prof. suyanto, ph - umsurabaya · 2018. 8. 8. · prof. suyanto, ph.d (guru besar fakultas ekonomi...

76
Prof. Suyanto, Ph.D (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta) (Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas dan Kemdikbud 2005-2013) Dipresentasikan Dalam Kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan, Diselenggarakan oleh ALPTK PTM di Surabaya, Pada Tanggl 7 8 Agustus 2018.

Upload: others

Post on 26-Jan-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Prof. Suyanto, Ph.D(Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)

    (Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas dan Kemdikbud 2005-2013)

    Dipresentasikan Dalam Kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Lembaga Pendidikan

    Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Seminar Nasional Pendidikan

    Berkemajuan dan Menggembirakan, Diselenggarakan oleh ALPTK PTM

    di Surabaya, Pada Tanggl 7 – 8 Agustus 2018.

  • 2

  • The Fourth Industrial Revolution

  • Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini

    Revolusi Industri 4.0: Tantangan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi.

    Smart

    ManufacturingSmart City

    e-Education e-Government

    Online Health ServicesCloud Collaborative

    Sharing economy

    Marketplace

    Smart Appliances

    Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan duniadigital sebagai wahana interaksi dan transaksi

    Sumber: Ainun Na’im

  • A Growing Speed of Technology Adoption: Create Different of Mode of Learning

    10 20 30 40 (year)

    custo

    mers

    10 million

    TelephoneCable TV

    Fax

    Mobile Phone

    PC

    Internet

    Source: Yim (2011) in UNIDO (2013) Sumber: Ainun Na’im

  • Prediksi Pekerjaan Masa Depan

    6Sumber: Doni Koesoema A

  • Gejala-Gejala Transformasi di Indonesia

    Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat – Ekternalitas Proses Pembelajaran: Response Inovatif.

    Toko Fisik Market Place Online

    Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.

    Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkenadampak dari arus era digitalisasi

    • Toko konvensional yang adasudah mulai tergantikandengan model bisnismarketplace.

    • Taksi atau Ojek Tradisionalposisinya sudah mulaitergeserkan dengan moda-moda berbasis online

    Sumber: Ainun Na’im

  • Prediksi Pekerjaan Masa Depan

    8

    65% anak-anak Sekolah Dasar sekarang ini

    akan menghadapi jenis-jenis pekerjaan

    baru yang saat ini belum ada.Sumber: Doni Koesoema A

  • Pendorong Perubahan

    9

  • Pendorong Perubahan

    10

  • Perubahan Kebutuhan Keterampilan

    11

  • Keterampilan & Pengetahuan yang Perlu Dikembangkan

    DalamPendidikan.

    12

    Sumber: Doni Koesoema A

  • 13

    “The fact is that the future will not be a continuation of the past. It will be a series of discontinuation. But in order to grab hold of the future, we have to let go off the past. We have to challenge and, in many cases, unlearn the old model, the old paradigms, the old rules, the old strategies, the old assumptions, the old success recipes” (Gibson, 1977: 6)

    PREDIKSI ROWAN GIBSON*)

    *)Rethinking the Future, Rethinking Business, Principles, Competition, Control and Complexity, Leadership, Markets and the World.

  • KOMPETENSI BARU- HOTSDALAM PEMBELAJARAN

    Fleksibilitas Kerja (paruh waktu, jenis pekerjaan, tempat, isi pekerjaan, keterampilan dan pengetahuan)

    ICT (Internet, cloud technology, big data, processing power) disertaikemampuan membaca data untuk menarik kesimpulan, baik bagipeningkatan produktivitas kerja, maupun pengembangan pengetahuandan keterampilan baru (metakognitif, metateknis)

    Pemecahan masalah kompleks (Complex problem solving). Perlukreativitas dan tanggap terhadap persoalan baru (problem sensitivity)

    Kecakapan sosial (social skills). Komunikasi, kolaborasi-elaborasi. Dimensi moral pemelajaran (pembentukan karakter individu).

    14Sumber: Doni Koesoema A

  • 1.Leadership2.Digital literacy3.Communication4.Emotional intelligence5.Entrepreneurship6.Global citizenship7.Problem-solving8.Team-working

    Sumber: Pearson-Learning Curve Report 2014

    CreativityCritical thinking CommunicationColaboration

  • • Melakukanhal-hal yang SAMA

    Iterasi

    • Melaku-kan hal-hal yang BARU

    Inovasi

    • Melakukan hal-hal secaraBERBEDA sehingga yang lain menjadiUSANG

    Disrupsi

    16

    Kreatifitas

    Teknologi

    Sumber: Djohan Yoga

  • 01 02 03

    APA YANG DAPAT MEMBUAT SESEORANG SUKSES?

    17

    ◼IPK 4,0? ◼Tampangkeren?

    ◼Orang tuakaya?

    Jawabannya : SOFT SKILLS *

    *kemampuan interaksi sosial seperti komunikasi, bekerja sama, dll

    Sumber: Tim Soft Skiill UNY

  • • Kualitas

    Lulusan

    Perguruan

    Tinggi yang

    Diharapkan

    Dunia Kerja

    • (Skala 1– 5)

    1 Kemampuan Komunikasi 4.69

    2 Kejujuran/Integritas 4.59

    3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54

    4 Kemampuan Interpersonal 4.50

    5 Beretika 4.46

    6 Motivasi/Inisiatif 4.42

    7 Kemampuan Beradaptasi 4.41

    8 Daya Analitik 4.36

    9 Kemampuan Komputer 4.21

    10 Kemampuan Berorganisasi 4.05

    11 Berorientasi pada Detail 4.00

    12 Kepemimpinan 3.97

    13 Kepercayaan Diri 3.95

    14 Ramah 3.85

    15 Sopan 3.82

    16 Bijaksana 3.75

    17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68

    18 Kreatif 3.59

    19 Humoris 3.25

    20 Kemampuan Berwirausaha 3.23

    Diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan)

    Kesimpulan :

    Soft skills

    (kemampuan

    interaksi sosial dll.)

    dibutuhkan untuk

    sukses!

    18

  • What is Mindset ?

    Kumpulan

    kepercayaan yang

    akan menentukan

    reaksi dan

    pemaknaan

    seseorang

    terhadap situasi.

    19

  • 20

  • • Growth

    • Belajar

    • Usaha

    • Menerima

    • Fixed

    • Talenta

    • Takdir

    • Menghindar

    Types of Mindset

    21

  • Perubahan Pola-Pikir

    Linier Lateral Radian

  • •Mindset Benar

    •Tindakan BenarSukses

    •Mindset Salah

    •Tindakan SalahGagal

  • Brain Dominance

    Attitude

    Behavior

    Character

    Habits

    Mindset

    Where do Mindset come from ?

  • New Habit

    New Mindset

    New Result

    26

  • The 90/10 Principle of Covey

    E + R = OE = Event (10%)

    R = Response (90%)

    O = Outcome

  • Fixed Mindset

    Talenta adalah segalanya dan harus selalu terlihat pandai /cerdas

    Growth Mindset

    Kecerdasan adalah hasil dari proses belajar dan berjuang

    Kepercayaan

  • Fixed Mindset

    Mudah menyerah dan enggan menghadapinya

    Growth Mindset

    Bertahan dan berusaha untuk mengatsinya

    Rintangan

  • Fixed Mindset

    Kegiatan yang sia-sia karena semuanya ditentukan takdir

    Growth Mindset

    Wajib dilakukan untuk mengembangkan ketrampilan

    Usaha

  • Fixed Mindset

    Merupakan serangan pribadi dan harus ditolak

    Growth Mindset

    Sumber informasi dan peluang untuk perbaikan

    Kritik

  • Fixed Mindset

    Ancaman dan hanya bersifat keberuntungan

    Growth Mindset

    Sumber inspirasi dan tempat untuk belajar

    Sukses Orang Lain

  • How to Change Your Mindset

    Dengarkansuara Fixed

    Mindset

    Sadaribahwa kita

    punyapilihan

    Dengarkansuara

    Growth Mindset

    Lakukansesuai suara

    Growth Mindset

  • Tujuan PPK Menurut Perpres No.87/2017

    Membangun dan membekali peserta didikdengan jiwa Pancasila dan pendidikankarakter yang baik untuk menghadapai dina-mika perubahan di masa depan.

    Mengembangkan platform pendidikan nasionalyang meletakkan pendidikan karakter sebagaijiwa utama dengan dukungan pelibatanpublik

    Merevitalisasi dan memperkuat potensi dankompetensi pendidikan, tenaga kependidikan,peserta didik, masyrakat, dan lingkungan ke-luarga dlm mengimplementasikan PPK

    (Ppt: Tutik, Totok, Fitri, Agus)

  • PPK bertujuan:

    (a) membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indo 2045 dgn jiwa Pancasila & pendidikan karakter yg baik, guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;

    (b) mengembangkan platform pendidikan nasional yg meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dlm penyelenggaraan pendidikan peserta didik dgn dukungan pelibatan publik yg dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, & informal dgn memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; dan

    (c) merevitalisasi & memperkuat potensi & kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masya, & lingkungan keluarga dlm mengimplementasikan PPK.

  • TANGGUNG JAWAB SIAPA?

    Penguatan Pendidikan Karakter dimaksud merupakan tanggung jawab bersama keluarga, satuan pendidikan,

    dan masyarakat.

  • • Penguatan Pendidikan Karakter menurut Perpres 87 adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, & olah raga dgn pelibatan & kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sbgi bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

    PERATURAN PRESIDEN No.87 Tahun 2017

  • Keunggulan Suatu Negara – InstitusiPendidikan

    Faktor*)Peranan

    (%)Innovation & Creativity - KNetworking – Karakter (K)Knowledge & Technology Natural Resources

    45252010

    *) Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia.

    GURU/DOSENYANG BERKARAKTER :

    SEKOLAH UNGGUL

    •Keunggulan Komparatif

    •Keunggulan Kompetitif

    ABAD 21: Guru/Dosen sbg Motivatordan Inspirator

    Cerdas, Inovatif, Kreatif, Jujur, Disiplin, Santun, Percaya Diri,

    Mandiri, Bertaqwa, Demokratis, dll 39

    Doing the same thing over and over, yet expectingdifferent results, is the definition of crazy.”

    (Unknown)

  • Gelombang Perubahan Era Global di Abad 21: Respon Pendidikan Muhammadiyah?

    1. Perdagangan Bebas2. Ketergantungan Iptek (ICT,

    Bio-teknologi, Nano teknologi)

    3. Fenomena KehidupanGlobal (Speed, Conectivity, Intangable, and Compatibility)

    4. Demokratisasi politik5. Isu dan Persoalan HAM6. Persoalan Lingkungan

    Hidup7. Kesetaraan Gender8. Multikulturalisme

    kehidupan9. Disrupsi Teknologi10.Revulosi Industri 4.0

    Pendidikan harusmerespon perubahan

    secara profesionalDan Proaktif

    40

    "It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change." (Charles Darwin)

  • Traditional Learning New Learning

    Teacher Centered Student Centered

    Single Media Multimedia

    Isolated Work Collaborative Work

    Information Delivery Information Exchange

    Factual, Knowledge-Based Learning

    Critical Thinking andInformed Decision Making

    Push Pull

    Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012 41

  • Traditional Learning 21st Century Learning

    Integration Transformation

    Schooling Lifelong Learning

    Knowing Understanding

    Broadcast/

    Transmission Model

    Constructivist

    Learning

    Traditional

    Content/Context

    Contemporary

    Content/Context

    Learning Tech SkillsDeveloping

    21st Century Skills

    Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers (USA) sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012.

    42

  • Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa

    Tangguh, kompetitif,

    berakhlak mulia, bermoral,

    bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis,

    berbudaya, dan berorientasi Ipteks

    berdasarkan Pancasila dan

    dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha

    Esa

    BANGSABERKARAKTER

    BANGSA

    YANG

    MERDEKA,

    BERSATU,

    BERDAULAT,

    ADIL DAN

    MAKMUR

    Pembagunan

    Karakter

    Bangsa

    R A N:

    POLHUKAM,

    KESRA,

    PEREKONOMIAN

    1. Disorientasi dan belum

    dihayatinya nilai-nilai

    Pancasila.

    2. Keterbatasan perangkat

    kebijakan terpadu

    dalam mewujudkan

    nilai-nilai Pancasila.

    3. Bergesernya nilai etika

    dalam kehidupan

    berbangsa dan

    bernegara.

    4. Memudarnya kesadaran

    terhadap nilai-nilai

    budaya bangsa.

    5. Ancaman disintegrasi

    bangsa

    6. Melemahnya

    kemandirian bangsa.

    PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA

    STRATEGI:1.Sosialisasi/

    Penyadaran2.Pendidikan3.Pemberdayaan4.Pembudayaan5.Kerjasama

    1. PANCASILA

    2. UUD 45

    3. Bhineka

    Tunggal Ika

    4. NKRI

    KONSENSUS

    NASIONALLINGKUNGAN

    STRATEGIS

    Global,

    Regional,

    Nasional

    +

    Sumber: Menko Kesra

    43

  • 44

    INTERVENSI BUDAYA

    PEMBIASAAN SECARA KULTURAL

    Perilaku dan Berkarakter

    Unggul

    MASYARAKAT

    PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANAgama, Pancasila, UUD 1945,

    UU No. 20/2003 tentangSistem Pendidikan Nasional

    Teori Pendidikan,

    Psikologi, Nilai, Sosial Budaya

    Pengalaman terbaik (best practices) dan

    praktik nyata

    Nilai-nilai Luhur

    PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,

    Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen Pemangku Kepentingan

    DISAIN INDUK PENDIDIKANKARAKTER

    KELUARGASATUAN

    PENDIDIKAN

    Diadopsi dari Kemdiknas 2010

    Guru Berkarakter

  • KEGIATAN

    KESEHARIAN

    DI RUMAH

    KEGIATAN

    EKSTRA

    KURIKULER

    Integrasi ke dalam kegiatan

    Ektrakurikuler Pramuka,

    Olahraga, Karya Tulis, Dsb.

    Integrasi ke dalam KBM

    pada setiap Mapel

    Pembiasaan dalam kehidupan

    keseharian di satuan pendidikan

    Penerapan pembiasaan

    kehidupan keseharian di

    rumah yang sama dengan

    di satuan pendidikan

    STRATEGI MIKRO PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

    45

    BUDAYA SEKOLAH:

    (KEGIATAN/KEHIDUPAN

    KESEHARIAN DI

    SATUAN PENDIDIKAN)

    Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas

  • Nilai

    karakter

    religiusPeduli

    lingkungan

    Gemarmembaca

    komunikatif

    Menghargaiprestasi

    Cinta damai

    Peduli sosial

    Semangatkebangsaan

    Bertanggung

    jawabdemokratis

    Cinta tanahair

    mandiri

    kreatif

    disiplin

    Bekerja keras

    toleran

    nasionalisme

    jujur

    Nilai karakter(Perpres Nomor 87

    tahun 2017)

    Sumber: Kemndikbud 2017.

  • ReligiusJujur

    ToleransiDisiplin

    Kerja KerasKreatifMandiri

    DemokratisRasa Ingin Tahu

    SemangatKebangsaan

    Cinta Tanah AirMenghargai PrestasiBersahabat/Komunik

    atifCinta Damai

    Gemar MembacaPeduli Lingkungan

    Peduli SosialTanggung Jawab

    (dan lain-lain)

    Nilai-nilaiKarakter

    Olah Hati

    OlahPikir

    OlahKarsa

    OlahRaga

    Filosofi Pendidikan Karakter

    Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai

    47

    (Etika)

    (Literasi)(Kinestetika)

    (Estetika)

    Pengembangan Nilai-Nilai Karakter – Guru Memahami, Merasakan (Menghayati), dan

    melaksanakan.

    UTAMA

    Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • PROSES DAN PENDEKATAN PENGUATAN PENDIDIKAN

    KARAKTER

    48

  • Branding Sekolah

    1. Sekolah yang berkualitas memiliki identitas berupa ‘branding’.

    2. Mendikbud menginginkan agar setiap sekolah memiliki branding yang unik dan khas.

    3. Branding menunjukkan kekuatan dan keunggulan sekolah berdasarkan potensi lingkungan, peluang yang ada, dukungan staf, orang tua dan masyarakat.

    4. Branding sekolah dapat dikaitkan pilihan prioritas nilai dalam nilai-nilai utama PPK didukung dengan jalinan nilai-nilai lain

    Sumber: PASKA Kemdikbud 2017 49

  • Tri Pusat Pendidikan

    1. Dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah disebutkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah “mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.

    2. Dalam Kompetensi Sosial Kepala Sekolah disebutkan bahwa kepala sekolah juga “bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain”.

    3. Kepala Sekolah merupakan komunikator yang menghubungkan visi sekolah dengan keluarga dan masyarakat (Tripusat pendidikan)

    50Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • Tripusat Pendidikan

    4. Program Penguatan Pendidikan Karakter tidak akanberhasil tanpa melibatkan jaringan peranan tripusatpendidikan, yaitu sekolah, rumah (orang tua) danmasyarakat.

    5. Pelibatan publik pendidikan sangat dibutuhkan agar penguatan pendidikan karakter memperoleh dukungansemua pihak : dana, tenaga, pemikiran, keahlian, danpemikiran.

    6. Kemampuan mengembangkan jaringan tripusatmerupakan kompetensi utama yang perlu dimiliki olehKepala sekolah dan didukung oleh Pengawas dalamrangka mengembangkan Penguatan PendidikanKarakter secara mandiri dan gotong royong.

    51Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • Strategi Pengembangan Tripusat

    1. Komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, terutama orang tua, komite sekolah, dan tokoh-tokoh penting dilingkungan sekitar sekolah.

    2. Relasi yang baik dengan lembaga-lembaga Pemerintahan dan non-pemerintahan serta dengan komunitas-komunitas yang memiliki potensi untuk membantu program PPK di sekolah

    3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan kegiatan PPK sebagai sumber-sumber pembelajaran

    52Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • Masyarakat yang mana?

    Partisipasi masyarakat

    ▪ Komunitas orang tua peserta didik

    ▪ Komunitas pengelola pusat budaya (lokal

    dan modern)

    ▪ Lembaga pemerintahan

    ▪ Lembaga atau komunitas yang

    menyediakan sumber belajar

    ▪ Komunitas masyarakat pegiat seni

    ▪ Komunitas seniman dan budayawan

    ▪ Lembaga bisnis dan perusahaan

    ▪ Lembaga penyiaran media53Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • Jalinan kemitraan Orang Tua

    Orang tuapeserta didik

    1. Mendukung PPK2. Komitmen terhadap PPK3. Konsistensi dan

    keberpihakan terhadapPPK

    4. Mendukung secarafinancial

    5. Membagikanpengalaman dan praktikbaik (orang tua sebagaiteadan)

    54Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • Orangtua dan Komite Sekolah

    Bentukpartisipasiorang tua

    1. Gotong royongpemenuhan

    sarpras (galangdana ) →

    pagelaran seni, bazar amal. CSR

    2. Eksplorasipotensi

    lingkungan sekolasebagai sumber

    belajar→pendataan

    profesi OT, pemetaan profesi

    OT

    Diskusi antaraKomite, Orang tua, dan guru tentang

    aturan seolah

    1. Bentukkarakter yang disepakati →

    untukmenjaga

    kesinambungan di sekolahdan rumah

    2. Melaksanakan program

    terkait PPK → seminar,

    diskusi, FGD

    PeranKomiteSekolah

    1. Pentingnyaketerlibatan

    orang tua2. Bentukpartisipasi di

    rumah3. Melindungi anak

    dari berbagaiancaman sekitar

    (kekerasan, pornografi,

    narkoba, pahamekstrim)

    55Sumber: PASKA Kemdikbud 2017

  • PPK BERBASIS KELAS• Integrasi dalam mata pelajaran

    • Optimalisasi muatan lokal

    • Manajemen kelas

    STRATEGI IMPLEMENTASI PPK

    PPK BERBASIS MASYARAKAT• Orang tua, Komite Sekolah

    • Dunia usaha

    • Akademisi

    • pegiat pendidikan

    • Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra

    • Pemerintah & Pemda

    PPK BERBASIS BUDAYASEKOLAH

    • Pembiasaan nilai-nilai dalam

    keseharian sekolah

    • Branding sekolah

    • Keteladanan pendidik

    • Ekosistem sekolah

    • Norma, peraturan, dan tradisi

    sekolah

    1

    DIAJARKAN

    DIBIASAKAN

    DILATIH KONSISTEN

    MENJADI KEBIASAAN

    MENJADI KARAKTER

    MENJADI BUDAYA

    1

    2

    3

    Sumber: Kemndikbud 2017.

  • How are Habits formed?Simply put, by repeating a task an average of 21 times. ❖ The actual number

    depends on how complicated the task is, how interested or engaged we are with it and what the benefit of getting good or familiar at it is.

    ❖ Each time you do something a pathway in the brain is written.

    ❖ Repeating the task the same way over and over (around 21 times) strengthens that pathway.

    Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail) 57

  • How are Habits changed?

    If it takes around 21 times to build a habit, it takes around 100 times to change a habit.

    Just think about that for a moment. It’s just under 5 times the effort!

    That’s because that pathway we have built in our brains needs to be overwritten with a different way of doing things.

    It’s much harder work.

    And why do we change the way we do things? Either as a result of a rule change, a change in site layout, a briefing or a rude awakening like a close call or an actual injury, or maybe because we just decide to…

    Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail) 58

  • Nilai-Nilai Karakter untuk Siswa

    (KARAKTER)

    Moral

    Knowing

    Moral

    Feeling

    Moral

    Action

    TUHAN Y M E

    SESAMADIRI SENDIRI

    LINGKUNGANKEBANGSAAN

    Nilai-Nilai

    Nilai-Nilai

    Nilai-Nilai

    Nilai-Nilai

    Nilai-Nilai

    Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen59

    tuhan.pptsesama.pptdiri sendiri.pptlingkungan.pptkebangsaan.ppt

  • LifeSuccess

    Self-awareness

    Social awareness

    Relationshipskills

    Responsible decision making

    Self-management

    Form positiverelationships, work

    in teams, deal effectively with conflict

    Make ethical, constructive choices about personal and

    social behavior

    Manage emotions and behaviors

    to achieve one’s goals

    Show understanding

    and empathy for others

    Recognize one’s emotions, values, strengths, and

    limitations

    What Skills are Needed for Success in College and Life/Participatory Competencies?

    (Menanamkan nilai (Values) sejak di SD)

    Sumber: Maurice J. Elias, Rutgers Universiity 60

  • W.I.S.E. MODEL – Map for the Process of changeW.I.S.E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute

    21st Century: Learning to Transform

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    Learning To BeReflective Thinking

    AWARENESS

    Learning To CreateCreative Thinking

    VISION

    Learning To CareRelational ThinkingUNDERSTANDING

    Learning To Live TogetherHarmonious Thinking

    VALUES

    Learning To LeadStrategic Thinking

    PRINCIPLES

    Learning To KnowCritical Thinking

    KNOWLEDGE

    Learning To Learn Grow, Develop

    Constructive ThinkingETHICS

    Learning To DoApplied Thinking

    SKILLS61

  • Character Counts:The Six Pillars of Character-USA

    • The six pillars of character are ethical values that can be used to guide one’s choices.

    • Most universal virtues easily fit into the six pillars.• Those at the Josephson Institute believe that the six pillars can

    improve the ethical quality of our lives and decision making, resulting in improved personal character.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    Sumber: Morality and values in Schools-No Author

    http://www.josephsoninstitute.org/

  • Character Counts Pillar One: Trustworthiness

    • When others trust, they give greater leeway because they do not feel we need to be monitored and yet we will still manage to meet obligations.

    • Being trustworthy can be extremely complicated, once trust is gained we then must live up to the expectations of others.

    • Trustworthiness is composed of values such as honesty, integrity, reliability, loyalty.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    http://www.josephsoninstitute.org/http://dir.coolclips.com/Education/School/Classroom/Students/cartoon_children_with_globe_CoolClips_cart0260.jpg

  • Character Counts Pillar Two: Respect

    • Everyone has a right to be treated with dignity and all should be treated with respect, regardless of who they are or what they have done.

    • We all have a responsibility to be the best we can be in all situations, even when those around us might be unpleasant.

    • This highlights the golden rule.

    • Respect prohibits violence, humiliation or exploitation.• Respect reflects civility, courtesy, decency, dignity, tolerance and

    acceptance.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    http://www.josephsoninstitute.org/

  • Character Counts Pillar Three: Responsibility

    • Being responsible means being in charge of our choices and lives. It means being accountable for who we are and our actions.

    • Ethical people show they are responsible by being accountable, searching for excellence and practicing self – restraint.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    http://www.josephsoninstitute.org/http://inmedialog.com/wp-content/uploads/2008/01/aplus.gif

  • Character Counts Pillar Four: Fairness

    • Fairness implies adherence to a balanced standard of justice without relevance to one’s own feelings.

    • Most agree that fairness includes impartiality and openness, as well as due process.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    http://www.josephsoninstitute.org/

  • Character Counts Pillar Five: Caring

    • Caring is often the heart of ethics, as well as ethical decision making. A person who really cares feels an emotional response to both pleasure and pain of others.

    • The highest form of caring is altruism, or the honest expression of one’s benevolence.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    http://www.josephsoninstitute.org/http://www.pulseyouthministry.com/blog/wp-content/uploads/2008/10/heart.png

  • Character Counts Pillar Six: Citizenship

    • Citizenship includes civic virtues and duties that illustrate how people should behave as part of a community.

    • The good citizen knows and obeys laws, volunteers and stays up – to date and informed of current issues.

    The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.

    http://www.josephsoninstitute.org/

  • 69Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya

    OLAH HATI

    OLAH PIKIR

    OLAH RASA/KARSA

    OLAH RAGA

    beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,

    berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban,

    dan berjiwa patriotik

    ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka

    menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit ,

    mengutamakan kepentingan umum,

    bangga menggunakan bahasa dan produk

    Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja

    bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,

    bersahabat, kooperatif, determinatif,

    kompetitif, ceria, dan gigih

    cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu,

    berpikir terbuka, produktif, berorientasi

    Ipteks, dan reflektif

    ASPEK DAN PARAMETER

    PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA

  • 70

    Tahapan Pembiasaan dan PembentukanKarakter Guru

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Mengetahui

    Memahami - merasakan

    Membiasakan

    Meyakini

    Melakukansesuai 1,2,3,4

    Memper-tahankan

    Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi, Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan

    Guru Berkarak-ter Terpuji secaraIndividu maupun

    Kelompok.

    Kontribusi PositifTerhadap Keunggulan

    Sekolah

    PEMBIASAAN BERLAKU BAIK

  • 71

    Siswa memiliki sifat Negatif karenatidak memiliki values (karakter)

    • Apathetic, Listless, Uninterested people• Then there are the flighty people• Extreme uncertainty• Then there are very inconsistent people• Others might aptly be called drifters• A large number are overconformers• Some are overdissenters• A group of poseurs or role playersSumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978)

    Pendidikan Karakter dan Keunggulan Guru

    Generasi penerus bangsa yang berjiwareligius, nasionalisme, kewirausahaan dan

    dapat menyesuaikan denganperkembangan zaman serta siap untuk

    membangun bangsa

    PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI:

    1. Ketaqwaan2. Nasionalisme3. Quality learning + problem based learning

    related to leadership and entrepreneurship 4. Character building5. Kesehatan jiwa raga6. Transfer of training7. Transfer of principles and attitudes8. Pembelajaran yang seimbang untuk otak

    kanan dan otak kiri

    Lulusan memiliki sifat:

    Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel, Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja

    Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka

    Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll

    PK

    Warga Negara yang Sejahtera dan Bahagia

    •Personal Values/Character• Good Family Life• Good Job• Good Friendship and Community

  • Dr. Thomas Lickona:In character education, it’s clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within.

    • TRUSTWORTHINESS

    • RESPECT

    • RESPONSIBILITY

    • FAIRNESS

    • CARING

    • HONESTY

    • COURAGE

    • DILIGENCE

    • INTEGRITY

    • CITIZENSHIP

    Sumber: Kemdiknas RI

  • 49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009)

    • Alertness . Diligence . Humanity . Security• Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control• Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity• Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity• Boldness . Enthusiasm . Loyalty . Thoroughness• Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness• Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance• Contentment . Forgiveness . Orderliness . Truthfulness• Creativity . Generosity . Patience . Virtue• Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom• Deference . Gratefulness . Punctuality• Dependability . Honor . Resourcefulness• Determination . Hospitality . Responsibility

    MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI:

    BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMASumber: Kemdiknas RI

  • Penulis: Prof. Suyanto, Ph.D. & Drs. Asep Jihad, M.Pd.Kode Buku : 308.371.007.0ISBN : 978-602-7596-50-4Spesifikasi : 17,5 × 25 cm

    BW, HVS 70 gramJumlah Hal. : 296 halaman

  • BUKU BARU

    75

  • 76