puspaswara

2
Puspa Swara Website: www.puspaswara.comBerfokus pada penerbitan buku ketrampilan, kesehatan, dan bahasa.Produk best seller : Pedoman Pijat Bayi, English Grammar TOEFL, Bahasa Jepang untuk Pemula (Bahasa), My First Triangle Love, Love’s Bet – Nie Pliss, Love Me, Kalo Cinta Bilang Aja, Me and My Prince Charming, Summer Breeze, 2nd Luv (Teenlit-Populer), Sulam Benang, Sulam Payet (Ketrampilan), Terapi Jus untuk Kolesterol, Taklukkan Diabetes dengan Terapi Jus(Kesehatan), Jago Kimia SMU, dan Kumpulan Lengkap Rumus Matematika SMP (Penunjang Pelajaran).PUSPA SWARA didirikan 5 Juni 1991 di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Agus Madjid, SH., No.12 tanggal 5 Juni 1991. Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diperbaiki dengan Akta No.5 tanggal 5 November 2001 dari Notaris Petrus Suandi Halim,SH. Dan memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman RI melalui keputusan No.C- 06479 HT.01.04.tahun 2001.Latar belakang pendirian Puspa Swara adalah adanya keinginan Bina Swadaya untuk melayani kebutuhan informasi tentang Pengembangan Masyarakat. Informasi yang diterbitkan diharapkan menjadi pelengkap informasi pertanian yang disajikan majalah Trubus dan penerbit Penebar Swadaya. Ketika Indonesia sedang giat-giatnya membangun maka kehadiran buku-buku bertema pengembangan masyarakat dan pembangunan dirasa penting dan dibutuhkan. Periode Perkembangan Perkembangan Puspa Swara diawal pendiriannya dapat dipilah sebagai berikut. 1. Penerbitan buku pengembangan Seperti dituturkan, awal pendirian Puspa Swara ditujukan untuk menerbitkan buku pengembangan. Pasar buku semacam ini ternyata tidak secerah yang dibayangkan. Selain buku pengembangan murni, redaksi juga menerbitkan buku-buku sastra dengan beberapa penulis terkenal. Masa ini berlangsung pada tahun 1991 sampai 1994. Puspa Swara secara keuangan ditopang oleh Penebar Swadaya. 2. Berjaya bermitra dengan pemerintah Tahun 1995, melalui Bambang Ismawan dan Koeswandi, Puspa Swara mendapat kepercayaan menggarap pesanan buku Departemen Dalam Negeri. Buku yang diperuntukkan untuk desa-desa seluruh Indonesia itu berisi buku-buku teknologi tepat guna untuk pedesaan. Kejayaan pasar pemerintah bertahan sampai tahun 1997. 3. Penerbitan non-pertanian Tahun 1995, manajemen Puspa Swara telah menyadari bahwa bertahan pada misi menerbitkan buku-buku pengembangan membuat Puspa Swara kehabisan napas. Mulailah Puspa Swara menerbitkan buku bahasa Mandarin. Tahun 1997, Puspa mulai menerbitkan buku-buku teknologi tepat guna, kesehatan, dan manajemen. Tema terbitan terus bertambah lagi, ada pariwisata, pemikiran, dan agama. 4. Fokus Mulai tahun 1999, Puspa Swara fokus pada penerbitan Kesehatan, Keterampilan dan Bahasa. Konsentrasi ini memungkinkan Puspa Swara membangun citranya di pasar secara lebih tertata. Konsentrasi ini juga dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan kemampuan pendanaan Puspa Swara. Setelah ketiga bidang tersebut kuat, maka Puspa Swara mengembangkan dua lini lainnya yakni bidang penerbitan buku anak dan popular. PRODUK & VISUAL Berawal dari latar belakang pemikiran di atas maka Puspa Swara menerbitkan buku-buku pengembangan kemasyarakatan dan sastra. Buku-buku pemikiran ringan-sedang juga gencar diterbitkan. Penulis yang mempercayakan karyanya juga bukan orang sembarangan.Tercatat Gola Gong, La Rose, NH Dini, dan banyak lagi namabesar dunia sastra. Puspa Swara juga agresif membidik penerbit luar untuk dibeli lisensinya. Buku-buku marketing dan manajemen dari penerbit Tyron Press, England. mewarnai perjalanan lima tahun pertama Puspa Swara. Tahun 1995, Puspa Swara mendapat kesempatan memenuhi pesanan Departemen Dalam Negeri dalam bentuk paket buku untuk perdesaan.Kesempatan ini menjadi darah segar bagi Puspa Swara. Produktivitas karyawannya yang memang tinggi seolah mendapatkan habitat yang tepat. Seperti yang dikisahkan, semua karyawan di Puspa Swara begadang di kantor selama hampir tiga minggu. Meski harus begadang dan dalam tekanan deadline yang ketat, namun semua merasa senang. Diselingi dengan guyonan khas personil Puspa Swara, pesanan Depdagri pun selesai. Sampai tahun 1997 kerjasama dengan instansi ini terus terjalin. Tahun 1999, Puspa Swara telah membuat rencana strategis untuk lima tahun. Saat itu, direktur Puspa Swara, menyetujui usulan redaksi untuk menciutkan bidang terbitan dari delapan (manajemen, agama, sastra, sosial-budaya, bahasa, pariwisata, keterampilan/teknologi tepat guna dan kesehatan) menjadi tiga bidang saja (bahasa, kesehatan, keterampilan). http://www.binaswadaya.org - Bina Swadaya Online Powered by Mambo Generated: 20 June, 2007, 07:13

Upload: indonesia

Post on 06-Jun-2015

1.543 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Profil penerbit Puspa Swara, Trubus group,

TRANSCRIPT

Page 1: puspaswara

Puspa Swara

Website: www.puspaswara.comBerfokus pada penerbitan buku ketrampilan, kesehatan, dan bahasa.Produk best seller :Pedoman Pijat Bayi,  English Grammar TOEFL, Bahasa Jepang untuk Pemula (Bahasa), My First Triangle Love, Love’sBet – Nie Pliss, Love Me, Kalo Cinta Bilang Aja, Me and My Prince Charming, Summer Breeze, 2nd Luv (Teenlit-Populer),Sulam Benang, Sulam Payet (Ketrampilan), Terapi Jus untuk Kolesterol, Taklukkan Diabetes dengan TerapiJus(Kesehatan), Jago Kimia SMU, dan Kumpulan Lengkap Rumus Matematika SMP (Penunjang Pelajaran).PUSPASWARA didirikan 5 Juni 1991 di Jakarta  berdasarkan Akta Notaris Agus Madjid, SH., No.12 tanggal 5 Juni 1991.  Aktatersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diperbaiki dengan Akta No.5 tanggal 5 November 2001 dariNotaris Petrus Suandi Halim,SH. Dan memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman RI melalui keputusan No.C-06479 HT.01.04.tahun 2001.Latar belakang pendirian Puspa Swara adalah adanya keinginan Bina Swadaya untukmelayani kebutuhan informasi tentang Pengembangan Masyarakat. Informasi yang diterbitkan diharapkan menjadipelengkap informasi pertanian yang disajikan majalah Trubus dan penerbit Penebar Swadaya.  Ketika Indonesia sedanggiat-giatnya membangun maka kehadiran buku-buku bertema pengembangan masyarakat dan pembangunan dirasapenting dan dibutuhkan. Periode Perkembangan

Perkembangan Puspa Swara diawal pendiriannya dapat dipilah sebagai berikut.

1. Penerbitan buku pengembanganSeperti dituturkan, awal pendirian Puspa Swara ditujukan untuk menerbitkan buku pengembangan.  Pasar bukusemacam ini ternyata tidak secerah yang dibayangkan.  Selain buku pengembangan murni, redaksi juga menerbitkanbuku-buku sastra dengan beberapa penulis terkenal. Masa ini berlangsung pada tahun 1991 sampai 1994. Puspa Swarasecara keuangan ditopang oleh Penebar Swadaya.

2.  Berjaya bermitra dengan pemerintahTahun 1995, melalui Bambang Ismawan dan Koeswandi, Puspa Swara mendapat kepercayaan menggarap pesananbuku Departemen Dalam Negeri.  Buku yang diperuntukkan untuk desa-desa seluruh Indonesia itu berisi buku-bukuteknologi tepat guna untuk pedesaan. Kejayaan pasar pemerintah bertahan sampai tahun 1997.

3.  Penerbitan non-pertanianTahun 1995, manajemen Puspa Swara telah menyadari bahwa bertahan pada misi menerbitkan buku-bukupengembangan membuat Puspa Swara kehabisan napas. Mulailah Puspa Swara menerbitkan buku bahasa Mandarin. Tahun 1997, Puspa mulai menerbitkan buku-buku teknologi tepat guna, kesehatan, dan manajemen.  Tema terbitan terusbertambah lagi, ada pariwisata, pemikiran, dan agama.

4. FokusMulai tahun 1999, Puspa Swara fokus pada penerbitan Kesehatan, Keterampilan dan Bahasa.  Konsentrasi inimemungkinkan Puspa Swara membangun citranya di pasar secara lebih tertata.  Konsentrasi ini juga dimaksudkan untukmengatasi keterbatasan kemampuan pendanaan Puspa Swara.  Setelah ketiga bidang tersebut kuat, maka Puspa Swaramengembangkan dua lini lainnya yakni bidang penerbitan buku anak dan popular.

PRODUK & VISUAL

Berawal dari latar belakang pemikiran di atas maka Puspa Swara menerbitkan buku-buku pengembangankemasyarakatan dan sastra.  Buku-buku pemikiran ringan-sedang juga gencar diterbitkan.  Penulis yang mempercayakankaryanya juga bukan orang sembarangan.Tercatat Gola Gong, La Rose, NH Dini, dan banyak lagi namabesar duniasastra.  Puspa Swara juga agresif membidik penerbit luar untuk dibeli lisensinya.  Buku-buku marketing dan manajemendari penerbit Tyron Press, England. mewarnai perjalanan lima tahun pertama Puspa Swara.

Tahun 1995, Puspa Swara mendapat kesempatan memenuhi pesanan Departemen Dalam Negeri dalam bentuk paketbuku untuk perdesaan.Kesempatan ini menjadi darah segar bagi Puspa Swara.  Produktivitas karyawannya yangmemang tinggi seolah mendapatkan habitat yang tepat.  Seperti yang dikisahkan, semua karyawan di Puspa Swarabegadang di kantor selama hampir tiga minggu.  Meski harus begadang dan dalam tekanan deadline yang ketat, namunsemua merasa senang.  Diselingi dengan guyonan khas personil Puspa Swara, pesanan Depdagri pun selesai.  Sampaitahun 1997 kerjasama dengan instansi ini terus terjalin.

Tahun 1999, Puspa Swara telah membuat rencana strategis untuk lima tahun. Saat itu, direktur Puspa Swara,menyetujui usulan redaksi untuk menciutkan bidang terbitan dari delapan (manajemen, agama, sastra, sosial-budaya,bahasa, pariwisata, keterampilan/teknologi tepat guna dan kesehatan) menjadi tiga bidang saja (bahasa, kesehatan,keterampilan).

http://www.binaswadaya.org - Bina Swadaya Online Powered by Mambo Generated: 20 June, 2007, 07:13

Page 2: puspaswara

Tahun 2001, Puspa Swara berubah fungsi menjadi perusahaan produksi saja.  Tugasnya hanya sebatasmengembangkan strategi dan melaksanakan penerbitan buku.  Sedangkan pemasaran diserahkan kepada NiagaSwadaya. Perjalanan Puspa Swara sampai 31 Maret 2001 telah menelurkan tujuh orang manager pemasaran. PuspaSwara seperti yang dituturkan oleh Supari (1991-2002), diwarnai canda, tawa, dan totalitas kerja.  Produktivitas tinggiadalah ciri redaksi Puspa Swara kala itu. Keuletan menawarkan buku adalah ciri sales Puspa Swara.  Effendi Sidahuruk,mantan sales Puspa Swara yang sekarang menjadi Kepala Perwakilan Medan, menuturkan, “kalau sales PS datang ketoko buku langsung menerima Surat Pesanan, tapi kalau sales Puspa Swara dating, harus keluar air mata darah dulubaru dapat pesanan”.  Penuturan itu untuk menggambarkan bahwa begitu sulitnya membangun pasar buku-buku non-pertanian di sisi produk informasi pertanian yang sudah lebih dulu melekat kuat pada nama Trubus. Masyarakat sudahsangat percaya Trubus sebagai penjual informasi pertanian, tetapi masih ragu dengan tema di luar pertanian yangditawarkan kelompok Trubus.

Dengan tugas yang fokus tersebut maka Puspa Swara giat mengembangkan lini-lini terbitan sehingga pada tahun 2006terdapat PUSPA-SEHAT, PUSPA-TERAMPIL, PUSPA-BAHASA, PUSPA-INDRIA, & PUSPA-POPULER. Puspa Swaratelah menerbitkan 696 judul buku (per 30 September 2006).Usaha penerbitan ini ditopang oleh 300 orang penulis.Penulis-penulis tersebut adalah orang yang ahli pada bidangnya.  Terdapat dokter, herbalis/terapis,  perajin,pengajar/dosen, dan siswa/mahasiswa/sastrawan yang mempercayakan naskahnya ke Puspa Swara. Mulai awal 2006mulai menerbitkan buku Populer, dan Penunjang Pelajaran Sekolah.

Dalam perjalanannya, terdapat beberapa buku yang mendapat apresiasi sangat baik dari masyakat. Penghargaan darilembaga pemerintah dan masyarakat perbukuan telah diterima Puspa Swara. Mulai tahun 2006, buku-buku terbitanPuspa Swara juga beredar di Malaysia melalui  penerbit, S.Abdul Majeed & Co. Selain itu, dikembangkan pula bentuklayanan jasa redaksional berupa pembuatan majalah internal, buku khusus, desain grafis, dan kursus keterampilan.Berikut contoh lembaga yang membeli jasa redaksional Puspa Swara: Yayasan Dharmais (buku profil),  Krakatau Steel(buku Profil),  Perhimpunan Carolus (buku profil), Yayasan Rio Tinto (buku pengayaan masyarakat), Yayasan SentraLaktasi Indonesia (property promosi), Kementerian Pemberdayaan Perempuan (buku panduan), Departemen Pertanian(buku panduan & newsletter), Departemen Kelautan & Perikanan (majalah internal), dan Yayasan Bina Swadaya (bukubiografi). 

Jatuh bangunnya penjualan buku-buku Puspa Swara di pasar umum disikapi dengan kemauan untuk memperbaikiproduk dan system pemasaran. Untuk menarik minat toko buku maka Puspa Swara memberlakukan system konsinyasisecara selektif.  Kombinasi perbaikan produk dan system pemasaran secara bertahap memperbaiki posisi tawar PuspaSwara di pasar.

Persaingan bisnis penerbitan makin kuat.  Saat ini terdapat lebih dari 1.000 penerbit dengan hanya 200-an toko bukubesar dan 500 toko buku kecil yang aktif. Jumlah judul terbit setiap bulan mencapai 2.000-5.000 judul.  Dengankomposisi tersebut maka masa display setiap judul terbatas.  Luasnya lingkup distribusi dengan kemampuan pendanaanpromosi terbatas membuat belum ketemunya kepentingan pemasar dan penerbit secara ideal. Kondisi tersebut disikapidengan memperbanyak diskusi dan perbaikan dan penyesuaian program Puspa Swara dan pemasarnya. Perencanaanproduk dibicarakan bersama, demikian pula promosi.

WILAYAH KERJA PEMASARANPenjualan buku ditangani oleh bagian pemasaran dengan sistem canvas.  Setiap bulan dua orang sales mengunjungiwilayah kerjanya.  Area pemasaran dibagi atas:1.Sumatera I (Aceh, Sumut, Riau)2.Sumatera II (Palembang, Padang, Lampung)3.Jawa Barat (Sukabumi, Banten, Bandung, Cirebon)4.Jawa Tengah (Solo, Jogya, Semarang)5.Jawa Timur (Surabaya, Bali)6.Jakarta (Jabodetabek)

Untuk wilayah 1-5 ditangani oleh 10 sales canvas,  Jabotabek ditangani oleh 5 sales.  

NETWORKINGDalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan, Puspa Swara mengembangkan jejaring di lingkungan industri penerbitan,seperti Ikapi (Ikatan penerbit Indonesia) pusat dan daerah Jakarta. Jejaring pada industri penunjangnya seperti Gatbi(Gabungan Toko Buku Indonesia), Perusahaan percetakan, perusahaan pembuat film, dan perusahaan kertas.  Lembagadan organisasi profesi juga menjadi jejaring strategis Puspa Swara, di antaranya Lembaga pendidikan grafika, Lembagapendidikan seni & desain grafis, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Rumah sakit,asosiasi perajin, dan lembaga pendidikan informal. Dari semua mitra itu, penulis merupakan mitra utama Puspa Swara.

http://www.binaswadaya.org - Bina Swadaya Online Powered by Mambo Generated: 20 June, 2007, 07:13