proposal usaha jamur tiram (jadi)

Upload: perdana-yuda-purwoko

Post on 10-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    1/10

    PROPOSAL PENGEMBANGAN

    USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

    (Pleurotus ostreatus)

    Desa Rejoyoso

    Kecamatan Bantur

    Kabupaten Malanh

    Jawa Timur

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    2/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan

    untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap

    pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun

    proposal pengembangan usaha jamur tiram ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas

    beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial,

    kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah

    tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan

    sepenuhnya untuk dana operasional usaha.

    Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih

    tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai diperkenalkan kepada para petani

    terutama di Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kab. Malang, Jawa Timur, dan pada saat ini

    petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Para petani di kawasan Desa

    Rejoyoso, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih

    menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga.

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    3/10

    Sekilas tentang Jamur Tiram

    Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang

    sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur

    tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 35

    % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 81,8 %. Selain itu jamur tiram

    mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam

    mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Bila

    dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0

    gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih komplit

    sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

    Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :

    Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.

    Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan.

    antitumor dan antioksidan.

    Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram

    merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang

    sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi

    jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar.Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti

    jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 -

    28C, dengan kelembaban 80 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya

    matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    4/10

    BAB II

    Latar Belakang

    Pemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi oleh :

    Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yangtelah jelas dan permintaan pasar yang selalu tinggi dan minus ini memudahkan para

    pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram.

    Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan

    teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan

    mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya

    sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.

    Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.

    Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia

    bisnis.

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    5/10

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    6/10

    BAB III

    Proses Produksi

    Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :

    Rancangan produksi

    Sebagai gambaran, sarana dan prasarana utama seperti bangunan kumbung dan

    kelengkapannya dalam pengembangan usaha ini telah tersedia sehingga investasi yang ada

    akan difokuskan untuk biaya operasional usaha.

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    7/10

    Gambar kumbung pemeliharaan Skema kumbung pemeliharaan

    Gambar rak penyimpanan log.

    Gambar skema rak penyimpanan log

    18

    12

    Rak Rak

    Pintu SekatPintu

    2 m 2 m

    60 cm 45 cm

    2,5 m

    60 cm

    60 cm

    s/d 16 m

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    8/10

    BAB IV

    ANALISIS PEMBAHASAN

    A. Analisis Biaya dan Pendapatan

    1. Modal tetap

    UraianJumlah

    unit

    Biaya per unit

    (Rp)

    Harga per

    unit (Rp)

    1. L

    ahan0 0 0

    2. Peralatan : cangkul, ember,

    sekop, sprayer, alat steam, dll1.500.000 1.500.000

    3. Rumah Jamur 1 1.500.000 1.500.000

    Jumlah 3.000.000

    2. Modal kerja (Biaya operasional)

    a. Bahan baku untuk sekali produksi

    UraianJumlah

    unit

    Biaya per unit

    (Rp)

    Sub Total

    (Rp)

    1. Serbuk kayu 10 3.750 37.500

    2. Dedak 5 1.200 6.000

    3. Plastik 100 17.000 17.000

    4. Karet gelang 100 2000 2.000

    5. Bibit per Polibag 2500 3000 600.000

    Jumlah total 662.500

    * = Jumlah polibag yang di perlukan

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    9/10

    b. Utilitas

    UraianBanyaknya

    unitbiaya (Rp)

    Sub Total

    (Rp)

    1. Listrik1

    5

    0.000

    5

    0.000

    2. Transportasi1

    7

    0.000

    7

    0.000

    Jumlah

    120.0

    00

    4. Total Modal = Modal tetap + modal Kerja

    = 3.000.000 + 662.500 + 120.000

    = Rp. 3.782.500

    5. Pendapatan kotor

    Produksi jamur = 200 x 100 gram = 20 kg

    20 kg @ 8000 = 160.000 *Sekali Panen

    Untuk masa panen per polibag bisa dipanen hingga 4 5 kali tergantung perawatan.

    Jadi untuk total keseluruhan hasil panen adalah :

    Total produksi jamur = 20 x 4 = 80 kg

    80 kg @ 8000 = 640000

    6. Biaya Produksi = Biaya penyusutan + modal kerja

    = 300.000 + 662.500 + 120.000

    = Rp. 1.082.500

    7. Pendapatan bersih (Net Profit) = pendapatan kotor biaya produksi

    = 1.107.600 - Rp. 802.500

    = Rp. 305.100

    BAB VPENUTUP

  • 7/22/2019 Proposal Usaha Jamur Tiram (Jadi)

    10/10

    Dari hasil analisis penulis mengenai peluang pemasaran, operasional, dan keuangan,

    penulis optimis bahwa budidaya jamur tiram ini layak dan berpotensi tinggi untuk

    dikembangkan.