profil wisatawan di gunung kemukus kabupaten …/profil...laporan tugas akhir ini disusun sebagai...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROFIL WISATAWAN DI GUNUNG KEMUKUS
KABUPATEN SRAGEN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Disusun Oleh :
Bayu Wicaksono
C9409006
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
1. Jangan menunda-nunda waktu, karena waktu adalah harta yang paling
berharga (penulis).
2. Kesalahan bukanlah hal yang fatal, dengan kesalahan akan membuat kita
menuju arah yang benar (penulis).
3. Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidaklah
berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir (QS. Yusuf/ 12:78).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan Setulus hatiku kupersembahkan
karya tugas akhir ini kepada:
1. Alm Bapak, Ibu, Kakak, dan Adik .
2. Merinda Dyah Ayu yang
senantiasa menemaniku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Dengan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
segala rahmat, karunia serta kasih – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar Ahli Madya program studi
Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Universitas sebelas maret.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini, serta yang telah memberikan dukungan
baik secara moril maupun materiil yaitu:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Dra. Hj. Isnaini WW, M.Pd selaku Ketua Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata yang telah memberikan pengarahan dan dukungan
dalam penulisan Tugas Akhir ini.
3. Drs. Sri Agus, M.Pd selaku Pembimbing Utama dan Pembimbing
Akademik, terima kasih atas bimbingannya selama ini.
4. Drs. Suharyana, M.Pd selaku pembimbing pembantu, terima kasih
telah memberikan izin dalam penulisan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Yono selaku pengelola Obyek Wisata Gunung Kemukus yang
telah memberikan penulis izin untuk mengadakan penelitian dan
terima kasih banyak atas data-data yang sudah diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Bapak Azis selaku seksi pengembangan daya tarik wisata di Dinas
Pariwisata, Mbah Syamsuri selaku juru kunci atau sesepuh Makam
Pangeran Samudro, Bapak Pardi selaku juru kunci Sendang
Ontrowulan terima kasih banyak atas bantuannya
7. Semua staf Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah membatu
dan memberikan pengarahan selama ini.
8. Semua teman – teman angkatan 2009 yang selalu memberikan
motivasi dan bantuan kepada penulis, dan sudah membuat banyak
kenangan indah yang tak terlupakan.
9. Untuk Gana dan Ikhwan yang selalu memberikan masukan – masukan
dan tempat penulis mengeluh, suka duka kita lalui bersama.
10. Ibu, Kakak, Adik yang selalu memberikan dorongan dan fasilitas
yang di butuhkan untuk penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena itu penulis mohon
maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan berupa pengarahan, kritik, saran yang penulis butuhkan dalam penulisan
Tugas Akhir ini.
Surakarta, 16 Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Bayu Wicaksono, C9409006, 2012. Profil wisatawan di Gunung Kemukus
Kabupaten Sragen. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan di Gunung
Kemukus, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tujuan dan motivasi
wisatawan berkunjung ke Gunung Kemukus, mengetahui foklor Gunung
Kemukus, mengetahui prosesi upacara ziarah, untuk mengetahui profil wisatawan
yang datang ke Gunung Kemukus, mengetahui tanggapan masyarakat tentang
Gunung Kemukus.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi
tentang profil wisatawan Gunung Kemukus Kabupaten Sragen, yang disusun
dengan menggunakan metode Observasi, metode wawancara dengan wisatawan,
metode angket untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang datang ke Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen. metode studi pustaka untuk memperoleh kajian
tentang wisatawan Gunung Kemukus, kemudian data dianalisis menggunakan
teknik diskriptif kualitatif yaitu analisa data dengan mendiskripsikan fenomena
yang nampak yang nantinya akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang
di kaji.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Makam Pangeran Samudro atau
yang lebih dikenal sebagai Gunung Kemukus merupakan obyek wisata ziarah
andalan Kabupaten Sragen, obyek ini tidak pernah lepas dari forklor Pangeran
Samudro, yaitu putra Raja Majapahit terakhir dari ibu selir, mempunyai dua
bangunan utama yaitu Makam Pangeran Samudro, dan Sendang Ontruwulan.
Wisatawan yang ingin berziarah ke obyek tersebut harus mengikuti tata
cara atau prosesi yang telah ditentukan, yang harus dilakukan pertama kali yaitu :
sebelum berziarah ke Makam Pangeran Samudro, Peziarah harus mensucikan
dahulu dirinya di Sendang Ontrowulan, dan jangan lupa untuk membawa bunga,
di sendang tersebut ada juru kunci yang akan membantu peziarah, setelah selesai
dari Sendang Ontrowulan Peziarah melanjutkan ziarahnya ke Makam Pangeran
Samudro dengan membawa bunga, setelah itu bunga di berikan kepada juru kunci
yang ada di Makam Pangeran Samudro, dan juru Kunci akan menanyakan apa
keluhan peziarah, seteah peziarah memberikan keluhannya juru kunci akan
memandu peziarah untuk membacakan da-doa, seperti itulah gambaran tata cara
atau prosesi ziarah di Makam Pangeran Samudro.
Pengunjung yang datang ke Gunung kemukus mayoritas laki-laki dengan
prosentase 70%,dan mayoritas berumur >45 tahun dengan prosentase 50%, 60%
dari pengunjung bekerja sebagai wiraswasta. Mayoritas pengunjung berasal dari
Cianjur dengan jumlah prosentasenya 16%, pengunjung tersebut mayoritas
memakai kendaraan pribadi sebagai alat transportasinya dengan jumlah prosentase
84%, tujuan pengunjung datang ke Gunung Kemukus adalah untuk berziarah
dengan prosentasenya 70%, 40% pengunjung datang ke Gunung Kemukus
termotivasi karena keunikan Gunung Kemukus. Masyarakat setempat
memberikan tanggapan positif terhadap obyek tersebut, dan banyak pengunjung
yang berharap dilakukannya perenovasian makam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ............................................. iii
MOTTO ................................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
E. Kajian Pustaka ............................................................................................. 5
F. Metodologi Penelitian ............................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II PERKEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN SRAGEN .............. 16
A. Gambaran Umum Kabupaten Sragen......................................................... 16
B. Perkembangan Wisaata di Kabupaten Sragen ........................................... 18
C. Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Sragen ............................. 19
D. Gunung Kemukus Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten
Sragen ......................................................................................................... 23
E. Kunjungan Wisata di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen ..................... 24
BAB III PROFIL WISATAWAN DI GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN
SRAGEN ................................................................................................................ 27
A. Foklor Obyek Wisata Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen................. 27
B. Profil Wisatawan di Gunubg Kemukus Kabupaten Sragen ....................... 31
1. Variabel Demografik ............................................................................ 31
2. Variabel Geografik ............................................................................... 40
3. Variabel Psikografik............................................................................. 42
4. Variabel Behaviouristik ....................................................................... 51
C. Harapan Wisatawan Terhadap Gunung Kemukus ..................................... 54
D. Prosesi Ziarah di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen ............................ 54
E. Tanggapan Masyarakat Setempat Terhadap Obyek Wisata Gunung
Kemukus .................................................................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 59
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 59
B. Saran ................................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63
LAMPIRAN ........................................................................................................... 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Daftar Kunjungan Wisata di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen dari
Tahun 2007 sampai 2011 ....................................................................................... 24
TABEL 2. Daftar Kunjungan Wisata di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen dari
Bulan Januari sampai Bulan Desember tahun 2011 ............................................... 25
TABEL 3. Jenis Kelamin Responden .................................................................... 32
TABEL 4. Umur Responden .................................................................................. 33
TABEL 5. Status Perkawinan Responden ............................................................. 33
TABEL 6. Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 34
TABEL 7. Status Pekerjaan Responden ................................................................ 35
TABEL 8. Penghasilan per Bulan responden ........................................................ 36
TABEL 9. Pengeluaran per Bulan Respnden ......................................................... 37
TABEL 10. Agama Responden.............................................................................. 37
TABEL 11. Daerah Asal Responden ..................................................................... 39
TABEL 12. Negara Asal Responden ..................................................................... 40
TABEL 13. Transportasi yang digunakan responden ............................................ 41
TABEL 14. Tujuan Utama Responden Berkunjung Ke Gunung Kemukus .......... 42
TABEL 15. Motivasi Responden Berkunjung ke Gunung Kemukus .................... 43
TABEL 16. Atraksi Wisata yang Paling Diinginkan Responden .......................... 44
TABEL 17. Gunung Kemukus Merupakan Tujuan Utama Responden ................. 45
TABEL 18. Keanekaragaman Daya Tarik Obyek Wisata ..................................... 46
TABEL 19. Kualitas Tempat Penginapan ............................................................. 47
TABEL 20. Sikap Masyarakat Setempat Terhadap Wisatawan ............................ 48
TABEL 21. Kebersihan Obyek Wisata .................................................................. 49
TABEL 22. Informasi Obyek ................................................................................. 50
TABEL 23. Jumlah Kunjungan Responden ke Obyek .......................................... 51
TABEL 24. Kedatangan Responden ke Obyek Wisata ......................................... 52
TABEL 25. Perencanaan Kunjungan Responden ke Obyek .................................. 53
TABEL 26.Harapan Responden Terhadap Pengembangan Obyek ....................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Ijin ke Kesbangpol Kabupaten Sragen................................. 65
LAMPIRAN 2 Surat Ijin ke Pengelola Obyek Wisata Gunung Kemukus ............ 66
LAMPIRAN 3 Surat Ijin Pengambilan Data ......................................................... 67
LAMPIRAN 4 Lembar Kuisioner Profil Wisatawan di Gunung Kemukus .......... 68
LAMPIRAN 5 Lembar Karakteristik Responden .................................................. 74
LAMPIRAN 6 Peta Wisata Kabupaten Sragen ..................................................... 77
LAMPIRAN 7 Peta Kecamatan Sumberlawang .................................................... 78
LAMPIRAN 8 Foto Gerbang Depan Obyek Wisata Gunung Kemukus ............... 79
LAMPIRAN 9 Wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kemukus ..................... 80
LAMPIRAN 10 Foto Makam Pangeran Samudro dan Sendang Ontrowulan ...... 81
LAMPIRAN 11 Foto Wisatawan yang berziarah ke Makam Pangeran Samudro 82
LAMPIRAN 12 Prosesi Larab Slambu yang diadakan setiap tanggal 1 syuro ..... 83
LAMPIRAN 13 Foto penginapan dan papan penunjuk jalan Gunung Kemukus . 84
LAMPIRAN 14 Foto Tiket Masuk Obyek ........................................................... 85
LAMPIRAN 15 Daftar Informan .......................................................................... 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TOURIST PROFILE IN MOUNT KEMUKUS SRAGEN
Bayu Wicaksono1
Drs. Soedarmono, SU2
ABSTRACT
2012. Diploma III Program Business Travel Literature and the Arts
Faculty of the 11 March University of Surakarta.
This final report examines the profile of tourists at Mount
Kemukus, the purpose of this study was to determine the purpose
and motivation of tourists visiting Mount Kemukus, folklore
Mount Kemukus know, knowing pilgrimage procession ceremony,
to know the profile of tourists coming to Mount Kemukus,
knowing the public response on Mount Kemukus.
This study is a qualitative study to obtain information about the
tourist profile of Mount Kemukus Sragen, which are prepared
using observations, interviews with travelers, the questionnaire
method to determine the characteristics of tourists coming to
Mount Kemukus Sragen. method for obtaining review of literature
on the Mount Kemukus tourists, then the data were analyzed using
descriptive qualitative techniques of data analysis to describe the
phenomenon that appears that will be used to address problems in
the review.
The conclusion of this study is the Tomb of Prince Samudro or
better known as Mount Kemukus is a mainstay of pilgrimage
tourism Sragen, this object can never be separated from forklor
Samudro Prince, son of the last king of Majapahit concubine
mother, has two main buildings, namely the Tomb of Prince
Samudro , and Spring Ontruwulan.
Travelers who want to make pilgrimages to these objects should
follow the procedures or procession which has been determined,
which must be done first ie before the pilgrimage to the Tomb of
1Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata Dengan NIM
C9409006 2 Dosen Pembimbing
Prince Samudro, Pilgrims should first purify himself in the Spring
Ontrowulan, and do not forget to bring flowers, in spring the there
is a caretaker who will help the pilgrims, after the completion of
Spring Ontrowulan pilgrims continue his pilgrimage to the Tomb
of Prince Samudro to bring flowers, after which interest is given to
the caretaker at the Tomb of Prince Samudro, and the interpreter
will ask what the key complaints of pilgrims, established after the
pilgrims provide complaint caretaker will guide pilgrims to read
da-prayer, like that picture of ordinances or pilgrimage procession
at the Tomb of Prince Samudro.
Visitors to Mount cubeb majority of men with a percentage of
70%, and the majority aged> 45 years with the percentage of 50%,
60% of visitors work as an entrepreneur. The majority of visitors
are from Cianjur with the percentage of 16%, the majority of
visitors use private vehicles as a means of transportation with the
percentage of 84%, where visitors come to Mount Kemukus is to
make pilgrimages to the percentage of 70%, 40% of visitors come
to Mount Kemukus motivated because of the unique Mount
Kemukus. Local people gave a positive response to these objects,
and many visitors who wish to do tomb renovation.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROFIL WISATAWAN DI GUNUNG KEMUKUS
KABUPATEN SRAGEN
Bayu Wicaksono1
Drs. Soedarmono, SU2
ABSTRAK
2012. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan di
Gunung Kemukus, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
tujuan dan motivasi wisatawan berkunjung ke Gunung Kemukus,
mengetahui foklor Gunung Kemukus, mengetahui prosesi upacara
ziarah, untuk mengetahui profil wisatawan yang datang ke Gunung
Kemukus, mengetahui tanggapan masyarakat tentang Gunung
Kemukus.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh
informasi tentang profil wisatawan Gunung Kemukus Kabupaten
Sragen, yang disusun dengan menggunakan metode Observasi,
metode wawancara dengan wisatawan, metode angket untuk
mengetahui karakteristik wisatawan yang datang ke Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen. metode studi pustaka untuk
memperoleh kajian tentang wisatawan Gunung Kemukus,
kemudian data dianalisis menggunakan teknik diskriptif kualitatif
yaitu analisa data dengan mendiskripsikan fenomena yang nampak
yang nantinya akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang
di kaji.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Makam Pangeran Samudro
atau yang lebih dikenal sebagai Gunung Kemukus merupakan
obyek wisata ziarah andalan Kabupaten Sragen, obyek ini tidak
pernah lepas dari forklor Pangeran Samudro, yaitu putra Raja
1Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata Dengan NIM
C9409006 2 Dosen Pembimbing
Majapahit terakhir dari ibu selir, mempunyai dua bangunan utama
yaitu Makam Pangeran Samudro, dan Sendang Ontruwulan.
Wisatawan yang ingin berziarah ke obyek tersebut harus mengikuti
tata cara atau prosesi yang telah ditentukan, yang harus dilakukan
pertama kali yaitu : sebelum berziarah ke Makam Pangeran
Samudro, Peziarah harus mensucikan dahulu dirinya di Sendang
Ontrowulan, dan jangan lupa untuk membawa bunga, di sendang
tersebut ada juru kunci yang akan membantu peziarah, setelah
selesai dari Sendang Ontrowulan Peziarah melanjutkan ziarahnya
ke Makam Pangeran Samudro dengan membawa bunga, setelah itu
bunga di berikan kepada juru kunci yang ada di Makam Pangeran
Samudro, dan juru Kunci akan menanyakan apa keluhan peziarah,
seteah peziarah memberikan keluhannya juru kunci akan memandu
peziarah untuk membacakan da-doa, seperti itulah gambaran tata
cara atau prosesi ziarah di Makam Pangeran Samudro.
Pengunjung yang datang ke Gunung kemukus mayoritas laki-laki
dengan prosentase 70%,dan mayoritas berumur >45 tahun dengan
prosentase 50%, 60% dari pengunjung bekerja sebagai wiraswasta.
Mayoritas pengunjung berasal dari Cianjur dengan jumlah
prosentasenya 16%, pengunjung tersebut mayoritas memakai
kendaraan pribadi sebagai alat transportasinya dengan jumlah
prosentase 84%, tujuan pengunjung datang ke Gunung Kemukus
adalah untuk berziarah dengan prosentasenya 70%, 40%
pengunjung datang ke Gunung Kemukus termotivasi karena
keunikan Gunung Kemukus. Masyarakat setempat memberikan
tanggapan positif terhadap obyek tersebut, dan banyak pengunjung
yang berharap dilakukannya perenovasian makam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Sragen atau yang dikenal dengan Bumi Sukowati adalah salah
satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, ibu kotanya terletak di
Sragen, sekitar 30 km sebelah timur kota Surakarta, Kabupaten Sragen
mempunyai motto Asri yang merupakan akronim dari Aman, Sehat, Rapi, Indah.
Hari jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan perda nomor : 4 Tahun 1987 yaitu
pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. Tanggal dan Hari tersebut adalah dari
hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi
yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke-I menancapkan
tonggak pertamanya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju
bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu pemerintahan lokal di Desa
Pandak. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sragen, diakses tanggal 10 Mei
2012).
Dalam bidang kepariwisataan, Kabupaten Sragen sangat mengembangkan
pariwisatanya, hal itu terbukti dengan pengembangan-pengembangan yang
dilakukan di objek-objek wisata, sebagai contoh pengembangan Ndayu Park,
Waduk Kedung Ombo, dan Museum Sangiran, yang sampai sekarang masih
dikembangkan dan objek-objek tersebut menjadi daya tarik wisata di Kabupaten
Sragen. Dengan adanya daya tarik wisata tersebut, membuat kabupaten Sragen
dikenal di berbagai daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sudah banyak wisatawan yang mengunjungi kabupaten Sragen, baik
wisatawan Domestik maupun wisatawan Manca Negara. Wisatawan tersebut
datang untuk menikmati berbagai macam atraksi wisata yang ada di Kabupaten
Sragen. kabupaten Sragen juga memiliki berbagi jenis dan macam pariwisata
seperti : Jenis Wisata rekreasi, Wisata olahraga, Wisata Outbond, dan Wisata
Religi.
Bagi masyarakat Indonesia berwisata bukan hanya mengunjungi tempat-
tempat yang indah seperti halnya pantai, pegunungan, wisata belanja, maupun
wisata kuliner. Namun, banyak dari masyarakat Indonesia yang melakukan wisata
ziarah. Indonesia mempunyai banyak tempat-tempat ziarah mulai dari makam
pahlawan, tempat ibadah, wali songo dan tempat yang di sakralkan. Tempat-
tempat ziarah tersebut mempunyai daya tarik yang berbeda-beda yang mampu
menarik wisatawan untuk bekunjung.
Dalam tuntunan Islam, wisata ziarah merupakan salah satu bagian rukun
iman. Dengan pengertian bahwa ziarah makam dapat memperkuat salah satu
rukun iman yaitu percaya pada hari akhir. Percaya pada hari akhir tidak hanya
mencakup pada percaya kehidupan setelah mati. Namun juga percaya pada hal-hal
yang terkait dengan hal-hal yang ada “ketika” masa kehidupan setelah kematian
tersebut. Bisa berupa percaya pada perkumpulan padang mahsyar, perhitungan
baik dan buruk, jembatan shirathal mustaqim, syafa’at Nabi, surga-neraka, dan
melihat Tuhan dengan dzatnya. Lebih spesifik lagi, kehidupan setelah kematian
menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Manusia masih
akan mengalami kehidupan sekali lagi setelah kematian yang pertama. Dan
perjalanan kehidupan setelah kematian ini akan ditempuh dalam waktu sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
panjang, bahkan selama-lamanya. Oleh karena itulah, manusia dituntut untuk
memperbanyak bekal menghadapi perjalanan ini. (http://id.shvoong.com/society-
and-news/opinion/2185788-wisata-religi/#ixzzlvvzTZmvY, diakses tanggal 10
Mei 2012).
Di Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen terdapat
sebuah obyek wisata, dan objek wisata tersebut dijadikan sebagai tempat ziarah.
Objek tersebut menjadi pembicaraan banyak orang, hal yang menjadikan objek
tersebut menarik adalah pandangan pro dan kontra. Objek wisata tersebut adalah
Gunung Kemukus, ada dua paradigma yang berkembang di tengah masyarakat
bahwa apabila ingin mendapatkan berkah atau permohonannya terkabul, maka
orang yang datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan prosesi yang
dilanjutkan dengan ritual intim dengan lawan jenis yang bukan suami istri atau
istrinya selama tujuh kali dalam satu lapan secara berturut-turut. Pendapat lain
mengatakan bahwa berziarah ke objek tersebut adalah suatu kegiatan ritual yang
mengandung nilai keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari
figur yang diziarahi. Dengan berziarah ditempat tersebut, manusia diharapkan
untuk selalu ingat akan kematian sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka
akan lebih mendekatkan diri kepada tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat
kebaikan sesuai dengan keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang diziarahi.
Daya tarik wisata religi yang disertai dengan kebudayaan itulah yang
menjadi daya tarik para wisatawan baik yang berasal dari Kabupaten Sragen
maupun dari luar Kabupaten Sragen. Banyak dari wisatawan yang datang ke
Gunung Kemukus dengan motif dan tujuan yang berbeda, selain itu wisatawan
yang berkunjung ke Gunung Kemukus mempunyai profil yang berbeda pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dan untuk lebih
mengetahui profil wisatawan yang ada di Gunung Kemukus, maka penulis
mengangkat hal ini sebagai bahan tugas akhir dengan judul “Profil Wisatawan di
Gunung Kemukus Kabupaten Sragen”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka masalah pokok yang akan di teliti
adalah:
1. Apa tujuan dan motif wisatawan mengunjungi objek wisata Gunung
Kemukus di Kabupaten Sragen?
2. Bagaimana forklor obyek wisata Gunung Kemukus Kabupaten Sragen?
3. Bagaimana prosesi upacara ziarah di objek wisata Gunung Kemukus
Kabupaten Sragen?
4. Bagaimana profil wisatawan yang datang ke objek wisata Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap objek wisata Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tujuan dan motif wisatawan mengunjungi wisata
Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen.
2. Untuk mengetahui forklor obyek wisata Gunung Kemukus Kabupaten
Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Untuk mengetahui prosesi upacara ziarah di objek wisata Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen.
4. Untuk mengetahui profil wisatawan yang datang ke objek wisata Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen.
5. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap objek wisata Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan informasi profil wisatawan yang berkunjung ke
Gunung Kemukus Kabupaten Sragen, dan memberikan informasi yang
berguna dalam mengambil kebijakan kepariwisataan yang ada di
Kabupaten Sragen.
2. Diharapkan karya ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
dan dapat menjadi referensi buku-buku tugas akhir di labtour DII UPW
FSSR-UNS.
E. Kajian Pustaka
Wisata ziarah merupakan sebuah bentuk kunjungan ritual yang dilakukan
ke makam dan masjid yang bersejarah. Dari prosesnya, wisata ziarah juga
dipahami sebagai perjalanan batin seseorang, sehingga memiliki ikatan emosi dan
kontempolasi tinggi.
Wisata ziarah juga merupakan bagian dari wisata religi, merupakan tempat
atau lokasi ziarah yang memiliki kekayaan dan kepentingan historis, artistik, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
spiritual atau rohani, dan mampu menarik ribuan wisatawan setiap tahun.
Ketenangan, kesunyian, dan kesyahduan yang menentramkan untuk dirasakan
ketika seseorang menziarahi tempat-tempat yang berupa makam pemuka agama,
penguasa atau tokoh-tokoh yang disegani yang dapat membangkitkan
religiusitasnya. (http://www.budpar.go.id/budpar/asp/detil.asp?c=22&id=1041),
diakses tanggal 10 Juni 2012
Ziarah bukan hal terlarang. Hukumnya mustahab (dianjurkan). Di awal
perjalanan Islam, perbuatan ini memang dilarang untuk menutup akses menuju
syirik. Ketika tauhid telah mapan di hati para Sahabat, ziarah diizinkan kembali
dengan tata cara yang disyariatkan. Artinya, siapa saja yang berziarah dengan
cara-cara yang tidak disyariatkan, maka ia tidak diizinkan untuk berziarah.
Pengagungan manusia dan perbuatan syirik di mana pun bertentangan
dengan Islam yang berlandaskan tauhid. Begitu pula dalam ibadah yang bernama
ziarah ini. Syariat telah menentukan hikmah dari anjuran berziarah kubur, yaitu;
Mengingatkan hamba kepada akhirat dan memberi pelajaran berharga baginya
akan kehancuran dunia dan kefanaannya. Sehingga jika ia kembali dari makam,
timbul rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla yang bertambah, dan kemudian
memikirkan akhirat dan beramal untuk itu.
Mendoakan kebaikan bagi mayat dan memohonkan ampunan bagi mereka.
Ini merupakan bentuk perbuatan baik orang yang masih hidup kepada orang yang
telah mati. Amalannya telah putus begitu menghembuskan nafas terakhirnya
meninggalkan dunia menuju akhirat. Oleh sebab itu, sangat membutuhkan orang-
orang yang berbaik hati mau mendoakan kebaikan dan ampunan baginya, serta
menjadikannya penghuni surga. Pada tata cara berziarah, bagi yang mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
petunjuk Rasulullah SAW berarti ia telah berbuat baik kepada dirinya sendiri.
Sebaliknya, orang-orang yang melakukan perbuatan macam-macam dalam
berziarah, mereka telah menjerumuskan diri kedalam jurang kesesatan.
(http://aycuna.wordpress.com/2012/05/04/tujuan-ziarah-kubur-dalam-kaca-mata-
sufi, diakses tanggal 11 juni 2012).
Menurut buku karangan I Ketut Suwena dan I Gst Widyatmaja yang
berjudul Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata, 2010 menyebutkan bahwa
pengertian pariwisata secara etiomolgi berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri
atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti “banyak” atau “traveling”,
sedangkan wisata berarti “pergi” atau “bepergian”. Atas dasar itu, maka kata
pariwisata seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan bekali-kali
atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa inggris
disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak kata
“kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”.
Sampai sekarang definisi pariwisata belum adanya suatu kejelasan dan
kesepakatan dari pakar, berikut beberapa penjelasan dari sudut pandang masing-
masing pakar :
1. Herman V. Schulalard (1910), kepariwisataan merupakan sejumlah
kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan masuknya, adanya
pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk suatu kota,
daerah atau Negara.
2. E. Guyer Freuler, Pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari
jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan kecintaan yang
disebabkan oleh pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat.
3. K. Krapt (1942), kepariwisataan adalah gejala-gejala yang ditimbulkan
oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat
tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak
memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu.
4. Salah Wahab, pariwisata itu merupakan suatu aktivitas manusia yang
dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di
antara oaran-orang dalam suatu Negara itu sendiri (di luar negeri), meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain (daerah tertentu), suatu Negara
atau benua untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka
ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh
pekerjaan.
5. Hans. Buchli, kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat
sementara dari sesorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh
pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-
lembaga yang digunakan untuk maksud tertentu.
Menurut UU No. 10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah. Suatu hal yang sangat menonjol dari batasan-batasan yang
dikemukakan diatas ialah bahwa pada pokoknya, apa yang menjadi cirri dari
perjalanan pariwisata itu adalah sama atau dapat disamakan (walau cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
mengemukakannya agak berbeda-beda), yaitu dalam pengertian kepariwisataan
terdapat beberapa faktor penting yaitu :
1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
2. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ketempat lain.
3. Perjalanan itu walaupun ada bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan
pertamasyaan atau rekreasi.
4. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat
tersebut.
Kepariwisataan tidak menggejala sebagai bentuk tunggal. Istilah ini
umumn sifatnya yang menggambarkan beberapa jenis perjalanan dan penginapan
sesuai dengan motivasi yang mendasari kepergian tersebut. Orang melakukan
perjalanan untuk memperoleh berbagai tujuan dan memuaskan bermacam-macam
keinginan. Di samping itu, untuk keperluan perencanaan dan pengembangan
kepariwisataan itu sendiri, perlu pula dibedakan antara pariwisata dengan jenis
pariwisata lainnya, sehingga jenis dan macam pariwisata yang dikembangkan
akan dapat berwujud seperti diharapkan dari kepariwisataan itu.
Wisatawan memang sangat beragam, tua-muda, kaya-miskin, asing-
domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan
dan harapan yang berbeda-beda. Gambaran mengenai wisatawan biasanya
dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor) dan
karakteristik wisatawannya (tourist descriptor).
a. Trip Descriptor, wisatawan dibagi ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan jenis perjalanannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Tourist Descriptor, memfokuskan pada wisatawannya, biasanya
digambarkan dengan “who wants what, why, when, where and how
much?”.
Untuk menjelaskan hal-hal tersebut digunakan beberapa karakteristik diantaranya
adalah sebgai berikut.
1. Karakteristik Sosio-Demografis
Karakteristik sosio-demografis menjawab pertanyaan “who wants what”.
Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling sering dilakukan untuk
kepentingan analisa pariwisata, perencanaan, dan pemasaran, karena
sangat jelas definisinya dan relative mudah pembagiannya (Kotler, 1996).
Yang termasuk dalam karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah
jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan,
kelas sosial, ukuran keluiarga atau jumlah anggota keluarga dan lain-lain
yang dielaborasi dari karakteristik tersebut.
2. Karakteristik Geografis
Karakteristik Geografis membagi wisatawan berdasrakan lokasi tempat
tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, provinsi, maupun
Negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan
berdasarkan ukuran (size) kota tempat tinggal (kota kecil, menengah,
besar/metropolitan), kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain-lain.
3. Karakteristik psikografis
Karakteristik ini membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan kelas sosial, life-style dan karakteristik personal. Wisatawan
wisatawan dalam kelompok demografis yang sama mungkin memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
profil psikografis yang sangat berbeda. Beragamnya karakteristik dan latar
belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan
mereka akan suatu produk wisata.
Pengelompokkan-pengelompokkan wisatawan dapat memberi informasi
mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi objek wisata yang berbeda, berapa
besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap kelompok,
“kesetiaannya” terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas mereka
terhadap perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap
berbagai bentuk iklan produk wisata. Lebih lanjut, pengetahuan mengenai
wisatawan sangat diperlukan dalam merencanakan produk wisata yang sesuai
dengan keinginan kelompok pasar tertentu, temask merencanakan strategi
pemasaran yang tepat bagi kelompok pasar tersebut. (Ketut Suwena, 2000 :43).
Happy Marpaung dalam bukunya yang berjudul Pengetahuan
Kepariwisataan tahun terbit 2000 yang isinya menyebutkan bahwa Profil
wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis wisatawan yang
berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan, permintaan dan kebutuhan
mereka dalam melakukan perjalanan. Berdasarkan karakteristiknya, beberapa
profil wisatawan dikategorikan sebagai berikut : kebangsaan, umur, jenis kelamin
dan status, kelompok sosio ekonomi, konvensi dan konferensi.
a. Kebangsaan
Kebangsaan merupakan kategori penting karena setiap bangsa mempunyai
karakteristik wisatawan yang berbeda-beda dari cara pola berpikir, bertingkah
laku, kepercayaan, kebudayaan, life style, dan kesukan terhadap atraksi wisata
yang mereka inginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Umur, jenis kelamin dan status
Umur, jenis kelamin dan status termasuk dalam kategori karakteristik sosio-
demografis wisatawan. Hal ini sangat berpengaruh terhadapa wisatawan pada saat
melakukan perjalanan wisata. Karakteristik tersebut dapat di bagi sebagai berikut :
1) Wisatawan Remaja
Wisatawan remaja sangat umum di Indonesia dewasa ini. remaja biasanya
melakukan perjalanan sendiri, mengatur perjalanannya sendiri dan menetap dalam
jangka waktu yang cukup panjang, menggunakan hari libur.
Permintaaan akan fasilitas dan pelayanan sangat fleksibel dan sederhana
dan murah, minatnya berbeda-beda, ada yang tertarik pada kebudayaan, rekreasi
atau pemandangan alam, beberapa wisatawan remaja menetap dalam jangka
waktu yang lama untuk mempelajari kesenian, tarian dan musik lokal, sering
seenaknya dalam berpakaian dan bertingkah laku, permasalahan yang sering kali
timbul dari wisatawan remaja adalah pengaruh yang buruk dari tingkah laku
wisatawan remaja dari luar negeri.
2) Wisatawan Usia Lanjut
Harus memperhatikan kondisi fisik dalam perencanaan perjalanan wisata
dan tidak merencanakan perjalanan yang melelahkan, sering mengunjungi tempat
yang sama lebih dari satu kali untuk lebih memahami, menginginkan fasilitas dan
pelayanan yang nyaman. Harus mendapatkan pelayanan yang baik, Lebih suka
duduk di bangku depan bis, konsep mengenai usia sangat sensitive, beberapa
wisatawan usia lanjut tidak suka dianggap tua tetapi ada juga yang tidak
berkeberatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Jenis kelamin
Minat dan kebutuhan wisatawan pria hampir sama dengan wanita, biasanya
tidak mengharapkan fasilitas dan pelayanan kelas satu, tetapi lebih membutuhkan
kenyamanan pada saat berwisata, suka belanja barang-barang yang mereka
inginkan dan kadang-kadang berbelanja melampui batas. (Happy Marpaung, 2000
:49).
F. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Pendem, Kecamatan
Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data penulis akan menggunakan beberapa
teknik pengumpilan data, yaitu :
a. Wawancara
wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi antara pengumpul
redaksi data dengan koresponden. Sehingga wawancara dapat diartikan sebagai
cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden, dan
jawaban-jawaban di catat atau direkam dengan alat perekam. (Endar sugiarto dan
Kusmayadi, 2000, 83).
Metode wawancara disebut juga dengan interview dalam hal ini dijadikan
sebagai cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antaran
peneliti dengan subjek penelitian atau informan. Peneliti menyusun terlebih
dahulu pedoman wawancara yang berisi garis-garis besar pertanyaan tentang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
permasalahan yang akan diteliti. Pemilihan nara sumber yang dianggap lebih tahu
dan di percaya mengetahui dan menguasai permasalahan yang akan dibahas.
Wawancara dilakukan kepada pihak pengelola Gunung Kemukus Yono selaku
pengelola obyek, Sumaryo selaku juru kunci Makam Pangeran Samudro, dan
Nardi selaku juru kunci Sendang Ontrowulan, Bambang selaku pengunjung
Gunung Kemukus. Wawancara dilakukan pada hari Kamis 12 Juli 2012.
b. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan
mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan
cara ini data yang diperoleh adalah data faktual dan aktual, dalam artian data yang
dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Endar sugiarto dan
Kusmayadi, 2000, 84).
Penulis melakukan observasi pada bulan Juni dan Juli tahun 2012,
observasi tersebut dilakukan dengan cara mengamati, meneliti, dan melihat
kondisi yang ada terjadi di Gunung Kemukus.
c. Angket
Angket adalah cara mengumpulkan data dengan mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri. Angket sendiri mengacu pada kumpulan dari
pertanyaan yang diajukan scara tertulis kepada koresponden dan jawaban yang
diperoleh juga dalam bentuk tertulis. Alat bantu dengan cara angket ini adalah
kuesioner. (Endar sugiarto dan Kusmayadi, 2000, 84).
Penulis menyebarkan 50 kuesioner kepada pengunjung yang ada di obyek
Gunung Kemukus, kuesioner tersebut berisi Variabel Demografik, Variabel
Geografik, Variabel Psikografik, dan Variabel Behaviouristik. Penyebaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
kuesioner tersebut di lakukan pada hari Rabu, Kamis, dan Jum’at tanggal 11, 12,
13 Juli 2012.
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan yang relevan meliputi literature, referensi maupun
buku-buku yang mendukung penelitian. Studi pustaka merupakan data pendukung
yang dapat digunakan sebagai bahan acuan pembahasan permasalahan dalam
penelitian baik segi instansi terkait maupun yang lain melalui buku-buku untuk
mendapatkan informasi secara menyeluruh. Studi pustaka yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan cara membaca buku dan tulisan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti dan data yang diperoleh dari buku-buku teori,
perpustakaan Laboratorium Tour DII Usaha Perjalanan Wisata maupun pihak
obyek wisata Gunung Kemukus.
G. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan pendahuluan yang menjabarkan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka,
metode penelitian, teknik analisis data serta sistematika penulisan.
Bab II menjabarkan mengenai gambaran umum Kabupaten Sragen,
sekaligus membahas tentang perkembangan dan historis Gunung Kemukus.
Bab III menjabarkan mengenai profil wisatawan, tujuan dan motif
wisatawan, menjelaskan foklor dan prosesi ziarah di Gunung Kemukus, serta
tanggapan masyarakat terhadap Gunung Kemukus.
Bab IV menjabarkan mengenai kesimpulan dan saran dan semua
keterangan objek wisata Gunung Kemukus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB II
PERKEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN SRAGEN
A. Gambaran Umum Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten di Propinsi jawa
tengah, Ibu Kotanya terletak di Sragen sekitar 30 km sebelah timur Kota
Surakarta. Secara geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Batas wilayah Kabupaten Sragen :
Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi (Propinsi Jawa Timur)
Sebelah Barat : Kabupten Boyolali
Sebelah Selatan : kabupaten Karanganyar
Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan
Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2
yang terbagi dalam
20 kecamatan, 8 kelurahan dan 200 desa. Secara fisiologis, wilayah Kabupaten
Sragen terbagi atas : 40,037, 93 Ha (42,52%) lahan basah (sawah), 54,117, 88 Ha
(57,48%) lahan kering, Kabupaten Sragen terletak pada : º 15 LS dan 7 º 30 LS,
110 º 45 BT dan 111 º 10 BT.
Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata-rata
109 m diatas permukaan laut. Sragen mempunyai iklim tropis dengan suhu harian
yang berkisar antara 19-310C. Curah hujan rata-rata di bawah 3000mm per tahun
dengan hari hujan di bawah 150 hari per tahun. Jumlah penduduk Kabupaten
Sragen berdasarkan data 2005 sebanyak 865.417 jiwa, terdiri dari 427.253
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
penduduk laki-laki dan 438.164 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk rata-
rata 919 jiwa/km2.
Luas wilayah : 94, 155 Ha
Luas Sawah : 40, 129 Ha
Tanah Kering : 54, 026 Ha
Luas wilayah tersebut di bagi menjadi 2 bagian
Sebelah selatan Bengawan Solo :
Luas Wilayah : 32.760 ha (34,79 %) , Tanah Sawah : 22.027 ha (54,85 %)
Sebelah utara Bengawan Solo :
Luas Wilayah : 61.395 ha (65,21 %) , Tanah Sawah : 18.102 ha (45,15 %).
Selain berkembang dalam dunia pariwisata, berbagai penghargaan dan
prestasi yang dimiliki Kabupaten Sragen membuktikan bahwa Kabupaten Sragen
merupakan kabupaten yang maju dan memiliki potensi dalam berbagai bidang.
Penghargaan dan prestasi yang dimiliki tersebut antara lain : penghargaan Adipura
ke-7 pada tahun 2010, juara 2 lomba PDAM sehat antar propinsi tahun 2007-
2009, penghargaan Parade Posyandu Rekor MURI tahun 2009, dan lain-lain.
(http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=9). Diakses pada tanggal 24 Juni
2012.
Jika dilihat dalam kondisi sosial masyarakat Kabupaten Sragen banyak
bekerja dalam bidang jasa kemasyarakatan, pada tahun 2009 mencapai 114.630
orang yang bekerja dalam bidang jasa kemasyarakatan, selain bekerja di bidang
jasa kemasyarakatan, banyak dari mereka menjadi pedagang besar, maupun
eceran, Kabupaten Sragen melaporkan pada tahun 2009 mencapai 65.595 orang
yang bekerja menjadi pedagang besar, maupun eceran. Standar UMK untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kabupaten Sragen pada tahun 2010 mencapai Rp 724.000.
(http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=4) diakses pada tanggal 29 juni
2012.
B. Perkembangan Wisata di Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen termasuk dalam wilayah karisidenan Surakarta,
Kabupaten Sragen mempunyai obyek-obyek wisata yang menjadi andalan, dengan
adanya objek-objek wisata andalan Kabupaten Sragen menjadi daerah tujuan
wisata bagi wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara. Obyek wisata
andalan tersebut yaitu : Museum Sangiran, Waduk Kedung Ombo, Pemandian Air
Panas Bayanan, Gunung Kemukus, dan Kolam Renang Kartika.
Perkembangan pariwisata Kabupaten Sragen sudah cukup bagus, hal itu
di karenakan Kabupaten Sragen selalu mengembangkan daya tarik wisatanya,
menambah fasilitas yang ada di objek, memperbaiki jalan akses menuju ke objek,
dan peningkatan jasa pelayanan kepada wiasatawan agar wisatawan puas setelah
berkunjung ke Sragen.
Dinas pariwisata Kabupaten Sragen melaporkan, selama kurun waktu
terakhir terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam jumlah wisatawan di
Kabupatan Sragen. Kunjungan dari tahun 2007 menurut data statistik jumlahnya
mencapai 519 untuk mancanegara dan untuk wisatawan domestik 217,745, untuk
tahun 2008 wisatawan mancanegara 1670 dan wisatawan domestik mencapai
217,188, pada tahun 2009 untuk wisatawan mancanegara mencapai 1791 dan
wisatawan domestik mencapai 244,255, pada tahun 2010 dilaporkan jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
wisatawan mancanegara mencapai 2208 sedangkan untuk wisatawan domestic
sendiri mencapai 253,183, dan pada tahun 2011 wisatawan mancanegara
jumlahnya mencapai 1532, sedangkan untuk wisatawan domestik mencapai
287,912. Dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Sragen setiap tahunnya mengalami
peningkatan jumlah pengunjung.
C. Obyek dan Daya Tarik Wisata di kabupaten Sragen
Sektor pariwisata Kabupaten Sragen menjadi salah satu sumber
pendapatan yang sangat penting, sehingga dari waktu ke waktu terus diupayakan
pengembangannya mengingat potensi yang dimiliki dan masih perlu
diperdayagunakan. Pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan mempertimbangkan berbagai aspek pelayanan
terhadap wisatawan dan menjaga daya tarik wisata yang dimiliki oleh obyek
tersebut. Sebagian besar obyek wisata yang sangat berpengaruh pada pendapatan
Kabupaten Sragen antara lain :
1. Pemandian Air Panas Bayanan
Pemandian air panas Bayanan merupakan salah satu daerah tujuan wisata
minat khusus yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen, obyek wisata Bayanan ini
digunakan untuk wisata kesehatan yang dipadukan dengan daya tarik alam atau
ekowisata. Menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat, air panas
Bayanan ini dianggap memiliki banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai
penyakit seperti : reumatik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Pemandian air panas ini terletak tepat disebelah tenggara ibu kota
Kabupaten Sragen yaitu Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo,
Kabupaten Sragen. secara geografis, pemandian air panas Bayanan terletak sekitar
17 km di sebelah tenggara Kabupaten Sragen. jarak tersebut bisa dicapai
menggunakan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum.
Fasilitas yang disediakan oleh pengelola Pemandian Air Panas Bayanan
antara lain : kamar mandi air panas, parkir kendaraan, taman rekreasi dan bermain
untuk anak, hutan wisata, warung makan, ruang informasi dan mushola.
(http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=101). Diakses tanggal 24 juni
2012.
2. Kolam Renang Kartika.
Kolam Renang Kartika merupakan merupakan salah satu objek wisata
tirta andalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen. Objek wisata ini terletak
didalam kota dan mudah untuk dicapai. Berbagai fasilitas disediakan untuk
mendukung kenyamanan pengunjung, antara lain kolam renang utama, kolam
renang anak-anak yang dilengkapi dengan ban pengaman, kolam luncuran, kolam
pemancingan, arena bermain, taman keluarga dan kafetaria. Kolam Renang
Kartika terletak di jl Veteran yang berdampingan dengan stadium Sepak Bola
Sragen, kolam renang ini diresmikan pada tanggal 26 April 1988, mempunyai luas
kurang lebih 2 hektar. (http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=105).
Diakses pada tanggal 23 juni 2012.
3. Kedung Ombo
Waduk Kedung Ombo merupakan bendungan raksasa seluas 6.576
hektar, yang areanya mencakup sebagian wilayah tiga kabupaten, yaitu : Sragen,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Boyolali, dan Grobogan. Waduk yang membendung lima sungai itu terdiri dari
wilayah perairan seluas 2.830 hektar dan 3.746 hektar lahan yang tidak tergenang
air. Lokasi Objek wisata Waduk Kedung Ombo yang menjadi andalan Sragen
terletak di Kecamatan Sumberlawang sekitar 30 km dari pusat kota. Selain
disuguhi pemandangan indah, para pengunjung bisa menikmati wisata air,
menumpang perahu, berpetualang mengunjungi pulau-pulau yang bermunculan di
tengah waduk. Waduk Kedung Ombo juga menyediakan tempat pemancingan
sekaligus warung yang menjajakan aneka makanan olahan berbahan ikan.
Di kawasan Waduk Kedung Ombo, tepatnya di Desa Ngargotirto, telah
dibangun area pacuan kuda dengan lintasan sepanjang 600 meter. Arena pacuan
kuda yang diberi nama Nyi Ageng Serang itu merupakan miniatur dari lapangan
pacuan kuda Pulo Mas Jakarta. Lokasi pacuan kuda berada lima kilometer dari
jalan raya solo-purwodadi. (http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=102).
Diakses pada tanggal 23 juni 2012.
4. Museum Sangiran
Museum Sangiran terletak di Desa krikilan Kecamatan Kalijambe kurang
lebih 40 km dari Sragen atau kurang lebih 17 km dari Solo. Museum Sangiran
menyimpan puluhan ribu fosil dari 2 juta tahun lalu. Fosil-fosil purba ini
merupakan 65% fosil hominid purba di Indonesia dan 50% di seluruh dunia.
Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil, 2.931 fosil ada di
museum, sisanya disimpan di gudang penyimpanan.
Museum Sangiran memiliki luas wilayah sepanjang bentangan dari utara-
selatan sepanjang 9 km barat-timur sepanjang 7 km. Masuk dalam empat
kecamatan atau sekitar 59,3km2. Museum Sangiran mempunyai berbagai koleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
fosil, seperti : Fosil Manusia, Fosil Hewan bertulang belakang, Fosil Binatang
Air, Batu-batuan, Serudi, Kapak, Bola Batu dan Kapak perimbas-penetak.
(http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=100). Diakses pada tanggal 23 juni
2012
5. Gunung Kemukus
Gunung Kemukus merupakan salah satu obyek wisata ziarah di
Kabupaten Sragen. Kawasan Gunung Kemukus merupakan sebuah bukit dengan
ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut. Dengan dibangunnya Waduk
Kedung Ombo menjadikan Makam Pangeran Samudro berada diatas bukit yang
menjorok ke tengah Waduk Kedung Ombo. Kompleks kawasan makam Pangeran
Samudro mempunyai 2 bangunan, yaitu : bangunan utama berbentuk rumah joglo
dengan dinding batu bata dan bagian atas berdinding kayu papan, di dalamnya
terdapat tiga makam, satu makam besar yang ditutupi kain selambu adalah makam
Pangeran Samudro dan RAy. Ontrowulan. Sedangkan dua makam lainnya adalah
makam dua abdi setia Pangeran Samudro yang selalu mengikuti beliu kemanapun
pergi. Di sebelah kanan makam terdapat sendang (sumber mata air) yang bernama
“Sendang Ontrowulan”. Sendang tersebut merupakan tempat bersuci Ray.
Ontrowulan ketika akan menemui putranya yang sudah meninggal. Air sendang
tersebut dikenal tidak pernah habis, bahkan di musim kemarau sekalipun.
(http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=103). Diakses pada tanggal 23 juni
2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
D. Gunung Kemukus sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata di
Kabupaten Sragen
Gunung Kemukus tidak pernah lepas dari legenda Pangeran Samudro,
Pangeran Samudro adalah putra Raja Majapahit terakhir dari Ibu Selir. Ketika
kerajaan majapahit runtuh Pangeran Samudro tidak ikut melarikan diri seperti
saudara-saudaranya yang lain. Bahkan beliau bersama ibunya ikut diboyong ke
Demak Bintoro oleh Sultan Demak. Pada waktu itu beliau telah berusia 18 tahun.
Selama berada di Demak, Pangeran Samudro mendapat bimbingan ilmu agama
dari Sunan Kalijaga, Pangeran Samudro disuruh untuk berguru tentang agama
islam kepada Kyai Ageng Gugur dari Desa Pandan Gugur di lereng Gunung Lawu
sekaligus mengemban misi suci untuk menyatukan saudara-saudaranya yang telah
tercerai berai. Secara Geografis, obyek wisata Gunung Kemukus terletak sekitar
kurang lebih 29 km di sebelah utara Kota Solo, dari Sragen kurang lebih 34 km ke
arah utara, jarak tersebut dapat dicapai menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum. Dari kota Sragen dapat ditempuh selama kurang lebih 45 menit
dengan kendaraan bermotor melewati jalan Sragen - Pungkruk/Sidoharjo – Tanon
- Sumberlawang/Gemolong - Gunung Kemukus.
Dari kota Solo dapat menggunakan kendaraan bermotor selama ± 30
menit, melewati jalan Solo – Purwodadi turun di Barong kemudian menuju
Gunung Kemukus dengan perahu menyeberangi Waduk Kedung Ombo. Kawasan
wisata Gunung Kemukus dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung
pariwisata yang tentu saja bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi para
pengunjung, antara lain : mushola, kamar kecil, tempat parkir, penginapan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
ruang informasi. Obyek wisata Gunung Kemukus ini dikelola oleh Dinas
Pariwisata kebudayaan Kabupaten Sragen.
E. Kunjungan Wisata di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen
Tabel 1 Daftar Kunjungan Wisata di Gunung Kemukus Kabupaten
Sragen
Tahun 2007-2011
Tahun Jumlah kunjungan Jumlah Kunjungan jumlah
Domestik Mancanegara
2007
2008
2009
2010
2011
45,002
45,354
42,084
42,026
39,687
0
0
0
0
0
45,002
45,354
42,084
42,026
39,687
Sumber (hasil pendapatan obyek wisata Gunung Kemukus tahun 2007-
2011).
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kunjungan wisatawan
pada tahun 2007 mencapai 45,002 pengunjung dan ditahun 2008 mengalami
kenaikan hingga mencapai 45,354 hal ini disebabkan pada tahun 2007 terjadi
perenovasian makam karna itulah kegiatan ziarah sedikit terganggu sehingga
menyebabkan peziarah yang datang sedikit. Pada tahun 2009 sedikit mengalami
penurunan pengunjung sampai 42,084, penurunan pengunjung terjadi kembali
pada tahun 2010 mencapai 42,026 dan pada tahun 2011 hal yang sama pun terjadi,
Obyek Wisata Gunung Kemukus mengalami penurunan pengunjung hingga
39,687. Hal tersebut terjadi karena faktor transportasi yang sulit untuk menuju ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
obyek tersebut, factor perekonomian yang sekarang sudah membaik dan tidak ada
lagi perbaikan, meningkatnya harga tiket masuk dan tariff-tarif lainnya, selain itu
juga banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Sangiran dan Kolam Renang
Kartika, sehingga Obyek Wisata Gunung Kemukus mengalami banyak penurunan
jumlah pengunjung.
Tabel 2 Daftar Kunjungan Wisata di Gunung Kemukus Kabupaten
Sragen dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2011
No Bulan Jumlah Wisatawan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
1.927
3.789
3.835
3.504
3.884
3.476
2.807
883
2.434
3.862
4.375
4.911
Sumber (hasil pendapatan obyek wisata Gunung Kemukus tahun 2011).
Dari data tabel di atas dapat dilihat pada bulan Desember 2011 paling
banyak di kunjungi, hal ini disebabkan karena bertepatan dengan tahun baru atau
pergantian tahun, hal itu mendorong minat wisatawan untuk berziarah ke Gunung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Kemukus dan mereka meminta agar tahun depan diberi rizki dan ekonomi yang
lebih baik. Pada bulan November kunjungan wisatawan mencapai 4.375, pada
bulan ini kunjungan cukup banyak hal itu di karenakan pada bulan November
2011 ada ritual Larab Slambu yang diadakan setiap tanggal 1 syuro atau tahun
baru hijriyah. Kunjungan paling sedikit pada bulan Agustus mencapai 883
pengunjung, hal itu di karenakan pada bulan tersebut bertepatan dengan bulan
ramadhan dan hari raya idul fitri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
PROFIL WISATAWAN DI GUNUNG KEMUKUS KECAMATAN
SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN
A. Foklor Obyek Wisata Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen.
Obyek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Gunung Kemukus merupakan obyek wisata andalan Kabupaten
Sragen, obyek wisata tersebut mempunyai sejarah dan keunikan budaya yang
menarik, oleh karena itu Gunung Kemukus ini merupakan tujuan utama bagi para
ziarah.
Pangeran Samudro adalah putra Raja Majapahit terakhir dari ibu selir.
Pada saat kerajaan Majapahit runtuh Pangeran Samudro tidak ikut melarikan diri
seperti saudara-saudaranya, beliau bersama ibunya ikut diboyong ke Demak
Bintoro oleh Sultan Demak. Selama di Demak, Pangeran Samudro mendapat
bimbingan ilmu agama dari Sunan Kalijaga. Ketika dirasa sudah cukup dewasa
Pangeran Samudro diperintahkan untuk berguru tentang agama islam kepada Kyai
Ageng Gugur dari Desa Pandan Gugur di lereng Gunung Lawu sekaligus
mengemban misi suci untuk menyatukan saudara-saudaranya yang telah tercerai
berai.
Pangeran Samudro mentaati nasehat tersebut dan pergi berguru pada
Kyai Ageng Gugur dengan didampingi oleh dua abdinya yang setia. Selama
berguru kepada Kyai Ageng Gugur, pangeran diberi ilmu tentang intisari ajaran
Islam secara mendalam. Selama itu pula, Pangeran tidak mengetahui bahwa Kyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Ageng Gugur sebenarnya kakaknya sendiri. Ketika dirasa Pangean Samudro telah
menguasai ilmu yang diajarkan, Kyai Ageng Gugur baru menceritakan siapa
beliau sesungguhnya. Betapa terkejutnya Pangeran Samudro mendengar cerita
tersebut, karena beliau teringat akan amanat Sultan Demak untuk menyatukan
saudara-saudaranya. Akhirnya, Pangeran Samudro menceritakan tentang amanat
tersebut.
Ternyata Kyai Ageng Gugur bisa menerima dan bersedia dipersatukan
kembali dan ikut membangun Kerajaan Demak. Setelah selesai berguru dan
tercapai maksud tujuannya, Pangeran Samudro dan dua abdinya kembali ke
Demak. Mereka berjalan kearah barat dan sampailah mereka di Desa Gondang
Jenalas (sekarang wilayah Gemolong) kemudian mereka beristirahat untuk
melepaskan lelah. Di dukuh tersebut mereka bertemu dengan orang yang berasal
dari Demak (Wulucumbu Demak) yang bernama Kyai Kamaliman. Di dukuh ini,
Pangeran Samudro berniat bermukim sementara untuk menyebarkan agama Islam.
Setelah dirasa cukup, mereka kembali melanjutkan perjalanan ke arah barat dan
sampai di suatu tempat di padang “oro-oro” Kabar. Sampai sekarang tempat
tersebut dikenal dengan nama Dusun Kabar, Desa Bogorame (Gemolong).
Di tempat ini Pangeran Samudro terserang sakit panas. Walaupun
demikian, perjalanan tetap dilanjutkan sampai ke Dukuh Doyong (wilayah
kecamatan Miri). Karena sakit yang dideritanya semakin parah, pangeran
memutuskan beristirahat di dukuh tersebut. Ketika sakitnya semakin parah dan
dirasa akan sampai pada ajalnya, Pangeran Samudro memerintahkan salah
seorang abdinya untuk mengabarkan kondisinya kepada sultan di Demak. Seusai
mendengar amanat Sultan, abdi tersebut diperintahkan untuk kembali. Dan ketika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
abdi tersebut kembali ketempat dimana Pangeran beristirahat, Pangeran Samudro
telah meninggal. Selanjutnya sesuai dengan petunjuk Sultan, jasad Pangeran
Samudro dimakamkan di perbukitan di sebelah barat dukuh tersebut. Sebelum
pemakaman, diadakan musyawarah diantara orang-orang yang memiliki lahan di
sekitar wilayah itu. Mereka bersepakat bahwa lokasi bekas
perawatan/peristirahatan Pangeran Samudro akan didirikan desa baru dan diberi
nama “Dukuh Samudro” yang sampai kini terkenal dengan nama “Dukuh Mudro”.
Pangeran Samudro dan pengikutnya sebenarnya sangat diharapkan untuk
kembali ke Kasultanan Demak oleh Sultan Demak namun ajal terlebih dahulu
menjemput Pangeran Samudro, Sultan Demak mengatakan, “Menurut pendapat
ku bahwa sakitnya Si Samudro itu sudah tidak bisa untuk diharapkan untuk
membaik dan jauh kemungkinan untuk sampai ke Demak. Kiranya Maha Kuasa
bahwasannya sampai di situ saja riwayatnya, maka saya memberi petunjuk jika Si
Samudro sudah sampai ajalnya maka kebumikanlah jasadnya pada suatu tempat di
bukit arah barat laut dari tempat Pangeran Samudro meninggal. Sebab boleh jadi
kelak di sekitar tempat itu akan menjadi ramai sehingga dijadikan tauladan orang-
orang di sana.
Pada awalnya keadaan lokasi Makam Pangeran Samudro sangatlah sepi
dan jarang dijamah orang karena letaknya di tengah hutan belantara, serta banyak
dihuni oleh binatang-binatang buas. Namun, sedikit demi sedikit keadaan berubah
setelah daerah tersebut dihuni oleh para penduduk. Selanjutnya diterangkan
bahwa di atas bukit tempat Pangeran Samudro dimakamkan, apabila menjelang
musim hujan ataupun kemarau tampaklah kabut-kabut hitam seperti asap (kukus).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Karena hal itulah, penduduk setempat menyebut bukit itu “Gunung Kemukus”
nama aslinya dulu adalah Gunung Sari.
Setelah menerima kabar dari abdi Dalem Pangeran Samudro Sultan
Demak kemudian menyampaikan berita meninggalnya Pangeran Samudro
tersebut kepada ibu Pangeran Samudro, R.Ay. Ontrowulan. Terkejutlah beliau
mendengar berita tersebut dan memutuskan untuk menyusul ke tempat Pangeran
Samudro dimakamkan. Kepergian ibunda Pangeran Samudro ke makam putranya
diantar oleh abdi Pangeran Samudro yang setia. Ibunda Pangeran Samudro berniat
untuk bermukim didekat Makam Pangeran samudro dan merawat makam
putranya tersebut, setelah sampai di pemakaman, ibunda Pangeran Samudro
langsung merebahkan badannya sambil merangkul pusara putra satu-satunya yang
amat dicintainya. Sampai pada suatu ketika ia merasa bertemu kembali dengan
putranya serta dapat bertatap muka dan berdialog secara gaib :“Oh ananda begitu
sampai hati meninggalkan aku dan siapa lagi yang kutunjuk sebagai gantimu,
hanya engkau satu-satunya putraku dan aku tidak dapat berpisah denganmu “.
Pangeran Samudro pun menjawab : “Oh Ibunda, Bunda tentu tidak dapat
berkumpul dengan Ananda sebab ibunda masih berbadan jasmani dan selama
belum melepas raga untuk itu harus bersuci terlebih dahulu di sebuah “Sendang”
yang letaknya tidak jauh dari tempat ini”.
Setelah tebangun dan tersadar dari pertemuan dengan putranya, beliau
pun bangkit dan pergi ke sendang yang dikatakan putranya untuk bersuci. Setelah
itu rambutnya yang sudah terkurai dikibas-kibaskan dan jatuhlah bunga-bunga
penghias rambutnya. Konon bunga-bunga tersebut tumbuh mekar menjadi
pepohonan “Nagasari” yang dapat dijumpai di sekitar lokasi hingga kini. Oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
karena tebalnya rasa kepercayaan ibunda Pangeran Samudro yang melampaui
batas keprihatinan, beliau akhirnya dapat mencapai muksa secara gaib sampai
badan jasmaninya. Hal ini dikarenakan tak seorang pun tahu kemana perginya
R.Ay Ontrowulan atau dengan kata lain ibunda Pangeran Samudro hilang tak
tentu rimbanya. Untuk mengenang peristiwa tersebut tempat bersuci R.Ay.
Ontrowulan diberi nama “Sendang Ontrowulan”. (buku panduan wisata Gunung
Kemukus Kabupaten Sragen).
B. Profil Wisatawan di Gunung Kemukus berdasarkan Variabel
Demografik, Variabel Psikografik, Variabel Behaviouristik
Untuk mengetahui profil wisatawan yang ada di obyek Wisata Gunung
Kemukus dilakukan dengan cara melakukan survey dan penyebaran kuisioner
sebanyak 50 responden. Sedangkan karakteristik yang digunakan meliputi: jenis
kelamin, usia responden, status perkawinan, status pendidikan terakhir responden,
pekerjaan responden, daerah asal responden, tujuan utama berkunjung ke Obyek
Wisata Gunung Kemukus, dan motivasi responden mengunjungi Obyek Wisata
Gunung Kemukus. Berdasarkan data yang di peroleh dapat dilihat dalam tabel
data sebagai berikut:
1. Variabel Demografik
Yang termasuk dalam variable demografik yaitu : jenis kelamin, umur,
status perkawinan, pendidikan terakhir, status pekerjaan, penghasilan dan
pengeluaran per bulan, agama, daerah asal. Berikut ini adalah hasil data yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
diperoleh dari pembagian angket kepada pengunjung yang ada di Gunung
Kemukus.
Tabel 3
Jenis kelamin responden
No Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)
1 Laki-laki 35 70%
2 Perempuan 15 30%
Jumlah 50 100%
Sumber : hasil angket 2012
Dari tabel 3 menyatakan bahwa Obyek Wisata Gunung Kemukus lebih
diminati pengunjung yang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan pengunjung
perempuan. Hal itu dikarenakan selain sebagai tempat berziarah banyak
pengunjung laki-laki yang datang karena ingin bersenang-senang, seperti
berkaraoke, melihat-lihat berbagai atraksi yang disediakan setiap malam jum’at
pon, dan ingin mengunjungi tempat lokalisasi yang ada di obyek tersebut. Jumlah
pengunjung laki-laki mencapai 35 dan jika dilihat dari prosentasenya mencapai
70%, sedangkan untuk pengunjung perempuan mencapai 15 dan jika dilihat dari
prosentasenya mencapai 30%. Jenis kelamin membedakan pola pikir dan
membedakan pula jenis wisata yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 4
Umur responden
No Umur Jumlah Persen (%)
1 <16 - -
2 16 – 25 10 20%
3 25 – 45 15 30%
4 >45 25 50%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Berdasarkan dari data tabel 4 dapat dilihat bahwa mayoritas koresponden
yang berkunjung di Gunung Kemukus berusia >45 tahun, yaitu sebanyak 25 orang
dengan prosentase sebesar 50%. Sedangkan koresponden yang berusia 25-45
tahun sebanyak 15 orang dengan jumlah prosentase 30%, koresponden yang
berusia antara 16-25 tahun mencapai 10 orang dengan prosentase 20%.
Tabel 5
Status perkawinan responden
No
Status Perkawinan
Jumlah
Persen (%)
1 Belum 21 42%
2 Sudah 27 54%
3 Cerai 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Berdasarkan dari data tabel 5 dapat dilihat bahwa mayoritas status
perkawinan koresponden yang berkunjung di Gunung Kemukus 27 orang sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
menikah dengan prosentase 54%, 21 orang dengan prosentase 42% belum
menikah, dan 2 orang dengan jumlah prosentase 4% sudah cerai.
Tabel 6
Pendidikan terakhir responden
No Status Pendidikan Terakhir Jumlah Persen (%)
1 SD - -
2 SMP 9 18%
3 SMU 15 30%
4 Diploma (D1, D2, D3, D4) 14 28%
5 Sarjana (S1) 12 24%
6 S2 atau S3 - -
Jumlah
50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa pengunjung yang berkunjung ke
Gunung Kemukus mayoritas lulusan SMU, hal ini disebabkan karena banyak
pengunjung yang bekerja sebagai wiraswasta dan mereka berpikiran untuk
menjadi seorang wiraswasta tidak perlu bersekolah terlalu tinggi, meskipun ada
sebagian pengunjung yang berbeda pemikirannya. Jumlah pengunjung yang
berstatus lulusan SMU mencapai 15 orang jika dilihat dari jumlah prosentasenya
mencapai 30%, sedagnkan untuk lulusan Diploma mencapai 14 orang jika dilihat
dari jumlah prosentasenya mencapai 28%, untuk status pendidikan Sarjana
mencapai 12 orang dengan jumlah prosentase 24%, sedangkan untuk status SMP
mencapai 9 orang dengan jumlah prosentasenya 18%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel 7
Status pekerjaan responden
No Status Pekerjaan Jumlah Persen (%)
1 Ibu rumah tangga 4 8%
2 Wiraswasta 30 60%
3 Pegawai swasta 11 22%
4 Pegawai pemerintah 2 4%
5 Guru, dosen 1 2%
6 TNI, polisi 1 2%
7 Pelajar, mahasiswa 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa status pekerjaan pengunjung
yang ada di Gunung Kemukus adalah wiraswasta, hal ini di sebabkan pengunjung
yang berkunjung di Gunung Kemukus ingin mendapatkan berkah setelah selesai
berziarah, selain itu juga pengunjung yang berwiraswasta atau yang mempunyai
usaha ingin usaha mereka cepat berkembang. Jumlah pengunjung yang status
pekerjaannya sebagai wiraswasta ada 30 orang dengan jumlah prosentasenya
mencapai 60%, sedangkan yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 11
orang dengan prosentasenya 22%, sedangkan ibu rumah tangga 4 orang dengan
prosentase 8%, yang bekeja sebagai pegawai pemerintah ada 2 orang dengan
prosentase 4%, dan bekerja sebagai dosen, guru, TNI, berjumlah 1 orang dengan
jumlah prosentasenya mencapai 2%. Status pekerjaan pengunjung sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
berpengaruh pada penghasilan dan pengeluaran pengunjung yang ada di Gunung
Kemukus.
Tabel 8
Penghasilan per bulan responden
No Penghasilan per bulan Jumlah Persen (%)
1 < Rp 750.000,00 15 30%
2 Rp 750.000,00 – Rp 1.500.000,- 24 48%
3 > Rp 1.500.000,00 11 22%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Penghasilan per bulan ini sangat berkaitan erat dengan status pekerjaan
pengunjung, banyak atau sedikitnya penghasilan sangat di pengaruhi oleh
pekerjaan yang dilakukan oleh pengunjung itu sendiri. Berdasarkan tabel 8
kebanyakan wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Gunung Kemukus
berpenghasilan per bulan Rp 750.000,00 - Rp 1.500.000,00, dengan jumlah 24
orang dan jika dilihat dari prosentasenya mencapai 48%, 15 orang dengan jumlah
prosentase 30% berpenghasilan <Rp 750.000,00, 11 orang dengan jumlah
prosentasenya 22% berpenghasilan per bulannya mencapai >Rp 1.500.000,00.
Meskipun penghasilan pengunjung tidak begitu rendah tetapi masih banyak dari
pengunjung yang datang dengan harapan ingin memperbaiki ekonominya dan
meningkatkan penghasilannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 9
Pengeluaran per bulan responden
No Penghasilan per bulan Jumlah Persen (%)
1 < Rp 750.000,00 28 56%
2 Rp 750.000,00 – Rp 1.500.000,00 18 36%
3 > Rp 1.500.000,00 4 8%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa pengeluaran pengunjung yang
ada di Gunung Kemukus paling banyak < Rp 750.000,00 mencapai 28 orang
dengan prosentasenya 56%, sedangkan Rp 750.000,00- Rp1.500.000,00 mencapai
18 orang dengan prosentasenya 36%, dan > Rp 1.500.000,00 mencapai 4 orang
dengan jumlah prosentasenya 8%, pengeluaran tersebut dipengaruhi oleh banyak
atau sedikitnya kebutuhan dan penghasilan per bulannya.
Tabel 10
Agama responden
No Agama Jumlah Persen (%)
1 Islam 50 100%
2 Kristen prostestan - -
3 Katholik - -
4 Budha - -
5 Hindu - -
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Berdasarkan tabel 10 semua wisatawan yang berkunjung di Gunung
Kemukus mayoritas beragama islam, 50 orang dengan jumlah prosentasenya
100% mereka beragama Islam. Obyek Wisata Gunung Kemukus ini merupakan
obyek wisata ziarah khusunya ziarah kubur dalam syariat Islam berziarah memang
di perbolehkan, tetapi harus sesuai dengan tata cara yang diajarkan agar peziarah
tersebut tidak terjerumus dalam kemusyrikan.
Hukum melakukan ziarah dalam ajaran agama Islam menjadi haram atau
tidak dibenarkan jika aktivitas di dalamnya tidak sesuai atau bertentangan dengan
ajaran Islam. Beberapa contoh hal yang bertentangan dengan ajaran agama Islam
yaitu : meminta pertolongan pada tempat yang di ziarahi, membaca Al-Qur’an di
kuburan, dan bernadzar kepada mayat yang ada di kuburan. Masih banyak
masyarakat yang menyalah artikan ziarah, seharusnya berziarah dengan tujuan
mendoakan mayat agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah, jika dilihat banyak
dari peziarah tersebut datang ke sebuah makam dan berdoa memohon agar segala
keinginannya bisa terkabulkan, hal itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam
dan sangat disesali sekali kesalahan dalam berziarah tersebut menjadi kebiasaan
bagi sebagian banyak masyarakat, selain itu pula kesalahan berziarah tersebut
sudah menjadi warisan dan sulit untuk dihilangkan karena itu sudah menjadi
kepercayaan yang salah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 11
Daerah asal responden
No
Alamat tempat tinggal dan kota
keberangkatan
jumlah Persen (%)
1 Gemolong 4 8%
2 Semarang 7 14%
3 Jogja 5 10%
4 Kediri 3 6%
5 Cianjur 8 16%
6 Pekalongan 1 2%
7 Malang 3 6%
8 Kudus 1 2%
9 Karawang 3 6%
10 Subang 4 8%
11 Indramayu 1 1%
12 Surabaya 3 6%
13 Demak 2 4%
14 Solo 1 2%
15 Jepara 3 6%
16 Sragen 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari tabel 11 dapat menunjukkan dari mana saja pengunjung yang
berkunjung ke Gunung Kemukus, mayoritas wisatawan yang berkunjung ke
Gunung Kemukus berasal dari cianjur, jumlah pengunjung yang berasal dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Cianjur mencapai 8 orang dengan prosentase 16%, setelah itu pengunjung dari
semarang berjumlah 7 orang dan jika dilihat dari jumlah prosentasenya mencapai
14%, 5 orang berangkat dan berasal dari Jogjakarta jika dilihat dari jumlah
prosentasenya mencapai 10%. Hal itu membuktikan bahwa Gunung Kemukus
adalah obyek wisata yang sudah terkenal diberbagai daerah, khususnya daerah
Sunda dan Jawa Timur.
2. Variabel Geografik
Variable Geografik lebih mengacu pada daerah negara asal pengunjung
dan transportasi apa yang di gunakan oleh pengunjung, Berikut ini adalah hasil
data yang diperoleh dari pembagian angket kepada pengunjung yang ada di
Gunung Kemukus.
Tabel 12
Negara Asal responden
No Negara asal Jumlah Persen (%)
1 Indonesia 50 100%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari tabel 12 menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke
Gunung Kemukus berwarga Negara Indonesia dengan jumlah 50 orang dengan
prosentase 100%, hal tersebut mebuktikan bahwa wisatawan Mancanegara belum
mengenal dan mengetahui keberadaan Obyek Wisata Gunung Kemukus tersebut,
jika dilihat target pemasaran obyek tersebut hanya untuk wisatawan domestik saja
belum ada rencana pemasaran untuk wisatawan yang berasal dari Mancanegara,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
selain itu juga kebanyakan wisatawan Mancanegara jika berkunjung ke Kabupaten
Sragen mereka lebih banyak berkunjung ke Museum Sangiran.
Tabel 13
Transportasi yang digunakan responden
No Transport Jumlah Persen (%)
1 Kendaraan pribadi 42 84%
2 Bus 7 14%
3 Kereta - -
4 Pesawat - -
5 Kendaraan perusahaan 1 2%
Jumlah
50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 13 menyatakan bahwa mayoritas pengunjung datang ke
Gunung Kemukus dengan menggunakan kendaraan pribadi meskipun ada juga
pengunjung yang menggunakan Bus, hal itu membuktikan bahwa pada saat
melakukan perjalanan ke Gunung Kemukus, pengunjung lebih nyaman jika
memakai kendaraan pribadi. Jika dilihat jumlah pengunjung yang menggunakan
kendaraan pribadi mencapai 42 orang dengan jumlah prosentasenya 84%,
sedangkan yang menggunakan bus mencapi 7 orang dengan jumlah prosentasenya
14% dan yang menggunakan kendaraan perusahaan hanya 1 dengan
prosentasenya 2%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3. Variabel Psikografik
Variable Psikografik lebih mengacu pada tujuan da motivasi pengunjung datang
ke Obyek Wisata Gunung Kemukus, pendapat pengunjung tentang obyek dan
fasilitas obyek tersebut, selain itu juga variable ini juga mengacu pada
karakteristik personal dari pengunjung. Berikut ini adalah hasil pembagian angket
kepada pengunjung dan dapat dilihat variiabel psikografik pengunjung yang
datang ke Gunung Kemukus.
Tabel 14
Tujuan utama responden berkunjung ke Obyek Gunung Kemukus
No
Tujuan utama kunjungan di obyek
wisata
Jumlah
Persen
(%)
1 Rekreasi/berlibur - -
2 Menghadiri event budaya - -
3 Mengunjungi kerabat atau teman 4 8%
4 Bisnis - -
5 Dalam rangka dinas 1 2%
6 Ziarah 35 70%
7 Iseng 10 20%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 14 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung yang
berkunjung ke Gunung Kemukus bertujuan untuk berziarah. Pengunjung tersebut
berziarah demi mendapatkan dari obyek tersebut, pengunjung yang bertujuan
untuk berziarah mencapai 35 orang dengan jumlah prosentasenya 70%, yang
datang karena hanya iseng-iseng mencapai 10 orang dengan jumlah prosentasenya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
20%, sedangkan berkunjung yang bertujuan menemui kerabat atau teman
mencapai 4 orang dengan prosentasenya 8%, sedangkan berkunjung karena dalam
rangka dinas hanya 1 orang saja dengan prosentasenya 2%.
Tabel 15
Motivasi responden berkunjung ke Obyek Wisata Gunung Kemukus
No Motivasi pengunjung datang ke
obyek
Jumlah Persen
(%)
1 Keunikan Gunung Kemukus 20 40%
2 Keanekaragaman budaya - -
3 Keindahan alam - -
4 Sikap masyarakat - -
5 Mengetahui sejarah obyek 18 36%
6 Ajakan teman 12 24%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 15 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung yang
datang di obyek tersebut termotivasi oleh keunikan Gunung Kemukus, keunikan
obyek ini adalah mitos yang berkembang di masyarakat luas, mitos tersebut yaitu
apabila ingin mendapatkan berkah setelah selesai berziarah di Gunung Kemukus
maka peziarah tersebut harus mengikuti persyaratan yaitu melakukan hubungan
intim dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama tujuh kali dalam
satu lapan. Jika dilihat dari jumlah pengunjung yang termotivasi karena keunikan
Gunung Kemukus mencapai 20 orang dengan jumlah prosentasenya mencapai
40%, sedangkan termotivasi karena mengetahui sejarah obyek mencapai 18 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dengan prosentase 36%, dan pengunjung yang termotivasi karena ajakan teman
mencapai 12 orang dengan prosentasenya 24%.
Tabel 16
Atraksi wisata yang paling diinginkan
No. Atraksi wisata yang paling
diinginkan
Jumlah Persen
(%)
1 Upacara tradisional 2 4%
2 Kehidupan masyarakat 45 90%
3 Kerajinan - -
4 Seni pertunjukan - -
5 Alam - -
6 Lainnya 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 16 membuktikan bahwa Gunung Kemukus mempunyai
kehidupan Masyarakat yang unik, keunikan tersebut adalah kehidupan masyarakat
yang menyediakan tempat-tempat karaoke dan tempat lokalisasi yang ada di
dalam kompleks obyek ziarah tersebut, selain itu juga setiap malam jum’at pon
onyek tersebut seperti pasar malam banyak masyarakat yang berjualan di sekitar
obyek tersebut mereka berjualan pakaian, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan.
Kehidupan masyarakat itulah yang menjadi atraksi wisata yang diinginkan, 45
orang dengan prosentase 90% menginginkan kehidupan masyarakat sebagai
atraksi wisata, 2 orang dengan prosentase 4% menginginkan upacara tradisional
sebagai atraksi wisata, dan 3 orang dengan jumlah prosentasenya 6%
menginginkan lainnya sebagai atraksi wisata obyek tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 17
Gunung Kemukus merupakan tujuan utama responden
No. Gunung Kemukus merupakan tujuan
utama
Jumlah Persen
(%)
1 Ya 48 96%
2 Tidak 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 17 menyatakan bahwa mayoritas pengunjung menjadikan
Gunung Kemukus sebagai tujuan utama, meskipun ada sebagian pengunjung yang
datang hanya sekedar meliha-lihat dan menjadikan bahwa Gunung Kemukus
bukan tujuan utama pengunjung. Pengunjung mempunyai tujuan untuk
berkunjung ke obyek wisata yang lain. 48 orang dengan jumlah prosentase 96%
menjadikan Gunung Kemukus sebagai tujuan utamanya, 2 orang dengan jumlah
prosentase 4% menyatakan bahwa Gunung Kemukus bukan tujuan utama
pengunjung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel 18
Keanekaragaman daya tarik obyek wisata
No. Pendapat pengunjung mengenai
keanekaragaman daya tarik obyek
Jumlah Persen
(%)
1 Sangat banyak - -
2 Banyak 20 40%
3 Cukup 25 50%
4 Sedikit 5 10%
5 Sedikit sekali - -
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 18 dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman daya tarik
wisata di obyek Gunung kemukus cukup, 25 orang berpendapat cukup dengan
jumlah prosentase 50%, sedangkan yang berpendapat banyak mecapai 20%
dengan jumlah prosentase 40%, sedangkan 5 orang berpendapat bahwa obyek
tersebut mempunyai keanekaragaman daya tarik wisata yang sedikit dengan
jumlah prosentase 10%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 19
Kualitas tempat penginapan
No. Kualitas tempat penginapan Jumlah Persen (%)
1 Sangat baik 10 20%
2 Baik 29 58%
3 Cukup 11 22%
4 Kurang baik - -
5 Tidak baik - -
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 19 menyatakan bahwa Obyek Wisata Gunung Kemukus
menyediakan fasilitas penginapan, biasanya penginapan tersebut diapakai
wisatawan yang datang dari luar kota, dan menginginkan beristirahat karena
kecapekan setelah perjalanan jauh, kualitas penginapan pun baik. 29 orang
mengatakan bahwa penginapan yang ada di obyek tersebut baik dengan jumlah
prosentase mencapai 58%, 11 orang mengatakan bahwa obyek fasilitas
penginapan cukup dengan jumlah prosentase 22%, sedangkan 10 orang
berpendapat bahwa fasilitas penginapan di obyek tersebut cukup baik, jika dilihat
dari prosentasenya mencapai 20%. Harga untuk penginapan di obyek tersebut
berkisar Rp 50.000,00 per 1 malamnya dan harga tersebut masih bisa ditawar
itupun juga tergantung pada wisatawannya sendiri apakah pandai menawar harga
atau tidak. Penginapan tersebut di lengkapi dengan fasilitas karaoke dan warung
makan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 20
Sikap masyarakat setempat terhadap wisatawan
No. Sikap masyarakat setempat
terhadap pengunjung
Jumlah Persen
(%)
1 Sangat ramah 6 12%
2 Ramah 35 70%
3 Biasa saja 9 18%
4 Kurang ramah - -
5 Tidak ramah - -
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 20 menunjukkan bahwa sikap masyarakat setempat
Ramah terhadap wisatawan, hal tersebut terjadi karena masyarakat setempat sudah
memiliki sikap sdar wisata, dengan sikap ramahnya masyarakat tersebut akan
menimbulkan rasa kenyamanan bagi pengunjung sendiri, 35 orang yang
berkunjung ke obyek tersebut berpendapat bahwa obyek ini mempunyai
masyarakat yang ramah jika dilihat dari jumlah prosentasenya mencapai 70%, 9
orang berpendapat biasa saja dengan jumlah prosentase 18%, 6 orang berpendapat
sangat ramah dengan jumlah prosentase 12%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 21
Kebersihan obyek wisata
No. Kebersihan tempat/obyek wisata Jumlah Persen
(%)
1 Sangat bersih - -
2 Bersih 28 56%
3 Cukup 20 40%
4 Kotor 2 4%
5 Sangat kotor - -
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 21 menunjukkan bahwa pengunjung yang berkunjung ke
Gunung Kemukus, memberikan pendapat bahwa Gunung Kemukus memiliki
tempat yang bersih, jumlah orang yang berpendapat bersih mencapai 28 orang
dengan jumlah prosentase 56%, hal tersebut membuktikan bahwa obyek wisata
tersebut selalu menjaga kebersihan obyeknya, dikarenakan Gunung Kemukus ini
merupakan tempat ziarah jadi kebersihan adalah nomor satu, pengelola pun selalu
mengadakan kerja bakti setiap bulannya untuk menjaga kebersihan di Gunung
Kemukus tersebut, 20 orang berpendapat cukup dengan jumlah prosentase
mencapai 40%, sedangkan yang berpendapat bahwa obyek tersebut kotor hanya 2
orang dengan jumlah prosentase 4%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 22
Informasi obyek
No. Informasi obyek Jumlah Persen (%)
1 Brosur atau leaflet - -
2 Biro perjalanan - -
3 Buku panduan wisata 3 6%
4 Teman/keluarga/kolega 42 84%
5 Majalah/Koran - -
6 Maskapai - -
7 Radio/televisi - -
8 Video - -
9 Internet 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 22 menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke
Gunung Kemukus, kebanyakan mendapatkan informasi obyek tersebut dari teman
atau keluarga atau kolega, jumlah wisatawan yang mendapatkan info dari teman
atau keluarga mencapai 42 orang dengan jumlah prosentase 84% hal tersebut
membuktikan banyak orang-orang yang memberikan informasi secara lisan atau
secara langsung kepada teman, keluarga, maupun kolega. 3 orang mendapatkan
informasi dari buku panduan dengan jumlah prosentase 6%, 5 orang mendapatkan
informasi obyek dari intersnet dengan jumlah prosentase 10%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4. Variabel Behaviouristik
Variable Behaviouristik membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan tingkah laku wisatawan itu sendiri. Berikut ini adalah hasil data yang
di peroleh dari pembagian angket kepada wisatawan di Obyek Wisata Gunung
Kemukus.
Tabel 23
Jumlah kunjungan responden ke obyek
No. Berapa banyak kunjungan ke
obyek wisata
Jumlah Persen (%)
1 Sekali 12 24%
2 Dua kali 6 12%
3 Tiga kali 8 16%
4 Lebih dari tiga kali 24 48%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data data tabel 23 menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung
ke Gunung Kemukus, 24 orang mereka melakukan kunjungan ke obyek lebih dari
3 kali dengan prosentase 48% hal itu membuktikan bahwa wisatawan tersebut
sering berkunjung ke Gunung Kemukus untuk mendapatkan berkah setelah
pulang berziarah, selain itu juga pengunjung yang datang lebih dari tiga kali
tersebut belum mengalami perubahan nasibnya, sehingga wisatawan tersebut pun
mencoba mengulanginya agar nasib hidupnya bisa berubah lebih baik, 12 orang
melakukan kunjungan ke Gunung Kemukus hanya sekali dengan jumlah
prosentase mencapai 24 %, dengan kata lain orang tersebut baru mengenal Obyek
Wisata Gunung Kemukus, 8 orang sudah melakukan kunjungan ke Gunung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Kemukus sebanyak tiga kali dengan jumlah prosentase 16%, dan 6 orang
melakukan kunjungan ke Gunung Kemukus sebanyak 2 kali dengan jumlah
prosentase 12%.
Tabel 24
Kedatangan responden ke obyek wisata
No. Kedatangan wisatawan ke obyek
didampingi oleh
Jumlah Persen
(%)
1 Berkunjung sendiri 10 20%
2 Pasangan 6 12%
3 Keluarga - -
4 Teman 11 22%
5 Rombongan 23 46%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 24 menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke
Gunung Kemukus mayoritas datang dengan rombongan, dan setiap malam jum’at
pon banyak rombongan dari berbagai daerah yang berkunjung ke obyek tersebut,
meskipun ada sebagian pengunjung yang datang dengan pasangan maupun
temannya, 23 orang berkunjung bersama rombongan dengan prosentase 46%, 11
orang melakukan kunjungan ke Gunung Kemukus didampingi oleh teman dengan
prosentase 22%, 10 orang melakukan kunjungan secara sendiri dengan prosentase
20%, 6 orang melakukan kunjungan dengan pasangan dengan prosentase 12%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 25
Perencaan responden berkunjung ke obyek wisata
No. Kunjungan ke obyek diatur oleh Jumlah Persen
(%)
1 Atas inisiatif sendiri 50 100%
2 Biro perjalanan - -
3 Online reservation - -
4 Maskapai penerbangan - -
5 Panitia tertentu - -
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 25 menunjukkan bahwa pengunjung yang datang ke
Obyek Wisata Gunung Kemukus, hampir semua perjalanannya diatur sendiri hal
itu dikarenakan banyak pengunjung beranggapan bahwa perjalanan yang diatur
sendiri lebih efektif dan tidak memerlukan banyak biaya, pengunjung bisa
mengatur kegiatannya sendiri, selain itu juga pengunjung mempunyai rencana
perjalanannya sendiri. Dari hasil pembagian 50 lembar kuisioner semua
pengunjung datang atas inisiatif sendiri jika dilihat dari jumlah prosentasenya
mencapai 100%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
5. Harapan Wisatawan Terhadap Gunung Kemukus
Tabel 26
Harapan responden terhadap pengembangan obyek
No Harapan Pengunjung Jumlah persen (%)
1 penambahan toilet umum 13 26%
2 perenovasian makam 20 40%
3 peningkatan pemasaran 17 34%
Jumlah 50 100%
Sumber : Angket kepada wisatawan, 2012
Dari data tabel 26 dapat disimpulkan bahwa wisatawan menginginkan
makam tersebut direnovasi supaya lebih menarik, perenovasian tersebut dapat
dilakukan dengan cara pengecatan, perbaikan bangunannya dan lain lain, 20
wisatawan menginginkan untuk direnovasi jika dilihat dari jumlah prosentasenya
mencapi 40%, 13 orang menginginkan penambahan toilet umum jika dilihat dari
prosentasenya mencapai 26%, sedangkan harapan pengunjung dalam pemasaran
mencapai 17 orang jika dilihat dari jumlah prosentase mencapai 34%, wisatawan
menginginkan peningkatan pemasaran agar Gunung Kemukus tersebut dapat lebih
maju dan semakin banyak pengunjung yang datang.
C. Prosesi ziarah di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen
Makam Pangeran Samudro atau yang lebih dikenal dengan Gunung
Kemukus mempunyai 2 tempat yang menjadi tujuan peziarah, tempat tersebut
yaitu Makam Pangeran Samudro, dan Sendang Ontrowulan. Sebelum melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
ziarah pengunjung harus mengikuti tata cara atau prosesi ziarah di obyek tersebut,
yaitu : pertama sebelum memasuki Makam Pangeran Samudro peziarah harus
membawa bunga atau apabila tidak membawa bunga bisa beli di obyek tersebut,
setelah itu peziarah harus mensucikan diri terlebih dahulu di Sendang Ontrowulan
di Sendang tersebut ada juru kunci yang akan memandu, setelah selesai, peziarah
melanjutkan Ziarahnya ke Makam Pangeran Samudro dengan membawa bunga,
setelah itu bunga diberikan kepada juru kunci yang ada di Makam Pangeran
Samudro, dan juru Kunci akan menanyakan apa keluhan peziarah, setelah
peziarah memberikan keluhannya juru kunci akan memandu peziarah untuk
membacakan doa-doa, seperti itulah gambaran tata cara atau prosesi ziarah di
Makam Pangeran Samudro.
Untuk waktu ziarahnya, sebenarnya setiap hari selalu pengunjung dapat
melakukan ziarah, tetapi kalau hari-hari biasa pengunjung yang datang tidak
banyak, setiap Kamis malam atau malam Jum’at terlebihnya malam Jum’at Pon
merupakan puncak kunjungan wisatawan atau peziarah. Tidak kurang 4000
pengunjung dari daerah di jawa dan di luar jawa berkunjung untuk berziarah di
tempat ini. Pada hari pertama di Bulan Suro atau Muharam diadakan ritual Larab
Slambu atau Larab Langse, yang dilanjutkan dengan pentas wayang kulit semalam
suntuk sebagai acara rutin tahunan di objek wisata ini.
Waktu yang tepat untuk berziarah menurut tradisi masyarakat di sekitar
Gunung Kemukus adalah hari Kamis malam Jum’at Pon. Hal ini bertolak dari
kisah pada zaman kerajaan kerajaan Demak, sebagai berikut : pada suatu hari
ketika di hari Jum’at Pon setelah Sultan Demak melaksanakan sholat berjamaah
(Jum’atan), beliau melayangkan pandangannya ke atas dan dilihatnya sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
bingkisan. Kejadian tersebut tidak diketahui oleh seorang pun kecuali oleh Sultan
sendiri. Bingkisan tersebut diambil dan didalamnya terdapat kain putih yang
bertuliskan “ini pakaian untuk bekel (Senopati) Tanah Jawa” sebuah benda
berbentuk Kotang Ontokusumo. Kemudian menurut adat, pakaian ini dikenakan
oleh orang yang akan memengku jabatan Pangeran Pati. Kemudian kejadian itu
dijadikan sebagai casar atau ketentuan dengan para wali. Ketentuan di mana
apabila Sultan Demak berkenan mengadakan pertemuan dengan para wali, maka
waktu yang ditentukan yaitu tepat pada hari Jum’at Pon untuk memperingati
penemuan pusaka Kotang Ontokusumo. Berdasarkan pada cerita tersebut,
masyarakat kemudian menjadikan malam Jum’at Pon sebagai puncak tahlilan atau
do’a bersama. Sampai saat ini, ada setiap malam Jum’at Pon banyak orang yang
berduyun-duyun datang ke Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus.
“Sing sopo duwe pajongko marang samubarang kang dikarepke bisane kelakon
iku kudu sarono pawitan temen, mantep ati kang suci ojo slewang sleweng, kudu
mindang marang kang katuju cedhakno dhemene kaya dene yen arep nekani
marang panggonane dhemenane” (kadjawen, Yogyakarta : Oktober 1934).
“Barang siapa berhasrat atau punya tujuan untuk hal yang dikehendaki maka
untuk mencapainya harus dengan kesungguhan mantap, dengan hati yang suci
jangan serong kanan atau kiri harus konsentrasi pada yang dikehendaki atau yang
diinginkan, dekatkan keinginan, seakan seperti menuju ke tempat kesayangannya
atau kesenangannya”. Petikan naskah atau wacana tersebut memang ditafsirkan
keliru, khususnya oleh masyarakat awam. Ada pendapat yang keliru yang
mengatakan bahwa apabila berziarah ke Makam Pangeran Samudro harus seperti
ketempat kekasih atau dhemenan dalam pengertian bahwa yang berziarah kesana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
harus membawa isteri simpanan atau teman kumpul kebo serta melakukan
hubungan seksual dengan bukan istri atau suami yang sah. Parahnya, pendapat
tersebut diterima oleh sebagian besar masyarakat.
Akan tetapi pandangan atau pendapat tersebut tidak benar dan perlu
diluruskan. Munculnya pendapat tersebut berawal dari penafsiran pengertian kata
“dhemenan”dalam bahasa jawa diartikan kekasih lain yang bukan isteri atau
suami yang sah (pasangan kumpul kebo), kekasih gelap, isteri atau suami atau
simpanan. Sehingga pengertiannya menjadi apabila ziarah ke Makam Pangeran
Samudro harus membawa dhemenan. Arti sesungguhnya dari kata “dhemenan”
dalam konteks naskah dalam bahasa jawa tersebut adalah keinginan yang diidam-
idamkan, cita-cita yang ingin segera terwujud atau tercapai seperti seakan-akan
menemui ingin menemui kekasih.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti ziarah di Makam
Pangeran Samudro di Gunung Kemukus adalah apabila punya kemauan, cita-cita
yang ingin dicapai atau apabila menghadapi rintangan yang menghalangi jalan,
untuk mencapai cita-cita atau tujuan tersebut harus dilakukan dengan cara
sungguh-sungguh, hati yang bersih suci dan konsetrasi pada cita-cita dan tujuan
yang akan dicapai atau dituju. Dengan demikian, terbukalah jalan untuk mencapai
cita-cita dan tujuan tersebut dengan mudah. Nilai-nilai keteladanan Pangeran
Samudro apabila saat ini Makam Pangeran Samudro selalu ramai dikunjungi oleh
peziarah adalah karena adanya keyakinan bahwa semasa hidupnya Pangeran
Samudro adalah orang yang mulia, besar jasanya pada bangsa dan Negara, serta
selalu berbuat baik dan menghormati sesama. Hal-hal yang perlu diteladani oleh
para peziarah dari seorang figur Pangeran Samudro adalah : ketaqwaan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tuhan Yang Maha Esa, menghargai orang tua sebagai perantara lahir manusia ke
dunia, selalu taat dan setia kepada Negara dan sultan (pemerintah), seorang tokoh
pendamai atau pemersatu bangsa dan bertanggung jawab. (buku panduan wisata
Gunung Kemukus Kabupaten Sragen).
D. Tanggapan Masyarakat Setempat Terhadap Obyek Wisata Gunung
Kemukus
Masyarakat setempat memberikan tanggapan yang positif terhadap
Obyek Wisata Gunung Kemukus tersebut, dengan adanya obyek tersebut
masyarakat mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang bisa digunakan untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung
ke Gunung Kemukus masyarakat setempat menrima dampak yang baik dan
positif, jika pada malam puncak ziarah atau setiap malam Jum’at Pon masyarakat
sekitar berjualan bunga untuk menyekar, selain itu warga yang memiliki
penginapan, toko-toko kecil, warung makan, dan tempat karaoke mereka mampu
mendapatkan penghasilan lebih dari hari-hari biasa.
Masyarakat setempat memberi tanggapan yang positif karena mereka
sudah sadar dan mengetahui bahwa setiap obyek wisata tidak bisa berdiri sendiri,
selain itu juga warga setempat juga sangat mendukung dengan keberadaan
Gunung Kemukus, dengan adanya dukungan itu warga bermaksud untuk
meningkatkan jumlah pengunjung, dengan peningkatan jumlah pengunjung secara
otomatis pendapatan warga pun juga semakin meningkat. (hasil wawancara
dengan Sardi, Jumiyati, Narto, dan Sri Murni selaku warga setempat).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makam Pangeran Samudro atau yang lebih di kenal dengan Gunung
Kemukus merupakan obyek wisata ziarah yang dikelola oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Sragen. Obyek wisata ini mempunyai
sejarah dan kebudayaan yang unik yang menjadi daya tarik wisata dan menjadikan
motivasi wisatawan untuk berkunjung ke obyek tersebut. Kawasan obyek ini
dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk menciptakan kenyamanan bagi para
pengunjung, fasilitas tersebut antara lain : mushola, kamar kecil, tempat parkir,
penginapan, dan ruang informasi.
Letak obyek yang strategis, membuat obyek ini mudah dikunjungi oleh
wisatawan. Dari data yang telah dikumpulkan, dapat diketahui wisatawan yang
datang ke Gunung Kemukus mereka berasal dari luar kota, 16% wisatawan
berangkat dari Cianjur, 10% wisatawan yang datang dari Jogjakarta, 14%
kedatangan dari Semarang, sedangkan minat kebutuhan wisatawan pria dan
wanita lebih banyak kaum pria dibandingkan kaum wanita, kaum pria tercatat
dalam data sebanyak 70% sedangkan kaum wanita hanya 30%.
Dapat diambil kesimpulan pula bahwa wisatawan yang datang ke
Gunung Kemukus berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa dan mayoritas berusia
>45 tahun dengan jumlah prosentasenya 50%. Dan kebanyakan wisatawan yang
datang berstatus perkawinan sudah menikah, dalam hal pekerjaan atau profesi
sebagian wisatawan tersebut adalah dari kalangan wiraswasta. Sebanyak 60%
bekerja sebagai wiraswasta, 22% bekerja sebagai pegawai swasta, 4% sebagai ibu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
rumah tangga, 1% bekerja sebagai Guru, TNI, dan Mahasiswa. Wisatawan yang
berkunjung di Gunung Kemukus 100% mereka menganut Agama Islam dan
berwarga Negara Indonesia.
Untuk berkunjung ke Gunung Kemukus wisatawan lebih menyukai
memakai kendaraan pribadi yaitu sebanyak 84%, dan mayoritas pengunjung yang
datang ke Gunung Kemukus tujuan utamanya adalah untuk berziarah yaitu
sebanyak 70%, wisatawan termotivasi datang ke Gunung Kemukus di karenakan
keunikan obyek dan mengetahui sejarah obyek masing-masing 40% dan 36%.
Yang paling diinginkan wisatawan pada saat berkunjung adalah kehidupan
masyarakatnya jika dilihat dari jumlah prosentase mencapai 90%, dan semua
wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kemukus menjadikan obyek tersebut
sebagai tujuan utamanya. Gunung Kemukus memiliki fasilitas penginapan setelah
melakukan survey ternyata sebanyak 58% wisatawan yang menginap di Gunung
Kemukus berpendapat bahwa penginapannya mempunyai kualitas yang baik, dan
70% wisatawan mengatakan bahwa masyarakat setempat pun juga ramah terhadap
wisatawan, kebersihan tempat di Gunung Kemukus selalu terjaga 56% wisatawan
berpendapat sama. 84% wisatawan mendapatkan informasi obyek wisata dari
teman, keluarga, dan kolega.
Dari hasil penelitian ternyata mayoritas pengunjung yang datang ke
Gunung Kemukus sudah pernah berkunjung ke obyek lebih dari 3 kali 48%
wisatawan mengatakan seperti itu, 46% wisatawan melakukan kunjungan bersama
Rombongan, dan wisatawan tersebut berkunjung ke Gunung Kemukus tersebut
atas inisiatif mereka sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Harapan sebagian banyak pengunjung menginginkan agar Makam
Pangeran Samudro direnovasi supaya lebih menarik dan nyaman saat dikunjungi,
40% wisatawan menginginkan perenovasian makam.
Pengunjung yang ada di Gunung Kemukus 70% masih mempercayai
adanya mitos yang mengatakan harus berhubungan intim dengan lawan jenis yang
bukan suami isteri, khususnya pengunjung yang datang dari Sunda. Mitos tersebut
masih dipercayai oleh Orang Sunda karena hal tersebut sudah membudaya dan
menjadi kebiasaan. 30% pengunjung tidak mempercayai dengan adanya mitos
tersebut, khususnya pengunjung dari Jawa sendiri. Pengunjung tersebut sudah
menyadari mitos tersebut adalah hal yang keliru jadi mereka tidak melakukan
persyaratan yang mengharuskan berhubungan intim dengan lawan jenis yang
bukan suami istrinya.
Obyek Wisata Gunung Kemukus mempunyai 2 tempat yang menjadi
tujuan bagi para peziarah yaitu : Sendang Ontrowulan, dan Makam Pengeran
Samudro. Wisatawan yang ingin berziarah ke obyek tersebut harus mengikuti tata
cara atau prosesi yang telah ditentukan, yang harus dilakukan pertama kali yaitu :
sebelum berziarah ke Makam Pangeran Samudro, Peziarah harus mensucikan
dahulu dirinya di Sendang Ontrowulan, dan jangan lupa untuk membawa bunga,
di sendang tersebut ada juru kunci yang akan membantu peziarah, setelah selesai
dari Sendang Ontrowulan Peziarah melanjutkan ziarahnya ke Makam Pangeran
Samudro dengan membawa bunga, setelah itu bunga di berikan kepada juru kunci
yang ada di Makam Pangeran Samudro, dan juru Kunci akan menanyakan apa
keluhan peziarah, seteah peziarah memberikan keluhannya juru kunci akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
memandu peziarah untuk membacakan da-doa, seperti itulah gambaran tata cara
atau prosesi ziarah di Makam Pangeran Samudro.
Malam Jum’at Pon merupakan waktu yang tepat untuk berziarah dan
juga puncak kunjungan ziarah, tidak kurang dari 4000 pengunjung pengunjung
dari daerah di Jawa da di luar Jawa berkunjung untuk berziarah di tempat ini.
Masyarakat setempat memberikan tanggapan yang positif terhadap obyek
tersebut, mereka sadar bahwasannya dengan adanya obyek tersebut akan
berdampak baik bagi perekonomian masyarakat setempat, selain itu juga
masyarakat setempat juga sudah menyadari bahwa setiap obyek wisata tidak bisa
berdiri sendiri, harus ada peran serta dari masyarakat tersebut.
B. Saran
Untuk menjaga dan melestarikan Obyek Wisata Ziarah Gunung
Kemukus, sedikit saran kepada pengelola obyek agar :
1. Peningkatan promosi terhadap Obyek Wisata Gunung Kemukus harus
ditingkatkan agar semakin dikenal oleh para wisatawan dan mampu
meningkatakan jumlah kunjungan. Promosi tersebut bisa dilakukan dengan
internet, buku panduan, dan brosur.
2. Penambahan fasilitas di obyek khususnya toilet untuk umum, selain itu
perenovasian makam, pernovasian tersebut dapat dilakukan dengan cara
pembaruan cat dan bangunan-bangunan yang sudah rusak.