presentasi tama imunisasi

Click here to load reader

Upload: tama

Post on 16-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

imunisasi

TRANSCRIPT

Slide 1

REFERATJADWAL IMUNISASI

Pembimbing :dr. Raddi Moekdas, SpA., MKes

Disusun Oleh:Tama Natalia (10310381)

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNGBAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA2015PendahuluanImunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.TujuanTujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangnya penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar.Jadwal Imunisasi

Hepatitis B

Imunisasi hepB-1 diberikan sedini mungkin (dalam waktu 12 jam) setelah lahir. Imunisasi hepB-2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari imunisasi hepB-1 yaitu saat bayi berumur 1 bulan. HepB-3 diberikan saat usia 6 bulanBila sesudah dosis pertama, imunisasi terputus, segera berikan imunisasi kedua- imunisasi ketiga diberikan dengan jarak terpendek 2 bulan dari imunisasi kedua. Bila dosis ketiga terlambat, diberikan segera setelah memungkinkan.Cara pemberian: intramuscular anterolateral paha pada bayi, pada anak besar dan dewasa, di regio deltoidReaksi imunisasi: Nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin disertai rasa panas atau pembengkakan. Akan menghilang dalam 2 hari.Dosis : 0.5 ml sebanyak 3 kali pemberianEfek samping: tidak ada efek samping yang berartiIndikasi kontra : Anak yang sakit berat.Vaksinasi ulangan: Tidak dianjurkanBCG (Bacillus Calmette Guerine)

Imunisasi BCG diberikan pada umur sebelum 3 bulanDepartemen Kesehatan menganjurkan pemberian imunisasi BCG pada umur antara 0-12 bulanPenyimpanan: Lemari es, suhu 2-8 CDosis : 0.05 mlCara pemberian: Penyuntikan di M. Deltoideus sesuai anjuran WHO, secara intrakutan.Kemasan: Ampul dengan bahan pelarut 4 ml (NaCl Faali)Masa kadaluarsa : Satu tahun setelah tanggal pengeluaran (dapat dilihat pada label)Reaksi imunisasi: Biasanya tidak demam

Efek samping : Jarang dijumpai, bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang terbatas dan biasanya sembuh sendiri walaupun lambat

Indikasi kontra: pada anak yang berpenyakit TBC atau uji mantoux positif

Ulangan: Tidak dianjurkan

DTP (DifteriPertusis Tetanus)

Vaksin DTP diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan (DTP tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu) dengan interval 4-8 minggu. Interval terbaik diberikan 8 minggu, jadi DTP-1 diberikan pada umur 2 bulan, DTP-2 pada umur 4 bulan dan DTP-3 pada umur 6 bulan.

Cara pemberian: Intramuskular anterolateral paha atau M. deltoideusPenyimpanan: lemari es, suhu 2-8 CDosis : 0.5 ml, tiga kali suntikan, interval minimal 4 mgKemasan : Vial 5 mlMasa kadaluarsa : Dua tahun setelah tanggal pengeluaran Reaksi imunisasi: Demam ringan, pembengkakan dan nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hariEfek samping: Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti lemas, demam, kemerahan pada tempat suntikan. Kadang-kadang terdapat efek samping yang lebih berat, seperti demam tinggi atau kejang, yang biasanya disebabkan unsur pertusisnya.

Indikasi kontra: Anak yang sakit parah, anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks, anak yang diduga menderita batuk rejan, anak yang menderita penyakit gangguan kekebalanVaksinasi ulangan: Ulangan booster DTP diberikan satu tahun setelah DTP-3 yaitu pada umur 18-24 bulan dan DTP-5 pada saat masuk sekolah umur 5 tahun. Ulangan DT-6 diberikan pada 12 tahun, mengingat masih dijumpai kasus difteria pada umur lebih dari 10 tahun.

PolioImunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I,II, III, dan IV) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun).

Penyimpanan : OPV : Freezer, suhu 0 CDosis: 2 tetes mulut (0,1 ml)Kemasan: Vial, disertai pipet tetes (dopper)Masa kadaluarsa: OPV : dua tahun pada suhu 0CReaksi imunisasi: Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi ada diare ringanEfek samping : Hampir tidak ada

CampakCara pemberian : 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9 bulan.Penyimpanan : Freezer, suhu 2-8 CDosis : Setelah dilarutkan, diberikan 0.5 mlKemasan : Vial berisi 10 dosis vaksin yang dibekukeringkan, beserta pelarut 5 ml (aquadest)Masa kadaluarsa : 2 tahun setelah tanggal pengeluaran

Reaksi imunisasi : Biasanya tidak terdapat reaksi. Kontra Indikasi: Sakit parah, penderita TBC tanpa pengobatan, kurang gizi dalam derajat berat, gangguan kekebalan, penyakit keganasan.

Vaksinasi Ulangan: Booster diberikan pada usia 24 bulan dan 6 Tahun (kelas 1 SD). Vaksin campak ke 2 tidak perlu diberikan pada usia 24 bulan, apabila MMR sudah diberikan pada 15 bulan.

MMRToksin MMR diberikan pada umur 15 bulan minimal interval 6 bulan antara imunisasi campak (9 bulan). Dosis satu kali 0,5 ml secara subkutan. MMR diberikan minimal satu bulan sebelum atau setelah penyuntikan imunisasi lain.

Penyimpanan: Simpan 2 - 8 CCara pemberian : 0,5 ml, secara subkutan di anterolateral paha.Kontra indikasi : Imunodepresi, alergi telur, infeksi beratVaksinasi Ulangan : Diberikan pada umur 5-6 tahunHaemophilus Influenza tipe b (Hib)Vaksin Hib yang berisi PRT-P (capsular polysaccharide polyriibosyl ribitol phosphate- konjugasi dengan protein tetanus)diberikan umur 2,4, dan 6 bulan. Vaksin Hib yang berisi PRP-OMP (PRP berkonjugasi outer membrane protein complex). diberikan pada umur 2 dan 4 bulan, dosis ketiga (6 bulan) tidak diperlukan.

Cara pemberian : Satu dosis Hib berisi 0,5 ml, diberikan secara intramuscular.Penyimpanan: Freezer, suhu 2-8 C

Vaksinasi Ulangan: Vaksin Hib baik PRT-P ataupun PRP-OMP perlu diulang pada umur 15-18 bulan. Apabila anak datang pada umur 1-5 tahun, Hib hanya diberikan satu kali.

PCV (Pneumococcal conjugate vaccine)

Vaksin PCV diberikan sejak usia 2 bulan.Dosis pertama usia 2-6 bulan diberikan 3 dosis, dengan interval 6-8 minggu dengan ulangan pada usia 12-15 bulan dengan 1 dosis.Dosis pertama usia 7-12 bulan diberikan 2 dosis, dengan interval 6-8 minggu dengan ulangan pada usia 12-15 bulan dengan 1 dosis.Dosis pertama usia 24 bulan diberikan 1 dosis dengan ulangan pada usia 12-15 bulan dengan 1 dosis.Penyimpanan: Freezer, suhu 2-8 CCara pemberian: 5 mL diberikan secara intramuskularRotavirus

Monovalen diberikan secara oral 2 kali: yang pertama diberikan usia 6-14 minggu dengan interval 4 minggu untuk dosis kedua dan tidak melampaui 24 minggu. Pentavalen diberikan sebanyak 3 kali: yang pertama diberikan usia 6-12 minggu dengan interval 4-10 minggu dan dosis terakhir sebelum 32 minggu.Efek samping: Demam, feses berdarah, muntah, diare, nyeri perut, gastroenteritis, dehidrasi.

Influenza

Vaksin diberikan minimal pada anak umur 6 bulan, diulang tiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak umur kurang dari 9 tahun diberi 2 kali dengan interval minimal 4 minggu.

Cara pemberian: umur 6-35 bulan :0,25ml Umur 3tahun : 0,5 ml Umur 8 tahun : pemberian pertama kali diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4-6 minggu, pada tahun berikutnya diberikan 1 dosis. Diberikan dengan cara intramuskular pada anterolateral paha atau deltoid.

Penyimpanan: Freezer, suhu 2-8 C

Tifoid

Vaksin kapsuler Vi polisakaridaDiberikan pada umur lebih dua tahun, ulangan dilakukan setiap 3 tahun.Kemasan dalam prefilled syringe 0,5 ml pemberian secara intramuskular.

Tifoid oral Ty21aDiberikan pada umur lebih dari 6 tahun.Dikemas dalam kapsul, diberikan 3 dosis dengan interval selang sehari (hari 1,3,5).Imunisasi ulangan diberikan setiap 3-5 tahun.

Hepatitis A

Vaksin Hep A diberikan pada umur lebih dari 2 tahun.Kemasan : Liquid satu dosis/vial prefilled syringe 0,5 ml. Dosis pediatrik 720 ELISA units diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan, intramuskular di daerah deltoid. Kombinasi HepB/HepA (berisi Hep B 10g dan Hep A 720 ELISA units).

Cara pemberian: Kemasan prefilled syringe 0,5 ml intramuskular di M. Deltoideus. Dosis Hep A untuk dewasa (19 tahun) 1440 ELISA units dosis 1 ml, 2 dosis, interval 6-12 bulan.Penyimpanan: Freezer, suhu 2-8 CMasa kadaluarsa: Tahan sampai 36 bulan

Varisela

Imunisasi varisela diberikan setelah 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.Cara pemberian: Dosis 0,5 ml subkutan satu kali. Penyimpanan: Freezer, suhu 2-8 CMasa Kadaluarsa: 90 Hari dalam keadaan kering, 90 menit dalam keadaan terlarut

KESIMPULAN

Imunisasi dasar pada anak usia dibawah 2 tahun sangan penting untuk dilakukan oleh karena bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian yang seharusnya dapat dicegah walaupun imunisasi tidak menjamin 100% bahwa seseorang tidak akan terjangkit penyakit tersebut.