progress mjalajh

2

Click here to load reader

Upload: arifromdoni

Post on 20-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hj

TRANSCRIPT

  • LAPORAN

    UTAMA

    PIL KB PEMBASMI TIKUSTikus dikenal sebagai hewan mamalia musuh utama petani. Hewan yang dapat melahirkan sepanjang tahun (polietrus) ini, kerap kali petani dib-uat tunggang langgang karena populasi yang sulit ditekan serta meru-

    sak lahan pertanian. Kemampuan bereproduksinya yang sangat tinggi yakni berk-isar tiga sampai 16 ekor dari satu induk tikus, membuat dalam setahun jumlahnya mencapai 2480 ekor.

    Tingginya populasi tikus dipengaruhi oleh matang seksual cepat (antara dua sampai tiga bulan), masa bunting singkat (antara 21-23 hari), birahi kembali setelah melahirkan (24-48 jam). Jumlahnya yang tidak terkendali, seringkali mem-buat angka produktivitas padi menurun. Berbagai upaya telah banyak dilakukan petani mulai dari cara tradisional gerebek tikus sampai pada penggunaan pestisi-da nabati hingga kimia sintentik.

    Inovasiinovasi dalam penanganan tikus terus dihadirkan. Inovasi terbaru dit-erapkan di Desa Grenggreng, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen, yai-tu menggunakan pil KB tikus. Desa Grenggeng dipilih karena mengalami dampak parah saat serangan tikus terjadi.

    Bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekitar membuat proses pembuatan pil KB ti-kus dinilai efektif, murah dan ramah lingkun-gan. Bahan utamanya berasal dari gadung, bahan lain seperti ikan digunakan sebagai bahan perangsang. Gadung diambil di lah-an, ikan kami peroleh di pasar, yang sudah jelek juga tidak apa, papar Andi, Bendahara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ketan-da (15/8). Selain ikan, komposisi pil KB juga terdiri dari tepung ikan dan kemiri. Tepung ikan dan kemiri digunakan sebagai perang-sang daya penciumannya (tikus), ungkap Ir. Purnomo Singgih, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan KTNA (18/8).

    Selama ini, dioscoresp (gadung) dikenal hanya sebagai bahan makanan, namun ternya-ta dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pil KB. Kandungan asam sianida (HCN) merupa-kan bahan aktif dalam pengendalian tikus. Gadung berkosentrasi rendah memberikan efek subletal yang menyebabkan kemampuan makan berkurang dan menurunnya metabo-lisme tikus, sedangkan yang berkonsentrasi ting-gi bisa sampai kematian, ujar Dr. Ir. Rostaman M.Si, Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian UNSOED (18/8). Ir. Purnomo menambahkan, Selain bersifat memandulkan, gadung juga dapat membuat tikus mati, tambahnya. M. Daldiri, Ketua Gapoktan Ketanda menjelaskan,

  • LAPORAN

    UTAMA

    Gadung ada dua jenis, bentuk bulat bersifat memandulkan sementara, bentuk lonjong untuk pil KB jangka panjang (selamanya), jelasnya.

    Cara pembuatan pil mudah, yaitu dengan menghaluskan ikan kering dan kemiri mas-ing-masing seperempat kg, dedek satu kg, dan terasi secukupnya. Selanjutnya tambah dengan parutan gadung satu kg serta air panas kemu-dian diaduk rata. Adonan yang telah selesai, dicetak menggunakan pipa yang dipotong uku-ran 1-2 cm dan dijemur. Dalam kondisi tertutup rapat, pil mampu bertahan hingga satu tahun dalam toples.

    Pemberian pil KB dengan meletakan di atas merang satu sampai dua biji pallet dan letakan

    lagi merang di atasnya. Pemberian dilakukan sebelum malai padi keluar, apabila setelah malai keluar maka tikus akan memakan malai tersebut. Kapan aja boleh, pada prinsipnya saat belum ada makanan di sawah, ungkap Siti Sutati S.PkP, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) UPT Dinas Pertanian dan Peternakan Ke-camatan Karanganyar (18/8).

    Inovasi pil KB tikus dinilai warga lebih efektif dibanding pestisida lainnya serta ramah lingkungan. Hasilnya bagus menggunakan pil daripada pestisida, ujar M. Daldiri . Hasil-nya, produksi padi meningkat. Sebelum ada pengendalian tikus tingkat produktivitasnya 50 persen, setelah ada pengendalian menjadi