelanggan membeli genteng ketika mereka
membeli balok atau bata. Sebagian dari mereka akan pergi ke tempat lain apabila mereka
tidak bisa membeli kedua produk tersebut di satu lokasi.
Segera setelah mendengar tanggapan tersebut, Pimpinan memutuskan untuk melakukan
analisis ulang, dengan mempertimbangkan dampak penghapusan lini genteng, terhadap
penjualan dari kedua lini lainnya. Ia memutuskan untuk menggunakan total penjualan
perusahaan dan total biaya setiap alternatif.
Seperti sebelumnya, penyusutan dan biaya tetap umum dikeluarkan dari analisis karena
dianggap tidak relevan. Penghapusan lini produk akan mengurangi total penjualan
sebesar $264. 000 dengan rincian sebagai berikut :
untuk balok $ 50.000 (0,10 x $500.000) ,
untuk bata $ 64.000 (0,08 x $800.000) ,
untuk genteng $150.000
Demikian juga, total beban variabel berkurang sebesar $203.400 dengan rincian sbb:
untuk balok $ 25.000 (0,10 x $250.000) ,
untuk bata $ 38.400 (0,08 x $480.000) , dan
untuk genteng $140.000
Jadi, total marjin kontribusi berkurang sebesar $60.600 = ($264.000 - $203.400).
Karena penghapusan lini genteng hanya menghemat $45.000 pada biaya penyeliaan dan
iklan, maka pengaruh bersihnya adalah kerugian sebesar $15.600 = ($45.000 - $60.600).
Berikut adalah ikhtisar dari analisis yang menggunakan informasi baru (dalam ribuan):
Meneruskan Menghentikan Jumlah Diferensial
bila meneruskan
Penjualan $1.450 $1.186 $ 264
Dikurangi: Beban variabel (870) (666,6) (203,4)
Marjin kontribusi $ 580 $ 519,4 $ 60,6
Dikurangi: Iklan (30) (20) (10)
Dikurangi: Biaya penyeliaan (112) (77) (35)
keuntungan (kerugian) relevan $ 438 $ 422,4 $ 1
6. Melakukan pemilihan alternatif (Pengambilan Keputusan)
Pimpinan merasa gembira setelah mengetahui bahwa meneruskan produksi genteng
adalah lebih baik daripada menghentikannya. Tugas berat untuk mem-PHK sebagian
tenaga kerjanya tidak diperlukan lagi.