·pikiran rakyat -...

2
·Pikiran Rakyat 7 22 OMei Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu --~--~~-------- 8 9 10 11 12 13 14 15 23 24 25 26 27 28 29 30 31 o Jun 0 J~j'--(SAg-;---b Se·-p--.-=--O-kt--O--N-o-v 0 Des Sains A DA satu perawat yang kukenal gajinya Rp 20 juta per bulan. Akan tetapi, setahuku juga ada perawat yang gajinya hanya Rp 200.000 per bulan. Bedanya hanya pada angka nol. Nah, sekarang kutanya kamu, ingin gaji berapa? Begitu tanya Ina Karlina, S.Kep., Ners., seorang pelaku nursepreneur kepada 250 peserta seminar "The Real Nursepreneur 2011" yang diadakan BEM Fakul- tas Keperawatan Unpad di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Lt. 6, Jln. Eykman No. 38 Bandung, Minggu (16/11). Para peserta seminar bertajuk "Nursepre- neur as the Role Solution for Integrating Science, Func- tion, and Role of Nurse to Entre- preneurship" yang hadir dari sejum- lah kampus pera- watan se-jaws ini hanya bisa kasak- kusuk menjawab per- tanyaan Ina. Urusan gaji memang dianggap tabu terutarna bagi pekerja mulia semacam perawat, apalagi mereka yang masih berstatus mahasiswa. Dilematis memang, saat tuntutan prafesionalisme perawat saat ini semakin tinggi, iro- nisnya tidak dibarengi dengan tingkat kesejahreraan yang memadai. BayangKan! Menurut Dadang Suharto, S.skp., WCON, RN, selaku pembicara kedua, bila dirata- ratakan, saat ini total biaya kuliah akademi perawat di Indonesia setingkat D-3 sebesar Rp 48 juta, sedang- kan S-l bisa mencapai Rp 120 juta hingga tamat. Ku- liah pun ditamatkan dengan menyelasaikan sejumlah mata kuliah komperensi. Namun, apa yang didapar bila kawan Kampus lulus kuliah dan bekerja? "Penda- patan maksimal1,5 juta per bulan dengan jadwal ker- ja yang kerap 'rodi', dan perbedaan yang tipis antara kedua jenjang," ujar Presiden Asosiasi Perawat Luka Indonesia ini. Itu pun angka bagi mereka yang beker- ja di rumah sakit umum dan klinik. Padahal, menurut Dadang, setiap tahunnya 700 akademi dim fakult~s keperawatan di Indonesia menelurkan kurang lebih 20.000 perawat. "Yang terserap hanya 8%, sisanya en- tah ke mana," ujar Direktur PT Rumah Perawaran In- donesia ini. Kondisi memprihatinkan bagi perawat ini temyata memunculkan gerakan yang kini menjadi tren global di dunia keperawatan, yaitu nursepreneur. Nursepre- neur bukan berarti perawat berwirausaha dengan berbagai macam dagangan, bukan pula kapitalisasi layanan kesehatan.-"Nursepreneur merupakan tren global para perawat yang ingin membangun bisnis mandiri menyediakan pelayanan keperawatan dari it- mu yang diperolehnva di bangku kuliah," tutur Ina. Menurut Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan In- donesian Health Consultant ini setidaknya ada 14 bidang dengan sejumlah subnya yang bisa ditangani Kllping Humas (Jnpad 2011 ---------- ... ------ 1

Upload: others

Post on 11-Sep-2019

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ·Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pikiranrakyat-20111020... · perawat. Dari mulai penyedia layanan terapi (thera-pist) dan perawatan,

·Pikiran Rakyat7

22OMei

• Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu--~--~~--------8 9 10 11 12 13 14 1523 24 25 26 27 28 29 30 31o Jun 0 J~j'--(SAg-;---bSe·-p--.-=--O-kt--O--N-o-v 0 Des

Sains

ADA satu perawat yang kukenal gajinya Rp 20juta per bulan. Akan tetapi, setahuku jugaada perawat yang gajinya hanya Rp 200.000

per bulan. Bedanya hanya pada angka nol. Nah,sekarang kutanya kamu, ingin gaji berapa?Begitu tanya Ina Karlina, S.Kep., Ners., seorang

pelaku nursepreneur kepada 250 peserta seminar "TheReal Nursepreneur 2011" yang diadakan BEM Fakul-tas Keperawatan Unpad di Rumah Sakit PendidikanUnpad Lt. 6, Jln. Eykman No. 38 Bandung,Minggu (16/11). Para pesertaseminar bertajuk"Nursepre-neur as theRole Solutionfor IntegratingScience, Func-tion, and Role ofNurse to Entre-preneurship" yanghadir dari sejum-lah kampus pera-watan se-jaws inihanya bisa kasak-kusuk menjawab per-tanyaan Ina. Urusangaji memang dianggaptabu terutarna bagipekerja mulia semacamperawat, apalagi merekayang masih berstatusmahasiswa. Dilematismemang, saat tuntutanprafesionalisme perawatsaat ini semakin tinggi, iro-nisnya tidak dibarengi dengan tingkat kesejahreraanyang memadai.

BayangKan! Menurut Dadang Suharto, S.skp.,WCON, RN, selaku pembicara kedua, bila dirata-ratakan, saat ini total biaya kuliah akademi perawat diIndonesia setingkat D-3 sebesar Rp 48 juta, sedang-kan S-l bisa mencapai Rp 120 juta hingga tamat. Ku-liah pun ditamatkan dengan menyelasaikan sejumlahmata kuliah komperensi. Namun, apa yang didaparbila kawan Kampus lulus kuliah dan bekerja? "Penda-patan maksimal1,5 juta per bulan dengan jadwal ker-ja yang kerap 'rodi', dan perbedaan yang tipis antarakedua jenjang," ujar Presiden Asosiasi Perawat LukaIndonesia ini. Itu pun angka bagi mereka yang beker-ja di rumah sakit umum dan klinik. Padahal, menurutDadang, setiap tahunnya 700 akademi dim fakult~skeperawatan di Indonesia menelurkan kurang lebih20.000 perawat. "Yang terserap hanya 8%, sisanya en-tah ke mana," ujar Direktur PT Rumah Perawaran In-donesia ini.Kondisi memprihatinkan bagi perawat ini temyata

memunculkan gerakan yang kini menjadi tren globaldi dunia keperawatan, yaitu nursepreneur. Nursepre-neur bukan berarti perawat berwirausaha denganberbagai macam dagangan, bukan pula kapitalisasilayanan kesehatan.-"Nursepreneur merupakan trenglobal para perawat yang ingin membangun bisnismandiri menyediakan pelayanan keperawatan dari it-mu yang diperolehnva di bangku kuliah," tutur Ina.Menurut Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan In-donesian Health Consultant ini setidaknya ada 14bidang dengan sejumlah subnya yang bisa ditangani

Kllping Humas (Jnpad 2011 ---------- ...------

1

Page 2: ·Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pikiranrakyat-20111020... · perawat. Dari mulai penyedia layanan terapi (thera-pist) dan perawatan,

perawat. Dari mulai penyedia layanan terapi (thera-pist) dan perawatan, konsultan manajemen perawatanhingga menanam modal di area praktik mandiri. Se-muanya merupakan aplikasi yang didapatkan perawatsaat berkuliah dan mempunyai bidang kekhususanyang berbeda dengan kedokteran. Con-tohnya, menurut lna, konsul-tan berat badan

yangmarak ditawarkan di

kota-kota besar. "Harusnya itu men-jadi bidang kami. Akan tetapi, yang mengambil

peluang banyaknya mereka yang justru tidak punyadasar pendidikan kesehatan sama sekali," kata Ina.

Banyak aplikasi yang sebenamya bisa dirambahpelaku nursepreneur seiring dengan potensi berupaterus bertambahnya kebutuhan masyarakat padapelayanan keperawatan. Di Jakarta, menurut Dadang,pertumbuhan klinik kesehatan dan perawatan menca-pai 10% per tahunnya dengan kunjungan 600-700pasien per klinik per tahun. "Oleh karena itu, daripa-da berbondong-bondong mendaftar PNS, mendingbuka layanan perawatan luka, wajah," ujamya.Dadang tidak sekadar berbicara. Tiga tahun sudah, lu-lusan Akademi Keperawatan Lampung tahun 1994ini membuka klinik perawatan yang menu rut diamenangani khusus 3 B alias borok, berak, beser. "Halyang terdengar menjijikan, tetapi bila mau menanga-ni malah mendatangkan uang," tutumya berkelakar.Dadang yang mengaku mempunyai banyak pasienperawatan dari kalangan dokter kini memiliki limagerai klinik perawatan yang tersebar di [abotabek.Menurut dia, kunci kemajuan perawat yang inginmenempuh nursepreneur adalah percaya diri denganilmu yang didapat di bangku kuliah .."Toh kita dilin-dungi undang-undang yang memungkinkan kitamembuka area praktik mandiri. Hanya, sayangnya ki-ta sendiri yang seakan tidak peduli," ujamya.

Ina yang berkesempatan pula memberikanlokakarya Nursepreneur Bussines Plan pada hari yangsama menyatakan bahwa Nursepreneur bisa menjadisolusi permasalahan kesejahteraan perawat tanpamengorbankan nilai-nilai mulia keperawatan.

Heykal Sya'bankampus_pr©yahoo.com