plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - … · program studi psikologi ... semua yang tertuang...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN TINGKAT KELEKATAN AMAN ANAK
DILIHAT DARI STATUS PEKERJAAN IBU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Nice Maylani Asril
NIM : 049114090
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Siapapun bisa marah – marah itu mudah, tetapi marah
pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada
waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan
cara yang baik – bukanlah hal mudah
(Aristoteles, The Nicomachean Ethics)
Kecerdasan dan karakter, itu tujuan
pendidikan yang sebenarnya
(Dr. Martin Luther King Jr.)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARYA SEDERHANA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:
ALLAH SWT
Papi dan Mami
Iwan, Sepfree, dan Isal
Bubu
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Nice Maylani Asril (2008). Perbedaan Tingkat Kelekatan Aman Anak Dilihat dari Status Pekerjaan Ibu. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan dua variabel, yaitu kelekatan aman sebagai variabel tergantung dan status pekerjaan ibu sebagai variabel bebas. Dalam hal ini, definisi operasional dari kelekatan aman adalah suatu ikatan yang bersifat emosional yang disampaikan ibu kepada bayi yang ditunjukkan oleh kepedulian ibu terhadap bayi yang mengandung unsur perasaan kasih sayang ibu dan kepekaan ibu terhadap kebutuhan bayi. Selanjutnya, definisi operasional dari status pekerjaan ibu adalah kedudukan ibu di dalam suatu unit bidang usaha atau kegiatan dalam melakukan pekerjaan. Dalam penelitian ini, status pekerjaan ibu dibedakan menjadi ibu yang bekerja di luar rumah, ibu yang bekerja di dalam rumah, dan ibu yang tidak bekerja. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu.
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bertempat tinggal di Yogyakarta dan Solo yang berjumlah 66 orang, yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan status pekerjaan ibu, yaitu 22 orang ibu yang merupakan ibu yang bekerja di luar rumah, 22 orang ibu yang bekerja di dalam rumah, dan 22 orang ibu yang tidak bekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala tingkat kelekatan aman yang disusun sendiri oleh peneliti. Uji reliabilitas skala menggunakan teknik Alpha-Cronbach yang menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,872. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians satu jalur (one way anova).
Dari hasil analisis data, diperoleh F hitung sebesar 4,615 dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan ibu. Selanjutnya, hasil perhitungan rerata empiris untuk kelompok ibu yang bekerja di luar rumah sebesar 85,09. Rerata empiris untuk kelompok ibu yang bekerja di dalam rumah sebesar 89,95, dan rerata empiris untuk kelompok ibu yang tidak bekerja sebesar 95,14. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang tidak bekerja. Akan tetapi, tingkat kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang bekerja di dalam rumah tidak menunjukkan perbedaan. Begitu pula tingkat kelekatan aman anak pada ibu yang bekerja di dalam rumah dan ibu yang tidak bekerja tidak menunjukkan perbedaan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Nice Maylani Asril (2008). The Difference Level of Child Secure Attachment as Viewed from the Mother’s Job Status. Yogyakarta: Faculty of Psychology, Sanata Dharma University.
The aim of this research was to find out the differences level of child secure attachment as viewed from the mother’s job status. In this research, operational definition of secure attachment was the emotional tie that covers love and her sensitivity to the child’s needs. Then, operational definition of the mother’s job status was her position in a work field or her activity in work. In this time, the mother’s job status was classified in three types that is, mother who job at home, out home, and house wife. The hypothesis in this research was there is a difference level of child secure attachment developed in a child as viewed from the mother’s job status.
The subjects were 66 mothers who live in Yogyakarta and Solo was classified into three types based on the mother’s job status that is, 22 mothers who work out home, 22 mothers who work at home, 22 house wife. The data was collected by using level of secure attachment scale that arranged by researcher. Scale reliability was tested by Alpha Cronbach technique, that result reliability coefficient 0.872. The data was analyzed by one way anova.
The result of data analyzed was F count amount of 4,615 with significant level was 0.013 (p<0.05). This result showed that there was significant differences level of child secure attachment developed in a child as viewed from the mother’s job status. The empirical mean of mothers who work out home amount of 85,09. The empirical mean of mothers who work at home amount of 89,95 and the empirical mean of house wife amount of 95,14. It’s mean that there was differences level of child secure attachment between mothers who work out home and house wife. But level of child secure attachment between mothers who work out home and mothers who work at home was not different. That also happened between mothers who work at home and house wife.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kasih dan
karunia-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul Perbedaan Tingkat Kelekatan Aman Anak Dilihat dari
Status Pekerjaan Ibu. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Semua yang tertuang dalam skripsi ini diperoleh dengan kerja keras dan
tidak lain karena peran, bantuan, bimbingan, motivasi, dukungan, dan doa dari
beberapa pihak, dan karenanya penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Paulus Edy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas sanata Dharma yang telah memberikan izin
penelitian.
2. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu dan perhatian, serta banyak
membantu selama diskusi dan bimbingan sehingga akhirnya penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Si., selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu, perhatian, serta membagi ilmu kepada penulis selama
ujian skripsi dan proses revisi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M., S.Ps., M.Si., selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu, perhatian, serta membagi ilmu kepada penulis selama
ujian skripsi dan proses revisi.
5. Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S S.Psi., M.Si, selaku dosen pembimbing
akademik yang telah meluangkan waktu dan perhatian untuk membimbing
dan memberi semangat kepada penulis sejak semester awal berada di
fakultas Psikologi.
6. Ibu M.M. Nimas Eki. S. S.Psi., M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah
Seminar yang telah membantu penulis dalam mengungkapkan ide-ide awal
penulisan skripsi.
7. Bapak Y. Heri W. S.Psi., M.Psi dan Ibu Titik Kristiyani S.Psi. yang telah
membimbing dan memberi semangat kepada penulis selama penulis
berada di kelompok studi RASS.
8. Bapak Y. Agung Santoso, S.Psi. yang telah banyak meluangkan waktu
untuk membagi ilmu, pengalaman, dan mendengar keluh kesah penulis
selama penulis berada di fakultas Psikologi.
9. Papi dan Mami tersayang, atas cinta dan kasih, tulusnya doa, serta
semangat dan motivasi yang mengiringi langkah penulis. Makaci ya Pi –
Mi.
10. K’ Iwan, K’ Sepfree, Ical, atas dinamika, kebersamaan, dan pertengkaran2
qta selama ini, tanpa kalian idupQ jadi lebih berwarna.
11. TayangQ Bubu…yg udah nemenin Q, surprise banget buat cinta, kasih,
semangat, waktu, n segala sesuatu yang udah dicurahkan untukQ. Smoga
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jagoan khayalan Qta (Arthur, Marisabeth, Marcell, Prudence) bisa jadi
kenyataan yah…kapan niy nyusul?
12. Temen2 yang udah ngebantu suksesnya tryout n penelitianQ, Raniy, Mb
In, Maya, Mama Maya, Paceh, Devi, Pak De Dul, Ms Unang, Ajeng, Ms
Pongky, Fitri, Novi, Mitul, Lutfi, Ajay, Susi, Yetty, Lea, atas
kesediaannya bwt nyariin subjek penelitian utk Q. Q cm bisa ngucapin
mkc bwt kalian smua smoga kebaikan kalian terbalas.
13. Segenap dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan
pengetahuan dan ilmu kepada penulis.
14. Staf dan karyawan sekretariat Fakultas Psikologi: mbak Nanik, Mas
Gandung, Pak Gie, Mas Doni dan Mas Muji yang udah banyak membantu
selama Q belajar di psikologi. Matur nuwun sanget.
15. TayangQ Raniy, untuk segala kegilaan, suka duka, dan persahabatan yang
udah terjalin empat taun ini. Mkc bwt waktu yang diberikan bwt
menemaniQ nyebarin skala, mkc bwt indah dan racunnya dunia yang telah
kau bagi untuk Q. Tay ching kapan niy ikut Q? Smangat yukkk….
16. TayangQ Ndol, untuk segala canda dan tawa, keceriaan, dan cerita yang
tlah kau berikan. Mkc bwt prsahabatan yg udah terjalin empat taun ini,
mkc bwt warna2 khidupan yg tlah rela kau bagi utk Q. Ayoh tay semangat
nyusunnya…jgn kerja truz…
17. TayangQ Astin, untuk kegilaan, keceriaan, canda tawa, dan kebersamaan
yang udah terjalin. Mkc bwt prsahabatan yg udah terjalin empat taun ini,
mkc bwt warna2 khidupan yg tlah rela kau bagi utk Q. Mkc juga untuk
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semua support dan dukungan di saat aku merasa ‘jatuh’ dalam hidupku.
Mkc juga krn dirimu tlah meninggalkan Q terlebih dulu di Psikologi ini.
Semangat kerjanya yah… inget gaji pertama makan2 loh.
18. Sahabat Q yang cantik, Uci dan Eli yang telah berbagi waktu untukQ,
mendengar segala keluh kesahQ. mkc bwt segalanya.
19. Teman2 Q yang baik, Maya, Metta, Nyunz, Adib, Baka, Paceh, Aang,
Vlix, Xna, Ms Uun yg jayus, Tayang Verty, dan Stev, atas seluruh moment
yang terjadi dan segala pengalaman yang membuat kita lebih kaya dalam
memaknai hidup.
20. Mb2 Q: Mb Nat, Mb Wie, Mb Win, Mb Otic Super Otic mkc yah atas
bimbingan, pengalaman, dan smgt yang udah kalian bagi utk Q.
21. Temen2 di Sekar Jepun, mari Qta bersama2 memulai karier menari Qta ☺.
Kapan yah mentas bareng lagih?? Jangan pernah ragu bwt belajar nari
yah?
22. Every sister n brother in : Wisma Rosari (khususnya anak-anak atas☺ plus
anak angkat), cah-cah Psikologi angkatan 2004, Temen2 asisten Grafis,
kelp. KKN Keep-uh angkatan XXXIV, atas untaian cerita yang mengisi
hari-hariku.
23. Semua temen2 di RASS, mkc bwt segala ilmu n dinamikanya. Ayoh
bersama membangun RASS mjdi sprit yg Qta inginkan.
24. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang secara
langsung ataupun tidak langsung sudah membantu dalam penyusunan
skripsi ini.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
dengan rendah hati memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
dan untuk itu, penulis menerima segala kritik maupun saran yang membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan pada umumnya dan semua orang yang membaca skripsi ini pada
khususnya.
Tuhan memberkati.
Yogyakarta, Juni 2008
Penulis.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………… ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 9
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 9
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11
A. Kelekatan Aman ........................................................................................ 11
1. Pengertian Kelekatan .......................................................................... 11
2. Fase-fase dalam Kelekatan ................................................................. 12
3. Jenis-jenis Kelekatan .......................................................................... 14
4. Kelekatan Aman……………………………………………………….. 18
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelekatan………………………… 20
6. Aspek-aspek dari Kelekatan Aman……………………………………. 22
B. Status Pekerjaan Ibu ................................................................................... 23
1. Pengertian Status Pekerjaan Ibu ……................…………………….. 23
2. Jenis-jenis Status Pekerjaan Ibu ……………………………………… 24
3. Konsekuensi dari Status Pekerjaan Ibu …………..…………………... 25
C. Perbedaan Tingkat Kelekatan Aman Anak Dilihat dari Status Pekerjaan Ibu
…………………………………………………………………………... 27
D. Hipotesis ..................................................................................................... 33
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34
B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 34
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 34
1. Status Pekerjaan Ibu ............................................................................ 34
2. Kelekatan Aman................................................................................... 34
D. Subjek Penelitian......................................................................................... 35
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 37
1. Status Pekerjaan Ibu………………… ………………………………. 37
2. Skala Tingkat Kelekatan Aman ……………………………………... 38
F. Prosedur Pengambilan Data ……………………………………………… 43
G. Analisis Data ……………………………………………………………... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 45
A. Persiapan Penelitian ................................................................................... 45
C. Hasil Uji Coba Alat Ukur ........................................................................... 46
1. Uji Validitas …………………………………………………………. 46
2. Uji Daya Diskriminasi Aitem ………………………………………. 46
3. Uji Reliabilitas ………………………………………………………. 51
D. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………………….51
E. Hasil Penelitian ........................................................................................... 53
1. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 53
a. Data Demografis Subjek ………………………………………... 53
b. Kategorisasi Skor Tingkat Kelekatan Aman …………………... 55
2. Uji Asumsi Penelitian ......................................................................... 61
a. Uji Normalitas Sebaran …………………………………………. 61
b. Ui Homogenitas Varians ………………………………………... 62
3. Uji Hipotesis ………………………………………………………… 63
a. Pengujian Hipotesis Mayor ……………………………………... 63
b. Pengujian Hipotesis Minor ……………………………………… 64
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Pembahasan ................................................................................................ 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 72
A. Kesimpulan ................................................................................................ 72
B. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………….. 72
C. Saran ........................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75
LAMPIRAN .................................................................................................... 78
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman Sebelum Uji
Coba …………………………………………………………….41
Tabel II Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman Setelah Uji
Coba …………………………………………………………. …47
Tabel III Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman (Penelitian)
………………………………………………………………… 49
Tabel IV Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman (Gugur Setelah
Penelitian) …………………………………………………….. 50
Tabel V Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu………….. 53
Tabel VI Data Rentang Usia Ibu dan Rentang Usia Anak ……………… 54
Tabel VII Data Jenis Kelamin Anak …………………………………….. 54
Tabel VIII Deskripsi Statistik Data Skala ………………………………… 56
Tabel IX Rangkuman Data Kategori Tingkat Kelekatan Aman………… 57
Tabel X Data Tingkat Kelekatan Aman Dilihat Dari Status Pekerjaan Ibu
……………………………………………………………………….. 59
Tabel XI Rata-rata Teoritis dan Rata-rata Empiris Skala Tingkat Kelekatan
Aman……………………………………………………………61
Tabel XII Hasil Perhitungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ……62
Tabel XIII Hasil Perhitungan Levene Test ……………………………… .. 63
Tabel XIV Hasil Perhitungan Analisis Varian Satu Jalur ………………….64
Tabel X Ringkasan Hasil Post Hoc Test ………………………………. 65
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Perbedaan Tingkat Kelekatan Aman Anak Dilihat
dari Status Pekerjaan Ibu ………………………………..… 32
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Skala Try Out Kelekatan Aman
Lampiran II Koefisien Reliabilitas Skala Try Out Kelekatan Aman
Lampiran III Skala Penelitian Kelekatan Aman
Lampiran IV Koefisien Reliabilitas Skala Penelitian Kelekatan
Lampiran V Hasil Uji Normalitas dan Hasil Uji Homogenitas
Data Hasil Penelitian
Lampiran VI Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat seorang anak dilahirkan, maka ia tidak dapat mengurus dirinya
sendiri. Kehidupannya akan sangat tergantung pada pengasuhan intensif yang
diberikan oleh ibu. Selama proses pengasuhan anak, akan terjalin suatu ikatan
emosional dalam interaksi antara ibu dan anak. Ikatan emosional yang terjalin
antara ibu dan anak tersebut akan memunculkan kelekatan (attachment) di
antara mereka.
Kelekatan (attachment) adalah suatu relasi antara anak dengan seorang
atau lebih pengasuh yang muncul pada masa bayi dimana relasi tersebut
menggambarkan ikatan di antara mereka (Bowlby, 1969; Santrock, 2000).
Selanjutnya, kelekatan (attachment) adalah suatu ikatan emosional yang kuat
antara anak dan pengasuhnya atau ibu.
Tahun pertama kehidupan adalah kerangka waktu kunci bagi
perkembangan kelekatan (Erikson, 1968; Santrock, 2000). Erik Erikson
(dalam Santrock, 2000) menyebutkan bahwa kelekatan terkait dengan tahap
pertama perkembangan psikososial yaitu kepercayaan. Suatu rasa percaya
memerlukan perasaan akan adanya kenyamanan fisik, sejumlah kecil rasa
khawatir, dan pemahaman akan masa depan. Anak yang memiliki rasa
percaya pada dunia, membentuk harapan seumur hidup bahwa dunia adalah
tempat yang baik dan menyenangkan. Maka dari itu, kelekatan yang
diharapkan terbentuk antara anak dengan ibu adalah kelekatan yang aman.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Erikson meyakini bahwa orang tua yang tanggap, sangat peka dalam
memberikan rasa percaya dan aman ini kepada anak.
Perspektif etiologis psikiater Inggris, John Bowlby (Vasta, et al., 1995)
juga menekankan pentingnya kelekatan yang aman pada tahun pertama
kehidupan dan tanggapnya pengasuh anak akan hal ini. Bowlby yakin ibu dan
anaknya secara naluriah membentuk suatu kelekatan. Kelekatan yang aman
sejak dini dengan pengasuh juga berkaitan dengan perilaku sosial anak di
kemudian hari dalam perkembangannya. Hal ini didukung oleh Warmer, dkk
(1994) yang menemukan bahwa anak usia enam tahun yang memiliki
kelekatan aman dengan ibunya memiliki kompetensi dalam bermain dan
mampu memecahkan konflik yang terjadi dengan teman sebaya.
Ainsworth (dalam Santrock, 2000) menyatakan bahwa kelekatan terbagi
menjadi kelekatan yang aman (secure attachment) dan kelekatan yang tidak
aman (insecure attachment). Kelekatan yang tidak aman (insecure
attachment) dibagi lagi menjadi kelekatan cemas-menghindar dan kelekatan
cemas-menolak. Anak dengan kelekatan yang aman menggunakan ibu sebagai
suatu landasan yang aman untuk mengeksplorasi lingkungannya. Kemudian,
anak dengan kelekatan cemas-menghindar memperlihatkan ketidakamanan
dengan menghindari ibu (misalnya, mengabaikan, menghindari tatapan, dan
tidak berupaya mencari kedekatan dengan ibunya). Selanjutnya, pada anak
dengan kelekatan cemas-menolak memperlihatkan ketidakamanan dengan
menolak ibu (misalnya, bersandar padanya tapi saat bersamaan menendang
dan mendorong jauh-jauh ibunya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Main & Solomon (1990) menambahkan satu jenis untuk kelekatan yang
tidak aman, yaitu disorientasi atau disorganisasi. Anak yang mengalami
kelekatan yang disorientasi dan disorganisasi terlihat tidak memiliki strategi
yang jelas dalam merespon ibu mereka. Pada suatu waktu, mereka mungkin
menolak saat berdekatan dengan ibu mereka, dan waktu selanjutnya mungkin
mereka terlihat takut pada ibunya, atau sangat dingin saat ibu mendekati
mereka.
Untuk selanjutnya, yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah jenis
kelekatan yang aman. Dari penelitian yang dilakukan Belsky, Spritz, & Crnic
(1996), ditemukan bahwa ibu yang peka dan selalu bersama anaknya dimana
anaknya mengalami kelekatan yang aman dan nyaman lebih mampu memulai
percakapan yang mengandung unsur emosional dan relasional dengan anak
mereka. Laible & Thompson (2002) menyatakan bahwa; karena emosi
berkaitan secara signifikan dengan kelekatan antara ibu dan anak, maka anak
merefleksikan pesan yang mengandung emosi dan moral yang disampaikan
oleh ibu mereka dalam percakapan antara ibu dan anak setiap hari.
Penelitian yang dilakukan oleh Farrar, Fasig, & Welch-Ross (1997)
menunjukkan bahwa ibu dari anak yang mengalami kelekatan yang aman
lebih memunculkan emosi yang bermakna positif daripada memunculkan
emosi yang bermakna negatif dalam interaksi ibu dan anak. Selanjutnya,
penelitian yang dilakukan oleh Matas, Arend, & Sroufe pada tahun 1978
(Santrock, 2000) menunjukkan bahwa anak yang merasakan kelekatan yang
aman dengan ibunya sejak masa awal pada masa bayi tidak mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
frustasi dan lebih bahagia pada usia dua tahun dibandingkan dengan anak
yang tidak merasakan kelekatan yang aman.
Berdasarkan penjelasan di atas, kenyamanan dan keamanan dalam
kelekatan sangat dibutuhkan dan penting dialami oleh anak pada tahun
pertama kehidupannya. Namun demikian, masih ada anak yang mengalami
ketidaknyamanan dan ketidakamanan dalam kelekatannya dengan ibu.
Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh Egeland pada tahun 1989
(Santrock, 2000), diperoleh bahwa sejumlah anak yang mengalami kelekatan
yang tidak aman kurang mampu berinteraksi dengan lingkungannya dan
memiliki nilai yang kurang bagus pada kelas tiga dibandingkan dengan
sejumlah anak yang mengalami kelekatan yang aman. Anak yang mengalami
kelekatan yang tidak aman akan menghindari ibu karena mereka tidak percaya
pada ibunya, anak juga takut pada orang asing, dan terganggu oleh hal-hal
kecil seperti perpisahan sehari-hari, karena anak menganggap tidak ada figur
yang dapat dijadikan landasan yang aman dan dipercaya untuk
mengeksplorasi lingkungan.
Kelekatan yang dialami oleh anak dipengaruhi oleh kemudahan dan
keresponsifan pengasuh atau ibu dalam mengasuh anak, kemampuan anak
untuk membuka hubungan dengan pengasuh atau ibu, serta keadaan keluarga
dan lingkungan anak (Bowlby, 1977; Santrock, 2000). Dari beberapa faktor
tersebut, peneliti akan lebih menyoroti faktor kemudahan dan keresponsifan
pengasuh atau ibu dalam mengasuh anak. Hal ini dikarenakan ibu adalah figur
yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan anak pada masa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kehidupannya. Selain itu, ibu dalam interaksinya dengan anak mendapatkan
kesempatan lebih awal untuk menyampaikan emosi-emosi yang positif kepada
anaknya (Farrar, Fasig, & Welch-Ross, 1997).
Keamanan dan ketidakamanan kelekatan yang dialami oleh anak
tergantung pada seberapa peka dan tanggap seorang ibu terhadap sinyal yang
disampaikan anak. Anak yang merasakan kelekatan yang aman cenderung
memiliki ibu yang peka, menerima, dan dapat mengekspresikan afeksi
terhadap anak dibandingkan dengan anak yang tidak merasakan kelekatan
yang aman (Pederson, dkk, 1989; Santrock, 2000). Kepekaan dan
ketanggapan ibu pada sinyal yang disampaikan anak terkait juga dengan
kuantitas kebersamaan antara ibu dan anak (Isabella, Belsky, & Von Eye,
1989; Kiser et al., 1986; Isabella & Belsky, 1991).
Kuantitas kebersamaan ibu dan anak yaitu terkait dengan banyaknya
waktu yang dihabiskan ibu bersama anaknya. Kuantitas kebersamaan ibu dan
anak memiliki hubungan dengan kelekatan antara ibu dan anak (Isabella,
Belsky, & Von Eye, 1989; Kiser et al., 1986; Isabella & Belsky, 1991).
Selain kuantitas kebersamaan antara ibu dan anak, kepekaan dan
ketanggapan ibu pada sinyal yang disampaikan oleh anak juga terkait dengan
kualitas dari respon ibu terhadap kebutuhan-kebutuhan anak mereka yang
berupa perhatian, bantuan, dan perlindungan bagi anak mereka (Ainsworth,
1989).
Terkait dengan kuantitas kebersamaan ibu dan anak serta kualitas respon
ibu maka dapat dilihat fenomena saat ini dimana banyak ibu yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kesibukan di luar rumah ataupun di dalam rumah, yang mana kesibukannya
tersebut merupakan pekerjaan diluar pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
Fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan apakah ada perbedaan yang
ditimbulkan oleh status pekerjaan ibu.
Status pekerjaan ibu yang dimaksud adalah ibu yang bekerja di luar
rumah, ibu yang bekerja di dalam rumah, dan ibu yang tidak bekerja (Surya,
2002). Status pekerjaan ibu ini akan memunculkan adanya perbedaan jumlah
jam kerja dan jadwal kerja pada ibu-ibu. Jumlah jam kerja dan jadwal kerja
yang berbeda pada ibu-ibu ini akan mempengaruhi waktu kebersamaan ibu
dengan anaknya. Adanya perbedaan waktu kebersamaan antara ibu dan anak
dapat memunculkan perbedaan tingkat kelekatan aman yang terbentuk pada
anak. Hal ini disebabkan karena waktu kebersamaan antara ibu dan anak
terkait dengan peluang ibu untuk mengasuh anaknya.
Status pekerjaan ibu juga mengandung masalah konflik peran pada diri
ibu. Hal ini dapat terjadi pada ibu yang bekerja baik di dalam maupun di luar
rumah. Konflik peran ini muncul karena ibu-ibu pada kedua status pekerjaan
tersebut memiliki peran ganda. Peran ganda yang dimaksud adalah peran
sebagai ibu rumah tangga dan peran sebagai wanita yang bekerja. Menurut
Shaevits (dalam Rinto, 2004), ibu yang berperan ganda mengakui bahwa
secara operasional sulit untuk membagi waktu bagi urusan rumah tangga dan
pekerjaannya. Selain itu menurut Ancok (dalam Gunanto, 1997; Rinto, 2004)
akan terjadi fenomena kehilangan kontrol pribadi pada ibu karena terlalu
sibuk oleh pekerjaannya. Devintha (2006) juga menyatakan bahwa kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
akan timbul pada ibu yang memiliki peran ganda di masyarakat. Hal ini
diakibatkan karena baik lingkungan maupun dirinya sendiri menginginkannya
untuk menjadi ibu sekaligus istri yang baik dimana dapat memenuhi semua
kebutuhan. Di lain sisi, dia juga ingin agar pekerjaannya berjalan baik-baik
saja. Apabila kedua hal tersebut tidak berjalan selaras, maka biasanya akan
timbul kecemasan dan juga stres pada diri ibu.
Konflik peran yang dialami ibu tersebut dapat membuat ibu sulit meraih
sukses di bidang pekerjaan, keluarga, dan hubungan interpersonal sekaligus.
Apalagi jika ibu berasal dari daerah Jawa dimana masih menganut konsep
kebudayaan Jawa yang paternalistik, yaitu perempuan dianggap sebagai konco
wingking; perempuan adalah seseorang yang ada dibelakang laki-laki,
sehingga perempuan didudukkan dalam posisi subordinat di dalam struktur
masyarakat, posisi yang lebih rendah daripada laki-laki (Kristiyanti, 2006).
Selain itu, menurut Kusujiarti (dalam Kristiyanti, 2006), peran perempuan
yang utama dalam masyarakat Jawa adalah berada di sekitar rumah tangga
yaitu sebagai ibu dan istri. Maka dari itu, sebisa mungkin perempuan Jawa
tidak tampil dalam sektor publik karena secara normatif istri tidak boleh
melebihi suami. Perempuan Jawa memang diijinkan untuk terlibat dalam
kegiatan ekonomi seperti berdagang, bertani atau bekerja dalam bidang-
bidang yang lain, akan tetapi posisi perempuan seyogyanya tidak melebihi
laki-laki.
Kemudian, menurut Handayani dan Novianto (dalam Kristiyanti, 2006)
jika wanita Jawa tampil di sektor publik sementara suami masih ada,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
masyarakat akan beranggapan bahwa isteri tersebut merendahkan suami
bahkan mempermalukan suami. Pandangan masyarakat tersebut dapat menjadi
stresor bagi perempuan Jawa dan dapat membuat perempuan Jawa yang
memiliki peran ganda akan mengalami konflik peran pada dirinya sendiri. Hal
ini juga akan ikut mempengaruhi kelekatan dirinya dengan anaknya.
Bertolak dari berbagai uraian diatas, penulis ingin meneliti perbedaan
tingkat kelekatan aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu. Penelitian ini
dilakukan karena adanya perbedaan pengalaman kelekatan yang dirasakan
oleh setiap anak. Sebenarnya, penelitian serupa telah dilakukan oleh Kiser et
al. pada tahun 1986 (Isabella, Belsky, & Von Eye, 1989; Isabella & Belsky,
1991) di negara barat. Namun, penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh
budaya yang berbeda dengan budaya yang ada di Indonesia. Maka dari itu,
penulis ingin melakukan penelitian yang serupa di daerah Jawa khususnya di
wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
pertanyaan yang ingin diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada
perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu di
wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat dari
status pekerjaan ibu di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
informasi bagi perkembangan ilmu psikologi terutama Psikologi
Perkembangan Anak, dan Psikologi Klinis Anak, serta dapat digunakan
sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi
pasangan suami istri yang akan memiliki anak dan pasangan suami
istri yang sudah memiliki anak tentang pentingnya kelekatan aman
antara ibu dan anak. Untuk memaparkan kepada pasangan suami istri
tentang adanya perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat dari
status pekerjaan ibu.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi
instansi-instansi yang memperkerjakan ibu-ibu agar instansi-instansi
tersebut bersedia menyediakan waktu cuti yang cukup bagi ibu-ibu
yang baru melahirkan anak mereka dan ibu yang memiliki anak batita
(bawah tiga tahun).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3) Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan
bacaan bagi yang membacanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kelekatan Aman
1. Pengertian Kelekatan
Menurut Harlow & Zimmerman (1959), kelekatan adalah pertalian
yang dipenuhi oleh kasih sayang dengan seseorang yang istimewa dalam
hidup kita dimana mengarahkan kita untuk merasakan kegembiraan saat
kita berhubungan dengan orang tersebut dan akan menjadi menyenangkan
bila berada dekat dengannya pada waktu kita mengalami stres.
Kelekatan (attachment) adalah suatu relasi antara anak dengan seorang
atau lebih pengasuh yang muncul pada masa bayi dimana relasi tersebut
menggambarkan ikatan di antara mereka. Kelekatan (attachment) adalah
suatu ikatan emosional yang kuat antara bayi dan pengasuhnya atau ibu
(Bowlby, 1969; Santrock, 2000).
Kemudian, menurut Wenar dan Kerig (2000), kelekatan adalah
kepedulian ibu atau pengasuh terhadap bayi dimana kepedulian tersebut
mengandung unsur perasaan kasih sayang dan kepekaan terhadap
kebutuhan bayi. Selain itu, kelekatan adalah suatu ikatan yang bersifat
afeksional pada seseorang yang ditujukan pada orang-orang tertentu atau
disebut figur lekat dan berlangsung terus menerus (Ainsworth, dalam
Johnson & Medinnus, 1976; Pelawi, 2004).
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dari beberapa batasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelekatan
adalah kasih sayang yang berlangsung terus menerus antara anak dengan
ibu atau pengasuh dimana ikatan tersebut merupakan variabel yang
berkembang sejak masa bayi dan dipengaruhi oleh kepedulian dan
kepekaan ibu atau pengasuh pada kebutuhan bayi.
2. Fase-fase dalam Kelekatan
Kelekatan berkembang dalam empat fase (Bowlby, 1969; Vasta,
Haith & Miller, 1995), yaitu fase preattachment, fase “attachment-in-the-
making”, fase “clear-cut” attachment, dan formation of a reciprocal
relationship.
Pada fase preattachment (lahir sampai dengan enam minggu) sinyal
yang selalu muncul pada bayi seperti menggenggam, tersenyum,
menangis, dan menatap mata orang dewasa, dimana sinyal-sinyal tersebut
membantu bayi yang baru lahir menjalin hubungan dengan orang lain.
Salah satu dari respon orang dewasa akan mendorong bayi untuk tetap
dekat pada orang dewasa tersebut, karena kedekatan menyenangkan bagi
mereka. Bayi pada usia ini mengenal bau dan suara ibu mereka, serta
mereka juga akan mengenal wajah ibu mereka. Pada fase ini bayi mulai
terikat pada ibu mereka.
Pada fase “attachment-in-the-making” (enam minggu sampai
dengan 6-8 bulan), respon yang diberikan oleh bayi kepada pengasuh yang
mereka kenal berbeda dibandingkan dengan respon yang diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bayi kepada seseorang yang tidak dikenal. Misalnya, senyum bayi, tawa
bayi, dan celoteh bayi lebih bebas disampaikan pada ibu mereka dan
ketenangan lebih cepat muncul saat ibu mendekat ke arah mereka. Dalam
interaksi bayi dengan orangtua dan pengalaman bebas dari distres, bayi
mempelajari bahwa tindakan mereka mempengaruhi perilaku di sekeliling
mereka. Bayi saat ini mulai mengembangkan rasa percaya, yaitu
pengharapan bahwa pengasuh atau ibu akan merespon sinyal-sinyal yang
disampaikan oleh bayi. Bayi juga tidak memprotes jika terpisah dari
pengasuh atau ibu mereka.
Pada fase “clear-cut” attachment (6-8 minggu sampai dengan 18
bulan-2 tahun), kelekatan pada pengasuh terlihat sebagai ikatan yang jelas.
Bayi menunjukkan kecemasan terpisah, yaitu bayi menjadi terganggu saat
orang dewasa yang ia percaya meninggalkannya. Kecemasan terpisah
tidak selalu seperti kecemasan pada orang yang tidak dikenal, tapi juga
tergantung pada temperamen bayi dan keadaan bayi. Bayi akan menangis
dan berusaha mencari ibu saat mereka terpisah dari ibu. Kecemasan ini
merupakan indikasi dari formasi kelekatan. Tapi pada banyak budaya,
kecemasan ini berkurang saat bayi berusia antara enam sampai 15 bulan.
Pada usia ini, bayi memahami dengan jelas bahwa pengasuh atau ibu
walaupun jauh tetap memperhatikan lokasi tempat ia berada melalui
pandangan sekilas secara periodik. Pada anak yang berusia di atas satu
tahun, mereka mulai bisa memprotes kebiasaan orang tua mereka. Selain
itu, mereka juga mencoba agar orang tua selalu hadir di samping mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Mereka menggunakan orang tua sebagai dasar yang aman untuk
mengeksplorasi lingkungan.
Pada formation of a reciprocal relationship (18 bulan sampai usia
selanjutnya), saat anak mengakhiri tahun kedua kehidupannya, anak
mengalami pertumbuhan yang cepat dalam memahami beberapa faktor
yang mempengaruhi keberadaan dan ketidakberadaan orang tua mereka,
mereka juga mampu memprediksi kapan orang tua mereka ada di dekat
mereka. Protes yang mereka sampaikan terkait tentang keterpisahan
dengan ibu mereka mengalami penurunan. Selain itu, anak mulai
membicarakan kepada pengasuh atau ibu tentang kapan saatnya mereka
meminta dan mempengaruhi pengasuh atau ibu mereka untuk mencapai
tujuan mereka.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kelekatan berkembang melalui empat fase yaitu fase preattachment, fase
“attachment-in-the-making”, fase “clear-cut” attachment, dan formation
of a reciprocal relationship.
3. Jenis-jenis Kelekatan
Dalam suatu kelekatan yang dibangun antara ibu dan anak
dibutuhkan rasa aman dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan dalam
kelekatan membedakan kelekatan menjadi dua jenis kelekatan (Ainsworth,
1979; Main & Solomon, 1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dua jenis kelekatan menurut Ainsworth (dalam Main & Solomon,
1990) antara lain :
a. Kelekatan aman (secure attachment,) yaitu suatu kelekatan dimana
anak menggunakan pengasuh, biasanya ibu sebagai suatu landasan
yang aman untuk mengeksplorasi lingkungannya. Anak dapat bergerak
lebih bebas walaupun jauh dari ibunya karena mereka percaya bahwa
ibunya walaupun jauh tetap memperhatikan lokasi tempatnya berada
melalui pandangan sekilas secara periodik. Selanjutnya, kelekatan
aman terjadi apabila ibu peka terhadap kebutuhan anak serta
memberikan perhatian dan kasih sayang yang tepat, hangat, dan
konsisten kepada anak. Saat terpisah dengan pengasuh atau ibu
mungkin anak tidak menangis, tapi jika mereka menangis ini
dikarenakan orang tua tidak hadir dan menunjukkan bahwa mereka
memilih pengasuh atau ibu dibandingkan perpisahan. Saat ibu mereka
kembali, mereka secara aktif melakukan kontak dengan pengasuh atau
ibu dan tangisan mereka akan segera berkurang. Jika mengalami
distres, mereka lebih mudah merasa nyaman dengan ibu mereka
dibandingkan dengan orang asing. Mereka terlihat memiliki tendensi
yang sangat rendah untuk melawan saat kontak dengan ibu mereka.
b. Kelekatan yang tidak aman (insecure attachment), yaitu kelekatan
yang ditandai ketidakpekaan ibu terhadap kebutuhan dan sinyal yang
disampaikan oleh anak. Selain itu, ibu memberikan perhatian dan
kasih sayang yang kurang tepat dan tidak konsisten kepada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Kelekatan yang tidak aman ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1) Kelekatan anak yang mudah cemas dan menghindar (anxious-
avoidant) dimana anak memperlihatkan ketidakamanan dengan
menghindari ibu (misalnya, mengabaikan, menghindari tatapan,
dan tidak berupaya mencari kedekatan dengan ibunya). Anak tidak
merespon kehadiran ibu, dan saat ibu pergi mereka selalu tidak
berada pada situasi distres. Beberapa anak bahkan terlihat memilih
orang asing dan menjadi lebih nyaman dengan orang asing saat
mereka mengalami distres. Anak dengan kelekatan yang cemas
dan menghindar ini memiliki ibu yang tidak responsif terhadap
sinyal-sinyal yang disampaikan anak dan mengontrol perilaku
anak.
2) Kelekatan anak mudah cemas dan menolak (anxious-resistant)
dimana memperlihatkan ketidakamanan dengan menolak ibu
(misalnya, bersandar padanya tapi saat bersamaan menendang dan
mendorong jauh-jauh ibunya). Saat ibu mereka pergi, mereka
selalu berada pada situasi distres dan saat ibu mereka kembali,
mereka memadukan kelekatan pada ibu dengan perasaan marah
serta perilaku melawan. Setelah itu, mereka melanjutkan untuk
menangis dan melekat setelah digendong oleh ibu namun tetap saja
mereka tidak mudah untuk merasa nyaman. Anak tidak
menunjukkan pilihan kepada orang asing, namun tetap terlihat
marah kepada ibu mereka maupun orang asing. Anak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kelekatan yang mudah cemas dan menolak memiliki ibu yang tidak
responsif terhadap sinyal-sinyal yang disampaikan oleh anak.
3) Kelekatan yang disorientasi atau disorganisasi (disorientation-
disorganization) dimana merupakan bentuk refleks dari
ketidakamanan. Saat bersama ibunya, anak menunjukkan
kebingungan dan perilaku bertentangan. Mereka mungkin
memalingkan muka saat ditinggalkan oleh ibu mereka atau
mendekati ibu mereka dengan ekspresi yang datar dan perasaan
depresi. Anak menyampaikan disorientasi ini dengan ekspresi
wajah yang membingungkan. Anak mengeluarkan sedikit tangisan
dan sikap yang kaku setelah anak menunjukkan kebingungan.
Anak yang mengalami kelekatan yang disorientasi atau
disorganisasi memiliki ibu yang memiliki kontrol yang sangat
tinggi pada perilaku anak.
Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa ada ada dua jenis
kelekatan yaitu kelekatan yang aman (secure attachment) dan kelekatan
yang tidak aman (insecure attachment) dimana pada kelekatan yang tidak
aman dibagi menjadi tiga jenis yaitu kelekatan anak yang mudah cemas
dan menghindar (anxious-avoidant), kelekatan anak mudah cemas dan
menolak (anxious-resistant) dan kelekatan yang disorientasi atau
disorganisasi (disorientation-disorganization).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Kelekatan Aman
Kelekatan aman (secure attachment), yaitu suatu kelekatan dimana
anak menggunakan pengasuh, biasanya ibu, sebagai suatu landasan yang
aman untuk mengeksplorasi lingkungannya. Anak yang mengalami
kelekatan aman memiliki ibu yang sensitif terhadap sinyal-sinyal yang
disampaikan oleh anak (Ainsworth, 1979). Menurut Ainsworth (dalam
Hazan & Shaver, 1987; Pelawi, 2004), ibu yang memiliki kelekatan aman
dengan anaknya akan memberikan respon positif pada saat anak-anak
membutuhkannya, dengan begitu anak akan mempunyai keyakinan
bahwa ibu adalah orang yang dapat dipercaya dan penuh perhatian. Anak
juga memandang bahwa dirinya mempunyai arti dan dihargai. Anak dapat
bergerak lebih bebas walaupun jauh dari ibunya karena mereka percaya
bahwa meskipun ibunya jauh, tetapi ibu tetap memperhatikan lokasi
tempat ia berada melalui pandangan sekilas secara periodik.
Saat anak terpisah dengan pengasuh atau ibu mungkin mereka
tidak menangis, tapi jika mereka menangis ini dikarenakan orang tua tidak
hadir dan menunjukkan bahwa mereka memilih pengasuh atau ibu
dibandingkan perpisahan. Saat ibu mereka kembali, mereka secara aktif
melakukan kontak dengan pengasuh atau ibu dan tangisan mereka akan
segera berkurang. Jika mengalami distres, mereka lebih mudah merasa
nyaman dengan ibu mereka dibandingkan dengan orang asing. Mereka
terlihat memiliki tendensi yang sangat rendah untuk melawan saat kontak
dengan ibu mereka (Ainsworth, 1978). Selanjutnya, menurut Bowlby
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(1973, 1979; Yessy, 2004), anak yang mempunyai kelekatan yang aman
ini percaya adanya responsivitas dan kesediaan ibu bagi mereka.
Dari penelitian yang dilakukan Belsky, Spritz, & Crnic (1996),
ditemukan bahwa ibu yang peka dan selalu bersama anaknya dimana
anaknya mengalami kelekatan yang aman dan nyaman lebih mampu
memulai percakapan yang mengandung unsur emosional dan relasional
dengan anak mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bowlby (1969),
menunjukkan bahwa bayi yang mengalami kelekatan yang aman
menumbuhkan rasa efikasi dan agensi; suatu keyakinan bahwa mereka
bisa melakukan sesuatu. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa anak pra
sekolah dengan kelekatan yang aman terlihat memiliki keyakinan diri dan
mengurangi ketergantungan dengan guru mereka (Sroufe, 1983).
Kemudian, anak di usia enam tahun yang meniliki kelekatan aman dengan
ibunya berkompeten dalam bermain dan pemecahan konflik dengan teman
sebaya (Warmer et. al, 1994). Selanjutnya, menurut Urban, Carlson,
Egeland, dan Sroufe (1991), anak di usia 10 tahun yang mengalami
kelekatan aman memiliki ketergantungan yang rendah dengan konselor
kemah musim semi.
Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa individu
yang memiliki kelekatan yang aman mempunyai karakteristik
mengembangkan model mental mengenai orang lain sebagai orang yang
bersahabat, bisa dipercaya, responsif dan penuh kasih sayang, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memandang diri sendiri sebagai orang yang berharga. Dengan
berkembangnya model mental ini, akan memberikan pengaruh yang
positif terhadap bentuk-bentuk hubungan dan kompetensi sosialnya
(Kobak & Hazan, 1991; Pelawi, 2004). Dengan adanya penilaian dan
harapan yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, maka individu
mempunyai kepercayaan diri dan harga diri yang cukup tinggi serta
memiliki sifat bersahabat.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelekatan
Bowlby (dalam Love, 2004) menyatakan bahwa kelekatan yang dialami
oleh anak dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
a. Kemudahan ibu atau pengasuh dalam mengasuh anak dan keresponsifan
ibu pada sinyal yang disampaikan anak.
Keamanan dan ketidakamanan kelekatan yang dialami oleh anak
tergantung pada seberapa peka dan tanggap seorang pengasuh terhadap
sinyal yang disampaikan anak (Sroufe, 1985; Seifer & Schiller, 1995).
Anak yang merasakan kelekatan yang aman cenderung memiliki ibu
yang peka, menerima, dan dapat mengekspresikan afeksi terhadap anak
dibandingkan dengan bayi yang tidak merasakan kelekatan yang aman.
Ibu yang memiliki lebih banyak waktu bersama anaknya akan lebih
mudah untuk melakukan interactional synchrony yaitu suatu bentuk
dari komunikasi antara ibu dan anak yang dipenuhi dengan kepekaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ibu yang menggabungkan bagian-bagian dari emosi yang positif yang
disampaikan ibu kepada anak (Isabella & Belsky, 1991).
b. Kemampuan anak untuk membuka hubungan dengan pengasuh atau
ibu.
Kelekatan adalah hasil dari hubungan yang dibangun antara dua
partner, karakteristik anak mempengaruhi bagaimana hubungan ini
menjadi mudah untuk diwujudkan. Anak yang lahir prematur,
komplikasi yang terjadi saat kelahiran anak, dan sakit yang diderita
anak membuat pengasuhan lebih dilakukan secara hati-hati (Wille,
1991; Berk, 1994). Selain itu temperamen anak yang termasuk dalam
difficult temperaments ikut menjadi resiko dalam masalah kelekatan,
dimana anak yang bertemperamen difficult lebih mengembangkan
kelekatan yang tidak aman (Kagan & Snidman, 1991). Ini disebabkan
karena anak yang penuh dengan rasa ketakutan dan mudah marah
mungkin mudah untuk bereaksi pada perpisahan dengan pengasuh atau
ibu (Vaughn et al., 1989).
c. Keadaan keluarga dan lingkungan anak.
Keadaan keluarga dan lingkungan sosial anak ikut mempengaruhi
kelekatan. Orang tua yang mengalami kehilangan pekerjaan, kesulitan
keuangan, kelahiran saudara yang baru, orangtua yang bercerai, dan
stresor yang lain dapat mengganggu sensitivitas dari pengasuhan
orangtua kepada anak sehingga mempengaruhi kelekatan (Minuchin,
1985; Vasta, et al., 1995). Stresor tersebut juga secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mempengaruhi perasaan anak terhadap keamanan. Hal ini terjadi saat
orang tua menunjukkan pada mereka ekspresi kemarahan ketika orang
tua melakukan interaksi dengan orang dewasa. Selain itu, rencana
pengasuhan anak yang tidak sesuai juga secara langsung akan
mempengaruhi perasaan bayi terhadap keamanan (Thompson & Raikes,
2003).
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi terbentuknya kelekatan yaitu kemudahan ibu
atau pengasuh dalam mengasuh anak dan keresponsifan ibu pada sinyal
yang disampaikan anak, kemampuan anak untuk membuka hubungan
dengan pengasuh atau ibu, serta keadaan keluarga dan lingkungan anak.
6. Aspek-aspek dari Kelekatan Aman
Menurut Mary Ainsworth et al. (1978) dalam Stranger Situation, aspek-
aspek dari kelekatan aman adalah sebagai berikut:
a. Ibu sebagai dasar yang aman, yaitu bayi dan anak pada usia awal anak-
anak menjadikan ibu sebagai landasan yang aman untuk mengeksplorasi
lingkungannya.
b. Reaksi serta keadaan bayi dan anak pada usia awal anak-anak pada
orang dewasa yang tidak dikenal, yaitu bagaimana reaksi serta keadaan
bayi dan anak pada usia awal anak-anak saat berkenalan dengan orang
dewasa yang tidak mereka kenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Kemampuan bayi dan anak pada usia awal anak-anak untuk berinteraksi
dengan orang dewasa yang tidak dikenal, yaitu bagaimana perilaku dan
sikap mereka saat orang dewasa yang tidak mereka kenal mengajak
mereka untuk berinteraksi.
d. Kecemasan terpisah, yaitu bayi dan anak pada usia awal anak-anak
menjadi terganggu saat orang dewasa yang ia percaya meninggalkannya.
e. Reaksi serta keadaan bayi dan anak pada usia awal anak-anak saat
dipertemukan kembali dengan ibu mereka, yaitu bagaimana reaksi dan
keadaan mereka saat ibu mereka kembali dan menghampiri mereka.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada lima aspek yang
dapat menjadi aspek dalam kelekatan yaitu ibu sebagai dasar yang aman bagi
bayi untuk mengeksplorasi lingkungan, reaksi serta keadaan bayi dan anak
pada usia awal anak-anak pada orang dewasa yang tidak dikenal,
kemampuan bayi dan anak pada usia awal anak-anak untuk berinteraksi
dengan orang dewasa yang tidak dikenal, kecemasan terpisah, dan reaksi
serta keadaan bayi dan anak pada usia awal anak-anak saat dipertemukan
kembali dengan ibu mereka.
B. Status Pekerjaan Ibu
1. Pengertian Status Pekerjaan Ibu
Status pekerjaan ibu adalah kedudukan ibu dalam unit usaha atau
kegiatan dalam melakukan pekerjaan (Aspek Ketenagakerjaan Kota
Bandung, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Jenis-Jenis Status Pekerjaan Ibu
Menurut Aspek Ketenagakerjaan Kota Bandung (2004), jenis-jenis
status pekerjaan ibu adalah sebagai berikut:
a. Ibu yang bekerja di luar rumah, adalah ibu yang bekerja pada orang
lain atau instansi pemerintah atau swasta yang menerima upah atau
gaji baik berupa uang maupun barang.
b. Ibu yang bekerja di dalam rumah, adalah ibu yang mengusahakan
usahanya di dalam rumah untuk membantu memperoleh penghasilan
atau keuntungan.
c. Ibu yang mengurus rumah tangga, adalah ibu yang tidak memiliki
pekerjaan lain selain mengurus rumah tangganya.
Menurut Surya (2002), status pekerjaan ibu dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
a. Ibu yang bekerja di luar rumah adalah ibu yang bekerja pada suatu
instansi atau perusahaan di luar rumah yang menerima upah atau gaji.
b. Ibu yang bekerja di dalam rumah, adalah ibu yang membuat suatu
lapangan pekerjaan bagi dirinya di dalam rumah untuk membantu
memperoleh penghasilan atau keuntungan bagi keluarga.
c. Ibu yang tidak bekerja, adalah ibu yang tidak memiliki pekerjaan yang
mana ia hanya mengabdikan dirinya untuk mengurus pekerjaan rumah
tangganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga status
dari pekerjaan ibu yaitu, ibu yang bekerja di luar rumah, ibu yang bekerja
di dalam rumah, dan ibu yang tidak bekerja.
3. Konsekuensi dari Status Pekerjaan Ibu
Adanya berbagai jenis status pekerjaan ibu menimbulkan beberapa
konsekuensi yang akan dihadapi ibu dalam kehidupannya. Dari survey
yang dilakukan oleh peneliti, maka konsekuensi yang dihadapi ibu akan
banyak mempengaruhi peluang pengasuhan ibu kepada anaknya. Berikut
adalah konsekuensi dari masing-masing status pekerjaan ibu:
a. Ibu yang bekerja di luar rumah
Ibu akan mendapatkan konsekuensi berupa sedikitnya waktu yang
dimilikinya untuk berada di rumah karena pekerjaannya. Selain itu,
menurut Moonhouse dan William (dalam Gunanto, 1997; Rinto, 2004)
mengatakan bahwa bagi ibu yang bekerja di luar akan memunculkan
peran baru dalam kehidupannya yaitu peran sebagai pekerja.
Munculnya peran baru ini tentu saja akan menimbulkan persepsi ganda
terhadap perannya sebagai ibu rumah tangga dan perannya sebagai
pekerja. Shaevits (dalam Rinto, 2004) juga mengatakan bahwa
kesibukan ibu yang bekerja di luar rumah ini pada akhirnya akan
membuat ibu menjadi sangat mudah mengalami kecemasan dan juga
stres yang dikarenakan oleh adanya peraturan-peraturan yang
mengikat ibu dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
munculnya kecemasan dan stres pada ibu ini dikarenakan oleh
keinginan ibu untuk menjalankan dengan sempurna kedua peran yang
seringkali menuntut porsi yang sama. Kemudian, kecemasan dan stres
juga disebabkan karena ibu merasa tidak yakin akan kesanggupan dan
prioritas terhadap kedua perannya tersebut serta adanya tekanan dari
pendapat lama masyarakat tentang sifat pekerjaannya (Moonhouse &
William; Gunanto, 1997; Rinto, 2004).
b. Ibu yang bekerja di dalam rumah
Ibu yang bekerja di dalam rumah juga akan mendapatkan
konsekuensi-konsekuensi seperti yang dialami oleh ibu yang bekerja di
luar rumah. Namun, tentu saja ada perbedaan terhadap konsekuensi-
konsekuensi tersebut yang didasarkan oleh keberadaan waktu ibu yang
cenderung lebih banyak di rumah yang dikarenakan ibu bekerja di
dalam rumah. Dilihat dari jenis pekerjaan ibu yang merupakan
pekerjaan sampingan, maka tidak ada peraturan-peraturan yang
mengikat ibu dalam melakukan pekerjaannya (Shaevits; Rinto, 2004).
Hal ini dapat membuat ibu merasa yakin akan kesanggupan dan
prioritas terhadap peran-peran ibu sendiri (Handayani dan Novianto;
Kristiyanti, 2006).
c. Ibu yang tidak bekerja
Ibu yang tidak bekerja tentu saja tidak memiliki pekerjaan selain
mengurus rumah tangganya. Oleh karena itu, ibu tidak akan
mengalami konsekuensi-konsekuensi yang dialami oleh ibu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bekerja di luar rumah. Menurut Moonhouse dan William (dalam
Gunanto, 1997; Rinto, 2004), hal ini disebabkan oleh begitu
banyaknya waktu yang tersedia bagi ibu untuk berada di rumah serta
tidak adanya kebingungan peran yang dialami oleh ibu rumah tangga.
Kemudian, penyebab lainnya yaitu ibu tidak akan merasa tertekan oleh
pendapat lama masyarakat tentang sifat pekerjaannya karena pekerjaan
ibu mengurus rumah tangga sesuai dengan pendapat lama masyarakat.
Ibu juga memiliki keyakinan akan kesanggupan dan prioritas terhadap
perannya sebagai ibu rumah tangga (Handayani dan Novianto;
Kristiyanti, 2006).
C. Perbedaan Tingkat Kelekatan Aman Anak Dilihat dari Status Pekerjaan
Ibu
Keamanan dan ketidakamanan kelekatan yang dialami oleh anak
tergantung pada seberapa peka dan tanggap seorang pengasuh atau ibu
terhadap sinyal yang disampaikan oleh anak. Maka dari itu, anak yang
merasakan kelekatan yang aman cenderung memiliki ibu yang peka,
menerima, dan dapat mengekspresikan afeksi terhadap anak dibandingkan
dengan anak yang tidak merasakan kelekatan yang aman (Pederson, dkk,
1989; Santrock, 2000).
Kepekaan dan ketanggapan ibu pada sinyal yang disampaikan oleh anak
terkait juga dengan kuantitas kebersamaan antara ibu dan anak. Kemudian,
kuantitas kebersamaan ibu dan anak ini terkait dengan banyaknya waktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dihabiskan ibu bersama anaknya (Isabella, Belsky, & Von Eye, 1989; Kiser et
al., 1986; Isabella & Belsky, 1991). Dengan kata lain, kuantitas kebersamaan
ibu dan anak memiliki hubungan dengan kelekatan antara ibu dan anak
(Isabella, Belsky, & Von Eye, 1989; Kiser et al., 1986; Isabella & Belsky,
1991).
Fenomena saat ini, banyak ibu yang memiliki pekerjaan diluar
pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Fenomena tersebut membuat adanya
perbedaan terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan oleh status
pekerjaan ibu. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan
bahwa konsekuensi-konsekuensi tersebut akan memunculkan perbedaan
peluang ibu dalam mengasuh anaknya. Adanya perbedaan peluang ibu dalam
mengasuh anaknya, dapat memunculkan perbedaan tingkat kelekatan aman
yang terbentuk pada anak. Perbedaan peluang ibu dalam pengasuhan anak
salah satunya dipengaruhi oleh banyaknya waktu yang dihabiskan ibu untuk
bersama dengan anaknya.
Pada status bekerja di luar rumah, dimana jadwal kerja padat dan
jumlah jam kerja tinggi, menyebabkan ibu lebih banyak menghabiskan waktu
di luar rumah. Menurut Moonhouse dan William (dalam Shaevits, 1991;
Gunanto, 1997; Rinto, 2004), bagi ibu yang bekerja di luar rumah akan
memunculkan peran baru dalam kehidupannya yaitu peran sebagai pekerja.
Munculnya peran baru ini tentu saja akan menimbulkan persepsi ganda
terhadap perannya sebagai ibu rumah tangga dan perannya sebagai pekerja.
Selain itu, Shaevits (dalam Rinto, 2004) juga mengatakan bahwa kesibukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ibu yang bekerja di luar rumah ini pada akhirnya akan membuat ibu menjadi
sangat mudah mengalami kecemasan dan stres. Hal ini dikarenakan oleh
peraturan-peraturan yang mengikat ibu dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kecemasan dan stres yang muncul pada diri ibu dapat disebabkan oleh adanya
keinginan ibu untuk menjalankan dengan sempurna kedua perannya yaitu,
sebagai pekerja dan ibu rumah tangga. Meskipun ibu memiliki keinginan
menjalankan perannya dengan sempurna, namun ibu juga merasa tidak yakin
akan kesanggupan dan proritasnya untuk menjalankan kedua peran tersebut.
Hal ini dikarenakan adanya tekanan dari pendapat lama masyarakat tentang
sifat pekerjaannya (Moonhouse & William; Gunanto, 1997; Rinto, 2004).
Dilihat dari banyaknya waktu yang dihabiskan ibu di luar rumah, akan
membuat ibu sering terpisah dengan anaknya sehingga menyebabkan ibu
memiliki sedikit waktu untuk bersama dengan anaknya. Hal ini juga akan
menyebabkan ibu memiliki peluang yang sedikit untuk memperhatikan
anaknya. Selain itu, ibu dapat mengalami kecemasan dan stres sehingga ibu
mungkin saja membawa emosi yang negatif dalam interaksi dengan anaknya.
Seluruh hal tersebut diduga akan mempengaruhi terbentuknya tingkat
kelekatan aman antara ibu dan anak.
Berbeda halnya dengan status bekerja di dalam rumah dimana
memiliki jadwal kerja tidak padat dan jumlah jam kerja lebih sedikit. Hal ini
menyebabkan ibu memiliki lebih banyak waktu di rumah. Selanjutnya, bagi
ibu yang bekerja di dalam rumah akan memunculkan konflik peran karena
adanya persepsi ganda terhadap perannya sebagai pekerja dan ibu rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tangga (Moonhouse & William; Gunanto, 1997; Rinto, 2004). Persepi ganda
mengenai peran ibu akan cenderung menimbulkan kecemasan dan stres pada
ibu (Shaevits; Rinto, 2004). Namun, kecemasan dan stres yang muncul tidak
akan setinggi seperti yang terjadi pada ibu yang bekerja di luar rumah. Hal
tersebut dikarenakan oleh sifat pekerjaan ibu yang berupa pekerjaan
sampingan di luar pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, sehingga ibu tidak
mengalami tekanan dari peraturan-peraturan pekerjaan dari instansi dan
pendapat lama masyarakat tentang sifat pekerjaannya (Shaevits; Rinto, 2004).
Ibu juga akan merasa yakin akan kesanggupan dan prioritas terhadap peran-
peran ibu sendiri (Handayani dan Novianto; Kristiyanti, 2006).
Jika dibandingkan dengan ibu yang bekerja di luar rumah, maka ibu yang
bekerja di dalam rumah cenderung memiliki lebih banyak waktu untuk
bersama dengan anaknya. Hal ini menambah peluang ibu untuk
memperhatikan anaknya. Selanjutnya, dengan munculnya kecemasan dan
stres pada ibu, akan membuat ibu membawa emosi yang cenderung negatif
dalam interaksi dengan anaknya. Hal-hal ini diduga akan mempengaruhi
terbentuknya tingkat kelekatan aman antara ibu dan anak.
Selanjutnya, pada ibu yang tidak bekerja, dapat dikatakan bahwa ibu
tidak memiliki jadwal kerja padat dan jumlah jam kerja tinggi. Hal ini
membuat ibu memiliki banyak waktu di rumah. Ibu juga tidak mengalami
kebingungan peran seperti yang dialami oleh ibu yang bekerja di luar rumah
serta ibu yang bekerja di dalam rumah (Moonhouse & William; Gunanto,
1997; Rinto, 2004). Selanjutnya, ibu tidak akan merasakan tekanan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
masyarakat karena ibu terfokus dalam mengurus rumah tangganya. Hal ini
sesuai dengan pendapat lama masyarakat yang menginginkan agar ibu tidak
bekerja. Selain itu, ibu juga memiliki keyakinan akan kesanggupan dan
prioritas terhadap perannya sebagai ibu rumah tangga (Handayani dan
Novianto; Kristiyanti, 2006).
Dengan banyaknya waktu yang dihabiskan ibu bersama dengan anaknya,
akan memunculkan peluang yang besar bagi ibu untuk memperhatikan
anaknya. Selanjutnya, dengan tidak adanya kebingungan peran yang dialami
ibu, memungkinkan ibu untuk tidak mudah mengalami kecemasan dan stres
dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga (Shaevits; Rinto,
2004). Hal ini akan membuat ibu memiliki kemungkinan untuk membawa
emosi yang positif dalam interaksi dengan anaknya. Hal-hal diatas diduga
akan mempengaruhi terbentuknya tingkat kelekatan aman antara ibu dan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Skema Perbedaan Tingkat Kelekatan Aman Anak Dilihat dari Status
Pekerjaan Ibu
Status Pekerjaan Ibu
Ibu yang bekerja di Ibu yang bekerja di Ibu yang tidak luar rumah dalam rumah bekerja
Konsekuensi Umum: - Sedikit waktu di
rumah - Muncul persepsi ganda
terhadap peran - Sangat mudah muncul
kecemasan dan stres
Konsekuensi Umum: - Cenderung banyak waktu
di rumah - Muncul persepsi ganda
terhadap peran - Cenderung muncul
kecemasan dan stres
Konsekuensi Umum: - Banyak waktu di
rumah - Tidak adanya persepsi
ganda terhadap peran - Tidak mudah muncul
kecemasan dan stres
Peluang Ibu dalam Pengasuhan Anak: - Sedikit waktu bersama
anak - Ibu memiliki sedikit
peluang untuk memperhatikan anaknya
- Kemungkinan membawa emosi negatif dalam interaksi dengan anak
Peluang Ibu dalam Pengasuhan Anak: - Cenderung banyak
waktu bersama anak - Ibu cenderung memiliki
peluang untuk memperhatikan anaknya
- Kemungkinan membawa emosi yang cenderung negatif dalam interaksi dengan anak
Peluang Ibu dalam Pengasuhan Anak: - Banyak wakt
bersama anak - Ibu memiliki banyak
peluang untukmemperhatikan anaknya
- Kemungkinan membawa emosi positif dalam interaksi dengan anak
u
Tingkat kelekatan aman Tingkat kelekatan aman Tingkat kelekatan aman tertentu tertentu tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
D. Hipotesis
a. Hipotesis Mayor
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis mayor yang diajukan
peneliti dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kelekatan aman
anak dilihat dari status pekerjaan ibu.
b. Hipotesis Minor
Hipotesis minor dalam penelitian ini adalah:
1) Ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di
luar rumah dengan ibu yang bekerja di dalam rumah.
2) Ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di
luar rumah dengan ibu yang tidak bekerja.
3) Ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di
dalam rumah dengan ibu yang tidak bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk melihat perbedaan dengan cara membandingkan tingkat
kelekatan aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu (Hadi, 1997).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas : Status pekerjaan ibu
2. Variabel tergantung : Kelekatan aman
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Status Pekerjaan Ibu
Status pekerjaan ibu adalah kedudukan ibu di dalam suatu unit
bidang usaha atau kegiatan dalam melakukan pekerjaan (Surya, 2002).
Status pekerjaan ibu ini terbagi atas tiga status yaitu, ibu yang bekerja di
luar rumah, ibu yang bekerja di dalam rumah, dan ibu yang tidak bekerja.
Status pekerjaan ibu dalam penelitian ini diketahui melalui pengisian data
identitas yang dilakukan oleh subjek penelitian.
2. Kelekatan Aman
Kelekatan aman adalah suatu ikatan yang bersifat emosional yang
disampaikan ibu kepada bayi yang ditunjukkan oleh kepedulian ibu
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
terhadap bayi dimana mengandung unsur perasaan kasih sayang ibu dan
kepekaan ibu terhadap kebutuhan bayi (Wenar dan Kerig, 2000). Dalam
penelitian ini, penentuan tinggi rendahnya tingkat kelekatan aman ini
dapat dilihat dari tinggi dan rendahnya skor total yang diperoleh subjek
berdasarkan skor skala tingkat kelekatan aman dengan metode skala.
Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi pula
tingkat kelekatan aman yang terbentuk pada anak subjek. Sebaliknya,
semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka semakin rendah pula
tingkat kelekatan aman yang terbentuk pada anak subjek.
D. Subjek Penelitian
Pengambilan subjek dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik
sampel purposif yaitu suatu teknik yang dikenakan pada sampel yang
karakteristiknya sudah ditentukan dan diketahui lebih dulu berdasarkan ciri
dan sifat populasinya (Winarsunu, 2004).
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 66 orang ibu yang
memiliki status bekerja yang berbeda-beda yaitu, 22 orang ibu yang
merupakan ibu yang bekerja di luar rumah, 22 orang ibu yang bekerja di
dalam rumah, dan 22 orang ibu yang tidak bekerja yang berada di wilayah
Yogyakarta dan Solo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Ibu-ibu yang sudah menikah dan memiliki anak yang masih berumur batita
(bawah tiga tahun).
Alasannya sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu melihat tingkat
kelekatan aman yang diberikan ibu kepada anak dimana kelekatan pada
anak terbentuk sejak anak lahir hingga anak berusia dua tahun (Bowlby,
1969; Vasta, Haith & Miller, 1995). Selain itu, ibu-ibu yang memiliki anak
berusia batita cenderung masih banyak mengingat pengalaman selama
mengasuh dan membesarkan anaknya sehingga data masih diingat oleh
ibu. Jika ibu memiliki lebih dari satu orang anak, maka kelekatan yang
dilihat adalah kelekatan ibu dengan anak yang terakhir dengan alasan data
masih dalam ingatan ibu.
2. Ibu tidak mengalami kesulitan dalam proses kelahiran dan anak tidak
mengalami masalah kesehatan.
Alasannya yaitu anak yang lahir disertai dengan kesulitan pada proses
kelahirannya dan anak yang mengalami masalah kesehatan membuat
pengasuhan anak dilakukan secara lebih hati-hati. Oleh karena itu,
menyebabkan ibu cenderung memberikan perhatian yang lebih intensif
pada anak tersebut (Wille, 1991; Berk, 1994).
3. Ibu tinggal bersama suami.
Pada ibu yang tidak tinggal bersama suami dapat mempengaruhi kelekatan
ibu dan anak dengan mengganggu sensitivitas dari pengasuhan ibu kepada
anak. Hal ini dikarenakan oleh ketidakberadaan suami dalam memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
semangat dan motivasi kepada ibu pada saat mengasuh anaknya (Wille,
1991; Berk, 1994).
4. Ibu tidak mengalami masalah psikologis dimana ibu tidak mengalami
masalah dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.
Alasannya yaitu pada ibu yang mengalami masalah psikologis, maka akan
mempengaruhi interaksi ibu dengan anak (Wille, 1991; Berk, 1994).
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
metode skala. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
identitas dan skala. Tujuan dari poin-poin dalam data identitas adalah untuk
mengetahui status pekerjaan ibu dan memilih subjek sesuai dengan kriteria
yang sudah ditentukan.
1. Status Pekerjaan Ibu
Uraian status pekerjaan ibu diketahui melalui pengisian data
identitas ibu oleh subjek penelitian. Data identitas ibu juga dipakai untuk
mengetahui usia ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, keadaan psikologis ibu,
dan keberadaan pengasuh. Mengingat data tersebut penting untuk
memilih subjek sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan.
Selanjutnya, uraian sejarah kelahiran dan kesehatan anak dipakai untuk
mengetahui usia anak, data kesehatan anak (prenatal, partus, dan post
partus), dan proses persalinan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Skala Tingkat Kelekatan Aman
a. Metode skala
Metode penskalaan pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
dengan memakai metode penskalaan Summated Rating jenis Likert, yaitu
metode penskalaan pernyataan yang menggunakan distribusi respon
sebagai dasar penentuan nilai skala (Gable dalam Azwar, 1999). Kategori
yang digunakan untuk menyatakan pernyataan subjek terdiri dari empat
jangkar yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai.
b. Penyusunan aitem
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini
berupa skala. Aitem-aitem dari skala ini disusun oleh peneliti
berdasarkan aspek-aspek kelekatan aman dari Strange Situation
Procedure (Ainsworth et al., 1978), yang merupakan metode untuk
mengukur kualitas dan jenis dari kelekatan antara ibu dan bayi. Metode
ini disusun berdasarkan lima aspek dari kelekatan ibu dan bayi. Aspek-
aspek tersebut adalah :
1) Ibu sebagai dasar yang aman, yaitu bayi dan anak pada usia awal
anak-anak menjadikan ibu sebagai landasan yang aman untuk
mengeksplorasi lingkungannya.
2) Reaksi serta keadaan bayi dan anak pada usia awal anak-anak pada
orang dewasa yang tidak dikenal, yaitu bagaimana reaksi serta
keadaan bayi dan anak pada usia awal anak-anak saat berkenalan
dengan orang dewasa yang tidak mereka kenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3) Kemampuan bayi dan anak pada usia awal anak-anak untuk
berinteraksi dengan orang dewasa yang tidak dikenal, yaitu
bagaimana perilaku dan sikap mereka saat orang dewasa yang tidak
mereka kenal mengajak mereka untuk berinteraksi.
4) Kecemasan terpisah, yaitu bayi dan anak pada usia awal anak-anak
menjadi terganggu saat orang dewasa yang ia percaya
meninggalkannya.
5) Reaksi serta keadaan bayi dan anak pada usia awal anak-anak saat
dipertemukan kembali dengan ibu mereka, yaitu bagaimana reaksi
dan keadaan mereka saat ibu mereka kembali dan menghampiri
mereka.
Skala tingkat kelekatan aman ini terdiri dari pernyataan favorable dan
unfavorable dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai,
tidak sesuai, sangat tidak sesuai.
c. Penentuan Skor
Dalam skala tingkat kelekatan aman ini, akan terdapat 60 aitem
pernyataan yang terdiri dari 30 pernyataan favorable (positif) dan 30
pernyataan unfavorable (negatif). Penilaian pernyataan dari skala untuk
pernyataan favorable (positif) bergerak dari angka 4-1 yaitu nilai 4
(SS=Sangat Sesuai), nilai 3 (S=Sesuai), nilai 2 (TS=Tidak Sesuai), dan
nilai 1 (STS=Sangat Tidak Sesuai). Penilaian pernyataan untuk
pernyataan unfavorable (negatif) bergerak dari nilai 1-4 yaitu 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(STS=Sangat Tidak Sesuai), 3 (TS=Tidak Sesuai), 2 (S=Sesuai), dan 1
(SS=Sangat Sesuai).
Pernyataan-pernyataan yang telah disusun kemudian diseleksi dan
dipilih. Pernyataan-pernyataan yang lolos seleksi adalah pernyataan yang
memiliki daya beda untuk memisahkan antara subjek yang memiliki
anak dengan tingkat kelekatan aman yang tinggi, subjek yang memiliki
anak dengan tingkat kelekatan aman yang sedang, dan subjek yang
memiliki anak dengan tingkat kelekatan aman yang rendah. Setelah itu,
dilakukan analisis aitem dimana aitem yang tidak valid digugurkan dan
tidak dipakai sedangkan aitem yang valid dijadikan data penelitian.
Distribusi aitem yang belum diuji coba pada skala tingkat kelekatan aman
ini dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel I
Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman
Sebelum Uji Coba
Aspek Dari Kelekatan Ibu dan
Bayi
Aitem Nomor Total
Favorable Unfavorable
Ibu sebagai dasar yang aman 1,5, 9, 17,
25, 33, 41
13, 21, 29,
37, 45
12
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat berkenalan dengan orang
dewasa yang tidak dikenal
2, 18,
19,49, 50,
53
6, 38, 47, 56,
57,60
12
Kemampuan bayi dan anak pada
usia awal anak-anak untuk
berinteraksi dengan orang dewasa
yang tidak dikenal
10, 26, 34,
42, 51, 55
14, 22, 30,
46, 52, 58
12
Kecemasan terpisah 7, 15, 31,
36, 39, 54
3, 11, 27, 35,
43, 59
12
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat dipertemukan kembali
dengan ibu mereka
8, 16, 24,
32, 40, 44
4, 12, 20, 23,
28, 48
12
Total 30 30 60
d. Pertanggungjawaban Alat
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu
diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Hal ini
dilakukan agar data yang diperoleh dari hasil instrumen tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu, skala tingkat
kelekatan aman ini dikenai prosedur pengukuran validitas dan reliabilitas
sebelum skala ini dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian.
1) Uji Validitas Isi
Tujuan uji validitas isi ini adalah apakah aitem dalam skala
layak untuk dipakai dan mampu menghasilkan data yang akurat dan
sesuai dengan tujuan ukur. Validitas ini menunjukkan sejauh mana
aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang
hendak diukur (Azwar, 1999). Hal ini memiliki tujuan agar tes tersebut
isinya komprehensif dan hanya memuat isi yang relevan dan tidak
keluar dari batasan tujuan ukur.
2) Uji Daya Diskriminasi Aitem
Uji daya diskriminasi aitem ini dilakukan dengan teknik
korelasi Product Moment Pearson, yaitu untuk menentukan apakah
aitem mampu membedakan atas kelompok yang akan diukur dengan
skala (Azwar, 1999). Menurut Azwar (1999), aitem yang dianggap
sahih adalah yang memiliki kesahihan (rix) diatas 0,3.
3) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil dari suatu pengukuran
(Azwar, 1999). Alat ukur yang memiliki reliabilitas tinggi adalah yang
mampu memberikan hasil ukur yang dapat dipercaya atau reliabel
(Azwar, 1997). Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan
koefisien korelasi alpha. Koefisien korelasi alpha ini bergerak dari 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sampai 1. Dalam uji reliabilitas ini, skala yang diestimasi
reliabilitasnya dibelah menjadi dua bagian dan setiap belahan berisi
aitem yang sama.
F. Prosedur Pengambilan Data
Prosedur dari pengambilan data dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Diawali dengan persiapan alat penelitian oleh peneliti, meliputi
pembuatan aitem-aitem dari skala tingkat kelekatan aman. Kemudian,
peneliti melakukan uji coba terhadap skala tingkat kelekatan aman pada
45 subjek yang berada di daerah Yogyakarta dan Magelang. Setelah uji
coba, peneliti melakukan analisis terhadap data uji coba. Analisis tersebut
meliputi uji validitas isi, uji daya diskriminasi aitem, dan uji reliabilitas.
Selanjutnya, peneliti menyusun kembali skala tingkat kelekatan aman
setelah membuang aitem-aitem yang gugur pada uji coba.
2. Peneliti melakukan pengumpulan data, meliputi penyajian skala tingkat
kelekatan aman yang telah direvisi kepada subjek penelitian dimana
setiap subjek penelitian diminta untuk mengisi identitas diri dan
menjawab skala tingkat kelekatan aman. Pengumpulan data dilakukan
secara individual dengan berpegang pada karakteristik subjek penelitian
yang telah ditentukan sebelumnya. Peneliti juga melakukan wawancara
informal untuk mengetahui karakteristik subjek saat peneliti
menyebarkan skala. Melalui penelitian ini, akan dicari sebanyak 66 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
subjek penelitian yang berada di wilayah Yogyakarta dan Solo.
Kemudian, skala yang sudah diisi oleh subjek penelitian terlebih dahulu
digolongkan ke dalam tiga kelompok subjek yaitu ibu yang bekerja di
luar rumah, ibu yang bekerja di dalam rumah, dan ibu yang tidak bekerja.
3. Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan analisis varian
satu jalur (one-way anova). Berdasarkan pengolahan data tersebut dapat
dilihat dan ditentukan apakah hasil penelitian memenuhi hipotesis
penelitian ini.
G. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dikuantifikasikan dan
diolah dengan menggunakan analisa varian. Analisa varian yaitu suatu analisis
yang digunakan untuk menguji perbedaan antara tiga atau lebih kelompok data
(Winarsunu, 2004).
Analisa varian yang digunakan adalah analisa varian satu jalur (one-
way anava). Analisa ini dipilih karena hipotesis dalam penelitian ini menguji
rerata tiga kelompok dengan satu jalur klasifikasi, yaitu ingin melihat
perbedaan tingkat kelekatan aman yang terbentuk apda anak dilihat dari
perbedaan status pekerjaan ibu. Status pekerjaan ibu ini dibedakan menjadi
tiga, yaitu ibu yang bekerja di luar rumah, ibu yang bekerja di dalam rumah,
serta ibu yang tidak bekerja. Adapun alat bantu yang digunakan dalam
pengolahan data tersebut adalah program SPSS versi 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1) Pelaksanaan Uji Coba
Persiapan dalam penelitian ini meliputi uji coba alat ukur. Uji coba alat
ukur dilakukan untuk melihat kualitas aitem-aitem dalam skala yang akan
digunakan dalam penelitian. Skala tingkat kelekatan aman ini diujicobakan
kepada 60 subjek yang terdiri dari 20 orang ibu yang merupakan ibu yang
bekerja di luar rumah, 20 orang ibu yang bekerja di dalam rumah, dan 20
orang ibu yang tidak bekerja dimana keseluruhan subjek ini berada di
daerah Yogyakarta dan Magelang.
Uji coba ini dilaksanakan dari tanggal 23 Februari 2008 sampai dengan
16 Maret 2008. Berdasarkan 60 skala yang dibagikan, terdapat 10 skala
yang tidak kembali dan tiga skala yang tidak dapat diolah. Jadi, jumlah
skala yang kembali dan dapat diolah sebanyak 47 skala. Namun, ada dua
skala yang tidak diolah dengan pertimbangan keseimbangan jumlah subjek
pada masing-masing kelompok status pekerjaan ibu. Maka dari itu, jumlah
skala yang diolah sebanyak 45 skala dari 45 Subjek yang terdiri dari 15
orang ibu yang merupakan ibu yang bekerja di luar rumah, 15 orang ibu
yang bekerja di dalam rumah, dan 15 orang ibu yang tidak bekerja.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Hasil Uji Coba Alat Ukur
a. Uji Validitas Isi
Validitas alat ukur penelitian yang digunakan adalah validitas isi
yang menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur
mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Adapun
validitas isi ini diperoleh melalui analisis rasional dan professional
judgement yang dilakukan oleh peneliti dan dosen pembimbing
peneliti selama proses bimbingan skripsi.
b. Uji Daya Diskriminasi Aitem
Uji daya diskriminasi aitem ini dilakukan untuk menentukan
apakah aitem mampu membedakan atas kelompok yang akan diukur
dengan skala (Azwar, 1999). Selain itu, uji daya diskriminasi aitem ini
dilakukan untuk melihat dan memilih aitem-aitem yang lolos seleksi
dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian serta aitem-
aitem yang tidak lolos seleksi dan tidak dapat digunakan dalam
pengambilan data penelitian. Uji daya diskriminasi aitem ini diukur
dengan teknik korelasi Product Moment Pearson.
Berdasarkan uji daya diskriminasi aitem tersebut, maka ada
sebanyak 30 aitem yang gugur dari 60 aitem yang telah diujicobakan.
Aitem-aitem yang gugur tersebut memiliki nilai rix diatas 0,25. Nilai
rix diatas 0,25 ini dipilih karena banyaknya jumlah aitem yang gugur.
Untuk mengetahui aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel II
Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman
Setelah Uji Coba
Aspek Dari Kelekatan Ibu Dan
Bayi
Aitem Nomor Total
Favorable Unfavorable
Ibu sebagai dasar yang aman 1, 5, 9, 33,
41
13, 37,45 8
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat berkenalan dengan orang
dewasa yang tidak dikenal
2, 18, 19,
49, 50, 53
6, 38, 47,60 9
Kemampuan bayi dan anak
pada usia awal anak-anak
untuk berinteraksi dengan
orang dewasa yang tidak
dikenal
10, 26, 34,
42, 51, 55
14, 22, 52 9
Kecemasan terpisah - - 0
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat dipertemukan kembali
dengan ibu mereka
8, 24, 32, 40 4, 12, 20,
23, 48
9
Total 21 15 36
Data mengenai hasil analisa aitem secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran. Oleh karena seluruh aitem pada aspek kecemasan
terpisah gugur, maka peneliti memperbaiki aitem-aitem tersebut agar
dapat digunakan kembali pada penelitian. Aitem-aitem pada aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kecemasan terpisah yang diperbaiki oleh peneliti adalah aitem nomor 3,
7, 15, 27, 31, 35, 36, 43, 54, dan 59. Peneliti memilih aitem-aitem
tersebut untuk diperbaiki dengan alasan bahwa aitem-aitem tersebut
diprediksikan mampu untuk mengungkap kecemasan yang terjadi pada
anak saat terpisah dengan ibu. Selain itu, ada dua aitem yang juga
diperbaiki pada aspek ibu sebagai dasar yang aman yaitu aitem nomor 21
dan 29. Kedua aitem ini juga dipilih karena aitem-aitem tersebut
diprediksikan mampu untuk mengungkap aspek ibu sebagai dasar yang
aman untuk anak mengeksplorasi lingkungannya.
Gugurnya aitem-aitem pada skala tersebut mungkin disebabkan
karena aitem kurang mampu menggambarkan situasi kehidupan subjek
secara relevan sehingga jawaban subjek cenderung mengumpul pada
salah satu alternatif jawaban. Tabel dibawah ini adalah distribusi aitem
skala tingkat kelekatan aman setelah perbaikan aitem yang dilakukan
oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel III
Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman
(Penelitian)
Aspek Dari Kelekatan Ibu Dan
Bayi
Aitem Nomor Total
Favorable Unfavorable
Ibu sebagai dasar yang aman 1,11,20,30,
39
6,15,25,35,44 10
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat berkenalan dengan orang
dewasa yang tidak dikenal
7,16,26,42,
32
2,12,21,31 9
Kemampuan bayi dan anak
pada usia awal anak-anak
untuk berinteraksi dengan
orang dewasa yang tidak
dikenal
3,13,22,36,
37,40,45
8,17,27 10
Kecemasan terpisah 9,18,28,41,
46
4,23,33,38,43 10
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat dipertemukan kembali
dengan ibu mereka
5,14,24,48 10,19,29,34,
47
9
Total 26 22 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel IV
Distribusi Aitem Skala Tingkat Kelekatan Aman
(Gugur Setelah Penelitian)
Aspek Dari Kelekatan Ibu Dan
Bayi
Aitem Nomor Total
Favorable Unfavorable
Ibu sebagai dasar yang aman 1,11,20,30,
39
6, 35,44 8
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat berkenalan dengan orang
dewasa yang tidak dikenal
7,16,26,36,
37,40
2,12,21,31 10
Kemampuan bayi dan anak
pada usia awal anak-anak
untuk berinteraksi dengan
orang dewasa yang tidak
dikenal
3,13,22,32,
42,45
8,17,27 9
Kecemasan terpisah 18,28,41,
46
23,33,38,43 8
Reaksi serta keadaan bayi dan
anak pada usia awal anak-anak
saat dipertemukan kembali
dengan ibu mereka
5,14,24,48 10,19, 34,
47
8
Total 25 18 43
Data mengenai analisis aitem dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa aitem yang gugur setelah
penelitian sebanyak lima aitem. Adapun aitem-aitem yang gugur adalah
aitem nomor 4, 9, 15, 25, dan 29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat taraf kepercayaan hasil
pengukuran. Dalam uji coba ini, uji reliabilitas dihitung dengan
koefisien alpha (α).
Dalam hal ini jumlah variansi bagian untuk skala tingkat
kelekatan aman ini berjumlah empat yaitu 1, 2, 3, 4. Adapun hasil
koefisien reliabilitas alpha (α) tersebut adalah 0,805 yang dapat
dikatakan bahwa skala tingkat kelekatan aman memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi.
Setelah dilaksanakannya penelitian, peneliti melakukan lagi uji
reliabilitas. Hasil koefisien reliabilitas alpha (α) setelah penelitian
adalah 0,872 yang dapat menunjukkan bahwa skala tingkat kelekatan
aman memiliki tingkat kepercayan yang tinggi.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di daerah Yogyakarta dan Solo. Pengambilan
data penelitian berlangsung dari tanggal 28 Maret 2008 sampai dengan tanggal
23 April 2008. Seperti halnya dengan uji coba alat penelitian sebelumnya,
teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel purposif yaitu
teknik yang dikenakan pada sampel yang karakteristiknya sudah ditentukan
terlebih dahulu berdasarkan ciri dan sifat populasinya (Winarsunu, 2004).
Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 66 orang dimana
keseluruhannya memiliki karakteristik yang ditentukan dalam penelitian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yaitu ibu-ibu yang sudah menikah dan memiliki anak yang masih berumur
batita (bawah tiga tahun), ibu yang tidak mengalami kesulitan dalam proses
kelahiran dan anak tidak mengalami masalah kesehatan, ibu masih tinggal
bersama suami, dan ibu yang tidak mengalami masalah psikologis.
Pencarian subjek dan penyebaran skala dilakukan secara individual dengan
berpegang pada karakteristik subjek penelitian yang telah ditentukan
sebelumnya. Peneliti mencari subjek dari satu rumah ke rumah. Peneliti
menjelaskan terlebih dahulu cara pengisian data identitas, cara pengisisan
skala, dan melakukan wawancara informal saat skala diserahkan kepada
subjek. Wawancara informal dilakukan dengan tujuan untuk memastikan agar
subjek penelitian memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik yang
telah ditentukan sebelumnya. Ada beberapa subjek yang meminta agar mereka
diberi waktu beberapa hari untuk mengisi skala, sehingga tidak semua skala
bisa langsung terisi ketika peneliti memberikannya kepada subjek. Oleh
karena itu, waktu pengambilan skala menyesuaikan dengan waktu yang telah
disepakati antara subjek dan peneliti.
Dari 100 skala yang disebar oleh peneliti, terdapat 34 buah skala yang
tidak memenuhi syarat dan 66 buah yang akan dianalisis. Maka dari itu,
rincian jumlah subjek yaitu 22 orang ibu yang merupakan ibu yang bekerja di
luar rumah, 22 orang ibu yang bekerja di dalam rumah, dan 22 orang ibu yang
tidak bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
a. Data Demografis Subjek
Di bawah ini adalah data-data demografis subjek penelitian yang
ditemukan oleh peneliti:
1) Data Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu
Dalam menentukan status pekerjaan ibu, peneliti melihatnya dari
data identitas ibu yang diisi oleh subjek dimana data ini disertakan
pada skala.
Tabel V
Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu
Status Pekerjaan Ibu Pekerjaan Jumlah
Ibu yang bekerja di luar
rumah
- Pegawai negeri sipil
- Karyawan swasta
- Apoteker
- Staf administrasi
- Pegawai Bank
- Dokter
8 orang
5 orang
3 orang
2 orang
2 orang
2 orang
Ibu yang bekerja di
dalam rumah
- Pemilik warung makan
- Pemilik warung telkom
13 orang
9 orang
Ibu yang tidak bekerja 22 orang 22 orang
Total 66 orang 66 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sesuai dengan tabel diatas, terdapat 22 orang ibu yang
merupakan ibu yang bekerja di luar rumah, 22 orang ibu yang bekerja
di dalam rumah, dan 22 orang ibu yang tidak bekerja.
2) Data Rentang Usia Ibu dan Rentang Usia Anak
Sesuai dengan data identitas yang telah diisi oleh subjek, maka
dapat diketahui rentang usia ibu dan rentang usia anak sebagai berikut:
Tabel VI
Data Rentang Usia Ibu dan Rentang Usia Anak
Rentang Usia Ibu Rentang Usia
Anak
Rentang Urutan
Kelahiran Anak
23 – 36 tahun 1 – 2,5 tahun Anak pertama – anak
ketiga
3) Data Jenis Kelamin Anak
Berdasarkan data identitas yang telah diisi oleh subjek diketahui
jenis kelamin anak sebagai berikut:
Tabel VII
Data Jenis Kelamin Anak
Jenis Kelamin Anak Jumlah
Laki-laki 29 orang
Perempuan 37 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4) Data Sejarah Kelahiran dan Kesehatan Anak
Berdasarkan data identitas yang telah diisi oleh subjek penelitian,
dapat diketahui bahwa subjek penelitian tidak mengalami kesulitan
dalam proses kelahiran dan anak subjek tidak mengalami masalah
kesehatan. Sakit yang pernah diderita anak subjek selama tahun
pertama kehidupannya terbatas pada sakit demam biasa, batuk, dan
pilek.
5) Data Masalah Psikologis Ibu
Berdasarkan hasil wawancara informal yang dilakukan oleh
peneliti kepada subjek penelitian dan orang-orang di dekat subjek,
maka dapat diketahui bahwa keseluruhan subjek penelitian tidak
mengalami masalah psikologis yang dapat mengganggu aktivitas
keseharian subjek. Subjek tidak menghadapi situasi yang menimbulkan
stres dan mengalami kejadian yang menyakitkan selama proses
pengasuhian anaknya.
b. Kategorisasi Skor Tingkat Kelekatan Aman
Berdasarkan data penelitian, dapat dilakukan pengelompokan subjek
yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Tujuan dari kategorisasi adalah
menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara
berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur.
Kontinum jenjang yang digunakan adalah dari rendah ke tinggi
(Sugiyono, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1) Kategorisasi Skor Tingkat Kelekatan Aman Berdasarkan Rata-
rata Teoritik
Skala tingkat kelekatan aman memiliki jumlah aitem sebanyak 43
buah, dengan skor 1, 2, 3, dan 4. Skor terendahnya adalah 43 dan skor
tertingginya adalah 172. Range untuk skala ini adalah 172 - 43 = 129.
Nilai standar deviasinya (σ) adalah 129 : 6 = 21,5 sedangkan rata-rata
teoritisnya (μ) adalah (43+172) : 2 = 107,5. Untuk mengetahui lebih
jelas dapat dilihat pada tabel IX dibawah ini:
Tabel VIII
Deskripsi Statistik Data Skala
Deskripsi Data Tingkat Kelekatan Aman
X min 43
X max 172
Rara-rata Teoritis (μ) (43+172) : 2 = 107,5
Standar Deviasi (σ) (129 : 6) = 21,5
Range (172 – 43) = 129
Berikut adalah norma kategorisasi skor berdasarkan rata-rata
teoritik (Azwar, 1999):
(μ + 1,5 σ) < X Sangat Tinggi
(μ + 0,5 σ) < X ≤ (μ + 1,5 σ) Tinggi
(μ - 0,5 σ) < X ≤ (μ + 0,5 σ) Sedang
(μ - 1,5 σ) ≤ X ≤ (μ - 0,5 σ) Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Setelah melakukan perhitungan berdasarkan norma kategorisasi
skor berdasarkan rata-rata teoritik, maka kategorisasi skor berdasarkan
rata-rata teoritik adalah:
140 < X Sangat Tinggi
118,25 < X ≤ 140 Tinggi
96,75 < X ≤ 118,25 Sedang
72,75 < X ≤ 96,75 Rendah
X ≤ 72,75 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil perhitungan dari skor empiris pada skala tingkat
kelekatan aman, didapatkan rincian jumlah subjek berdasarkan
kategorisasi skor tingkat kelekatan aman berdasarkan rata-rata teoritik
sebagai berikut:
Tabel IX
Rangkuman Data Kategori Tingkat Kelekatan Aman
Status Pekerjaan Ibu Jumlah Kategori Skor Tingkat
Kelekatan Aman
Ibu yang bekerja di luar
rumah
3 orang
14 orang
5 orang
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Ibu yang bekerja di dalam
rumah
1 orang
17 orang
4 orang
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Ibu yang tidak bekerja 15 orang
7 orang
Rendah
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2) Kategorisasi Skor Tingkat Kelekatan Aman Berdasarkan pada
Rata-rata Empiris
Peneliti menggolongkan subjek dalam penelitian ini berdasarkan
pada skor kumulatif ke dalam lima kategori berdasarkan distribusi
normal dari Azwar (2000) sebagai berikut:
X > (M+1,5s) Sangat Tinggi
(M+0,5s) ≤ X ≤ (M+1,5s) Tinggi
(M-0,5s) ≤ X ≤ (M+0,5s) Sedang
(M-1,5s) ≤ X ≤ (M-0,5s) Rendah
x ≤ (M-1,5s) Sangat Rendah
Dengan nilai rata-rata empiris sebesar 90,06 dan standar deviasi
sebesar 11,562, maka diperoleh kategorisasi subjek berdasarkan rata-
rata empiris sebagai berikut:
X > 107,40 Sangat Tinggi
95,84 ≤ X ≤ 107,40 Tinggi
84,28 ≤ X ≤ 95,84 Sedang
72,71 ≤ X ≤ 84,28 Rendah
X ≤ 72,71 Sangat Rendah
Dibawah ini dapat dilihat rata-rata empiris pada masing-masing
kelompok status pekerjaan ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel X
Data Tingkat Kelekatan Aman Dilihat Dari Status Pekerjaan Ibu
N Rata-rata
Empiris
Rata-rata Teoritik
Min. Maks.
Ibu yang bekerja di luar rumah
22 85,09 107,5 63 101
Ibu yang bekerja di dalam rumah
22 89,95 107,5 71 112
Ibu yang tidak bekerja
22 95,14 107,5 82 118
Total 66 90,06
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah subjek
dalam penelitian ini sebanyak 66 orang, dengan rata-rata empiris skor
tingkat kelekatan aman sebesar 90,06. Selanjutnya, kategorisasi skor
rata-rata ini secara keseluruhan berada pada taraf sedang dengan skor
minimal tingkat kelekatan aman sebesar 63, dan skor maksimal tingkat
kelekatan aman sebesar 118.
a. Tingkat kelekatan aman pada ibu yang bekerja di luar rumah
Jumlah subjek dalam kelompok ini sebanyak 22 orang, dengan
rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar 85,09.
Selanjutnya, kategorisasi skor rata-rata pada kelompok ibu yang
bekerja di luar rumah berada pada taraf sedang dengan skor
minimal tingkat kelekatan aman sebesar 63, dan skor maksimal
tingkat kelekatan aman pada kelompok ini sebesar 101.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Tingkat kelekatan aman pada ibu yang bekerja di dalam rumah
Jumlah subjek dalam kelompok ini sebanyak 22 orang, dengan
rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar 89,95.
Selanjutnya, kategorisasi skor rata-rata pada kelompok ibu yang
bekerja di dalam rumah berada pada taraf sedang dengan skor
minimal tingkat kelekatan aman sebesar 71, dan skor maksimal
tingkat kelekatan aman pada kelompok ini sebesar 112.
c. Tingkat kelekatan aman pada ibu yang tidak bekerja
Jumlah subjek dalam kelompok ini sebanyak 22 orang,
dengan rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar
95,14. Kategorisasi skor rata-rata pada kelompok ibu yang tidak
bekerja berada pada taraf sedang dengan skor minimal tingkat
kelekatan aman sebesar 82, dan skor maksimal tingkat kelekatan
aman pada kelompok ini sebesar 118.
Berdasarkan data empiris dan data teoritik yang didapat dari skala
tingkat kelekatan aman, kemudian dilakukan perbandingan antara rata-
rata empiris dan rata-rata teoritis untuk mengetahui kecenderungan
tingkat kelekatan aman anak dari subjek penelitian (Winarsunu, 2004).
Rata-rata teoritis pada skala tingkat kelekatan aman sebesar 107,5,
sedangkan rata-rata empirisnya sebesar 90,06. Hasil perbandingan antara
rata-rata teoritis dengan rata-rata empiris pada skala ini menunjukkan
bahwa rata-rata empiris lebih kecil daripada rata-rata teoritisnya. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
berarti bahwa secara umum tingkat kelekatan aman anak dari subjek
penelitian cenderung rendah. Hasil perbandingan antara rata-rata teoritis
dengan rata-rata empiris dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel XI
Rata-rata Teoritis dan Rata-rata Empiris
Skala Tingkat Kelekatan Aman
Variabel Rata-rata Teoritis Rata-rata Empiris
Tingkat Kelekatan Aman 107,5 90,06
2. Uji Asumsi Penelitian
Asumsi yang harus dipenuhi untuk mengerjakan analisis varian
adalah uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian (Hadi, 1997).
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor
pada ketiga kelompok sampel mengikuti distribusi normal. Cara untuk
mengetahuinya yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya melalui
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 (p>0,05), maka sebaran skor dinyatakan normal. Akan
tetapi, jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05), maka sebaran
skor dinyatakan tidak normal. Nilai probabilitas skor pada penelitian
ini adalah 1,026 (p=1,026) sehingga p>0,05 atau 1,026>0,05. Dengan
demikian, sebaran skor untuk skala tingkat kelekatan aman dapat
dinyatakan normal. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan hasil One-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebagai tes untuk menguji
normalitas sebaran. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel XII
Hasil Perhitungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Rata-rata Std. Deviasi Asymp. Sig. K-S Test
66 90,06 11,526 0,244 1,026
b. Uji Homogenitas Varian
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok sampel
mempunyai varian yang homogen atau sama (Santoso, 2001). Cara
untuk mengujinya adalah melalui Levene Test. Jika nilai
probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka ketiga kelompok
sampel mempunyai varian yang sama dan jika nilai probabilitasnya
kurang dari 0,05 (p<0,05), maka ketiga kelompok sampel mempunyai
varian yang tidak sama.
Dalam analisis ini, terlihat bahwa hasil Levene Test adalah sebesar
1,178 dengan nilai probabilitas 0,315. Oleh karena nilai
probabilitasnya adalah 0,315 yang lebih besar dari 0,05 (0,315 > 0,05),
maka ketiga kelompok sampel dinyatakan mempunyai varian yang
sama. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan hasil Levene Test sebagai
tes homogenitas varian. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel XIII
Hasil Perhitungan Levene Test
Levene Statistic df1 df2 Sig. Total Based on Rata-rata 1.178 2 63 .315 Based on Median .797 2 63 .455 Based on Median
and with adjusted df .797 2 61.827 .455
Based on trimmed rata-rata 1.154 2 63 .322
3. Uji Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Mayor
Hipotesis mayor dalam penelitian ini berbunyi: Ada perbedaan
tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan
ibu. Berdasarkan hasil dari analisis varian satu jalur, dapat diketahui
bahwa nilai F = 4,615 dengan nilai signifikansi yang ada sebesar 0,013,
yang berarti nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima. Jadi terdapat perbedaan
tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan
ibu.
Dibawah ini disertakan tabel ringkasan perhitungan analisis varian
satu jalur. Selengkapnya dapat dilihat pada lembar lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel XIV
Hasil Perhitungan Analisis Varian Satu Jalur
Sum of Squares df
Rata-rata Square F Sig.
Between Groups 1110.394 2 555.197 4.615 .013Within Groups 7579.364 63 120.307 Total 8689.758 65
b. Pengujian Hipotesis Minor
1) Hipotesis minor pertama yang diuji berbunyi: Ada perbedaan tingkat
kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan
ibu yang bekerja di dalam rumah. Berdasarkan hasil Post Hoc Test,
dapat diketahui bahwa rata-rata skor tingkat kelekatan aman untuk
ibu yang bekerja di luar rumah 0,312 (p>0,05), tidak berbeda secara
signifikan dengan rata-rata skor tingkat kelekatan aman untuk ibu
yang bekerja di dalam rumah. Jadi hipotesis yang ada ditolak.
2) Hipotesis minor kedua yang diuji berbunyi: Ada perbedaan tingkat
kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan
ibu yang tidak bekerja. Melalui Post Hoc Test dapat diketahui bahwa
rata-rata skor tingkat kelekatan aman untuk ibu yang bekerja di luar
rumah 0,010 (p<0,05), berbeda secara signifikan dengan rata-rata
skor tingkat kelekatan aman untuk ibu yang tidak bekerja. Jadi
hipotesis yang ada diterima.
3) Hipotesis minor ketiga yang diuji berbunyi: Ada perbedaan tingkat
kelekatan aman anak antara ibu yang bekerja di dalam rumah dengan
ibu yang tidak bekerja. Melalui Post Hoc Test dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
rata-rata skor tingkat kelekatan aman untuk ibu yang bekerja di
dalam rumah 0,267 (p>0,05), tidak berbeda secara signifikan dengan
rata-rata skor tingkat kelekatan aman untuk ibu yang tidak bekerja.
Jadi hipotesis yang ada ditolak.
Tabel XV
Ringkasan Hasil Post Hoc Test Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kelekatan
(I) status (J) status
Rata-rata Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Tukey HSD luar rmh dlm rmh -4.864 3.307 .312 -12.80 3.07 irt -10.045(*) 3.307 .010 -17.98 -2.11 dlm rmh luar rmh 4.864 3.307 .312 -3.07 12.80 irt -5.182 3.307 .267 -13.12 2.76 irt luar rmh 10.045(*) 3.307 .010 2.11 17.98 dlm rmh 5.182 3.307 .267 -2.76 13.12
* The rata-rata difference is significant at the .05 level. D. Pembahasan
Hasil penelitian membuktikan bahwa ada perbedaan tingkat kelekatan
aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan ibu dengan F = 4,615,
nilai siginifikansi sebesar 0,013 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa status
pekerjaan ibu merupakan faktor yang cukup berperan dalam terbentuknya
kelekatan aman pada anak.
Berdasarkan hasil deskriptif diketahui bahwa kelekatan aman anak dari
kelompok ibu yang tidak bekerja memiliki rerata empiris tertinggi yaitu
sebesar 95,14. Disusul oleh kelekatan aman anak dari kelompok ibu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
bekerja di dalam rumah yang memiliki rerata empiris sebesar 89,95.
Kemudian, kelekatan aman anak dari kelompok ibu yang bekerja di luar
rumah menghasilkan rerata empiris sebesar 85,09.
Adanya perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat
dari status pekerjaan ibu dapat dijelaskan dengan adanya faktor yang turut
mempengaruhi terbentuknya kelekatan aman yaitu, kuantitas kebersamaan
antara ibu dan anak yang menyebabkan konflik pada peran ganda ibu. Konflik
pada peran ganda ibu ini akan memunculkan kecemasan dan stres pada diri
ibu (Rinto, 2004). Faktor ini terkait dengan kemudahan ibu dalam mengasuh
anak dan keresponsifan ibu pada sinyal yang disampaikan anak. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa kemudahan ibu dalam mengasuh
anak dan keresponsifan ibu pada sinyal yang disampaikan anak merupakan
salah satu faktor yang berperan penting dalam mempengaruhi terbentuknya
tingkat kelekatan aman pada anak. Hal ini terbukti dengan adanya perbedaan
tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan ibu.
Hasil ini ternyata sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Kiser et al
(dalam Isabella, Belsky, & Von Eye, 1989; Isabella & Belsky, 1991) bahwa
kuantitas kebersamaan ibu dan anak memiliki hubungan dengan kelekatan
antara ibu dan anak.
Kemudian, untuk hipotesis minor dalam penelitian ini dimana ketiga
kelompok status pekerjaan ibu dibedakan secara berpasangan, ditemukan
bahwa ada satu perbedaan yang signifikan dan dua perbedaan yang tidak
signifikan. Perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang tidak bekerja. Hal ini
bisa terjadi karena pada ibu yang bekerja di luar rumah, memiliki jadwal kerja
yang padat dan jumlah jam kerja yang tinggi. Jadwal kerja yang padat dan
jumlah jam kerja yang tinggi ini, menyebabkan ibu lebih banyak
menghabiskan waktu di luar rumah. Menurut Moonhouse dan William (dalam
Shaevits 1991; Gunanto, 1997; Rinto, 2004) mengatakan bahwa bagi ibu yang
bekerja di luar rumah akan memunculkan peran baru dalam kehidupannya
yaitu peran sebagai pekerja. Munculnya peran baru ini tentu saja akan
menimbulkan konflik pada ibu karena persepsi ganda terhadap perannya
sebagai ibu rumah tangga dan perannya sebagai pekerja.
Konflik peran yang dialami ibu tersebut dapat membuat ibu sulit meraih
sukses di bidang pekerjaan, keluarga, dan hubungan interpersonal sekaligus.
Apalagi penelitian ini dilakukan di daerah Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo,
yang mana keseluruhan subjek penelitian berasal dan berdomisili di daerah
Jawa dimana masih menganut konsep kebudayaan Jawa yang paternalistik.
Konsep ini menganggap perempuan sebagai konco wingking; perempuan
adalah seseorang yang ada dibelakang laki-laki, sehingga perempuan
didudukkan dalam posisi subordinat di dalam struktur masyarakat, posisi yang
lebih rendah daripada laki-laki (Kristiyanti, 2006). Selain itu, menurut
Kusujiarti (dalam Kristiyanti, 2006), peran perempuan yang utama dalam
masyarakat Jawa adalah berada di sekitar rumah tangga yaitu sebagai ibu dan
istri. Maka dari itu, sebisa mungkin perempuan Jawa tidak tampil dalam
sektor publik karena secara normatif istri tidak boleh melebihi suami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Perempuan Jawa memang diijinkan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi
seperti berdagang, bertani atau bekerja dalam bidang-bidang yang lain, akan
tetapi posisi perempuan seyogyanya tidak melebihi laki-laki.
Kemudian, menurut Handayani dan Novianto (dalam Kristiyanti, 2006)
jika wanita Jawa tampil di sektor publik sementara suami masih ada,
masyarakat akan beranggapan bahwa isteri tersebut merendahkan suami
bahkan mempermalukan suami. Pandangan masyarakat tersebut dapat menjadi
stresor bagi perempuan Jawa dan dapat membuat perempuan Jawa yang
memiliki peran ganda akan mengalami konflik peran pada dirinya sendiri. Hal
ini juga akan ikut mempengaruhi kelekatan dirinya dengan anaknya.
Selain itu, Shaevits (dalam Rinto, 2004) juga mengatakan bahwa
kesibukan ibu yang bekerja di luar rumah pada akhirnya akan membuat ibu
menjadi sangat mudah mengalami kecemasan dan juga stres yang dikarenakan
oleh peraturan-peraturan yang mengikat ibu dalam melaksanakan
pekerjaannya. Selain itu, munculnya kecemasan dan stres pada ibu ini
dikarenakan oleh keinginan ibu untuk menjalankan dengan sempurna kedua
peran yang seringkali menuntut porsi yang sama. Dilain pihak, ibu juga
merasa tidak yakin akan kesanggupan dan prioritas terhadap kedua perannya
tersebut, karena adanya tekanan dari pendapat lama masyarakat tentang sifat
pekerjaannya (Moonhouse & William; Gunanto, 1997; Rinto, 2004).
Dilihat dari status bekerja di luar rumah, akan membuat ibu sering
terpisah dengan anaknya sehingga menyebabkan ibu memiliki waktu yang
sedikit untuk bersama dengan anaknya. Hal ini juga akan menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
berkurangnya peluang ibu untuk memperhatikan anaknya. Selain itu, ibu
dapat mengalami kecemasan dan stres sehingga ibu mungkin saja akan
membawa emosi yang negatif dalam interaksi dengan anaknya.
Berbeda halnya pada ibu yang tidak bekerja dapat dikatakan bahwa ibu
tidak memiliki jadwal kerja padat dan jumlah jam kerja tinggi. Hal ini
membuat ibu memiliki banyak waktu di rumah. Ibu juga tidak mengalami
kebingungan peran seperti yang dialami oleh ibu yang bekerja baik di luar
rumah maupun di dalam rumah (Moonhouse dan William; Shaevits 1991;
Gunanto, 1997; Rinto, 2004). Selanjutnya, pada ibu yang tidak bekerja
tentunya ibu tidak akan merasakan tekanan dari masyarakat karena ibu
terfokus mengurus rumah tangganya. Hal ini sesuai dengan pendapat lama
masyarakat yang menginginkan agar ibu tidak bekerja. Ibu juga memiliki
keyakinan akan kesanggupan dan prioritas terhadap perannya sebagai ibu
rumah tangga (Handayani dan Novianto; Kristiyanti, 2006).
Banyaknya waktu yang tersedia bagi ibu di dalam rumah dapat
membuat ibu memiliki waktu yang banyak untuk bersama anaknya.
Banyaknya waktu yang dihabiskan ibu untuk bersama dengan anaknya akan
memunculkan peluang yang besar bagi ibu untuk memperhatikan anaknya.
Selanjutnya, dengan tidak adanya kebingungan peran yang dialami ibu
memungkinkan ibu tidak mudah mengalami kecemasan dan stres dalam
menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga (Shaevits; Rinto, 2004). Hal
ini akan membuat ibu memiliki kemungkinan untuk membawa emosi yang
positif dalam interaksi dengan anaknya. Perbedaan peluang ibu antara ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang bekerja di luar rumah dan ibu yang tidak bekerja tersebut dapat
mempengaruhi terbentuknya perbedaan tingkat kelekatan aman antara ibu dan
anak.
Selanjutnya, perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang tidak
signifikan adalah antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang
bekerja di dalam rumah. Selain itu, perbedaan tingkat kelekatan aman anak
yang tidak signifikan juga terjadi antara ibu yang bekerja di dalam rumah
dengan ibu yang tidak bekerja. Meskipun kedua hipotesis minor ini tidak
berbeda secara signifikan, namun ada perbedaan rerata empiris dari ketiga
kelompok status pekerjaan ibu dilihat dari hasil deskriptif.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal, perbedaan rerata empiris ini
disebabkan karena adanya faktor yang turut mempengaruhi terbentuknya
kelekatan aman yaitu, kuantitas kebersamaan antara ibu dan anak yang
menyebabkan konflik pada peran ganda ibu. Selanjutnya, konflik pada peran
ganda ibu ini akan memunculkan kecemasan dan stres pada diri ibu (Rinto,
2004).
Secara umum, dapat dilihat dari rerata empiris bahwa tingkat kelekatan
aman anak dari ketiga kelompok status pekerjaan ibu berurutan, yaitu dari
yang paling tinggi pada kelompok ibu yang tidak bekerja, kemudian pada
kelompok ibu yang bekerja di dalam rumah, dan yang paling rendah adalah
pada kelompok ibu yang bekerja di luar rumah. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan kuantitas kebersamaan antara ibu dan anak pada masing-masing
kelompok status pekerjaan ibu. Perbedaan ini berkaitan dengan sifat pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ibu yang mana berbeda dari jadwal kerja dan jumlah jam kerja. Adanya
perbedaan jadwal jam kerja dan jumlah jam kerja tersebut akan
mempengaruhi kehadiran ibu di rumah untuk bersama dengan anaknya (Kiser
et al.; Isabella, Belsky, & Von Eye, 1989; Isabella & Belsky, 1991). Hal inilah
yang memunculkan adanya perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat
dari status pekerjaan ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan ditinjau dari
status pekerjaan ibu dengan F = 4,615, nilai siginifikansi sebesar 0,013
(p<0,05).
2. Tidak ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan antara
ibu yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang bekerja di dalam rumah
dengan nilai signifikansi 0,312 (p>0,05).
3. Ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang siginifikan antara ibu
yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang tidak bekerja dengan nilai
signifikansi 0,010 (p<0,05).
4. Tidak ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan antara
ibu yang bekerja di dalam rumah dengan ibu yang tidak bekerja dengan
nilai signifikansi 0,267 (p>0,05).
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Ada beberapa aitem yang lebih mengukur kelekatan aman ibu dalam
hubungannya dengan anak, hal ini menyebabkan aitem-aitem tersebut tidak
dapat menunjukkan kelekatan aman pada anak.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Metode pengumpulan data yang masih terbatas.
Metode pengumpulan data dalam penelitian tentang kelekatan aman anak
sebaiknya mempergunakan metode observasi. Hal ini membuat metode
penelitian kurang dapat mengungkap secara mendalam tingkat kelekatan
aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu.
C. Saran
1. Bagi para orang tua khususnya ibu.
Sejalan dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan ditinjau dari status
pekerjaan ibu dan ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang
siginifikan antara ibu yang bekerja di luar rumah dengan ibu yang tidak
bekerja, maka dapat disarankan pada ibu-ibu yang bekerja agar berusaha
mengatur waktunya secara bijaksana. Hal ini akan membuat ibu-ibu yang
bekerja memiliki banyak waktu untuk mengasuh dan memperhatikan
perkembangan anaknya. Selain itu, disarankan kepada para perempuan
yang ingin menjadi ibu agar meningkatkan kualitas pengasuhannya pada
anak sehingga dapat memberikan pola asuh yang tepat kepada anak.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian yang berkaitan dengan tingkat kelekatan aman sebaiknya
dilakukan dengan metode observasi. Hal ini perlu dilakukan dengan
harapan mampu lebih dalam lagi mengupas dan mengidentifikasi serta
menggambarkan tingkat kelekatan aman anak ditinjau dari status
pekerjaan ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Bagi instansi yang memperkerjakan ibu.
Sejalan dengan hasil penelitian ini, diharapkan instansi-instansi yang
memperkerjakan ibu-ibu agar bersedia menyediakan waktu cuti yang
cukup bagi ibu-ibu yang baru melahirkan anak mereka dan ibu yang
memiliki anak batita (bawah tiga tahun). Hal ini dapat dilakukan agar ibu-
ibu tersebut memiliki waktu yang banyak untuk mengasuh dan
memperhatikan perkembangan anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ainsworth, M.D.S., Blehar, M.C., Waters, E., & Wall, S. 1978. Patterns of
Attachment: A Psychological Study of The Strange Situation. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Ainsworth, M.D.S., Blehar, M.C., Waters, E., & Wall, S. 1979. Patterns of
Attachment: A Psychological Study of The Strange Situation. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Ainsworth, M.D.S., Blehar, M.C., Waters, E., & Wall, S. 1989. Patterns of
Attachment: A Psychological Study of The Strange Situation. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Andayani, Elviena Sri. 2003. Perbedaan Sikap terhadap Menopause antara Ibu
Rumah Tangga yang Bekerja dan Tidak Bekerja yang Menjelang Menopause. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Aspek Ketenagakerjaan Kota Bandung. (2004). Bandung: Departemen Pendidikan
Nasional. Azwar, S. 1997. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Azwar, S. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Belsky, J., Spritz, B., & Crnic, K. 1996. Infant Attachment Security and Affective-Cognitive Information Processing at Age 3. Psychological Science, Vol. 7.
Berk, Laura E. 1994. Child Development Third Edition. United States of America:
Allyn and Bacon. Bowlby, J. 1969. Attachment and Loss: Vol.1 Attachment. New York: Basic
Books. Devinta. 2006. Hubungan Antara Self Esteem dan Kecemasan Dengan Prestasi
Kerja Pada Ibu Yang Bekerja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Farrar, M., Fasig, L., & Welch-Ross, M. 1997. Attachment and Emotion in
Autobiographical Memory Development. Journal of Experimental Child Psychology, Vol. 67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hadi, S. 1997. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Harlow, H.F., & Zimmerman, R. 1959. Affectional Responses in the Infant Monkey. Science, 130.
Isabella, R.A., Belsky, J. 1991. Interactional Synchrony and the Origins of Infant-
Mother Attachment; A Replication Study. Child Development, Vol. 62. Kagan, J., & Snidman, N. 1991. Temperamental Factors in Human Development.
American Psychologist, Vol. 26. Kristiyanti, Etik. 2006. Peran Perempuan Jawa Yang Bekerja Dalam
Pengambilan Keputusan Publik. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Laible, D., & Thompson, R. 2000. Mother-Child Discourse, Attachment Security, Shared Positive Affect, and Early Conscience Development. Child Development, Vol. 73.
Love, Keisha M., & Murdock, Tamera B. 2004. Attachment to Parent &
Psychological Well-Being: An Examination of Young Adult College Student in Intact Families and Stepfamilies. Journal of Family Psychology, Vol. 18, No. 4.
Main, M., & Solomon, J. 1990 Procedurs for Identifying Infants as Disorganized
or Disoriented During the Ainsworth Strange Situation. In M.T Greenberg, D. Cicchetti, & M. Cummings (Eds.), Attachment in the Preschool Years: Theory, Research, and Intervention. Chicago: University of Chicago Press.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Psikologi. (2003). Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma. Pedoman Penulisan Skripsi. (2004). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Pelawi, Rully Paskah. 2004. Kemandirian Ditinjau dari Gaya Kelekatan Pada
Remaja Akhir. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Rinto, Theopila Niken Natalia. 2004. Perbedaan Tingkat Somatisasi Pada Ibu
Rumah Tangga Yang Berstatus Bekerja dan Yang Berstatus Tidak Bekerja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Santrock. 2000. Life Span Development: Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Seifer & Schiller, 1995. Mothers of Anxious/ambivalent infants: Maternal
Characteristics and Child Care Context. Child Development. United States of America: Allyn and Bacon
Sroufe, L.A., Egeland, B., Calrson, E.A., & Collins, W.A. 1983. The Development
of The Person: The Minnesota Study of Risk and Adaptation from Birth to Adulthood. New York: Guildford Press
Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.
Surya. 2002. http://www.surya.co.id/21112002/12c.phtml.
Thompson, R.A. 2003. Development ini The First Years of Life. Future In Chlidren.11
Urban, Carlson, Egeland, Sroufe. 1991. A Perspective Longitudinal Study of
Attachment. Child Development. United States of America: Allyn and Bacon
Vasta, Ross., Haith, Marshall M., Miller, Scott A. 1995. Child Psychology The
Modern Science Second Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Vaughn, B.E., Lefever, G.B., Seifer, R., & Barglow, P. 1989. Attachment
Behavior, Attachment Security, and Temperament During Infancy. Child Development, Vol. 60.
Warmer, D.G., Grossman, Bombik, & Suess, G. 1994. Attachments Patterns at
Age Six in South Germany: Predictability from Infancy and Implication for Preschool Behavior. Child Development, Vol. 65.
Wenar, C & Kerig, P. 2000. Developmental Psychopatology: from Infancy
Through Adolenscene 4th Ed. Boston: McGraw-Hill Higher Education. Winarsunu, Tulus. 2004. Statistik Dalam Penelitian Psikologis dan Pendidikan.
Malang: UMM Press. Yessy. 2004. Hubungan Antara Persepsi Figur Kelekatan dengan Self-Esteem
Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi, Vol.13, No.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I
Skala Try Out Kelekatan Aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA TRY OUT
Disusun oleh: Nice Maylani Asril
049114090
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Yogyakarta, 23 Februari 2008
Dengan hormat,
Berkaitan dengan program akademik, khususnya mata kuliah
Skripsi, perkenankanlah Saya memohon bantuan ibu untuk mengisi
skala penelitian.
Skala ini berisi pernyataan mengenai kondisi yang dialami
oleh ibu ketika bersama dengan anak. Ibu diminta untuk mengisi
pilihan jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu dalam
memberikan pengasuhan pada anak dalam tahun pertama
kehidupannya.
Demikian permohonan Saya, atas kerjasama dan bantuan
ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Nice Maylani Asril
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini ada beberapa pernyataan mengenai kondisi yang dialami oleh ibu ketika bersama anak. Ibu diminta untuk memberi pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman ibu pada saat memberikan pengasuhan pada anak dalam tahun pertama kehidupannya. Adapun pilihan jawaban yang diberikan yaitu:
SS Jika pernyataan SANGAT SESUAI dengan pengalaman ibu
S Jika pernyataan SESUAI dengan pengalaman ibu TS Jika pernyataan TIDAK SESUAI dengan
pengalaman ibu STS Jika pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan
pengalaman ibu Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh ibu dalam memberikan pengasuhan pada anak dalam tahun pertama kehidupannya. Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu.
DATA IDENTITAS IBU
Usia : Alamat : Pekerjaan : Instansi tempat bekerja (jika ada) : Keberadaan pengasuh lain : Ada / Tidak
SEJARAH KELAHIRAN DAN KESEHATAN ANAK
Usia anak : Jenis kelamin anak : Urutan kelahiran anak : Berilah tanda silang pada salah satu jawaban dibawah ini
Kejadian-kejadian yang dialami ibu selama masa kehamilan anak : a. jatuh saat hamil b. sakit karena virus c. menghadapi situasi yang menimbulkan stres d. mengalami kejadian yang menyakitkan e. lain-lain ………..
Proses persalinan anak : a. normal b. caesar c. lain-lain ……….
Sakit yang pernah diderita anak selama satu tahun pertama :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ibu percaya bahwa anak akan aman saat tidak bersama ibu
SS S TS STS
2 Anak mau diajak bersalaman oleh orang lain yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
3 Anak akan merengek saat ditinggal ibu ke dapur
SS S TS STS
4 Saat anak sedang asyik bermain ia tidak akan menyambut kedatangan ibu
SS S TS STS
5 Ibu akan merasa tenang ketika anak tidak bersama dengan ibu
SS S TS STS
6 Anak akan takut saat diajak berkenalan oleh orang asing
SS S TS STS
7 Anak akan merengek saat ibu tidak tampak dari pandangan anak
SS S TS STS
8 Anak akan segera menyandarkan badan pada ibu ketika ibu kembali
SS S TS STS
9 Ibu memberi kesempatan anak untuk melihat benda di sekelilingnya
SS S TS STS
10 Anak akan dengan mudah mencari teman bermain saat berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
11 Anak akan terlihat tidak peduli saat ibu meninggalkannya dalam waktu yang lama
SS S TS STS
12 Tangis anak tidak akan berhenti meskipun ibu telah kembali
SS S TS STS
13 Ibu tidak mengijinkan anak untuk melihat benda yang berada di sekitarnya
SS S TS STS
14 Anak akan kesulitan mencari teman bermain saat berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
15 Anak akan berusaha mencari keberadaan ibu saat ibu tidak bersamanya dalam waktu yang lama
SS S TS STS
16 Anak akan menyapa ibu saat ibu datang dari berpergian, namun tetap meneruskan permainannya
SS S TS STS
17 Ibu akan memuji kemampuan yang berhasil dicapai anak
SS S TS STS
18 Anak akan mudah bercanda dengan orang lain yang baru dikenalnya
SS S TS STS
19 Anak mau diajak berkenalan oleh orang asing
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 Anak tidak mau berbagi makanannya pada teman yang baru dikenalnya
SS S TS STS
21 Ibu tidak memperhatikan kemampuan yang berhasil dicapai anak
SS S TS STS
22 Anak akan memalingkan muka saat diajak bercanda oleh orang asing
SS S TS STS
23 Anak tidak akan mendekat dengan ibu meskipun ia mengetahui kedatangan ibu
SS S TS STS
24 Saat ibu kembali, tangis anak akan segera berhenti
SS S TS STS
25 Ibu membiarkan anak memilih mainannya sendiri saat berada di toko mainan
SS S TS STS
26 Anak akan mau memberikan makanannya pada teman yang baru dikenalnya
SS S TS STS
27 Anak akan berusaha menahan ibu saat mengetahui ibu akan meninggalkannya
SS S TS STS
28 Anak akan terlihat marah melihat kedatangan ibu dan tetap ingin bersama pengasuhnya
SS S TS STS
29 Ibu mengontrol dengan cermat aktivitas anak setiap hari
SS S TS STS
30 Anak tidak akan berusaha mencari perhatian ibu saat ibu kembali
SS S TS STS
31 Ketika anak mengetahui bahwa ibu akan pergi untuk sementara waktu, maka anak akan tenang
SS S TS STS
32 Anak akan memeluk ibu sekembalinya ibu dari berpergian
SS S TS STS
33 Ibu membiarkan anak memegang benda-benda di sekelilingnya
SS S TS STS
34 Anak akan terlihat tenang walaupun ada orang asing di dekatnya
SS S TS STS
35 Saat ibu akan meninggalkannya maka anak akan mengabaikan ibu
SS S TS STS
36 Anak tidak marah saat ditinggal mandi oleh ibu
SS S TS STS
37 Ibu tidak membolehkan anak untuk bergerak ke arah yang disukai anak
SS S TS STS
38 Anak akan menunjukkan kemarahan saat ada orang asing yang menyapanya
SS S TS STS
39 Anak akan memprotes kepergian ibu saat ibu tidak berpamitan padanya
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 Anak akan menunjukkan ekspresi bahagia saat melihat ibu datang menghampirinya
SS S TS STS
41 Ibu memberi kesempatan anak untuk bergerak-gerak ke arah yang disukai anak
SS S TS STS
42 Anak akan terlihat tenang saat diajak bertamu ke rumah orang yang belum dikenalnya
SS S TS STS
43 Anak akan memeluk ibu dengan erat saat mengetahui ibu akan meninggalkannya
SS S TS STS
44 Anak akan terlihat senang saat ibu datang dan orang yang tidak dikenalnya pergi meninggalkannya
SS S TS STS
45 Ibu tidak akan mengijinkan anak untuk mengotak-atik benda di sekelilingnya
SS S TS STS
46 Anak akan terlihat bingung ketika berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
47 Anak menolak untuk bersalaman saat ada tamu datang ke rumah
SS S TS STS
48 Anak akan menolak dipeluk ibu, saat ibu baru saja kembali dari berpergian
SS S TS STS
49 Anak cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya
SS S TS STS
50 Anak tetap senang bermain meskipun dengan orang yang baru dikenalnya
SS S TS STS
51 Anak tidak menunjukkan rasa takut saat disapa oleh orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
52 Anak akan bersembunyi jika ada orang asing mendekatinya
SS S TS STS
53 Anak mau membalas uluran tangan dari orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
54 Anak tetap bermain sendiri walaupun ditinggal ibu sebentar
SS S TS STS
55 Anak mau mendekat pada orang yang belum dikenalnya
SS S TS STS
56 Anak akan menangis saat ibu meninggalkannya dengan orang dewasa yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
57 Anak akan menghindari tatapan orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
58 Anak akan menolak diajak oleh orang lain yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 Anak akan marah saat ditinggal ibu sebentar
SS S TS STS
60 Anak tidak mau membalas uluran tangan dari orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
Periksalah kembali lembar skala,
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati
Terima kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran II
Koefisien Reliabilitas
Skala Try Out Kelekatan Aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary N %
Valid 45 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 45 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.805 60 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted a1 172.07 130.518 .293 .800a2 171.18 129.286 .409 .797a3 171.56 138.025 -.125 .812a4 171.13 130.300 .326 .799a5 170.78 138.131 -.145 .811a6 171.29 126.210 .475 .794a7 171.58 137.568 -.095 .813a8 170.76 129.098 .376 .798a9 170.51 130.892 .422 .798a10 170.98 126.659 .579 .793a11 170.89 132.101 .178 .804a12 170.89 132.010 .283 .801a13 170.60 130.836 .384 .799a14 170.96 129.407 .416 .797a15 171.20 133.027 .143 .805a16 171.62 134.831 .053 .807a17 170.40 135.564 .056 .805a18 171.16 125.725 .692 .791a19 171.29 127.346 .597 .793a20 171.29 128.074 .442 .796a21 170.53 132.982 .195 .803a22 170.98 129.568 .469 .797a23 170.91 128.446 .464 .796a24 170.96 132.225 .265 .801a25 171.40 132.564 .197 .803
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a26 171.24 126.234 .630 .792a27 171.89 137.828 -.111 .812a28 170.71 134.074 .098 .806a29 172.58 141.386 -.303 .817a30 171.02 133.704 .138 .804a31 171.76 136.143 -.022 .809a32 170.76 131.007 .279 .801a33 171.38 130.286 .361 .799a34 171.49 130.210 .366 .799a35 170.96 134.771 .064 .806a36 171.33 137.636 -.124 .809a37 170.91 132.856 .270 .802a38 171.07 131.564 .363 .800a39 171.36 133.507 .120 .805a40 170.53 132.255 .261 .801a41 170.82 128.559 .550 .795a42 171.31 132.537 .286 .801a43 172.07 143.973 -.415 .821a44 171.02 132.522 .228 .802a45 171.22 130.268 .331 .799a46 171.58 133.704 .170 .803a47 171.09 129.537 .507 .796a48 170.78 129.313 .451 .797a49 171.33 131.318 .324 .800a50 171.24 132.234 .346 .800a51 171.22 130.586 .397 .798a52 171.22 132.040 .342 .800a53 171.38 131.559 .295 .801a54 171.27 135.882 .005 .807a55 171.82 131.149 .293 .800a56 171.98 134.386 .072 .807a57 171.56 133.253 .164 .804a58 172.20 133.345 .149 .804a59 171.47 134.618 .081 .806a60 171.42 130.840 .316 .800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 luar rmh 68 2 luar rmh 101 3 luar rmh 77 4 luar rmh 95 5 luar rmh 91 6 luar rmh 94 7 luar rmh 77 8 luar rmh 89 9 luar rmh 83 10 luar rmh 67 11 luar rmh 91 12 luar rmh 63 13 luar rmh 97 14 luar rmh 97 15 luar rmh 77 16 luar rmh 81 17 luar rmh 100 18 luar rmh 64 19 luar rmh 93 20 luar rmh 80 21 luar rmh 98 22 luar rmh 89 23 dlm rmh 90 24 dlm rmh 82 25 dlm rmh 93 26 dlm rmh 89 27 dlm rmh 112 28 dlm rmh 103 29 dlm rmh 93 30 dlm rmh 89 31 dlm rmh 71 32 dlm rmh 88 33 dlm rmh 81 34 dlm rmh 81 35 dlm rmh 107 36 dlm rmh 95 37 dlm rmh 92 38 dlm rmh 102 39 dlm rmh 80 40 dlm rmh 96 41 dlm rmh 78 42 dlm rmh 88 43 dlm rmh 81 44 dlm rmh 88 45 irt 82 46 irt 89 47 irt 84 48 irt 97 49 irt 88 50 irt 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51 irt 90 52 irt 92 53 irt 93 54 irt 94 55 irt 118 56 irt 111 57 irt 97 58 irt 88 59 irt 105 60 irt 91 61 irt 76 62 irt 114 63 irt 111 64 irt 99 65 irt 93 66 irt 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran III
Skala Penelitian Kelekatan Aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Nice Maylani Asril
049114090
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Yogyakarta, 28 Maret 2008
Dengan hormat,
Berkaitan dengan program akademik, khususnya mata kuliah
Skripsi, perkenankanlah Saya memohon bantuan ibu untuk mengisi
skala penelitian.
Skala ini berisi pernyataan mengenai kondisi yang dialami
oleh ibu ketika bersama dengan anak. Ibu diminta untuk mengisi
pilihan jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu dalam
memberikan pengasuhan kepada anak dalam tahun pertama
kehidupannya.
Demikian permohonan Saya, atas kerjasama dan bantuan
ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Nice Maylani Asril
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini ada beberapa pernyataan mengenai kondisi yang dialami oleh ibu ketika bersama anak. Ibu diminta untuk memberi pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman ibu pada saat memberikan pengasuhan kepada anak dalam tahun pertama kehidupannya. Adapun pilihan jawaban yang diberikan yaitu:
SS Jika pernyataan SANGAT SESUAI dengan pengalaman ibu
S Jika pernyataan SESUAI dengan pengalaman ibu TS Jika pernyataan TIDAK SESUAI dengan
pengalaman ibu STS Jika pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan
pengalaman ibu Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh ibu dalam memberikan pengasuhan kepada anak dalam tahun pertama kehidupannya. Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu.
DATA IDENTITAS IBU
Usia : Pekerjaan : Keberadaan pengasuh lain : Ada / Tidak
SEJARAH KELAHIRAN DAN KESEHATAN ANAK
Usia anak : Jenis kelamin anak : Urutan kelahiran anak : Berilah tanda silang pada salah satu jawaban dibawah ini
Kejadian-kejadian yang dialami ibu selama masa kehamilan anak : a. jatuh saat hamil b. sakit karena virus c. menghadapi situasi yang menimbulkan stres d. mengalami kejadian yang menyakitkan e. lain-lain ………..
Proses persalinan anak : a. normal b. caesar c. lain-lain ……….
Sakit yang pernah diderita anak selama tahun pertama kehidupannya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ibu percaya bahwa anak akan aman saat tidak bersama ibu
SS S TS STS
2 Anak tidak mau membalas uluran tangan dari orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
3 Anak akan dengan mudah mencari teman bermain saat berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
4 Anak akan menangis ketika ibu beranjak menjauh dari anak
SS S TS STS
5 Anak akan segera menyandarkan badan pada ibu ketika ibu kembali
SS S TS STS
6 Ibu tidak mengijinkan anak untuk melihat benda yang berada di sekitarnya
SS S TS STS
7 Anak mau membalas uluran tangan dari orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
8 Anak akan kesulitan mencari teman bermain saat berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
9 Anak akan menangis saat ibu tidak tampak dari pandangan anak
SS S TS STS
10 Saat anak sedang asyik bermain ia tidak akan menyambut kedatangan ibu
SS S TS STS
11 Ibu memberi kesempatan anak untuk melihat benda di sekelilingnya
SS S TS STS
12 Anak akan takut saat diajak berkenalan oleh orang asing
SS S TS STS
13 Anak akan mau memberikan makanannya pada teman yang baru dikenalnya
SS S TS STS
14 Anak akan menyapa ibu saat ibu datang dari berpergian, namun tetap meneruskan permainannya
SS S TS STS
15 Ibu kurang memperhatikan kemajuan yang berhasil dicapai anak
SS S TS STS
16 Anak mau diajak bersalaman oleh orang lain yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
17 Anak akan memalingkan muka saat diajak bercanda oleh orang asing
SS S TS STS
18 Anak akan mencari keberadaan ibu saat ibu tidak bersamanya dalam waktu yang lama
SS S TS STS
19 Tangis anak tidak akan berhenti meskipun ibu telah kembali
SS S TS STS
20
Ibu membiarkan anak memegang benda-benda di sekelilingnya
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Anak menolak untuk bersalaman saat ada tamu datang ke rumah
SS S TS STS
22 Anak mau mendekat pada orang yang belum dikenalnya
SS S TS STS
23 Anak akan menangis saat ditinggal ibu sebentar
SS S TS STS
24 Anak akan memeluk ibu sekembalinya ibu dari berpergian
SS S TS STS
25 Ibu selalu berusaha untuk berada di dekat anak setiap hari
SS S TS STS
26 Anak mau diajak berkenalan oleh orang asing
SS S TS STS
27 Anak akan bersembunyi jika ada orang asing mendekatinya
SS S TS STS
28 Anak tidak menangis saat ditinggal mandi oleh ibu
SS S TS STS
29 Anak tidak akan berusaha mencari perhatian ibu saat ibu kembali
SS S TS STS
30 Ibu memberi kesempatan anak untuk bergerak-gerak ke arah yang disukai anak
SS S TS STS
31 Anak akan menunjukkan kemarahan saat ada orang asing yang menyapanya
SS S TS STS
32 Anak tidak menunjukkan rasa takut saat disapa oleh orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
33 Anak akan berusaha menahan ibu saat mengetahui ibu akan meninggalkannya walaupun hanya sebentar
SS S TS STS
34 Anak akan menolak dipeluk ibu, saat ibu baru saja kembali dari berpergian
SS S TS STS
35 Ibu tidak membolehkan anak untuk bergerak ke arah yang disukai anak
SS S TS STS
36 Anak akan mudah bercanda dengan orang lain yang baru dikenalnya
SS S TS STS
37 Anak tetap senang bermain meskipun dengan orang yang baru dikenalnya
SS S TS STS
38 Anak tampak tidak peduli walaupun ibu akan meninggalkannya ke ruangan lain
SS S TS STS
39 Ibu akan merasa tenang ketika anak tidak bersama dengan ibu
SS S TS STS
40 Anak cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya
SS S TS STS
41 Ketika anak mengetahui bahwa ibu akan pergi untuk sementara waktu, maka anak tetap tenang
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 Anak akan terlihat tenang walaupun ada orang asing di dekatnya
SS S TS STS
43 Anak akan memeluk ibu dengan erat saat mengetahui ibu akan meninggalkannya walaupun hanya sebentar
SS S TS STS
44 Ibu tidak akan mengijinkan anak untuk mengotak-atik benda di sekelilingnya
SS S TS STS
45 Anak akan terlihat tenang saat diajak bertamu ke rumah orang yang belum dikenalnya
SS S TS STS
46 Anak tetap bermain sendiri walaupun ditinggal ibu sebentar
SS S TS STS
47 Anak tidak akan mendekat dengan ibu meskipun ia mengetahui kedatangan ibu
SS S TS STS
48 Anak akan menunjukkan ekspresi bahagia saat melihat ibu datang menghampirinya
SS S TS STS
Periksalah kembali lembar skala,
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati
Terima kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Nice Maylani Asril
049114090
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Yogyakarta, 28 Maret 2008
Dengan hormat,
Berkaitan dengan program akademik, khususnya mata kuliah
Skripsi, perkenankanlah Saya memohon bantuan ibu untuk mengisi
skala penelitian.
Skala ini berisi pernyataan mengenai kondisi yang dialami
oleh ibu ketika bersama dengan anak. Ibu diminta untuk mengisi
pilihan jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu dalam
memberikan pengasuhan kepada anak dalam tahun pertama
kehidupannya.
Demikian permohonan Saya, atas kerjasama dan bantuan
ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Nice Maylani Asril
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini ada beberapa pernyataan mengenai kondisi yang dialami oleh ibu ketika bersama anak. Ibu diminta untuk memberi pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman ibu pada saat memberikan pengasuhan kepada anak dalam tahun pertama kehidupannya. Adapun pilihan jawaban yang diberikan yaitu:
SS Jika pernyataan SANGAT SESUAI dengan pengalaman ibu
S Jika pernyataan SESUAI dengan pengalaman ibu TS Jika pernyataan TIDAK SESUAI dengan
pengalaman ibu STS Jika pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan
pengalaman ibu Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh ibu dalam memberikan pengasuhan kepada anak dalam tahun pertama kehidupannya. Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pengalaman ibu.
DATA IDENTITAS IBU
Usia : Pekerjaan : Keberadaan pengasuh lain : Ada / Tidak
SEJARAH KELAHIRAN DAN KESEHATAN ANAK
Usia anak : Jenis kelamin anak : Urutan kelahiran anak : Berilah tanda silang pada salah satu jawaban dibawah ini
Kejadian-kejadian yang dialami ibu selama masa kehamilan anak : a. jatuh saat hamil b. sakit karena virus c. menghadapi situasi yang menimbulkan stres d. mengalami kejadian yang menyakitkan e. lain-lain ………..
Proses persalinan anak : a. normal b. caesar c. lain-lain ……….
Sakit yang pernah diderita anak selama tahun pertama kehidupannya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ibu percaya bahwa anak akan aman saat tidak bersama ibu
SS S TS STS
2 Anak tidak mau membalas uluran tangan dari orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
3 Anak akan dengan mudah mencari teman bermain saat berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
4 Anak akan segera menyandarkan badan pada ibu ketika ibu kembali
SS S TS STS
5 Ibu tidak mengijinkan anak untuk melihat benda yang berada di sekitarnya
SS S TS STS
6 Anak mau membalas uluran tangan dari orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
7 Anak akan kesulitan mencari teman bermain saat berada di lingkungan yang baru
SS S TS STS
8 Saat anak sedang asyik bermain ia tidak akan menyambut kedatangan ibu
SS S TS STS
9 Ibu memberi kesempatan anak untuk melihat benda di sekelilingnya
SS S TS STS
10 Anak akan takut saat diajak berkenalan oleh orang asing
SS S TS STS
11 Anak akan mau memberikan makanannya pada teman yang baru dikenalnya
SS S TS STS
12 Anak akan menyapa ibu saat ibu datang dari berpergian, namun tetap meneruskan permainannya
SS S TS STS
13 Anak mau diajak bersalaman oleh orang lain yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
14 Anak akan memalingkan muka saat diajak bercanda oleh orang asing
SS S TS STS
15 Anak akan mencari keberadaan ibu saat ibu tidak bersamanya dalam waktu yang lama
SS S TS STS
16 Tangis anak tidak akan berhenti meskipun ibu telah kembali
SS S TS STS
17
Ibu membiarkan anak memegang benda-benda di sekelilingnya
SS S TS STS
18 Anak menolak untuk bersalaman saat ada tamu datang ke rumah
SS S TS STS
19 Anak mau mendekat pada orang yang belum dikenalnya
SS S TS STS
20 Anak akan menangis saat ditinggal ibu sebentar
SS S TS STS
21 Anak akan memeluk ibu sekembalinya ibu dari berpergian
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 Anak mau diajak berkenalan oleh orang asing
SS S TS STS
23 Anak akan bersembunyi jika ada orang asing mendekatinya
SS S TS STS
24 Anak tidak menangis saat ditinggal mandi oleh ibu
SS S TS STS
25 Ibu memberi kesempatan anak untuk bergerak-gerak ke arah yang disukai anak
SS S TS STS
26 Anak akan menunjukkan kemarahan saat ada orang asing yang menyapanya
SS S TS STS
27 Anak tidak menunjukkan rasa takut saat disapa oleh orang yang tidak dikenalnya
SS S TS STS
28 Anak akan berusaha menahan ibu saat mengetahui ibu akan meninggalkannya walaupun hanya sebentar
SS S TS STS
29 Anak akan menolak dipeluk ibu, saat ibu baru saja kembali dari berpergian
SS S TS STS
30 Ibu tidak membolehkan anak untuk bergerak ke arah yang disukai anak
SS S TS STS
31 Anak akan mudah bercanda dengan orang lain yang baru dikenalnya
SS S TS STS
32 Anak tetap senang bermain meskipun dengan orang yang baru dikenalnya
SS S TS STS
33 Anak tampak tidak peduli walaupun ibu akan meninggalkannya ke ruangan lain
SS S TS STS
34 Ibu akan merasa tenang ketika anak tidak bersama dengan ibu
SS S TS STS
35 Anak cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya
SS S TS STS
36 Ketika anak mengetahui bahwa ibu akan pergi untuk sementara waktu, maka anak tetap tenang
SS S TS STS
37 Anak akan terlihat tenang walaupun ada orang asing di dekatnya
SS S TS STS
38 Anak akan memeluk ibu dengan erat saat mengetahui ibu akan meninggalkannya walaupun hanya sebentar
SS S TS STS
39 Ibu tidak akan mengijinkan anak untuk mengotak-atik benda di sekelilingnya
SS S TS STS
40 Anak akan terlihat tenang saat diajak bertamu ke rumah orang yang belum dikenalnya
SS S TS STS
41 Anak tetap bermain sendiri walaupun ditinggal ibu sebentar
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 Anak tidak akan mendekat dengan ibu meskipun ia mengetahui kedatangan ibu
SS S TS STS
43 Anak akan menunjukkan ekspresi bahagia saat melihat ibu datang menghampirinya
SS S TS STS
Periksalah kembali lembar skala,
jangan sampai ada pernyataan yang terlewati
Terima kasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran IV
Koefisien Reliabilitas
Skala Penelitian Kelekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Skala Penelitian Kelekatan Aman Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary N %
Valid 66 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 66 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.872 48 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted a1 172.07 130.518 .293 .800a2 171.18 129.286 .409 .797a3 171.56 138.025 -.125 .812a4 171.13 130.300 .326 .799a5 170.78 138.131 -.145 .811a6 171.29 126.210 .475 .794a7 171.58 137.568 -.095 .813a8 170.76 129.098 .376 .798a9 170.51 130.892 .422 .798a10 170.98 126.659 .579 .793a11 170.89 132.101 .178 .804a12 170.89 132.010 .283 .801a13 170.60 130.836 .384 .799a14 170.96 129.407 .416 .797a15 171.20 133.027 .143 .805a16 171.62 134.831 .053 .807a17 170.40 135.564 .056 .805a18 171.16 125.725 .692 .791a19 171.29 127.346 .597 .793
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a20 171.29 128.074 .442 .796a21 170.53 132.982 .195 .803a22 170.98 129.568 .469 .797a23 170.91 128.446 .464 .796a24 170.96 132.225 .265 .801a25 171.40 132.564 .197 .803a26 171.24 126.234 .630 .792a27 171.89 137.828 -.111 .812a28 170.71 134.074 .098 .806a29 172.58 141.386 -.303 .817a30 171.02 133.704 .138 .804a31 171.76 136.143 -.022 .809a32 170.76 131.007 .279 .801a33 171.38 130.286 .361 .799a34 171.49 130.210 .366 .799a35 170.96 134.771 .064 .806a36 171.33 137.636 -.124 .809a37 170.91 132.856 .270 .802a38 171.07 131.564 .363 .800a39 171.36 133.507 .120 .805a40 170.53 132.255 .261 .801a41 170.82 128.559 .550 .795a42 171.31 132.537 .286 .801a43 172.07 143.973 -.415 .821a44 171.02 132.522 .228 .802a45 171.22 130.268 .331 .799a46 171.58 133.704 .170 .803a47 171.09 129.537 .507 .796a48 170.78 129.313 .451 .797a49 171.33 131.318 .324 .800a50 171.24 132.234 .346 .800a51 171.22 130.586 .397 .798a52 171.22 132.040 .342 .800a53 171.38 131.559 .295 .801a54 171.27 135.882 .005 .807a55 171.82 131.149 .293 .800a56 171.98 134.386 .072 .807a57 171.56 133.253 .164 .804a58 172.20 133.345 .149 .804a59 171.47 134.618 .081 .806a60 171.42 130.840 .316 .800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran V
Hasil Uji Normalitas
dan Hasil Uji Homogenitas
Data Hasil Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Explore status Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total status N Percent N Percent N Percent
luar rmh 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%dlm rmh 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%
Kelekatan
irt 22 100.0% 0 .0% 22 100.0% Descriptives status Statistic Std. Error
Mean 85.09 2.574 Lower Bound 79.74 95%
Confidence Interval for Mean
Upper Bound 90.44
5% Trimmed Mean 85.43 Median 89.00 Variance 145.801 Std. Deviation 12.075 Minimum 63 Maximum 101 Range 38 Interquartile Range 19 Skewness -.515 .491
luar rmh
Kurtosis -.957 .953 Mean 89.95 2.129
Lower Bound 85.53 95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 94.38
5% Trimmed Mean 89.77 Median 89.00 Variance 99.760 Std. Deviation 9.988 Minimum 71 Maximum 112 Range 41 Interquartile Range 14 Skewness .413 .491
dlm rmh
Kurtosis .058 .953 Mean 95.14 2.290
Kelekatan
irt 95% Lower Bound 90.37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Confidence Interval for Mean
Upper Bound 99.90
5% Trimmed Mean 94.92 Median 93.00 Variance 115.361 Std. Deviation 10.741 Minimum 76 Maximum 118 Range 42 Interquartile Range 13 Skewness .652 .491 Kurtosis -.023 .953
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Based on Mean 1.178 2 63 .315 Based on Median .797 2 63 .455 Based on Median and with adjusted df
.797 2 61.827 .455
Kelekatan
Based on trimmed mean 1.154 2 63 .322
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelekatan N 66
Mean 90.06Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 11.562
Absolute .126Positive .077
Most Extreme Differences
Negative -.126Kolmogorov-Smirnov Z 1.026Asymp. Sig. (2-tailed) .244
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Oneway Descriptives Kelekatan
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum luar rmh 22 85.09 12.075 2.574 79.74 90.44 63 101dlm rmh 22 89.95 9.988 2.129 85.53 94.38 71 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
irt 22 95.14 10.741 2.290 90.37 99.90 76 118Total 66 90.06 11.562 1.423 87.22 92.90 63 118
Test of Homogeneity of Variances Kelekatan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.178 2 63 .315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran VI
Hasil Uji Hipotesis
Data Hasil Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVA Kelekatan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1110.394 2 555.197 4.615 .013 Within Groups 7579.364 63 120.307 Total 8689.758 65
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: Kelekatan
(I) status (J) status
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD luar rmh dlm rmh -4.864 3.307 .312 -12.80 3.07 irt -10.045(*) 3.307 .010 -17.98 -2.11 dlm rmh luar rmh 4.864 3.307 .312 -3.07 12.80 irt -5.182 3.307 .267 -13.12 2.76 irt luar rmh 10.045(*) 3.307 .010 2.11 17.98 dlm rmh 5.182 3.307 .267 -2.76 13.12Bonferroni luar rmh dlm rmh -4.864 3.307 .439 -13.00 3.27 irt -10.045(*) 3.307 .010 -18.18 -1.91 dlm rmh luar rmh 4.864 3.307 .439 -3.27 13.00 irt -5.182 3.307 .366 -13.32 2.95 irt luar rmh 10.045(*) 3.307 .010 1.91 18.18 dlm rmh 5.182 3.307 .366 -2.95 13.32
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets Kelekatan
Subset for alpha = .05 status N 1 2
luar rmh 22 85.09 dlm rmh 22 89.95 89.95irt 22 95.14
Tukey HSD(a)
Sig. .312 .267Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 22.000.
Means Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent Kelekatan * status 66 100.0% 0 .0% 66 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Report Kelekatan
status Mean N Std. Deviation luar rmh 85.09 22 12.075dlm rmh 89.95 22 9.988irt 95.14 22 10.741Total 90.06 66 11.562
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI