ppt lapkas uveitis
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Laporan kasus uveitis anterior, sinekia posterior
Eka Budi Utami
1102011085
• Nama : Tn. Umeidi
• Usia : 25 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kadu Beureum
• Pekerjaan :
STATUS PASIEN
KELUHAN UTAMA:
Mata kiri buram sejak 2 bulan SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
• Mata kiri sering merah dan berair
• Nyeri dan silau jika terkena cahaya
ANAMNESIS
Pasien datang ke poli mata RSUD Serang dengan keluhan mata kiri buram sejak 2 bulan SMRS. Pasien mengatakan buram dirasakan muncul perlahan-lahan dan semakin memburuk. Pasien mengeluhkan pada awalnya mata kiri sering merah dan berair, mata kiri terasa nyeri dan silau jika terkena cahaya. Pasien mengatakan keluhan ini sudah pernah dan sering terjadi. 2 tahun SMRS keluhan seperti ini terjadi pada mata kanan pasien, dan sudah pernah diobati. Sembuh selama 2 bulan namun kambuh lagi, karena dirasakan tidak mengganggu, pasien tidak berobat ke dokter. Pasien mengatakan penglihatan mata kanannya semakin lama semakin buram semenjak sakit dan sampai saat ini tidak dapat melihat. Karena merasa khawatir dengan keluhan yang sama terjadi pada mata kirinya pasien memutuskan untuk berobat ke dokter.
Pasien menyangkal adanya riwayat trauma pada mata, penglihatan berkabut atau terdapat bintik-bintik hitam melayang pada penglihatan dan tidak ada sekret atau kotoran yang keluar dari mata.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Keluhan serupa pada mata kanan dan kiri (+)
• Riwayat trauma mata (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Keluhan serupa di keluarga yang serumah (-)
• Hipertensi (-)
• DM (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Kompos mentis
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Frekuensi nadi : 75x/ menit
• Pernafasan : 20x/ menit
OCULI DEKSTRA OCULI SINISTRA
Visus 0 (no light perception) 2/60 pinhole tetap
Uji refleks Hisberg Eksoforia
Gerakan bola mata Baik ke segala arah
Baik ke segala arah
Super silia & silia Tumbuh teratur, madarosis
(-), sikatriks (-)
Tumbuh teratur, madarosis (-),
sikatriks (-)
Palpebra superior Hiperemis (-), edema (-),
kalazion (-), hordeolum (-)
Hiperemis (-), edema (-), kalazion
(-), hordeolum (-)
Palpebra inferior Hiperemis (-), edema (-),
kalazion (-), hordeolum (-)
Hiperemis (-), edema (-), kalazion
(-), hordeolum (-)
Konjungtiva tarsal
superior
Hiperemis (+), papil (-),
folikel (-)
Hiperemis (+),papil (-),
folikel (-)
Konjungtiva tarsal inferior Hiperemis (+), papil (-),
folikel (-)
Hiperemis (+),papil (-), folikel
(-)
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (+),
injeksi siliar (-)
Injeksi konjungtiva (+),
injeksi siliar (-)
Kornea Keruh, edem (-), keratic
precipitate (-)
Keruh, edem (-), keratic
precipitate (-)
COA Dalam, keruh, hipopion (-),
hifema (-), flare (-)
Dalam, keruh, hipopion (-),
hifema (-), flare (-)
Iris Coklat, irregular, sinekia
anterior (-), sinekia
posterior (+)
Coklat, irregular, sinekia
anterior (-), sinekia
posterior (+)
Pupil Tidak bulat, kecil, refleks
cahaya langsung / tdk
langsung (-)
Tidak bulat, kecil, refleks
cahaya langsung / tdk
langsung (-)
Lensa Keruh Keruh
Pemeriksaan TIO:
Tonometry
17.3 mmHg 14.6 mmHg
Pemeriksaan oftalmoskopi
direk
negatif menurun
Pasien datang ke poli mata RSUD Serang dengan keluhan mata kiri buram sejak 2 bulan SMRS. Pasien mengatakan buram dirasakan muncul perlahan-lahan dan semakin memburuk. Pasien mengeluhkan pada awalnya mata kiri sering merah dan berair, mata kiri terasa nyeri dan silau jika terkena cahaya. Pasien mengatakan keluhan ini sudah pernah dan sering terjadi. 2 tahun SMRS keluhan seperti ini terjadi pada mata kanan pasien, dan sudah pernah diobati. Sembuh selama 2 bulan namun kambuh lagi, karena dirasakan tidak mengganggu, pasien tidak berobat ke dokter. Pasien mengatakan penglihatan mata kanannya semakin lama semakin buram semenjak sakit dan sampai saat ini tidak dapat melihat. Karena merasa khawatir dengan keluhan yang sama terjadi pada mata kirinya pasien memutuskan untuk berobat ke dokter.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik pasien komposmentis, status generalis dalam batas normal, pada pemerisaan oftamologi didapatkan:
• Visus OD: 0 (NLP), OS: 2/60 (pinhole tetap)
• Konjungtiva tarsal superior & inferior ODS: tampak hiperemis
• Konjungtiva bulbi ODS: terdapat injeksi konjungtiva
• Kornea ODS: tampak keruh
• COA ODS: tampak keruh
• Iris ODS: terdapat sinekia posterior
• Lensa ODS: tampak keruh
• Refleks fundus mata kanan negatif, mata kiri menurun
RESUME
DIAGNOSIS KERJA
Uveitis anterior ODS + Sinekia Posterior ODS
Diagnosis Uveitis Anterior Akut Occuli Dextra ditegakkan atas dasar:
Penglihatan Buram
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan korpus siliaris. Kondisi peradangan ini menyebabkan ikut meradangnya otot-otot akomodasi. Sehingga penglihatan menjadi buram
Mata merah
Mata merah terjadi akibat dari proses peradangan dimana terjadi vasodilatasi pembuluh darah episklera.Oleh karena peradangan pada pasien sudah hebat, hiperemi meluas sampai ke pembuluh darah konjungtiva
Sakit mata
Karena terdapat peradangan pada iris dan korpus siliaris. Iritasi dan penekanan pada saraf siliar saat pasien saat melihat dekat menyebabkan timbulnya rasa nyeri.
Visus menurun bukan dikarenakan kelainan refraksi namun karena kelainan pada media refraksi. Akibat terjadi kekeruhan pada kornea dan kekeruhan pada lensa.
Pf: Visus menurun
Sinekia posterior adalah perlengketan iris dengan kapsul anterior lensa yang terjadi akibat dari eksudasi fibrin dan pigmen yang kemudiannya mengalami proses organisasi sel radang dan fibrosis pada iris. Sinekia ini menyebabkan pupil pasien tidak bulat, irreguler dan pada pemeriksaan RCL dan RCTL didapatkan hasil negatif.
Pf: sinekia
posterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
SLIT LAMP
TATALAKSANA
Pasien pada kasus ini diberikan P-pred sebanyak 6 kali 1 tetes pada mata kiri dan kanan dan Tropin sebanyak 3 kali 1 tetes. Hal ini sesuai dengan teori pengobatan, yaitu dengan diberikan steroid topikal dan midriatikum.
• Hindari infeksi: menjaga kesehatan mata seperti menggunakan pelindung mata, mendapatkan istirahat cukup, serta menjaga nutrisi yang baik
• Gunakan obat secara teratur
• Mencegah perburukan dan monitor pengobatan: untuk mengetahui perkembangan penyakit dan untuk mengetahui keberhasilan terapi adalah perlu, jadi pasien diminta datang kontrol
EDUKASI
OD
Ad vitam: Dubia ad malam
Ad functionam: Dubia ad malam
Ad sanationam: Dubia ad malam
OS
Ad vitam: Dubia ad bonam
Ad functionam: Dubia ad bonam
Ad sanationam: Dubia ad bonam
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan, Asbury. 2015. Optalmologi umum edisi ke-7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
2. Pambudy, Indra Maharddhika, Yunia Irawati. 2015. Uveitis Anterior dalam Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
3. Hani, Zaehan Noor. 2011. Referat Uveitis Anterior OD dan Katarak Senilis Immatur OS.
4. Sidarta, ilyas. 2011. Ilmu Penyakit Mata edisi ke empat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.