pertemuan ilmiah radioisotop, radiofarmaka, …repo-nkm.batan.go.id/3420/1/triani.pdf · kedokteran...

15
PROSIDING ISSN : 2087-9652 PERTEMUAN ILMIAH RADIOISOTOP, RADIOFARMAKA, SIKLOTRON DAN KEDOKTERAN NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA GEDUNG 11, KAWASAN PUSPIPTEK, TANGERANG SELATAN, BANTEN TELP/FAX : (021) 756 3141 email : [email protected] “Current Advances in Radionuclide Technology Nuclear Medicine and Molecular Imaging” Gedung Diklat RSUP Dr. Kariadi Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang 10 – 11 Oktober 2014

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSIDING

ISSN : 2087-9652

PERTEMUAN ILMIAH RADIOISOTOP,RADIOFARMAKA, SIKLOTRONDAN KEDOKTERAN NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKAGEDUNG 11, KAWASAN PUSPIPTEK, TANGERANG SELATAN, BANTEN

TELP/FAX : (021) 756 3141email : [email protected]

“Current Advances in Radionuclide Technology Nuclear Medicine and Molecular Imaging”

Gedung Diklat RSUP Dr. KariadiJl. Dr. Sutomo No. 16

Semarang

10 – 11 Oktober 2014

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas petunjuk dan karunia yang telah diberikansehingga Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron danKedokteran Nuklir 2014 dengan tema “ Current Advances in Radionuclide Technology NuclearMedicine and Molecular Imaging” dapat diterbitkan. Prosiding ini merupakan kumpulan karyailmiah yang telah lolos proses seleksi yang dilakukan oleh tim penelaah dan telahdipresentasikan dalam seminar pada tanggal 10 dan 11 Oktober 2014 yang bertempat di AulaGedung Direksi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Jalan Dr Sutomo nomor 16 Semarang.

Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir 2014diisi dan diikuti oleh kurang lebih 220 peserta yang berasal 10 satuan kerja pemerintah, 14perwakilan Rumah Sakit, 3 universitas, 7 perwakilan industri dan 2 perwakilan dari luar negeriyaitu dari Royal Prince Alfred Hospital, Australia dan Seoul National University, Korea.

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka dan Perhimpunan Kedokteran NuklirIndonesia sebagai pihak penyelenggara seminar ini menyampaikan terimakasih yangsebesar-besarnya kepada semua peserta dan pembawa makalah yang telahberpartisipasidalam seminar dan aktif memberikan masukan yang bermanfaat bagi semuamakalah yang dipublikasikan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh DewanEditor yang telah membantu dalam seleksi, penilaian dan peningkatan mutu makalah untukbisa dipublikasikan dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmakadan Siklotron 2014. Terimakasih pada seluruh anggota dewan redaksi yang telah bekerjakeras untuk menyusun dan menerbitkan prosiding ini, serta semua pihak yang telah ikutmembantu dalam penyelenggaraan seminar sampai dapat diterbitkannya prosiding ini.

Besar harapan kami bahwa Prosiding ini akan banyak berguna bagi para pembaca sertasemua rekan seprofesi, serta akan dapat menjadi acuan dan titik tolak untuk mencapaikemajuan yang lebih besar untuk perkembangan di bidang radioisotop, radiofarmaka,siklotron dan kedokteran nuklir.Kami sadari bahwa seminar dan prosiding ini tidak lepas dariberbagai kekurangan. Kami mohon maaf dan kritik serta saran yang bersifat membangundemi perbaikan dimasa datang selalu kami harapkan dari rekan sejawat dan pembaca yangbudiman.

Serpong, Januari 2015

Tim Editor

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

ii

Dewan Editor/Penelaah Prosiding PIT 20141. Dr. Rohadi Awaludin (PTRR-BATAN)

2. Dr. Martalena Ramli(PTRR-BATAN)

3. Basuki Hidayat, dr, Sp.KN (FK-UNPAD, RS. Hasan Sadikin Bandung)

4. Imam Kambali, PhD(PTRR-BATAN)

5. Drs. Hari Suryanto, M.T(PTRR-BATAN)

6. Drs. Adang Hardi Gunawan(PTRR-BATAN)

7. Widyastuti(PTRR-BATAN)

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

iii

SUSUNAN PANITIA

Penasehat1. Prof. Dr. Johan S Masjhur, dr, SpPD-KEMD, SpKN

Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia

2. Dra. Siti Darwati MSc

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN

3. A. Hussein S Kartamihardja, dr, SpKN, MH.Kes

Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia / Fakultas Kedokteran - UNPAD

Pengarah1. Dr. Rohadi Awaludin

2. Trias Nugrahadi, dr ,Sp.KN

3. Drs. Hotman Lubis

4. Dra. R. Suminar Tedjasari

Redaktur Prosiding PIT 2014 dan Panitia Pelaksana PIT 20141. Ratna Dini Haryuni, M.Farm

2. Herlan Setiawan, S.Si

3. Diah Pristiowati

4. Rien Ritawidya, M.Farm

5. Titis Sekar Humani, M.Si

6. Nur Rahmah Hidayati, M.Sc

7. Drs. Agus Ariyanto

8. Didik Setiaji, A.Md

9. Veronika Yulianti Susilo, M.Farm

10. Wira Y Rahman

11. Indra Saptiama, S.Si

12. Fath Priyadi S.ST

13. Bisma Baron Patrinesha, A.Md

14. Jakaria, S.ST

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

iv

LAPORAN KETUA PANITIA

Assalamu’alaikumwr.wb.

SegalaPujibagi Allah SWT, karenaatasrahmatdankarunia-NyaPertemuanIlmiahTahunanRadioisotop, Radiofarmaka, SiklotrondanKedokteranNuklirTahun2014 dapatterlaksanadenganbaik. Pertemuanilmiahinimerupakankegiatanrutin yangterselenggarasetiaptahun,kerjasamaantaraPusatTeknologiRadioisotopdanRadiofarmaka(PTRR) -BATAN denganPerhimpunanKedokteranNuklir Indonesia (PKNI)danPerhimpunanKedokterandanBiologiNuklir Indonesia (PKBNI).

Tema yang diangkattahuniniadalah“ Current Advances in Radionuclide Technology NuclearMedicine and Molecular Imaging”. Pertemuaninidihadirioleh 220pesertadariberbagaikalanganbaikdaridalammaupundariluarnegeri, meliputiparapengambilkebijakan, peneliti, klinisi, akademisi, sertamitraindustri. Bentukkegiatan yangtelahdilaksanakanberupa: plenary sessiondarikeynote speaker, presentasi oral, presentasiposter, sertapameranprodukdariPusatDiseminasidanKemitraan –BATANdanbeberapamitraindustri.

Kegiataninibertujuanuntuksharingilmu, memperolehinformasibarusertamenyampaikanhasil-hasillitbangterkinidi bidangradiofarmaka, molecular imaging, kedokterannuklirdantargetedradionuclide therapy.

Kamiberharapsemogapertemuaninidapatmemberikankontribusidalammeningkatkanperkembanganilmudibidangradioisotop, radiofarmaka,siklotrondankedokterannuklirsertadapatmemberikanmanfaat yang sebesar-besarnyabagiseluruhpihak. Akhir kata, Kami mengucapkanterimakasihpadasemuapihak yangtelahmensukseskanpenyelenggaraankegiatanPIT 2014. Kamijugamemohonmaafatassegalakekurangan,semogatahundepankitadapatberjumpakembalipadakeadaaan yang lebihbaik.

Wassalamu’alaikumwr.wb

KetuaPanitia

Ratna Dini Haryuni, M.Farm

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

v

KATA SAMBUTANKEPALA PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dankarunia-Nya sehingga acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka,Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2014 dapat dilaksanakan dengan baik sampaidengan terbitnya prosiding. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadaTim Penelaah, Tim Editor dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian prosiding ini.

Kami mengharapkan prosiding ini dapat digunakan sebagai dokumentasi karya ilmiah parapeneliti dan praktisi dalam bidang kesehatan khususnya kedokteran nuklir yang telahdipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron danKedokteran Nuklir Tahun 2014 pada tanggal 10-11 Oktober 2014 di Aula Gedung DireksiRumah Sakit Umum Pusat Dr.Kariadi Jl. Dr. Sutomo, Semarang, Jawa Tengah. Pertemuanilmiah ini mengangkat tema “Current Advances in Radionuclide Technology, NucluarMedicine and Molecular Imaging”dengan melibatkan para peneliti dari Pusat TeknologiRadioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) dan beberapa satuan kerja dilingkungan BATANmaupun perguruan tinggi, para praktisi kedokteran nuklir serta pembicara tamu dari luarnegeri yaitu Royal Prince Alfred Hospital of Australia dan Seoul National University of Korea.

Harapan kami semua semoga prosiding ini dapat dijadikan referensi bagi berbagai pihakterutama para peneliti, pemikir dan pemerhati kesehatan dalam penelitian danpengembangan radioisotop, radiofarmaka dan siklotron, serta aplikasinya dalam bidangkedokteran nuklir sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagimasyarakat luas.

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka

Dra. Siti Darwati, M.Sc

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

vi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... iDewan Editor / Penelaah Prosiding PIT 2014 ........................................................................ iiSusunan Panitia........................................................................................................................ iiiLaporan Ketua Panitia ............................................................................................................. ivKata Sambutan Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka ......................... vDaftar isi .................................................................................................................................... vi

Preparasi dan Uji Stabilitas 177Lu-DOTA-F(ab’)2- Nimotuzumab SebagaiKandidat Radiofarmaka Terapi Kanker .................................................................................. 1Martalena Ramli, Citra R.A.P. Palangka, Lina Elfita, Ratna Dini Haryuni,Titis Sekar Humani

Penentuan Tangkapan Radiofarmaka 99mTc-Siprofloksasin TerhadapCiprofloxacin-Resistant Escherichia coli dan Ciprofloxacin-ResistantStaphylococcus aureus ........................................................................................................... 12Isti Daruwati, Maria Agustine, Maula Eka Sriyani, Iim Halimah, Rizky Juwita Sugiharti,Nelly D. Leswara

Kinerja Kolom Generator 99Mo/99mTc dengan Material Berbasis ZirkoniumMenggunakan 99Mo Aktivasi Dengan AktivitaS 250 mCi .................................................... 21Marlina, Sriyono, Endang Sarmini, Herlina, Abidin, Hotman Lubis, Indra Saptiama,Herlan Setiawan, Kadarisman

Optimasi Pemisahan 177Lu dari Yb2O3 untuk Radioterapi denganMetode Kromatografi Kolom ................................................................................................... 28Triani Widyaningrum, Endang Sarmini, Umi Nur Sholikhah, Triyanto,Sunarhadijoso Soenarjo

Karakterisasi 198AuNP Terbungkus PAMAM G4 untuk Penghantar Obat Diagnosadan Terapi Kanker .................................................................................................................... 35Anung Pujiyanto, Eni Lestari, Mujinah , Hotman L, Umi Nur sholikah, Maskur,Dede K, Witarti, Herlan S, Rien R , Adang H G, Abdul Mutalib

Pengaruh Pencucian Larutan HNO3 0,1 N pada Kolom Alumina AsamTerhadap Rendemen dan Kualitas 99mTc Hasil Ekstraksi PelarutMetil Etil Keton (MEK) dari 99Mo Hasil Aktivasi.................................................................... 42Yono S, Adang H.G. dan Sriyono

Modifikasi Kontrol Duct Heater Untuk Mempertahankan Stabilitas Humidity di dalamCave Siklotron Guna Menunjang Pengoperasian Siklotron CS – 30 BATAN .................... 50I Wayan Widiana, Sofyan Sori, Jakaria, Suryo Priyono

Pemisahan Radioisotop Terapi 188Re dari 188WMelalui Kolom Generator 188W/188Re Berbasis MBZ ......................................................... 57Sriyono, Herlina, Endang Sarmini, Hambali, Indra Saptiama

Validasi Kit Immunoradimetricassay Free Prostate Specific Antigenuntuk Pemantauan Pembesaran Prostat Jinak Secara In Vitro........................................... 65Puji Widayati, Veronika Yulianti Susilo, Wening Lestari, Agus Ariyanto

ProsidingPertemuanIlmiahRadioisotop, Radiofarmaka,SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

vii

SintesisPaduanPolimerPolimerPoli-n-Sopropilakrilamida (PNIPA)/Polivinilpirolidon (PVP) Bertanda Iodium-125...................................................................... 71Indra Saptiama, Eli Fajar Lestari, Herlina, Karyadi, Endang Sarmini, Abidin, Hotman LubisTriani Widyaningrum, Rohadi Awaludin

Optimizing Irradiation Parameters of Cyclotron-Produced Radionuclides Cu-64,I-123 and I-124........................................................................................................................... 77Imam Kambali and Hari Suryanto

Evaluasi Uptake Radiofarmaka 99mTc-Siprofloksasin oleh Bakteri Escherichia colidan Staphylococcus aureus yang Resisten Terhadap Antibiotik KotrimoksazolSecara In Vitro .......................................................................................................................... 86

Sintesis Nanopartikel Emas Menggunakan Reduktor Trisodium Sitrat ............................. 95Herlan Setiawan, Anung Pujiyanto, Hotman Lubis, Rien Ritawidya, Mujinah,Dede Kurniasih, Witarti, Hambali, Abdul Mutalib

Optimasi Disain untuk Menekan Dimensi dan Berat Modul Kontainer Perisai Radiasipada Perangkat Brakiterapi..................................................................................................... 102Ari Satmoko, Kristiyanti, Tri Harjanto, Atang Susila

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 28

OPTIMASI PEMISAHAN 177Lu DARI Yb2O3 UNTUK RADIOTERAPIDENGAN METODEKROMATOGRAFI KOLOM

Triani Widyaningrum, Endang Sarmini, Umi Nur Sholikhah, Triyanto,Sunarhadijoso Soenarjo.

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, BATAN,Kawasan PUSPIPTEK, Serpong,Tangerang Selatan 15314Telp. 021 7563141 Fax. 021 7563141

[email protected]

ABSTRAKOPTIMASI PEMISAHAN 177Lu DARI Yb2O3 UNTUK RADIOTERAPI DENGAN METODEKROMATOGRAFI KOLOM. Lutesium-177 merupakan salah satu contoh radionuklida yang digunakanpada target radioterapi khususnya radioimmunotherapy (RIT) yang menjanjikan. Penggunaanradioisotop 177Lu mempunyai banyak keuntungan diantaranya energi gammanya rendah sesuai untukpencitraan, penetrasi radiasi beta ke jaringan tubuh cukup pendek, waktu paruh relatif panjang yaitu6,71 hari, serta kemurnian dan konsentrasi radiokimianya tinggi sehingga membantu efisiensi danoptimasi penandaan. 177Lu yang diperoleh dari iradiasi Yb2O3 bukan hanya radioisotop 177Lu tetapijuga terdapat radioisotop 175Yb dan 169Yb sebagai pengotor, Oleh karena itu agar diperoleh 177Lu yangbebas dari isotop Yb diperlukan proses pemisahan. Pemisahan 177Lu dari target ytterbium alamdengan kromatografi kolom berisi resin LN sebagai fase diam dan HNO3 konsentrasi 4 M sebagai fasegerak lebih optimal hasilnya jika dilakukan menggunakan dua kolom atau dengan mengganti kolom.Hasil yang didapat menunjukkan kemurnian radinuklida yang lebih baik dan kemurnian radiokimiayang lebih tinggi meskipun aktivitas yang didapat lebih kecil dibandingkan pemisahan tanpamengganti kolom. Radiosotop 177Lu bebas dari isotop Yb sebesar 45,7 µCi dengan kemurnianradiokimia 96,3 – 96,6% berhasil diperoleh dari ytterbium alam 4 mCi.Kata kunci :pemisahan 177Lu, ytterbium alam, radioterapi, kromatografi kolom.

ABSTRACTOPTIMIZATION OF 177Lu SEPARATION FROM IRRADIATED Yb2O3 FOR RADIOTHERAPY BYCOLUMN CHROMATOGRAPHY. Lutetium-177 is a promising radionuclide for radiation therapyespecially for radioimmunotherapy (RIT). The radionuclide has many advantages such emitting low-energy gamma radiation which is suitable for imaging, the penetration of beta radiation into bodytissue is relatively short which is suitable for small tumors treatment and relatively long half-life of 6.71days. The 177Lu obtained from irradiated Yb2O3 contains radionuclide impurities of 175Yb and 169Yb.The separation of 177Lu was carried out by chromatography column containing LN resin as thestationary phase and HNO3 4 M as the mobile phase. It was found that the 177Lu was separatedoptimally by using two columns or by replacing the column. The results showed better radionuclidepurity and higher radiochemical purity. However, the radioactivity of obtained 177Lu decreased byreplacing the columns. Ytterbium-free 177Lu as high as 45.7 µCi with radiochemical purity of 96.3 - 96.6% was obtained from 4 mCi of irradiated Yb2O3.Keywords : 177Lu separation, natural ytterbium, radiotherapy, column chromatography

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 29

PENDAHULUANSalah satu radiolantanida yang

banyak digunakan dalam kedokteran nukliradalah Lutesium-177 (177Lu). Radiolantanidaini dapat digunakan untuk penelitian dalam30 macam aplikasi meliputi penanganankanker usus besar, kanker tulangmetastatis, lymphoma non-Hodgkin dankanker paru-paru [1,2].177Luadalah salahsatu radioinuklida yang mempunyai sifatfisika yang menarik dan sesuai digunakanuntuk pencitraan dan terapi penyakit.177Lumemancarkan partikel beta denganenergi 479 keV (78,6%) dan 176 keV(12,2%) yang berguna untuk radioterapikanker dan memancarkan radiasi gamma113 keV (6,4%) dan 208 keV (11%) yangberguna untuk pencitraan kamera gamma[3].

Pengguanaan radioisotop 177Lumempunyai banyak keuntungan diantaranyaenergi gammanya rendah sesuai untukpenelitian, pencitraan diagnostik dan terapi,penetrasi ke jaringan tubuh cukup pendeksehingga baik untuk penelitian dan terapitumor-tumor kecil, waktu paruh relatifpanjang yaitu 6,71 hari, serta dapatdihasilkan kemurnian dan konsentrasiradiokimia tinggi sehingga membantuefisiensi dan optimasi penandaan [4].Pemanfaatan 177Lubanyak digunakansebagai radioimunoterapi (RIT)denganmengkonjugasikan radiolantanida177Luke antibody yang selektif terhadapjaringan tertentu sehingga peluruhan dariradiolantanida tersebut dapatmenghancurkan atau merusak jarigan selkanker [5].

Radionuklida 177Lu dapat diproduksidengan dua cara yakni cara langsungmealui iradiasi target alam Lu2O3 (176Lu2,6%) atau target Lu2O3 yang diperkaya176Lu. Cara langsung berbasis reaksi176Lu(n,)177Lu, menghasilkan Lu-177aktivitas jenis rendah, sehingga potensitoksisitas tinggi, tidak baik untuk penandaanbiomolekul yang tersedia dalam jumlah molrendah,dan adanya kontaminasi 177mLuyangmempunyai waktu paruh panjang yaitu 160

hari. Cara kedua adalah cara tidak langsungdengan iradiasi target Yb2O3dengan 176Ybatau diperkaya. Reaksi nuklir cara tidaklangsung adalah 176Yb (n,) 177Yb (t1/2 1,9h) 177Lu, menghasilkan177Lu bebaspengemban, potensi toksisitas rendah, tidakmengandung 177mLu, baik untuk skalapemakaian kimiawi dalam jumlah kecil, danwaktu paruh 177Yb hanya 1,9 jam sehinggatidak berpotensi memberikan kontaminasiradioisotropik [6]. 177Lu yang diperoleh dariiradiasi Ytterbium alam (Yb2O3) hasil yangdidapat bukan hanya berupa radioisotop177Lu tetapi juga terdapat radioisotopYtterbium-175 (175Yb) dan Ytterbium-169(169Yb) sebagai pengotor. Skema peluruhanproduksi 177Lu ditunjukkan pada Gambar 1.Oleh karena itu agar diperoleh 177Lu yangbebas dari isotop Yb nya diperlukan prosespemisahan. Sehingga cara tidak langsungdiikuti dengan proses pemisahan 177Lu dariisotop Yb.

Gambar 1. Skema peluruhan produksi 177Lu

Secara umum ketersediaanradiolantanida 177Lu dengan keradioaktifanjenis tinggi menjadi kunci menujupengembangan penggunaan radiofarmakaberbasis radiolantanida untuk tujuanradioimunoterapi [7].Untuk mendapatkan177Lu (n.c.a. non-carrier added activity)dengan aktivitas jenis maksimum, lutetiumharus dipisahkan dari bahan sasaran

Hf-177

Lu-176

2,6

σ 2100

160 d 6,7 d

Yb-176

12,76

σ 2,4

Yb-177

1,9 h

Lu-177

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 30

ytterbium, karena ytterbium berkompetisidengan lutetium dalam membentuksenyawa kompleks dalam preparasiradiofarmaka. Dalam beberapa tahunterakhir, metoda-metoda pemisahan 177Lun.c.a. dari bahan sasaran ytterbium telahdipelajari secara intensif dan menghasilkanbeberapa publikasi [8,9,10,11].

Lutetium merupakan lantanida terberatdan ytterbium adalah kerabatnya yang lebihringan. Secara umum, semua lantanidamempunyai sifat kimia yang mirip danpemisahan dua lantanida yang bekerabatsangatlah sulit dilakukan. Tantangan yangditimbulkan oleh pemisahan lantanidatrivalent yang berdekatan telahterdokumentasikan dengan baik [12,13].Lutetium dan ytterbium keduanya beradadalam larutan dalam tingkat oksidasitrivalent, namun demikian, dibawah kondisitertentu, ytterbium dapat direduksi menjaditingkat oksidasi divalent. Namunpermasalahan utama yang membuatpemisahan menjadi sulit (kompleks) adalahkuantitas ytterbium yang besar (dalam ordepuluhan milligram), sementara lutetiumproduknya hanya dalam orde microgram.

Pada penelitian ini dilakukan optimasipemisahan 177Lu dari target 176Yb2O3 alammenggunakan dua metode kromatografikolom yaitu dengan satu dan dengan duakolom kromatografi. Diharapkan daripenelitian ini dapat diperoleh radioisotop177Lu yang dapat diaplikasikan untukmemenuhi kebutuhan radioisotop 177Luuntuk radioterapi sekaligus memperbaikiteknik dan prosedur yang pernah dilakukanselama ini [14,15].

METODOLOGIBahan sasaran yang digunakan

adalah Yb2O3 alam dari E. Merck. Pelarutantarget dan preparasi resin menggunakanHCl 37% dan NH4Cl dari E. Merck. Untukkromatografi kolom menggunakan resin LN(resin Lantanida) dari Eichrom(USA)berukuran 50-100 µm sebagai fase diamnyadan HNO3 65% E. Mercksebagai fasegeraknya. Ampul iradiasi sasaran yang

digunakan adalah tabung kuarsa dan kapsuliradiasi (inner capsule dan outer capsule)dari bahan aluminium derajad nuklir(produksi lokal). Kolom kromatografi untukproses fraksinasi berupa kolom berbahangelas berlapis (produksi lokal) yangdihubungkan dengan selang, pompasirkulasi air dan pemanas untukmenghasilkan pemanasan kolom padasekitar 50C. Alat ukur keradioaktifan Dosecalibrator ATOMLAB 100Plus by BIODEXdigunakan untuk mengukur aktivitas eluathasil kromatografi dan untuk pemeriksaanradionuklida digunakan perangkatspektrometer gamma X-Cooler with HPGeDetector. Pembacaan hasil kromatografikertas untuk mengetahui kemurnianradiokimia digunakan AutoradiografiscannerCyclone Plus.Persiapan Iradiasi Target Yb2O3 alam

Sebanyak10mg Yb2O3 alamdimasukkan kedalam ampul kuarsa yangkemudian ditutup dengan teknikpengelasan. Tabung kuarsa berisi targetdimasukkan ke dalam inner-outer capsuleyang terbuat dari bahan alumunium nucleargrade kemudian ditutup dengan carapengelasan dan dilakukan uji kebocorandengan buble test. Selanjutnya targetdiiradiasi di dalam fasilitas CentralIrradiation Position (CIP) reaktor G.A.Siwabessy dalam fluks neutron termal kira-kira 1,3 x 1014 n.cm-2.s-1dengan waktuiradiasi kurang lebih 4 hari.Setelah targetkeluar dari reaktor dilakukan pemotongankapsul alumunium dan didinginkan selamasemalam sebelum dilakukan pelarutanpaska iradiasi.Pelarutan Target Paska Iradiasi

Ampul kuarsa yang sudah dibongkardari inner-outer capsule alumuniumnyadicuci dengan 5 mL aquabides untukmenghindari kontaminasi, kemudian ampuldipecah dan targetnya dilarutkan denganHCl pekat 5 mL hingga kisat danditambahkan H2O 5 mL dengan sedikitpenguapan kemudian dilarutkan dengan 3mL NH4Cl 0,05 M pH 3.Preparasi Kolom Kromatografi

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 31

Resin LN ditimbang sebanyak 1 gramkemudian dicuci dengan aquabides dandimasukkan ke dalam kolom kromatografiyang berbahan gelas berlapis diameter 0,8cm hingga ketinggian resin ± 5 cm. ResinLN dalam kolom dicuci dengan HCl 4 Mhingga pH nya 2, kemudian lewatkan NH4Cl0,5 M kedalam kolom agar resin berbentukNH4

+ dan terakhir dicuci dengan H2Osebanyak 1,5 volume isian resin. Resinyang sudah dikondisikan harus tetap dijagadaklam kondisi basah dengan aquabidesstreril.Proses Pemisahan 177Lu

Kolom kromatografi yang sudah diisiresin LN dihubungkan dengan selang,pompa sirkulasi air dan pemanas untukmenghasilkan pemanasan kolom padasekitar 50C . Sebanyak 40 mCi target Ybhasil iradiasi diloading ke dalam kolomkromatografi dan dipertahankan semalamdengan tujuan untuk mendapatkan periodepeluruhan 177Yb yang menghasilkankeradioaktifan optimal dari radioisotop 177Lu.Eluat yang sudah dipertahankan semalamditampung serta disisihkan sebagai limbah.Kolom kromatografi kemudian difraksinasidengan teknik gravitasi normal dengan fasegerak HNO3 tiap 5 mL konsentrasi 2 M dan4M. Masing-masing fraksi eluat diukurdengan Dose calibrator pada dial 105.

Fraksi yang mempunyai aktivitastertinggi dicuplik sebanyak 5 µL untukanalisis radionuklida dengan spektrometergamma X-Cooler with HPGeDetector.Penentuan kemurnian radiokimiamenggunakan kromatografi kertas denganfase diam kertas whatman 3 MM (1 cm x 20cm) dan fase gerak (eluen) asam asetat 50%. Cuplikan larutan fraksi 177Lu ditotolkanpada jarak 2 cm di bagian bawah kertaskemudian kertas dimasukkan ke dalambejana yang telah diisi oleh eluen danhasilnya dibaca dengan Autoradiografiscanner.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produksi 177Lu dalam penelitian inimelalui cara tidak langsung yaitu dengan

target ytterbium alam yang mempunyaitampang lintang 2,6 barn. Hasil spektrumkandungan radionuklida target ytterbiumalam sebelum pemisahan ditunjukkan padaGambar 2.Hasilyang diperoleh dari iradiasiytterbium alam bukan hanya radioisotop177Lu tetapi juga terdapat radioisotop 175Ybdan 169Yb.

Gambar 2. Spektrum bulk 176Yb2O3 alamsebelum loading(terlihat Yb lebih dominan

dari Lu) sekitar 40 mCi bulk

Gambar 3. Rangkaian kolom kromatografiuntuk proses pemisahan 177Lu

Proses pemisahan 177Lu dariradioisotop Yb dilakukan dengan duametode, metode pertama dilakukan tanpamengganti kolom atau hanya dengan satukolom kromatografi. Target ytterbium alamyang sudah didiamkan semalam dalamkolom seperti terlihat pada rangkaianGambar 3, ditampung eluatnya sebagailimbah. Limbah yang ditampung dianalisisradionuklidanya dan hasilnya masih dalamkondisi background, artinya semua isotop

Yb

LuYb

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 32

masih tertahan didalam resin LN.Selanjutnya dilakukan proses fraksinasidengan fase gerak HNO3 konsentrasi 2 Mtiap 5 mL, hasil yang didapat pada awalfraksinasi hingga fraksi ke-5 eluat dalamkondisi background, fraksi 6 hingga fraksi17 aktivitas yang keluar sudah besar dandari hasil spektrometer gamma keluarcampuran radioisotop 177Lu dan Yb baik175Yb maupun 169Yb, dimana isotop Yb lebihdominan dibanding isotop Lu. Sebanyak38,7 mCi aktivitas sudah keluar, dariaktivitas total loading 40,5 mCi. Kemudianfase gerak HNO3 65% untuk fraksinasidinaikkan konsentrasinya menjadi 4M tiap 1mL. Dari hasil spektrometer gamma terlihatbahwa fraksi 22 mempunyai aktivitastertinggi yaitu 50,9 µCi namun masih berupacampuran isotop Yb dan Lu dengankuantitas radioisotop 177Lu jauh lebihdominan dibanding isotop Yb nya. Hasilspektrometer gamma 177Lu tanpa menggantikolom dapat dilihat pada Gambar 4 danGambar 5 menunjukkan profil %kandungan177Lu tanpa mengganti kolom, dimanaterlihat bahwa fraksi 177Lu tertinggi adalah91,2%.

Gambar 4. Spektrum fraksi 177Lu tanpamenggati kolom (terlihat puncak radioisotop Yb

meskipun sedikit)= 50,9 Ci177Lu

Gambar 5. Profil %kandungan 177Lu tanpamengganti kolom (terlihat bahwa fraksi 177Lu

tertinggi 91,2%)

Metode kedua pemisahanradioisotop 177Lu dari target Yb dilakukandengan dua kolom kromatografi. Keduakolom diisi dengan resin LN denganperlakuan dan kondisi yang sama.Fraksinasi pada mulanya dilakukan denganHNO365% 2M hasilnya aktivitas yang keluarmakin naik namun masih mengandungcampuran isotop Lu dan Yb dan pada fraksi11 dari hasil analisa spektrometer gammaterlihat puncak 177Lu lebih dominan dariisotop Yb nya. Spektrum fraksi 11 yangmengandung radioisotop 177Lu lebihdominan dibanding isotop Yb nyaditunjukkan pada Gambar 6. Persentasiradioisotop 177Lu dibanding isotop Yb sekitar77,2%.

Gambar 6. Spektrum fraksi 11 yangmengandung radioisotop 177Lu

dominansekitar 77,2 %

Fraksi 11 kemudian difraksinasiulang dengan kolom kromatografi baru yangsudah dikondisikan sama seperti kolom

0102030405060708090

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

nomer fraksi

%ka

nd

un

gan

Lu

-177

Lu Lu

Yb

Lu Yb

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 33

pertama. Fraksi 11 diloading kedalam kolomdan difraksinasi dengan HNO3 65%konsentrasi 2M tiap 5 mL.Hasil fraksinasimasih menunjukkaneluat mengandungdominan Yb. Kemudian eluen diganti denganHNO365% 4 M tiap 1 mL, hasil yang didapatdari analisa spektrometer gamma didapatradioisotop 177Lu yang bersih dari isotop Ybdengan aktivitas 45,7 µCi, spektrumditunjukkan pada Gambar 7 dan Gambar 8menunjukkan profil %kandungan 177Ludengan mengganti kolom sebesar 100%.

Gambar 7. Spektrum fraksi 177Lu hasil elusidengan HNO3 4M dengan mengganti kolom

= 45,7 Ci 177Lu

Gambar 8. Profil %kandungan 177Ludengan mengganti kolom (terlihat bahwa

fraksi 177Lutertinggi 100%)

Dari dua metode yang dilakukan,meskipun metode pemisahan tanpamengganti kolom mempunyai aktivitas lebihbesar dibanding pemisahan denganmengganti kolom, namun metodepemisahan dengan mengganti kolommempunyai kemurnian radionuklida lebihtinggi. Hasil analisis fraksi 177Lu yang bersihdari Yb juga menunjukkan kemurnianradiokimia yang tinggi yaitu 96,3 – 96,6%.

Hasil analisa kromatografi kertas untukmenentukan kemurnian radiokimiaditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Hasil Kromatografi kertas fraksi 177Lumenggunakan Whatman 3 dan fasa gerak asamasetat 50% pembacaan dengan Autoradiografi

Scanner

KESIMPULANPemisahan 177Lu dari target

ytterbium alam dengan kromatografi kolomberisi resin LN sebagai fase diam dan HNO3

sebagai fase gerak lebih optimal hasilnyajika dilakukan pemisahan denganmenggunakan dua kolom atau denganmengganti kolom. Hasil yang didapatmenunjukkan kemurnian radinuklida yanglebih baik dan kemurnian radiokimia yanglebih tinggi meskipiun aktivitas yang didapatlebih kecil dibandingkan pemisahan tanpamengganti kolom. Didapat radiosotop 177Lusebesar 45,7 µCi yang bebas dari isotop Ybdengan target ytterbium alam yangdiloading sekitar 4 mCi dan kemurnianradiokimia 96,3 – 96,6%.

DAFTAR PUSTAKA1. http://www.inpharmatechnologist.com/pro

cessing-qc/New-lutetium-177-source-for-cancer-drugs, diakses 28 juli 2014(2009).

2. http://www.radiologytoday.net/archive/rt_112204p20.shtml : Promising Isotopes -Looking at Lutetium-177 and OtherTargeted Rradiotherapy Isotopes,diakses 20 januari (2009).

0102030405060708090

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

nomer fraksi

% k

andu

ngan

Lu-

177

Lu Lu

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran NuklirTahun 2014

ISSN : 2087-9652

Triani Widyaningrum, dkk 34

3. Giovana Pasqualini da Silva, and JoãoAlberto Osso Junior, (2007), Study OfThe Production Of 177Lu Through 176Yb(N, g) 177Yb → 177Lu Nuclear Reaction,International Nuclear AtlanticCenference-INAC 2007, Santos, SP,Brazil, September 30 to October 5, 2007.

4. E. P. Horwitz, D. R. McAlister, A. H.Bond, R. E. Barrans, and J.M.Williamson,(2005), A process for theseparation of 177Lu from neutronirradiated 176Ybtargets, AppliedRadiation and Isotopes, 63:23–36.

5. A.R. Ketring, G.J. Ehrhardt, M.F.Embree, K.D. Bailey, T.T. Tyler, J.A.Gawenis, S.S. Jurisson, H.P.Engelbrecht, C.J. Smith and C.S. Cutler,(2003),Production and Supply of HighSpecific Activity Radioisotopes forRadiotherapy Applications, AlasbimnJournal, Vol. 5, No. 19.

6. F. F. Knapp, S. Mirzadeh, A. L. Beets, M.Du, J. A. Klein, and M. Garland, (2005),Direct production of lutetium-177 (Lu-177) from enriched Lu-176 in a high fluxreactor - the only practical route toprovide high multi curie levels of highspecific activity Lu-177 required forroutine clinical use, Proceedings of the5th International Conferenceon Isotopes(5ICI), 25-29 April 2005, Brussels,Belgium.

7. D. Ma, A.R. Ketring, G.J. Ehrhardt, et al,(1996), Production of Radiolanthanidesand Radiotherapy Research at MURR, J.of Radioanal. and Nucl. Chem., Art.,206[1] 119-126.

8. P. S. Balasubramanian,(1994)Separation of carrier-free lutetium-177 from neutronirradiated naturalytterbium target, Journal ofRadioanalytical and NuclearChemistry,185:305–310.

9. N. A. Lebedev and A. F. Novgorodov andR. Misiak and J. Brockmann andF.R¨osch, (2000), Radiochemicalseparation of no-carrier-added 177Lu asproduced via the 176Yb(n,)177Yb

177Lu process, Applied Radiation andIsotopes, 53:421–425.

10. K. Hashimoto, H. Matsuoka, and S.Uchida, (2003), Production of no-carrier-added177Lu via the 176Yb(n,)177Yb 177Lu process, Journal ofRadioanalytical andNuclear Chemistry,255:575–579.

11. Mirzadeh et al, (2004), Method forpreparing high specific activity 177Lu,U.S. Patent6,716,353 B1, April 6

12. J. H. Forsberg, Y. Marcus, and T.Moeller,(1983) Gmelin Handbook ofInorganicChemistry: Sc, Y, La-Lu RareEarth Elements, Number Part D6.Springer-Verlag, Berlin.

13. S. Cotton, 2006, Lanthanide andActinide Chemistry, John Wiley & Sons,.

14. W. Triani, S. Endang, Sriyono, et al,(2012), Pemisahan Radioisotop 177Lu dariMatrik Yb alam Teriradiasi, JurnalRadioisotop dan Radiofarmaka, 15[1] 30-38.

15. W. Triani., S. Endang., N.S. Umi., etal, (2013),Identifikasi Radionuklida HasilIradiasi Iterbium Alam menggunakanSpektrometer Gamma, Disampaikanpada Seminar Pertemuan IlmiahTahunan Pusat Radioisotop danRadiofarmaka, Jakarta, 8 – 9 Nopember2013.