profil cgpi 2008

20
CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX 2008 GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK APRIL 2009

Upload: fitrahanshari

Post on 27-Jun-2015

455 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil CGPI 2008

CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX

2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

APRIL 2009

Page 2: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

2 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Profil Program Corporate Governance Perception Index 2008

“Good Corporate Governance dalam Perspektif Manajemen Stratejik”

G. Suprayitno, Sedarnawati Yasni, Aries Susanty, Regina J. Arsjah, Lien H. Kusumah, Agung Wicaksono,

Zaenal abiding, Sitti Raha Agoes Salim, Unti Ludigdo, Gugus Irianto, Fendi Suhariadi, Niki Lukviarman

Design & Layout: IICG

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Cetakan I, April 2009

17 hal; 21-29.7 cm

ISBN: 978-602-8149-26-6

Penerbit:

The Indonesian Institute for Corporate Governance

Jl Radio Dalam Raya No. 7C Kebayoran Baru

Jakarta 12140

Phone: 62-21-7231288 Fax: 62-21-7258932

Email: [email protected]

www.iicg.org

Page 3: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

3 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Corporate Governance Perception Index 2008

Profil Program

Apa yang dimaksud dengan konsep Corporate Governance (CG)?

Konsep Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai serangkaian

mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar

operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku

kepentingan (stakeholders).

Apa yang dimaksud dengan Good Corporate Governance (GCG)?

Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan

proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk

memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam

jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder

lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.

Baik (Good) adalah tingkat pencapaian terhadap suatu hasil upaya yang

memenuhi persyaratan, menunjukkan kepatutan dan keteraturan

operasional perusahaan sesuai dengan konsep CG.

Sistem adalah prosedur formal dan informal yang mendukung struktur

dan strategi operasional dalam suatu perusahaan

Proses adalah kegiatan mengarahkan dan mengelola bisnis yang

direncanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, menyelaraskan

perilaku perusahaan dengan ekspektasi dari masyarakat, serta

mempertahankan akuntabilitas perusahaan kepada pemegang saham.

Struktur adalah (a) susunan atau rangka dasar manajemen perusahaan

yang didasarkan pada pendistribusian hak-hak dan tanggung jawab di

antara organ perusahaan (dewan komisaris, direksi dan RUPS/pemegang

saham) dan stakeholder lainnya, dan (b) aturan-aturan maupun prosedur-

prosedur untuk pengambilan keputusan dalam hubungan perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa GCG tersebut merupakan:

1. Suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran

dewan komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan Para Stakeholder lainnya.

2. Suatu sistem pengawasan dan perimbangan kewenangan atas

pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang,

yaitu pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan.

3. Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan,

pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya. lift

Bagaimana Implementasi Good

GCG di Indonesia secara implisiit maupun eksplisit telah diatur dalam

Page 4: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

4 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Corporate Governance (GCG) di Indonesia?

beberapa undang-undang dan peraturan, sehingga implementasi prinsip-

prinsip GCG di Indonesia salah satunya telah didorong oleh kepatuhan

terhadap regulasi. Ada beberapa produk hukum dan peraturan-peraturan dari

lembaga-lembaga terkait (seperti BEI, BAPEPAMLK, dll) yang mengatur

pelaksanaan GCG di Indonesia. Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40

Tahun 2007 diantaranya telah memperhatikan perkembangan terkini dunia

usaha dan juga memperhatikan praktik GCG sebagai nilai dan konsep yang

terkandung dalam undang-undang tersebut. Selain itu skema pelaksanaan

GCG di perusahaan publik (emiten) yang terdaftar pada BEI juga tunduk pada

aturan BAPEPAMLK dan BEI.

Di sektor perbankan, Bank Indonesia telah mempunyai Peraturan Bank

Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance di Bank Umum, serta Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/14/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/4/PBI/2006. Salah satu bentuk implementasi dari peraturan tersebut Bank

Indonesia telah melaksanakan rating dan assessment pelaksanaan GCG (self

assessment) di seluruh bank yang berada di bawah pengawasannya pada

tahun 2007.

Untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN

berperan sebagai pengawas pelaksanaan GCG berdasarkan Keputusan

Menteri BUMN Nomor. KEP-117/M-MBU/2002 Tentang Penerapan Praktik

Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Peraturan Bank Indonesia dan Keputusan Menteri BUMN tersebut telah

cukup lengkap mengatur tentang kewajiban pelaksanaan GCG di perbankan

dan BUMN.

Apa manfaat menerapkan Good Corporate Governance (GCG)?

Semakin hari kompleksitas kegiatan di dunia bisnis semakin tinggi, yang

berarti potensi resiko dan tantangan juga berpotensi meningkat. Oleh karena

itu penerapan prinsip-prinsip GCG sangat diperlukan agar tidak ada pihak-

pihak yang dirugikan. Implementasi dari GCG diharapkan bermanfaat untuk

menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan mampu

mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat

memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh.

Penerapan GCG juga bermanfaat untuk mengurangi agency cost, yaitu biaya

yang harus ditanggung pemegang saham akibat pendelegasian wewenangnya

kepada manajemen; menurunkan cost of capital sebagai dampak dikelolanya

perusahaan secara sehat dan bertanggung jawab, dan meningkatkan nilai

saham perusahaan, serta menciptakan dukungan stakeholders terhadap

perusahaan (license to operate).

Page 5: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

5 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Beberapa manfaat dari penerapan GCG yang telah dirasakan oleh beberapa

peserta CGPI 2007 lalu sebagai pembelajaran dapat disimak sebagai berikut:

A. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem yang telah dilakukan di Bank

Mandiri memperlihatkan korelasi positif dengan hasil kinerja. Diantaranya

terjadi peningkatan kinerja keuangan secara signifikan, peningkatan

kualitas layanan hingga mencapai posisi Services Leader, serta

pengembangan bisnis di berbagai segmen dan perluasan jaringan

pelayanan. Selain itu penerapan GCG menjadi salah satu daya tarik

investor untuk membeli saham Bank Mandiri, sehingga dapat dikatakan

bahwa penerapan GCG berkorelasi positif dengan meningkatnya harga

Saham Bank Mandiri sejak IPO (tahun 2004) sampai dengan saat ini.

B. PT United Tractors Tbk

Pelaksanaan GCG di United Tractors dirasakan telah memberikan

beberapa manfaat diantaranya keberlangsungan (sustainability)

perusahaan dapat lebih terjamin sehingga dapat meningkatkan

stakeholder value, kinerja perusahaan dan meningkatnya kapitalisasi

perusahaan di pasar modal yang mencerminkan terwujudnya manfaat

bagi para pemegang saham, meningkatkan motivasi dan kepuasan

karyawan serta kepercayaan mitra bisnis.

C. PT Krakatau Steel (Persero)

Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem yang dilakukan di lingkungan

Krakatau Steel telah memberikan beberapa manfaat diantaranya: (1)

produktivitas dan efisiensi usaha akan meningkat dan iklim usaha lebih

kondusif; (2) hubungan baik dengan stakeholders terjaga secara seimbang

dan saling menguntungkan serta terdorong untuk bersama-sama

mengaktualisasikan GCG; (3) keterbukaan dalam mengungkapkan dan

mengkomunikasikan kebijakan dan keputusan bisnis secara relevan; (4)

kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk karir dan penilaian

kinerja karyawan yang adil; (5) serta terjaganya hubungan harmonis

antara atasan dan bawahan.

Apa yang dimaksud dengan strategi?

Dalam Model 7-S dari McKinsey, strategi dinyatakan sebagai tindakan/respon

yang diambil perusahaan terhadap perubahan dalam rangka mengantisipasi

perubahan dalam lingkungan eksternal.

Definisi awal dari strategi dijelaskan oleh seorang penulis Yunani kuno,

Xenophon (Cummings 1993:134), yaitu strategi diartikan sebagai

pengetahuan untuk menjalankan bisnis. Definisi tersebut menekankankan

bahwa strategi membutuhkan pengetahuan tentang bisnis, tujuan jangka

panjang, dan orientasi terhadap pelaksanan atau tindakan. Selain itu

Page 6: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

6 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Xenophon juga menekankan hubungan antara kepemimpinan dan perumusan

strategi. Strategi merupakan tanggung jawab langsung dari pemimpin.

Selanjutnya Kenneth Andrews (1971) mendefenisikan strategi sebagai pola

tujuan utama, sasaran dan kebijakan mendasar atau perencanaan untuk

mencapai tujuan tersebut, yang diikuti dengan cara dan tindakan mengenai

cara yang baik dalam menjalankan sebuah perusahaan, sehingga di dalam

sebuah perusahaan strategi dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil

perusahaan terhadap perubahan dalam rangka mengantisipasi perubahan

dalam lingkungan eksternal.

Menurut Barney (1997) strategi adalah pola alokasi sumber daya yang

memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya.

Selain itu strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai

penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi

keuntungan (Grant, 1995).

Menurut Fred Nickols (2000), ada tiga bentuk dasar strategi di dunia bisnis,

yaitu:

Strategy (strategi secara umum)

Strategi secara umum merujuk kepada cara mencapai suatu tujuan

dicapai. Strategi secara umum terkait dengan hubungan antara tujuan dan

sumber daya yang ada, yaitu antara hasil yang ingin dicapai dan sumber

daya yang dimiliki.

Corporate strategy (strategi Korporasi)

Corporate strategy menegaskan pasar dan bisnis yang akan dijalankan

perusahaan. Secara khusus corporate strategy lebih mengarah kepada

penentuan visi dan misi perusahaan.

Competitive strategy (strategi kompetisi)

Competitive strategy berhubungan dengan kapabilitas, kekuatan dan

kelemahan dari karakteristik pasar, serta keseimbangan dengan kekuatan

dan kelemahan dari kompetitor. Dan menurut Michael Potter competitive

strategy ini terwujud dalam tiga bentuk yaitu fokus, diferensiasi dan cost

leadership.

Apakah yang dimaksud dengan manajemen stratejik?

Pada kenyataanya, perusahaan harus memilih dan menerapkan satu atau

lebih strategi yang dianggap paling sesuai dengan kondisi internal dan

eksternal perusahaan. Proses pemilihan dan penerapan strategi ini dinyatakan

sebagai manajemen stratejik. Secara khusus manajemen stratejik diartikan

sebagai seni dan ilmu penyusunan, penerapan serta pengevaluasian

keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat mewujudkan tujuan jangka

panjang suatu perusahaan (David F, 1989). Manajemen stratejik meliputi

proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan

dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan

Page 7: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

7 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian

tujuan organisasi.

Manajemen stratejik mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai

organ fungsional suatu organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang

organisasi. Dengan kata lain, manajemen stratejik merupakan suatu cara

untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien sampai kepada

implementasi garis terdepan sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasaran

yang direncanakan tercapai. Sasaran utama dari manajemen stratejik adalah

tumbuhnya perubahan diberbagai bidang secara terus menerus, penekanan

pada pencapaian hasil (outcome dan dampaknya), serta meningkatnya

kemampuan mengukur kinerja (performances). Dapat dikatakan bahwa

manajemen stratejik merupakan suatu proses berkesinambungan yang

membuat organisasi secara keseluruhan selalu sesuai dengan perkembangan

lingkungannya, atau organisasi secara keseluruhan dapat selalu responsif

terhadap perubahan-perubahan di dalam lingkungannya baik yang bersifat

internal maupun eksternal.

Proses apa sajakah yang harus dilalui dalam manajemen stratejik?

Proses manajemen stratejik meliputi tiga tahapan, yaitu:

1. Perumusan strategi (strategy formulation)

Perumusan strategi merupakan proses yang merujuk pada penentuan

posisi organisasi saat ini, penentuan arah organisasi ke depan, serta

penetapan cara mencapai posisi masa depan. Proses ini meliputi visi dan

misi, peluang dan tantangan, kekuatan dan kelemahan, sasaran jangka

panjang, strategi alternatif dan pemilihan strategi. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam proses perumusan strategi ini dapat meliputi:

Melakukan sebuah kajian atau analisis, yaitu self-evaluation dan

analisis pesaing (competitor analysis). Analisa pesaing mencakup

analisa internal dan eksternal, serta lingkungan mikro dan makro.

Penetapan tujuan-tujuan organisasi, yaitu tujuan jangka pendek dan

jangka panjang. Tahapan ini meliputi penyusunan pernyataan visi,

pernyataan misi, dan keseluruhan tujuan organisasi, tujuan unit bisnis

serta tujuan taktis (strategis).

Tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan analisis keadaan

dirumuskan dalam sebuah rencana strategis (strategic plan). Rencana

tersebut menjelaskan perincian cara mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Implementasi strategi (strategy implementation)

Implementasi strategi merupakan proses penterjemahan strategi ke

dalam tindakan-tindakan atau dengan kata lain proses yang

menggambarkan operasionalisasi cara mencapai tujuan dan sasaran

organisasi. Proses ini meliputi:

Alokasi dan manajemen sumber daya (keuangan, personil, waktu dan

teknologi pendukung)

Page 8: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

8 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Menetapkan rantai komando atau struktur alternatif (seperti

pembentukan tim atau kelompok lintas fungsional)

Menyerahkan tanggungjawab dari masing-masing bidang kepada

kelompok (individu khusus).

Pengelolaan proses, diantaranya pemantauan hasil, perbandingan

dengan praktik terbaik, evaluasi ketepatan dan efisiensi dari proses,

kontrol terhadap perubahan dan penyesuaian proses terhadap hal-hal

yang diperlukan.

Implementasi program tertentu memerlukan sumber daya,

pengembangan proses, pelatihan, proses ujicoba, dokumentasi serta

pengintegrasian dengan proses hukum.

3. Evaluasi strategi (strategy evaluation)

Evaluasi strategi merupakan suatu proses evaluasi untuk memastikan

implementasi strategi dapat mencapai tujuan, atau proses untuk

mengukur, mengevaluasi dan membentuk umpan balik kinerja organisasi.

Apakah manfaat yang didapat dari menerapkan manajemen stratejik?

Manajemen strategi memiliki peran yang signifikan dalam membantu

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Manajemen stratejik berfungsi

sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan arah

sasaran yang ingin ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada

pemegang saham, manajemen dan pihak lain yang berkepentingan.

1. Manfaat finansial, antara lain dapat menaikkan keuntungan perusahaan

meskipun kenaikan keuntungan tidak secara otomatis dirasakan dengan

menerapkan manajemen stratejik.

2. Manfaat non finansial antara lain:

a. Membantu mengidentiifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi

peluang

b. Menyiapkan pandangan terhadap manajemen problem

c. Menggambarkan kerangka (framework) untuk meningkatkan

koordinasi dan control terhadap aktivitas

d. Meminimumkan pengaruh dari perubahan

e. Memungkinkan keputusan utama dapat mendukung tujuan yang

ditetapkan

f. Memungkinkan alokasi waktu dan sumberdaya yang lebih efektif

untuk mengidentifikasi peluang.

g. Memungkinkan penggunaan sumber daya dan waktu yang lebih

sedikit

h. Membantu perilaku individu yang lebih terintegrasi untuk mencapai

total effort.

Bagaimanakah hubungan antara GCG dengan

GCG akan menjamin dan memastikan seluruh proses dari manajemen

stratejik dapat berjalan dengan baik dan memberikan nilai tambah secara

Page 9: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

9 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

manajemen stratejik?

berkesinambungan bagi perusahaan, serta tidak bertentangan dengan

kepentingan seluruh stakeholder.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya GCG merupakan sebuah

hubungan yang tidak hanya antara pemegang saham (pemilik) dengan pihak

manajemen saja, tetapi juga antara perusahaan dengan pemangku

kepentingan lainnya (stakeholders). Disisi lain, terdapat manajemen stratejik

yang merupakan proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi,

pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta

pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan

pencapaian tujuan organisasi.

Oleh karena itu GCG dan manajemen stratejik saling terkait dan melengkapi

satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam proses manajemen stratejik

untuk mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi yang

memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder. Dengan GCG, proses bisnis

perusahaan melalui manajemen stratejik dapat mencapai keseimbangan

kepentingan antara perusahaan dengan stakeholdernya sehingga dapat

memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam

jangka panjang. Dengan demikian, GCG akan memberikan nilai tambah dan

memperlancar proses manajemen stratejik.

GCG akan mencakup seluruh proses bisnis perusahaan melalui berbagai

prosedur operasi, sistem kerja dan berbagai peraturan perusahaan (Daniri,

2005), sedangkan proses bisnis perusahaan akan merefleksikan prinsip GCG

dalam visi dan misi perusahaan, pelaksanaan strategi dan kebijakan bisnis

serta fungsi organisasi pendukungnya (Krismatono, 2005). Dan manajemen

stratejik merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan visi

menjadi strategi perusahaan sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada.

Oleh karena itu dapat diartikan bahwa hubungan antara corporate

governance dan corporate strategy terletak pada legitimasi dan kepercayaan

dalam menyampaikan pesan kepada stakeholders bahwa apapun bentuk

kegiatan dan hasil yang telah dicapai perusahaan pada masa lampau, telah

dilakukan melalui proses yang wajar dan pada tingkat optimal. Apapun yang

dilakukan oleh perusahaan pada masa sekarang juga sesuai dengan peraturan

yang berlaku, nilai-nilai dan ekspektasi seluruh pihak. Mekanisme perumusan

nilai-nilai perusahaan yang akan dicapai di masa yang akan datang juga

dilakukan dengan cara yang baik dan beretika seusai dengan kepentingan

terbaik seluruh stakeholder. Legitimasi dan hubungan yang baik akan menarik

kepercayaan dari investor, kreditor, partner stratejik dan masyarakat luas

yang sangat diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai perusahaan. Dengan

kata lain tanpa GCG, strategi perusahaan tidak akan berarti dan tidak

berkesinambungan (non-sustainable).

Page 10: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

10 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Bagaimanakah menyelaraskan antara GCG, Manajemen Stratejik serta nilai etika dan moral?

Penerapan GCG dalam proses bisnis melalui manajemen stratejik harus sesuai

dengan norma dan etika untuk mencapai keseimbangan hak dan kewajiban

perusahaan dengan stakeholder. Konsep GCG dalam arti luas yang

mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan

dengan perusahaan dilandasi oleh teori stakeholder. Pertimbangan moral dan

etika merupakan asumsi dasar dalam teori stakeholder. Kegiatan bisnis

memiliki tanggung jawab etik terhadap stakeholder, sehingga strategi yang

dipilih dan penerapannya harus etikal dan dapat dipertanggungjawabkan

secara sosial (diterima oleh masyarakat dan lingkungan).

Selain itu ketika sebuah organisasi memenuhi kewajibannya dan menciptakan

nilai yang beretika, hal tersebut akan menghasilkan kepercayaan dari investor,

kreditor, komunitas bisnis dan stakeholder lainnya. Sistem GCG yang

menekankan pada nilai-nilai etika akan membentuk kepercayaan dari

stakeholder perusahaan dan akan sangat membantu perusahaan dalam

mencapai tujuan strategisnya melalui manajemen stratejik.

Apa yang dimaksud dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI)?

Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan

pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

CGPI diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten), BUMN, Perbankan dan

Perusahaan Swasta lainnya. Program CGPI secara konsisten telah

diselenggarakan pada setiap tahunnya sejak tahun 2001.

CGPI diselenggarakan oleh IICG sebagai lembaga swadaya masyarakat

independen bekerjasama dengan Majalah SWA sebagai mitra media publikasi.

Program ini dirancang untuk memicu perusahaan dalam meningkatkan

kualitas penerapan konsep CG melalui perbaikan yang berkesinambungan

(continous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan studi

banding (benchmarking).

Program CGPI akan memberikan apresiasi dan pengakuan kepada

perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CG melalui CGPI Awards dan

penobatan sebagai Perusahaan Terpercaya. Penghargaan CGPI Awards dan

hasilnya dipaparkan di Majalah SWA salam Sajian Utama.

Mengapa perlu mengikuti CGPI?

IICG melalui program CGPI membantu perusahaan meninjau ulang

pelaksanaan CG yang telah dilakukannya dan membandingkan

pelaksanaannya terhadap perusahaan-perusahaan lain pada sektor yang

sama. Hasil tinjauan dan perbandingan ini akan memberikan manfaat berikut

kepada perusahaan:

Page 11: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

11 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Perusahaan dapat membenahi faktor-faktor internal organisasinya yang

belum sesuai dan belum mendukung terwujudnya GCG berdasarkan hasil

temuan selama survey CGPI berlangsung.

Kepercayaan investor dan publik meningkat terhadap perusahaan karena

adanya hasil publikasi IICG tentang pelaksanaan konsep CG yang dilakukan

perusahaan.

Peningkatan kesadaran bersama di kalangan internal perusahaan dan

stakeholders terhadap pentingnya GCG dan pengelolaan perusahaan kea

rah pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pemetaan masalah-masalah strategis yang terjadi di perusahaan dalam

penerapan GCG sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan yang

diperlukan.

CGPI dapat dijadikan sebagai indikator atau standar mutu yang ingin

dicapai perusahaan dalam bentuk pengakuan dari masyarakat terhadap

penerapan prinsip-prinsip GCG.

Perwujudan komitmen dan tanggungjawab bersama serta upaya yang

mendorong seluruh anggota organisasi perusahaan untuk menerapkan

GCG.

Apa yang dimaksud dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2008?

CGPI 2008 merupakan penyelenggaraan kedelapan dari riset dan

pemeringkatan CG dengan mengangkat tema sentral “GCG Dalam Perspektif

Manajemen Stratejik”. Tema tersebut bertujuan untuk menyelaraskan sistem

GCG dalam proses bisnis melalui manajemen stratejik. Hal ini menunjukkan

bahwa pelaksanaan CG tidak selesai pada tahap penetapan sistem dan

implementasinya, namun perlu dilakukan evaluasi dan mempercepat

terwujudnya GCG menjadi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak para Direksi,

Komisaris, Manajemen puncak, karyawan dan stakeholders perusahaan yang

semuanya dicerminkan dalam semua proses penetapan dan pelaksanaan

strategi-strategi organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi

(manajemen stratejik).

CGPI 2008 merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan pemeringkatan CGPI

tahun-tahun sebelumnya. Dimensi penilaian CGPI 2008 memfokuskan pada

implementasi GCG yang menyentuh Aspek Kesisteman dari sisi Hardware

(CGPI 2005), Software (CGPI 2006), dan Brainware (CGPI 2008) dan dengan

mempertimbangkan prinsip moral dan etika.

Pelaksanaan CGPI 2008 akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk

memilih tema penilaian yang dapat disesuaikan dengan kondisi

perkembangan GCG di masing-masing perusahaan. Tema sentral CGPI 2008

adalah “GCG dalam Perspektif Manajemen Stratejik” dan pilihan tema lainnya

adalah tema dari CGPI 2007 yang lalu “Aktualisasi GCG sebagai sebuah

sistem”. Profil dari tema CGPI 2007 terlampir.

Page 12: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

12 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Bagaimana proses pemeringkatan penerapan GCG dalam CGPI?

Pentahapan atau urutan proses riset dalam pemeringkatan penerapan GCG

(untuk kedua pilihan tema) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Self-assessment

Pada tahap ini Perusahaan diminta mengisi kuesioner Self-assessment

seputar penerapan konsep CG di perusahaannya.

b. Pengumpulan Dokumen Perusahaan

Pada tahap ini Perusahaan diminta untuk mengumpulkan dokumen dan

bukti yang mendukung penerapan CG di perusahaannya. Bagi perusahaan

yang telah mengirimkan dokumen terkait pada penyelenggaraan CGPI

tahun sebelumnya boleh memberikan pernyataan konfirmasi pada

dokumen sebelumnya (kecuali jika terjadi perubahan, maka revisi harus

dilampirkan)

c. Penyusunan Makalah dan Presentasi

Pada tahap ini Perusahaan diminta untuk membuat penjelasan kegiatan

perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam proses

manajemen stratejik selama tahun 2008 dalam bentuk makalah dengan

memperhatikan sistematik penyusunan yang telah ditentukan.

d. Observasi ke perusahaan

Pada tahap ini tim peneliti CGPI 2008 akan berkunjung ke lokasi

Perusahaan peserta untuk menelaah kepastian penerapan prinsip-prinsip

GCG dan proses manajemen stratejik.

Bagaimana penilaian CGPI?

CGPI 2008 akan menilai faktor-faktor berikut:

1. Komitmen yang menunjukkan wujud kesungguhan organ perusahaan

dalam merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi

sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, dan kesungguhan ini dapat dirasakan

serta dapat mendorong anggota perusahaan untuk ikut melakukannya.

2. Transparansi yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

menyampaikan berbagai informasi tentang perusahaan secara tepat

waktu dan akurat, termasuk informasi tentang proses merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi yang dilakukannya,

dan kesungguhan ini dapat dirasakan serta dapat mendorong anggota

perusahaan untuk ikut melakukannya.

3. Akuntabilitas yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

mempertanggungjawabkan seluruh proses pencapaian kinerja secara

transparan dan wajar, termasuk mempertanggungjawabkan seluruh

proses dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi

strategi, dan kesungguhan ini dapat dirasakan serta dapat mendorong

anggota perusahaan untuk ikut melakukannya.

4. Responsibilitas yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

menjamin terlaksananya peraturan perundang-undangan dan tanggung

jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, termasuk dalam menjamin

Page 13: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

13 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

terlaksananya proses perumusan, implementasi serta evaluasi strategi

secara bertanggung jawab, dan kesungguhan ini dapat dirasakan serta

dapat mendorong anggota perusahaan untuk ikut melakukannya.

5. Independensi yang menunujukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

menjamin tidak adanya dominasi atau intervensi dari satu partisipan

terhadap partisipan lainnya, termasuk dalam menjamin tidak adanya

dominasi dan intervensi dari satu partisipan manapun dalam proses

merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi, dan

kesungguhan ini dapat dirasakan serta dapat mendorong anggota

perusahaan untuk ikut melakukannya.

6. Keadilan yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

memperhatikan kepentingan pemegang saham (shareholders) dan

pemangku kepentingan lainnya (stakeholder), termasuk dalam

memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan seluruh

stakeholder dalam proses merumuskan, mengimplementasikan dan

mengevaluasi strategi, dan kesungguhan ini dapat dirasakan serta

mendorong anggota perusahaan untuk ikut melaksanakannya.

7. Kompetensi yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

menunjukkan kemampuannya untuk menggunakan otoritasnya sesuai

dengan peran dan fungsinya, inovatif dan kreatif, termasuk menunjukkan

kemampuannya untuk merumuskan, mengimplementasikan dan

mengevaluasi strategi secara tepat, dan kesungguhan ini dapat dirasakan

serta dapat mendorong anggota perusahaan untuk melakukannya juga.

8. Kepemimpinan yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

menunjukkan corak kepemimpinan yang dapat mentransformasikan

organisasi kearah yang lebih baik, termasuk dalam menununjukkan corak

kepemimpinan yang dapat membimbing organisasi untuk merumuskan,

mengimplementaskani dan mengevaluasi strategi, dan kesungguhan ini

dapat dirasakan serta dapat mendorong anggota perusahaan untuk ikut

melakukannya.

9. Kemampuan Bekerjasama yang menunjukkan kesungguhan organ

perusahaan dalam menunjukkan kemampuan bekerjasamanya untuk

mencapai tujuan bersama secara bermartabat, termasuk dalam

menunjukkan kemampuan bekerjasamanya untuk merumuskan,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi, dan kesungguhan ini

dapat dirasakan serta dapat mendorong anggota perusahaan untuk ikut

melakukannya.

10. Visi, Misi dan Tata Nilai yang menunjukkan kesungguhan organ

perusahaan untuk memahami pokok-pokok yang terkandung di dalam

pernyataan visi, misi dan tata nilai perusahaan yang akan menjadi

panduan bagi perusahaan dalam merumuskan, mengimplementasikan

dan mengevaluasi strategi yang dilakukannya, dan kesungguhan ini dapat

dirasakan serta dapat mendorong menumbuhkan keinginan dihati para

Page 14: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

14 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

anggota perusahaan untuk mencapai pokok-pokok tersebut.

11. Moral dan Etika yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

menerapkan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap proses bisnis sesuai

dengan prinsip GCG, termasuk dalam proses merumuskan,

mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi, dan kesungguhan ini

dapat dirasakan serta dapat mendorong anggota perusahaan untuk ikut

melakukannya.

12. Strategi yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam

merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi sebagai

respon terhadap perubahan agar perusahaan dapat mempertahankan

kinerjanya secara berkelanjutan, dan kesungguhan ini dapat dirasakan

serta mendorong anggota perusahaan untuk ikut melakukannya. Bagaimana bentuk hasil penilaian dan pemeringkatan CGPI 2008?

Untuk mengakomodasi peserta CGPI yang berbeda dalam tata cara

pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip GCG, maka kepada peserta yang

baru mengikuti CGPI diberikan kesempatan untuk memilih tema CGPI yang

ada.

Rating CGPI 2008 akan menggunakan tema dan kategori sebagai berikut:

Tema : GCG dalam Perspektif Manajemen Stratejik

Kategori Skor Penilaian Predikat Rating

A > 85 – 100 Sangat Terpercaya

B > 70 – 85 Terpercaya

C 55 – 70 Cukup Terpercaya

Tema : Aktualisasi GCG sebagai sebuah Sistem

Kategori Skor Penilaian Predikat Rating

a > 85 – 100 Sangat Terpercaya

b > 70 – 85 Terpercaya

C 55 – 70 Cukup Terpercaya

Investasi keikutsertaan perusahaan anda dalam CGPI 2008

Investasi sebagai peserta CGPI 2008 sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh

juta rupiah) yang dapat dibayarkan melalui rekening:

Yayasan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)

Bank Niaga Cabang Niaga Sudirman A/C No. 064.0162203.001

Mengingat salah satu tahapan pelaksanaan CGPI 2008 adalah kegiatan

observasi, maka untuk perusahaan peserta yang berlokasi di luar DKI Jakarta,

semua biaya yang timbul akibat adanya keperluan akomodasi dan logistik Tim

riset dan pemeringkatan CGPI 2008 menjadi beban perusahaan peserta.

Komponen Akomodasi dan logistik tersebut meliputi Transportasi, dan

Page 15: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

15 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Penginapan (bila diperlukan).

Dari investasi tersebut, perusahaan peserta CGPI 2008 akan mendapatkan:

1. Laporan hasil penelitian, pemeringkatan, dan penghargaan Corporate

Governance Perception Index 2007 bagi perusahaan public, BUMN, dan

Perbankan, serta perusahaan swasta.

2. Publikasi hasil riset dan pemeringkatan pada Majalah SWA.

3. Hasil penelitian individual dalam bentuk Laporan singkat dan

komprehensif terhadap seluruh tahapan CGPI 2008 yang akan ditulis oleh

tim Peneliti IICG.

Tim Peneliti Riset dan Pemeringkatan Penerapan GCG tahun 2008 (CGPI 2008)

Dr. G. Suprayitno (Institute Sains Dan Teknologi Nasional - ISTN)

Sedarnawati Yasni, PhD (Institute Pertanian Bogor - IPB)

Aries Susanty, ST, MT. (Universitas Diponegoro - UNDIP)

Dr. Regina Jansen Arsjah (Bakrie School of Management - BSM)

Dr. Lien H. Kusumah (Universitas Mercu Buana - UMB)

Dr. Agung Wicaksono (School of Business and Management ITB)

Page 16: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

16 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Zaenal Abidin, PhD (ABFI Perbanas)

Prof. Dr. Fendy Suhariadi, MT (Universitas Airlangga - UNAIR)

Dr. Siti Raha Agoes Salim (Universitas Sumatera Utara - USU)

Dr. Unti Ludigdo, SE, Msi, Ak (Universitas Brawijaya - UB)

Drs. Gugus Irianto, SE, MSA, PhD, Ak (Universitas Brawijaya - UB)

Prof. Niki Lukviarman (Universitas Andalas - UNAND) Bagaimana cara untuk berpartisipasi dalam CGPI 2008?

Informasi Pendaftaran

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran peserta, silakan menghubungi:

The Indonesian Institute for Corporate Governance

Jalan Radio Dalam Raya No.7C Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12140

Telp. 021-7231288 Fax. 021-7258932

email: [email protected]

Up. May Susandy

Page 17: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

17 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Lampiran

Kerangka Waktu Pelaksanaan CGPI 2008

No Kegiatan Durasi

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt

1 Publikasi dan Pendaftaran

2 Tahap Penilaian

a. Pengisian Kuisioner

b. Pengumpulan Dokukementasi

c. Pengumpulan Makalah

d. Observasi

3 Panel Ahli dan Rekap Penilaian

4 Pengumuman Hasil Riset dan

Pemeringkatan CGPI 2008

Page 18: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

18 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Referensi David, F. 1989. Strategic Management. Columbus:Merill Publishing Company

Hameed Ahmed, Ali Najam. 2006. How Corporate Governance Affects Strategy of Corporations? Lesson from Enron Corporation. Master Thesis in Business Administration. Linkoping University, Sweeden

http://en.wikipedia.org/wiki/Strategic_management

http://pustaka.ut.ac.id/pustaka/online.php?menu+bmpshort_detail&ID=87

IICG, 2002. Laporan Hasil Survei, IICG, Jakarta

Khomsiyah. 2005. Analisis Hubungan Struktur dan Indeks Corporate Governance dengan Kualitas Pengungkapan. Disertasi doktor tidak publikasi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Nickols, Fred. 2000. Three Forms of Strategy. Distance Consulting

Olum, Yasin. 2000. Strategic Management in Institutions of Higher Learning: The Case of Markerere University. Markerere University. Kampala, Uganda

Poter, Michael E. 1996. What is Strategy. Harvard Business Review, Nov-Dec 1996.

Sudarta, Aman. 2008. Kajian Manajemen Stratejik. Diklatpim Tingkat II, Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur.

Suprayitno, G dkk., 2004 Good Corporate Governance: Learning Towarda New Stage, IICG, Jakarta

Suprayitno, G dkk., 2005. Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index 2004: Internalisasi GCG dalam Proses Bisnis, IICG, Jakarta

Suprayitno, G dkk., 2006. Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index 2005: Mewujudkan GCG sebagai Sebuah Sistem, IICG, Jakarta

Suprayitno, G dkk., 2007. Laporan Hasil Riset & Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index 2006: Menyempurnakan GCG sebagai Sebuah Sistem, IICG, Jakarta.

Suprayitno, G. 2005. Pengaruh perilaku kepemimpinan dan iklim kerja transformasional terhadap keberhasilan perusahaan public dalam situasi krisis di Indonesia. Disertasi doktor tidak publikasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Suprayitno, G; Sedarnawati Yasni; Aries Susanty; Sitti Raha Agoes Salim. 2007. Mewujudkan Good Corporate Governance Sebgai Sebuah Sistem: Kajian dan Penerapannya pada BUMN. Buku Seri Good Corporate Governance. IICG. Jakarta. Indonesia

Suprayitno, G; Sedarnawati Yasni; Aries Susanty; Sitti Raha Agoes Salim. 2007. Mewujudkan Good Corporate Governance Sebgai Sebuah Sistem di Perbankan. Buku Seri Good Corporate Governance. IICG. Jakarta. Indonesia

Susanty, Aries. 2008. Hubungan Antara Posisi Elemen Organisasi denganTerwujudnya Prinsip Good Corporate Governance. Disertasi doktor tidak publikasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Page 19: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

19 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

FORMULIR PENDAFTARAN

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa perusahaan yang kami pimpin (mohon memberi tanda √) :

Berpartisipasi sebagai peserta

Tidak berpartisipasi

pada CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX 2008

yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA.

Untuk partisipasi tersebut, perusahaan kami :

1. Bersedia membayar partisipasi sebesar Rp. 20.000.000,00 (Dua Puluh Juta Rupiah) 2. Bersedia memberikan dokumen yang diperlukan dalam riset dan pemeringkatan CGPI

2008.

Dokumen yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan didedikasikan hanya untuk tujuan

riset dan pemeringkatan CGPI 2008

3. Bersedia dilakukan observasi oleh tim peneliti utama IICG sesuai dengan waktu yang

telah disediakan dan yang disepakati bersama.

Pembayaran biaya partisipasi dapat dilakukan paling lambat selama 14 (empat belas) hari kerja

setelah konfirmasi pendaftaran ini dibuat melalui rekening :

Yayasan The Indonesian Institute for Corporate Governance

A/C No. 064.0162203.001

Bank Niaga Cabang Sudirman

Nama Perusahaan:

Tanda Tangan:

Nama Terang:

Jabatan:

*) Mohon bukti pembayaran dan lembar kesediaan ini dikirimkan kembali ke IICG

melalui fax: 021 7258932 atau email : [email protected] , atau ke Jl. Radio Dalam Raya

No.7C Kebayoran Baru Jakarta 12140

Page 20: Profil CGPI 2008

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN STRATEJIK

20 CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) 2008

Alamat SWA

Jln. Taman Tanah Abang III/23, Jakarta Pusat, 10160

Telp: (021) 3523839 ; Faks: (021)3457338, 3853759

Email: [email protected]

Website: www.swa.co.id