praktikum iii
TRANSCRIPT
![Page 1: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/1.jpg)
PRAKTIKUM III
MENGENAL MORFOLOGI BATANG DAN ANATOMI BATANG
A. TUJUAN1. Mengetahui bentuk morfologi batang dari suatu tumbuhan.
2. Mengetahui bentuk dan arah tumbuh pada batang suatu tumbuhan.
3. Mengetahui organ dan jaringan penyusun batang.
4. Mengetahui tipe-tipe pembuluh pada batang.
B. DASAR TEORIPada batang tumbuhan umumnya tersusun atas jaringan yang sama
dengan daun dan hanya ada sedikit perbedaan menurut fungsinya. Secara
umum batang berfungsi untuk tempat melekatnya daun dan bunga, alat
pengangkut, alat penopang tubuh, alat pembiakan vegetatif dan
penyimpanan makanan cadangan. Batang tumbuhan biji umumnya
mempunyai tiga bagian utama, yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat
yang berupa parenkim dan berkas pengangkut (Jasin, 1989).
Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting dan mengikat
serta kedudukannya batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan
dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-
sifat berikut:
a. Berbentuk seperti tabung (silindris).
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku
dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c. Biasa tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari.
d. Selalu bertambah panjang diujungnya.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya
pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
(Gembong, 1997)
![Page 2: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/2.jpg)
Batang pada tumbuhan tertentu dapat mengalami modofikasi. Batang
dibawah permukaan tanah dapat berupa rhizome (jahe), umbi (kentang),
umbi lapis (bawang) dan gormus (gladial) (Gembong, 1988).
Organ batang memiliki ciri khas yang membedakannya dengan akar.
Morfologi batang pada tumbuhan dikotil menunjukkan pada setiap batang
terdapat daun. Tempat duduk daun pada batang disebut buku-buku batang
(nodus). Setiap ketiak daun terdapat mata tunas yang disebut tunas ketiak
(tunas lateral/tuna tepi). Tunas ketiak yang tumbuh akan menghasilkan
tunas cabang. Walaupun daun gugur, buku-buku batangnya akan tetap
terlihat jelas.
Morfologi batang pada rumput (tumbuhan monokotil) beruas-ruas.
Pada pangkal ruas terdapat pelepah daun dan tunas ketiak yang dapat
menghasilkan cabang.
Fungsi batang pada tumbuhan :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, yaitu:
bunga, daun, dan buah.
2. Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya dan
menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian
rupa sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi
terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
3. Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke
atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
(Gembong, 1953)
Pada tumbuhan monokotil batang tidak bercabang-cabang, pembuluh
angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada
kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat
dibedakan di daerah korteks. Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari
satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada
stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
![Page 3: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/3.jpg)
kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak
terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada
Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.
Sedangkan pada batang dikotil bercabang-cabang, pembuluh angkut
teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga
dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada
kambium di antara xilem dan floem (Gembong, 2005).
Secara anatomi, jaringan pada batang dapat dibagi menjadi jaringan
dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Epidermis biasanya terdiri
dari satu lapisan sel dan sering kali memiliki stomata dan trikoma. Sel-sel
epidermis ini mampu melebar ke arah tangensial dan mampu bermitosis.
Sifat epidermis seperti ini amat penting untuk merespon apabila terjadi
tekanan sebagai akibat pertumbuhan sekunder, stomata dapat hilang dan
digantikan oleh lentisel. Lentisel merupakan pori yang menghubungkan
ruang antar sel dalam tumbuhan dengan dunia luar setelah epidermis
digantikan oleh periderm. Biasanya lentisel dibentuk di bawah stomata.
Felogen pada daerah lentisel membentuk jaringan pengisi, yaitu jaringan
dimana sel-sel tidak berlekatan satu sama lain. Kadang-kadang terdapat
jaringan penutup pada jaringan pengisi tersebut.
Epidermis terdapat daerah korteks. Korteks batang biasanya
mengandung jaringan parenkim. Sel-sel parenkim ini biasanya
mengandung banyak kloroplas. Pada korteks juga dapat ditemukan adanya
jaringan kolenkim dan sklerenkim. Kedua jaringan ini biasanya terdapat di
bagian luar korteks. Disebelah bawah korteks terdapat jaringan pembuluh.
Batas antara korteks dan daerah jaringan pembuluh kurang jelas, karena
batang tidak memiliki endodermis sebagaimana pada akar. Pada beberapa
tumbuhan, sel-sel parenkim korteks bagian dalam dapat mengandung pati.
Sel-sel ini biasanya disebut sebagai seludang pati.
Jaringan pembuluh berkembang dari prokambium yang dapat berpisah
satu sama lain atau membentuk silinder prokambium. Jaringan
![Page 4: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/4.jpg)
prokambium ini berdiferensiasi membentuk floem dan xilem primer,
sehingga terbentuklah berkas-berkas ikatan pembuluh atau silinder
pembuluh. Pada tumbuhan dikotil dan coniferae, jaringan pembuluh
biasanya berbentuk silinder berongga yang dibatasi oleh korteks di sebelah
luar dan empulur di sebelah dalam. Jaringan pembuluh ini dapat dibagi
menjadi bagian-bagian yang masing-masing disebut berkas ikatan
pembuluh (vascular). Dalam setiap berkas ikatan pembuluh terdapat
berkass floem dan berkas xylem (Hidayat, 1995).
Panjang batang tiap spesies berbeda-beda tumbuhan berbeda-beda,
tergantung dari sifat genetis yang dimilikinya. Ada spesies yang berbatang
tinggi dan ada yang berbatang rendah. Berdasarkan keadaan batang,
tumbuhan tingkat tinggi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
tumbuhan lunak dan tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan
berkayu memiliki daun-daun disepanjang batangnya. Tempat melekatnya
daun disebut buku, sedangkan antara daerah dua buku disebut ruas.
Batang tumbuhan herba. Batang tumbuhan jenis herba umumnya
lunak, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang
kecil, dan umumnya relative pendek. Contohnya adalah kangkung, jagung
dan lainnya.
Batang tumbuhan berkayu, umumnya keras dan relatif panjang. Pada
permukaan batang yang tua terdapat lubang-lubang kecil yang disebut
lentisel. Melalui lentisel, oksigen masuk ke sel-sel batang secara difusi.
Oksigen digunakan untuk proses pernapasan.
Menurut para ahli biologi, perbedaan antara akar dan batang tidak ada
hubungannya dengan letaknya, apakah diatas atau di permukaan tanah.
Kentang merupakan contoh tanaman yang memiliki batang yang tumbuh
di dalam tanah sehingga kentang disebut umbi batang. Umbi batang
nerupakan tempat menyimpan cadangan makanan.
Batang muda merupakan perkembangan dari kuncup. Kuncup
merupakan tunas yang sangat kecil dan terdiri dari batang yang pendek
dan dengan daun-daun yang sangat kecil. Kuncup dapat dibedakan atas
![Page 5: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/5.jpg)
kuncup ujung batang dan kuncup ketiak batang. Kuncup ujung batang
terletak diujung batang yang sedang tumbuh, sedangkan kuncup ketiak
batang terletak pada ruas tertentu sepanjang batang dan terdapat pada
ketiak daun.
Meristem pucuk akar lateral berkembang dari jaringan disebelah
dalam, sedangkan kuncup batang berkembang dari jaringan dibagian luar.
Karena itu, percabangan akar disebut endogen dan percabangan batang
disebut eksogen.
Tropisme adalah gerak sebagian organ tumbuhan yang disebabkan
oleh rangsangan dari luar dan arah dan arah geraknya dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsang. Gerak tropisme yang mendekati arah rangsang
disebut tropisme positif sedangkan gerak tropisme yang menjauhi
rangsang disebut tropisme negatif.
1. Geotropisme/gravitropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi
oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Charles Darwin adalah orang
yang pertama kali mencatat bahwa gerak pertumbuhan akar dalah
geotropisme positif, sedangkan pertumbuhan batang termasuk
geotropism negative, karena arahnya berlawanan dengan arah
gravitasi bumi.
2. Hidrotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh
rangsangan kelembapan atau air.
3. Tigmotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh
rangsangan sentuhan atau kontak fisik dengan benda padat.
4. Fototropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh
rangsangan cahaya.
Dari sudut bentuk penampang melintangnya batang dapat dibedakan
bermacam-macam bentuk batang yaitu :
1. Bulat (teres), misalnya batang Bougainvillea spectabilis (kembang
kertas)
2. Bersegi (angularis), terbagi lagi menjadi dua yaitu:
![Page 6: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/6.jpg)
a. Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang Cyperus rotundus
(rumput teki).
b. Segiempat (quadrangularis), misalnya batang Passiflora
quadrangularis (markisah).
3. Pipih, terbagi lagi menjadi dua yaitu:
a. Filokladia (phyllocladium), misalnya batang Muehlenbeckia
patyclada (jakang).
b. Kladodia (cladodium), misalnya Opuntia vulgaris (kaktus).
(Gembong, 1953)
Sifat-sifat batang tumbuhan dapat dibedakan menjadi :
1. Batang basah (herbaceus), misalnya pada batang Helianthus annuus
(bunga matahari).
2. Batang berkayu (lignosus), misalnya pada batang Bougainvillea
spectabilis (kembang kertas).
3. Batang rumput (calmus), misalnya pada batang Oryza sativa (padi).
4. Batang mendong (calamus), misalnya pada batang Cyperus sp
(rumput teki).
(Gembong, 1988)
Sifat-sifat permukaan batang tumbuhan terbagi menjadi :
1. Licin (laevis), misalnya pada batang Piper bettle (sirih).
2. Berambut (pilosus), misalnya pada batang Cucurbita muscata (labu).
3. Beralur (sulcatus), misalnya pada batang Clitoria ternatea (kembang
merak).
4. Berusuk (costatus), misalnya pada batang Coleus scutellarioides (iler).
5. Bersayap (alatus), misalnya pada batang Passiflora quadrangularis
(markisa).
6. Berduri (spinosus), misalnya pada batang Opuntia sp (kaktus).
7. Memperlihatkan bekas-bekas daun dan daun penumpu, misalnya pada
batang Carica papaya (pepaya).
(Gembong, 2005)
![Page 7: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/7.jpg)
Arah tumbuh batang dibedakan menjadi:
1. Tegak lurus (erectus), misalnya pada Solanum tuberosum (kentang).
2. Menggantung (dependens/pendulus), misalnya pada jenis anggrek
(Orchidaceae).
3. Berbaring (humifusus), misalnya pada Citrullus vulgaris (semangka).
4. Menjalar atau merayap (repens), misalnya pada Cucurbita muscata
(labu).
5. Mengangguk (nutans), misalnya pada Halianthus annuus (bunga
matahari).
6. Memanjat (scandens), misalnya pada Piper bettle (sirih).
7. Membelit (volubilis), misalnya pada Clitoria ternatea (kembang telan).
(Gembong, 1997)
Cara percabangan pada batang ada bermacam-macam, yaitu :
1. Monopodial, misalnya pada batang Helianthus annuus (bunga
matahari).
2. Monopodial semu, misalnya pada batang Piper bettle (sirih).
3. Simpodial, misalnya pada batang Opuntia sp (kaktus).
4. Dikotom, misalnya pada batang Gleichena linearis (paku andam).
(Gembong, 1988)
Macam-macam klasifikasi batang:
1. Batang Baugenvil
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyltales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougenvillea
Spesies : Bougenvillea glabra Chaisy
2. Batang Jambu Biji
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
![Page 8: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/8.jpg)
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
3. Batang Sirih
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper bettle L.
4. Batang Bambu
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliapsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Asparagus
Spesies : Asparagus cachinchines (Lour). Mess
5. Batang Lidah Buaya
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus blitum
6. Batang Bayam
Kingdom : Plantae
![Page 9: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/9.jpg)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Salanales
Famili : Canvovolaceae
Genus : Pomoea
Spesies : Pomoea batatas
7. Batang Ketapang
Kingdom : Plantae
DivisI : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fanaceae
Genus : Cassia
SpesieS : Cassia alata L.
8. Batang Lombok
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsium
Spesies : Capsium protescens L.
9. Batang Ubi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Canvvovolaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batata
![Page 10: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/10.jpg)
10. Batang Kumis Kucing
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthasiphan
Spesies : Orthasiphan stamineus
11. Batang Tebu
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
12. Batang Mawar
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosanaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa alba
13. Batang Mangga
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : anacardiaceae
Genus : Mangifera
![Page 11: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/11.jpg)
Spesies : Mangifera indica L.
14. Batang Cemara
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Casuarinales
Famili : casuarinae
Genus : casuarina
Spesies : Casuarina equiseratolia L.
15. Batang Teki
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyltales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougenvillea
Spesies : Bougenvillea glabra Chaisy
16. Batang Baugenvil
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cammelinidae
Famili : Cyperales
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus L.
17. Batang Kaktus
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylates
Famili : Cartocea
![Page 12: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/12.jpg)
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia nulgaris
18. Batang Tomat
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : solanum lycopergicam L.
19. Batang Jagung
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
20. Batang Pisang
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliosida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisaca
21. Batang Papaya
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
![Page 13: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/13.jpg)
Famili : Caricaea
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
22. Batang Sawo
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatopyta
Kelas : Dicotyldonae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achias
Spesies : Achias zapolta
23. Batang Baugenvil
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Adiantaceae
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum capillus-veneris L.
24. Batang keladi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Caladium
Spesies : Caladium bicolar
(Agromedia, 2007)
![Page 14: Praktikum III](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022013111/55721375497959fc0b92585e/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia. 2007. Buku Pintar Tanaman Hias. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung.
Jasin, Maskoerjo. 1989. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi. Bina PustakaTama: Surabaya.
Kasinus. 2008. Adenium dan Penyerbukan Buatan dan Penyilangan 1. PenerbitKasinus: Yogyakarta.
Tjitrospoepomo, Gembong. 1953. Morfologi Tumbuhan. UGM: Yogyakarta.
Tjitrospoepomo, Gembong. 1988. Taksonomi Tumbuhan. UGM: Yogyakarta.
Tjitrospoepomo, Gembong. 1997. Morfologi Tumbuhan. UGM: Yogyakarta.
Tjitro soepomo, Gembong. 2005. Morfologi tumbuhan. UGM: Yogyakarta.
Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2. DPN: Jakarta.