ppt ulkus mooren

8/18/2019 PPT Ulkus Mooren

1/26

ULKUS MOORENKholidah Firdaussina S,.Ked


2/26

Albert Mooren adalah seorang dokter jerman

pada tahun 1828-1899 ang menguraikan

ulkus serpiginosa kronik ang terdapat pada

lansia !"las, 2#1$%.


3/26

&enebab ulkus mooren belum diketahui,

tetapi diduga autoimun.

'lkus ini termasuk ulkus marginal( )#-8#*

kasusna unilateral dan ditandai denganpenggalian (excavation) limbus dan kornea

peri+er, ang neri dan progresi+, dan sering

berakibat kehilangan mata.

'lkus mooren paling sering dijumpai pada usiatua, tetapi agakna tidak berhubungan dengan

penakit sistemik apapun ang sering diderita

orang-orang tua !aughan Asbur, 2##8%.


4/26

Merupakan ulkus kornea idiopatik unilateral ataupun

bilateral. &enakit ini lebih sering terdapat pada

anita usia pertengahan dan pada usia lanjut biasana

unilateral dengan rasa sakit dan merah !"las, 2#1$%.

/ukak ini menghan0urkan membran boman danstroma kornea.

eoaskularisasi tidak terlihat pada bagian ang

sedang akti+,bila kronik akan terlihat jaringan parut

dengan bagian askularisasi.

&asien terlihat sakit berat dan 23* mengalami

bilateral, proses ang terjadi mungkin kematian sel

ang disusul dengan pengeluaran kolagenase !"las,

2#1$%.


5/26

DIKLINIK DIKENAL 2 BENTUK:

Laki laki tua Pasien muda laki-laki

43* unilateral 43* binokular

rasa sakit ang tidak erat rasa sakit dan berjalan progresi+

!r"#n"sis sedan# &rognosis buruk

$aran# !er%"rasi 156 kasus terjadi per+orasikornea


6/26


7/26

Anatomi Kornea

Kornea adalah selaput bening mata, bagianselaput mata ang tembus 0ahaa,

merupakan lapis jaringan ang menutup bola

mata sebelah depan dan terdiri dari 3 lapis

aitu !"las 7ahau, 2#1$%.


8/26


9/26

LAPISAN KORNEA pitel

Membran boman

Stroma

Membran des0ement endotel


10/26


11/26

pitel/ebalna 33# m, terdiri atas 3 lapis sel epitel

tidak bertanduk ang saling tumpang tindih, satu

lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

&ada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel

muda ini terdorong kedepan menjadi sel saap

dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng,

sel basal berikatan erat dengan sel basal

disampingna dan sel poligonal di depannamelalui desmosom dan makula okluden, ikatan

ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan

glukosa ang merupakan barrier.


12/26

Sel basal menghasilkan membran basal ang

melekat erat kepadana, bila terjadi

gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren

pitel berasal dari ektoderm permukaan.


13/26

Membran boman/erletak dibaah membran basal epitel ang

merupakan k"la#en ang tersusun tidak teraturseperti stroma dan berasal dari bagian depan

stroma.

:apisan ini tidak mempunai daa regenerasi.


14/26

StromaMenusun 9#* ketebalan kornea.

/erdiri atas lamel ang merupakan susunan kolagen

ang sejajar satu dengan ang lainna, pada

permukaan terlihat anaman ang teratur sedang

dibagian peri+er serat kolagen ini ber0abang,

terbentukna kembali serat kolagen memakan

aktu lama ang kadang-kadang sampai 13 bulan.

Kerat"sit merupakan sel stroma kornea angmerupakan +ibroblas terletak diantara serat

kolagen stroma. ;iduga keratosit membentuk

bahan dasar dan serat kolagen dalam

perkembangan embrio atau sesudah trauma.


15/26

Membran des0ement Merupakan membran aselular dan merupakan

batas belakang stroma kornea dihasilkan sel

endotel dan merupakan membran basalna


16/26

ndotel


17/26

DE&INISI 'lkus Mooren adalah suatu ulkus menahun

super+isial ang dimulai dari tepi kornea

dengan bagian tepina tergaung dan berjalan

progresi+ tanpa ke0endrungan per+orasiataupun hipopion, lambat laun ulkus ini

mengenai seluruh kornea !"las 7ahau,

2#1$%.


18/26

U


19/26

EPIDEMIOLO'I 'lkus mooren adalah penakit ang jarang terjadi

di Amerika Serikat ang biasana bersi+at idiopatik.

penakit ini biasana terjadi pada orang deasa

namun pernah dilaporkan penakit ini terjadi pada

anak usia 6 tahun. Kietnam melaporkan 64 kasus ulkus mooren di

igeria.

&ada penelitianna, penakit ini se0ara primer

terjadi pada laki-laki ang sehat, usia 2#-6# tahun,perjalanan penakit ini sangat 0epat ang dapat

melibatkan dan merusak jaringan kornea se0ara

total dalam aktu ) minggu. &e+orasi jarang

terjadi, hana 6)* dari pasien


20/26

ETIOLO'I >alaupun penebab terjadina keratitis ulserati+ peri+er masih

belum diketahui, namun respon autoimune terbukti memegang

peranan penting. /erjadina ulkus mooren diduga akibat adana

+aktor pen0etus berupa in+eksi parasit, helminthiasis dan

hepatitis ?

"n+eksi lain ang dapat berhubungan dengan ulkus moorenseperti herpes simple@, herpes =oo=ter, sphilis dan tuberkulosis.

S0han=lin menduga terjadina reaksi antigen-antibod terhadap

to@in dari 0a0ing ang menumpuk pada daerah peri+er kornea

sehingga memi0u terjadina proses in+lamasi dan ulserasi. 'lkus

mooren juga dapat terjadi akibat adana trauma

&enebab ulkus mooren sampai sekarang belum diketahui.


21/26

PATO&ISIOLO'I Mekanisme pathophsiologi pasti terjadina ulkus mooren

belum diketahui se0ara pasti, tetapi diduga adana proses

autoimune. /erjadina gangguan imunologi ditandai dengan

dihasilkanna antibodi sebagai reaksi terhadap jaringan

konjungtia dan kornea ang terlibat !Sangan et al, 2##3%.

Autoimune sellular dan humoral keduana terbukti memegangperanan penting dalam pathophisiologi penakit ini dengan

ditemukanna pada pemeriksaan histologis adana plasma sel,

polmorphonu0lear leukosit !&Ms%, eosinophil, sel mast,

immunoglobulin dan komplemen. &ada beberapa orang pasien

leel /-sel suppresor menurun, "gA meningkat, peningkatankonsentrasi plasma sel dan lmphosit pada konjungtia ang

berbatasan dengan lokasi ulkus, dan terjadina ikatan

imunoglobulin dengan komplemen pada epitel konjungtia dan

daerah tepi kornea !Sharma et al, 2#16%.


22/26

'E(ALA KLINIS ejala klinis ulkus mooren ang terpenting

adana rasa sakit ang disertai dengan mata

merah, berair dan silau. 'eitis anterior ringan

dan sedang dapat terjadi pada penderita ulkus

mooren,

#lau)"ma sekunder dan katarak juga dapat

terjadi akibat komplikasi lanjut dari penakit

ini.

Penurunan ta$am !en#li*atan biasana

disertai adana keterlibatan kornea atau

terjadina astigmatisma ireguler akibat adana

penipisan didaerah peri+er kornea


23/26

'lserasi biasana dimulai pada daerah tepi

kornea.

&ada kebanakan penderita prosesna terjadididaerah +issura interpalpebra, aitu berupa

in+iltrat tipis keabu-abuan di sekitar limbus.

;aerah medial dan lateral kuadran lebih

sering jika dibanding daerah superior danin+erior.

"n+iltrat tersebut dapat membentuk ulkus

marginal dalam beberapa minggu


24/26

PENATALAKSANAAN


25/26

'lkus ini tidak responsi+ terhadap antibiotik

maupun kortikosteroid.


26/26

/erima kasih

ppt ulkus mooren

Documents