ppt kritisi jurnal

19
Hyperbaric Oxygen (HBO) Therapy in Hyperbaric Oxygen (HBO) Therapy in Treatment of Diabetic Foot Ulcers Treatment of Diabetic Foot Ulcers Long-Term Follow-Up Long-Term Follow-Up Oleh Majid Kalani, Gun Jorneskog, Oleh Majid Kalani, Gun Jorneskog, Nazanin Naderi, Folke Lind, Kerstin Nazanin Naderi, Folke Lind, Kerstin Brismar Brismar

Upload: lisa-royani-mita-umboh

Post on 17-Feb-2016

88 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ppt kritisi jurnal endokrin

TRANSCRIPT

Page 1: PPT KRITISI JURNAL

Hyperbaric Oxygen (HBO) Therapy Hyperbaric Oxygen (HBO) Therapy in Treatment of Diabetic Foot Ulcersin Treatment of Diabetic Foot UlcersLong-Term Follow-UpLong-Term Follow-Up

Oleh Majid Kalani, Gun Jorneskog, Oleh Majid Kalani, Gun Jorneskog, Nazanin Naderi, Folke Lind, Kerstin Nazanin Naderi, Folke Lind, Kerstin BrismarBrismar

Page 2: PPT KRITISI JURNAL

Kelompok 3

Tan Nina Fibriola(105070200111016)

Deska Jaya Anggriana (105070200111032)

Happy Pilas (105070201111002)

Page 3: PPT KRITISI JURNAL

A. A. Identifikasi Identifikasi masalah/topic penelitian masalah/topic penelitian dalam jurnaldalam jurnal

a. Topik

Topik penelitian dalam jurnal ini adalah menyelidiki jangka panjang efek terapi HBO sebagai pengobatan tambahan dalam pengobatan ulkus kaki kronis pada pasien diabetes dengan hipoksia perifer.

Page 4: PPT KRITISI JURNAL

b. Latar Belakang MasalahPenyandang diabetes mellitus perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan kakinya, karena diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang dikenal dengan istilah kaki diabetik (diabetic foot). Kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi diabetes yang masih luput dari perhatian. Padahal, konsekuensi dari kaki diabetik yang terlanjur memburuk dapat menyebabkan gangren dan mengarah pada tindakan amputasi.

Di Indonesia sendiri, beberapa penelitian melaporkan bahwa angka kematian  ulkus gangren pada penyandang diabetes melitus berkisar 17%-32%, sedangkan angka laju amputasi berkisar antara 15%-30%.  Para ahli diabetes memperkirakan ½ sampai ¾ kejadian amputasi dapat dihindarkan dengan perawatan kaki yang baik. (Fakultas Kedokteran UI, hal.283).

Page 5: PPT KRITISI JURNAL

c. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek jangka panjang dari HBO dalam pengobatan ulkus kaki diabetik.

Page 6: PPT KRITISI JURNAL

B. AB. Analisis metodologi nalisis metodologi penelitian dalam jurnalpenelitian dalam jurnala. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi prospektif. b. PartisipansampelTiga puluh delapan pasien diabetes (30 laki-laki) yang mana terdiri dari 30 pasien laki-laki dan 8 pasien perempuan dengan ulkus kaki yang kronis dan mengalami hipoksia perifer.Dalam studi prospektif ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A/kelompok terapi ajuvan HBO yang terdiri dari 17 orang dan kelompok B/kelompok konvensional dengan jumlah partisipan 21 orang

Page 7: PPT KRITISI JURNAL

Karakteristik peserta Karakteristik peserta digambarkan pada tabel 1digambarkan pada tabel 1

Page 8: PPT KRITISI JURNAL

c. WaktuPenelitian dilakukan dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1995 dengan waktu tindak lanjut adalah 3 tahun.

d. Pengumpulan data 1. Pengukuran tekanan darah perifer dan tcPO2

2. Perawatan pasien dan pengobatan HBO

Luas ulkus rata-rata pada awal sebelum masuk dalam penelitian adalah secara signifikan lebih besar di kelompok HBO dibandingkan dengan kelompok konvensional (1077 ± 1528, 449 ± 924 mm2, P = .03, Tabel 1).

Pasien yang menderita Diabetes Tipe 1 adalah sedikit lebih banyak pada kelompok HBO (65%) dibandingkan dengan kelompok konvensional (43%)

usia rata-rata pasien yang diobati dengan HBO secara signifikan lebih muda dari usia rata-rata pasien yang dirawat secara konvensional (Tabel 1).

Durasi Diabetes, tekanan darah kaki, HbA1c (HbA1c nilai referensi: <5,2%) dan nilai tcPO2 sebelum maupun selama menghirup O2 di dorsum kaki, adalah sama pada kedua kelompok.

Page 9: PPT KRITISI JURNAL

C. AC. Analisis hasil penelitiannalisis hasil penelitianPada akhir waktu tindak lanjut (3 tahun), 13 dari 17 pasien (76%) pada kelompok HBO telah sembuh dengan kulit utuh dan dua pasien (12%) diamputasi di bawah lutut (Tabel 2).

Sementara pada kelompok konvensional terdapat 10 pasien dari 21 pasien (48%) telah sembuh dan 7 pasien (33%) diamputasi di bawah lutut (Tabel 2).

Selama waktu tindak lanjut, dua pasien di grup HBO dan tiga pasien di grup pengobatan konvensional meninggal, dan pasien yang tersisa (1 orang) di kelompok konvensional menunjukkan peningkatan penyembuhan ulkus.

Penyebab kematian pada dua pasien dalam kelompok HBO adalah kegagalan multiorgan pada satu kasus dan satu lagi karena gagal jantung progresif, dan tidak satupun dari mereka meninggal selama waktu terapi HBO. Pada kelompok konvensional, dua pasien meninggal karena infark serebral dan satu pasien gagal jantung progresif setelah infark miokard akut

Page 10: PPT KRITISI JURNAL
Page 11: PPT KRITISI JURNAL

Waktu rata-rata penyembuhan ulkus kaki di kelompok HBO dan kelompok konvensional adalah sama pada kedua kelompok HBO dan control, yaitu 15 ± 7 dan 15 ± 4 bulan, masing-masing (P = .8, kisaran 3-30 dan 8-18 bulan, masing-masing). Meskipun penderita diabetes Tipe I dan luas ulkus lebih besar pada pasien dalam kelompok HBO, menunjukkan bahwa terapi HBO mempercepat penyembuhan ulkus pada pasien ini. Di sisi lain, usia secara signifikan berbeda antara kedua kelompok, dan pasien kelompok perlakuan HBO yang lebih muda mengalami potensial penyembuhan luka lebih baik dari kelompok pasien yang lebih tua.

Tiga dari empat pasien (75%) hanya menjalani 40 sesi HBO sembuh dengan kulit utuh dalam waktu 9 bulan (kisaran 3-9 bulan), dibandingkan dengan 79% dari mereka yang mendapat 60 sesi. Satu Pasien yang tersisa meninggal akibat gagal jantung progresif 5 bulan setelah masuk dalam studi.

Page 12: PPT KRITISI JURNAL

Total ada sembilan pasien yang menunjukkan gangguan penyembuhan ulkus dan diamputasi selama waktu tindak lanjut (2 pasien dari kelompok HBO dan 7 pasien dari kelompok konvensional).

Tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai basal tcPO2 dan tekanan darah kaki pada pasien ini (24,0 ± 10,4 dan 42,2 ± 29,5, masing-masing) dibandingkan dengan mereka 23 pasien yang sembuh dengan kulit utuh (25,6 ± 9,6 dan 56,1 ± 24,6), (P = .7 dan P = .2, masing-masing) (Tabel 3).

Namun, selama menghirup oksigen murni nilai tcPO2 secara signifikan lebih tinggi pada pasien yang sembuh ( n = 23, 234 ± 110 mmHg) dibandingkan dengan mereka yang diamputasi (n 9 =, 142 ± 65, P = .03). Sembilan pasien yang diamputasi 61 ± 38 minggu (kisaran 13-124) pada dasarnya telah memburuk dengan gangren progresif dengan atau tanpa infeksi (Tabel 3).

Page 13: PPT KRITISI JURNAL
Page 14: PPT KRITISI JURNAL

Dua pasien mengalami efek samping; satu pasien mengalami katarak yang diasumsikan disebabkan oleh pengobatan HBO, dan satu pasien memiliki masalah dengan rasa sakit di telinga yang merasa lega setelah pengobatan lokal dengan decongestant.

Jadi, berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa sebuah proses penyembuhan ulkus yang efektif bergantung pada pasokan oksigen yang memadai ke daerah ulkus. Terapi HBO terbukti memberikan efek positif dan aman dalam pengobatan hipoksia ulkus kaki diabetik. Terapi ini mempercepat laju penyembuhan, mengurangi kebutuhan untuk amputasi, dan meningkatkan jumlah luka yang benar-benar sembuh pada tindak lanjut jangka panjang.

Page 15: PPT KRITISI JURNAL

D. AD. Aplikasi hasil penelitian di plikasi hasil penelitian di Indonesia Indonesia Terapi hiperbarik oksigen sudah diterapkan di Indonesia sebagai terapi tambahan terhadap pengobatan ulkus kaki diabetik. Pada tahun 1960, pengobatan hiperbarik mulai digunakan oleh TNI AL yang selanjutnya dikembangkan untuk mengatasi kasus-kasus cedera penyelaman seperti keracunan gas pernapasan dan penyakit dekompresi.Di samping sebagai pengobatan utama untuk penyakit-penyakit akibat penyelaman, saat ini hiperbarik juga digunakan di Indonesia sebagai pengobatan tamahan dan pengobatan pilihan lain dalam terapi untuk memantu penyembuhan berbagai penyakit klinis seperti penyembuhan luka infeksi, luka bakar, membantu penyembuhan komplikasi DM, serta untuk kesehatan dan kebugaran, terutama untuk pasien lanjut usia (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 120/MENKES/SK/II/2008 Tentang standar pelayanan medik hiperbarik menteri kesehatan republik indonesia).

Page 16: PPT KRITISI JURNAL

Jadi untuk meningkatkan kualitas dari terapi HBO ini diperlukan peran perawat. Peran Perawat, adalah sebagai berikut:

perawat tidak bekerja secara independent namun perawat bekerja secara interdependent (bersama tim kesehatan lain) maupun secara dependent, dimana perawat mendapatkan peran yang sangat penting dalam proses penyembuhan klien sekaligus mencegah komplikasi, sehingga derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai. Untuk itu perawat menggunakan sistim asuhan keperawatan secara komprehensif dengan menerapkan metode proses keperawatan didalam menyelesaikan masalah kesehatan klien.

Peran perawat sebagai edukator yakni meningkatkan tingkat pengetahuan pasien terhadap terapi HBO

peran perawat coordinator, peran ini dilaksanakan untuk mengarahkan klien, dan mengorganisasikan pelayanan tim kesehatan

peran perawat sebagai kolaborator adalah perawat disini bekerja bersama tim kesehatan lain

peran perawat sebagai konsultan yakni sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan kepada klien.

perawat juga sebagai pembaharu dengan mengadakan perencanaan perubahan yang sistematis dan metode yang terarah untuk menangani asuhan keperawatan pada klien dengan terapi HBO

perawat berperan sebagai advokat, untuk membantu keluarga mengintrepretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan kesehatan.

Peran perawat dalam promotif yakni dengan melakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit klien, upaya pencegahan dan merawat penyakit, mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada klien

upaya rehabilitatif yakni perawat berperan meningkatkan derajat kesehatan dilakukan dengan tuntas hingga perawatan home care.

Perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemakaian HBO sebagai terapi multidisiplin.

Page 17: PPT KRITISI JURNAL

E. E. KEKURANGAN DAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN JURNALKELEBIHAN JURNALKelebihan

Pada jurnal ini memiliki informasi yang lengkap dan detail, refrensi yang diambil banyak dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian ini menggunakan metode waktu jangka panjang karena waktu tindak lanjut lebih lama dipilih untuk menyelidiki efek jangka panjang dari terapi HBO, karena penyembuhan ulkus kaki diabetik, terutama pada pasien dengan penyakit oklusi arteri perifer, mungkin diperlukan beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Jadi sangat akurat hasil yang di dapat.

Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan jelas dari mulai pengumpulan data hingga hasil

Terapi HBO (Hyperbaric Oxygen therapy) sangat berpotensi pada penyembuhan ulkus dan pengurangan laju amputasi pada pasien diabetes dengan kaki kronis dan hipoksia lokal. Serta biaya HBO yang lebih murah dibanding dengan amputasi

Page 18: PPT KRITISI JURNAL

KekuranganPada penelitian dalam jurnal ini kelompok yang

mendapat terapi HBO adalah kelompok dengan usia lebih muda dibanding kelompok konvensional, sehingga tidak diketahui efek HBO pada kelompok yang lebih tua.

Peneliti tidak mengukur tekanan oksigen transkutan (tcPO2) pada luka, melainkan hanya pada ruang intermetatarsal pertama pada dorsum.

Page 19: PPT KRITISI JURNAL

TERIMA KASIHTERIMA KASIH