presentasi anemia
TRANSCRIPT
ANEMIA
Presented By : Kelompok 5
Pengertian
Adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41% pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht < 37% pada wanita (Kapita selekta kedokteran, 2001).
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala umum anemia antara lain :
Cepat lelah Takikardi Palpitasi dan Takipnea pada latihan fisik.
Patofisiologi
Patofisiologi anemia terdiri dari : Penurunan produksi :
Anemia defisiensi, anemia aplastik, dll Peningkatan penghancuran :
Anemia karena perdarahan, anemia hemolitik, dll.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
1. Anemia Defisiensi besiPengertian :Kebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20 mg sehari, dari jumlah ini hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 g, kira-kira 50 mg/kg BB pada wanita. Umumnya akan terjadi anemia dimorfik, karena selain kekurangan Fe juga terdapat kekurangan asam folat (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Etiologi : Diet yang tidak mencukupi Absorbsi yang menurun Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan,
laktasi Perdarahan pada saluran cerna, donor darah Hemoglobulinuria Penyimpanan besi yang kurang, seperti pada
hemosiderosis paru.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Manifestasi Klinis : Kulit pucat Keletihan Pika (nafsu makan abnormal untuk memakan
yang bukan makanan seperti tanah dan cat) Sakit kepala, lesu, dan hampir pingsan Iribilitasi Proses pikir lambat, penurunan lapang
perhatian, apatis dan depresi.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Panatalaksanaan Keperawatan : Kaji adanya keletihan, intoleransi aktivitas Berikan obat-obatan atau terapi yang
direkomendasikan Tingkatkan asupan makanan kaya zat
besi yang adekuat Berikan penyuluhan pada anak dan
keluarga Pemberian preparat Fe
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
2. Anemia Aplastik
Pengertian :
Merupakan keadaan yang disebabkan berkurangnya sel hematopeatik dalam darah tepi seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit akibat berhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang (Kapita Selekta Kedokteran, 2000).
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Etiologi : Idiopatik (penyebab tidak diketahui)Terapi radiasiObat-obatanAgens toksikInfeksiInfiltrasi dan penggantian jaringan mieloid Defisiensi hemolitikKeadaan alergi atau autoimun.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Patofisiologi : Pada anemia aplastik, penurunan
kapasitas fungsional sumsum tulang hipoplastik mengakibatkan pansitopenia.
Pensitopenia berat dapat menghasilkan perdarahan masif atau infeksi.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Manifestasi Klinis : Pasien tampak pucat Lemah Mungkin timbul demam Purpura dan Perdarahan.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak KecilPenatalaksanaan :
Transfusi darah Atasi komplikasi (infeksi) dengan antibiotik Kortikosteroid, dosis rendah mungkin bermanfaat
pada perdarahan akibat trombositopenia berat. Androgen, seperti fluokrimesteron, testosterone,
metandrostenolon, dan nondrolon Immunosupresif, seperti siklosporin, globulin
antitimosit. Transplantasi sumsum tulang.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
3. Anemia Sel Sabit
Pengertian :Penyakit sel sabit (sickle cell disease) merupakan kelompok penyakit yang bersifat hemolitik, genetik berat, kronis, dihubungkan dengan hemoglobin S (Hb S), yang mentrasnformasikan SDM ke dalam bentuk sabit (seperti bulan sabit) pada saat oksigenasi darah menurun (Keperawatan Pediatrik, 2005).
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Etiologi :
Penyakit sel sabit merupakan gangguan resesif autosomal. Oleh karena itu, setiap anak memiliki 25% kesempatan untuk menderita penyakit dari kedua orang tua yang menurunkan sifat ini.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Patofisiologi : Hemoglobin abnormal (Hb S) menggantikan semua atau
sebagian hemoglobin A normal; di bawah keadaan peningkatan tekanan oksigen dan pH rendah, SDM mengalami perubahan bentuk dari yang bulat ke bentuk bulan sabit.
Sel yang sabit tidak dapat meluncur dalam pembuluh darah seperti halnya sel normal. Bentuk sel yang bersudut menyebabkan gumpalan, trombosis, obstruksi arteri, peningkatan viskositas darah, hemolisis, dan kadang-kadang iskemia dan nekrosis jaringan.
Bersamaan dengan pembentukan sel sabit terjadi, perubahan yang akut dan kronis berkembang dalam berbagai organ dan struktur.
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Manifestasi Klinis : Pembesaran limpa akibat kongesti sel sabit Pembesaran dan nyeri tekan hepar akibat stasis
darah Hematirua Ketidakmampuan untuk mengonsentrasikan
urine Enuresis Sindrom nefrotik (kadang-kadang) Kelemahan tulang Daktilitis (pembengkakan simetris tangan dan
kaki)
Pembagian Macam-macam Anemia yang sering menyerang Anak Kecil
Penatalaksanaan : Tingkatkan oksigenasi jaringan. Berikan tindakan terapeutik yang tepat. Redakan nyeri. Berikan penyuluhan untuk anak dan keluarga. Dukung anak dan keluarga Bantu pemeriksaan hidrasi yang adekuat dan
diet nutrisi yang seimbang. Cegah infeksi. Bantu peningkatan pertumbuhan dan
perkembangan yang normal.
Pengkajian
Yang harus ditanyakan pada saat kita mengkaji klien Talasemia adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas dan Istirahat :
Gejala : - Keletihan, kelemahan, malaise umum.
- Kehilangan produktivitas, penurunan semangat untuk bekerja.
- Toleransi terhadap latihan rendah.
- Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : - Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
Pengkajian
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat kehilangan darah kronis, misal : perdarahan GI kronis, menstruasi berat.
Tanda : TD Peningkatan sistolik dengan stabil dengan tekanan nadi melebar; hipotensi postural.
Ekstremitas (warna) : Pucat pada kulit dan membran mukosa (konjungtiva mulut dan bibir) dan dasar kuku.
Sklera : Biru atau putih seperti mutiaral.
Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke perifer dan vasokonstriksi kompensasi.
Kuku : mudah patah.
Pengkajian
3. Integritas Ego :Gejala : Keyakinan agama / budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan transfusi darah.Tanda : Depresi.
4. Eliminasi :Gejala : - Hematemesis, feses dengan
darah segar, melena. - Hematuria dan penurunan haluaran urine, diare.
Tanda : - Distensi abdomen.
Pengkajian
5. Makanan dan Cairan :
Gejala : Mual/muntah, Tidak nafsu makan (anoreksia), penurunan BB.
Tanda : Turgor kulit buruk, kering, tampak kusut/hilang elastisitas, membran mukosa kering, pucat.
6. Higiene :
Gejala : - Kurang bertenaga
- Penampilan tak rapi.
Pengkajian
7.Neurosensori:
Gejala : Sakit kepala, bedenyut pusing, ketidakpastian berkonsentrasi, kelemahan.
Tanda : Cenderung tidur, gelisah, apatis, mental : tak mau berespon, lambat dan dangkal.
8.Nyeri/kenyamanan :
Gejala : Nyeri abdomen, nyeri epigastrium.9.Pernafasan :
Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Pengkajian
10. Keamanan :
Gejala : Transfusi darah sebelumnya, Penyembuhan luka buruk (sering infeksi).
Tanda : Demam.
11. Seksualitas :
Gejala : Hilangnya libido (pria dan wanita)
Impoten
Tanda : Serviks dan dinding vagina pucat (pada wanita).
Pengkajian
12. Penyuluhan/pembelajaran :
Gejala : - Kecenderungan keluarga untuk anemia, pemberian
transfusi.
- Riwayat penyakit hematologi
13. Pemeriksaan Diagnostik
Hemoglobin, hematokrit, eritrosit dan trombosit menurun.
Masalah Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan
2. Intoleransi aktivitas
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Kerusakan integritas kulit
5. Resiko infeksi
6. Resiko kerusakan pertukaran gas.
7. Kurang pengetahuan
Prioritas Keperawatan
1. Peningkatan perfusi jaringan
2. Memberikan kebutuhan nutrisi/cairan
3. Mencegah komplikasi
4. Memberi informasi tentang penyakit, prognosis dan program pengobatan
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidaknyamanan mencerna makanan/absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan SDM normal.
3. Resiko infeksi b/d pertahanan sekunder tidak adekuat, misal : penurunan Hb leukopenia atau penurunan granulosit (respon inflamasi tertekan).
4. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
5. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d perubahan sirkulasi dan neurologis.
6. Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber informasi.
Rencana Keperawatan
TERLAMPIR
Tarik coi…Ampun om…