pt surya citra media tbk - megasekuritas.id call/scma stock call...visual tv yang tidak dimiliki...
TRANSCRIPT
Stock Call
PT Surya Citra Media Tbk
Your Trusted Professional
1
On The Watch List
Kami merekomendasikan HOLD untuk SCMA karena valuasi saat ini
sudah mendekati harga wajar meskipun memiliki prospek yang masih
bagus di tahun 2016. Kami melihat di tahun 2016 perusahaan FMCG
akan cukup ekspansif dalam belanja iklan seiring dengan membaiknya
pertumbuhan ekonomi. Saat ini nilai fundamental SCMA sudah
tercermin di harga pasar pada Rp3.180/lembar dengan P/E sebesar
31,7x, dan EV/EBITDA 21,3x.
Improvement on GDP Growth — Kami masih positif akan pertumbuhan
ekonomi di tahun 2016 yang diproyeksikan menyentuh 5,2-5,5%. Seiring
dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi, kami memprediksi daya beli akan
meningkat dan sehingga konsumsi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2015. Peningkatan daya beli ini tentunya akan dimanfaatkan oleh
perusahaan FMCG, otomotif dan retail untuk melakukan promosi produk
mereka. Mengingat TV merupakan media promosi paling efektif, kami melihat
pendapatan SCMA akan terdorong dengan peningkatan GDP.
Dominating The Audience Shares — Dua televisi teresterial SCMA (STCV,
Indosiar) konsisten berada di 5 besar dalam all time audience shares. Indosiar
dan SCTV memberikan alternatif pilihan yang terdiferensiasi sesuai dengan
preferensi konsumen. Indosiar fokus pada talent show sedangkan SCTV fokus
pada tayangan drama, FTV, dan sinetron.
Taking Advantages From In-House Production & Local Content — Program In-
House memberikan keuntungan bagi SCMA dari efisiensi biaya produksi,
fleksibilitas tayangan program, dan juga kontrol kualitas. Selain itu dengan
berakhirnya kontrak Liga Inggris di pertengahan Juni 2016 akan memberikan
dampak pada eksposur dolar yang menurun.
Investment Risk — risiko makroekonomi, risiko teknologi, risiko kompetisi,
risiko regulasi.
SCMA Description SCMA memiliki kegiatan bisnis di
bidang penyiaran televisi, produksi
in-house dan layanan multimedia
lainnya. Dua anak perusahaan SCMA,
yaitu SCTV dan Indosiar merupakan
TV teresterial dengan jangkauan se-
luruh Indonesia.
13 Januari 2016
Hold(+2,6%)
Source: MCI Research, Bloomberg
52-week range (IDR)
Market Cap (IDR T)
Shares O/S (IDR bn)
JCI Weight
Shares Float
YTD Change
Beta
2.285-4.040
48
14,62
0,9%
38,2%
-1,9%
0,69
IDR 3.100
IDR 3.180
SCMA
Media
Price (12/1/2016)
Target Price
Ticker
Industry
Dimas Satria Hardianto
Shareholders 61,80%
38,13%
0,05%
0,02%
PT Elang Mahkota
Teknologi
Publik
Direktur
Komisaris
Stock Data
Key Metrics 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F
Revenue 3.277 3.695 4.056 4.340 4.880 5.612
EBITDA 1.742 1.861 2.026 2.166 2.423 2.806
Net Income 1.170 1.280 1.454 1.489 1.718 2.012
EPS 94 88 99 102 117 138
ROA 30,5% 31,9% 30,7% 29,0% 30,6% 33,2%
ROE 44,2% 45,9% 41,8% 37,9% 38,7% 39,9%
P/E 18,0x 29,3x 35,2x 30,6x 26,5x 22,6x
P/S 6,7x 10,4x 12,6x 10,7x 9,5x 8,3x
P/B 8,3x 14,0x 14,9x 13,4x 11,6x 10,1x
EV/EBITDA 12,0x 20,1x 24,9x 20,7x 18,5x 16,0x
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 Jan-16
SCMA Target Price
Your Trusted Professional
2
Industry Analysis
Industri pertelevisian di Indonesia saat ini terdiri dari 15 TV teresterial yang
dikuasai oleh 8 grup usaha dan 1 milik pemerintah. Delapan grup usaha
tersebut antara lain MNC Media, Trans Media, Surya Citra Media, Visi Media
Asia, Rajawali Corpora, Kompas Gramedia, dan Indika Group.
MNC media (MNCN) memiliki RCTI, Global TV, MNC TV,dan iNews TV yang
sebelumnya adalah SindoTV. Surya Citra Media (SCMA) memiliki 2 TV nasional ,
yaitu SCTV dan Indosiar. Visi Media Asia memiliki ANTV dan TVOne. Trans
Media memiliki Trans7 dan Trans TV. Rajawali Corpora memiliki RTV. Kompas
Gramedia memiliki Kompas TV, Media Group memiliki MetroTV, sedangkan
Indika Group memiliki Net TV. Sejak berlakunya UU No.32 Thun 2002 tentang
penyiaran, izin penyiaran TV teresterial yang dikeluarkan oleh pemerintah
hanya untuk stasiun TV lokal. Stasiun TV yang ingin melakukan siaran nasional
harus melakukan siaran berjaringan antar beberapa stasiun TV lokal.
1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015
TVRI
RCTI
MNC TV
Global TV
iNews TV
SCTV
Indosiar
ANTV
TVOne
Trans TV
Trans 7
Metro TV
Kompas TV
RTV
NET.
Exhibit 1. Indonesia Teresterial TV Launching Year
Source: MCI Research
Televisi merupakan hiburan yang paling murah sekaligus media iklan yang
paling efektif di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti
jangkauan TV yang paling luas dibanding media lainnya, akses internet yang
belum merata, faktor demografi dan geografi Indonesia, dan kelebihan audio
visual TV yang tidak dimiliki oleh radio dan media cetak.
Meskipun TV selama bertahun-tahun menjadi hiburan yang paling merakyat
dan digemari masyarakat Indonesia, kami melihat tren kedepannya akan
bergeser ke mobile entertainment seperti mobile gaming, video streaming dan
portal media online. Kami melihat hal tersebut menjadi ancaman yang serius
untuk TV Indonesia karena dengan penetrasi smartphone yang sangat tinggi,
trend ini akan menyebabkan terjadinya peralihan budget iklan dari media TV ke
media online.
Your Trusted Professional
3
43 50 58 66 73 76
0
20
40
60
80
100
120
140
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Internet
Radio
Magazine
News Paper
TV
Exhibit 2. Gross Advertising Spending (In Tn. IDR)
Source: BCG, CARAT Dentsu, Optimedia, Nielsen, SCMA
93
2725
14
8 4
94
3021
136 3
95
33
18
11 5 3
96
37
16 114 3
TV Online Radio Newspaper Tabloid Magazine
2012 2013 2014 2015F
Exhibit 3. Media Penetration In 11 Cities (In %)
Source: Nielsen, SCMA
Industry Analysis
Dalam 5 tahun terakhir belanja iklan di TV secara rata-rata (CAGR) tumbuh
12%. Pada exhibit 2 terlihat bahwa TV masih menjadi media yang paling sering
digunakan untuk pengiklan dalam 5 tahun terakhir mengingat penetrasi TV
yang paling tinggi. Yang menarik adalah pertumbuhan iklan di internet selama
5 tahun terakhir tumbuh 73% CAGR.
Trend penetrasi menurun terjadi untuk media cetak seperti koran, tabloid dan
majalah. Kami melihat di tahun-tahun mendatang media cetak akan mengalami
masa-masa yang sulit mengingat harga bahan baku yang mahal menyebabkan
harga tabloid, dan majalah tidak ekonomis. Trend digitalisasi juga akan
mempercepat meredupnya media cetak sehingga nantinya iklan akan lebih
banyak beralih ke dunia maya.
Your Trusted Professional
4
Company Profile
PT.Surya Citra Media Tbk (SCMA) adalah perusahaan induk yang menaungi 2
televisi teresterial swasta nasional, yaitu SCTV dan Indosiar. SCTV merupakan
stasiun televisi swasta kedua (berdasarkan waktu mengudara) di Indonesia
setelah RCTI. SCTV lahir pada tanggal 24 Agustus 1990 sebagai stasiun tele-
visi lokal di Surabaya namun baru pada tanggal 1 Januari 1993, SCTV menda-
patkan izin sebagai stasiun televisi nasional. Sejak tahun 1999 mayoritas saham
SCTV dimiliki oleh SCMA.
Saluran TV kedua yang dimiliki oleh SCMA adalah Indosiar. Indosiar awalnya
didirikan dan dikuasai oleh Grup Salim pada 11 Januari 1995. Di awal
siarannya, Indosiar banyak menyiarkan drama dan film Hongkong, China,
Taiwan, Jepang, Korea dan juga kartun-kartun Jepang. Selain drama Asia,
Indosiar juga mempopulerkan opera sabun di Indonsia melalui sinetron
legendarisnya, yaitu Tersanjung dan Tersayang. Belakangan sejak tahun
2000an Indosiar mulai mengurangi tayangan import tersebut dan fokus pada
program pencarian bakat buatan sendiri seperti AFI, Mama Mia, D’Terong, dan
lain-lain.
Pada awal Mei 2013 SCMA melakukan akuisisi terhadap Indosiar sekaligus
membuat saham Indosiar delisting dari bursa. Di tahun yang sama juga, entitas
pengendali SCTV, yaitu Elang Mahkota Teknologi (EMTK) mulai menyiarkan
tayangan Liga Inggris melalui NEXmedia, SCTV dan juga Indosiar. EMTK
memenangkan hak siar Liga Inggris untuk 3 tahun hingga 2016.
Pendirian SCTV
Pendirian Indosiar
Pendirian PT Cipta Aneka
Selaras (CAS)
Perubahan Nama CAS menjadi PT Surya Citra
Media (SCM)
SCMA mengambil alih
Kepemilikan SCTV sebesar
99,99%
SCM Membeli 51% Saham PT
Surya Citra Pesona
1990 1995 1999 2001 2002 2010
Exhibit 4. SCMA Milestone
Pembelian 85% Saham PT Bangka Tele Vision (BTV)
Peningkatan Kepemikan BTV
menjadi 99%
Penggabungan Usaha Indosiar
Karya Mandiri (IKM)
SCM Membeli 51% Saham PT
Screenplay produksi (Screenplay) dari
EMTK
Mendirikan PT Surya Trioptima
Multikresasi Dengan Kepemilikan 60%
2010 2002 2013 2013 2014
Source: SCMA
Your Trusted Professional
5
Investment Thesis
Improvement on GDP Growth
Kami melihat adanya korelasi yang positif antara pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan pendapatan SCMA. Korelasi positif ini timbul karena
peningkatan pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada peningkatan daya beli
dan konsumsi. Peningkatan konsumsi ini tentunya menjadi peluang bagi
perusahaan FMCG, otomotif, retail dan jasa untuk melakukan promosi produk
mereka.
Selama 9 tahun ini terlihat sebuah pola yang cukup jelas antara pertumbuhan
ekonomi Indonesia dan juga pertumbuhan pendapatan SCMA, dimana selama 8
tahun pertumbuhan pendapatan SCMA berhasil mengungguli pertumbuhan
GDP Indonesia. Di tahun 2009 terjadi anomali dimana pertumbuhan
pendapatan SCMA mengalami pertumbuhan negatif karena di tahun
sebelumnya pertumbuhan pendapatan SCMA sangat tinggi, sekitar 30%.
Kami memiliki pandangan yang positif akan pertumbuhan ekonomi di tahun
2016. Beberapa argumen yang menguatkan persepsi kami yaitu inflasi yang
terkendali di tahun 2015 memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk
melonggarkan kebijakan moneter, proses tender proyek infrastruktur yang
lebih singkat dibandingkan tahun 2015, dan juga faktor ketidakpastian
eksternal akibat FFR sudah mereda. Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami
melihat pendapatan SCMA dapat tumbuh minimal 7% di tahun 2015 dan di
2016 kami proyeksikan akan bertumbuh sekitar 12%.
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
GDP Growth Revenue Growth
Exhibit 5. GDP Growth vs SCMA Revenue Growth
Source: Bank Indonesia, SCMA
Your Trusted Professional
6
Dominating The Audience Shares
Dengan hanya dua stasiun TV, SCMA berhasil mengumpulkan 29% dari rata-
rata pangsa pasar pemirsa TV. Jika dibandingkan dengan MNCN yang memiliki
pangsa pasar 34%, jumlah ini memang lebih rendah, namun mengingat MNCN
memiliki 3 stasiun TV, maka jelas bahwa SCMA memiliki posisi yang lebih kuat.
Di tahun 2015, SCMA mampu menempatkan 70 program yang menempati top
10. SCTV memiliki posisi yang kuat di genre pencarian bakat, olah raga dan
special event dengan menempatkan 7 program pencarian bakat, 9 program olah
raga dan 8 special event di 10 besar pangsa pemirsa.
Selain menempatkan program program hiburan di jajaran atas pangsa pasar
pemirsa, siaran berita SCMA (Liputan 6) menjadi program news terbaik tahun
2015 menurut survei Nielsen. Tidak terafiliasinya perseroan dengan dunia
politik menjadi suatu keunggulan karena pemberitaan disajikan lebih objektif
dibandingkan dengan perusahaan media yang terafiliasi dengan politik.
2 2 2
1
2 2 2 2 2
1
2
4 4
3 3
4
6
5
6 6
3 3
SCTV Indosiar
15%16% 17%
19%
16% 16% 16% 15%17% 17%
16%
13%12%
14%
16%
14%
10%11%
10%9%
12%13%
SCTV Indosiar
TV Station Special Event
Series FTV Movies Music Variety Show
Talent Show
Sports Children (Series)
Children (Variety)
Infotain-ment
Hard News
Religious Total
SCTV 6 3 9 1 1 2 1 6 1 2 2 2 36
Indosiar 2 3 3 6 3 4 1 2 1 2 27
RCTI 1 4 1 5 3 2 2 1 3 2 4 2 4 34
ANTV 1 3 1 2 1 8
MNCTV 3 3 1 1 1 2 11
Trans TV 1 1 2
Trans 7 1 2 2 5
Global TV 1 1 2
TV One 0
Metro TV 0
TVRI 1 1 2
Exhibit 6. Annual Audience Shares Rank Exhibit 7. Average Audience Shares—All Time, All Demographic 5+
Source: SCMA, Nielsen Source: SCMA, Nielsen
Exhibit 8. Top 10 Programs Based On Genre
Your Trusted Professional
7
Taking Advantages From In-House Production & Local Content
Selama tahun 2015, Indosiar sukses mendapatkan rating yang tinggi dengan
mengandalkan program buatan sendiri. Program in-house dilakukan dengan
marathon sehingga ketika satu acara sudah selesai musimnya akan dilanjutkan
dengan acara lain.
Acara in-house Indosiar memberikan beberapa keunggulan dibandingkan
dengan acara impor seperti film Hollywood, serial drama Asia ataupun acara
olah raga. Yang pertama, acara in-house dibuat secara tailor-made sehingga
cocok dengan pangsa pasar pemirsa. Yang kedua, acara in-house lebih fleksibel
dengan konten dan durasi sehingga ada kecenderungan variety show dan talent
show dibuat selama mungkin untuk menghemat budget pengisi acara dan biaya
produksi.
Dengan program andalannya, Indosiar mampu memanfaatkan positioning
mereka dengan sangat baik dengan mengincar kalangan sosioekonomi kelas
menengah-bawah dan ibu rumah tangga yang menjadi pemirsa TV prime time
dengan membuat program yang bertemakan kontes menyanyi dangdut.
Program buatan sendiri yang menjadi unggulan dari Indosiar di tahun 2015
antara lain program pencarian bakat D’Academy, Bintang Dangdut Pantura,
D’Academy Asia, dan Stand Up Comedy Academy Indosiar dan variety show
D’Terong Show.
Selain Indosiar, TV andalan SCMA, yaitu SCTV memiliki target penonton dan
strategi yang berbeda untuk memaksimalkan pendapatan iklan. Program
andalan SCTV adalah sinetron yang tayang setiap hari dan target utamanya
adalah remaja perempuan. Sinetron SCTV diproduksi oleh PT Screenplay
Produksi yang mayoritas sahamnya dimiliki SCMA.
SCTV melakukan strategi yang menarik dengan memanfaatkan teknologi CGI
(computer-generated imagery). Contohnya adalah ketika sinetron mengambil
adegan outdoor, SCMA dengan sengaja menyorot billboard yang menampilkan
iklan yang gambarnya dibuat dengan komputer. Selain sinetrron, acara oleh
raga seperti Piala Presiden pada tahun 2015 juga menggunakan teknologi ini
untuk tetap menampilkan iklan ketika pertandingan berlangsung. SCMA juga
memonetisasi acara olah raga dengan sangat baik dengan cara membuat water
break untuk tujuan menambah slot iklan selama 3 menit di tengah
pertandingan.
Your Trusted Professional
8
Financials Analysis
SCTV63%
Indosiar37%
59.8%
69.3% 68.7%65.2% 63.5%
38.9%
52.2% 50.1% 47.6% 47.3%
43.9%
54.7% 53.2% 50.4% 50.0%
27.5%
39.6% 35.7% 34.6% 35.8%
2010 2011 2012 2013 2014
Gross Margin Operating Margin
EBITDA Margin Net Margin
21.1%
36.3%
30.5% 31.9% 30.7%35.7%
60.7%
44.2% 45.9%41.8%
2010 2011 2012 2013 2014
ROA ROE
3.88x
4.31x3.84x
3.43x
3.20x
3.39x
3.84x
3.27x
3.71x
3.19x
4.36x
5.04x5.40x
6.50x 6.41x
5.34x
7.02x
4.61x5.10x 5.32x
2010 2011 2012 2013 2014
Inventory Turnover ARTO APTO FATO
9383 94
105113
106
94
110
97
113
8271 67
55 56
117106
137147
169
2010 2011 2012 2013 2014
Inventory Period Collection Period
Payable Period Operating Period
1.93
2.31
3.28
3.694.06
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
2010 2011 2012 2013 2014
Gross Profit Operating Income Net Income Revenue
Exhibit 8. Revenue Contribution (FY14)
Source: SCMA, MCI Research Source: SCMA, MCI Research
Source: SCMA, MCI Research Source: SCMA, MCI Research
Source: SCMA, MCI Research Source: SCMA, MCI Research
Exhibit 9. SCMA Earnings
Exhibit 10. SCMA Profit Margin Exhibit 11. Profitability Ratio
Exhibit 12. SCMA Activity Ratio Exhibit 13. SCMA Operating Period
Your Trusted Professional
9
Financial Analysis
3.55x
1.58x
3.78x 3.64x3.91x
3.00x
1.36x
3.22x2.85x
3.07x
1.67x
0.74x
1.66x1.48x 1.52x
2010 2011 2012 2013 2014Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio
0.41x 0.40x
0.31x 0.30x0.26x
0.69x 0.67x
0.45x 0.44x
0.36x
2010 2011 2012 2013 2014
Debt To Asset Ratio Debt To Equity Ratio
Exhibit 14. SCMA Liquidity Exhibit 15. Capital Structure
Source: SCMA, MCI Research Source: SCMA, MCI Research
Profitability — SCMA memiliki marjin kotor yang sangat tinggi dibandingkan
dengan kompetitor. Selama 5 tahun SCMA konsisten memiliki marjin kotor
sekitar 60%. Dibandingkan dengan emiten media, khususnya televisi, SCMA
memiliki marjin operasional paling tinggi dibandingkan dengan kompetitor
(MNCN, FY14: 39,06%), (VIVA, FY14:34,25%), (MDIA FY14: 35,77%). Marjin
laba bersih SCMA juga merupakan yang tertinggi di industri media dan secara
konsisten berada di level 35%. Marjin laba bersih yang tinggi ini diraih berkat
neraca yang ramping karena penggunaan utang yang sedikit.
Liquidity & Solvency — Keunggulan SCMA selain marjin laba yang tinggi adalah
kemampuan mereka dalam mengelola likuiditas dan juga solvabilitas. SCMA
menggunakan struktur modal yang konservatif dengan jumlah utang yang
sangat rendah. Di akhir 2014 tercatat utang jangka panjang SCMA hanya
mencapai Rp350 miliar dalam bentuk utang kepada perusahaan induk (EMTK).
Selain itu SCMA tidak memiliki utang bank jangka pendek karena utang jangka
pendek hanya terdiri dari bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo. Selain
struktur modal yang ramping, kas yang dimiliki oleh SCMA sangat melimpah
sehingga tidak ada kesulitan bagi SCMA untuk mendanai belanja modal di tahun
-tahun mendatang. Kami melihat di tahun-tahun mendatang dengan
kemampuan membayar utang yang sangat baik dan kas yang melimpah, setelah
pelunasan utang jangka panjang SCMA akan menjadi perusahaan net cash.
Your Trusted Professional
10
Third Quarter Review
Dalam Miliar Rupiah 9M14 9M15 % YoY 1Q15 2Q15 3Q15 % QoY
Sales 3.105 3.206 3,3% 946 1.219 1.041 -14,6%
COGS (1.123) (1.197) 6,6% (383) (417) (397) -4,6%
Gross Profit 1.982 2.010 1,4% 563 803 644 -19,8%
Operating Expenses (505) (502) -0,7% (147) (177) (178) 0,5%
Operating Income 1.476 1.508 2,1% 416 626 466 -25,6%
Interest Expenses (52) - 0% - - - 0%
Other Income (Expenses) 48 14 -70,5% 8 6 0 -92,3%
Pretax Income 1.473 1.522 3,3% 424 631 466 -26,2%
Income Tax (371) (380) 2,5% (103) (156) (121) -22,1%
Net Income 1.102 1.141 3,6% 321 476 345 -27,5%
Gross Profit Margin 63,8% 62,7% -1,2% 59,5% 65,8% 61,8% -4,0%
Operating Profit Margin 47,6% 47,0% -0,5% 44,0% 51,3% 44,7% -6,6%
Net Profit Margin 35,5% 35,6% 0,1% 33,9% 39,0% 33,1% -5,9%
Opex/Sales 16,3% 15,7% -0,6% 15,5% 14,5% 17,1% 2,6%
Exhibit 16. Income Statement
Exhibit 17. Average Audience Shares – All Demographic 5+
Source: SCMA
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
20%
9M2012 9M2013 9M2014 9M2015
SCTV
RCTI
Indosiar
Trans
MNCTV
ANTV
Trans7
TvOne
Global
Metro
Others
Your Trusted Professional
11
Valuation
Kami menggunakan 2 metode dalam menentukan harga SCMA, yaitu
menggunakan DCF dan juga relative valuation. Metode utama yang kami
gunakan adalah DCF untuk merefleksikan nilai fundamental perusahaan
sementara relative valuation digunakan sebagai pendukung analisis DCF untuk
melihat positioning saham SCMA dibandingkan dengan peers. Selain relative
valuation, analisis DCF juga didukung oleh 2 tabel sensitivitas untuk melakukan
simulasi harga saham SCMA berdasarkan 2 skenario perubahan asumsi yang
paling sensitif dalam menentukan harga saham SCMA.
Kami melihat nilai fundamental SCMA saat ini sudah tercermin di harga pasar
pada Rp3.180/lembar dengan P/E 31,7x, dan EV/EBITDA 21,3x. Saat ini SCMA
diperdagangkan pada premium P/E sekitar 30% dibandingkan dengan
perusahaan sejenis. Premium ini dapat dijustifikasi mengingat marjin laba,
ROA, dividend yield paling tinggi dibandingkan dengan peers di regional dan
juga ROE yang diatas rata-rata industri. Kami merekomendasikan HOLD untuk
SCMA karena potensi keuntungan hanya 2,6%.
Exhibit 18. DCF Assumption
Risk Free Rate 8,0%
Equity Risk Premium 5,0%
Beta 0,69
Cost of Equity 11,5%
Cost of Debt 13,7%
% Equity 99%
% Debt 1%
WACC 11,4%
Terminal Growth Rate 3,0%
Exhibit 20. Sensitivity Tables 1 (WACC vs Terminal Growth Rate)
Exhibit 21. Sensitivity Tables 2 (Terminal Growth vs Sales Growth)
Source: MCI Research
Source: MCI Research
Exhibit 19. DCF Valuation Output
PV of FCF Explicit Period 11.769
PV of Terminal Value 33.840
Total PV of FCF 45.609
Cash 1.246
Investment 24
Debt (452)
Equity Value 46.427
Price Per Share (Rounded) 3.180 Discount Rate
Terminal Growth
Rate
10,0% 10,5% 11,0% 11,5% 12,0% 12,5% 13,0%
2,50% 3.640 3.400 3.190 3.000 2.830 2.680 2.550
2,75% 3.750 3.500 3.270 3.070 2.900 2.740 2.600
3,00% 3.870 3.600 3.360 3.150 2.960 2.800 2.650
3,25% 4.000 3.710 3.450 3.230 3.040 2.860 2.710
3,50% 4.130 3.820 3.550 3.320 3.110 2.930 2.760
3,75% 4.280 3.940 3.660 3.410 3.190 3.000 2.830
4,00% 4.430 4.080 3.770 3.510 3.280 3.070 2.890
4,25% 4.610 4.220 3.890 3.610 3.370 3.150 2.960
4,50% 4.790 4.380 4.020 3.720 3.460 3.230 3.030
4,75% 5.000 4.550 4.170 3.840 3.570 3.320 3.110
5,00% 5.220 4.730 4.320 3.970 3.680 3.420 3.190
FY15 Sales Growth Rate
Terminal Growth
Rate
5% 7% 9% 11% 13% 15% 17%
2,50% 2.970 3.020 3.080 3.130 3.180 3.240 3.290
2,75% 3.040 3.100 3.150 3.210 3.260 3.310 3.370
3,00% 3.120 3.180 3.230 3.290 3.340 3.400 3.450
3,25% 3.200 3.260 3.310 3.370 3.430 3.490 3.540
3,50% 3.290 3.340 3.400 3.460 3.520 3.580 3.640
3,75% 3.380 3.440 3.500 3.560 3.620 3.680 3.740
4,00% 3.480 3.540 3.600 3.660 3.720 3.790 3.850
4,25% 3.580 3.640 3.710 3.770 3.840 3.900 3.970
4,50% 3.690 3.760 3.820 3.890 3.960 4.020 4.090
4,75% 3.810 3.880 3.950 4.020 4.090 4.160 4.230
5,00% 3.940 4.010 4.080 4.160 4.230 4.300 4.370
Your Trusted Professional
12
Exhibit 24. Relative Valuation Summary
Exhibit 25. Football Field Chart
Source: Bloomberg, MCI Research
Source: MCI Research
Exhibit 22. Forward PE Band
Source: Bloomberg, MCI Research Source: Bloomberg, MCI Research
Exhibit 23. 1 Year Price Return
9.2x
12.3x
15.4x
18.5x
21.6x
24.7x
27.8x
30.9x
34.0x
P/E Ratio -1 Stdev Average +1 Stdev
-5%
-13%
-30%
-25%
-20%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 Jan-16
Country Company Market Cap
(Tn) P/S
(TTM) EV / EBITDA
(TTM) P/E
(TTM) P/BV (TTM)
ROA (TTM)
ROE (TTM)
NPM (TTM)
Dividend Yield
India Zee Entertainment Enterprise Rp83,9 5,9x 22,3x 29,5x 9,6x 16,1% 26,6% 20,2% 0,7%
Indonesia Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp25,0 5,3x 13,8x 20,2x 4,0x 15,2% 21,6% 26,4% 2,5%
Philippines ABS-CBN Corp Rp15,5 1,2x 6,7x 16,2x 1,6x 3,8% 9,7% 7,2% 1,0%
Thailand BEC World Public Co Ltd Rp24,6 13,0x 8,7x 19,4x 11,8x 29,9% 50,5% 27,3% 2,0%
Indonesia Surya Media Citra Tbk (SCMA) Rp47,9 12,6x 22,8x 31,7x 14,9x 30,7% 41,8% 35,8% 3,8%
Average Rp37,2 6,3x 12,9x 21,3x 6,8x 16,2% 27,1% 20,3% 1,5%
Minimum Rp15,5 1,2x 6,7x 16,2x 1,6x 3,8% 9,7% 7,2% 0,7%
25th Percentile Rp22,3 4,3x 8,2x 18,6x 3,4x 12,3% 18,6% 16,9% 0,9%
Median Rp24,8 5,6x 11,2x 19,8x 6,8x 15,6% 24,1% 23,3% 1,5%
75th Percentile Rp39,7 7,7x 15,9x 22,5x 10,1x 19,5% 32,6% 26,7% 2,1%
Maximum Rp83,9 13,0x 22,3x 29,5x 11,8x 29,9% 50,5% 27,3% 2,5%
Rp0 Rp1,000 Rp2,000 Rp3,000 Rp4,000 Rp5,000 Rp6,000 Rp7,000
2014 Price/Sales
2015F Price/Sales
2014 EV / EBITDA
2015F EV / EBITDA
2014 P/E
2015F P/E:
DCF 10-13% WACC, 2%-5% Terminal Growth Rate
52 Weeks Price
Minimum to 25th Percentile 25th Percentile to 50th Percentile 50th Percentile to 75th Percentile 75th Percentile to Maximum
Your Trusted Professional
13
Appendix 1. Income Statement
Dalam Miliar Rupiah 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F
Revenue 3.277 3.695 4.056 4.340 4.880 5.612
COGS (1.027) (1.285) (1.479) (1.562) (1.757) (1.983)
Gross Profit 2.251 2.410 2.576 2.777 3.123 3.629
Operating Expenses (651) (710) (672) (812) (913) (1.050)
Operating Income 1.642 1.759 1.917 1.965 2.210 2.579
Interest Expenses (77) (47) (68) (61) (48) (48)
Other Income (Losses) 43 52 68 81 127 151
Pretax Income 1.608 1.764 1.917 1.985 2.289 2.682
Income Taxes (391) (448) (469) (496) (572) (670)
Net Income 1.170 1.280 1.454 1.489 1.718 2.012
Appendix 2. Balance Sheet
Dalam Miliar Rupiah 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F
Asset
Cash & Equivalent 1.066 1.043 1.246 1.961 2.328 2.585
Short Term Investments 0 0 0 0 0 0
Accounts & Notes Receivable 1.003 995 1.270 1.128 1.269 1.459
Inventories 267 375 462 359 404 456
Other Current Assets 90 182 222 222 222 222
Total Current Assets 2.426 2.570 3.200 3.670 4.223 4.723
Long Term Investments 0 0 0 0 0 0
Net Fixed Assets 710 725 762 696 633 579
Other Long Term Assets 702 715 766 766 766 766
Total Long-Term Assets 1.412 1.440 1.528 1.462 1.399 1.345
Total Asset 3.837 4.010 4.728 5.132 5.622 6.068
Liabilities
Accounts Payable 190 198 231 359 404 456
Short Term Borrowings 1 1 102 0 0 0
Other Short Term Liabilities 451 507 487 487 487 487
Total Current Liabilities 642 706 819 846 891 943
Long Term Borrowings 3 1 350 280 210 0
Other Long Term Borrowings 544 514 81 81 81 81
Total Long Term Liabilities 547 515 431 361 291 81
Total Liabilities 1.189 1.221 1.250 1.207 1.182 1.024
Equity
Preferred Equity 0 0 0 0 0 0
Minority Interest 11 52 32 32 32 32
Share Capital & APIC 1.051 1.013 1.013 1.013 1.013 1.013
Retained Earnings & Other Equity 1.586 1.725 2.433 2.880 3.395 3.999
Total Shareholders Equity 2.648 2.789 3.478 3.925 4.440 5.044
Total Liabilities & Equity 3.837 4.010 4.728 5.132 5.622 6.068
Your Trusted Professional
14
Appendix 3. Statement Of Cash Flow
Dalam Miliar Rupiah 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F
CF From Operating Activities 1.083 1.271 1.179 2.063 1.791 2.050
CF From Investing Activities (140) (358) (187) (135) (151) (174)
CF From Financing Activities (776) (936) (789) (1.214) (1.272) (1.619)
Net Change In Cash 168 (22) 203 715 367 257
Beginning Cash 898 1.066 1.043 1.246 1.961 2.328
Ending Cash 1.066 1.043 1.246 1.961 2.328 2.585
Appendix 4. Financial Ratio
Financial Ratio 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F
Profitability Ratio
Gross Margin 68,7% 65,2% 63,5% 64,0% 64,0% 64,7%
Operating Margin 50,1% 47,6% 47,3% 45,3% 45,3% 45,9%
EBITDA Margin 53,2% 50,4% 50,0% 49,9% 49,7% 50,0%
EPS 94 88 99 102 117 138
ROA 30,5% 31,9% 30,7% 29,0% 30,6% 33,2%
ROE 44,2% 45,9% 41,8% 37,9% 38,7% 39,9%
DuPont Decompostion
Net Margin 35,7% 34,6% 35,8% 34,3% 35,2% 35,9%
Total Asset Turnover 0,85x 0,92x 0,86x 0,85x 0,87x 0,92x
Financial Leverage 1,45x 1,44x 1,36x 1,31x 1,27x 1,20x
Liquidity Ratio
Current Ratio 3,78x 3,64x 3,91x 4,34x 4,74x 5,01x
Quick Ratio 3,22x 2,85x 3,07x 3,65x 4,04x 4,29x
Cash Ratio 1,66x 1,48x 1,52x 2,32x 2,61x 2,74x
Activity Ratio
Inventory Turnover 3,84x 3,43x 3,20x 4,35x 4,35x 4,35x
ARTO 3,27x 3,71x 3,19x 3,85x 3,85x 3,85x
APTO 5,40x 6,50x 6,41x 4,35x 4,35x 4,35x
FATO 4,61x 5,10x 5,32x 6,24x 7,71x 9,69x
Inventory Period 94 105 113 83 83 83
Collection Period 110 97 113 94 94 94
Payable Period 67 55 56 83 83 83
Operating Period 137 147 169 94 94 94
Solvency Ratio
Debt To Asset Ratio 0,31x 0,30x 0,26x 0,24x 0,21x 0,17x
Debt To Equity Ratio 0,45x 0,44x 0,36x 0,31x 0,27x 0,20x
Appendix 5. Company Structure
PT. Surya Citra Media Tbk
PT. Surya Citra Televisi
PT. IndosiarVisual Mandiri
PT. AnimasiKartun
Indonesia
PT.AmanahSurga
Productions
PT. Indonesia Entertainmen
Group
PT. Surya Trioptima
Multikreasi
PT. Screenplay Produksi
Your Trusted Professional
15
DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to oth-ers. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation con-tained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accu-racy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.
Fixed Income Sales & Trading Tel. +62 21 7995 795, 7917 5559
-62 Fax. +62 21 7917 5965
Investment Banking Tel. +62 21 7917 5599 Fax. +62 21 7919 3900
Head Office Bandung
Menara Bank Mega Lt.2 Menara Bank Mega Lt.3
Jl.Kapten P.Tendean. Kav 12-14A, Jakarta 12790 Jl.Gatot Subroto No.283 Bandung 40273
021-7917 5599 , 021-7919 3900 022-8734 0972 , 022-8734 0985
Jakarta - Pondok Indah Surabaya
Plaza 5 Pondok Indah, Blok D No.15 Lt.2 Ruko Embong Kemiri Square No.2G-2H
Jl. Margaguna Raya Radio Dalam (Ruko Asuransi PT.Asuransi Umum Mega)
Pondok Indah, Jakarta Selatan 12420 Jl.Raya Embong Kemiri, Embong Kaliasin
021-723 4437 , 021-7279 8140 Genteng, Surabaya 60271
031 547 1200 , 031-547 2492
Jakarta - Roxy Makasar
Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Menara Bank Mega Lt.2
Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kawasan Trans Studio
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Jl.Metro Tanjung Bunga, Makasar 90134
021-4587 4243 , 021-4587 4246 0411-811 8800 , 0411-811 8802
Jakarta - Kelapa Gading Yogyakarta
Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Gedung Bank Mega 3rd Floor
Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Jl.Gejayan (Affandi) No.22
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Yogyakarta 55281
021-451 5717 , 021451 5720 0274 - 582 929 , 0274 582 931
Research
Danny EugeneHead of Research, Economic, Infrastructure, Construction,
Banking, Cement
[email protected] +62 21 7917 5599 62431
Helen Vincentia Consumer Goods, Retail [email protected] +62 21 7917 5599 62035
Dimas Satria Hardianto Plantation, Media, Textile [email protected] +62 21 7917 5599 62035
Dida Fathdira Property [email protected] +62 21 7917 5599 62035
Genio Bian Mining, Telco, Transportation [email protected] +62 21 7917 5599 62425
Fadlillah Qudsi Technical Analyst [email protected] +62 21 7917 5599 62425
Institutional SalesHendry Kuswari Head of Sales, Trading & Dealing [email protected] +62 21 7917 5599 62037
Gunawan Sudrajat Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62046
Ratna Wijayanti Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62178
Suparman Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62058
Rachmadian Iskandar Z Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62402
Ety Sulistyowati Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62408
Dewi Suryani Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62441
Widianita Institutional Client Care [email protected] +62 21 7917 5599 62439
Rinny Oktaviany Institutional Client Care [email protected] +62 21 7917 5599 62411
Renita Anggreani Equity Admin. HO [email protected] +62 21 7917 5599 62037
Rahayu Kusumaningsih Equity Admin. HO [email protected] +62 21 7917 5599 62037