psikologi industri dan organisasi -...
TRANSCRIPT
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
Maya Dewi Savitri, MSi.
1
Pertemuan 7
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
K3
2
Materi
1.Pengertian K3
2.Penyakit dan kecelakaan kerja
3. Pencegahan kecelakaan kerja
4.Cara penanganan kecelakaan kerja
3
4
Learn from the past and prepare for a better future
The World of Work then … "a foul and poisonous dust [that] flies out
from these materials, enters the mouth, then
the throat and lungs, makes the workmen
cough incessantly, and by degrees brings on
asthmatic troubles." "in whom he
found heaps of
sand that in
running the knife
through the
pulmonary
vesicles he
thought he was
cutting through
some sandy
body."
6
Pengertian K3
ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and healthy working environment
2. Conditions of work should be consistent with workers well-being and human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal achievement, self-fulfillments and service to society
Points of concern:
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific principles)
2. Pemahaman pola resiko (understanding the nature of risk)
3. Ruang lingkup ilmuan K3 cukup luas baik didalam maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisik, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku
6. Area garapan: industri, transportasi, penyimpanan dan pengelolaan material, domestik dan kegiatan lainnya seperti rekreasi
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja, dll.
“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keilmuan
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan/ pekerjaan mulai dari input, proses maupun output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa kegiatan produksi di dalam industri maupun diluar industri seperti di sektor publik dan yang lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan (well-being)
Tujuan Safety
Pengertian Dasar
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest degree
of physical, mental and social well-being of all workers in all occupations; the prevention among workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological equipment and to summarize the adaptation of work to man and each man to his job.
Pengertian Dasar
OSHA (Occupational Safety and Health Administration, USA)
Occupational Health and Safety
concerns the application of scientific principles in understanding the nature of risk to the safety of people and property in both industrial and non industrial environments. It is multi-disciplinary profession based upon physics, chemistry, biology and the behavioral sciences with applications in manufacturing, transport, storage, and handling of hazardous materials and domestic and recreational activities.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang
ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
• Kepuasan kerja/hidup lebih besar
• Memperbaiki keseimbangan kerja/hidup
• Kinerja lebih baik
• Kondisi sakit berkurang
• Kondisi kecelakaan menurun
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Apa pengaruhnya pada karyawan?
14
Tempat kerja yang memperhatikan kesehatan karyawan:
• Dengan menganjurkan kebiasaan sehat
• Dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat
A healthy workplace can have significant benefits
to both workers and business.
LINGKUNGAN KERJA AMAN Memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
Budaya • Nilai-nilai
• Pengetahuan
kesehatan
• Iklim kerja
• Dukungan rekan
Pengaturan
fisik • Fasiitas tempat kerja
(Kamar mandi, air minum,
dapur, peralatn, dll)
Kebijakan • Makanan yang sehat
• Keseimbangan
kerja/hidup
• Fleksibilitas waktu
kerja
• Kesejahteraan sosial
& emosional
Keterkaitan kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan
Adapted from Walton K 2012, Heathy@Work
Professional Development, Department of
Premier and Cabinet, Tasmania.
Dalam hitungan bulan…
↑ Employee engagement ↑ Team cohesiveness
Dalam 1-2 tahun…
↑ Health knowledge, attitude and skills acquisition
↑ Health behaviour change
↑ Job satisfaction / morale
↑ Workforce commitment ↑ Productivity
↑ Customer satisfaction
↑ Organisational practice & policy
↑ Company image / reputation
↑ Risk mitigation
Dalam 3-5 tahun+…
Return on investment/Value on investment
Examples:
↑ Productivity
↑ Health status
↑ Sustainable workplace culture
↓ Absenteeism
↓ Injury rates
↓ Workers compensation costs
↓ Morbidity / mortality
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Apa yang diharapkan?
Adapted from Grossmeier, J, Terry, P, Cipriotti, A & Burtaine, J 2010, ‘Best practices in evaluating worksite health promotion programs’, The Art of Health Promotion (American Journal
of Health Promotion), Jan/Feb.
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
PENGERTIAN
“DANGER”
Suatu kondisi yang telah teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis disimpulkan telah menunjukkan
melampaui batas aman.
Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
DANGER hampir putus
INSIDEN
ACCIDENT
putus
DEFINISI INSIDEN
Suatu keadaan/kondisi, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident/kecelakaan.
Definisi Kecelakaan
Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga dan Tidak dikehendaki, Mengganggu proses bahkan menimbulkan kerugian
“RISK”
The chance of loss or gain
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
PENILAIAN RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko dan mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat.
SULIT TERJADI JARANG SERING
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
KEMUNGINAN TERJADIKEPARAHAN
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi dari setiap individu
(the degree of physiological and psychological well being of the individual)
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
Beban kerja
Lingkungan kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
27
Penyakit dan Kecelakaan Kerja
Penyakit dan Kecelakaan yang
Terkait dengan Pekerjaan
• Sejarah paparan faktor-faktor tempat kerja
yang berbahaya menjadi sangat diperlukan
dalam menentukan apakah suatu kondisi
sakit disebabkan oleh faktor tempat kerja
atau tidak
TIPE KONDISI BERBAHAYA
Bahaya
biologik
Bahaya
kimia Bahaya
fisik
Tekanan
Ergonomik
Bahaya
kimia
•Formaldehida/
metana/formalin
•Asap rokok
•Karbon monoksida
•Karbon dioksida
•Bahan pembersih
TIPE KONDISI BERBAHAYA
Bahaya
fisik
•Pencahayaan yang
buruk
•Kebisingan
•Udara kering
•Aliran udara
TIPE KONDISI BERBAHAYA
Bahaya
biologik
• Serbuk, dan debu penyebab
alergi
• Orang banyak, tanaman,
kutu/tungau, hama
• Air yang mengembun pada
AC, saluran yang tersumbat,
dll.
TIPE KONDISI BERBAHAYA
Tekanan
ergonomik
•Ruang kerja terbatas
•Kerja yang simpel
•Tugas yang berulang-
ulang
•Shift kerja (kerja
malam)
•Beban kerja mental dan
fisik
TIPE KONDISI BERBAHAYA
34
Penyakit akibat Kerja
Penyakit akibat kerja
• Banyak penyakit karena pekerjaan,
disebabkan oleh multi faktor, faktor non-
pekerjaan juga dapat berperan.
• Karakteristik pribadi, faktor lingkungan dan
sosial-budaya biasanya ikut berperan sebagai
faktor resiko untuk penyakit akibat kerja.
Pendengaran berkurang seiring usia
Tapi pendengar dapat berkurang
pada usia lebih muda terkait
dengan paparan pekerjaan
Noise-Induced Hearing Loss
Kekuatan otot berkurang seiring
usia
• Namun kekuatan otot dapat
berkurang bahkan pada orang-orang
muda sekalipun
Work-Related Musculoskeletal
Disorders (WMSDs)
development requires weeks,
months or years of exposure
to ergonomic risk factors
•Repetitive exertions
•Posture stresses (including static posture)
•Forceful exertions
•Contact stresses
•Job design
•Work organization
•Workstation dimension
40
Pencegahan Kecelakaan Kerja
Prevention is better than treatment
Sudahkah kondisi
aman ditempat
kerja?
Menyediakan dan merawat mesin dan
sistem yang aman untuk membantu
karyawan bekerja
Bagaimana
menjaga tempat
kerja yang aman?
Mengatur penggunaan yang aman
dari barang/bahan dan kimia
berbahaya
Mengontrol kondisi bahaya
seperti debu, bising, dan
uap/asap
Sudahkah kondisi
aman ditempat
kerja?
Menyediakan fasilitas yang
higienis seperti toilet dan ruang
ganti
Bagaimana
menjaga tempat
kerja yang aman?
Bagaimana
menjaga tempat
kerja yang aman?
Menyediakan informasi tentang
kondisi bahaya untuk memastikan
semua karyawan dapat memahami
Sudahkah kondisi
aman ditempat
kerja?
Menyediakan instruksi, pelatihan,
dan pengawasan untuk mendukung
karyawan
Menangani bahan-bahan berbahaya
Isu apa yang berkembang
yang harus disampaikan pada
saat pelatihan karyawan
untuk menangani bahan-
bahan berbahaya?
Penanganan secara manual
Metode apa yang
efektif untuk
menunjukkan pada
karyawan
bagaimana
mengangkat secara
benar?
Pergerakan
Apa saja peraturan di
tempat kerja?
Apakah ada isu
khusus yang harus
dipahami karyawan
terkait aturan kerja?
Sudahkah kondisi
aman ditempat
kerja?
Memonitor area kerja dan
kesehatan karyawan
Sudahkah kondisi
aman ditempat
kerja?
Mengelola informasi dan catatan
mengenai kesehatan dan
keselamatan
Memberi dukungan pada karyawan
yang cedera supaya dapat kembali
bekerja
Bagaimana menjaga
tempat kerja yang
aman?
• Semua karyawan harus
menggunakan praktek dan
metode kerja yang aman
• Staf pendukung berperan
mengarahkan karyawan
untuk menggunakan praktek
dan metode kerja yang aman
Praktek dan metode kerja yang aman
• Semua karyawan harus
menggunakan pakaian /
seragam kerja dan
peralatan yang aman
• Staf pendukung
berperan mengarahkan
karyawan untuk
menggunakan pakaian /
seragam kerja dan
peralatan yang aman
Pakaian dan peralatan kerja yang aman
55
Cara Penanganan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja
kecelakaan kerja
tak terduga dan tidak dikehendaki
mengacaukan suatu proses aktivitas yang telah diatur
merugikan terhadap manusia
merusak harta benda atau kerugian terhadap proses
57 57
Data dilaporkan
dan tercatat
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
Kecelakaan Kerja
* Industrial Accident
* Community Accident
Teori Frank Bird
Jenis-jenis Kecelakaan Kerja
Berdasarkan lokasi kejadian
Kecelakaan industri (Industrial Accident)
Kecelakaan dalam perjalanan
(Community Accident)
Berdasarkan tingkat keseriusan
akibat
Minor Accident
First Aid
Medical Aid
Light Duty Serious
Accident / Lost Time Accident
(LTA)
Fatality Accident
•menurut jenis kecelakaan 1
•menurut jenis penyebab 2
•menurut luka atau kelainan 3
•menurut letak kelainan atau
luka di tubuh 4
Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut
Organisasi Perburuhan International Tahun
1962
Pencegahan Kecelakaan Kerja
Teknik pencegahan kecelakaan harus didekati dari dua
aspek, yakni :
•Aspek perangkat keras
•Aspek perangkat lunak
Aktivitas pencegahan yang profesional adalah :
• Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan
• Memberikan alat pengaman
• Memberikan pendidikan (training)
• Memberikan alat pelindung
Kecelakaan kerja dapat dicegah, dan
perlu memperhatikan 4 faktor yakni :
•Lingkungan
•Manusia
•Peralatan
•Bahaya (hal – hal yang
membahayakan)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik & teknologi Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa Penyelanggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3
STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3
INSPEKSI/PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
Langkah Penanggulangan Kecelakaan
Kerja (Menurut ILO)
RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknik & teknologi
PENDIDIKAN & LATIHAN
Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi Tenaga Kerja
PERSUASIF
Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan Kecelakaan
Kerja (Menurut ILO)
ASURANSI
Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3
PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
Langkah Penanggulangan Kecelakaan
Kerja (Menurut ILO)
HAZARD CONTROL
Prinsip Dasar Pengendalian Kecelakaan
Risk assessment, identifikasi & analisa potensi bahaya
Tindakan & Pengendalian bahaya
Total Health Promotion
• Smoking cessation
• Physical activity
• Nutrition
• Weight reduction
• HIV/AIDS
• Drug Abuse Prevention
• TB Prevention and Control
Identifying and reporting hazards
There are several ways to identify hazards in the
workplace, including:
• Inspections and audits
• Hazard reports
• Job analysis
• Health monitoring data
• Material safety data sheets
• Workplace environment monitoring data
Emergencies
In the case of an accident or
emergency, it is important to know
where the emergency equipment is and
what to do.
ENSURING WORKER WELL-BEING
• “The choice of a starting age for attention should be selected as “young” enough that intervention efforts can be expected to make a
difference during the working life.”
Committee on the Health and Safety Needs of Older Workers National Research
Council and Institute of Medicine
Work elements and associated risk factors
of voice disorders
Work Environment Job Design/
Organization
Individual/
Psychosocial Factors
a. High intensity of background noise
b. Poor room acoustic c. Low temperature and
humidity d. Poor workplace air
causing irritation
a. Prolonged heavy use of voice
b. Fast paced work brought about by automated call routing or dialing system
c. Repetitive reading from long scripts
d. Lack of or inadequate breaks
a. Habit of speaking loudly
b. Smoking c. Frequent intake of
caffeinated beverages d. Infrequent hydration e. Infections involving
the throat f. Intake of throat
drying medications
Work elements and associated risk
factors of hearing disorders
Work Environment Job Design/
Organization
Individual/
Psychosocial
Factors
a. High intensity
background noise
b. Noise from
headsets
c. Poor room
acoustic
a. Long duration of
work
b. Infrequent breaks
c. Inadequate
number of
headsets
a. Poor hygiene
b. Lack of training
on proper
maintenance of
headsets
Work rlements and associated risk factors
of visual fatigue
Visual
Display
Work Environment Work
Position
Job Design/
Organization
Individual/
Psychosocial
Factors
poor image
quality, flicker,
character size
(too small or
too big)
a. poor illumination,
excessive contrast in visual
field, glare, reflections
b. high vertical position of
the display which may
lead to dryness
c. inappropriate viewing
distance between worker
and screen, keyboard,
document
d. dry air (relative humidity
<40%)
e. air movement >0.5 m/sec
upward gaze
direction
a. long duration of
work , esp. if
without breaks
b. high degree of
concentration
required
c. fast pace of
work
d. repetitive and
invariable task
a. uncorrected
visual deficiencies
b. inadequate
training on VDT
operation
Work elements and associated risk factors
of work-related musculoskeletal disorder
Physical Work
Environment
Workstation
Design
Work Posture Job Design/
Organization
Individual/
Psychosocial
Factors
Contributing to
improper
posture
a. inadequate
lighting
b. presence of
glare and
reflections on
the screen
a. chair without
proper lumbar
support
b. not height
adjustable
chair and
keyboard
c. too high or
too low
position of
monitor or
keyboard
d. inadequate workspace
a. static posture
b. repetitive
keying or
mouse
manipulation
c. non-neutral
posture
(head or body
twisted to one
side; wrist
flexed or
extended;
elevated shoulders)
a. long duration
of work , esp.
if without
breaks
b. high degree
of
concentration
required
c. fast pace of
work
d. invariable,
repetitive task
e. high performance
quotas
a. uncorrected
visual
deficiencies
b. inadequate
training on
computer
operation
c. lack of job
control
d. low job
satisfaction
Health, Safety and
Social Issues
Risk Factors Associated with Night Work
Sleep disorders Continued poor quality sleep
Gastrointestinal
disorders
a. Digestive function reduced at night.
b. Intake of coffee and other drinks containing caffeine
c. Increased incidence of smoking to keep awake at night
d. No access to proper meals at night because canteens are closed at
night
e. irregular meal times and snack
Errors and Accidents a. Decreased alertness corresponding to trough of circadian rhythm
b. Sleep debt
c. Cumulative fatigue
Substance abuse a. Alcohol used to overcome fatigue and sleep debt
b. Amphetamines and caffeine used to keep awake at night
Physical attack Walking very late at night or very early in the morning because public
transport may not be available at these times
Disruption in the
pattern of social
practices
a. Exclusion from events and activities involving the family, friends or
community
b. Lack of contact with partners, children and friends
c. Inability to pursue education, sports etc.
Prevention of disease/injury
Promotion of good health and
safety
Improvement of safety and
health
HEALTHY, SAFE, COMFORTABLE PRODUCTIVITY
“The Link”
77
Terima Kasih