praktikum iii

20
PRAKTIKUM III MENGENAL MORFOLOGI BATANG DAN ANATOMI BATANG A. TUJUAN 1. Mengetahui bentuk morfologi batang dari suatu tumbuhan. 2. Mengetahui bentuk dan arah tumbuh pada batang suatu tumbuhan. 3. Mengetahui organ dan jaringan penyusun batang. 4. Mengetahui tipe-tipe pembuluh pada batang. B. DASAR TEORI Pada batang tumbuhan umumnya tersusun atas jaringan yang sama dengan daun dan hanya ada sedikit perbedaan menurut fungsinya. Secara umum batang berfungsi untuk tempat melekatnya daun dan bunga, alat pengangkut, alat penopang tubuh, alat pembiakan vegetatif dan penyimpanan makanan cadangan. Batang tumbuhan biji umumnya mempunyai tiga bagian utama, yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat yang berupa parenkim dan berkas pengangkut (Jasin, 1989). Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting dan mengikat serta kedudukannya batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan

Upload: rere-maulidina

Post on 10-Aug-2015

172 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum III

PRAKTIKUM III

MENGENAL MORFOLOGI BATANG DAN ANATOMI BATANG

A. TUJUAN1. Mengetahui bentuk morfologi batang dari suatu tumbuhan.

2. Mengetahui bentuk dan arah tumbuh pada batang suatu tumbuhan.

3. Mengetahui organ dan jaringan penyusun batang.

4. Mengetahui tipe-tipe pembuluh pada batang.

B. DASAR TEORIPada batang tumbuhan umumnya tersusun atas jaringan yang sama

dengan daun dan hanya ada sedikit perbedaan menurut fungsinya. Secara

umum batang berfungsi untuk tempat melekatnya daun dan bunga, alat

pengangkut, alat penopang tubuh, alat pembiakan vegetatif dan

penyimpanan makanan cadangan. Batang tumbuhan biji umumnya

mempunyai tiga bagian utama, yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat

yang berupa parenkim dan berkas pengangkut (Jasin, 1989).

Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting dan mengikat

serta kedudukannya batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan

dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-

sifat berikut:

a. Berbentuk seperti tabung (silindris).

b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku

dan pada buku-buku inilah terdapat daun.

c. Biasa tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari.

d. Selalu bertambah panjang diujungnya.

e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak

digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya

pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

(Gembong, 1997)

Page 2: Praktikum III

Batang pada tumbuhan tertentu dapat mengalami modofikasi. Batang

dibawah permukaan tanah dapat berupa rhizome (jahe), umbi (kentang),

umbi lapis (bawang) dan gormus (gladial) (Gembong, 1988).

Organ batang memiliki ciri khas yang membedakannya dengan akar.

Morfologi batang pada tumbuhan dikotil menunjukkan pada setiap batang

terdapat daun. Tempat duduk daun pada batang disebut buku-buku batang

(nodus). Setiap ketiak daun terdapat mata tunas yang disebut tunas ketiak

(tunas lateral/tuna tepi). Tunas ketiak yang tumbuh akan menghasilkan

tunas cabang. Walaupun daun gugur, buku-buku batangnya akan tetap

terlihat jelas.

Morfologi batang pada rumput (tumbuhan monokotil) beruas-ruas.

Pada pangkal ruas terdapat pelepah daun dan tunas ketiak yang dapat

menghasilkan cabang.

Fungsi batang pada tumbuhan :

1.    Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, yaitu:

bunga, daun, dan buah.

2.    Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya dan

menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian

rupa sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi

terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.

3.    Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke

atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.

4.    Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.

(Gembong, 1953)

Pada tumbuhan monokotil batang tidak bercabang-cabang, pembuluh

angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada

kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat

dibedakan di daerah korteks. Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari

satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada

stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe

kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan

Page 3: Praktikum III

kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil menyebabkan batang

Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak

terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada

Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.

Sedangkan pada batang dikotil bercabang-cabang, pembuluh angkut

teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga

dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada

kambium di antara xilem dan floem (Gembong, 2005).

Secara anatomi, jaringan pada batang dapat dibagi menjadi jaringan

dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Epidermis biasanya terdiri

dari satu lapisan sel dan sering kali memiliki stomata dan trikoma. Sel-sel

epidermis ini mampu melebar ke arah tangensial dan mampu bermitosis.

Sifat epidermis seperti ini amat penting untuk merespon apabila terjadi

tekanan sebagai akibat pertumbuhan sekunder, stomata dapat hilang dan

digantikan oleh lentisel. Lentisel merupakan pori yang menghubungkan

ruang antar sel dalam tumbuhan dengan dunia luar setelah epidermis

digantikan oleh periderm. Biasanya lentisel dibentuk di bawah stomata.

Felogen pada daerah lentisel membentuk jaringan pengisi, yaitu jaringan

dimana sel-sel tidak berlekatan satu sama lain. Kadang-kadang terdapat

jaringan penutup pada jaringan pengisi tersebut.

Epidermis terdapat daerah korteks. Korteks batang biasanya

mengandung jaringan parenkim. Sel-sel parenkim ini biasanya

mengandung banyak kloroplas. Pada korteks juga dapat ditemukan adanya

jaringan kolenkim dan sklerenkim. Kedua jaringan ini biasanya terdapat di

bagian luar korteks. Disebelah bawah korteks terdapat jaringan pembuluh.

Batas antara korteks dan daerah jaringan pembuluh kurang jelas, karena

batang tidak memiliki endodermis sebagaimana pada akar. Pada beberapa

tumbuhan, sel-sel parenkim korteks bagian dalam dapat mengandung pati.

Sel-sel ini biasanya disebut sebagai seludang pati.

Jaringan pembuluh berkembang dari prokambium yang dapat berpisah

satu sama lain atau membentuk silinder prokambium. Jaringan

Page 4: Praktikum III

prokambium ini berdiferensiasi membentuk floem dan xilem primer,

sehingga terbentuklah berkas-berkas ikatan pembuluh atau silinder

pembuluh. Pada tumbuhan dikotil dan coniferae, jaringan pembuluh

biasanya berbentuk silinder berongga yang dibatasi oleh korteks di sebelah

luar dan empulur di sebelah dalam. Jaringan pembuluh ini dapat dibagi

menjadi bagian-bagian yang masing-masing disebut berkas ikatan

pembuluh (vascular). Dalam setiap berkas ikatan pembuluh terdapat

berkass floem dan berkas xylem (Hidayat, 1995).

Panjang batang tiap spesies berbeda-beda tumbuhan berbeda-beda,

tergantung dari sifat genetis yang dimilikinya. Ada spesies yang berbatang

tinggi dan ada yang berbatang rendah. Berdasarkan keadaan batang,

tumbuhan tingkat tinggi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu

tumbuhan lunak dan tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan

berkayu memiliki daun-daun disepanjang batangnya. Tempat melekatnya

daun disebut buku, sedangkan antara daerah dua buku disebut ruas.

Batang tumbuhan herba. Batang tumbuhan jenis herba umumnya

lunak, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang

kecil, dan umumnya relative pendek. Contohnya adalah kangkung, jagung

dan lainnya.

Batang tumbuhan berkayu, umumnya keras dan relatif panjang. Pada

permukaan batang yang tua terdapat lubang-lubang kecil yang disebut

lentisel. Melalui lentisel, oksigen masuk ke sel-sel batang secara difusi.

Oksigen digunakan untuk proses pernapasan.

Menurut para ahli biologi, perbedaan antara akar dan batang tidak ada

hubungannya dengan letaknya, apakah diatas atau di permukaan tanah.

Kentang merupakan contoh tanaman yang memiliki batang yang tumbuh

di dalam tanah sehingga kentang disebut umbi batang. Umbi batang

nerupakan tempat menyimpan cadangan makanan.

Batang muda merupakan perkembangan dari kuncup. Kuncup

merupakan tunas yang sangat kecil dan terdiri dari batang yang pendek

dan dengan daun-daun yang sangat kecil. Kuncup dapat dibedakan atas

Page 5: Praktikum III

kuncup ujung batang dan kuncup ketiak batang. Kuncup ujung batang

terletak diujung batang yang sedang tumbuh, sedangkan kuncup ketiak

batang terletak pada ruas tertentu sepanjang batang dan terdapat pada

ketiak daun.

Meristem pucuk akar lateral berkembang dari jaringan disebelah

dalam, sedangkan kuncup batang berkembang dari jaringan dibagian luar.

Karena itu, percabangan akar disebut endogen dan percabangan batang

disebut eksogen.

Tropisme adalah gerak sebagian organ tumbuhan yang disebabkan

oleh rangsangan dari luar dan arah dan arah geraknya dipengaruhi oleh

arah datangnya rangsang. Gerak tropisme yang mendekati arah rangsang

disebut tropisme positif sedangkan gerak tropisme yang menjauhi

rangsang disebut tropisme negatif.

1. Geotropisme/gravitropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi

oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Charles Darwin adalah orang

yang pertama kali mencatat bahwa gerak pertumbuhan akar dalah

geotropisme positif, sedangkan pertumbuhan batang termasuk

geotropism negative, karena arahnya berlawanan dengan arah

gravitasi bumi.

2. Hidrotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh

rangsangan kelembapan atau air.

3. Tigmotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh

rangsangan sentuhan atau kontak fisik dengan benda padat.

4. Fototropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh

rangsangan cahaya.

Dari sudut bentuk penampang melintangnya batang dapat dibedakan

bermacam-macam bentuk batang yaitu :

1. Bulat (teres), misalnya batang Bougainvillea spectabilis (kembang

kertas)

2. Bersegi (angularis), terbagi lagi menjadi dua yaitu:

Page 6: Praktikum III

a. Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang Cyperus rotundus

(rumput teki).

b. Segiempat (quadrangularis), misalnya batang Passiflora

quadrangularis (markisah).

3. Pipih, terbagi lagi menjadi dua yaitu:

a. Filokladia (phyllocladium), misalnya batang Muehlenbeckia

patyclada (jakang).

b. Kladodia (cladodium), misalnya Opuntia vulgaris (kaktus).

(Gembong, 1953)

Sifat-sifat batang tumbuhan dapat dibedakan menjadi :

1. Batang basah (herbaceus), misalnya pada batang Helianthus annuus

(bunga matahari).

2. Batang berkayu (lignosus), misalnya pada batang Bougainvillea

spectabilis (kembang kertas).

3. Batang rumput (calmus), misalnya pada batang Oryza sativa (padi).

4. Batang mendong (calamus), misalnya pada batang Cyperus sp

(rumput teki).

(Gembong, 1988)

Sifat-sifat permukaan batang tumbuhan terbagi menjadi :

1. Licin (laevis), misalnya pada batang Piper bettle (sirih).

2. Berambut (pilosus), misalnya pada batang Cucurbita muscata (labu).

3. Beralur (sulcatus), misalnya pada batang Clitoria ternatea (kembang

merak).

4. Berusuk (costatus), misalnya pada batang Coleus scutellarioides (iler).

5. Bersayap (alatus), misalnya pada batang Passiflora quadrangularis

(markisa).

6. Berduri (spinosus), misalnya pada batang Opuntia sp (kaktus).

7. Memperlihatkan bekas-bekas daun dan daun penumpu, misalnya pada

batang Carica papaya (pepaya).

(Gembong, 2005)

Page 7: Praktikum III

Arah tumbuh batang dibedakan menjadi:

1. Tegak lurus (erectus), misalnya pada Solanum tuberosum (kentang).

2. Menggantung (dependens/pendulus), misalnya pada jenis anggrek

(Orchidaceae).

3. Berbaring (humifusus), misalnya pada Citrullus vulgaris (semangka).

4. Menjalar atau merayap (repens), misalnya pada Cucurbita muscata

(labu).

5. Mengangguk (nutans), misalnya pada Halianthus annuus (bunga

matahari).

6. Memanjat (scandens), misalnya pada Piper bettle (sirih).

7. Membelit (volubilis), misalnya pada Clitoria ternatea (kembang telan).

(Gembong, 1997)

Cara percabangan pada batang ada bermacam-macam, yaitu :

1. Monopodial, misalnya pada batang Helianthus annuus (bunga

matahari).

2. Monopodial semu, misalnya pada batang Piper bettle (sirih).

3. Simpodial, misalnya pada batang Opuntia sp (kaktus).

4. Dikotom, misalnya pada batang Gleichena linearis (paku andam).

(Gembong, 1988)

Macam-macam klasifikasi batang:

1. Batang Baugenvil

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyltales

Famili : Nyctaginaceae

Genus : Bougenvillea

Spesies : Bougenvillea glabra Chaisy

2. Batang Jambu Biji

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Page 8: Praktikum III

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

3. Batang Sirih

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper bettle L.

4. Batang Bambu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliapsida

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus : Asparagus

Spesies : Asparagus cachinchines (Lour). Mess

5. Batang Lidah Buaya

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus blitum

6. Batang Bayam

Kingdom : Plantae

Page 9: Praktikum III

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Salanales

Famili : Canvovolaceae

Genus : Pomoea

Spesies : Pomoea batatas

7. Batang Ketapang

Kingdom : Plantae

DivisI : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fanaceae

Genus : Cassia

SpesieS : Cassia alata L.

8. Batang Lombok

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsium

Spesies : Capsium protescens L.

9. Batang Ubi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Canvvovolaceae

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea batata

Page 10: Praktikum III

10. Batang Kumis Kucing

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Orthasiphan

Spesies : Orthasiphan stamineus

11. Batang Tebu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Saccharum

Spesies : Saccharum officinarum L.

12. Batang Mawar

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Rosanaceae

Genus : Rosa

Spesies : Rosa alba

13. Batang Mangga

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : anacardiaceae

Genus : Mangifera

Page 11: Praktikum III

Spesies : Mangifera indica L.

14. Batang Cemara

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Casuarinales

Famili : casuarinae

Genus : casuarina

Spesies : Casuarina equiseratolia L.

15. Batang Teki

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyltales

Famili : Nyctaginaceae

Genus : Bougenvillea

Spesies : Bougenvillea glabra Chaisy

16. Batang Baugenvil

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Cammelinidae

Famili : Cyperales

Genus : Cyperus

Spesies : Cyperus rotundus L.

17. Batang Kaktus

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophylates

Famili : Cartocea

Page 12: Praktikum III

Genus : Opuntia

Spesies : Opuntia nulgaris

18. Batang Tomat

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : solanum lycopergicam L.

19. Batang Jagung

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

20. Batang Pisang

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliosida

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisaca

21. Batang Papaya

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Page 13: Praktikum III

Famili : Caricaea

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

22. Batang Sawo

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatopyta

Kelas : Dicotyldonae

Ordo : Ebenales

Famili : Sapotaceae

Genus : Achias

Spesies : Achias zapolta

23. Batang Baugenvil

Kingdom : Plantae

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Pteridopsida

Ordo : Polypodiales

Famili : Adiantaceae

Genus : Adiantum

Spesies : Adiantum capillus-veneris L.

24. Batang keladi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arales

Famili : Araceae

Genus : Caladium

Spesies : Caladium bicolar

(Agromedia, 2007)

Page 14: Praktikum III

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2007. Buku Pintar Tanaman Hias. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung.

Jasin, Maskoerjo. 1989. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi. Bina PustakaTama: Surabaya.

Kasinus. 2008. Adenium dan Penyerbukan Buatan dan Penyilangan 1. PenerbitKasinus: Yogyakarta.

Tjitrospoepomo, Gembong. 1953. Morfologi Tumbuhan. UGM: Yogyakarta.

Tjitrospoepomo, Gembong. 1988. Taksonomi Tumbuhan. UGM: Yogyakarta.

Tjitrospoepomo, Gembong. 1997. Morfologi Tumbuhan. UGM: Yogyakarta.

Tjitro soepomo, Gembong. 2005. Morfologi tumbuhan. UGM: Yogyakarta.

Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2. DPN: Jakarta.