qi(j - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/11246/1/bab i, iv, daftar pustaka.pdfdalam...
TRANSCRIPT
PERAN INTERAKSI EDUKATIF GURU TARIKH
DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Qi(J SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
Esti Damayanti
NIM. 10410091
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
PERAN INTERAKSI EDUKA TIF GURU TARIKH
DALAM MENUMBUHKAN MOTIV ASI BELAJAR SISW A
DI SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Qi(J SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh:
Esti Damayanti
NIM. 10410091
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/RO
SURA T PERSETUJUAN SKRIPSI Hal
Lamp
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yo gyakarta
Assalamu' alaykum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:
Nama NIM
: Esti Damayanti : 10410091
Judul Skripsi : Peran Interaksi Edukatif Guru Tarik..~ Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta
sudah dapat diajukan kepada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaykum wr. wb.
Yogyakarta, 5 Desember 2013
Pembimbing,
Dr. Muqowim, M. Ag. NIP. 19730310 199803 1 002
iv
MOTTO
"Dan hendakiah ada d1 antara kamu sego{ongan umat yang menyeru ke_pada keEajikan, menyuruh
ke_pada yang ma 'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka{ah orang-orang yang Eeruntung. "1
(.A{i 'Jmran: 104)
1 Al Quran, surat Al-Imran ayat l 04, Depag RI., Al-Quran dan Terjemahannya, Syaamil, (Bandung, 2003), hal. 63.
vi
PERSEMBAHAN
Skriysi ini kuyersemhafikan untuk
.Jt{mamater Tercinta
Jurusan Pendidikan .Jtgama Is{am
:faku{tas I{mu Tarhiyafi dan Xeguruan
1lniversitas Is{am :Negeri Sunan Xa{ijaga
Yogyakarta
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
melimpakan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw., yang telah menuntun manusia
menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Penyusunan skripsi ini
merupakan kajian singkat tentang peran interaksi edukatif guru Tarikh dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok
Y ogyakarta.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa
terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Muqowim, M. Ag., selaku Pembimbing skripsi.
4. Bapak Drs. Munawwar Khalil, selaku Penasehat Akademik.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
viii
6. Bapak Kepala Sekolah beserta para Bapak dan Ibu Guru SMP
Muhammadiyah 3 Depok Y ogyakarta.
7. Bapak Muhammad Arif Hidayatullah selaku guru mata pelajaran Tarikh dan
segenap guru beserta karyawan di SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta
8. Kepada keluarga yang tiada henti-hentinya mendidik, memberi nasehat,
merawat sejak kecil, membimbing, membiayai, dan selalu mendoakan
penulis.
9. Kakak tercintaku Himawan Yuda Prastawa yang selalu memberi dukungan
kepada ananda.
10. Kepada simbah dan budhe yang selalu memberikan perhatian kepada ananda.
11. Kepada bulek Marsiyam dan Om Sahid yang selalu memberikan dukungan
penuh kepada ananda.
12. Immawan dan Immawati komisariat Fakultas Tarbiyah, dan IMM Cabang
Sleman yang saya banggakan.
13. Untuk semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah swt., dan
mendapat limpahan rahmat dari-Nya, amin.
Yogyakarta, 3 Desember 2013
Penyusun
~ Esti Damayanti
NIM. 10410091
ix
ABSTRAK
ESTI DAMA Y ANTI. Peran Interaksi Edukatif Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa di SMP Muhammadiyah 3 Depok diadakan pembelajaran Tarikh yang bertujuan untuk memberikan kemampuan dan pengetahuan kepada siswa agar bisa memahami nilai positif dari setiap materi yang diajarkan dengan penuh semangat dan rasa senang. Namun sebagian siswa dalam mengikuti pelajaran sering sekali mengalami kejenuhan atau kebosanan di kelas. interaksi edukatif merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk menciptakan motivasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efisien, dan efektif. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apa konsep interaksi edukatif guru dengan siswa dalam pembelajaran Tarikh di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman dan bagaimana penerapan interaksi edukatif guru dengan siswa guna menumbuhkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep interaksi edukatif dalam pembelajaran Tarikh dan bagaimana penerapan interaksi edukatif guru dengan siswa dalam pembelajaran Tarikh guna menumbuhkan motivasi belajar di SMP Muhammadiyah 3 Depok Slenan Y ogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengambil tempat di SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi belajar, yaitu pendekatan yang meliputi aspek kejiwaan yang ada dalam diri siswa baik fisik maupun psikis yang berhubungan dengan perilaku di dalam belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan bersifat deskriptif analitik, yaitu menjabarkan dan menganalisis segala fenomena yang terjadi dari hasil penelitian yang diperoleh. Untuk menganalisis data kualitatif digunakan pola induktif, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedang pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Konsep interaksi edukatif yang diterapkan guru Tarikh di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman adalah menciptakan pembelajaran yang aktif baik sikap maupun mental. (2) Penerapan interaksi edukatif guru dengan siswa dalam pembelajaran tarikh guna menumbuhkan motivasi belajar siswa tidak lepas dari pemahaman guru terhadap siswa, tatap muka di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran, komunikasi aktif antara guru dengan siswa terkait materi yang disampaikan . Adapun bentuk motivasi yang diberikan dalam menunjang pembelajaran Tarikh adalah dengan memberi angka, memberi pujian, ego involvement, menciptakan iklim kompetisi, memberitahukan hasil, dan memberi hukuman kepada siswa . yang nakal.
X
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... .
SURA T PERNY AT AAN KEASLIAN ...... ..... ..... ..... ........ .................. .. . . ..... n
SURA T PERNY AT AAN BERJILBAB ..... ..... ................................. .......... .. m
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... IV
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN MOTTO.................................................................................. VI
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vn
KATA PENGANTAR ................................................................................. Vlli
ABSTRAK ..................................................................................................... X
DAFTAR lSI................................................................................................ Xl
DAFT AR T ABEL ........ ········........................................................................ Xlll
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. XIV
BAB I: PENDAHULUAN .......................... ................................... 1
A. La tar Belakang Masalah.. .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. .. .. .. . . . . .. . . . . . . . ... .. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............... ......... .. .. ....... 4
D. Kajian Pustaka ............................................................... 5
E. Landasan Teori............................................................... 7
F. Metode Penelitian .......................................................... 29
G. Sistematika Pembahasan ................................................ 35
BAB II: GAMBARAN UMUM SMP MUHAMMADIY AH 3
DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA ................................ 37
A. Letak Geografis ................................................................ 37
B. Sejarah Berdiri ................................................................. 38
C. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 3 Depok ............... 39
D. Struktur Organisasi .......................... ,............................. 40
E. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan............... ...... ........ 42
F. Kesiswaan ................. ......... ...... . ... .................................. 46
xi
BAB III:
BAB IV:
G. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................... 52
INTERAKSI YANG MELA TARBELAKANGI
TUMBUHNY A MOTIV ASI BELAJAR SISW A DI SMP
MUHAMMADIYAH 3 DEPOK YOGYAKARTA ........... 57
A. Konsep Interaksi Edukatif Guru Tarikh di SMP
Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta............. ............ 57
B. Penerapan Interaksi Edukatif Guru Tarikh Dengan Siswa
Dalam Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Di
SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta ............... 67
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Interaksi Edukatif
Guru Tarikh dalam Menumbuhkan Motivasi belajar
siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta.. 88
PENUTUP .......................................................................... 90
A. Simpulan ...................................................................... 90
B. Saran-saran .................................................................. 91
C. Kat a Penutup ................................................... ...... ...... 92
DAFTAR PUST AKA................................................................................... 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 96
xii
DAFTAR T ABEL
Tabel I : Daftar Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah 3 Depok
Sleman Yogyakarta ............................................................................ 43
Tabel II : Jumlah Siswa-siswi SMP Muhammadiyah 3 Depok
Sleman Yogyakarta ............................................................................. 45
Tabel III : Sarana dan Prasarana yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Depok
Sleman Yogyakarta ............................... ............................ .......... ....... 54
Tabel IV : Jam Kegiatan Belajar Mengajar ....................................................... 55
Tabel V : Susunan Program Pengajaran SMP Muhammadiyah 3 Depok
Sleman Yogyakarta .. ............ ......... ..... .... .. ........... ............... ...... . ...... .. . 56
xiii
Lampiran I
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
Lampiran VI
Lampiran VII
Lampiran VIII
Lampiran IX
Lampiran X
Lampiran XI
Lampiran XII
Lampiran XIII
Lampiran XIV
Lampiran XV
Lampiran XVI
DAFTAR LAMPIRAN
: Pedoman Pengumpulan Data
: Catatan Penelitian Lapangan 1
: Catatan Penelitian Lapangan 2
: Catatan Penelitian Lapangan 3
: Catatan Penelitian Lapangan 4
: Catatan Penelitian Lapangan 5
: Catatan Penelitian Lapangan 6
: Catatan Penelitian Lapangan 7
: Dokumentasi Foto Pembelajaran
: Bukti Seminar Proposal Skripsi
: Surat Keterangan Bebas Nilai D danE
: Surat Penunjukan Pembimbing
: Surat Ijin Penelitian dari Gubemur
: Surat Keterangan Penelitian dari SMP Muhammadiyah 3
Depok Sleman Yogyakarta
: Kartu Bimbingan Skripsi
: Sertifikat PPL I
Lampiran XVII :Sertifikat PPL KKN Integratif
Lampiran XVIII : Sertifikat ICT
Lampiran XIX : Sertifikat TOEFL dan TOAFL
Lampiran XX : Daftar Riwayat Hidup
xiv
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses yang sangat penting untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, karena dengan ilmu seseorang dapat memperoleh sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki. Pada dasamya semua kegiatan manusia tak
terlepas dari dasar dan tujuan. Dasar merupakan titik tolak untuk melangkah
dalam mengerjakan suatu hal guna mencapai suatu tujuan yang jelas. Dalam
melakukan sesuatu harus mempunyai tujuan tertentu, sebagaimana kegiatan
belajar memiliki tujuan, setidaknya untuk menguasai ilmu pengetahuan yang
mana harus didorong oleh faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut
guna mencapai tujuan belajamya. Adapun faktor-faktor yang mampu
mempengaruhi perilaku seseorang ini sering disebut sebagai sebuah motif.
Dalam dunia pendidikan, motivasi belajar harus mendapat perhatian
serius karena hal itu mampu mendorong proses serta kemajuan pendidikan itu
sendiri. Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang sangat menentukan
dalam belajar. Gedung dibangun, guru disediakan, alat belajar dilengkapi,
dengan harapan supaya siswa masuk sekolah dengan bersemangat. Tetapi
semua itu akan sia-sia jika siswa tidak punya motivasi untuk belajar.2
Motivasi merupakan kekuatan yang ada pada diri seseorang yang
mendorong atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu guna
2 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2002, hal. 329.
1
mencapai tujuan. Berbagai upaya dilakukan untuk memacu semangat dan
mendorong motivasi siswa dalam belajar di sekolah, baik oleh orang tua,
sekolah, maupun orang-orang yang berkepentingan terhadap generasi penerus
bangsa. Misalnya orang tua memberi dukungan finansial, sekolah
menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai dan guru yang
profesional, hal tersebut dilakukan untuk memicu siswa giat belajar.
Salah satu mata pelajaran yang menjadi ciri khas sebuah sekolah yang
bercorak agama Islam adalah mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.
Seperti halnya di sekolah Muhammadiyah, mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam atau Tarikh juga diberikan kepada para siswa. Walaupun
menjadi ciri khas, namun mata pelajaran Tarikh sering kurang mendapat
respon positif dari siswa, hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar
yang kurang mendapat perhatian dari siswa. Ketika pelajaran dimulai, siswa
cenderung berbicara sendiri, bercanda bahkan ada yang mengantuk.
Siswa Smp Muhammadiyah 3 Depok Sleman juga mengalami hal
demikian. Adapun keterangan yang di dapat adalah karena siswa baru
pertama kali mengenal mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.3 Sebagian
besar siswa Smp Muhammadiyah 3 Depok Sleman adalah berasal dari
sekolah dasar yang notabenenya belum mengenal mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam.
Secara substansial, mata pelajaran Tarikh atau Sejarah Kebudayan
Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk
3 Diolah dari hasil wawancara dengan salah satu siswa yang berasal dari sekolah dasar. Wawancara dilaksanakan disela-sela waktu istirahat pada hari Sabtu, 25 Mei 2013
2
mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian siswa. 4
Dalam membangun motivasi belajar Tarikh, cara guru dalam
melakukan interaksi edukatif terhadap siswa juga sangat menentukan. Karena
dengan kemampuan guru dalam membangun interaksi edukatif secara baik
dan memadai, akan berdampak positif dalam menimbulkan perhatian dan
pemahaman siswa. Artinya, pembelajaran harus mampu menarik perhatian
siswa sehingga pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi bisa
dipahami oleh siswa dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam
proses interaksi yang dibangun dalam pembelajaran, guru harus berusaha
menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa. Motivasi tersebut memiliki
peranan penting dalam menumbuhkan gairah, perasaan senang dan semangat
untuk belajar terutama dalam pelajaran Tarikh.
Hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut, seperti apa konsep
interaksi yang dilakukan oleh guru Tarikh dan bagaimana penerapan interaksi
edukatif dalam upayanya menumbuhkan motivasi belajar Tarikh siswa.
Adapun judul dari skripsi ini adalah Peran lnteraksi Edukatif Guru Tarikh
Dalam Menumbuhkan Motivasi Be/ajar Siswa di SMP Muhammadiyah 3
Depok Yogyakarta.
4 Permenag No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar lsi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, Hal. 44.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkank:an latar belakang yang ada, maka dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa konsep interaksi edukatif Guru Tarikh di SMP Muhammadiyah 3
Depok Yogyakarta?
2. Bagaimana penerapan interaksi edukatif guru Tarikh dengan siswa dalam
upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 3
Depok Yogyakarta?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui konsep interaksi edukatif guru Tarikh dalam
menumbuhkan motivasi belajar s1swa yang ada di SMP
Muhammadiyah 3 Depok Y ogyakarta.
b. Untuk mengetahui penerapan interaksi edukatif guru Tarikh dalam
upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 3
Depok Yogyakarta.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara akademis
1) penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan
dalam dunia pendidikan dan memberi wawasan bagi penyusun
dan pembaca pada umunya terkait interaksi edukatif yang
dilakukan dalam rangka menumbuhkan motivasi belajar siswa.
4
b. Secara praktis
1) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran
bagi peningkatan kualitas pembelajaran Tarikh.
2) Memberikan masukan kepada guru Tarikh dalam upayanya
membangun interaksi edukatif dengan s1swa untuk
menumbuhkan motivasi belajar Tarikh.
3) Bagi kepala sekolah, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
masukan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan
peningkatan kinerja guru Tarikh.
D. Kajian Pustaka
Penelitian yang penulis lakukan ini merujuk pada beberapa
penelitian yang pemah dilakukan sebelumnya, yang tentunya bisa menjadi
bahan kepustakaan yang relevan. Adapun beberapa penelitian m1,
diantaranya:
Pertama, skripsi berjudul "Usaha Guru Akidah Akhlaq dalam
Menumbuhkan Motivasi Belajar" yang ditulis oleh Zulaiha Sri Hardanik,
Jurusan PAl Fakultas Tarbiyah UlN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun
2005.5 Kedua, penelitian yang ditulis oleh Dedah Hidayati jurusan PAl
Fakultas Tarbiyah Tahun 2008 dengan judul "Upaya Guru PAl Dalam
Menumbuhkan Motivasi Belajar Agama Islam Siswa Tunanetra Kelas VIII
5 Zulaiha Sri Hardanik. "Usaha Guru Akidah Akhlaq dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar". Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
5
MTs LB A Yaketunis Yogyakarta ". 6 Ketiga, skripsi berjudul "Peran Guru
PAl Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Karban Bencana Letusan
Gunung Merapi 2010 di SDN 1 Balerante Klaten ". 7
Pada skripsi pertama, penulis meneliti bagaimana proses belajar-
mengajar P AI, usaha apa yang ditempuh guru Aqidah-akhlaq dalam
menumbuhkan motivasi belajar aqidah-akhlaq dan faktor penghambat dan
pendukung yang di hadapi dalam menumbuhkan motivasi belajar aqidah-
akhlaq di MTs Borobudur Magelang.
Pada skripsi kedua, penulis mengkaji lebih dalam mengenai proses
belajar mengajar PAl kelas VIII MTs LB A Yaketunis, upaya-upaya yang
dilakukan oleh guru P AI dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa
kelas VIII, dan basil yang dicapai oleh guru dalam upayanya
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Skripsi ketiga, penulis membahas mengenai upaya yang dilakukan
oleh guru PAl dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa yang
menjadi korban dalam bencana letusan gunung Merapi yang terjadi pada
tahun 2010 yang lalu.
Ketiga kajian pustaka tersebut menunjukkan, bahwa lokasi, subjek
dan objek penelitian berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan,
karena lokasi dan subyek yang penulis teliti berada di SMP
6 Dedah Hidayati. "Upaya Guru P AI Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Agama Islam Siswa Tunanetra Kelas VIII MTs LB A Yaketunis Y ogyakarta ", Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta, 2008.
7 Ridha 'Eka Nugroho. "Peran Guru P AI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Korban Bencana Letusan Gunung Merapi 2010 di SDN I Balerante Klaten" Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
6
Muhammadiyah 3 Depok Sleman, Yogyakarta. Berbeda dengan kajian
pustaka yang telah dipaparkan, penelitian ini lebih menitikberatkan pada
proses interaksi edukatif yang dilakukan antara guru dan siswa. Konsep
apa yang diterapkan dalam interaksi edukatif guru Tarikh kemudian apa
saja upaya yang dilakukan dalam rangka menumbuhkan motivasi belajar
siswa.
E. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran, karena siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh
apabila memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi dimaksudkan sebagai
desakan yang alami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan.8
Setiap motivasi bertalian erat dengan tujuan.9
Dalam bahasa sehari-hari motivasi dinyatakan dengan: hasrat,
keinginan, maksud, tekad, kemauan, dan sebagainya. Dalam belajar
diperlukan motivasi, karena sedikit banyak hasil belajar ditentukan oleh
motivasi yang dimiliki. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin
berhasil pelajaran itu. Motivasi menentukan intensitas usaha anak belajar.
Kebanyakan siswa kurang bemafsu untuk belajar, terutama pada mata
pelajaran, yang menurut mereka sulit atau menyulitkan. Untuk
kepentingan tersebut guru dituntut membangkitkan nafsu belajar siswa.
8 Samsudin Sadili, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal. 281
9 Ibid., hal. 79
7
Pembangkitan nafsu atau selera belajar ini sering juga disebut motivasi
belajar.
Ada dua hal yang menjadi motif atau sebab anak untuk belajar:
pertama, la belajar karena didorong oleh keinginan untuk mengetahuinya;
kedua, supaya mendapat angka yang baik, naik kelas, dan mendapat
ijazah. Dalam hal pertama ia didorong oleh motivasi intrinsik, yakni ia
ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu.
Dalam belajar telah terkandung tujuan menambah pengetahuan.
Sebaliknya, seorang belajar untuk mencari penghargaan berupa angka,
hadiah, diploma, dan sebagainya, ia didorong oleh motivasi ekstrinsik.
Di sekolah, sering digunakan motivasi ekstrinsik seperti angka
angka, pujian, ijazah, kenaikan tingkat, celaan, dan sebagainya. Motivasi
ekstrinsik dipakai oleh sebab pelajaran-pelajaran sering tidak dengan
sendirinya menarik. Sebagi motivator, guru hendaknya dapat mendorong
siswanya agar bergairah dan belajar aktif. Motivasi dapat efektif bila
dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan siswa. Peranan guru sebagai
motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karena menyangkut
esensi mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut
performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri. 10
Kejenuhan belajar juga sangat berkaitan dengan motivasi belajar
yang dimiliki siswa. Kejenuhan dapat terjadi karena proses belajar siswa
10 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa ... . , hal. 35
8
yang melampaui batas karena lelah dan bosan. Sedikitnya ada empat faktor
yang menyebabkan kejenuhan belajar pada siswa, di antaranya:
a. Karena kecemasan s1swa terhadap dampak negatif yang
ditimbulkan oleh keletihan.
b. Karena kecemasan s1swa terhadap standar atau patokan
keberhasilan bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi,
terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan mempelajari
studi tadi.
c. Karena siswa berada di tengah situasi kompetisi yang ketat dan
menuntut kerja intelek yang berat.
d. Karena siswa mempelajari konsep kinerja akademik yang optimum
sedangkan dia sendiri menilai belajara hanya berdasarkan pada
ketentuan yang ia buat sendiri (self-imposed). 11
Menurut Syaiful Bahri 12 sebagai motivator, guru harus mampu
membangkitkan motivasi belajar, dengan memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Siswa akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian terhadap
pekerj a ann ya.
b. Memberikan tugas yangjelas dan dapat dimengerti.
c. Memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi siswa.
d. Menggunakan hadiah dan hukuman secara efektif dan tepat guna.
e. Memberikan penilaian dengan adil dan transparan.
11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ... ,hal. 66 12 Ibid., hal. 59
9
Membangkitkan motivasi tidaklah mudah. Untuk itu guru perlu
mengenal murid, dan mempunym kesanggupan kreatif untuk
menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan dan minat anak. Guru dapat
menggunakan bermacam-macam motivasi agar murid-murid giat belajar.
Tidak semua motivasi itu sama baiknya, malahan ada pula yang dapat
merusak.
Bentuk-bentuk motivasi tersebut, di antaranya: 13
a. Memberi angka
Banyak murid belajar untuk mencapai angka baik dan untuk itu
berusaha dengan segenap tenaga. Angka itu bagi mereka merupakan
motivasi yang kuat. Namun belajar semata-mata untuk mencapai angka
tidak akan member hasil bela jar yang sejati.
b. Hadiah
Hadiah tidak selalu merupakan motivasi. Hadiah untuk gambar
yang terbaik, tidak menarik bagi mereka yang tidak mempunyai bakat
menggambar. Kalau hadiah itu tidak tercapai, maka tak akan
membangkitkan motivasi.
c. Saingan atau kompetisi
Saingan sering digunakan sebagai alat untuk mencapm prestasi
termasuk di sekolah. Persaingan sering mempertinggi hasil belajar,
baik seorang maupun kelompok. Sikap anak berlainan terhadap
13 Ibid., hal. 81
10
saingan. Dalam dunia sekarang ini, hendaknya diutamakan kerjasama
dan bukan persaingan.
d. Ego-Involvement
Seorang merasa memiliki keterlibatan diri bila ia merasa
pentingnya suatu tugas, dan menerimanya sebagai suatu tantangan
dengan mempertaruhkan harga dirinya. Ia akan berusaha dengan
segenap kemampuannya untuk mencapai hasil baik untuk menjaga
harga dirinya.
e. Sering memberi ulangan
Murid-murid lebih giat belajar, apabila tahu akan diadakan ulangan
atau test dalam waktu singkat. Akan tetapi bila ulangan terlampau
sering dilakukan, misalnya setiap hari, maka pengaruhnya tidak berarti
lagi. Agaknya ulangan sekali dua minggu lebih merangsang murid
murid untuk belajar dengan giat daripada ulangan setiap hari. Tentu
saja harus diberitahukan terlebih dahulu akan diadakannya ulangan itu.
Tes tiba-tiba dalam hal ini tidak berfaedah.
f. Mengetahui hasil
Melihat grafik kemajuan. Melihat hasil baik pekerjaan,
memperbesar kegiatan belajar. Sukses mempertinggi usaha dan
memperbesar minat. Orang suka melakukan pekerjaan dalam hal mana
diharapkannya memperoleh sukses.
11
g. Kerj a sam a
Bersama-sama melakukan suatu tugas, bantu membantu dalam
menuanaikan suatu tugas, mempertinggi kegiatan belajar.
h. Tugas yang "menantang"
Memberi siswa kesempatan memperoleh sukses dalam pelajaran,
tidak berarti bahwa mereka harus diberi pekerjaan yang mudah saja.
Tugas yang sulit yang mendukung tantangan bagi kesanggupan anak,
akan merangsangnya untuk mengeluarkail segenap tenaganya. Tentu
saja tugas itu selalu dalam batas kesanggupan anak. Menghadapkan
anak dengan problem-problem merupakan motivasi yang baik.
1. Pujian
Pujian sebagai akibat pekerjaan yang diselesaikan dengan baik
merupakan motivasi yang baik. Pujian yang tak beralasan dan tak
karuan serta terlampau sering diberikan, hilang artinya. Dalam
percobaan-percobaan temyata bahwa pujian lebih bermanfaat daripada
hukuman atau celaan. Guru hendaknya mencari hal-hal pada setiap
anak yang dapat dipuji, seperti tulisannya, ketelitian, tingkah laku, dan
sebagainya. Pujian memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi harga diri anak.
J. Teguran atau kecaman
Digunakan untuk memperbaiki anak yang membuat kesalahan,
yang malas dan berkelakuan tidak baik.
12
k. Minat
Pelajaran berjalan lancar bila ada minat. Anak-anak malas, tidak
belajar, gagal karena tidak adanya minat. Minat antara lain dapat
dibangkitkan dengan cara-cara berikut:
1) Bangkitkan suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai
keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya).
2) Hubungkan dengan pengalaman yang lampau.
3) Beri kesempatan untuk mendapat basil baik. Untuk itu bahan
pelajaran disesuaikan dengan kesanggupan individu.
4) Gunakan berbagai bentuk mengajar seperti diskusi, demonstrasi
dan sebagainya.
1. Suasana yang menyenangkan
Anak-anak harus merasa aman dan senang dalam kelas sebagai
anggota yang dihargai dan dihormati
m. Tujuan yang diakui
Motivasi selalu mempunyai tujuan. Kalau tujuan itu berarti, maka
siswa akan berusaha untuk mencapainya. Guru harus berusaha, agar
anak-anak secara jelas mengetahui tujuan setiap pelajaran. Tujuan
yang menarik bagi anak merupakan motivasi yang terbaik.
2. Interaksi Edukatif
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, interaksi edukatif adalah
interaksi dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku
13
dan perbuatan seseorang dalam dunia pendidikan. 14 Interaksi yang terjadi
dalarn situasi yang edukatif itu adalah interaksi edukatif, yakni interaksi
yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. 15
Interaksi antara pengajar dengan warga belajar, diharapkan
merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaimana dalam proses
interaksi itu pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan
motivasi serta reinforcement kepada pihak warga belajar, agar dapat
melakukan kegiatan belajar secara optimal. Prinsip mengaJar adalah
memperrnudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar. Sehingga guru
sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas atau kemudahan
bagi suatu kegiatan belajar subjek didik/ siswa. Dengan ini maka banyak
masalah yang perlu diperhatikan oleh guru, antara lain:
a. Bagaimana guru harus dapat membimbing atau mengarahkan belajar
siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
b. Bagaimana bentuk bimbingan/ pengarahan tersebut, terutama untuk
menangani jumlah siswa yang besar.
c. Dapatkah guru menyediakan waktu yang cukup.
d. Apakah setiap lembaga pendidikan mampu menyediakan tenaga guru
yang lebih memadai.
e. Apakah proses belajar-mengajar itu sudah didukung oleh fasilitas yang
sempuma.
14 Syaifu1 Bahri Djamarah, Guru dan Siswa ... , hal. 11 15 Winarno dan Surakhmad, Pengantar lnteraksi Belajar-mengajar: Dasar dan Teknik
Metodologi Pengajaran, (Bandung: Tarsito, 2003), hal 7
14
Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, adalah demi
efektivitas dan efisiensi dari suatu proses belajar-mengajar. Belajar dan
mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tetapi memiliki makna yang
berbeda. Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena
hasil dari pengalaman yang diperoleh. Sedangkan mengajar adalah
kegiatan penyediaan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan
belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap
yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun perubahan serta
kesadaran diri sebagai pribadi.
Faktor keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan.
Memang di masa-masa lalu banyak interaksi belajar mengajar yang
berjalan secara searah. Dalam hal ini peranan dan fungsi guru menjadi
sangat dominan. Siswa hanya menyimak dan mendengarkan informasi
atau pengetahuan yang diberikan gurunya. Ini menjadikan kondisi tidak
proporsional dan guru sangat aktif, sehingga siswa menjadi pasif dan tidak
kreatif. Pandangan dan kegiatan interaksi belaj ar mengaj ar semacam ini
tidaklah dibenarkan.
Hal penting dalam interaksi belajar mengaJar, guru sebagai
pengaJar tidak mendominasi kegiatan tetapi menciptakan kondisi yang
kondusif serta memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa dapat
mengembangkan potensi dan kreatifitasnya. Melalui kegiatan belajar,
diharapkan potensi siswa dapat berkembang menjadi komponen penalaran
yang bermoral, manusia-manusia aktif dan kreatifyang beriman.
15
Dalam rangka membina, membimbing dan memberikan motivasi
ke arah yang dicita-citakan, maka hubungan guru dan siswa harus bersifat
edukatif. Interaksi edukatif ini adalah sebagai suatu proses hubungan
timbal balik yang memiliki tujuan tertentu, yakni untuk mendewasakan
siswa agar nantinya dapat berdiri sendiri, dapat menemukan dirinya secara
utuh. Hal ini bukan sesuatu pekeljaan yang mudah, tetapi memerlukan
usaha yang cukup serius.
Secara rinci, dalam interaksi edukatif itu paling tidak mengandung
ciri-ciri sebagai berikut: 1) Ada tujuan yang ingin dicapai, 2) Ada bahan/
pesan yang menjadi isi interaksi, 3) Ada pelajar yang aktifmengalami, 4)
Ada guru yang melaksanakan, 5) Ada metode untuk mencapai tujuan, 6)
Ada situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar berjalan dengan
baik, 7) Ada penilaian terhadap hasil interaksi. 16
Interaksi edukatif secara spesifik merupakan proses interaksi belajar
mengajar yang memiliki ciri khusus yang membedakan dengan interaksi
lain. Menurut Edi Suardi, ciri-ciri interaksi belajar mengajar tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan.
Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu siswa
dalam suatu perkembangan tertentu, sadar akan tujuan, dan
menempatkan siswa sebagai pusat perhatian.
16 Ibid., hal. 13
16
b. Ada suatu prosedur yang direncanakan untuk mencapm tujuan yang
ditetapkan.
Untuk dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam
melakukan interaksi perlu adanya prosedur, atau langkah-langkah yang
sistematis dan relevan.
c. Interaksi edukatif ditandai dengan satu penggarapan materi khusus
Materi harus didesain sedemikian rupa sehingga tujuan dapat
tercapai secara mudah.
d. Ditandai dengan adanya aktifitas siswa.
Aktifitas siswa merupakan syarat mutlak untuk berlangsungnya
interaksi edukatif.
e. Dalam interaksi edukatif guru berperan sebagai pembimbing.
Sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan
memotivasi siswa agar terjadi proses interaksi yang kondusif.
f. Dalam interaksi edukatif dibutuhkan kedisiplinan.
Merupakan tingkah laku yang telah diatur sedemikian rupa
menurut ketentuan yang sudah disepakati oleh semua pihak, baik guru
maupun s1swa.
g. Ada batas waktu
Setiap tujuan diberi waktu tertentu, kapan tujuan tersebut harus
d h . 17 su a tercapm.
17 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik ..... , hal. 15.
17
Di samping beberapa ciri tersebut, unsur penilaian adalah unsur
yang sangat penting. Dalam kaitannya dengan tujuan yang telah
ditetapkan, untuk mengetahui tujuan itu telah atau belum tercapai melalui
interaksi edukatif, maka perlu diketahui dengan kegiatan penilaian. 18
Di dalam interaksi edukatif ada beberapa prinsip yang diharapkan
mampu menjembatani masalah yang guru hadapi dalam kegiatan interaksi
edukatif. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Prinsip motivasi
Dalam interaksi edukatif tidak semua siswa termotivasi untuk studi
tertentu. Motivasi siswa untuk menerima pelajaran tertentu berbeda
beda. Hal ini perlu disadari oleh guru agar dapat memberi bentuk
motivasi yang bervariasi kepada siswa.
b. Prinsip berangkat dari persepsi yang dimiliki
Setiap siswa yang hadir di kelas memiliki latar belakang
pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Guru dapat
memanfaatkannya guna kepentingan pengajaran dan guru dapat
memperhatikan pengalaman dan pengetahuan siswa yang didapatinya
dalam kehidupan sehari-hari, demi kepentingan interaksi edukatif yang
ideal.
c. Prinsip mengarah kepada titik fokus tertentu
18 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi .... ,hal. 18.
18
Titik fokus akan membatasi keluasan dan kedalaman tujuan belajar
serta memberikan arah kepada tujuannya. Tanpa suatu fokus, pelajaran
dapat terpecah dan siswa sulit memusatkan perhatian.
d. Prinsip keterpaduan
Salah satu upaya guru yaitu membantu siswa dalam
mengorganisasikan perolehan belajar yang mengaitkan materi atau
suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan lain dalam mata pelajaran
yang berbeda. Keterpaduan dalam pembahasan akan membantu siswa
dalam memadukan perolehan belajar dalam kegiatan interaksi edukatif.
e. Prinsip pemecahan masalah yang dihadapi
Dalam kegiatan interaksi edukatif, guru perlu menciptakan suatu
permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa di kelas. Pemecahan
masalah dapat mendorong siswa untuk lebih tegar dalam menghadapi
berbagai masalah belajar. Siswa yang biasa dihadapkan pada masalah
dan berusaha untuk memecahkannya akan cepat tangkap dan kreatif.
f. Prinsip mencari, menemukan dan mengembangkan diri
Siswa sebagai individu hakikatnya mempunyai potensi untuk
mencari dan mengembangkan diri. Guru yang bijaksana hendaknya
akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mencan dan
menemukan sendiri informasi yang mendasar sebagai dasar pijakan
bagi siswa dalam mencari dan menemukan sendiri informasi lainnya.
g. Prinsip belajar sambil bekerja
19
Konsep ini juga disebut dengan konsep belajar sambil kerja
(learning by doing). Belajar sambil melakukan aktifitas lebih banyak
mendatangkan hasil bagi siswa, sebab kesan yang didapatkan oleh
siswa lebih tahan lama tersimpan di dalam benak siswa.
h. Prinsip hubungan sosial
Tidak selamanya siswa harus belajar seorang diri, sewaktu-waktu
siswa harus belajar bersama atau berkelompok, karena belajar dengan
seperti ini mendidik siswa untuk terbiasa bekerja sama dalam kebaikan.
Hal demikian mendasari pentingnya prinsip hubungan sosial
1. Prinsip perbedaan individual
Guru akan menghadapi siswa dengan segala perbedaan ketika guru
berada di kelas. Untuk melihat perbedaan siswa adalah dari segi
biologis, intelektual dan psikologis. Semua perbedaan itu memudahkan
guru untuk melakukan pendekatan edukatif kepada siswa. Guru harus
peka melihat perbedaan sifat dari semua siswa, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan kegiatan interaksi edukatif
di kelas. 19
3. Pembelajaran Tarikh
Pembelajaran sejarah adalah bagaimana agar peserta didik mau
belajar sejarah. Dengan mempelajari sejarah diharapkan peserta didik
mampu memahami berbagai peristiwa di masa lampau. 20 Tarikh (sejarah
kebudayaan Islam) merupakan satu bidang studi di antara kelompok mata
19 Syaiful Bahril Djamarah, Guru dan Anak Didik ... ,hal. 63-69. 2° Kuntowijoyo, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001), hal. 3.
20
pelajaran kelslaman yang berisi tentang peristiwa dan kebudayaan masa
lampau yang diajarkan kepada siswa dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Tujuan dari pembelajaran ini agar siswa dapat merefleksikan
sejarah Islam ke dalam kehidupannya.
Variasi pembelajaran atau metode yang dipergunakan guru perlu
mendapat perhatian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru harus
memilih metode yang paling tepat digunakan. Apakah tujuan yang akan
dicapai pada ranah kognitif, afektif, atau psikomotor perlu
dipertimbangkan guru dalam menentukan metode. Misalnya pembelajaran
sejarah yang bertujuan untuk mengembangkan ranah afektif, metode yang
digunakan tidak sama dengan metode untuk mencapai tujuan pembelajaran
pada ranah kognitif. Untuk mencapai ranah afektif diperlukan metode
yang membentuk sikap siswa yang menitikberatkan pada perasaan senang
ataupun tidak senang terhadap pelajaran sejarah. Sedangkan pencapaian
ranah kognitif lebih kepada pengetahuan yang dimiliki siswa tentang
sejarah. Sedangkan untuk ranah psikomotorik dititikberatkan pada minat
dan bakat siswa. Metode simulasi cocok untuk ranah afektif, dan metode
ceramah cocok untuk ranah kognitif.
Di samping itu, guru sebagai "pemimpin tertinggi" di kelas harus
mampu memotivasi siswa melalui metode yang digunakannya agar aktif
dalam proses pembelajaran. Misalnya siswa diberi kebebasan untuk
mengembangkan kreativitasnya. Untuk itu siswa harus diberi kebebasan
berbicara agar berpartisipasi dalam memecahkan masalah. Proses
21
pembelajaran seperti itu akan mendorong siswa untuk bersikap positif.
Penggunaan simulasi yang dilaksanakan berdasarkan skenario guru, tidak
boleh menghilangkan kebebasan melalui suasana bermain.
Berbagai ragam metode dapat digunakan untuk pembelajaran
Tarikh agar suasana kelas lebih menarik. Tidak ada metode pembelajaran
yang terbaik untuk satu mata pelajaran tertentu. Metode yang baik
ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kesesuaian metode itu
dengan karakteristik siswa, struktur dan jenis materi. Ukuran baik tidaknya
metode adalah terletak pada seberapa efektif metode itu dipakai untuk
menghantarkan siswa menguasai kompetensi yang ditentukan.
Di bawah ini adalah beberapa pilihan metode yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran, seperti halnya pembelajaran Tarikh:
b. Metode Pembiasaan
Metode ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang
menjadi terbiasa. Pembiasaan akan membentuk pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak siswa menjadi lebih matang. Metode pengajaran
pembiasaan ini merupakan cara yang efektif dan efisien dalam
menanamkan kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa
dengan sendirinya. Namun metode ini membutuhkan guru yang dapat
dijadikan tauladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian kepada
siswa.
c. Metode Keteladanan
22
Metode ini digunakan guna mewujudkan tujuan pengajaran dengan
memberi teladan yang baik kepada para siswa agar dapat berkembang
fisik, mental dan kepriadiannya secara benar. Dengan metode ini siswa
lebih mudah menerapkan ilmu yang dipelajari di sekolah, guru lebih
mudah mengevaluasi hasil belajar, tujuan pendidikan lebih terarah dan
tercapai dengan baik, tercipta hubungan baik antara siswa dan guru,
dan mendorong guru selalu berbuat baik karena dicontoh oleh
s1swanya.
d. Metode Penghargaan
Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thingking,
yaitu memberikan hadiah pada siswa, baik yang berprestasi akademik
maupun yang berperilaku baik. Penghargaan hadiah di anggap sebagai
media pengajaran yang prefentif dan representatif untuk membuat
senang dan menjadi motivator belajar siswa. Maksudnya, pemberian
hadiah harus didahulukan daripada hukuman, karena pemberian hadiah
lebih baik pengaruhnya dalam usaha perbaikan pengajaran.
e. Metode Hukuman
Metode hukuman perlu diterapkan saat siswa melakukan tindakan
negatif. Guru boleh melakukan metode ini dalam kondisi terpaksa
setelah melihat penyimpangan siswanya yang tidak bisa ditolerir lagi.
Metode hukuman sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti
secara fisik, melainkan hukuman yang bersifat akademik dan edukatif
dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang diulang-ulang.
23
f. Metode Ceramah
Metode pengajaran ceramah adalah cara menyampaikan materi
pelajaran melalui penuturan lisan kepada siswa. Guru hendaknya
terampil dalam menggunakan metode ini, karena salah satu
kewibawaan guru adalah pandai berbicara untuk meyakinkan dan
membuat simpati siswanya. Kelebihan metode ini adalah suasana
kelas yang berjalan dengan tenang apabila guru tersebut pandai dalam
berbicara.
g. Metode Tanya J awab
Metode pengajaran ini adalah penyampaian pelajaran dengan cara
guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab. Atau penyajian
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru
kepada siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Ketiganya
merupakan rangkaian yang saling bertanya dan menjawab.
h. Metode Diskusi
Metode pengajaran ini adalah dengan menyampaikan materi
dengan jalan mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan
pengertian serta perubahan tingkah laku siswanya. Dengan kata lain
suatu penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan
kepada s1swa untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai altematif pemecahan suatu masalah.
24
1. Metode Resitasi
Metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran di mana
guru memberi sejumlah tugas terhadap siswa untuk mempelajari
sesuatu, kemudian mempertanggungjawabkannya. Kelebihan dari
metode ini siswa dapat memperoleh pengetahuan dari penyelidikannya
sendiri, banyak berhubungan dengan minat, bakat, dan tidak mudah
melupakan pelajaran.
J. Metode Simulasi
Merupakan metode pengajaran di mana siswa memerankan tugas
orang lain dalam dirinya sebagai tiruan. Dalam simulasi ini diharapkan
memiliki pesan moral yang sesuai dengan tingkat pikir, sikap, dan
keterampilan siswa. Kelebihan dari metode ini dapat menyenangkan
siswa apalagi jika yang diperankan sesuai dengan karaktemya. Siswa
dapat terpacu menjadi publik figur sesuai yang diperankan siswa dalam
kehidupan kelak serta interaksi antar siswa dapat menimbulkan
keakraban.
k. Metode Kerja Kelompok
Metode ini merupakan metode pengaJaran di mana s1swa
dikelompokkan dengan cara sesum kebutuhan. Berdasarkan jumlah
s1swa yang ada di dalam kelas. metode ini dapat menumbukan
kebersamaan, toleransi, kesetiakawanan, dan s1swa menjadi lebih
aktif. 21
21 Drs. Thoifuri, M. Ag., Menjadi Guru ..... , hal. 60-68.
25
Tentunya dalam menerapkan metode-metode yang telah disebutkan
di atas, harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi pembelajaran yang
tepat untuk diberikan pada saat itu.
Selanjutnya, guru dapat memilih satu atau beberapa metode
dari metode-metode yang tersedia. Penentuan metode apa yang akan
digunakan bergantung kepada beberapa faktor, yaitu: tujuan yang akan
dicapai, siswa yang berbagai ragam, besar dan situasi kelas, fasilitas yang
tersedia, topik yang akan dibicarakan, dan kemampuan profesional guru.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran
khususnya penanaman konsep adalah metode ceramah. Kondisi yang
terjadi tetap komunikasi satu arah di mana yang aktif guru menyampaikan
informasi, tidak ada umpan balik dari siswa dan siswa pasif. Melalui
ceramah guru tidak hanya dapat menyampaikan fakta yang harus
dihafalkan, tetapi juga konsep.
Metode lain yang dapat digunakan adalah metode tanya jawab.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik.
Komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dua arah. Dengan umpan
balik ini guru dapat mengetahui apakah informasi yang disampaikannya
dapat diterima dengan baik oleh siswa dan apakah siswa dapat memahami
atau tidak. Guru mengajukan pertanyaan, siswa diberi kesempatan untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Dengan demikian secara mental siswa turut
aktif dalam proses pembelajaran. Dari jawaban yang diberikan siswa, guru
dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang meminta jawaban lebih
26
lanjut dari s1swa (probling questions) baik yang berupa pertanyaan
perluasan, klasifikasi, justifikasi, pengalihan, maupun dorongan. Hal ini
sangat penting dalam pelajaran sejarah. Dari pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat menggali tersebut siswa secara aktif berusaha untuk memperoleh
jawabannya dan ini akan membantu siswa untuk memahami informasi atau
konsep yang diberikan, karena pertanyaan-pertanyaan menggali itu adalah
pertanyaan pancingan agar siswa menemukan sendiri jawabannya.
Pada dasamya semua metode baik. Setiap metode mempunym
kekuatan dan kelemahan. Metode apapun yang digunakan, dipengaruhi
oleh kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan program dan
kegiatan pembelajaran atau tergantung pada kesungguhan guru dalam
menggunakan metode yang dipilihnya.
Sikap seorang guru di kelas juga ikut menentukan sikap siswa
selama dan setelah selesai pembelajaran. Seorang guru yang sikapnya
bersahabat dengan siswa, mungkin lebih disukai daripada sikap guru yang
acuh pada siswa. Tugas-tugas dari guru yang disampaikan pada siswa
secara bertubi-tubi mungkin akan dirasakan sebagai beban yang tidak
disukai dan tidak mendorong siswa untuk belajar. Oleh karena itu sikap
guru dan metode yang digunakan guru ikut mewamai sikap siswa. Tidak
ada satupun metode yang cocok untuk semua mata pelajaran, karena
dipengaruhi oleh siapa dan untuk apa metode itu digunakan. Guru tidak
boleh fanatik pada satu metode, karena akan menimbulkan kebosanan,
baik bagi guru, apalagi bagi siswa.
27
Dengan demikian pemilihan dan penentuan untuk menggunakan
suatu metode, selain bergantung pada tujuan yang akan dicapai, juga
dipengaruhi oleh siswa sebagai individu yang beragam, situasi dan ukuran
kelas, fasilitas yang tersedia, topik yang akan dibicarakan dan kemampuan
c. . 1 22 pro1eswna guru.
22 http://dirgantarawicaksono. blogspot.com/20 13/07 /metode-pembelajaran-sej arahdalam.html, diakses 3 November 2013.
28
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (field
research), yaitu penelitian yang di lakukan di lapangan dalam rangka
mengumpulkan data penelitian yang dibutuhkan. Adapun sekolah yang
akan penulis teliti adalah SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta.
Adapun tujuan dari penelitian lapangan adalah:23
a. Menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore)
b. Menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain)
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.24 Penulis
akan meneliti bagaimana interaksi edukatif yang dibangun guru Tarikh
dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2. Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan psikologi. Pendekatan psikologi yaitu suatu
pendekatan yang menggunakan penerapan psikologi dan metode-metode
psikologi untuk studi perkembangan, belajar, motivasi belajar, assesmen,
dan aspek psikologis lainnya berkaitan dengan proses belajar dan
23 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Kualitatif, · (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 60.
24 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 6.
29
pembelajaran.25 pendekatan psikologi yang akan digunakan lebih
mengarah pada pendekatan psikologi pendidikan di mana proses
pembelajaran dipengaruhi oleh kecakapan guru dalam berinteraksi yang
akan berpengaruh terhadap kejiwaan peserta didik.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan informasi
dari penelitian yang diinginkan. Dalam penelitian ini, yang menjadi
peneliti adalah penulis sendiri Penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel didasarkan atas ciri-
ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan
populasi yang diketahui sebelumnya. 26
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, administrator, dan
supervisor yang mengorganisasi semua sumber daya secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh kepala
sekolah. Data yang didapat adalah data pelengkap tentang gambaran
umum SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta.
b. Guru Mata Pelajaran Tarikh
Guru adalah sebagai pelaksana dalam proses pembelajaran
agar berjalan dengan baik untuk mencapai hasil yang ditetapkan.
Guru adalah subjek utama penelitian yang menentukan berjalannya
25 Syamsul Bachri Thalib, Psokologi Pendidikan: Berbasis Analitis, Empiris, dan Aplikatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hal. 5.
26 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 124.
30
proses pembelajaran. Dari Guru Tarikh yang bemama Bapak
Muhammad Arif Hidayatullah didapat data tentang siswa dan
interaksi edukatif antara guru tersebut dengan siswanya. Data yang
didapat adalah dari pengamatan dalam pembelajaran maupun di luar
pembelajaran dan wawancara secara mendalam.
c. Siswa (peserta didik)
Siswa merupakan salah satu subjek utama karena s1swa
merupakan salah satu bagian penting dalam berjalannya sebuah
proses pembelajaran. Adapun data yang akan digali adalah
pengamatan langsung terhadap siswa dalam proses pembelajaran dan
informasi secara langsung (wawancara) terkait dengan data yang
berhubungan dengan interaksi edukatif guru guna menumbuhkan
motivasi belajar di SMP Muhammmadiyah 3 Depok Yogyakarta.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian.
Sebelum pengumpulan data dimulai, peneliti berusaha menciptakan
hubungan baik (rapport), menumbuhkan kepercayaan serta hubungan
yang akrab dengan individu dan kelompok yang menjadi sumber data.27
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan tiga macam teknik
pengumpulan data, yaitu berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.
27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian ..... , hal. 114
31
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan
menggunakan indra manusia, terutama indra penglihatan dan
pendengaran. Observasi dapat diartikan sebagai pencatatan dan
pengamatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang diamati. 28
Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode
observasi non partisipan yang digunakan untuk mengamati tingkat
partisipasi siswa dalam pembelajaran Tarikh serta pengamatan untuk
meneliti keadaan lingkungan sekitar sekolah, kedisiplinan, interaksi
edukatif dan hal-hal lain yang diperlukan dalam melengkapi data di
SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta.
b. Wawancara (Interview)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan interview bebas
terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview
terpimpin. Dalam melaksanakan interview, pewawancara hanya
membawa pedoman yang merupakan garis besar hal-hal yang akan
ditanyakan.29 Penulis menggunakan metode wawancara untuk
memperoleh berbagai informasi tentang konsep interaksi edukatif guru
Tarikh dan upaya yang dilakukan dalam interaksi edukatif guna
menumbuhkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 3
Depok Y ogyakarta, dan untuk memperoleh gambaran umum sekolah
serta berita-berita terkait lainnya.
28 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offsetm 1990, hal. 206. 29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka
Cipta, 2002), hal. 156.
32
Dalam penelitian ini, peneliti rnelaksanakan wawancara
dengan kepala sekolah, guru Tarikh dan sebagian siswa serta unsur
yang terkait untuk memperoleh data yang lebih mendalarn.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi atau studi dokumenter merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan rnenganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, mapun
elektronik. 30
Buku dan dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk
mernperoleh data seputar gambaran umum, letak geografis, keadaan
kepala sekolah, guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, foto
foto, struktur organisasi serta hal lain yang masih berkaitan dengan
dokurnentasi tentang SMP Muhamrnadiyah 3 Depok Yogyakarta.
Selanjutnya untuk mencari keabsahan data-data yang
diperoleh baik dari hasil observasi maupun wawancara, penulis
menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik
pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data untuk
keperluan pengecekan, atau sebagai pembanding, yang bisa dilakukan
dengan cara:
1) Check recheck, dalam hal ini dilakukan dengan pengulangan
kembali terhadap informasi yang diperoleh melalui berbagai
metode.
30 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian ..... , hal. 221
33
hal. 34.
2) Cross checking, dalam hal ini dilakukan checking antara metode
pengumpulan data yang diperoleh, misalnya wawancara dipadukan
dengan observasi dan sebaliknya. 31
5. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses pengorgamsastan dan mengurutkan
data ke dalam pola-pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa data seperti yang
disarankan oleh data. Teknik analisis data dipakai setelah data
dikumpulkan, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampm
berhasil menyimpulkan kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab
persoalan yang digunakan dalam penelitian.
Adapun analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif,
yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahkannya menjadi satuan yang
dapat dikelola, menyintesiskan, dan mengumpulkan data, menentukan
apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceriterakan kepada orang lain.
Metode yang digunakan adalah Deskriptif-analitik yaitu metode
dalam mengolah data-data yang telah dikumpulkan dengan
menganalisisnya sesuai dengan kondisi yang terjadi dilapangan dengan
analisa data kualitatif.
31 Lexy J. meleong. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005),
34
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini dimaksudkan
untuk memudahk:an pembabasan dan penyusunan dalam memberikan
gambaran tentang skripsi ini. Sistematika pembabasan yang akan disusun
dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari balaman judul,
balaman pengesahan, balaman motto, balaman persembaban, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran.
Bagian inti berisi uraian penelitian mulai dari bagian pendahuluan
sampai bagian penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu
kesatuan. Pada skripsi ini penulis menuangkan basil penelitiannya menjadi
empat bab.
Bah pertama, berisi pendabuluan yang memuat latar belakang
masalab, rumusan masalab, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,
kerangka teoritik, metode penelitan, dan sistematika pembabasan.
Bah kedua, berisi tentang gambaran umum SMP Mubammadiyah 3
Depok Yogyakarta yang terdiri dari kondisi letak geografis, sejarab singkat
berdiri dan perkembangannya, struktur organisasi, kondisi guru, kondisi
karyawan dan siswa, sarana dan prasarana sekolab. Berbagai informasi
tersebut menjadi penting guna mengemukakan konsep interaksi edukatif
guru Tarikb dalam menumbubkan motivasi belajar siswa.
Bah ketiga, berisi laporan basil penelitian yang meliputi konsep
interaksi edukatif yang dilakukan oleb guru Tarikh, upaya apa saja yang
35
dilakukan dalarn interaksi edukatif Guru Tarikh guna rnenurnbuhkan
rnotivasi belajar siswa di SMP Muharnrnadiyah 3 Depok Yogyakarta serta
faktor pendukung dan pengharnbat dalarn rnenurnbuhkan rnotivasi belajar
Tarikh siswa.
Bab keempat, rnerupakan bab terakhir yaitu penutup. Dalarn penutup
ini berisi tentang kesirnpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan, saran
saran dari penulis, dan diakhiri kata penutup.
Untuk rnelengkapi skripsi ini, setelah bab terakhir akan disertakan
daftar pustaka dan larnpiran-larnpiran.
36
A. Simpulan
BABIV PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan pada bah sebelumnya,
hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SMP Muhammadiyah 3
Depok Yogyakarta yang mengkaji tentang "Peran Interaksi Edukatif Guru
Tarikh Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa", dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Konsep interaksi edukatif yang diterapkan guru Tarikh di SMP
Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta adalah menciptakan
pembelaj aran siswa yang aktif secara sikap maupun mental.
2. Penerapan interaksi edukatif guru tarikh guna menumbuhkan motivasi
belajar siswa SMP Muhammadiyah 3 Depok Yogyakarta tidak lepas
dari pemahaman guru terhadap siswa, tatap muka di dalam
pembelajaran maupun di luar pembelajaran, komunikasi aktif antara
guru dengan siswa terkait materi yang disampaikan . Adapun bentuk
motivasi yang diberikan dalam menunjang pembelajaran Tarikh adalah
dengan memberi angka, memberi puJian, ego involvement,
menciptakan iklim kompetisi, memberitahukan hasil, dan memberi
hukuman kepada siswa yang nakal.Peran guru dalam menumbuhkan
motivasi belajar Tarikh siswa SMP Muhammadiyah 3 Depok
Y ogyakarta cukup baik.
90
B. Saran-saran
Setelah melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah 3 Depok
Sleman, Y ogyakarta, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah:
a. Kepala sekolah agar memberikan motivasi kepada guru Tarikh
agar terns mengembangkan ketrampilan dalam mengajar Tarikh.
b. Menyempumakan fasilitas atau sarana prasana yang ada guna
menunjang kualitas pembelajaran Tarikh.
2. Untuk Guru Tarikh
a. Memperkaya strategi pembelajaran sehingga ketertarikan s1swa
terhadap pelajaran Tarikh semakin bertambah.
b. Memaksimalkan penggunaan media pembelajaran sehingga
kegiatan belajar-mengajar Tarikh berjalan lancar dan lebih
menarik.
c. Lebih bersemangat dalam menumbuhkan motivasi belajar Tarikh
SlSWa.
C. Kata Penutup
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala nikrnat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pan~ pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.
Demikian pula semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan pemikiran
91
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000).
Hadi, Sutrisno? Metodologi Research IL Yogyakarta: Andi Offset. 1990.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
·-Hardanik, Zulaiha Sri, Usaha Guru Akidah Akhlaq dalam Menumbuhkan Motivasi
Be/ajar, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
Hasan, C. Chalidjah, Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya: al-Ikhlas, 1994.
Hidayati, Dedah, Upaya Guru PAl Dalam Menumbuhkan Motivasi Be/o,jar Agama Islam Siswa Tunanetra Kelas VIII MTs LB A Yaketunis Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah · dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Kuntowijoyo, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Meleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Mustaqim dan Abdul Wahab, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta, 1991.
92
Nugroho, Ridha Eka, Peran Guru PAl Dalam Meningkatkan Motivasi Be/ajar Siswa Karban Bencana Letusan Gunung Merapi 2010 di SDN 1 Balerante Klaten, Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
Permenag No. 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar lsi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah.
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Indonesia Kontemporer Jakarta: Modern English Press, 1991.
Sadili, Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pustaka Setia, 2006.
Saparlan, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008.
Siagian, Sondang, Teori Motivasi dan Aplikasinya, cetakan ketiga, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2q04.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar-mengajar, Bandung: Algesindo, 1989.
Suharjo, Drajat, Metodologi Penelitian dan Penulisan Laporan Jlmiah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993.
Sukmadinata, Nana Syaodih, lvfetode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
------, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Rosdakarya 2001
Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, Semarang: STAIN Kudus Press, 2008.
Uno, B. Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
94
Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Utsman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Winamo dan Suraklli11ad, Pengantar Interaksi Belajar-mengajar: Dasar Dan Teknik Metodologi Pengajaran, Bandung: Tarsito, 2003.
Wicaksono, Dirgantara, "Metode Pembelajaran Sejarah", http://dirgantarawicaksono.blogspot.com, dalam google.com. 2013.
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. Kepada Sekolah
1. Situasi dan kondisi SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Y ogyakarta
secara umum
2. Sejarah singkat SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta
a. Kapan SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta
didirikan?
b. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Muhammadiyah 3 Depok
Sleman Y ogyakarta?
c. Bagaimana perkembangannya sampai sekarang?
d. Bagaimana struktur organisasinya?
e. Bagaimana kondisi guru dan karyawan baik jumlah maupun
pendidikannya?
f. Bagaimana kondisi sarana dan prasaranya SMP Muhammadiyah 3
Depok Sleman Yogyakarta?
B. Kepada Guru Tarikh
1. Latar belakang pendidikan
2. Pengalaman mengajar
3. Sejak kapan saudara mengaJar Tarikh di SMP Muhammadiyah 3
Depok Sleman Yogyakarta?
4. Apakah saudara merasa senang mengajar Tarikh?
5. Bagaimana motivasi siswa terhadap pelajaran Tarikh?
6. Metode apa yang digunakan guru saat mengajar Tarikh?
7. Upaya apa yang guru lakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar
Tarikh siswa ?
8. Menurut saudara apakah pengertian interaksi edukatif?
9. Interaksi edukatif seperti apa yang saudara gunakan dalam
pembelajaran Tarikh ?
96
10. Menurut saudara apa saja yang menjadi prinsip-prinsip dalam interaksi
edukatif?
11. Menurut saudara apa yang menjadi tujuan dari interaksi edukatifitu?
12. Apakah siswa memberi respon terhadap interaksi edukatif yang
saudara terapkan?
13. Apa saja faktor penghambat dan pendorong dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa, khususnya dalam interaksi edukatif?
14. Bagaimana reaksi saudara terhadap siswa yang tidak merespon
interaksi edukatifyang saudara terapkan dalam pembelajaran Tarikh?
C. Kepada Siswa
1. Identitas personal
2. Bagaimana minat belajar saudara/i terhadap pelajaran Tarikh?
3. Apakah dalam mempelajari pelajaran Tarikh ada kesulitan?
4. Metode apa yang guru gunakan saat pembelajaran Tarikh?
5. Apa saudara/i suka dengan metode tersebut?
6. Pembelajaran yang seperti apa yang diharapkan?
97
Metode pengumpulan data
Hari/tanggal
Jam
Lokasi
Sumber Data
Deskripsi Data:
Catatan Lapangan 1
: Observasi dan wawancara
: Kamis, 31 Oktober 2013
: 10.35 WIB
: Ruang Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3
Depok Sleman
: Kepala Sekolah
Informan adalah kepala SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta
Wawancara ini adalah wawancara pertama dengan kepala sekolah dan
dilaksanakan di ruang kerja beliau di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman
Yogyakarta. Pertanyaan yang ditanyakan adalah mengenai keadaan guru SMP
Muhammadiyah 3 Depok Sleman Y ogyakarta terutama guru pelajaran Tarikh,
peran kepala sekolah sebagai supervisor, serta pembelajaran Tarikh di SMP
Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta. Selain itu, penulis juga mengamati
sekilas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Interpretasi Data:
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Y ogyakarta adalah
Bapak Wachid Effendi. Beliau telah diamanahi tugas sebagai kepala sekolah di
sekolah tersebut sejak tahun 2011. Beliau memberikan keterangan terkait kondisi
guru yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Depok khususnya guru mata pelajaran
Tarikh. Guru Tarikh yang mengajar saat ini bemama Bapak Muhammad Arif
Hidayatullah. Pak Arif ini mengajar Tarikh masih dalam periode tahun pertama.
Pada mulanya, pelajaran Tarikh diampu oleh Bu Rohmah. Namun Bu Rohmah
kini telah puma tugas, sehingga mata pelajaran Guru Tarikh kini di gantikan
dengan Bapak Arif Hidayatullah.
98
Bapak Wakhid selaku kepala sekolah juga mengatakan bahwasanya beliau
mendukung semua kinerja guru yang positif, salah satunya guru Tarikh yaitu
Bapak Arif. Sebagai supervisor, beliau selalu berusaha memantau kinerja guru
dan mendukung penuh kegiatan belajar mengajar untuk tercapainya tujuan
pendidikan baik dengan dukungan moral dan materi yang disediakan oleh sekolah.
Secara pengamatan sekilas, penulis menilai bahwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dengan baik dan tertib.
99
Catatan Lapangan 2
Metode pengumpulan data : wawancara
Hari/tanggal : Jum'at 1 November 2013
Jam : 09.25 WIB
Lokasi : depan Ruang Tata Usaha
Sumber Data : bapak M. Thariq (Wakaur Kesiswaan)
Deskripsi Data:
Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui latar belakang pendidikan guru
Tarikh SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta, motivasi siswa dalam
belajar serta menanyakan tentang sekilas gambaran umum sekolah dan visi
sekolah.
Interpretasi Data:
Berdasarkan keterangan dari bapak Thariq, Pak Arif Hidayatullah adalah
guru Tarikh SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta dengan basic
Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga. Adapun motivasi belajar secara
umum yang dimilliki oleh para siswa menurut Bapak Thariq dapat dikatakan rata
rata. Namun beliau menambahkan, disetiap kesempatan guru selalu berusaha
mendampingi siswa dan membe1ikan motivasi agar siswa dapat mengikuti
kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan baik. SMP Muhammadiyah 3 Depok
Yogyakarta dilihat secara letak geografis termasuk berada di tempat yang strategis
dan kondusif untuk pelaksanaan KBM. Visi dari sekolah ini adalah mencetak
generasi yang cendikia, berprestasi dan Islami.
100
Metode pengumpulan data
Hari/tanggal
Jam
Lokasi
Sumber Data
Deskripsi Data:
Catatan Lapangan 3
: Wawancara
: Jum'at, 1 November 2013
: 10.15 WIB
: Ruang tamu sekolah
: Bapak ArifHidayatullah (guru Tarikh)
Peneliti melakukan wawancara dengan guru Tarikh untuk mengetahui berapa
lama beliau telah mengajar mata pelajaran Tarikh di SMP Muhammadiyah 3
Depok Y ogyakarta serta menanyakan berapa jumlah kelas yang diampu serta
jadwal pelajaran Tarikh di setiap kelas.
Interpretasi Data:
Beliau telah mengajar lebih kurang 1 tahun lamanya. Sebelum mengajar di
SMP Muhammadiyah 3 Depok Y ogyakarta, Pak Arif juga pemah berkecimpung
sebagai tenaga pendidik di Home Schooling milik Kak Seto cabang Y ogyakarta,
sehingga beliau juga memiliki nilai tambah terkait pemahaman psikologis anak.
Pelajaran Tarikh secara keseluruhan diampu oleh beliau. Dari
pembelajaran Tarikh kelas 7, 8 dan 9, semua menjadi tanggung jawab Pak Arif.
Beliau juga menjelaskan, bahwasanya jadwal pelajaran Tarikh di SMP
Muhammadiyah 3 Depok relatife sedikit sekitar 18 jam pelajaran dalam satu
semester. Sehingga di setiap kelasnya terjadi tatap muka 9 kali dalam satu
semester. Peran beliau disini dituntut untuk jeli menggunakan waktu pembelajaran
secara optimal agar materi dapat tersampaikan.
101
Catatan Lapangan 4
Metode pengumpulan data : Observasi
Hari/tanggal : Senin, 11 November 2013
Jam : 08.40
Lokasi : Ruang Kelas VIII B
Sumber Data : Proses Pembelajaran
Deskripsi Data:
Observasi ini peneliti lakukan di dalam kelas VIII B saat pembelajaran
Tarikh untuk mengetahui proses belajar mengajar Tarikh. Guru mengawali
pelajaran dengan memberikan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan
membaca doa. Untuk menciptakan perhatian siswa, pertama guru menyebutkan
tujuan kompetensi yang akan di ajarkan dan memberi motivasi kepada siswa
pentingnya mempelajari materi yang akan diajarkan. Setelah terbangun motivasi
belajar, guru menjelaskan indikator pembelajaran dengan menulis peta konsep di
depan kelas dengan maksud agar siswa lebih mudah mengingat. Dengan metode
diskusi, siswa diminta mengerjakan tugas dengan mencari inforrnasi di dalam
buku pelajaran yang tersedia. Meskipun menggunakan metode diskusi, siswa
wajib menulis sendiri jawaban diskusi ke dalam buku catatan masing-masing. Hal
ini dimaksudkan agar semua siswa fokus belajar.
Guru kemudian menjelaskan materi dengan metode ceramah dan bercerita.
Sebagian besar siswa mendengarkan dengan antusias dan seksama. Di sela-sela
pembelajaran guru mengabsen kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa
yang tidak masuk serta sebab siswa tersebut tidak masuk. Terdapat beberapa
siswa yang ramai berbicara ataupun membuat gaduh kelas dengan memainkan
tangan di atas meja. Guru kemudian menegur dengan cara menghampiri siswa
tersebut dan menanyakan kepada siswa yang bersangkutan alasan mengapa siswa
tersebut bebuat demikian. Dengan teguran yang diberikan secara kekeluargaan
dan tidak menghakimi, siswa tersebut akhimya dapat kembali tenang dan fokus
mengikuti pelajaran.
102
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
yang ingin mereka tanya. Dengan mendatangi guru siswa kemudian bertanya dan
guru dengan apresiatif memberi pengarahan. Hubungan antara guru yang akrab
dengan siswa, membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran. Setelah
itu guru kembali menjelaskan materi. Saat guru menjelaskan terlihat ada beberapa
siswa yang lesu dan tidak bersemangat untuk memperhatikan penjelasan.
Kemudian guru menegur siswa dengan memanggil menggunakan sebutan
kesayangan dan meminta siswa tersebut untuk fokus memperhatikan pelajaran.
Siswa yang ditegur tadi merasa malu diiringi dengan senyuman dan kemudian
kembali fokus mengikuti pelajaran.
Untuk mengecek tingkat konsentrasi s1swa, terkadang guru sengaJa
menciptakan kekeliruan dalam hal menyampaikan materi, hal ini dimaksudkan
agar siswa mengoreksi kesalahan pengucapan yang dilakukan oleh guru.
Kemudian guru mengucapkan kata terimakasi kepada siswa. Di sela pembelajaran
berlangsung, guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan
kepada siswa. Kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik, guru
memberi apresiasi berupa pujian. Lima belas menit sebelum bel berbunyi, siswa
menyetor hafalan surat, doa dan dzikir kepada guru. Hal ini dilakukan oleh
seluruh guru agama di SMP Muhammadiyah dengan tujuan mengecek
kemampuan hafalan siswa. Siswa dengan antusias menghafal dan menyetor bagi
yang telah siap untuk diuji oleh guru.
Interpretasi Data:
Dalam proses pembelajaran Tarikh guru selalu mencoba untuk membuat
siswa aktif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Selain
itu guru memberi teguran kepada siswa yang ramai dan yang lesu dalam
mengikuti pelajaran dan meminta siswa untuk memperhatikan. Terkadang siswa
kurang bersemangat ketika materi yang diajarkan membosankan. Sehingga guru
berupaya menjelaskan materi pelajaran dengan metode yang dikemas secara
menyenangkan. Guru berinterakasi dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan psikologi. Guru memposisikan siswanya seperti ternan yang
103
ingin selalu dipahami. Adapun metode dan media yang digunakan tidak monoton,
namun menyesuaikan dengan kebutuhan.
104
Metode pengumpulan data
Hari/tanggal
Jam
Lokasi
Sumber Data
Deskripsi Data:
Catatan Lapangan 5
: Observasi
: Senin, 11 November 2013
: 13.40
: Kelas 7 C
: Proses Pembelajaran
Tidak berbeda dengan observasi sebelumnya. Guru mengawali pelajaran
dengan memberikan salam kepada siswa dan menanyakan kepada siswa apakah
ada siswa yang tidak masuk, Guru memberi motivasi terkait materi yang dipelajari
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan dipelajari
pada hari itu dengan menulis peta konsep di papan tullis. Kemudian guru
menanyakan apakah siswa di rumah sebelumnya belajar tentang materi Tarikh
yang akan dipelajari pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan materi. Di sela
sela menjelaskan materi, guru memberi candaan kepada siswa sehing~a siswa
tertawa dan suasana bela jar di kelas tidak menjadi tegang. Guru juga menyelipkan
hikmah yang dapat dipetik dari materi yang sedang dipelajari serta memberi
nasehat pada siswa. Setelah cukup membcri materi pelajaran, guru memberikan
pertanyaan lisan kepada siswa mengenai materi yang diajarkan. Guru meminta
siswa untuk mencari jawaban di buku pelajaran yang sudah ada. Guru memberi
apresiasi kepada siswa yang mampu menjawab dengan baik.
Kemudian guru kembali menjelaskan materi. Saat itu didapati ada
beberapa siswa yang tidak menyimak dan ada pula siswa yang terlihat lesu dan
tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menegur siswa
tersebut. Selanjtnya, guru meminta seluruh siswa untuk mencari kesimpulan dari
materi yang sudah dipelajari. Guru kemudian menanyakan poin penting apa saja
yang terdapat dalam materi yang sudah dibaca oleh siswa dan siswa menjawab
secara bersama-sama. Guru juga memberi pertanyaan lisan kepada beberapa
siswa. Guru kemudian memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah dipelajari
pada hari itu.
105
Catatan Lapangan 6
Metode pengumpulan data : Observasi
Hari/tanggal : Rabu, 14 November 2013
Jam : 07.25-selesai
Lokasi : Masjid
Sumber Data :Proses Pembelajaran kelas 8 C
Deskripsi Data:
Pada penelitian kali 1m, penulis mengamati berjalannya proses
pembelajaran kelas 8 C. Bertempat di kelas 8 C, siswa menjawab salam dari guru
Tarikh dilanjutkan dengan membaca doa bersama untuk mengawali pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan memberi motivasi
akan pentingnya siswa untuk mengetahui materi yang akan dipelajari. Kemudian
siswa diminta untuk berhitung secara berulang untuk membentuk tim diskusi.
Guru memberikan tugas sesuai dengan kelompok dengan masing-masing tema
tugas yang akan didiskusikan di dalam kelompok.
Siswa diminta untuk menuju masjid bersama guru Tarikh. Di masjid,
mereka dikondisikan oleh guru Tarikh untuk bergabung ke masing-masing
kelompok yang telah dibentuk sesuai materi bahasan. Mereka diberi waktu untuk
mengerjakan tugas secara individu dengan metode diskusi. Di sela pembelajaran,
terdapat siswa yang ramai dan guru memberikan teguran dengan cara
mengingatkan. Di saat siswa tengah serius mengerjakan, guru memantau dengan
berkeliling dan bertanya kepada siswa apakah ada yang perlu ditanyakan. Ketika
beberapa siswa terlihat beljalan kesana kemari, guru mengingatkan dengan sapaan
yang hangat. Begitu diingatkan oleh guru Tarikh dengan sapaan khas beliau, siswa
segera menurut dan duduk kembali ke dalam kelompok.
Setelah siswa dirasa telah selesai mengerjakan tugas, guru Tarikh segera
meminta siswa untuk membentuk formasi duduk melingkar. Setiap kelompok
diminta untuk menyiapkan perwakilan presentasi di depan siswa lainnya. Setiap
kelompok kemudian diminta untuk menilai presentasi yang dibacakan oleh ternan
kelompok lain. Setiap satu kelompok selesai presentasi, guru Tarikh menanyakan
106
secara lisan yang rnenjadi poin dari rnateri presentasi kelornpok yang telah rnaju
presentasi. Kepada siswa yang terlihat asik sendiri, guru rnenegur dan rnerninta
siswa tersebut untuk rnenjawab. Siswa yang asik sendiri tadi terlihat tersenyurn
rnalu karena tidak fokus rnengikuti pelajaran sehingga tidak tanggap terhadap
pertanyaan yang dilernparkan oleh guru Tarikh.
Di akhir pernbelajaran, guru rnernberi penugasan kepada siswa dengan
rnernbentuk kelornpok dengan rnateri yang ditentukan. Masing-rnasing kelornpok
dirninta untuk rnenyiapkan naskah drama sesuai terna rnateri yang akan dipelajari
pada perternuan selanjutnya. Untuk perternuan selanjutnya siswa diharapkan
untuk rnaju rnenarnpilkan drama sesuai rnateri yang didapatkan di dalarn
kelornpok rnereka rnasing-rnasing.
Interpretasi Data:
Interaksi edukatif yang diterapkan pada proses pernbelajaran Tarikh di
kelas 8 C kali ini begitu terlihat aktif. Guru Tarikh rnenggunakan rnetode diskusi
untuk rnengaktifkan siswa dalarn berfikir kreatif dengan ternan sekelornpoknya.
Mereka dipersilahkan untuk rnenyarnpaikan gagasan dan rnelatih sikap percaya
diri untuk berpendapat di depan banyak orang dalarn hal ini ternan satu kelas
rnereka. Di dalarn proses pengerjaan tugas, guru berkeliling dan interaktif. Guru
Tarikh rnenanyakan apakah ada kesulitan yang belurn dapat di pecahkan dalarn
tugas. Sikap guru yang berwibawa dan bersahabat, rnernbuat siswa rnerasa horrnat
dan nyarnan dengan pernbelajaran.
Guru rnernberikan tanggapan positif berani belajar percaya diri untuk
rnenyarnpaikan hasil diskusi di depan forum, kepada siswa yang bertanya dan
rnernberi pujian kepada siswa yang dapat rnenjawab pertanyaan lisan yang
dilernparkan oleh guru Tarikh. Adapun siswa yang rarnai, atau asik berjalan
kesana kernari guru rnenegur dengan rnendekati rnereka dengan bersahabat,
hangat dan berwibawa. Sehingga siswa yang didekati rnenjadi rnalu, tersenyurn
dan akhimya rnenurut dengan guru Tarikh. Guru Tarikh telah rnengupayakan
beberapa strategi dalam belajar yang variatif.
107
Catatan Lapangan 7
Metode pengumpulan data : Wawancara
Hari/tanggal : Kamis, 14 Novemver 2013
Jam : 09.15 WIB
Lokasi : Ruang UKS
Sumber Data : Bapak Muhammad Arif hidayatullah (Guru
Tarikh)
Deskripsi Data:
Peneliti melakukan wawancara ini untuk mengetahui interaksi edukatif
guru Tarikh dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa yang selama ini sudah
guru lakukan selain melalui pengamatan yang peneliti lakukan di dalam kelas.
Selain itu peneliti juga menanyakan hal lain yang berhubungan tentang itu,
diantaranya media dan metode pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran
Tarikh berlangsung.
Interpretasi Data:
interaksi edukatif yang dilakukan guru Tarikh dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa adalah diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan mereka capai, menggunakan metode berulang apabila siswa terlihat
kurang bersemangat sehingga diharapkan tidak ada siswa yang ramai dan tidak
membaca. Guru menerapkan met ode diskusi agar siswa mampu bekerj a sam a
dalam satu tim serta menumbuhkan keaktifan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya, memberi latihan-latihan
soal, dan menyemangati siswa agar semangat belajar, menciptakan suasana yang
menyenangkan agar siswa tidak tegang dalam pembelajaran. Adapun mengenai
fasilitias LCD, belum semuua kelas terpasang fasilitas LCD. Hanya kelas tertentu
yang sudah tersedia, sehingga apabila guru ingin menggunakan LCD, harus
membawa dari kantor guru terlebih dahulu.
108
Metode pengumpulan data
Hari/tanggal
Jam
Lokasi
Sumber Data
Deskripsi Data:
Catatan Lapangan 8
: Observasi
: Sabtu, 23 Novemver 2013
: 07.25 WIB
: Ruang Kelas 9 C
:Proses pembelajaran
Guru mengawali pelaj aran dengan memberikan sal am kepada siswa dan
menanyakan kepada siswa apakah ada siswa yang tidak masuk, Guru memberi
motivasi terkait materi yang dipelajari dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dari
pembelajaran yang akan dipelajari pada hari itu dengan menampilkan slide
presentasi di depan kelas. Di sela-sela menjelaskan materi, guru memberi candaan
kepada siswa sehingga siswa tertawa dan suasana belajar di kelas tidak menjadi
tegang Setelah cukup memberi materi pelajaran, guru memberikan pertanyaan
lisan kepada siswa mengenai materi yang diajarkan. Guru memberi apresiasi
kepada siswa yang mampu menjawab dengan baik. Di sela pelajaran guru juga
memasukkan nasehat-nasehat kepada siswa.
Pada saat pelajaran berlangsung, didapati ada beberapa siswa yang tidak
menyimak dan sering gaduh di kelas. Kemudian guru menegur siswa tersebut.
Selanjutnya, guru meminta seluruh siswa untuk mencari kesimpulan dari materi
yang sudah dipelajari. Guru kemudian menanyakan poin penting apa saja yang
terdapat dalam materi yang sudah dibaca oleh siswa dan siswa menjawab secara
bersama-sama.
Interpretasi Data:
Interaksi edukatif pada proses pembelajaran Tarikh di kelas 9 C terlihat
aktif. Guru Tarikh menggunakan media slide power point untuk menampilkan
materi pelajaran. Para s1swa dipersilahkan untuk aktif bertanya dan
menyampaikan berpendapat. Di dalam proses pengerjaan tugas, guru berkeliling
dan interaktif. Guru Tarikh bertanya jawab kepada siswa dan siswa aktif
109
menanggapi. Sikap guru yang bersahabat, membuat siswa merasa nyaman dalam
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan tanggapan positif kepada siswa yang bertanya dan
memberi pujian kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan lisan yang
dilemparkan oleh guru Tarikh. Adapun siswa yang ramai guru menegur dan
mendekati mereka dengan bersahabat.
110
DOKUMENTASI FOTO PEMBELAJARAN TARIKH DI SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK YOGYAKARTA
Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di masjid sekolah. Guru tengah menjelaskan materi dalam forum melingkar.
Guru menulis indikator pelajaran dengan peta konsep dilanjutkan dengan ceramah di depan siswa di kelas.
111
Siswa sedang membacakan hasil diskusi kelompok di dalam forum dengan berdiri.
Siswa tampak sedang menulis materi yang disampaikan oleh guru
112
Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Guru membagi siswa dengan strategi jigsaw learning
113
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA
Jln. Laksda Adisucipto, Te!p.: (0274) 513056 Fax. 519734 E-mail· [email protected]
Nama Mahasiswa
Nomor Induk
Jurusan
Semester
Tahun Akademik
Judul Skripsi
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
: Esti Damayanti
: 10410091
:PAl
:VI
:2012/2013
: PERAN INTERAKSI EDUKATIF GURU TARIKH DALAM MENUMBUHKAN MOTIV AS! BELAJAR SISWA DI SMP MUHAMMADIY AH 3 DEPOK SLEMAN
Telah mengikuti seminar riset tanggal : 23 April 2013
Selanjutnya, kepada Mahasiswa tersebut supaya berkonsultasi kepada pembimbing berdasarkan hasil-hasil seminar untuk penyempurnaan proposallebih lanjut.
Yogyakarta, 23 April 2013
Moderator
Dr. Muqowim, M.Ag NIP. 19730310 199803 1 002
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
YOGYAKARTA
Jln. Laksda Adisucipto, Telp. 513056, Y ogyakarta; E-mail : [email protected]
SURAT KETERANGAN
Yang bert and a tangan di bawah ini menerangkan bahwa Saudara :
Nama : Esti Damayanti
Temp. & Tgl. Lahir : Yogyakarta, 18 Agustus 1992
NIM/Smt./Jur. : 10410091/VIIPAI
Tahun Akademik : 2012/2013
Penasehat Akademik : Munawwar Khalil, M.Ag.
Telah Bebas Kredit : Nilai C- = ---
Nilai D = ---
Surat Keterangan ini dipergunakan khusus untuk melengkapi syarat mendaftarkan Proposal
Skripsi dengan judul : PERAN INTERAKSI EDUKATIF GURU T ARIKH DALAM
MENUMBUHKAN MOTIV ASI BELAJAR SISW A DI SMP MUHAMMADIY AH 3 DEPOK
SLEMAN
Demikian surat keterangan ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mahasiswa
Esti Damayanti NIM. 10410091
Yogyakarta, 9 April 2013
Pemegang Nilai
Anik Kholifah NIP. 19841224 200910 2 002
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
YOGYAKARTA
Jln. Laksda Adisucipto, Telp. 513056, Yogyakarta; E-mail : [email protected]
Nomor : UIN.2/KJ.PAIIPP.00.9/~IlB/2013 Yogyakarta, 9 April2013 Lampiran : 1 (Satu) jilid proposal Perihal : Penunjukan Pembimbing Slrripsi
Kepada Yth. : Bapak Dr. Muqowim, M.Ag Dosen Jurusan PAl Fakultas Tarbiyah dan Kegmuan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Berdasarkan hasil rapat pirnpinan Fakultas Tarbiyah dan Kegmuan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 8 April 2013 perihal pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Smjana (S-1) Tahtm Akademik 2012/2013 setelah proposal tersebut dapat disetujui Fakultas, maka Bapak!Ibu telah ditetapkan sebagai pembirnbing Skripsi Saudara:
Nama NIM Jmusan Judul
: Esti Damayanti : 10410091 :PAl
: PERAN INTERAKSI EDUKATlf GURU TARIKH DALAM
MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Dl SMP
MUHAMMAD!Y AH 3 DEPOK SLEMAN
Demikian agar menjadi maklum dan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
an. Dekan Ketua Jurusan PAl
~ ~uwadi, M.Ag., M.Pd. NIP. 19701015 199603 1 001
Tembusan dikirim kepada yth : 1. Ketua Jurusan P AI 2. Arsip
Membaca Surat
Tanggal
Mengingat
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH Kompleks f<epatihan. Danurejan, Telepon (0274) 562811 - 562814 (Hunting)
YOGYAKARTA 55213
SURAT KETERANGAN IJIN
070 /Reg I VI 7 418 I 10 /2013
WD. BIDANG AKADEMIK FAK. ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YK
11 OKTOBER 2013
Nomor : UIN.02/0T.1/TL.00/5947/2013
Perihal : PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
1. Peraturan Pernerintah Nornor 41 Tahun 2006 tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing dalam Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan·di Indonesia;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengem-bangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 37 tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwa-kilan Rakyat Daerah;
4. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa Yogyakarta.
OIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/opengembanganlpengkajianlstudi lapangan kepada:
Nama
Alamat
EST I DAMA YANTI
JL. LAKSDA ADISUCIPTO, YOGYAKARTA
NIP/NIM : 10410091
Judul PERAN INTERAKSI EDUI<ATIF GURU TARII<H DALAM MENUMBUHI<AN MOTIVASI BELAJAR SISWA 01
SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Lokasi KAB. SLEMAN
Waktu 16 OKTOBER 2013 s/d 16 JANUARI 2014
Dengan Ketentuan
1 Menyerahkan surat keterangan/ijin survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajianistudi lapangan *) dari Pemerintah Daerah DIY kepada Bupati/VValikota mela!ui institusi yang berwenang mengeluarkan ijin dimaksud;
2. Menyerahkan softcopy hasil penelitiannya baik kepada Gubernur Oaerah lstimewa Yogyakarta melalui Biro Administrasi Pembangunan Selda DIY dalam bentuk compact disk (CD) maupun menggunggah (upload) melalui website: adbanq.joqjaprov.qo.id dan menunjukkan
3. ljin ini hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, dan pemegang ijin wajib mentatati ketentuan yang berlaku di lokasi kegiatan;
4. ljin penelitian dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali dengan menunjukkan surat ini kembali sebelum berakhir waktunya setelah mengajukan perpanjangan melalui •,vebsite: adbang.jogjaprov.go.id;
5. ljin yang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila pemegang ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
Dikeluarkan di Yogyakarta
Pada tanggal 16 OKTOBER 2013
An. Sekretaris Oaerah
,_ "'a ... ----~""' a -.•-''' •- & o.>
MUHAMMADIYAH MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP MUHAMMADIYAH 3 DEPOK STATUS : TERAKREDITASI A
· Alamat : Jl. Rajawali 10 Demangan Baru, Caturtunggal, Depokt srematt, Yogyakarta 55281. Telp]Fax.(0274) 560135 ·· · , . _ Email : moegadeta_sch@ya~o~.com I web~ite! WW\ftl.smpmugadeta.info , : ·, , -,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama NBM
Jabatan
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama Mahasiswa Nomor lnduk Mahasiswa
Program Pendidikan
Fakultas Universitas
SURAT KETERANGAN Nomor: 043/KET/111.4.AU/D/2013
: WAKHID EFFENDI, S.Pd : 765.572 : Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Depok
: ESTI DAMAYANTI : 10400091 : Pendidikan Agama Islam
: llmu Tarbiyah dan Keguruan
: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Benar-benar telah melaksanakan penelitian terhitung sejak tanggal 01 Oktober 2013 sampai dengan
tanggal 02 Desember 2013, dengan judul :
" Peran lnteraksi Edukatif Guru Tarikh Dalam Menumbuhkan Motivasi BE/ajar Siswa di SMP Muhammadiyah3 Depok, Sleman, Yogyakarta "
Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-B,-05-02/RO
010
KARTU BIMBINGAN SKRIPSII TUGAS AKHIR
N arna Mahasiswa
NIM
Pembimbing
Judul
Fakultas
Jurusan
No. Tanggal
1. 15-04-2013
2. 27-04-2013
3. 12-05-2013
4. 25-05-2013
5. 31-10-2013
6. 11-11-2013
7. 23-11-2013
8. 04-12-2013
: Esti Damayati
: 10410091
: Dr. Muqowim, M. Ag.
: Peran Interaksi Edukatif Guru Tarikh Dalam Menumbuhkan
Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok
Yogyakarta
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pendidikan Agama Islam
Konsultasi Mate1i Bimbingan Tanda Tangan Ke- Pembimbing
I Konsultasi Seminar Proposal 9 II Revisi Judul dan Proposal ff III Landasan Teori ~ IV Pedoman Wawancara q v Revisi Bab I-IV
~ VI Revisi Bab II, III, IV dan daftar pustaka a VII Revisi Abstrak
~ VIII Persetujuan Pembimbing
~ Y ogyakmia, 4 Desember 2013 ?)bing
Dr. Muqowim, M. Ag. NIP. 19730310 199803 1 002
Nama NIM
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN KALIJAGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat: Jl. Marsda Adisucipto, Telp. (0274). 513056 Yogyakarta 55281
SERTIFIKAT Nomor: UIN.02/DT.l/PP.00.9/ 3757/2013
Diberikan kepada:
ESTI DAMA Y ANTI 10410091
Jurusan/Program Studi NamaDPL
Pendidikan Agama Islam Drs. Moch. Fuad
yang telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) pada tanggal
18 Februari s.d. 1 Juni 2013 dengan nilai:
95.5 (A)
Sertifikat ini diberikan sebagai bnkti lulus PPL l sekaligus sebagai syarat untuk
mengikuti PPL-KKN lntegratif.
Yogyakarta, 24 Juili 2013
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS llMUTARBNAHDANKEGURUAN Alamat: Jl. Marsda Adisucipto, Telp. (0274). 513056 Yogyakarta 55281
SERTIFIKAT Nomor: UIN.02/DT.l/PP.00.9/6206/2013
Diberikan kepada
Nama
NIM
Jurusan
: ESTI DAMAYANTI
: 10410091
: Pendidikan Agama Islam
yang telah melaksanakan kegiatan PPL-KKN Integratif tanggal 8 Juni sampai
dengan 5 Oktober 2013 di SMP N I Kalasan Sleman dengan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) Sri Purnami, M.A. dan dinyatakan lulus dengan nilai 90.01 (A-)
Yogyakarta, 4 November 2013
. Dekan Bidang Akademik
r'
m
UN
IVE
RSI
TA
S IS
LA
M N
EG
ER
I
SU
NA
N K
AU
IAG
A
YO
GY
AK
AR
TA
P
K
S I
P
usat
Kom
pute
r &
Sis
tem
lnf
orm
asi
s e r
t i f
i k a
t N
omor
UIN
-02A
_3fl'
P.0
09/4
1.3/
2013
UJI
AN
SE
RT
IFIK
AS
I TE
KN
OL
OG
IINF
OR
MA
SI
DA
N KOMUNl~SI
-'
dibe
rikan
kep
ada
Nam
a :
ES
T!
DA
MA
YA
NT
I N
IM
: 10
4100
91
Fak
ulta
s : I
LMU
TA
RB
IYA
H D
AN
KE
GU
RU
AN
Ju
rusa
n/P
rodi
: P
EN
DID
IKA
N A
GA
MA
IS
LAM
D
enga
n N
ilai
No
Mat
eri
1 M
icro
soft
Wor
d
2 M
icro
soft
Exc
el
3 M
icro
soft
Pow
er P
oint
4 In
tern
et
Tot
al N
ilai
Pre
dika
t K
elul
usan
Nila
i A
ngka
H
uru
f
90
A
60
c 10
0 A
100
A
87.5
A
San
gat
Mem
uask
an
Sta
ndar
Nila
i: Nila
i P
redi
kat
Ang
ka
Hu
ruf
86 -
10
0
A
San
gat
Mem
uask
an
71
-85
B
M
emua
skan
5
6-7
0
c C
ukup
4
1-5
5
D
Kur
ang
0-4
0
E
Sa
ng
at
Kur
ang
;J~ UJN. d'/L. o /PP. • •. ~I H "H .b /~ • H' :rlJll
Esti Damayanti
• a.:,. ' IG <" l Q.-• . JW ~ ww~ J
t~ t~'~
r V 4.~1 ..::JI~IJ ~~I ~l_r!l
~ ~ ~j.}ll ~
~~,;.lll
y. 'Y' ~~ v ,\.:i~¥~ _~-..LI.I
y ' ~UI 4ill ~ ~ ~ 'JJ:S' ..UI
'1 '"v,.o'1'A'1'····n··':~jlllr!.Jj1
KEMENTERIAN AGAMA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
l:ft:J PUSAT ~ BUDAY A & AGAMA I JL. MarsdaAdisucipto Telp. (0274) 550727 Yogyakarta {55281
TEST OF ENGLISH COMPETENCE CERTIFICATE No: UIN.02/L.5/PP.00.9/1464.c /2013
Herewith the undersigned certifies that:
Name : Esti Damayanti Date of Birth : August 18, 1992 Sex : Female
took TOEC (Test of English Competence) held on May 31, 2013 by Center for Language, Culture and Religion of Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta and got the following result:
CONVERTED SCORE
Listening Comprehension 42
Structure & Written Expression 46
Reading Comprehension 45 - -- ..,__ ' ~~- ~ -~--
Total Score ,- --~- 1443~_ : -~ ;- = -~~ _- ~> ---
*Validity: 2 years since the certificate's issued
, June 7, 2013
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Esti Damayanti
Tempat/ tanggallahir : Y ogyakarta, 18 Agustus 1992
J enis Kelamin : Perempuan
Agama :Islam
Alamat : Kepuh GK III no 950 Yogyakarta 55222
No.Hp : 085747111322
Nama Ayah : Mulyono
Pekerjaan : Buruh serabutan
Nama ibu : Siti Sundari
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Kepuh GK III no 950 Y ogyakarta
Pendidikan
TK : TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Demangan lulus
tahun 1998
SD : SD Negeri Samirono, Depok, Sleman , lulus tahun 2004
SMP : SMP Negeri 4 Yogyakarta, lulus tahun 2007
SMA : SMK Negeri 2 Yogyakarta, lulus tahun 2010
UIN Sunan Kalijaga, masuk tahun 2010