pkm-p fresh viggies
DESCRIPTION
PKM PenelitianTRANSCRIPT
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sayur dan buah merupakan salah satu komoditas pangan yang mudah
membusuk (Dimyati, 2010). Pembusukan sayur dan buah ini diakibatkan
mikroorganisme karena lingkungan pada sayur dan buah ini memiliki pH dan
kadar air sesuai untuk tempat hidup mikroorganisme (Eckert, 1978). Selain
masalah mikroorganisme sayur dan buah juga dapat mengalami kerusakan melalui
respirasi. Respirasi terjadi akibat adanya aktivitas metabolisme yang
mengakibatkan timbulnya panas dan berkurangnya kadar air sehingga buah dan
sayur menjadi layu dan kusut (Liu, 1998).
Adapun berbagai upaya yang pernah dilakukan untuk menyelesaikan
masalah pembusukan untuk sayur dan buah seperti dengan cara pendinginan
(chilling storage) dan pemasangan polietilen (Dimyati, 2010). Cara pendinginan
memiliki kelemahan karena membutuhkan energi besar apabila dilakukan dengan
menggunakan kulkas dan tidak bertahan lama apabila dilakukan dengan cara
pemberian es di tempat penyimpanan. Sedangkan cara pelapisan dengan polietilen
kurang ramah lingkungan karena polietilen merupakan polimer yang terbuat dari
minyak bumi. Dari berbagai fakta tersebut maka dibutuhkan sistem pengawetan
untuk sayur dan buah yang ramah lingkungan, hemat energi dan dapat
mempertahankan kesegaran sayur dan buah dalam waktu lama untuk
meningkatkan ketahanan pangan sayur dan buah di Indonesia.
Nano teknologi di dunia saat ini berkembang begitu pesat. Salah satu
contohnya adalah nano material ZnO. Zink oksida merupakan zat fotokatalis
berharga ekonomis (Daneshvar, 2007). Prinsip kerja fotokatalis ZnO adalah ketika
zink oksida berukuran nano terkena sinar UV maka akan membentuk senyawa
super oksida yang dapat mendegradasi berbagai senyawa organik berbahaya,
menghilangkan mikroba berbahaya dan bakteri (Seery et al, 2008). Jones (2008)
melaporkan nanopartikel ZnO mempunyai aktivitas antibakteri yang tinggi,
sehingga apabila ZnO tersebut dilapiskan ke zat lain seperti kaca maka ZnO
tersebut dapat membunuh mikroba dan bakteri di lingkungan sekitarnya sehingga
ruangan tersebut menjadi terbebas dari berbagai mikroba. Karena zink oksida
2
sendiri merupakan katalis maka zink oksida tersebut tidak akan pernah habis dan
akan terus menerus mengalami reaksi tersebut(Seery et al, 2008).
Zink oksida (ZnO) memiliki kelemahan yaitu hanya bisa diinisiasi dengan
sinar UV (Zhang, et al, 2010). Salah satu solusi dari masalah tersebut adalah
melapisi ZnO dengan Cobalt (Co) (Reddy, 2013). Pelapisan ZnO dengan Cobalt
(Co) akan menurunkan bandgap dari ZnO sehingga material berukuran nano dari
ZnO dapat bekerja pada cahaya tampak hingga panjang gelombang 550 nm,
akibatnya aktivitas pendekomposisian mikroba dan bakteri semakin cepat dan
hanya menggunakan cahaya dari lampu yang kita gunakan sehari-hari (Reddy,
2013) atau dapat dikatakan Co doped ZnO sebagai fotodegradasi cahaya tampak
dengan lebih cepat dan lebih efektif.
Dari berbagai fakta diatas maka salah satu inovasi yang akan menjadi
solusi pemecahan masalah terhadap sistem pengawetan sayur dan buah adalah
dengan membuat alat pengawet sayur dan buah ramah lingkungan, hemat energi
berbasis automatic water spray dan nano Co-doped ZnO. Sistem tersebut
berfungsi mengawetkan sayur dan buah dengan adanya aktivitas antibakteri yang
tinggi serta dapat mengurangi proses respirasi dengan adanya automatic water
spray system sehingga dapat mencegah sayur dan buah dari proses pembusakan
dan pelayuan. kelebihan lain dari alat ini yaitu tidak merusak rasa, tekstur dan gizi
karena sayur dan buah hanya akan disinari cahaya tampak serta mudah
diaplikasikan.
1.2 Tujuan Khusus
Mengacu pada kebijakan strategis pemerintah mengenai Kebijakan Umum
Ketahanan Pangan nasional (KUKP) 2010-2014, Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan maka peneliatian ini
diharapkan menjadi solusi ketersediaan pangan berkelanjutan di Indonesia melalui
inovasi pengawetan sayur dan buah (fresh viggies)
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan modifikasi nanopartikel ZnO dengan penambahan Co
(kobal) dan uji aktivitas sebagai agen fotokatalitik dan antibakteri
2. Merancang dan menguji alat pengawet sayur dan buah berbasis
nanoteknologi terapan
3
3. Pengembahan riset dan teknologi dalam mewujudkan ketahanan
pangan nasional
1.3 Urgensi Penelitian
Penelitian ini akan berkontribusi pada kebijakan strategis pemerintah
mengenai ketahanan pangan dengan pengembahan riset dan teknologi pengawetan
sayur dan buah yang mudah diadopsi dimasyarakat sehingga meminimalisir
kerugian petani, distributor dan pedagang akibat pembusukan buah dan sayur. Hal
ini mengingat sayur dan buah merupakan salah satu komoditas pangan penting
yang mudah membusuk (Dimyati, 2010). Pembusukan sayur dan buah ini
diakibatkan mikroorganisme karena lingkungan pada sayur dan buah ini memiliki
pH dan kadar air sesuai untuk tempat hidup mikroorganisme (Eckert, 1978).
Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan usaha-usaha untuk mengawetkan
sekaligus menjaga kesegaran buah dan sayur, salah satunya dengan alat pengawet
sayur dan buah ramah lingkungan, hemat energi berbasis automatic water spray
dan nano Co-doped ZnO.
Keunggulan lain dari penelitian ini adalah jalur sintesis Co doped ZnO
yang mudah dan tidak terlalu panjang sehingga diharapkan mempunyai hasil yang
banyak dengan kemurnian tinggi. Pada sisi lain modifikasi struktur ZnO ini
berkaitan dengan upaya mendapatkan struktur dengan aktivitas fotokatalitik
maksimal, dimana Co doped ZnO akan bekerja pada cahaya tamapk dengan
aktivitas antibakteri tinggi (Reddy, 2013).
Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya khususnya sintesis
senyawa Co doped ZnO dan sistem automatic water sprey sebagai optimizer
untuk pengawetan sayur dan buah. Informasi tersebut akan sangat memberikan
sumbangan pada pengembangan ilmu pengetahuan melalui artikel publikasi dan
sangat potensial untuk dipatenkan.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah
sistem pengawet sayur dan buah dengan automatic water sprey dan nano Co
doped ZnO yang mampu mengawetkan buah dan sayur dengan lebih efektif,
hemat energi dan ramah lingkungan, artikel publikasi dan draf paten.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sayur dan Buah Mudah Membusuk
Sayur dan buah merupakan salah satu komoditas pangan penting yang
perlu dikonsumsi manusia dalam rangka memenuhi pola makan yang seimbang
(Dimyati, 2010). Tetapi sayur dan buah merupakan jenis bahan pangan yang
mudah membusuk (Kays, 1991). Pembusukan sayur dan buah ini diakibatkan
mikroorganisme karena lingkungan pada sayur dan buah ini memiliki pH dan
kadar air sesuai untuk tempat hidup mikroorganisme (Eckert, 1978). Selain
masalah mikroorganisme sayur dan buah juga dapat mengalami kerusakan melalui
respirasi. Respirasi tersebut dilakukan oleh sayur dan buah akibat adanya aktivitas
metabolisme yang mengakibatkan timbulnya panas dan berkurangnya kadar air
sehingga buah dan sayur menjadi layu dan berkurang nilai ekonominya (Liu,
1998)..
2.2 Kerugian Petani Akibat Pembusukan Sayur dan Buah yang Siap Dijual
Dampak Kerugian Pasca-Panen:
1. Mengurangi Pendapatan Petani (Pendapatan rendah/cap/tahun)
2. Meningkatnya harga Makanan (rendahnya kemampuan untuk
mengakses makanan Kerawanan Pangan malnutrisi
kelaparan penurunan kapasitas nasional/pemerintahan)
3. Membebankan tekanan yang lebih besar terhadap lingkungan karena petani
mencoba untuk mengkompensasi dengan meningkatkan produksi mereka
(Petani intensif dengan pertanian konservasi minimal/ null)
4. Akhirnya ketidakstabilan global dalam politik, ekonomi, dan keamanan
nasional karena penurunan kapsitas sistem pertanian.
Jenis-jenis Kerugian
- Kerugian Kuantitatif : Bobot berkurang (karena penanganan yang tidak
tepat di lapangan, transportasi, kerusakan mekanis), imbah pada sebagian
atau seluruh produk karena pembusukan atau penuaan
- Kerugian Kualitatif : Penuruana tekstur, rasa atau nilai gizi(karena cara
penaganan yang tidak tepat), kontaminasi seperti aflatoksin (Rosa,2006)
5
2.3 Nanopartikel ZnO
Nano teknologi di dunia saat ini berkembang begitu pesat.
Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik 1-100nm (Ramsden,
2011), contohnya nano material ZnO. Zink oksida merupakan zat fotokatalis
berharga ekonomis (Daneshvar, 2007). Prinsip kerja fotokatalis ZnO adalah ketika
zink oksida berukuran nano terkena sinar maka akan membentuk senyawa super
oksida yang dapat mendegradasi logam berat, menghilangkan mikroba berbahaya,
polutan organik dan bakteri (Seery et al, 2008). Efek fotokatalis dapat mereduksi
logam berat berbahaya seperti Cr(VI) hingga 80% (Slamet, 2003). Jones (2008)
dan Seery (2008) melaporkan nanopartikel ZnO mempunyai aktivitas antibakteri
yang tinggi dan mampu mereduksi logam berat serta polutan organik berbahaya,
sehingga apabila ZnO tersebut dibuat nanokomposit maka nanopartikel ZnO
dapat mereduksi logam berat dan membunuh mikroba dan bakteri di lingkungan
sekitarnya apabila diinisiasi cahaya. Teknologi ini sangat potensial untuk
mengatasi kelemahan membran filtrasi yang sering mengalami kejenuhan dan
masa pakai relatif pendek akibat pori-pori membran yang telah tersumbat. Karena
zink oksida sendiri merupakan katalis maka zink oksida tersebut tidak akan
pernah haban akan terus menerus mengalami reaksi tersebut (Seery et al, 2008).
2.4 Mekanisme Pengurangan Laju Respirasi dengan Automatic Water Spray
Repirasi adalah proses penting dalam sel-sel hidup yang menengahi
pelepasan energi melalui penguraian senyawa karbon dan pembentukan rantai
karbon yang diperlukan untuk mempertahankan reaksi sintetik produk setelah
panen (Kays, 1991). Adanya proses respirasi ini menyebankan sayur dan buah
menjadi layu dan berkurang nilai ekominya. Penyebab utama proses ini adalah
kadar uap air di lingkungan lebih sedikit daripada kadar air dalam sayuran,
akibatnya air yang ada dalam sayuran menguap dan sayuran menjadi kering.
Proses respirasi ini dapat dicegah dengan mengondisikan kadar uap air di
lingkungan melebihi kadar air dalam sayur dan buah. Dengan kondisi tersebut
maka air dalam sayur dan buah tidak akan menguap dan sayuran tidak menjadi
layu. Salah satu cara pengondisian uap air dalam lingkungan tersebut adalah
menggunakan automatic water spray. Automatic water spray adalah penyemprot
air otomatis yang diatur dengan sensor elektronik, sehingga diharapkan dengan
6
Proses Fotokatalis Nanopartikel ZnO
ZnO + hv ⟶ hVB+ + eCB
-
hVB+ + H2O ⟶ OH
eCB- + O2 ⟶ O2
alat ini lingkungan kadar airnya akan cukup untuk mencegah terjadinya respirasi
dan sayu serta buah terhindar dari proses kelayuan sehingga nilai ekonomisnya
tidak berkurang.
2.5 Mekanisme Pengawetan Sayur dan Buah dengan nano Co doped ZnO
Inovasi alat pengawet sayur dan buah dengan fotokatalis ini akan
membantu menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh bakteri dan
mikroorganisme yang mempercepat pembusukan sayur dan buah. Hal ini
disebabkan adanya zat fotokatalis ZnO pada kaca alat pengawet tersebut. ZnO
akan mendegradasi bakteri, dan mikroorganisme yang membuat sayur dan buah
busuk menjadi zat yang tidak berbahaya.
Gambar 1. Proses fotokatalitik nanopartikel ZnO (Tian, 2009)
Fenomena fotokatalis diawali dengan fotoeksitasi yaitu cahaya yang
mengenai nanopartikel ZnO akan mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita
konduksi sekaligus menghasilkan hole+ pada pita valensi. Energi yang dihasilkan
dari elektron yang yang tereksitasi ini menyebabkan elektron berada pada pita
konduksi dan menghasilkan pasangan elektron bermuatan negatif (e) dan hole+
yang disebut sebagai semikonduktor photo-excitation state (Reddy, 2013)
Dari reaksi fotokatalis tersebut
membentuk senyawa superoksida
yang melepaskan O2 dan OH radikal
yang dapat mengoksidasi berbagai
mikroba pembusuk sayur dan buah
serta bakteri sehingga alat pengawet sayur dan buah dengan pronsip fotokatalitik
ini mampu mengawetkan dengan cara membunuh bakteri dan mikroorganisme
penyebab kebusukan sehingga produk sayur dan buah segar, teksturnya bagus,
dan awet dalam jangka waktu lama.
7
2.6 Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan
Langkah untuk mengimplementasikan gagasan sistem pengawet sayur dan
buah (fresh Viggies) adalah mengajukan proposal ke kompetisi nasional dan
inkubasi riset untuk pembuatan prototype. Langkah selanjutnya adalah
penyempurnaan produk tersebut. Setelah itu dilakukan publikasi dan pengajuan
paten. Fokus-fokus grand design implementasi penelitian ini adalah :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 5 bulan. Kegiatan dilakukan di tiga
tempat, yaitu :
1. Laboratorium Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
3. Laboratorium Fisika Material dan Instrumentasi Universitas Diponegoro
3. 2. Variabel Penelitian
Variabel tetap yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Bahan baku material (Co doped ZnO)
ROADMAP KREATIVITAS
Fresh Viggies
Riset dan
pengembangan
teknologi nano untuk
mengatasi problem
ketahanan pangan
nasional
PKM-PENELITIAN
Publikasi Ilmiah
PKM KC
Peningkatan Kerja Fresh Viggies
PKM T
Penerapan Teknologi Fresh Viggies dengan mitra
Agrobisnis, Soropadan, Temanggung
Rancangan Pengembangan Fresh Viggies
kedepannya
PKM M
Teknologi Pengawetan Sayur Tepat Guna Untuk
Serikat Petani Sayur dan Buah Temanggung
Gambar.2 Roadmap Kreativitas
8
2. Kerangka dan sistem pengawetan sayur dan buah
Variabel tidak tetap yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Pelapisan Co doped ZnO
Variabel yang dinilai dari penelitian ini :
1. Ukuran kristal Co doped ZnO
2. Kemampuan pengawetansayur dan buah
3.3 Prosedur penelitiannya dilakukan dalam beberapa tahap :
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan adalah Peralatan yang digunakan adalah
seperangkat alat gelas, termometer, pengaduk magnet (magnetic stirrer),
spreyer dan kompresor, Spektroskopi UV-Vis, SEM (Scanning Electron
Microscop), XRD, automatic water sprey
3.4.2 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zn asetat,
isopropanol, kobalt nitrat, kaca, aseton, air deionisasi, monoetanolamin.
3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Pembuatan Co Doped ZnO
Mulai
Sintesis Material Nanopartikel
Co doped ZnO
Pembuatan Kerangka dan Mekanis
Alat Pengawet Buah dan Sayur
Pengujian Rancang Bangun
Karakterisasi dan Pengujian Material
Deposisi Pada Substrat Kaca
Finishing Kerangka Dan Mekanis
Pembuatan Sistem Kontrol
Automatic Water Sprey
Pengujian Finishing Sistem
Kontrol
Assembly Sistem Kontrol
Perakitan Komponen Prototipe
Keseluruhan
Pengujian dan Optimalisasi
Selesai
Gambar.3 Prosedur Penelitian
9
Sintesis nanopartikel Co doped ZnO dilakukan dengan metode sol gel
dengan prekursor Zn(CH3COO2)2.2H2O sebagai sumber Zn dan isopropanol
(IPA: (CH3)2CHOH), monoetanolamin (MEA: HOCH2CH2NH2) dan kobal
nitrat (CoNO3.6H2O). Pembuatan nanopartikel ZnO dengan melarutkan Zn
Asetat kedalam larutan propanol dan monoetanolamin pada temperatur ruang
dengan konsentrasi 0,3M Zn Asetat dengan perbandingan molar 1:1 dan
kemudian distirer selama 1 jam. Hasil yang terbentuk larutan berwarna putih
bening. Setelah itu tambahkan kobal nitrat dengan perbandingan dengan Zn
10:1(Zn: 10, Co: 1) dan dilstirer selama 7 jam. Hasilnya berupa larutan
homogen berwarna ungu bening. Proses selanjutnya yaitu pelapisan pada
substrat kaca dan furnace
3.5.2 Visualisasi Pembuatan Sistem Fresh Viggies
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Bahan habis pakai 3,510,000.00
2. Peralatan Penunjang PKM 1,590.000,00
3. Perjalanan 2,200,000.00
4. Biaya Analisis 2,880,000.00
5. Biaya Lain-lain 2,050,000.00
Jumlah 12,230,000.00
Lampu TL yang sering kita
gunakan sehari-hari
Kaca terlapisi nano
Co doped ZnO
Automatic Water Spray
Gambar. 4 Visualisasi Pembuatan Sistem Fresh Viggies
10
4.2. Jadwal Kegiatan
No
Uraian kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5
1 Persiapan Alat dan
Bahan
2 Pembuatan Prototipe
di Laboratorium
3 Analisa Laboratorium
4 Analisa Data
5 Studi Pustaka
6 Penyusunan Laporan
7 Presentasi Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Daneshvar, 2007, Preparation and Investigation of Photocatalytic Properties of ZnO
Nanocrystals: Effect of Operational Parameters and Kinetic, World Academy of
Science, Engineering and Technology, pp. 29.
Dimyati, Ahmad. 2010. The Commercial Storage of Fruits, Vegetables, Florist and
Nursery Stocks. USDA Agric. Handbook No. 66. USDA Washington.
Eckert, J.W. 1978. Pathological disease of fresh fruit and vegetables. In Postharvest
Biology and Biotechnology. Hultin, H.O. and Miller, N (eds). Food and Nutrition
Press, Westport, Connecticut:161-209.
Jones, Nicole, Binata Ray, Koodali T. Ranjit, Adhar C. Manna, 2008, Antibacterial
activity of ZnO nanoparticle suspensions on a broad spectrum of microorganisms.
FEMS Microbiology Letters, Volume 279, Issue 1, pages 71–76, February 2008
Handaka, 2013, Mengurangi Kerugian Pasca-Panen : Pilihan Strategis dan
Pengembangan Teknologi Pasca Panen, Lokakarya US-ASEAN, Jakarta 3-4
September 2013
Karunakaran, C., V. Rajeswari, P. Gomathisankar, 2010, Antibacterial and photocatalytic
activities of sonochemically prepared ZnO and Ag–ZnO, Journal of Alloys and
Compounds, Volume 508, Issue 2, 22 October 2010, Pages 587–591
Kays, S. J. 1991. Postharvest Physiology of Perishable Plant Products. AVI Publishing by
van Nostrand Reinhold, New York.
Reddy, Sankara, Venkatramana Reddy, Koteeswara Reddy and Pramoda Kumari, 2013,
Synthesis, Structural, Optical Properties and Antibacterial activity of co-doped (Ag,
Co) ZnO Nanoparticles, Research Journal of Material Sciences, Vol. 1(1), 11-20,
February (2013)
Seery, Michael K., Reenamole Gorgekutty, and Suresh C. Pillai, 2008, A Highly Efficient
Ag-ZnO Photocatalyst: Synthesis, Properties, and Mechanism, Dublin : School of
Chemical and Pharmaceutical Sciences, Dublin Institute of Technology,
Zhang, Y., Shi, E.W., Chen, Z.Z., 2010, Magnetic properties of different temperature
treated Ni-doped ZnO hollow nanospheres, Mater. Sci. Semicond. Process, 13,132-
136