proyek operasi nasional agraria ( prona ) dalam …repository.unair.ac.id/12286/8/fulltext.pdf ·...
TRANSCRIPT
SK R I F S I
ASRt TJA H JA N IN G S IH
PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM K A IT A N N Y A DENGAN
PEM BA N GU N AN NASIO NAL
FAKULTAS H U K U M UNIVEFSITAS AIRLANGGA
1987
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
PROYEK OPERASI KAoIOIIAL AGRARIA ( PRCMA )
DALAK KAITANNYA DKNGAN PriMBANGUilAN I'lASIOlTAL
S K R IP S I
OLEH
ASRI T JAHJANIKGSIH
No. 037910677
UN IVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
FAKULTAS IIUKUK
1987
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
H U K U M A Q p t f f r i n
PROYEK OPERASI NASIQNAL AGRARIA (PRONA) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
GELAR SARJANA HUKUMM ! LI K.
P ER P U S T A K A A N ' U N I V E R S I T A S A l R L A N G G A * ___ S U R A B A Y A
olehASRI TJAHJANINGSIH No. 03^10677
DOSEN PEMBIMBING / 7ENGUJI
SOEDALHAk , S.H.
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA FAKULTAS HUKUM
1987
SKRIPSI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
KATA PENGANTAR
Adalah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa tingkat akhir didalam menempuh studinya untuk membuat skripsi sebelum meraih gelar kesarjanaan sebagaimana tercantum di dalam kurikulum yang berlaku.
Sebagai realisasi tersebut di atas, di sini saya berusaha memberikan suatu pandangan di dalam pemecahan suatu masalah Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Nasional yang mana sampai saat ini masih banyak dipermasalahkan oleh masya- rakat.
Adapun data-data dan bahan-bahan guna penyelesai- an skripsi ini saya peroleh dari hasil servey dan lite- ratur / buku-buku perpustakaan yang erat kaitannya dengan masalah yang saya bahas dalam skripsi ini.
Sudah barang tentu apa yang saya hasilkan belum memadai sesuai dengan kemampuan saya yang masih sangat terbatas, sehingga masih perlu pengkoreksian kembali apa- bila diinginkan suatu hasil yang dapat dikatakan memuas- kan.
Akhirnya atas terwujudnya skripsi ini saya mengu- capkan terima kasih kepada Bapak Soedalhar,S.H sebagai Dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan jauh sebelum skripsi ini saya buat; ucapan yang sama , juga saya sampaikan kepada Bapak Wisnu Susanto,S.H, dan Bapak Eman,S.H, sebagai Dosen Penguji . Jasa-jasa beliau akan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
selalu terkenang dan sulit dapat dilupakan. Juga kepada Kepala Kantor Agraria Kotamadya Surabaya yang telah memberikan bantuan yang tidak sedikit artinya di dalam ke- lengkapan dan data-data yang sangat saya butuhkan pada penyusunan skripsi ini. Untuk itu, saya sampaikan ucapan terima kasi yang tulus.
Demikianlah semoga apa yang saya hasilkan berman- faat bagi masyarakat maupun bagi saya sendiri di dalam menempuh karier lebih lanjut.
Surabaya, Juni 1987
Asri Tjahjaningsih
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
DAFTAR. I SI
HalamanKATA PENGANTAR ..............................DAFTAR I SI ..... ............................ ivBAB I : PENDAHULUAN
.1 , Permasalahan : La tar belakang danRumusannya .................... 1
2. Penje.lasan Judul ............ 7
3. Alasan Pemilihan Judul ....... 8
4 . Tujuan Penulisan .............. 9
5. Metodologi ..................... 9
6 . Pertanggungjawaban Sistematika .. 10 P‘AB II : PENGERTIAN, DASAR HUKUM, TUJUAN DAN
TUGAS PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA)1. Pengertian dan Dasar liukum
PRONA .......................... 12
2. Tujuan dan Tugas PRONA ....... 15
BAB III : KEBIJAKSANAAN PROYEK OPERASI NASIONALAGRARIA, SYARAT-SYARAT DAN BIAYA PRONA1. Pelaksanaan Proyek Operasi Nasional
Agraria ........................ 17
2. Syarat-syarat dan Biaya PRONA .. 23
BAB IV
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
HalsmanBAB IV : HUBUNGAM PROYEK OPERASI NASIONAL
AGRARIA (PRONA) DENGAN P11MBANGUNAN NASIONAL1. Program Operasional PRONA ....... 282. Hambatan-harnbatan Yang • Timbul .... 35
BAB V : PENUTUP1. Kesimpulan ........................ 372. Saran ............................. 39
DAFTAR BACAANDAFTAR LAMPIRAN
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
PENDAHULUAN
1. Permasalahan : Latar belakang dan rumusannvaPerjalanan sejarah kolonial di bumi Nusantara cu-
kup panjang dirssakan. Selama masa tiga se’tengah abad atau tiga ratus lima puluh tahun bangsa Indonesia di- jajah oleh bangsa asing. Dengan kata lain bahv/a selama waktu resebut tanah air Indonesia diperintah dan diatur oleh bangsa lain sehingga v/ajarlah apabila segalanya a- kan dilakukan demi kepentingan penjajah, termasuk mas- alah tata guna tanah. Terasalah tanah ini seolah-olah bukan lagi sebagai kurnia Tuhan Yang Mahaesa, tetapi men- jadi sumber keresahan dan penindasan. Rakyat Indonesia ditj.ndas oleh penjajah melalui politik hukum pertanahan yang tidak adil demi kemakmuran bangsa kolonial Belanda. 1
Pada zaman Pemerintah Kolonial Belanda terjadi du- olisme hukum yang berlaku, utamanya yang menyangkut hukum pertanahan (agraria). Dualisme hukum tersebut tampak je- las, bahv/a disamping berlaku hukum agraria Barat juga
pberlaku hukum agraria menurut hukum adat.Hukum Agraria Barat yang diberlakukan di Indonesia
pada v/aktu itu disebUt Agrarische Wet yang disahkan
^Kartasapoetra G. et al., Hukum Tanah-Jaminan UIJPA ba.gi Keberhasllan Pendayagunaan Tanah. Bina Aksara,-Jakarta, 19 8 5, h. 96
2Ibid.. h. 99
BAB I
1
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
2
dengan Staatblad Tahun 1870 Nomor 55 (S. 1870 - 55). Undang-undang Agraria tersebut dikodifikasikan dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia (KUH Per- data) atau Burgerlijk V/etboek (B»W.) sehingga mempunyai status hukum yang kuat dan mengikat, sedangkan hukura adat hanya merupakan hukum yang tidak tertulis#^
Berlakunya dualisme hukum dalam bidang pertanahan ini mempunyai dampak yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena tanah mempunyai peranan yang sangat dominan dan peka sifatnya.
Qleh karena itu, alangkah besar pertanggung ja- waban kita sebagai anggota masyarakat dan atau sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan :agar tanah sebagai salah satu sumber daya alam mempunyai daya guna dan hasil guna bagi pembangunan bangsa dan tanah air. Bukan sebaliknya, tanah yang seharusnya menjadi sumber daya alam yang besar sekali manfaatnya bahkan menjadi sumber sengketa dan keresahan sosial,
Sumber keresahan yang disebabkan oleh tanah, se- cara umum dapat disebutkan beberapa faktor penyebabnya, antara lain :
■^Boedi Harsono, UUPA - Se.larah Penvusunant Isit dan Pelaksanaannva. Bagia Pertama, Jil.I, Djambatan, Jakarta, 1975, h *8
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
a. struktur pertanahan (agraria) yang masih belum banyak berubah ;
b. kepincangan pemilikan, penguasaan dan peraanfaatan tanah ;
c. pelaksanaan hukum yang belum effektif ;d. ketidakpastian dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Menurut hasil kajian Sunarjati hartono, banyak se~kali perbuatan melawan hukum yang bermula pada sengketa tanah. Begitu pula- tidak sedikit sengketa dalam masyarakat rumah tangga dan hubungan kekeluargaan menjadi retak, hanya disebabkan oleh perkara pombagian v/aris yang menyan xut tanah,
Dengan banyaknya jumlah perkara yang menyangkut tanah yang sempat disidangkan di meja pengadilan, maka dapat disimpulkan bahv/a tanah merupakan sentral dalam kehidupan, Atau dengan kata lain bahv/a tanah mempunyai pe- ranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang bercorak agraris.
Dalam konteks ini, Pemerintah Republik Indonesia - telah mencanangkan rencana pembangunan di bidang pertanahan yang mulai dilaksanakan dalam Repelita III, yaitu
^Ibid.. h. 15
^Sunarjati Hartono, Bebera~pa Pemikiran Ke Arah Pembaharuan Hukum Tanah. Alumni, Bandung, 1978, h. 3
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
kebijaksanaan Catur Tertib Pertanaha, yang meliputi :It tertib hukum pertanahan ;2. tertib administrasi pertanahan ;3. tertib penggunaan tanah, danif. tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup.^
Menurut kenyataan selama ini, bahwa tidak sedikit orang, lembaga/instansi sv/asta maupun pernerintah raengua- sai tanah tanpa alas hak sesuai dengan ketentuan yang ber- laku. Hal ini kadang-kadang disebabkan, antara lain, di camping kurangnya kesadaran hukum, juga tidak jarang di- dorong oleh faktor kesengajaan atau hasrat berspekulasi. Keadaan seperti ini akan sangat merugikan, terutama ter- hadap golongan ekonomi lemah yang lemah pula dalam segi hukum. Dengan demikian menyebabkan kurangnya jaminan ke- pastian hukum hak atas tanah, utamanya di daerah pedesaan. Hal ini suatu bukuti lagi bahwa ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pernerintah Nomor 10 Tahun I96I (LN Tahun 1961 Nomor 28) tentang Pendaftaran Tanah, belum berjalan
7lancar.Gejala-gejala negatif seperti tersebut di atas
juga menunjukkan bahwa administrasi pertanahan di Indo-
^Keuutugian Preslden P.I.'No.7 Tahun 1979.■Repralita III, Buku III, h. 225
7Boedi Harsono, Beberana Analisa Tentang Hukum Af>;raria. Bag.l dan 5. Esa Study Club, Jakarta, 1975*h. 32
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
5
noa'i.n belum beres. Dalam segi pelayanan yang kurang me- .nuaskan, khususnya yang menyangkut prosedur pengurusan yang berkaitan dengan tanah sangat berbelit-belit. Ditam- bah lag! dengan biaya pengurusan yang diluar ketentuan dan tambahan "biaya yang tidak resmi". Semua ini membawa citra yang kurang sedap terhadap terhadap instansi agraria. Karena itulfeh tidak mengherankan jika masyarakat menjadi enggan mendaftarkan tanahnya atau melakukan jual beli tanah dengan prosedur resmi menurut ketentuan-keten-
Qtuan yang tercantum dalam UUPA.
Kenyataan-kenyataan tersebut membuktikan bahv/a program Catur Tertib Pertanahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dalam Pepelita III adalah langkah kebijakan (policy) di bidang pertanahan yang sekaligus merupakan tujuan dan sasaran pembangunan bidang keagrariaan nasional. Kebijakan lain yang ditempuh oleh Pemerintah untuk membantu golongan ekonomi lemah dan sebagai realisasi pelaksanaan Catur Tertib Pertanahan, ialah Proyek Opera- Nasional Agraria, atau yang lebih dikenal dengan PRONA ycng dilaksanakan berdasarkan SK, Mendagri tanggal 15 Agustus 1981, Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek Operasi Nasional Agraria .
QDjoko Prakoso et al,, Prona Sebagai Pelaksanaan
Fun^hji Agraria. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, h. 75
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
6
Sasaran utama program tersebut adalah meiabenahi dan mendudukkan fungsi pokok agraria, yaitu fungsi pela- yanan terhadap masyarakat dan fungsi penertiban dengan tetap berpegang pada kebijaksanaan dasar Catur Tertib Pertanahan.
Selanjutnya, pengejawantahan atau realisasi program tersebut secara jelas dapat dinyatakan bahwa tanah di seluruh tanah air harus rnemiliki bukti pemilikan dan penguasaan yang kuat (kepastian hukura) dengan merniliki sertifikat. Pemilikan sertifikat sebagai tanda bukti hak atas tanah.
Menyadari hal yang demikian itulah, maka program pertanahan tersebut dititikberatkan pada pensertifikatan secara massal, dengan memperioritaskan pada para petani golongan ekonomi lemah dan para pemilik tanah pada umum- nya, tanpa mengabaikan masalah lain yang berkaitan dengan program "Catur Tertip Pertanahan".^
Program inilah yang akhirnya direalisasikan dengan Proyek Operasi Nasional Agraria, atau lebih dikenal dengan singkatan PRONA.
Berdasarkan pada uraian latar belakang dan masalah tersebut di atas, maka dapat ditarik su&tu rumusan yang berbentuk kalimat-kalimat sebagai berikut :
^Ubid.. h. 7 k
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
7
1. apakah pengertian Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA), tujuan dan tugas-tugas PRONA ;
2 . bagaimana pula syarat-syarat untuk memperoleh sertifikat serta jumlah biaya yang diperlukan untuk keperluan tersebut ;
3. apakah hubungan antara PRONA dengan Pembangunan Nasional bidang pertanahan, utamanya bila dika- itkan dengan kebijaksanaan Catur Tertib Pertanahan ;
4- bagaimana pelaksanaan PRONA dan realisasinya, serta hasil-hasil yang dicapai,
2. Pen.ielasan JudulJudul Skripsi : PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA
(PRONA) DAN KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONALYang dimaksud dengan "Proyek" di sini, ialah sua-
tu program kerja yang disusun secara konsepsional dan sistematis dengan maksud dan tujuan yang telah dicanang- kan ;
"Operasi Nasional", maksudnya adalah suatu program kerja yang telah disusun dan dilaksanakan secara bersama-sama dan serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia.
"Agraria" yang berarti pertanahan atau tanah (bumi) sesuai dengan yang dimaksud oleh U.U.Nomor 3 Tahun I960 (UUPA) jjasal 1 ayat (4) dan pasal 4 ayat (1) ;
"kaitannya", berarti hubungannya atau dihubung-kan ;
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
8
"Pembangunan Nasional”, mengandung pengertian pembangunan bidang pertanahan yang dihubungkan dengan program ’’Catur Tertib Pertanahan" dalam Repelita III.
Jadi, Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA)Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Nasional, merupakan program kerja dibidang pertanahan (agraria) yang dilaksanakan secara serentak diseluruh v/ilayah Nusantara, di- hubungkan dengan program Catur Tertib Pertanahan dalam Repelita III.3. Alasan Pemilihan Judul
Tanah sebagai faktor sumber daya alam yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia yang agraris, teruta- ma jika dikaitkan dengan pembangunan nasional harus di- dayagunakan secara optimal, sebab tanah merupakan sentral dalam kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia.
Selama ini tanah masih banyak yang belum dimanfa- atkan secara berhasil guna dan berdayaguna, Betapa banyak perbuatan melawan hukum yang bersumber pada masalah tanah. Kerawanan sosial telah timbul di mana-mana hanya disebab- kan oleh masalah sengketa tanah. Padahal, jika dikaitkan dengan pembangunan nasional, tanah merupakan sumber daya alam yang sangat vital yang harus didayagunakan untuk se- besar-besar kemakmuran rakyat. Untuk itulah setiap jeng-kal tanah harus mempunyai kepastian hukum secara jelas.
Upaya tersebut sesuai dengan pasal 33 ayat (3 )UUD 1945 : "bumi, air dan kekayaan alam yang terkandungdidalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
9
sebesar-besar kemakmuran rakyat".Demikianlah, motivasi yang mendorong pemilihan
judul dalam skripsi saya ini bahwa tanah Karus didaya- gunakan seoptimal mungkin sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah dalam Catur Tertib Pertanahan.4. Tu.iuan Penulisan
a. Tu.iuan UmumAgar pembangunan yang kini sedang giat dilaksa-
nakan oleh Pemerintah Orde Baru dalam bidang pertanahan, khususnya dalam Pribyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) agar lebih memasyarakat dan diketahui kedudukan hukumnya, utamanya oleh masyarakat golongan ekonomi lemah.
b. Tu.iuan KhususUntuk memenuhi kurikulum Fakultas Hukum Universi-
tas Airlangga, sebagai salah satu persyaratan untuk lulus dalam menempuh ujian Program Strata Satu (S-̂ ).5. Metodologi
a. Pendekatan masalahDalam penyusunan skripsi ini saya menggunakan
pendekatan masalah dengan metode induktif dan deduktif. Metode induktif, artinya suatu studi atau kajian menge- nai hal-hal yang khusus kemudian ditarik ke hal-hal yang umum ; sedang metode deduktif, berarti suatu kajian dari hal yang umum ke hal atau masalah yang khusus.
b, Sumber DataSebagai sumber data adalah buku-buku literatur/
buku-buku perpustakaan yang erat kaitannya dengan masa-
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
10
lah tanah, di samping studi lapangan.c . Analisa Data
Buku-buku literatur dan hasil studi lapangan sebagai sumber data ditelaah dan dibahas sistematis . Hasil kajian dan bahasan tersebut dituangkan dalam penyu- sunan skripsi ini. Kemudian ditentukan kaidah-kaidah hu- kumnya untuk dapat dipertanggungjawabkan.6 . Pertanggungiawaban sistematika
"Pendahuluan" saya letakkan pada BAB I, karena sebelum pembahasan sampai pada masalah yang menjadi topik dalam penyusunan skripsi ini harus diawali dengan uraian sebagai pendahuluan yang mencakup latar/belakang masalah dan kemudian ditentukan rumusannya. Begitu pula tentang metode yang digunakan, tujuan penulisan, yang pada prin- sipnya harus dapat dipertanggungjawabkan..sehingga pembahasan- pembahasan berikutnya dapat berjalan lancar.
" Pengertian Proyek Operasi Nasional Agraria" atau PRONA, yang m’eliputi dasar hukum pelaksanaan proyek tersebut, tujuan proyek dan tugas-tugas yang dibeban- kan pada proyek, saya letakkan pada BAB II, karena mema- hami maksud dan tujuan prorek, tugas-tugas dan dasar hukum-- nya, maka akan diketahui pula, bagaimana Prona dilaksanakan dan k&gaimana pula syarat-syarat sebagai ppecerta Prona.
Pembahasan berikutnya mengenai"Pelaksanaan Prona dan Syarat-syarat Sebagai Peserta Prona", saya letakkan pada BAB III, karena pengertian Prona, tujuan dan tu-
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
11
gas-tugas Prona telah diketahui dalam bab sebelumnya."Hubungan Prona dengan Pembangunan Nasional" da
lam bidang pertanahan. Pembahasan ini saya letakkan pada BAB IV yang merupakan bab inti. Oleh karena itu, dalam bab ini pembahasan lebih terinci sehingga diketahui kaitan antara PRONA dengan Pembangunan Nasional dalam bidang agraria (pertanahan).
Yang terakhir adalah "Penutup" saya letakkan pada BAB V yang merupakan "Kesimpulan” dan "Sarann. Saran- saran tersebut dapat kiranya menjadi sumbangsih dan ma- sukan (in-put) yang positif dalam rangka pembangunan nasional, khususnya dalam bidang pertanahan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
M I L T KP E R P U S T A K A A N
' U N I V E R S I T A S A I R L A N G G A ' ______S U R A B A Y A ,
BAB II
PENGERTIAN, DASAR HUKUM, TUJUAN DAN TUGAS PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA)
1. Pengertian Provek Operasi Nasional AgrariaDalam rangka pelaksanaan program catur tertib di
bidang pertanahan sebagaimana yang telah diprogramkan dalam TAP MPR Nomor : IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara, kemudian dijabarkan dalam Keputusan Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1979, Pemerintah Orde Baru telah bertekad untuk melaksanakan program penataan kem- bali pertanahan di Indonesia, Program dimaksud adalah pelaksanaan pembangunan guna mewujudkan fungsi tanah sesuai dengan tuntutan dan amanat pasal 33 ayat (3 ) UUD 19 4 5, yaitu pendayagunaan tanah untuk sebesar-besar ke- makmuran rakyat.^
Untuk melaksanakan amanat tersebut, antara lain dengan mengadakan pensertifikatan tanah secara massal untuk memterikan jaminan hukum bagi penguasaan dan pemilikan tanah sebagai tanda bukti yang kuat dengan prioritas pada masyarakat golongan ekonomi lemah,^
Program penataan pertanahan tersebut adalah Proyek Operasi Nasional Agraria, atau yang lebih dikenal dengan singkatan PRONA. Proyek ini mulai dilaksanakan pada tang-
^ Keppres. R.I. No.7 Tahun 1979. Repelita III, . Buku III, h. 227
■^Djoko Prakoso, Budiman Adi Purwanto, Mekanisme Fungsi Agraria. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, h.
12
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
13
gal 15 Agustus 1981 berdasarkan Surat Keputusan MenteriDalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek Operasi
12Nasional Agraria*Di samping pelaksanaan pensertifikatan tanah seca
ra raassal yang menjadi program kerja proyek tersebut, ju- ga pelaksanaan program penyelesaian sengketa tanah dengan maksud agar dicapai ketentraman dalam penguasaan dan pemi- likan tanah# Dengan kata lain, untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.
Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) mempunyai jangkauan dan nilai strategis, tidak hanya dalam arti me- ningkatkan pelaksanaan tugas keagrariaan, melainkan secara langsung maupun tidak langsung telah membantu memantap- kan stabilitas nasional dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional di bidang pertanahan.-^
Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA), segala sesuatu yang menyangkut pendaftaran tanah sebagaimana ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Peme- rintah Nomor 10 Tahun 1961, Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 28, tentang Pendaftaran Tanah, masih tetap berlaku* Pada prinsinya dasar yang digunakan tidak mengalarai per-
1 2 Ibid.1 3 Ibid.. h. 69
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
ubahan. Sedang dalam PRONA diupayakan suatu kemudahan pro- sedur untuk me mperoleh sertifikat hak atas tanah.
Jadi, pada prinsipnya bahwa PRONA suatu upaya pen- sertifikatan hak atas tanah secara massal, biaya murah karena terjangkau oleh golongan masyarakat ekonomi lemah, cara penyelenggaraan yang sederhana dan tidak sulit untuk dilaksanakan.
Pelaksanaan pensertifikatan tanah melalui PRONA, jika dibandingkan dengan pelaksanaan pendaftaran tanah me - nurut PP Nomor 10 Tahun 1961 (LN Tahun 1961 Nomor 28) ada- lah lebih cepat, praktis, dan lebih sederhana. Oleh karena itu, pelaksanaan PRONA perlu dikerabangkan dan disempurna- kan sehingga kendala-kendala yang sering mengganggu ke- lancaran pelaksanaan PRONA dapat dikurangi, Dengan demikian, tujuan yang tercantum dalam pasal 19 UUPA, juncto PP Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah akan lebih cepat dapat ditanggulangi.^
Dengan demikian dasar hukurn pelaksanaan PRONA ada- lah Undang-undang Nomor 5 Tahun I960, Lembaran Negara Tahun I960 Nomor 10!+, tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, atau lebih dikenal dengan singkatan UUPA. Di sam- ping UUPA juga Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 28, juncto Keputusan Men- teri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981, sedang pembiayaan PRONA berdasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
15
2. Tu.luan dan Tugas Proyek Operasi Nasional AgrariaSasaran utama pembentukan Proyek Operasi Nasional
Agraria (PRONA) adalah membenahi dan mendudukkan fungsi pokok agraria, yaitu fungsi pelayanan terhadap masyarakat dan fungsi penertiban, dengan tetap berpegang pada kebi- jaksanaan dasar catur tertib pertanahan.
Untuk lebih jelasnya, tujuan Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) adalah menumbuhkan dan membangkitkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat dalam hal pertanah an sebagai upaya ikut berpartisipasi dalam menciptakan stabilitas sosial-politik serta pembangunan di bidang ekonomi.
Sedang tugas-tugas PRONA dapat dirinci sbb,1 * meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai-
mana diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara (BBHN);
2 , memmbuhkan dan meningkatkan kesadaran hukum masya- rakat di bidang hukum agraria, agar lebih sadar akan hak dan kewajibannya atas tanah ;
3 . upaya untuk menyelesaikan dan mengurangi sengketa- sengketa tanah.
15Ibid.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
16
Dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA), diperlukan ker- jasama semua aparat agraria secara structural, baik di tingkat Pusat, maupun di tingkat daerah. Kepala kecama- tan semua aparat pemerintah desa, dan juga tokoh-tokoh masyarakat setempat dihimbau untuk membantu demi sukses- nya tujuan dan tugas-tugas proyek.^
lSXbid.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
KEBIJAKSANAAN PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA
1* Pelaksanaan Proyek Operasi Nasional AgrariaPada prinsipnya pelaksanaan Proyek Operasi Nasio
nal Agraria (PRONA) ditekankan pada masyarakat golongan ekonomi lemah, sedangkan bagi golongan masyarakat yang sungguh-sungguh tidak mampu dibebaskan atau dengan kata lain, tidak dibebani dengan biaya apapun (vide : pasal 19 ayat (k) UUPA).
Jangkauan kerja Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) ineliputi :
1 . pensertifikatan tanah secara massal ;2 . penyuluhan hukum agraria ;
173 . inventarisasi sengketa-sengketa tanah,Dalam pelaksanaan program kerja PRONA tersebut,
kepala kantor agraria kabupaten/kotamadya dengan surat izin bupati kepala daerah tingkat II/walikota, menentukan lokasi untuk ditempati sebagai pos komando (Posko) kerja PRONA, Para petugas lapangan yang terdiri dari kepala kantor agraria kabupaten/kotamadya, kepala kecamatan, dan a- parat pemerintahan desa, bertolak menuju lokasi yang su- dah ditentukan sebagai Posko PRONA. Di lokasi posko tersebut berlangsung kegiatan-kegiatan proyek sesuai'dengan
17rDjoko Prakoso, Budiman A#Pur\vanto, Qp.cit., h .66
BAB III
17
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
18
program kerja yang sudah ditentukan, antara lain :1 . pengukuran ;2 . pemetaan dan pembuatan gambar/denah ;3 . pengesahan/penyelesaian surat-surat untuk pener-
bitan sertifikat ;4 . penyelesaian sengketa tanah.^
Pelaksanaan program kerja PRONA tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal 19 ayat (2) UUPA.
Para petugas lapangan juga memberikan penyuluhan hukum (hukum agraria) di lokasi atau posko yang sudah ditentukan (balai desa, rumah penduduk, dll.), atau kalau memang diperlukan mendirikan tenda (kemah) yang khusus diperlukan untuk pelaksanaan Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA).
Apabila pelaksanaan kerja PRONA telah rampung, maka tinggal penyelesaian sertifikat untuk diserahkan ke- pada para pemohon. Biasanya, selang wak,tu empat minggu atau satu bulan, sertifikat PRONA baru diserahkan dan di- terimakan kepada masing-masing pemohon melalui kepala desa/ kepala kelurahan.^
Demikianlah, pelaksanaan kerja Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) yang pada hakekatnya adalah pen- sertifikatan hak atas tanah untuk menjamin kepastian hukum
^ Loc.cit.. h. 67 19Wav/ancara dengan Pejabat Kantor Agraria Kotama-
dya Surabaya tanggal 2o Maret 1987
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
19
hak atas tanah tersebut.Dalam sertifikat PRONA ini memuat :
1 . nomor persil ;2 . luas tanah ;3 . letak tanah ;l+, macam hak atas tanah ;5 . surat keputusan pemberian hak. ;6 . nomor dan tanggal surat ukur ;7. nomor pemilik ;8 . gambar bagian atau situasi tanah
(vide : Lampiran ),Sasaran pelaksanaan PRONA yang paling utama ialah
hak milik, yaitu hak yang turun-temurun, terkuat, dan dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan pasal 6 UUPA (vide : pasal 20 UUPA).
Menurut ketentuan pasal 22 ayat (2) UUPA, hak mi-21lik dapat diperoleh, karena :
1. menurut hukum adat (yang diatur dengan PP);2. dengan suatu Penetapan Pemerintah (Permendagri
Nomor 5 Tahun 1973 tentang Ketentuan Mengenai Ta- tacara Pemberian Hak Atas Tanah) ;
3. ketentuan Undang-undang.
21Boedi Harsono, loc.cit.. h. 1220Ibid.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
20
Dalam ketentuan yang tercantum dalam pasal 27 UUPA hak milik dapat hapus, apabila :
a, tanahnya jatuh kepada Negara, karena :1. pencabutan hak berdasarkan pasal 18 UUPA ;2 . penyerahan dengan suka?-rela oleh pemiliknya;3 . diterlantarkan ;4 . ketentuan pasal 2 1 ayat (3 ) dan pasal 26
ayat (2) UUPA ;b, tanahnya musnah.
Hak milik atas tanah inilah yang menjadi objek pelaksanaan kerja PRONA, agar tanah yang bersangkutan mempu-
22nyai kepastian hukum.1.2. Sasaran dan Objek PRONA
Sasaran PRONA ini ditujukan kepada perorangan goloag- an ekonomi lemah dan bersedia membayar biaya yang ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Dajam Negeri Nomor 220 Tahun 1981 yang diperkuat camat dan lirah/kepala desa se- tempat.
Da3.am menentukan sasaran perlu memperhatikan priori- tas sebagai berlkut :
a. penguasaan/pemilikan tanah yang terkena ketentuan landreform, baik pada bagian tanah-tanah yang masih menjadi hak pemilik lama maupun bagian yang merupakan tanah kelebihan maksimum, absente, dan tanah-
^ loc.cit.. h. 13
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
21
tanah lain yang belum dan yang telah diredistribusi- kan kepada para penggarap ;
b. yang dipunyai atau yang dikuasai anggota golongan ekonomi lemah / Organisasi Perintis Kemerdekaan, Angkatan Legium Veteran, PEPABRI, KORPRI, FBSI, HKTI, HSNI, Badan Keagamaan dan Sosial, dan Partai Politik/GOLKAR yang sudah diterima oleh kantor agraria kabupaten/kotamadya, berada dalam lokasi yang ditetapkan.;
c. daerah yang tanahnya mempunyai potensi produksi ba- han pokok yang cukup besar untuk dikembangkan ;
d. tanah-tanah yang berpenduduk padat dan mempmnyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan ;
e. tanah-tanah sengketa yang bersifat strategis dan dapat diselesaikan secara tuntas* ^Objek Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) adalah
tanah pertanian yang luasnya kurang dua hektar atau tanahppekarangan untuk perumahan yang luasnya kurang 2000 m di
dalam lokasi kecamatan dan desa yang telah ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dan gubernur kepala daerah propensi.2if
1.3* Penetapan LokasiLokasi Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) meru
pakan titik yang strategis di dalam rangka pelaksanaan,
-'Hasil wawancara dengan Pejabat Agraria Kotaraadya Surabaya, tanggal 26 Maret 1987.
2<tibid.
?x
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
22
tepatnya sasaran, dan tercapainya target, sangat diten- tukan oleh ketepatan di dalam penetapan lokasi, yang se- lanjutnya berperan dalam menetapkan jenis objek kegiatan dan proses kegiatan keagrariaan. Oleh karena itu, penetapan lokasi dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kev/enangan yang ada dan kriteria yang telah ditetap- kan.
Jenjang penetapan lokasi adalah sebagai berikut :a. tingkat pusat ;b. tingkat propensi ;
25c. tingkat kabupaten/ kotamadya.l.Zf, Objek Kegiatan
Objek kegiatan adalah wilayah atau lokasi yang akan di-PRONA-kan berdasarkan ketersediaan data dan sarana keagrariaan hasil kegiatan pra-PRONA.
Kegiatan pra-PRONA adalah kegiatan prapelayanan (persiapan) yang berupa proyek-proyek di lingkungan sub komponen, yang meliputi Tata Guna Tanah (TGT), Landreform (LR), Pengurusan Hak-hak Tanah (PHT) dan Pendaftaran Tanah (PT) dalam penyediaah data dan atau sarana keagrariaan agar mempercepat dan mempermudah kegiatan pelayanan, khususnya PRONA.^
Atas dasar ketersediaan data dan sarana keagrariaan dari masing-masing sub komponen, jenis objek kegiatan pe-
25̂Direktorat Jendral Agraria, Petun.iuk Pelaksanaan PRONA. Jakarta, 1981, h. 6
26Ibid
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
23
laksanaan Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA), ditetapkan sebagai berikut :
a# tanpa sarana agraria ;b. tersedia peta tata guna tanah ;c. tersedia peta pendaftaran tanah ;d. tersedia surat keputusan hak, maksudnya penerbitan
sertifikat yang telah tersedia Sk hak termasuk Skredistribusi yang sudah dilampiri gambar situasi/
?7surat ukur pendaftaran tanah. 1
2. Svarat-svarat dan Biava PRONAUntuk menentukan apakah suatu daerah dapat dikenai
Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA), maka harus merae- nuhi syarat-syarat, antara lain sebagai berikut :
a. penentuan lokasi proyek untuk wilayah kabupaten/ kotamadya, harus dikaitkan dengan ruang lingkup proyek ;
b. tiap kabupaten/kotamadya supaya ditetapkan lokasi proyek di daerah masing-masing dan harus dapat me- nerbitkan sertifikat tanah sebanyak-banyaknya ;
c. dengan penentuan lokasi pensertifikatan massal se-bagaimana disebut pada butir a dan b, dengan sendi-rinya tidak termasuk lokasi-lokasi proyek lain yang
28tidak terjangkau oleh program PRONA.
27Ibid.. h. 7
28Djoko Prakoso, Budiman A.Purwanto, loc.cit.. h.8
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
Selanjudnya, mengenai besarnya biaya yang diperlu- kan dalam rangka pelaksanaan PRONA, telah tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981, tentang "Besarnya pungutan biaya dalam rangka pemberian sertifikat hak atas tanah yang berasal dari pemberian hak atas tanah adat, yang menjadi objek Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA)•
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981 tersebut, maka para pe milik tanah dapat mengurus sertifikat tanahnya secara mudah, cepat, dan biaya murah, utamanya sangat dirasakan oleh masyarakat golongan ekonomi lemah.
Di dalam ketentuan pasal 2 ayat (2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981, biaya administrasi pemberian hak-hak atas tanah Negara, maupun penegasan atau pengakuan terhadap tanah hak-hak adat, telah dirinci sebagai berikut
a, pemberian hak atas tanah Negara :1 , di daerah pedesaan, untuk luas tanah sampai
2 hektar sebesar Rp 3*000,00 ;2 . di daerah perkotaan, untuk luas tanah sampai
p2,000 m sebesar Rp 5.000,00 untuk tanah per- tanian, sedang untuk tanah bukan pertanian
2*f
2^loc«cit.r h. 1 4 1
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
25
pyang luasnya sampai 2.000 m sebesar Rp 10.000,00b, asal tanah milik adat :
1.di daerah pedesaan untuk tanah luas sampai 2 Ha sebesar Rp 1.000.00
2 .di daerah perkotaan untuk tanah luas sampai 2 .0
2.000 m2 sebesar Rp 1.000,00,^Lebih jauh dalam ketentuan pasal 7 ayat (1) Keputus
an Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981, menyebutkan sebagai berikut :
(1 ) untuk biaya pendaftaran hak dikenakan pungutansebesar :a. Rp 1.000,00 untuk daerah perkotaan ;
Rp 100,00 untuk daerah pedesaan ;b. untuk penegasan hak :
Rp 1.000,00 untuk daerah perkotaan ;Rp 100,00 untuk daerah pedesaan ;
c. untuk tanah Negara :Rp 5-000,00 untuk daerah perkotaan,-:Rp 500,00 untuk daerah pedesaan.'*
Selanjutnya, ditegaskan untuk biaya formulir sertifikat, dikenakan biaya sebesar Rp 800,00 ( pasal 7 ayat (2)), sedang untuk biaya formulir di luar formulir sertifikat dikenakan biaya sebesar Rp 700,00 (pasal 7 ayat (3) Keputusan Mendagri Nomor 220 Tahun 1981 jo. Permendagri No- mor 7 Tahun 1977) . 32
Sedangkan, jika terdapat pungutan-pungutan lain
h. 143•^loc.cit.•^loc.cit.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
26
di luar ketentuan yang diatur oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981 ini, yang selaraa ini se- ring dikaitkan keperluan PRONA adalah dapat digolongkan sebagai pungutan liar (pungli) dan tidak sah serta suatu perbuatan yang terlarang (pasal 9 Keputusan Mendagri nomor 220 Tahun 1981 ).
Demikianlah, usaha Pemerintah dalam rangka menum- buhkan gairah dan meningkatkan kesadaran masyarakat golongan ekonomi lemah untuk mengurus dan raenyelesaikan hak atas tanahnya dengan biaya yang ringan sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981. Begitu pula terhadap golongan masyarakat mampu, perlu pula ditumbuhkan gairah yang sama, sehingga terhadap mereka perlu pula di- berikan ketentuan mengenai pembiayaan untuk mengurus sertifikat hak atas tanahnya. Kemampuam Pemerintah untuk rae- nyediakan dana guna keperluan operasional pensertifikatan, masih amat terbatas, sehingga perlu digali sumber pembiaya an tersebut dari swadaya masyarakat. Di samping itu, pen- ting pula diterapkan asas pemerataan dengan jalan, masya - rakat yang mampu membantu kepada masyarakat yang lemah.
Oleh karena itu, Pemerintah (dhi. Depdagri) meman- dang perlu untuk menetapkan besar pungutan biaya pensertifikatan hak atas tanah bagi golongan masyarakat mampu yang menjadi objek Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA),dengan menerbitkan surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 266 Tahun 1982 dan dinyatakan mulai berlaku pada tanggal lif September 1982,
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
27
Menurut ketentuan pasal 4 ayat (2) Keputusan Men- teri Dalam Negeri Nomor 266 Tahun 1982, dinyatakan sebagai berikut
Biaya operasional yang dipungut dari masyarakat di-tetapkan untuk setiap bidang sebagai berikut :a, di daerah perkotaan I = Rp 33*550,00b, di daerah perkotaan II = Rp 2.^*750,00c. di daerah perkotaan III = Rp 15.950,00d. di daerah pedesaan = Rp 7.150,00
Di saraping itu, masih dibebani biaya-biaya seper- ti yang diatur dalam pasal-pasal 1 , 2 , 3 , 4, 6 , dan 7
keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981 (vide : pasal 6 Keputusan Mendagri Nomor 266 Tahun 1982.
33loc.cit.. h. 148
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
BAB IVHUBUNGAN PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA)
DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Program Onerasional PronaDalam memasuki era pembangunan pada periode Repe-
lita III, maka program catur tertib di bidang pertanahan telah dicanangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1979* Pemerintah dalam hal ini Departemen Dalam Negeri (Direktorat Jenderal Agraria) telah menetapkan kebijak- sanaan baru, yaitu dengan meningkatkan usaha yang bersifat pelayanan kepada masyarakat setagaimana yang diamanatkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, antara lain dengan pensertifikatan tanah secara massal. Di samping itu, upaya Pemerintah menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat di bidang agraria agar masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban atas tanah.
Dengan menempuh berbagai upaya kebijaksanaan yang bertujuan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya me- ngurangi berbagai macam sengketa tanah, maka usaha tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan program yang telah digariskan,
Selain hal-hal tersebut di atas, ada dua faktor yang melatarbelakangi ditetapkannya program Prona, yaitu faktor teknis dan nonteknis.
Adapun faktor-faktor teknis yang menyangkut hal- hal sebagai berikut :
1. bahv/a sebelum proyek Prona dilaksanakan, instansi
28
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
29
agraria bersifat pasif, hanya menunggu masyarakat mendaftarkan tanahnya, Apabila masyarakat tidak mendaftarkan tanahnya, instansi agraria juga tidak melaksanakan pendaftaran, Akibatnya, semuanya ber- jalan lambat ;
2 . bahwa prosedur tata kerja agraria selama ini di- nilai kurang terpadu, Maksudnya tugas dan fungsi keagrariaan dengan segala seginya belum berjalan sebagairaana mestinyaDengan pengalaman dan kenyataan seperti tersebut
di atas, Pemerintah dalam hal ini Departemen Dalam Negeri (Direktorat Jenderal Agraria )menetapkan suatu langkah kebijaksanaan baru yang dinilai akan meraberikan hasil yang diharapkan, langkah kebijaksanaan tersebut adalah raembe- rikan pelayanan yang cepat, mudah dilaksanakan, biaya rau- rah yang terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat, uta- manya golongan masyarakat ekonomi lemah. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa dengan mengikut sertakan instansi-instansi dan lembaga-lembaga didalam masyarakat yang erat kaitannya dengan kegiatan tersebut (Departemen Pertanian, Departemen Penerangan, dan lain-lain) ^
Di samping faktor teknis tersebut, juga terdapat faktor non teknis yang dapat dijelaskan sbb :
3ZfDirektorat Jenderal Agraria, Petun.luk Intern Provek Proyek .Q-perasional Agraria. periode 1985/1986, Jakarta, h.
35ibid., h.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
30
1 . bahv/a faktor meningkatnya jumlah penduduk dan ce» patnya gerak roda pembangunan, baik kwalitas mau- pun kuantitasnya, menuntut persediaan tanah yang memadai,
2 . bahwa tanah yang tersedia sudah sangat terbatas utamanya di kota-kota besar, sehingga tidak jarang menimbulkan permasalahan yang cukup serius, Akibat- nya, kepekaan masalah tanah menjadi semakin mening- kat.^Demikianlah, permasalahan-permasalahan yang tim-
bul di masyarakat yang bersumber pada masalah tanah diha- rapkan secara berangsur-angsur dapat dikurangi. Dalam hal ini Pemerintah memandang bahwa apabila permssalahantanah ini tidak diatasi sedini mungkin, akan dapat mengganggu stabilitas sosial yang dapat mempengaruhi lajunya roda pembangunan. Oleh karena harga tanah yang terus meningkat, maka golongan ekonomi lemah cenderung untuk menjual tanahi, nya atau memindahkan tanah hak milik satu-satunya kepada golongan ekonomi kuat.
Untuk melaksanakan program Prona tersebut di atas, Pemerintah melaksanakan kegiatan-kegiatan sbb :
1 . persiapan ;2 . penyuluhan ;
373. pelaksanaan di lapangan.
36Ibid.. h 3 7Ibid.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
31
Langkah persiapan segera dilaksanakan setelah di- terbitkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981, dengan pembentukan organisasi Prona di tingkat pusat dan tingkat daerah, Di tingkat Pusat, di ang- kat pimpinan proyek dan kelengkapannya yang bertugas mem- berikan petunjuk, bimbingan, pengawasan, dan sekaligus penyediaan dananya. Di tingkat Daerah, juga dibentuk organisasi pelaksanaan Prona dengan Kepala Direktorat Agraria Propensi selaku Pimpinan Proyek, sedang di tingkat kabupaten atau kota madya.-'^
Di samping langkah persiapan struktur tersebut, langkah berikutnya dilakukan persiapan untuk menetapkan calon peserta Prona, antara lain sbb
1 . petugas persiapan turun ke lokasi desa yang telah ditetapkan ;
2 . mengadakan koordinasi dengan camat dan lurah/ke- pala desa setempat ;
3 . memilih calon peserta berdasarkan kreteria yang telah digariskan sesuai dengan target yang akan dicapai di lokasi desa yang bersangkutan dengan saran dan legalisasi oleh camat dan lurah/kepala desa ;
4. kepala kantor agraria, atas nama bupati/v/alikota- madya menetapkan calon peserta dan obyek tanah yang akan di-PRONA kan, berdasarkan hasil kegiatan petu-
58Ibid.. h. 5
39Ibid.. h. 6
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
3 2
Selanjudnya, dalam rangka usaha rnensukseskan Prona tidak kurang pentingnya adalah peranan penyuluhan. Dengan penyuluhan diharapkan timbulnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat atas pelaksanaan tugas keagrariaan. Dalam penyelenggaraan tugas keagrariaan sering ditemui berbagai masalah yang kompleks sehingga menimbulkan banyak kasus sengketa tanah.
Untuk menghidarkan atau setidak-tidaknya mengura- ngi berbagai kasus sengketa tanah tersebut, diperlukan pelaksanaan program keagrariaan secara konsepsional, me- nyeluruh yang diselenggarakan sccara berkesinambungan dan meluas, baik di kalangan aparatur agraria, dan apa- ratur pemerintah lainnya, maupun terhadap masyarakat luas.
Setelah penentuan lokasi Prona Direktorat Agrariapropensi/kepala agraria kabupaten /kotamadya, kemudiandibentuk satuan tugas (satgas) penyuluhan, satgas inven-tarisasi, satgas pengukuran di lapangan, satgas adminis-trasi, dan satgas logistik yang mengurusi kebutuhan ker-
L\0tas sampai dengan urusan makan petugas.Satgas penyuluhan diperintahkan untuk bergerak me-
nuju lokasi yang telah ditetapkan dengan tujuan memberikan penyuluhan Prona. Waktunya, kadang-kadang siang, ma- lam, bergantung pada situasi dan kondisi anggota masyara-
^'Vawancara dengan Pejabat Kantor Agraria Kotamadya Surabaya, tanggal 26 Maret 1987.
MILlftP ER P U S T A K A A N
" U N I V H R S1TAS A I R L A N G G A -
S U R A B A Y A
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
33
kat setempat. Penyuluhan berterapat di sekolah, dari ru- raah ke ruraah, balai desa, masjid, dan lain-lain tempat yang roudah dan sering ditempati masyarakat berkurapul. Bersamaan d.engan diadakan penyuluhan , sekaligus dibagi- kan formulir petunjuk tatacara raengajukan permohonan sebagai peserta PRONA.^
Selesai penyuluhan, dilanjudkan dengan kerja sa- tuan tugas inventarisasi. Para petugas mendaftar para peserta Prona, kemudian mengumpulkan para peserta tersebut di tempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Bagi pemohon yang sudah memenuhi syarat-syarat, dilakukan pengukuran oleh satuan tugas pengukuran. Pekerjaan pengukuran ini yang memakan waktu karena medan lokasi yang kadang-kadang sulit dijangkau oleh petugas (perkampungan yang padat, becek, daerah rawa, dsb
Apabila semua kegiatan pendahuluan tersebut telah selesai, disusul pekerjaan satuan tugas administrasi untuk penerbitan surat keputusan dan pengisian blanko-blan- ko sertifikat yang akan diserahkan pada pemohon/pemilik tanah. ^
Demikianlah, sekedar gambaran pelaksanaan tugas program Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) di lapa- ngan, untuk lebih memahami liku-liku penerbitan sertifikat tanah raelalui prosedur Prona.
ZtlIbid^ Ibid
^Ibid
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
34
Sebagaimana dimaklumi bahv/a usaha pembenaha ter- hadap berbagai masalah keagrariaan sudah dirintis sejak awal pelita I, namun mengingat situasi dan kondisi waktu itu, maka kebijaksanaan yang ditempuh oleh Pemerintahhanya terbatas pada hal-hal yang bersifdt konsolidasi ke dalam.
Demikianlah, program pembangunan di bidang pertanahan terus ditingkatkan pelaksanaannya.
Bertolak pada TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 juncto Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 1979 tentang Repeli- ta III, Kususnya bidang Agraria, maka program pembangunan agraria telah jelas arahnya, yaitu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), antara lain, menetapkan :
". . . . agar pemanfaatan tanah sung'guh-sungguh mem- bantu usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta dalara rangka mewujudkan keadilan sosial, maka di sam- ping menjaga kelestariannya perlu dilaksanakan penataan kembali penggunaan,‘penguasaan dan pemilikan ta- nah". 44
Sehubungan dengan itu, Pemerintah telah melaksanakan kebijaksanaan di bidang pertanahan yang telah di- awali sejak Repelita III.Kebijaksanaan pertanahan tersebut telah dikenal dengan istilah catur tertib pertanahan, yang meliputi ;
1 . tertib hukum pertanahan;2 . tertib administrasi pertanahan ;
h. 215^Ibid.
^Keppres.PI No.7 Tahun 1979 berikut lampirannya,
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
35
3 . tertib penggunaan tanah ;tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup. Salah satu realisaei pelaksanaan catur tertib
pertanahan yang ditempuh oleh pemerintah dalam Departe- men Dalam Negeri (Direktorat Jenderal Agraria) ialah usaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui ke- giatan pensertifikatan tanah secara massal.
Pada langkah perfcama, kegiatan pensertifikatan tanah dilaksanakan pada tiga daerah propensi, yaitu Pro- pinsi Daerah Tingkat X Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Pro- pinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan, kemudian pada tahun ke 2 dan ke 3 Pelita III upaya pensertifikatan tanah secara massal (PRONA) dilanjutkan dan diikuti oleh provin- si daerah tingkat I lainnya di Indonesia,^2, Hambatan-hambatan Yang Timbul
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PRONA, ter- nyata banyak dijumpai hambatan yang menyebabkfen Sisa Ang- garan Proyek (SIAP) yang cukup besar, baik di tingkat pro- pinsi, maupun kabupaten/kotamadya. SIAP tersebut terutama di bidang keuangan, sehingga terlihat jelas belum adanya paralelisasi antar fisik dan keuangan
Hambatan-hambatan yang timbul, antara lain disebab-
^Direktorat Jenderal Agraria, Q-p.cit. , h
47Ibid.. h. 1
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
36
kan oleh :a. belum adanya rencana kerja yang sisitematis, se-
hingga belum berjalan sesuai dengan rencana ;b. belum adanya sinkronisasi kegiatan antar sub kom
ponen yang meliputi : Tata Usaha (TU), Tata Guna Tanah (TGT), Landreform (LR), Pengurusan Hak-hak Tanah (PHT), dan Pendaftaran Tanah (PT) dalam pe- nyediaan data dan sarana untuk mempercepat kegiatan pelayanan, khususnya PRONA ;
c. laporan pertanggungjawaban yang meliputi intern proyek belum berjalan secara tertib ;
d. pimpinan proyek dan bendaharawan proyek belum me- nguasai secara penuh mengenai Daftar Isian Proyek (DIP) sehingga sistim pengelolaan keuangan kurang lancar,^®Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, maka
untuk pelaksanaan program PRONA pada tahun-tahun berikut- nya harus lebih menekankan pada hal-hal sbb :
a. pembuatan rencana kerja harus dibuat lebih terinci ;b. tahapan kegiatan harus dilaksanakan lebih sistema-
tis ;c. laporan pertanggungjawaban harus lebih dapat diper-
tanggungjawabkan ;d. pemahaman DIP harus lebih ditekankan.^
^ loft.cit.. h, 2
^ loc *cit.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
BAB V PENUTUP
1. KesimpulanSebagai penutup dalam skripsi ini saya susun be-
rupa kesimpulan yang merupakan resume dan rangkuman. Di samping itu, saya sampaikan saran, dengan harapan dapat menjadi masukan ( in-put ) yang bermanfaat bagi kelang- sungan pembangunan bidang pertanahan di Indonesia.
Kesimpulan ini saya susun sebagai berikut :a. bahv/a Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun
1983 tentang Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) merupakan upaya pensertifikatan tanah secara massal dengan menitikberatkan pada golongan ekonomi lemah. Pelaksanaan PRONA ini merupakan bagian kegiatan catur tertib pertanahan yang harus digalakkan, sehingga dengan PRONA berhasil memecahkan berbagai bentuk sengketa tanah dan masalah keagrariaan lain yang sa- tu dengan lainnya saling berkaitan ;
b* bahv/a PRONA mempunyai jangkauan dan nilai strategi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi keagrariaan. Di samping itu, juga membantu me- raantapkan stabilitas nasional yang tidak dapat le- pas dengan kerangka pembangunan nasional ;
c . bahv;a PRONA merupakan suatu revolusi dalam rangka penataan kembali pertanahan di Indonesia, yaitu revolusi pembangunan bidang pertanahan. Upaya Pemerintah tarapak semakin tegas dan konsisten melin-
37
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
38
dungi dan raembela rakyat golongan ekonomi lemah, utamanya petani kecil atau petani penggarap. Upaya tersebut terus digalakkan demi amanat UUD 1945 pasal 33 ayat (3 ) yang menegaskan bahwa "bumi, air, kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikua- sai oleh Negara dan dipergunakan .untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat" ;
d. bahwa pelaksanaan PRONA kendatipun mengalami berbagai hambatan dan rintangan, namun terbukti telah berhasil membangkitkan kesungguhan dan tekat Pemerintah bersama-sama seluruh rakyat Indonesia telah meletakkan dasar dan landasan yang paling kokoh untuk kesinambungan pembangunan menjelang tinggal landas dalam Aelita VI nanti. Program PEONA ini merupakan langkah awal gerakan pensertifikatan tanah secara massal. dan sekaligus sebagai gerakan pembangunan di bidang pertanahan untuk mencapai sasaran strategis yang lebih luas dalam rangka pembangunan nasional jangka panjang.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
39
2. Sarana. bahwa masalah tanah adalah masalah yang sangat
vital bagi kita semua. Oleh karena itu, usaha pe- nertiban status tanah dan penggunaan tanah perlu terus ditingkatkan. Salah satu segi yang sangat penting ialah usaha pemborian sertifikat tanah secara massal melalui Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA), Saya berharap agar PRONA lebih digi- atkan dan dilanjutkan sampai tuntas. Hal ini sangat penting, karena berlo.rut-lcrutnyn penyelesaian masalah tanah dapat berkembang menjadi proble- ma sosial yang semakin rumit. Sasaran pokok adalah melaksanakan petunjuk-petunjuk yang tercantum dalam Garis-garis Besar llaluan Negara (GBHN), ialah untuk mengendalikan secara lebih berhasil guna dan berdayaguna mengenai pendayagunaan tanah, pe- nguasaan dan pemilikan tanah, sehingga benar-benar sesuai dengan asa adil dan morata, sebagaimana yang dimaksud oleh UUD 1945 pasal 33 ayat (3). di sam- ping itu tanah-tanah yang tidak digunakan secara produktif harus ditertibkan ;
b. bahv/a dengan tetap berlandaskan pada 1JU Nomor 5 Tahun I960 atau Undang-undang Poko Agraria (UUPA), Pemerintah sesungguhnya telah berbuat banyak dalam mengatur dan memecahkan masalah-masalah pertanian sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan sumber hukum UUPA itu sendiri; Namun demikian,
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
karena luasnya permasalahan agraria, lebih-lebih jika dikaitkan dengan meningkatnya jumlah pendu- duk, meningkatnya kegiatan pembangunan, dan lain- lain, maka upaya-upaya keagrariaan perlu diting- katkan disesuaikan dengan gerak laju pembangunan tersebut. Oleh karena itu, Rancangan Undang-undang (RUU) Hak Milik dan lain-lain, harus segera disah- kan menjadi undang-undang (UU) ;bahv/a masalah-masalah tanah adalah salah satu masalah sosial yang sangat peka dan rawan Jang se- ring menggelisahkan yang dapat pula berkembang sebagai penyebab terganggunya ketentraman dan ke- tertiban. Penyimpangan-penyimpangan terhadap atu- ran tata guna tanah, praktek-praktek spekulasi tanah, dan lain-lain sering menimbulkan permasalahan juridis di bidang keagrariaan. Praktek-praktek di bidang agraria yang tidak dikenakan hukum harus cepat diluruskan sesuai dengan peraturan pe- rundang-undangan yang berlaku, utamanya dalam pelaksanaan catur tertib pertanahan. Pendekatan juridis dapat kiranya ditempuh di samping pendekatan sosial psikologis, tanpa mengurangi ketegasan yang harus ditegakkan;bahwa dengan memperhatikan berbagai permasalahan tanah yang sering timbul, maka dapat ditarik suatu kesimpulan tentang faktor penyebab adalah ku- rangnya pengetahuan dan kesadaran hukum (hukum
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
agraria). Berhubung dengan permasalahan tersebut, diperlukan upaya-upaya nyata dalam rangka meningkatkan pengetahuan, disiplin, dan kesadaran hukum di kalangan masyarakat, utamanya para pejabat pe- merintahan yang erat kaitannya dengan masalah pertanahan (Direktorat Agraria, KPT, dll*). Dengan penguasaan hukum (hukum agraria) yang memadai, diharapkan agar rakyat yang tak mengerti hukum, tidak dipersulit don dibodohi. Oleh karena itu, masyarakat juga harus memahami hukum, .?.gar tidak mudah ditipu atau dipersulit oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab* Upaya-upaya penegakan hukum agraria hendaknya dapat dilakukan secara bijaksana oleh aparat agraria di daerah. Dapat pula penyuluhan hukum dilaksanakan dengan bekerja sama dengan fakultas hukum perguruan tinggi negeri setempat.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
DAFTAR BACAAN
Abdurrahman.Aneka Masalah Hukum Agraria Dalam Pembangunan Hukum Indonesia, Seri Hukum Agraria II
Boedi Harsono, Beberapa Analisa Tentang Hukum Agraria. Bagian 1 dan % Esa Study Club, Jakarta, 1975
Hartono Cunarjsti, BeberaPaPemikiran Ke Arp.h Penbaha- ruan Hukum Tanah. Alumni, Bandung, 1987.
Kartasaputra G., et al Hukum Tanah Jaminan UUPA bagi ^eberhasilan Pendavagunaan Tanah. Bina Aksara, Jakarta, 1985*
Djoko Prakoso et al,, Prona Sebogai Pelaksanaan Fungsi Agraria. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985.
____________. Himpunnn Per^ turan Perundang-undanganAgraria beserta Petuniuk Pelaksanaannva mengenai Tanah untuk kenentingan Instansi-instansi Pemerintah dan Perusahaan/Bgrnk-b^nW Negara. Departemen Dalam Negeri, Direktorat-Jenderal Agrarir-, Jakarta, 1979.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
Lampiran II
STRUKTUR ORGAN ISAS! PRONA PUSAT.
Team K e rja : - Anggauta ada lah d a ri Komponen.
- Merumuskan penjabaran keb iJaksanaan D ire k tu r JenderaI/CM rek+ur dalam pelaksanaan Prona a . » . :
- !\jj isnic.-anaan program/pe I aksanaan .** Penyusunan Ju k la k Pe laksanaan .- Penyusunan Slstem pe laporan .
- Penyusunan Cara E va lu as I
- Penyusunan Si stem M on ito ring dan Penger.da I I a n .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
Lampiran n
STRUKTUR ORGAN1SAS1 PRONA PUSAT S/D KABUPATEN/
KOTAMADYA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
*T3 m z m H > T3 > 2 H > 70 Ci M H 'V m z m H > T! > pa O m H *0 73 O -o M z co I
^ a
. a h
cr
w u
p-
c
(-*
i— »
?r Q
j 03
T3
*
33
3
Cj
.7
?--
re
U-*
CO o
3O
0
*0
H-
7T C
w •
a w
W
to
fD
p.
n i
wfj
n
cn3
1*
h”3
to
H* n
?r c
uto
3 ft
w ?r re
ro C-,
mTO
oZ
f-H1-4
>CO
H >o
Z03 *< m
?0 M H ?a
13 m z m H > -a > z r- o
o
o
H
HCu
fD
3
nto
co3*
rt> a
v:
p.to
cu
3 w
na re’r
r rr
re
cu
to
tore
h
-CL
rr
H-
Ccu
cuCA
C/5
H-
7̂ • >T3
—
Hto* ;c
m z M H >CO
>
T3
• •
>
zH
HfD
0)
(_
<1
3
M
W
*0
ZfD
CU
H
C
l CO
H
> CO
Q)
Q] i-tT
3
CU
ft)
3
n
B
7?
Q>>
*
1-3
09
no
n
o
H
to
h
•
^ >
HO CO «s m
0)
"O m 33 ?o o T3 h-l
z CO
z ffl H %
CU
Q)
rj3
PTCT
CUh3
T3
COCU
T3
*<3
0>H*
H*
o>fD
rri-J
•H-
* rr
;>r
HCU
H-
XCU
Cucu
r*3
(Aa
??*
TJcu
Cuh*>
•re
33*
rrco
v;
3a
.■
CCU
09to
CO3
00re
cn•
09c
i-nG
3o
•.w
CU1
|CI
S
*a
PI n*0
$TO
SO
HZ >
2
g«! O
ji
U)
NJ•o
'■d5
3?
7?
pc•
••
••
r|re
> csw
>
rth1
-ri
sz
-3
O*z
7To>
<»TJ
cr B
y->'O
ato
T3>
"0rr
•X)
OI/i
mc
oJ>
M
o0
•oc
rt>to
toO
fDto
3rt
3re
tore
nv;
c
.z
>
cr»
to3
v; ^
33
3rn
09M
33
H*to
>>
CO•
HCO
cucr
toc
tov>
09)-*
•<
M*09
rea
.rr
>iTJ
%H
s>
G•
cto
3n
toto
t—h-
n>3
0CO
CAc
toto
JOfe
mr
1Z
r33
rrM*
3H
‘to
rrrr
rr•
ftre
aM
rro
zz
2?CU
C7T
H-
rt»m
-to
torr
cto
z•
>T3
>n
?rr>
•u3
nw
re7?
“i
3>
"0z
mas
D. -
nto
• 3
?r3
to0
cs3
m3̂
Ai3
isjto
oh
-3
rti—
<■a
*C
COC-1
O.w
>« -T*N
>33
n ftito
w<T>
09X
tore
3m
7-pi
P>D
-OO
OM* 3
(-•*TJ
P>>
r?r>
n70
J i
r*i
zP>
*^C
3ftj
3fll
3CO
•to
c•-
io
C')
Mto
fp3
p—t—
w* •r4
.•o
K*3
>M
*»*•
CO3
i-**o
'*>3
to.
CL(A
toH
ito
A*.OD
fO>—
'09
crto
1w
1 r -I^
3fD
OM
7?w
Irw•
Ih*
h-*
T3 C CO > H
PROSEDUR PENETAPAN LOKASI, JENIS KEGIATAN DAN TARGET L a r o p i r a n PRONA TAHUN 1 9 8 4 / 1 9 8 5 .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
~0 H r
t O
"13
‘O
P
I-
-p
■ o
?T
<-i e
ra
rt
rt
5*r
rt
rt
W
O
=r♦i
c ftl
,_
. rt
> &Q •1 P ►1
1 i 7s
Irt H-
H
- ►<
P
H
- 3
g-
?r f
t) a>
3 era h*
w
p
rt
r+ cr
p
rt
a
>— c 3
Cl-
rt pc
r 3
C
OQ
►— oq
V
P
3
>-
-
-a
i—
rt
o
* * *
-8 2
rt
O
3
Op
j ^
i/i C
03
7? P
CTO
7S
rtI
xr
p
•7T
£U T3 O >-J P 3cr
>—
> c7<
^
O
H>3
**
c
ct-*
rt
P
3
ft X
(-*
• P
T3
.
2 >—I T3
X> m T3 JO o > "O ?o o -o H-l
z
00
I—(
a t/1 rtO
O COo
o O'
o cnO
o OJo NJ
11
o
p cr c T3 P rt rt 3 ?■;
o rt p 3 P a.
X p
03
M P era rt r+
O C_ c 3
t—•
P sr
Cl *
T3P
rt
3
3!—
rtP
-O H
-”3
rt H*
P3
rt
3JQ
H
-W
O
P•—
1 3
P 3* T
>P
rt
3
3T
iOQ
Po
c3
P
3rt
rt *
oO
P
C »—•
* P
* 3
> __> "O rt
C33
n>rt >-1 H
-P
qwv
P P 3 •o rt 3
00
2
r5
g-
►—
rt . ”0 3 rt cr
H-
rt P 3
O'
03 O <-> c 3 t—t
P ST
to rt -1 rt pr P rt * »
*0 rt •1 Vi
o O. rt rt 7? P *a H-
ft
c
>—*
p
I/I o O- rt 03 a.
p 3 "O O *T3 H* 3 VI H-
LAPORAN BULANAN : Pencapaian Target F is ik . Lembar 1 : Pimpro P u sa t.Proyek Operasi Nasional Agraria Tahun Anggaran 1 9 . . / 1 9 . . Lembar 2 : Gubernur KDH. D irektorat A g ra r ia . Lembar 3 : A r s i p .P ropinsi : ...................................................Bulan : .............................................. Tahun .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
‘ Nomor Bagian Proyek Kirimkan sebelu m .tan ggal 10 bulan b e r ik u tn y a . Isian Kegiatan s/d bulan pelaporan (K om u latif,)
-o n ft 'O
ft) ft)2 ft 3 9Q
M
ft
O cs rt O w rt > W ft) •“1 H • fc)
z y—< -a
►—I
2 *T3 70 o
2
>
T>
70
O
T3
i—<
2
U~i
\o
a. w rto to
o 00
o •vj
o O'
o cnO
o N>
C_ c 3 h- P 3“
2 o
ON oo UD
I I
09 PJ"
? *T
3 0Q
pm
h
- a*
o
w *s
s>a
3
^
H-
0
3-0
D
. w
H
'“C
H
- O
P
.
X m 7C H P H
/—-n 9
Qa
<6
HH f
tTJ
\50 "0
£ •'p «v» JO *T3
no ft 3 W ft i—•
c p »-i p 3
2 O CL ft JO ft 9«r P -a H- rt C K-* P w H* a 0) 3 s o CL ft CD o. p 3 "0 ►1 o »T
3 H* 3 in }-»•
03 *0
C *-
oP
*o
3
H-
• 3 (A
H S- c 3
O "
0 "
OH
* H
ft
•1
0
3ft
*•
< o
?r f
t fts
ft
??
* »T
30
p
•i
O
h- w
rt
ft
3
> ft
j 00
</>
1
H-
H ft) era ft rt
H* oft
3c
ft)ft) 3 OO
£ft) 3
ft) H- ft) H s- c 3 OQ OQ ft) ft) 3 >-* vo • H-*
to
c" r
- r-
ft
ft
ft3
3
3cr
cr
crM
pp
h
>~i
>iO
' w H
>CT
) “0
C
H-
ft rtH
5T3
fti/i
M
*-<H
3
Oft)
C
33
►i
Pera
•aft)
7*
TJ3
D C
X w
f 'II
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
H37T
Hrt
OT3
T3p
H-
»—■
3p
W H-
0rt
H-
3• •
TOrt
rt7T
rtft O
&►1
cP
H-
ft > TO ►i P H-
P
<—\
*-HO*
50
7*V)
rtH
-rt
OH
-7T
PH
*H
-P
3?C
3•X
3►—
1c
**H*
Ptt
ftP
ftft
rt3
3c
H*
era*■<
»—•
T3H
-P
V>p
P•
rtM
,r»
crH
*P
rt3
H-
WC
rtw
5>—
*■"-N
vc
CLft
HP
dcr
33*
cTO
1—TO
H3p
P3
»—•
O *13
T3H*
rtO
31—
t/ip
crH*
T3c
0t—
■p
p3
3
z -o
ro
m
2:
1—<
2:
T3 T3 50 O Z > *T3
50 O *0 hH z CO
■)I
10
c
3
h-■
P
3*
3-0
3"O
P7$
rtrt
H-
rtCL
OTO
3h—
3P
3p
O*
H'
rtrt
<1
rt7T
TO
,rt
p1
P•i
•H>
P</»
(/>P
CLP
m*
3»
’rt
3rt
3*,
srP
Pp
3j*r
?rs-
rtrt
p.
P3
33
H*
&P 3*
H-
7T
N>>-•
.
NJ>—
*N
i>—
*•
•*
••
••
•n3
T3-O
"O*T
3T3
T3rt
rtrt
rtrt
rtrt
rt0
.o
.Cl
•Irt
**?r
rt7T
?rrt
7?w
OO
wO
OV)
0p
rtrt
Prt
rtP
rtP
pP
pP
pP
P3
PP
3P
3P
•3
3•
35
3rt
/—\
rt/—
\*
P2
pT3
P2
P"13
3O
3rt
3-O
3rt
H*3
v_•
3w
P•
rtP
irt
3TD
P3
*T3
Pw
rt3
rt3
MH
-•
HH
-
Ui Cn
Z o t-.
~rrt
O3
CLH
*rt
W*—
co ft>
rt H-
»—(
T31—
<H
-1—
1X* P
/—\
ft73
n rt p ?<r
H P 3 P 3* COC
,P
rt
cft
HJ
3•
ft»—
H*
PT3
=rh“ ?<
C
rt
"'
s H
*O
na
co c co
zr
or
* H
-•o H
- I
*n o
tr
np
o
??
1
►—
I—■
P » H 09
,3
g-5
P la__
>0 Ut
2 a ft rt ►1 p
T3 P 3>
H-
ft
H-
PH
7Z
p
V
O w
03 H*
PP
Z
rt
rtP
i-t T
O&>
. P> n
-<H
*C3
3r-
H*
*U) ft
C-.
C a f-*
33 C 13 H*
P =r
rt 7T P *3 H •
ft
c ►«*
p
</» o cl
H s- c 3
O*U
*oH
-"I
rtQ
3O
■<rt
7Trt
ft7?
1—0
3*1
O&
p*0
Pft
rt3
►1>
pC
TOw
P•1
H-
3P
TO►»
ZM
-P
/—>
Ptft
CO•
H*
yr.
O•
32
Prt
>—•
3> TO
Cl Pi-l
TOP
I »-•
PZ O
H wK>
3*tsJ
CO
3 > 3vo
TO0
0TO
»—«
P•
stw
S
t—‘
<£>
r*r“
r-rt
rtrt
33
3cr
cr
crp
pp
NJ
>O
*0c
M-
cr
3rt
T3to
M>1
3O
K*C
T3? i/i
•s
P r»
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
►i
ro
o *o
►o
P
H-
*—
3
P(/>
H-
►1cT
O-
3■K
era
rtO
Ort P
P3*
rtC H
-> 00 H P *1 >->
■P
P TJ
, i—
cr?■?
2:
07 C
H •
OH
. >-
*13
0) P
H*
O
, 3
3
g-
>-J
x- c
rP
COro
ro
3p
• era
m
eraH
- H-
c/sH
*'
ftj
7?”
rop
rr C
cr3
U
rtro
3
3"C
Xc
►1(/>
P3
os
..X
CL
ftro
p7T
cr3
.c
era era
pp
3>—
«
— ft) K-*
oa p o r a n
i
tn 2 *T3
» o 2 > *T3
O *n l-H 2 C/2
VO
o £>.
O O-J
O f'J
T3*TD
>ro
01<T>
CL3
33
3H
*CD
roH
-3
*"i
i—1
3er
art
H*
n'
7TH
•ft
t/IP
cr-
H-
rtrt
PP
HP
33
P3
WCl
CLH
-7*
PP
ro3
3rt
*-»O
"Oro
O•i
fDa>
Xp
33
(D*3
roOq
nO
H*
ph*
P3* P
&3
3P 3
*13
■ vJO
PO
Oi/i
P2
Prt
>►-
<P
P rr
2 O H O i—*
o X c ?r
C
p •i/—
\TO
r?CD
t—i
rt"O > __»
70 >__'
•JO
13
tno\
°
O'
o\«
70
T3ro
fD 3p
era 1 ro►—
<i—
< cH
-p
1/1p 3
P W-
H-
JO X5
"C
0)
>-1
—\r
tc
np
T3
3
c_cra
’tw
—
'C
. 3
OQ C
_P X p cr
0) rt <0 M P 3 (W P 3
CO*0
o13
"Oc.
Mro
>—•
O•i
O3
pXJ
ron
3H
-?r
rop
3rt
WO
pH
*H
oH-
P*d
P’
• •• *
rtro •i
3.
•>
PH
■era
wP
►iH*
•P
era
••1
zro
•H
-p
rtP
w H-
o 3 P
ro c pH
«3
s*
• •>
era pC
era
33
►1 P •-! H-
P H P 3* C 3 > 3
era
era p •i p 3 UD
r-n
trro
roro
33
3cr
crcr
pp
p•-{
•-i
tsj
1—*
>o
*T3c
H<cr
3ro
-aw
3o
M-
C HT3
"Pc W
OP
_rt
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
2 i—i
ft 3 P Ift C 7T1/1 ft
o
cr 3
ft <
I— ft
c <-t
3
wrt P 3 TO
7T
CTO
»
^
^ 2
«
i.°
cr ^
c
CL
*-*
p>
p
53
^
cr o> H' 7T c rt 3 X P
rt H-
Q.
P 7T rt ft 3 P i/> C ?r o 3 < ft -j w X P 7T
-o m co > "O o 2 > 7n O o -< >
c_C_
C-
C_ft
ftft
ft3
33
3c
H-
H*
(-*•
H*
3</>
</>(/>
l/>o
OO
oV—
<cr
crcr
crX
*<X
Xp
ftft
ftft
3*7T
7T7?
7*7*
ftft
ftft
TOTO
TOTO
H*H
-H
-H
-P
PP
Prt
rtrt
rtP
PP
P3
33
3O
Oos
>
OJ
2 O
v O CLft
ft3 H
*I/
I••
oCO
a*)—
«X ft 7T 7* ft TO H
*P rt P 3
o.
/—v
H
OP
*3
P
M“a
P
►—oo
3
ft
rt
O' 00
T3-0
ft f
t 3
3
era r&
O
*-
K-h
P
rt
3*h
P
P
3 3
0*3
p r
t*rt
3
W TO
C
3*-
a'-
'C►- p 3 O
hP 3
*3 ft03
=
ft Hj
c
X-
Ww
s
w
p
3 *3 0) 3 ft
CO 1
71 •
3 P P 3
C/5
~0ft
ftH
3
rt ft
H-
*"1T3
cr
H* H
*r*
rt
P
Prt
3 co ”o
ft ft
M
3rt
X>-*
• ft
-CJ
M(-*
• p
7T 3
*0>
P
rt 3
CO
-a
C
-1
•— o
p
*o
3
H>
3 w
7^ *
3 "C
P
<-J
fta*
o 3
x
o7s
ft
P
O
7TT
3C
l
P'<
O
mP
H3
Pft
3P w > TO P <1 H P 3* c 3 > 3 TO TO P P 3 i—*
<£>
H P TO ft r»
c- r“
r*
c~ft
ft ft
ft3
3
3 3
cr c
r cr
cr
p p
p
p
M
1
*-tOJ
K)
> c
a -3
-a
C
H< H
* ►i
*T3
3
3
»
13
13W
rt
Hf
^
H- O
O*o
O
*1
= o T3 H
-3 </>
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
'Z.
03
T3
t!
C
H
P
HO
P *o
3
cr o
x
h- 7
1 Q
3
O
l/l
CL
H- X
O
P
T3 CD >-J P
•• ••
Vl M- 2
P vi M-
O 3 P
13
fD
3 O P
>r ^
p
H s- c 3
> era •-» p *-! H*
p H EL 3* C 3 > 3 Cra to p P <£> U5
H- P 3 H P oo 0) fD C P 3 TO P 3
8 'II
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
Kirimkan sebelum tanggal 5 bulan b e r ik u tn y a . PEMIMPIN BAG IAN PROYEK PRONA Isian kegiatan s/d bulan laporan (K o in u la tip ). KAB/KODYA :'
i
O.
Ci c B P CT
0-1ro
3-o
3TD
W7*
rtrt
M •
rtO
-o
TO3
3p
3P
crM
•rt
rt<
>irt
7C T
O.
rtP
P*1
•P
trtl/i
ptx
PH
"3
P3
rtrt
3*,
3*P
PP
37T
X*s
-rt
rtP
P3
33
>-»•
PP
=T3*
m-
?r
KJ•—
*O
*K>
NJ•
••
••
«•
-o*o
■v“0
*o*a
•ort
rtrt
«rt
rtrt
rta
.*1
0-
►1Cl
►»rt
****
n7T
-?r
rtw
oo
i/io
OV)
op
rtr*
prt
rtP
rtp
PP
PP
PP
P3
PP
3P
P3
P•
a3
•3
S3
rt/—
-\rt
/~N
/—\
Pz
p*T
3P
zP
T33
o3
rt3
o3
rt»-
•3
w!—
•3
►1P
•rt
P•
rt3
*T3
P3
~3P
rt3
rt3
-1*->
■•
1M
*
VO
O' 00 VO
c. n 3 CO a p n « rt P H P 3 &
CO rt c
,^
c
P
rt a
|1
h“ H
. T3
P
H
* 3*
l
•T3 P
3CO e
p
pH
- H
- 3
3
i
■y
■*3-
-----
rt 3
CO
a.
h*
p
p
rt
p
La__
_z rt rt o> •i p >-*• -o p 3
> H
* rt
»-•
P 09
H*
P</> rt TO l£i
-< O r*
o a. rt
o
p -
a3
H
- 3 Vi
03
“O
7*.
“0 "
0C
►i
p
rt
cr
o
3^
^
rtr
: rt
m
O
7T h
-Cl
3
O »
P T
3 P
rt
3
►1 P C
t/>
p..
..
H
. 3 TOZ P
/-s
V>
CO
*-*•
7"?
o ♦
3 Z
p rt
>- 3
> CL
TOH 5* c 3
9 TO Z o
p
H •
P P
NJsr
n
j c
o
3
"s. (O
> TO
2
P •-$
£
•r*
r-r-
r*rt
rtrt
rt
I-3 cr
&g*
pp
PP
■-1►1
a.
OJK
)»—
*
>cd
o c
H1
MZu
*13
55
• P
*T3
(/>rt
i-l►1
<O
o
s:*T3
!?“0
pC
OV*
i--"
Of"
jvI—
i-;o
3rc
1/1P
!-*•
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH
T3 H-
fli 3 H M M
TAHAPAN KEGIATAN PELAKSANAAN PRONA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ASRI TJAHJANINGSIH