product life cycle assessment minyak goreng kelapa dan...
TRANSCRIPT
PRODUCT LIFE CYCLE ASSESSMENT
MINYAK GORENG KELAPA DAN MINYAK
GORENG KELAPA SAWIT
Kelompok:
Aditya Fajar 0811033001
Aziza Zamroni H 0811030015
Bima Drastistiawan. 0811033037
Evantono Balin C 0811033009
Erwin Sugiharto 0811033041
Krisna Bayu 0811033115
Tinjauan Minyak Kelapa
• Bahan baku
Bahan baku pembuatan minyak kelapa
adalah daging kelapa baik yang basah
atau yang sudah kering (kopra).
KelapaPengolahan
minyak
kelapaManufacture Produsen pengecer pengguna End of life
Bioetanol Digunakan Daging kelapa
Ragi
Kemasan
Air
Bahan
Bakar
T T T T T
Process Flow Diagram
T
T
T
T
T
Pengolahan limbah
1. Kulit/sabut kelapa
Kulit atau sabut kelapa dihasilkan dari hasil pengupasan kelapayang biasanya dapat diolah lagi sebagai bahan baku cocofiber.Cocofiber digunakan sebagai bahan dasar industri tali untukkerajinan, atau tali kapal.
2. Ampas
Ampas kelapa dihasilkan dari proses pemerasan danpenyaringan kelapa yang telah mengalami proses pemarutan.Ampas kelapa dimanfaatkan sebagi tambahan pakan ikanataupun sebagai pakan ternak
3. Blondo
Blondo adalah sisa hasil ekstraksi minyak. Blondo ini sangatkaya akan protein. Karena rasanya yang sedikit asam blondodari proses ini tidak lagi memiliki nilai ekonomis. Akan tetapi halini tidak terlalu berpengaruh karena sebagian besar blondosudah menjadi minyak dan dari proses hanya sedikit blondoyang dihasilkan
4. Minyak goreng sisa pemakain
Dihasilakan dari sisah pengorengan yang pemakaianya lebihdari tiga kali, dapat di manfaatkan sebagai bahan baku BioDisel.
Minyak Goreng Life Cycle dari sisi minyak goreng
Kelapa
Proses Produksi Minyak Goreng
Minyak Goreng
Bekas
Pengolahan
menjadi Biodiesel
Bahan Bakar alat dan
mesin
Minyak bekas
menjadi produk
yang memiliki nilai
guna bagi industri
Tinjauan Minyak Goreng Kelapa
Sawit
Bahan Baku
a. CPO (Crude Palm Oil)
b. Asam fosfat (PA)
c. Bleaching earth (BE)
d. Anti Oxidant
e. Phosporic Acid (PA)
f. Citric Acid (CA)
Raw Material
Wet Degumming
90 ° - 100 ° C
Dry Degumming
90 ° - 100 ° C
H3PO4 ( 85 % )
0,06 – 0,1 %
DPO
Bleaching 105° - 115 °
C dengan tekanan >700
mmHgBleaching Earth 100° - 120° C
Filtration Blotong ( Spent Earth )
DBPO
PFAD 85 % - 88% Prestipper and Deodorization
265 ° - 285 ° C
3 – 5 Torr
Storage Tank
RBDPO ( 50° - 60° C )
Storage Tank
Fraksinasi
Filter Press
RBD Stearin RBD Olein
Proses produksi minyak kelapa sawit
KelapaPengolahan
minyak
kelapaManufacture Produsen pengecer pengguna End of life
Bioetanol Digunakan Daging kelapa
Ragi
Kemasan
Air
Bahan
Bakar
T T T T T
Process Flow Diagram
T
T
T
T
T
Pengolahan Limbah
1. Spent Earth (Blotong)
Blotong yang dihasilkan akan menjadi limbah yang
sebenarnya masih memiliki nilai ekonomis tinggi karena
masih mengandung minyak sekitar 15% dari total berat
blotong.
2. Air sisa proses
Dalam hal ini perlakuan pendahuluan yang dilakukan
pada air ada dua macam yaitu:
• Air yang digunakan untuk pengisian katel uap (Boiler)
dan air yang berhubungan langsung dengan bahan baku
yang diproses harus mengalami proses pelunakan
terlebih dahulu dengan pertukaran ion setelah melewati
pasir penyaring cepat (rapid sand filter).
• Air untuk keperluan umum seperti untuk mencuci
kendaraan, tangki, kebersihan pabrik hanya
mendapatkan perlakuan pendahuluan seperti pada
umumnya tanpa perlakuan pelunakan
3. Minyak goreng sisa di masyarakat
Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan mengolahan minyak goreng bekas
menjadi Bio Diesel.yang digunakan
sebagai bahan bakar alat dan mesin di
bagian Plantation. Sehingga limbah yang
dihasilkan tidak menjadi masalah baru
bagi masyarakat dan lingkungan
Minyak Goreng Life Cycle dari sisi minyak
goreng bekas
Proses Produksi Minyak Goreng Minyak Goreng
Bekas
Pengolahan menjadi
Biodiesel
Bahan Bakar alat dan
mesin pada Plantation
dan Produksi
Minyak bekas
menjadi produk yang
memiliki nilai guna
bagi pabrik
kesimpulan
• Dari kedua life cycle diatas dapat diketahui
pada dasarnya kedua limbah minyak
goreng baik dari kelapa maupun kelapa
sawit dapat di olah menjadi produk yang
memiliki nilai tambah yang berguna.
• Dari kedua limbah tersebut dapat
diketahui bahwa pengolahan limbah
minyak goreng sawit memiliki nilai efisiensi
yang lebih tinggi karena kuantitas bahan
yang selalu ada.
TERIMA
KASIH