pt. primacom interbuana 2 apri 2015 - pt. asiatech...

79
2 APRIL 2015 PT. PRIMACOM INTERBUANA International Financial Centre 16th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23.Jakarta 12920, Indonesia phone : (021) 5224750 | fax : (021) 5224745, website : www.primacom.com | email: [email protected]

Upload: vanduong

Post on 05-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2 APRIL 2015

PT. PRIMACOM INTERBUANA

International Financial Centre 16th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 22-23.Jakarta 12920, Indonesiaphone : (021) 5224750 | fax : (021) 5224745, website : www.primacom.com | email: [email protected]

3APRIL 2015

APRIL 2015I N S I D E

4 APRIL 2015

10

22

16

MIRAWATI BASRICEO Asiatech

Dari Profesional Jadi Entrepreneur Handal

SUSI PUDJIASTUTIMenteri Kelautan Dan Perikanan

Sang Menteri Nyentrik

YESSIE D. YOSETYAChief Digital Service Officer XL Axiata

Srikandi Layanan Digital XL

INTERVIEW

INTERVIEW

INTERVIEW

24RINI SOEMARNOMenteri BUMN

“Pembangunan Sudah Seharusnya Dimulai oleh BUMN”

INTERVIEW

26

34

JENY MUSTOPHAVice President IT Strategy Garuda

Maskapai penerbangan merupakan perusahaan padat Teknologi

YUSRON IHZA MAHENDRA(Dubes Indonesia Untuk Jepang)

“Ayo Kita Bermimpi.”

PROFILE

PROFILE

5APRIL 2015

38Asiatech Digandeng Uniutama Solution Malaysia

SPECIAL DOCUMENT

42

46

PROFILE

INNOVATION

41 DOCUMENTATION

Setelah Deadlock, Kongres HIPMI bergulir kembali

Dibalik Pemilihan Ketua Umum

PETER F GONTHA

“Kami Memakai Teknologi e-Paper.”

JERRY TOMASOADirektur Sales Inovasi dari Generasi Digital

50 SPECIAL REPORT

Riverbed Asia Pacific & Japan (APJ) Partner Advisory Council for

DISTRIBUTION PARTNERS IN SINGAPORE

Sidang Pembaca Yang Budiman. Edisi ini, kami tampilkan pula Srikandi-Srikandi Emansipasi dan

Pemimpin yang berakar dari masa RA Kartini. Kami tampilkan sebagai inspirasi, seperti halnya ada banyak pekerjaan yang sekarang ini diperbincangkan, yakni sosial media manager.

Tentu masih banyak artikel yang ditampilkan di Majalah Asiatech. Kami berharap edisi ini tidak mengecewakan Anda. Perbaikan-perbaikan, agar Anda tetap mencintai majalah ini, dengan semangat kebersamaan dan gairah agar terus berkarya menghasilkan produk yang lebih baik.

Selain menerbitkan majalah Asiatech, kami juga memiliki usaha lain. Selain penjualan perangkas keras komputer, kami juga rencananya akan konsentrasi di bidang media televisi. Apalagi, dunia teknologi digital, memudahkan dan membuat simpel perangkat kovergensi media.

Asiatech terus berkomitmen meningkatkan performa, termasuk melakukan kegiatan-kegiatan off-air dan seminar sebagai sarana mempererat ikatan yang baik. Terima kasih kepada semua pihak.

Sampai berjumpa edisi depan.

Salam,

Pemimpin RedaksiMirawati Basri 

Editor Note

Surat dari Brawijaya

Asiatech terus berkomitmen meningkatkan

performa, termasuk

melakukan kegiatan-kegiatan off-air dan seminar

sebagai sarana mempererat ikatan

yang baik.

6 APRIL 2015

7APRIL 2015

for ApplicationOperations Teams

Survey response data from AppDynamics AppSphere2014TM enterprise IT buyers

Advisor H. Ir. Dibyo Rahardjo, MAH. Ir Nur Darodjat, MMSyamsul Munir

CommissaryH. Jerry Tomasoa, SH, MBA

Chief EditorHj. Mirawati Basri

Executive AdvisorHj. Poppy Amalya, M.psi, psi, M.NLP.Vivi Roviana, S.I. Kom

Media CoachS.S Budi Rahardjo

Managing EditorAty NahliRahmania Oktaviana

Special EditorAlexander Rasyid HallatuNurul L Irfan FaridaHendro Gunawan

ReporterSlamet Widodo

PhotographerYul Adriansyah

Creative DesignerTeguh Siswanto

DistributorPT. ASIATECH INTEGRASI

Account ManagerTony Hendrasakti

Legal ConsultantHusdi Herman, S.H., MM(Husdi Herman & Associates)

AccountBCA 5660-359-313Danamon 2395-1452

AddressJl. Brawijaya III No. 87 Kebayoran BaruJakarta 12160 – IndonesiaPhone : +62-21-727 99194Fax : +62-21-727 99195

www.asiatech-magazine.com

E D I S I I X A P R I L 2 0 1 5 • V O L U M E I I I

8 APRIL 2015

9APRIL 2015

Jl. Brawijaya III No. 87Kebayoran Baru – JakartaPhone. 021 727 99 194.

10 APRIL 2015

PROFILE

11APRIL 2015

PROFILE

Mirawati BasriCeo Asiatech

DARI PROFESIONAL JADI ENTREPRENEUR HANDAL

INDUSTRI Teknologi saat ini memang masih didominasi kaum laki-laki. Isu masalah kesetaraan gender di industri teknologi masih terus bergulir. Data dari statistik menunjukkan bahwa perusahaan besar teknologi di Indonesia seperti PT. Mitra

Integrasi Informatika, PT MasterSystem Infotama, PT Optima Solusi Global, dan masih banyak lagi lainnya, mayoritas CEOnya adalah laki-laki.

Namun, secara perlahan, di balik belantara industri teknologi yang didominasi kalangan pria, terselip srikandi-srikandi yang gemilang mempertontonkan prestasinya. Tidak hanya cerdas, namun para wanita ini mampu menduduki posisi bergengsi di perusahaan kelas dunia. Meski terlahir sebagai kaum hawa, mental dan kepintaran mereka tidak kalah dari pria. Bahkan, mereka sanggup menjadi bos wanita di jajaran perusahaan teknologi berkelas dunia.

Salah satu srikandi yang mampu menerabas hegemoni pria tersebut adalah Mirawati Basri. Bersama PT Asiatech Integrasi yang dipimpinnya sejak 2003 lalu, ia berkibar dan dikenal luas sebagai perusahaan Distributor Riverbed, Appdyanamics Software (Application Performance Monitoring), Peplink. Di samping mendistribusikan produk, ia juga menawarkan jasa konsultasi, implementasi dan instalasi pada para kostumernya melalui partner – partner yang handal.

Berbekal knowledge base dan rekam jejak yang apik, perempuan kelahiran Jakarta, 31 Maret 1973 ini terus memperluas pasar dan jaringannya. “Saya selektif memilih dan menjual produk. Kami bawa produk berdasarkan feel. Kami ingin jadi value added distributor, tak hanya jual terus tugas

Berlatar belakang sebagai profesional, ia menjelma menjadi seorang pengusaha teknologi informasi. Dialah satu di antara perempuan Indonesia yang eksis dan berkiprah di industri teknologi.

12 APRIL 2015

selesai,” ujar Mira, panggilan akrab ibu dua anak ini.Ada beberapa solusi yang menjadi unggulannya.

Semuanya berkaitan dengan infrastruktur, wan optimization, Network high Availibility buat jaringan, hingga aplikasi dan network fisibility. “Kami di belakang layar, yang menjalankan aplikasi on line, memonitor aplikasi agar bisa berjalan dengan baik dan benar, bisa memberikan infomasi untuk menyelesaikan masalah network dan aplikasi dengan waktu relative cepat alias instan dengan mempergunakan tools technology kita.

Kita bisa mengontrol website, ataupun konten” ujar Mira. “Teknologi sudah canggih. Kita tidak hanya mencari harga atau margin. Tapi juga value, termasuk mengedukasi konsumen,” kata perempuan tangguh yang pantang menyerah dalam segala hal ini. Tak pelak, kliennya yang berlatar e-commerce, perusahaan oil dan migas, Finance Banking, Finance nonbanking, Manufacturing, hingga enterprise company lainnya menaruh kepercayaan tinggi padanya.

Apa yang diraih Mira tentu bukanlah pekerjaan semalam. Dibutuhkan ketekunan, kerja keras, kerja ikhlas, semangat tinggi, serta selalu menghadapi tantangan sebagai peluang.

Semuanya dibungkus oleh bekal dan pengalaman menjadi seorang profesional yang mumpuni di bidang teknologi informasi.

Sebelumnya, sejak 1993 ia menjadi Finance Analyst Head di induk PT Metrodata Electronics Tbk. Dari bertugas sebagai procurement, insurance, kasir, finance analis, dengan mengelola cash flow dan mendistribusikan dan mengelolanya untuk anak-anak perusahaan di bawah PT Metrodata.

Selama tujuh tahun sebagai profesional di beberapa bidang, ia terlatih untuk melakukan analisis, memiliki konsentrasi tinggi dan cenderung menjadi pembelajar yang cepat, serta terbiasa bekerja bersama tim dengan anggota-anggotanya yang berlevel tinggi. Mira juga terbiasa membuat perencanaan, mengorganisasikan, mengembangkan, me-lak sanakan, serta melakukan supervisi beragam proyek perusahaan.

Pengalaman tersebut dirasa Mira cukup untuk menjadi bekal berwirausaha. Hingga ia memutuskan keluar dari Metrodata dan bergabung pada Asiatech Integrasi sebagai salah satu pemegang saham. “Di Asiatech waktu itu, saya jadi pemegang saham minoritas,” ujarnya.

PROFILE

Ibu Mirawati bersama keluarga

13APRIL 2015

Pada 2003, saya ditawarkan untuk mengambil alih total saham karena satu dan lain hal oleh partner majority, dan memberi waktu sekitar dua minggu untuk proses pembayarannya,” tutur Mira. Berbekal pinjaman dari seorang teman dan support penuh dari suami, ia pun memberanikan diri mengambil alih seluruh saham yang ada. Padahal, latar belakang pendidikannnya bukanlah dari bidang teknologi informasi. “Tiga tahun saya belajar finance, jualan, dan menjalankan perusahaan ini,” kata anggota Kadin ini.

Setelah pengambil alihan, ia pindah kantor dari Menara WTC lantai 8, ke Gedung Surveyor Indonesia. Ia pun bergegas menciptakan dan memperluas pasar. “Saat itu masih menjual storage solution,” katanya. Sembari belajar, ia juga merasakan transisi dari seorang pekerja menjadi pengusaha.

“Saya jalani saja, karena pedoman kerja buat Mira adalah bagian ibadah. Ada satu saat di mana bayar gaji. Saya bayar tiap tanggal 25. Pernah tanggal 20 AR belum masuk. Saya prioritaskan siapa yang wajib dibayar duluan. Saya tak jadikan itu beban, tapi tanggung jawab,” ujarnya, mengenang awal kiprahya menjadi pengusaha.

Mira berprinsip, God’s attribute harus dibawa setiap saat. Karena itu, kliennya terus bertambah banyak. “Saya belajar dari suami saya, Jerry, yang sales bank. Nasabahnya selalu pindah kemana dia pergi. Kostumer jadi teman. Kostumer Asiatech sampai sekarang jadi teman baik,” ujarnya.

Mira percaya, di balik tantangan selalu ada peluang. Sembari memperbanyak produk, ia melakukan business coaching dengan business coach asal Canada, John Kanary. “Dia mengajari saya, untuk bekerja keras, percaya apa yang dikerjakan, konsisten, persisten dan diiringi do’a minta sama yang di Atas sang Pencipta by detail, misalnya : Minta mobil apa, warna apa, harga berapa, tahun berapa. Harus detail,” katanya, dan pasti ada hasilnya.

Secara perlahan, perusahaan yang dimiliki dan dikelolanya terus berkembang. “Saya merasakan secara berjenjang. Tiap dapat kerjaan selalu saya ukur dengan kemampuan,” katanya. Sebagai sosok yang profit center, ia tak tergolong hanya berfokus pada revenue. Dari profit itulah ia mampu membiayai operasional perusahaan, pengembangan bisnis, termasuk membayar gaji karyawan.

Menurutnya, Asiatech secara tak langsung dibangun untuk menjadi berkah. Tak hanya dalam institutsi, tapi untuk orang yang lebih banyak. “Ada

misi tersembunyi dari semua kegiatan bisnis saya. Saya jaga kepercayaan. Trust level harus dibangun dari awal. Dulu waktu jadi profesional, saya bayar utang perusahaan ontime. Apalagi perusahaan saya sendiri,” katanya.

Seiring waktu, berbagai principal maupun produsen produk teknologi terus mencarinya untuk menjadi distributor. Pada 2006, ia sempat membuka perusahaan di Malaysia. Mira ditunjuk jadi agen marketing Telkom Malaysia™, Menjual kabel bawah laut whole sale, customernya Telkom, Indosat, Icon+, Pegascom, XL dan tahun berikutnya mendirikan anak perusahaan yang berdomisili di Malaysia, Negara tetangga yang terkenal dengan Asiatech Interwerks Sdn Bhd, yakni menjalankan bisnis content ke operator2 telkom di Negara tetangga tsb.

Sebagai perusahaan distributor, Mira memang tak hanya mendistribusikan produk. “Kita edukasi, create, dan approaching ke customer langsung, dan pengadaannya

PROFILE

14 APRIL 2015

melalui partner, makanya kita punya value yang berbeda dimata partner. Kami layani customer dengan cara yang berbeda,” ujarnya. Customer bagi kami adalah end user dan partner,

Hasil maksimal ia dapatkan selepas suaminya memutuskan keluar dari bank pelat merah dan memilih fulltime di perusahaan sendiri. “Ia fulltime di Asiatech bareng saya. Dia lebih kuat buka pasar baru. Dia betul-betul sales, bisa mengetuk pintu tanpa malu,” tutur Mira. Berbekal pengalaman beliau di bank pelat merah papan atas, mengenai kinerja kerja, yang selalu persisten, konsisten dan kerja keras, Asiatech menjadi perusahaan yang bisa diperhitungan di pasar Asean.

Saya senantiasa membiasakan diri mencari tahu, belajar, agar saat orang ngomong saya bisa nyambung, tutur Mira sembari tergelak. Untuk mengasah dan menambah

wawasannya dibidang technology, ia mengikuti berbagai seminar, pelatihan, workshop terkait dengan manajemen dan IT, yang digelar dalam dan luar negeri. Tak mungkin kerja keras tanpa hasil, ucapnya.

Terbukti dari tahun ke tahun, pihaknya mendapatkan penghargaan atau award sebagai The Best Partner dari Principal. Kerja kerjasnya itu pula membentuk dirinya menjelma menjadi seorang yang perfeksionis. Nyaris tak ada waktu yang terbuang percuma. Saya terbiasa menyelesaikan dengan tuntas. Saya belum bisa tidur kalau kerjaan saya belum selesai, makanya kadang saya masih kerja tengah malam. Disitu insipirasi kadang timbul, katanya.

Lalu, kapan rileksnya sama anak2, Kendati demikian, ia berusaha menyempatkan waktu berlibur bersama anak-anak di akhir pekan “Quality Time”. “Saya ikuti mereka maunya apa. Saya sudah ambil waktu mereka, yang harusnya waktu itu

dengan saya dan selalu berkomunikasi dengan mereka,” ucap Mira.

 Di tengah tanggung jawab yang makin berat, Mira terus melakukan kaderisasi di Asiatech. Kita melakukan kaderisasi lebih awal. Tak menunggu saya hingga tua,” katanya. Dengan adanya kaderisasi tersebut, Asiatech berhasil mempunyai anak perusahaan yang bergerak dibidang services dan konsultasi di bidang technology, yang tadinya masih kita lakukan di Asiatech sebagai Divisi.

PT. Performa Nusantara Technology adalah bagian dari rencana kaderisasi yang telah menjadi kenyataan, telah kita launchingkan di bulan April ini. Salah satu Share holdernya adalah Indika In Amullah yang mana mempunyai tanggung jawab untuk pengembangan Technology sebagai IT Director dengan motor penggeraknya, bapak Jerry Tomasoa, sebagai Direktur Utama.

PNT adalah service company yang akan mensupport partner-partner kami dengan konsultan-konsultan handal dibidangnya, sehingga memudahkan partner memberikan solusi tepat guna kepada setiap calon customer yang dituju.

Ia juga berobsesi kelak Asiatech memiliki gedung sendiri yang bisa memenuhi kebutuhan perusahaan. Dengan begitu, diharapkan Asiatech bisa mengejar target dan impian dengan leluasa.

Di balik hasil jerih payah yang didapat, ada hak orang lain yang harus disalurkan. Mira percaya dan memegang teguh prinsip ini. Di samping itu, ia juga meyakini bahwa campur tangan Tuhan atas kerja kerasnya juga tak bisa dikesampingkan “Kalau bukan perantara dari Yang di Atas, tak mungkin saya jadi begini,” katanya. Tuhan telah meneguhkan hati suami saya yang menjadi penggerak dan motor untuk sales dan bisa menjadikan mimpi saya jadi kenyataan.

PROFILE

15APRIL 2015

Mira yakin, alangkah indahnya hidup ini jika masing-masing di antara kita menyadari akan keberadaan orang lain dan mau berbagi dengan sesama. Apalagi, alam di sekitar kita telah begitu banyak mengajarkan pada kita bagaimana caranya untuk berbagi dengan yang lain.

Karena itu, Mira meneguhkan diri untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama walapun itu hanya sedikit. “Janganlah kita lihat nilai dari apa yang kita berikan, tapi lihatlah ketulusan dan keikhlasan kita dalam memberi. Seribu rupiah bagi kita mungkin tidak memiliki arti apa-apa, namun bagi mereka yang tidak seberuntung kita, sangat berarti” katanya.

Atas dasar itulah, muncul keinginannya untuk berbagi pada sesama. “Berbagi itu indah. Saya tak mau ambil

semuanya. Kalau begitu, risk-nya semua di saya. Saya mau berbagi risiko juga,” ujar Mira.

Ia dan perusahaannya sekarang terus menggiatkan diri pada kegiatan berbagi. Kendati, ia menyadari bahwa apa yang dia lakukan masih bersifat temporary, seperti pemberian santunan, membantu sekolah-sekolah, dan sejenisnya. Ia juga terus berupaya meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaannya

dalam bentuk aksi dan kegiatan kemanusiaan.“Kita lagi gencar menggalakkan corporate social

responsibility (CSR). Tak sembarang kegiatan CSR, saya mau sesuatu yang berbeda,” katanya. Tak mengherankan jika Asiatech, perusahaan yang dipimpinnya, turut berkontribusi pada kegiatan budaya dan kemanusiaan.

Mira terus berupaya merasakan betapa nikmatnya berbagi kebahagiaan dengan yang lain. Ia berpandangan, kebahagiaan yang ia kecap tak akan dinikmati sendiri, karena karena itu semua menyebabkan kebahagiaan kita akan cepat sirna. “Berbagilah maka hidup ini akan terasa lebih nikmat,” ujarnya. Begitulah. u

PROFILE

MIRA PERCAYA, DI BALIK TANTANGAN SELALU ADA PELUANG. SEMBARI MEMPERBANYAK PRODUK, IA MELAKUKAN BUSINESS COACHING DENGAN BUSINESS COACH ASAL CANADA, JOHN KANARY. “DIA MENGAJARI SAYA, UNTUK BEKERJA KERAS, PERCAYA APA YANG DIKERJAKAN, KONSISTEN, PERSISTEN DAN DIIRINGI DO’A MINTA SAMA YANG DI ATAS SANG PENCIPTA.

Saat berada di San Francisco

16 APRIL 2015

INTERVIEW

Chief Digital Service Officer XL Axiata

Yessie D. Yosetya

SRIKANDI LAYANAN DIGITAL XL

MEMENANGKAN penghargaan untuk Indonesia Mobile Digital Service Provider of The Year 2014 lalu, tentu merupakan prestasi membanggakan bagi PT XL Axiata (XL). Terlebih, prestasi perusahaan

telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia ini bukanlah yang pertama, yang diraih di ajang Frost & Sullivan 2014.

“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi XL bisa meraih penghargaan ini di tengah persaingan industri telekomunikasi yang makin ketat dari waktu ke waktu, terutama dalam layanan digital,” ujar Act. Chief Digital Service Officer  XL Axiata Yessie D. Yosetya. Penghargaan tersebut, lanjutnya, akan semakin memacu semangat kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan digital yang terbaik bagi

17APRIL 2015

INTERVIEW

18 APRIL 2015

pelanggan dan Indonesia”.Penghargaan Frost & Sullivan Indonesia Excellence

Awards 2014 ini didasarkan atas kinerja dan prestasi yang memuaskan dari segi pertumbuhan bisnis, pengembangan strategi bisnis dan produk, inovasi teknologi, pelayanan pelanggan serta kepemimpinan dalam menjalankan usahanya melalui perbandingan dengan pemain pasar di sektor usaha yang serupa. Penilaian dilakukan dilakukan melalui wawancara, riset dan analisis mengenai perusahaan.

Dalam hal layanan digital, XL Axiata tampaknya selalu inovatif dan selangkah di depan. Di bawah komando Yessie, panggilan akrabnya, XL Axiata selalu meluncurkan aplikasi-aplikasi digital yang dimaksudkan untuk memudahkan para penggunanya.

Sebagai contoh, baru-baru ini XL telah menyiapkan 4 solusi Aplikasi Enterprise yang dapat membantu pelanggan dalam mengamankan resiko bisnis dan menemukan peluang bisnis baru dengan cara yang lebih mudah. Aplikasi ini telah diuji di beberapa perusahaan pelanggan korporat XL dari berbagai macam sektor industri, seperti Perdagangan Barang dan Jasa Konsumer (FMCG), Lembaga Keuangan dan Bank, Logistik.

Sejak dibentuk pada 2011 lalu, Yessie menjadi figur pertama yang dinobatkan untuk menahkodai sekaligus memikul tanggung jawab penuh atas gagal-suksesnya unit

ini. Ia pun menjelma sebagai ujung tombak divisi ini. Yessie bertanggung jawab untuk memimpin sekaligus

menjalankan strategi implementasi Mobile-Keuangan PT XL Axiata, termasuk bangunan m-keuangan ekosistem, membela kolaborasi antara operator GSM, dan melepaskan sejumlah layanan m-keuangan kepada publik.

Ia pun menjadikan tanggung jawab tersebut sebagai peluang sekaligus tantangan. Berbekal pengalaman lebih dari 15 tahun di industri telekomunikasi, terutama di bidang informasi dan teknologi (IT), Yessie memiliki pengetahuan teknis yang memadai untuk mengemban amanah ini.

Bergabung dengan XL pada tahun 2003, pemegang gelar Bachelor of Science dan program eksekutif di INSEAD, Singapura, ini melakoni perannya dalam pengembangan bisnis layanan digital, termasuk di dalamnya layanan Internet of Thing (IoT), mobile-Financial, mobile-Advertising, dan digital-Entertainment.

Ia juga berpengalaman mengawasi konvergensi penagihan, costumer relation, maupun pengembangan dan operasi PT XL Axiata. Pengalamannya adalah keuntungan dalam membangun proses efisiensi dan penguatan platform untuk m-keuangan, juga mengembangkan layanan digital lainnya, seperti mobile-Advertising, IoT, dan hiburan digital lainnya.

Yang membuat Yessie kian tertantang, pihak XL juga memposisikan unit ini sebagai unit percontohan sekaligus inkubator bagi layanan baru. “Kita maunya unit ini jadi seperti inkubator yang melahirkan layanan atau servis-servis baru, jadi tempat berinovasi. Tujuan utama dibangunnya unit ini adalah untuk menelurkan inovasi-inovasi baru,” katanya pada Tim ASIATECH. Berikut wawancaranya:

Apa yang melandasi terbentuknya unit ini?Digital Service sendiri kita bentuk di akhir 2011, awal 2012

lah, jadi sekarang sudah tahun ketiga. Kita menyebutnya agensi bisnis yang mungkin mirip dengan Telekomunnikasi (Telko), meskipun ada juga perbedaanya. Contohnya digital advertising. Orang bisa tanya, apa urusannya Telco sama advertising? Kita kan sudah punya audiens, layar yang sekarang ada di handphone itu sebetulnya lebih sering dilihat orang daripada TV. Sehingga kita bilang bahwa, “Oh, ini kan just another screen?”

Ya, kita bisa sekarang jadikan alat untuk advertising. Terus kita juga melihat digital payment. Dompet boleh ketinggalan di rumah. Tapi kalau handpone kelupaan, pasti dibela-belain untuk pulang lagi, gitu kan? Nah, jadi kita bilang dengan habit masyarakat yang baru begini, sekarang bisa dong kalau di handphone ini bisa juga digunakan Mobile Money. Kita bentuk XL Tunai. Pelanggan kita bisa untuk kirim uang, bisa untuk bayar tagihan, bayar online payment, ya kirim uang ambil uang.

Betulkah unit ini cikal bakal inkubator bisnis XL?Sebetulnya latar belakangnya pada saat kami bangun

unit ini, kita maunya unit ini jadi seperti inkubator yang melahirkan layanan atau service-service baru, jadi tempat

INTERVIEW

19APRIL 2015

berinovasi. Tujuan utama dibangunnya unit ini adalah untuk menelurkan inovasi-inovasi baru, yang terkait dengan layanan mobile internet tentunya. Kita melihat adakah bisnis-bisnis baru dalam layanan ini? Yang tadinya telko hanya untuk connectivity, tapi sekarang kita juga bisa menemukan hal-hal baru yang bisa kita jual.

Soal payment, misalnya. Di space ini, orang-orang banyak yang belum terjamah oleh service finansial selain layanan finansial. Contohnya apa? Kalau kita bandingkan antara jumlah orang yang punya handphone dibandingkan sama nasabah, jauh banget. Yang punya handphone itu sekarang sekitar 250 jutaan, lebih banyak daripada populasi ya. Yang punya rekening bank mungkin nggak sampai 20-30 persennya.

Bagaimana pola kerja divisi ini?Agar lebih inovatif, manusia-manusianya tentu harus

kreatif kan? Kami cari tahu juga secara teori bagaimana caranya membangun manusia kreatif? Manusia kreatif itu dilahirkan atau bisa dibentuk? Sebetulnya bisa dibentuk, salah satunya adalah dengan memberikan lingkungan atau stimulus dari eksternal. Makanya kenapa ruang kerja dibuat open space? Karena supaya mereka itu duduk tidak di tempat yang sama. Di sebelah mereka bisa orang lain yang mungkin punya pandangan yang berbeda. Itu sebetulnya yang melatih kreativitas. Jadi tiap orang tak punya kursi dan meja yang tetap, mereka harus pindah, setidaknya tiga bulan sekali.

Anda bilang, tim Anda berusia muda. Apa

tantangannya?Rata-rata tim yang di sini itu semuanya masih muda-

muda, masih 28 tahun everage-nya. Jadi mereka adalah miliuner/milenium generation, miliuner/milenium generation itu memiliki kapasitas karakteristik sendiri yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka hanya perlu dua detik untuk tahu sebuah hal. Jadi, kalau kita sebagai leader berbohong, mereka akan cepat mengoreksi. Hal itu juga merupakan suatu tantangan untuk saya.

Benarkah tim Anda berasal dari latar belakang yang beragam?

Kami satu grup dengan sekitar 120-an orang. 65 persen itu latar belakangnya bukan dari industri Telko. Mereka dari banking, financial institution, media, advertising, pabrik semen, manufacturing. Karena itu, pada saat kita brandstorming, mereka punya sudut pandang yang berbeda. Dan itu harusnya memperkaya diskusi.

Mereka sangat-sangat connective generation, dan tentunya masuk ke vertikal yang baru, justru juga menuntut kita punya networking yang baru. Networking dalam arti kata, mungkin sebelumnya kita belum punya jaringan di perbankan. Jadi artinya saya perlu menjalin relasi baru dengan orang-orang di vertikal tersebut, finansial. Jadi nanti kita masuk ke machine to machine, pergi ke vertikalnya otomotif. Kadang kita harus berusaha untuk masuk ke jaringannya otomotif, begitu.

Anda ditugaskan untuk membangun ekosistem baru

INTERVIEW

Diantara timnya, dalam open space

20 APRIL 2015

di unit ini. Bisa dijelaskan?Jadi tugas pertama saya adalah building ekosistem, jadi

bisa dibilang membangun ekosistem baru. Ekosistem itu apa? Jadi misalnya kalau kita bicara mengenai advertising, kita harus punya koneksi ke brand. Padahal selama ini kan nggak pernah kita punya koneksi begitu. Kita harus mengunjungi para pemilik atau pengelola brand itu, agar mau memasang iklan. Kemudian kita lihat juga, dari sisi intermedia shoot ada peran agency misalnya. Sama juga saat kita masuk ke bisnis mesin ke mesin (machine to machine) misalnya, kita mesti tahu dulu siapa yang perlu dan butuh. Kita juga harus mengecek industri mereka konteksnya apa.

Bagaimana pula kaitannya divisi ini dengan Internet of Thing (IoT)?

Kalau saya me-refer pada machine to machine itu sebetulnya adalah istilah lama yang merujuk kepada connectivity. Jadi antara mesin ke mesin kita buat connectivity. Tapi dengan berkembangnya teknologi sebetulnya kita seharusnya beyond connectivity, jadi lebih dari hanya untuk konektivitas saja. Nah, itu yang disebut lebih kepada Internet

on Thing (IoT), karena kita menggunakan internet sebagai pondasi untuk melakukan pekerjaan lebih efisien atau lebih produktif.

Jadi, sebetulnya memberikan kemudahan bagi industri dan sesama kita. Misalnya dulu itu untuk mengoleksi data meteran, pihak PLN harus datang dari rumah ke rumah. Dengan perkembagan teknologi, sekarang meterannya sudah bisa meng-capture data dan mengirim sendiri datanya ke server.

Betulkah tujuan dari semua ini adalah beyond

connectivity?Sekarang kita masuk ke beyond connectivity, kita

mulai melihat aplikasi dan juga melihat desain. Contohnya aplikasi untuk industri supply chain. Semua industri di Indonesia ini kan pasti perlu kontraktor. Banyak sekali yang harus dia lakukan. Namun, dengan proses seperti itu ada kemungkinan uang hilang dan sebagainya. Karena itu, ada solusi untuk supply chain. Jadi kita mengenalkan aplikasi untuk melakukan otomatisasi. Ada proses-proses yang kita sekarang berubah dari manual menjadi otomatis dengan adanya aplikasi. Aplikasi ini membantu proses-proses jauh lebih efektif dan efisien.

Aplikasi ini bisa diimplementasikan untuk industri apa saja?

Sebetulnya ada aplikasi yang memang bisa dipakai untuk semua industri. Seperti supply chain, pasti semua industri punya supply chain. Tapi misalnya yang terkait dengan fleet management, belum tentu semua industri itu punya fleet management.

Dalam berbagai kesempatan, Anda selalu menying-gung soal less cash society. Bisa dijelaskan?

Jadi less cash itu kalau punya uang Rp 100 ribu bentuknya uang kertas semua, sekarang sudah ada sebagian yang ditaruhnya di kartu atau di handphone. Kita jadikan layanan ini sebagai bisnis baru, karena kita melihat adanya perbedaan antara jumlah nasabah bank dengan pengguna handphone. Kita melihat bahwa di sisi itu kita punya peluang untuk memberikan harga atau nilai lebih.

Seperti apa peluangnya?Sekarang ada sekitar Rp

300 triliun uang kartel yang beredar. Bayangkan kalau kita bisa melakukan efisiensi dari uang yang beredar itu, paling nggak berapa persennya diubah menjadi elektronik, kan sangat-sangat memberikan efisiensi

yang luar biasa. Bayangkan, saat kita mencetak uang Rp 2000, mungkin untuk mencetak dan mendistribusikannya sudah lebih dari Rp 2000. Kalau yang receh tadi sudah bisa dilakukan lewat handphone saja, bisa jauh lebih efektif.

Maksudnya, kue uang digital ini masih terbuka lebar?Landscape-nya masih sangat sangat terbuka. Di sisi

payment saja sekian banyak uang kartel yang beredar. Dari sisi advertising itu sekarang ini hanya penggunaan itu yang menggunakan digital advertising itu masih kurang dari 2 persen, sementara kitanya masih menggunakan tradisional,

INTERVIEW

Saat berbincang-bincang dengan tim

21APRIL 2015

traditional media. Kalau dilihat dari IoT misalnya, banyak sekali proses yang kita bisa efisiensikan dengan menggunakan itu. Demikian juga dengan vertikal lainnya yang sedang kita coba garap. Jadi orang yang punya akses ke internet sudah mulai nyaman dengan belanja online.

Kalangan mana saja target layanan less cash ini?Awalnya memang kita fokusnya ke un-bank. Masyarakat

un-bank itu adalah orang-orang yang selama ini tidak punya akses ke layanan finansial. Karena sebetulnya kita melihat bahwa kalau mereka bisa pakai handphone, harusnya mereka juga bisa diajarin untuk menggunakan handphone-nya untuk menjadi alat pembayaran, misalnya gitu. Nah, dengan berkembangnya teknologi dan maju pesatnya internet, kita juga tidak hanya melihat pada segmen tadi.

Apakah ke depan Anda akan terus mengembangkan layanan ini?

Melihat trennya yang bagus, tentu layanan ini akan terus dikembangkan. Potensinya masih cukup besar. Uang kartal yang beredar saja ada Rp 300 triliun. Taruhlah 5-10 persen saja pindah ke uang elektronik, ini kan besar sekali. Kue ini sangat besar. Tidak bisa hanya digarap satu operator telco saja.

Bagaimana dengan iklim kompetisi di digital service ini?

Jadi kalau di digital service sebetulnya sih kompetisinya bukan dengan operator lain. Jadi, contoh, pada saat kita masuk ke advertising, sebetulnya the real competitor

adalah newspaper, billboard, atau traditional advertising lainnya. Makanya kalau kita ngomong mobile advertising, ya semuanya bareng. Pada saat kita ngomong payment, kompetitor terbesar kita adalah uang cash, jadi sebetulnya semua bisa dibarengkan. Pada saat kita bicara mengenai IoT, the real competition adalah proses manual yang sekarang masih ada.

Bukankah layanan e-money (digital money) bisa jadi akan menggerus nasabah maupun transaksi perbankan?

Kami tidak melihat perbankan sebagai kompetitor. Justru kita berkolaborasi dengan perbankan. Operator telko memiliki  subscriber, jaringan, infrastruktur yang luas. Sementara perbankan memiliki  know how, bisnis proses, compliance  yang tidak dimiliki telko. Kita kolaborasi untuk bersama-sama menggarap pasar ini. Seperti saya bilang tadi, kuenya sangat besar. Dimakan sendiri juga tidak habis. Makanya kita perlu kolaborasi dengan perbankan.

Sebagai leader perempuan, bagaimana Anda me-maknai emansipasi di era sekarang, khususnya di XL?

Waduh, di sini banyak perempuan atau lakinya ya, saya nggak pernah ngitung, Saya saja bingung nih perempuan atau laki-laki ya, he-he-he. Tapi memang kalau dilihat dari leader-nya sih, 50:50. Jadi equal. Selain itu, salah satu alasannya saya bisa betah di sini karena memang gender sama sekali bukan alasan untuk naik pangkat gitu ya. Jadi memang performance, dilihat dari kinerja, apakah berprestasi atau tidak berprestasi? Jadi yang dilihat bukannya perempuan atau laki-laki, he. u

INTERVIEW

Foto bersama dengan CEO dan tim redaksi Asiatech

22 APRIL 2015

S OSOK dan gerak-geriknya menjadi pusat perhatian. Semenjak ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Per-ikanan, wanita energik di Kabinet Kerja Jokowi memang sempat menimbulkan kontroversi

karena gaya hidupnya; merokok dan memiliki tato. Pengusaha perikanan itu hanya lulusan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) alias tak tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Padahal koleganya di kabinet, rata-rata doktor. Atau minimal, berpendidikan sarjana. Susi berbeda, hanya lulusan SMP.

Perhatian tersedot ke Susi, setelah diketahui Ibu Menteri ini punya tato, dan punya putri yang cantik. Susi pun kian jadi perbincangan. Ada yang nyinyir, ada juga yang mendukung Susi. Namun, Susi kemudian membayarnya dengan aksi beraninya menenggelamkan kapal-kapal ikan pencuri ikan

asal negeri seberang. Pencurian ikan memang jadi penyakit klasik negeri ini.

 Ratusan trilyun, negara dirugikan, karena ikan digangsir para pencoleng di lautan Indonesia. Tapi Susi berani, memberi efek jera kepada para pencuri. Meski dikritik negara asal pencuri Susi bergeming, program penenggelaman kapal jalan terus. Apalagi itu didukung penuh oleh Presiden Jokowi, bos Susi di kabinet.

Tidak menamatkan pendidikannya di jenjang SMA, namun bukan berarti dia benar-benar berhenti belajar. Kegemarannya dalam membaca buku tetap ia lanjutkan hingga sekarang. Wanita asal Pangandaran ini berujar bahwa ia senang membaca novel-novel berbahasa Inggris dengan genre classical romance seperti karya William Shakespeare dan Agatha Christie.

Hasil ketekunannya membaca membuat Susi mahir dalam berbahasa asing. Hal itu sekaligus membantunya dalam mengomandoi puluhan pilot dan teknisi asing yang bekerja di perusahaan penyewaan pesawat miliknya, Susi Air.

Wajah Garang, Hati Lembut. Dalam peristiwa tsunami di Aceh pada Desember 2004 silam adalah momen yang tak terlupakan bagi wanita berzodiak Capricorn. Pasalnya, peristiwa tersebut mengajarkan Susi arti sebuah pengorbanan dan cinta kepada sesama. Saat melihat langsung betapa memprihatinkannya korban tsunami Aceh, ibu dari Nadine Kaiser merelakan pesawat miliknya dipakai oleh para jurnalis dan keluarga korban untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dikunjungi akibat peristiwa tersebut.

Blak-Blakan. Ia tidak segan melontarkan ide-ide gila meskipun itu bertentangan dengan pendapat banyak orang. Salah satu contohnya adalah ide untuk menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan yang sering berlayar di perairan Indonesia. “Asal dapat perintah dari Presiden, hal itu akan langsung saya laksanakan!” ucapnya.

Tidak suka berdandan. Kata feminin memang jauh terlintas di pikiran kita jika melihat penampilan ibu tiga anak ini. Susi sendiri mengaku bahwa dirinya kurang suka bersolek. Namun semenjak dilantik menjadi Menteri Kelautan dan

SANG MENTERI NYENTRIK

PROFILE

Susi PudjiastutiMenteri Kelautan dan Perikanan

23APRIL 2015

Perikanan yang membuat dirinya sering bertemu dengan banyak orang, Susi akhirnya meluangkan waktu untuk merias diri tiap kali kesempatan itu muncul.

Ditempa banyak kegiatan tentu membuat siapa saja merasa penat dan membutuhkan waktu relaksasi, begitu juga dengan Susi. Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti ini

punya cara tersendiri untuk melepaskan penatnya, yaitu dengan berenang di sebuah tempat tersembunyi yang ada di daerah Pantai Pangandaran, Jawa Barat.

Untuk membangun negara yang lebih baik, dibutuhkan pemimpin yang ‘gila’. Itulah prinsip Joko Widodo saat merekrut bawahannya. Menurut Jokowi, Susi adalah sosok ‘gila’ yang dapat membangun serta memperbaiki kondisi negeri. Tentu saja predikat ‘orang gila’ tersebut muncul setelah melihat kinerja Susi sebelumnya.

‘Kegilaan’ Membawa Juara MTQ Itu Jadi Menteri Penjaga Laut RI”.   Gila dalam arti bukan tak waras pikiran. Salah satu ‘kegilaan’ Susi kala masih belia, adalah berani nyetir mobil jip Hard Top. Padahal jip itu identik dengan kendaraan kaum adam dewasa. Tapi Susi berani menyetir jip Hard Top itu.

Bahkan gilanya lagi, Susi menyetir jip Hard Top itu saat masih jadi siswi sekolah dasar kelas VI. Mobil jip sendiri milik sang ayah, Haji Ahmad Karlan. Susi sendiri anak dari pasangan Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh Lasminah. Kala itu kata Fuad banyak yang kaget dengan kegilaan Susi kecil berani nyetir mobil jip Hard Top.

Susi, memang anak cerdas. Beberapa kali Susi mewakili sekolahnya ikut lomba cerdas cermat. Namun salah satu prestasi Susi yang paling punya kesan adalah keikutsertaannya mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an di Pangandaran. Susi bahkan juara. u

Reaksi Susi saat menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan.

24 APRIL 2015

M ENTERI yang satu ini termasuk yang paling dicari media saat ini. Rini Mariani Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk perempuan yang punya

tanggung jawab besar. Ia harus mengawasi secara langsung seluruh perusahaan BUMN yang jumlahnya mencapai 141 dan memiliki sekitar 700 anak usaha.

Perempuan kelahiran Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini mengatakan, disuntiknya 30 BUMN melalui skema Pernyertaan Modal Negara (PMN) akan berdampak positif bagi pembangunan. Mantan Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia dan ketua Tim Transisi Jokowi-JK ini pun menyebut PMN sebagai salah satu cara mengubah paradigma pembangunan nasional.

“Ini (PMN) perubahan paradigma pembangunan. Bahwa kami melihatnya bahwa dalam kita bangun indonesia tidak bisa pembangunan ini tidak bisa hanya dari belanja kementerian dan swasta karena indonesia begitu luas, dan banyak daerah yang butuh pembangunan yang swasta belum mau masuk,” ujar perempuan yang termasuk pelit wawancara ini  ketika ditemui Asiatech di kawasan Istana Negara.

Rini menjelaskan, pembangunan sudah seharusnya dimulai oleh BUMN. Hal itu penting kata dia sebagai contoh kepada swasta untuk juga ambil bagian dalam pembangunan. Bahkan, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Kabinet Gotong Royong (2001-2004) ini memberikan contoh negara yang besar karena BUMN-nya. “Tiongkok, bisa jadi contoh bagaimana BUMN sangat berperan besar bagi pertumbuhan ekonominya,” ujarnya.

“Kami mempelajari bagaimana Cina itu tumbuh sepuluh persen per tahun. Itu karena mereka kembangkan potensi BUMN. Jadi nantinya kita yakini di Papua kalau BUMN didorong lebih keras itu bisa tercapai pembangunannya,” kata anak dari Soemarno

“PEMBANGUNAN SUDAH SEHARUSNYA DIMULAI OLEH BUMN”

PROFILE

Rini SoemarnoMenteri BUMN

25APRIL 2015

Sosroatmodjo pejabat publik pada era Soekarno.Menurut dia, dana PMN tahun ini akan benar-benar

digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Pembangunan itu diantaranya yaitu tol dan pelabuhan. “Seperti jalan tol

Sumatra. Berkali kali ditenderkan tidak ada yang mau. Padahal kami lihat prospek swasta itu besar jadi kami kembalikan BUMN agar pembangunan yang lain nanti ikutan,” ucap Rini.

Sementara di sektor perhubungan, BUMN Angkasa Pura II yang juga mendapatkan jatah PMN akan melakukan berbagai pembebasan lahan untuk perluasan bandara. Di bidang pertanian, target mengejar swasembada pangan sangat diperlukan akselerasi kinerja BUMN. Salah satunya kata dia yaitu lebih mengembangkan peran Bulog.

Alumnus Fakultas Ekonomi, Wellesly College Massachusetts, USA (1981) ini lebih senang ngobrol santai saja. Wanita yang dikenal dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Nanti kita atur lagi ya,” ujarnya ketika disodok pertanyaan-pertanyaan riskan.

Sebelum diangkat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, nama Rini sempat diisukan terseret beberapa kasus korupsi, seperti kasus pembelian pesawat tempur Sukhoi dan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Rini juga diduga masuk dalam daftar

merah KPK. Meski begitu, ini hanya sebatas dugaan dan Rini tetap terpilih sebagai menteri BUMN pada tahun 2014. Hingga kini ia terus berkiprah untuk bangsa ini. u

PROFILE

INTERVIEW

Jeny MustophaVice President IT Strategy Garuda

MASKAPAI PENERBANGAN MERUPAKAN PERUSAHAAN

PADAT TEKNOLOGIGAYA BICARANYA SANTAI. NAMUN, KETIKA BICARA SOAL INFORMATION

TECHNOLOGY (IT), WANITA INI TAMPAK BEGITU FASIH DAN MENGUASAI. IA BEGITU RUNUT SAAT MENERANGKAN TENTANG DETAIL SISTEM IT. DIA ADALAH

JENY MUSTOPHA, VICE PRESIDENT IT STRATEGY GARUDA.

DUNIA Information Technology (IT) sudah menjadi pilihan dan jalan hidup wanita kelahiran Pekanbaru, Riau, 31 Juli 1964 ini. Sejak belia, Jeny memang gemar dengan dunia yang jarang

ditekuni kaum hawa ini. Setelah lulus kuliah, ia bekerja di Bank Danamon tahun

1986. Dua tahun berikutnya, ia bergabung dengan Bank Universal. Di Bank ini, Jeny tergolong betah. Wanita cantik ini

bekerja di Bank Universal sampai bank ini merger jadi Bank Permata tahun 2003. “Di bank ini saya bekerja mulai dari awal, saya bangun sistemnya,” tuturnya saat berbincang dengan tim Asiatech di kantornya, di kawasan Garuda City, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.

Hampir 15 tahun bekerja di Bank Universal, sebenarnya Jeny merasa sedikit khawatir dirinya terlalu larut di comfort zone. Sebab itu, setelah proses merger selesai, sang suami

26 APRIL 2015

INTERVIEW

27APRIL 2015

INTERVIEW

memintanya untuk tidak lagi aktif di perbankan. Saat proses merger ini (gabungan dari lima bank menjadi

Bank Permata) Jeny adalah salah satu orang penting di balik pembuatan sistem IT-nya. Menurut jeny, dirinya hanya diberi waktu selama 6 bulan untuk meyelesaikan tugasnya itu. Tapi begitu merger selesai, ia justru memutuskan untuk tidak bergabung lagi. “Jadi, saya menghantarkan saja sampai proses merger selesai,” ujarnya wanita yang mengaku takut ketinggian ini.

Kenapa? Ada alasan manusiawi yang bisa diterima akal. Selama 6 bulan proses merger untuk membangun sistem baru, selama itu pula kerja Jeny bisa dikatakan 24 jam. Kurang tidur, lelah, dan jarang bertemu keluarga, menjadi rutinitas wanita ini ketika itu. Lumrah, jika sang suami pun keberatan jika istri tercintanya ini terkuras tenaganya.

Sekalupun demikian, toh sekeluar dari bank tersebut, Jeny masih sempat membantu Bank Danamon selama 6 bulan. Di sinilah awal mula Jeny bertemu dengan Emirsyah Satar, yang kala itu masih menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.

Namun sebelum bergabung dengan Garuda, Jeny lebih dulu bergabung dengan Grup ASTRA. Namun kali ini bukan di perbankan, melainkan di Asuransi Garda Buana Garda Oto. Ia bergabung di asuransi ini hingga tahun 2008. “Kemudian saya ditawari oleh seorang headhunter untuk bekerja di multi national company, yakni asuransi AXA. Di sini saya ingin

melakukan service IT,” ujarnya. Menurut jeny, waktu bergabung di AXA ada 6 perusahaan

di grupnya, tapi IT nya dijadikan satu. “Saya tarik semua orang IT di 6 perusahaan itu dijadikan satu, share service. Jadi, kami yang menjalankan IT-nya dari 6 perusahana tersebut. Hasilnya, cost efficient-nya jauh lebih besar dibandingkan ketika mereka masih nyebar di masing-masing perusahaan,” kata Jeny bangga.

Perjalanan karier Jeny berubah di tahun 2012. Ia bergabung dengan Garuda . Jeny mengaku, awalnya belum begitu berminat. Namun, ketika Emirsyah Satar menanyakan secara diplomatis, ”Masak bekerja untuk kepentingan negara Anda nggak mau?”, hati Jeny jadi luluh.

Nasionalisme wanita ini seolah terpanggil dari lubuk hati yang paling dalam. Rupanya kata-kata sang Dirut Garuda waktu itu, membuat Jeny tak bisa menolak untuk bergabung dan bertekad untuk memajukan perusahan penerbangan plat merah tersebut.

Penyatuan sumberdaya manusia (SDM) IT juga Jeny terapkan, begitu ia bergabung dengan Garuda, menjadi share service IT. “Kalau dibiarkan nyebar, yang untung itu orang asing, karena kita harus beli teknologinya terus ke mereka. Kami yang capek-capek cari duit, yang kaya mereka. Benar-benar nggak rela saya,” ujarnya bersemangat.

Lantas seperti apa kiprah Jeny di bisnis penerbangan milik Pemerintah ini? Kepada Tim Asiatech, Jeny memaparkan banyak hal. Berikut petikan wawancaranya.

Sebagai Vice President IT Strategy di Garuda, kabarnya Anda juga sering turun langsung ke lapangan untuk urusan pekerjaannya?

Ya. Mau nggak mau saya juga harus turun ke bawah untuk memastikan semua operasional IT nya berjalan dengan baik. Saya mesti blusukan ke unit-unit di bawah saya, ke kantor cabang, ke airport, dan semua lini yang terkait dengan operasonal IT.

Pola kerja macam ini, memang sudah menjadi habit Anda sejak dulu?

Ya. Saya harus turun ke bawah untuk memastikan kesiapan dan pelaksanaan kerja di unit saya. Kalau nggak, nanti cuma di atas awan saja. Bahkan, dalam waktu-waktu tertentu, misalnya saat momen Lebaran, Natalan, atau liburan besar lainnya, jam 4 pagi saya sudah di bandara. Saya harus memastikan kesiapan dan operasional yang terkait dengan IT berjalan dengan baik.

Anda bisa bayangkan, dalam sehari, mulai dari pagi sampai malam hari, jumlah penerbangan Garuda melalui Airport Soekarno Hatta (CGK) itu mencapai 185, sementara secara keseluruhan mencapai 600 penerbangan per harinya baik penerbangan Domestik maupun Internasional. Kalau ada yang keliru satu saja, bisa mengacaukan semuanya.

Sebegitu berat tugas Anda?Mau tidak mau. Sebab, bicara soal kinerja, Tingkat

Ketepatan Waktu Penerbangan (On Time Performance /OTP) Garuda tahun ini mencapai 87%. Berarti ada 13% penerbangan yang (delay) disebabkan oleh di antaranya

28 APRIL 2015

INTERVIEW

cuaca, airport facility, technical pesawat. Dan IT hanya berkontribusi 0,2% per tahun atas keterlambatan. Jadi kami tidak boleh lebih dari 0,2% per tahun. Jadi, on time system kami di Garuda itu 99,98%.

Selama ini semua berjalan dengan baik?

Kami bersyukur, selama ini semua berjalan lancar.

Termasuk untuk penambahan jalur-jalur baru?

Ya, termasuk jalur-jalur baru. Jadi, kami memiliki total 76 kota tujuan dan 680 rute, harus dijaga dengan baik.

Dengan adanya perubahan kebijakan tidak adanya pembelian tiket di Bandara (Go Show) apakah ada perubahan dalam sistem IT Garuda?

Ya. Ini kebijakan baru, jadi kami tidak lagi menyiapkan counter penjualan tiket di bandara. Kami menyediakan kios di sana. Jadi kalau ada orang datang dan butuh, kami sudah siapkan tempat untuk melayani. Yang kedua, kami juga membuka counter di Sheraton Hotel Bandara yang buka dari jam 3 pagi sampai jam 1 pagi. Jadi, kalau orang lagi on the way dan kondisi emergency bisa beli di sana.

Antisipasi lainnya yang sudah dilakukan Garuda?Kami juga menyediakan mobile application Garuda

melalui handphone. Dengan mobile aplication Garuda ini customer bisa memesan tiket pesawat melalui aplikasi ini. Caranya mudah, tinggal pilih menu pembelian tiket pesawat, nanti begitu sampai di airport tinggal cetak tiket atau tinggal menunjukan soft copy yang dikirimkan.

Artinya, ada perubahan dalam sistem teknologinya juga, ya?

Memang kami sudah mengantisipasi hal ini jauh sebelumnya. Kami sudah mengantisipasi bahwa mobile transaction akan menjadi critical yang sangat tinggi.

Bukankah Garuda sudah memiliki web application sejak dulu?

Kami memiliki web application, tetapi penggunaan web application bagi sebagian orang masih kurang peminatnya. Mobile application di era sekarang ini lebih banyak dipilih dan digunakan, karena praktis dan bisa dilakukan di mana saja. Customer tinggal download aplikasinya, selanjutnya bisa melakukan pembelian tiket Garuda.

Untuk mobile transaction, ada kerjasama dengan pihak perbankan?

Yes. Karena ini berkaitan dengan transaksi via online. Lalu untuk mengantisipasi customer yang masih

belum paham dengan mobile transaction, apa yang dilakukan Garuda?

Itu tadi, kami tetap buka counter di beberapa tempat. Itu untuk customer yang tidak memiliki credit card dan lebih senang membawa uang cash.

Berapa persen customer yang sampai sekarang masih lebih suka membeli tiket dengan uang cash?

Masih banyak. Untuk menggunakan credit card mereka masih nggak mau, transaksi via online juga nggak berani. Masih banyak takutnya. Maka itu, buat kami edukasi kepada mereka juga sangat penting.

Untuk mobile application sudah berapa lama diberlakukan?

Sudah setahun lebih. Hanya saja, kami sedang terus memperbaiki layanan mobile kami. Kalau dulu kami menyediakan mobile web, sekarang kami menyediakan layanan melalui mobile app, dengan cara men-download aplikasinya ke app kami.

Aplikasinya free atau berbayar?Free. Customer bisa download di play store android secara

gratis. Melalui aplikasi ini customer bisa booking tiket atau ceck in status dengan mudah.

Sampai sekarang berapa banyak user dari mobile application Garuda?

Kalau user, kami memiliki loyalty customer yang mencapai 1 juta orang lebih. Cuma yang mobile application ini, kami baru lauching satu bulan sudah sekitar 10 ribu customer yang menggunakan.

Dari 10 ribu user, berapa yang bertransaksi?Cukup banyak, mencapai 30% sampai 40%. Mobile application ini buatan Garuda sendiri?Yes. Kami yang membuat, karena kami yang tahu

kebutuhan customer kami. Jadi apliksi di airlines itu beda banget dengan aplikasi di bisnis lainnya. Saya itu sebenarnya besar di dunia perbankan. Saya 16 tahun aktif di perbankan

29APRIL 2015

INTERVIEW

dan 9 tahun di asuransi, seperti AXA dan Garda Oto.Apa pebedaan yang Anda rasakan ketika bekerja di

airlines dan perbankan atau asuransi?Saya merasakan sangat beda. Di airlines itu sistemnya

sangat critical, karena yang kita tangani itu terkait dengan safety nyawa orang. Sementara kalau di perbankan atau, sistemnya sangat terkait dengan keamanan uang orang lain. Kalau soal uang, saya melakukan kesalahan, saya bisa langsung minta maaf dan uang bisa dibalikin, beda banget.

Perbedaan lain yang saya rasakan, saya baru tahu kalau di airlines itu IT-nya itu 24 jam harus tepat sekali dan safety. Di airlines tidak boleh bilang “sistem ini boleh nyala, boleh nggak”. Harus nyala terus 24 jam non stop.

Termasuk di sistem ticketing?Kalau sistem dalam ticketing reservation itu masih oke.

Kalau nggak bisa jualan, paling saya kena marah. Tapi kalau soal sistem maintenance pesawat, itu nggak main-main, karena itu terkait dengan nyawa orang. Kami harus menjamin DRC ((Disaster Recovery Center) kami harus jamin 24 jam-nya, itu harus sangat akurat. Itu yang menurut saya, bedanya sistem di airlines dan sistem di perbankan.

Anda merasakan stresnya lebih tinggi di pekerjaan sekarang ini?

Ya, betul. Stresnya lebih tinggi. Karena dia punya tiga aplikasi yang sangat besar, yaitu maintenance pesawat, crew, dan ticketing reservation. Semuanya harus berjalan dengan baik. Misalnya kita ada penerbangan ke Jepang, itu harus ada crew kami yang bisa berbahasa Jepang. Bahkan, untuk penerbangan domestik saja, misalnya ke Padang, itu harus ada yang bisa berbahasa Minang.

Sebab, kalau tiba-tiba dalam penerbangan ada penumpang yang sakit dan dia tidak bisa berbahasa Indonsia dengan baik, maka di sini pentingnya crew yang bisa berbahasa kota atau negara tujuan penerbangan. Hal-hal yang seperti ini yang harus kami jamin, bahwa di dalam satu pesawat itu semua harus benar-benar akurat dalam semua kebutuhan penerbangan.

Bagaimana kalau tiba-tiba ada crew yang berhalangan tugas?

Kami sudah menyiapkan crew standby sebagai pengganti.Bagi Garuda, apakah selama ini SDM-nya sudah

memadai untuk mengantisipasi banyaknya persoalan tersebut?

Ya. SDM dan sistem harus mendukung betul. Dengan crew yang mencapai 5000 orang, tidak mungkin kami akan meng-handle satu per satu. Maka itu, dibutuhkan tools yang tersistemasi dengan baik. Kami harus bisa mengoptimalisasi sistem, karena satu pesawat dalam sehari terbangnya bisa 4 sampai 5 kali.

Kalau soal ticketing reservation, apa yang paling critical?

Di ticketing reservation, yang paling critical adalah departure system. Sebab, buat kami, keberhasilan sebuah penerbangan, juga, jika kami bisa menerbangkan penumpang dengan tepat waktu. Kalau hanya ada masalah pada penjualan tiket, paling kami kena marah. Tapi kalau nggak berangkatan atau check in system-nya kacau, kami kena marah sama customer. Dimarahi customer buat kami lebih menakutkan. Ini yang kami selalu jaga. Jadi sistem di airport itu jauh lebih critical dibandingkan di front office yang jualan tiket.

Dari tiga aplikasi tadi, mana yang paling rawan, kalau terjadi pembajakan?

(Tertawa) waduuh...jangan deh.Maksud kami kalau terjadi “pembajakan” di sistem IT..Bersyukur, selama ini kami memiliki sistem yang aman.

Kami bekerja sama dengan konsultan IT yang kita rekrut. Tapi banyak juga pihak luar yang coba untuk

mengacaukan sistem di Garuda?Banyak. Dua tahun lalu kami pernah diserang di salah

satu negara. Maka itu, kami pakai konsultan yang gonti-ganti, tidak hanya satu konsultan. Kami meng-hire mereka untuk “meng-hack” kami.

Dengan gota-ganti konsultan apa tidak riskan? Malah kami memang tidak boleh hanya satu, harus ganti-

30 APRIL 2015

INTERVIEW

ganti. Karena kalau hanya satu, maka dia akan tahu semua tools kami, dan ada kemungkinan dia bisa memainkan sistem kami. Ini bahaya. Tapi kalau dengan gonta-ganti konsultan, dia akan coba dengan cara-cara yang lain, sehingga security system kami lebih teruji.

Apakah Garuda pernah melakukan simulasi, bagaimana menghadapi kalau terjadi IT Garuda tidak jalan?

Kami punya DRC (Disaster Recovery Center). Yaitu, fasilitas pengganti pada saat Pusat Data (Data Center) mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi. Kami punya major system yang terjaga dengan baik selama 24 jam. Jadi, kalau terjadi sesuatu, bisa langsung connect ke DCR kami. Maka itu, tidak boleh ada gangguan sistem IT di kami.

DRC –nya ada standar tertentu, untuk menghadapi emergency?

Yes. Itu nggak lebih dari 30 menit. Kami ada 12 core application yang harus aktif dalam waktu 30 menit. Pekerjaan ini masih menjadi tanggung jawab saya, dan tim ini bekerjasama dengan risk management corporate. Kami melakukan business impact analysis. Dari sini kemudian kami melakukan pada bisnis-bisnis lainnya.

Anda sudah 28 tahun bergelut di dunia IT. Untuk di Garuda, apa jobdesc Anda sekarang?

Dulu saya memang mulainya dari programer. Dulu masih menggunakan program-program yang masih jadul, tidak secanggih seperti sekarang. Saya suka sekali belajar, dalam hidup saya. Bekerja, buat saja, adalah belajar. Itu motto saya. Saya datang ke Garuda, saya itu belajar.

Alasannya?Karena kalau kita mau jadi orang IT yang

sesungguhnya itu bukan di sini, tapi cocok kalau di Microsoft, Oracle, atau perusahan IT lainya. Kalau saya masuk ke dalam suatu organisasi, saya belajar berbagai bisnisnya. Karena di sini saya harus mencari teknologi yang tepat. Tidak semua teknologi itu tepat dipakai, meskipun oleh sesama airlines.

Apa yang membuat beda?Karena culture dan target market kami tidak

sama dengan airlines lainnya. Waktu saya datang ke sini, Business User bilang ke saya, “Jeny, saya mau kita punya kios.” Saya jawab, “buat apa kita bikin kios?” Beliau bilang, ”Orang check in pakai kios.” Saya sampaikan, “kita mesti tahu siapa customer kita. Customer kita belum tentu loh mau antre di depan kios.”

Orang Indonesia itu tipikalnya ingin dilayani. Apalagi customer-nya Garuda yang midle to up.

Lalu, apa yang Anda sarankan waktu itu?Saya menyarankan, kalau mau bikin kios itu

jangan di Jakarta. Saya sarankan bikin di daerah saja. Dulu kami pernah punya kios, tapi akhirnya nggak pernah dipakai. Karena itu, bagaimana

kami bisa memastikan teknologi yang tepat untuk kami, karena investasi teknologi itu mahal. Sayang kalau uang kita digunakan untuk beli teknologi yang bikin dari asing. Kita yang capek cari uang, mereka yang untung. Itu yang terus terang, saya nggak rela.

Kita beli kios dan beli sistem, itu kan dari luar negeri. Yang kaya ya orang luar negeri. Saya pernah bilang Business user “Pak kita masih padat karya. Dari pada kita memperjakan mesin, mendingan kita mempekerjakan orang Indonesia.” Mesin ini mungkin cocok untuk lima tahun ke depan.

Jadi lebih simpel yang seperti sekarang, ya?Betul. Customer cukup gunakan gadget, bisa booking tiket. Garuda mendapat five star, apakah ada peran IT? Di dunia ini hanya ada 7 ailines yang mendapat five star,

salah satunya adalah Garuda. Ini karena layanan kami memang sangat beda dibanding dengan airlines lainnya. Bagusnya layanan kami karena memang customer kami juga ingin dilayani. Makanya, di mata internasional, layanan kami dinilai sangat bagus.

Lha wong suami saya waktu naik business class saja, pernah ngomong ke saya, ”Jeny bilangin ya, pramugari Garuda dalam melayani penumpang itu nggak harus sampai jongkok gitu kalau nanya ke penumpang. Aku kan jadi risih.” Karena memang di sini para pramugari itu diajari, kalau bicara dengan penumpang, posisi mata itu harus setara tingginya. Jangan sampai pramugari berdiri, lalu penumpang harus mendongak

31APRIL 2015

ke atas. Jadi perolehan bintang 5 Garuda, bisa dibilang karena

service yang begitu lebih, sampai harus jongkok, ya?Di Garuda, kami sudah menetapkan bahwa dalam layanan

penerbangan terhadap penumpang itu ada 28 touch point, mulai dari pra journey sampai dengan post journey.

Contohnya?Contohnya , mulai dari penumpang menanyakan jadwal

penerbangan, booking, call center. Kemudian saat di bandara, waktu check in, bagasi, dan lainnya. Sampai kemudian pada post journey, seperti penumpang mendapatkan bagasinya, dan lainnya. Semua touch point itu sangat penting bagi kami, karena bagian dari layanan yang harus kami jaga dengan baik.

Bisnis penerbangan tentu tak lepas dari kerjasama dengan pihak luar. Misalnya, untuk penjualan tiket dan lainnya. Bagaimana untuk mensinergikan IT dengan pihak

luar tersebut?Sebenarnya untuk ticketing reservation, kami sudah di-cloud

computing (komputasi awan). Jadi, setiap ada transaksi pada penjualan tiket di mitra kami, kami memliki copy transaksinya, karena sudah di-input ke data base kami. Jadi, kalaupun terjadi sesuatu dengan mereka (mitra), bisnis kami tetap berjalan. Kami tidak tergantung dengan mereka.

Di bawah saya sekarang ada lima. Kelima struktur ini ketika saya masuk belum seperti ini, dan saya ubah setelah saya bergabung di sini. Dalam kaitannya cloud computing. Waktu kami pindah ke cloud computing, secara total infrastruktur kami berubah.

Menurut Anda, cloud itu sefety untuk bisnis penerba-ngan?

Sudah safety. Sistem cloud ini sudah di-sign sejak tahun 2010 lalu. Dan implementasinya itu nggak mudah. Sistem cloud yang kita pakai itu sebenarnya sudah bagus. Sudah dipakai 160

airlines. Di Asia Pasific sudah 50 airlines yang memakai. Aplikasinya aman untuk bisnis penerbangan?Aplikasinya bagus, karena saya sudah lihat dipakai oleh

banyak airlines. Tapi sayangnya, di kita ini infrastrukturnya belum memadai.

Maksudnya?Nggak semuanya rata. Kita kalau ngomong di Indonesia

timur, itu network-nya mati-hidup-mati-hidup. Bandwidth-nya kecil banget. Tensinya di Indonesia timur jauh lebih jelek di bandingkan di bagian barat atau di Jakarta. Ini yang jadi tantangan cukup berat. Kalau kami harus investasi untuk membenahi ini, terlalu tinggi biayanya.

Dalam setiap penerbangan, setiap hari, kami sudah bisa memiliki data pantauan, apakah jumlah penumpangnya memenuhi target atau tidak. Kalau tidak, (rapor) kita merah. Dan setiap hari dimonitor.

Apa yang dilakukan Garuda jika terjadi rapor merah macam itu?

Dalam hal ini kami memiliki tiga hal yang menjadi fokus kami, yaitu revenue generator, cost driver, dan refinancilng.

Dalam hal pembiayaan, kami bukan bicara cost efficient, tapi cost effective. Jadi, kalau memang biaya itu harus dikeluarkan itu good cost dan bisa meng-cover bisnis yang lebih, maka itu akan dikeluarkan. Tetapi kalau bad cost ya harus kami potong.

Tadi yang masih jadi kendala itu kan soal infrastruktur. Bagaimana dengan SDM IT yang ada di Garuda, apakah sudah memadai?

(Jeny Mustopha menarik napas agak dalam).

Kok tarik napas? Berat ya?(Tertawa). Begini, sebenarnya orang bekerja di IT itu tidak

harus bekerja di satu tempat. Yang penting orang IT itu harus tetap mau belajar terus dalam bisnisnya. Dan IT itu sangat cepat sekali berkembang. Nggak semua orang bisa. Dan kalaupun bisa, tapi kalau nggak mau belajar, ya percuma saja.

Dan manusia itu punya limit atau batas tertentu. Saya saja, waktu umur di bawah 30 tahun cepat sekali menyerap hal-hal baru. Sekarang sudah 50an tahun, waduh sudah mulai berat untuk menyerap hal-hal baru. Loading-nya jadi berat, karena faktor umur. Maka itu saya selalu bilang ke tim saya, inovasi itu harus tetap dibuat. Kalau kalian sudah merasa mentok dan malas untuk membaca, ya sulit. Saya sendiri dalam sehari, minimal 30 menit harus baca. Apa saja yang dibaca.

Apa harapan Anda ke depan untuk Garuda?Harapannya, tentu ingin perusahaan ini lebih maju dan

mampu melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik. u

32 APRIL 2015

INTERVIEW

HAMPIR seluruh penerbangan di Indonesia, tak luput mempekerjakan tenaga kerja asing (ekspatriat). Begitu pula dengan Garuda. Terkait dengan sumber daya manusia (SDM) internal Garuda, Jeny Mustopha memiliki pendapat tersendiri. Ia mengaku lebih senang dengan SDM lokal Indonesia dibandingkan dengan ekspatriat.

“Jangan salah, orang Indonesia itu pintar-pintar. Banyak sekali yang pintar di semua bidang. Saya bangga jadi orang Indonesia. Saya pernah bekerja di multi national company. Saya pengen tahu, sepintar apa sih mereka ini orang-orang asing? Mereka pintar di Bahasa Inggris nya, memang,” ujarnya sambil tertawa.

Tapi kalau mau bicara soal analisa IT, menurut Jeny, orang Indonesia ternyata lebih jago. Ini sudah ia buktikan.

Event software house ini diadakan untuk menjaring bibit unggul di bidang IT. “Jujur saja, saya ngggak suka lihat konsultan-konsultan yang dari luar (asing). Orang-orang Indonesia itu bagus-bagus,” katanya.

Jeny mengungkapkan, jika merekrut tenaga kerja lokal, perusahaan lebih diuntungkan. Pasalnya, tenaga kerja Indonesia masih tergolong murah. Dibandingkan dengan India atau China, pekerja Indonesia lebih murah dan lebih hebat. Bahkan, soal kemampuan berbahasa Inggris, pekerja dari China dan India lebih parah dibandingkan pekerja Indonesia. Yang membedakan antara pekerja Indonesia dengan pekerja asing, menurut Jeny, pekerja asing lebih hard working saja.

Untuk memberdayakan kalangan mahasiswa yang berprestasi di bidang IT, Garuda juga memberikan beasiswa

yang menjadi bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan ini. “Kami juga ambil anak-anak dari UGM (Universitas Gadjah Mada), ITS (Institut Teknologi Surabaya) untuk magang di Garuda. Dalam setahun bisa mencapai 10 orang. Saya senang banget, karena mereka jadi lebih terbuka wawasannya tentang bisnis airlines,” ujar Jeny.

Dalam urusan pekerjaan, wanita enerjik ini memang dikenal sangat nasionalis. Bagi Jeny, jiwa nasionalis itu penting dimiliki setiap orang Indonesia. “Menurut saya, ngapain kita bangga dengan asing. Saya harus bangga dengan Indonesia,” katanya bersemangat.

Terkendala InfrastrukturJeny mengungkapkan, persoalan IT dalam bisnis

penerbangan sampai saat ini adalah masih terkendalanya infrastruktur yang masih kurang memadai. Sebab, jika bicara kecepatan dan service dalam bisnis penerbangan, semua membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai.

Karena menurutnya, Garuda itu bukan menjual tiket, melainkan jualan service. Service itu membutuhkan teknologi dan orang (SDM) yang menjalankan teknologi. Tanpa orang, layanan teknologi juga tidak jalan. “Misalnya, kalau orangnya cemberut, siapa yang mau jadi customer Garuda?” katanya.

Maka itu, lumrah jika dalam proses recruitment SDM Garuda punya standar khusus yang beda dengan airlines lain. Standar yang ditetapkan perusahan penerbangan ini lebih tinggi dari lainnya. Wajar, jika Anda lihat pramugari Garuda itu sangat beda dengan pramugari penerbangan lainnya. u

SDM Penerbangan Tidak Harus dari Asing

Saat diwawancarai tim Asiatech

33APRIL 2015

INTERVIEW

34 APRIL 2015

PROFILE

“AYO KITA BERMIMPI.”

YUSRON IHZA MAHENDRA (Dubes Indonesia Untuk Jepang)

S OSOKNYA kelihatan lebih langsing. Pasalnya, dari berat 76 kilogram, tinggi 171 cm. Sekarang beratnya menjadi 72 kilogram. “Menjalankan gaya hidup lebih sehat, dong,” ujar Yusron Ihza Mahendra, tentang gaya hidupya sebagai Duta

Besar Indonesia di Jepang.Nge-gym, seminggu dua kali. Setelah jam lima, main

pingpong. “Sebenarnya, ini kebiasaan dari dulu, sejak muda,” kata Yusron. Bahwa dirinya main sepeda, dan mempunyai komunitas bersepeda memang iya. “Yang juga saya atur,

35APRIL 2015

PROFILE

pandai-pandailah mengatur makan, misalnya mengganti nasi putih dengan nasi merah,” ia membuka kiat.

“Sedang menyiapkan buku tentang militer dan kudeta,  novel gerakan 30 September,” ujar Yusron kepada reporter Asiatech, usai pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta. “Kalau dengan pak Menteri, bukan membicarakan peristiwa yang dikenal dengan gerakan G 30 S0PKI. Buku itu, bukan sekadar matinya tujuh jenderal. Tapi, masalah luluh lantaknya bangsa ini, luruhnya mimpi bangsa besar. “Kami menyiapkan hal-hal lain, semacam kunjungan pak Presiden ke Jepang,” ujar Yusron.

  Tentang tulisan dengan 350 halaman. Semacam novel Nyanyian Bangsa Cacing. Bahwa, kita bangsa yang besar. Yang digembosi oleh agen dari negara besar. “Saya akan terbitkan di tengah kesibukan sebagai dubes,” jelasnya. “Menulis, adalah hobi saya,” pria bersahabat ini memberi sisi lain hidupnya. 

 Yusron bercerita dirinya bekerja all-out untuk bangsa ini, termasuk antara lain tugasnya memberi pemaparan kepada para pengusaha yang akan dikirim ke Indonesia tentang prioritas pembangunan Indonesia pada sektor maritim, pembangunan infrastruktur, pembangunan tenaga listrik serta pemerataan pembangunan ke daerah-daerah.

Menurut Yusron, Jepang perlu meningkatkan kerja sama ekonomi dan investasi di Indonesia karena penduduk

kelas menengah Indonesia yang semakin meningkat serta kemampuan Indonesia sebagai basis produksi untuk konsumsi domestik maupun pasar ekspor. “Kerjasama teknologi dan bantuan bisa kita dapatkan,” ujarnya.

Pria kelahiran Belitung pada 6 Februari 1958 ini memang menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Manggar, Belitung Timur, sebelum akhirnya merantau ke Jakarta untuk menimba ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

 Tahun 1980, gelar sarjana Ilmu Sosial diraihnya, menyusul kemudian gelar S2 yang juga diselesaikannya di Universitas yang sama pada tahun 1986. Akan tetapi, gelar dari universitas terkemuka di Indonesia dan megahnya kota Jakarta tak membuat seorang Yusron Ihza merasa cukup akan ilmu. Tak berapa lama ia memutuskan untuk terbang ke Jepang untuk memenuhi hasrat yang begitu besar akan pengetahuan.

Tiga belas tahun dilaluinya di negeri Sakura untuk menyelesaikan gelar master bidang hukum dan doktor bidang ekonomi politik di Universitas Tsukuba Jepang. Ia bukanlah mahasiswa biasa-biasa, hal ini dibuktikan dengan berbagai aktifitas yang menunjukkan eksistensinya diantaranya sebagai koresponden kompas untuk Tokyo selama tujuh tahun, menjadi peneliti pada Tsukuba Advanced Research Alliance, Dosen pada Nihon University, Jepang, serta sebagai Konsultan

36 APRIL 2015

Politik Departemen Kehakiman Je-pang.

Yang paling membanggakan ada-lah, disertasi doktoral Yusron Ihza, seorang putra Bangka Belitung, dan warga Negara Indonesia yang menjadi perantauan di Jepang, berhasil men-ciptakan prestasi fenomenal dengan merontokkan Flying Geese Model dari Profesor Kenamaan Jepang yang di elu-elukan bank Dunia.

Prestasi tersebut semakin meng-gemparkan Jepang karena berhasil membuka mata para pendukung paham keajaiban ekonomi asia ke tika disertasinya menemukan kebenaran-nya saat ekonomi asia luluh lantak akibat krisis moneter. Inti disertasi S-3 berbahasa Jepang dengan judul “Ganko-Ketai Moderu no Shinwa-shei” (Mitos Model Flying Geese) yang ditulis Yusron 14 tahun silam itu adalah sanggahan yang mengingkari keabsahan teori-teori tentang keajaib-an ekonomi Asia yang sedang dielu-elukan dunia saat itu.

Semasa menjadi anggota DPR, du-nia Internasional mengamanatkannya jabatan Ketua Liga Parlemen Indone-sia-Jepang Tahun 2009. Diusia yang masih muda, Yusron berhasil menjadi duta besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia. Yusron Izha Mahendra mempresentasikan tentang berbagai hal tentang hubungan Jepang dan In-donesia.

Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang besar, dan pertanyaan mendasar sebagai bangsa yang besar adalah bagaimana mentransfer potensi yang besar ini menjadi sesuatu yang real (nyata-red).

“Ayo kita bermimpi, jangan takut untuk bermimpi karena bisa jadi sebagian besar dari mimpi itu adalah sebuah kenyataan, bukankah para pemimpin besar dunia dulunya adalah para pemimpi, bukankah Soekarno, presiden kita dulunya adalah seorang pemimpi,” kata pria yang mendapat penghargaan “The Higashikuni-Nomiya International Prize” dari “The Higashikuni-Nomiya Memorial Foundation” ini panjang lebar. u

PROFILE

Bersama istrinya Margaretha Suryanti

Yusron Ihza Mahendra menikmati hobi bersepeda di sela kesibukannya

Yusron Ihza Mahendra (kanan) saat diwawancarai

Foto-foto: dok. istimewa

37APRIL 2015

Jl. Brawijaya III No. 87Kebayoran Baru – JakartaPhone. 021 727 99 194.

38 APRIL 2015

DOCUMENTATION

ASIATECH DIGANDENG UNIUTAMA SOLUTION MALAYSIAJALINAN SAUDARA SERUMPUN DAN DALAM KAITAN KOMUNITAS ASEAN. DUA PERUSAHAAN SWASTA TERKEMUKA DI INDONESIA DAN MALAYSIA INI MENJALIN KERJASAMA BUSINESS TO BUSINESS. ADAPUN KEDUA PERUSAHAAN ITU BERGER-AK DI BIDANG INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT).

SPECIAL DOCUMENT

Dato Paduka Abdul Rahman Bin Ibrahim Honorable Chairman USSB saat menyampaikan paparannya.

39APRIL 2015

A CARA penandatangan nota kesepahaman berlangsung Selasa 10 Maret 2015 di Hotel JW Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan dengan akrab dan penuh

persaudaraan. Wakil kerjasama dari Malaysia dilakukan oleh Dato Paduka Abdul Rahman bin Ibrahim, Honorable Chairman of Uniutama Solution SDN BHD (USSB). Sedangkan dari Indonesia dilakukan Mirawati Basri, Presiden Direktur PT Asiatech Integrasi.

Tampak hadir menyaksi-kan penandatanganan ker-jasama, wakil dari Duta Besar Malaysia H.E Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim. Dua perusa-haan swasta di masing-masing negara itu, berupaya untuk mengembangkan program ICT.

“Sebagai ajang bisnis yang bisa saling menguntungkan antar kedua negara,” ujar Mister Naim Abdul Rahman, Malaysia

External Trade Develompment Corporation. “Kerjasama ICT nantinya bisa dikembangkan ke kolaborasi yang lebih strategik,” jelas Syamsul Munir dari Kamar Dagang Indonesia.

SPECIAL DOCUMENT

Ceo Asiatech Mirawati dan Dato Paduka Abdul Rahman Bin Ibrahim Honorable Chairman USSB saat Penandatanganan MoU

Penyerahan plakat simbolis kerjasama ke Uniutama Solution Sdn Bhd

40 APRIL 2015

SPECIAL DOCUMENT

Acara penandatanganan MoU sebagai saudara serumpun untuk menjadi penyedia solusi ICT strategis yang komprehensif. “Tujuan kami adalah untuk memberikan solusi ICT yang lengkap mulai dari infrastruktur untuk aplikasi bisnis,” ujar Prof Dr Abdul Razak bin Saleh, Director of Uniutama Solution Sdn Bhd.

Salleh Hudin bin Mustaffa, Direktur Uniutama Solution menyebut perusahaannya telah memulai dan melaksanakan berbagai proyek mulai dari persediaan dan pemeliharaan pengujian dan peralatan komunikasi yang sangat canggih untuk pengembangan pergudangan data, aplikasi perangkat lunak dan integrasi sistem di Malaysia. “Kami juga melakukan penelitian dan pengembangan,” ujarnya.

Memposisikan diri sebagai pusat Riset dan Develoment untuk industri ICT di Malaysia, dalam kesempatan ini berupaya memberikan dukungan terus menerus dan sistematis melalui kegiatan penelitian dan pengembangan - berfokus pada teknologi canggih, multimedia dan rekayasa infrastruktur, e-learning, dan bidang e-commerce.

“Kami berkomitmen untuk membantu organisasi pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat umum untuk mengembangkan, menyebarkan, dan mengoperasikan solusi ICT dengan tujuan untuk meningkatkan delivery channel pelayanan dan efisiensi solusi di tempat,” tutur Dato Paduka H. Abdul Rahman

bin Ibrahim, Honorable Charman of Uniutama Solution di hadapan pers Indonesia dan Malaysia.

Alat bantu scan wireless yang berupa mouse ini dipasarkan dengan jaminan teknologi canggih serta after salesnya untuk dipasarkan di Indonesia. “Ini langkah awal,” ujar Mirawati Basri dengan bangga. Untuk seterusnya kerjasama berlanjut tak hanya dalam distribusi tunggal tapi promosi dan marketingnya, termasuk hal-hal lain berupa off air yang menyangkut solusi Information Communication and Technology (ICT).  u

Foto bersama usai Penandatanganan MoU

Foto bersama usai Penandatanganan MoU

41APRIL 2015

DOCUMENTATION

K ONGRES Himpunan Pengusaha Muda Indone-sia (Hipmi) kembali bergulir. Setelah sebelum-nya,   Hipmi sebagai wadah para wirausahawan berperan strategis untuk mendukung pemban-gunan Indonesia.

Hipmi dianggap mendorong lahirnya pengusaha-pen-gusaha baru sehingga jumlahnya bisa mencapai dua persen dari jumlah penduduk Indonesia. Organisasi ini juga terus mendorong pemerintah agar melahirkan aturan yang bisa merangsang lahir dan tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru di Indonesia.

Sekitar 4.000 anggota Himpunan Pengusaha Muda Indo-nesia (Hipmi) telah mengikuti Munas XV di Bandung, Jawa Barat, pada 12-14 Januari 2015. Apa lacur, ketua umum Hipmi untuk periode tiga tahun ke depan belum bisa dilakukan.

Terdapat tiga kandidat calon ketua umum (caketum) Hip-mi, yakni Bayu Priawan Djokosoetono, Bahlil Lahadalia, dan Andhika Anindyaguna. Presiden Jokowi juga hadir membuka acara kongres. Selain mantan wali Kota Solo, dalam acara

tersebut, juga dihadiri Menteri Sekretaris Kabinet Andi Widja-janto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Men-teri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Selain itu, juga dihadiri Menteri Perindusrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, wakil Ketua MPR Oes-man Sapta Odang (OSO), dan mantan Menko Kesra Agung Laksono.

Seperti diketahui, Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XV diwarnai keributan dan deadlock . Para pengusaha muda itu bukannya sibuk menghadapi Masyara-kat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana era tersebut setiap pen-gusaha harus kompetitif di segala bidang.

Yang terjadi dalam perjalanan Munas justru diwarnai sikap-sikap yang tidak dewasa. Salah satunya lagi sempat terjadi kericuhan dan diwarnai dengan aksi lempar kursi. Dampaknya, Munas berakhir deadlock tanpa menghasilkan keputusan apapun. Antar-peserta terjadi adu jotos dan aksi lempar kursi. u

Setelah Deadlock, Kongres HIPMI bergulir kembali

DIBALIK PEMILIHAN KETUA UMUM

42 APRIL 2015

PROFILE

PETER F GONTHA“KAMI MEMAKAI TEKNOLOGI E-PAPER.”

43APRIL 2015

E VEN “Java Jazz Festival” yang selalu ditunggu, telah berlalu 6-8 Maret 2015 lalu.   Salah satu even tahunan dimana, sebanyak 470 musisi  memeriahkan festival musik bertaraf internasional dengan alat musik berteknologi canggih. Ajang

yang digelar di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran, Jakarta, menghadirkan musisi dalam dan luar negeri.

Peter F Gontha nama yang familiar dan tak lepas dari ajang musik itu. Tapi, kali ini, pria yang pernah menjadi awak kapal pesiar sampai menjadi pegawai bank ini hanya mau bicara tentang teknologi di kantornya di Polandia, dimana ia sebagai Duta Besar. Banyak yang mengenal Peter sebagai pengusaha beberapa perusahaan ternama di ibukota. «Java Jazz sama Dewi saja,» ia menyebut nama anaknya.

Semasa kuliah, pria yang terlahir dengan nama Peter Frans Gontha ini hanyalah orang biasa yang memulai karirnya dari bawah. Berawal pada tahun 1970, sang ibu memberinya tiket ke Belanda dan mulai saat itu ia mengadu nasib di negeri kincir angin. Ia pernah bekerja sebagai awak kapal pesiar Amerika Line yang berpusat di Belanda dan rutenya trans-Atlantik.

Peter bercerita, bekerja sebagai staf biasa, gaji yang didapatnya hanya 400 gulden atau sebesar Rp 300.000. Baru bekerja sebentar, keberuntungan menghampirinya. Ia mendapatkan beasiswa dari Shell untuk belajar akuntansi

di Praehap Institute Belanda. Kesempatan emas itu pun tak dilewatkan olehnya.

Semasa kuliah terlebih sebagai anak rantau di negeri orang, berbagai pekerjaan dilakoninya. Mulai dari menjadi supir taxi, pelayan restoran, kelasi hingga menjadi pembersih karat kapal perah dikerjakan. Dia tak memandang besar kecilnya upah, yang terpenting olehnya hanya bisa bertahan hidup dan melanjutkan pendidikan.

Usai lulus kuliah, Peter kembali ke tanah air berkat almarhum Alex Frans, ayah tiri promotor Adrie Subono di tahun 1975. Tiba di Indonesia, Peter mulai meniti karir di Citibank New York. Gaji yang diterimanya ketika itu jauh dibawah dari gaji sebelumnya. Meski begitu, seorang Peter Gontha tak mempermasalahkan. Karena ia berkeyakinan bahwa Indonesia akan memberikan kesempatan berkarir yang lebih baik.

Sampai kemudian Peter menjabat asisten wakil presiden Citibank New York, Peter membawahi bank-bank di Jakarta, Athen, Kuala Lumpur dan New York. Karena prestasinya, ia ditunjuk sebagai kepala Amex Bank di Asia yang bertugas mengawasi bank-bank di 14 negara Asia dan bertugas di Hong Kong.

Meski memiliki jabatan tinggi, Peter hanya bertahan empat tahun. Karena di tahun 1983, Bambang Trihatmojo yang merupakan anak dari mantan presiden Soeharto

PROFILE

44 APRIL 2015

menariknya untuk bergabung dengan perusahaannya Grup Bimantara.

  Di perusahaan tersebut, Peter mendapatkan gaji yang besar dan tidak hanya itu saja, ia juga mulai dekat dengan keluarga Cendana. Grup Bimantara mulai berkibar berkat tangan dinginnya, bahkan beberapa perusahaan media yang bernaung di Grup Bimantara mulai menujukkan perkembangan. Namun sayang seiring runtuhya rezim Soeharto, Peter Gontha harus mengakhiri karirnya di perusahaan tersebut pada tahun 1998.

 Kini, bila menyebut nama Peter Gontha, Java Jazz yang mungkin akan terlintas di pikiran kita.  Pria plontos yang dikenal sederhana, ramah dan santai oleh para koleganya

ini memulai debutnya sebagai promotor musik karena mendatangkan penyanyi jazz dari penjuru dunia. Di bawah bendera Jakarta Internasional Java Jazz, ia berhasil membuat musik jazz tak lagi menjadi musik mahal yang hanya bisa dinikmati kalangan atas.

  Berkat Peter Gontha, musik jazz di tanah air semakin digemari masyarakat luas. Tiga bulan lalu, ia diangkat sebagai duta besar, dan dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Putra pasangan V Willem Gontha dan Alice ini memberlakukan KBRI di sana dengan sistem paper-less. Sudah sejak 1 Maret tidak memakai kertas.

 Programnya sudah ada, saya tidak memakai saja. Orang kita canggih kok, e-disposisi dan banyak hal dilakukan tanpa kertas,» ujar Peter Gontha menyebut sistem teknologi yang ia pakai dan bangga dengan orang-orang Indonesia.

Membawahkan 21 orang staf   ia memberi tugas kepada agar bekerja result oriented. “Tidak boleh main-main,” jelasnya tentang empat pilar yang dicanangkan Presiden Jokowi: ekonomi maritim, perdagangan, eksport import, pariwisata dan perlindungan warga negara.

  Dengan capaian Key Performance Indicator, targetnya empat tahun ke depan. “Capaiannya harus tiga ratus persen,” kata Peter. Ia tak setuju, jika disebut kerjaan Duta Besar hanya menghabiskan anggaran, pesta dan makan-makan. “Itu hanya imej saja. Karena orang KBRI dan dubes tak biasa menonjolkan diri,” tuturnya menjelaskan kepada majalah Asiateach. “Sekarang sih, orang KBRI sudah berani narsis,” penyuka facebook dan twitter ini tertawa. u

PROFILE

45APRIL 2015

PROFILE

Jl. Brawijaya III No. 87Kebayoran Baru – JakartaPhone. 021 727 99 194.

46 APRIL 2015

INNOVATION

S ELAMAT pagi..... bagi seluruh pembaca Asiatech Magazine yang saya hormati, sukses untuk kita semua dan selalu dalam

berkah dan lindungan yang maha kuasa ..... Amin

Pada kesempatan edisi ke 9 ini, saya mencoba untuk bersama – sama para pembaca melihat sedikit ke belakang terhadap perkembangan sebelum era Digital dimulai, dimana pada masa itu kita bisa melihat bagaimana seorang manager pada suatu perusahaan, bekerja dengan cara manual tanpa menggunakan technlogy. Bisa kita bayangkan bagaimana perubahan yang sangat luar biasa hebatnya semenjak adanya era technology digital. Kata Digital itu sendiri adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata digitus, yang berarti : jari – jemari.

Pengertian dari Digital saat ini adalah bagaimana kata-kata, angka dapat di visualisasikan oleh technology komputer menjadi suatu gambar visualisasi, serta grafis. Dulu komputer diciptakan hanya sebagai alat untuk mempermudah dalam penghitungan atau lebih mudahnya sebagai mesin hitung matematika. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman komputer ini terus berevolusi menjadi mesin serba guna khususnya pada bidang industri dan penelitian.

Inovasi dari generasi di gital dimulai dengan adanya penemuan komputer pada awal tahun 1940 dimana pada mulanya, komputer yang diciptakan berukuran sangat besar, dan menggunakan bahasa yang hanya di mengerti oleh penggunanya. Pada masa itu komputer digunakan hanya pada tempat-tempat tertentu saja, sebelum kita memasuki ke era digital ada baiknya kita mengenal fase-fase

INOVASI DARI GENERASI DIGITAL

Direktur Sales Jerry Tomasoa

47APRIL 2015

INNOVATION

perkembangan technology komputer dari awalnya, sehingga bisa merefresh ingatan kita terhadap sejarah awal bagaimana komputer memasuki kehidupan manusia.

Berikut perkembangan komputer (evolusi) terbagi atas :

1. Fase I antara tahun 1940 – 1959 bisa di katakan sebagai fase awal dari era Komputerisasi, karateristik dari technologi komputer pada fase pertama adalah sebagai berikut :

Menggunakan Tabung Hampa (Vacuum Tube) pada komponen electronicnya dan programnya menggunakan bahasa mesin (Machine Language)

2. Fase II antara tahun 1959 – 1964 Karateristik komputer fase/generasi kedua adalah

sebagai berikut : Sudah menggunakan transistor sebagai komponen

electronicnya. Program dibuat dengan Assembly Language, Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) dan ALGOL. Ini menjadi titik awal penemuan Mini computer.

3. Fase III antara 1964 – awal tahun 1980 Ciri-ciri komputer fase ketiga adalah sebagai berikut :- Komponen elektronikanya dari Integrated Circuit (IC)

yang berbentuk lempengan atau chip- Program dibuat dengan bahasa tingkat tinggi (High Level

Language), yaitu: BASIC, FORTRAN, COBOL- Sudah menerapkan konsep multi processing dan dapat

menjalankan program lebih dari satu multi programming dalam waktu yang bersamaan

- Dapat berkomunikasi dengan peralatan lain untuk melakukan komunikasi data seperti telepon dengan komputer.

- Sebagai titik awal fenomena mikrokomputer

4. Fase IV awal tahun 1980 sampai dengan masa sekarang Ciri ciri komputer generasi keempat adalah sebagai berikut :

- Komponen elektronikanya dari miniaturisasi yang disebut LSI dan mulai memperkenalkan VLSI (Very Large Scale Integration) yang merupakan paduan dari IC dengan kapasitas rangkaian dapat mencapai 100.000 komponen tiap chip

- Mulai dikembangkan suatu jaringan komputer lokal yang menggunakan ARCNET (Attach Research Computing Network)

- Program dibuat dengan bahasa: BASIC, FORTRAN, COBOL, PASCAL

- Telah menggunakan Metal Oxide Semiconductor (MOS)

5. Fase V adalah pada masa yang akan datang (belum dapat di katakan kapan fase ini akan di mulai).

Ciri ciri komputer generasi kelima adalh sebagai berikut :

- Komputer generasi ini masih dalam tahap pengembangan dan pemakainya belum banyak. Pengembangan komputer genarasi ini dipelopori oleh negara Jepang

- Komponen elektronikanya menggunakan bentuk paling baru dari chip VLSI

- Program dibuat dalam bahasa PROLOG (Programming Logic) dan LISP (List Processor)

- Komputer generasi kelima difokuskan kepada AI (Artificial Inteligence / Kecerdasan Buatan), yaitu sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan komputer untuk melaksanakan tugas-tugas yang merupakan analog tingkah laku manusia.

Sifat-sifatnya:- Dapat membantu menyusun program untuk dirinya

sendiri

48 APRIL 2015

- Dapat menerjemahkan dari suatu bahasa ke bahasa lain

- Dapat membuat pertimbangan-pertimbangan logis- Dapat mendengar kalimat perintah yang diucapkan

serta melaksanakannya- Dapat memilih setumpuk fakta serta menggunakan

fakta yang diperlukan- Dapat mengolah gambar-gambar dan grafik dengan

cara yang sama dengan mengolah kata, misalnya dapat melihat serta mengerti sebuah foto.

Dua tanda tanda akan munculnya inovasi komputer generasi kelima adalah komputer paralel yang berarti memungkinkan banyak CPU bekerja sama membentuk suatu jaringan yang efisien. Selin itu ditemukannya superkonduktor yang memungkinkan aliran listrik mengalir tanpa hambatan sedikitpun sehingga dapat meningkatkan kecepatan informasi yang di dapat. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikan keberadaan komputer generasi kelima ini.

Berikut ini beberapa kejadian penting yang memberi dampak besar bagi sejarah perkembangan komputer:• 1969 – Awal kelahiran internet saat Departemen

Pertahanan US membuat 4 buah server untuk ARPAnet: dua di kampus University of California (satu di Santa Barbara dan satunya lagi di Los Angeles) yang ketiga di SRI International dan yang ke empat di University of Utah.

• 1971 – Sebuah tim di IBM’s San Jose Laboratories berhasil membuat 8” floppy disk.

• 1971 – Iklan pertama untuk sebuah microprocessor, Intel 4004, muncul di Electronic News.

• 1971 – Kenbak-1, salah satu PC pertama di iklankan dan dijual dengan harga $750 di Scientific American.

• 1972 – Hewlett-Packard mengumumkan HP-35 sebagai “a fast, extremely accurate electronic slide rule” dengan sebuah solid-state memory yang sama dari sebuah komputer.

• 1972 – Intel’s 8008 microprocessor membuat debutnya.• 1972 – Steve Wozniak membuat “blue box,” sebuah tone

generator untuk melakukan panggilan telephone secara gratis.• 1973 – Robert Metcalfe mengembangkan metode Ethernet dari network connection di Xerox Palo Alto Research Center.• 1973 – Micral, non-kit personal computer komersial pertama yang berbasis pada sebuah microprocessor, Intel 8008.• 1973 – TV Typewriter, yang di design oleh Don Lancaster, diperkenalkan.• 1974 – Para peneliti dari Xerox Palo Alto Research Center mendesign Alto, workstation pertama yang dilengkapi dengan sebuah built-in mouse sebagai input.• 1974 – Scelbi mengiklankan 8H computer-nya, komputer berbasis microprocessor (Intel’s 8008) pertama di US.• 1975 – Telenet, packet-switching network komesial dan civilian equivalent dari ARPAnet, lahir.• 1975 – Majalah Popular Electronics edisi Januari, memperkenalkan Altair 8800, yang berbasis pada microprocessor Intel’s 8080.• 1975 – Prototype dari Visual Display Module (VDM), di design oleh Lee Felsenstein, ditandai sebagai implementasi dari sebuah memory-mapped alphanumeric video display pertama untuk personal computers.• 1976 – Steve Wozniak mendesign Apple I, komputer dengan single-board.• 1976 – 5 1/4” flexible disk drive dan disk diperkenalkan oleh Shugart Associates.• 1976 – Cray I mencatatkan namanya sebagai Vector Processor komersial pertama yang sukses.• 1977 – Tandy Radio Shack memperkenalkan TRS-80.• 1977 – Apple Computer memperkenalkan Apple II.

INNOVATION

49APRIL 2015

• 1977 – Commodore memperkenalkan PET (Personal Electronic Transactor).

• 1978 – VAX 11/780 dari Digital Equipment Corp. memperkenalkan fitur virtual memory yang mampu mencapai 4.3GB, menyediakan ratusan kali kapasitas bagi banyak minicomputer.

• 1979 – Motorola memperkenalkan microprocessor 68000.

• 1980 – John Shoch, dari Xerox Palo Alto Research Center, mengembangkan “worm,” sebuah program kecil yang mencari network untuk idle processors.

• 1980 – Seagate Technology hard disk drive pertama untuk microcomputers, ST-506.

• 1980 – Optical data storage disk yang mempunyai kapasitas 60 kali dari sebuah 5 1/4” floppy disk, dibuat.

• 1981 – Xerox memperkenalkan Star, personal computer pertama yang memiliki Graphical User Interface (GUI).

• 1981 – Adam Osborne menyelesaikan Komputer portable yang pertama, Osborne I, yang mempunyai berat 24 lbs. dengan biaya $1,795.

• 1981 – IBM memperkenalkan PC-nya, dan menjadi kakek moyangnya PC modern.

• 1981 – Sony memperkenalkan 3 1/2” floppy disk dan drives pertama.

• 1981 – Philips dan Sony memperkenalkan CD-DA (Compact Disc Digital Audio) drive. Sony adalah CD player pertama yang ada di pasaran.

• 1983 – Apple memperkenalkan Lisa, yang bekerja dengan GUI, yang mana mirip dengan yang pertama kali diperkenalkan oleh Xerox Star.

• 1983 – Compaq Computer Corp. memperkenalkan PC clone pertama yang menggunakan software yang sama dengan yang digunakan oleh IBM PC.

• 1984 – Apple Computer meluncurkan Macintosh, komputer pertama yang dikendalikan oleh mouse dengan sebuah GUI.

• 1984 – IBM merelease PC-AT (PC Advanced Technology), yang tiga kali lebih cepat dari PC originalnya, dan berbasis pada Intel 286 chip. The AT juga memperkenalkan 16-bit ISA bus dan menjadi basis bagi semua PC modern.

• 1985 – Philips memperkenalkan CD-ROM drive pertama.• 1986 – Compaq mempublikasikan Deskpro 386,

komputer pertama di pasaran yang menggunakan Intel’s new 386 chip.

• 1987 – IBM memperkenalkan mesin PS/2, yang membuat 3 1/2” floppy disk drive dan VGA video standard untuk PC. PS/2 memperkenalkan MicroChannel Architecture (MCA) bus, plug-and-play bus pertama untuk PC.

• 1988 – Steve Jobs cofounder dari Apple, meninggalkan Apple untuk mendirikan perusahaanya sendiri, NeXT.

• 1988 – Compaq dan PC-clone lainnya menandai pengembangan Enhanced Industry Standard Architecture (EISA).

• 1988 – Worm dari Robert Morris’s memenuhi ARPAnet. Yang menimbulkan masalah bagi 6,000 dari 60,000 hosts

yang terhubung ke network.• 1989 – Intel merelease 486 (P4) microprocessor,

yang berisi lebih dari satu juta transistors. Intel juga memperkenalkan chipsets untuk motherboard 486.

• 1990 – World Wide Web (WWW) lahir saat Tim Berners-Lee, seorang peneliti dari CERN—the high-energy physics laboratory di Geneva—mengembangkan Hypertext Markup Language (HTML).

• 1993 – Intel merelease Pentium (P5) processor. Intel juga merelease chipsets untuk motherboardnya.

• 1995 – Intel merelease Pentium Pro processor, P6 processor family yang pertama.

• 1995 – Microsoft merelease Windows 95, sistem operasi 32-bit yang pertama.

• 1997 – Intel merelease Pentium II processor, yang secara essensial adalah Pentium Pro dengan tambahan MMX instructions.

• 1997 – AMD memperkenalkan K6, yang kompatible dengan Intel P5 (Pentium).

• 1998 – Microsoft merelease Windows 98.• 1998 – Intel merelease Celeron, versi hemat dari Pentium

II processor.• 1999 – Intel merelease Pentium III, yang secara essensial

adalah Pentium II dengan tambahan SSE (Streaming SIMD Extensions).

• 1999 – AMD mempekenalkan Athlon.• 2000 – Microsoft meluncurkan Windows Me (Millennium

Edition) dan Windows 2000.• 2000 – Intel and AMD memperkenalkan processors yang

berkecepatan 1GHz• 2000 – AMD memperkenalkan Duron, Athlon versi hemat

dengan pengurangan pada L2 cache.• 2000 – Intel memperkenalkan Pentium 4, processor

terakhir Intel dengan Architecture 32-bit (IA-32) family.• 2001 – Intel mengeluarkan Itanium processor, processor

64-bit (IA-64) untuk PC.• 2001 – Industri komputer merayakan ulang tahun ke 20

untuk original IBM PC.• 2001- Intel memperkenalkan processor 2GHz pertama,

sebuah versi lain dari Pentium 4.• 2001 – Microsoft merelease Windows XP edisi Home dan

Professional, yang merupakan sistem operasi gabungan dari sistem operasi untuk konsumen rumahan (9x/Me), dan konsumen bisnis (NT/2000).

• 2002 – Intel merelease processor 3GHz-class, sebuah versi 3.06GHz dari Pentium 4. Processor ini juga memperkenalkan Intel’s Hyper-Threading (HT) technology (yang membuat sebuah processor mampu mengerjakan dua threads aplikasi secara bersamaan) untuk komputer desktop.

• 2003 – AMD merelease Athlon 64, processor 64-bit pertama, yang ditargetkan untuk konsumen mainstream dan pasar bisnis. u

50 APRIL 2015

SPECIAL REPORT

Rabu, 11 Februari 2015–Keberangkatan

Untuk undangan APJ kali ini yang diadakan di Singapore, ibu Mirawati, Founder dan CEO dari Asiatech hanya didampingi oleh penulis, Aty Nahli. Karena pesawat kami berangkat jam 16.30,maka dari pagi sampai siang kami masih bekerja, dan baru berangkat ke airport setelah makan siang.

Meskipun hari itu dibeberapa area Jakarta banyak yang terkena banjir, namun ternyata jalan menuju airport Soeta cukup lancar.

Kami tiba di Changi Airport pukul 19.00 waktu setempat, dan langsung menggunakan taxi menuju hotel tempat kami menginap, Hotel Mandarin Orchard Singapore.

Riverbed Asia Pacific & Japan (APJ)Partner Advisory Council for

Distribution Partners in

SINGAPOREan article by Aty Nahli

foto: istimewa

51APRIL 2015

SPECIAL REPORT

Kamis, 12 Februari 2015

Partner Council Riverbed dimulai jam 08.30 dibuka oleh Paul Coates, VP Channel, APJ dengan memberikan Welcome Speech dan perkenalan dari tim Riverbed yang hadir, juga perkenalan delegasi partner yang diundang. Acara Partner Council tahun ini sangat berbeda, lebih executive dan kali pertama dilakukan, dimana hanya CEO dari distributor terpilih saja yang diundang untuk memberikan masukan

atas program yang sudah berjalan, dan juga dimintakan komentarnya untuk perbaikan di program terbaru yang akan mereka siapkan.

Paul Coates lebih menekankan pada Closer Relationship, Better Mutual understanding dan harapan akan feedback untuk future growth.

Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dari SVP Global Channel Riverbed, Karl Meulema yang belum lama bergabung di Riverbed. Karl diawal pembukaannya menyampaikan

foto: istimewa

Makan siang seluruh delegasi dan tim RiverbedMakan malam di Bar-Roque Grill Singapore

52 APRIL 2015

SPECIAL REPORT

bahwa untuk tahun 2015 akan lebih berfokus menjadi private company dengan beberapa fokus yang lebih dikembangkan untuk hasil yang lebih baik. Review lebih berfokus pada company update, strategi dan Go-To-Market model yang akan dijalankan ditahun 2015 ini.

Untuk Partner program, disampaikan langsung oleh Bonni-Jo, Director Global Partner Program Riverbed. Secara spesifik Bonni-Jo memberikan overview perubahan di tahun 2015, program idea dan pertimbangannya.

Saat makan siang, seluruh delegasi dan principal membaur dan tetap terjalin komunikasi informal dengan baik.Pembicaraan berkembang tidak hanya seputar new model bisnis namun juga tentang berbagai hal lainnya.

Acara dilanjutkan kembali setelah makan siang dengan membagi kami menjadi dua (2) group dengan tema utama “Architecture of a Winning Partner Program”. Asiatech tergabung dengan distributor dari Japan dan Australia. Hasil diskusi kami langsung dibahas dan diberikan tanggapan oleh Karl. Ada be-berapa isu yang akan difollow up menyusul.

Council hari pertama ini ditutup pukul 19.00 waktu setempat dan kami langsung dibawa menggunakan mini bis ke Bar-Roque Grill at Amara Hotel untuk makan malam bersama. Makan malam selesai pukul 22.30, kemudian kami kembali diantar ke hotel untuk beristirahat.

Jumat, 13 Februari 2015

Hari kedua ini, Partner Council dibuat lebih hidup dan pro-aktif, dengan diawali presentasi oleh Danny Smolders, untuk Sales Plays 1 to 5 terbaru dari Riverbed. Sepanjang presentasi, seluruh delegasi aktif menanyakan dan menyampaikan pertanyaan dan komentar kami.

Kemudian kami kembali dibagi menjadi dua (2) group untuk memberikan feedbacknya atas semua yang selama dua (2) hari ini dibahas. Menjelang makan siang seluruh masukan, ide dan saran kami di “wrap up” sebagai masukan perbaikan atas new Riverbed program.

Setelah makan siang, suasana menjadi lebih informal, dimana kami saling bertukar kartu nama dan sharing experience untuk kendala dan kesuksesan kami selama ini. Menjelang sore acara ditutup dengan pembagian souvenir.

Seselesainya acara ini, kami masih melanjutkan agenda kami, bertemu dengan Richard Yap, Credit & Collection Specialist Riverbed di Mandarin Orchard Hotel. Namun pertemuan kali ini lebih santai dan informal, dengan beberapa pembahasan tentang keuangan dan finance.

Menjelang magrib, kami telah menyelesaikan seluruh agenda perjalanan kami dan kembali ke kamar untuk siap-siap check out dan kembali ke Jakarta.Kami meninggalkan hotel menuju airport menggunakan local taxi, untuk mengejar penerbangan malam dengan GA839, dan tiba di Jakarta pukul 23.45 dengan sedikit delay karena cuaca buruk.

Demikian liputan singkat perjalanan tim Asiatech kali ini. Semoga ada info bermanfaat yang bisa diambil dari liputan ini. Sampai jumpa di liputan selanjutnya. u

Bersama Richard Yap, Credit & Collection Specialist Riverbed di Mandarin Orchard Hotel Singapore

CEO dan penulis siap kembali ke Jakarta

53APRIL 2015

54 APRIL 2015

LIFESTYLE

K OMUNITAS medis telah membuat langkah besar dalam mengembangkan metode pengobatan inovatif untuk pasien penderita cedera yang memerlukan rehabilitasi pada jaringan otot. Cedera dapat terjadi akibat kejadian yang

berhubungan olahraga, kecelakaan yang memerlukan kebutuhan untuk fisioterapi, atau cedera akibat kegiatan sehari-hari.

 Salah satu terapi pengobatan yang telah populer dalam

mengobati cedera fisik adalah menggunakan metoda EMS. Banyak rumah sakit, klinik rehabilitasi, dan klinik olahraga menggunakan EMS. Penggunaannya berkembang terutama pada komunitas atlet. Hasil yang menguntungkan telah menarik perhatian banyak orang di komunitas medis.

  Menyaksikan banyak manfaat menggunakan EMS pada pasien mereka. Metode EMS untuk latihan fisik sudah dipergunakan di lebih dari 50 negara. Di Indonesia sendiri, Teknologi EMS awalnya digunakan untuk terapi pemulihan

55APRIL 2015

LIFESTYLE

pada pasien pasca stroke, pasca cedera, setelah operasi dan untuk terapi sakit punggung serta masalah pada persendian.

Kebanyakan klinik rehabilitasi menggunakan perangkat EMS karena kualitas penyembuhan mereka. Bila menggunakan EMS, proses perbaikan jauh lebih cepat karena saraf dan jaringan otot mampu pulih lebih cepat. Stimulasi ini cukup untuk memulai perbaikan otot. Ketika otot robek sembuh, pasien dapat melanjutkan dengan langkah berikutnya dalam proses rehabilitasi.

 Apa itu EMS? Ini  adalah electric muscle stimulation). EMS atau Electrical Muscle Stimulation adalah teknologi yang mengalirkan energi listrik dengan tujuan menstimulasi otot agar lebih kencang, kuat dan terbentuk sempurna. Berbeda dengan ngegym, olahraga EMS hanya dilakukan dalam waktu singkat 20 menit, tetapi setara dengan 1,5-2 jam berlatih di gym.

 Olahraga EMS bertujuan sebagai fisioterapi bagi mereka yang baru sembuh dari stroke. Terapi pemulihan pada pasien stroke, pasca cedera, setelah operasi dan untuk terapi sakit punggung serta masalah pada persendian. Alat ini akan memberi sensasi berat dan berdenyut pada tubuh dan menstimulasi otot-otot untuk berkontraksi. Efeknya sama seperti ketika mengangkat dumbbell dengan variasi berat yang berbeda-beda. Mulai dari dumbbell yang paling ringan hingga paling berat.

Di Jerman, teknologi EMS kini dimodifikasi lagi untuk keperluan kecantikan dan olahraga. Dari  penghilang selulit

atau menghancurkan lemak yang ada pada bagian tubuh tertentu.  EMS dikembangkan beberapa tahun yang lalu kemudian mulai berubah menjadi alat fitnes.

Ketika berolahraga, otot akan terhubung langsung dengan mesin EMS Miha Bodytec, yang mengalirkan aliran listrik dan kemudian menstimulasi otot-otot yang diberikan aliran listrik. Aliran listrik masuk ke otot-otot melalui beberapa titik di punggung, bagian depan dan paha. Manfaat dari olahraga EMS ini adalah membentuk otot dan melangsingkan.

Pada olahraga ini pembentukan otot akan lebih efektif dan tepat sasaran sesuai kondisi tubuh seseorang. Olahraga ini aman bagi persendian karena hanya otot saja yang distimulasi, serta semua bagian tubuh ikut terstimulasi sehingga menghemat waktu latihan.

EMS juga dapat membakar kalori dan lemak lebih cepat dibandingkan dengan latihan biasa sehingga dengan rutin berolahraga tubuh menjadi langsing, serta menaikkan massa otot. Selain itu, EMS juga mampu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan hormon kebahagiaan. Sebaiknya olahraga EMS rutin dilakukan dua minggu sekali.

Olahraga EMS bebas cedera. Berdasarkan Studi ekstensif bertahun-tahun, teknologi olahraga dari Jerman ini terbukti bebas cedera. Selain alat yang digunakan aman, ketika berolahraga setiap orang didampingi oleh seorang personal trainer yang sudah mendapatkan sertifikasi.

  Mereka yang tidak dianjurkan melakukan olahraga ini adalah penderita penyakit jantung dan menggunakan alat

56 APRIL 2015

pacu jantung. Wanita sehabis melahirkan boleh melakukan olahraga ini, tetapi sebelumnya dilihat dulu apakah melahirkannya normal ataupun caesar serta jika caesar bagaimana proses penyembuhan lukanya.

Latihan dengan menggunakan, «teknologi EMS atau Stimulasi Listrik» ini sekarang menjadi Trend Olahraga. Kegiatan fitnes tidak lagi perlu menggunakan peralatan berat seperti barbel, treadmill, pectocoral, atau shoulder Press.

Perangkat EMS terdiri dari bodysuit berwarna hitam, vest, strap untuk bokong, lengan dan betis serta alat pengatur intensitas latihan. Seberapa intens latihan yang perlu dilakukan, bisa diatur tingkat resistensinya mulai dari level satu hingga yang paling tinggi 99. Begitu terhubung ke tubuh dan alat dinyalakan, akan tercipta aliran elektro yang langsung terfokus pada otot tubuh.

Latihan EMS menggunakan seperangkat alat yang terdiri dari body suit hitam, vest yang dilengkapi kabel penghantar listrik, serta strap pada bokong, lengan serta kaki. Kemudian pakaian fitnes tersebut dihubungkan dengan alat bernama Mihabodytec yang akan mengatur tingkat resistensi dan tekanan pada otot.

Aliran listrik dari alat tersebut akan langsung masuk ke otot, menstimulasinya sehingga otot bekerja dan bergerak secara simultan.

EMS menggunakan arus listrik untuk merangsang otot-otot. Pulse listrik merangsang saraf untuk menghasilkan kontraksi otot alami. Hal ini dikenal sebagai latihan pasif. Perangkat EMS menghasilkan sinyal listrik yang merangsang saraf.

Impuls ini dihasilkan oleh perangkat listrik dan disampaikan melalui elektroda yang ditempatkan pada kulit di dekat otot yang membutuhkan stimulasi. Dengan menempatkan bantalan di dekat kelompok otot tertentu, dan kemudian mengirimkan impuls dengan menggunakan perangkat EMS, otot-otot akan mulai berkontraksi dan berelaksasi. Hasil stimulasi adalah perbaikan dan penguatan otot.

Perangkat EMS membantu merangsang jaringan otot yang mungkin tidak akan terpengaruh oleh rutinitas olahraga secara teratur. Mereka akan merangsang jaringan otot yang rusak sehingga dapat memulihkan, mengencangkan otot, dan memperkuat jaringan yang rusak. Pulse merangsang serat jaringan dengan derajat dan pola-pola tertentu yang menurunkan degenerasi otot yang disebabkan oleh atrofi saraf.

Jadi, ketika teknologi semakin modern, sehingga kian memudahkan dan memberi kenyamanan lebih pada hidup. Bagi yang ingin hidup sehat  dan membentuk postur ideal, olahraga ini selain membuat tubuh langsing juga membuat ‘tubuh terlihat lebih “berisi” atau berotot. Di samping itu, kulit juga terlihat lebih cerah dan segar. Olahraga EMS ini seperti olahraga gym atau fitnes, namun dipercaya lebih efektif.

Anda setuju?

LIFESTYLE

57APRIL 2015

INTERVIEW

Jl. Brawijaya III No. 87Kebayoran Baru – JakartaPhone. 021 727 99 194.

P ERANAN perempuan Indonesia kini dinilai semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berkat kecanggihan teknologi masa kini, perempuan dapat lebih mempunyai karir dari pada masa lalu. Bila ada periode masa lalu, di kolom pekerjaan

kaum perempuan di KTP, terisi profesi ini: ibu rumah tangga atau ikut suami. Kini, kolom profesi itu bisa beragam. Betul tidak?

 Efek emansipasikah? Banyak yang menyebutnya begitu.

Bangsa Indonesia setiap tanggal 21 April merayakan dan mengenang kembali akan perjalanan dan perjuangan RA Kartini. Emansipasi d i d e n g u n g - d e n g u n g k a n . Mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan disosialisasikan. Dalam konteks “RA Kartini Effect”, kaum wanita atau perempuan, agaknya telah berhasil dalam perjuangannya. Tentunya, dalam mengangkat harkat dan martabat.

  Perempuan di era perubahan menjadi stigma. Era dimana teknologi  didominasi oleh laki-laki, mulai dirasuki kaum perempuan jaman sekarang. Mereka sudah bisa memaksimalkan kemajuan teknologi. Bukan saja, dalam hal mengakses informasi dengan cepat karena adanya internet atau gadget.

Semua pekerjaan domestik perempuan dapat dipermudah dengan adanya mesin cuci, pemanggang makanan, penyedot debu dan perangkat rumah tangga lainnya.

Siapa yang menguasai teknologi maka dia menguasai pasar, maka dia menguasai ekonomi. Perempuan Indonesia di kota-kota besar ternyata bisa melenyapkan mitos ini. Di mana 98 persen perempuan di sembilan kota di Indonesia memiliki handphone atau smartphone. 69 persen perempuan juga

memiliki komputer pangku dan 52 persen lagi mempunyai kamera digital/SLR.

  31 persen pemilik gadget ini pernah mengunduh aplikasi, di mana 80 persennya mengunduh musik, 45 persen game, 20 persen video dan audio, dan 14 persen mengenai media atau berita. Demikian hasil mega survei yang dilakukan media yang melibatkan 9.000 pembaca yang terdiri dari 3.000 pembaca anak, 3.000 pembaca wanita, dan 3.000 pembaca pria. Para responden diambil dari sembilan kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, Denpasar, dan Makasar.

 Ada pendapat lain? u

Refleksi di Hari Kartini

Bukan Perempuan Biasa: 8 Menteri Perempuan di Kabinet Kerja

58 APRIL 2015

WOMAN EMANCIPATION

TEKNOLOGI DAN PEREMPUAN SEJAK LAMA ADALAH DUA HAL YANG SULIT UNTUK DI SAT-UKAN, SEPERTI DUA SISI YANG TIDAK PERNAH AKUR. TEKNOLOGI SEAKAN DIJAUHKAN DARI PEREMPUAN DAN SEBALIKNYA, PEREMPUAN DIJAUHKAN DARI TEKNOLOGI.  

A DA periode, perempuan disebut jarang bersentuhan dengan teknologi. Saking langkanya, sampai-sampai jika ada perempuan yang sangat  update  dengan teknologi informasi pasti ada kasak-kusuk

yang mengatakan bahwa mereka berada pada ranah

maskulin, tomboy dan telah menjadi bagian dari kaum pria. Kini sejarah tumbuh dengan cara lain. Keterbatasan

penguasaan teknologi yang hanya di dominasi oleh kaum Adam tidak lagi menjadi isu utama, kini justru menjadi keharusan bagi perempuan untuk tahu dan mengikutinya semaksimal mungkin.

Jika ada perempuan yang berkata bahwa dia adalah perempuan yang termasuk kategori gagap teknologi, coba saja Anda minta e-mail, ID facebook dan atau akun Twitternya, niscaya dalam sekejap Anda akan mendapatkannya. Belakangan memang sangat sulit memastikaan bahwa seseorang, dalam hal ini prempuan, tidak memiliki -minmal- satu akun di situs jejaring sosial ataupun situs mikro blogging. Atau  coba saja anda periksa perlengkapan komunikasi apa

Oleh: S.S Budi Rahardjo

59APRIL 2015

TECHNOLOGY

yang dimilikinya.  Biasanya Anda akan menemukan minimal satu perangkat

smartphone atau palign tidak handphone dengan fitur-fitur yang lumayan lengkap.

Kondisi ini tak lepas dari campur tangan vendor dan pelaku industri telekomuniasi khususnya, yang begitu memanjakan para srikandi di tanah air dengan meluncurkan produk-produk cantik khusus bagi wanita.

Ada hape edisi pink. Demi memanjakan kaum wanita, warna pink semakin menjadi warna populer diantara desain Smartphone dengan maksud untuk membuat produk mereka lebih mudah diterima oleh pengguna kaum perempuan atau bagi mereka yang berjiwa perempuan.

Kehadiran sejumlah merek  smartphone  yang cukup stylish dengan fitur lengkap dan mudah di operasikan, memberikan peluang bagi perempuan untuk lebih bebas memilih varian yang nyaman digunakan sesuai keinginan.

Bentuk  smartphone  atau  notebook/netbook  membuat perempuan, termasuk juga ibu-ibu kembali tertarik mengakses berita melalui berbagai portal berita, setelah sebelumnya  ada kabar yang mengatakan bahwa perempuan sangat malas membaca Koran.

Maka bisa dilihat bagaimana teknologi yang memberikan akses, efisiensi serta kenyamanan langsung mendapat hati perempuan saat ini. Keterlibatan 45 persen perempuan dalam berbagai akun social media juga ikut mengukuhkan kemampuan mereka dalam penguasaan dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi.

Ini belum termasuk begitu banyak para blogger sejati yang bersal dari kaum perempuan. Banyak perempuan yang menggilai weblog sebagai tempat untuk mengekspreikan dirinya, tidak hanya sebatas untuk pengisi waktu luang atau sekedar mencurahkan hati.

Kaum perempuan rela berlama-lama di depan monitor, mengutak atik dengan berbagai macam cara untuk memoles wajah halaman blog kesayangan agar sesuai dengan karakter si empunya. Bisa di katakan blog tak ubah seperti halnya “buku diary” yang sempat buming pada masanya. Kini buku diary itu telah berubah dari lembar-lembaran kertas ke dalam bentuk digital yang terintegraasi luas melalui jariangan bernama i-net. Ini menandakan bawah perempuan, secara signifikan telah merubah cara pandang tentang arti teknologi.

Tidak sedikit orang yang beranggpan bahwa urusan gadget dan teknologi merupakan dunia yang di dalamnya hanya boleh di isi oleh kaum adam. Anda boleh percaya atau tidak. Tapi bersiaplah untuk terbelakak, karena menurut survey yang di lakukan oleh Perusahaan retail HSN yang melibatkan 2.000 orang laki-laki dan perempuan.

Studi  menunjukkan para wanita lebih terikat pada teknologi ketimbang para pria. Para wanita membeli rata-rata 4,7 produk elektronik setiap tahunnya, lebih tinggi jika dibandingkan para pria yang hanya 4,2 produk. Wanita juga terbukti lebih efektif dalam menggunakan perangkat teknologi. Sekali menyalakan komputer, para wanita dapat menggunakan beberapa fiturnya sekaligus, seperti main games di Facebook, mengunduh musik, hingga menonton film secara online. 

Hasil studi ini seolah menjawab mengapa semakin hari semakin banyak gadget yang diproduksi dengan bentuk mini dan dibalut dalam warna-warna khas perempuan, seperti pink. Wanita menjadi target paling jitu bagi para produsen tekno dalam memproduksi barang-barang canggih.

Disisi lain, perempuan juga sangat bisa diandalkan dalam mengendalikan urusan ekonomi. Bila di runtut, kita bisa melihat dengan jelas bagaimana kaum perempuan yang saat itu menggunakan Facebook, dengan begitu mudah menggalang dana hingga sebanyak 2,5 ton uang receh dalam rentang waktu tidak lebih dari dua bulan. u

60 APRIL 2015

TECHNOLOGY

61APRIL 2015

TIPS

R APAT memang menjelma menjadi media untuk berkumpul menyalurkan pendapat dan ide. Dari sisi positif, rapat bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang terbaik bagi perusahaan. Namun, di sisi lain, rapat yang tak produktif akan

menyita waktu kerja para pekerja.Menciptakan rapat yang produktif memang tak mudah.

Salah satunya bisa dimulai dengan cara menyiapkan materi atau poin yang akan dibahas. Selain itu, pastikan juga memimpin rapat   mengatur waktu yang dibutuhkan. Pastikanlah rapat tak berlangsung dalam waktu yang terlalu lama. Pasalnya, hal ini akan membuat peserta rapat bosan.

Tak hanya itu, agar rapat tak berjalan dengan membosankan, ada baiknya Anda menyisipkan lelucon segar di awal rapat. Namun, pastikan Anda tak membuat lelucon yang menjadikan teman sebagai bahan lawakan. Sebagai alternatif, Anda bisa memutar video lucu yang

berhubungan dengan tema rapat. Hal ini akan membuat peserta rapat lebih semangat untuk berdiskusi.

CamilanRapat terasa hambar jika tak

ditemani camilan. Pasalnya, camilan bisa membuat suasana rapat tak terkesan kaku. Namun, yang perlu diperhatikan yaitu jenis camilan yang disediakan. Jika rapat dilakukan sesudah jam makan siang, hindarilah camilan yang berat. Beberapa opsi yang bisa dipilih yaitu buah atau permen.

Selain itu, pastikan makanan yang disediakan tak akan membuat repot peserta rapat. Contohnya, jika rapat

dilaksanakan bertepatan jam makan siang, pemimpin rapat bisa sekaligus menyediakan piring dan sendok. Namun, agar rapat berjalan tertib, pastikan Anda menggunakan batasan waktu makan.

Rapat yang berlangsung searah memang terasa membosankan.Apalagi jika hal yang dibicarakan merupakan masalah klise. Agar suasana diskusi terasa, ada baiknya pemimpin rapat memberi kesempatan khusus kepada peserta untuk mengemukakan pendapatnya. Bahkan, pemimpin rapat juga bisa berinovasi menyediakan waktu khusus untuk peserta rapat mempresentasikan ide mereka.

Terakhir, jika rapat di kantor   terasa membosankan, tak ada salahnya Anda berdiskusi di luar kantor. Misalnya, Anda bisa memilih kafe yang terlalu ramai. Acara rapat seperti ini bisa diadakan sebulan sekali dengan tujuan penyegaran dan kekompakan tim. u

“Duh, rapat lagi, rapat lagi!” Keluhan ini kerap digemakan para pekerja kantor. Apalagi bagi mereka yang terbiasa rapat hampir setiap hari. Agar rapat tak monoton, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Berikut ini beberapa di antaranya.

MENCIPTAKAN RAPAT ENERGIK

62 APRIL 2015

WOMEN BIKERS

S EJUMLAH perempuan tampak tengah sibuk mengemas peralatan motorsport, di sebuah pagi yang cerah. Ada yang tengah memanaskan mesin motor, ada juga yang memasang pakaian pengaman

lengkap di badan. Dalam bilangan detik, mereka telah duduk di sadel motor

masing-masing. Kini, saatnya membelah jalanan. Mereka pun menggeber gas sembari memacu kuda besinya. Laiknya sebuah kejuaraan resmi, raungan knalpot mereka bersahutan. Mengusik pagi yang tenang.

Tak ada kompetisi maupun nomor-nomor yang diperlombakan. Ya, para penggemar motorsport ini balapan sekadar untuk kepuasan diri sendiri. Kegiatan ini menjadi agenda rutin mereka. Baik dilakukan perorangan maupun kelompok. Mereka datang dari pelbagai profesi, mulai dari kalangan pengusaha, pengacara, perkebunan, hingga periklanan.

Apakah mereka ingin jadi pembalap profesional? Tidak

juga. Selain hobi, banyak manfaat, yang menurut mereka, bisa didulang dari kegiatan menarik sekaligus berbahaya ini. Inilah yang dirasakan ketujuh srikandi pengendara motor besar yang tergabung dalam komunitas Women on Wheels (WOW) Indonesia.

“Motor is my passion, jiwa saya. Menaikkan adrenalin ya motor. Saya sudah coba terjun payung, gantole, tapi yang melekat ya motor,” kata salah satu srikandi, Shirley Wenas. Pengusaha yang telah mengecap turing dalam dan mancanegara ini pun merasakan sensasi yang luar biasa, kendati kegemarannya ini tergolong berbahaya.

Hal yang sama juga dirasakan Petty Febria dan Maureen Gunawan, dua srikandi lainnya. Menurut keduanya ini, kegemarannya berawal dari sang bapak. “Awalnya dari papa, dari jaman sekolah SMP saya sudah bawa motor. Kakak juga ikut, ke mana-mana selalu bertiga,” katanya. Sementara, Maureen menambahkan, “Dari kecil saya ikut touring bareng papa. Jadi suka sampai sekarang.”

7 SRIKANDI PENAKLUK MOTOR BESAR

Anggota 7 Srikandi dari Anggota Women on Wheels Indonesia

63APRIL 2015

WOMEN BIKERS

Inge Widjaja bahkan memiliki latar ketertarikan yang unik pada motor besar. Ibu rumah tangga yang juga Ketua WOW Chapter Indonesia ini menyukai motor sejak kecil. “Saya malah yang ngeracuni suami agar suka motor. Awalnya suami tak bisa naik motor, dibonceng, sekarang bisa bawa sendiri,” ujarnya.

Berbeda dengan Meilana Laissegar, srikandi pengendara BMW GS 700. Ia justru ikutan suami yang hobi motor besar, hingga ia ketagihan sendiri. Begitu juga dengan Merryana Narulina, pengendara Ducati Monster ini. “Keren naik motor gede. Hilangin stress. kalau di rumah justru sakit terus. Semenjak ikutan riding, badan jadi lebih fresh. Ke mall bosen,” kata ibu rumah tangga ini sembari tergelak.

Tak bisa disangkal, mengendari motor dengan cc besar memang mengundang sensasi tersendiri, kendati menarik dan berbahaya. Menarik, karena mereka melakukannya dengan suka cita. Berbahaya, karena membetot gas motor dengan kecepatan 270 km per jam tak hanya seru, tapi juga sama halnya mereka berkencan dengan maut.

Nyatanya, di situlah letak daya tarik sekaligus tantangan motorsport ini. Para penggemar balap ini meyakini ajang ini bisa menggelontorkan rasa suntuk setelah lima hari dikurung di kantor. Bila dibandingkan dengan kegiatan yang mendatangkan keriaan, motorsport bisa menjadi pilihan hiburan alternatif. Mereka dapat menikmati jalanan, di tengah kemacetan, hujan dan panas yang mencambuk badan.

Simak pula pengalaman para srikandi ini selama ikut turing, baik di dalam maupun luar negeri. Menurut Shirley, pengalaman turing ke berbagai tempat di dalam maupun penjuru dunia memiliki kesan mendalam. Namun, lanjutnya, di antara pengalaman turing yang paling berkesan saat ia ikut mendaki Passo dello Stelvio, kawasan puncak terkenal di Italia.

Hujan sajlu, jalanan yang zig-zag, tikungan tajam, tanjalan yang licin memaksanya untuk berhati-hati. Apalagi, inilah salah satu dari tujuh tempat dunia yang tingkat kesulitannya begitu tinggi untuk dilalui pengendara motor. “Saya tak menyangka sampai di sana,” katanya.

Begitu juga dengan pengalaman Petty. Pengalaman yang begitu berkesan adalah saat ia turing Makassar-Manado, beberapa waktu lalu. Ia bersama tim memasuki wilayah Poso saat konflik antar warga merebak. “Kita waspada terhadap penembak dari bukit. Sampai bukit Poso, itu bikin deg-degan sekali. Saya stres, khawatir ada penembak dari atas bukit,” katanya.

Inge juga merasakan sensasi yang tak jauh berbeda saat turing ke Sulawesi, dengan jalanan yang berlubang dan tidak rata. Pada hari ke-12, rute yang ditempuh Palu-Gorontalo. Dari pagi, Inge menceritakan, hujan, badai, longsor, hingga pohon tumbang sudah mendera jalanan.

“Saya juga mengalami kecelakaan nabrak double cabin. Untung ada mekanik, hingga yang rusak bisa dibetulin,” ujarnya. Waktu kecelakaan, ia mesti istirahat sembari ikut tur dari mobil. Inilah yang membuatnya jenuh, karena hanya melihat teman-temannya memacu motor tanpa keterlibatan Inge.

Pengalaman turing yang paling berkesan bagi Merry

ternyata saat ikut tur dengan rute Medan-Aceh, apalagi ia satu-satunya peserta turing perempuan. “Pake motor sport, diajak adventure, lewati pegunungan, jalanan masih rusak. Lewat pasir pinggir pantai. Di Meulaboh saya bisa lebih kencang, karena jalanan mulus,” katanya.

Kondisi jalanan yang rusak, menaiki jalanan berbatu dan terjal di pengunungan Bromo, Jawa Timur, juga menjadi pengalaman berkesan bagi Meila. “Waktu itu kita masuk ke jalan yang tak pernah dilalui orang. Naik dua gunung, jalanan berbatu, kita lewati dengan susah payah. Seru banget,” katanya.

Maureen pun memiliki pengalaman yang tak kalah seru. Di tengah keterbatasan waktu karena harus bekerja, ia pun menyempatkan diri turing ke Jepang. “Semua pasti berkesan. Tapi, di Jepang pasti beda dan jalanan lebih bagus. Ada speed limit. Kalau lebih kecepatan ada denda tilang sendiri. Di Jepang tak boleh ganti knalpot seenaknya,” ujarnya.

Tak mudah memang mengendalikan motor ber-cc tinggi, apalagi dengan kecepatan yang juga tinggi. Si pengendara mesti lihai mengendalikan kekuatan mesin dan bobot motor yang besar itu. Jika ia tak mampu menjinakkannya, siap-siaplah orang itu akan dikendalikan mesin berkekuatan puluhan ribu kuda tersebut.

Kemampuan untuk mengendalikan motor tidaklah cukup. Si penunggang mesti bernyali. Sekali lagi, hobi ini kerap menyerempet bahaya. Dyan telah merasakan bagaimana ia digadang-gadang kematian. Makanya, hal utama yang perlu disiapkan adalah pengamanan yang lengkap untuk diri sendiri

Maureen Gunawan

64 APRIL 2015

selain stamina fisik yang trengginas.Di atas motor, para srikandi ini menjadikan hujan sebagai

kawan, panas sebagai teman, badai sebagai keponakan. “Kalau jatuh, ya nasib,” ujar anggota srikandi lainnya, Florance Simamara, yang menunggangi Kawasaki ER6.

Para srikandi atau lady biker ini seakan ingin menepis citra miring para biker yang arogan dan cenderung hura-hura. Di balik kegarangannya dalam menunggani motor, ia tetap harus

tampil cantik dan wangi. “Kalau turing yang disiapkan selain fisik dan budget, ya alat make up, dan budget,” kata Inge.

Kegiatan yang dilakukan selama turing pun cenderung bersifat sosial. “Kami instruksikan pada para anggota untuk jadi pelopor tertib lalu lintas. Di setiap klub, selalu diharuskan baksos atau charity, Kita juga buat baksos di pedalaman, termasuk kontribusi dalam menjaga dan melestarikan budaya,” kata Shirley. u

WOMEN BIKERS

D UNIA otomotif tak lagi didominasi kaum pria. Belakangan, makin banyak wanita yang memiliki hobi

di bidang otomotif. Tak sedikit kaum hawa yang tampak gagah mengendarai roda dua atau sepeda motor. Woman on Wheels (WOW) Indonesia contohnya, sebuah komunitas yang mewadahi para lady bikers. Tidak tanggung – tanggung, anggota WOW merupakan para pengendara motor besar dengan kapasitas mesin 250cc ke atas.

Dijelaskan Inge Widjaja, Ketua WOW Chapter Indonesia, awalnya komunitas ini terbentuk di Malaysia. Kemudian berkembang dan melahirkan beberapa  chapter  di negara – negara ASEAN, termasuk Indonesia. WOW Chapter Indonesia sendiri diresmikan pada 6 Juli 2012.

Ternyata, kata Inge, tak sedikit wanita Indonesia yang gemar menyemplak motor besar. “Saya sendiri senang mengendarai motor besar. Dulu hanya boncenger, tapi lama- lama saya bawa sendiri. Di Indonesia banyak  ladies biker  yang menunggang motor di atas 250cc. Maka itu ketika bertemu pendiri WOW,

saya diminta mendirikan WOW Indonesia,” kata Inge.WOW Indonesia berpusat di Tangerang. Tetapi,  member-

nya sendiri tersebar di seluruh Indonesia. Anggota aktifnya saat ini terhitung sekitar 65 lady biker. “Kebanyakan member WOW merupakan anggota komunitas di daerahnya masing- masing. Jadi WOW ini merupakan rumah kedua bagi para  ladies biker tersebut,” ungkap Inge.

Klub motor tentu akrab dengan kegiatan  touring. Pun demikian anggota WOW Indonesia. Inge mengatakan, jalanan menuju Puncak, Garut, dan Bandung pernah mereka libas saat  touring.  Lady biker  anggota WOW juga pernah berpartisipasi dalam  touring  ke Palembang, Jogjakarta, Wonosobo, Solo, serta beberapa tempat lainnya.

“Untuk  touring  jarak jauh, kami masih belum siap tanpa didamping pria sama sekali. Meski kami mencoba untuk mandiri, tetap akan merasa lebih aman bila didampingi suami dan para  brothers lainnya. Ke depan, kami punya rencana melakukan  touring  ke Bali,” ujarnya. Di samping  touring, mereka juga sering melakukan kopi darat dan menghelat kegiatan sosial.

Inge bercerita, banyak sekali hal unik yang ditemukan dalam komunitas ini. Kendati menunggangi motor besar dan terlihat gagah bak pria, sisi feminin para  ladies biker  tetap terlihat. “Ada salah satu anggota kami yang selalu bawa bulu mata atau hair dryer  saat  touring. Ada juga yang meski capek-capek habis naik  moge, turun dari motor langsung sibuk dandan,” ungkapnya.

Bagi  ladies biker  yang ingin bergabung di WOW Indonesia, syaratnya harus bisa mengendarai motor. Bukan hanya  boncenger. Selain itu, harus pula memiliki sepeda motor dengan kapasitas mesin minimal 250cc. “Terdengar sulit memang. Namun bagi para wanita yang tertarik dengan motor besar tapi tak memiliki motor 250cc ke atas, atau punya tapi belum bisa mengendarai, akan tetap kami undang saat ada acara-acara motor gede,” pungkas Inge. So ladies, tertarik gabung? u

Shirley Wenas

65APRIL 2015

WOMEN BIKERS

WOMEN on Wheels (WOW) Indonesia tengah menyiapkan sebuah gelaran yang menarik dan patut diteladani. Ternyata, WOW sedang mempersiapkan satu gawe yang cukup besar, dengan tajuk The 1st Indonesian Women Bike Week (IWBW), yang digelar pada 15-16 Mei 2015 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam ajang ini WOW tidak sekadar bicara tentang touring atau kumpul-kumpul sambil hura-hura. Ada gagasan besar yang mendorong para fearless, female bikers ini untuk mengadakan event ini: mengapresiasi dan merayakan perjuangan wanita hebat di Indonesia.

WOW menyelenggarakan IWBW ini untuk merayakan sekaligus hari bidan internasional, hari pendidikan nasional,, merayakan kemandirian perempuan Indonesia, mengkampanyekan peran wanita dalam bidang

perekonomian, dunia profesional sekaligus pelaksanaan tugasnya sebagai wanita  dan ibu yang mengayomi keluarga.

Itu sebabnya pada acara puncak IWBW, akan ada pemberian penghargaan terhadap  10 wanita nusa yang sudah  berjuang tanpa pamrih di bidang kebudayaan, kesehatan, dan pendidikan. Acara ini dihelat sembari memperkenalkan potensi pariwisata Lombok yang memukau.

Untuk menyemarakkan acara ini, WOW Indonesia mengundang seluruh komunitas moge dan ladies biker dari cc besar dan kecil, dan masyarakat lombok. “Tidak lupa kami mengundang ladies biker international untuk menghadirin acara akbar ini,” kata Ketua WOW Chapter Indonesia, Inge Widjaja. Anda tertarik? u

The 1st Indonesian Women Bike Week 2015

Saat wawancara bersama tim redaksi

66 APRIL 2015

DINNING

GayoBiesKEDAI KOPI

EKSEKUTIF MUDA

Cafe GayoBies, di Jakarta

67APRIL 2015

DINNING

S ECANGKIR kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat di kota-kota besar, seperti Jakarta. Selain untuk mengusir rasa kantuk, juga bisa men-

jadi dopping alami sebelum beraktivitas. Konon, kopi juga menambah stamina peminumnya.

Penggemar kopi juga beragam, mulai yang berusia muda hingga yang tua. Mulai dari kala-ngan pekerja kasar sampai para eksekutif muda. Bahkan,  bagi sebagian orang, kopi menjadi gaya hidup para pecintanya.

 Wajar, jika minuman beraroma khas ini juga tetap memiliki peluang bisnis menggiurkan. Tak sedikit pelaku usaha yang melirik bisnis ini se-bagai pengembangan sayap bisnisnya. Banyak pelaku usaha yang menyulap kedai kopi mereka menjadi tempat kongkow yang menarik. Me-manjakan konsumennya untuk berlama-lama di kedai mereka.

 Salah satunya yang sedang menjadi  pem-bicaraan adalah kedai kopi di Pasar Modern Santa, Jakarta, yang bernama “GayoBies”. Gayo-Bies menawarkan kopi lokal dengan cita rasa

yang  mengundang decak kagum peminumnya.  Suguhan di kedai ini, tak kalah dengan

kedai-kedai kopi asing seperti Starbuck Coffee, atau The Coffee Bean & Tea Leaf.

Radiant, salah satu pemilik GayoBies ber-cerita kepada tim Asiatech. Muasal bisnis ini, menurutnya, bermula dari bisnis keluarga yang berasal dari GayoBies, Aceh. Kedai CayoBies baru berjalan sejak tujuh bulan lalu.

 “Awalnya hanya coba-coba, namun hingga kini omzetnya cukup menjanjikan,” ujarnya. 

Seiring dengan banyaknya pengunjung, mereka mengubah kedai mereka dengan tema kedai kayu. Kedai ini hanya dari buka hari Se-lasa sampai Minggu, pukul 11.00 hingga 22.00. Hari  Senin tutup. Di Pasar Santa, Kebayoran Baru ini ada kesepakatan bersama para pemilik kedai kopi untuk tutup pada hari Senin, sebagai peng-ganti hari libur bagi karyawan mereka. 

Jika Anda bertandang ke sini, cobalah nik-mati best seller kopi mereka, yakni Drip Coffee, Ice Coffee, atau Cold Coffee. Dijamin maknyus. u

Radiant pemilik Cafe GayoBies

68 APRIL 2015

PARADE

>> Class Day with Motivator

>> Tim Asiatech Integrasi

69APRIL 2015

PARADE

>> Class Day with Motivator

>> Discus antar kelompok

70 APRIL 2015

PARADE

>> Renungan malam

>> Penampilan Yel..Yel..dalam satu tim

71APRIL 2015

PARADE

>> Hari Kedua Outing di Carita

>> Tim Asiatech Integrasi

72 APRIL 2015

>> Asiatech Girl

PARADE

>> CEO Mirawati saat berjalan di atas bara api >> Direktur Sales Jerry Tomasoa saat berjalan di atas bara api

73APRIL 2015

>> Paintball Game Day 2

PARADE

>> Tim Asiatech Integrasi

74 APRIL 2015

PARADE

>> Malam puncak acara outbond di Carita, Banten.

Juara Pertama (grup VIP) Abdul Rahman (peraih penghargaan best performance)

75APRIL 2015

76 APRIL 2015

CSR ASIATECH

77APRIL 2015

CSR ASIATECH

78 APRIL 2015

CSR ASIATECH

79APRIL 2015

80 APRIL 2015