presentasi analisa perkembangan kawasan berbasis geologi.pptx

20
ANALISA PERKEMBANGAN KAWASAN BERBASIS GEOLOGI KELOMPOK 4 : ELKANAH AMARESI (072.10 .2 2) FREDY BOY ISMAIL (072.10.026) HAFIYYAN ADHLINO M (072.10.029) JACKSON ALEXANDER (072 .10.32) YA PARA M ITA (0 7 2.10.0 38 )

Upload: jackson-alexander

Post on 08-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Analisa Perkembangan Kawasan Berbasis Geologi

Analisa Perkembangan Kawasan Berbasis GeologiKelompok 4 :Elkanah Amaresi (072.10.22)Fredy Boy Ismail (072.10.026)Hafiyyan Adhlino M (072.10.029)Jackson Alexander (072.10.32)Maya Paramita (072.10.038)PendahuluanAnalisa perkembangan kawasan ini dilakukan pada daerah Gn. Halimun dan Sekitarnya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Terletak secara geografis pada 106o3000 BT 106o5000 BT dan 6o4500 LS 7o0000 LS.Fisiografi dan Geologi RegionalFisiografi RegionalSecara fisiografi, daerah ini termasuk ke dalam zona pegunungan selatan yang membentang dari Pelabuhan Ratu sampai Nusakambangan (Van Bemmelen,1949). Pegunungan Selatan telah mengalami pelipatan dan pengangkatan pada zaman Miosen. dengan kemiringan lemah ke arah Samudera lndonesia.

Geologi RegionalProses geologi daerah Jawa Barat ini dapat dibagi dalam beberapa periode, yaitu:Pada jaman pra tersier Jawa Barat merupakan kompleks melange yaitu zone percampuran antara batuan kerak samudra dengan batuan kerak benua. Terdiri dari batuan metamorf, vulkanik dan batuan beku, yang diketahui hanya dari data pemboran dibagian utara laut Jawa barat (Martodjojo,1984)

Pada Tersier awal (pleosen) terbentuk kompleks melange pada barat daya Jawa barat. (Teluk Cileutuh) yang diduga sebagai bagian zona penunjaman ke arah Jawa Tengah. Pada kala Eosen, Jawa Barat berada pada kondisi benua, yang ditandai oleh ketidakselarasan, tetapi Rajamandala-Sukabumi merupakan area terestial fluvial dimana hadir formasi Gunung Walat yang mengisi depresi interarc basin.Pada kala Oligosen Awal ditandai oleh ketidaklarasan pada puncak Gunung Walat berupa konglomerat batupasir kwarsa, yang menunjukan suatu tektonik uplift diseluruh daerah. Pada kala oligosen akhir diawali dari transgesi marin, yang terbentuk dari selatan-timur (SE) ke arah utara-timur (NE).Pada kala Meosen yaitu setelah formasi Rajamandala terbentuk maka pada cekungan Bogor diisi oleh endapan turbidit dan volcanic debris. Sementara pada bagian selatan diendapkan formasi Jampang dan Cimandiri.Pada zaman kuarter peristiwa geologi banyak diwarnai oleh aktivitas vulkanisme sehingga pada seluruh permukaan tertutupi oleh satuan produk gunung api. PembahasanAnalisa perkembangan suatu kawasan dapat dilakukan dengan menganalisa beberapa peta dasar, antara lain 1). Peta Bentang Alam 2) Peta Kemudahan Pengerjaan 3) Peta Daya Dukung 4) Peta Tata Air dan 5) Peta Bencana Geologi.Peta Bentang Alam

Bentang AlamKeteranganPotensiKendalaNilaiBobotNilai * BobotPegunungan

Memiliki ketinggian lebih dari 500 m, dengan persentase kemiringan lebih dari 30 %Keadaan udara lebih bersih dibanding pada dataran, daerah resapan air yang baikDaerah sulit dicapai, rawan longsor155PerbukitanMemiliki ketinggian yang berkisar antara 100-500m, dengan persentasi kemiringan 14-30 %Tempat yang baik untuk lahan perkebunan, daerah resapan air Rawan longsor2510DataranMemiliki ketinggian yang berkisar dibawah 100m, dengan persentasi kemiringan dibawah 14% Tempat baik untuk mendirikan infrastruktur, cocok sebagai lahan pertanianDaerah rawan banjir, sulit didapat air, erosional tinggi5525Peta Kemudahan Pengerjaan

No.Pemerian FisikKemudahan PengerjaanInformasiPenilaianPotensiKendalaNBNxB1.Sangat Tinggi

Litologi daerah ini berupa endapan alluvium sehingga pengerjaan yang dilakukan mudah.Dapat dijadikan sebagai bahan galian, seperti lempung dan endapan alluvium.Tidak dapat dijadikan pondasi rumah-rumah karena tidak kokoh.54202.Tinggi

Litologi daerah ini berupa batuan sedimen yang terdiri dari tuff, batuapung, lapili sehingga untuk pengerjaannya pun masih mudah untuk dilakukan.Dapat dijadikan sebagai bahan dasar galian yang dapat digunakan sebagai penghias taman.Kekompakan dari batuan tersebut masih belum begitu baik dan juga tidak kokoh.44163.Sedang

Litologi daerah ini berupa batuan sedimen yang terdiri dari batupasir, batugamping, serta batulempung-napal sehingga untuk pengerjaannya yang dilakukan memiliki tingkatan pengerjaan yang cukup sulit.Dapat dijadikan sebagai bahan baku bangunan.Batugamping memiliki tingkat kemudahan pengerjaan yang tergolong cukup sulit.34124.Rendah

Litologi daerah ini berupa endapan muda-tua, lahar, bersusunan basal-andesit sehingga pengerjaan yang dilakukan memiliki tingkatan pengerjaan yang sulit.Dapat dijadikan sebagai bahan galian yang dapat berfungsi sebagai pondasi bangunan.Kemudahan pengerjaan yang dilakukan sudah termasuk sulit untuk dikerjakan.2485.Sangat Rendah

Litologi daerah ini berupa batuan gunungapi, lava sehingga pengerjaan yang dilakukan memiliki tingkatan yang sangat sulit.Dapat dijadikan sebagai bahan galian untuk bahan baku bangunan.Pengerjaan penggalian yang sulit untuk dikerjakan karena batuan tersebut memiliki kekompakan yang sangat keras.144Peta Daya Dukung

No.Pemerian FisikDaya DukungInformasiPenilaianPotensiKendalaNBNxB1.Sangat Tinggi

Litologi daerah ini berupa batuan gunungapi, lava sehingga memiliki daya dukung yang sangat tinggi serta tingkat pengerjaan yang dilakukan memiliki tingkatan yang sangat sulit.Dapat dijadikan sebagai bahan galian untuk bahan baku bangunan.Pengerjaan penggalian yang sulit untuk dikerjakan karena batuan tersebut memiliki kekompakan yang sangat keras.53152.Tinggi

Litologi daerah ini berupa endapan muda-tua, lahar, bersusunan basal-andesit sehingga memiliki daya dukung yang tinggi serta pengerjaan yang dilakukan memiliki tingkatan pengerjaan yang sulit.Dapat dijadikan sebagai bahan galian yang dapat berfungsi sebagai pondasi bangunan.Untuk Kemudahan pengerjaan yang dilakukan sudah termasuk sulit untuk dikerjakan.43123.Sedang

Litologi daerah ini berupa batuan sedimen yang terdiri dari batupasir, batugamping, serta batulempung-napal sehingga memiliki tingkat daya dukung yang sedang, untuk pengerjaannya yang dilakukan memiliki tingkatan pengerjaan yang sedang atau cukup sulit.Dapat dijadikan sebagai bahan baku bangunan, dan dapat dijadikan sebagai daerah untuk pembangunan karena didukung oleh daya dukung yang sedang serta kemudahan pengerjaanya yang tidak sulit untuk dikerjakan.Batugamping memiliki tingkat kemudahan pengerjaan yang tergolong cukup sulit.3394.Rendah

Litologi daerah ini berupa batuan sedimen yang terdiri dari tuff, batuapung, lapili sehingga memiliki tingkat daya dukung yang rendah, untuk pengerjaannya pun cukup mudah untuk dilakukan.Dapat dijadikan sebagai bahan dasar galian yang dapat digunakan sebagai penghias taman.Kekompakan dari batuan tersebut masih belum begitu baik dan juga tidak kokoh, sehingga daerah tersebut memiliki tingkat daya dukung yang rendah.2365.Sangat Rendah

Litologi daerah ini berupa endapan alluvium sehingga memiliki tingkat daya dukung yang sangat rendah dan untuk pengerjaan yang dilakukan sangat mudah.Dapat dijadikan sebagai bahan galian, seperti lempung dan endapan alluvium.Tidak dapat dijadikan pondasi rumah-rumah karena tidak kokoh, karena daerah tersebut mimiliki tingkat daya dukung yang sangat rendah untuk menahan pondasi bangunan.133Peta Tata Air

SATUAN PETAKETERANGANINFORMASIPENILAIANPOTENSIKENDALANILAI (N)BOBOT (B)NxBSANGAT BAIKTerdiri dari batuan volkanik muda tak terpisahkan, terdiri dari tufa batuapung pasiran, lahar breksi tufaan dan lava andesit basalt. Kelulusan umumnya berkisar antara 0,8 sampai 36,4 m/hari. Luah Sumur antara 5 25 liter/detik.Merupakan daerah dengan akuifer yang baik serta kelimpahan air tanah yang banyak.Terdapat litologi lahar breksi tufaan dan lava andesit basalt yang dapat mempersulit pemboran sumur air.5210BAIKTerdiri dari batuan volkanik muda tak terpisahkan, terdiri dari tufa batuapung pasiran, lahar breksi tufaan dan lava andesit basalt. Kelulusan umumnya berkisar antara 0,8 sampai 36,4 m/hari. Luah Sumur kurang 5 liter/detik.Daerah dengan akuifer yang baik dan kelimpahan air tanah yang cukup banyak.Terdapat litologi lahar breksi tufaan dan lava andesit basalt yang dapat mempersulit pemboran sumur air.428SEDANGTerdiri dari Aliran lava bersusun andesit basalt. Kelulusan berkisar antara 10-4 sampai 10-1 m/hari dengan luah sumur kurang dari 5 liter/detik.Merupakan daerah akuifer yang cukup baik sehingga keterdapatan air tanah masih cukup baik.Terdapat litologi lahar breksi tufaan dan lava andesit basalt yang dapat mempersulit pemboran sumur air.326BURUKTerdiri dari campuran batu volkanik (breksi, tufa), dan batuan sedimen (batu pasir, batu lempung, konglomerat, napal, dan batu gamping) dengan sisipan lignit dan batu gamping. Kelulusan berkisar 10-3 sampai 10 m/hari. Merupakan daerah non akuifer.Terdapat litologi dominan berupa batuan sedimen halus yang tidak terlalu keras sehingga mempermudah dalam tahap pemboran sumur air.Merupakan daerah nonakuifer/nil akuifer sehingga kelimpahan air tanah sedikit.224SANGAT BURUKAliran lava bersusun andesit basalt. Kelulusan berkisar antara 10-4 sampai 10-1 m/hari. Merupakan daerah non akuifer.Merupakan daerah yang stabil dengan litologi yang keras dan masiv.Daerah nonakuifer/nil akuifer sehingga air tanah sangat sedikit/jarang.122

Peta Bencana

Peta Analisa Perkembangan Kawasan Berbasis Geologi

Tabel KesimpulanKolom PenilaianKeteranganTinggi

Bentang alam pada daerah tersebut berupa dataran. Pada daerah ini memiliki daya dukung tanah yang tinggi dengan litologi daerah endapan muda-tua, lahar, bersusunan basal-andesit sehingga kemudahan pengerjaan yang dilakukan sulit (bernilai rendah). Kelulusan umumnya berkisar antara 0,8 sampai 36,4 m/hari. Luas Sumur berkisar 25 - 5 liter/detik. Kawasan ini sangat baik untuk perkembangan kawasan terpadu, baik pemukiman maupun hunian wisata.SedangBentang alam pada daerah tersebut merupakan daerah perbukitan yang memiliki daya dukung yang sedang dengan litologi daerah ini berupa batuan sedimen yang terdiri dari batupasir, batugamping, serta batulempung-napal sehingga daerah terebut memiliki tingkat kemudahan pengerjaan yang cukup mudah atau bisa dikatagorikan sedang, Kelulusan berkisar antara 10-4 sampai 10-1 m/hari dengan luah sumur kurang dari 5 liter/detik. Kawasan ini dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata alam, dengan bentuk morfologi bergelombang yang memberikan view yang baik.RendahBentang alam pada daerah tersebut merupakan daerah pegunungan yang memiliki daya dukung yang sangat tinggi dengan litologi ini berupa batuan gunungapi, lava sehingga memiliki daya dukung yang sangat tinggi serta tingkat kemudahan pekerjaannya sangat rendah karena memiliki litologi yang sangat kompak, serta tingkat kelulusan air berkisar antara berkisar antara 10-4 sampai 10-1 m/hari. Merupakan daerah non akuifer. Daerah ini dapat dikembangkan menjadi kawasan agricultural yang baik, dikarenakan dari ketinggian memberikan suhu dan kondisi yang baik dalam pengembangan kawasan tersebut.NoSatuan PetaInformasiPenilaian

KendalaNBTotal(N*B)

1

Bencana Gempa 0.20-0.25gDaerah ini memiliki potensi terjadinya guncangan gempa dengan skala 0.20-0.25g hal ini dapat membahayakan karena susunan batuan yang tidak selaras berupa batuan beku dengan batuan sedimen serta banyaknya struktur antiklin,sinklin dan sesar yang bisa menyebabkan terjadinya gerakan tanah dan longsor

515

2

Bencana Gempa 0.15-0.20gDaerah ini memiliki potensi terjadinya guncangan gempa dengan skala 0.15-0.20g hal ini dapat membahayakan karena susunan batuan yang tidak selaras yaitu antara batuan beku dengan batuan sedimen serta banyaknya struktur antiklin,sinklin dan sesar yang bisa menyebabkan terjadinya gerakan tanah dan longsor serta Tsunami

414

3

Bencana TsumamiDaerah ini memiliki potensi bahaya Tsunami dikarenakan letaknya yang berada laut serta memiliki potensi goncangan yang cukup tinggi

313

4

Bencana Letusan Gunung ApiBerdasarkan peta bahaya gunung api halimun, daerah ini berpotensi terkena aliran lava, gas beracun, awan panas, hujan abu lebat dan lontaran batu pijar

212

5

Bencana BanjirDaerah ini berpotensi terkena luapan air sungai karena merupakan pertemuan dari beberapa anak sungai yang cukup besar dan slope daerah ini yang berkisar antara 0-2%

111