plastik
TRANSCRIPT
![Page 1: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plastik merupakan salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan. Bahan
plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini disebabkan bahan
plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu : ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat
dan tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat
berwarna maupun transparan dan biaya proses yang lebih murah. Namun begitu daya guna
plastik juga terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak tahan panas mudah rusak pada
suhu yang rendah. Keanekaragaman jenis plastik memberikan banyak pilihan dalam
penggunaannya dan cara pembuatannya
Plastik adalah bahan sintesis yang dapat dibentuk dengan pemanasan dan dapat
diperkeras bergantung pada strukturnya. Pada teknik listrik, plastik mempunyai peran yang
penting, terutama sebagai bahan isolasi. Pada perkemabangan akhir-akhir ini, banyak kawat
atau kabel berisolasi plastik, misalnya: NYA, NYM, NYY; demikian pula perangkat listrik
lainnya.
Plastik dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu: termoplastik dan termoseting. Perbedaan pokok
dari keduanya adalah bahan termoplastik dapat dilunakkan dengan pemanasan dan pada
proses pendinginan akan mengeras lagi. Sedangkan termoseting akan mengeras jika dipanasi
dan setelah itu tetap menjadi keras dan tidak dapat dibuat seperti semula. Bahan-bahan yang
termasuk termoplastik antara lain: polistiren, polietilen, nilon, pleksiglas, dan teflon. Bahan-
bahan yang tergolong termoseting antara lain: bakelit, karet, dan epoksi.
Secara umum bahan termoplastik tidak tahan terhadap suhu yang cukup tinggi, kecuali teflon.
Bahan ini kalau dipanasi pada suhu yang cukup tinggi akan meleleh. Bahan termoseting
umumnya tidak terbakar, tetapi pada suhu yang tinggi akan terjadi proses pengarangan dan
rontok.
Bahan Isolasi Plastik 1
![Page 2: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/2.jpg)
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, ada beberapa rumusan masalah yang diangkat, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan bahan plastik?
2. Sebutkan jenis-jenis plastik dan penggunaannya?
3. Bagaimana peranan plastik sebagai isolator?
4. Bagaimana struktur dari bahan plastik yang berperan sebagai bahan isolasi?
5. Bagaimana proses pabrikasi atau manufaktur plastik?
6. Jelaskan proses pengujian bahan plastik, khususnya perangkat listrik?
7. Sebutkan jenis kabel listrik yang menggunakan isolasi plastik?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mencapai beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian plastik dan seluk beluknya.
2. Untuk memberikan pengetahuan mengenai jenis-jenis plastik serta penggunaannya.
3. Untuk mengetahui peranan plastik sebagai bahan isolator.
4. Memberikan informasi mengenai struktur bahan plastik yang berperan sebagai bahan
isolasi.
5. Untuk memberikan informasi mengenai proses pabrikasi atau manufaktur plastik.
6. Sebagai sumber untuk mengetahui tentang proses pengujian bahan plastik, khususnya
perangkat listrik.
7. Untuk mengetahui jenis-jenis kabel listrik yang menggunakan isolasi plastik.
Bahan Isolasi Plastik 2
![Page 3: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PLASTIK
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain
untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk
plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta
bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain
dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,
"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang
umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang
industry, khususnya dalam hal ini dalam bidang isolasi listrik.
Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi
atau gagal karena shear stress- lihat keplastikan (fisika) dan ductile.
Bahan Isolasi Plastik 3
![Page 4: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/4.jpg)
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat
tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).
Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari
polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang.
(beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai
di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset
properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya
"digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama
untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik
menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari
polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet,
"shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami,
"nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl
chloride, polyethylene).
2. SEJARAH PLASTIK
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak
abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton
pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun
pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat
mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di
India hanya 2kg/orang/tahun.
Bahan Isolasi Plastik 4
![Page 5: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/5.jpg)
3. JENIS PLASTIK
Plastik dapat digolongkan atas beberapa jenis berdasarkan:
3.1.Sifat fisika
Plastik Termoplas Plastik termoset
Mudah diregangkan Keras dan rigid
Fleksibel Tidak fleksibel
Melunak jika panas Mengeras jika dipanaskan
Titik leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan
Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang
A. TERMOPLASTIK.
Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan
ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), nilon, teflon, ABS, polyacetal,
polycarbonate(PC), PET, dan acrylic atau flexiglass.
1. Polietilen
Gambar bahan poletilen
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan
secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Sekitar 60 juta ton plastik
ini diproduksi setiap tahunnya. Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai
panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis
dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena (PS) dan
Polipropilena (PP). Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu
Bahan Isolasi Plastik 5
![Page 6: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/6.jpg)
dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena.
Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi
anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode
menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.
Sejarah:
Polietilena pertama kali disintesis oleh ahli kimia Jerman bernama Hans von
Pechmann yang melakukannya secara tidak sengaja pada tahun 1989 ketika sedang
memanaskan diazometana. Ketika koleganya, Eugen Bamberger dan Friedrich
Tschirner mencari tahu tentang substansi putih, berlilin, mereka mengetahui bahwa
yang ia buat mengandung rantai panjang -CH2- dan menamakannya polimetilena.
Kegiatan sintesis polietilena secara industri pertama kali dilakukan, lagi-lagi, secara
tidak sengaja, oleh Eric Fawcett dan Reginald Gibson pada tahun 1933 di fasilitas ICI
di Northwich, Inggris. Ketika memperlakukan campuran etilena dan benzaldehida pada
tekanan yang sangat tinggi, mereka mendapatkan substansi yang sama seperti yang
didapatkan oleh Pechmann. Reaksi diinisiasi oleh keberadaan oksigen dalam reaksi
sehingga sulit mereproduksinya pada saat itu. Namun, Michael Perrin, ahli kimia ICI
lainnya, berhasil mensintesisnya sesuai harapan pada tahun 1935, dan pada tahun 1939
industri LDPE pertama dimulai.
Klasifikasi:
Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan molekul.
Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur kristal, dan
berat molekulnya.
Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high molecular weight
polyethylene) (UHMWPE)
Polietilena bermassa molekul sangat rendah (Ultra low molecular weight
polyethylene) (ULMWPE atau PE-WAX)
Polietilena bermassa molekul tinggi (High molecular weight polyethylene) (HMWPE)
Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene) (HDPE)
[[Polietilena cross-linked berdensitas tinggi]] (High density cross-linked polyethylene)
(HDXLPE)
Bahan Isolasi Plastik 6
![Page 7: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/7.jpg)
[[Polietilena cross-linked]] (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE)
Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE)
Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene) (LDPE)
Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE)
Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE)
UHMWPE adalah polietilena dengan massa molekul sangat tinggi, hingga jutaan.
Biasanya berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya massa molekul membuat
plastik ini sangat kuat, namun mengakibatkan pembentukan rantai panjang menjadi
struktur kristal tidak efisien dan memiliki kepadatan lebih rendah dari pada HDPE.
UHMWPE bisa dibuat dengan teknologi katalis, dan katalis Ziegler adalah yang
paling umum. Karena ketahanannya terhadap penyobekan dan pemotongan serta
bahan kimia, jenis plastik ini memiliki aplikasi yang luas. UHMWPE digunakan
sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol, bagian yang bergerak dari mesin
pemutar, roda gigi, penyambung, pelindung sisi luar, bahan anti peluru, dan sebagai
implan pengganti bagian pinggang dan lutut dalam operasi.
HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3.
HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar
molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis
kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan
sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa
air, dan tempat sampah.
PEX adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi yang memiliki
sambungan cross-link pada struktur polimernya. Sifat ketahanan terhadap temperatur
tingi meningkat seperti juga ketahanan terhadap bahan kimia.
MDPE dicirikan dengan densitas antara 0.926–0.940 g/cm3. MDPE bisa diproduksi
dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. MDPE
memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan dan kejatuhan. MDPE biasa
digunakan pada pipa gas.
LDPE dicirikan dengan densitas 0.910–0.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi
terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah
Bahan Isolasi Plastik 7
![Page 8: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/8.jpg)
menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan
antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang
rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas.
LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.915–0.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer
linier dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan.
Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-
butena, 1-heksena, 1-oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil
yanglebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap
tekanan.
VLDPE dcirikan dengan densitas 0.880–0.915 g/cm3. VLDPE adalah polimer linier
dengan tingkat percabangan rantai pendek yang sangat tinggi. Umumnya dibuat
dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin.
Sifat Fisik:
Melihat kristalinitas dan massa molekul, titik leleh, dan transisi gelas sulit melihat
sifat fisik polietilena. Temperatur titik tersebut sangat bervariasi bergantung pada tipe
polietilena. Pada tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik
lelehnya berkisar 120oC hingga 135oC. Titik leleh polietilena berdensitas rendah
berkisar 105oC hingga 115oC. Kebanyakan LDPE, MDPE, dan HDPE mempunyai
tingkat resistansi kimia yang sangat baikdan tidak larut pada temperatur ruang karena
sifat kristalinitas mereka. Polietilena umumnya bisa dilarutkan pada temperatur yang
tinggi dalam hidrokarbon aromatik seperti toluena atau xilena, atau larutan
terklorinasi seperti trikloroetana atau triklorobenzena.
Masalah Lingkungan:
Penggunaan polietilena yang sangat luas menjadi masalah lingkungan yang amat
serius. Polietilena dikategorikan sebagai sampah yang sulit didegradasi oleh alam,
membutuhkan waktu ratusan tahun bagi alam untuk mendegradasinya secara efisien.
Pada bulan Mei tahun 2008, Daniel Burd, remaja Kanada berusia 16 tahun,
memenangkan Canada-Wide Science Fair di Ottawa setelah menemukan
Sphingomonas, tipe bakteri yang mampu mendegradasi polietilena. Bersama bakteri
Pseudomonas, bakteri itu mampu mendegradasi lebih cepat.
Bahan Isolasi Plastik 8
![Page 9: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/9.jpg)
2. Polistirena
Gambar bahan Polistiren
Polistiren adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair
yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena
biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi.
Stirena tergolong senyawa aromatik.
Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas
yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang
bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan
ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene
(HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui
proses compounding. Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik
sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang
terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
Sejarah:
Polistirena pertama kali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker
Jerman. Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami, dia tidak menyadari apa yang
dia telah temukan. Seorang kimiawan organik Jerman lainnya, Hermann Staudinger,
menyadari bahwa penemuan Simon terdiri dari rantai panjang molekul stirena, yang
adalah sebuah polimer plastik.
Bahan Isolasi Plastik 9
![Page 10: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/10.jpg)
Karakteristik:
Stabilitas dimensi yang tinggi dan shrinkage yang rendah
Temperatur operasi maksimal < 90 °C
Tahan air, bahan kimia non-organik, alkohol
Rapuh ( perpanjangan 1-3%)
Tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan
Mudah terbakar
Proses pembuatan:
Polistirena dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan cara:
Injection molding
Ekstrusi
3. Nilon
Nilon merupakan suatu keluarga polimer sintetik yang diciptakan pada 1935 oleh
Wallace Carothers di DuPont. Produk pertama adalah sikat gigi ber-bulu nilon (1938),
dilanjutkan dengan produk yang lebih dikenal: stoking untuk wanita pada 1940. Nilon
dibuat dari rangkaian unit yang ditautkan dengan ikatan peptida (ikatan amida) dan
sering diistilahkan dengan poliamida (PA). Nilon merupakan polimer pertama yang
sukses secara komersial, dan merupakan serat sintetik pertama yang dibuat seluruhnya
dari bahan anorganik: batu bara, air, dan udara. Elemen-elemen ini tersusun menjadi
Bahan Isolasi Plastik 10
![Page 11: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/11.jpg)
monomer dengan berat molekular rendah, yang selanjutnya direaksikan untuk
membentuk rantai polimer panjang.
Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang mempunyai sifat-
sifat dapat dibentuk serat, film dan plastic. Struktur nylon ditunjukkan oleh gugus
amida yang berkaitan dengan unit hidrokarbon ulangan yang panjangnya berbeda-
beda dalam suatu polimer. Serat nilon sekarang dipergunakan untuk kain dan tali.
Nilon padat digunakan untuk bagian mekanik dan rekayasa.
Nilon merupakan nama generik bagi keluarga polimer buatan yang dikenali secara
generik sebagai poliamida dan pertama kali dihasilkan pada 28 Februari 1935 oleh
Wallace Carothers di DuPont. Nilon merupakan polimer paling biasa dan secara
teknikal dikenali sebagai benang buatan.
Nilon
Kepadatan 1.15 g/cm³
Pengaliran elektrik (σ) 10-12S/m
Pengaliran haba 0.25 W/(m·K)
Titik lebur 463 K-624 K
190°C-350°C
374°F-663°F
Sifat-sifat nylon :
1. Secara umum nylon bersifat keras, berwarna cream, sedikit tembus cahaya.
2. Berat molekul nylon bervariasi dari 11.000-34.000
3. Nylon merupakan polimer semi kristalin dengan titik leleh 350-570 oF. titik leleh
erat kaitannya dengan jumlah atom karbon. Jumlah atom karbon makin besar,
kosentrasi amida makin kecil, titik lelehnyapun menurun.
Bahan Isolasi Plastik 11
![Page 12: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/12.jpg)
4. Sedikit higroskopis : oleh karena itu perlu dikeringkan sebelum dipakai, karena
sifat mekanis maupun elektriknya dipengaruhi juga oleh kelembaban relative dari
admosfir.
5. Tahan terhadap solvent organic seperti alcohol, eter, aseton, petroleum eter,
benzene, CCl4 maupun xylene.
6. Dapat bereaksi dengan phenol, formaldehida, alcohol, benzene panas dan
nitrobenzene panas.
7. Nylon relative tidak dipengaruhi oleh waktu simpan yang lama pada suhu kamar.
Tetapi pada suhu yang lebih tinggi akan teroksidasi menjadi berwarna kuning dan
rapuh. Demikian juga sinar matahari yang kuat akan kurang baik terhadap sifat
mekanikalnya.
8. Penambahan aditif dalam nylon dimaksud untuk memperbaiki sifat-sifat nylon.
Tehnik pengolahan nylon yang utama adalah cetak injeksi dan ekstrusi. Tehnik
lain seperti cetak tiup, rotational moulding, reaction injection moulding (RIM) .
Penggunaannya:
1. Industri listrik dan elektronika.
Nylon 6, baik yang diberi pengisi maupun tidak, mempunyai sifat-sifat yang
cocok untuk industri, elektronika maupun telekomunikasi, antara lain yaitu :
Tahan suhu tinggi pada pengoperasian yang kontinu.
Bersifat isolasi
Ketahanan pukulnya tinggi
2. Mobil
Nylon 6 dapat digunakan untuk membuat : pelampung tangki bahan baker, blok
bantalan, komponen motor, speedometer, gear, pengisi udara karburator, kerangka
kaca, penutup tangki bahan baker, reflector lampu depan, penutup stir, dop roda
mobil, dll.
3. Tekstil
Di industri tekstil, nylon 6 digunakan untuk membuat : bobbin (gelondong
benang), perkakas tenun, ring yang dapat dipindah-pindah, gear, dan lain-lain.
4. Peralatan rumah tangga
Nylon digunakan untuk furniture, peralatan dapur, folding door, komponen mesin
jahit, kancing, pegangan pisau, kerangka pencukur elektrik.
Bahan Isolasi Plastik 12
![Page 13: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/13.jpg)
5. Mesin- mesin industri
Mesin- mesin yang dibuat dari nylon 6 antara lain : gear, bantalan (bearing),
pulley, impeller pompa motor, sprocket, rol, tabung, alat pengukur pada pompa
bensin.
6. Kemasan
Dapat digunakan untuk mengemas makanan seperti : ikan, daging, saus, keju,
coklat, kopi, dll.
Bentuk ikatan pada nylon:
4. Teflon
Teflon adalah nama merk dari sebuah compound polimer yang ditemukan oleh Roy J.
Plunkett (1910–1994) di DuPont pada 1938 dan diperkenalkan sebagai produk
komersial pada 1946. Dia merupakan sebuah fluoropolimer thermoplastik.
Teflon adalah polytetrafluoroethylene (PTFE), sebuah polimer ethylene fluorine.
F F
| |
-(C - C)-
| | n
F F
Teflon is also used as the trade name for a polymer with similar properties,
perfluoroalkoxy polymer resin (PFA):
F F F F
| | | |
Bahan Isolasi Plastik 13
![Page 14: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/14.jpg)
-(C - C) - (C - C)-
| | m | | n
F F F O
|
F - C - F
|
F
PTFE memiliki koefisien gesek terendah dari bahan padat yang dikenal. Dia
digunakan sebagai pelapis tidak-lengket untuk panci dan peralatan masak lainnya.
PTFE sangat tidak-reaktif, dan sering digunakan dalam wadah dan pipa untuk bahan
kimia yang reaktif. Titik lelehnya bervariasi antara 260 °C (FEP) dan 327 °C (PTFE),
tergantung dari polimer Teflon tertentu.
Gore-Tex adalah sebuah bahan yang menggunakan membran teflon dengan pori-pori
mikro.
5. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)
Acrylonitrile butadiene styrene (akrilonitril butadiene stirena, ABS) termasuk
kelompok engineering thermoplastic yang berisi 3 monomer pembentuk. Akrilonitril
bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas. Butadiene memberi
perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat (toughness). Sedangkan stirena
menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses. Beberapa grade ABS ada juga
yang mempunyai karakteristik yang berfariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan
dari yang mempunyai impact resistance tinggi sampai rendah. Berbagai sifat lebih
lanjut juga dapat diperoleh dengan penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS
yang bersifat menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap
sinar UV, dll.
ABS mempunyai sifat-sifat :
tahan bahan kimia - biaya proses rendah
liat, keras, kaku - dapat direkatkan
tahan korosi - dapat dielektroplating
dapat didesain menjadi berbagai bentuk.
Bahan Isolasi Plastik 14
![Page 15: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/15.jpg)
memberi kilap permukaan yang baik
ABS dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi, ekstrusi, thermoforming, cetak
tiup, roto moulding dan cetak kompresi. ABS bersifat higroskopis, oleh karena itu
harus dikeringkan dulu sebelum proses pelelehan.
Penggunaannya :
1. Peralatan
Karena keunggulan sifat-sifatnya maka banyak digunakan membuat peralatan
seperti :hair dryer, korek api gas, telepon, intercom, body dan komponen mesin ketik
elektronik maupun mekanik, mesin hitung, dll.
2. Otomotif
Karena sifatnya yang ringan, tidak berkarat, tahan minyak bumi, maka ABS
digunakan untuk radiator grill, rumah-rumah lampu, emblem, horn grill, tempat kaca
spion, dll.
3. Barang-barang tahan lama :
ABS dengan grade tahan nyala api digunakan untuk cabinet TV, kotak
penutup video, dll.
Grade tahan pukul pada suhu rendah dan tahan fluorocarbon dapat digunakan
untuk pintu dan body kulkas.
Penggunaan lain : komponen AC, kotak kamera, dudukan kipas angina meja,
dll.
4. Bangunan dan perumahan :
Dudukan kloset, bak air, frame kaca, cabinet, kran air, gantungan handuk, saringan,
dll.
5. Elektroplated ABS :
Bahan Isolasi Plastik 15
![Page 16: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/16.jpg)
Regulator knob, pegangan pintu kulkas, pegangan paying, spareparts kendaraan
bermotor, tutup botol, dll.
6. Polyacetal Atau Polyoxymethylene (POM)
Polyacetal (poliasetal) merupakan salah satu engineering plastic yang penting
yang banyak digunakan di bidang teletronik, bangunan dan sector alat-alat tehnik. Ada
2 tipe poliasetal yaitu homopolimer dan kopolimer. Asetal homopolimer merupakan
polimer kristalin yang dibuat dari formaldehida. Resin ini secara tehnis disebut
polioksi metilena (POM). Asetal homopolimer dapat dicampur daengan aditif seperti :
antioksidan, lubrikan, filler, pewarna, UV stabilizer, dll. Resin ini aslinya berwarna
putih buram. Sifat-sifat umum resin asetat adalah:
1. Strength
Tanpa adanya modifikasi, resin ini mempunyai kekuatan tarik, kekuatan kompresi
dan ketahanan gesek yang tinggi. Resin ini halus dan deformasinya rendah jika
diberi beban. Resin ini mempunyai batas lelah bengkukan (flexural fatique) yang
tinggi sehingga baik digunakan sebagai bahan baku pegas.
2. Toughness
Resin ini umumnya liat, tahan pukul meskipun pada suhu rendah, kemulurannya
pada suhu kamar mencapai 12% dan pada suhu yang lebih tinggi mencapai 18%.
3. Thermal
Titik leleh homopolimer asetal lebih rendah daripada engineering thermoplastic
lainnya.
4. Elektrikal
Sifat elektrikalnya dipengaruhi oleh kandungan uap air. Konstanta dielektrikalnya
bervariasi dari frekwensi 102-106 Hz, dan dielectric strength-nya tinggi.
5. Chemical
Tahan terhadap bermacam-macam pelarut, eter, minyak pelumas, minyak, bensin,
bahan baker dari methanol, dll.
6. Friksi/umur pakai
Sifat pakai dan friksi baik karena permukaannya lebih keras dan koefisien
gesekannya rendah.
7. Flameability
Bahan Isolasi Plastik 16
![Page 17: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/17.jpg)
Resin asetal homopolimer ini merupakan material yang terbakar pelan-pelan dan
berasap sedikit.
8. Stabiliants dimensi
Karena asetal menyerap sangat sedikit uap air, maka perubahan dimensinya pun
sangat kecil.
7. Polycarbonate (PC)
Gambar bahan Polycarbonate
Polycarbonate (polikarbonat) merupakan engineering plastic yang dibuat dari reaksi
kondensasi bisphenol A dengan fosgen (phosgene) dalam media alkali. Polikarbonat
mempunyai sifat-sifat : jernih seperti air, impact strengthnya sangat bagus, ketahanan
terhadap pengaruh cuaca bagus, suhu penggunaannya tinggi, mudah diproses,
flameabilitasnya rendah. Untuk menghasilkan produk – produknya melalui proses
dengan tehnik pengolahan thermoplastic pada umumnya, yaitu: cetak injeksi, ekstruksi,
cetak tiup, dan structural foam moulding. Sheet polikarbonat dapat diproses dengan
tehnik thermoforming menggunakan tekanan maupun vakum. PC juga dapat dikenai
proses finishing meliputi pelarut dan adhesive bonding, pengecatan, printing, hot-
stamping, ultrasonic welding, dll.
Penggunaan PC di berbagai sektor sangat luas, antara lain:
1. Sektor otomotif. PC memberi performance tinggi pada lensa lampu depan/belakang.
PC ‘opaque grade’ digunakan untuk rumah lampu dan komponen elektrik. ‘Glass
reinforced grade’ digunakan untuk grill.
Bahan Isolasi Plastik 17
![Page 18: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/18.jpg)
2. Sektor makanan, PC digunakan untuk tempat minuman, mangkuk pengolah
makanan, alat makan/minum, alat masak microvwave, dll, khususnya yang
memerlukan produk yang jernih.
3. Bidang medis : filter housing, tubing connector, peralatan operasi yang harus
disterilisasai.
4. Industri elektrikal. PC digunakan untuk membuat konektor, pemutus arus, tutup
baterai, ‘light concentrating panels’ untuk display kristal cair, dll
5. Alat/mesin bisnis. PC dapat digunakan untuk membuat : rumah dan komponen
bagian dalam dari printer, mesin fotokopi, konektor telepon, dll.
8. Polyethylene Perephtalate (PET)
Polyethylene terephtalate yang sering disebut PET dibuat dari glikol (EG) dan
terephtalic acid (TPA) atau dimetyl ester atau asam terepthalat (DMT)
Sifat-sifat PET :
PET merupakan keluarga polyester seperti halnya PC. Polymer PET dapat diberi
penguat fiber glass, atau filler mineral. PET film bersifat jernih, kuat, liat, dimensinya
stabil, tahan nyala api, tidak beracun, permeabilitas terhadap gas, aroma maupun air
rendah. PET engineer resin mempunyai kombinasi sifat-sifat: kekuatan (strength)-nya
tinggi, kaku (stiffness), dimensinya stabil, tahan bahan kimia dan panas, serta
mempunyai sifat elektrikal yang baik. PET memiliki daya serap uap air yang rendah,
demikian juga daya serap terhadap air. PET dapat diproses dengan proses ekstrusi pada
suhu tinggi 518-608OF, selain itu juga dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi
maupun cetak tiup. Sebelum dicetak sebaiknya resin PET dikeringkan lebih dahulu
(maksimum kandungan uap air 0,02 %) untuk mencegah terjadinya proses hidrolisa
selama pencetakan. Penggunaan PET sangat luas antara lain : botol-botol untuk air
mineral, soft drink, kemasan sirup, saus, selai, minyak makan.
Bahan Isolasi Plastik 18
![Page 19: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/19.jpg)
9. Acrylics atau Flexiglass
Gambar acrylics
Termasuk jenis thermoplastic plastik, sifatnya cukup kuat tahan impact, isolator listrik
yang baik, mudah diberi warna, tahan terhadap bahan kimia. Acrylics secara optic
paling transfaran dari semua jenis plastik dikenal dengan nama flexiglass atau Lucite
(kaca) dan keburukannya mudah tergores.
B. TERMOSET.
Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang
akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: bakelit, epoksi, melamin,
dan karet.
1. Bakelit
Bakelite adalah termoset plastik berdasarkan phenolic resin, yang dikembangkan
pada tahun 1905 oleh ahli kimia Belgia, Leo Hendrik Baekeland dan dinamai
menurut namanya. Der hitzestabile Phenoplast -Werkstoff Bakelit war der erste
industriell produzierte Kunststoff. Tahan panas fenol resin bahan Bakelite adalah
yang pertama diproduksi industri plastik.
Produksi:
Polycondensation hasil yang sesuai dengan reaksi berikut:
Bahan Isolasi Plastik 19
![Page 20: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/20.jpg)
Fenol 2: Formaldehida 3: klorida asam, 4: Dimer
Struktur bakelit
Karakteristik:
Setelah pendinginan dan pengerasan plastik tahan terhadap dampak mekanis, panas
dan asam. Tidak seperti termoplastik Bakelite juga dapat rusak oleh pemanasan lagi.
Bakelite selalu gelap warna coklat menjadi hitam dan gelap dalam terang. Termasuk
dalam senyawa molding umumnya berbagai aditif seperti serbuk gergaji, hancur batu,
atau serat tekstil. Hal yang cukup menarik dari bakelit juga adalah sifatnya
dimana,Bakelite sangat tahan lama.
Kegunaan:
Bakelit banayak digunakan untuk pembuatan barang rumah tangga dan dapur
(pegangan untuk panci dan wajan dll,), perhiasan, fashion perhiasan, senjata
(perlengkapan, peralatan kantor, lampu - dan soket perumahan, bahan untuk model
kereta api dan umumnya digunakan sebagai bahan isolasi.
Bahan Isolasi Plastik 20
![Page 21: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/21.jpg)
Fenol-formaldehida resin masih digunakan dalam aplikasi yang dibutuhkan mekanik
dan tahanan termal, kimia api resistensi dan perlawanan dari obligasi,contohnya
dalam menggiling roda, gesekan bahan, kertas saring, bahan tahan api, isolasi bahan,
kontrol mesin dan peresap peresap atau bahan kayu.
2. Epoksi
Epoxy atau polyepoxide adalah sebuah polimer epoxide thermosetting yang
bertambah bagus bila dicampur dengan sebuah agen katalis atau "pengeras".
Kebanyakan resin epoxy diproduksi dari reaksi antara epichlorohydrin dan bisphenol-
A. Percobaan komersial pertama untuk menyiapkan resin dari epichlorohydrin terjadi
pada 1927 di Amerika Serikat.
Epoksi adalah bahan yang terdiri dari dua komponen yaitu resin dan hardener, bila
dicampur dengan perbandingan yang tepat akan menghasilkan masa yang padat dan
dapat melekat dengan baik pada logam, kulit, kayu maupun beton.
Karakteristik epoksi:
Ringan dan tidak menimbulkan tegangan
Tahan bahan kimia/tahan korosi,
Tahan minyak,
Kuat tapi dapat dimesin dan dicat,
Mudah pemakaiannya dan tak perlu panas,
Kurang tahan temperatur tinggi,
Kurang tahan benturan.
Bahan Isolasi Plastik 21
![Page 22: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/22.jpg)
Jenis epoksi ini dapat diperkuat dengan logam, keramik, bermacam-macam serat
sehingga jauh menguntungkan bila hanya menggunakan epoksi atau serat saja.
Kekerasan dan keuletan dapat ditentukan dengan mengatur perbandingan antara resin
dan hardener dan proses pengeringannya (dingin-panas), epoksi kebanyakan dipakai
untuk perbaikan peralatan dari logam, perawatan mesin, perekat bagi logam yang tidak
boleh dilas.
Keistimewaan lain yaitu mempunyai sifat susut muai yang sangat rendah, tahan
tekanan, erosi dan abrasi.
3. Melamin
Peralatan yang terbuat dari melamin
Melamine termasuk thermosetting plastik tahan panas, tahan air, tidak bereaksi
dengan bahan-bahan kimia merupakan isolator listrik yang baik. Banyak digunakan
untuk peralatan listrik dan tapleware (alat rumah tangga).
4. Karet
Lateks karet tengah disadap.
Bahan Isolasi Plastik 22
![Page 23: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/23.jpg)
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis
tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para
atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Beberapa tumbuhan lain juga
menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti
anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan
sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Pada masa Perang Dunia II,
sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet dari para.
Sekarang, getah perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha), sedangkan lateks
sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle). Karet industri sekarang dapat
diproduksi secara sintetis dan menjadi saingan dalam industri perkaretan.
Biokimia
Karet adalah polimer dari satuan isoprena (politerpena) yang tersusun dari 5000
hingga 10.000 satuan dalam rantai tanpa cabang. Diduga kuat, tiga ikatan pertama
bersifat trans dan selanjutnya cis. Senyawa ini terkandung pada lateks pohon
penghasilnya. Pada suhu normal, karet tidak berbentuk (amorf). Pada suhu rendah ia
akan mengkristal. Dengan meningkatnya suhu, karet akan mengembang, searah
dengan sumbu panjangnya. Penurunan suhu akan mengembalikan keadaan
mengembang ini. Inilah al asan mengapa karet bersifat elastik.
Biosintesis
Lateks dibentuk pada permukaan benda-benda kecil (disebut "badan karet") berbentuk
bulat berukuran 5 nm sampai 5 μm yang banyak terdapat pada sitosol sel-sel
pembuluh lateks (modifikasi dari floem). Sebagai substratnya adalah isopentenil
difosfat (IPD) yang dihasilkan sel-sel pembuluh lateks. Dengan bantuan katalisis dari
prenil-transferase, pemanjangan terjadi pada permukaan badan karet yang membawa
suatu polipeptida berukuran 14kDa yang disebut "rubber elongation factor" (REF).
Sebagai bahan pembuatan starter, diperlukan pula 3,3—dimetilalil difosfat sebagai
substrat kedua. Suatu enzim isomerase diperlukan untuk tugas ini.
Bahan Isolasi Plastik 23
![Page 24: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/24.jpg)
3.2. Kinerja dan penggunaanya
1) Plastik komoditas
Sifat mekanik tidak terlalu bagus
Tidak tahan panas.
Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
2) Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
Sifat mekanik bagus
Contohnya: PA, POM, PC, PBT
Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
3) Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 °C
Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)
Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
Aplikasi: komponen pesawat
3.3. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
1. 1~ 4 Gas (LPG, LNG)
2. 5 ~ 11 Cair (bensin)
3. 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
4. 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
5. 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
6. 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
3.4. Berdasarkan sumbernya
1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
2. Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
Bahan Isolasi Plastik 24
![Page 25: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/25.jpg)
Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari
selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan
sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).
4. STRUKTUR PLASTIK
Mer adalah unit dasar dari molekul monomer. Monomer-monomer digabung menjadi
polimer. Proses terjadinya polimer disebut polimerisasi.. Polimerisasi ini dapat terjadi secara
alami maupun dibuat. Mer, monomer, dan polimer dinyatakan sebagai berikut:
H
C Mer
H
H H
C C Monomer
H H
H H H H H
C C C C C Polimer
Bahan Isolasi Plastik 25
![Page 26: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/26.jpg)
H H H H H
Prinsip untuk mendapatkan polimer bahwa masing-masing atom karbon mempunyai 4
lengan, dimana masing-masing lengan mengikat atom H. Dalah hal ini, memungkinkan
mengganti salah satu atau beberapa atom hidrogen dengan chlor, fluor, benzena, seperti
ditunjukkan sebagai berikut:
Etilen vinyl Alkohol Stiren
Vinil Cholid
Untuk membentuk polimer dari monomer ada 3 cara, yaitu penambahan, kopolimerisasi, dan
kondensasi. Polimerisasi penambahan diperoleh dengan menggabungkan beberapa monomer yang
sama untuk mendapatkan polimer. Sebagai contoh, beberapa monomer vinil chlorid digabungkan
menjadi polivinil chlorid (PVC) sebagai berikkut:
Bahan Isolasi Plastik 26
![Page 27: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/27.jpg)
Menjadi:
Kopolimerisasi adalah proses yang mengkombinasikan beberapa monomeryang berbeda
dengan menggunakan proses penambahan. Sebagai contoh, mengganti sebuah atom H pada
monomer etilen dengan asetat menjadiu vinil asetat.
Polimerisasi kondensasi diperoleh dari molekul-molekul dengan molekul yang rantainya
panjang dikombinasikan untuk membentuk rantai yang makin rumit dengan kompon yang
dimiliki atau dengan kompon lain. Pada polimerisasi ini terjadi residu (umumnya air). Hasil
dari polimerisasi kondensasi mungkin termoplastik atau mungkin termoseting. Sebagai
contoh hasil polimerisasi kondensasi adalah nilon dan bakelit.
5. PABRIKASI / PROSES MANUFAKTUR PLASTIK
Bahan pokok untuk membuat perangkat-perangkat plastik adalah serbuk cetak, yaitu
komponen plastik yang dimampatkan dengan tekanan tinggi untuk mendapatkan ukuran yang
dikehendaki.
Serbuk cetak terdiri dari beberapa bahan isi yang dapat diperoleh dengan 2 metode,
yaitu metode kering dan metode basah. Metode kering, yaitu dengan menggiling dan
mencampur bahan isi dengan bahan pengikat dalam keadaan padat. Sedangkan metode basah
atau disebut juga metode vernis, yaitu bahan isi pertama-tama diimpregnasi dengan larutan
pengikat hingga larut. Selanjutnya dipanasi hingga cairan pelarut menguap hingga akhirnya
menjadi serbuk. Pada proses basah, serbuk yang dihasilkan lebih homogen dibandinghkan
dengan proses kering. Untuk pembuatan perangkat dari plastik dapat digunakan cetakan
seperti terlihat pada gambar denga cara serbuk cetaknya dipanasi terlebih dahulu, setelah
dimasukkan kedalam cetakan ditekan dengan penekan cetak sesuai dengan bentuk yang
diperlukan.
Bahan Isolasi Plastik 27
![Page 28: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/28.jpg)
Potongan sebuah cetakan tekan sederhana.
Untuk membuat serbuk cetak agar lebih mudah dalam penggunaanya, seringkali
serbuk tersebut dibuat semacam tablet kecil (bijih plastik). Agar kemudian tablet tersebut
tidak mengalami kesulitan dalam pencairannya, pembuatannya menggunakan tekanan rendah
karena seperti halnya serbuk cetak, tablet tersebut juga dipanasi sebelum dimasukkan
kedalam pencetak. Pemanasan ser buk cetak atau tablet menggunakan pemanas dengan
medan listrik yang menggunakan frekuensi tinggi, yaitu 5 hingga 50 MHz. Perangkat inti
yang digunakan untuk membuat pemanas frekuensi tinggi adalah oscilator frekuensi tinggi
dan sebuah kapasitor udara (dua lempengan dengan dielektrik udara) tersebut. Untuk
keamanan kerja, kapasitor tersebut diletakkan di dalam sebuah kotak yang pintunya saling
mengunci (interlock) dengan tegangan yang diberikan ke kapasitor.
Pada pemanasan dengan frekuensi tinggi, tablet dipanasi secara menyeluruh, bukan hanya
pada permukaannya saja (karena panasnya disebabkan oleh induksi). Untuk oscilator
frekuensi tinggi dengan daya 1 kW dapat memanasi 1 kg bahan hingga suhu 120O-130O C
dalam waktu kira-kira 2 menit.
Disamping cara tersebut, ada beberapa cara lain untuk membuat perangkat dari plastik, yaitu:
5.1. Metode Penekan / Injection Molding
Pada metode ini bahan plastik dipanskan dalam suatu wadah hingga meleleh, dengan
menggunakan suatu torak. Bahan yang sudah meleleh tersebut dikompresikan ke
Bahan Isolasi Plastik 28
![Page 29: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/29.jpg)
dalam cetakan seperti ditunjukkan pada gambar. Cara yang ditunjukkan pada gambar
adalah untuk pabrikasi perngkat dari termoplastik dengan produktivitas tinggi.
Potongan sebuah mesin injektor
Jika metode ini digunakan pada termoseting, pada pencetaknya perlu diberi pemanas.
Untuk pabrikasi pipa, batang atau pengisolasian kawat digunakan ekstruder yang
menggunakan penekan jenis ulir seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
Potongan sebuah mesin ekstruder
Metode penekanan ini dikenal juga dengan nama, Injection molding
Meskipun banyak variasi dari proses dasar ini, 90 persen injection molding adalah
memproses material termoplastik. Injection molding mengambil porsi sepertiga dari
keseluruhan resin yang dikonsumsi dalam pemrosesan termoplastik. Sekarang ini bisa
dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-barang dari
plastik yang dibuat dengan cara injection molding, misalnya pesawat telepon, printer,
keyboard, mouse, rumah lampu mobil ,dashboard, reflektor, roda gigi, helm, televisi,
sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.
Bahan Isolasi Plastik 29
![Page 30: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/30.jpg)
Sejarah
Mesin injection molding tercatat telah dipatenkan pertama kali pada tahun 1872 di
Amerika Serikat untuk memproses celluloid. Berikutnya pada tahun 1920-an di
Jerman mulai dikembangkan mesin injection molding namun masih dioperasikan
secara manual dimana pencekaman mold masih menggunakan tuas. Tahun 1930-an
ketika berbagai macam resin tersedia dikembangkan mesin injection molding yang
dioperasikan secara hidrolik. Pada era ini kebanyakan mesin injection moldingnya
masih bertipe single stage plunger. Pada tahun 1946 James Hendry membuat mesin
injection molding tipe single-stage reciprocating screw yang pertama. Mulai tahun
1950-an relay dan timer mulai digunakan untuk pengontrolan proses injeksi.
Mesin injection molding ukuran kecil, tampak hopper, nozzle dan clamping unit
Proses
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi
(yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari
cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya
diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk
secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu
produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung
diinjeksikan.
Bahan Isolasi Plastik 30
![Page 31: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/31.jpg)
Jendela proses
Molding area diagram
Jendela proses atau juga disebut Molding Area Diagram adalah sebuah indikator
seberapa jauh kita bisa memvariasikan proses dan masih bisa membuat produk yang
memenuhi syarat. Idealnya jendela proses cukup lebar sehingga bisa mengakomodasi
variasi alami yang terjadi selama proses injeksi. Jika jendela proses terlalu sempit
maka ada risiko menghasilkan produk yang cacat akibat variasi proses injeksi berada
di luar jendela. Jendela proses berbeda-beda untuk tiap resin karena masing-masing
resin memiliki titik leleh (temperatur transisi gelas, Tg) yang berbeda-beda.
Jika temperatur proses terlalu rendah maka ada kemungkinan material tidak meleleh
dan jika meleleh maka viskositasnya sangat tinggi sehingga memerlukan tekanan
injeksi yang sangat tinggi. Jika tekanan injeksi terlalu tinggi maka akan menimbulkan
flash atau burr pada garis pemisah cetakan akibat gaya pencekaman lebih kecili dari
tekanan injeksi. Dan jika temperatur proses terlalu tinggi maka material akan
mengalami kerusakan atau terbakar.
Bahan Isolasi Plastik 31
![Page 32: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/32.jpg)
Gas Assisted Injection Molding
Gas Assisted Injection Molding melibatkan penggunaan gas bertekanan tinggi dalam proses
injeksi. Ketika mold baru terisi sebagian material plastik leleh (1), gas bertekanan tinggi
diinjeksikan. Gas ini akan mendorong plastik leleh ke arah dinding-dinding cetakan (2).
Tekanan gas tetap dipertahankan untuk memberikan tekanan pemadatan sementara produk
mengalami pendinginan (3). Gas yang biasa dipakai adalah gas Nitrogen karena bersifat inert.
Keuntungan:
1. Leluasa dalam mendesain bentuk-bentuk produk berongga, berdinding tipis ataupun
tebal dan berbentuk batang atau pipa
2. Kekakuan produk lebih tinggi akibat adanya ruang kosong (momen inersia polar lebih
tinggi)
Bahan Isolasi Plastik 32
![Page 33: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/33.jpg)
3. Memerlukan jumlah gate lebih sedikit sehingga mengurangi weldline
4. Tidak ada cacat sinkmark pada produk-produk yang tebal
5. Tekanan injeksi dan pemadatan yang lebih rendah
6. Distribusi tekanan pemadatan lebih merata
7. Siklus injeksi lebih cepat akibat waktu pendinginan yang lebih singkat.
8. Produk yang lebih ringan
Mesin injection molding
Komponen utama
1. Unit injeksi - bagian dari mesin injection molding yang berfungsi untuk melelehkan
material plastik, terdiri dari hopper, barrel dan screw.
2. Mold - bagian dari mesin injection molding dimana plastik leleh dicetak dan
didinginkan
3. Unit pencekam - bagian dari mesin injection yang berfungsi untuk mencekam mold
pada saat penginjeksian material ke dalam cetakan sekaligus menyediakan mekanisme
pengeluaran produk dari mold
Sebuah mold akan dipasang ke mesin injection molding
Jenis-jenis mesin injection molding
1. Berdasarkan metode pencekaman cetakan
1. pencekam toggle
2. pencekam hidrolik
2. Berdasarkan proses pelelehan bijih plastik
1. single-stage plunger
Bahan Isolasi Plastik 33
![Page 34: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/34.jpg)
2. two-stage screw-plunger
3. single-stage reciprocating-screw
3. Berdasarkan tonase - Mesin injection molding dibedakan berdasarkan besarnya gaya
pencekaman maksimum yang bisa diberikan. Kisarannya mulai dari 5 ton untuk
menghasilkan produk seberat 10 gram sampai dengan 5000 ton untuk menghasilkan
produk seberat 50 kilogram.
Mesin injection molding 1300 ton dengan tambahan robot di bagian atas mesin untuk
pengambilan produk dari mold
5.2. Ekstrusi
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan
dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa
memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan
tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali.
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang
yang kontinyu.
Plastik - Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di
dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.
Variasi dari ekstrusi plastik
1. blown film
2. flat film and sheet
3. ekstrusi pipa
Bahan Isolasi Plastik 34
![Page 35: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/35.jpg)
4. ekstrusi profil
5. pemintalan benang
6. pelapisan kabel
5.3. Thermoforming
Thermoforrming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan cara
pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke
rongga mold. Plastik termoset tidak bisa diproses secara thermoforming karena
pemanasan tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya
saling bersilangan. Contoh produk yang diproses secara thermoforming adalah
nampan biskuit dan es krim
Jenis-jenis thermoforming
Vacuum thermoforming
Pressure thermoforming
Mechanical thermoforming
5.4. Blow Molding
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk
berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan
dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan
dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.
Bahan Isolasi Plastik 35
![Page 36: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/36.jpg)
Proses
Parison diekstrusi dari atas ke bawah diantara rongga cetakan (mold)
Cetakan menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan
Parison dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding
cetakan dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan
Produk didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan
Dan cara-cara yang lainnya seperti:
Penuangan bahan plastik yang sudah dicairkan kedalam pencetak terbuka tanpa
tekanan.
Peniupan plastik cair seperti dilakukan pada pembuatan perangkat gelas yang
berongga.
Pelapisan logam baik secara penyemprotan cairan plastik ataupun pelapisan dengan
pemanasan hingga plastik lembek saja.
Pengerjaan perangkat plastik dengan menggunakan mesin, misalnya dengan mesin
bubut , mesin bor. Dalam hal ini, plastik dikerjakan pada kondisi dingin.
Bahan Isolasi Plastik 36
![Page 37: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/37.jpg)
6. PROSES PENGUJIAN
Perangkat listrik yang menggunakan plastik sebagai komponennya, misalnya: saklar,
kotak kontak,; disamping diuji kemampuan kelistrikannya, juga perlu diuji kekuatan
mekaniknya. Dalam hal ini diuji kekuatan tumbukan atau kekuatan pukulannya dengan
martil atau pendulum, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
Keterangan: 1. Pendulum 3. Poros
2. Lekukan 4. Benda uji
Pendulum untuk pengujian kekuatan tumbukan
Cara pengujian adalah sebagai berikut :
Benda yang akan diuji dipasangkan pada 4 yang ukurannya tepat sama dengan lekukan 2
yang penampangnya berbentuk empat persegi panjang ukuran 10 X 15 mm dengan ketebalan
1 cm. Pendulum 1 ditempatkan pada posisi setinggi h1 cm dari pusat benda uji kemudian
dilepaskan. Karena berat pendulum G (kg) maka pendulum berayun menumbuk benda uji dan
gerakannya berlanjut hingga setinggi h2 cm (perhatikan gambar dengan garis putus-putus).
Dari pengujian tersebut kekuatan tumbukan (σt) adalah sama dengan energi yang digunakan
memecahkan bahan uji dibagi penampangnya(S), yaitu:
σt=G(h 1−h2)
Skg /cm
Bahan Isolasi Plastik 37
![Page 38: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/38.jpg)
Pengujian ketahanan panas bahan plastik yang dilakukan Marten seperti ditunjukkan pada
gambar berikut:
Keterangan: 1. Skala 6. Pembeban
2. Termometer 7. Pemanas
3. Pemegang 8. Batang penunjuk
4. Benda kerja 9. Penunjuk
5. Pemegang 10.Penyangga
Pengukuran ketahanan panas menurut Marten
Ukuran benda yang diuji adalah 120 X 15 X 10 mm dipasangkan pada posisi seperti
tampak pada gambar. Dengan adanya panas dari pemanas 7 maka plastik akan menjadi lunak.
Karena adanya beban 6 maka akan terjadi pembengkokan (beban menyebabkan kekuatan
pembengkokan sebesar 50 kg/cm2). Makin lunak plastik yang diuji maka penunjuk 9 akan
makin turun. Selanjutnya suhu dinaikkan dari suhu asal yaitu 20oC sebesar 50oC setiap jam.
Ketahanan panas dinyatakan pada suhu setelah jarum turun sekitar 6mm dari penunjukan
semula yaitu ketika suhunya 20oC.
Saklar dan kotak kontak merupakan perangkat listrik yang komponennya terbuat dari
plastik dan melewati proses pengujian sebelum digunakan untuk mengetahui kwalitasnya.
Bahan Isolasi Plastik 38
![Page 39: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/39.jpg)
Peralatan listrik yang komponennya terbuat dari plastik
7. ISOLASI MIKALEKS
Mikaleks adalah bahan plastik yang termasuk isolasi kelas c mempunyai bahan pengikat kaca
dan bahan pengisi serbuk mika. Mikaleks dipres pada suhu yang agak tinggi yaitu sekitar
600O C dengan tekanan 500 hingga 700 kg/cm2
Mikaleks dapat digunakan untuk pabrikasi perangkat yang bagian dalamnya perlu
disisipi logam atau untuk membuat lembaran-lembaran atau batang-batang yang akan
dikerjakan dengan dibor atau digergaji. Mikaleks mempunyai sifat isolasi yang baik,
ketahanan panasnya tinggi, demikian pula ketahanannya terhadap uap.
Mikaleks berwarna agak abu-abu, keras, massa jenisnya 3 g/cm3. Menurut percobaan
Marten, ketahanan panasnya sekitar 450OC. Kekuatan tariknya 300 hingga 400 kg/cm2,
kekuatan tekannya 2500 hingga 3000 kg/cm2, kekuatan tumbukannya 2 hingga 3 kg/cm.
Resistivitas mikaleks pada suhu 1000oC adalah kurang dari 10-12 U.cm, permitivitasnya (ε)
sekitar 7,5 tegangan tembus 15 kV/mm.
Mikaleks tahan terhadap pengaruh minyak tanah dan macam-macam larutan organik,
tetapi sensitif terhadap asam pekat dan larutan alkali. Kelemahannya adalah karena mikaleks
menyerap air selama 24 jam tan δ-nya akan berubah dengan tajam.
Akhir-akhir ini mikaleks digunakan untuk membuat mika sintetis, fluoroflogopit pada
pabrikasi di samping mika alami. Hasilnya, ketahanan panas dan ketahanan radiasinya
meningkat.
Bahan Isolasi Plastik 39
![Page 40: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/40.jpg)
8. ISOLASI KARET
Penggunaan karet sebagai bahan isolasi khususnya untuk isolasi kawat dan kabel
masih banyak, antara lain: SiA, SiAF, N4GA, N4GAF, HO5, RRF, HO7, RNF. Karet alam
maupun karet sintetis adalah polimer yang mempunyai elastisitas pemuluran yang tinggi.
Karet alam adalah substansi yang diperoleh dari getah karet (Hevea Brasiliensis). Getah karet
mengandung lateks. Dengan menggunakan penguapan pada lateks, maka air yang terkandung
akan hilang dan dengan penambahan asam didapatkan karet alam.
Karet alam adalah polimer dari hidrokarbon isopren C5H8 yang mempunyai struktur
molekul sebagai berikut:
CH2 C = CH CH2 C = CH CH2
CH3 CH3
Pemakaian karet alam relatif terbatas karena kepekaannya terhadap oksidasi dan
resistansinya teerhadap suhu adalah rendah dan pada pemakaian dalam waktu yang lama akan
retak-retak dan mudah putus. Untuk menaikkan kemampuannya, maka karet alam perlu
divulkanisasi, yaitu dengan memanasi dan menambahkan sulfur pada karet alam tersebut.
Dengan menambahkan sulfur 1% hingga 3% akan membuat karet menjadi lunak dan sangat
elastis. Sedangkan jika ditambahkan sekitar 25% sulfur maka karet akan menjadi keras. Di
samping itu, perlu bahan pengisi seperti kapur dan serbuk mika. Sedangkan sebagai pelunak
untuk memperbaiki sifat karet adalah menggunakan asam stirik, parafin, vaselin, atau
bitumen. Untuk bahan penguat digunakan seng, kaolin atau karbon.
Kemampuan isolasi karet mentah murni adalah lebih tinggi dibanding dengan karet
yang sudah divulkanisasi. Resisitivitas karet berkisar antara 1014 hingga 1015 U.cm tan δ pada
frekuensi 50 Hz berkisar antara 0,01 hingga 0,03 dan permitivitas (ε) adalah 2,5 hingga 5.
1. Karet Butadin
Karet butadin adalah karet komersial yang mempunyai struktur molekul:
CH2 CH = CH CH2
Diperoleh dari polimerisasi gas butadin hidrokarbon:
Bahan Isolasi Plastik 40
![Page 41: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/41.jpg)
H2C = CH CH = CH2
Sifat kelistrikan karet butadin adalah baik dan digunakan untuk isolasi penghantar
(kawat maupun kabel) pada tegangan rendah. Namun jika diproses lagi dengan
kompon khusus yaitu tahan ozon, maka karet ini dapat digunakan pada tegangan
menengah. Suhu kerja maksimum karet butadin adalah 60OC. Jika karet butadin
dipolimerisasi dengan stiren, maka didapat karet butadin stiren yang lebih tahan lama
di dalam pemakaiannya dibanding karet butadin biasa.
2. Karet Butil
Karet butil mempunyai struktur molekul sebagai berikut:
CH3 CH3
C CH2 C CH2 CH2 C = CH CH2
CH3 CH3 CH3
Karet ini mempunyai sifat isolasi yang baik didapat dari isobutilen H2CC(CH3)2
dengan isopren atau butadin. Penggunaannya adalah sebagai isolasi pada jaringan
tegangan menengah, kabel tanah, kabel penghubung peralatan yang tercelup air.
3. Karet Polichloropren
Karet ini didapat melalui polimerisasi chloropren:
CH2 = C – CH = CH2
Cl
Karet ini mempunyai struktur molekul :
CH2 CH CH = CH
Cl
Karet polichloropren mempunyai resistivitas rendah, tan δ danε yang tinggi.
Mempunyai ketahanan terhadap kikisan dan tidak menjalarkan api. Penggunaannya
adalah untuk isolasi kabel-kabel tambang, kabel pada instalasi pemurnian minyak,
kabel las, isolasi penghantar pesawat terbang.
Bahan Isolasi Plastik 41
![Page 42: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/42.jpg)
4. Karet Silikon
Salah satu dari beberapa jenis karet silikon adalah karet polimetilsilosen dengan
struktur molekul:
CH3 CH3
O Si O Si
CH3 CH3
Untuk suhu kamar, kemampuan isolasinya setaraf dengan jenis karet komersial
lainnya. Tetapi pada suhu tinggi (kemampuan kerjanya hingga 150OC) kemampuan
isolasinya jauh lebih tinggi dibanding karet lainnya.
Beberapa sifatnya adalah kekuatan mekanisnya rendah, tidak tahan terhadap bahan
pelarut. Penggunaannya antara lain: kabel untuk alat-alat pemanas, kabel penghubung
lampu busur, penyekat kapasitor dengan dielektrik cair, penyekat pada trafo minyak.
Dari semua jenis karet komersial di atas dilihat dari sifat mekanisnya dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu: karet dengan kekuatan tarik cukup tinggi walaupun tanpa
bahan pengisi dan karet yang kekuatan tariknya tinggi jika diberi bahan pengisi atau
divulkanisasi dengan termoseting.
9. KABEL-KABEL YANG BERISOLASI PLASTIK
Gambar kabel berisolasi plastik
Bahan Isolasi Plastik 42
![Page 43: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/43.jpg)
1. NYA
Kabel NYA adalah kabel yang berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe
ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel
udara) dan mudah digigit tikus.
kabel NYA
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC
atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada
isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
2. NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada
yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini
dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
kabel NYM
Bahan Isolasi Plastik 43
![Page 44: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/44.jpg)
3. NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3
atau Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel
NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
kabel NYY
Bahan Isolasi Plastik 44
![Page 45: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/45.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Plastik adalah bahan sintesis yang dapat dibentuk dengan pemanasan dan dapat
diperkeras bergantung pada strukturnya.
2. Plastik banyak digunakan sebagai bahan isolasi dalam perlatan maupun komponen
listrik.
3. Ada dua jenis kategori plastik, yaitu termoplastik dan termoseting. Perbedaannya
adalah, bahan termoplastik dapat dilunakkan dengan pemanasan dan pada proses
pendinginan akan mengeras lagi. Sedangkan termoseting akan mengeras jika dipanasi
dan setelah itu tetap menjadi keras dan tidak dapat dibuat seperti semula.
4. Contoh termoplastik adalah polietilen (PE), polistiren (PS), nilon, teflon, ABS,
polyacetal, polycarbonate(PC), PET, dan acrylic atau flexiglass. Contoh termoset
adalah bakelit, epoksi, melamin, dan karet.
5. Proses pabrikasi atau manufaktur plastik antara lain; Injection molding, Ekstrusi,
Thermoforming, Blow molding, dan lain-lain.
6. Perangkat atau komponen listrik yang terbuat dari plastik misalnya saklar, dan kotak
kontak, disamping diuji kemampuan kelistrikannya, juga perlu diuji kekuatan
mekaniknya.
7. Kabel listrik yang menggunakan plastik sebagai isolasinya antara lain; kabel NYY,
NYA, NYM.
B. Saran
1. Agar tugas pembuatan makalah atau paper seperti ini dilakukan secara berkelanjutan
untuk menjadi latihan dan langkah awal bagi para mahasiswa dalam mengerjakan
tugas akhir (TA) nantinya.
2. Kepada para pembaca agar menjadikan makalah seperti ini sebagai sumber
pengetahuan dan inspirasi untuk menciptakan karya dan inovasi yang lebih baik dan
kreatif.
3. Agar dengan materi yang dibahas dalam makalah ini dapat dijadikan literatur dan
sumber pengetahuan khususnya dalam materi kimia dan bahan listrik.
Bahan Isolasi Plastik 45
![Page 46: Plastik](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012309/55721151497959fc0b8ec2db/html5/thumbnails/46.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiman, Masgunarto, Diktat Bahan – Bahan Listrik, Jakarta: STT - PLN.
2. Muhaimin, Bahan – Bahan Listrik, 2007.
3. (en) Harper, Charles A. (2003). "Plastics Materials and Processes: A Concise
Encyclopedia". John Wiley & Sons, Inc. ISBN 0-471-45603-9.
4. Donald V Rosato, Dominick V Rosato. 1995. Injection Molding Handbook:
Chapman and Hall. New York.
5. Ronald . J. Baird. 1986. Industrial Plastik. The Goodheart :Willcox Company: Inc.
New York.
Bahan Isolasi Plastik 46