program pascasarjana magister teknik fakultas …digilib.unila.ac.id/58821/6/tesis tanpa bab...

63
ANALISIS RISIKO DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA PERLINTASAN SEBIDANG KERETA API (STUDI KASUS: PERLINTASAN TARAHAN PERLINTASAN SUKAMENANTI) (Tesis) Oleh MEUTIA NADIA KARUNIA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 21-Sep-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

ANALISIS RISIKO DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADAPERLINTASAN SEBIDANG KERETA API

(STUDI KASUS: PERLINTASAN TARAHAN – PERLINTASAN SUKAMENANTI)

(Tesis)

Oleh

MEUTIA NADIA KARUNIA

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIKFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDARLAMPUNG

2019

Page 2: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

RISK ANALYSIS PRONE TO ACCIDENTS IN CROSSINGS RAILROAD TRAIN(CASE STUDY: TARAHAN CROSS – SUKAMENANTI CROSS)

MEUTIA NADIA KARUNIA

ABSTRACT

The accident rate between people and train actually can be reduced to minimum asthe traffic of railway is not as crowded as road. This thesis is using stated prefencetechnique. Stated preference approaches with option statement in the form ofhypothesis to be assessed by the respondent.With using regression analysis, researcher can see the dominant factors of the causesof railway-related accidents especially in Sukamenanti railway which is in ahypothetical situation. To determine the dominant factors causing accidents atrailway based on the results of a questionnaire to the related instations to becompared with data on the number of train accident from 2012-2017 that obtainedfrom the related instations with using regression analysis with the help of the SPSSprogram. The analysis result is:( the number of accidents from 2012-2017 ) = -9,256 + 0,008 + 0,009 + 0,011

+ 0,015From regression analysis result, dominant factors of railway-related accidents causesare inadequate railways, limited carriages, the inadequate of doorstop availability,the damages in engine, the factor of carriages age (X12), rider physic’s exhaustionwhile riding their vehicle (X6), Infrastructure damage such as worn rails, spatenrailing, shovel rails, chained rails, cracked rail connections, skidding on rails,weathered bearings, incompatible ballasts, loose fitting, and unlocked wesel (X10),machinist’s body condition (exhausted)/sleepy while on duty (X5). Therefore thesignification is a=0,05 with regression analysis test.

Keywords: accident rate, regression analysis, dominant factor

Page 3: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

ANALISIS RISIKO DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA PERLINTASANSEBIDANG KERETA API

(STUDI KASUS: PERLINTASAN SEBIDANG DI KOTA BANDAR LAMPUNG)

MEUTIA NADIA KARUNIA

ABSTRAK

Tingkat kecelakaan antara para pengguna jalan dengan kereta api sebenarnya dapatditekan seminimal mungkin karena lalu lintas kereta api tidak sepadat lalu lintas dijalan raya. Dalam penelitian ini menggunakan teknik stated preference, StatedPreference adalah sebuah pendekatan dengan menyampaikan pernyataan pilihan(option) berupa suatu hipotesa untuk dinilai oleh responden. Dengan meggunakanteknik analisis regresi, peneliti dapat melihat faktor-faktor dominan penyebabterjadinya kecelakaan di perlitasan kereta api khususnya perlintasan tarahan –perlintasan sukamenanti yang ada pada situasi yang dihipotesis. Untuk menentukanfaktor-faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta apiberdasarkan hasil kuesioner terhadap instansi terkait dikomparasi dengan data jumlahangka kejadian kecelakaan kereta api pada tahun 2012-2017 yang didapat dariinstansi terkait digunakan analisa regresi dengan bantuan program SPSS. Hasilanalisa yang diperoleh adalah :(Jumlah Kejadian Kecelakaan Pada Tahun 2012-2017) = -9,256 + 0,008 + 0,009

+ 0,011 + 0,015Dari hasil analisa regresi faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan adalah JalurKereta yang tak memadai, ketersediaan gerbong yang minim, ketersediaan palangpintu yang kurang memadai, kerusakan mesin, faktor usia gerbong ( 12), PengendaraKendaraan Kelelahan Fisik Pada Saat Mengendarai Kendaraannya ( 6), Kerusakanprasarana seperti rel yang aus, rel spaten (memuai), rel gongsol, rel gompal,sambungan rel retak, skilu pada rel, bantalan lapuk, ballast yang tidak rata/tidaksesuai, tirepont yang lepas, serta wesel yang tidak terkunci ( 10), Masinis KelelahanFisik/ Mengantuk Pada Saat Bertugas ( 5). Adapun signifikansi α = 0,05 dengan ujianalisa regresi.

Kata kunci : tingkat kecelakaan, analisa regresi, faktor dominan

Page 4: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

ANALISIS RISIKO DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA PERLINTASANSEBIDANG KERETA API

(STUDI KASUS: PERLINTASAN TARAHAN – PERLINTASAN SUKAMENANTI)

Oleh:MEUTIA NADIA KARUNIA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER TEKNIK

pada

Program Pascasarjana Magister TeknikFakultas Teknik Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIKFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta
Page 6: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta
Page 7: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta
Page 8: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 17

Januari 1994, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, dari

Bapak Ahmad Nadi dan Ibu Muliawati Berawi.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 2

Rawa Laut pada tahun 2006, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bandar Lampung pada tahun 2009,

dan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

pada tahun 2012.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,

Universitas Lampung pada tahun 2012. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif

diorganisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Lampung

(HIMATEKS UNILA) 2012.

Pada Januari 2016, penulis melanjutkan kuliah terdaftar sebagai mahasiswa

Fakultas Teknik, Jurusan Magister Teknik Sipil, Universitas Lampung.

Page 9: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

MOTTO

“Barang siapa merintis jalan mencari ilmu makaAllah akan memudahkan baginya jalan ke surga “

(H.R Muslim)

“Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan AdaKemudahan”

(QS. Asy-Syarh : 5)

Dream, action, and pray!!

(MEUTIA NADIA KARUNIA)

Page 10: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebagai perwujudan rasa kasih sayang, cinta, dan hormatku secara tulus,

Aku mempersembahkan karya ini kepada:

Keluarga kecilku tersayang yang telah memberikan dukungan dan doa

serta harapan demi keberhasilanku.

Sahabat-sahabat terbaik yang selalu ada untuk mendengarkan keluh

kesah, memberikan semangat, dan berjuang bersama selama ini.

Almamamaterku tercinta Teknik Sipil Angkatan 2012 Universitas

Lampung

Page 11: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

SANWACANA

Assalammu’alaikumWr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis yang berjudul ”

Analisis Risiko Daerah Rawan Kecelakaan Pada Perlintasan Sebidang

Kereta Api (Studi Kasus: Perlintasan Tarahan – Perlintasan Sukamenanti) “

adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik

pada Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas

Lampung.

2. Bapak Gatot Eko S, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

3. Ibu Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing I tesis dan

Bapak Dr. Eng Aleksander S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing II saya yang

telah sabar membimbing, menasihati serta meluangkan waktunya untuk

Page 12: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

memberikan pengarahan, masukan, saran dan kritiknya demi kesempurnaan

tesis ini.

4. Bapak Dr. Karami, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Dosen Penguji I saya dan Bapak

Dr. Endro P Wahyono., S.T., M.Sc selaku Dosen Penguji II saya yang telah

memberikan pengarahan, kritik dan saran pemikiran untuk penulisan tesis.

5. Ibu Dr. Dyah Indriana K, S.T., M.Sc selaku Ketua Program Magister Teknik

Sipil Universitas Lampung yang dengan bijaksana dan penuh kesabaran

memberikan masukan dan saran-saran pada seminar proposal dan seminar

hasil tesis terdahulu.

6. Seluruh Dosen Program Magister Teknik Sipil Universitas Lampung yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi

mengikuti perkuliahan.

7. Papahku Ahmad Nadi (alm) dan Mamahku Muliawati Berawi tercinta yang

telah memberikan segalanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan di Magister Teknik Sipil Universitas Lampung.

8. Kakakku Abi Berkah Nadi dan Adikku Muhammad Alkautsar Nadi tersayang

yang menyemangati dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Arief Juliasyah Putra yang ikut menyemangati dan menemani dalam proses

meyelesaikan tesis.

10. Seluruh teman-teman Magister Teknik Sipil Universitas Lampung yang telah

banyak membantu dalam menyelesaikan tesis.

Page 13: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

11. Pimpinan , atasan maupun rekan-rekan kantor BPD KCP Pringsewu yang

tidak bisa disebutkan satu per satu terimakasih banyak atas izin, dukungan,

dalam proses meyelesaikan tesis.

12. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan ilmu pengetahuan bagi khalayak secara umum dan khususnya bagi

mahasiswa/i jurusan teknik sipil.

Wassalaammu’alaikumWr.Wb.

Bandar Lampung, 08 Juli 2019

Penulis

Meutia Nadia Karunia

Page 14: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI......................................................................................................... i

DAFTAR TABEL................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 3D. Batasan Penelitian .................................................................................... 4E. Manfaat Penelitian.................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Data Perlintasan Kereta Api Provinsi Lampung ....................................... 5B. Data Kecelakaan Kereta Api Provinsi Lampung ...................................... 6C. Dasar Hukum Undang-Undang Perkretaapian .......................................... 7

1. Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkretaapian ............... 72. Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang LLAJ ............................ 73. PP No.56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggara Perkretaapian ............. 84. PP No.72 Tahun 2009 Tentang LLAKA.............................................. 85. Permenhub No.36 Tahun 2011 Tentang Perpotongan/Persinggungan

Antara Jalur KA dengan Bangunan Lainnya........................................ 8D. Spesifikasi Teknis Pintu Perlintasan Kereta Api....................................... 9E. Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas di Perlintasan Kereta Api ................... 16F. Pola Operasi Kereta Api ........................................................................... 18G. Tingkat Kesadaran Pemakai Jalan Akan Rambu Perlintasan KA ............ 19H. Uraian Analisa Kecelakaan ...................................................................... 20I. Dasar-Dasar Pemahaman ......................................................................... 21J. Metode Dalam Memahami Kecelakaan ................................................... 22K. Keselamatan ............................................................................................. 23L. Manajemen Risiko Kecelakaan ................................................................ 24

Page 15: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

ii

M. Analisis&Evaluasi Risiko Secara Kualitatif ............................................ 25N. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 25

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian....................................................................................... 28B. Jenis Data .................................................................................................. 28C. Prosedur Penelitian.................................................................................... 29D. Expert Judment.......................................................................................... 32E. Metode Penelitian...................................................................................... 33F. Diagram Alir Metode Penelitian ............................................................... 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2012................................................ 351. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012.......................... 352. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012........................................ 363. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012.............. 364. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012......................... 385. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012 ......................... 38

B. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2013................................................ 391. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2013.......................... 392. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2013........................................ 403. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2013.............. 414. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2013......................... 425. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2013 ......................... 42

C. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2014................................................ 431. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2014.......................... 432. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2014........................................ 443. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2014.............. 454. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2014......................... 465. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2014 ......................... 46

D. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2015................................................ 471. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015.......................... 472. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015........................................483. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015.............. 494. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015......................... 505. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015 ......................... 50

E. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2016................................................ 511. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2016.......................... 512. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2016........................................ 523. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2016.............. 534. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2016......................... 545. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2016 ......................... 54

F. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2017................................................ 551. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2017.......................... 552. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2017........................................ 563. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2017.............. 57

Page 16: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

iii

4. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2017......................... 585. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2017 ......................... 58

G. Data Kasus Kecelakaan Pada Tahun 2012-2017 ...................................... 591. Waktu Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012.......................... 592. Korban Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012........................................ 613. Usia dan Jenis Kelamin Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012.............. 624. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012......................... 645. Lokasi Kejadian Kecelakaan Kereta Api Tahun 2012 ......................... 65

H. Lokasi Penelitian....................................................................................... 671. Kondisi Fisik Pelintasan ....................................................................... 682. Kondisi Lingkungan ............................................................................. 693. Kelengkapan Rambu-Rambu Lalu Lintas Perlintasan.......................... 714. Jarak Pandang Pengguna Jalan dan Masinis Kereta Api...................... 735. Perilaku Pengguna Jalan Umum........................................................... 746. Historis Kecelakaan di Perlintasan Tarahan-Perlintasan Sukamenanti 767. Metode SPSS........ ................................................................................778. Data Rangking Expert Judment ............................................................ 789. Deskripsi Jawaban Responden ............................................................. 82

I. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas........................................................... 85J. Analisa Korelasi ........................................................................................ 88K. Alternatif Persamaan (Analisa Regresi).................................................... 90

1. R Square ............................................................................................... 932. Annova ................................................................................................. 94

L. Pembahasan............................................................................................... 95

V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 98B. Saran..........................................................................................................100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Perlintasan Sebidang di Provinsi Lampung............................... 5

Tabel 2 Jumlah Kecelakaan Kereta Api di provinsi Lampung ....................... 6

Tabel 3. Korban Kecelakaan Kereta Api di Provinsi Lampung....................... 6

Tabel 4. Jarak Berhenti Pengereman Kereta Api ............................................. 18

Tabel 5. Rincian Teknik Analisa...................................................................... 33

Tabel 6. Faktor Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-Desember

2012 ................................................................................................... 38

Tabel 7. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Janurai-

Desember 2013................................................................................... 42

Tabel 8. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Janurai-

Desember 2014................................................................................... 46

Tabel 9. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Janurai-

Desember 2015................................................................................... 50

Tabel 10. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Janurai-

Desember 2016................................................................................... 54

Tabel 11. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Janurai-

Desember 2012................................................................................... 58

Page 18: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

iv

Tabel 12. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Janurai-

Desember 2012-2017 ......................................................................... 64

Tabel 13. Kecelakaan di Perlintasan Tarahan-Perlintasan

Sukamenanti ....................................................................................... 77

Tabel 14. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember 2012-2017 ......................................................................... 78

Tabel 15. Faktor Manusia................................................................................... 80

Tabel 16. Faktor Kendaraan ............................................................................... 80

Tabel 17. Faktor Lingkungan dan Prasarana...................................................... 80

Tabel 18. Data Responden.................................................................................. 82

Tabel 19. Tabel Probabilitas............................................................................... 83

Tabel 20. Hasil Penyebaran Kuesioner .............................................................. 84

Tabel 21. Hasil Pengukuran Uji Validitas.......................................................... 86

Tabel 22. Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas ...................................................... 87

Tabel 23. Matriks Korelasi ................................................................................. 89

Tabel 24. Alternatif Persamaan Linier ............................................................... 91

Tabel 25. Tabel Coeficients................................................................................ 92

Tabel 26. Faktor Dominan Terjadinya Kecelakaan di Perlintasan..................... 93

Tabel 27. Hasil Model Summary ....................................................................... 94

Tabel 28. Hasil Tabel Annova............................................................................ 95

Page 19: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Palang Pintu Perlintasan Sebidang ............................................. 13

Gambar 2. Tanda Awas Kereta Api ............................................................. 13

Gambar 3. Kelengkapan Rambu di Perlintasan Berpintu Jalur

Ganda........................................................................................... 17

Gambar 4. Kelengkapan Rambu di Perlintasan Berpintu Jalur

Tunggal........................................................................................ 17

Gambar 5. Kelengkapan Rambu di Perlintasan Tanpa Palang

Pintu............................................................................................. 18

Gambar 6. Diagram Interaksi Kecelakaan ................................................... 20

Gambar 7. Lokasi Penelitian ........................................................................ 28

Gambar 8. Diagram Alir Penelitian.............................................................. 34

Gambar 9. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012................................................................. 35

Gambar 10. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012................................................................. 36

Gambar 11. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012................................................................. 37

Page 20: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

vi

Gambar 12. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2012.................................................... 37

Gambar 13. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012................................................................. 39

Gambar 14. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2013................................................................. 40

Gambar 15. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2013................................................................. 40

Gambar 16. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2013................................................................. 41

Gambar 17. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2013.................................................... 41

Gambar 18. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2013................................................................. 43

Gambar 19. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2014................................................................. 44

Gambar 20. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2014................................................................. 44

Gambar 21. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2014................................................................. 45

Gambar 22. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2014.................................................... 45

Gambar 23. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2014................................................................. 47

Page 21: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

vii

Gambar 24. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2015................................................................. 48

Gambar 25. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2015................................................................. 48

Gambar 26. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2015................................................................. 49

Gambar 27. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2015.................................................... 49

Gambar 28. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2015................................................................. 51

Gambar 29. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2016................................................................. 52

Gambar 30. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2016................................................................. 52

Gambar 31. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2016................................................................. 53

Gambar 32. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2016.................................................... 53

Gambar 33. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2016................................................................. 55

Gambar 34. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2017................................................................. 56

Gambar 35. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2017................................................................. 56

Page 22: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

viii

Gambar 36. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2017................................................................. 57

Gambar 37. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2017.................................................... 57

Gambar 38. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2017................................................................. 59

Gambar 39. Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012-2017 ....................................................... 60

Gambar 40. Persentase Waktu Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2012-2017 .......................................... 60

Gambar 41. Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012-2017 ....................................................... 61

Gambar 42. Persentase Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2012-2017 .......................................... 62

Gambar 43. Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-

Desember Tahun 2012-2017 ....................................................... 62

Gambar 44. Persentase Usia Korban Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2012-2017 .......................................... 63

Gambar 45. Jenis Kelamin Pada Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2012-2017 .......................................... 63

Gambar 46. Faktor Penyebab Kecelakaan Kereta Api Bulan

Januari-Desember Tahun 2012-2017 .......................................... 64

Gambar 47. Lokasi Kecelakaan Kereta Api Bulan Januari-Desember

Tahun 2012-2017......................................................................... 65

Page 23: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

ix

Gambar 48. Lokasi Penelitian ........................................................................... 67

Gambar 49. Kondisi Perlintasan Tarahan–Perlintasan Sukamenanti ................ 69

Gambar 50. Kondisi Lingkungan Tarahan–Perlintasan Sukamenanti .............. 70

Gambar 51. Rambu Peringatan dan Rambu Larangan Yang Tidak

Terdapat di Sekitar Pelintasan .................................................... 73

Gambar 52. Jarak Pandang Pengguna Jalan dan Masinis Kereta Api ............... 74

Gambar 50. Perilaku Pengguna Jalan Umum.................................................... 75

Page 24: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kereta api merupakan transportasi yang berjalan di jalan rel yang dapat

mengangkut penumpang atau barang dalam jumlah banyak. Transportasi

masal ini mampu melayani masyarakat setiap hari baik sebagai angkutan

komuter maupun jarak jauh. Untuk menjamin operasional kereta api berjalan

dengan baik diperlukan jaminan keselamatan transportasi kereta api yang

merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi.

Beban jalan raya yang semakin berat akan diikuti dengan pelebaran jalan raya

yang berdampak pada semakin lebarnya jalan di perlintasan sebidang. Hal

tersebut diperparah dengan masih banyaknya perlintasan sebidang yang tidak

dilengkapi dengan pintu perlintasan. Sistem pintu perlintasan kereta api adalah

sistem yang memberikan pengamanan pada suatu perlintasan kereta api untuk

mencegah terjadinya kecelakaan berupa tabrakan antara kereta api dengan

kendaraan umum yang melintas di jalur kereta api.

Tingkat kecelakaan antara para pengguna jalan dengan kereta api sebenarnya

dapat ditekan seminimal mungkin karena lalu lintas kereta api tidak sepadat

lalu lintas di jalan raya. Selain itu, kereta api yang melintas juga telah diatur

jam keberangkatannya, sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar jalur

Page 25: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

2

palang kereta api maupun yang sering melewati palang perlintasan kereta api

dapat mengetahui kapan kereta api melintas.

Berdasarkan data perlintasan sebidang di wilayah Provinsi Lampung menurut

Dinas Perhubungan terdapat 126 pintu perlintasan sebidang, diantaranya 64

pintu perlintasan sebidang yang resmi (20 resmi dijaga, 38 resmi tidak di

jaga, 6 flyover dan under, sebanyak 62 pintu perlintasan sebidang yang liar.

Dinas Perhubungan Provinsi Lampung menyatakan terjadi kecenderungan

peningkatan jumlah kecelakaan di perlintasan kereta api, setiap tahunnya.

Menurut PT. Jasa Raharja jumlah kecelakaan pada tahun ini 2017 tercatat 23

kasus kecelakaan dengan jumlah korban 23 diantaranya (jumlah korban

meninggal 6, korban luka-luka 16, dan jumlah korban luka-luka dan cacat

tetap 1), pada tahun 2016 tercatat 11 kasus dengan jumlah korban 11

diantaranya (jumlah korban meninggal 7, korban luka-luka 3, dan jumlah

korban penguburan 1), pada tahun 2015 terdapat 10 kasus dengan jumlah

korban 10 diantaranya (jumlah korban meninggal 4, korban luka-luka 6),

pada tahun 2014 terdapat 17 kasus dengan jumlah korban 17 diantaranya

(jumlah korban meninggal 6, dan jumlah korban luka-luka 11), pada tahun

2013 terdapat 15 kasus dengan jumlah korban 15 diantaranya (jumlah korban

meninggal 6, korban luka-luka 8, dan jumlah korban luka-luka dan cacat tetap

1), dan pada tahun 2012 terdapat 16 kasus dengan jumlah korban 16

diantaranya (jumlah korban meninggal 10, korban luka-luka 3, korban

meninggal dan luka-luka 2, dan jumlah korban luka-luka dan cacat tetap 1)

Page 26: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

3

Melihat permasalahan di atas, peneliti akan melakukan analisis risiko faktor-

faktor masalah terhadap kecelakan di perlintasan kereta api yang banyak

mengakibatkan korban jiwa dengan menggunakan metode analisis regresi

linear SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Dengan menggunakan

metode analisis regresi linear, guna menentukan faktor dominan penyebab

terjadinya kecelakaan yang ada di perlintasan kereta api. Hasil dari analisa ini

diharapkan mampu menjadi salah satu alat bantu bagi manajemen keselamatan

pada perlintaan kereta api dalam menganalisis dan memutuskan faktor yang

menyebabkan terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api dan juga

mengajak masyarakat apa yang harus diterapkan untuk menghindari

kecelakaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kecelakan di

perlintasan kereta api.

b. Melakukan analisis resiko untuk memprediksi tingkat potensi kejadian

kecelakaan di perlintasan kereta api.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Mengidentifikasi dan mengetahui faktor-faktor dominan apa saja yang

mempengaruhi terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.

Page 27: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

4

D. Batasan Penelitian

Untuk mempermudah dalam menganalisis permasalahan agar tidak

menyimpang dari pokok permasalahan sesuai dengan judul penelitian, maka

diberikan beberapa batasan masalah sebagai berikut:

a. Pelitian ini hanya menyajikan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi

terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api

b. Penelitian ini hanya dilakukan di perlintasan Tarahan – perlintasan

Sukamenanti.

c. Penelitian ini menggunakan metode SPSS (Statistical Product and Service

Solutions) analisis regresi linear dalam proses mengetahui faktor dominan

penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah:

a. Dapat memberikan masukan kepada pihak instansi dalam hal ini PT. KAI

Daop IV Provinsi Lampung, Jasa Raharja Provinsi Lampung, Dinas

Perhubungan Provinsi Lampung dalam mengurangi angka kecelakaan lalu

lintas di perlintasan kereta api

b. Menambah wawasan atau ilmu kepada mahasiswa dan masyarakat akan

pentingnya keselamatan ketika melintasi jalur perlintasan kereta api.

Page 28: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Data Perlintasan Kereta Api Provinsi Lampung

Berdasarkan data perlintasan sebidang di wilayah Provinsi Lampung menurut

Dinas Perhubungan Provinsi Lampung terdapat 126 pintu perlintasan

sebidang yang ada di Provinsi Lampung, diantaranya 64 pintu perlintasan

sebidang yang resmi (20 resmi dijaga, 38 resmi tidak dijaga, 6 flyover dan

underpass. Sebanyak 62 pintu perlintasan sebidang yang liar.

Tabel 1. Data Perlintasan Sebidang di Provinsi Lampung

DATA PERLINTASAN SEBIDANG DI WILAYAH PROVINSI LAMPUNGJenis Perlintasan Kereta Api

ResmiDijaga

ResmiTidakDijaga

Liar Flyover /Underpass

DenganSebidang

Jumlah

Stasiun

ST. Tarahan –TJ. Karang

3 5 19 3 30

ST. Tarahan –ST. Rejosari

6 5 3 1 15

ST. Rejosari -ST. Kotabumi

4 26 19 2 52

ST. Kotabumi -ST. BlambanganUmpu

7 2 12 0 21

ST. BlambanganUmpu -Perbatasan

0 0 8 0 8

TOTAL 20 38 62 6 126Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Lampung

Page 29: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

6

B. Data Kecelakaan Kereta Api Provinsi Lampung

Jenis kecelakaan di kereta api terbagi atas enam kategori, yaitu kecelakaan

dalam kereta api, ditabrak/tergilas kereta api, tabrakan dengan kereta api,

jatuh dari kendaraan/ alat angkutan, dan menabrak pejalan kaki/ sejenisnya..

Berdasarkan data kecelakaan kereta api yang diperoleh dari Jasa Raharja

Provinsi Lampung dan Satker PT. KAI DAOP IV Tanjung Karang dari tahun

2012-2017. Seperti data yang dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Kecelakaan Kereta Api Provinsi Lampung

Tahun KecelakaanDalam KA

Ditabrak/Tergilas

KA

Tabrakandengan

KA

Jatuh darikendaraan/

AlatAngkutan

MenabrakPejalanKaki/

Sejenisnya

Total

2012 2 kasus 9 kasus 4 kasus 1 kasus - 16 kasus2013 2 kasus 6 kasus 3 kasus - - 11 kasus2014 4 kasus 11 kasus - - 1 kasus 16 kasus2015 3 kasus 12 kasus - - - 15 kasus2016 - 19 kasus - 2 kasus 1 kasus 22 kasus2017 - 28 kasus - 3 kasus 3 kasus 35 kasusJumlah 11 kasus 85 kasus 7 kasus 6 kasus 5 kasus 114 kasusSumber: Jasa Raharja Provinsi Lampung

Sejumlah kecelakaan kereta api tersebut mengakibatkan banyak jatuh korban.

Berikut data menurut Jasa Raharja Provinsi Lampung dan Satker PT. KAI

DAOP IV Tanjung Karang untuk jumlah korban dari tahun 2012-2017:

Tabel 3. Korban Kecelakaan Kereta Api Provinsi Lampung

KorbanTahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017Luka-Luka 4 9 12 12 5 21

Meninggal Dunia 12 6 5 4 8 9Meninggal Dunia-

Luka-Luka- - - - -

Page 30: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

7

Luka-Luka- CacatTetap

- - - - - -

Penguburan - - - - - -Jumlah 16

korban15

korban17

korban16 korban 13

korban30

korbanSumber: Jasa Raharja Provinsi Lampung

Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa jumlah korban rata-rata tiap

tahun mencapai lebih dari 17 orang.

C. Dasar Hukum Undang-Undang Perkeretaapian

1. Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian

a. Pasal 1 ayat 11

Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi

penyelenggaraan angkutan kereta api yang dapat memberikan

kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan bagi pengguna jasa kereta

api.

2. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan

Jalan

a. Pasal 25 Ayat 1

Setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi

dengan perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat

pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan

pengamanan pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan,

fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang cacat, dan fasilitas

Page 31: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

8

pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di Jalan

dan diluar badan jalan.

3. Peraturan Pemerintah No. 56 Th 2009 Tentang Penyelenggaraan

Perkeretaapian

a. Pasal 78

Pemakai jalan wajib mendahulukan kereta api.

4. Peraturan Pemerintah No. 72 Th 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan

Kereta Api

a. Pasal 110 ayat 1-4

a) Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan,

pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

b) Pemakai jalan wajib mematuhi semua rambu-rambu jalan di

perlintasan sebidang.

c) Dalam hal terjadi pelanggaran rambu-rambu tersebut, yang

menyebabkan kecelakaan, maka hal ini bukan merupakan

kecelakaan perkeretaapian (Laka Lantas).

d) Pintu perlintasan pada perlintasan sebidang berfungsi untuk

mengamankan perjalanan kereta api.

5. Permenhub No. 36 Tahun 2011 Tentang Perpotongan dan/

Persinggungan antara jalur kereta api dengan bangunan lainnya

a. Pasal 6

a) Pada perlintasan sebidang, kereta api mendapat prioritas berlalu

lintas.

Page 32: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

9

b) Perlintasan sebidang harus dilengkapi :

- Rambu, marka dan alat pemberi isyarat lalu lintas

- Petugas penjaga pintu perlintasan.

c) Rambu, marka, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan petugas penjaga

perlintasan, sesuai peraturan yg berlaku.

D. Spesifikasi Teknis Pintu Perlintasan Kereta Api

Sistem pintu perlintasan kereta api adalah sistem yang memberikan

pengamanan pada suatu perlintasan kereta api untuk mencegah terjadinya

kecelakaan berupa tabrakan antara kereta api dengan kendaraan umum yang

melintas di jalur kereta api.

1. Fungsi pintu perlintasan yang dilengkapi warning system secara umum

adalah:

a. Memberikan peringatan kepada pengguna jalan raya ketika terdapat

kereta api yang melintas

b. Dilengkapi dengan lampu dan sirine peringatan

c. Dilengkapi dengan rambu peringatan di jalan raya bahwa akan melintas

di perlintasan sebidang

d. Dilengkapi dengan pintu perlintasan yang akan menutup ketika kereta

melintas

Page 33: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

10

2. Prinsip Operasi

Pintu perlintasan harus dapat dioperasikan dalam beberapa mode operasi

yaitu manual, semi-otomatis dan otomatis. Berikut pola operasi masing-

masing fungsi tersebut :

a. Mode operasi Semi Otomatis :

a) Rambu peringatan adalah rambu tetap yang memberikan informasi

kepada pengguna jalan raya tentang adanya perlintasan kereta api

berpintu otomatis

b) Pada saat deteksi kereta api (Wheel Detector) yang dipasang dan

diletakkan dikanan dan dikiri stasiun sejauh 1000 s/d 1500 m

mendeteksi adanya kereta api yang melintas, lampu indikasi

peringatan dini pada panel control di Gardu Jaga akan menyala

sehingga akan memberikan informasi kepada petugas penjaga

c) Lampu dan Sirine Peringatan akan menyala sehingga memberikan

infomasi kepada pengguna jalan raya bahwa kereta api akan melintas

di perlintasan

d) Pintu perlintasan akan menutup setelah Petugas Penjaga Pintu

Perlintasan menekan tombol di panel

e) Lampu dan Sirine akan padam beberapa saat setelah seluruh

rangkaian kereta api melewati Perlintasan kereta api

f) Pintu Perlintasan akan membuka pada saat Petugas Penjaga Pintu

Perlintasan menekan tombol tertentu di panel control

Page 34: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

11

a. Mode Operasi Otomatis

Rambu peringatan adalah rambu tetap yang memberikan informasi

kepada pengguna jalan raya tentang adanya perlintasan kereta api

berpintu otomatis:

a) Pada saat Deteksi Kereta Api (Wheel Detector) yang dipasang dan

sejauh 1000 s/d 1500 m mendeteksi adanya kereta api yang melintas,

dan diletakkan di kanan dan kiri stasiun, lampu indikasi peringatan

dini pada panel control di Gardu Jaga akan menyala sehingga akan

memberikan informasi kepada petugas penjaga

b) Lampu dan Sirine Peringatan akan menyala sehingga memberikan

informasi kepada pengguna jalan raya bahwa kereta api akan

melintas di perlintasan

c) Pintu perlintasan akan menutup secara otomatis sesaat setelah Alarm

Berbunyi yang memberi peringatan ke pengguna jalan

d) Lampu dan Sirine Peringatan tetap menyala, dan Pintu Perlintasan

kereta api tetap tertutup sampai kereta api melewati Perlintasan

sebidang kereta api

e) Lampu dan Sirine akan padam beberapa saat setelah seluruh

rangkaian kereta api melewati Perlintasan Kereta Api

f) Pintu Perlintasan akan membuka pada saat setelah seluruh rangkaian

kereta api melewati perlintasan kereta api

Page 35: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

12

b. Mode Operasi Manual

Jika terjadi gangguan pasokan sumber daya utama dan cadangan, atau

kegagalan fungsi sistem deteksi yang pada prinsip operasi Failsafe

mengakibatkan pintu akan menutup dengan sendirinya, maka operasi di

pindah ke manual, dimana motor penggerak palang pintu akan menutup

dengan sendirinya, maka operasi dipindah ke manual, dimana motor

penggerak palang pintu dibuka dan ditutup dengan cara diengkol

3. Lengan Pintu Perlintasan (Barrier)

Pintu Perlintasan berfungsi untuk mengamankan kereta api pada saat

melintas di perlintasan sebidang dan menghalangi kendaraan umum yang

akan melintas di perlintasan pada saat kereta api rnelintas. Pintu

perlintasan memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut :

a. Minimal menggunakan kayu berkualitas baik atau fiber

b. Di loopline berwama merah dan putih (berpendar cahaya)

c. Dilengkapi dengan lampu lengan

d. Lengan pintu elektrik yang digerakkan oleh motor harus dapat diangkat

secara manual ketika terdapat gangguan

e. Lengan pintu memiliki panjang maksimum 7,5 m dan waktu operasi

penutupan antara 4 s/d 7 detik tergantung dari kondisi setiap perlintasan

f. Lengan pintu memiliki panjang maksimum 9,5 m dan waktu operasi

penutupan antara 9 s/d 13 detik tergantung dari kondisi setiap

perlintasan

Page 36: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

13

g. Dapat menutup penuh lebar jalan agar dapat menghalangi pengguna

jalan raya di perlintasan sebidang agar tidak melintas ketika pintu

sudah ditutup

Gambar 1. Palang Pintu Perlintasan Sebidang

Gambar 2. Tanda Awas Kereta Api

4. Alat Pendeteksi Kedatangan Kereta Api

a. Harus dapat mendeteksi kedatangan kereta api pada jarak 1000 m s/d

1500 m sebelum kereta api melintas di perlintasan

b. Dilengkapi dengan alat endeteksi roda kereta api (Wheel detector)

Page 37: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

14

c. Memiliki alat pendeteksi KA yang terdiri dari sensor luar dan peralatan

di dalam dengan safety relay contact

d. Sistem pendeteksi memiliki event recorder, yang dapat merekam

pergerakkan kereta yang melewati setiap wheel recorder, tanggal,

waktu, kecepatan kereta, jumlah axle kereta, arah kereta, pergerakan,

dan adanya eror atau gangguan

e. Memiliki ketahanan Elektro Magnetik (EMC) berdasarkan EN 50121-4

f. Sistem Pendeteksi KA memenuhi standar SlL-4 yang berdasarkan

Standar Cenelec.

g. Menggunakan kabel tanah

h. Menggunakan kabel tanah dasar mounted double steel tape

i. Tahan terhadap temperatur dan kelernbapan di indonesia

5. Pemasangan

a. Lengan Pintu

a) Dipasang diluar tuang bebas

b) Pada posisi normal, lengan pintu dalam kondisi tidak dilayani harus

tegak 90° terhadap jalan raya dan pada saat menutup posisi lengan

pintu berjarak ± 0,8 m dari permukaan jalan raya.

b. Alat Pendeteksi Kedatangan Kereta Api

a) Dua alat pendeteksi di pasang dengan jarak 1 s/d 1,5 km pada

sebelah kiri dan kanan pintu perlintasan

b) Satu alat pendeteksi dipasang di dekat perlintasan

Page 38: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

15

6. Peringatan Dini untuk Petugas Penjaga

a. Tanda peringatan kedatangan KA bagi penjaga perlintasan yang berupa

alarm buzzer

b. Dilengkapi dengan tombol untuk menghentikan alarm (acknowledge)

c. Peringatan Dini untuk Pengguna Jalan Raya berupa pengeras suara/

audible alarm.

7. Peringatan Dini untuk Pengguna Jalan Raya

a. Lampu

Unit lampu terdiri dari sepasang larnpu merah berkedip, apabila

menyala dapat memberikan informasi kepada pengguna jalan bahwa

kereta api telah memasuki wilayah perlintasan dengan spesifikasi

sebagai berikut :

a) Garis tengah lensa merah berkisar antara 200-300 mm dilengkapi

reflektor dan kap

b) Lampu Bola lampu menggunakan arus rata-rata 240V/120W atau

dengan menggunakan lampu

c) Led dengan daya 60-100 w

d) Waktu pergantian menyalanya kedua lampu 60 kali/menit

e) Tinggi lampu dari permukaan jalan 2.500 mm untuk lampu silang

datar biasa dan 5.400 mm untuk lampu silang datar dengan tiang

tumpang sudut

f) Garis tengah tiang 140 mm di cat kuning dengan plat dasar di cat

hitam dan dilengkapi tangga

Page 39: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

16

8. Sirine Pengeras Suara

Sirine menggunakan pengeras suara yang mengeluarkan bunyi dua nada

secara bergantian. Bunyi nada tersebut untuk memberikan peringatan

kepada pengguna jalan yang akan melintasi perlintasan sebidang bila ada

kereta api yang akan melintas. Pengeras suara harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

Dipasang suara dibagian atas tiang lampu persilangan datar:

a. lmpedensi pengeras suara 16 ohm + 15% (1 KHz)

b. Daya yang masuk sebesar 30 W\

c. Frekuensi respon 400 Hz- 4.000 Hz

d. Nada suara 115 dB (pada jarak 1 m)

E. Fasilitas Keselamatan Lalu lintas di Perlintasan Kereta Api

Untuk mengurangi tingkat kecelakaan kecelakaan kereta api maka diperlukan

rambu-rambu jalan di perlintasan kereta api. Adapun rambu-rambu jalan yang

ada di perlintasan kereta api yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) STOP yaitu dilarang berjalam terus, wajib berhenti

esaat dan meneruskan perjalanan setelah mendapat

kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya.

b) Persilangan datar dengan perlintasan kereta api

berpintu.

c) Persilangan datar dengan perlintasan kereta api

tanpa pintu.

Page 40: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

17

d) Dilarang berjalan terus pada persilangan sebidang

pada jalur tunggal, wajib berhenti sesaat untuk

mendapat kepastian aman.

e) Dilarang berjalan terus pada persilangan sebidang

pada jalur tunggal, wajib berhenti sesaat untuk

mendapat kepastian aman.

Gambar 3. Kelengkapan Rambu di Perlintasan Berpintu Jalur Ganda

Gambar 4. Kelengkapan Rambu di Perlintasan Berpintu Jalur Tunggal

Page 41: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

18

Gambar 5. Kelengkapan Rambu di Perlintasan Tanpa Pintu

F. Pola Operasi Kereta Api

Menurut Supriyatno, (2004), Bila kereta api mulai berjalan, maka kereta

api tidak seketika mencapai kecepatan maksimumnya, untuk itu dibutuhkan

waktu yang biasa disebut dengan Starting Periode. Demikian juga bilamana

kereta api melaju dengan kecepatan cukup tinggi, maka jarak pengeremannya

akan menjadi lebih besar sehingga kereta api tidak bisa langsung berhenti.

Oleh karena itu masinis perlu mengetahui tentang keamanan saat melintasi

perlintasan yang akan dilewatinya dari jarak yang cukup jauh, sehingga bisa

memperhitungkan jarak pengereman kereta api. Berdasarkan uji coba bahwa

kereta api tidak dapat berhenti mendadak, seperti contoh tabel berikut:

Tabel 4. Jarak Berhenti Pengereman Kereta Api

Kecepatan (Km/Jam) Jarak Berhenti Setelah Pengereman (M)45 13250 15755 190

Page 42: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

19

60 22170 33680 37990 480100 505110 750120 860

Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Lampung

G. Tingkat Kesadaran Pemakai Jalan Akan Rambu Perlintasan KeretaApi

Sistem transportasi jalan terdiri dari tiga komponen utama meliputi:

pengguna jalan (manusia), kendaraan, dan jalan (termasuk lingkungan

sekitarnya). Masing-masing faktor dapat berkontribusi pada terjadinya

kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan Lalu Lintas sendiri menurut Pasal 1

angka 24 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja

melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang

mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

Pada umumnya suatu kejadian kecelakaan melibatkan interaksi yang rumit

di antara ketiga komponen tersebut:

1. Interaksi antara kendaraan dan jalan adalah isu dalam desain geometrik

jalan. Hal ini menjadi pertimbangan utama para perancang jalan.

2. Interaksi antara pengguna jalan dan kendaraan merupakan hubungan

(interface) manusia dengan mesin. Hal ini menjadi pertimbangan

utama industri kendaraan bermotor.

3. Interaksi antara pengguna jalan dan jalan merupakan isu di bidang

faktor manusia. Hal ini masih belum banyak dibahas dalam pedoman

Page 43: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

20

pedoman teknis. Ahli teknik jalan sering kali mengabaikan fakta

bahwa mereka membuat jalan yang akan digunakan oleh manusia.

Dari ke tiga komponen yang saling berinteraksi tersebut dapat di

gambarkan seperti gambar 3.2

Gambar 6. Diagram interaksi kecelakaan

Dari ketiga faktor tersebut, faktor manusia merupakan faktor utama yang

mendominasi terjadinya kecelakaan lalu lintas tetapi faktor jalan dan

lingkungannya beserta faktor kendaraan tetap tidak dapat dipandang

sebelah mata sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan. Maka

dalam upaya peningkatan keselamatan jalan secara umum diperlukan

usaha untuk mengurangi maupun mencegah terjadinya kecelakaan lalu

lintas yang dapat merugikan, baik korban jiwa maupun materi.

H. Uraian Analisa Kecelakaan

Menurut Supriyatno, (2004), Kecelakaan kereta api dapat menimbulkan

kerugian berupa kerusakan sarana dan prasarana, tetapi juga mengganggu

kelancaran perjalanan kereta api, kecelakaan kereta api menimbulkan kesan

(image) buruk terhadap perkereta-apian, bahkan dapat menghilangkan

kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu kecelakaan kereta api perlu

Manusia

KendaraanJalan

Page 44: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

21

dipahami supaya penanganannya bisa dilakukan dengan baik dan tepat

sasaran.

Untuk melakukan pemahaman kecelakaan kereta api diperlukan antara lain :

1. Klasifikasi Kecelakaan

Klasifikasi kecelakaan sangat diperlukan karena :

a. Lokasi kecelakaan selalu berbeda

b. Setiap kecelakaan berbeda penyebabnya

c. Kecelakaan selalu berbeda penanganannya

d. Kecelakaan selalu berbeda tingkat kerugiannya

e. Tingkat keseriusan kecelakaan selalu berbeda

2. Penyusunan Kebutuhan Pencatatan Informasi

Adapun yang mendasari penyusunan kebutuhan informasi ini

supaya bisa didefinisikan pada kelas kecelakaan antara lain meliputi :

a. Apa yang menyebabkan kecelakaan kereta api

b. Siapa yang menyebabkan kecelakaan kereta api

c. Siapa yang terlibat dalam kecelakaan kereta api

d. Sebab-sebab kecelakaan kereta api

e. Tindakan apa yang diambil dalam pertolongan kecelakaan kereta api

I. Dasar-Dasar Pemahaman

Memahami kecelakaan dengan baik adalah mengetahui seluruh aspek

kejadian kecelakaan dengan mengetahui fenomena kejadian seperlunya saja

sesuai yang dibutuhkan dengan cara merekam/mengingat kejadian

Page 45: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

22

kecelakaan tersebut melalui pencatatan yang baik tentang elemen-elemen

kecelakaan secara baik dan tepat. Pemahaman kecelakaan diperlukan antara

lain untuk mengetahui klasifikasi kecelakaan, mengetahui kebutuhan

pencatatan informasi, mengetahui statistik kecelakaan, mengetahui tingkat

kerugian kecelakaan, mendapatkan tindakan penanganan yang tepat guna

dan tepat sasaran (Supriyatno, 2004).

J. Metode Dalam Memahami Kecelakaan

Menurut Supriyatno, (2004), untuk menuju pembuatan klasifikasi

kecelakaan kereta api dan penyusunan kebutuhan pencatatan

informasi kecelakaan, diperlukan metode yang mendasari mengapa

dibuat klasifikasi maupun penyusunan informasi kecelakaan, adapun

metode yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Dasar Penentuan Klasifikasi Kecelakaan

a. Lokasi kecelakaan

b. Penyebab kecelakaan

c. Penanganan kecelakaan

d. Tingkat kerugian kecelakaan

e. Tingkat keseriusan kecelakaan

2. Dasar Penentuan Kebutuhan Pencatatan Informasi

a. Supaya penanganan tepat sasaran

b. Informasi harus disusun dengan mudah, oleh karena itu informasi

yang dicatat disarankan:

Page 46: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

23

1. Tidak boleh mengandung naratif

2. Namun naratif diperbolehkan dalam keadaan tertentu dan harus

dibuat singkat

c. Mudah dicatat dilapangan dan dipahami oleh setiap awak kereta api

Adapun uraian mengenai ketentuan pencatatan informasi adalah:

1. Dicatat dilapangan

2. Siapa yang mengisi formulir pencatatan

K. Keselamatan

Inspeksi keselamatan jalan merupakan pemeriksaan sistematis dari jalan atau

segmen jalan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya, kesalahan- kesalahan

dan kekurangan-kekurangan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Bahaya-

bahaya atau kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan yang dimaksud

adalah potensi-potensi penyebab kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh

penurunan (defisiensi) kondisi fisik jalan dan atau pelengkapnya, kesalahan

dalam penerapan bangunan pelengkapnya, serta penurunan kondisi

lingkungan jalan dan sekitarnya (Direktorat Jendral Bina Marga, 2011).

Inpeksi keselamatan jalan sendiri digunakan untuk menunjang program

keamanan dan keselamatan dalam berlalu lintas sebagaimana di atur dalam

undang undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

Beberapa prinsip keselamatan di dalam pelaksanaan inspeksi keselamatan

jalan antara lain menjaga fungsi jalan (mencegah penyalahgunaan

infrastruktur), keseragaman (mencegah variasi berlebih dari jenis pengguna

Page 47: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

24

jalan, kecepatan, dan arah), kemudahan (kemudahan pengguna jalan dalam

berinteraksi dengan elemen jalan), dan mengkomodasi kekurangan-

kekurangan di jalan melalui rekayasa kondisi jalan beserta lingkungan

sekitarnya. Lingkup pelaksanaan inspeksi keselamatan jalan bertujuan untuk

memeriksa ruas jalan atau persimpangan jalan, khususnya untuk menemukan

defisiensi dari aspek keselamatan jalan antara lain geometri jalan, desain

akses / persimpangan, kondisi fisik permukaan jalan, bangunan pelengkap

jalan, drainase jalan, lansekap jalan, marka jalan, perambuan jalan, dan fungsi

penerangan jalan.

L. Manajemen Risiko Kecelakaan

Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan

untuk mengetahui potensi terjadinya kecelakaan atau kerugian sejak dini.

Manajemen risiko juga merupakan langkah metode yang sistematis untuk

mengidentifikasi, menganalisis, merespon, dan mengendalian risiko pada

kejadian untuk menimalisir pengaruh negatif dari berbagai sumber risiko

yang dihadapi agar tujuan dapat tercapai secara optimal sesuai yang

diharapkan.

Tujuan penerapan manajemen risiko kecelakaaan adalah:

1. Identifikasi bahaya dan resiko

2. Menjamin kecelakaan dapat dikendalikan

3. Menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, pekerja dan

masyarakat

Page 48: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

25

4. Menjamin tidak terjadi kerusakan properti

M. Analisis & Evaluasi Risiko Secara Kualitatif

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penulisan yang

mengambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut

keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Sugiyono (2011)

berpendapat bahwa penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Penelitian kualitatif dipilih dengan alasan jauh lebih subjektif dari pada

penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda

dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan

wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini

adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah

relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.

Metode kualitatif yang digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui dan

mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan di

perlintasan kereta api Tarahan dan perlintasan kereta api Sukamenanti.

N. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan perbandingan penulis mengemukakan contoh studi terdahulu

dan jurnal yang juga membahas tentang Analisis Risiko Kecelakaan di

Page 49: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

26

Perlintasan Kereta Api untuk mendapatkan faktor-faktor terjadinya penyebab

kecelakaan di Perlintasan kertas api yaitu sebagai berikut:

1. Thomas, Y (2010) dalam Analisis Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Kereta Api Serta Usaha Prefentif Yang Dapat Dilakukan. Dari hasil

analisis diketahui bahwa penyebab kecelakaan kereta api adalah: faktor

manusia internal, faktor manusia eksternal, prasarana yang sudah rusak,

tua dan hilang, sarana yang tidak berfungsi dengan baik, tingkat

kepedulian masyarakat terhadap resiko bahaya masih rendah, penumpang

berada di atap kereta api, di lokomotif dan dibagian belakang kereta.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya upaya prefentif seperti

menerapkan sertifikasi pada sarana dan prasarana kereta api serta bagi

personalia operasional maupun teknik, menambah kuantitas gerbong dan

lokomotif agar perawatan dapat dilakukan secara bergantian, menerapkan

sistem pengendalian kereta api secara otomatis atau ATC (Automatics

Train Control System), memasang alat pendeteksi dini kedatangan kereta

atau AWS (Automatics early Warning System), menerapkan teknologi

pintu perlintasan otomatis atau AOCL (Automatic Open Crossing,

Locally monitored) menerapkan teknologi untuk mendeteksi kondisi rel

UFD (Ultrasonic Flaw Detector), melengkapi atau menyempurnakan

rambu-rambu lalu-lintas pada jalan raya yang akan memotong perlintasan

sebidang, membangun flyover atau underpass agar perlintasan sebidang

berkurang, membangun pagar / batas aman di sepanjang jalur kereta api

Page 50: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

27

agar pejalan kaki tidak berada di dekat rel sehingga dapat mengurangi

kecelakaan.

2. Iridiastadi, H (2014). Evaluasi Dan Rancangan Solusi Penyebab

Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi Hfacs-Ir.

(dalam LPPM Reaseacrh), Bandung: ITB Bandung. Pada penelitian ini

disimpulkan bahwa aspek manusia (khususnya masinis) tidak dapat selalu

dipersalahkan setiap terjadi suatu PLH. Penelitian ini secara tegas

menunjukkan kontribusi besar dari aspek kondisi kerja, maupun aspek

pengawasan dan organisasi. Untuk itu, strategi peningkatan keselamatan

perjalanan kereta api haruslah bersifat menyeluruh, dan tidak semata-mata

diarahkan pada awak kereta maupun awak darat. Strategi yang disarankan

untuk ketiga jenis PLH adalah fokus pada aspek kondisi kerja terlebih

dahulu, dan dilanjutkan dengan pembenahan pada aspek pengawasan

(manajemen lini pertama).

Page 51: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

28

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

`

Gambar 7. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perlintasan kereta api tarahan – perlintasan

kereta api sukamenanti .

B. Jenis Data

Data yang digunakan untuk menunjang keberhasilan penelitian yakni sebagai

berikut:

1. Data primer

Yaitu data yang diambil secara langsung dengan melakukan kuesioner dan

expert judgement terhadap ke instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan dan

Page 52: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

29

PT. KAI DAOP IV Tanjung Karang. Data yang diambil adalah pertanyaan

berupa skala likert untuk mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya

kecelakaan di perlintasan kereta api khususnyta Perlintasan Tarahan –

Perlintasan Sukamenanti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data jumlah kecelakaan di perlintasan kereta api

pada tahun 2012-2017 di Provinsi Lampung yang diperoleh dari Jasa

Raharja Provinsi Lampung dan Satker KAI DAOP Tanjung Karang.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah urutan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk

mendapatkan data atau mencapai tujuan dari penelitian yang diambil.

1. Studi Literatur

Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus, dengan mencari

informasi dari literatur review mengenai masalah yang ditinjau yang

diperkuat dengan informasi data kecelakaan kereta api dari tahun 2012-

2017 dari Jasa Raharja Provinsi Lampung dan Satker KAI DAOP Tanjung

Karang.

2. Penetapan Lokasi Penelitian

Setelah mendapatkan data kecelakaan di perlintasan kereta api pada tahun

2012-2017 yang didapat dari Jasa Raharja Provinsi Lampung dan Satker

KAI DAOP IV Tanjung Karang, kemudian dilakukan perangkingan lokasi

tertinggi penyebab terjadinya kecelakaan kereta api di Provinsi Lampung.

Page 53: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

30

Sehingga didapatkan lokasi tertinggi terjadinya kecelakaan di perlintasan

kereta api di Provinsi Lampung adalah Perlintasan Kereta Api Tarahan –

Perlintasan Kereta Api Sukamenanti.

3. Identifikasi Risiko

Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya risiko. Untuk analisis lebih lanjut dengan cara

melakukan kuesioner terhadap instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan

dan PT. KAI Daop IV Tanjung Karang, kuesioner dibuat dengan melihat

literatur review terdahulu dan pendekatan expert judgement dengan cara

menerima masukan dengan pihak terkait mengenai faktor penyebab

terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.

4. Analisis risiko

Setelah melakukan pengisian kuesioner dengan cara menggunakan

pilihannya menggunakan point rating yang disajikan dalam bentuk skala

likert untuk mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan di

Perlintasan Kereta Api Tarahan – Perlintasan Kereta Api Sukamenanti.

Dalam proses analisis selanjutnya, kegiatan pertama yang dilakukan

adalah mencari persamaan kekuatan hubungan antara dua variabel yaitu

variabel-variabel bebas (X) yang berhubungan dengan variabel terikat (Y).

Dimana variabel bebas (X) merupakan faktor-faktor penyebab terjadinya

kecelakaan di perlintasan kereta api yang sudah dilakukan kuesioner

terhadap 20 responden dan variabel terikat (Y) merupakan probabilitas

terjadinya kecelakaan. Dimana 20 responden terbagi menjadi 10 responden

Page 54: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

31

PT. KAI Daop IV Tanjung Karang dan 10 responden Dinas Perhubungan.

Dalam hal ini probabilitas untuk mencari persamaan kekuatan hubungan

menggunakan jumlah kejadian penyebab kecelakaan kereta api yang sudah

terjadi pada tahun 2012-2017 yang didapatkan data dari Satker KAI Daop

IV Tanjung Karang dan Jasa Raharja. Kemudian dilakukan analisis metode

regresi menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions).

Setelah didapatkan faktor dominan menggunakan metode regresi SPSS

(Statistical Product and Service Solutions), selanjutnya dilakukan

perbandingan dari hasil yang sudah didapat menggunakan expert

judgement, hasil metode regresi SPSS (Statistical Product and Service

Solutions), dengan data kecelakaan yang sudah terjadi pada tahun 2012-

2017. Dari hasil data yang sudah dilakukan dan dianalisa apakah terjadi

persamaan atau keterikatan satu sama lain dari ketiga analisa tersebut.

5. Penanggulangan Risiko

Setelah keseluruhan proses analisis risiko, maka dapat diketahui risiko-

risiko apa saja yang paling besar pengaruhnya pada objek yang sedang

dikaji. Risiko-risiko tersebut kemudian ditanggulangi berdasarkan besar

pengaruhnya. Penanggulangan risiko dapat berupa pencegahan,

pengendalian/deteksi, mitigasi, maupun tindakan darurat agar efek bahaya

sehingga pengaruh yang diterima tidak terlalu tinggi dan dilanjutkan

dengan penarikan kesimpulan.

Page 55: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

32

6. Kesimpulan

Dari hasil analisa menggunakan metode regresi SPSS (Statistical Product

and Service Solutions), expert judgement, data penyebab terjadinya

kecelakaan yang sudah terjadi pada tahun 2012-2017 dan dianalisa apakah

terjadi persamaan atau keterikatan satu sama lain dari ketiga analisa

tersebut, diperoleh masing-masing faktor dominan dan peringkat paling

tertinggi penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api di

Provinsi Lampung khususnya Perlintasan Tarahan – Perlintasan

Sukamenanti dan dilakukan solusi penanganan untuk mengurangi angka

kecelakaan kereta api di perlintasan tersebut.

D. Expert Judgment

Expert Judgement ini menunjukkan kemampuan instrumen penelitian dalam

mengungkap atau mewakili semua isi yang hendak diukur. Pengujian dengan

expert judgment ini juga menggunakan pendapat para ahli expert judgment

khususnya kepada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, PT. KAI DAOP

IV Provinsi Lampung. Pengujian dengan expertd judment ini dilakukan

dengan cara melalui menelaah kisi-kisi terutama kesesuaian dengan tujuan

penelitian dan butir-butir pertanyaan.

Setelah dilakukan expert judgment maka selanjutnya adalah menguji analisis

faktor dengan mengkorelasikan antar skor tiap item instrumen dalam suatu

faktor dan mengkorelasikan skor faktor degan skor total.

Page 56: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

33

E. Metode Penelitian

Teknik analisis data diarahkan untuk mendeskripsikan dan menjawab

rumusan masalah yang diajukan. Sehingga tujuan analisis data ini untuk

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan dalam susunan

yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data

yang sebelumnya telah dikumpul. Adapun rincian teknik analisa data jika

secara diringkas terdapat pada tabel.

Tabel. 5. Rincian Teknik Analisa

No. Data Penelitian AlatAnalisis

Keluaran Yang diHarapkan

Data Primer Data Sekunder1. Data yang diambil

secara langsung keinstansi terkait DinasPerhubungan ProvinsiLampung, PT. KAIProvinsi Lampung,dengan carapenyebaran kuesionerdan expert judgement.

Data kecelakaandi perlintasankereta api padatahun 2012-2017.

SPSS(StatisticalProductandServiceSolutions)

Untuk mengetahuifaktor-faktordominanpenyebabkecelakaan diperlintasan keretaapi.

Page 57: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

34

F. Diagram Alir Metode Penelitian

Gambar 8. Diagram Alir Penelitin

Mulai

Persiapan PenelitianStudi Literatur PenelitianTerdahulu terkait mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan keretaapi.

Pengambilan Data

Data Sekunder- Data kecelakaan kereta api

pada tahun 2012-2017 dariJasa Raharja & Satker KAIDAOP IV Tanjung Karang

Data Primer- Penyebaran kuesioner dan

pendekatan Expert Judgementdengan PT. KAI DAOP IV TanjungKarang dan Dinas Perhubungan

Analisis RisikoSPSS (Statistical Product and Service Solutions).

Penanggulangan Risiko

Selesai

Identifikasi Risiko- Kuesinoer menggunakan point rating (skala likert)- Pendekatan expert judgement dengan Para Ahli dengan cara

menerima masukan dengan pihak terkait mengenai faktorpenyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.

Kesimpulan

Page 58: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

98

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data hasil survey kuisioner penyebab terjadinya kecelakaan di

perlintasan kereta api khususnya perlintasan Stasiun Tarahan – St. Sukamenanti,

diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Hasil analisa keseluruhan penyebab kecelakaan menyatakan bahwa pada aspek

teknologi sarana dan prasarana maupun lingkungan kerja masinis, serta faktor

human error.

2. Pada hasil penyebaran kuesioner dan pendekatan expert judgement didapatkan

hasil faktor tertinggi penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api

adalah (Tidak Menengok Kanan Kiri Pada Saat Melintasi Perlintasan Kereta

Api) dan (Pengendara Kendaraan Kelelahan Fisik Pada Saat Mengendarai

Kendaraannya).

3. Pada hasil penelitian ini menggunakan metode SPSS (Statistical Product and

Service Solutions) analisa Regresi Linear didapatkan faktor-faktor dominan

yang memperngaruhi terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api

didapatkan pada faktor (Jalur Kereta yang tak memadai, ketersediaan

gerbong yang minim, ketersediaan palang pintu yang kurang memadai,

kerusakan mesin, faktor usia gerbong) dengan nilai Sig. 0,08, (Pengendara

Page 59: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

99

Kendaraan Kelelahan Fisik Pada Saat Mengendarai Kendaraannya) dengan

nilai Sig. 0,09, (Kerusakan prasarana seperti rel yang aus, rel spaten

(memuai), rel gongsol, rel gompal, sambungan rel retak, skilu pada rel,

bantalan lapuk, ballast yang tidak rata/tidak sesuai, tirepont yang lepas, serta

wesel yang tidak terkunci.) dengan nilai Sig. 0,011 dan (Masinis Kelelahan

Fisik/ Mengantuk Pada Saat Bertugas) dengan nilai Sig. 0,015 dimana korealsi

signifikan ditetapkan a (level of significant) < 0,05.

4. Berdasarkan tabel output SPSS “Model Summary” nilai koefisien determinasi

atau R Square adalah sebesar 0,877. Besarnya tersebut mengandung arti bahwa

variabel bebas (X) faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan

kereta api yang sudah dilakukan kuesioner terhadap 20 responden dengan

variabel terikat (Y) probabilitas jumlah terjadinya kecelakaan yang terjadi pada

tahun 2012-2017 sebesar 87,7%. Sedangkan sisanya (100% - 87,7% = 12,3%)

dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang

tidak terdefinisikan dari model persamaan ini.

5. Berdasarkan tabel output “ANNOVA” diketahui bahwa nilai signifikan (Sig.)

dalam uji F adalah sebesar 0,034. Karena Sig. 0,034 < 0,05, maka sebagaimana

dasar pengambilan keputusan dalam Uji F dapat disimpulkan bahwa variabel

bebas (X) faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api

yang sudah dilakukan kuesioner terhadap 20 responden secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) probabilitas jumlah

terjadinya kecelakaan.

Page 60: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

100

B. Saran

1. Pemkot melalui Dishub Kota Provinsi Lampung berkoordinasi dengan DAOP

IV PT.KAI Tanjung Karang untuk melengkap palang pintu dan rambu-rambu

di sekitar perlintasan tarahan – perlintasan sukamenanti sesuai dengan

standar teknis yang berlaku.

2. Perlu dilakukan peningkatan kualitas perawatan sarana dan prasarana serta

penerapan manajemen kelelahan bagi seluruh operator kereta api.

3. Perlu adanya pemberian pita penggaduh di jalan sebelum memasuki

perlintasan kereta api untuk memberi stimulus perhatian terutama kepada

pengguna jalan yang baru melintas bahwa pengguna jalan memasuki area

hati-hati dan di depan ada sesuatu yang bisa membahayakan.

4. Di sekitar perlintasan kereta api perlu diberi papan peringatan tambahan

sebagai stimulus psikologis kepada pengguna jalan yang melintas yang berisi

mengenai sanksi pelanggaran rambu dan marka di jalan raya

5. Pemerintah mengeluarkan aturan yang mengatur penindakan secara tegas

kepada pelanggar dan perilaku tidak disiplin pengguna jalan di perlintasan

kereta api.

6. Sosialisasi tentang keamanan dan keselamatan bertransportasi di perlintasan

kereta api kepada masyarakat melalui media massa sebagai bagian edukasi

agar masyarakat disiplin berlalu lintas di jalan raya termasuk di perlintasan

kereta api.

7. Pemkot Provinsi Lampung bersama DAOP IV Tanjung Karang perlu

melakukan pendekatan dan melibatkan masyarakat di sekitar perlintasan

untuk menciptakan tata ruang yang sehat di sekitar rel agar tercipta ruang

Page 61: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

101

pandang yang memadai bagi pengguna jalan maupun masinis kereta api.

8. Membuat desain perlintasan agar tidak sebidang dengan jalan raya, misalnya

dengan menggunakan fly over.

Page 62: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

DAFTAR PUSTAKA

Baysari, M.T., Caponecchia, C., McIntosh, A.S., & Wilson, JR. (2009),Classification of Errors Contributing to Rail Incidents and Accidents: AComparison of Two Human Error Identification Techniques, SafetyScience, Vol. 47, pp 948 - 957.

Dunn, N. & Williamson, A. (2012), Driving Monotonous Routes in A TrainSimulator: The Effect of Task Demand on Driving Performance andSubjective Experience, Ergonomics,Vol. 55, No. 9, pp 997 - 1008.

Hidayat, T. (2012), Jalan Panjang Menuju Kebangkitan PerkeretaapianIndonesia; Reformasi dan Restrukturisasi Perkeretaapian (2nd ed.),Indonesia Railway Watch, Bandung.

Ilmar, S.R & Daud, J. (2013). Model Pemilihan Moda Angkutan PenumpangKapal Roll On Roll Off (Pt.Asdp) & Kapal Cepat (Swasta) Rute Singkil –Sinabang. Jurnal Teknik Sipil Usu, Medan.

Iridiastati, H. (2014). ,l; Evaluasi dan Rancangan Solusi PenyebabKecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi Hfacs-Ir.Bandung: Istitut Teknologi Bandung.

Fishburn, P. C., A Problem- multiofselectionbased - methods, making decisionattribute Blackwell Publishing, 1967.

Muhammad, A.B, (2017). Analis Pemilihan Moda Trasnportasi Rute TanjungKarang – Bandara Radin Inten II Dengan Stated Preference. Lampung:Universitas Lampung.

Republik Indonesia (2009), Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentangPekretaapian, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 22,Sekretaris Negara, Jakarta.

Republik Indonesia (2007), Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang LaluLintas Angkutan Jalan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 23, Sekretaris Negara, Jakarta.

Republik Indonesia (2009), Undang Undang Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggara Perkeretaapian, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 56, Sekretaris Negara, Jakarta.

Page 63: PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS …digilib.unila.ac.id/58821/6/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis risiko daerah rawan kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta

Republik Indonesia (2009), Undang Undang Nomor 72 Tahun 2009 tentang LaluLintas Angkutan Kereta Api, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 72, Sekretaris Negara, Jakarta.

Menteri Perhubungan RI (2011). Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36Tahun 2011 tentang Perpotongan dan/ Persinggungan Antara Jalur KeretaApi Dengan Bangunan Lainnya, Jakarta.

Ritonga, Dicky (2015). Analisis Pemilihan Moda Antara Bus dan Kereta Api(Studi Kasus : Medan – Tanjungbalai). Universitas Sumatera Utara, Medan.

Silalahi, Leo Ganda. (2010). Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus DenganMetode Stated Preference (Studi Kasus Medan – Sidikalang). UniversitasSumatera Utara, Medan.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Afabeta.

Supriyatno, D. (2004). Analisis Kecelakaan Dan Keselamatan Kereta Api di DaopVIII Surabya Jawa Timur, Surabaya.

Thomas, Y. (2010). Analisis Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kereta Api SertaUsaha Prefentif Yang Dapat Dilakukan,Yogyakarta: Universitas Atmajaya.