ppm dan sterilisasi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
1/23
I. JUDUL PERCOBAAN : PROSES PENANAMAN MEDIA DANSTERILISASI
II. TUJUAN PERCOBAAN2.1 Penanaman Media : Untuk mengetahui cara pembuatan media yang
sesuai dengan pertumbuhan mikroba dan untuk
mengetahui cara penggoresan pada metode cawan
gores serta untuk mengamati mikroba yang
tumbuh pada media tersebut.
2.2 Sterilisasi : Membunuh mikroorganisme atau mensterilkan
alat-alat (tabung reaksi, cawan petri, dan kaca
objek) yang akan digunakan dalam percobaan
mikrobiologi. Selain itu agar kita mengetahui cara
pensterilan secara fisika terutama pemanasan
basah.
III.TEORI DAN APLIKASI3.1 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme
yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas), penyaringan,
penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan
glutaraldehida alkalin) (Viyufika, 2010)
3.2 Metode Sterilisasi1.
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)Di dalam sterilisasi secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron)
sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan
antibiotik. Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi
yang digunakan adalah dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
2/23
Didalam mikrobiologi penyaringan secara fisik paling banyak digunakan adalah
dalam penggunaan filter khusus misalnya filter berkefeld, filter chamberland, dan
filter seitz.Jenis filter yang dipakai tergantung pada tujuan penyaringan dan benda
yang akan disaring.
Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu
bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan
mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan
atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan
bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak
dapat menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringan medium masih harus
dipanaskan dalam autoklaf. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi
yang peka tehadap panas seperti serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel, dan
sebagainya.
2. Sterilisasi secara fisik Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung) : membakar alat pada api secaralangsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dan lain-
lain.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasipanas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya
erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yangmengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi.
d.Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf
Penyinaran dengan UVSinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interiorSafety Cabinetdengan disinari lampu UV.
3. Sterilisasi secara kimiawiBiasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa
desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
3/23
dibiarkan menguap seperti halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90%
adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif.
Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan
atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh
spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik
untuk dipakai sebagai antiseptik.
Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan
tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa
senyawa bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang
dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),
alkohol, fenol, hidrogen feroksida, zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin,
detergen, logam berat (Hg,Ag,As,Zn), aldehida, dan lain-lain (Viyufika, 2010).
3.3 Pembuatan MediaMedia pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bakteri memerlukan nutrient atau
makanan untuk dapat tumbuh. Nutrient diartikan sebagai material kasar yang
dibutuhkan untuk membangun komponen seluler baru dan menghasilkan energi
untuk proses-proses dalam kehidupan sebuah mikroba. Pertumbuhan bakteri selain
memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak
dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholerae yang dapathidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan variabel yang perlu dikendalikan.
Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum untuk pertumbuhannya 20-40oC. pH
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan
medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk
dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada kondisi tersebut.
Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan bahwa
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
4/23
medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan
medium yang steril juga menentukan Macam-macam media pertumbuhan bakteri:
1. Medium cairMedium cair yang umum digunakan dalam menumbuhkan mikroba adalah
kaldu daging, pepton, susu murni, air kedelai dan putih telur, serta cairan yang
banyak mengandung N2.
2. Medium padat atau kentalMedium seperti medium cair tetapi dipadatkan dengan menggunakan agar
sebagai pemadatnya. Contohnya PSA, PDA, TA, dan lain-lain.
3. Medium diperkayaMedium yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu tanpa
mematikan mikroorganisme yang lain.
4. Medium keringMedium yang berupa serbuk kering yang siap digunakan dengan konsentrasi
tertentu dan dilarutkan dalam air.
5. Medium sintetikMedium yang berupa campuran zat organik tertentu yang mengandung karbon
dan nitrogen. Bakteri yang dapat hidup dalam medium ini adalah bakteri
autotrof. Bakteri saprofit juga dapat hidup dalam medium ini asalkan
ditambahkan natrium sitrat dan natrium ammonium fosfat.
Medium berdasarkan komposisi bahan kimia antara lain:
1. Medium Sintesis (diketahui komposisinya)2. Medium Semi Sintesis (sebagian komposisinya diketahui)3. Medium non sintesis (komposisinya tidak diketahui)Medium dibagi menjadi 4 menurut fungsinya:1. Medium Universal (umum) merupakan medium yang dapat menumbuhkan
semua jenis mikroorganisme.
2. Medium Selektif merupakan medium yang hanya dapat menumbuhkanbakteri/ jamur yang diinginkan.
3. Medium Differensial merupakan medium yang digunakan untukmenumbuhkan mikroorganisme dengan penampakan tertentu.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
5/23
4. Medium diperkaya merupakan medium yang digunakan untukmemperbanyak bakteri yang ditumbuhkan.
(Astuti, dkk. 2012)
3.4 Aplikasi dalam Industri Sterilisasi Produk Kemasan dengan UltrahighTemperature(UHT)
UHT adalah proses pemanasan pada suhu tinggi (> 135oC 150oC) tetapi
pada waktu hanya sekitar 2-15 detik. Pemanasan demikian, mampu membunuh
spora bakteri tahan panas sehingga tercapai kondisi sterilitas produk yang
diinginkan dan sekaligus mampu meminimalkan tingkat kerusakan mutu
(tekstur, warna, citarasa dan flavor) dan zat gizi. Produk pangan yang populer
diproduksi dengan teknik UHT antara lain adalah susu, sari buah, teh, sup, dan
produk pangan cair lainnya.
Suhu yang lebih tinggi dengan waktu proses yang lebih pendek dapat di
lakukan jika produk pangan di sterilisasi sebelum di kemas dalam kemasan yang
telah disterilisasi. Metode ini merupakan dasar proses UHT yang juga di sebut
pengolahan aseptis (aseptic processing). Metode ini telah di terapkan untuk
produk pangan berwujud cair, seperti susu, jus, kosentrad buah, dan krim; serta
produk pangan yang mengandung parkulat diskret seperti makanan bayi, sous
tomat, sayuran dan buah-buahan, serta sup. Kualitas produk UHT serta dengan
produk yang diawetkan dengan radiasi dan pendinginan. Akan tetapi, produk
UHT mempunyai umur simpan yang lebih pendek jika disimpan tanpa
pendinginan yaitu kurang dari 6 bulan.
Keuntungan metode UHT yang lain di bandingkan pengalengan adalah
ukuran kemasan bebas, harga kemasan lebih murah, produktifitas tinggi karenadapat di proses secara otomatis, dan energy lebih efisien. Metode UHT bersifat
ekonomis untuk pengolahn karena berbeda dengan proses pasteurisasi. Selain
efektif membunuh mikroba, sterilisasi UHT dengan pengolahan aseptik juga
menjamin nilai gizi produk pangan. Dan setelah dibandingkan, tingkat kerusakan
setelah proses sterilisasi UHT lebih kecil dibandingkan sterilisasi biasa
(pemanasan dalam botol) (Boeatandz, 2010).
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
6/23
Gambar 3.1 Flowchart Sterilisasi Produk Kemasan dengan UHT
(Boeatandz, 2010)
Disiapkan produk yang belum dikemas
Dipanaskan pada suhu > 135oC150oC
selama 2-15 detik
Mulai
Selesai
Dikemas dalam kemasan yang sudah steril
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
7/23
IV. BAHAN DAN PERALATAN4.1 Bahan Percobaan
4.1.1 Sterilisasi
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Tabung reaksiFungsi : Untuk tempat terjadinya reaksi.
2. Kaca objekFungsi : Untuk meletakkan objek yang akan di amati.
3. ErlenmeyerFungsi : Untuk tempat meletakkan larutan.
4. Cawan petriFungsi : Tempat meletakkan objek.
5. Gelas ukurFungsi : Untuk mengukur banyaknya larutan.
4.1.2 Penanaman Media
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1.AgarFungsi : pengental campuran.
2.GlukosaFungsi : sumber nutrisi bagi bakteri.
3.AquadestFungsi : campuran nutrisi.
4.Air rebusan kentangFungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.
5.Air rendaman ikanFungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.
6.Air parit pajak soreFungsi : sumber mikroba.
7.Air kolam tugu tigaFungsi : sumber mikroba.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
8/23
4.2 Peralatan Percobaan
4.2.1 Sterilisasi
Adapun peralatan yang digunakan adalah :
1.KomporFungsi : memanaskan bahan dan dandang.
2.DandangFungsi : wadah tempat pensterilan.
3.Tisu gulungFungsi: bahan pembungkus alat yang akan disterilkan.
4.Penjepit tabungFungsi: untuk mengambil alat-alat yang telah disterilkan.
5.Steril kabinetFungsi : penyimpanan alat yang telah disterilkan.
4.2.2 Penanaman Media
Adapun peralatan yang digunakan adalah :
1. Mikroskop
Fungsi : Untuk mengamati mikroba.
2. Kaca benda
Fungsi : Untuk meletakkan media yang akan di amati.
3. Kawat inokulasi
Fungsi : Untuk menggoreskan media pada kaca benda.
4. Cawan petri
Fungsi : Sebagai tempat penanaman media.
5. Pipet tetes
Fungsi : Untuk mengambil larutan ke tabung reaksi.6. Kompor
Fungsi : Untuk membuat media.
7. Panci
Fungsi : Sebagai wadah untuk membuat media.
8. Tabung reaksi
Fungsi : Untuk tempat penanaman media.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
9/23
V. PROSEDUR PERCOBAAN5.1 Sterilisasi
1.Kompor dihidupkan dan dandang yang berisi air diletakkan di atasnya.2.Alat alat yang akan disterilkan (tabung reaksi, cawan petri, dan kaca
objek) dicuci hingga bersih dan dikeringkan, lalu dibungkus dengan tisu.
3.Kemudian alat alat tersebut dimasukkan kedalam dandang dandipanaskan hingga 100 oC lalu dibiarkan selama 15 menit setelah
mendidih.
4.Lalu kompor dimatikan dan alat-alat tersebut dimasukkan kedalam sterilkabinet.
5.2 Penanaman Media
5.2.1 Prosedur Pembuatan Media Tegak
1. Ditimbang 5 gram glukosa.2. Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan glukosa
dicampur dan dimasak sambil diaduk.
3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran dandimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.
4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi.5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing masing untuk
air kolam Tugu Tiga dan air parit Pajak Sore ke dalam media
dengan tabung reaksi dalam keadaan tegak .
7. Media ditutup dan diinkubasi selama 2x24 jam.8.
Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar
bentuk koloninya.
5.2.2Prosedur Pembuatan Media Miring1.Ditimbang 5 gram glukosa.2.Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan glukosa
dicampur dan dimasak sambil diaduk.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
10/23
3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran dan dimasakhingga tersuspensi ke dalam larutan.
4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam keadaan miring.5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing masing untuk air kolam
Tugu Tiga dan air parit Pajak Sore hingga menutup permukaan tabung reaksi.
7. Media ditutup dan diinkubasi selama 2x24 jam.8. Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar bentuk koloninya.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
11/23
5.3. Flowchart Percobaan
5.3.1 Flowchart Sterilisasi
Mulai
Kompor dihidupkan dan dandang diletakkan di atasnya
Alat-alat yang akan disterilkan dicuci
Alat-alat dibungkus dengan tisu
Alat-alat dipanaskan dalam dandang sampai 100 oC
selama 15 menit
Kompor dimatikan
Alat-alat dimasukkan ke dalam steril kabinet
Selesai
Gambar 5.1 Flowchart Sterilisasi
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
12/23
5.3.2 Flowchart Proses Penanaman Media
5.3.2.1 Flowchart Pembuatan Media Tegak
Mulai
Ditimbang 5 gram Glukosa
Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan
glukosa dicampur dan dimasak
Setelah mendidih, agar ditambahkan
Campuran dimasukkan ke tabung reaksi
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin
Sumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi dalam
keadaan tegak
Media ditutup dan diinkubasi
Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar
Selesai
Gambar 5.2 Flowchart Pembuatan Media Tegak
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
13/23
5.3.2.2 Flowchart Pembuatan Media Miring
Mulai
Ditimbang 5 gram Glukosa
Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan
glukosa dicampur dan dimasak
Setelah mendidih, agar ditambahkan
Campuran di masukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miring
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin
Sumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi
Media ditutup dan diinkubasi
Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar
Selesai
Gambar 5.3 Flowchart Pembuatan Media Miring
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
14/23
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN6.1 Hasil Percobaan
Tabel 6.1 Hasil Percobaan Sterilisasi
No Nama Alat Gambar Alat Jumlah Keterangan
1 Tabung Reaksi 6 buah Steril
2 Cawan Petri 2 buah Steril
3 Kaca Objek 6 buah Steril
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
15/23
Tabel 6.2 Gambar Berbagai Media
Sumber Media Gambar Media
Air Kolam Tugu
Tiga
Tegak
Miring
Air Parit Pajak
Sore
Tegak
Miring
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
16/23
Tabel 6.3 Hasil Pengamatan Penanaman Media
Sumber Media Gambar Mikroba Nama Mikroba
Air Kolam Tugu
Tiga
TegakRhodospirillum
rubrum
Miring Amoeba
Air Parit Pajak
Sore
Tegak Amoeba
MiringClostridium
botulinum
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
17/23
6.2 Pembahasan
6.2.1 Sterilisasi
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada suatu benda, sehingga didapatkan suatu kondisi yang bebas cemaran
mikroorganisme. Dalam percobaan ini alat-alat yang disterilkan yaitu tabung reaksi,
kaca objek, dan cawan petri dipanaskan atau dikukus dengan uap jenuh atau uap
panas dengan suhu 100 oC di dalam dandang. Proses yang dilakukan dalam
percobaan ini adalah sterilisasi pemanasan basah. Uap air pada suhu 100oC akan
membunuh mikroorganisme pada alat atau bahan yang akan digunakan.
Adapun faktor yang mempengaruhi suatu sterilisasi adalah :
1. Jumlah mikrobaSemakin banyak jumlah mikroba, maka semakin lama waktu yang
diperlukan untuk sterilisasi.
2. HidrasiHidrasi berperan dalam proses denaturasi atau koagulasi oleh panas (kalor).
Koagulasi berlangsung dengan baik bila proteinnya cukup mengandung air.
Pemanasan dalam keadaan kering membutuhkan suhu yang lebih tinggi dari
pemanasan keadaan lembab3. Suhu
Kenaikan suhu secara besar dapat menaikkan kefektifan antimikroba
sehingga proses sterilisasi akan semakin meningkat.
4.pHMikroorganisme pada bahan asam dapat dibasmi pada suhu yang rendah dan
waktu yang singkat.
(Waluyo, 2010)
6.2.2 Air Kolam Tugu Tiga
Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air kolam
Tugu Tiga memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berwarna putih kekuningan.2. Terdapat kotoran3. Berbau tak sedap
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
18/23
Pada percobaan dengan menggunakan air kolam Tugu Tiga tersebut
ditemukan mikroba Rhodospirillum rubrum pada media tegak dan bakteri Amoeba
pada media miring.
1. Media Tegaka. Rhodospirillum rubrum
Rhodospirillum adalah genus bakteri fotosintetik dari
Rhodospirillaceae keluarga. sel-sel mereka umumnya berbentuk spiral,
polarly flagellated dan mengandung vesikuler, pipih membran
fotosintesis ditumpuk. Mereka berkisar dari tiga sampai sepuluh
mikrometer panjang dan satu-setengah sampai satu setengah
mikrometer satu di lebar. Salah satu jenis spesies dari genus ini adalah
Rhodospirillum rubrum adalah bakteri gram negatif yang mengandung
asam lemak tak jenuh dan jenuh.
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom :Bacteria
Phylum :Proteobacteria
Class :Alpha Proteobacteria
Orde :Rhodospirillales
Genus :Rhodosprillum
Species : Rhodosprillum rubrum
(Amirin, 2011)
2. Media Miringb.
Amoeba
Amoeba adalah makhluk mikroskopis yang terdiri dari satu sel
(unicellular). Seperti sebagian besar sel tumbuhan dan sel hewan, sel
amoeba juga memiliki sitoplasma (cytoplasm), nukleus (nucleus),
membran sel (cell membrane) dan ectoplasm dan endoplasma (bagian
dari sitoplasma). Menurut klasifikasi Protozoa berdasarkan alat
geraknya, amoeba termasuk ke dalam kelasRhizopoda atau Sarcodina
Gambar 6.1Rhodospirillum rubrum
(Amirin, 2011)
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
19/23
(protozoa yang bergerak menggunakan Pseudopodia). Hidup bebas, di
tanah atau tempat berair yang mengandung zat organik (Adam, 2012)
Klasifikasi Ilmiah :
(Adam, 2012)
6.2.3 Air Parit Pajak Sore
Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air parit pajak
sore memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berwarna putih kekuningan2. Banyak kotoran.3. Berbau tak sedap
Pada percobaan dengan menggunakan air parit Pajak Sore tersebut
ditemukan mikroba Amoeba pada media tegak dan bakteri Clostridium
botulinum pada media miring.
1.Media Tegakc. Amoeba
Amoeba adalah makhluk mikroskopis yang terdiri dari satu sel
(unicellular). Seperti sebagian besar sel tumbuhan dan sel hewan, sel
amoeba juga memiliki sitoplasma (cytoplasm), nukleus (nucleus),
membran sel (cell membrane) dan ectoplasm dan endoplasma (bagian
dari sitoplasma). Menurut klasifikasi Protozoa berdasarkan alat
geraknya, amoeba termasuk ke dalam kelasRhizopoda atau Sarcodina
(protozoa yang bergerak menggunakan Pseudopodia). Hidup bebas, di
tanah atau tempat berair yang mengandung zat organik (Adam, 2012)
Kingdom: Protista
Filum : Tubulinea
Kelas : Rhizopoda
Ordo : Tubulinida
Family : Amoebidae
Genus : Amoeba
Gambar 6.2Amoeba
(Adam, 2012)
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnewhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnew -
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
20/23
Klasifikasi Ilmiah :
(Adam, 2012)
2. Media Miringd. Clostridium botulinum
Clostridium botulinum adalah bakteri yang memproduksi
racun botulin, penyebab terjadinya botulisme. Bakteri ini masuk
kedalam genusClostridium. bakteri ini umumnya dapat ditemukan di
tanah.C.botulinum termasukbakteri gram-positif, anaerob obligat (tidak
bisa hidup bila terdapat oksigen), motil (dapat bergerak), dan
menghasilkan spora.
Klasifikasi ilmiah
Domain: Bacteria
Divisi: Firmicutes
Kelas: Clostridia
Ordo: Clostridiales
Famili: Clostridiaceae
Genus: Clostridium
Spesies: C. botulinum
(Maulana, dkk, 2012)
Kingdom: Protista
Filum : Tubulinea
Kelas : Rhizopoda
Ordo : Tubulinida
Family : Amoebidae
Genus : Amoeba
Gambar 6.3Amoeba
(Adam, 2012)
Gambar 6.4 Clostridium botulinum
(Maulana, dkk, 2012)
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Clostridium_botulinum#cite_note-Sherris-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anaerob_obligat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Firmicutes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Firmicutes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridiaceae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnewhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnewhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridiaceae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Firmicutes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anaerob_obligat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Clostridium_botulinum#cite_note-Sherris-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulin&action=edit&redlink=1 -
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
21/23
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1KesimpulanAdapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1. Proses sterilisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yangtidak diinginkan dalam proses penanaman media.
2. Sterilisasi yang dilakukan selama praktikum merupakan sterilisasipemanasan basah.
3. Pada proses sterilisasi suhu yang digunakan adalah 100 oC.4. Penanaman media berguna untuk membiakkan mikroba tertentu yang
diinginkan.
5. Setiap media harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan olehmikroorganisme tertentu.
6. Koloni mikroba yang terdapat pada media tegak untuk air kolam TuguTiga dan air parit Pajak Sore adalah Rhodospirillum rubrum dan
Amoeba.
7. Sedangkan koloni mikroba yang terdapat pada media miring untuk airkolam Tugu Tiga dan air parit Pajak Sore adalah Amoeba dan
Clostridium botulinum.
7.2SaranAdapun saran untuk percobaan ini adalah :
1. Disarankan untuk memvariasikan metode sterilisasi yang lain sepertipemanasan udara kering dan lain-lain untuk dibandingkan.
2. Disarankan untuk memvariasikan sumber mikroba, tidak hanya dari airtetapi dari tanah atau udara.
3. Stertilisasi sebaiknya dilakukan pada suhu 121 oC selama 15 menit.4. Sebaiknya jenis media yang digunakan bervariasi seperti media selektif,
media cair, dan lainnya.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
22/23
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Chaidir. 2012. Amoeba-Microbiology. biologypunk.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 19 Maret 2013.
Amirin, Roni. 2011.Rhodospirillum rubrum. roniamirin.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 19 Maret 2013.
Astuti, dkk. 2012. Medium Pertumbuhan Mikroorganisme. Jakarta: Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Boeatandz, Osmar. 2010. Sterilisasi Thermal. Palu: Sekolah Tinggi Perikanan dan
Kelautan.
Maulana, dkk. 2012. Clostridium botulinum. mahesanti.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 19 Maret 2013.
Viyufika. 2010.Metode Sterilisasi. viyufika.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19
Maret 2013.
Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Universitas
Muhammadiyah Malang : Malang.
-
7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi
23/23
LAMPIRAN A
FOTO PENGAMBILAN SAMPEL
L.A.1 Foto Pengambilan Sampel Air kolam Tugu Tiga
Gambar LA-1 Foto Pengambilan Sampel Air kolam Tugu Tiga
L.A.2 Foto Pengambilan Sampel Air parit Pajak Sore
Gambar LA-2 Foto Pengambilan Sampel Air parit Pajak Sore