prop

22
KAJIAN TEKNIS PEREMUK BATUAN PADA UNIT PENGOLAHAN BIJIH EMAS UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMENUHAN TARGET PENGOLAHAN DI PT. KASONGAN BUMI KENCANA KALIMANTAN TENGAH PROPOSAL PENELITIAN Oleh : RICO YUANTORO NIM : 710011084 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2015

Upload: marvinmine

Post on 19-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

puu

TRANSCRIPT

Page 1: Prop

KAJIAN TEKNIS PEREMUK BATUAN PADA UNIT PENGOLAHAN BIJIH EMAS UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMENUHAN TARGET PENGOLAHAN

DI PT. KASONGAN BUMI KENCANA KALIMANTAN TENGAH

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :RICO YUANTORO

NIM : 710011084

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA2015

Page 2: Prop

I. KAJIAN TEKNIS PEREMUK BATUAN PADA UNIT PENGOLAHAN BIJIH

EMAS UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMENUHAN TARGET

PENGOLAHAN DI PT. KASONGAN BUMI KENCANA KALIMANTAN

TENGAH

II. LATAR BELAKANG

Industri pertambangan merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi

negara dan telah memberi kontribusi besar bagi pembangunan nasional. Pertambangan

emas merupakan salah satu bagian dari industri pertambangan tersebut.

PT Kasongan Bumi Kencana (KBK) merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang eksploitasi logam emas berlokasi di Desa Mirah, Kecamatan Katingan Tengah,

Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah.

Unit pengolahan memegang peranan penting dalam kelangsungan usaha

pertambangan, karena unit pengolahan merupakan salah satu penentu dari kulitas produk

yang dihasilkan.

Tujuan dari unit pengolahan bijih emas adalah untuk pengecilan material dengan

jalan peremukan. Tetapi dalam prakteknya masih banyak kendala yang dihadapi, salah

satunya adalah sering adanya kemacetan pada proses peremukan. Sehingga sasaran

produksi yang dihasilkan tidak dapat terpenuhi, ukuran batuan yang tidak di syaratkan

buat pengolahan berikutnya serta kurang produktif dan efesiennya kegiatan di unit

peremukan.

III. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada proses peremuk batuan

dalam upaya peningkatan produksi dan pemenuhan target?

2. Bagaimana cara menyelesaikan masalah- masalah yang ada pada proses peremuk batuan dalam upaya peningkatan produksi dan pemenuhan target?

Page 3: Prop

IV. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan produksi teoritis dan produksi nyata pada saat ini

2. Menetukan jam kerja efektif dari unit pengolahan saat ini

3. Menentukan produksi maksimum dari unit pengolahan untuk peningkatan

produksi nyata saat ini

4. Menganalisis hambatan-hambatan yang terjadi pada unit pengolahan, kususnya

pada proses peremukan

V. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam proses peremukan batuan

2. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada proses peremukan batuan

3. Dapat memberikan solusi yang tepat pada proses peremukan batuan sehingga

produksi dan target dapat terpenuhi

4. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti yang mengambil penelitian

serupa

VI. TAHAPAN PENELITIAN

1. Studi Pustaka

Mencari berbagai referensi dari perpustakaan sebagai bahan tambahan dan dasar

teori untuk memecahkan masalah yang ada di lapangan.

2. Observasi

Page 4: Prop

Pengamatan terhadap jenis dan kerja alat serta jenis batuan yang akan

dihancurkan. Selain itu juga pengamatan terhadap proses peremukan yang sudah ada,

sehingga masalah yang ada bisa terselesaikan.

3. Pengambilan Data

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data yang berhubungan dengan topik tugas

akhir.

4. Wawancara

Pada tahap ini dilakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang

berkompeten dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan tugas akhir ini.

5. Pengolahan Data

Tahap ini dilakukan setelah data-data dari lapangan terkumpul lengkap kemudian

dilakukan perhitungan dan pembahasan terhadap data yang diperoleh (diolah),

akhirnya didapatkan solusi dari hasil pembahasan tersebut.

6. Analisis Data

Melakukan analisa dari data yang didapat untuk menyimpulkan apakah hasil

peremukan batuan yang dicapai selama ini sudah sesuai dengan target produksi.

Page 5: Prop

Study literatur

Tinjauan lapangan

Pengambilan data

Data primer Data sekunder

Perhitungan proses peremukan

Percobaan peremukan

Analisin hasil peremukan

Rekomendasi

Kesimpulan

Page 6: Prop

VII. DASAR TEORI

Peremukan material dimaksudkan untuk memperkecil ukuran material agar dapat

digunakan pada proses berikutnya. Kegiatan peremukan memerlukan beberapa peralatan

yaitu hopper, grizzly, mesin peremuk, ayakan, ban berjalan dan peralatan tambahan lain

yang saling berkaitan.

1. Kegiatan Unit Peremuk

Untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya masih

berukuran bongkahan digunakan alat peremuk. Mula-mula material hasil

penambangan masuk melalui hopper yang kemudian diterima vibrating grizzly

sebelum masuk kedalam mesin peremuk. Hasil dari peremukan kemudian

dilakukan pengayakan yang akan menghasilkan dua produk yaitu produk yang

lolos ayakan disebut undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih

lanjut dan material yang tidak lolos ayakan akan disebut oversize yang merupakan

produk yang akan dikembalikan lagi dalam mesin peremuk melalui bang berjalan.

ROM

Hopper

Produk undersize (-) Vibrating grizzly oversize (+)

Alat peremuk (jaw cruser)

Screen

Produk

2. Perelatan Pada Unit Peremuk

Peralatan –peralatan yang biasa digunakan pada unit peremuk adalah sebagai

berikut:

a) Hopper

Page 7: Prop

Hopper adalah alat pelengkap pada rangkaian alat peremuk yang berfungsi

sebagai tempat penerima material umpan yang berasal dari lokasi

penambangan sebelum material tersebut masuk kedalam alat peremuk

b) Vibrating Grizzly

Merupakan susunan batang-batang baja yang membentuk ukuran lubang

bukaan tertentu. Vibrating grizzly berfungsi sebagai pengumpan mesin

peremuk , juga utuk memisahkan material umpan yang sudah memenuhi

ukuran yang diharapkan. Dengan adanya alat ini maka material umpan

yang telah memenuhi ukuran produk tidak perlu dilakukan pengecilan

ukuran lagi. Produk teoritis vibrating grizzly didasarkan pada rumus:

Dimana : K= produk nyata vibrating grizzly (ton/jam)

T= tebal material pada vibrating grizzly (m)

L= lebar grizzly (m)

V= kecepatan vibrating grizzly (m/jam)

Bi= bobot isi material (ton/m3)

c) Alat Peremuk Jaw Crusher

Jaw crusher terdiri dari dua tipe yaitu blake dan dodge. Alat peremuk jaw

crusher dalam prinsip kerjanya adalah alat ini memiliki dua rahang

dimana salah satu rahang diam dan yang satunya digerakan. Sehingga

dengan adanya gerakan rahang tadi menyebabkan material yang masuk ke

dalam kedua sisi rahang akan mengalami proses penghancuran. Material

yang masuk diantara dua rahang akan mendapatkan jepitan atau kompresi.

Ukuran material hasil permukaan tergantung pada pengaturan mulut

pengeluaran ( setting ). Yaitu bukan maksimum dari mulut alat peremuk.

K=T x L x V x Bi

Page 8: Prop

Produk permukaan akan berukuran 85% minus ukuran bukan maksimum

sedangkan ukuran umpan masuk adalah 85% x gape.

Kapasitas mesin peremuk Jaw Crusher dibedakan menjadi kapasitas

desain dan kapasitas nyata. Kapsitas desain merupakan kemampuan

produksi yang seharusnya di capai oleh mesin peremuk tersebut, sedang

kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dicapai

mesin peremuk tersebut sedang kapasitas nyata merupakan kemampuan

produksi mesin peremuk sesungguhnya yang didasarkan pada sistem

produksi yang diterapkan. Kapasitas desain di ketahui dari spesifikasi

yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan kapasitas nyata

didapatkan dengan cara pengambilan contoh produk yang dihasilkan.

d) Ayakan Getar

Adalah alat yang digunakan untuk memisahkan ukuran material hasil

proses permukaan berdasarkan bersarnya bukaan pada ayakan tersebut

yang dinyatakan dengan mesh. Pngertian Mesh adalah jumlah lubang

bukaan yang terdapat dalam 1 inchi panjang. Kapasitas dari ayakan

dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada vibrating grlzzly proses

pengayakan dipengaruhi oleh faktor – faktor :

¸ Lamanya waktu pengayakan

¸ Banyaknya material halus dalam umpan

¸ Kandungan air dalam material

¸ Bentuk dari lubang ayakan

Untuk menghitung efesiensi dari ayakan diperoleh dari

perbandingan antara berat material yang benar – benar lolos ayakan

dengan berat material yang seharusnya lolos ayakan. Efesiensi dinyatakan

dalam persen.

Page 9: Prop

e) Ban Berjalan

Ban berjalan merupakan alat angkat pada unit permukaan yang befungsi

untuk mengembalikan material hasil permukaan yang tidak lolos ayakan

untuk dilakukan proses permukaan lagi. Ban berjalan digerakan oleh

motor pernggerak yang dipasang pada head pully. Ban berjalan akan

kembali ketempat semula karna di belokan oleh pulley awal dan pully

akhir. Material yang di distribusikan melalui pengumpan akan dibawa oleh

ban berjalan dan berakhir pada head pully. Pada saat proses kerja di unit

peremuk dimulai, ban berjalan harus bergerak terlebih dalu sebelum alat

peremuk bekerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kelebihan

muatan (over head) pada ban berjalan.

Faktor – faktor yang berpengaruh pada pemakian ban berjalan adalah

¸ Sifat fisik dan keadaan material

¸ Keadaan tofografi

¸ Jarak pengangkutan

¸ Produksi

Dalam menghitung kapasitas teoritis harus di tentukan luas

penampang melintang muatan diatas ban berjalan, yaitu :

Dimana : A = Luas penampang melintang muatan diatas ban berjalan ( �)

K = koefesien dari luas penampang melintang diatas ban berjalan

dan harganya tergantung harga trough angle dan surcharge

angle

B = Lebar ban berjalan

Sedangkan kapsitas teoritis ban berjalan dihitung dengan :

� = � (0,9 �−0,0 5)�

��= 60 �� �� ����

Page 10: Prop

Dimana : Qt = kapasitas teoritis ban berjalan (ton/jam)

A = Luas penampang melintang muatan diatas ban berjalan

(� �)

V = Kecepatan ban berjalan ( m / menit )

Bi = bobot isi material yang diangkut (ton/jam)

S = Koefesien harga yang dipengaruhi kemiringan ban berjalan

f) Neraca Bahan

Neraca bahan berguna untuk memperkirakan berapa konsentrat dan tailing

akan di peroleh dari sejumlah umpan yang dimasukan ke dalam alat

peremuk. Untuk mencari neraca bahan dimasukan dengan :

Dimana : F = Umpan (ton)

C = Konsentrat (ton)

T = Tailing (ton)

g) Recovery

Recorvery adalah perbandingan antara berat konsentrat dibandingkan

dengan berat umpan. Recorvery berguna untuk mengetahui perolehan atau

hasil dari suatu proses permukaan yang dinyatakan dengan persen.

F = C + T

� = �� �100

Page 11: Prop

Dimana R = Recorvery (%)

C = Konsentrat (ton)

F = umpan (ton)

h) Reduction Ratio

Reduction ratio sanget menentukan keberhasilan suatu permukaan, karena

besar kecilnya nilai suatu reducation ratio ditentukan oleh kemampuan

alat permuk untuk mengecilkan ukuran material yang akan diremuk.

Untuk itu harus dilakukan pengamatan terhadap tebal material umpan

maupun tebal material produk.

Raduction ratio adalah perbandingan ukuran terbesar umpan dengan

ukuran terbesar produk. Pada primary crsuhing besarnya reduction ratio

adalah 4 – 7 dan pada secondary crushing besarnya reduction ratio adalah

7 – 20. Besarnya reduction ratio merupakan batasan agar kerja alat efektif

Dimana �� = Limiting reduction ratio

tF = Tebal Umpan (cm)

tP = Tebal Produk (cm)

wF = Lebar Umpan (cm)

Wp = Lebar Produk (cm)

i) Kesediaan Alat Peremuk

Adalah pengertian yang dapat menunjukan keadaan alat mekanis terebut,

misalnya kesediaan fisik dan efektif penggunaanya yang menyatakan

apakah jam kerja alat tercapai sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

���� ����� ����

Page 12: Prop

a. Mechanical Availability

Adalah cara untuk mengetahui kondisi alat yang sesungguhnya dari

alat yang sedang digunakan

Dimana W = Jumlah jam kerja alat tanpa mengalami kerusakan

R = Jumlah jam perbaikan

b. Physical availabilty

Adalah berguna untuk menunjukan ketersediaan keadaan fisik alat

yang sedang digunakan.

Dimana S = Jumlah jam alat tidak dapat digunakan tapi tidak

mengalami kerusakan

W+R+S = Seluruh jam kerja dimana alat dijadwalkan untuk

dioperasikan

c. Use of availabit

Menunjukan persen waktu yang digunakan alat untuk beroperasi pada

saat alat dapat digunakan.

Dimana AU = memperlihatkan efektivitas alat yang tidak sedang rusak

dan dapat dimanfaatkan

d. Effektif Utilization (Eut)

Cara menunjukan beberapa persen seluruh waktu kerja yang dapat

dimanfaatkan untuk kerja produktif.

MA = �� �� �100%

PA = � ��� ���� �100%

AU = �� �� �100%

Eut = �� ���� �100%

Page 13: Prop

e. Effektif penggunaan

Untuk mengetahui tingkat penggunaan alat peremuk dan kemampuan

yang dicapai.

f. Waktu Produksi Efektif

Perbandingan antara waktu produksi sesungguhnya dengan waktu

produksi seharusnya.

VII. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam menyelesaikan permasalahan permuk diunit pengolahan PT. KASONGAN

BUMI KENCANA KALIMANTAN TENGAH, penyusun menggabungkan antara teori

dengan data – data lapangan. Sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan

penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian adalah :

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan – bahan pustaka yang menunjang

kegiatan penelitian, yang diperoleh dari:

¸ Instasi terkait

¸ Perpustakaan

¸ Grafik dan Tebel

¸ Informasi penunjang lainnya.

2. Penelitian di Lapangan

Penelitian dilapangan ditunjukan untuk mendapatkan data – data yang diperlukan

secara langsung dilapngan. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan dan

pengukuran. Pengamatan dilakukan untuk data kegiatan penambangan dan kondisi

material hasil penambangan. Sedangkan data hasil pengukuran dilakukan pada :

¸ Produksi pada pengolahan

¸ Jam kerja unit pengolahan

¸ Kondisi alat pada saaat ini

�� = ����������������������������� �100%

Page 14: Prop

¸ kondisi material sebelum dan sesudah proses pengolahan

3. Pengolahan Data

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan perhitungan berdasarkan teori

yang ada dan data hasil penelitian

a. Perhitungan produksi

Perhitungan hasil produksi didapatkan dari rumus – rumus :

1. Neraca bahan

2. Recorvery

3. Reduction ratio

b. Jam kerja

Perhitungan ja kerja yang meliputi jam kerja alat dan operator didapatkan dengan

pengukuran langsung dan kondisi secara teortis dengan menggunakan rumus yang

ada.

c. Kondisi alat

Untuk kondisi alat pengolahan dilakukan dengan pengamatan alat dilakukan

secara lanhgsung dan kondisi secara teoritis dengan menggunakan rumus yang

ada.

d. Kondisi material

Untuk mengetahui tentang kondisi material sebelum dan sesudah pengolahan

dilakukan dengan pengamatan langsung dan pengukuran untuk ukuran material.

4. Kesimpulan

Kesimpulan didapat setelah dilakukan korelasi anatara hasil pengolahan data yang

dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam menyimpulkan hasil penelitian

harus mempertimbangkan berbagai aspek terkait, misalnya proses penambangan,

kondisi alat, operator, keadaan alam dan faktor – faktor yang lain mungkin

berpengaruh. Hal – hal yang dicantumkan dalam kesimpulan antar lain :

¸ Produksi desain dan produksi nyata alat

¸ Jam kerja alat dan operator

¸ Kondisi alat dan matterial

¸ Produksi dan waktu produksi efektif

Page 15: Prop

¸ Hambatan – hambatan yang ada dan alternatif pemecahannya.

VIII. RENCANA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September 2015, tidak

menutup kemungkinan sebelum atau setelah waktu tersebut atas kebijakan manajemen

PT Kasongan Bumi Kencana. (lampiran 1)

IX. RENCANA DAFTAR ISI

Penyusunan laporan ini akan disusun secara sistematis sesuai dengan bab bahasan

masalah. (lampiran 2)

X. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat, untuk menjadi bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu.

Untuk itu saya berterima kasih sebesar-besarnya dan mengharapkan bantuan semua pihak

demi terselenggaranya penelitian ini.

Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkanterima kasih.

Page 16: Prop

LAMPIRAN 1

1 Tahapan PenelitianSeptember 2015 Oktober 2015

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan dan Observasi

2 Pengumpulan data

3Pengumpulan Data dan

dan Pembuatan Laporan

4 Prsentasi

Page 17: Prop

LAMPIRAN 2

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................................................

RINGKASAN ...................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................................

1. PENDAHULUAN ................................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................................

1.3 Perumusan Masalah ........................................................................................................

1.4 Metode Pendekatan .........................................................................................................

1.5 Pembatasan Masalah .......................................................................................................

1.6 Metode Penelitian ...........................................................................................................

1.7 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................................................

1.8 Hasil dan Analisis ...........................................................................................................

2. TINJUAN UMUM ...............................................................................................................

2.1 Sejarahn dan Latar Belakang Berdirinya Pt. Kasongan Bumi Kencana Kalimantan

Tengah .............................................................................................................................

2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah .....................................................................................

2.3 Keadaan Geologi ...........................................................................................................

2.4 Genesa Batuan .............................................................................................................

Page 18: Prop

2.5 Morfologi ........................................................................................................................

2.6 Topografi .........................................................................................................................

2.7 Keadaan seismik .............................................................................................................

2.8 Stratigrafi ........................................................................................................................

2.9 Hidrologi dan Permukaan dan Tanah .........................................................................

2.10 Iklim dan Curah Hujan ..............................................................................................

3. DASAR TEORI ....................................................................................................................

3.1 kegiatan diunit peremuk ..................................................................................................

3.2 Peralatan yang digunakan ...............................................................................................

3.3 Neraca Bahan ..................................................................................................................

3.4 Recorvery ........................................................................................................................

3.5 Reduction Ratio ..............................................................................................................

3.6 Kesediaan alat Peremuk ..................................................................................................

4. KAJIAN TEKNIS PENAMBANGAN DAN HASIL ANALISA ........................................

4.1 Kondisi Fisik Batuan Umpan ..........................................................................................

4.2 Kondisi Fisik Batuan Produk ..........................................................................................

4.3 Neraca Bahan ..................................................................................................................

4.4 Recorvery ........................................................................................................................

4.5 Reduction Ratio .............................................................................................................

4.6 Produksi Nyata Unit Peremuk ........................................................................................

5. PEMBAHASAN ...................................................................................................................

5.1 Penetuan Ukuran Umpan ................................................................................................

5.2 Setting Alat Unit Peremuk ..............................................................................................

5.3 Hasil Proses Peremuk .....................................................................................................

6. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................

6.1 Kesimpulan .....................................................................................................................

6.2 Saran ...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................

LAMPIRAN ......................................................................................................................................

Page 19: Prop
Page 20: Prop

DAFTAR PUSTAKA

Gaduan, AM. Principlle of Mineral Dressing. Mc Graw Hill Book Company Inc, New York,

1939.

Hartman, HL, Introductory Mining Engenering, A Wiley-Interscience Publication John Wiley

and Sons, New Yrok, 1987.

Pryor A. AJ, Reader In Mineral Dressing University Of London, Mining Publication, Salisburry

House, London

Page 21: Prop

CURICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Rico Yuantoro

TTL : Blitar, 12 januari 1993

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 22 tahun

TB, BB : 172 cm, 67 kg

Agama : Islam

Alamat : Dusun Pehpulo, Desa Sumbersih, Kecamatan Panggurejo, Blitar, Jawa Timur.

Status : Belum Menikah

Telepon : 085701036999

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2011 – 2015 : S1 Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Sutojayan

2005 – 2008 : SMP Negeri 1 Panggungrejo

1999 – 2005 : SD Negeri Sumbersih 3

SEMINAR DAN PELATIHAN

Seminar Industri Teknik Peleburan Logam 2014

Peluang dan tantangan pertambangan di Indonesia oleh PT. Freeport Indonesia dan PT. Sika

Indonesia 2015

Page 22: Prop

STUDI LAPANGAN

Kuliah Lapangan 1 Teknik Pertambangan STTNAS ke Bandung 2012

Kuliah Lapangan 2 Teknik Pertambangan STTNAS ke Kulon Progo 2014

Kuliah Kerja Nyata Teknik Pertambangan STTNAS ke Desa Minggir Sari 2015

PENGALAMAN BERORGANISASI

1. Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan

Kordinator minat dan bakat 2012

2. UKMB

Ketua UKM Bola Basket STTNAS 2012

KEMAMPUAN BERBAHASA

Bahasa Indonesia : Baik

Bahasa Inggris : Cukup

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya

(Rico yuantoro)