ppt kasus ii mp6.ppt
TRANSCRIPT
![Page 1: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/1.jpg)
Seorang Anak Laki-laki Mengalami Anemia Hipochrom
Micrositer Akibat Infeksi Cacing Tambang
![Page 2: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/2.jpg)
KELOMPOK II
0302012001 A.A. Putu Sandra Pertiwi
0302012003 Yuni Adenafsia
0302012023 Angger Satria Pamungkas
0302012043 Ayu Victoria Budi
0302012047 Bangun Said Santoso
0302012073 Dewi Rizki Matdoan
0302012095 Fadia Mutiaratu
0302012139 Karina Puspa Dewata
0302012167 Mianova Mintardi
0302012187 Narendra Yoshua
0302012207 Prast Suryo Wibowo
0302012209 Pratiwi Siswaji
0302012231 Rikki Oktrian
0302012251 Selvi Dyah Ayu Hendriyani
0302012271 Tri Wira Almunqis
0302012291 Yosinta Sari Baru
![Page 3: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/3.jpg)
Laporan Kasus
Anak laki-laki berusia 9 tahunLekas capai, lemah dan kurang gairah bermain Pemeriksaan fisik pasien tampak kurus, pucat, sesak nafas, mata conjunctiva anemis Tinggal di daerah dengan beberapa tanah lapang dimana tanahnya gembur berpasir Ditemukan jamban umum berupa lubang diujung tanah lapang tersebut
![Page 4: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/4.jpg)
Hasil Pemeriksaan LaboratoriumHb : 9 gr %Ht : 24 %Lekosit : 3200/µlHitung jenis : 0/32/1/35/30/2Trombosit : 225.000/µlLED : 25 mm/ 1 jamMCV : 70 MCH : 26 MCHC : 37,1
![Page 5: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/5.jpg)
Faeces :Telur cacing +
![Page 6: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/6.jpg)
Masalah-masalah yang perlu menjadi perhatian
Masalah vital pasien: anemia, sesak nafas
Lingkungan tempat tinggal: tempat tinggal pasien dekat dengan tanah lapang gembur berpasir. Terdapat jamban di lingkungan bermain pasien tersebut.
![Page 7: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/7.jpg)
Anamnesa Tambahan
Apakah pasien mengalami diare?Apakah pasien mengalami muntah?Apakah pasien sempat mengalami gatal-gatal pada kaki?Apakah pasien sering batuk-batuk?
![Page 8: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/8.jpg)
Hasil Pemeriksaan DarahPemeriksaan Nilai Normal Pasien Keterangan
Hb 13-18 g/dl 9 g% Di bawah normalHt 37-43% 24% Di bawah normalLeukosit 5000-10.000 3200/µl Di bawah normalTrombosit 150.000-450.000 225.000/µl NormalLED <10 mm/jam 25 mm/jam Di atas normalMCV 82-92 fl
(femtoliter)70 fl Di bawah normal
MCH 27-31 pg (pikogram)
26 pg Di bawah normal
MCHC 32-38 % 37,1 % NormalHitung jenis Basofil : 0-1 %
Eosinofil: 1-3 %Batang: 2-6 %Segmen: 50-70 %Limfosit: 20-40 %Monosit : 2 – 8 %
0/32/1/35/30/2 Eosinofil jauh di atas normal alergi
Neutrofil batang di bawah normal berhubungan dengan anemia
![Page 9: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/9.jpg)
Hasil pemeriksaan SADT: Anemia Hipochrom micrositer
Hipokrom: bagian yang terlihat pucat dari eritrosit mendominasi, >1/3 bagian eritrositMikrositer: ukuran eritrosit kurang dari normalnya (7 mikron)
![Page 10: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/10.jpg)
Hasil pemeriksaan Feses Ditemukan telur cacing tambang
Antara telur Necator americanus dan Ancylostoma duodonale sulit untuk dibedakan sebab keduanya berbentuk lonjong dengan ujung membulat tumpul, selapis kulit hialin tipis dan transparan.Necator americanus: 64-76 x 36-40 μ
Ancylostoma duodonale: 9-13 x 36-40 μ Dindingnya tipis transparan dan
berisi 4-8 sel
![Page 11: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/11.jpg)
DiagnosisPasien mengalami Anemia Hipochrom Micrositer karena infeksi cacing tambangAnkilostomiasis: Ancylostoma duodenale (230C-250C) Nekatoriasis: Necator americanus (280C – 320C ) Keduanya menginfeksi secara aktif. Di Indonesia lebih banyak ditemukan kasus infeksi Necator americanus Lingkungan tempat tinggal pasien sangat cocok dengan habitat cacing tambangDiperkuat dengan hasil pemeriksaan laboratorium penunjang: pemeriksaan darah, pemeriksaan SADT, dan pemeriksaan feses
![Page 12: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/12.jpg)
Siklus Hidup Cacing Tambang
![Page 13: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/14.jpg)
![Page 15: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/15.jpg)
Teknik “Kato Katz”Alat dan Bahan :
Objek glassSelotip dengan tebal 40 µm ukuran 3x3 cmKawat KasaKarton yang tebal diberi lubang dengan volume tertentu,Lidi dan kertas minyakLarutan Malachite Green
![Page 16: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/16.jpg)
Teknik “Kato Katz”Langkah Kerja:
Sebelum pemakaian, pita selophane dimasukkan kedalam larutan malachite green selama 24 jam Letakkan tinja diatas objek glass sebesar sebutir kacangDengan lidi, ambil tinja yang sudah halus diatas kawat penyaring ± 30 mg, dengan memakai cetakan karton yang berlubang, taruh diatas gelas preparat yang bersih Kemudian ditutup dengan pita selofan dengan meratakan tinja diseluruh permukaan pita selofan sampai sama tebalBiarkan dalam temperature kamar selama 30 – 60 menitPeriksa seluruh permukaan dengan menghitung semua jumlah telur dengan pembasaran lemah
![Page 17: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/18.jpg)
Teknik “Kato Katz”Hasil:
Infeksi sangat ringan: 1-9 (15-149 butir telur)Infeksi ringan : 10-24 (150-375 butir telur)Infeksi sedang : 25-49 (376-749 butir telur)Infeksi berat: >50 (> 750 butir telur)
![Page 19: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/19.jpg)
Teknik Pembiakan “Harada Mori”
Digunakan untuk menentukan dan mengidentifikasi larva infektif dari Necator americanus dan Ancylostoma duodonale. Dengan teknik ini, telur cacing dapat berkembang menjadi larva infektif pada kertas saring basah. Larva ini akan ditemukan di dalam air yang terdapat pada ujung kantong plastik.
![Page 20: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/20.jpg)
Teknik Pembiakan “Harada Mori”
Bahan yang diperlukan adalah kantong plastik dengan ujung sempit dan tertutup, berukuran 17x3 cm, kertas saring dengan ujung runcing berukuran 15x2,5 cm, air bersih, api lilin, lidi dan bahan pemeriksaan tinja.
![Page 21: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/21.jpg)
Teknik Pembiakan:
Oleskan sejumlah tinja pada bagian tengah kertas saring.Masukan kertas saring yang sudah dioles dengan ujung runcing lebih dahulu sehingga ujung runcing kertas saring masuk bagian sempit kantong plastik.Tambahkan air ±2 cc dalam kantong plastik, kertas saring menjadi basah dan air akan tertampung di dalam ujung kantong plastik.Tutuplah kantong plastik dengan memakai api lilin.Guntunglah kantong plastik dengan memakai api lilin.Guntinglah kantong plastik dengan jepitan kertas dan ujung runcing sebelah bawah. Biarkan pada suhu kamar (25-300 C) selama 7 hari.Periksalah larva pada air di kantong plastik dengan mikroskop binokuler pembesaran kecil (3x, 2x).
Teknik Pembiakan “Harada Mori”
![Page 22: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/22.jpg)
Albendazol, diberikan dengan dosis tunggal 400 mg.Mebendazol, diberikan dengan dosis 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.Tetrakloretilen, merupakan obat pilihan utama untuk pasien ansilostomiasis. Befanium hidroksinaftat, ankilostomiasis dan baik untuk pengobatan missal pada anak.Pirantel pamoat, obat ini cukup efektif dengan toksisitas yang rendah dan dosis yang diberikan 10mg/kg berat badan/hari sebagai dosis tunggal.Heksilresorsinol, diberikan sebagai obat alternative yang cukup efektif dan dosis pemberian obat ini sama seperti pengobatan askariasis.
Pengobatan
![Page 23: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/23.jpg)
KESIMPULAN
Pasien terinfeksi cacing tambang sehingga menyebabkan pasien mengalami anemia hipkrom mikrositer. Untuk mengobati infeksi yang dialami oleh pasien maka dokter mengaharuskan pasien melakukan perawatan umum dan pengobatan spesifik. Progonosis tetap baik pada pasien ini sebab infeksi cacing tambang segera diatasi dan diberikan pengobatan yang adekuat.
![Page 24: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/24.jpg)
DAFTAR PUSTAKAPohan, Herdiman T. Ilmu Penyakit Dalam, Ed.V, jilid tiga. Jakarta: InternaPublishing,2009, p2940.Muslim, H. H. Parasitologi Keperawatan. Jakarta: EGC,2009, p89Pohan, Herdiman T. Ilmu Penyakit Dalam, Ed.V, jilid dua. Jakarta: InternaPublishing,2009, p1110.Natadisastra, Djaenudin dan Agoes, Ridad. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 2009, p388-9.Natadisastra, Djaenudin dan Agoes, Ridad. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 2009, p390-1.
![Page 25: PPT KASUS II MP6.ppt](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022012303/54888c94b4795900748b4583/html5/thumbnails/25.jpg)
Terima
Kasih