prosedur uji pmt
DESCRIPTION
pemutus tenagaTRANSCRIPT
Prosedur Uji
KESEREMPAKAN (WAKTU BUKA TUTUP) PEMUTUS TENAGA
Judul Pengujian : Komisioning Pengujian Keserempakan Pemutus Tenaga
Tujuan Pengujian : Mengetahui Waktu Keserempakan PMT (motorize) pada saat menutup
ataupun membuka menggunakan Breaker Analyzer
Durasi : 30 Menit
2.1 Teori Pendukung
Pengukuran keserempakan pemutus tenaga untuk mengetahui waktu kerja PMT secara
individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat menutup ataupun membuka.
Pengukuran keserempakan pemutus tenaga (PMT) perlu dimonitor secara rutin dan
berkala karena apabila PMT tidak trip secara serempak hal ini akan dapat menyebabkan
gangguan bahkan ledakan yang tidak diinginkan, untuk itu pada pemutus tenaga biasanya
dilengkapi dengan sistem proteksi, yakni semacam proteksi relai yang memberikan order trip
kepada phasa PMT.
Pada pengujian keserempakan akan didapatkan closing time dan opening time. Closing
Time, yakni Waktu yang dibutuhkan oleh PMT untuk menutup kontak. Sedangkan Opening
Time adalah Waktu yang dibutuhkan oleh PMT untuk membuka kontak.
2.2 Sarana/Prasarana Pengujian
a. Benda atau Obyek Kerja
Pemutus Tenaga 150 kV
b. Material kerja
Material yang habis pakai : tidak ada
c. Peralatan ukur atau uji
Breaker Analyzer DV Power
d. Peralatan Kerja
Peralatan utama : alat tulis, formulir, dan buku panduan alat uji
e. Peralatan keselamatan kerja
APD yang digunakan : helm kepala, safety boot, sarung tangan, safety belt
2.3 Langkah - langkah/Prosedur Pengujian
No. Kegiatan
Gambar
Ilustrasi
Kegiatan
Gambar Sarana/Prasarana
Pengujian
A Persiapan Pengujian
Melakukan briefing sebelum bekerja
Memakai perlengkapan K3
Menyiapkan Breaker Analyzer dan kabel-kabel konektor (langsung di setting)
B Pelaksanaan Pengujian
Pasang kabel
grounding pada
konektor ground,
kabel ini harus
dipasang paling
pertama dan dilepas
paling terakhir.
Pasang kabel main
contacts set dari alat
uji ke kontak fasa
R,S,T yaitu 1 di pole
atas dan 2 di pole
bawah pada PMT.
Hubungkan kabel
coil control ke
channel coil control
lalu ke terminal
close/open coil pada
PMT.
Aktifkan alat uji
Breaker Analyzer
dengan menekan
saklar on
Dalam
pengoperasian
program pengujian,
pilih “New Test”
kemudian pilih
“Breaker Data”
Masukan
data/spesifikasi alat
dan PMT yang akan
di uji.
Kemudian pilih
“Test Data” lakukan
pengisian sesuai data
yang diminta
Kemudian
selanjutnya pilih
“Proceed with test “
Number of break
point per phase
1-1 break point
Pilih proses
pengujian yang akan
dilakukan, apabila
PMT dalam kondisi
open maka dilakukan
pengujian
keserempakan close
time, demikian juga
sebaliknya.
Tekan dan tahan
tombol “Ready”
bersamaan dengan
menekan tombol
“Start” untuk
memulai pengujian.
Tekan “Print” dan
tunggu alat breaker
analyzer
mengeluarkan print
out hasil pengujian.
Stop alat uji dengan
menekan tombol
“Stop”
Lepaskan kabel-
kabel yang
terhubung dari alat
uji ke PMT.
Kemudian yang
terakhir lepas kabel
grounding.
C Penulisan Pengujian
Tuliskan hasil
pengujian ke dalam
formulir yang sudah
disiapkan.
2.4 Hasil Pengujian Keserempakan
(Formulir Hasil Pengujian)
No.Open / Close Fasa Waktu
Waktu
1. OpenRST
61.1 ms61.8 ms61.2 ms
0,1 ms
2. CloseRST
58.2 ms57.6 ms57.3 ms
0,4 ms
2.5 Kesimpulan
Untuk pengukuran keserempakan dilakukan dalam kondisi tidak bertegangan. Batasan
pengukuran untuk sistem 150 kV ≤ 120 ms (SK/DIR/113-114/2010). Pada pengujian
keserempakan dilakukan pengujian waktu close. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
fasa R bernilai 61,1 ms, S = 61, 8 ms, T= 61,2 ms dengan delta time 0,1 ms.
Kemudian pengujian keserempakan dilakukan pengujian waktu open. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa fasa R bernilai 58,2 ms, S = 57,6 ms, T= 57,3 ms dengan delta
time 0,4 ms. pada sistem 150 kV, Standar maksimal PLN untuk perbedaan kecepatan
antar fasa PMT baik kerja open maupun close (delta time) maksimal adalah 10 ms.
Waktu delta time inilah yang menunjukkan keserempakan dari suatu PMT. Semakin
kecil nilainya maka PMT semakin serempak. Apabila dari hasil pengujian tidak sesuai
standar yang diterapkan maka PMT perlu dilakukan perbaikan.
2.6 Saran
Pemeliharaan PMT, termasuk pengujian keserempakan PMT, sebaiknya dilakukan
berdasarkan periode waktu tertentu untuk mencegah kerusakan yang parah pada PMT.
Tindakan pencegahan yang termasuk dalam pemeliharaan preventive ini bisa
mengurangi kerugian yang besar akibat kerusakan.