portofolio herna inguinalis

4

Click here to load reader

Upload: tito-ramadhani

Post on 15-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

portfol

TRANSCRIPT

Topik: Hernia Inguinalis Bilateral Medial Reponibilis

Tanggal (kasus): 6 Maret 2015Presentan: Dr. Pratika Dewi

Tanggal presentasi: 1 April 2015Pendamping: dr. Yolanda Desire

Tempat Presentasi: RumahSakit TK IV Cijantung Kesdam

Obyek Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Laki-laki 67 tahun dengan benjolan pada kedua lipat paha sejak 3 bulan SMRS. Muncul saat mengedan, hilang saat istirahat/ berbaring. Sebelumnya benjolan hanya muncul di lipat paha kanan 6 bulan SMRS.

Tujuan: Mengembalikan isi benjolan ke posisi fisiologis dan memperbaiki struktur penyangga isi perut pada lokasi terjadinya benjolan

Bahan-bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas:

Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Pasien:Nama: Tn. ENomor Registrasi: E 044146/ 2015

Nama Rumah Sakit: Rumah Sakit TK IV Cijantung KesdamTelp: 021-87711824Terdaftar Sejak: 3 Maret 2015

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnostik/ Gambaran Klinis:Regio inguinal sinistra dan dekstra: teraba massa berukuran sekitar 2 cm yang muncul saat mengedan dan menghilang saat berbaring. Bising usus (+), nyeri tekan (-), tanda peradangan (-)

2. RIwayat Pengobatan:Pasien belum pernah berobat atau diurut

3. Riwayat kesehatan/ Penyakit:Batuk lama/ batuk berulang (-), Mengedan saat BAK (-), Sering obstipasi/ sembelit (-), Riwayat operasi (-), Hipertensi (-), DM (-)Mengangkat berat (+) pasien berdagang sembako setelah pensiun dan sering membantu mengangkat pakaian basah ke tempat jemuran. Saat ini sudah ada yang membantu.

4. Riwayat keluarga:Riwayat hernia (-), riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-). Pasien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara. Pasien mempunyai 3 anak dan 6 cucu. Pasien tinggal bersama istri, anak perempuan terakhir, menantu dan 2 cucunya. Anak pertama dan kedua pasien sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri.

5. Riwayat Pekerjaan:Pasien merupakan pensiunan pegawai negeri sipil Dinas Pekerjaan Umum. Saat ini pasien mempunyai warung sembako.

DaftarPustaka:

1. Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dumm DL, Hunter JG, Pallock RE. Schwartzs Princilples of Surgery. 8th ed. Philadhelpia: mc. Graw Hills. 2007. 2. Kapita selekta3. Holzheimer. Inguinal hernia: classification, diagnosis and therapy hernia. Eur J Med Res (2005) 10: 121-134.4. Simons MP, Aufenacker T, Bay Nielsen M, Boullot JL, Campanelli G, Conze J, et al. European hernia society guidelines on treatment of inguinal hernia in adult patients. Hernia (2009), 13: 343-403. 5. Phillipi B. Groin Hernia: clinical diagnosis dan therapeutic option. 6. Utama HSY. Hernia hydrocele at a glance. 20107. Sjamsuhidayat.R, Wim de jong. Buku ajar ilmu bedah. Edisi revisi. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC, 1997: 523-5388. Sanders DL, Kurzer M. groin hernia guidelines. British Hernia Society. 2013

Hasil Pembelajaran:

1. Anatomi region ingunal2. Definisi dan klasifikasi hernia3. Patofisiologi hernia4. Penegakan diagnosis hernia5. Terapi non operatif dan operatif hernia6. Jenis mesh7. Jenis benang8. Komplikasi operasi hernioraphy

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

1. Subyektif: Laki-laki 67 tahun dengan benjolan pada kedua lipat paha sejak 3 bulan SMRS. Muncul saat mengedan, hilang saat istirahat/ berbaring.2. Objektif: Regio inguinal sinistra dan dekstra: teraba massa berukuran sekitar 2 cm yang muncul saat mengedan dan menghilang saat berbaring. Bising usus (+), nyeri tekan (-), tanda peradangan (-). Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:Gejala Klinis: keluhan benjolan pada kedua selangkangan yang muncul saat mengedan dan hilang dengan berbaring. Pf: Regio inguinal sinistra dan dekstra: teraba massa berukuran ? Yang muncul saat mengedan dan menghilang saat berbaring. Bising usus (+), nyeri tekan (-), tanda peradangan (-).

3. Asessment (penalaran klinis): Benjolan pada inguinal sinistra dan dekstra merupakan hernia inguinalis. Hernia terjadi karena usia pasien yang sudah tua > 60 tahun dan adanya riwayat sering mengangakt beban berat. Berdasarkan data epidemiologi diketahui bahwa hernia yang sering terjadi pada pasien tua adalah hernia ignuinalis direk. Terjadi karena kelemahan dinding abdomen (segitiga hesselbach) seiring dengan pertambahan usia. Prevalensi hernia ingunalis pada usia> 65 tahun adalah 29%. Benjokan hanya muncul saat mengedan dan hilang jika berbaring atau beristirahat. Hal ini menunjukan hernia yang dialami pasien merupakan hernia reponibilis, artinya isi kantong hernia (kemungkinan secum dan colon desenden pada hernia ingunalis sinistra dan kolon asenden pada hernia ingunalis dekstra) belum mengalami perlengketan dengan kantong, cincin hernia lebar da tidak terjadi puntiran isi hernia sehingga tidak menyebabkan gangguan pasase dan iskemia yang menyebabkan keluhan nyeri. Pada pasien ini dilakukan operasi hernioraphy dengan metode tension free hernioraphy dengan pemasangan mesh. Ini merupakan prosedur terbaik saat ini dengan angka rekurensi 0%.4. Plan: Diagnosis: hernia inguinalis medialis bilateral reponibilis Pengobatan: hernioraphy bilateral dengan menggunakan teknik tension free hernioplasty Pendidikan: pasien dan keluarga dijelaskan mengenai penyebab hernia (angkat beban berat, usia), tindakan yang akan dilakukan (operasi hernia dan penggunaan mesh), serta hal-hal yang harus dilakukan setelah operasi (menghindari mengangkat beban berat, jika batuk segera berobat dan berusaha untuk ditahan, jika ada keluhan susah BAK atau BAB segera berobat). Dijelaskan juga bahwa penyembuhan sempurna akan terjadi dalam waktu 6 bulan. Konsultasi: dijelaskan pentingnya untuk segera melakukan tindakan operasi