ppt fsm skenario 2 kelompok d
TRANSCRIPT
PRESENTASI LAPORAN DISKUSIFOODSERVICE MANAGEMENT
SKENARIO 2NEW PAVILIUN BUILDING
KELOMPOK DAili Chusniatus S 0810730010Bonita Estu Pratiwi 0810730025Dwi Kusuma Wardana 0810730031Khairizka Citra P 0810730043Kinanthi Dwi Utami 0810730044Nakhrisa 0810730049Radina Fio Sandra 0810730059Anies Rachmawati 0810733003Vivian Damayanti 0810733015Dewi Chrisna 0810733006Etriana Wijayanti 0810733021
SKENARIO
New Paviliun Building
Rumah sakit swasta “Sehat Sejahtera” berencana untuk membangun
Paviliun 3 lantai. Lantai 1 terdiri dari 12 kamar dengan masing-masing kamar
untuk 2 bed. Lantai 2 terdiri untuk 12 dengan masing-masing kamar 1 bed, dan
lantai 3 untuk ruang VVIP dengan jumlah 8 kamar dengan masing-masing kamar
1 bed. Rumah sakit telah mempunyai dapur sentral yang melayani palien kelas
1, 2, 3.
Rancanganlah suatu perencanaan sistem distribusi dan pelayanan di
piviliun tersebut dan supporting unit apabila diperlukan.
DAFTAR UNCLEAR TERMSNo. Unclear term Definisi
1. Paviliun Suatu ruangan rawat inap yang terdapat di rumah sakit yang dilengkapi dengan sarana yang memadai dan pasien dipungut biaya yang tinggi di banding dengan kelas-kelas rumah sakit lainnya. Paviliun memiliki ruang konsultasi dan ruang tindakan di setiap lantai. Paviliun memberikan pelayanan kedokteran spesialistik secara paripurna, profesional dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. Pelayanan kesehatan kepada pasien yang diberikan dengan fasilitas khusus sesuai permintaan dan kesepakatan
2. VVIP Very Very Important Person. Pasien VVIP selama perawatannya di monitor oleh team yang professional, memliki konsultan yang terus memperhatikan perkembangan pasien, memiliki tim perawat dengan keahlian khusus mendukung setiap kebutuhan klinis pasien dan siap membantu setiap waktu, mendapat fasilitas kamar yang lengkap seperti AC, kamar mandi, TV, telepon, kulkas, bel pemanggil perawat, dilayani sesuai kebutuhan dan selera pribadi pasien sehingga pasien relax dan nyaman walaupun dirawat untuk satu hari ataupun lebih
3. Sistem distribusi Serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa ataupun makanan khusus) dengan cara sentralisasi, desentralisasi atau gabungan yang bertujuan agar konsumen mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku, tersedia bahan makanan yang siap disajikan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan pesanan
DAFTAR UNCLEAR TERMSNo. Unclear term Definisi
4. Supporting unit Unit pendukung yg mampu meningkatakan efektivitas dan efisiensi. Unit disini dalam artian bisa sesuatu, sekelopmok atau seseorang. Jadi supporting unit adalah sesuatu/seseorang/sekelmpok orang yang membantu.
5. Dapur sentral Suatu fasilitas produksi makanan dimana makanan diproduksi dan biasanya untuk produksi besar, pusat pengolahan makanan. Dimana dilakukan kegiatan mulai dari dari penerimaan sampai dengan pemorsian
CUES
Ahli gizi dapat merencanakan merancang dan mengawasi perencanaan dan implementasi sistem distribusi, sistem pelayanan, serta supporting unit, dengan mempertimbangkan jumlah kamar dan bed yang dilayani sesuai dengan masing-masing kelas paviliun.
DAFTAR LEARNING ISSUES1. Hal-hal yang diperhatikan dalam merancang sistem distribusi dan pelayanan2. Langkah-langkah perencanaan sistem distribusi3. Macam-macam sistem distribusi dan pelayanan4. Alur sistem distribusi di RS dan SDM yang diperlukan5. Manfaat supporting unit6. Instrumen yang mendukung, hal-hal yang dipertimbangkan, fasilitas dan infrastruktur
yang dibutuhkan sistem distribusi dan pelayanan di RS7. Step-step prosedur pelayanan gizi dan makanan di pavilion8. Proses pengendalian dan jaminan mutu makanan selama sistem distribusi
berlangsung9. Cara monitoring dan evaluasi perencanaan dan implementasi sistem distribusi, sistem
pelayanan dan pemilihan supporting unit10. Kelebihan dan kekurangan pelayanan di paviliun11. Syarat-syarat untuk menerapkan dapur sentral, apakah cocok dilaksanakan di paviliun12. Apakah dapur sentral dapat digunakan untuk melakukan pelayanan di paviliun, jika
tidak bagaimana solusinya
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERANCANG SISTEM DISTRIBUSI DAN PELAYANAN
• Kapan waktu terbaik untuk menyajikan makanan yang tidak akan mencampuri atau menunda penyediaan layanan yang lain?
• Berapa kali makanan akan disajikan?• Apa tipe pelayanan yang terbaik untuk ditawarkan ke pasien?• Tipe makanan apa yang akan disajikan untuk memenuhi kebutuhan
gizi pengunjung dengan memperhatikan agama, budaya, dll?• Dimana makanan akan disajikan?• Siapa yang akan menyajikan makanan? • Tenaga kerja berbadan sehat dan tidak mengidap penyakit yang
menular • Sistem distribusi sesuai tujuan yaitu konsumen mendapat makanan
sesuai diet dan ketentuan yang berlaku
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERANCANG SISTEM DISTRIBUSI DAN PELAYANAN
• Waktu tunggu konsumen jangan terlalu lama• Suhu makan yang disajikan harus sesuai dengan sifat
makanan yang diinginkan saaat dikonsumsi• Peralatan makan diperhatikan• Jumlah tenaga kerja• Anggaran yang tersedia• Luas lahan• Peralatan dan perlengkapan makanan• Jumlah pasien
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERANCANG SISTEM DISTRIBUSI DAN PELAYANAN
Memperhitungkan keuntungan dan kelemahan system sentralisasi/desentralisasi berdasarkan:• Efisiensi waktu: sentralisasi cepat, desentralisasi lama• Jarak: jarak dekat sentralisasi• Kelancaran arus kerja, serta• Luas dapur sentral: luas sentralisasi, sempit desentralisasi• Jumlah pasien: sedikit sentralisasi• Kepuasan klien: sentralisasi kepuasan klien perorangan agak
terabaikan, desentralisasi focus kepuasan perorangan• Jumlah tenaga kerja: sentralisasi sedikit, desentralisasi banyak• Ketrampilan tenaga kerja: sentralisasi memerlukan pegawai yang
terampil dan terlatih untuk bekerja dengan teliti, cepat, benar dan rapi.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI
Identifikasi dan menetapkan masalah• Perencanaan kebutuhan saranana fisik• Perencanaan kebutuhan peralatan• Perencanaan tenaga pelaksana• Perencanaan cara pemesanan• Perencanaan penyajian
Identifikasi dan menetapkan masalah
Identifikasi alternatif
Evaluasi alternatif
Memilih alternatif terbaik
Implementasi alternatif
Evaluasi
Identifikasi alternatif• System distribusi sentralisasi dengan
menggunakan dapur sentral yang lama• Sistem distribusi sentralisasi dengan
membangun dapur sentral baru di pavilion
• System distribusi desentralisasi dengan membangun pantry pada pavilion
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI
Identifikasi dan menetapkan masalah
Identifikasi alternatif
Evaluasi alternatif
Memilih alternatif terbaik
Implementasi alternatif
Evaluasi
Evaluasi alternativeFaktor-faktor yang perlu dievaluasi:• Kepuasan pasien akan kualitas makanan• Keamanan pangan• Suhu makanan saat disajikan• Waktu simpan makanan yang siap disajikan• Labor cost• Kepuasan karyawan akan kualitas makanan• Dukungan dari pemimpin RS• Jumlah tempat yang tersedia untuk produksi makanan• Fleksibilitas produksi• Jumlah makanan yang disajikan per jam kerja
Memilih alternative terbaikPemilihan alternative terbaik harus berhubungan dengan tujuan operasi penyelenggaraan makanan. Tujuannya adalah menyediakan makanan dan pelayanan kualitas tinggi untuk memenuhi harapan konsumen
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI
Identifikasi dan menetapkan masalah
Identifikasi alternatif
Evaluasi alternatif
Memilih alternatif terbaik
Implementasi alternatif
Evaluasi
Implementasi alternativeFase implementasi akan memakan waktu dan membutuhkan banyak perencanaan dan persiapan. Biasanya dibutuhkan kebijakan yang baru dan pengembangan prosedur untuk system yang baru. Juga menu baru atau modifikasi menu, standardisasi resep. System yang baru memerlukan prosedur HACCP yang baru dan harus direncanakan sebelum implementasi
EvaluasiSaat mengimplementasikan alternative maka diperlukan evaluasi proses. Faktor seperti kualitas makanan (baik daya terima konsumen maaupun keamanan) dan financial (seperti food dan labor cost) harus dievaluasi. Berdasarkan evaluasi yang terus menerus prosedur dapat dimodifikasi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan makanan
MACAM-MACAM SISTEM PELAYANAN MAKANAN
Sistem pelayanan makanan
Pelayanan makanan pasien
Pelayanan makanan penduduk
Pelayanan makanan nonpasien
Tray
Sentralisasi
Desentralisasi
Table service
Dining room Cafetaria
Delivery
Take out
Vending machine
Catering
Over the counter
Cafetaria
Family style
American style
English style
Russian style
French style
MACAM-MACAM SISTEM DISTRIBUSI MAKANAN
Sentralisasi • Semua kegiatan pembagian
makanan dipusatkan di suatu tempat dan penyajian makanan dilaksanakan langsung pada alat makan perorangan.
• Sebelum memilih cara sentralisasi ini, maka penanggung jawab penyediaan makanan sudah harus memeperhitungkan konsekuensiyang harus diadakan seperti luas tempat, peralatan, tenaga, dan kesiapan manajemen yang menyeluruh.
Desentralisasi • Pembagian (pemorsian) makanan
besar dilakukan di pusat produksi dan pemorsian makanan untuk masing-masing konsumen dilakukan di pantry (dapur kecil yang berada di dekat konsumen)
• kegiatan utama masih di unit pembagian utama, selanjutnya makanan dalam jumlah besar dibawa ke ruang makan/unit pelayanan yang berada di lokasi berbeda, makanan dipanaskan dan disajikan dalam alat makan perorangan yg telah disediakan di dapur ruangan.
PERBEDAAN SISTEM DISTRIBUSI SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
Sentralisasi Desentralisasi
Alat Membutuhkan tiga tipe, yaitu:• Pengendali suhu (melindungi
keindahan dan kualitas mikrobiologi dari menu)
• Alat-alat penyajian seperti nampan, piring, service ware, glassware, dll
• Conveyor: seperti mesin berjalan yang berfungsi mengantarkan makanan ke tiap-tiap unit kerja
Alat yang mungkin ada di pantry seperti hot plate, microwave/convection oven, mesin pembuat kopi, toaster, cabinet/untuk memanaskan makanan, dan refrigerator
Tenaga kerja Untuk sentralisasi jumlah pekerja yang mungkin dibutuhkan sekitar 14 orang
sekitar 4 orang, yang meliputi• Starter : orang yang menyiapkan nampan,
sendok, menu, lap, cup dan saucer• Hot Food Server bertugas untuk memasak
masakan panas• Cold Food Server bertugas memasak
masakan dingin seperti susu, the, salad, dan dessert
• Checker , orang yang mengecek dan memastikan apakah makanan yang disiapkan sudah sesuai dengan menu yang dianjurkan
KELEBIHAN DAN KEKURANGANMASING-MASING SISTEM DISTRIBUSI
Sentralisasi Desentralisasi
Kelebihan • Mudah untuk diawasi dan dikontrol dan kualitas, porsi, jaminan menu yang tepat, dan suhu
• Membutuhkan sedikit peralatan dan waktu pekerja• Tenaga lebih hemat, sehingga lebih menghemat biaya dan
pengawasan• Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan diteliti• Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit
kemungkinan kesalahan pemberian• Ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu
pembagian makanan serta bau masakan• Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat• Mengurangi waste produk dan overproduksi
• Control suhu dapat dilakukan
• Membutuhkan space yang sedikit dalam food service department
Kekurangan • Memerlukan tempat, peralatan dan perlengkapan makanan yang lebih banyak
• Adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan serta pemeliharaan.
• Makanan sampai ke pasien sudah agak dingin• Makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik,
akibat perjalanan dari dapur utama ke dapur ruangan
Membutuhkan banyak alat dan biaya
Semua kegiatan produksi hingga pemorsian dipusatkan disatu tempat, kemudian didistribusikan langsung ke pasien menggunakan troli
Sentralisasi Produksi makanan
Pemorsian untuk masing-masing
pasien
Makanan diletakkan di trolley makanan
dilengkapi dengan pemanas atau pendingin
Distribusi ke masing-masing pasien
ALUR SISTEM DISTRIBUSI DI RUMAH SAKIT
DesentralisasiKegiatan produksi dan pemorsian dilakukan di dua tempat berbeda yaitu makanan di produksi secara besar di dapur kemudian dibawa ke dapur masing-masing kelas (pantry) untuk dipanaskan dan diporsikan
Produksi makanan
Pemorsian dalam jumlah besar
Makanan diletakkan di
trolley makanan
Didistribusikan ke pantry
Dipanaskan kembali dan diporsikan untuk masing-masing pasien
Diletakkan di trolley makanan
Didistribusikan ke masing-masing pasien
SYARAT KARYAWAN BAGIAN DISTRIBUSI
• Tidak sedang mengindap sakit atau luka-luka yang memungkinkan menimbulkan kontaminasi pada makanan
• Menggunakan seragam kerja yang dicuci bersih, sedang pakaian pribadi dari rumah disimpan
• Menjaga kebersihan diri• Selalu mencuci tangan dengan
sabun sebelum memulai bekerja• Menggunakan tutup kepala• Tidak boleh menjamah makan
dengan tangan tanpa alat atau sarung tangan aseptic
• Selagi bekerja dilarang sambil makan sesuatu/permen/merokok
• Karyawan wanita tidak menggunakan kosmetik, ramuan atau zat kimia yg dapat menimbulkan kontaminan
• Pramusaji harus ramah dan tanggap
• Profesional dan produktif untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien
• Sumber daya disiplin
MANFAAT SUPPORTING UNIT
• Supporting unit merupakan unit yang mendukung kerja dari unit utama dimana supporting unit tidak bisa berdiri sendiri.
• Supporting unit terdiri dari alat, orang, suatu system.
• Supporting unit berfungsi untuk melengkapi• Supporting unit adalah alat yang mendukung
untuk proses distribusi dan pelayanan makanan supaya tujuan dalam pelayanan makanan tersebut dapat berjalan optimal.
MACAM-MACAM SUPPORTING UNIT
• Pengelolaan bahan dan material• Housekeeping (pemeliharaan)• Ruang Kepala Instalasi/Unit Pelayanan Gizi & Staf.• Ruang Administrasi Penyelenggaraan makanan.• Ruang Rapat.• Ruang Perpustakaan.• Ruang Penyuluhan Gizi.• Locker, Kamar Mandi, Toilet.• Ruang Ganti/Istirahat Pegawai;• Ruang Pengawas.
Supporting Unit pada Sistem Distribusi
Supporting unit pada sistem
distribusi
Bangsal perawatan
Alat distribusi
Penyimpanan alat
Perawatan alat
Konveyer yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu makanan
Mobile equipment (kereta yang dapat dibawa kemana-mana)
Portable equipment (lebih mudah dibawa daripada mobile)
Insulated tray dan insulated covers
Alat yang sudah permanen
Alat penyajian
INSTRUMEN YANG MENDUKUNG SISTEM DISTRIBUSI
• Pengatur suhu makanan, Reheating frozen or chilled foods
• Meal Assembling• Temperature maintenance and holding• Alat transportasi dan alat penyajian• Serving
INSTRUMEN YANG MENDUKUNG SISTEM DISTRIBUSI
Jenis produksi Keterangan Assembly dan distribusiPemanasan kembali dan
service Cook–serve Cook–chill
Cook–freezeAssemble-serve
Kitchen reheat Kitchen Reheat Kitchen Reheat
Insulated tray (insulated component)Unitized pellet Hot-cold cart Split-tray cart Tray-heater cart
Tidak diperlukan
Cook–chill Cook–freeze
Assemble–freeze
Cold platingCold PlatingCold Plating
Enclosed car or galley refrigeration Refrigerated cart Insulated cartOpen/ enclosed monorail cart Specialized dish-automated reheat module Insulated tray or refrigerated reheat cart
Galley reheat: convection oven, microwave oven, infrared oven, conduction oven
PROSEDUR PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT
1) Pasien atau penduduk2) Anjuran diet yang ditulis oleh ahli gizi3) Proses pemesanan makanan diteruskan ke pusat layanan makanan dan gizi4) Pilihan menu diberikan kepada pasien5) Pasien memilih makanan menggunakan metode selective menu, spoken
menu atau room service.6) Pemesanan dapat melalui picked up, call in atau menggunakan sistem
komputerisasi ke kantor pusat penyelenggaraan makanan.7) Staf diet mereview ulang permintaan makanan dan menulis makanan yang
dipesan, alergi yg dipunya, dan “write ins” pasien.8) Menentukan makanan disajikan secara panas atau dingin.9) Menu pilihan untuk makanan masing-masing ditambahkan saat makanan
berada di pantry. Menu disesuaikan untuk dihentikan, dikirim atau baru dan disetujui untuk dilakukan modifikasi diet.
10) Makanan di letakkan di nampan di dapur sentral kemudian dikirimkan.
PROSEDUR PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT
11) Item atau tambahan-tambahan yang diminta sesuai dengan pesanan pasien ditambahkan secara personal di pantry.
12) Makanan dicek apakah ada makanan yang seharusnya tidak boleh diberikan pada pasien. Pengecekan dilakukan oleh manager.
13) Nampan diletakkan di troli-troli pengiriman.14) Troli makanan dikirimkan ke uni pasien.15) Makanan di nampan disajikan ke pasien oleh tenaga pelayanan makanan,
perawat, dll.16) Setelah makanan diterima, pasien memesan melalui telefon atau dikirim
secara elektronik ke kantor pelayanan makanan untuk distribusi selanjutnya.17) Ketika pasien selesai makan, nampan dikembalikan dan dikirim ke area
pencucian.18) Alat-alat kotor dicuci, ditumpuk dan dipanaskan untuk makanan selanjutnya.19) Troli makanan dibersihkan dan disimpan.20) Sampah dibuang, area pencucian dibersihkan dan didesinfektan
PROSES PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU MAKANAN SELAMA SISTEM DISTRIBUSI
1. Memperpendek jangka waktu antara makanan setelah dimasak dengan saat makanan disajikan
2. Mengurangi kontaminasi mikroba : pemasakan harus benar-benar matang , memperkecil ukuran sehingga makanan matang merata
3. Pintu masuk atau keluar pekerja terpisah dengan makanan yang sudah siap disajikan4. Penggunaan peralatan dapat memanaskan atau mendinginkn makanan bisa digunakan
untuk mempertahankan kondisi makanan yang disajikan5. Melatih karyawan menggunakan prosedur dalam SOP ini6. Mengikuti persyaratan departemen kesehatan setempat7. Jika persyaratan departemen kesehatan setempat mengikuti 2001 FDA Food Code, maka:• Menjaga makanan beku tetap dalam keadaan beku selama transportasi• Menjaga suhu makanan suhu refrigerator dan yang berpotensi berbahaya pada suhu 41
OF atau ke bawah dan makanan matang yang ditransportasikan panas pada suhu 135 OF atau ke atas
PROSES PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU MAKANAN SELAMA SISTEM DISTRIBUSI
8. Gunakan alat pembawa makanan untuk transportasi yang diakui oleh National Sanitation Foundation International atau departemen kesehatan setempat
9. Siapkan alat pembawa makanan sebelum digunakan• Pastikan seluruh permukaan bersih• Cuci, bilas dan sanitasikan interior alat• Pastikan alat pembawa makanan didesain untuk memelihara suhu makanan dingin 41 OF ke bawah
dan makanan panas 135 OF ke atas• Tempatkan thermometer yang sudah dikaliberasi pada bagian terhangat jika digunakan untuk
transport makanan dingin dan sebaliknya untuk makanan panas• Panaskan atau dinginkan dahulu alat sbelum digunakan
10. Simpan makanan pada kontainaer untuk transportasi. Container harus:• Keras dan terpisah sehingga makanan tidak tercampur• Tidak porus untuk menghindari kebocoran• Mudah dibersihkan dan disposable• Dpat diterima untuk menyimpan makanan
11. Tempatkan container makanan pada alat pembawa makanan dan transportasikan secepat mungkin12. Ikuti SOP penerimaan saat makanan sampai
CARA MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI SISTEM
DISSTRIBUSI, SISTEM PELAYANAN DAN PEMILIHAN SUPPORTING UNIT
Monitoring1. Pengawasan standar porsi
a. untuk bahan makanan padat dilakukan dengan penimbanganb. untuk bahan makanan cair digunakan gelas ukuranc. untuk mendapatkan porsi yang tetap digunakan standart porsi dan resep
2. Pencatatan data permintaan diet3. Monitoring pelayanan makanan dengan menggunakan nampan
a. Tray per minute: seberapa banyak nampan yang diproduksi tiap menit selama proses pelayanan berlangsungb. Tray delivery time: mengukur berapa lama jarak waktu antara tray disiapkan sampai tray ada di tangan
konsumen.c. Tray accurancy: seberapa teliti atau akurat tenaga “tray line” memberikan pelayanan makanan kepada pasien
4. Dummy total: total dari nampan yang diberikan dalam proses pelayanan makanan.5. Perhitungan kesalahan pelayanana makanan dapat menggunakan
a. Menghitung jumlah total item pilihan untuk masing-masing nampan yang kosong dan jumlah semuanya, contoh: 60 item untuk 6 nampan
b. Hitung kesalahan yang ditemukan, contohnya: 4 kesalahanc. Bagi kesalahan dengan jumlah nampan yang diberikan
= 4 : 60= 0,07 atau 7% rata-rata kesalahan yang dilakukan
6. Untuk mengukur akuransi= 60 – 4 = 56Akuransi = 56 : 60 = 93%
Monitoring
Cara mengawasi sistem distribusi Menetapkan standar performa → mengukur performa → membandingkan performa dengan standar → bila performa lebih dari standar maka standar performa awal tetap dipakai, namun jika performa kurang dari standar maka mengadakan tindakan perbaikan dan menetapkan standar performa yang baru.
Evaluasi
Evaluasi sistem distribusi yang baik bisa dilihat dari 3 hal• Makanan didistribusikan dan disajikan kepada konsumen
tepat pada waktunya, tidak terlalu awal atau terlambat• Makanan yang disajikan sesuai dengan porsi yang ditentukan• Kondisi makanan yang dasajikan baik, dalam mutu dan
kebersihannya• Suhu makanan saat penyajian ke pasien• Tray per minute• Jumlah respon negatif yang diterima saat survey (kuesioner)• Higiene pekerja
EvaluasiIndikator Standar
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien ≥ 90 % Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien ≤ 20 % Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet 100 %
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PELAYANAN DI PAVILIUN
KEKURANGAN
• Pelayanan dengan fasilitas khusus sesuai permintaan dan kesepakatan• Fasilitas lengkap seperti: penerangan, almari pakaian, AC, televisi,
kulkas, telepon, kamar mandi dalam, dll.• Pelayanan membuat pasien merasa nyaman sehingga kepuasan pasien
meningkat• Ruang tunggu luas, saranan dan prasarana modern serta SDM
profesional• Pelayanan dokter spesialis lengkap. Dokter spesialis secara paripurna,
profesional, dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien• Pelayanan laboratorium, radiologi dan farmasi• Kemudahan administrasi dengan menggunakan kartu kredit• Tempat perawatan dan lingkungan yang tenang dan menyejukkan,
tanpa mengurangi privasi dan kenyamanan pasien dan keluarga pasien
• Tarif lebih mahal
KELEBIHAN
SYARAT MENERAPKAN DAPUR SENTRAL
Menggunakan dapur sentral apabila:• Konsumen yang dilayani dalam jumlah besar• Tenaga kerja sedikit• Keterbatasan alat dan fasilitas
APAKAH DAPUR SENTRAL DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PELAYANAN DI PAVILIUN? JIKA TIDAK BAGAIMANA
SOLUSINYA?
• Dapur paviliun bergabung dengan dapur sental yang melayani pasien kelas 1,2 dan 3. Kemudian pada bangunan di pavilion terdapat pantry.• Menggunakan sentralisasi (dapur sentral gabung dengan
produksi makanan untuk kelas I, II, dan III)oMenggunakan sentralisasi apabila dana yang dimiliki
terbatas, lahan terbatas, tenaga terbatas.o Jika menggunakan cara ini maka dalam mendistribusikan
makanan harus menggunakan trolley yang dilengkapi penjaga suhu
APAKAH DAPUR SENTRAL DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PELAYANAN DI PAVILIUN? JIKA TIDAK BAGAIMANA
SOLUSINYA?
• Menggunakan sentralisasi (dapur sentral khusus untuk paviliun)o Menggunakan sentralisasi dengan membuat dapur sentral tersendiri di
paviliun apabila memiliki dana lebih, lahan lebih, dan ingin memprioritaskan kepuasan konsumen karena makanan paviliun benar-benar dibuat tersendiri sehingga dapat menerapkan menu pilihan yang tidak memberatkan tenaga produksi maupun pengawas. Jika dapur sentral digabung dengan produksi makanan untuk kelas I, II, dan III akan memperberat kerja tenaga produksi dan pengawas.
o Dengan cara ini tidak diperlukan pantry lagi sehingga pelayanan makanan untuk pasien lebih cepat.
o Dalam pendistribusian makanan tetap menggunakan trolley yang dapat menjaga suhu makanan.
HIPOTESIS
TERIMA KASIH