ppt presus tht mei-garnis
DESCRIPTION
kedokteranTRANSCRIPT
Presentasi Kasus“Karsinoma Sel
Skuamosa Lidah”Presentator :
Meilani Sulaeman 1420221145Garnis Nirwanasari 1420221160
Pembimbing: dr. Yulvina, SpTHT-KLSMF THT
RSUP PERSAHABATANJAKARTA
I.1. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. N• Umur : 29 tahun• Status Marital : Sudah Menikah• Agama : Islam• Tanggal masuk : 18 Februari 2016
I.2.1. Anamnesis (Subjektif)
• Anamnesis (Subjektif)• Autoanamnesis tanggal 19 Februari 2016.• Keluhan Utama : Nyeri pada lidah bagian kiri yang semakin
memberat sejak 2 bulan SMRS.
• Riwayat Penyakit Sekarang :• Sejak 1 tahun SMRS os mengeluh timbul sariawan di lidah bagian
kiri lidah bagian kiri yang didahului adanya selaput putih pada lidah bagian lateral kiri.
• Sariawan timbul terus menerus disertai rasa nyeri. Os mencoba meneteskan Abotil pada bagian sariawan tersebut akan tetapi sariawan menjadi semakin membesar. 3 bulan SMRS os berobat ke RS Cikarang kemudian dilakukan biopsi. Hasil biopsi menunjukkan tidak ganas dan merupakan sariawan biasa.
RPS (2)• 2 bulan SMRS os merasa lidah bagian kiri semakin terasa
nyeri terutama saat berbicara, mengunyah dan menelan makanan.
• Os tetap meneteskan Abotil pada bagian yang nyeri akan tetapi sariawan di bagian lidah kiri menjadi berdarah dan timbul benjolan seperti tertutup selaput berwarna putih. Os pun berobat ke poli THT RSUP Persahabatan.
• Os memiliki riwayat penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan terutama dalam 3 bulan terakhir SMRS.
RPS (2)
• Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat menderita penyakit TB Paru (+).
• Riwayat Pemakaian Obat : Os memiliki riwayat meminum OAT 1,5 tahun yang lalu selama 6 bulan.
RPS (4)• Riwayat Sosio Ekonomi :
Sejak duduk di bangku SMP os sering merokok ± 6 batang per hari dan meminum alkohol ± 2-5 botol per minggu. Sejak 6 tahun yang lalu os berhenti merokok dan meminum alkohol. Os mengatakan menggsosok gigi hanya saat mandi yakin 1x sehari, tidak ada riwayat menyirih, tidak rutin makan sayur dan buah-buahan. Saat ini os tidak bekerja.
• Riwayat Penyakit Keluarga :Di keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti yang dialami os saat ini. Riwayat sariawan berulang dan menderita kanker di keluarga disangkal.
I.2.2. Pemeriksaan Fisik (Obyektif)
• Tanggal 19 Februari 2016• Keadaan umum : Tampak sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis • Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg ; Nadi : 98x/menit, regulerSuhu : 36,50C ; RR : 18x/menit.
• Kepala : Normocephal, rambut hitam• Wajah : Simetris, ekspresi tampak meringis kesakitan.• Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat -/- ,
sklera ikterik-/-
Pemeriksaan Fisik• Kepala : Normocephal, rambut hitam ikal,
distribusi merata• Wajah : Simetris, ekspresi gelisah• Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat -/-, sklera ikterik
-/-• Telinga : Bentuk normal, simetris, lubang lapang, serumen -/-• Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, sekret
-/-• Mulut : Mukosa bibir basah, faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1• Leher : Simetris, pada perabaan didapatkan pembesaran KGB
servikalis anterior sinistra dengan ukuran ±3cmx3cmx1 cm, tidak tampak deviasi trakhea, tidak teraba pembesaran KGB, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
Pemeriksaan Fisik (2)• Thorak : Retraksi suprasternal dan
interkostal (-).Pulmo I : Normochest, dinding dada simetrisP : ekspansi dada simetrisP : Sonor di kedua lapang paruA : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Cor I : Tidak tampak ictus cordis P : Iktus cordis teraba, thrill tidak terabaP : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah ICS IV linea midclavicula
Batas kanan bawah ICS V linea parastemalis dextraA : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-
• A : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-
• Abdomen : I : Perut datarA : Bising usus (+) P : Supel, tidak terdapat hepatomegali maupun splenomegali.P : Timpani (+)
• Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai (-), sianosis (-), capilary refill <2detik.
• Kulit : Warna kulit hitam, ikterik (-)
Status Lokalis Rongga Mulut
• Bibir : Tampak kering, sianosis (-)• Lidah : Permukaan atas lidah
tampak kotor, tampak lesi eksofitik pada bagian lidah lateral sinistra berukuran ±2 cmx 1,5 cm x 0,25 cm berwarna putih kekuningan dengan permukaan tidak rata dan dasar hiperemis.
• Palatum dan arcus faringeus : tidak tampak hiperemis
• Uvula di tengah• Tonsil T1/T1, tidak hiperemis
I.2.3. Pemeriksaan Laboratorium (19/02/16)
Pemeriksaan Histopatologi
• Hasil pemeriksaan PA : • Sediaan biopsi (13/1/2016) lidah
mengandung massa tumor ganas karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi Baik
Foto Rontgen Thoraks
Kesan : Suspek TB paru lama dan suspek nodul di lapang paru kiri atas.
CT-SCAN
• Kesan : Massa melibatkan hampir seluruh otot intrinsik dan ekstrinsik lidah disertai pembesaran KGB Colli Kiri.
Bone Survey
Kesan : Tidak tampak tanda-tanda metastasis
I.3 Diagnosis Banding
• Diagnosis banding pada kasus ini yakni :• Keganasan Lidah Karsinoma Sel Skuamosa
Lidah• Candidiasis oral• Glossitis
I.4 Diagnosis Kerja
• Karsinoma Sel Skuamosa Berdiferensiasi Baik, T1N1M1 (Stadium IV)
I.5 Penatalaksanaan •
– Pro Hemiglosektomi – Informed Consent– Puasa– Toleransi Operasi – Cefazolin 1x2 g IV – PRC 300 cc
I.6 Laporan Pembedahan
• Pasien posisi terlentang di atas meja operasi dalam anestesi umum
• Dilakukan A dan antisepsis area operasi dan sekitarnya
• Dilakukan ekstirpasi tumor dengan insisi 1 cm dari batas tumor, perdarahan diatasi dengan ligasi menggunakan Silk 2.0, tumor dibebaskan.
• Dilakukan penjahitan luka operasi dengan vicryl 3.0
• Operasi selesai
I.7 Asuhan Pasca Bedah
• Awasi TNSP, tanda sesak napas dan bunyi nafas stridor.• Awasi perdarahan dari mulut dan muntah darah.• Puasa sampai os sadar penuh setelah itu intake makanan
lunak dari mulut.• IVFD Kaen Mg3 500 ml/12 jam• Cefotaxim 3x1 g IV• Transamin 3x500 mg IV• Ketorolac 3x30 mg IV• Ranitidin 2x50 g IV• Metilprednisolon 1x125 g IV
BAB IITinjauan Pustaka
Lidah • Lidah adalah suatu organ muskular yang berhubungan dengan
pengunyahan, pengecapan dan pengucapan yang terletak pada sebagian di rongga mulut dan faring.
• Lidah berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. 1
Bagian-Bagian Lidah
• Lidah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu radiks, korpus, dan apeks. – Radiks lidah melekat pada tulang hioid dan mandibula, di bagian bawah kedua
tulang terdapat otot geniohioid dan otot milohioid.– Korpus lidah bentuknya cembung dan bersama apeks membentuk dua pertiga
anterior lidah. Radiks dan korpus dipisahkan oleh alur yang berbentuk ”V” yang disebut sulkus terminalis.
Otot-otot Lidah
Persarafan Lidah
• Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: • Saraf sensoris, utuk mempersarafi:
- Duapertiga anterior oleh nervus lingualis.- Sepertiga posterior oleh nervus lingualis, glosofaring dan vagus.
• Saraf pengecap, untuk mempersarafi:- Duapertiga anterior oleh serabut-serabut nervus fasialis.- Satupertiga posterior oleh nervus glosofaring.
• Saraf motorik- Mempersarafi otot-otot lidah yaitu otot stiloglosus, hioglosus dan genioglosus. 1
Vaskularisasi Lidah • Arteri Lingualis
Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang hioid, kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena lingualis menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis :
• Arteri sublingualis berjalan diantara otot genioglosus dan glandula Sublingual.
• Arteri lingualis profunda terletak di bagian lateral permukaan bawah lidah.
• Vena-vena pada Lidah Vena lingualis profunda terletak pada membran mukosa bagian lateral bawah lidah. Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal lingualis di daerah posterior dari otot hioglossus, lalu berjalan menuju vena jugularis.
Pembuluh Limfe• Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju
posterior menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di daerah servikal yang terletak di sebelah lateral vena jugularis interna:
• Pembuluh marginalPembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas lidah.Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior berjalan dari ujung lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris, bagian posterior berjalan di belakang otot milohioid dan berakhir di nodus jugulo omohioiedeus.
• Pembuluh sentralPembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan berakhir pada nodus submental. 1
Karsinom Sel Skuamosa Lidah• II.2.1 Definisi• Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas yang
berasal dari jaringan epithelium dengan struktur sel yang berkelompok, mampu berinfiltrasi melalui aliran darah dan limfatik yang menyebar keseluruh tubuh. 3
• Karsinoma sel skuamosa merupakan keganasan utama yang ditemukan dalam rongga mulut dan lidah. 4 Lokasi Karsinoma sel skuamosa rongga mulut biasanya terletak pada lidah (ventral, dan lateral), bibir, dasar mulut, mukosa bukal, dan daerah retromolar. 3
Epidemiologi
• Karsinoma sel skuamosa lidah berkisar antara 25 sampai dengan 50 % dari semua kanker ganas didalam mulut.
• Karsinoma sel skuamosa lidah umumnya mengenai pria, terutama dengan riwayat konsumsi tinggi terhadap tembakau dan alkohol
Etiologi dan Patogenesis
• Penyebab Karsinoma sel skuamosa yang pasti belum diketahui.
• Penyebabnya diduga berhubungan dengan bahan karsinogen dan faktor predisposisi Tembakau, Kebiasaan menyirih, alkohol, penyakit kronis, higiene gigi dan mulut, diet nutrisi, infeksi jamur /virus.
HOST
ENVIRONMENT
AGENT
Gambaran Klinis • Gambaran klinis karsinoma sel skuamosa pada stadium awal
sering tidak menunjukkan gejala yang jelas. Tidak ada keluhan dan tidak sakit berupa leukoplakia, eritroplakia ataupun erosi dan pada stadium lanjut dapat berbentuk eksofitik yang berupa papula dan nodul, ataupun endofitik yang dapat berupa ulser, erosi, fisur.
• Gambaran klinis lain : Disfagia, bau mulut dan gerakan lidah terbatas.
Gambaran Histopatologis• Karsinoma sel skuamosa secara histologis menunjukkan proliferasi sel epitel
skuamosa. Terlihat sel yang atipia, pembentukan keratin yang abnormal, penambahan proliferasi sel basaloid, susunan sel menjadi tidak teratur, dan membentuk tumor nest (anak tumor) yang berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya, atau membentuk anak sebar ke organ lain (metastasis).
• Secara histologis karsinoma sel skuamosa diklasifikasikan oleh WHO menjadi:• Well differentiated (Grade I): yaitu proliferasi sel-sel tumor dimana sel-sel keratin
basaloid masih berdiferensiasi dengan baik membentuk keratin (keratin pearl).• Moderate differentiated (Grade II): yaitu proliferasi sel-sel tumor dimana sebagian sel-
sel basaloid tersebut menunjukkan diferensiasi, membentuk keratin.• Poorly differentiated (Grade III): yaitu proliferasi sel-sel tumor dimana seluruh sel-sel
basaloid tidak berdiferensiasi membentuk keratin, sehingga sulit dikenali lagi. 3
Tabel 2. Klasifikasi TNM Kanker Rongga Mulut 4
• Stadium I T1N0M0• Stadium II T2N0M0• Stadium III T3N0M0, T1T2 atau T3N1M0• Stadium IV T4N0 atau N1M0,
Setiap T, N2 atau N3, M0Setiap T, setiap N, M1
Diagnosis
• Diagnosis dibuat berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang Jenis dan Klasifikasi
Px.Penunjang
• Histopatologi • Ro Thoraks• CT-Scan evaluasi perluasan tumor,
keterlibatan pembuluh darah, destruksi tulang dan pembesaran KGB
• Bone survey
Penatalaksanaan• Pembedahan• Kemoterapi• Radioterapi
Prognosis
• Prognosis tumor ganas lidah tergantung dari lokasi tumor primer dan stadium tumor.
• Secara umum prognosis tumor ganas lidah buruk. Untuk stadium awal angka bertahan hidup 5 tahun 70-80%, stadium lanjut angka bertahan hidup 25-50%.
BAB IIIANALISA KASUS
• Diagnosis kerja pada kasus ini yakni karsinoma sel skuamosa lidah. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan diperkuat dengan pemeriksaan penunjang.
• Os laki-laki usia 29 tahun datang dengan keluhan utama nyeri pada lidah bagian kiri yang semakin memberat sejak 2 bulan SMRS Os berjenis kelamin, hal ini sesuai dengan epidemiologi tersering KSS lidah yakni pada laki-laki.
• Keluhan nyeri pada lidah bagian kiri dapat disebabkan oleh peradangan akibat infeksi, trauma atau suatu keganasan pada lidah.
• Sejak 1 tahun SMRS os mengeluh timbul sariawan di lidah bagian kiri yang didahului adanya selaput putih pada lidah bagian lateral kiri. Sariawan timbul terus menerus disertai rasa nyeri. Os mencoba meneteskan Abotil pada bagian sariawan tersebut akan tetapi sariawan menjadi semakin membesar. Keluhan sariawan bersifat terus menerus, hal ini dapat menyingkirkan sariawan yang bersifat berulang atau hilang timbul (Aptous Reccurrent Stomatitis).
• Adanya selaput putih yang menutupi bagian lidah kiri dapat memperkuat kemungkinan lesi prakanker (leukoplakia).
• 3 bulan SMRS os berobat ke RS Cikarang kemudian dilakukan biopsi. Hasil biopsi menunjukkan tidak ganas dan merupakan sariawan biasa. 2 bulan SMRS os merasa lidah bagian kiri semakin terasa nyeri terutama saat berbicara, mengunyah dan menelan makanan. Lidah dapat membantu dalam fisiologi fonasi dan pencernaan sehingga saat terjadi kelainan pada lidah maka akan menyebabkan gangguan pada fungsi tersebut.
• Os tetap meneteskan Abotil pada bagian yang nyeri akan tetapi sariawan di bagian lidah kiri menjadi berdarah dan timbul benjolan seperti tertutup selaput berwarna putih. Os pun berobat ke poli THT RSUP Persahabatan.
• Os memiliki riwayat penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan terutama dalam 3 bulan terakhir SMRS. Penurunan berat badan dapat memperkuat adanya suatu keganasan. Tidak ada riwayat trauma pada lidah (seperti tergigit, dll) dapat menyingkirkan diagnosis peradangan pada lidah akibat trauma
• Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat menderita penyakit TB Paru (+). Os memiliki riwayat meminum OAT 1,5 tahun yang lalu selama 6 bulan Riwayat penyakit kronik
• Sejak duduk di bangku SMP os sering merokok ± 6 batang per hari dan meminum alkohol ± 2-5 botol per minggu. Sejak 6 tahun yang lalu os berhenti merokok dan meminum alkohol. Os mengatakan menggosok gigi hanya saat mandi yakin 1x sehari, os tidak memiliki kebiasaan menyirih, tidak rutin makan sayur dan buah-buahan. Saat ini os tidak bekerja Riwayat merokok, konsumsi alkohol dan higiene mulut yang buruk dapat menjadi faktor predisposisi timbulnya keganasan pada lidah.
• Di keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti yang dialami os saat ini. Riwayat sariawan berulang dan menderita kanker di keluarga disangkal. Hal ini ditanyakan untuk melihat faktor penyakit herediter.
• Hasil pemeriksaan lokalis regio mulut didapatkan Bibir : Tampak kering, sianosis (-)Lidah : Permukaan atas lidah tampak kotor, tampak lesi eksofitik pada bagian lidah lateral sinistra berukuran ±2 cmx 1,5 cm x 0,25 cm berwarna putih kekuningan dengan permukaan tidak rata dan dasar hiperemis.
• Hasil pemeriksaan fisik secara general baik, pada perabaan KGB servikalis anterior didapatkan pembesaran KGB 3 cmx3cmx1cm.
• Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium darah didapatkan hasil dalam batas normal, hal ini dapat menyingkirkan kemungkinan etiologi infeksi mikroorganisme.
• Hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan hasil karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi baik. Pemeriksaan penunjang ini merupakan gold standard untuk melihat jenis dan sifat tumor.
• Pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan kesan TB paru lama dengan suspek nodul pada paru sinistra. Hal ini dapat memperkuat dugaan metastasis ke paru. pada pemeriksaan CT-Scan nasofaring didapatkan kesan terdapat massa melibatkan hampir seluruh otot intrinsik dan ekstrinsik lidah disertai pembesaran KGB Colli Kiri, CT-Scan regio thoraks memebrikan kesan metastasis paru. Adapun dari hasil bone survey tidak didapatkan tanda metastasis pada tulang.
• Penatalaksanaan pada kasus ini yakni pembedahan berupa hemiglosektomi.
• Hasil pemeriksaan klasifikasi keganasan lidah pada pasien ini yakni T1NM1 dan termasuk stadium IV.
• Secara teori stadium IV yakni dengan metastasis paru diberikan pengobatan kemoterapi paliatif, akan tetapi pada pasien ini dilakukan pembedahan berupa hemiglosektomi sebagai quality of life untuk memperbaiki fungsi lidah dalam membantu proses intake makanan dan fonasi.
Daftar Pustaka 1. Wirentari. 2011. Anatomi Lidah.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31522/3/Chapter%20II.pdf 2. Paul & Pebst. 2012. Atlas Anatomi Sobotta. Jakarta GC.3. Achmad. 2011. Karsinoma Sel Skuamosa.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5706/NEW%20DISERTASI%20EDIT%20HARUN.pdf?sequence=1
4. Adam, Boies, Higler. 2012. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 7. Jakarta EGC.5. Yanto. 2011. Karsinoma Sel Skuamosa Lidah.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21676/3/Chapter%20II.pdf 6. Soepardi, E. Arsyad, dkk. 2012. Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi 7. Jakarta :
Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
TERIMA KASIH