presus vzv

Upload: pramita-ines-parmawati

Post on 10-Mar-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

N

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS VARICELLA Riahta Karina 1410221080 Pembimbing : dr. Hiendarto, Sp.KK

LAPORAN KASUSVARICELLA

Riahta Karina 1410221080

Pembimbing : dr. Hiendarto, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINDEPARTEMEN KULIT DAN KELAMIN RSUD AMBARAWAUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA2015

STATUS PASIENIdentitas PasienNama: Tn. TUNo. RM: 088xxxUmur: 23 tahun Jenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Pegawai SwastaAlamat: AmbarawaAgama: IslamStatus Pernikahan : Belum Menikah

AnamnesisAutoanamnesis pada tanggal 24 Oktober 2015Keluhan Utama Timbul bintil-bintil merah di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu.Keluhan TambahanDemam, gatal, sakit tenggorokan

Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang dengan keluhan muncul bintil-bintil merah di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Bintil-bintil tersebut awalnya kecil pada wajah, lama kelamaan semakin banyak dan menyebar ke bagian kaki, tangan dan perut. Sebelum muncul bintil-bintil pasien mengaku mengalami demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan gatal di daerah tersebut. Gatal yang dirasakan tidak berkurang dengan pemakain bedak. Pasien juga mengeluhkan sakit tenggorokan saat muncul bintil-bintil.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat alergi pada pasien tidak ada.

Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengaku di keluarga tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama dengan pasien.

Riwayat PengobatanPasien mengaku berobat ke dokter karena keluhan ini dan diberikan 3 macam obat berbentuk tablet dan salep (untuk demam, pusing dan gatal). Riwayat Sosial dan EkonomiPasien mengatakan di daerah lingkungan pasien tinggal tetangganya memiliki sakit yang serupa. Pasien mengaku sebelum timbul demam, kondisi fisik pasien kurang fit dan berolahraga pada malam hari.

Pemeriksaan FisikKeadaan umum:BaikKesadaran:Compos mentisTanda vital: Tekanan darah: 120/80 mmHgNadi: 84x/ menit, kuatRR: 20x/ menitSuhu: febrisStatus Generalis

Kepala :NormocephalMata:Konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterikTHTTelinga: aurikula tidak terdapat kelainanHidung: septum tidak deviasi, mukosa normalTenggorokan: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1

Mulut :Mukosa bibir lembab, bibir tidak pucatLeher :Kelenjar getah bening tidak teraba membesarThorax :Normochest, pergerakan dinding dada simetrisParu :Suara nafas dasar vesikuler, ronki dan wheezing tidak ada Jantung :Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur dan gallop tidak adaAbdomen:Dinding perut supel, bising usus (+) normal, hepar dan `lien tidak teraba membesarEkstremitas :Akral hangat, edema tungkai tidak ada, CRT < 2 detik

Status DermatologikusLokasi:GeneralisataUKK:Vesikel, miliar, soliter

Resume Laki-laki, 23 tahun datang dengan keluhan bintil-bintil di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Awalnya demam tinggi dan timbul rasa gatal di seluruh tubuh. Pasien juga mengeluhkan sakit tenggorokan.Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital dan status generalis tidak ada kelainan. Status dermatologis ditemukan lesi berupa vesikel, miliar, soliter, generalisata.

DiagnosisDiagnosis KerjaVaricella

Diagnosis BandingVariolaPenatalaksanaanMedikamentosaSistemik : Paracetamol tab 500mg (jika demam)Asiklovir tab 400mg 5x2 tab sehariCetirizine tab 10mg 1x1Imunos tab 100mg 1x1 Topikal: Gentamisin krim Bedak salisil

NonmedikamentosaEdukasi-boleh mandi, dengan sabun cair setelah selesai bersihkan dengan handuk yang lembut secara perlahan dan jangan digosok.-Istirahat cukup dan makan makanan yang bergizi dan banyak minum-Jika gatal jangan digaruk tetapi beri bedak

PROGNOSISQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonamQuo ad kosmetikum: bonamQuo ad sanationam: bonamDEFINISIVarisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chickenpox. Varicella adalah suatu penyakit infeksi virus akut dan menular, yang disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV) dan menyerang kulit serta mukosa, ditandai oleh adanya vesikel-vesikel.EPIDEMIOLOGITersebar di seluruh dunia tanpa memandang perbedaan ras maupun jenis kelamin. Varicella menyerang terutama anak-anak (90% kasus), tetapi dapat juga mengenai orang dewasa.Masa penularannya kurang lebih 7 hari dihitung dari timbulnya gejala penyakitPENYEBABDisebabkan oleh virus yang bernama VZV (Varicella-Zoster Virus), termasuk kelompok Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150-200 nm. Inti virus disebut Capsid, terdiri dari protein dan DNA dengan rantai ganda, yaitu rantai pendek (S) dan rantai panjang (L)

Cara penularannya melalui:

Udara pernafasan (aerogen)Virus masuk melalui saluran nafas, memperbanyak diri dengan cara multiplikasi dan menyebar melalui pembuluh darah, saluran getah bening, ke seluruh tubuh, menimbulkan gejala awal pada kulit berupa bintik kemerahan.

Kontak langsung dengan penderitaVaricella mudah menular pada dewasa atau anak dengan kondisi dayaa tahan tubuh yang menurun (misalnya pada keadaan lelah fisik, kurang tidur, gizi kurang) dan lingkungan yang ada penderitanya. Keparahan penyakit tergantung dari keganasan virus dan daya tubuh manusia.PATOGENESISVirus Varicella Zooster masuk dalam mukosa nafas atau orofaring, kemudian replikasi virus menyebar melalui pembuluh darah dan limfe (viremia pertama) kemudian berkembang biakdi sel retikulo endhotellial setelah itu menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua) maka timbullah demam dan malaise.

Permulaan bentuk lesi pada kulit mungkin infeksi dari kapiler endothelial pada lapisanpapil dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis, folikel kulit dan glandula sebacea dan terjadipembengkakan. Lesi pertama ditandai dengan adanya makula yang berkembang cepat menjadipapula, vesikel da akhirnya menjadi crusta.

GEJALA KLINISGejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala demam sedang dan rasa tidak enak badan, gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda. Pada permulaannya,penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Perjalanan penyakit ini dibagi menjadi 2 stadium:

Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala panas yang tidak terlalu tinggi, perasaan lemah (malaise), sakit kepala, anoreksia, rasa berat pada punggung dan kadang-kadang disertai batuk kering diikuti eritema pada kulit dapat berbentuk scarlatinaform atau morbiliform. Panas biasanya menghilang dalam 4 hari, panas tubuh menetap perlu dicurigai adanya komplikasi atau gangguan imunitas.Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang dengan cepat (dalam beberapa jam) berubah menjadi macula kecil, kemudian papula yang kemerahan lalu menjadi vesikel. Vesikel ini biasanya kecil, berisi cairan jernih, tidak umbilicated dengan dasar eritematous, mudah pecah serta mEngering membentuk krusta, bentuk ini sangat khas dan lebih dikenal sebagai tetesan embun/air mata.

DIAGNOSISANAMNESISPEMERIKSAAN FIFIK STATUS DERMATOLOGISPEMERIKSAAN PENUNJANGTZANK SMEAR

DIAGNOSIS BANDINGHarus dibedakan dengan variola, penyakit ini lebih berat, member gambaran monomorf, dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh, yakni telapak tangan dan telapak kaki.

Herpes simpleks dapat dibedakan dari pengelompokan vesikelnya, lokasi, dan tes immunoflorescent atau kultur, jika perlu. Tes Tzanck dapat membantu membedakan varicella dengan enteroviral penyebab exanthem lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell pada infeksi Herpes zoster.PENGOBATANPenanganan dini cacar air seperti penyakit irus lainnya selama tidak menimbulkan komplikasi tidak memerlukan penanganan khusus, karena bersifat swasirna (dapat hilang sendiri).

Prinsip penanganan varicella adalah mejaga gelembung kecil/ plenting-plenting tidak pecah, mengurangi rasa gatal dan mencegah komplikasi.Pengobatan pada varicella bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesic untuk menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedative. Local diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mentol, kamfora)Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik berupa salep dan oral. Dapat pula diberikan obat-obat anti virus. VZIG (Varicella Zoster Immunoglobuline) dapat mencegah atau meringankan varicella, diberikan intramuscular dalam 4 hari setelah terpajan.

PROGNOSISDengan perawatan yang teliti dan memperhatikan hygiene member prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.

PEMBAHASAN Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien adalah seorang laki - laki berumur 23 tahun. Berdasarkan kepustakaan yang ada disebutkan bahwa varisela dapat juga menyerang orang dewasa.

Keluhan utama pada pasien ini adalah timbulnya bintil-bintil di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Awalnya timbul pada wajah lalu menyebar ke kaki, tangan dan perut. Dari anamnesis ini sesuai dengan distribusi penyakit varicella timbul bintil merah timbul dari wajah, kulit kepala, menyebar di badan dan anggota badan, punggung, ketiak, telapak tangan dan kaki. Lesi kulit dari varisela dapat juga menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas bagian atas.

Satu hari sebelum timbulnya bintil-bintil tersebut, pasien merasa badannya demam, terasa sakit, dan sakit tenggorokan. Berdasarkan kepustakaan disebutkan bahwa gejala prodromal dari varisela biasanya berupa demam, nyeri kepala, dan malaise ringan, yang umumnya muncul sebelum pasien menyadari bila telah timbul erupsi kulit. Masa prodromal ini kemudian disusul oleh stadium erupsi.Dari anamnesis diketahui bahwa pasien sebelumnya merasa badannya tidak fit dan dalam lingkuangan tempat tinggalnya, tetangga pasien memiliki penyakit yang sama dengannya. Hal ini sesuai dengan kepustakaan dimana dikatakan bahwa jalur penularan VVZ bisa secara aerogen, kontak langsung, dan transplasental.Pada pemeriksaan fisik didapati pada status generalis menunjukkan bahwa pasien dalam keadaan febris kemudian dari status dermatologis generalisata ,tampak vesikel, miliar, dan soliter. Hal ini sesuai kepustakaan dikatakan bahwa varisela mempunyai bentuk vesikel yang khas yaitu seperti tetesan embun (tear drops) dan memiliki gambaran polimorf.

Pengobatan yang diberikan secara sistemik : Paracetamol tab 500mg (jika demam), diberikan untuk gejala prodromal yang timbul maka diberikan antipiretik. Asiklovir tab 400mg 5x2 tab sehari sebagai anti virus dikarenakan penyebab penyakit ini adalah karena virus untuk membantu mengurangi keparahan, mempercepat penyembuhan serta meminimalkan komplikasi. Cetirizine tab 10mg 1x1 diberikan untuk menghilangkan rasa gatal yang dirasakan pasien sebagai antihistamin. Imunos tab 100mg 1x1 diberikan sebagai suplemen makanan untuk pasien dalam menjalankan proses penyembuhan penyakit varicella. Topikal: Gentamisin krim sebagai antibiotic yang diberikan pada infeksi sekunder yang terjadi dikarenakan penyakit varicella. Bedak salisil diberikan untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Nonmedikamentosa:Jaga hygiene : diperbolehkan mandi, potong kukuIstirahat cukupMakan makanan yang bergiziPasien kemudian dianjurkan untuk kontrol dipoliklinik kulit dan kelamin 7 hari kemudian. Hal-hal diatas bertujuan untuk memperbaiki daya tahan tubuh pasien, mencegah terjadinya infeksi sekunder, mencegah terjadinya komplikasi dan munculnya jaringan parut serta untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.

Prognosis umumnya baik, bergantung pada kecepatan penanganan dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Quo ad vitam adalah bonam karena penyakit ini tidak mengancam jiwa, sebab dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi. Quo ad functionam adalah bonam karena fungsi bagian tubuh yang terkena tidak terganggu. Quo ad sanationam adalah bonam karena varisela merupakan penyakit yang bersifat self-limiting disease dan tidak mengganggu kehidupan sosial penderita, sebab penanganan yang cepat maka perjalanan penyakit dapat diperpendek.

DAFTAR PUSTAKA1. Rampengan, 2008. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, edisi 2. Jakarta: EGC.2. Simposium Herpes. 2007. Herpes. Grasia Offset, Semarang.3. Djuanda, dkk., 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 4. Simposium Herpes, 2007. Penyakit Akibat Virus Herpes. Grasia Offset, Semarang. 5. Utama, Hendra, dkk. 2014. Buku Panduan Herpes Zoster di Indonesia 2014. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.6. Wolff, Klaus, Johnson, Richard Allen. Fitzpatricks Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology sixth edition, 2009.7. Handoko RP. Penyakit Virus. Dalam : Djuanda A, dkk, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 20108.Sterling JC, Kurtz JB. Viral Infection (Varicella and Zoster). In : Text book Dermatology, Rook/Wilkonsn/Ebing, 6th ed. Oxford : Blackwell Science, 2000.9. Schachner, Lawrence. Pediatric Dermatology Third Edition. Mosby. 200310. Mehta, Parang. Varicella Emedicine from WebMD. Sept 2007.TERIMA KASIH